Fact Sheet Bentawas
Fact Sheet Bentawas
NIM : 19/445505/KT/09103
Kelompok :5
Fact sheet
No. Keterangan
1. Jenis Bentawas (Wrightia pubescens)
2. Nama Lokal Mentaos (Jawa), intaos (Sunda, Madura), benteli lalaki
(Sunda), bentawas, tawas (Bali), dediteh (Timor).
3. Habitus Tingkat sedang hingga cukup besar; Tingginya bisa
mencapai 35 meter. Diameter batang kolumnar hingga 50
cm.
4. Sebaran Alam Asia Tenggara - Cina, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos,
Vietnam, Malaysia, Indonesia (Maluku, Sulawesi, Sumatra),
Filipina hingga Papua New Guinea dan timur laut Australia
(b)
11. Program pemuliaan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
yang telah dilaksanakan Pemuliaan Tanaman Hutan (B2P2BPTH) telah memproses
benih bentawas sebagai (bahan generatif) atau bahan
vegetatif (pucuk, batang, atau akar) untuk menjadi bibit
yang siap ditanam di lapangan.
12. Edafik Tumbuhan Bentawas biasa tumbuh pada Kawas Hutan
Moonson dengan perbedaan musim hujan dan kemarau
yang tegas. Tumbuhan ini tumbuh baik pada tanah laterik
yang mengandung mineral lempung kaolinit. Tanah Laterit
juga disebut sebagai tanah Ultisol yang merupakan tanah
tua dengan ciri berwarna merah karena memiliki kandungan
Al2O3 dan Fe2O3 hasil proses oksidasi. Bentawas juga
tumbuh baik tumbuh baik pada tanah yang memiliki
kandungan lempung montmorilonit atau smectite.
Sumber :
Beard, J.S., 1976. The monsoon forests of the Admirality
Gulf, Western Australia. Vegetatio, 31(3) : 177 – 192.
Haynes, C.M., Ridpath, M. and Williams, M.A. eds.,
1991. Monsoonal Australia: landscape, ecology and man in
northern lowlands. CRC Press.
13. Sifat Fisik dan Kimia Tumbuhan Bentawas dapat tumbuh pada tanah dengan
Tanah tekstur lempung pasiran hingga lempung. Selain itu,
tumbuhan Bentawas juga tumbuh pada tanah dengan
porositas sedang hingga baik. Adapun pH yang optimal
untuk tanaman ini berkisar pada 6,5 – 7,95 (sedikit asam –
netral). Tanah yang baik untuk tanaman ini minimal
mengandung C Organik sebesar 0,62% dengan kandungan
nitrogen yang sedang bernilai 60 – 138 kg/acre.
Sumber :
Krishnaveni, M., Silambarasan, V., Kumar, R.S., Sabari,
M., Eswari, V. and Silpavathi, G., 2015. Air Pollution
Tolernace Index of Plants Studied Near Omalur Bus Stand,
Soil Nutrient Analysis.
Prior, L.D., Eamus, D. and Bowman, D.M., 2004. Tree
growth rates in north Australian savanna habitats: seasonal
patterns and correlations with leaf attributes. Australian
Journal of Botany, 52(3) : 303 – 314.