BAB 3.
PEMAHAMAN TERHADAP
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PT. Kereta Api Indonesia (Persero), untuk selanjutnya disebut PT. KAI sedang
melaksanakan Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa Underpass Perimeter
Selatan Basoetta. Didasarkan pada :
a. Notulen Rapat PT. KAI tangal 24 Mei 2022 perihal Pembahasan Rencana Penanganan
Perbaikan Pompa dan Kebocoran Dinding Underpass Perimeter Selatan Basoetta.
b. Undangan Rapat PYMT Project Director l Jakarta Nomor : Kl.lOS/Vl/l/KA - 2022 tanggal
05 Juni 2022 perihal Pembahasan Ruang Lingkup dan Rencana Desain terkait Usulan
Pekerjaan di Underpass Perimeter Selatan Basoetta.
c. Nota Dinas PYMT Project Director l Daerah Operasi l Jakarta Nomor
12/Kl.l0SNI/KA/2022 tanggal 8 Juni 2022 perihal Penyampaian Hasil Rapat dengan PT.
Angkasa Pura II Perihal Pembahasan Ruang Lingkup dan Rencana Desain terkait Usulan
Pekerjaan di Underpass Perimeter Selatan Basoetta dan Arahan lebih lanjut.
d. Hasil Survei yang dilakukan oleh tim PEE dan tim PD l pada tanggal 08 November 2022
di lokasi perimeter Basoetta.
Kondisi saat ini dilokasi terdapat mata air yang muncul di area Underpass dan Terdapat
Kebocoran dan Retak dalam rumah sumpit serta penataan pemipaan yang kurang tertata.
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk selanjutnya disebut PT. KAI, selaku operator jasa
angkutan berbasis rel, bermaksud melakukan pembuatan Survei Teknik Desain (STD)
Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa Underpass Perimeter Selatan Basoetta,
sebelum nantinya akan dilakukan serah terima ke PT. Angkasa Pura II.
Hal. 3/1
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/2
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/3
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/4
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
c. Rancang Bangun
1. Mengkoordinasikan dengan pemberi kerja obyek yang masuk dalam lingkup
rancang bangun
2. Menyampaikan kepada Pemberi Kerja peraturan-peraturan, standar- standar
dan metoda perhitungan/pengolahan data yang akan digunakan
3. Menyampaikan kepada Pemberi Kerja spesifikasi material, perhitungan
pembebanan dan lain-lain yang akan digunakan untuk perhitungan, serta umur
rencana konstruksi atau bangunan.
4. Mengolah data hasil pengumpulan literatur, data primer dan sekunder serta
hasil Survei pendahuluan.
5. Mempresentasikan hasil pengolahan data kepada Pemberi Kerja.
6. Membuat kesimpulan atau resume rancang bangun.
d. Metoda Pelaksanaan
Menyusun metoda pelaksanaan yang sesuai dengan rencana kerja, syarat syarat teknis
dan kondisi lapangan.
e. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis
1. Menyusun rencana kerja pekerjaan konstruksi dan rencana pemindahan ppanel
kontrol pompa yang sesuai dengan syarat syarat teknis dan standar kerja yang
berlaku.
2. Menyiapkan panduan untuk pekerjaan yang bersifat spesifik oleh konsultan
perencana.
3. Menyusun metoda perhitungan volume pekerjaan.
f. Spesifikasi Teknik
Spesifikasi material yang digunakan untuk konstruksi lebih diprioritaskan pada bahan/
material yang tersedia di dalam negeri yang jumlah ketersediaannya/populasinya
banyak.
g. Gambar Tender
1. Menyusun draf gambar teknik untuk disampaikan kepada Pemberi Kerja.
2. Menyusun rapi draf gambar yang akan disampaikan sesuai bidang pekerjaannya
dandiberi nomor urut.
3. Gambar yang disampaikan mudah dibaca, mudah di-copy, menggunakan notasi-
notasi standar yang berlaku serta disajikan dalam skala standar untuk
memudahkanpembacaan di lapangan.
4. Setelah menyampaikan draf gambar dan mendapat persetujuan Pemberi Kerja,
kemudian gambar final dicetak rapi dan dijilid.
5. Penyampaian gambar final disertai dengan soft file.
6. Kriteria gambar yang dibuat meliputi :
a). Album gambar dibuat dalam kertas ukuran A3 (semua tulisan, angka,
serta notasi dapat dibaca tanpa alat bantu).
Hal. 3/5
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/6
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
3.3.1. Lokasi
Hal. 3/7
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/8
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Hal. 3/9
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Sebagian besar wilayah Kota Tangerang mempunyai tingkat kemiringan tanah antara
0 - 3%. Hanya sebagian kecil di bagian selatan wilayah Kota Tangerang yang kemiringan
tanahnya antara 3 - 8%, yaitu di sebagian wilayah Kecamatan Ciledug dan di sebagian
wilayah Kecamatan Larangan.
b. Geologi dan Jenis Tanah
Secara geologi, Kota Tangerang termasuk dalam Cekungan Jakarta bagian Barat, yang
tersusun oleh endapan alluvium pantai, endapan delta dan sebagian tersusun dari
material gunungapi, yang berada pada suatu tinggian struktur yang dikenal dengan
sebutan Tangerang High. Tinggian ini terdiri atas batuan tersier yang memisahkan
Cekungan Jawa Barat Utara di bagian barat dengan Cekungan Sunda di bagian timur.
Tinggian ini dicirikan oleh kelurusan bawah permukaan berupa lipatan dan patahan
normal, berarah utara - selatan. Di bagian timur patahan normal tersebut terbentuk
cekungan pengendapan yang disebut dengan Sub Cekungan Jakarta (Jurnal Geologi
Indonesia Vol.1, SePT.ember 2006).
Batuan yang menutupi Kota Tangerang merupakan batuan kuarter yang terdiri atas
Tuf Banten yang tersusun atas tuf, tuf batu lempung, batu pasir tufan ditindih oleh
endapan kipas alluvium yang terdiri atas pasir tufan berselingan dengan konglomerat
tufan. endapan pematang pantai yang terdiri atas pasir halus - kasar, cangkang
moluska. serta endapan alluvium yang terdiri atas bongkah, kerakal, kerikil, pasir halus,
dan lempung (Jurnal Geologi Indonesia Vol.1, SePT.ember 2006).
c. Klimatologi
Kota Tangerang merupakan daerah beriklim tropis. Kondisi klimatologi Kota Tangerang
dapat dilihat dari data temperatur (suhu) udara dan curah hujan pada penelitian di
Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang.
Kelembabab udara di Kota Tangerang tahun 2020 rata - rata 79,88 Rh., kelembabab
maksimum terjadi pada bulan Desember yaitu 86,20 Rh dan kelembabab minimum
terjadi pada bulan Maret yaitu 72,40 Rh.
Suhu udara di Kota Tangerang tahun 2020 rata - rata 29,49o. Suhu maksimum terjadi
pada bulan Mei yaitu 30,40o dan suhu suhu minimum terjadi pada bulan Pebruari yaitu
28,20o.
Untuk kecepatan angin di Kota Tangerang pada tahun 2020 rata - rata 1,58 Knot,
kecepatan angin maksimum terjadi pada bulan Desember yaitu 2,60 Knot dan
kecepatan angin minimum terjadi pada bulan Januari yaitu 1,10 Knot.
Sementara itu untuk curah hujan di Kota Tangerang pada tahun 2020 rata - rata 14,92
Mm, curah hujan maksimum terjadi pada bulan Desember yaitu 23,00 Mm dan curah
hujan minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 8,00 Mm.
d. Hidrologi
Wilayah Kota Tangerang berdasarkan satuan wilayah sungai dibagi ke dalam tiga
Daerah Aliran Sungai (DAS), yaitu : DAS Cisadane, DAS Angke, dan DAS Cirarab. Sungai
Hal. 3/10
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Cisadane memiliki panjang 15 km, lebar 100 m, dan tinggi 5,35 m, dengan debit air
rata - rata 70 m3/detik. Kali Angke memiliki panjang 10 km, lebar 12 m, dan tinggi 5,50
m, dengan debit air rata - rata 18 m3/detik. Kali Cirarab memiliki panjang 4 km, lebar
11 m, dan tinggi 3,50 m, dengan debit air rata - rata 12 m3/detik.
Sungai Cisadane merupakan sungai besar yang membelah wilayah Kota Tangerang
menjadi dua bagian, yaitu wilayah barat dan timur. Hulu Sungai Cisadane berasal dari
daerah Danau Lido, Kabupaten Bogor. Selain itu, sungai - sungai kecil di sepanjang
lereng utara dan timur Gunung Salak merupakan anak Sungai Cisadane yang secara
kontinyu mensuplai air.
Aliran Sungai Cisadane sangat panjang melintasi daerah administrasi Kabupaten dan
Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Tangerang dan akhirnya bermuara di Laut Jawa.
Bendungan Pintu 10 di Kelurahan Mekarsari Kecamatan Neglasari merupakan
bendungan untuk mengendalikan debit air Sungai Cisadane ke arah hilir Kabupaten
Tangerang dan dimanfaatkan untuk irigasi teknis. Beberapa saluran yang berfungsi
sebagai jaringan irigasi teknis antara lain adalah Kali Mokervart, Cisadane Barat,
Cisadane Timur dan Siphoon.
Pada DAS Cisadane yang berada di Kota Tangerang terdapat 43 anak sungai/saluran
pembuangan yang semuanya bermuara di Kali Cisadane, dimana anak sungai yang
terbesar adalah Saluran Mookervaart yang merupakan sodetan penghubung Sungai
Cisadane dan Kali Angke. Keseluruhan DAS Cisadane di Kota Tangerang ini mempunyai
daerah tangkapan air (catchment area) seluas 106.350 ha.
e. Kependudukan
Data kependudukan adalah data sekunder yang sangat penting untuk di analisa dalam
setiap kebijakan maupun perencanaan pembangunan. Data kependudukan diperlukan
sebagai gambaran kondisi suatu daerah, utamanya terkait dengan ketersediaan tenaga
kerja dan pertumbuhan penduduk pada periode tertentu. Data demografi/data
kependudukan Kota Tangerang disajikan bersumber dari Data Kota Tangerang Dalam
Angka Tahun 20022.
Berdasarkan data BPS Kota Tangerang, jumlah penduduk Kota Tangerang dalam kurun
waktu tahun 2010-2020 mengalami peningkatan dari 1.652.590 jiwa (2009) menjadi
Hal. 3/11
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
1.911.914 jiwa (2020). Pertumbuhan penduduk rata-rata Kota Tangerang dalam kurun
waktu tahun 2010-2020 sebesar 1,16%.
Pada tahun 2020 jumlah penduduk Kota Tangerang yang terbesar berada di
Kecamatan Cipondoh, yaitu 252.136 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil berada
di Kecamatan Benda, yaitu : 83.775 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata
tertinggi dalam kurun waktu tahun 2010-2020 terjadi di Kecamatan Cipondoh, yaitu
rata-rata 2,11 % per tahun, sedangkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata terendah
terjadi di Kecamatan Karangtengah, yaitu rata-rata 0,23% per tahun.
Kepadatan penduduk di Kota Tangerang dalam kurun waktu tahun 2010-2020 rata-
rata sebesar 12.38 jiwa. Kepadatan penduduk terbesar berada di Kecamatan Cileduk,
yaitu sebesar 18.98 jiwa/km2. Sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di
Kecamatan Jatiuwung, yaitu sebesar 7.10 jiwa/km2.
Tabel 3.2. Penduduk per Kota Tangerang Tahun 2020
Pertumbuhan
Penduduk Persentase Kepadatan Rasio Jenis
No. Kecamatan Penduduk (%)
(Ribu) Penduduk (%) Penduduk per Km2 Kelamin
2010-2020
Hal. 3/12
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
h. Bab 8. Daftar Riwayat Hidup Tenaga Ahli dan Surat Pernyataan Tenaga Ahli
Pada bagian ini disajikan tentang pengalaman profesionalisme masing - masing tenaga
ahli dan Surat Pernyataan Kesanggupan masing - masing tenaga ahli
i. Bab 9. Penutup
Pada Bagian akhir dari Dokumen Usulan Teknik, akan dilampirkan beberapa berkas
yang pada dasarnya adalah satu kesatuan dengan Dokumen Usulan Teknik ini.
Beberapa lampiran tersebut adalah :
Hal. 3/13
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
j. Lampiran :
Hal. 3/14
Survei Teknik Desain (STD) Desain
Usulan Teknis Perbaikan Struktur dan Pemindahan Rumah Pompa
Underpass Perimeter Selatan Basoeta
Figure
Gambar 3.1. Lokasi Kegiatan di Area Underpass Perimeter Basoetta .............................................. 7
Gambar 3.2. Kondisi Underpass Perimeter Selatan ........................................................................ 7
Gambar 3.3. Peta Lokasi Pekerjaan ............................................................................................... 8
Table
Tabel 3.1. Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kota Tangerang ......................................................... 11
Tabel 3.2. Penduduk per Kota Tangerang Tahun 2020 .................................................................. 12
Hal. 3/15