Anda di halaman 1dari 4

Nama : Vico Julendi Putra

BP : 17110029
Jurusan: SI Akuntansi
Kelas : 7SA3
Seminar Akuntansi

1. judul
Memahami perilaku stakeholder Indonesia dalam adopsi IFRS: tinjauan aspek kepentingan
bahasa dan budaya

2. Buat lah abstrak artikel tersebut


latar belakang: Diharapkan studi ini dapat menambah pemahaman tentang keterkaitan
antara implementasi IFRS, bahasa, budaya, dan kepentingan stakeholders di
Indonesia.Lebih spesifik, studi ini hendak mengidentifikasi sejauh mana kepentingan
berbagai stakeholders IFRS di Indonesia mewarnai pola implementasi IFRS,
aliansi/negosiasi yang terjadi di antara para stakeholders, strategi yang diterapkan oleh
regulator untuk mengatasi keterbatasan yang dimilikinya sekaligus memastikan tahapan
pelaksanaan IFRS mendapatkan legitimasi secara nasional maupun internasional, dan
kontribusi budaya dan perkembangan bahasa dalam mengondisikan keberhasilan
implementasi IFRS.

metode: - Wawancara menggunakan metode semi terstruktur dan direkam agar fleksibel
namun tetap tematik sehingga data yang diperoleh kaya dan mendalam. Jawaban responden
langsung dikembangkan saat wawancara berlangsung.

- Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran akuntansi


terkait PSAK/IFRS. Ini meliputi diskusi, isu-isu yang menjadi sorotan, kontroversi, dan
konsensus yang terjadi selama proses berlangsung dengan metode non-participant
observation.
-Analisis dokumen dilakukan untuk mendapatkan data spesifik khususnya “aturan main”
tertulis yang meliputi PSAK yang sudah mengadopsi IFRS dan exposure draft-nya,
masukan yang diberikan kepada Dewan Standar, dan laporan Keuangan auditan dan non-
auditan dari perusahaan yang diwawancarai. Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan
bagaimana implementasi dari PSAK baru yang sudah berbasis IFRS

implikasi: Dinamika adopsi IFRS di Indonesia diwarnai oleh kepentingan regulator untuk
melindungi akuntan Indonesia dari AEC 2015, keterbatasan sumber daya yang dimiliki
regulator, peranan pemerintah yang belum optimal, dilema auditor dalam berhubungan
dengan klien, pragmatisme dan loyalitas preparer (akuntan) terhadap pimpinan perusahaan,
keterbatasan bahasa Indonesia, keberadaan budaya high context yang melemahkan budaya
tulisan, dan belum optimalnya peranan perguruan tinggi.

3. Kata Kunci dalam penelitian tersebut


kontribusi budaya dan perkembangan bahasa dalam mengondisikan keberhasilan
implementasi IFRS. Pemahaman tersebut akan menambah literatur tentang dinamika
implementasi IFRS dalam konteks Indonesia/ negara berkembang, khususnya menunjukkan
interdependensi di antara berbagai factor (ekonomi dan non-ekonomi) yang dapat
mendukung/menghambat implementasi standar akuntansi internasional.
Yang di maksud kata kunci adalah : adalah kata yang mengandung konsep pokok yang
dibahas dalam artikel. kata dapat diambil dari thesaurus bidang ilmu masing-masing

4. kata kunci penelitan: adalah kata yang mengandung konsep pokok yang dibahas dalam
artikel. kata dapat diambil dari thesaurus bidang ilmu masing-masing

variabel penelitian : variabel merupakan hal apa saja yang ditetapkan oleh seorang peneliti
untuk didapatkan informasi lebih lanjut.
5. Rumusan masalah dalam penelitian
apa sajakah problematika yang muncul dalam implementasi IFRS di Indonesia dan
bagaimanakah respons para stakeholders selama ini?

6.

7. Bagaimana peneliti menjawab rumusan masalah yang di buatnya


- Wawancara menggunakan metode semi terstruktur dan direkam agar fleksibel namun
tetap tematik sehingga data yang diperoleh kaya dan mendalam. Jawaban responden
langsung dikembangkan saat wawancara berlangsung.
- Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang proses pembelajaran akuntansi
terkait PSAK/IFRS. Ini meliputi diskusi, isu-isu yang menjadi sorotan, kontroversi, dan
konsensus yang terjadi selama proses berlangsung dengan metode non-participant
observation.
-Analisis dokumen dilakukan untuk mendapatkan data spesifik khususnya “aturan main”
tertulis yang meliputi PSAK yang sudah mengadopsi IFRS dan exposure draft-nya,
masukan yang diberikan kepada Dewan Standar, dan laporan Keuangan auditan dan non-
auditan dari perusahaan yang diwawancarai. Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan
bagaimana implementasi dari PSAK baru yang sudah berbasis IFRS

8. Kesimpulan dari artikel tersebut


lingkungan institusional sebuah negara berimplikasi pada respons dan interaksi antar pihak
dalam implementasi IFRS. Lingkungan institusional di Indonesia tidak terlepas dari faktor-
faktor regulator, preparer, pemerintah, akademisi, bahasa, dan budaya. Namun, studi ini
juga memperkaya literatur sebelumnya dengan menunjukkan kompleksitas dan keunikan
masalah dalam konteks Indonesia. lingkungan institusional Indonesia lebih banyak
diwarnai oleh kepentingan regulator untuk melindungi akuntan Indonesia dari MEA 2015,
keterbatasan sumber dayayang dimiliki regulator, peranan pemerintah yang belum optimal,
dilema auditor dalam berhubungan dengan klien, pragmatism dan loyalitas preparer
(akuntan) terhadap pimpinan perusahaan, keterbatasan bahasa Indonesia, keberadaan
budaya lisan, dan belum optimalnya peranan perguruan tinggi. Respons dari preparer lebih
ke arah mematuhi kehendak dari pemberi kerja karena kepentingan preparer sangat
berkaitan dengan kepentingan perusahaan.

9. Kegunaan penelitian ini


Memahami perilaku stakeholder Indonesia dalam tinjauan aspek kepentingan bahasa dan
budaya. Dan melihat bagaimana dari perfrktif pengguna laporan keuangan di Indonesia
bahwa Hal yang amat menonjol adalah bahwa mereka tidak terlalu menganggap
implementasi IFRS sebagai satu-satunya hal yang penting, bahkan dalam beberapa kasus,
laporan keuangan dianggap tidak lebih (atau bahkan kurang) penting dari informasi lainnya.

10. Masukan Penelitian dan judul baru untuk penelitian selanjutnya


Penelitiaan ini di harapkan memiliki struktur atau poin poin yang jelas, dan menjelasan dari
variable yang di teliti, judul untuk penelitian selanjutnya, yaitu “Memahami sikap
stakeholder terhadap hasil audit perrusahaan”

Anda mungkin juga menyukai