Wesel bayar atau yang juga disebut sebagai notes payable atau promissory notes. Wesel
bayar dapat ditarik sebagai pelunasan utang dagang, pembayaran transaksi, dan juga
mencairkan dana tunai. Wesel umumnya memiliki bunga, namun jika tikdak ada maka wesel
tersebut dapat dijual dengan diskon. Diskon ini nantinya dianggap sebagai bunga dibayar di
muka.
Bunga pada wesel biasanya dihitung berdasarkan nilai pada wesel tersebut. Jika terdapat
biaya transaksi pada penerbitannya, maka akan dihitung sebagai penambah biaya bunga,
sehingga bunga efektif wesel akan turun.
Liabilitas Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo pada Periode Berikutnya
Liabilitas yang jatuh temponya 12 bulan setelah periode pelaporan akan diklasifikasi dalam
jangka pendek, meskipun:
1. kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih dari dua belas bulan;
2. perjanjian untuk pembiayaan Kembali , atau penjadwalan kembai (reschedule)
pembayaran, atau dasar jangka panjag telah diselesaikan setelah periode pelaporan
dan sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan untuk tidak mensyaratkan
pembayaran sebagai konsekuensi atas pelanggaran tersebut.
Liabilitias tersebut diklasifikasi oleh entitas sebagia jangka pendek karena (pada akhir
periode pelaporan) liabilitas tersebut tidak memiliki hak untuk menunda penyelesaiannya
paling lambat 12 bulan setelah pelaporan. Apabila ingin dilakukan perubahan perjanjian dengan
kreditur untuk memperpanjang jangka waktu jatuh tempo, maka hal itu akan menyebabkan
liabilitas itu disajikan sebagai liabilitas jangka panjang jika pemberi pinjaman menyetujui
perubahan perjanjian tersebut pada akhir periode pelaporan terkait pemberian tenggang waktu
minimal 12 bulan setelah pelaporan.
Perubahan perjanjian kredit juga dapat diberlakukan pada liablitias jangka pendek, misalnya
pendanaan Kembali (refinancing) menggunakan utang bank jangka panjang. Ketentuannya
yaitu, bila refinancing dilakukan sebelum tanggal pelaporan, maka utang bank jangka pendek
akan direklasifikasi menjadi liabilitas jangka panjang. Namun, jika refinancing dilakukan
sebelum laporan keuangan diterbitkan, maka utang bank jangka pendek akan direklasifikasi
sebagai liabilitas jangka pendek.
Bila Entitas memutuskan untuk memperpanjang tenggang waktu, maka hal itu tidak
memerlukan penyesuaian (non-adjusting events), menurut PSAK 8 (Revisi 2009) Peristiwa
Setelah Periode Pelaporan antara lain:
1. pembiayaan Kembali berbasis jangka panjang;
2. perbaikan pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang;
3. pemberian tenggang waktu pembayaran oleh pemberi pinjaman untuk memperbaiki
pelanggaran perjanjian pinjaman jangka panjang yang berakhir sekurang-kurangnya 12
bulan setelah periode pelaporan.
Untuk mereklasifikasi liabilitas jangka panjang menjadi jangka pendek, sebenarnya tidaklah
berfokus pada harus menyertakan jurnal penyesuaian atau tidak, karena poinnya adalah
menyajikan liabilitas jangka panjang itu menjadi liabilitas jangka pendek.
Contoh Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam 12 Bulan
UD. Makmur memiliki beberapa liabilitas jangka panjang untuk mendanai usaha dagangnya.
Berikut informasi terkait penyusunan laporan keuangan tanggal 31 Desember 2015.
1. Obligasi seri A, senilai Rp. 400.000.000.000, diterbitkan pada 1 Maret 2007 dengan
jangka waktu 10 tahun, berbunga sebesar 10% tiap tahunnya.
2. Obligasi seri B, senilai Rp. 800.000.000.000, diterbitkan 1 Juni 2015, bunga 11% per
tahun dibayar tiap tahun dengan jatuh tempo tiap tahunnya sebesar Rp.
100.000.000.000
3. Obligasi seri C senilai Rp I 00.000.000.000, diterbitkan 1 Desember 2006, jatuh tempo 10 tahun ,
bunga 10%.Atas obligasi ini entitas sedang mengajukan pendanaan kepada Bank Mitra untuk
mengambi alih obligasi tersebut dan diganti dengan utang bank jangka panjang dengan jangka
waktu S tahun dengan tingkat bunga 12%. Entitas sudah melakukan detail pembicaraan dengan bank
Mitra. Secara princip Bank Mitra menyetujui namun proses administrasi baru akan diselesaikan pada
tahun 2016 mengingat obligasi tersebut baru akan jatuh tempo 1 Desember 2016. Proses administrasi
perjanjian yang menyatakan Bank Mitra akan mendanai utang obligasi dan menggantinya dengan utang
Bank Mitra diselesaikan pada 2S Maret sebelum laporan keuangan selesai diaudit.
4. Utang Bank Kriya ditarik pada 1 September 2011 sebesar Rp 100.000.000.000, jangka
waktu 5 tahun bunga 12%. Atas utang ini entitas telah melakukan perjanjian untuk
melakukan pendanaan kembali dengan utang jangka panjang dengan bank yang sama,
namun dengan bunga yang lebih rendah sebesar 11%.
5. Utang Bank Permata ditarik pada tanggal 1 Juni 2014 sebesar 300 miliar, bunga 12%
yang dibayarkan tiap tahunnya dan pelunasan akan dimulai 1 Juni 2015 secara angsuran
Rp. 50.000.000.000 per tahun.
Entitas sedang memproses obligasi seri D sebesar Rp. 300.000.000.000 dan rencananya
akan diterbitkan 1 Juni 2016. Obligasi ini nantinya diterbitkan untuk mendanai ekspansi
pembukaan pabrik baru dan membayar utang yang jatuh tempo.
Buatlah reklasifikasi utang tersebut yang harus disajikan dalam liabilitas jangka pendek
beserta penyajian dan pengungkapan yang diperlukan dalam 5 utang tersebut!
1. Obligasi seri A tidak diperlukan reklasifikasi dan tetap menjadi liabilitas jangka panjang
karena jatuh temponya pada tahun 2017.
2. Obligasi seri B direklasifikasi menjadi liabilitas jangka pendek sebesar Rp. 100 miliar,
yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan.
3. Obligasi Seri B tetap direklasifikasi karena pengambil allihan belum selesai sepenuhnya,
namun tetap perlu diungkapkan dalam laporan keuangan.
12 Desember
200.000.00
Persediaan 0
PPN Masukan 20.000.000
220.000.00
Utang Dagang 0
22 Desember
220.000.00
Utang Dagang 0
Persediaan 4.400.000
215.600.00
Kas 0
29 Desember
300.000.00
Persediaan 0
PPN Masukan 30.000.000
330.000.00
Wesel Bayar 0