Anda di halaman 1dari 9

ADOPSI STANDAR AKUTANSI DAN PENGARUHNYA

DENGAN ETIKA PROFESI DI INDONESIA

Oleh:
Sinta Isti Choiroh E2B019003
Tiara Sindy Annastha E2B019008
Muhammad Awang Permana E2B019024

Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Semarang 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bertema “ Adopsi standar akutansi di Indonesia
dengan pengaruhnya dengan etika profesi di Indonesia”. Makalah ini kami susun guna
memenuhi tugas kuliah etika profesi akutansi. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis
memperoleh bantuan dari berbagai pihak baik moral maupun material. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak R. Ery Wibowo A.S, SE., M.Si.,
AK, CA

Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
terbuka untuk menerima segala masukan dan keritik yang bersifat membangun dari dari pembaca
sehingga kami bisa melakukan perbaikan makalah ilmiah menjadi makalah yang baik dan benar

Akhir kata, kami mengucapkan terimaksih kepada pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi kami dan pembaca.
Aamiin.

Semarang, 30 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................5
A. Adopsi Standar Akuntansi................................................................................................................5
B. Pengaruh ifrs terhadap etika profesi di indonesia...........................................................................6
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Standar Akuntansi merupakan suatu standar atau peraturan yang menjadi acuan pokok
bagi pelaku keuangan di Indonesia, khususnya para akuntan dan auditor. Indonesia sendiri
terdapat standar akuntansi yang mengacu pada IFRS yaitu PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan). Dalam pengadopsiannya terdapat banyak sekali pertimbangan dikarenakan adanya
perbedaan kultur bisnis yang ada di Indonesia.

Dengan adanya pengadopsian terhadap IFRS otomatis membuat akuntan maupun auditor
harus memiliki pemahaman mengenai kerangka keuangan koseptual informasi keuangan agar
dapat mengaplikasikan secara tepat. Permasalahan pengadopsian IFRS menunujukkan
penambahan aturan memengaruhi presisi standar, namun meningkatkan kompleksitas sehingga
berpengaruh terhadap etika atau perilaku akuntan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman adopsi standar akuntansi


2. Apa pengaruhnya dengan etika profesi di Indonesia

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengadopsian standar akuntansi di Indonesia


2. Untuk mengetahui pengaruh etika profesi di Indonesia
BAB II PEMBAHASAN

A. Adopsi Standar Akuntansi

Adopsi standar akuntansi internasional adalah mengadopsi standar akuntansi internasional secara
penuh tanpa adanya perubahan-perubahan untuk diterapkan di suatu negara. Adopsi dan
implementasi standar akuntansi internasional (IAS) yang sekarang menjadi International
Financial Reporting Standard (IFRS) bukanlah suatu yang mudah, beberapa permasalahan akan
dihadapi oleh tiap negara. Pada 8 Januari 2004 badan penyusun standar akuntansi di Indonesia
yaitu Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) memutuskan membentuk dua tim untuk
mengantisipasi penerapan secara penuh IFRS. Dua tim tersebut adalah Satuan Tugas untuk Full
Adoption dan Satuan Tugas untuk Reformat PSAK. Satuan Tugas untuk Full Adoption
melakukan penelitian atas seluruh Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS) guna
tercapainya konvergensi,melakukan penelitian apakah seluruh paragraf aturan standard dalam
IFRS harus diadopsi secara penuh mengingat adanya perbedaan lingkungan bisnis,sehingga
belum tentu standar tersebut harmonis dengan kondisi lingkunganbisnis di Indonesia, dan
mencari masukan dari negara-negara anggota IFAC lainnya tentang sejauh mana
pengadopsiannya terhadap IFRS.

• IFRS memiliki karakteristik, diantaranya:

a. IFRS menggunakan “Principles Based“ sehingga lebih menekankan pada intepretasi dan
aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

b. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi
akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

c. Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

d. Menggunakan fair value dalam penilaian.

e. Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak.


• Manfaat dari adopsi penuh antara lain (Media Akuntansi, 2005):

1) penghematan waktu dan uang, dengan adanya IFRS perusahaan dapat melakukan konsolidasi
informasi keuangan dari negara yang berbeda, tanpa memerlukan dua pegawai yaitu yang
mengerti standar akuntansi Indonesia dan standar akuntansi negara lain,

2) dapat melindungi kepentingan masyarakat, karena dengan standar yang berbeda maka
masyarakat yang mengharapkan keuntungan bisa jadi mengalami kerugian akibat perbedaan
perlakuan akuntansi,

3) ekspansi ekonomi berlangsung dengan cepat, dengan standar yang sama maka laporan
keuangan di semua negara akan sama, sehingga tidak perlu penyesuaian lagi dan proses analisis
laporan keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan pengambilan keputusan juga lebih cepat,
yang pada akhirnya proses ekspansi pun menjadi cepat.

Manfaat-manfaat dalam menerapkan IFRS bagi Indonesia harus kita dukung bersama. Menurut
penulis, jika kita mengadopsi IFRS sebagai standar akuntansi Indonesia, maka Indonesia akan
sangat beruntung dari berbagai aspek, seperti IAI akan lebih menghemat pengeluaran untuk
membuat standar karena tinggal mengadopsi IFRS dan standarnya akan lebih berkualitas,
perusahaan-perusahaan yang go public atau perusahaan yang membuka cabang diluar negeri atau
perusahaan asing yang membuka cabang didalam negeri akan lebih mudah dalam pelaporan
keuangannya dan laporan keuangannya juga akan lebih berkualitas dan dapat dibandingkan
dengan perusahaan lain di berbagai negara. Namun penulis menyarankan agar dalam mengadopsi
IFRS, IAI harus mempertimbangkan teori akuntansi, faktor politik dan kondisi ekonomi yang
sesuai dengan yang ada dinegara kita karena jangan sampai terjadi pertentangan dengan kondisi
yang sudah ada.

B. Pengaruh ifrs terhadap etika profesi di indonesia

Pengaruh IFRS terhadap etika profesi yaitu infrastruktur profesi akuntan yang belum siap
untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para
akuntan. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan maupun auditor untuk memiliki pemahaman
mengenai kerangka konseptual informasi keuangan agar dapat mengaplikasikan secara tepat
dalam pembuatan keputusan. Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai kejadian maupun transaksi bisnis dan ekonomi perusahaan secara
fundamental sebelum membuat judgment. Selain keahlian teknis, akuntan juga perlu memahami
implikasi etis dan legal dalam implementasi standar (Carmona & Trombetta, 2008).
Pengadopsian IFRS juga menciptakan pasar yang luas bagi jasa audit. Berbagai estimasi yang
dibuat oleh manajemen perlu dinilai kelayakannya oleh auditor sehingga auditor juga dituntut
memiliki kemampuan menginterpretasi tujuan dari suatu standar.

Permasalahan mengenai rule-based dan principle-based, termasuk pengadopsian IFRS, membuka


berbagai peluang riset. Nelson (2003) mereview beberapa bukti empiris dan menunjukkan bahwa
penambahan aturan dapat mempengaruhi presisi suatu standar, namun juga meningkatkan
kompleksitasnya sehingga berpengaruh terhadap perilaku partisipan dalam proses pelaporan
keuangan. Peluang riset berkaitan dampak pengadopsian IFRS terhadap profesi akuntansi
terutama diakibatkan oleh sifat standar yang memerlukan lebih banyak judgment. Riset judgment
bukan riset yang mudah dilakukan karena merupakan proses kognitif seseorang dalam membuat
keputusan. Riset judgment memerlukan metoda riset spesifik seperti survey dan eksperimen.
Riset mengenai dampak pengadopsian IFRS terhadap profesi akuntansi, terutama judgment,
belum banyak dilakukan. Penelitian yang menguji mengenai efek rule-based versus principle-
based telah dilakukan oleh beberapa peneliti.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengadopsian IFRS bukanlah perkara mudah dikaenakan adanya perbedaan lingkungan


bisnis sehingga masih banyak pertimbangan penelitian apakah seluruh paragraph standard dalam
IFRS harus diadopsi secara penuh atau tidak. IFRS memiliki karakteristik yaitu IFRS
menggunakan “Principles Based“ sehingga lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas
standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Lalu IFRS Menggunakan
fair value dalam penilaian.

Pengaruh IFRS di Indonesia adalah Pengadopsian IFRS mensyaratkan akuntan maupun


auditor untuk memiliki pemahaman mengenai kerangka konseptual informasi keuangan agar
dapat mengaplikasikan secara tepat dalam pembuatan keputusan. Pengadopsian IFRS
mensyaratkan akuntan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kejadian maupun transaksi
bisnis dan ekonomi perusahaan secara fundamental sebelum membuat judgment. Permasalahan
mengenai rule-based dan principle-based, termasuk pengadopsian IFRS, membuka berbagai
peluang riset. Nelson (2003) mereview beberapa bukti empiris dan menunjukkan bahwa
penambahan aturan dapat mempengaruhi presisi suatu standar, namun juga meningkatkan
kompleksitasnya sehingga berpengaruh terhadap perilaku partisipan dalam proses pelaporan
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/30298067/STANDAR_AKUNTANSI_INTERNASIONAL_ADOPSI_PENUH_DAN_
HARMONISASI

https://jurnal.darmajaya.ac.id/index.php/JurnalBisnis/article/download/1951/1131

http://harjanti.staff.umy.ac.id/?p=23

Anda mungkin juga menyukai