Anda di halaman 1dari 21

§ TUJUAN

Meyakini apakah pendirian atau


pengembangan usaha ini dapat
dilaksanakan dengan layak secara teknis
maupun operasional secara rutin
Unsur-Unsur

§ Perencanaan Lokasi
§ Kapasitas
§ Alur Proses Operasional
§ Kebutuhan Investasi
Perencanaan Lokasi

§ Konsumen (manufactur/Jasa)
§ Bahan baku
§ Tenaga Kerja
§ Infrastruktur
§ Lingkungan Masyarakat
§ Pemerintah
Kapasitas

§ Pertimbangan Pasar
§ Pemanfaatan fasilitas
§ Orientasi biaya produksi per unit rendah
§ Waktu pengembalian modal
¡ Tergantung atas faktor:
1. Permintaan pasar
2. Kapasitas pabrik
3. Suplai bahan baku
4. Modal kerja
5. Peraturan pemerintah
Kebutuhan Investasi

§ Aktiva Tetap terkait rencana produksi


§ Kebutuhan Bahan Baku
§ Tenaga Kerja
§ dan Overhead
Format
§ Bab I Pendahuluan
§ Latar Belakang
• Persoalan masyarakat usaha dan dunia usaha
• Urgensi yang menajdi laasan pemilihan usaha tersebut
• Manfaat bisnis

§ Tujuan
§ Sponsor

§ Bab II Rencana Pemasaran


§ Target Pasar (Pasar sasaran)
§ Proyeksi dari Pasar sasaran (Potensi Pasar)
§ Positioning
§ Market Share
§ Strategi Marketing
§ Bab 3
§ Perencanaan Lokasi
§ Kapasitas produksi/operasional
§ Alur Proses Operasional
§ Kebutuhan AT dan BB, TK dan prasarana
lain
§ Bab 4
§ Kebutuhan Investasi
§ Sumber Modal
§ Asumsi Yang digunakan
§ Proyeksi Keuangan
§ Analisis Perencanaan Finansial
§ Lokasi
Lokasi usaha berada di Jl. Semarang yang
merupakan lingkungan industri kecil yang
cukup strategis. Lokasi tersebut dekat dengan
kegiatan perekonomian seperti pusat
perdagangan, perkantoran, pendidikan dan
pelabuhan. Lokasi yang cukup strategis
tersebut memudahkan dalam pendistribusian
produk terhadap konsumen dan konsumen
juga mudah mengakses lokasi tersebut di
pinggir jalan raya dengan fasilitas transportasi
cukup banyak.
Bahan baku juga banyak tersedia pada lokasi
tersebut, karena bahan baku dari produk
tersebut merupakan hasil olahan serbuk kayu
yang pabriknya berada di kota Semarang.
Tenaga kerja trampil juga banyak tersedia,
karena pada lokasi tersebut terdapat Sekolah
Pertukangan (STM Jurusan Teknik
Petukangan). Ketersediaan bahan baku dan
tenaga kerja tersebut memungkinkan
perusahaan dapat berproduksi secara efisien
dan berkelanjutan.
§ Rencana Kualitas
Produk lemari dari partikel board ini
merupakan produk yang menekankan
pada sisi artistik, mudah dilakukan
bongkar pasang, mudah dipindahkan dan
harganya relatif terjangkau.
§ Pemilihan Teknologi
Pembuatan produk tersebut tidak banyak
menggunakan teknologi yang tinggi,
tetapi lebih menekankan pada
ketrampilan karyawan. Unsur presisi
dalam membuat mal patikel dan kaca
serta pemotongan kayu dan kaca
merupakan faktor utama dalam
menghasilkan produk yang berkualitas.
Kapasitas
Kapasitas produksi yang direncanakan
disesuaikan dengan target pasar yang telah
ditentukan, yaitu sebanyak .... Unit.Pabrik
beroperasi sehari satu shift. Investasi terkait
dengan peralatan dan luas pabrik dapat
mengantisipasi perkembangan permintaan
dengan melakukan penambahan shift tanpa
melakukan perluasan pabrik dan penambahan
alat. Perubahan kapasistas hanya berdapak
pada penambahan karyawan yang dapat
dilakukan setiap saat, karena banyak tersedia
di pasar kerja.
Alur Proses Produksi

Alur Proses Operasional


Perusahaan merencanakan memproduksi Lemari yang
diproses melalui tiga bagian Bagian Pengolahan Dasar, Bagian
Finishing dan Bagian Perakitan dan Pengepakan. Proses pada
masing-masing bagian sebagai berikut :

Bagian Bagian Bagian


Pengolahan Finishing Perakitan dan
Dasar Dasar Pengepakan
Bagian Pengolahan Dasar

Bagian ini bertugas untuk membuat mal dan melakukan pemotongan


lembaran particle board dan kaca sesuai dengan ukuran dan
kebutuhan produk. Potongan particle board kemudian diberi lubang di
beberapa tempat untuk pemasangan mur dan baut. Potongan kaca
digambar dengan pola khusus untuk kemudian diproses lebih lanjut
pada bagian finishing. Bahan baku utama pada bagian ini adalah
parcticle board dan kaca sebagai daun pintu. Produk yang diproses
pada bagian ini membutuhkan particle board 0,8 lembar, sedangkan
kaca yang dibutuhkan 0,3 m2. Tukang mal membutuhkan waktu 48
menit untuk membuat mal produk, tukang potong membutuhkan waktu
108 menit, Tukang potong dan grafir membutuhkan waktu 45 menit.
Proses pemotongan menggunakan graji pemotong elektrik dengan
daya listrik 750 watt, sedang alat grafir dan potong kaca electrik
menggunakan daya listrik 500 watt. Masing-masing mesin berumur 5
tahun dan pisau graji dan pisau grafir harus ganti setelah penggunaan
1000 jam. Setiap 10 tenaga kerja dibutuhkan 1 orang supervisor.
Gedung menyesuaikan kebututuhan tempat kerja bagi karyawan yang
rata-rata 9m2 dan Kebutuhan tanah menyesuaikan kebutuhan
gedung.
§ Kebutuhan Bahan Baku
Rencana Produksi Lemari : 25.000 unit
1. Kebutuhan Particle Board
P. B. = 25.000 x 0,8 = 20.000 lembar

2. Kebutuhan Kaca
Kaca = 25.000 x 0,3 = 7.500 m2
§ Kebutuhan Tenaga Kerja
Rencana Produksi Lemari : 25.000 unit
1. Tukang Mal
Jam Kerja = 25.000 x 48 = 1.200.000 mnt
1.200.000/60= 20.000 jam
Keb. TK = 20.000/(8*300) = 8,33 9 TK

2. Tukang Potong
Jam Kerja = 25.000 x 108 = 2.700.000 mnt
2.700.000/60= 45.000 jam
Keb. TK = 45.000/(8*300)= 18,750 19 TK

3. Tukang Grafir
Jam Kerja = 25.000 x 45 = 1.125.000 mnt
1.125.000/60= 18.750 jam
Keb. TK = 18.750/(8*300)= 7,8 8 TK
§ Kebutuhan Alat dan Daya Listrik
1. Tukang Potong
Jam Kerja = 25.000 x 108 = 2.700.000 mnt
2.700.000/60= 45.000 jam
Alat = 19 Graji
Kebutuhan Pisau = 45.000/1000 = 45 Pisau Graji
Kebutuhan Daya = 19 x 750 watt = 14.250 watt
Penggunaan Daya = 14.250 x 300 x 8 Jam = 34.200 KWH

2. Tukang Grafir
Jam Kerja = 25.000 x 45 = 1.125.000 mnt
1.125.000/60= 18.750 jam
Alat = 8 alat grafir
Kebutuhan Pisau Garfir = 18.750/1000 = 19 Pisau Grafir
Kebutuhan Daya = 8 x 500 watt = 4.000 watt
Penggunaan Daya = 4.000 x 300 x 8 Jam = 9.600 KWH
§ Kebutuhan Gedung
Ruang Kerja setiap karyawan rata-rata
9m2. Jumlah Karyawan 36 orang,
sehingga kebutuhan gedung untuk
produksi minimal 36 x 9 m2 = 324 m2

Kebutuhan Tanah
Luas tanah yang dibutuhkan minimal 1,5
luas gedung.

Anda mungkin juga menyukai