Mencegah cacat.
Dalam membahas Pertolongan Pertama (First Aid) kita akan berhubungan dengan setiap aktivitas
yang dilakukan oleh manusia, tentunya kita tidak akan terlepas dari kejadian-kejadian yang bisa
saja tidak kita inginkan. Sebab tentunya manusia tidak mungkin terlepas dari ancaman bahaya di
sekitarnya. Oleh karena itu, tentunya mereka akan mencari cara untuk melakukan upaya
perlindungan terhadap dirinya.
Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pertolongan terhadap korban kecelakaan agar kondisi
korban tidak bertambah parah dan tidak fatal akibatnya. Hal ini tidak terlepas dari peran
Pertolongan Pertama (First Aid).
Dalam perkembangannya tindakan pertolongan pertama diharapkan menjadi bagian dari suatu
sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).
Expressed Consent Implied Consent
Persetujuan diberikan oleh korban sadar dengan
Persetujuan/ ijin yang diberikan oleh korban/
cara isyarat, atau korban tidak sadar atau terhadap
penderita secara lisan atau tertulis (persetujuan
anak kecil yang tidak mampu memberikan
yang dinyatakan)
persetujuan
Alat Pelindung Diri (APD)
Keamanan penolong merupakan hal yang sangat penting, sebaiknya setiap penolong
dilengkapi dengan peralatan yang dikenal sebagai alat perlindungan diri (APD) atau
Personal Protective Equipments (PPE) diantaranya :
01 02 03
04 05 06
Mencuci Tangan
Mencuci
Semua Membersihkan Peralatan
Menular
Section Break
Penilaian Keadaan (scene size up)
Penilaian Penilaian keadaan dilakukan untuk memastikan situasi yang dihadapi dalam suatu
upaya pertolongan. Memastikan apa yang sebenarnya kita hadapai, apakah ada
bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan kita. Keselamatan penolong
adalah nomor satu.
Korban Jika sudah memastikan keadaan aman maka tindakan selanjutnya adalah :
(victim assessment) • Memastikan keselamatan penolong, pasien/korban, dan orang-orang
di sekitar lokasi kejadian.
• Memperkenalkan diri “bila memungkinkan”.
• Menentukan kesan umum kejadian.
• Kenali dan atasi cedera.
• Stabilkan korban dan terus pantau.
Saat menemukan korban ada • Minta bantuan.
beberapa hal yang harus
dilakukan untuk menentukan
tindakan selanjutnya, baik
itu untuk mengatasi situasi
maupun untuk mengatasi
korbannya.
Penilaian Dini (initial assessment)
Langkah-Langkah penilaian dini :
Kesan Umum
a Seiring mendekati korban, penolong harus bisa menentukan apakah situasi
korban tergolong kasus trauma atau kasus medis.
PowerPoint
Kasus Medis
Presentation
tanpa tanda-tanda yang terlihat atau
teraba, misal maag, usus buntu, dll.
Kasus Medis
Periksa Respon
b Ada 4 tingkatan yang umum di pakai untuk menentukan tingkat respon pada
pasien/korban, yaitu :
RESPON
Pernapasan Ciri-cirinya :
1. Dada naik dan turun secara penuh.
Cukup 2. Bernapas mudah dan lancar.
Baik 3. Kualitas pernapasan normal,
Ciri-cirinya :
1. Dada tidak naik atau turun
secara penuh.
Pernapasan 2. Terdapat kesulitan bernapas.
Kurang 3. Cyanosis (warna biru/abu abu
Baik pada kulit, bibir, atau kuku).
4. Kualitas pernapasan tidak normal.
Menilai sirkulasi dan menghentikan perdarahan berat
e Pastikan denyut jantung cukup baik, pastikan bahwa tidak ada perdarahan yang dapat
mengancam nyawa yang tidak terlihat. Pakaian tebal dapat mengumpulkan darah dalam
jumlah yang cukup banyak.
Hubungi Bantuan
f Mintalah bantuan kepada orang lain atau tenaga terlatih lainnya. Pesan yang disampaikan
harus singkat, jelas dan lengkap.
Penglihatan (Inspection)
01 Metode ini dilakukan ketika pertama kali bertemu pasien/korban
dan yang diamati adalah tingkah laku dan keadaan tubuh serta hal
umum dan khusus.
Perabaan (Palpation)
02 Metode ini dilakukan dengan cara meraba dengan sedikit tekanan
pada bagian tubuh yang akan diperiksa dan dilakukan secara
terorganisir dari satu bagian ke bagian lain.
Resusitasi
Jantung
Paru
Sistem Pernapasan
Mengambil oksigen
Sistem
Utama
Mengeluarkan CO2
Tubuh
Manusia Menghangatkan dan
melembabkan udara
( hidung ).
Sistem Peredaran Darah
Manusia Membantu
membekukan darah
bila terjadi luka
Sumbatan Jalan Napas
Sumbatan yang terjadi dapat bersifat total ataupun sebagian (parsial)
Sumbatan sebagian
01
penyebab sumbatan berada di
kerongkongan, tetapi tidak menutup
seluruh jalan napas.
Sumbatan total
02
pasien/korban tidak dapat berbicara,
bernapas atau batuk dan kedua
tangan korban memegangi leher
(tanda-tanda universal tersedak).
Untuk mengatasi sumbatan jalan napas total dikenal adanya istilah Heimlich
Maneuver.
Dalam ilmu kedokteran dikenal dua istilah mati ;
Untuk orang awam, AHA-2015 tetap Kenali tanda-tanda henti jantung akut dan
05 menganjurkan “Hands only CPR” 06 jangan berhenti memompa/menekan
untuk yang tak terlatih . dada semampunya, sampai AED
dipasang dan menganalisis ritme jantung.
Bila perlu memberikan ventilasi mulut ke
mulut, dilakukan dengan cepat dan
segera kembali menekan jantung.
Circulation Support
Langkah-langkah kompresi jantung :
Penolong berada di sebelah kanan Letakkan korban di tempat yang datar dan
a pasien/korban.
b keras.
Cek nadi selama maksimal 10 detik Jika ada nadi, posisikan korban dalam posisi
c (pada dewasa di arteri karotis, pada
d recovery dan tetap melakukan evaluasi
anak-anak di arteri brakhialis). denyut nadi selama 2 menit, tunggu bantuan
datang.
Posisikan korban supinasi, bila curiga Jika tidak ada denyut nadi, segera berikan
e cedera spinal, pindahkan kepala, bahu
f kompresi.
dan badan secara bersamaan (teknik
log-roll/ in line).
Bebaskan dada korban dari baju yang Perlu diingat sebelum melakukan kompresi
g dikenakan korban. h dada jalan nafas harus dipastikan tetap
bebas.
Pastikan kedua tangan dapat saling terkait
i Letakkan punggung telapak tangan kanan j dengan stabil.
atau tangan yang tidak dominan tepat di di ½
bagian bawah mid sternum, di antara dua Dengan menggunakan bantuan berat badan,
l lakukan penekanan ke dada korban hingga
putting susu dengan metode rib margin. kedalaman 5-6 cm dengan frekuensi 100-
Kunci dengan meletakkan tangan yang domi 120x/menit.
OTAK
TIDAK ADA
dan HIPOKSIA MATI
OKSIGEN
JANTUNG
0 - 4 Menit Mati Klinis Kerusakan Sel-sel otak tidak diharapkan
4 - 6 menit Mungkin sudah terjadi kerusakan sel otak
6 - 10 menit Mati Biologis Sudah mulai terjadi kerusakan otak
> 10 menit Hampir dipastikan terjadi kerusakan sel-sel
otak.
Menurut pedoman AHA-2015, untuk urutan dalam melakukan RJP/CPR adalah :
a) D anger
Pastikan keamanan, baik penolong, pasien/korban dan lingkungan
sekitar. Gunakan sarung tangan dan APD lainnya (jika tersedia).
b) R esponse
Cek respon pasien/korban, panggil, tepuk
bahu atau beri stimulus nyeri.
dan
yok
Perdarahan terjadi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebabkan oleh
ruda paksa (trauma) atau penyakit.
Ada 2 jenis perdarahan yang dapat terjadi pada tubuh manusia, yaitu:
1. Perdarahan Luar
Berdasarkan pembuluh darah yang mengalami gangguan,
pendarahan luar dibedakan menjadi:
Penanganan external bleeding : a. Perdarahan Nadi (Arteri) b. Perdarahan Vena
• Tekanan langsung.
• Tinggikan bagian yang luka.
• Tekan di titik penekanan.
• Imobilisasi bagian yang luka
(pada alat gerak).
• Tourniquet.
c. Perdarahan Kapiler
2. Perdarahan Dalam