KEBIDANAN
“Aplikasi Dokumentasi
Asuhan Kebidanan
Pada Kesehatan
Keluarga”
Dosen Pembimbing :
– Menurut Shadine (2012 ) keputihan atau flour albus merupakan sekresi vaginal
abnormal pada wanita.
– Sedangkan menurut Aziz (2009 ) keputihan adalah cairan yang keluar dari alat
reproduksi perempuan hampir sebagian besar perempuan pernah mengalami
keputihan.
Jadi Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari liang vagina di luar
kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta disertai rasa gatal setempat.
Jenis Keputihan
– Faktor fisiologis
➢ Faktor fisiologis disebabkan antara lain terjadi saat menarche karena mulai terdapat pengaruh hormon esterogen, wanita dewasa apabila dirangsang
sebelum dan saat koitus, akibat pengeluaran transudate dari dinding vagina, saat ovulasi, dengan secret dari kelenjar – kelenjar serviks uteri menjadi
lebih encer.
– Faktor konstitusi
➢ Faktor konstitusi dapat disebabkan akibat kelelahan, stress emosional, masalah keluarga, masalah pada pekerjaan, atau bisa akibat dari penyakit
serta bisa diakibatkan oleh status imun seseorang yang menurun maupun obat – obatan.
– Faktor iritasi
➢ Faktor iritasi meliputi, penggunaan sabun untuk membersihkan organ intim, penggunaan pembilas atau pengharum vagina, ataupun bisa teriritasi
oleh celana.
– Faktor patologis
➢ Terjadi karena ada benda asing dalam vagina, infeksi vagina oleh kuman, jamur, virus, parasit, tumor, kanker pada alat kelamin. Pada vagina terdapat
95% bakteri lactobacillus dan selebihnya bakteri patogen.
Pencegahan Keputihan
1. Menjaga kebersihan genitalia, membersihkan vagina dengan air bersih yang mengalir
dengan cara mengusap dari depan ke belakang
2. Minimalisir penggunaan sabun antiseptik karena dapat menggangu keseimbangan pH
vagina
3. Menghindari penggunaan produk berbentuk bedak karena akan memicu pertumbuhan
jamur
4. Memastikan vagina selalu dalam keadaan kering saat berpakaian
5. Menggunakan celana dalam yang kering dan menyerap keringat
6. Menghindari penggunaan celana yang ketat, karena akan mengganggu masuknya udara ke
organ vital
7. Mengganti pembalut tepat waktu minimal 3 kali sehari.
Patofisiologis Keputihan
– Keputihan yang fisiologis terjadi karena pengaruh hormon estrogen dan progesterone yang berubah
keadaannya terutama pada saat siklus haid, sehingga jumlah dan konsistensi sekresi vagina berbeda.
– Sekresi meningkat pada saat ovulasi atau sebelum haid.
– Bakteri dalam vagina telah menyesuaikan diri dengan perubahan ini dan biasanya tidak terjadi gangguan.
– Laktobasili mengubah glikogen dalam cairan vagina menjadi asam laktat.
– Asam laktat ini mempertahankan ke-asaman vagina dan mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan.
– Bila kadar salah satu atau kedua hormone berubah secara dramatis, keseimbangan pH yang ketat ini akan
terganggu.
– Laktobasili tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga mudah terjadi infeksi.
Lanjutan…..
– Proses infeksi dimulai dengan perlekatan candida pada sel epitel vagina.
– Kemampuan melekat ini lebih baik pada candida albizans daripada spesies candida lainnya.
– Kemudian candida mensekresikan enzim proteolitik yang mengakibatkan kerusakan ikatan
protein sel penjamu sehingga memudahkan proses invasi.
– Selain itu candida juga mengeluarkan mikro-toksisn diantaranya glikotoksis yang mampu meng-
hambat aktivitas fagositosis dan menekan system imun lokal.
– Terbentuknya kolonisasi candida memudahkan proses imunisasi tersebut berlangsung sehingga
menimbulkan gejala pada penjamu
Dampak keputihan
1. Gangguan psikologis
2. Penyakit infeksi pada alat kelamin
a. Infeksi vagina (vulvitis) diabetika
b. Infeksi liang sanggama (vaginitis)
c. Infeksi spesifik vagina
d. Servisitis akuta
e. Servisitis menahun (kronis)
f. Penyakit radang panggul (pelvic inflammantory disease)
Komplikasi keputihan
pencegahan keputihan
– Keputihan merupakan keadaan yang dapat terjadi fisiologis dan dapat menjadi
keputihan yang patologis karena terinfeksi kuman penyakit.
– Bila vagina terinfeksi kuman penyakit seperti jamur, parasit, bakteri, dan virus
maka keseimbangan ekosistem vagina akan terganggu, yang tadinya bakteri
doderlein atau lactobasillus memakan glikogen yang dihasilkan oleh estrogen
pada dinding vagina untuk pertumbuhannya dan menjadikan pH vagina menjadi
asam, hal ini tidak dapat terjadi bila pH vagina basa.
– Keadaan vagina basa membuat kuman penyakit berkembang dan hidup subur di
dalam vagina.
Pemeriksaan keputihan
Sebelum melakukan tindakan pengobatan, perlu dilakukan langkah-langkah pemeriksaan guna mengetahui penyebab
keputihan. Berbagai langkah pemeriksaan tersebut dilakukan berdasarkan usia, keluhan yang dirasakan, sifat-sifat cairan
yang keluar, kaitannya dengan menstruasi, ovulasi, serta kehamilan. Selain itu, tindakan ini juga harus ditunjang oleh
pemeriksaan laboratorium yang memadai.
– Pada pemeriksaan langsung di sekitar alat kelamin luar, bisa terlihat bibir kemaluan, muara kandung kencing, anus,
dan lipatan paha perhatikan apakah tampak bercak kemerahan yang terasa gatal, perhatikan juga ada luka lecet.
– Berbeda dengan pemeriksaan langsung, pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium dilakukan dengan cara
mengambil sampel cairan keputihan.
– Dari pemeriksaan darah juga bisa diketahui apakah penderita terinfeksi oleh penyakit kelamin seperti melalui
pemeriksaan Venereal Desease Research of Laboratory (VDRL) dan Trephonema Pallidum Hemaglutination Test
(TPHA)
– Pemeriksaan dalam dilakukan pada perempuan yang telah menikah dengan menggunakan alat untuk melebarkan
saluran vagina yang disebut spekulum.
– Untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, bisa dilakukan tindakan biopsi, yaitu dengan cara mengambil sel-sel lepas.
Pengobatan keputihan
I. Pengkajian
a. Data Subjektif
1. Biodata
– Nama : Ny W Nama : Tn. T
– Umur : 25 tahun Umur : 26 th
– Agama : Islam Agama : Islam
– Suku : Rejang Suku :Rejang
– Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
– Pendidikan : Diploma Pendidikan : SMA
– Pekerjaan :IRT Pekerjaan : Swasta
– Alamat :Dwi tunggal Alamat : Dwi tunggal
2. Keluhan Utama
– Ibu mengatakan keluar lendir di daerah kemaluan yang 4. Riwayat menstruasi
berwarna putih kekuningan, berbau, gatal, sejak 3 hari yang – Menarche : 13 tahun
lalu, dan 6 x/hari ganti celana dalam dan merasa tidak nyaman – Siklus : 28 hari
dan cemas dengan keadaannya.
– Lamanya : 5-6 hari
3. Riwayat Kesehatan – Banyaknya : 2-3 x ganti pembalut /hari
a. Riwayat kesehatan sekarang – Masalah : tidak ada
– Ibu mengatakan sudah 3 hari mengalami keputihan, dengan
rasa gatal, bau tidak sedap, berwarna putih kekuningan, dan 6 5. Riwayat Pernikahan
x/hari ganti celana dalam.
– Pernikahan yang ke : 1 (satu)
b. Riwayat kesehatan yang lalu
– Umur saat menikah : 25 tahun
– Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit ginekologi – Lama pernikahan : 6 bulan
(kista, tumor rahim, dll), penyakit sistemik (jantung,
hipertensi, diabetes meilitus), penyakit menular dan lain-lain,
IMS (gonorhoe, candida, tricomonas), dan radang panggul. 6. Riwayat Kontrasepsi
2. BAK
d. Personal Hygiene
Sebelum hamil Saat hamil
Ganti celana dalam : 3 kali/ hari Ganti celana dalam : 6 kali/ hari
e. Aktifitas
Sebelum hamil Saat hamil
Jenis kegiatan : Rutinitas ibu rumah Jenis kegiatan : Rutinitas ibu rumah
tangga (memasak, tangga (memasak,
membersihkan rumah, membersihkan
mencuci) rumah, mencuci)
– Leopold III :-
– Pembesaran vena jugularis : tidak ada
– Leopold IV :-
h. Payudara k. Genetalia
– warna kuku : tidak pucat – Ibu tidak nyaman dan cemas dengan keadaan yang dialami.
– oedema : tidak ada – Keputihan yang dialami sejak 3 hari yang lalu dan dalam sehari 6 kali ganti celana
dalam
– varices : tidak ada – Do :
– reflek patella : (+),(+) – Keadaan Umum : baik
– Jumlah : 6 x/hari ganti celana dalam(± 30cc) 3. Jelaskan keputihan fisiologis dan
patologis
– Warna : putih kekuningan
4. Jelaskan pola makan yang dapat
– Bau : khas keputihan mempengaruhi keputihan
– Darah : tidak ada 5. Jelaskan tentang kebersihan/personal
– Varices vulva : tidak ada hygiene
– Oedema vulva : tidak ada 6. Jelaskan bahaya keputihan patologis
terhadap janin
(2) inspekulo
7. Jelaskan cara mengatasi keputihan
– Tidak dilakukan pemeriksaan
8. Anjurkan untuk personal hygiene
b. Masalah dengan menggunakan air sirih merah
– Rasa tidaknyaman pada keputihan sebagai air cebokan
– Cemas 9. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian teraphy obat
10. Atur jadwal kunjungan ulang.
III. Masalah Potensial
Abortus
IV.Tindakan segera
-
5. Jelaskan pola makan yang dapat mempengaruhi 5. Dengan diberikan penjelasan tentang
keputihan, seperti: Hindari makanan yang banyak keputihan fisiologis dan keputihan patologis ibu
mengandung karbohidrat dengan kadar gula tinggi bisa tau keputihan jenis apa yang dialaminya dan
(tepung , sereal, roti), minuman bersoda dan ibu bisa segera berkonsultasi kepada tenaga
buahan yang mengandung fuktosa( ketimun, kesehatan.
bengkuang, pisang)
6. Jelaskan kepada ibu bagaimana menjaga 6. Makanan yang mengandung gula
daerah pribadi atau genetalia agar tetap dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan
bersih dan kering, dengan cara mengeringkan bakteri lactobacillus tidak dapat meragikan
kulit dengan handuk atau tisu bila berkeringat semua gula ke dalam asam laktat dan tidak
atau setelah buang air, menghindari dapat menahan pertumbuhan penyakit,
menggunakan pakaian ketat dan sering maka jumlah gula menjadi meningkat dan
mengganti pakaian dalam. jamur atau bakteri perusak akan bertambah
banyak.(Darma, dkk, 2017)
M2 Tujuan : 1. Berikan suport dan dukungan mental kepada 1. Support mental dan motivasi yang diberikan
Rasa cemas berkurang ibu dengan cara gunakan pendekatan yang bidan dapat mengurangi rasa cemas yang
Kriteria : tenang dan meyakinkan dalam menghadapi sedang dihadapi ibu dan mengubah pola
1. TTV dalam batas normal: kondisi kehamilannya saat ini pikir ibu yang awalnya negatif menjadi
TD : S: 110-130 mmhg positif dalam menghadapi proses
D:70-90 mmhg kehamilannya sehingga ibu lebih yakin dan
N: 8-100x/m semangat dalam menghadapi kehamilannya.
R: 16-24 x/m
S: 36,5-37,50C
1. Ibu terlihat tenang 2. Jelaskan dan diskusikan pada ibu bahwa 2. Dengan informasi yang diberikan akan
2. Ibu lebih semangat dan yakin keputihan yang dialaminya bisa diatasi dengan cara mengurangi kecemasan yang dirasakan ibu
menghadapi kehamilan pengobatan.
nya
MP1 Tujuan : 1. Jelaskan tanda-tanda abortus, antara lain : 1. Dengan Keputihan dapat menyebabkan persalinan
Abortus tidak terjadi a). Perdarahan abortus, dengan penjelasan yang diberikaan oleh
Kriteria: b). Nyeri perut tenaga kesehatan ibu dapat memahami dan
1. Ibu mengerti tanda-tanda c). Menurunya gerakan bayi mewaspadai keputihan yang dapat menyebabkan
terjadinya abortus d).Keluar cairan dari vagina abortus
2. Ibu mengerti keputihan yang e).Terjadi pada usia kehamilan <20 minggu
berlebihan dapat menyebab-kan 2. Dengan dilakukannya USG ibu dapat mengetahui
abortus 2. Anjurkan ibu untuk USG keadaan janinnya
3. Dengan memberikan terapi terhadap kejadian abortus
3. Kolaborasi dengan dokter untuk penatalaksanaan pada ibu dan dapat mengurangi gejala-gejala yang tidak diinginkan
dengan abortus kepada ibu
VI. Implementasi
Paraf
Hari/Tanggal Implementasi Respon
Sabtu, 31 Juli 2021
1. Melakukan Informed Concent 1. Ibu mengetahui dan menyetujui dengan tindakan yang akan dilakukan
Pukul: 15.10 WIB
tentang tindakan yang akan
pada ibu
2. Hasil pemeriksaan didapatkan :
Pukul: 15.15 WIB 2. Menjelaskan hasil
Genetalia dalam keadaan tidak bersih, terdapat pengeluaran lendir kental,
pemeriksaan pada ibu yang berwarna putih kekuningan, berbau, jumlah pengeluaran 6x/hari ganti
celana dalam (±60cc), dan dari hasil pemeriksaan laboraorium terdeteksi
adanya jamur candida albican. Dalam hal ini ibu mengalami keputihan
patologis yang disebabkan jamur candida albican
Menjelaskan 3. Ibu mengetahui dan mengerti bahwa keputihan merupakan salah satu
Pukul: 15.20 WIB
tentang ketidak
nyamanan yang
terjadi pada masa
kehamilan seperti :
keputihan, sering
buang air
4. ketidaknyamanan yang terjadi pada massa hamil.
4. kecil, mual dan muntah,
Pukul: 15.30 WIB 6. Menjelaskan pola makan yang dapat mempengaruhi 6. Ibu mengerti penjelasan dari bidan dan ibu dapat
mengulangi kembali penjelasan yang di berikan.
keputihan, seperti: Hindari makanan yang banyak mengandung
karbohidrat dengan kadar gula tinggi (tepung, sereal, roti),
minuman bersoda dan buahan yang mengandung
fuktosa(ketimun, bengkuang, pisang)
Pukul: 15.35 WIB 7. Menjelaskan kepada ibu bagaimana menjaga daerah pribadi atau 7. Ibu mengerti dari penjelasan dan ibu dapat mengulangi
genetalia agar tetap bersih dan kering, mengeringkan kulit dengan kembali penjelasan serta mau melakukan apa yang
handuk atau tisu bila berkeringat atau setelah buang air, menghindari disarankan.
menggunakan pakaian ketat dan sering mengganti pakaian dalam.
8. Menjelaskan cara mencegah keputihan, yaitu: 8. mengerti dan mengetahui bahaya keputihan terhadap
Pukul: 15.45 WIB
a. menjaga kebersihan alat kelamin janin.
b.menjaga kebersihan pakaian dalam
c. tidak bertukar handuk
d.menghindari menggunakan celana ketat
e. menghindari cuci vagina dengan produk yang tidak dianjurkan oleh kesehatan
f. mencuci tangan sebelum mencuci alat kelamin
g.sering mengganti pembalut
Pukul: 15.50 WIB 9. Menjelaskan bahaya keputihan patologis terhadap janin, yaitu: dapat menyebabkan 9. Ibu ingin mengikuti anjuran dari bidan
kebutaan.
Pukul: 15.55 WIB 10. Menganjurkan ibu untuk personal hygiene dengan menggunakan air rebusan sirih 10. Pemberian terapi diberikan, yaitu :
merah sebagai air cebokan Nistatin 2 x 100.000 iu/hari pervaginam (1x1 selama 6
hari).
Pukul: 15.55 WIB 11. Kolaborasi dengan dokter pemberian teraphy. 11.ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang minggu
12. Menjelaskan jadwal kunjungan ulang 7 hari lagi depan dan akan segera datang jika ada keluhan
Pukul: 16.00 WIB 1. Memberikan dukungan moral pada ibu 1. Dukungan moral telah diberikan kepada ibu dan
ibu merasa lebih nyaman
Pukul: 16.05 WIB 1. Memberikan suport dan dukungan mental kepada ibu dengan 1. Suport dan dukungan telah diberikan oleh bidan
cara gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan dalam da keluarga
menghadapi kondisi kehamilannya saat ini.
1) Tanda-Tanda Vital
TD :110/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
Genetalia
(1) Inspeksi
Kebersihan : kerung bersih
Pengeluaran sekret : ada lendir, kental
Jumlah : 6 x/hari ganti celana dalam (±30 cc)
Warna :putih kekuningan
Bau : khas keputihan
Darah : tidak ada
Varices vulva : tidak ada
Oedema vulva : tidak ada
A:
Ny W umur 25 , G1P0 A0, UK 14 minggu, dengan flour albus patologis.
P:
Intervensi dilanjutkan dengan :
1. Pemantauan KU dan TTV
2. Pemantauan pengeluaran keputihan
3. Penkes personal hygiene
4. Anjukan ibu untuk personal hygiene dengan air rebusan daun sirih merah sebagai air cebokan dengan cara: 11 lembar daun sirih merah segar, direbus dengan menggunakan air 2½ L .ketika masih hangat, gunakan air rebusan untuk
membasuh organ kewanitaan.
5. Mengingatkan ibu tentang obat keputihan nistatin yang di gunakan pada malam hari
Catatan Perkembangan
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan I
Minggu, 01 Agustus
S:
2021
1. Ibu mengatakan telah menjaga kebersihan genetalianya seperti yang telah dianjurkan
2. Ibu mengatakan keputihannya belum berkurang
3. Ibu mengatakan telah melakukan personal hygiene dengan menggunakan air rebusan sirih merah sehari 2 kali sebagai air cebokannya
4. Ibu mengatakan masih menggubakan obat yang diberikan
O:
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmenthis
3. TTV : TD : 110/80 mmHg
P : 78 x/m
RR : 19 x/m
T : 36.5 0C
1. Genetalia
Inspeksi
O:
1. Keadaan umum : baik
2. Kesadaran : composmenthis
3. TTV : TD : 110/70 mmHg
P : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.5 0C
1. Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
sekret :
Jumlah : 5 x/ hari ganti celana dalam (±15 cc)
O:
1) Tanda-Tanda Vital
TD :110/80 mmHg
Nadi :82 x/menit
Pernafasan :19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran Ada lendir kental
sekret :
Jumlah : 3-4x/ hari ganti celana dalam (±10 cc)
Warna : Putih kekuningan
Bau : Tidak berbau
Darah : Tidak ada
Varices vulva : Tidak ada
Oedema vulva : Tidak ada
A: Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14 minggu, dengan flour albus patologis pemantauan pada hari ke 7 P: Intervensi dilanjutkan dengan: Anjurkan ibu untuk personal hygiene dengan air
rebusan daun sirih sebagai air cebokan R: ibu telah mengikuti anjuran bidan Memotivasi dan suport ibu agar keputihannya bisa sembuh R: motivasi dan suport telah dilakukan olrh
keluarga dan bidan Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri R: ibu ingin mengikuti anjuran bidan
Hari/Tanggal Catatan Perkembangan IV
Rabu , 04 Juli
S:
2021
1. Ibu mengatakan sudah menjaga kebersihan genetaliannya seperti yang telah dianjurkan
2. Ibu mengatakan keputihannya sudah berkurang
3. Ibu mengatakan keputihannya bewarna bening
4. Ibu mengatakan keputihannya tidak berbau dan tidak gatal
5. Ibu mengatakan celana dalamnya tidak lagi basah dan genetaliannya tidak lembab
6. Ibu mengatakan ada berubahan dari hari kehari
7. Ibu mengatakan tidak cemas lagi dengan keadaaannya
O:
1) Tanda-Tanda Vital
TD :120/80 mmHg
Nadi :80 x/menit
Pernafasan :19 x/menit
Suhu : 36.5 ˚C
Tinggi Badan : 164
Berat Badan : 59 kg
LILA : 29 cm
3) Genetalia
Inspeksi
Kebersihan : Bersih
Pengeluaran Ada lendir kental
sekret :
Jumlah :: 3 x/ hari ganti celana dalam (±3 cc)
Warna :: Bening
Bau : Tidak berbau
Darah : Tidak ada
Varices vulva : : Tidak ada
Oedema vulva : Tidak ada
A: Ny W umur 25 , G1P0A0, UK 14 minggu, dengan flour albus patologis P: Intervensi dihentikan
Terima Kasih