Anda di halaman 1dari 23

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya yang bernama Felicia Florenza, dari kelas XI PMIA 7 dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Mencangkok Jeruk Purut” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
mencangkok jeruk purut bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

1
BAB. 1
Struktur & Gambar Jeruk Purut

Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)


Jeruk (atau limau/limo) purut (Citrus hystrix) merupakan tumbuhan perdu yang
dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam
perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime. Jeruk purut banyak ditanam oleh
masyarakat di daerah pekarangan rumah maupun kebun.

Jeruk purut termasuk kedalam subgenus Papeda karena bentuknya yang berbeda
dengan jenis jeruk pasaran lainnya. Tumbuhanya berbentuk pohon kecil (perdu). Tanaman
jeruk purut memiliki morfologi hampir sama dengan jenis jeruk lainnya. Jeruk purut memiliki
karakteristik khas yaitu pohonnya rendah atau perdu, namun apabila dibiarkan tumbuh secara
alami tinggi pohon ini dapat mencapai 12 meter.

Tanaman jeruk purut (Citrus hystrix DC) merupakan tanaman yang berasal dari Indo-
Malaya. Jeruk purut adaptif pada ketinggian 0–1.400 meter dari permukaan laut. Volume
produksi jeruk purut mencapai 300–400 buah per pohon per tahun setelah umur 3 tahun
dengan tinggi pohon mencapai 2–12 meter. Kondisi alam yang tropis menjadikan alasan

2
mengapa Asia Tenggara mendominasi kekayaan jeruk purut. Sentra penghasil jeruk purut di
Indonesia adalah Kabupaten Tulungagung 3 yaitu Kecamatan Ngunut, Kecamatan
Sumbergempol dan Kecamatan Rejotangan.

Jeruk purut (Citrus hystrix) adalah tanaman yang tumbuh pada daerah tropis, yang
tersebar luas di Asia bagian selatan. Daun dan buah digunakan sebagai makanan. Buahnya
berkerut, berbentuk pir dan berwarna hijau tua dan akan menjadi kuning apabila sudah
matang. Daunya berwarna hijau tua, mengkilap, dan permukaan bawah hijau muda atau
kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Biasanya daunnya tumbuh berpasangan dan
seperti angka delapan.

Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk
bulat sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing.
Panjangnya 8-15cm dan lebarnya 2-6 cm dan kedua permukaan licin dengan bintik-bintik
kecil berwarna jernih. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau
putih kekuning-kuningan. Bentuk buahnya bulat, kulitnya hijau berkerut, rasanya asam agak
pahit. Tanaman ini perdu, setinggi 3-5 meter.

Dalam kemasan dan ruang penyimpanan yang baik, daun jeruk purut bias bertahan
selama sekitar satu minggu. Sementara buah dalam keadaan utuh, bias bertahan untuk jangka
waktu sekitar dua minggu. Batang yang tua berwarna hijau tua, berbentuk bulat, berwarna
hijau tua, berbintik-bintik, dan berdiri di ketiak daun. Letak daun jeruk purut terpencar dan
bertangkai agak panjang serta bersayap lebar.

Morfologi Tanaman Jeruk Purut – Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa
tanaman jeruk purut merupakan sebuah tanaman buah jeruk yang hanya mampu hidup dan
berkembang di tempat-tempat yang sejuk saja seperti halnya seperti di daerah berdataran
tinggi. Jenis tanaman yang satu ini tidak tumbuh seperti layaknya tanaman hias pada
umumnya, tetapi jika ingin di jadikan sebagai tanaman hias, tanaman ini juga mampu
melakukannya. Karena pada dasarnya jenis tanaman yang satu ini memiliki bentuk tubuh
yang sangat menarik.

Biasanya para petani tanaman jeruk purut dapat melakukan penanaman tanaman yang
satu ini di daerah perkebunan atau pun di sekitar pekarangan rumah mereka.
3
Penanaman tanaman jeruk purut di sekitar pekarangan rumah, tentunya akan memudahkan
kita dalam hal melakukan perawatannya.
Berikut ini akan di jelaskan secara langsung tentang morfologi dari tanaman jeruk purut, jika
anda ingin mengetahuinya lebih lanjut lagi, anda bisa langsung melihatnya di bawah ini :
 
Yang di maksud dari morfologi tanaman jeruk purut ini ialah bagian-bagian tanaman yang
terdapat pada tanaman jeruk purut, seperti halnya pada bagian daun tanaman, buah tanaman,
bunga dan juga bagian-bagian lain dari tanaman jeruk purut lainnya.
Daun
Tanaman jeruk purut memiliki daun yang tentunya sangat berbeda dengan daun-daun
tanaman jeruk lainnya. Untuk perbedaannya tersebut dapat anda lihat dengan sendirinya,
mulai lah lihat dari warna, tekstur, bentuk ukuran dan juga aroma khasnya.

Untuk jenis daun jeruk purut ini tanpa di peras juga akan menimbulkan aroma yang khas atau
pun wangi. Berbeda dengan tanaman jeruk lainnya, tanpa di peras terlebih dahulu, wangi atau
aroma khasnya tidak akan keluar dengan sendirinya.Baca dulu Khasiat Manfaat Tapak
Liman Dan Sidaguri Untuk Pengobatan Herbal

Bunga
Jeruk purut ini merupakan jenis  tanaman yang hanya mampu mengeluarkan bunga setiap
akan mengalami pembuahan saja. Biasanya bunga ini dapat mulai bermunculan ketika sudah
memasuki usianya, yaitu setiap 6 bulan sekali.

Untuk bunga tanaman jeruk purut ini biasanya dapat tumbuh dengan sangat lebat pada selal-
sela tertentu pada tanaman tersebut. Bunga yang tumbuh dengan lebat tersebut bisa langsung
di lihat di selal-sela ketiak pada tanaman jeruk purut tersebut.

Buah
Selain dari daun dan bunganya, ada bagian yang terpenting dari tanaman jeruk purut tersebut,
yaitu pada bagian buahnya. Tanaman ini mampu mengeluakan buah secara rutin, yaitu setiap
6 bulan sekali.

Untuk buahnya ini memiliki ciri-ciri khusus, seperti memiliki bentuk yang memanjang atau
lonjong. Selain dari itu, tanaman ini memiliki kulit buah yang begitu tebal sehingga jika di
4
petik hingga beberapa hari kedepan buah jeruk purut ini tidak mudah membusuk.
Bukan hanya itu saja, yang tak kalah ketinggalannya tanaman jeruk purut ini mampu
mengeluarkan aroma buah yang khas, sehingga siapa saja pasti akan mengenali ciri-ciri dari
tanaman buah jeruk purut tersebut. Inilah Morfologi Tanaman Jeruk Purut yang bisa di
jadikan rujukan untuk lebih mengenal tanaman jeruk purut lebih dekat..

5
BAB. 2
Klasifikasi & Variasi Jeruk Purut

Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)


Jeruk purut (Citrus hystrix D.C.) merupakan salah satu jenis jeruk dari
famili Rutaceae. Penggunaan buah dan daun jeruk purut telah dikenal oleh masyarakat sejak
dahulu sebagai obat tradisional. Bagian daun biasanya digunakan untuk mengatasi badan letih
dan lelah sehabis sakit berat dan juga untuk penyedap masakan. Buah jeruk purut juga sering
digunakan dalam pengobatan magik. Selain itu kulit buah jeruk purut digunakan untuk
penyedap masakan, pembuatan kue dan dibuat manisan. Jeruk purut merupakan tanaman
yang termasuk dalam salah satu anggota :
Kingdom          : Plantae Subkelas         : Rosidae
Subkingdom    :Tracheobionta Ordo                : Sapindales
Super Divisi     : Spermatophyta Famili              : Rutaceae
Divisi               : Magnoliophyta Genus              : Citrus
Kelas               : Magnoliopsida Spesies           : Citrus hystrix

Jeruk purut (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan


terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan
internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma
kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau,
kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit (Banjar). Dungga Mbudi
(Bima,Mbojo).

6
Daun jeruk purut, dipakai sebagai pengharum dalam masakan Jeruk rempah ini
termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga
penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil dengan tinggi antara 2-
12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak
beraturan.

Cabang-cabangnya rapat. Rantingnya berduri, kecil, dan bersudut


tajam. Daun berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.[1] Daunnya itu
seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan
permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat.
Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan
tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan
dengan biji atau dengan pencangkokan.

Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya
yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah
rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan
buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya
dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan.

Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan


pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer
dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer,

7
menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa,
dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.

Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya.
Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai
pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain
yang lebih awet adalah dengan dibekukan.

Buah jeruk purut

Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau
kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi
oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol
dan limonena. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang
mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai).
Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan
komponen utama adalah limonena dan β-pinena. Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix)
berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.

8
BAB. 3
Cara Pengembangbiakkan Jeruk Purut

Cara Menanam Benih/Biji Jeruk Purut di Pot/Pekarangan/Halaman


Benih/biji Jeruk Purut perlu direndam air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam.
Kemudian proses germinasi (perkecambahan), selanjutnya disemai di tempat terkena sinar
matahari langsung, dan baru kemudian ditanam serta dirawat. Benih mengeluarkan tunas 7 -
21 hari, panen pertama Jeruk Purut mulai 10 - 12 bulan.

Penjelasan lengkap seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jeruk Purut seperti di


bawah ini.
Merendam Benih Jeruk Purut
Rendam biji Jeruk Purut dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam dengan tujuan
untuk mematahkan masa dormansi benih (membangunkan benih sekaligus mempercepat
berkecambah). Air yang digunakan untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air
matang (air yang sudah direbus dan dapat diminum).

Setelah selesai direndam selama 2 jam, selanjutnya ambil biji/benih menggunakan saringan


dan cuci dengan air bersih (air matang), lalu tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka
sampai kering sendiri, atau bisa juga diangin-anginkan (dihembuskan angin/kipas angin) agar
cepat kering), setelah itu lakukan proses selanjutnya.

Catatan khusus: saat akhir merendam benih/biji Jeruk Purut, ada biji yang mengapung dan
ada yang tenggelam. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan
tunas (bukan berarti tidak bisa sama sekali).

Oleh karena itu saat meniriskan biji/benih, pisahkan benih yang mengapung dan yang
tenggelam. Ingat, mengapung atau tenggelamnya biji jangan dilihat saat awal merendam,
tetapi dilihat saat akhir merendam. Jika persediaan benih/biji anda banyak, maka buang saja
benih yang mengapung tersebut. Namun jika anda hanya memiliki sedikit benih, jangan
dibuang, tetap saja lakukan proses selanjutnya, karena ada kemungkinan benih tersebut tetap
dapat bertunas/berkecambah.

9
Germinasi Biji Jeruk Purut
Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya
mengeluarkan tunas (berkecambah). Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Jeruk
Purut bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas,
dan kantong plastik yang bisa ditutup. Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain /
handuk kertas), kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus.
Cukup lembab saja, jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau
busuk.

Air untuk melembabkan tisu/kapas/kain/handuk kertas sebaiknya air kemasan atau air


matang.
Ambil benih Jeruk Purut yang telah direndam dan ditiris, kemudian letakkan benih di atas
wadah germinasi dengan jarak yang rapi, dan tutup dengan tisu / kapas / kain / handuk kertas
lainnya yang sudah dilembabkan. Selanjutnya masukkan tisu/kapas/kain/handuk kertas yang
telah berisi biji Jeruk Purut ke dalam kantong plastik dan tutup rapat kantong plastik tsb.
Jika menggunakan tisu, maka gunakan 2-3 tisu yang ditumpuk agar tidak terlalu tipis wadah
germinasinya. Kemudian letakkan plastik di tempat terang yaitu tempat yang mendapat sinar
matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau
di teras rumah yang terlindung dari hujan langsung.

Periksalah setiap hari dan sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.


Jika tisu/kapas/kain/handuk kertasnya mengering, tambahkan satu atau dua tetes air.
Jika muncul jamur atau bintik-bintik hitam pada suatu benih, cabut benih tersebut dan
bersihkan jika memungkinkan. Namun jika sulit dibersihkan, maka buanglah biji tersebut.
Jika ternyata seluruh biji di dalam terserang jamur, tambahkan sedikit fungisida. Benih/biji
Jeruk Purut akan mengeluarkan tunasnya (berkecambah) setelah 7 - 21 hari. Waktu yang
dibutuhkan masing-masing benih Jeruk Purut untuk bertunas memang tidak seragam, karena
bergantung dari kualitas masing-masing benih, serta lingkungan/kondisi di sekitar masing-
masing benih tsb. Jika benih/biji Jeruk Purut sudah muncul kecambah/tunasnya sekitar 0,7 -
2,1 cm, maka pindahkan benih yang sudah bertunas tersebut ke media semai/tanam.

10
Penyemaian Benih Jeruk Purut
Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray,
polibag, pot, kaleng bekas, dsb. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai
adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air
(agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau
kelebihan air). Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih
memperlancar sirkulasi air.

Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan
kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah
banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa
digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam


tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari
sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di
dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang
terpenting, pada saat bibit/benih bertunas Jeruk Purut dimasukkan ke media semai, media
semainya harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan
tumbuh nantinya leluasa menembus media semai tsb.

Sehari sebelum menebar benih Jeruk Purut yang telah bertunas, masukkan media tanam ke
wadah semai (tray / pot / polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan
upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian masukkan benih
bertunas ke media tanam dengan kedalaman 0,5 - 1,9 cm. Cara memasukkannya dengan
membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 0,5 - 1,9 cm, selanjutnya benih bertunas
diletakkan di dalam lubang tsb dengan posisi akar di bawah dan tunasnya di atas. Kemudian
tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih bertunas tsb, dimana sebagian
tunasnya harus muncul di permukaan tanah.

Jika sulit melepaskan benih bertunas dari tisu/kapas/kain/handuk kertasnya akibat akarnya


melilit tisu/kapas/kain/handuk kertas, atau kawatir akarnya patah saat dilepaskan dari
tisu/kapas/kain/handuk kertas. Maka sobek atau gunting saja tisu/kapas/kain/handuk kertas di
11
sekitar benih yang bertunas, dan letakkan benih tsb di dalam lubang bersama
tisu/kapas/kain/handuk kertasnya. Nanti tisu/kapas/kain/handuk kertas tsb akan hancur
menjadi tanah. Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup
diisi 1 benih/biji Jeruk Purut. Setelah itu, siram dengan semprotan air yang halus (sebaiknya
menggunakan alat sprayer).

Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari


langsung namun terhindar dari guyuran hujan, misalkan di dekat jendela kaca, atau di teras
rumah yang terlindung dari hujan langsung. Lakukan perawatan persemaian yang
meliputi penyiraman, penjarangan bibit, serta pencegahan hama dan penyakit. Bibit di
persemaian harus mendapatkan air yang cukup dan teratur untuk pertumbuhannya, sehingga
persemaian perlu dijaga agar tidak kering dan tidak terlalu basah. 

Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2
kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab,
penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman
cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman. Jika tempat
persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah
terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan
penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi penumpukan.

Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar.
Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot
dengan pestisida yang sesuai. Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan
mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan
penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu,
kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang
penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman. Setelah bibit
Jeruk Purut tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 7 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan
ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).

12
Penanaman Bibit Jeruk Purut
Jika tempat/wadah untuk menanam Jeruk Purut menggunakan pot besar/drum maka pot/drum
harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian
bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag
(dapat mengalir keluar). Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan
terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu
tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang
drainase.

Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari pot/drum
(artinya jangan sampai penuh). Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah,
pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2
: 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah
dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.

Sebelum menggunakan media tanam yang dibeli di pasaran, sebaiknya media tanam


tersebut dibuka terlebih dulu selama 1 hari di tempat teduh / terbuka yang terlindung dari
sinar matahari langsung dan hujan. Tujuannya untuk mendinginkan hawa panas yang ada di
dalam kemasannya, barulah kemudian media tanam tsb siap digunakan. Yang
terpenting, pada saat bibit Jeruk Purut dimasukkan ke media tanam, media tanamnya
harus "gembur (tidak padat dan keras)", sehingga akar bibit/benih yang akan tumbuh
nantinya leluasa menembus media tanam tsb. Sehari sebelum mulai menanam atau mulai
memindah bibit tanaman, masukkan terlebih dulu media tanam ke wadah tanam (pot besar,
drum, dsb). Kemudian siram dengan sedikit air agar media tanam menjadi lembab, dan
upayakan agar media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).

Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/drum terkait. Lubang tersebut
digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai. Pindahkan bibit tanaman
Jeruk Purut dari persemaian yang telah memiliki 3 - 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu
persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah.

Caranya, ambil/angkat bibit dengan mengikutsertakan tanah di sekitar akarnya. Untuk


mengambil/mengangkat bibit tsb bisa menggunakan sendok atau sekop kecil/besar.
13
Kemudian masukkan bibit Jeruk Purut beserta tanah di sekitarnya ke lubang yang telah
disiapkan. Tambahkan media tanam (tanah) di sekitar bibit tersebut. Bibit harus muncul di
permukaan tanah dengan posisi tegak ke atas, jika kesulitan untuk ditegakkan, maka tekan
sedikit tanahnya sedemikan rupa sehingga bibit tersebut dapat berdiri tegak. Setelah ditanam,
semprot/siram dengan sedikit air (gunakan spray/penyemprot air yang halus).

Tempatkan tanaman Jeruk Purut di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak
terkena guyuran hujan. Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman
dianggap sudah kokoh, tanaman Jeruk Purut dianggap telah siap, dan selanjutnya pot /
polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.

Merawat Tanaman Jeruk Purut


Perawatan tanaman Jeruk Purut meliputi penyiraman, pemupukan, pemasangan
ajir/penyangga, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit tanaman. Penyiraman tanaman
Jeruk Purut hendaknya dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, baik daun
maupun batangnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman
sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka
penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari, pagi atau sore. Sebaiknya tidak melakukan
penyiraman di siang hari, karena dapat menimbulkan kelayuan pada tanaman.

Pemupukan tanaman Jeruk Purut dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang
disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk. Pemasangan ajir
(penyangga/penegak) dibutuhkan tanaman Jeruk Purut. Ajir adalah alat
penegak/penyangga/perambat yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu atau kawat
atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang
yang lemah, juga tempat rebahan/merambatnya tanaman.

Ajir sebaiknya dipasang setelah tanaman Jeruk Purut tumbuh sekitar 15 - 25 cm. Jarak ajir
dengan tanaman sekitar 6 - 10 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar
tanaman rusak. Dengan adanya ajir, maka tanaman Jeruk Purut tumbuh sesuai dengan arah
ajir tersebut. Ketika tanaman sudah cukup tinggi atau panjang, maka segera ikat longgar
tanaman ke ajir menggunakan tali rafia di beberapa bagian. Bila bibit tanaman Jeruk Purut
tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam
kembali) dengan bibit Jeruk Purut lainnya (jika ada).
14
Bila di sekitar tanaman Jeruk Purut tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan
mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Lakukan pembumbunan pada tanaman Jeruk Purut, terutama jika tanah di sekitar tanaman
mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman
tumbuhnya agak miring (tidak tegak).

Pengendalian Hama Tanaman.


Hama tanaman antara lain trips, kutu daun, tungau, kutu kebul, ulat gerayak, dsb. Peluang
munculnya hama tanaman ini akan semakin tinggi pada musim kemarau. Bila satu tanaman
terkena hama dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga terkena hama tersebut,
sehingga jangan dibiarkan. Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan pengendalian dengan cara
menyemprotkan insektisida untuk hama serangga dan akarisida untuk tungau, setiap minggu
sesuai dosis, jika diperlukan.

Pengendalian Penyakit Tanaman.


Penyakit tanaman antara lain rebah kecambah, layu bakteri, layu (fusarium), antraknosa,
busuk daun (choanephora), hawar phytophora, bercak daun (cercospora), bercak bakteri,
busuk lunak bakteri, keriting kuning, dsb. Serangan penyakit tertentu yang disebabkan oleh
cendawan dan bakteri akan semakin tinggi pada musin hujan. Seperti halnya dengan hama,
bila satu tanaman terkena penyakit dan dibiarkan, maka dengan cepat tanaman lainnya juga
terkena penyakit tersebut, sehingga jangan dibiarkan. Untuk mengatasi hal tersebut, lakukan
pengendalian dengan cara menyemprotkan fungisida setiap minggu sesuai dosis, jika
diperlukan. Petunjuk dosisnya terdapat pada kemasan fungisida terkait.

Panen Jeruk Purut
Panen Jeruk Purut sudah dapat dilakukan 10 - 12 bulan.
Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Jeruk Purut untuk panen pertama memang
tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal,
lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta
perawatan pada masing-masing tanaman Jeruk Purut tsb.

15
Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jeruk Purut seperti berikut ini.
 Merendam Benih Jeruk Purut
 Rendam biji Jeruk Purut dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam.
 Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
 Saat akhir perendaman, jika ada biji yang masih mengapung, buanglah.
 Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
 Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
 Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).

 Germinasi Biji/Benih Jeruk Purut


 Siapkan tisu/kapas/kain/handuk kertas untuk wadah germinasi.
 Lembabkan dengan menggunakan air sprayer halus.
 Air untuk melembabkan sebaiknya air kemasan atau air matang.
 Ambil beberapa benih dan letakkan di atasnya.
 Tutup dengan tisu/kapas/kain/handuk kertas lainnya yang telah dilembabkan
 Masukkan ke kantong plastik dan tutup rapat.
 Letakkan kantong plastik di tempat terang (mendapat sinar matahari).
 Periksalah setiap hari, sesuaikan kondisinya bila dibutuhkan.
 Biji Jeruk Purut berkecambah setelah 7 - 21 hari.
 Jika kecambahnya mencapai 0,7 - 2,1 cm, pindahkan ke media semai.

 Penyemaian Benih Jeruk Purut


 Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).
 Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.
 Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.
 Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.
 Masukkan benih Jeruk Purut yang bertunas ke media semai dengan kedalaman 0,5 -
1,9 cm.
 Sebagian tunasnya harus muncul di permukaan tanah.
 Semprotkan air yang halus (gunakan spray).
 Letakkan wadah persemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung.

16
 Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
 Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
 Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 7 helai daun.

 Penanaman Bibit Jeruk Purut


 Siapkan wadah/tempat menanam (pot besar, drum, dsb)
 Pot/drum harus diberi lubang di bagian bawahnya.
 Masukkan batu-batu kecil agar lubang tidak tersumbat tanah.
 Sehari sebelum tanam, isi pot/drum dengan media tanam hingga 3/4 nya.
 Komposisi media tanam = tanah : pasir/sekam : kompos = 2 : 1 : 1.
 Setelah bibit Jeruk Purut memiliki 3 - 7 helai daun, pindahkan ke pot/drum.
 Caranya: Buat lubang terlebih dulu di pot/drum.
 Ambil bibit beserta tanah di sekitar akarnya.
 Masukkan ke lubang dengan posisi tegak, tambahkan tanah di sekitarnya.
 Letakkan pot/drum di tempat terang namun aman dari hujan.
 Setelah tumbuh daun baru, letakkan pot/drum di tempat terbuka.
 Lakukan perawatan terhadap tanaman Jeruk Purut

 Merawat Tanaman Jeruk Purut


 Jika media tanam cenderung kering, siram 2 kali sehari, pagi dan sore.
 Jika media tanam cenderung lembab, siram 1 kali sehari, pagi atau sore.
 Lakukan pemupukan sesuai petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.
 Pasanglah ajir (penyangga) ketika sudah tumbuh sekitar 15 - 25 cm.
 Jarak ajir dengan tanaman sekitar 6 - 10 cm.
 Lakukan penyulaman jika bibit tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati
 Lakukan penyiangan jika tumbuh gulma.
 Lakukan pembumbunan jika tanah di sekitar tanaman tergerus
 Semprotkan insektisida dan akarisida hanya jika diperlukan (terserang hama).
 Semprotkan fungisida hanya jika diperlukan (terserang penyakit).

 Panen Jeruk Purut
Panen Jeruk Purut sudah dapat dilakukan 10 - 12 bulan.

17
18
BAB. 4
Manfaat Jeruk Purut

Jeruk purut merupakan jenis buah yang digunakan untuk menambah aroma sedap
dan cita rasa segar pada makanan. Rasa dari jeruk ini memberikan efek kejut yang
menyegarkan pada masakan baik berkuah atau sambal.
Selain sebagai penyedap masakan, jeruk purut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Jeruk ini juga dikenal sebagai jeruk limau atau kaffir lime.

Jeruk purut memiliki banyak istilah tergantung dari mada daerahnya. Di makasar


dikenal sebagai parale, Orang Ambon menyebutnya lemon papeda. Sementara di Ternate,
dikenal dengan sebutan lemon titigila.
Jeruk purut bisa digunakan sebagai obat tradional untuk mengatasi beberapa penyakit, seperti
flu, demam, sakit perut, diare, dan hipertensi.

Manfaat Jeruk Purut


1. Menghilangkan stres
Baik daun dan buahnya, jeruk purut memiliki aroma khas yang bisa membuat orang lebih
rileks. Dilansir dari laman Uscitrus, minyak jeruk purut biasanya digunakan sebagai
aromaterapi untuk mengatasi stres, kecemasan, dan kelelahan akan suatu hal.

19
Anda cuma perlu menghirup aroma jeruk purut, baik buah utuh maupun minyak jeruk purut.
Anda juga bisa menaruhnya di ruangan istirahat. Aromanya akan membuat Anda lebih rileks
dan santai.

2. Menghilangkan bau mulut


Sebelum pasta gigi ditemukan, masyarakat di Asia Tenggara telah mengunyah daun jeruk
purut untuk menjaga kebersihan dan kesegaran mulut. Dilansir dari Uscitrus, para ilmuwan di
Thailand telah menciptakan bahan herbal yang mengandung campuran jeruk purut dan jambu
biji untuk menghilangkan bau mulut. Campuran tersebut terbukti efektif dalam mengurangi
mulut. Anda bisa mengunyah daun jeruk purut atau meminum perasan jeruk purut untuk
menjaga kesegaran mulut.

3. Mengurangi radang
Manfaat jeruk purut untuk kesehatan dipercaya mampu mengurangi radang, seperti rematik,
asam urat, dan radang sendi.
Cara mudah memperoleh manfaatnya, yakni mengoleskan ekstrak jeruk purut maupun
minyak dari daunnya. Mengonsumsi sari jeruk purut juga disebut bisa memberi efek serupa.

4. Pengusir serangga
Aroma pada daun dan buah jeruk purut tidak disukai oleh serangga, seperti nyamuk. Untuk
itu agar tidak digigit nyamuk, Anda bisa mengoleskan daun dan buah jeruk purut.
Anda juga bisa menjadikan perasan jeruk purut sebagai bahan alami untuk disemprotkan ke
ruangan agar tidak didatangi nyamuk.

5. Meningkatkan imun tubuh


Dilansir dari Uscitrus, kandungan vitamin C yang tinggi dalam jeruk purut dipercaya bisa
membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, vitamin C dari jeruk purut akan membantu memproduksi kolagen yang bertugas
mempercepat penyembuhan luka, sebagai antioksidan yang baik untuk melindungi kulit dari
kerusakan sel akibat paparan berlebih dari radikal bebas.
Anda cukup meminum perasan jeruk purut dan jika perlu bisa ditambahkan madu.

20
6. Melindungi jantung dan pembuluh darah
Jeruk purut bisa menjadi bahan alami untuk melindungi kesehatan jantung dan pembuluh
darah. Dilansir dari thailandmedical.news, antioksidan dan antiradang pada jeruk perut bisa
mencegah kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.
Konsumsi secara rutin perasan jeruk purut, namun pastikan bahwa Anda tidak ada masalah
dengan perut, seperti asam lambung.

7. Menekan pertumbuhan sel kanker


Dilansir dari thailandmedical.news, air jeruk purut dan ekstra jeruk purut mampu menekan
pertumbuhan sel kanker. Hasil penelitian tersebut masih dalam tahap pengamatan lebih
lanjut.

8. Menjaga kesegaran kulit kepala dan rambut


Jika Anda memiliki masalah dengan kulit kepala kering dan rambut rontok, jeruk purut akan
sangat membantu. Anda bisa mengoles jeruk purut ke bagian rambut dan kulit kepala.
Setelah itu, diamkan beberapa saat dan kemudian cuci bersih dengan sampo. Hal ini
dikarenakan jeruk purut mengandung antibakteri yang bisa menghilangkan ketombe dan
masalah kulit kepala lainnya.

21
BAB. 5
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
1. Jeruk purut atau Citrus Hystrix DC merupakan tumbuhan perdu yang bisa
dimanfaatkan mulai dari daun, batang, hingga daunnya. Semua yang ada di tumbuhan
ini bisa dijadikan bahan bumbu dapur, kosmetika hingga farmasi. Di balik aromanya
yang segar, ternyata jeruk purut menyimpan sejuta potensi.  

2. Jeruk purut ( kaffir lime ), jeruk limau, limau, atau limo adalah jenis tumbuhan perdu
masuk dalam anggota marga citrus dari suku rutaceae, buah dan daunnya biasanya
digunakan sebagai bumbu masakan Indonesia atau untuk pengobatan herbal.

3. Bentuk buah jeruk purut sangat berbeda dengan jeruk lainnya, namun besarnya
hampir sama dengan jeruk nipis dan jeruk lemon, kulitnya sangat keriput dan diberi
nama latin citrus hystrix yang berarti jeruk landak, karena mengacu pada duri-duri
yang tumbuh pada batang pohonnya. Daunnya sangat banyak digunakan pada resep-
resep masakan Indonesia karena menambah aroma yang khas.

4. Untuk mendapatkan tanaman jeruk purut yang cepat berbuah, perbanyakan tanaman
dapat dilakukan dengan pencangkokan, penyambungan dan penempelan. Pilihan
termudah adalah perbanyakan tanaman jeruk purut dengan cara pencangkokan.
5.

Saran
1. Tanaman jeruk purut dapat dibudidayakan dengan skala besar maupun di lahan
terbatas seperti di pekarangan rumah baik itu ditanam langsung maupun di dalam pot
atau tabulampot, tanaman tersebut dapat tumbuh optimal di dataran tinggi maupun di
dataran rendah.

2. Keunggulan pencangkokan dapat dihasilkan buah dengan lebih cepat meskipun


ditanam dalam media yang terbatas dengan kualitas buah yang sama dengan

22
induknya, pohonnya lebih pendek dari pohon semestinya namuns udah produktif
berbuah.
3. Di Indonesia, jeruk purut selalu dijadikan tanaman pekarangan, yang biasanya
dipelihara masyarakat pedesaan di belakang atau depan rumah mereka. Hal ini sesuai
dengan karakteristik pohon jeruk purut yang tidak menyukai penerimaan cahaya yang
tinggi. Karena itensitas cahaya yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan cabang
dan ranting. Karena itu, ada baiknya diberi naunggan khusus, serta mengatur
kerapatan tanaman.

4. Untuk mengatur intensitas cahaya, dengan cara menanam tumbuhan lain di sekitar
tanaman pohon jeruk purut. Alternatif tanaman yang bisa disandingkan dengan jeruk
purut ini adalah kacang-kacangan dan sayuran.

23

Anda mungkin juga menyukai