Lokasi perusahaan sudah terjangkau oleh fasilitas komunikasi seperti telepon dan
faksimili sehingga mempermudah pemesanan bahan baku maupun penerimaan permintaan dari
pasar.
6. Sarana transportasi.
Pabrik didirikan berdekatan dengan jalan utama sehingga kelancaran transportasi dapat
terjamin, mudah untuk dilalui berbagai jenis kendaraan, baik kendaraan bermuatan besar (truk)
maupun kendaraan bermuatan kecil (pick up).
7. Tenaga kerja.
Tenaga kerja profesional dapat diperoleh dari kota Pasuruan. Tenaga kerja, terutama
tenaga kerja kontrak, relatif mudah didapatkan dari penduduk di daerah sekitar pabrik.
Masyarakat di sekitar lokasi pabrik yang berada tidak jauh dari pusat kota memiliki taraf
pendidikan yang memadai sehingga tidak sulit untuk mendapatkan tenaga kerja kontrak yang
kompeten.
8. Lokasi Pasar.
Kebutuhan untuk konsumsi makanan cepat saji yang sangat dibutuhkan masyarakat
sehingga pemasarannya tidak akan mengalami hambatan. Selain itu daerah ini merupakan salah
satu daerah industri sehingga kebanyakan masyarakat membutuhkan makanan yang cepat saji,
oleh sebab itu produk dapat dipasarkan di semua daerah.
9. Iklim.
Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim disekitar lokasi pabrik relatif stabil untuk
proses produksi maupun untuk proses lain, dan perbedaan suhu yang relatif kecil.
10. Sumber Energi
Sumber energi yang diperoleh di daerah ini berasal dari pembangkit listrik sehingga
supplay listrik tercukupi dan tarifnya menjadi tidak mahal.
11. Sikap Masyarakat Setempat.
Sikap masyarakat setempat terhadap produk memberikan sikap yang positif terhadap
perusahaan karena daerah perusahaan tersebut merupakan salah satu daerah industri sehingga
masyarakat kebanyakan memerlukan makanan yang cepat saji seperti produk ini.
b. Tata Letak
Tata letak fasilitas produksi merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitasfasilitas yang diperlukan di dalam proses produksi. Menurut Machfud dan Agung (1990), tipe
tata letak fasilitas ditentukan oleh tipe operasi produksi atau tipe proses yang ditetapkan pada
tahap perancangan proses. Secara garis besar tipe operasi produksi dapat digolongkan menjadi
dua kelompok, yaitu operasi yang bersifat terputus dan operasi yang bersifat runtut.
Pengelompokan tersebut didasarkan atas derajat standarisasi produk dan volume output.
Tipe proses menentukan tipe tata letak fasilitas produksi. Tipe tata letak yang utama
adalah process layout atau product layout. Selain itu dikenal tipe tata letak yang disebut fixedposition (Machfud dan Agung, 1990). Process layout merupakan tata letak di mana komponenkomponen pengolahan dikelompokkan berdasarkan tipe fungsi yang dilaksanakan. Tipe tata letak
ini cocok untuk kondisi dimana aliran kerja bersifat tidak baku untuk semua unit produk,
biasanya terjadi jika yang diproduksi adalah berbagai jenis produk yang berbeda. Tata letak yang
berorientasi pada produk merupakan tata letak dimana pusat-pusat kerja dan mesin disusun
sesuai dengan urutan proses tertentu untuk menghasilkan suatu jenis produk tertentu. Tata letak
ruang produksi sosis sapi direncanakan diatur berdasarkan product layout, dimana mesin atau
peralatan produksi diatur sesuai dengan urutan proses pengerjaan produk. Sedangkan tata letak
ruang produksi terdapat pada Gambar 1. Alasan pemilihan tata letak product layout karena
pabrik membuat produk secara massal dengan jenis produk yang tidak bervariasi dan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
10
12
11
12
14
13
7
5
13
15
6
14
9
9
8
Keterangan :
1. Timbangan Digital
6. Pallet kayu
11. Refrigrator
7. Blast Freezer
3. Neraca Analitik
13. Generator
4. Food Steamer
9. Bowl Cutter
5. Vacuum Sealer
Desain yang rasional harus memasukkan unsur lahan proses, storage ( persediaan), dan
lahan alternatif (areal handling) dalam posisi yang efisien dan dengan mempertimbangkan
faktor-faktor berikut:
a. Urutan proses produksi
b. Pengembangan lokasi baru atau penambahan/perlasan lokasi yang belum dikembangkan
c.
d.
e.
f.
memenuhi syarat.
g. Fleksibilitas dalam perencanaan tata letak pabrik dengan mempertimbangkan kemungkinan
perubahan dari proses/mesin, sehingga perubahan-perubahan yang dilakukan tidak
memerlukan biaya yang tinggi.
h. Masalah pembuangan limbah.
i. Service area, seperti kantin, tempat parkir, ruang ibadah, tempat istirahat dan sebagainya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan keuntungan, seperti :
a. Mengurangi jarak transportasi bahan baku dan produksi, sehingga mengurangi material
handling.
b. Memberikan ruang gerak yang lebih leluasa sehingga mempermudah perbaikan mesin
c.
d.
e.
f.
adalah:
1. Fasilitas mesin dapat dioperasikan secara cepat
2. Bahan cepat diproses
3. Tidak membutuhkan banyak karyawan (fasilitas otomatis)
4. Penentuan jadwal produksi mudah.
Sedangkan keburukan penggunaan produk layout, adalah:
1. Fasilitas satu bergantung pada fasilitas lain
2. Bila fasilitas lain ingin ditambah perlu serangkaian fasilitas sehingga investasi mahal
3. Membutuhkan perencanaan proses yang matang, pengawasan proses harus teliti.
Perencanaan tata letak suatu pabrik yang baik akan ikut menentukan efisiensi dan
dapat juga ikut menjaga kelangsungan kinerja suatu pabrik. Penataan peralatan dalam
ruang proses juga akan meningkatkan efisiensi kerja, waktu, alat, dan keselamatan kerja
c. Luas lantai. Di dalam area produksi perusahaan sosis sapi ini luas lantai yang ada
berdasarkan pengamatan di lokasi dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas lantai pada lokasi area produksi
Nama Area
Produksi
Pos satpam
Kantor
Ruang karyawan
Ruang
Penerimaan dan
Gudang Bahan
Baku
Toilet
Ruang proses
Gudang
pengemas
Ruang
Pencucian
Tempat wudhu
Musholla
Tempat
Pengolahan
limbah
Parkiran
Total
Kode
Panjang (m)
Lebar (m)
Luas (m2)
A
B
C
D
3
15
1,75
11
2,5
15
5
10,5
7,5
225
8,75
115,5
E
F
G
2
25
13
5
13
12,5
10
325
162,5
2,5
15
I
J
K
1,5
3
2,5
2,5
2,5
2
3,75
7,5
5
15
95,25
2,5
79
37,5
923
Maka luas tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik sosis sapi adalah 923 m2.