Dosen Pengampu:
Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E., M. Si.
Oleh Kelompok 3:
UNIVERSITAS UDAYANA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper “Metode Pengukuran dan
Manajemen Risiko Perubahan Tingkat Bunga”” ini tepat pada waktunya. Paper ini
disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Risiko. Dalam penyusunan
paper ini, kami mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan serta dukungan dari
berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih banyak kepada bapak Dr. Ida
Bagus Panji Sedana, S.E., M. Si. selaku dosen mata kuliah Manajemen Risiko yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyusun paper ini. Kami sebagai penyusun
sadar bahwa paper ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat
membutuhkan serta menerima kritik dan saran untuk perbaikan paper ini. Semoga paper ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.
Penyusun
(Kelompok 3)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 1
BAB II................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Risiko Suku Bunga............................................................................... 2
2.2 Karakteristik Risiko Perubahan Tingkat Bunga ..................................................... 3
2.3 Metode Pengukuran Risiko Perubahan Tingkat Bunga: Repricing Model ............ 5
2.4 Manajemen Risiko Perubahan Tingkat Bunga ..................................................... 11
BAB III ............................................................................................................................... 13
PENUTUP........................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dari risiko suku bunga.
B. Untuk mengetahui karakteristik risiko perubahan tingkat bunga.
C. Untuk mengetahui metode pengukuran risiko perubahan tingkat bunga: repricing
model.
D. Untuk mengetahui manajemen risiko perubahan tingkat bunga.
1
BAB II
PEMBAHASAN
suku bunga pada pendapatan bank yang akan diterima dalam jangka
pendek.
2
2.2 Karakteristik Risiko Perubahan Tingkat Bunga
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perusahaan menghadapi dua
tipe risiko:
Keterangan :
• Tahun 1 perusahaan peroleh keuntungan ( spreads ) 2% = 12% -10%
• Tahun kedua tergantung tingkat bunga investasi
• Bila 12% tingkat bunga tetap peroleh keuntungan sama dengantahun
pertama
• Bila bunga 8%, rugi 2%
Aset Pasiva
Obligasi jangka waktu 2 Obligasi jangka waktu 1
tahun ,bunga 12% tahun ,Bunga: 10%
pertahun pertahun
3
Keterangan :
• Tahun pertama spreads keuntungan 12%-10% = 2%
• Tahun ke-2 tergantung tingkat bunga obligasi berlaku
• Jika bunga pendanaan sama sebesar 10% maka diperoleh keuntungan2%
• Jika bunga 14% rugi 2%
Aset Pasiva
4
Misalkan tingkat yang b adalah 10%, maka nilai obligasi yangmenjadi
asset dan obligasi kewajiban adalah :
100.000 1.100.000
Obligasi asset = (1+0,1)1 +………..+ (1+0,1)10 = Rp 1 juta
100.000 1.100.000
Obligasi Kewajiban = (1+0,1)1 +………..+ = Rp 1 juta
(1+0,1)2
Obligasi asset dan kewajiban mempunyai nilai pasar yang sama yaitu Rp
1 juta. Misalkan tingkat bunga naik menjadi 12%, maka nilai obligasikeduanya
adalah:
100.000 1.100.000
Obligasi asset = (1+0,12)1 +………..+ (1+0,12)10 = Rp 886.996
100.000 1.100.000
Obligasi Kewajiban = (1+0,12)1
+………..+ (1+0,12)2 = Rp 966.199
1. Periode Harian
5
Aset Kewajiban (Pasiva)
Meminjamkan di pinjaman pasar Meminjam di pasar antar bank
antar 1 hari Rp 3M
Bank 1 hari Rp 2M Tabungan Rp 3M
Commercial Paper 3 bulan Rp 3M Deposito 1 bulan Rp 10M
Surat Utang 6 bulan Rp 5M Deposito 1 tahun Rp 10M
Pinjaman 1 tahun Rp 6M Deposito 2 tahun Rp 10M
Obligasi 3 tahun Rp 10M
Obligasi 3 tahun tingkat bunga Modal Rp 5M
Mengambang Rp 5M
Pinjaman bunga tetap jangka
Waktu 10 tahun Rp 10M
Total asset Rp 41M Total Pasiva Rp 41M
Jika besok bunga berubah, aset atau kewajiban mana saja yang
bunganya berubah, dan mengakibatkan perubahan pendapatan bank? Dari
sisi aset neraca di atas terlihat bahwa bank mempunyai pinjaman
(meminjamkan) di pas antar bank satu hari sebesar Rp 2 miliar. Jika tingkat
bunga besok berubah (misal naik), maka pendapatan bunga yang diperoleh
akan berubah (meningkat dalam hal ini).
6
Dengan kata lain, bank tersebut mempunyai aset yang sensitif
terhadap perubahan bunga (rate sensitive assets atau RSA) harian sebesar R
miliar. Aset sebesar Rp2 miliar tersebut akan dinilai kembali (reprice) jika
bunga harian berubah.
Di sisi lain, jika kita melihat sisi pasiva, terlihat bahwa bank
meminjam di pasar antar bank satu hari sebesar Rp3 miliar. Jikatingkat
bunga besok berubah (misal naik), maka biaya bunga juga akan berubah
(meningkat). Dengan kata lain, bank tersebut mempunyai kewajiban yang
sensitif terhadap perubahan tingkat bunga (rate sensitive liabilities atau
RSL) harian sebesar Rp3 miliar Kewajiban sebesar Rp3 miliar tersebut
akan dinilai kembali (reprice) jika bunga harian berubah.
7
2. Periode Lebih Dari 1 Hari
Untuk obligasi 3 tahun, sebesar Rp2 miliar jatuh tempo tahun ini.
Karena itu sejumlah Rp2 miliar akan dinilai ulang jika tingkat bunga
berubah. Untuk obligasi dengan tingkat bunga mengambang, karena tingkat
bunga ditetapkan kembali setiap enam bulan, maka obligasi tersebut akan
dinilai ulang setiap enam bulan. Pinjaman dengan bunga tetap dengan
jangka waktu 10 tahun tidak masuk dalam perhitungan, karena tingkat
bunga tersebut tetap selama 10 tahun, tidak akan berubah meskipun tingkat
bunga berubah-ubah. Dari perhitungan di atas, nampak bahwa bank tersebut
mempunyai aset yang sensitif terhadap perubahan tingkat bunga selama
periode satu tahun (rate sensitive assets atau RSA) sebesar Rp23 miliar.
8
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi kewajiban yang
sensitive terhadap perubahan tingkat bunga untuk periode satu tahun.
Tabungan Rp 3 M
Deposito 1 bulan Rp 10 M
Deposito 1 tahun Rp 10 M
GAP atau disebut juga sebagai Kumulatif GAP (KGAP) satu tahun
RSA dengan RSL bisa dihitung sebagai berikut ini.
KGAP = RSA-RSL
Rp 23 miliar- Rp 26 miliar = -Rp 3 miliar
9
Dalam beberapa situasi, kita ingin menghitung rasio gap terhadap total
aset (gap ratio). Gap ratio bisa dihitung sebagai gap dibagi total aset. Dalam
contoh di atas, gap ratio adalah:
Bank A Bank B
Gap -Rp 10miliar -Rp 20 miliar
Total aset Rp 100 miliar Rp 500 miliar
Gap Ratio -10% -4%
10
4. Perubahan Tingkat Bunga yang Berbeda Untuk Aset dan Kewajiban
= Rp200 juta
11
• Model maturitas melibatkan pengaruh peruba-han tingkat bunga terhadap nilai pasar
semua aset & kewajiban Lembaga Keuangan & pada akhirnya nilai bersihnya.
Dasar pergerakan tingkat bunga adalah strategi kebijakan moneter bank sentral.
Melalui operasi pasar terbuka secara harian seperti membeli & menjual T-bond & T-bill,
bank sentral berusaha mempengaruhi pasokan uang & level tingkat bunga. Tingkat bunga
mempengaruhi variabel2 keuangan yang berpengaruh terhadap keputusan ekonomi, seperti
apakah mengeluarkan atau menabung. Pengaruh bank sentral AS pada tingkat bunga
melalui strategi kebijakan moneternya adalah meningkatkan level integrasi pasar keuangan
ke seluruh dunia. Bank Indonesia mempengaruhi tingkat bunga melalui mekanisme jual
beli SBI, sehingga tingkat bunga yang diinginkan terhadap dunia perbankan dalam negeri
dapat dicapai.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat perubahansuku bunga
yang terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh pada perusahaan. Terdapat 2 (dua)
perspective paling umum untuk melakukan asesmen terhadap risiko suku bunga yaitu The
earning perspective dan The economic value perspective. Perubahan tingkat bunga bisa
menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko yaitu Risiko Penginvestasian
kembali dan Risiko Pendanaan Kembali. Repricing model ada 4 yaitu periode harian,
periode lebih dari 1 hari, GAP sebagai risiko tingkat bunga, dan perubahan tingkat bunga
yang berbeda untuk asset dan kewajiban.
13
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi, Mamduh M. 2016. Manajemen Risiko (Edisi Ketiga). Yogyakarta: Badan Penerbit UPP
STIM YKPN.
14