Anda di halaman 1dari 2

Mochamad Saepul Ramdani

41152020190007
V Ak C
Akuntansi Sektor Publik

1. Jawab :
• Bersifat incrementalism artinya menambah dan mengurangi jumlah rupiah pada
item-item anggaran yg sudah ada dengan data tahun sebelumnya.
• Line Item Budgeting adalah proses penyusunan anggaran didasarkan pada dan dari
mana dan berasal (pos-pos penerimaan) dan untuk apa dana tersebut digunakan
(pos-pos pengeluaran).
• Anggaran merupakan pedoman tindakan yang akan dilaksanakan perusahaan atau
organisasi mengikuti rencana pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan yang
diukur dalam satuan uang yang disusun menurut klasifikasi tertentu secara
sistematis untuk suatu periode.
• Sektor publik adalah sektor ekonomi yang menyediakan berbagai layanan
pemerintah kepada masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, sektor publik menghasilkan
produk jasa berupa pelayan.
• Sistem Anggaran Tradisional (Traditional Budgeting System) adalah suatu cara
penyusunan anggaran dimana tidak didasarkan atas pemikiran dan analisa
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
• Value For Money merupakan suatu konsep pengukuran kinerja sektor publik yang
mengukur kinerja berdasarkan tingkat ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
• Planning Programing Budgeting System (PPBS) merupakan teknik penganggaran
yang didasarkan pada teori sistem yang berorientasi pada output dan tujuan
dengan penekanan utamanya adalah alokasi sumberdaya berdasarkan analisis
ekonomi.
• Zero-Based Budgeting (ZBB) adalah metode penganggaran berdasarkan perkiraan
tiap kegiatan tanpa mengacu pada rencana kegiatan atau hasil kegiatan di periode
sebelumnya atau dengan kata lain penganggaran mulai dari nol.
2. Jawab :
Karateristik performance based budgeting :
• Pengeluaran anggaran didasarkan pada outcome yang ingin dicapai
• Adanya hubungan antara masukan dengan keluaran yang ingin dicapai
• Adanya peranan indikator efisiensi dalam proses penyusunan anggaran berbasis
kinerja
• Adanya penyusunan target kinerja dalam anggaran berbasis kinerja
Keunggulan performance based budgeting :
• Penekanan pada dimasukannya deskripsi secara naratif dari setiap aktivitasdi setiap
anggaran yang diajukan .
• Anggaran disusun berdasarkan aktivitas, dengan permintaan yangdidukung oleh
estimasi biaya dan pencapaian yang diukur secarakuantitatif .
• Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan input .
• Anggaran kinerja yang mensyaratkan adanya data-data kinerjaimemungkinkan
legislatif untuk menambah atau mengurangi dari jumlahyang diminta dalam fungsi
dan aktivitas tertentu. Hal tersebut tidak dapatdilakukan kalau data yang ada
hanyalah data belanja (object of expenditure). Setelah diputuskan oleh legislatif,
eksekutif harus menurutdan merevisi anggarannya .
• Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih terhadapan bawahannya.
Kepala eksekutif tidak hanya melihat berapa banyak yangdibelanjakan bawahannya,
namun juga menilai kinerja aktivitasmenggunakan standar satuan mata uang atau
unit aktivitas.
• Anggaran kinerja menekankan aktivitas yang memakai anggaran daripada berapa
jumlah anggaran yang terpakai.
kelemahan performance based budgeting :
• Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf anggaran atau
akuntansi yang memiliki kemampuan yang memadai untuk mengidentifikasi unit
pengukuran dan melaksanakan analisis biaya.
• Banyak jasa dan aktivitas pemerintah tidak dapat langsung terukur dalamsatuan
unit output atau biaya per unit yang dapat dimengerti denganmudah.
• Akun-akun dalam pemerintahan telah secara khusus dibuat dengan dasar anggaran
yang dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat pengumpulandata untuk keperluan
pengukuran kinerja sangat sulit, bahkan kadang kalatidak memungkinkan.
• Kadang kala, aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dandilakukan
pengukuran secara detail lainnya tanpa adanya pertimbanganmemadai yang
diberikan pada perlu atau tidaknya aktivitas itu sendiri.Dengan kata lain, tidak ada
pertimbangan untuk menentukan apakahaktivitas tersebut merupakan alat terbaik
untuk mencapai tujuan organisasi
3. Jawab :
Proses implementasi ZBB terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
• Identifikasi Unit-unit Keputusan.
• Penentuan Paket-paket Keputusan.
• Mengevaluasi Paket Keputusan dan Membuat Peringkat Paket Keputusan.
4. Jawab :
marginal utility adalah pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari
pertambahan (atau pengurangan) dari konsumsi satu unit barang tertentu

Anda mungkin juga menyukai