Sikap &
Kepuasan
Konsumen
Ratu Hedy Syahidah Budiarti, SS.,MM.
Pengertian Sikap Konsumen
Sikap adalah inti dari perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap
suatu objek tertentu. Sikap merupakan tanggapan perasaan seseorang
terhadap objek tertentu. Sikap konsumen adalah tanggapan perasaan
konsumen yang bisa berupa perasaan suka atau tidak suka terhadap
objek tertentu, misalnya bagaimana sikap konsumen terhadap kinerja
produk, bagaimana sikap konsumen terhadap merek perusahaan,
bagaimana sikap konsumen terhadap harga produk, bagaimana sikap
konsumen terhadap iklan produk perusahaan yang ditayangkan di TV,
dan sebagainya.
Model Sederhana -Sikap Konsumen
Ada tiga komponen sikap, yaitu:
Konsumen yang merasa puas pada produk/jasa yang dibeli dan digunakannya akan kembali
menggunakan jasa/produk yang ditawarkan. Hal ini akan membangun kesetiaan konsumen.
Kotler (2005), kepuasan adalah sejauh mana suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai
dengan harapan pembeli.
Kepuasan konsumen diartikan sebagai suatu
keadaan di mana harapan konsumen terhadap
suatu produk sesuai dengan kenyataan yang
diterima oleh konsumen. Jika produk tersebut
jauh di bawah harapan, konsumen akan kecewa.
Sebaliknya, jika produk tersebut memenuhi
harapan, konsumen akan puas. Harapan
konsumen dapat diketahui dari pengalaman
mereka sendiri saat menggunakan
—Someone produk
Famous
tersebut, informasi dari orang lain, dan informasi
yang diperoleh dari iklan atau promosi yang lain.
Memberikan Nilai dan Kepuasan Pelanggan
(Kotler, 2005)
Tugas utama perusahaan adalah memeriksa semua biaya
yang dikeluarkan dan kinerja produk yang dihasilkan dalam setiap
kegiatan penciptaan nilai dan mencari cara untuk memperbaikinya.
Perusahaan harus memperkirakan biaya dan kinerja pesaing sebagai
acuan pembanding. Selama perusahaan bisa melakukan kegiatan
(utama dan pendukung) yang lebih baik dari pesaing, perusahaan akan
mendapatkan keunggulan kompetitif
Teori Kepuasan Konsumen
1. Teori perasaan afektif eksperiental (experientially affective
feeling theory)
Menurut Jones (2008), teori ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen dipengaruhi
oleh perasaan positif dan negatif yang diasosiasikan konsumen dengan produk yang
sudah dibeli dan dikonsumsi.
a. Produk berkinerja lebih baik dari yang diharapkan. Inilah yang disebut diskonfirmasi
positif (positive disconfirmation). Jika ini terjadi, konsumen akan merasa puas.
b. Produk berkinerja seperti yang diharapkan. Inilah yang disebut konfirmasi sederhana
(simple confirmation). Produk tersebut tidak memberikan rasa puas, tetapi juga tidak
mengecewakankonsumen. Konsumen aka memiliki perasaan yang netral.
c. Produk berkinerja lebih buruk dari yang diharapkan. Inilah yang disebut diskonfirmasi
negatif (negative disconfirmation). Produk yang berkinerja buruk, tidak sesuai dengan
harapan konsumen akan menyebabkan kekecewaan sehingga konsumen merasa tidak
puas.
3. Teori keadilan
Pendekatan lain untuk memahami kepuasan konsumen adalah teori keadilan (equity
theory). Teori keadilan berpendapat bahwa masyarakat akan menganalisis rasio hasil
(outcomes) dan masukan (input) mereka terhadap hasil dan masukan rekan mereka
dalam suatu pertukaran, dan bila melihat bahwa rasionya lebih tinggi, mereka akan
mengalami perasaan tidak adil. Berikut ini disajikan persamaan rasio tersebut.
Menurut teori keadilan, masing-masing pihak yang terlibat dalam pertukaran harus
diperlukan dengan wajar atau layak. Dengan demikian, kepuasan terjadi apabila rasio
hasil dan masukanuntuk masing-masing pihak pertukaran kira-kira sama.
4. Teori atribusi, kegagalan produk dan kepuasan konsumen
Bila produk gagal (yaitu, kinerja berada di bawah harapan), konsumen akan berupaya
menentukan penyebab kegagalan itu.
Bila melambangkan kegagalan pada produk atau jasa itu sendiri, mereka mungkin
merasa tidak puas, tetapi jika melambangkan kegagalan pada faktor kebetulan atau
tindakan mereka sendiri, mereka tidak mungkin merasa tidak puas.
Ada tiga jenis atribusi menurut Jones (2008), yaitu
Studi ini juga menemukan bahwa pengukuran CS/D dipengaruhi secara langsung oleh
perasaan afektif konsumen. Para peneliti menemukan bahwa ada hubungan di mana
suatu pembelian dapat menimbulkan reaksi afektif, yang pada gilirannya akan
menimbulkan perasaan CS/D.
Jadi, bila hasil melebihi harapan, konsumen akan mempunyai tingkat kepuasan yang
lebih tinggi apabila mereka sangat terlibat dalam pembelian. Tentu saja, bila hasilnya
jauh di bawah harapan, mereka juga akan mempunyai tingkat ketidakpuasan yang lebih
tinggi bila mereka sangat terlibat dalam pembelian.
Pengembangan Kepuasan Konsumen
Konsep manajemen kualitas total (total quality management atau TQM adalah:
filsafat manajemen yang didasarkan atas ide-ide bahwa perusahaan yang berhasil akan
secara terus-menerus meningkatkan kualitas produk mereka, dan kualitas tersebut
didefinisikan sebagai hal yang sesuai dengan keinginan pelanggan.
Dalam pelaksanaan program TQM adalah konsep bahwa kualitas “dikendalikan oleh
konsumen”. Perusahaan harus menilai persepsi konsumen atas kualitas produk (product
quality) didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja
barang atau jasa.
2. interaksi pegawai
keramahan, sikap hormat, dan empati yang ditunjukkan oleh masyarakat pemberi jasa
atau barang; kredibilitas menyeluruh para pegawai, termasuk kepercayaan konsumen
kepada pegawai dan persepsi mereka tentang keahlian pegawai.
3. reliabilitas
Konsistensi kinerja barang, jasa, dan toko.
4. daya tahan
Rentang kehidupan produk dan kekuatan umum
6. estetika
penampilan fisik barang atau toko; daya tarik penyajian jasa; kesenangan atmosfer di
mana jasa atau produk diterima; bagaimana desain produk yang akan diperlihatkan
kepada masyarakat.
Meskipun kualitas produk mutlak harus ada, dalam pelaksanaannya faktor ini merupakan
ciri pembentuk citra produk yang paling sulit dijabarkan. Konsumen sering tidak
sependapat tentang factor faktor apa yang sebenarnya membentuk kualitas sebuah
produk.