Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA


BERANCANA
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN BELITUNG TIMUR
Alamat : Kompleks Perkantoran Terpadu Pemkab Belitung Timur
Jl. Raya Gantung Manggarawan – Manggar – Belitung Timur ( (0719) 91738

LAPORAN KEGIATAN IN HOUSE TRAINING


DEFENSIVE DRIVING COURSE (DDC)
UPT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR
TAHUN 2021

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit (RS) berlangsung sebelum pasien tiba di RS, saat
berada di RS dan sampai pasien pulang dari RS. Pelayanan di luar RS salah satunya adalah
dengan pelayanan transportasi pasien menggunakan ambulance. Pelayanan transportasi pasien
dengan menggunakan ambulance ditujukan agar kebutuhan pasien saat itu dapat terpenuhi dengan
baik. Operasional pelayanan ambulance dilakukan oleh Instalasi Gawat Darurat (IGD), namun
karena pelayanan ambulance bukan hanya bagi pasien IGD saja, maka dibutuhkan suatu panduan
pelayanan ambulance yang baik agar pelayanan terhadap pasien berlangsung dengan aman tanpa
memperberat keadaan. Transportasi pasien sangat penting bagi prioritas keselamatan pasien
menuju rumah sakit atau sarana yang memadai, maka dari itu dibutuhkan peralatan yang
menunjang untuk pasien serta koordinasi yang terjalin antara perawat dan dokter mengenai situasi
medis pasien.
Adapun fasilitas yang digunakan dalam transportasi ambulance pada Rumah Sakit
digunakan untuk mencapai target dalam pengembangan transportasi kegawatdaruratan.
Transportasi ambulance yang memenuhi standar didalamnya difasilitasi oleh ventilator portable,
oksigen portable, incubator portable, suction portable serta tenaga medis dan paramedic yang
handal yang sudah memiliki sertifikat seperti (BLS, BTCLS, BCLS, ATCLS). Serta tidak melupakan
tenaga driver yang sudah mengikuti pelatihan BLS serta defensive driving for ambulance.
2. DASAR HUKUM
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :169/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit;
c. Peraturan Bupati Belitung Timur Nomor 52 tahun 2013 tentang uraian Tugas Pokok dan Fungsi
UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Standar
Penilaian Snars 1.1 Elemen penilaian Pokja Pelayanan dan Asuhan Pasien.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan kompetensi dan skill Pegawai Rumah sakit khususnya sopir ambulance dalam
memberikan pelayanan transportasi pasien sesuai kebutuhan di UPT RSUD Kabupaten
Belitung Timur.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan Kualitas respon cepat bagi keadaan darurat medis.
2) Mengaplikasikan kecepatan dan ketepatan pemberian pelayanan pada pasien gawat
darurat.
3) Meningkatkan mutu pelayanan UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
4) Memenuhi kualifikasi tenaga kesehatan terkait akreditasi

4. HASIL YANG DIHARAPKAN


Didapatkan pegawai rumah sakit yang kompeten untuk penanganan kegawatdaruratan
khusunya pelayanan transportasi pasien di UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur sehingga dapat
memberikan pelayanan yang maksimal untuk pasien dan meningkatkan mutu pelayanan di UPT
Rumah sakit Umum Daerah Kabupaten Belitung Timur.
BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN

1. PENGORGANISASIAN
Penasehat : Direktur UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
dr. Vonny Primasari

Pejabat Pembuat Komitmen : apt. Pratiwi Asih Ayu Ning Tiyas, S.Farm

Penanggungjawab : Ketua Panitia Akreditasi


dr. Rudy Gunawan, M.Ked, Sp.An

Ketua Panitia : Eza Betra S.Kep., Ners

Sekretaris : 1. Fidi Asia Apriah Amd.Kep


2. Sukarna SE

Anggota : 1. Meilita S.ST


2. Andi Arniawati S.Kep., Ners
3. Citra Pawestri S.Gz

Simulasi : 1. Muhamad Ikram


2. Utomo Agus Tri Wahyudi
3. Miftah Farid
4. Ni Ngh Harmayningsih
5. Mappa
6. Rezcky Primnata Pratama
7. Erika Agustin
8. Sufadmi
9. Aprillia Dea
10. Tria Yolanda Ariska

2. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


a. Tempat : Ruangan Vaksinasi UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
b. Waktu Pelaksanaan : Mulai Tanggal 11 April 2021 s/d 12 April 2021
3. PESERTA
a. Jumlah Peserta : 10 orang
b. Kualifikasi Peserta : Pegawai (sopir) di UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
4. STRUKTUR DAN PROGRAM ACARA

HARI KE I MINGGU, 11 APRIL 2021


08.00 - 08.30 WIB Pembukaan

08.30 - 09.00 WIB PRE TEST

09.00 - 10.30 WIB Bembekalan Materi Undang-undang Lalu Lintas

10.30 - 10.45 WIB Break

10.45 – 12.00 WIB Pengenalan Instrumen / SKPGR

12.00 - 13.00 WIB ISHOMA

10.15 – 12.00 WIB Bantuan Hidup dasar dan Lanjut

12.00 - 13.00 WIB ISHOMA

13.00 - 15.00 WIB SELESAI

HARI KE II SENIN, 12 APRIL 2021


08.00 - 08.30 WIB Refresh, Review Materi

08.30 - 10.00 WIB Pembekalan Materi SOP mengemudi

10.00 - 10.15 WIB Break

10.15 – 12.00 WIB Pembekalan materi Cara Minta Tolong

12.00 – 13.00 WIB ISHOMA

13.00 - 15.30 WIB Praktikum 2 Putaran Cewagenosa, Rally

15.30 WIB Break, Selesai

15.30 – 17.00 WIB POST TEST

5. PEMBIAYAAN (adopt dari RBA)


BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

Hari ke 1 ( Minggu, 11 April 2021)


1. Acara Pembukaan : Direktur UPT RSUD Kabupaten Belitung Timur
dr. Vonny Primasari
Moderator : Galuh Yuli Pangesti
Durasi : 07.00 WIB- 08.00 WIB (30 Menit)
Hal- Hal Yang disampaikan : Sambutan dan ucapan selamat datang Kepada
narasumber supaya acara berjalan lancar.

2. Materi Pelatihan
Instruktur : A. Satori
Rahmat Hidayat
Andi Subandi
Delvianto
dr. Hotma Banjarnahor, Sp.B
Moderator : Galuh Yuli Pangesti
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Durasi : 08.00 WIB – 15.00 WIB
Tujuan yang diharapkan : Peserta memahami dan bisa menerapkan materi
yang disampaikan pada saat pelatihan.
Alat yang digunakan : Proyektor
Hal-Hal yang disampaikan :
Defensive Driving Training) Maksud dan Tujuan Pelatihan ini bertujuan untuk
memberikan pengetahuan dan wawasan kepada peserta pelatihan untuk menjadi pengemudi
yang benar dan profesional dengan cara mengubah perilaku dan kebiasaan mengemudi
sehingga dapat: Mencegah kecelakaan dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya,
Mengurangi biaya perawatan kendaraan dan menghemat biaya pemakaian bahan bakar,
Mengurangi stress dan beban mental selama mengemudi , Memberikan kenyamanan kepada
penumpang yang dibawa.
Lima Kunci Keselamatan Berdasarkan Kecermatan dalam Berpikir dan Kecermatan
dalam Bertindak. Hilangkan semua rintangan yang membatasi pandangan, Informasi yang
menyeluruh = keputusan yang tepat, Jarak Mengikuti Adalah jarak yang terdekat yang harus
anda sediakan antara kendaraan anda dengan kendaraan yang di depan untuk mencegah
menabrak dari belakang.

Hari ke 2 ( Senin, 12 April 2021)


1. Materi Pelatihan
Instruktur : A. Satori
Rahmat Hidayat
Andi Subandi
Delvianto
dr. Hotma Banjarnahor, Sp.B
Moderator : Galuh Yuli Pangesti
Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Demonstrasi
Durasi : 08.00 WIB – 17.00 WIB
Tujuan yang diharapkan : Peserta memahami dan bisa menerapkan materi
yang disampaikan pada saat pelatihan.
Alat yang digunakan : Proyektor Phantom, Alat-Alat Medis
Hal-Hal yang disampaikan :
Ambulance dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ambulance darat seperti kereta api,
kendaraan roda empat. Ambulance udara seperti helikopter dan ambulance air. Menurut SK
MENKES No. 0152/ Yan Med/RSKS/1987, Kendaraan pelayanan medis dibedakan menjadi
lima, yaitu ambulance gawat darurat, ambulance RS lapangan, ambulance pelayanan medik
bergerak, ambulance transportasi, dan ambulance jenazah.
Berikut adalah beberapa hal yang mencakup peraturan pengoperasian ambulance:

1. Pengemudi ambulance harus memiliki lisensi mengemudi yang sah dan harus
menyelesaikan program pelatihannya.

2. Hak-hak khusus memperbolehkan pengemudi ambulance untuk tidak mematuhi peraturan


ketika ambulance digunakan untuk respon emergency atau untuk transportasi pasien
darurat. Ketika ambulance tidak dalam respon emergency, maka peraturan yang berlaku
bagi setiap pengemudi kendaraan non-darurat, juga berlaku untuk ambulance.
3. Walaupun memiliki hak istimewa dalam keadaan darurat, hal tersebut tidak menjadikan
pengemudi ambulance kebal terhadap peraturan terutama jika mengemudikan ambulance
dengan ceroboh atau tidak memperdulikan keselamatan orang lain.
4. Hak istimewa selama situasi darurat hanya berlaku jika pengemudi menggunakan alat-alat
peringatan (warning devices) dengan tata cara yang diatur oleh peraturan.
5. Sebagian besar undang-undang memperbolehkan pengemudi kendaraan emergensi
untuk:

a. Memarkir kendaraannya di manapun, selama tidak merusak hak milik atau


membahayakan nyawa orang lain.
b. Melewati lampu merah dan tanda berhenti. Beberapa negara mengharuskan
pengemudi ambulance untuk berhenti terlebih dahulu saat lampu merah, lalu melintas
dengan hati-hati. Negara lain hanya menginstruksikan pengemudi untuk
memperlambat laju kendaraan dan melintas dengan hati-hati.
c. Melewati batas kecepatan maksimum yang diperbolehkkan selama tidak
membahayakan nyawa dan hak milik orang lain.
d. Mendahului kendaraan lain di daerah larangan mendahului setelah memberi sinyal
yang tepat, memastikan jalurnya aman, dan menghindari hal-hal yang membahayakan
nyawa dan harta benda.
e. Mengabaikan peraturan yang mengatur arah jalur dan aturan berbelok ke arah
tertentu, setelah memberi sinyal dan peringatan yang tepa
BAB IV
ANALISA KEGIATAN
Defensive driving course (ddc) merupakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan wawasan kepada peserta pelatihan untuk menjadi pengemudi yang benar
dan profesional dengan cara mengubah perilaku dan kebiasaan mengemudi sehingga dapat:
Mencegah kecelakaan dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, Mengurangi biaya
perawatan kendaraan dan menghemat biaya pemakaian bahan bakar, Mengurangi stress dan
beban mental selama mengemudi , Memberikan kenyamanan kepada penumpang yang
dibawa.
Adapun fasilitas yang digunakan dalam transportasi ambulance pada Rumah Sakit
digunakan untuk mencapai target dalam pengembangan transportasi kegawatdaruratan.
Transportasi ambulance yang memenuhi standar didalamnya difasilitasi oleh ventilator
portable, oksigen portable, incubator portable, suction portable serta tenaga medis dan
paramedic yang handal yang sudah memiliki sertifikat seperti (BLS, BTCLS, BCLS, ATCLS).
Serta tidak melupakan tenaga driver yang sudah mengikuti pelatihan BLS serta defensive
driving for ambulance.
Pelatihan Defensive Driving Course (DDC) ini diikuti 10 orang peserta, terdiri dari staf
sopir ambulance dan tim ambulance IGD, dengan mendatangkan trainer dari Ambulance
Gawat Darurat (AGD) 118 Jakarta. Untuk meningkatkan kemampuan paramedis khususnya
perawat dan bidan di RSUD Kabupaten Belitung Timur maka UPT RSUD Kabupaten Belitung
Timur menyelenggarakan kegiatan Inhouse Defensive driving Course (DDC) selama dua hari
pada tanggal 11 April sampai dengan 12 April 2021. Melalui pelatihan DDC ini diharapkan
mampu merubah pola pikir para pengemudi ambulance, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi
bagi institusi tempatnya bekerja karena pada saat di jalan raya, pengemudi ambulance selain
membawa pasien dan petugas medis, juga membawa nama rumah sakit.
Selama kegiatan acara berjalan tertib. Pemateri menjabarkan materi dengan jelas dan
mudah dipahami. Peserta juga mendengarkan dan menyimak pelajaran dengan baik. Secara
keseluruhan acara berjalan lancar, pada saat praktikum peserta antusias dan mengikuti
praktikum. Setelah dilakukan pembelajaran dikelas kemudian diadakan ujian praktek dan
tertulis. Pada saat ujian praktek semua peserta mengikuti dengan baik. Dan untuk ujian tertulis
seluruh peserta sebanyak 10 orang lulus dan mengikuti ujian dengan baik.
Hambatan yang ada adalah keterbatasan ruangan kelas yang terlalu sempit, sehingga
dengan peserta yang ada kelas cukup penuh dan pada saat praktikum kelas sempit. Sarana
prasarana yang kurang harus disiapkan dengan baik seperti alat praktikum dan perlatan lain
yang diperlukan. Ambulance yang ada juga belum memiliki fasilitas lengkap.
Harapan kepada manajemen rumah sakit untuk lebih mempersiapkan peralatan yang
digunakan untuk code blue sehingga tim code blue dapat berjalan dengan baik.
Harapan kepada 118 untuk tetap memberikan pelatihan yang baik dengan pemateri
yang bagus dan materi yang jelas. Kepada manajemen rumah sakit diharapkan untuk
mengadakan Defensive Driving Course (DDC) secara rutin setiap tahun untuk meningkatkan
kemampuan tenaga kesehatan di rumah sakit. Sehingga mutu pelayanan rumah sakit
meningkat.
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Defensive driving course (ddc) merupakan pelatihan yang bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan wawasan kepada peserta pelatihan untuk menjadi pengemudi yang
benar dan profesional dengan cara mengubah perilaku dan kebiasaan mengemudi.
Melalui pelatihan DDC ini diharapkan mampu merubah pola pikir para pengemudi
ambulance, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi bagi institusi tempatnya bekerja karena
pada saat di jalan raya, pengemudi ambulance selain membawa pasien dan petugas
medis, juga membawa nama rumah sakit.

2. SARAN
Diharapkan pelatihan dilakukan setiap tahun untuk meningkatkan kemampuan dan
merefresing materi dan diberikan kepada seluruh tenaga kesehatan medis dan paramedis.
Dan diharapkan kepada para tenaga medis dan paramedis yang sudah mendapatkan
pelatihan dapat membagi ilmunya dan mengajarkan kepada teman-teman yang belum
mengikuti.
Mengetahui Manggar,12 April 2021
Ketua Akreditasi Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Rudy Gunawan, M.Ked, Sp.An Ns. Eza Betra, S.Kep

Menyetujui
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

apt. Pratiwi Asih Ayu Ning Tiyas, S.Farm


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai