Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya yang bernama Felicia Florenza, dari kelas XI PMIA 7 dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Mencangkok Jeruk Purut” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran
Biologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
mencangkok jeruk purut bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
1
BAB. 1
Struktur & Gambar Jeruk Purut
Jeruk purut termasuk kedalam subgenus Papeda karena bentuknya yang berbeda
dengan jenis jeruk pasaran lainnya. Tumbuhanya berbentuk pohon kecil (perdu). Tanaman
jeruk purut memiliki morfologi hampir sama dengan jenis jeruk lainnya. Jeruk purut memiliki
karakteristik khas yaitu pohonnya rendah atau perdu, namun apabila dibiarkan tumbuh secara
alami tinggi pohon ini dapat mencapai 12 meter.
Tanaman jeruk purut (Citrus hystrix DC) merupakan tanaman yang berasal dari Indo-
Malaya. Jeruk purut adaptif pada ketinggian 0–1.400 meter dari permukaan laut. Volume
produksi jeruk purut mencapai 300–400 buah per pohon per tahun setelah umur 3 tahun
dengan tinggi pohon mencapai 2–12 meter. Kondisi alam yang tropis menjadikan alasan
2
mengapa Asia Tenggara mendominasi kekayaan jeruk purut. Sentra penghasil jeruk purut di
Indonesia adalah Kabupaten Tulungagung 3 yaitu Kecamatan Ngunut, Kecamatan
Sumbergempol dan Kecamatan Rejotangan.
Jeruk purut (Citrus hystrix) adalah tanaman yang tumbuh pada daerah tropis, yang
tersebar luas di Asia bagian selatan. Daun dan buah digunakan sebagai makanan. Buahnya
berkerut, berbentuk pir dan berwarna hijau tua dan akan menjadi kuning apabila sudah
matang. Daunya berwarna hijau tua, mengkilap, dan permukaan bawah hijau muda atau
kekuningan, buram, jika diremas baunya harum. Biasanya daunnya tumbuh berpasangan dan
seperti angka delapan.
Tangkai daun sebagian melebar menyerupai anak daun. Helaian anak daun berbentuk
bulat sampai lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing.
Panjangnya 8-15cm dan lebarnya 2-6 cm dan kedua permukaan licin dengan bintik-bintik
kecil berwarna jernih. Bunganya berbentuk bintang, berwarna putih kemerah-merahan atau
putih kekuning-kuningan. Bentuk buahnya bulat, kulitnya hijau berkerut, rasanya asam agak
pahit. Tanaman ini perdu, setinggi 3-5 meter.
Dalam kemasan dan ruang penyimpanan yang baik, daun jeruk purut bias bertahan
selama sekitar satu minggu. Sementara buah dalam keadaan utuh, bias bertahan untuk jangka
waktu sekitar dua minggu. Batang yang tua berwarna hijau tua, berbentuk bulat, berwarna
hijau tua, berbintik-bintik, dan berdiri di ketiak daun. Letak daun jeruk purut terpencar dan
bertangkai agak panjang serta bersayap lebar.
Morfologi Tanaman Jeruk Purut – Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa
tanaman jeruk purut merupakan sebuah tanaman buah jeruk yang hanya mampu hidup dan
berkembang di tempat-tempat yang sejuk saja seperti halnya seperti di daerah berdataran
tinggi. Jenis tanaman yang satu ini tidak tumbuh seperti layaknya tanaman hias pada
umumnya, tetapi jika ingin di jadikan sebagai tanaman hias, tanaman ini juga mampu
melakukannya. Karena pada dasarnya jenis tanaman yang satu ini memiliki bentuk tubuh
yang sangat menarik.
Biasanya para petani tanaman jeruk purut dapat melakukan penanaman tanaman yang
satu ini di daerah perkebunan atau pun di sekitar pekarangan rumah mereka.
3
Penanaman tanaman jeruk purut di sekitar pekarangan rumah, tentunya akan memudahkan
kita dalam hal melakukan perawatannya.
Berikut ini akan di jelaskan secara langsung tentang morfologi dari tanaman jeruk purut, jika
anda ingin mengetahuinya lebih lanjut lagi, anda bisa langsung melihatnya di bawah ini :
Yang di maksud dari morfologi tanaman jeruk purut ini ialah bagian-bagian tanaman yang
terdapat pada tanaman jeruk purut, seperti halnya pada bagian daun tanaman, buah tanaman,
bunga dan juga bagian-bagian lain dari tanaman jeruk purut lainnya.
Daun
Tanaman jeruk purut memiliki daun yang tentunya sangat berbeda dengan daun-daun
tanaman jeruk lainnya. Untuk perbedaannya tersebut dapat anda lihat dengan sendirinya,
mulai lah lihat dari warna, tekstur, bentuk ukuran dan juga aroma khasnya.
Untuk jenis daun jeruk purut ini tanpa di peras juga akan menimbulkan aroma yang khas atau
pun wangi. Berbeda dengan tanaman jeruk lainnya, tanpa di peras terlebih dahulu, wangi atau
aroma khasnya tidak akan keluar dengan sendirinya.Baca dulu Khasiat Manfaat Tapak
Liman Dan Sidaguri Untuk Pengobatan Herbal
Bunga
Jeruk purut ini merupakan jenis tanaman yang hanya mampu mengeluarkan bunga setiap
akan mengalami pembuahan saja. Biasanya bunga ini dapat mulai bermunculan ketika sudah
memasuki usianya, yaitu setiap 6 bulan sekali.
Untuk bunga tanaman jeruk purut ini biasanya dapat tumbuh dengan sangat lebat pada selal-
sela tertentu pada tanaman tersebut. Bunga yang tumbuh dengan lebat tersebut bisa langsung
di lihat di selal-sela ketiak pada tanaman jeruk purut tersebut.
Buah
Selain dari daun dan bunganya, ada bagian yang terpenting dari tanaman jeruk purut tersebut,
yaitu pada bagian buahnya. Tanaman ini mampu mengeluakan buah secara rutin, yaitu setiap
6 bulan sekali.
Untuk buahnya ini memiliki ciri-ciri khusus, seperti memiliki bentuk yang memanjang atau
lonjong. Selain dari itu, tanaman ini memiliki kulit buah yang begitu tebal sehingga jika di
4
petik hingga beberapa hari kedepan buah jeruk purut ini tidak mudah membusuk.
Bukan hanya itu saja, yang tak kalah ketinggalannya tanaman jeruk purut ini mampu
mengeluarkan aroma buah yang khas, sehingga siapa saja pasti akan mengenali ciri-ciri dari
tanaman buah jeruk purut tersebut. Inilah Morfologi Tanaman Jeruk Purut yang bisa di
jadikan rujukan untuk lebih mengenal tanaman jeruk purut lebih dekat..
5
BAB. 2
Klasifikasi & Variasi Jeruk Purut
6
Daun jeruk purut, dipakai sebagai pengharum dalam masakan Jeruk rempah ini
termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga
penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil dengan tinggi antara 2-
12 meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah. Tajuknya tak
beraturan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya
yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah
rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan
buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya
dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan.
7
menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa,
dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya.
Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai
pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain
yang lebih awet adalah dengan dibekukan.
Beberapa wewangian juga memakai minyak jeruk purut (diperoleh dari daun atau
kulit buahnya) sebagai komponennya. Karakteristik minyak daunnya terutama didominasi
oleh minyak atsiri (-)-(S)-citronelal (80%), sisanya adalah citronelol (10%), nerol
dan limonena. Jeruk purut adalah istimewa karena pada jeruk-jeruk lainnya yang
mendominasi adalah enantiomernya, (+)-(R)-citronelal (juga dapat ditemukan pada serai).
Kulit buahnya memiliki komponen yang serupa dengan kulit buah jeruk nipis, dengan
komponen utama adalah limonena dan β-pinena. Nama ilmiah yang dipakai (Citrus hystrix)
berarti "jeruk landak", mengacu pada duri-duri yang dimiliki batangnya.
8
BAB. 3
Cara Pengembangbiakkan Jeruk Purut
Catatan khusus: saat akhir merendam benih/biji Jeruk Purut, ada biji yang mengapung dan
ada yang tenggelam. Biji yang mengapung umumnya kecil peluangnya untuk mengeluarkan
tunas (bukan berarti tidak bisa sama sekali).
Oleh karena itu saat meniriskan biji/benih, pisahkan benih yang mengapung dan yang
tenggelam. Ingat, mengapung atau tenggelamnya biji jangan dilihat saat awal merendam,
tetapi dilihat saat akhir merendam. Jika persediaan benih/biji anda banyak, maka buang saja
benih yang mengapung tersebut. Namun jika anda hanya memiliki sedikit benih, jangan
dibuang, tetap saja lakukan proses selanjutnya, karena ada kemungkinan benih tersebut tetap
dapat bertunas/berkecambah.
9
Germinasi Biji Jeruk Purut
Germinasi benih atau perkecambahan benih adalah proses membuat agar benihnya
mengeluarkan tunas (berkecambah). Siapkan wadah germinasi (tempat untuk benih/biji Jeruk
Purut bertunas/berkecambah) antara lain tisu atau kain atau handuk kertas atau kapas,
dan kantong plastik yang bisa ditutup. Caranya: ambil wadah germinasi (tisu / kapas / kain /
handuk kertas), kemudian lembabkan wadah germinasi tsb menggunakan air sprayer halus.
Cukup lembab saja, jangan sampai ada air menggenang agar biji/benih tidak berjamur atau
busuk.
10
Penyemaian Benih Jeruk Purut
Persiapkan wadah semai (tempat untuk penyemaian) yang dapat berupa nampan, tray,
polibag, pot, kaleng bekas, dsb. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan wadah semai
adalah bagian dasar wadah harus diberi lubang secukupnya untuk kelancaran sirkulasi air
(agar kelebihan airnya keluar dari wadah tersebut, sehingga media semainya tidak becek atau
kelebihan air). Bisa juga bagian samping dari wadah tersebut diberi lubang untuk lebih
memperlancar sirkulasi air.
Persiapkan media semainya yang dapat berupa campuran tanah, pasir atau sekam bakar, dan
kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2 : 1 : 1. Di pasaran sudah
banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah dsb) yang bisa
digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Sehari sebelum menebar benih Jeruk Purut yang telah bertunas, masukkan media tanam ke
wadah semai (tray / pot / polibag). Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan
upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat). Kemudian masukkan benih
bertunas ke media tanam dengan kedalaman 0,5 - 1,9 cm. Cara memasukkannya dengan
membuat lubang kecil terlebih dulu sedalam 0,5 - 1,9 cm, selanjutnya benih bertunas
diletakkan di dalam lubang tsb dengan posisi akar di bawah dan tunasnya di atas. Kemudian
tutupi benihnya dengan media tanam (tanah) di sekitar benih bertunas tsb, dimana sebagian
tunasnya harus muncul di permukaan tanah.
Caranya disemprot dengan semprotan air yang halus (gunakan alat spray), dilakukan 1 - 2
kali sehari (pagi dan sore) tergantung kondisinya. Jika kondisi media tanamnya lembab,
penyemprotan air cukup sekali sehari, bahkan cukup 2 hari sekali. Kelebihan penyiraman
cenderung lebih berdampak negatif dibandingkan kekurangan penyiraman. Jika tempat
persemaian tidak menggunakan tray khusus, maka perhatikan bibit yang tumbuh, apakah
terlalu rapat atau tidak. Jika terlalu rapat (nyaris menumpuk antar benih), maka lakukan
penjarangan, yaitu pindahkan benih yang terlalu rapat ke tempat lain sedemikian rupa
sehingga tidak terjadi penumpukan.
Penyakit yang sering menyerang bibit yang baru tumbuh adalah busuk daun dan busuk akar.
Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga persemaian tidak terlalu basah serta menyemprot
dengan pestisida yang sesuai. Pada umumnya, bila kelebihan penyiraman, maka daun akan
mulai menguning dari bagian bawah. Seandainya terjadi demikian, maka segera hentikan
penyiraman. Sebaliknya, bila kekurangan penyiraman, maka daun akan terlihat layu,
kemudian mulai kering dan akhirnya rontok. Jadi ketika daun terlihat layu, berarti kurang
penyiramannya, dan ketika daun menguning berarti kelebihan penyiraman. Setelah bibit
Jeruk Purut tumbuh cukup besar (memiliki 3 - 7 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan
ke media tanam (tempat menanam yang dipersiapkan).
12
Penanaman Bibit Jeruk Purut
Jika tempat/wadah untuk menanam Jeruk Purut menggunakan pot besar/drum maka pot/drum
harus diberi lubang di bagian bawahnya dan membuat sedemikian rupa agar bagian
bawahnya tidak menyentuh tanah, sehingga air tidak terlalu lama berdiam di di dalam polibag
(dapat mengalir keluar). Untuk mudahnya, sebelum diberi media tanam (tanah), masukkan
terlebih dulu batu-batu kecil (atau pecahan-pecahan batu) ke dalam pot/drum. Batu-batu
tersebut berfungsi sebagai penyangga media tanam sekaligus mencegah tersumbatnya lubang
drainase.
Kemudian barulah isi pot/drum dengan media tanam hingga 75% - 85% bagian dari pot/drum
(artinya jangan sampai penuh). Media tanam yang digunakan dapat berupa campuran tanah,
pasir atau sekam bakar, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1 atau 2
: 1 : 1. Di pasaran sudah banyak tersedia media tanam tunggal (sudah berupa campuran tanah
dsb) yang bisa digunakan langsung untuk menyemai benih tersebut.
Buatlah terlebih dulu lubang pada media tanam (tanah) di pot/drum terkait. Lubang tersebut
digunakan untuk meletakkan / menanam bibit yang telah disemai. Pindahkan bibit tanaman
Jeruk Purut dari persemaian yang telah memiliki 3 - 7 helai daun. Pemindahan dilakukan satu
persatu dan pelan-pelan (hati-hati) agar tidak terjadi kerusakan pada akar yang masih lemah.
Tempatkan tanaman Jeruk Purut di lokasi terang yang terkena matahari langsung namun tidak
terkena guyuran hujan. Setelah munculnya tunas baru (tumbuh daun baru) dan tanaman
dianggap sudah kokoh, tanaman Jeruk Purut dianggap telah siap, dan selanjutnya pot /
polibag dapat ditempatkan di lokasi terbuka.
Pemupukan tanaman Jeruk Purut dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang
disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk. Pemasangan ajir
(penyangga/penegak) dibutuhkan tanaman Jeruk Purut. Ajir adalah alat
penegak/penyangga/perambat yang terbuat dari batang/bilah bambu atau kayu atau kawat
atau bahan lainnya yang berfungsi sebagai tempat bersandar tanaman, penyangga batang
yang lemah, juga tempat rebahan/merambatnya tanaman.
Ajir sebaiknya dipasang setelah tanaman Jeruk Purut tumbuh sekitar 15 - 25 cm. Jarak ajir
dengan tanaman sekitar 6 - 10 cm. Pemasangan ajir yang terlambat akan mengakibatkan akar
tanaman rusak. Dengan adanya ajir, maka tanaman Jeruk Purut tumbuh sesuai dengan arah
ajir tersebut. Ketika tanaman sudah cukup tinggi atau panjang, maka segera ikat longgar
tanaman ke ajir menggunakan tali rafia di beberapa bagian. Bila bibit tanaman Jeruk Purut
tumbuh tidak sempurna atau rusak atau mati, maka segera lakukan penyulaman (tanam
kembali) dengan bibit Jeruk Purut lainnya (jika ada).
14
Bila di sekitar tanaman Jeruk Purut tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan
mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.
Lakukan pembumbunan pada tanaman Jeruk Purut, terutama jika tanah di sekitar tanaman
mulai tergerus, atau ada akar tanaman yang muncul ke permukaan tanah. Juga ketika tanaman
tumbuhnya agak miring (tidak tegak).
Panen Jeruk Purut
Panen Jeruk Purut sudah dapat dilakukan 10 - 12 bulan.
Waktu yang dibutuhkan masing-masing tanaman Jeruk Purut untuk panen pertama memang
tidak seragam, karena bergantung dari kualitas masing-masing benih awal,
lingkungan/kondisi di sekitar masing-masing benih pada saat bertunas dan tumbuh, serta
perawatan pada masing-masing tanaman Jeruk Purut tsb.
15
Secara ringkas seluruh tahap-tahap menanam benih/biji Jeruk Purut seperti berikut ini.
Merendam Benih Jeruk Purut
Rendam biji Jeruk Purut dengan air bersih (suhu kamar, 20-26 C) selama 2 jam.
Air untuk merendam sebaiknya air kemasan atau air matang.
Saat akhir perendaman, jika ada biji yang masih mengapung, buanglah.
Ambil biji menggunakan saringan dan cuci dengan air bersih (air matang).
Air matang adalah air yang sudah direbus dan dapat diminum langsung.
Tiriskan/entaskan (biarkan di udara terbuka sampai kering sendiri).
16
Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.
Semprotkan air halus 1-2 kali sehari bila medianya kering.
Persemaian diakhiri setelah memiliki 3 - 7 helai daun.
Panen Jeruk Purut
Panen Jeruk Purut sudah dapat dilakukan 10 - 12 bulan.
17
18
BAB. 4
Manfaat Jeruk Purut
Jeruk purut merupakan jenis buah yang digunakan untuk menambah aroma sedap
dan cita rasa segar pada makanan. Rasa dari jeruk ini memberikan efek kejut yang
menyegarkan pada masakan baik berkuah atau sambal.
Selain sebagai penyedap masakan, jeruk purut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Jeruk ini juga dikenal sebagai jeruk limau atau kaffir lime.
19
Anda cuma perlu menghirup aroma jeruk purut, baik buah utuh maupun minyak jeruk purut.
Anda juga bisa menaruhnya di ruangan istirahat. Aromanya akan membuat Anda lebih rileks
dan santai.
3. Mengurangi radang
Manfaat jeruk purut untuk kesehatan dipercaya mampu mengurangi radang, seperti rematik,
asam urat, dan radang sendi.
Cara mudah memperoleh manfaatnya, yakni mengoleskan ekstrak jeruk purut maupun
minyak dari daunnya. Mengonsumsi sari jeruk purut juga disebut bisa memberi efek serupa.
4. Pengusir serangga
Aroma pada daun dan buah jeruk purut tidak disukai oleh serangga, seperti nyamuk. Untuk
itu agar tidak digigit nyamuk, Anda bisa mengoleskan daun dan buah jeruk purut.
Anda juga bisa menjadikan perasan jeruk purut sebagai bahan alami untuk disemprotkan ke
ruangan agar tidak didatangi nyamuk.
20
6. Melindungi jantung dan pembuluh darah
Jeruk purut bisa menjadi bahan alami untuk melindungi kesehatan jantung dan pembuluh
darah. Dilansir dari thailandmedical.news, antioksidan dan antiradang pada jeruk perut bisa
mencegah kerusakan pada jantung dan pembuluh darah.
Konsumsi secara rutin perasan jeruk purut, namun pastikan bahwa Anda tidak ada masalah
dengan perut, seperti asam lambung.
21
BAB. 5
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Jeruk purut atau Citrus Hystrix DC merupakan tumbuhan perdu yang bisa
dimanfaatkan mulai dari daun, batang, hingga daunnya. Semua yang ada di tumbuhan
ini bisa dijadikan bahan bumbu dapur, kosmetika hingga farmasi. Di balik aromanya
yang segar, ternyata jeruk purut menyimpan sejuta potensi.
2. Jeruk purut ( kaffir lime ), jeruk limau, limau, atau limo adalah jenis tumbuhan perdu
masuk dalam anggota marga citrus dari suku rutaceae, buah dan daunnya biasanya
digunakan sebagai bumbu masakan Indonesia atau untuk pengobatan herbal.
3. Bentuk buah jeruk purut sangat berbeda dengan jeruk lainnya, namun besarnya
hampir sama dengan jeruk nipis dan jeruk lemon, kulitnya sangat keriput dan diberi
nama latin citrus hystrix yang berarti jeruk landak, karena mengacu pada duri-duri
yang tumbuh pada batang pohonnya. Daunnya sangat banyak digunakan pada resep-
resep masakan Indonesia karena menambah aroma yang khas.
4. Untuk mendapatkan tanaman jeruk purut yang cepat berbuah, perbanyakan tanaman
dapat dilakukan dengan pencangkokan, penyambungan dan penempelan. Pilihan
termudah adalah perbanyakan tanaman jeruk purut dengan cara pencangkokan.
5.
Saran
1. Tanaman jeruk purut dapat dibudidayakan dengan skala besar maupun di lahan
terbatas seperti di pekarangan rumah baik itu ditanam langsung maupun di dalam pot
atau tabulampot, tanaman tersebut dapat tumbuh optimal di dataran tinggi maupun di
dataran rendah.
22
induknya, pohonnya lebih pendek dari pohon semestinya namuns udah produktif
berbuah.
3. Di Indonesia, jeruk purut selalu dijadikan tanaman pekarangan, yang biasanya
dipelihara masyarakat pedesaan di belakang atau depan rumah mereka. Hal ini sesuai
dengan karakteristik pohon jeruk purut yang tidak menyukai penerimaan cahaya yang
tinggi. Karena itensitas cahaya yang tinggi akan mempengaruhi pertumbuhan cabang
dan ranting. Karena itu, ada baiknya diberi naunggan khusus, serta mengatur
kerapatan tanaman.
4. Untuk mengatur intensitas cahaya, dengan cara menanam tumbuhan lain di sekitar
tanaman pohon jeruk purut. Alternatif tanaman yang bisa disandingkan dengan jeruk
purut ini adalah kacang-kacangan dan sayuran.
23