Minimal
Rumus Slovin
Dari notasi diatas, n adalah jumlah sampel minimal, nilai N adalah populasi
sedangkan nilai e adalah error margin. Berangkat dari ide perihal margin
error inilah mungkin sang pencipta dari rumus ini memberikan kesempatan
kepada para peneliti untuk menetapkan besar sampel minimal berdasarkan
tingkat kesalahan atau margin of error.
Perhitungannya adalah:
n = N / (1 + (N x e²))
n = 1000 / (1 + 2,5)
n = 1000 / 3,5
n = 285,7143
Apabila dibulatkan maka besar sampel minimal dari 1000 populasi pada
margin of error 5% adalah sebesar 286.
Jika langkah teman-teman para pembaca ini benar, maka sampel minimal
untuk margin of error 1% pada populasi 10.000 adalah 5.000, populasi
2.000 adalah minimal 1667, jika 1000 maka minimal 909 dan jika 500
adalah 476.
Di dalam buku Nursalam dengan jelas sekali dijelaskan perihal rumus ini dan
cara perhitungannya. Begitu juga dengan beberapa buku karangan penulis
indonesia lainnya, seperti sugiyono maupun arikunto. Namun tidak jelas
siapa sesungguhnya slovin tersebut.
Ariola, M. (2006). Principles and Methods of Research. Rex book store, Inc.
Ryan, T. (2013). Sample Size Determination and Power. John Wiley and
Sons.
Rumus sampel minimal oleh Slovin ini tampak begitu mudah dan praktis.
Seolah-olah kita bisa langsung tetapkan bahwa sampel minimal yang diambil
dari rumus ini dapat digunakan bahwa hasil penelitian nantinya mempunyai
tingkat kesalahan sesuai dengan rumus ini.
namun seperti kita ketahui, kekuatan statistik tidak cukup dengan hal itu.
Kita harus perhatikan nilai Man atau Proporsi. Tetapi walau bagaimanapun,
rumus ini begitu terkenal dan banyak sekali dipakai oleh para peneliti. Dan
unikany lagi, siapa sesungguhnya sang pencipta atau Slovin dibalik rumus
ini, tetaplah menjadi misteri.
Rumus Slovin menjadi salah satu rumus yang diperlukan dalam penelitian.
Rumus yang diperkenalkan oleh Slovin ini dapat mempermudah peneliti
untuk mengambil sampel penelitian.
Mengutip buku Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen oleh Slamet Riyanto dan
Andhita Hatmawan (2020:12), penelitian dengan populasi besar dapat
mempersulit peneliti untuk pengambilan data. Karena itulah, peneliti
memerlukan teknik pengambilan sampel.
Sampel penelitian sendiri merupakan gambaran umum populasi yang
mampu mewakili populasi yang diamati. Penentuan jumlah sampel bisa
dilakukan dengan beberapa alternatif, salah satunya adalah rumus Slovin.
Pengertian dan Rumus Slovin
Mengutip buku Statistika Seri Dasar dengan SPSS oleh Aloysius Rangga
Aditya Nalendra, dkk. (2021:27-28), rumus slovin adalah formula untuk
menghitung jumlah sampel minimal jika perilaku sebuah populasi belum
diketahui secara pasti.
Umumnya, besaran sampel penelitian dengan rumus Slovin ditentukan
lewat nilai tingkat kesalahan. Di mana semakin besar tingkat kesalahan
yang digunakan, maka semakin kecil jumlah sampel yang diambil.
Berikut adalah rumus Slovin:
Perbesar
Rumus Slovin
Contoh Soal Rumus Slovin
Agar lebih memahami rumusnya, mari simak contoh soal rumus Slovin
yang dikutip dari buku Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan, dan Eksperimen oleh Slamet Riyanto dan
Andhita Hatmawan (2020:12-13) berikut ini:
Soal
Berapa perhitungan jumlah sampel dengan rumus Slovin dengan tingkat
kesalahan 5% dan jumlah populasi sebanyak 500 orang?
Jawaban
Perbesar
Sudah disebutkan sebelumnya di atas bahwa Rumus Slovin digunakan apabila kita
melakukan survei yang tujuannya adalah untuk mengestimasi proporsi populasi, bukan untuk
mengestimasi rata-rata populasi (\mu)(μ) atau parameter lainnya. Nilai proporsi tersebut
diwakili oleh nilai persentase. Oleh karena itu, nilai besaran kesalahan ee yang diberikan
haruslah dalam bentuk persentase.
Jawab:
Tingkat Kesalahan (e)(e):
Sampel Slovin (n)(n): 0
Perkiraan nilai proporsi populasi bisa diketahui dari penelitian sebelumnya atau berdasarkan
perkiraan dari para ahli. Namun biasanya nilai proporsi tersebut jarang ada. Oleh karena itu
banyak yang menggunakan Rumus Slovin karena tidak membutuhkan perkiraan nilai
proporsi populasi. Rumus Slovin telah langsung menetapkan nilai proporsi, dimana nilai
proporsi yang ditetapkan adalah nilai proporsi yang menghasilkan nilai varian tertinggi.
Apabila kita mengetahui perkiraan proporsi maka sebaiknya kita menggunakan Rumus
Cochran. Ukuran sampel yang dihasilkan oleh Rumus Cochran lebih optimal daripada ukuran
sampel yang dihasilkan oleh Rumus Slovin.
Rumus Slovin sering digunakan dalam penelitian karena rumus ini sangat sederhana. Karena
kesederhanaannya tersebut, banyak yang tidak mengetahui bahwa Rumus Slovin sebenarnya
digunakan untuk tujuan tertentu dan dengan syarat tertentu. Akibatnya banyak peneliti yang
keliru dalam menggunakan rumus ini.
Rumus Cochran tersebut diturunkan dari rumus pengambilan sampel untuk populasi terbatas
(finite population) dengan metode Pengambilan Sampel Acak Sederhana atau Simple Random
Sampling (SRS) dimana cara pengambilan sampelnya tanpa pengembalian atau dikenal
dengan without replacement (WOR). Bentuk umum dari Rumus Cochran yang dihasilkan
dari metode tersebut adalahn = \frac{n_0}{\displaystyle 1 + \frac{n_0}
{N}}n=1+Nn0n0dimanan_0 = \frac{Z^2 P(1 - P)}{e^2}.n0=e2Z2P(1−P)
.NN adalah ukuran populasi, nilai ZZ diperoleh dari Tabel Z Distribusi Normal sesuai
dengan tingkat kepercayaan yang digunakan, PP adalah parameter proporsi
dan ee adalah margin error yang diharapkan.
Rumus Lemeshow
Pada metode penelitian kuantitatif, sampel yang telah ditetapkan, selanjutnya akan dihitung
jumlahnya dengan formula-formula tertentu. Salah satunya yang digunakan adalah rumus Lemeshow.
Sebetulnya, ada berbagai rumus ataupun cara yang bisa digunakan dalam jenis penelitian yang
mengedepankan akurasi hitungan ini, Lemeshow adalah salah satunya yang akan dibahas kali ini.
Daftar Isi
Menentukan Jumlah Sampel
o 1. Rumus Slovin(1960)
o 2. Ukuran Sampel Menurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992)
o 3. Ukuran Sampel Menurut Wiratna Sujarweni (2008)
o 4. Ukuran Sampel Menurut Jcob Cohen
o 5. Ukuran Sampel Berdasarkan Proporsi (Tabel Isaac dan Michael)
o 6. Formula Cochran, W. G. (1977)
o 7. Formula Lemeshow
o 1. Pengertian Rumus Lemeshow
o 2. Rumus Lemeshow
o Share this:
o Related posts:
Untuk menentukan sampel tersebut, yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik sampling.
Agar sampel mampu membantu peneliti dalam melakukan analisis data, maka jumlahnya harus
ditentukan dengan beberapa rumus.
Sebelum memperhitungkan jumlahnya, Anda harus memahami terlebih dahulu teknik sampling yang
digunakan juga rumus yang disesuaikan dengan cara tersebut.
Terdapat banyak cara yang bisa digunakan dalam penentuan jumlah sampel penelitian yang Anda
kerjakan, diantaranya:
1. Rumus Slovin(1960)
Rumus slovin ialah suatu rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel minimal jika
perilaku dari sebuah populasi tidak diketahui dengan pasti.
n= N
1+Ne2
Dengan:
2. Ukuran Sampel Menurut Gay, LR dan Diehl, PL (1992)
Gay, LR dan Diehl, PL (1992) mengatakan bahwa, semakin besar sample diambil, akan semakin
merepresentasikan bentuk dan karakter populasi.
Jika populasinya sangat besar, maka bisa digunakan teknik survei sample dan perhitungannya
menggunakan rumus slovin.
F²+u+1
Dengan:
N=Ukuran sampel
F²=Effect Size
u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian
L = Fungsi Power dari u= 0
n=z2(p)(q)
e2
Dengan:
p = proporsi kategori dari total seluruh kategori. Nilainya berupa nilai desimal antara 0-1, misal 0.5,
0.2, dst.
e = margin error
n=z2 s2
e2
Dengan:
n = ukuran sampel yang akan dicari
z = nilai z berdasarkan pada alpha tertentu
s = standard deviasi dari populasi
e = margin error
7. Formula Lemeshow
Berikut penjelasan mengenai rumus Lemeshow
Oleh karenanya, penentuan jumlah sampel akan penting diketahui dan dipahami oleh peneliti.
Setiap perhitungan jumlah sampel yang dilakukan akan berdasar pada desain dan metode penelitian
yang digunakan.
Hal-hal dalam penelitian tersebut akan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, dalam
penelitian kuantitatif ini, Anda harus menyelesaikan satu persatu langkahnya dengan benar dan teliti.
2. Rumus Lemeshow
pada sebuah penelitian survei, biasanya rumus yang digunakan adalah binomunal proportions.
Jika besar populasi (N) diketahui, maka akan digunakan rumus sample cross sectional dan jika N
tidak diketahui akan digunakan rumus Lemeshow
n=Z2(1−P)
d2
Dengan:
n = jumlah sampel yang dicari
p = fokus kasus
d = alpha (0.05) atau 5% dari tingkat kepercayaan 95% yang umum digunakan dalam penelitian-
penelitian.
Dalam penelitian, sampel akan memiliki peranan penting, dimana mereka akan menjadi
penggambaran dari populasi yang diteliti.
Setelah ditentukan cara pengambilan datanya, kemudia jumlah sampel akan dihitung agar data dalam
penelitian semakin valid, karena sampel akan mewakili populasi dengan lebih akurat.
Di sisi lain, semakin rendah derajat keseragaman populasi maka semakin besar
ukuran sampel yang harus diambil. Hal tersebut dikarenakan sampel yang besar
cenderung memberikan gambaran yang representatif terhadap populasi dan
memberikan pendugaan yang mendekati nilai sesungguhnya. Selain itu, apabila
populasi tidak seragam secara sempurna (completely heterogenous), maka
pencacahan lengkaplah (sensus) yang hanya dapat memberikan gambaran yang
representatif.
Rumus Slovin
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel adalah
menggunakan rumus Slovin. Rumus Slovin adalah rumus yang digunakan untuk
menghitung ukuran sampel minimal suatu penelitian yang mengestimasi proporsi.
Rumus ini banyak digunakan karena tergolong praktis. Namun sebenarnya,
terdapat kontroversi mengenai rumus Slovin di kalangan akademisi dunia. Hal ini
dikarenakan asal usulnya yang belum diketahui secara jelas.
Dalam berbagai referensi, tidak diketahui siapakah Slovin yang telah menciptakan
rumus tersebut. Situs forum tanya jawab seperti ask.com dan Wiki
Answers memberikan jawaban bahwa Slovin yang dimaksud adalah Mark Slovin,
Michael Slovin dan bahkan Kulkol Slovin. Sedangkan di forum peneliti dunia
seperti researchgate dan stackexchange, asal usul rumus Slovin juga masih
menjadi perdebatan.
Referensi tertua yang menyebutkan rumus yang identik dengan rumus Slovin
adalah “Statistics : An Introductory Analysis” karya Taro Yamane tahun 1967.
Namun pada literatur tersebut tidak disebutkan bahwa rumus itu bernama rumus
Slovin. Sedangkan dalam buku berjudul “Elementary Statistics : A Modern
Approach” oleh Altares et. al., tahun 2003 disebutkan mengenai rumus yang juga
identik dengan rumus Slovin dan ditulis sebagai rumus Sloven, bukan rumus
Slovin.
N = jumlah populasi
di mana
e = margin of error
Menurut Tejada (2012) rumus dari Cochran tersebut dapat diturunkan menjadi
bentuk rumus Slovin yakni dengan mengasumsikan nilai p sebesar 0,5 dan tingkat
signifikasi 5% atau dapat juga dikatakan tingkat kepercayaan 95% (tingkat
kepercayaan = 1 – tingkat signifkasi). Jika tingkat kepercayaan sebesar 95%, maka
nilai z berdasarkan tabel z adalah sebesar 1,96 yang dapat dibulatkan menjadi 2.
Jadi hasil dari penurunan rumus Cochran dengan asumsi tingkat kepercayaan 95%
dan p=0,5 menghasilkan rumus Slovin. Dengan demikian, rumus Slovin
merupakan kasus khusus dari rumus Cochran yang hanya dapat dipakai apabila
kedua asumsi tersebut terpenuhi. Apabila asumsi tidak terpenuhi maka rumus
Slovin tidak dapat digunakan untuk menghitung ukuran sampel. Selain itu, perlu
diingat bahwa rumus tersebut juga digunakan untuk penelitian yang mengestimasi
proporsi bukan mengestimasi mean ataupun yang lainnya (Ryan, 2013).
Sementara itu, apabila asumsi p = 0,5 tidak terpenuhi maka ukuran sampel yang
dihasilkan tidak optimal. Sebagai contoh jika nilai estimasi proporsi pada populasi
sangat jauh dari 0,5 maka rumus Slovin akan menghasilkan ukuran sampel yang
sangat besar.
di mana
n= jumlah sampel
N = jumlah populasi
Seorang peneliti ingin mengetahui proporsi anak berusia 6-12 tahun yang
menderita anemia di desa B. Diketahui bahwa jumlah anak-anak yang berusia 6-12
tahun di desa B adalah sebanyak 480 anak. Peneliti menggunakan
teknik simple random sampling (acak sederhana) dalam penarikan sampel.
Diperkirakan bahwa 50% dari anak-anak tersebut (target populasi) menderita
anemia. Peneliti menentukan margin of error sebesar 10% dan tingkat kepercayaan
sebesar 95%. Berapakah ukuran sampel yang perlu diambil oleh peneliti tersebut?
Untuk menjawab contoh soal Slovin di atas, yang pertama dilakukan adalah
memeriksa apakah asumsi rumus Slovin terpenuhi.
Penelitian untuk mengestimasi proporsi (asumsi terpenuhi)
Karena semua asumsi telah terpenuhi, maka rumus Slovin dapat digunakan.
Selanjutnya akan dibahas mengenai cara menghitung sampel dengan rumus Slovin.
Diketahui nilai N (jumlah populasi) = 480 dan e (margin of error) = 10% = 0,1
maka diperoleh
Sumber :
Dokumentasi Penulis
Jadi ukuran sampel yang perlu diambil oleh peneliti tersebut adalah 83 anak.
Kesimpulan
Rumus Slovin adalah rumus yang digunakan untuk menghitung ukuran sampel
minimal suatu penelitian yang mengestimasi proporsi dari populasi yang
berhingga. Rumus Slovin hanya dapat digunakan apabila diasumsikan tingkat
kepercayaan 95% (tingkat signifikansi 5%) dan dugaan proporsi (p) sebesar 0,5.
Apabila kamu tidak menggunakan tingkat kepercayaan dan p yang disyaratkan
dalam rumus Slovin, kamu dapat menggunakan rumus Cochran.
Jadi, apakah kamu sudah paham mengenai penggunaan, notasi rumus slovin dan
cara menghitung sampel dengan rumus Slovin? Terlebih lagi mengenai asumsi
rumus Slovin yang harus terpenuhi. Kamu dapat membaca tambahan referensi lain
terkait menentukan ukuran sampel sebagai bahan belajar. Semoga artikel ini dapat
membantu dan memudahkan pemahamanmu.
Sumber :