Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fedrico Adhikarya

NIM : 01031281924060

Jurusan : Akuntansi

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah

Review Jurnal (Artikel 3)

Judul Analisis Kritis Dampak Literasi Keuangan dan


NPM terhadap Inisiatif Dana Desa di Indonesia
Jurnal Jurnal Internasional Administrasi Publik
Edisi, Volume dan Halaman 11 Halaman
Tahun 2020
Penulis Harun Harun, Peter Graham, Haryono P. Kamase
& Monir Mir
Reviewer Fedrico Adhikarya, Akuntansi Universitas
Sriwijaya
Tujuan Penelitian  Mengkaji fitur-fitur administratif utama VFI
dan mengapa hal tersebut diterapkan dalam
konteks otonomi Indonesia
 Memahami tantangan struktural yang dihadapi
pemerintah desa dalam menerapkan VFI
 Memberikan saran untuk mengembangkan
kerangka anggaran dan pelaporan yang
terintegrasi untuk pembuatan kebijakan yang
lebih baik
Subjek Penelitian Desa di Indonesia pada umumnya dan 12 Desa di
Indonesia di Provinsi yang berbeda
Latar Belakang
 Permasalahan Meskipun reformasi substantif telah dilakukan
dalam konteks desentralisasi di Indonesia, studi
terbatas telah dilakukan secara kritis
mengeksplorasi aspek teknis dan administratif dari
program-program pemerintah yang berkaitan
dengan desentralisasi, termasuk VFI. Studi
sebelumnya mengenai literatur keuangan dan
dampaknya terhadap program pembangunan
pemerintah difokuskan pada negara maju dan
masih sedikit penelitian dilakukan di negara
berkembang seperti Indonesia. Hal inilah yang
melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian
mengenai Dampak Literasi Keuangan dan NPM
terhadap Inisiatif Dana Desa di Indonesia.
 Fenomena Tingkat pendidikan dan literasi keuangan
mempengaruhi kualitas keterlibatan warga negara
dalam proses politik. Literasi keuangan yang
rendah menjelaskan mengapa transformasi
ekonomi dan politik yang terbatas dicapai bagi
kebanyakan orang di negara-negara berkembang
seperti Afrika Selatan, Bangladesh dan beberapa
negara di Amerika Selatan.
 Riset Gap (Jika ada) -
 Kebaharuan Penelitian ini menemukan beberapa kebaharuan
antara lain rendahnya tingkat pendidikan dan
pemahaman warga desa tentang masalah keuangan
dan bagaimana aspirasi mereka dapat dilakukan ke
dalam anggaran desa.
Metode Penelitian
 Apa metode yang digunakan? Wawancara
 Apa atau siapa subjek Desa di Indonesia pada umumnya dan 12 Desa di
penelitiannya? Indonesia di Provinsi yang berbeda
 Bagaimana teknik pengumpulan Pengumpulan data dilakukan dengan metodologi
data nya? dua fase yaitu pengumpulan dan analisis dokumen
serta studi kasus yang mendalam
 Apa saja alat pengumpulan data Mewawancarai individu-individu yang terlibat
yang digunakan? dalam pelembagaan program VFI di Indonesia.
 Analisis data seperti apa yang Informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan
digunakan? sumber dokumen dianalisis untuk mencapai tujuan
penelitian. Informasi juga secara sistematis
dikategorikan, dikodekan dan diberi label sesuai
dengan saran Yin.
Hasil Penelitian Penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat
tantangan struktural dalam kebijakan otonomi yang
diberlakukan oleh pemerintah pusat melalui
program VFI. Beberapa tantangan tersebut antara
lain tingkat literasi keuangan yang rendah,
kurangnya koordinasi dan kemauan untuk
menerima nilai-nilai lokal, kerangka kerja yang
kompleks dan kaku, masih banyaknya kasus
korupsi yang melibatkan kepala desa dan pejabat
pemerintah yang ditugaskan untuk mengontrol
anggaran VFI, dan proyek infrastruktur yang tidak
efektif.
Kekuatan Penelitian Pada penelitian ini bahasa yang digunakan cukup
mudah untuk dipahami sehingga memudahkan
para pembaca dalam membaca penelitian ini. Alur
penelitian juga sudah sangat baik mulai dari
pengantar, latar belakang penelitian, tujuan
penelitian, metode yang digunakan, temuan
penelitian, dan penutup. Pada penelitian ini tidak
hanya fokus untuk mencari permasalahan akan
tetapi menawarkan solusi kebijakan untuk
memecahkan permasalahan tersebut.
Kelemahan Penelitian Penelitian ini sudah sangat baik. Akan tetapi masih
terdapat beberapa kelemahan antara lain tolak ukur
yang digunakan tidak dijelaskan dan tidak adanya
data mengenai rincian mengenai populasi dan
sampel dalam penelitian.
Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini
adalah bahwa negara Indonesia sudah menerapkan
kebijakan otonomi pada awal tahun 2000-an untuk
mencegah disintegrasi bangsa. Program VFI
diperkenalkan pada tahun 2014 untuk memberikan
lebih banyak otonomi kepada desa di Indonesia.
Namun, pelaksanaan desentralisasi dan inisiatif
seperti VFI masih menghadapi tantangan yang
cukup besar. Implementasi dari VFI masih sangat
terbatas terutama untuk mengurangi kesenjangan
antara kaya dan miskin dalam masyarakat
Indonesia.

Review Jurnal (Artikel 4)

Judul Transparansi Pemerintahan Lokal di Indonesia


Jurnal Asian Journal of Accounting Research
Edisi, Volume dan Halaman Volume 3, Halaman 123-138
Tahun 2018
Penulis I Made Pradana Adiputra, Sidharta Utama, dan
Hilda Rossieta (Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Univesitas Indonesia Depok, Indonesia)
Reviewer Fedrico Adhikarya, Akuntansi Universitas
Sriwijaya
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan
bukti empiris mengenai pengaruh ukuran
pemerintah daerah, kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah, tingkat respons pemerintah
dalam keterbukaan informasi keuangan dan
lingkungan politik daerah terhadap transparansi
pemerintah daerah.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 34 Pemerintah Daerah
di Indonesia pada tahun 2016.
Latar Belakang
 Permasalahan Transparansi adalah isu kunci dalam pemerintahan
yang demokratis. Tata kelola yang demokratis
memerlukan akuntabilitas kepada publik untuk
meningkatkan transparansi dalam mengungkapkan
lebih banyak informasi tentang anggaran dan
keuangan.
 Fenomena Di Indonesia, laporan keuangan daerah merupakan
salah satu bentuk transparansi pengelolaan
keuangan. Menurut SAP N0. 01.9 tentang
penyajian laporan keuangan , tujuan khusus
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk
menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan dan menunjukkan akuntabilitas entitas
pelapor kepada sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
 Riset Gap (Jika ada) -
 Kebaharuan Studi ini menemukan bahwa teori keagenan,
legitimasi dan kelembagaan memainkan peran
penting dalam mendukung praktik transparansi
pemerintah daerah di Indonesia.
Metode Penelitian
 Apa metode yang digunakan? Metode purposive sampling
 Apa atau siapa subjek Pemerintah Provinsi di Indonesia
penelitiannya?
 Bagaimana teknik pengumpulan Teknik pengumpulan data digunakan
data nya? menggunakan dokumentasi yaitu melalui website
resmi pemerintah provinsi 2016
 Apa saja alat pengumpulan data Website resmi pemerintah provinsi di Indonesia
yang digunakan? 2016
 Analisis data seperti apa yang Dilakukan dengan uji statistik, uji asumsi klasik,
digunakan? dan regresi linier berganda..
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
laporan keuangan melalui opini audit dan
lingkungan politik berpengaruh signifikan terhadap
transparansi pemerintah daerah di Indonesia.
Kekuatan Penelitian Penelitian ini menggunakan teori-teori yang
lengkap dan akurat. Latar belakang penelitian
sangat menggambarkan permasalahan yang ada
sehingga perlu dilakukannya penelitian. Metode
pemilihan sampel juga dilakukan dengan baik
sehingga sampel penelitian yang dipilih sudah
mewakili semua populasi yang ada.
Kelemahan Penelitian Sampel penelitian terbatas pada pemerintahan
provinsi di Indonesia, masa studi hanya 2016, dan
pengukuran variabel belum mewakili tingkat
respons pemerintah daerah terhadap regulasi secara
utuh
Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah ukuran
pemerintah, kualitas laporan keuangan , dan
lingkungan politik sangat penting untuk
transparansi pemerintah daerah di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai