Abstrak
Surat singkat ini berpendapat bahwa wawasan dari akuntansi perilaku
sangat relevan untuk studi yang meneliti aspek manusia di bidang
keuangan. Hal ini penting karena fokus penelitian pada pengguna informasi
keuangan dan karakteristik mereka sering mengasumsikan bahwa informasi
keuangan itu sendiri bersifat netral, tidak bias dan bebas nilai. Namun,
informasi yang digunakan oleh investor dan pelaku pasar modal untuk
membuat keputusan ekonomi dipersiapkan oleh akuntan, yang
menggunakan penilaian profesional mereka dengan menafsirkan dan
menerapkan standar akuntansi.
Salah satu keprihatinan yang muncul dari sini adalah bahwa para
pemangku kepentingan mungkin disesatkan bahwa ada keseragaman yang
lebih banyak dan objektivitas dalam praktik daripada yang sebenarnya
terjadi. Surat singkat ini menarik perhatian pada pentingnya kebutuhan
memberikan pertimbangan yang memadai terhadap aspek perilaku
akuntansi dari proses pengembangan ke penerapan informasi. Hal ini
penting karena penelitian perilaku mengenai keputusan investasi seringkali
dilakukan hanya berfokus pada aspek manusia dari investor dan pemangku
kepentingan terkait. Namun, informasi yang digunakan oleh investor dan
pelaku pasar modal untuk membuat keputusan ekonomi disiapkan oleh
akuntan, siapa yang menggunakan penilaian profesional mereka dengan
menafsirkan dan menerapkan standar akuntansi.
IASB memainkan peran kunci dalam proses ini dan berusaha untuk
mengganti standar akuntansi nasional dengan IFRS yang mana
dikembangkan melalui proses konsultasi internasional yang melibatkan
pemangku kepentingan yang berkepentingan dari seluruh dunia (Yayasan
IFRS, 2013). Proses due ini juga dimaksudkan untuk menghilangkan
kesewenang - wenangan dari keputusan yang dibuat oleh IASB (Erb dan
Pelger, 2015). Namun, pengaturan standar akuntansi adalah proses politik
dan anggota IASB mungkin bias berkenaan dengan pendapat mereka
tentang prinsip akuntansi yang spesifik dan akuntansi yang sesuai standar.
Hal ini menjadi semakin penting secara online pelaporan keuangan pada
situs web perusahaan. Dengan menggunakan kekuatan emotif elemen
seperti desain, warna dan musik dalam konteks kemungkinan multi dimensi
internet, perusahaan mungkin memiliki eksponensial kekuatan yang lebih
besar untuk mempengaruhi pengambil keputusan daripada secara dua
dimensi format laporan tahunan tradisional.
Studi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh
fungsi akuntansi dan laporan.
Behavioural accounting research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori
agency dapat disebut penelitian positif dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan
dengan menemukan fakta: penelitian pasar modal menanyakan bagaimana reaksi
pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi?; teori agensi
menanyakanapakah insentif ekonomi mempengaruhi dalam memilih metodde
akuntansi?; dan behavioural research menanyakan bagaimana sebenarnya orang-
orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi? bagaimanapun, mereka
juga sangan berbeda dalam banyak hal. untuk instansi, penelitian pasar modal
melihat pada level makro pasar sekuritas agregat, sedangkan teori agensi dan
behavourial accounting fokus pada level mikro pribadi manager dan perusahan.
Penelitian pasar modal dan teory agensi diambil dari ilmu ekonomi dan
mengesampingkan motivasi aktual orang-orang dengan asumsi bahwa setiap orang
merupakan pemaksimal kekayaan. Behavioural accounting, pada sisi lain, diambil
dari ilmu yang yang lain seperti psikologi, sosiologi, dan teori organisasi., dan
umumnya tidak membuat anggapan tentang bagaimana orang-orang berkelakuan
(behave), terlebih, itu tujuan untuk mengetahui mengapa orang-orang berkelakuan
sebagaimana yang mereka lakukan. Sebagai konsekuensi, tiga kelompok penelitian
akuntansi yang lain ini dimaksudkan untuk menjawab tipe yang sangat berbeda
pertanyaan tentang praktek akuntansi.
Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement
theory (HJT) atau human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan
dan pembuatan keputusan akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output
pada pengguna pembuatan pertimbangan dan keputusan.
Kenapa BAR penting?
Terdapat beberapa alasan yang sangat bagus bahwa BAR sangat pentig untuk
praktisi akuntasi dan yang lain:
=> Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi
yang lain seperti pasar modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan
jawaban pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses
informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan penelitian yang
secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan (penyaji),
pengguna, dan auditor informasi akuntansi.
=> BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil,
proses, dan reaksi pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi
akuntansi dan metode komunikasi. Kita dapat menggunakannya untuk memperbaiki
pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
Banyak ilmu (diantaranya sains politik, teori organisasi, sosiologi dan statistik)
memainkan perannya dalam perkembangan BAR, tetapi jelas sekali ilmu perilaku
yang paling penting dalam hubungan kontribusi psikologi. Perkembangan penelitian
HJT dalam akuntansi memberikan banyak pada adaptasi metode penelitian telah
digunakan dengan baik dalam literatur psikologi, model Brunswik lens. Teknik ini
mewakili pendekatan penelitian baru yang sangat kuat yang dapat diaplikasikan
pada pertanyaan lama yang memperhatikan pengguna data.
Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang
gunakan dan bagian proses informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta
konteks pengambilan keputusan. Kita gambarkan proses pengambilan keputusan
seseorang adalah sebuah model. Sehingga, contohnya, kita mungkin menggunakan
penelitian teknik HJT terhadap model (atau menggambarkan) cara yang petugas
pinjaman bank proses dengan berbagai cara pokok informasi akuntansi (atau isyarat
seperti yang mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas untuk suatu
keputusan tentang apakah untuk menyetujui suatu pinjaman dari suatu perusahaan.
Walaupun model brunswik lens metode yang mendominasi untuk pongembangan
model pembuatan keputusan, juga terdapat dua pendekatan penelitian. Satu di sebut
process tracing, yang lain diketahui sebagai paradingma probabilistic judgement,
dimana dalam memprosess keputusan mewakili kemungkinan pernyataan
berdasarkan pada dalil Baye. 3 Pendekatan yang lain untuk menjelaskan (modelling)
pembuatan keputusan adalah: availability, anchoring dan adjusment, dan expert
judgment.
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau
sekelompok individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat pandangan
yang berbeda pada akuntansi, mengindikasikan bahwa terdapat angka akuntansi
mungkin perspektif. Bahkan dalam suatu periode peraturan pemerintah difokuskan
pada pengungkapan akuntansi oleh perusahaan, terdapat seribu pilihan dan asumbi
dibutuhkan antara alternatif teknik akuntansi dalam persiapan laporan keuangan
untuk entitas perusahaan (PT).
Burchell et al. meringkas peran signifikan akuntansi dalam konteks ekonumi yang
luas:
1. Perubahan sistem akuntansi jarang terjadi dalam suatu ke-vakuman. Perubahan sistem
akuntansi umumnya terjadi pada saat ada perubahan dalam strategi bisnis perusahaan
dan perubahan organisasional yang lain.
2. Perubahan dalam arsitektur organisasional perusahaan, termasuk perubahan dalam
sintem akuntansi, kemungkinan besar terjadi dalam merespon terhadap perubahan
stategy bisnis perusahaan disebabkan oleh goncangan eksternal dari tknologi dan
perubahan kondisi pasar.
Karena itu informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh pada perilaku individu
antara suatu entitas dan eksternal terhadapnya. Bagaimanapun, hal itu mempunyai
pengaruh terhadap 2 hal, pada individu (atau sekelompok individu) langsung dan
tidak langsung mempengaruhi struktur sistem akuntansi dan pengungkapan
informasi.
KETERBATASAN BAR
Sering kontradiksi (dan membuat frustasi) antara penemuan penelitian yang serupa
yang berarti bahwa memproses informasi manusia jauh lebih kompleks dari pada
mengembangkan teori dan penelitian.
https://senyummu13.wordpress.com/2012/05/21/behavioural-research-in-
accounting-penelitian-perilaku-dalam-akuntansi/
Minggu, 30 Agustus 2015
Disusun Oleh:
AWALIYAH
LENNY ANGGRAENI
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
2013 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntansi keperilakuan merupakan bidang yang relatif baru dibandingkan dengan bidang ilmu
akuntansi lainnya. Penelitian terkait dengan akuntansi keperilakuan merupakan suatu penelitian yang
cukup menarik dilakukan oleh akademisi, mahasiswa maupun praktisi. Penelitian aspek keperilakuan
dalam akuntansi akan memberikan manfaat antara lain menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
accounting regulator dan meningkatkan efisiensi bagi akuntan dan profesi lainnya.
Ada dua aspek yang perlu digarisbawahi dalam behavioral accounting research (BAR) yaitu
behavioral (keperilakuan) dan akuntansi. Behavioral accounting research menurut Hofstedt dan Kinard
(1970) seperti dikutip oleh Godfrey, et al. (2010 : 446) adalah the study of the behavior of
accountants or the behavior of non-accountants as they are influenced by accounting functions and
reports. Penelitian akuntansi keperilakuan berusaha mendalami perilaku dari akuntan maupun
perilaku dari non-akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi dan informasi akuntansi.
Siegel (1989:3) menyatakan bahwa behavioral science adalah human side of social science.
Ilmu keperilakuan ini tidak terlepas dari disiplin ilmu psikologi, sosiologi, teori organisasi, ilmu politik,
dan antropologi. Ditinjau dengan sudut pandang teori akuntansi, behavioral accounting research (BAR)
merupakan bagian dari positive research yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan fakta.
Namun BAR berbeda dibandingkan dengan penelitian positif lainnya seperti penelitian terkait agency
theory dan penelitian pasar modal.
Penelitian keagenan bertujuan untuk mencari manfaat ekonomis apa yang diperoleh akuntan
dari tindakannya memilih metode akuntansi yang ada. Dalam penelitian keagenan diasumsikan bahwa
principal adalah pihak yang risk neutral sedangkan agen adalah pihak yang risk and effort averse.
Jawaban yang diperoleh dari penelitian keagenan adalah akuntan melakukan tindakan pemilihan
metode akuntansi yang ada bertujuan untuk meningkatkan utilitas bagi dirinya. Dalam penelitian
keperilakuan BAR, akuntan maupun pihak-pihak yang dipengaruhi oleh fungsi dan informasi akuntansi
merupakan pihak-pihak yang bebas dari asumsi.
Mayoritas objek penelitian BAR adalah individu, tetapi objek BAR dapat juga berupa kelompok
kecil dari organisasi atau kondisi lingkungan. Di samping itu, BAR juga menekankan pada dimensi yang
lain dari norma-norma sosial antara lain fairness (kewajaran), equity (keadilan), trust (kepercayaan),
honesty (kejujuran) serta keinginan untuk bekerja sama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Sitematika Penulisan
Untuk dapat memahami dan mengerti lebih cepat dan lebih jelas tentang maksud dan tujuan dari
penulisan makalah ini, maka penulis menguraikannya secara sistematis, sehingga tergambar dengan
jelas isi masing-masing bab.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan secara keseluruhan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang pengertianBehaviour Accounting Research, ruang lingkup, arti
penting dan keterbatasan behaviour accounting research.
Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dari isi makalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
Behavioural accounting research didefinisikan sebagai: Studi perilaku akuntan atau perilaku
non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan. Behavioural accounting
research (BAR), penelitian pasar modal dan penelitian teori agency dapat disebut penelitian positif
dalam pengertian bahwa mereka dikaitkan dengan menemukan fakta: penelitian pasar modal
menanyakan bagaimana reaksi pasar sekuritas terhadap informasi akuntansi?; teori agensi
menanyakanapakah insentif ekonomi mempengaruhi dalam memilih metodde akuntansi?; dan
behavioural research menanyakan bagaimana sebenarnya orang-orang menggunakan dan
memproses informasi akuntansi? bagaimanapun, mereka juga sangan berbeda dalam banyak hal.
untuk instansi, penelitian pasar modal melihat pada level makro pasar sekuritas agregat, sedangkan
teori agensi dan behavourial accounting fokus pada level mikro pribadi manager dan perusahan.
Penelitian pasar modal dan teory agensi diambil dari ilmu ekonomi dan mengesampingkan motivasi
aktual orang-orang dengan asumsi bahwa setiap orang merupakan pemaksimal kekayaan. Behavioural
accounting, pada sisi lain, diambil dari ilmu yang yang lain seperti psikologi, sosiologi, dan teori
organisasi., dan umumnya tidak membuat anggapan tentang bagaimana orang-orang berkelakuan
(behave), terlebih, itu tujuan untuk mengetahui mengapa orang-orang berkelakuan sebagaimana yang
mereka lakukan. Sebagai konsekuensi, tiga kelompok penelitian akuntansi yang lain ini dimaksudkan
untuk menjawab tipe yang sangat berbeda pertanyaan tentang praktek akuntansi.
Tipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human judgement theory (HJT)
atau human information processing (HIP) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan
akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna pembuatan pertimbangan dan
keputusan.
a. Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain seperti pasar
modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban pertanyaan tentang bagaimana orang-
orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan
penelitian yang secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan (penyaji),
pengguna, dan auditor informasi akuntansi.
b. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses, dan reaksi
pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan metode komunikasi. Kita
dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
c. BAR berpotensi menyediakan informasi yang bermanfaat untuk regulator akuntansi seperti Australian
Accounting Standart Board (AASB). Sebagai tujuan pokok akuntansi adalah untuk menyediakan
informasi bermanfaat untuk keputusan, anggota AASB terus berhadapan dengan masalah dimana
metode akuntansi dan apa tipe pengungkapan yang akan terbukti bermanfaat untuk pengguna
laporan keuangan (financial statement).
d. BAR juga dapat mengarahkan pada efisiensi dalampraktek kerja akuntan dan profesi yang yang lain.
Seperti, keahlian senior dan pengalaman anggota sebuah perusahaan akuntansi dapat dicatat dan
dimanfaatkan oleh metode BAR untuk mengembangkan sistem keahlian yang terkomputerisasi untuk
suatu variasi dalam konteks pengambilan keputusan (decision making).
Istilah BAR pertama kali muncul dalam literatur pa tahun 1967,tetapi penelitian HJT menjadi
pondasinya dalam literature psikologi dengan karya seminal Ward Edward pada tahun 1954. Aplikasi
penelitian pada akuntansi dan auditing dapat terima tahun 1974 ketika Ashton mempublikasikan
sebuah studi percobaan (experimental) pertimbangan internal control oleh auditor.
Banyak ilmu (diantaranya sains politik, teori organisasi, sosiologi dan statistik) memainkan
perannya dalam perkembangan BAR, tetapi jelas sekali ilmu perilaku yang paling penting dalam
hubungan kontribusi psikologi. Perkembangan penelitian HJT dalam akuntansi memberikan banyak
pada adaptasi metode penelitian telah digunakan dengan baik dalam literatur psikologi, model
Brunswik lens. Teknik ini mewakili pendekatan penelitian baru yang sangat kuat yang dapat
diaplikasikan pada pertanyaan lama yang memperhatikan pengguna data.
Dasar tujuan penelitian HJT adalah untuk menjelaskan cara yang orang-orang gunakan dan
bagian proses informasi akuntansi (dan yang lain) dalam suatu fakta konteks pengambilan keputusan.
Kita gambarkan proses pengambilan keputusan seseorang adalah sebuah model. Sehingga,
contohnya, kita mungkin menggunakan penelitian teknik HJT terhadap model (atau
menggambarkan) cara yang petugas pinjaman bank proses dengan berbagai cara pokok informasi
akuntansi (atau isyarat seperti yang mereka sebutkan) seperti laba dan angka arus kas untuk suatu
keputusan tentang apakah untuk menyetujui suatu pinjaman dari suatu perusahaan. Walaupun model
brunswik lens metode yang mendominasi untuk pongembangan model pembuatan keputusan, juga
terdapat dua pendekatan penelitian. Satu di sebut process tracing, yang lain diketahui sebagai
paradingma probabilistic judgement, dimana dalam memprosess keputusan mewakili kemungkinan
pernyataan berdasarkan pada dalil Baye. Tiga Pendekatan yang lain untuk menjelaskan (modelling)
pembuatan keputusan adalah: availability, anchoring dan adjusment, dan expert judgment.
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau sekelompok
individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). Terdapat pandangan yang berbeda pada akuntansi,
mengindikasikan bahwa terdapat angka akuntansi mungkin perspektif. Bahkan dalam suatu periode
peraturan pemerintah difokuskan pada pengungkapan akuntansi oleh perusahaan, terdapat seribu
pilihan dan asumbi dibutuhkan antara alternatif teknik akuntansi dalam persiapan laporan keuangan
untuk entitas perusahaan (PT).
Burchell et al. meringkas peran signifikan akuntansi dalam konteks ekonumi yang luas:
Data akuntansi sekarang digunakan dalam awalan dan implementasi pengawasan untuk stabilisasi
ekonomi, harga dan pengendalian upah, untuk peraturan industry khusus dan sektor komersial dan
perencanaan pengembangan ekonomi nasional dalam kondisi perang dan damai juga dalam kondisi
makmur dan depresi.
Tidak lama menunjukkan hanya sebagai sebuah kumpulan kalkulatif rutin, itu fungsi sebagai
keterpaduan dan mekanisme yang berpengaruh untuk manajemen sosial dan ekonomi.
1. Perubahan sistem akuntansi jarang terjadi dalam suatu ke-vakuman. Perubahan sistem akuntansi
umumnya terjadi pada saat ada perubahan dalam strategi bisnis perusahaan dan perubahan
organisasional yang lain.
2. Perubahan dalam arsitektur organisasional perusahaan, termasuk perubahan dalam sintem akuntansi,
kemungkinan besar terjadi dalam merespon terhadap perubahan stategy bisnis perusahaan
disebabkan oleh goncangan eksternal dari tknologi dan perubahan kondisi pasar.
Karena itu informasi akuntansi secara signifikan berpengaruh pada perilaku individu antara
suatu entitas dan eksternal terhadapnya. Bagaimanapun, hal itu mempunyai pengaruh terhadap 2 hal,
pada individu (atau sekelompok individu) langsung dan tidak langsung mempengaruhi struktur sistem
akuntansi dan pengungkapan informasi.
Pekembangan riset akuntansi Indonesia di bidang keperilakuan masih merupakan hal yang
relative baru dibandingkan dengan riset akuntansi di bidang lainnya. Misalnya, bila dibandingkan
dengan penelitian di bidang akuntansi keuangan, dengan topic penelitian pada kemampuan rasio-rasio
keuangan memprediksi harga saham, kebangkrutan, dan lain-lain maka riset akuntansi di bidang
keperilakuan masih dapat dikatakan tertinggal. Hal ini dapat dimaklumi mengingat mata kuliah
akuntansi keperilakuan sendiri masih tergolong baru. Sebagai contoh, Jurusan Akuntansi Universitas
Gadjah Mada, Jogjakarta, memperkenalkan matakuliah ini pada tahun 1995. Selain itu, apakah bidang
keperilakuan, yang selama ini menjadi kajian utama ahli psikologi, juga perlu menjadi kajian para
akuntan, masih diperdebatkan oleh para akuntan sendiri. Beberapa kritikan yang menolak terhadap
penelitian akuntansi keperilakuan karena adanya keterbatasan diantaranya.
Banyaknya perbedaan dalam pengukuran variabel, yang berarti dalam satu variable ada
berbagai instrument yang bisa dipergunakan dan masing-masing sangat berbeda.
Sebab tidak adanya landasan konseptual yang jelas atas pengembangan variabel.
Kelemahan metodologi selanjutnya yang paling dominan adalah lemahnya pengembangan
landasan teoritis. Dengan adanya kelemahan tersebut, sehingga perlu adanya pemahaman lebih
dalam tentang berbagai landasan teoritis dan pendekatan dalam penelitian akuntansi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Telah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain seperti pasar
modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan jawaban pertanyaan tentang bagaimana orang-
orang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. Untuk mengisi kekosongan membutuhkan
penelitian yang secara spesifik menguji aktivitas pengambilan keputusan yang menyiapkan (penyaji),
pengguna, dan auditor informasi akuntansi.
b. BAR dapat memberikan arti berharga dalam jenis cara yang berbeda pada hasil, proses, dan reaksi
pengambil keputusan pada fakta-fakta (keterangan) informasi akuntansi dan metode komunikasi. Kita
dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
BAR dapat memberikan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang menggunakan dan memproses
informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat memeriksa bagaimana auditor
menunjukkan tugas audit dan membuat opini.