Anda di halaman 1dari 31

RESUME

LATIHAN KADERISASI XIV

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
REZA CHANDRA.T

IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA


UNIVERISTAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2021
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

LEMBARAN PENGESAHAN

Bahwa syang tersebut namanya di bawah ini telah mengikuti latihan kaderisasi XIV
Ikatan pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya Universitas Muslim Indonesia, Yang
dilaksanakan pada tanggal 5-7 Maret 2021 di Tanjung Bayang. Adapun tujuan dari
pembuatan laporan ini sebagai salah satu syarat untuk melanjutkan jenjang pemantapan
( pengambilan slayer ).

Disusun Oleh :

Nama : Reza Chandra.T

Jurusan/Fakultas : Teknik Pertambangan/FTi

Angakatan : 2019

Telah Disetujui Serta Dianggap Layak Untuk Diajukan.

Makassar, 14 Maret 2021

Disetujui Oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Fadel Albisba Saparuddin


Koordinator Bidang Akademik dan Kaderisasi

Andi Sitti Khalisa


Mengetahui

Pengurus
Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu Raya
Universitas Muslim Indonesia
Ketua Umum

Yandi

i
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr.Wb
Puji syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat
dan hidayah serta segala nikmat yang di berikan kepada saya sehingga laporan ini selesai
tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa kita kirimkan kepada junjungan besar
kita nabiyullah muhammad SAW Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman seperti saat ini.

Saya selaku penyusun laporan berterimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya menyusun laporan ini, terutama kepada kedua kakak pembimbing laporan
saya yang telah membantu dan memberi masukan untuk laporan saya, tak lupa pula terima
kasih kepda teman-teman saya tercinta yang sentiasa membantu serta setia menemani saya
dalam pembuatan laporan ini.

Saya selaku penyusun laporan ini tentulah menyadari bahwasanya laporan yang
saya susun ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan di dalamnya,
makan dari itu saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca,
agar laporan ini dapat menjadi makna yang lebih baik lagi nantinya. Demikian dan
apabilah sekiranya terdapat banyak kesalahan saya mohon maaf sebesar-besarnya.

ii
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

DAFTAR PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... i

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1


1.2 Maksud dan Tujuan......................................................................................... 2
1.3 Waktu dan Tempat.......................................................................................... 2
1.4 Perlengkapan Yang Di Bawah........................................................................ 3
BAB II SEKILAS PENDAFTARAN................................................................... 4

BAB III TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 5

3.1 Metode Persidangan........................................................................................ 5


3.2 Retorika.......................................................................................................... 7
3.3 Kerangka Berpikir Ilmiah (KBI).................................................................... 8
3.4 Identitas Mahasiswa....................................................................................... 12
3.5 Advokasi......................................................................................................... 14
3.6 Hakikat Urgensi Organisasi............................................................................ 17
3.7 Sejarah Keipmilan........................................................................................... 20
BAB IV KESAN DAN SARAN............................................................................. 25

4.1. Kesan.............................................................................................................. 25

4.2 Saran............................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAK

iii
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum berangkat ke Tanjung Bayang untuk Pengkaderan Ipmil raya Umi, kami
diminta untuk kumpul di Masjid 45 untuk menunggu teman-teman yang belum datang,
kemudian diberikan arahan sedikit apakah barang-barang yang telah disepakati dibawa
atau tidak . Setelah semuanya telah berkumpul di camp kami menuju ke lokasi untuk
pembukaan pengkaderan Ipmil RayaUmi.
Sebelum pembukaan Pengkaderan Ipmil Raya Umi, kami disuruh untuk pergi shalat
ashar terlebih dahulu, bagi yang berhalangan tinggal di sekitaran masjid menunggu
teman-teman. Setelah semuanya selesai shalat ashar kami kembali ke samping masjid 45
untuk penghitungan peserta yang akan berangkat ke Tanjung Bayang, setelah
penghitungan kami pun berangkat kelokasi pengkaderan ipmil raya umi tepatnya di
Tanjung Bayang. Perjalanan kesana cukup lama dikarnakan macet, setelah sampai
Tanjung Bayang, Kordinator lapangan (KORLAP) yaitu kakanda Khasim Asngari
mengarahkan kami ke halaman pondok ceria untuk di beri arahan tentang kegiatan-
kegiatan yang akan di lakukan di lokasi pengkaderan. Setelah itu kami pun berkumpul di
pondok untuk menerima materi. setelah panitia memperkenalkan diri kami pun diberikan
materi pertama yaitu tentang Metode Persidangan yang di bawakan oleh kakanda M. Fail
Mafasan Annas. Kami di beri metode persidangan di awal, karena supaya kami
mengetahui adab-adab ketika sedang berada dalam forum atau ketika materi
pembelajaran berlansung. Setelah materi Metode persidangan selesai, selanjutnya kami di
beri materi ke dua yaitu tentang Retorika yang di bawakan oleh Ayunda Murdana
Mukmin.
Setelah materi kedua selesai kami pun dipersilahkan mengambil posisi berhadap-
hadapan untuk makan bersama, setelah makan panitia menyuruh untuk bergegas
memperbaiki posisi masing-masing sesuai dengan kelompok, lalu melanjutkan
pembelajaran pada materi berikutnya yaitu Kemahasiswaan yang dibawakan oleh
kakanda Erwin Partigana kemudian materi Kerangka Berfikir Imliah (KBI) di bawakan
oleh kakanda Ahmad Fiki Pallawa. Setelah semua materi berakhir, kami di suruh tidur.
Setelah itu, kami bangun sekitar jam 5 dan bergegas untuk Shalat Subuh. Stelah Shalat
Subuh kami di perintahkan untuk turun ke lapangan untuk berolahraga dan bermain

1
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

games hingga siang hari.

Setelah bermain games kami disuruh untuk mandi, lalu mengganti pakaian dengan
pakaian yang bersih, kemudian kami di perintahkan untuk naik ke pondokkan untuk
makan siang. Setelah makan siang, kami bergegas untuk menerima materi selanjutnya
yaitu Advokasi yang di bawakan oleh kakanda Aswin Sulaiman. Advokasi adalah cara
untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Setelah materi Advokasi, lanjut lagi materi
selanjutnya yaitu materi Hakikat Urgensi Organisasi yang di bawakan oleh kakanda
Muhammad Ardi. Oganisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang terstruktur dan
memiliki visi dan misi dan mewujudkan tujuan bersama. Setelah rangkaian materi kami
diarahkan untuk shalat magrib lalu makan malam bersama. Setelah itu kami diarahkan lagi
ke lapangan untuk menerima materi mengenai Keipmilan yang di bawakan oleh Kakanda
Rapid. Setelah semua materi selesai kami diarahkan untuk tidur karna sekitar jam setengah
2 akan dibangunkan untuk mengikuti yang sebenar-benarnya pengkaderan ipmil raya umi.
Setelah selesai pengkaderan kami dikumpulkan tepi Pantai Tanjung Bayang untuk saling
berjabat tangan antara panitia-panitia dan ada juga yang memberi sambutan sepatah kata
dari senior-senior tua.
Setelah berjabat tangan kami pun berfoto-foto bersama rombongan panitia,
kemudian kami disuruh untuk membersihkan badan atau mengganti baju untuk bergegas
pulang. Setelah itu kami tidak langsung pulang melainkan singgah di camp untuk berfoto-
foto untuk rombongan LK14. Setelah selesai kami pun pulang di kost atau rumah masing-
masing.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud

Adapun maksud dari tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengetahui dan
memahami materi-materi yang telah diberikan pemateri. Dan untuk meltih kerja sama
kita dengan teman kelompok.
1.2.2 Tujuan
Untuk Ikut serta dalam kegiatan pemantapan dan pengkaderan

1.3 Waktu dan Tempat


1.3.1 Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 05-07 Maret 2021
1.3.2 Tempat dan Kegiatan

2
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Pondok ceria, tanjung bayang, kota makassar


1.4 Perlengkapan Yang di Bawah
1) Training
2) Alat Tulis
3) Alat Sholat
4) Alat mandi
5) Sandal
6) Pakaian Dalam
7) Membawa obat-obatan Bagi Yang Mempunyai Riwayat Penyakit

3
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

BAB II
SEKILAS PENDAFTARAN

Pengambilan formulir dimulai dari tanggal 25 Februari - 04 Maret 2021. Kami


mengambil formulir di Camp Ipmil pada tanggal 27 Februari 2021 kemudian saya
mengisi biodata tersebut dengan keterangan yang tertera di formulir tersebut. Kemudian
kami mengembalikan formulir di Camp Ipmil pada tnggal 02 Maret 2021 sekaligus
membayar uang pendafataan senilai 50.000,00. Pada tanggal 04 Maret 2021 tepatnya
pada pkl: 18:43 Wita. Kami dihimbau dari panitia pelaksana agar membawa perlengkapan
yang sudah ditentukan untuk keperluan yang akan dipersiapkan pada saat
pemberangkatan menuju ke lokasi pengkaderan.

4
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Metode Persidangan

3.1.1 Pengertian

Metode adalah cara yang yang berhubungan dengan instrument yang digunakan dalam
melakukan hal-hal tertentu, secara sederhana metode adalah cara. Sidang adalah
pertemuan dua orang atau lebih untuk membahas suatu masalah dalam mencapai suatu
keputusan.

3.1.2 Macam-Macam Persidangan :


1) Sidang Pleno : sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang. Termasuk
dalam kategori sidang ini adalah; Sidang pendahuluan yang biasanya untuk
menetapkan jadwal, tata tertib dan pemilihan presidium sidang. Sidang
pleno, biasanya di tengah persidangan untuk mengesahkan laporan pertanggung
jawaban yang dipimpin oleh presidium sidang.
2) Sidang Paripurna, biasanya berisi tentang pengesahan hasil-hasil sidang.
3) Sidang Komisi : adalah sidang yang diikuti oleh peserta terbatas (anggota
komisi), sidang ini diadakan untuk pematangan materi sebelum diplenokan,
dipimpin oleh pimpinan komisi.
4) Sidang Sub Komisi, sidang ini lebih terbatas dalm sidang komisi guna
mematangkan materi lanjut.
3.1.3 Bentuk-bentuk Persidangan
1) Berbentuk tapal kuda
2) Bentuk sidang U
3) Bentuk sidang lingkaran
4) Bentuk sidang shaf-shaf
3.1.4 Unsur-Unsur Persidangan :
1) Tempat atau Ruang Sidang
2) Waktu dan Acara Sidang
3) Peserta Sidang

4) Perlengkapan Sidang (Palu, meja, dll.)

5) Tata tertib Sidang

6) Presidium Sidang (Pimpinan dan Notulen/Sekretaris Sidang)

3.1.5 Istilah Dalam Persidangan


1. Scorsing adalah menunda persidangan dengan ada ketetapan waktu

5
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

2. Pending adalah menunda persidangan dengan tidak ada ketetapan waktu


3. Wolk out adalah mengusir peserta sidang secara paksa dari ruang persidangan
berdasarkan pada tatib persidangan.
4. Voting adalah pengambilan keputusan berdasarkan pada suara terbanyak
5. Aklamasi adalah musyawarah untuk mufakat (pengambilan keputusan tidak
berdasarkan pada pemilihan)
6. Interupsi adalah memotong pembicaraan orang lain yang tidak sesuai dengan
pembahasan untuk diluruskan tanpa melalui persetujuan dari pimpinan
sidang.
7. Peninjauan kembali (PK) adalah melihat kembali sesuatu hal yang sudah
dilewati karena masih ada hal yang tidak sesuai sehingga akan ditambah
ataupun dikurangi demi penyempurnaan hal tersebut.
8. Quorum adalah dinyatakan syah.
3.1.6 Etika Sidang
Sebelum menyampaikan sesuatu hal, diharapkan setiap peserta mengacungkan
tangan dan menggunakan istilah “Interupsi”. Ada beberapa jenis interupsi yang biasanya
digunakan dalam persidangan, antara lain :
1) Interupsi Point of Previlege (preverence), digunakan apabila ada kepentingan
yang sangat mendesak misalnya ijin ke belakang.
2) Interupsi Point of Information, digunakan untuk memberikan informasi penting
3) kepada peserta sidang.Interupsi Point of Justification, digunakan untuk
menguatkan pendapat sebelumnya.
4) Interupsi Point of Question (pertanyaan), interupsi yang digunakan untuk
menanyakan sesuatu hal dalam forum.
5) Interupsi Point of Clarification (clearing), interupsi yang sifatnya
menjernihkan suatu permasalahan yang sedang diperdebatkan.
6) Interupsi Point of Order, interupsi yang bersifat meminta kepada presidium
sidang untuk mengambil tindakan atau bisa juga untuk usulan baru yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam persidangan. Misalnya
penambahan dan pengurangan point, waktu skorsing, ishoma dan usulan yang
lain.
7) Interupsi Point of Affirmation (afirmasi), intrupsi yang digunakan kepada
presidium siding untuk menguatkan pendapat/argument dari sesame anggota

6
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

persidangan.

3.1.7 Pelaksanaan Interupsi :


Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan terlebih dahulu, dan berbicara
setelah mendapat ijin dari Presidium Sidang, Interupsi diatas interupsi hanya berlaku
selama tidak menggangu persidangan Apabila dalam persidangan, Presidium Sidang tidak
mampu menguasai dan mengendalikan jalannya persidangan, maka Panitia Pengarah
(SC) diberikan wewenang untuk mengambil alih jalannya persidangan, atas permintaan
Presidium Sidang dan atau Peserta Sidang.

3.1.8 Penggunaan Palu Dalam Sidang


Dalam sidang, penggunaan palu sangat penting sekali. Pimpinan sidang harus
memahami tata cara penggunaan palu, karena, kesalahan penggunaan atau pengetukan
palu sidang akan mengacaukan situasi sidang.
1) Tiga kali ketukan (untuk membuka dan menutup persidangan, dan mengesahkan
setiap agenda acara yang sudah disepakati bersama)
2) Dua kali ketukan (untuk skorsing sidang, pending dan peninjauan kembali)
3) Satu kali ketukan (untuk mengalihkan palu sidang dan pengambilan keputusan
sementara).

3.2 RETORIKA

3.2.1 Pengertian Retorika


Dalam buku teorhis of human communication karangan Little jhon, dikatakan
bahwa studi retorika sesungguhnya adalah bagian dari disiplin ilmu komunikasi.
Mengapa? Karena di dalam retorika terdapat penggunaan symbol-simbol yang di lakukan
oleh manusia. Karena itu retorika berhubungan erat dengan komunikasi persuasi.
Sehingga retorika adalah suatu seni cdari mengkonstruksikan argument dan pembuatan
pidato. Retorika adalah seni berbicara baik, yang di pergunakan dalam proses komunikasi
antar manusia.

3.2.2 Menurut Aristoteles, Dalam retorika terdapat 3 bagian inti yaitu :


1) Ethos (ethical) : Yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara ia
berkomunikasi.
2) Pathos (emotional) : Yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami
dengan pendekatan “Psikologi massa”.

7
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

3) Logos (logical) : Yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh
4) pembicara
3.2.3 Gaya Komunikasi Roterika

 Persuasi
Persuasi adalah “cara untuk mengubah sikap dan prilaku orang dengan
menggunakan kata-kata lisan dan tertulis” (McGuire).
Persuasi adalah “menanamkan opini baru” (Hovland).Persuasi adalah “usaha
yang disadari untuk mengubah sikap, kepercayaan atau perilaku orang melalui
transmisi pesan” (Bettinghaus).
Persuasi adalah ”suatu proses timbal balik yang didalamnya komunikator, dengan
sengaja atau tidak, menimbulkan perasaan responsif pada orang lain”(Nimmo).
 Propaganda
Propaganda adalah pesan yang melibatkan simbol-simbol yang mencakup empat
hal. Pertama, interaksi simbolik atau pesan-pesan politik yang digambarkan lewat
lambang. Kedua, menggunakan pesan-pesan politik yang didramatisir sedemikian
rupa sehingga memberikan kepuasan pribadi dan dampak tidak langsung. Ketiga,
Penggunaan psikolinguistik yakni penggunaan bahasa tertentu yang memiliki
dampak psikologis. Dan keempat, Penggunaan sosiolinguistik yaitu penggunaan
bahasa yang memiliki dampak sosiologis tertentu.

3.3 KERANGKA BERPIKIR ILMIAH (KBI)

3.3.1 Pengertian Berpikir Ilmiah


Berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan tekhnik memperoleh pengetahuan, serta
untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode ilmiah ini adalah sebuah prosedur yang digunakan para ilmuan dalam pencarian
kebenaran baru. Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru,
dan melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.
Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap
eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan
kecocokan kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu.
Metode ilmiah dipengaruhi oleh unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik
dan teratur. Kondisi alam yang diduga para filosof karena adanya asas tunggal dari alam
(natural law). Filosof yakin, bahwa natural law telah menjadi salah satu sebab adanya

8
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

ketertiban alam. Ketertiban akan diangkat dan harus diletakkan sebagai objek ukuran
dalam menentukan kebenaran. Corak-corak metodis yang sandarannya pada kondisi
alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui telah meneyebabkan lahirnya ilmu
pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang positivistic. Ilmu selalu berkembang
dalam ukuran-ukuran yang konkrit dengan model dan pendekatan serta eksperimen dan
observasi.
Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah
memperoleh gugatan. Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model yang
sama. Dengan ditemukannya metode berfikir ilmiah, secara langsung telah menyebabkan
terdinya kemajuan dalam ilmu pengetahuan. Manusia bukan saja hidup dalam ritmis
modernisasi yang serba mudah dan menjanjkan. Lebih dari itu semua, manusia dapat
menggapai sesuatu yang sebelumnya seolah tidak mungkin. Manusia tidak lagi
berpangku tangan, terhadap apa yang menjadi kehendak alam.

3.3.2 Pembagian Berpikir

Akal Merupakan Salah Satu Unsur Kejiwaan Di Samping Rasa. Berpikir dapat
Dilihat Secara Alamiah Dan Ilmiah.
 Berpikir Alamiah
Pola Penalaran Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari Dari Pengaruh Alam
Sekelilingnya. Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat
membakar.
 Berpikir Ilmiah
Pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. Berpikir
ilmiah adalah landasan atau kerangka berpikir penelitian ilmiah. Untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah
secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan
suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal
ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan .
Metode berpikir ilmiah memiliki peranan penting dalam membantu manusia untuk
memperoleh pengetahuan cakrawala baru dalam menjamin eksistensi kehidupan manusia.
Dengan menggunakan metode berfikir ilmiah, manusia terus mengembangkan
pengetahuannya.

9
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Ada 4 cara manusia memperoleh pengetahuan:


 Berpegang pada sesuartu yang telah ada (metode keteguhan)
 Merujuk kepada pendapat ahli
 Berpegang pada intuisi (metode intuisi)
 Menggunakan metode ilmiah
Dari ke empat itulah, manusia memperoleh pengetahuannya sebagai pelekat dasar
kemajuan manusia. Namun cara yang ke empat ini, sering disebut sebagai cara

Akal Merupakan Salah Satu Unsur Kejiwaan Di Samping Rasa. Berpikir dapat
Dilihat Secara Alamiah Dan Ilmiah.
 Berpikir Alamiah
Pola Penalaran Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari Dari Pengaruh Alam
Sekelilingnya. Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat
membakar.
 Berpikir Ilmiah
Pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. Berpikir
ilmiah adalah landasan atau kerangka berpikir penelitian ilmiah. Untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir.
Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah
secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan
suatu hal yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal
ini maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan .
Metode berpikir ilmiah memiliki peranan penting dalam membantu manusia untuk
memperoleh pengetahuan cakrawala baru dalam menjamin eksistensi kehidupan manusia.
Dengan menggunakan metode berfikir ilmiah, manusia terus mengembangkan
pengetahuannya.
Ada 4 cara manusia memperoleh pengetahuan:
 Berpegang pada sesuartu yang telah ada (metode keteguhan)
 Merujuk kepada pendapat ahli
 Berpegang pada intuisi (metode intuisi)
 Menggunakan metode ilmiah
Dari ke empat itulah, manusia memperoleh pengetahuannya sebagai pelekat dasar
kemajuan manusia. Namun cara yang ke empat ini, sering disebut sebagai cara

10
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

ilmuan dalam memperoleh ilmu. Dalam praktiknya, metode ilmiah digunakan untuk
mengungkap dan mengembangkan ilmu, melalui cara kerja penelitian.
Kebenaran ilmiah yang meskipun dikuasai oleh relativitasnya, selalu berpatokan
kepada beberapa hal mendasar, yaitu:
1) Adanya teori yang dijadikan dalil utama dalam mengukur fakta-fakta aktual.
2) Adanya data-data yang berupa fakta atau realitas senyatanya dan realitas dalam
dokumen tertentu.
3) Adanya pengelompokkan fakta dan data yang signifikan.
4) Adanya uji validitas.
5) Adanya penarikan kesimpulan yang operasional
6) Adanya fungsi timbal balik antara teori dan realitas.
7) Adanya pengembangan dialektika terhadap teori yang sudah teruji.
8) Adanya pembatasan wilayah penelitian yang proporsional.
3.3.3 Prosedur Berpikir Ilmiah

Prosedur berfikir ilimiah modern, masih selalu tetap menggunakan kaidah


keilmuan barat yang hanya melandaskan fikirannya pada penalaran rasional dan empiris.
Metode ilmiah adalah ekspresi tentang cara berfikir menurut kaidah ilmiah. Melalui
metode ini, diharapakan dapat menghasilkan karakteristik tertentu yang diminta
pengetahuan ilmiah. Karakteristik yang dimaksud bersifat rasional (deduktif) dan teruji
secara empiris. Metode ilmiah dengan demikian adalah pengggabungan antara cara
berfikir deduktif dalam membangun tubuh pengetahuan.
Prosedur ilmiah mencakup 7 langkah, yaitu:
 Mengenal adanya suatu situasi yang tidak menentu. Situasi yang
bertantangan atau kabur yang menghasilkan penyelidikan.
 Menyatakan masalah-masalah dalam istilah spesifik

 Merumuskan suatu hipotesis

 Merancang suatu metode penyelidikan yang terkendali dengan


jalan pengamatan atau percobaan
 Mengumpulkan dan mencatat data kasar, agar mempunyai suatu pernyataan
yang mempunyai makna dan kepentingan
 Melakukan penegasan yang dapat dipertanggung jawabkan
 Melakukan penegasan terhadap apa yang disebut dengan metode ilmiah.

11
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Permasalahan akan menentukan ada atau tidaknya ilmu. Tanpa ada masalah,
maka tidak akan ada ilmu. Langkah pertama suatu penelitian adalah mengajukan
sesuatu yang dianggap sebagai sesuatu penelitian adalah mengajukan sesuatu
yang dianggap sebagai masalah.sesuatu yang dianggap sebagai masalah apabila
terdapat pertentangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya,
dengankenyataan yang sebenarnya ada.
Permasalahan dalam ilmu pengetahuan, memiliki 3 ciri:
1. Dapat di komunikasikan dan dapat menjadi wacana publik
2. Dapat diganti dengan sikap ilmiah
3. Dapat ditangani dengan metode ilmiah.
3.4 Identitas Mahasiswa

Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat


pasal 19, Mahasiswa adalah sebuah sebutan akademis untuk siswa/murid yang telah
sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Kata “Maha”
berarti tinggi, paling, sementara “Siswa” berarti pelajar, subjek (bukan objek)
pembelajaran. Begitu singkatnya bila diartikan secara harfiah. Sehingga dalam
pengertian dari segi bahasa, Mahasiswa lebih kurang berarti pelajar yang tinggi (dalam
hal ilmu) atau pelajar yang telah mencapai jenjang pendidikan tinggi (Universitas).
A. Definisi Mahasiswa
IDENTITAS = ciri yang membedahkan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya.
MAHASISWA = seseorang yang sudah tedaftar di perguruan tinggi negeri maupun
swasta dan memliki hah dan kewajiban dan mengikuti semester berjalan dalam dan dapat
di buktikan secara adimistrasi. Identitas mahasiswa adalah sesorang yang sudah terdaftar
di perguruan tinggi baik swasta maupun negeri yang memiliki hak dan kewajiban dan
memiliki ciri suatu yang membedahkan sesuatu dengan suatu yang lain.
Ciri-ciri Mahasiswa :
1. R-rasional = masuk akal
Contoh = memikirkan sesuatu yang masuk akal
2. A-analisis = menganalisa
Contoh = ketika ada hitam ada putih ketika ada yin berarti ada yan jika kalau ada
tdk ada abadi berarti ada yang abadi?abadi itu seperti apa si?(ROH)
3. K-kristis = mengeritik
Contoh = mengeritik (tidak sepaham)

12
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

4. U-universal=umum/menyeluruh (luas)
Contoh=pergaulan sehari-hari atau bersosialisai dan tidak mementikan diri sendiri
5. S-sitematis=menyusun secara rapi/tersusun
Contoh= dari A-Z Peranan
mahasiswa
1. Agent of change = Agen perubahan
2. Agent of Sosial control = Pengontrol dalam masyarakat
3. Moral of course = Penerus moral
Secara umum, mahasiswa memiliki tiga peran pokok yakni:
1. Peran moral
2. Peran social
3. Peran intelektual
Kesuksesan mahasiswa
1. Akademis (mulai masuk kampus)
2. Organisasi (tempat atau wadah berkumpul melebihi satu orang dan memiliki
tujuan yang sama)
3. Romantisme (ekstra atau
hasrat)
Sifat mahasiswa sekarang
1. Akademis (Kuliah Kampus)
2. Organisatoris (Aktif Organisasi)
3. Apatis (cuek atau acuh tak acuh)
4. Prakmatis (Instan, praktis, suka copas)
5. Hedonis (kesenagan semata, hura-hura)
6. Opurtunis (Mencari keuntungan)
Dengan gambaran singkat di atas dan setelah melalui pengolahan pemikiran yang
sedemikian rupa, maka pada diri mahasiswa akan tergambar sikap yang bertanggung
jawab, berpihak kebenaran dan berdimensi keadilan. Sikap itu bukan hanya dalam bentuk
perilaku tetapi telah menjadi bagian dari identitas yang melekat pada dirinya. Hal inipun
berimplikasi pada terjadinya proses peralihan dan penguatan struktur ke cultur,
transformasi yang bersifat massif di alihkan menjadi penguatan-penguatan individu.
Dalam konteks ini mahasiswa harus dipandang sebagai individu-individu yang otonom
dan mempunyai kebebasan untuk berpikir dan mengambil peranan sesuai dengan

13
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

kecendrungan dan otoritas yang dimilikinya. Dengan demikian perguruan tinggi di


maknai sebagai tempat berkumpulnya individu-individu yang merdeka dan independent
dengan relasi hubungan dan komunikasi yang cair dan mengurangi kekuatan formalitas
yang mengitarinya. Untuk lebih memberi bobot dari sikap dan perilakunya, maka sosok
mahasiswa harus memiliki setidaknya empat Identitas yaitu :

1. Mahasiswa sebagai insan religius


Dengan identitas ini, maka seorang mahasiswa harus memiliki landasan
moral yang kuat sebagai manifetasi dan pengejewantahan dari ajaran agama yang di
gelutinya. Mahasiswa yang demikian dalam setiap kiprahnya tidak saja dituntut
pikiran-pikiran jernihnya tetapi bagaimana aktualisasi dari pikiran itu mendorongnya
untuk mendorongnya untuk mengamalkannnya sebagai bagian dari ajaran agama
yang menyeru kepada kebajikan serta mencegah kemungkaran (amar ma’ruf nahi
mungkar).
2. Mahasiswa sebagai insan akademis
Identitas ini harus di pahami sebagai pendorong untuk mengisi diri dengan
berbagai kemampuan intelektual. Pengisian ini tidak tebatas pada disiplin ilmu yang
digeluti tetapi juga ilmu lain yang dapat digapai dan membawa manfaat terhadap
dirinya maupun orang lain. Pengisian itu juga tidak boleh dibatasi oleh waktu dan
ruang akademik saja, tetapi olahan-olahan ilmu harus senantiasa di gali sepanjang
kemampuan yang dimiliki. Justru harus di ketahui bahwa ilmu dan bacaan yang tidak
pernah kering untuk digali adalah lingkungan dan masyarakat yang ada di sekeliling
kita.
Mahasiswa sebagai insane akademis juga harus diartikan sebagai sosok yang
bebas menentukan sikap, ukurannnya adalah objektifitas dalam mengemukakan
argument cinta kebenaran dan keadilan. Dengan pemahaman yang demikian maka
ilmu yang dimiliki betul-betul menyentuh kebutuhan masyarakat banyak, sebab ilmu
itu bukan untuk ilmu, tetapi ilmu adalah untuk di amalkan.
3. Mahasiswa sebagai insan sosial
Dengan konsep ini seorang mahasiswa senantiasa menyadari akan hakikat dan
keberadaannya, bahwa ia hadir dalam ruang yang tidak hampa. Ia dikelilingi oleh
insane-insan lain dengan berbagai persoalan dan latar belakangnya masing-masing.
Dengan kapasitas dan pemahaman keilmuannnya. Ia pun harus memberikan
kontribusinya terhadap setiap persoalan yang dihadapi lingkungannya.
14
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

4. Mahasiswa sebagai insan yang mandiri


Salah satu yang harus terpatri dalam diri mahasiswa adalah kesadaran
kemandiriaannya. Tuntutan ini lebih pada kemampuan mengolah hasil pikirannnya
tanpa dipengaruhi oleh kekuatan lain. Sehingga obyektivitas dan independensi dari
tindakannya senantiasa terjaga. Dengan kemandirian yang dimiliki ia bebas
memainkan perannnya sesuai dengan kebenaran yang diyakininya sendiri dan
tuntutan nuraninya.

3.5 Advokasi

A. Pengertian

Advokasi, mungkin merupakan kata yang cukup tidak asing dikalangan


mahasiswa. Namun, tidak sedikit diantara mereka yang kurang memahami arti
sebenarnya dari kata advokasi tersebut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, advokasi
dapat diartikan sebagai sebuah pembelaan. Misalnya digunakan pada kalimat “penggagas
berdirinya lembaga bantuan hukum ini kembali menekuni dunia advokasi”. Sedangkan
advokat adalah ahli hukum yang berwenang sebagai penasihat atau pembela perkara
dalam pengadilan atau bisa disebut juga sebagai seorang pengacara. Berikut ini akan
dijelaskan beberapa pengertian dari advokasi :
1. Advokasi (LBH Malang, 2008:7) adalah usaha sistimatis secara bertahap
(inkremental) dan terorganisir yang dilakukan oleh kelompok atau organisasi profesi
untuk menyuarakan aspirasi anggota, serta usaha mempengaruhi pembuat kebijakan
publik untuk membuat kebijakan yang berpihak kepada kelompok tersebut, sekaligus
mengawal penerapan kebijakan agar berjalan efektif
2. Advokasi menurut Mansour Faqih (Satrio Aris Munandar 2007: 2) adalah: media atau
cara yang digunakan dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Advokasi lebih
merupakan suatu usaha sistematis dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesakkan terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju
3. Advokasi adalah aksi yang strategis dan terpadu, oleh perorangan atau kelompok
masyarakat untuk memasukkan suatu masalah ke dalam agenda kebijakan, dan
mengontrol para pengambil keputusan untuk mengupayakan solusi bagi masalah
tersebut sekaligus membangun basis dukungan bagi penegakan dan penerapan
kebijakan publik yang di buat untuk mengatasi masalah tersebut. (Manual Advokasi
Kebijakan Strategis, IDEA, Juli 2003)

15
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

4. Advokasi melibatkan berbagai strategi yang ditujukan untuk mempengaruhi


pengambilan keputusan publik baik di tingkat lokal, nasional dan internasional; dalam
advokasi itu secara khusus harus memutuskan: siapa yang memiliki kekuasaan dalam
membuat keputusan; bagaimana cara mengambil keputusan itu; dan bagaimana cara
menerapkan dan menegakkan keputusan.” (Lisa) VeneKlassen and Valerie Miller,
The Action Guide for Advocacy and Citizen Participation, Washington D.C.: The Asia
Foundation, 2002)
Berdasarkan pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa advokasi lebih
merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan
mendesakkan perubahan, dengan memberikan sokongan dan pembelaan terhadap
kaum lemah (miskin, terbelakang, dan tertindas) atau terhadap mereka yang menjadi
korban sebuah kebijakan dan ketidak-adilan.
A. Jenis advokasi
1. Advokasi Kepentingan Publik
Advokasi yang memakai strategi kampanye berskala besar dan meluas.
2. Advokasi kebijakan
Lebih memfokuskan diri pada agenda kebijakan dan tujuan politik tertentu.
3. Advokasi keadilan
Advokasi ini berusaha untuk mempengaruhi sikap publik dan menerapkan
hukum serta kebijakan publik.
4. Advokasi berpusat pada rakyat
Mendukung dan membuat rakyat mampu bernegosiasi secara lebih baik demi
kepentingan mereka sendiri untuk mendapatkan hak asasimasing-masing.
5. Advokasi partisipatoris
Memperluas batas pembuatan keputusan dengan melibatkan kelompok
masyarakat sipil dalam debat kebijakan.
6. Advokasi feminis
Advokasi feminis merujuk pada strategi, kemampuan dan alat yang digunakan
untuk mempengaruhi proses pembuatan keputusan di wilayah publik dan sosial.
B. Tujuan Advokasi
1. Political Comitment (Komitmen Politik)
Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di tingkat dan
di sektor mana pun sangat diperlukan terhadap permasalahan kesehatan.

16
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Pembangunan nasional tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan politik yang


sedang berjalan. Oleh sebab itu pembangunan di sektor kesehatan juga tidak
terlepas dari kondisi dan situasi politik pada saat ini. Baik kekuasaan ekskutif
maupun legislatif di negara mana pun ditentukan oleh proses politik, terutama
hasil pemeliharaan umum pada waktu yang lampau. Seberapa jauh komitmen

politik para ekskutif dan legislatif terhadap masalah kesehatan masyarakat,


ditentukan oleh pemahaman mereka terhadap masalah – masalah kesehatan.
2. Policy Support (Dukungan Kebijakan)
Dukungan konkret yang diberikan oleh para pimpinan institusi di semua
tingkat dan di semua sektor yang terkait dalam rangka mewujudkan
pembangunan di sektor kesehatan. Dukungan politik tidak akan berarti tanpa
dikeluarkannya kebijakan yang konkret dari para pembuat keputusan tersebut.
Oleh sebab itu, setelah adanya komitmen politik dari para ekskutif maka perlu
ditindaklanjuti dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk
mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik tersebut.
Dukungan kebijakan ini dapat berupa undang – undang, peraturan pemerintah
atau peraturan daerah, surat keputusan pimpinan institusi baik pemerintah
maupun swasta, instruksi atau surat edaran dari pimpinan lembaga atau institusi,
dan sebagainya.
3. Social Acceptance (Dukungan Masyarrakat)
Dukungan masyarakat berarti diterimanya suatu program oleh
masyarakat. Suatu program kesehatan apa pun hendaknya mendapat dukungan
sasaran utama program tersebut yakni masyarakat, terutama tokoh masyarakat.
Oleh sebab itu apabila suatu program kesehatan telah memperolehkomitmen dan
dukungan kebijakan, maka langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan
program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat. Untuk sosialisasi
program ini para petugas tingkat operasional atau local, misalnya petugas dinas
kesehatan kabupaten dan puskesmas, mempunyai peranan yang sangat penting.
Oleh sebab itu, para petugas tersebut juga memerlukan kemampuan advokasi.
Untuk petugas kesehatan tingkat distrik, sasaran advokais adalah kepala distrik
atau bupati, parlemen distrik, pejabat lintas sektoral di tingkat distrik, dan
sebagainya.
4. System Support (Dukungan Sistem)
17
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Agar suatu program atau kegiatan berjalan dengan baik, perlu adanya
system, mekanisme, atau prosedur kerja yang jelas yang mendukungnya. Oleh
sebab itu system kerja atau organisasi kerja yang melibatkan kesehatan perlu
dikembangkan. Mengingat bahwa masalah kesehatan merupakan dampakdari
berbagai sector, maka program untuk pemecahannya atau penanggulangannya
pun harus bersama – sama dengan sector lain

3.6 Hakikat Urgensi Organisasi

A. Definisi
Pengertian Secara etimologi organisasi berasal dari kata organ yaitu struktur atau
susunan tubuh yang terdiri dari kepala, badan dan kaki. Secara terminologi organisasi
adalah perkumpulan dua orang atau lebih yang memiliki tujuan tertentu
1. Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan
bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama- sama dan
merealisasikan tujuanya.
2. Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masayarakat dapat meraih hasil
yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri- sendiri.(James
L. Gibson, 1986).
B. Syarat Organisasi
1. Tujuan adalah yang mengarahkan jalannya organisasi.

2. Aturan adalah yang memaksa setiap orang yang tergabung didalam organisasi agar
disiplin dan teratur dalam menjalankan tugas, fungsi,wewenang, tanggung jawab
dan kewajiban.
3. Pengurus adalah yang menggerakkan organisasi yang dimaksud adalah pengurus
harian organisasi.
4. Anggota adalah yang digerakkan bukan dalam artian tidak memiliki hak untuk
bertindak ketika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pengurus.

C. Jenis-Jenis Organisasi
1. Formal adalah organisasi yang memiliki aturan main secara tertulis dan dijadikan
sebagai acuan dalam menjalankan program kerja. Seperti Ad/Art, dll.
2. Non formal adalah organisasi yang aturannya dipahami secara umum dan tidak
tertulis seperti kelompok masyarakat di suatu Lingkungan, dll.
3. In formal adalah organisasi skala kecil yang pengaturannya secara

18
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

alamiah seperti rumah tangga.


D. Sifat Organisasi
1. Independen adalah organisasi yang berdiri sendiri dan tidak memiliki hubungan
konstitusi dengan organisasi lain (non structural dengan organisasi lain)
2. Non Independen adalah organisasi yang memiliki hubungan konstitusi dengan
organisasi lain.

E. Macam-Macam Organisasi
1. Provit adalah organisasi yang mencari keuntungan, secara khusus mencari
keuntungan dari segi keuangan seperti PT. koperasi, pertokoan, dll.
2. Non provit adalah organisasi yang mengedepankan pengembangan keilmuan
seperti HMI, LRCom. Diha, LSN Makassar, dll.
F. Bentuk Organisasi
1. Organisasi taktis adalah organisasi jangka pendek yang tidak memiliki kader dan
ada ketika ada masalah-masalah tertentu yang dianggap serius. Seperti alam belo
dibentuk untuk menghadapi masalah pertambangan mangan di kec. Belo kab.
Bima thn 2008.
2. Organisasi teknis adalah organisasi jangka panjang yang memilki kader dan
aturan main yang je las untuk dijadikan acuan dalam melaksanakan setiap
program kerja. Seperti HMI, LRCom. Diha, LSN Makassar, dll.
G. Perangkat Organisasi
Organisasi memiliki perangkat yang jelas, baik itu organisasi taktis maupun
organisasi teknis, organisasi formal, non formal dan seterusnya:
1. Perangkat lunak.
a. AD/ART dan aturan sejenis khusus untuk organisasi dibawah naungan Negara
b. UUD untuk organisasi kenegaraan
2. Perangkat keras.
a. Pengurus.
Pengurus yang dimaksud adalah secara keseluruhan dan tidak dibatasi hanya
pada pengurus harian atau pengurus inti organisasi yang menjadi penggerak
dalam mencapai kesuksesan dan tidaknya suatu organisasi.
b. Anggota
Anggota yang dimaksud adalah secara keseluruhan.
H. Forum organisasi

19
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

1. Musyawarah besar (MUBES)


Adalah tempat pengambilan keputusan tertinggi organisasi
2. Rapat kerja (RAKER)
Adalah rapat untuk membahas program kerja.
3. Siding pleno
Adalah siding yang dihadiri oleh peserta penuh untuk membahas dan
merancang program kerja yang akan di jalankan selama masa kepengurusan.

4. Rapat panitia
Yaitu rapat yang dihadiri oleh jajaran kepanitiaan. Terkecuali di undang.
5. Rapat bidang
Adalah rapat yang dihadiri oleh ketuan bidang dan anggota bidang.
6. Rapat anggota
Adalah rapat yang bisa dihadiri oleh anggota saja, terkecuali di undang.
7. Rapat pengurus
Adalah rapat yang bias dihadiri oleh pengurus untuk membahas sejauh mana
program kerja yang dilaksanakan oleh pengurus.

3.7 SEJARAH KEIPMILAN

Ipmil adalah ikatan pelajar mahasiswa indonesia luwu raya atau biasa disingkat
dengan IPMIL. Ipmil awalnya ikatan pelajar mahasiswa islam luwu hal ini ganti karna
mahasiswa dari tanah luwu tidaklah semua beragama islam oleh karna itu pada kakanda
senior pendiri ipmil mengadakan diskusi untuk menentukan nama yang tepat untuk
IPMIL. Pada hasil penentuannya dimana awalnya islam diganti menjadi Indonesia
keputusan ini diambil dari kakanda senior pendiri ipmil dimana nantinya semua
mahasiswa dari tanah luwu dapat bergabung bagian dari IPMIL. Pelaku IPMIL atau
pendiri Ipmil dibentuk pada saat adanya mahasiswa luwu yang terbunuh di UIN Alaudin
Makassar dan disitulah muncul sebuah ide, pada saat itulah munculnya pemikiran
mahasiswa luwu raya untuk mengadakan pertemuan atau perkumpulan dan kemudian
mendiskusikan organisasi apa yang bagus untuk perkumpulan mahasiswa luwu raya dan
kemudian diadakan mubes untuk mencapai keputusan bersama dan disitulah IPMIL
muncul pertama kali pada tahun 1985. Adapun fase terciptanya IPMIL UMI.
Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) didirikan pada tanggal 08
Agustus 1958, sebagai wadah yang menghimpun mahasiswa asal Luwu dengan asas

20
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

kekeluargaan.
Berdasarkan UU darurat nomor 3 tahun 1957 sistem pemerintahan Swapraja di
hapus. Membuat Datu Luwu Andi Djemma ditetapkan menjadi Bupati Luwu. Dengan
berlakunya undang-undang nomor 29 tahun 1959 tentang terbentuknya Daerah daerah
Tingkat II di Sulawesi, maka Luwu menjadi daerah Swatantra. Berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Daerah tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara nomor 1100 tahun 1961
dibentuk 16 Distrik di Daerah Tingkat II Luwu yaitu :
Distrik Larompong, Suli, Bajo, Bua, Bastem, Wara, Walenrang, Limbong, Sabbang,
Masamba, Malangke, Bone-Bone, Wotu, Mangkutana, Malili serta Distrik

Nuha. Dengan jumlah desa 143. Empat bulan kemudian terbit Keputusan Kepala Daerah
Tingkat I Sulawesi Selatan Tenggara nomor 2067 tahun 1961 tentang perubahan distrik
jadi kecamatan.
Kemudian seiring berjalannya waktu, mekarlah Luwu Utara pada tanggal 27 April 1999,
yang secara otomatis menjadikan wilayah Dati II Luwu jadi 2.
1. Kabupaten Dati II Luwu yang berpusat di kotif Palopo dan
2. Kabupaten Dati II Luwu Utara berpusat di Masamba.
Kemudian 3 Mei 2003 terbentuk lagi kabupaten Luwu Timur yang berpusat di
Malili, dan 10 April 2002 kotif Palopo ditingkatkan statusnya dari kota administratif
menjadi kota otonom. Kemudian di era Bupati Basmin Mattayang 2004-2009
dipindahkanlah Ibukota kabupaten Luwu dari Kota Palopo ke Belopa pada tanggal 30
Desember 2005. Namun akibat perpindahan ini meninggalkan sebuah problem baru bagi
kecamatan Walenrang dan kecamatan Lamasi (Walmas) yang masuk kedalam wilayah
Kabupaten Luwu itu dipisahkan oleh Kota Palopo dengan Induknya, berkaitan dengan
persoalan itu maka dikeluarkanlah Perda nomor 02 tahun 2006 tentang pembentukan
kecamatan Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur dan Lamasi Timur.
Sebagai persiapan pembentukan DOB Kabupaten Luwu Tengah.
Difase inilah IPMIL bertransformasi menjadi beberapa lembaga diantaranya :
1. PB IPMIL RAYA
2. PP IPMIL LUWU
3. PP IPMIL PALOPO
4. PP PEMILAR
5. PP IPMA LUTIM
6. IKPM WALMAS

21
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

7. BAKOR (Badan Koordinasi)


8. PKPT (Pengurus Koordinator Perguruan Tinggi)
IPMIL RAYA UMI yang resmi berdiri pada November 2007 ditanjung bayang dengan
nama "PKPT IPMIL RAYA UMI" dibawah naungan BAKOR.
Kemudian pada Juli 2010 di "mubes kedua" nama PKPT dihilangkan, sehingga menjadi
IPMIL RAYA UMI dan payung pada logo pun diubah menjadi putih. Mubes kedua ini
juga sebagai babak Pengindependenan IPMIL RAYA UMI, yang berarti berdiri sendiri
tanpa ada yang menaungi. Kemudian di tahun 2010 pula resmi dilaksanakan LK pertama,
hingga kini LK tersebut tetap dilaksanakan sebagai jenjang pengkaderan dan prasyarat
ketergabungan Wija To Luwu kedalam IPMIL RAYA UMI. Cikal bakal berdirinya
IPMIL RAYA UMI adalah sebagai wadah perkumpulan mahasiswa asal Luwu Raya yang
diakomodir lewat lembaga juga sebagai tempat penggemblengan dijalur intelektual.
Waktu terus berjalan, perkumpulan itu mulai dikembangkan menjadi lembaga yang
kerap aktif di parlemen jalanan, untuk mengulas seputar isu isu sentral. Ada pula kader
yang fokus pada wilayah Kebudayaan. Terbukti dengan berhasilnya dilaksanakan "Dialog
Kebudayaan" pada tanggal 29 Oktober 2017. Hal ini menjadi penanda dan pembuktian
akan kebesaran IPMIL RAYA UMI lewat SDM-nya yang melimpah ditambah kuliatas
kader yang mumpuni, juga bisa dibaca lewat sejarah panjangnya. Tak lupa sebagai
manusia yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan, kader IPMIL RAYA UMI
melaksanakan bakti sosial yang menghadirkan ratusan dokter kala itu di Kota Palopo, di
periode kakanda Ilyas. Juga pada waktu bencana di Masamba beberapa tahun lalu, tak
lupa IPMIL RAYA UMI menurunkan kadernya sebagai Tim Relawan dan yang terbaru
gempa yang mengguncang Sulawesi Barat Regenerasi muda juga diturunkan.
Kemudian Latihan Kaderisasi telah dilaksanakan sebanyak 13 kali, terhitung sejak
tahun 2010 hingga 2019. Jenjang pengkaderan memiliki 2 tahapan. Pertama Jenjang LK,
menyesuaikan dengan angkatan keberapa ia pada IPMIL RAYA UMI. Kedua
Pemantapan/pengukuhan sebagai anggota penuh (pengalungan slayer) pelaksanaannya
pun diwaktu berbeda.
Jadi tak heran jika ikatan Persaudaraan dan kekeluargaan terjaga dengan baik pada
tiap tiap kader akibat proses panjang dan kebersamaan yang membentuk karakter mereka.
Dari awal berdirinya hingga kini, IPMIL RAYA UMI telah dipimpin oleh 8
Leader.
1. Periode ke I 2007-2010

22
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

Ketua : Ilhamsyah (Kak Ilo) FKM 2005


Sekjend : Hari Ananda Gani (Kak Ari Cambang) FH 2005
2. Periode ke II 2010-2011
Ketua : Ilham Aswar Anas (Kak Illang) FKM 2007
Sekjend : Adi Kusuma (Kak Adi) FH 2007
3. Periode ke III 2011-2013
Ketua : Ilyas Maulana (Kak Ilyas) FH 2008
Sekjend : Hasrullah (Kak Ulla) FP 2008
4. Periode ke IV 2013-2015
Ketua : Muh. Resa Dingra(kak resa) FE 2010
Sekjend : Abdul Gaffar (Kak ondeng) FH
2011
5. Periode ke V 2015-2016
Ketua : Aidil Fajar (kak Rehan) FH
2011 Sekjend : Ismail (Kak illa') FS
2011
6. Periode ke VI 2016-2018
Ketua : Imam Arisal (Kak Imam) FE 2012
Sekjend : Suharsono (Kak Anno) FKM
2012
7. Periode ke VII 2018-2020
Ketua : Arisal Sente (Kak Ical) FH 2014
Sekjend : Muh Aby Ghifary (Kak Abi) FTI
2015
8. Periode ke VIII 2020- sekarang
Ketua : Yandi (Renaisans) FTI
2017
Sekjend : Muh. Zulkifli (Kipli) FS 2017
Sejarah panjang IPMIL RAYA UMI telah melibatkan banyak generasi baik
sebagai pelaku maupun bagian dari sejarah. Ini semua tak lepas dari peran para perumus
juga penggagas yang berangkat dari Asrama Ipmil dijalan Sunu, diantaranya
1. Kakanda Andi Surahman Batara, FKM 2003
2. Kakanda Baso Andi Mattaoreng, FF 2002

23
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

3. Kakanda Erwin Barabba, FH 2004


4. Kakanda Masrapid Mahading, FF 2005
5. Kakanda Ilhamsyah, FKM 2005
6. Kakanda Hari Ananda Gani, FH 2005
7. Kakanda Immawan munsir, FTS 2005
8. Kakanda Muamar Khadafi, FKM 2005
9. Kakanda Abdul Manaf, FKM 2005
10. Kakanda Ari Satria, FE 2005
11. Kakanda Muhammad Indra, FF 2005
12. Kakanda Adrian Arifin, FH 2005
13. Kakanda Ady chariadi mulengkese, FH
2005 Dan beberapa Tokoh lain

24
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

25
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

BAB IV
KESAN DAN SARAN

4.1 Kesan Dan Saran


4.1.1 Kesan
Dari organisasi ini kami banyak mendapatkan pengalaman yang belum kami dapat
dari manapun dan dari sini kami mengetahui apa yang belum kami ketahui dari materi-
materi yang diberikan kepada kami. Dan dimana kami diajarkan untuk mempererat tali
persaudaraan kami sesama mahasiswa Luwu Raya.
Terimakasih kepada kakanda senior telah melatih fisik dan mental kami dan
dimana hal tersebut untuk menjadikan kami seseorang yangg bermanfaat kedepannya dan
terpandang, serta berguna bagi masyarakat.
4.1.2 Saran
Kami menyadari bahwa penulisan laporan kami buat masih jauh dari kata
sempurna. Dan kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
isi laporan diatas dengan sumber materi yang lebih banyak dan tentunya dapat
dipertanggung jawabkan
1. Untuk Sekretariat
Saran kami untuk kesekretariatan yaitu mengenai masalah kebersihan sekret
dimana sekret yang terlihat sangat kotor. Untuk kedepannya lebih baiknya jika sekret
dibuatkan jadwal kebersihan dimana nantinya sekret bisa terlihat lebih bersih dan lebih
nyaman untuk digunakan.
2. Untuk Pengurus :
Saran kami untuk pengurus yaitu dimana pengurus untuk selalu hadir ke Sekret
dimana kami bisa lebih mengenal pengurus-pengurus yang ada disekret.

26
PENGURUS
IKATAN PELAJAR MAHASISWA INDONESIA LUWU RAYA
(IPMIL RAYA)
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA PERIODE 2020/2021
Sekretariat: Jl. Kompleks Bumi Bung Permai, Blok A10 No.7 Tamalanrea, Makassar, sulawesi Selatan

DAFTAR PUSTAKA

http://tintapenaamhy.blogspot.com/2013/08/identitas-mahasiswa.html
suhendraaw.blogspot.com/2013/06/makalah-kepemimpinan-dalam
organisasi.html
http://ganalakimiaunpad.blogspot.com/2010/09/pertolongan-pertama-gawat-darurat
-ppgd.html
http//www.idepfoundation.org/download_files/pbbm/IDEP_Emergency_FirstAid_Bo

oklet

http://catatanetja.wordpress.com/2007/12/26/pertolongan-pertamapada-gawatdarurat-
ppgd/dan literatur lainny
http://hasri2juju.blogspot.com/2014/03/makalah-metode-persidangan.html

https://makassar.sindonews.com/read/4272/4/5-tarian-meriahkan-acara-peringatan-
hari-jadi-luwu-ke-750-15167

27

Anda mungkin juga menyukai