PENDAHULUAN
perilakunya dilakukan melalui cara yang masuk akal. Manusia yang dimana dalam
hal ini sebagai konsumen akan mempertimbangkan informasi yang tersedia serta
yang merupakan faktor yang sangat penting dalam melakukan tindakan tersebut.
faktor penentu dasar. Faktor penentu pertama memiliki sifat individu, kedua
berkaitan dengan pengaruh sosial, dan yang ketiga berkaitan dengan isu kontrol
Faktor individu atau pribadi adalah attitude toward the behavior yang jika
merupakan faktor yang kedua. Faktor ini disebut dengan subjective norm,
Konsumen akan melakukan evaluasi berkaitan dengan nilai yang diberikan oleh
perusahaan (Bansal & Taylor, 1999). Dampak yang timbul dari evaluasi berupa
Hawkins & Mothersbaugh (2010, p. 395) mengungkapkan jika attitude atau sikap
konsumen adalah komponen affective, berupa emosi atau perasaan mengenai nilai
atribut tertentu maupun atribut produk atau jasa secara menyeluruh, komponen
cognitive berupa keyakinan akan suatu atribut produk atau jasa secara
menyeluruh, dan komponen behavioral berupa niat akan suatu perilaku terkait
atribut produk atau jasa secara menyeluruh konsumen dari nilai perusahaan.
mengingat kepuasan konsumen adalah salah satu bentuk perilaku unik yang
kinerja dari perilaku bergantung dengan kontrol perilaku dari individu atas
melakukan suatu perilaku timbul saat terdapat pernyataan akan kontrol perilaku
dalam, dalam hal ini konsumen merasa puas dengan layanan dari perusahaan.
Gambar 2. 1
The Theory of Planned Behavior
positif dan negatif. Behavioral intention positif dapat berupa membagikan cerita
orang lain, tetap loyal dengan perusahaan, dan berani membayar dengan harga
mengenai perusahaan kepada orang lain. Pada penelitian ini berupaya dalam
mengetahui nilai yang bersifat positif dari behavioral intention yaitu loyalitas.
pembelian ulang serta konsisten dalam menggunakan suatu produk atau jasa
dimasa yang akan datang, tidak terpengaruh oleh pengaruh situasional dan usaha-
usaha pemasar lain yang dapat menyebabkan konsumen beralih (Oliver, 1999).
Loyalitas adalah elemen yang penting pada dunia bisnis, hal tersebut
jasa (Putera & Wahyono, 2018). Alfin & Nurdin (2017) berpendapat bahwa
atau dalam hal ini adalah konsumen terhadap produk atau jasa tertentu (Samira &
Zuhra, 2016). Menurut Murti (2013) loyalitas adalah kesetiaan seseorang terhadap
produk atau jasa dimasa yang akan datang, tidak terpengaruh oleh pengaruh
pembelian secara rutin, membeli produk atau jasa yang masih terkait, memberi
rekomendasi pada orang lain, dan menunjukan kekebalan terhadap pesaing
(Tanisah & Maftuhah, 2015). Berdasarkan pendapat dan definisi yang telah
komitmen dari konsumen pada produk atau jasa suatu perusahaan seperti setia
pada produk atau jasa dari suatu perusahaan, melakukan pembelian yang
disekitarnya.
manfaat atau keuntungan bila memiliki konsumen yang loyal, sebagai berikut:
2. Biaya transaksi seperti biaya negosiasi kontrak, proses pesanan, dan lain-
oleh sedikitnya konsumen pergi artinya sedikit pula yang perlu diganti.
1. Kepuasan (Satisfaction)
Konsumen akan menjadi loyal terhadap produk atau jasa dari perusahaan
apa bila ia mendapatkan kepuasan dari produk atau jasa tersebut. Respon
yang panjang. Dapat dikatakan, pada kondisi tersebut konsumen akan tetap
3. Komitmen (Commitment)
Pada suatu produk atau jasa yang kuat terdapat konsumen yang memiliki
kepercayaan pada produk tersebut terkait dari kinerja produk atau jasa.
namun disebakan karena konsumen percaya terhadap produk atau jasa dari
perusahaan.
Perbedaan pengorbanan dan atau resiko kegagalan yang ada, biaya, energi,
layanan tetapi meraka juga membeli lini produk atau jasa lain dari
Konsumen yang loyal akan menolak untuk menggunakan produk atau jasa
2. Repurchase intention
3. Price insensitivity
4. Complaint behavior
dalam mengukur customer loyalty indikator yang digunakan adalah indikator yang
diungkapkan oleh Griffin (2016, p. 31) yaitu melakukan pembelian secara teratur,
membeli antar lini produk dan jasa, mereferensikan kepada orang lain, dan
indikator tersebut dirasa tepat untuk mengukur variabel customer loyalty atau
terhadap merek dari perusahaan tertentu (Kotler, 2002, p. 42). Tujuan inti dari
memilki arti cukup baik/ memadai dan “facio” yang artinya adalah melakukan
atau membuat. Kepuasan konsumen dapat diartikan secara singkat adalah upaya
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya mengenai kinerja dan hasil
suatu produk atau jasa dengan harapan-harapanya. Kinerja perusahaan yang tidak
sesuai atau berada dibawah harapan, mengekibatkan konsumen merasa tidak puas
atau kecewa, namun jika kinerja dari perusahaan sesuai atau memenuhi harapan
maka konsumen akan merasa puas, dan bila kinerja dirasa melebihi harapan akan
sesuai dengan yang diharapkan konsumen maupun melebihi dari apa yang
merupakan tingkat kesesuaian produk dan jasa dari perusahaan dengan yang
sebagai berikut:
konsumen.
produk atau jasa dari perusahaan tertentu, yang dikenal memiliki tingkat
kepuasan yang tinggi dikarenakan kepuasan muncul dari self esteem (nilai
4. Harga, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan relatif lebih murah
tetapi dengan kualitas yang sepadan dengan yang diberikan pesaing, dapat
pendapat atau opini baik positif atau negatif dari rekan, word of mouth
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari iklan konsvensional karena
1. Overall satisfaction
perusahaan terkait. Apakah kinerja produk atau jasa yang dirasakan sudah
3. Comparison to Ideal
1. Kesesuaian harapan
oleh konsumen.
3. Kesediaan merekomendasikan
Adalah konsumen yang bersedia untuk merekomndasikan produk atau jasa
Tjiptono (2005, p. 365) yang dinilai cukup ideal untuk menilai custtomer
kualitas suatu produk atau kualitas layanan/ jasa yang ditawarkan. Permana (2013)
keunggulan, oleh karena itu kualitas yang dipersepsikan dapat diartikan sebagai
secera keseluruhan.
mengenai layanan yang diberikan oleh perusahaan jasa (Hussain et al., 2015).
kinerja dari karyawan, namun setiap penilaian dari konsumen akan menjadi
bukanlah produk yang bersifat fisik melainkan fungsi dari persepsi, oleh
faktor sepeti ketepan waktu, akurat, serta perhatian dan keramahan. Salain
itu sifat dari layanan adalah tidak tahan lama, banyak variasi, dan tidak
tiga faktor tersebut adalah faktor inti kualitas sistem yang responsif pada
4. Implementasi
dan kualitas sarana dan prasarana fisik yang dimiliki yang dimiliki
dari pegawainya.
2. Reliability (Keandalan)
3. Responsiveness (ketanggapan)
ketidaksesuaian waktu.
spesifik.
5. Durability (daya tahan), berkaitan dengan berapa lama suatu produk dapat
bentuk fisik yang menarik, model desain yang artistic, warna, dan lainnya.
pada pendapat yang terlah dipaparkan oleh Parasuraman et, al (1985, p. 23) yaitu
Harga adalah satu dari beberapa elemen yang ada pada bauran pemasaran,
Lebih spesifik pada pemasaran jasa. Dapat diartikan harga merupakan jumlah
uang (satuan moneter) maupun konteks lain yang berupa (non moneter) namun
suatu jasa (Tjiptono, 2014, p. 198). Kotler & Keller (2009, p. 180) berpendapat
pada pemasaran, persepsi memiliki arti yang lebih penting jika dibandingkan
bahwa persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, namun terdapat
peranan hubungan yang merangsang bidang yang mengelilinginya dan kondisi
Menurut Kotler & Keller (2009, p. 67), harga menjadi bagian elemen
menimbulkan biaya. Harga ialah sejumlah uang yang dibayarkan pada jasa, atau
sejumlah nilai yang ditukatkan oleh konsumen untuk mendapatkan manfaat dalam
memiliki ataupu ketika menggunakan barang atau jasa (Kotler & Armstrong,
2008). Menurut (2017) berpendapat bahwa harga merupakan jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk
produk atau jasa. Pendapat ahli lainnya mengungkapkan bahwa persepsi harga
atau jasa dengan manfaat yang diperoleh konsumen (Fernanda, 2016). Harjati &
low, as fair) has a strong influence on both purchase intentions and purchase
terkait harga dimana konsumen menilai harga tertentu (baik tinggi, rendah,
maupun wajar) memberi pengaruh yang kuat pada keinginan membeli dan
kepuasan pembelian.
Terdapat banyak istilah yang terdapat pada harga, bisa disimpulkan bahwa
dalam menetapkan harga bergantung dengan jenis produk yang lebih mengerucut
pada transaksi produk atau jasa. Pemasar biasanya dalam menetapkan harga lebih
memiliki pemahaman yang mendalam pada tujuan spesifik yang ingin dicapai.
Terdapat tiga kategori tujuan yang spesifik penetapan harga jasa, yaitu:
tujuan penetapan harga jasa yang diajabarkan dalam program penetapan harga,
harga pada permintaan, oleh karena itu perubahan unit penjualan yang
yaitu perubahan penjualan per unit dan perubahan penerimaan per unit.
2. Faktor Persaingan
b. Produk substitusi.
3. Faktor Biaya
Biaya tetap dan biaya variabel merupakan struktur biaya perusahaan yang
menjadi landasan dasar dalam menentukan batas bawah harga. Maka dari
itu tingkat inimal harga harus bisa menutup biaya setidaknya biaya
variabel.
4. Faktor Lini Produk
produk yang dihasilkan oleh perisahaan yang sama. Hal tersebut akan
hubungan yang terjadi antara produk satu dengan lainya, dimana selain
digunakan dalam penetapan harga jasa. Pada intinya diapaparkan secara jelas
dimana harga yang dibayarkan oleh konsumen terdapat kaitan dengan nilai yang
telah disimpulkan pada tiga kelompok utama yang saling terkait, sebagai berikut:
produk atau jasa. Nilai diartika sebagai perbandingan atau rasio diantara
persepsi pada manfaat dengan biaya-biaya yang dibayarkan untuk
cepat. Harga merupakan suatu elemen yang dapat berubah atau beradaptasi
suatu produk atau jasa dengan produk atau jasa lainnya. Mahal murahnya
bertransakasi.
2. Harga yang sesuai dengan kualitas produk atau jasa, dimana harga yang
konsumen berbeda dari harga yang termurah sampai termahal. Harga yang
di tentukan diharapkan konsumen banyak yang membeli atau
indikator yang digunakan dalam mengukur persepsi harga adalah pendapat dari
(Dinawan, 2010, p. 36) dan Tjiptono (2014, p. 209), yaitu Harga yang sesuai
dengan kualitas produk atau jasa, harga yang sesuai dengan manfaat, dan harga
yang terjangkau.
Kepercayaan yang muncul dari konsumen pada suatu perusaha dapat diihat
dari sikap konsumen yang percaya dengan apa yang dimiliki oleh perusahaan
tersebut, merupakan akibat saat memberi pelayanan yang baik, memuaskan, dapat
(Darwin & Kunto, 2014). Mowen & Minorm dalam Sangadji & Sopiah (2013, p.
melalui proses evaluasi mendalam mengenai penjualan, produk atau jasa serta
kerpercayaan akan muncul dari keinginan dalam menyadarkan diri pada hubungan
atau berpartner yang didasari oleh keyakinan yang tentunya terdapat risiko
tertentu.
hubungan emosional positif yang konsisten dalam waktu yang tidak sebentar
walaupun menjadi pihak yang dipercaya bukan hal yang mudah dan diperlukan
usaha bersama. Keyakinan antara kedua belah pihak akan memunculkan perilaku
Kepercayaan juga dapat mengurangi risiko pada saat bermitra serta membangun
hubungan jangka panjang dan meningkatkan komitmen (Darwin & Kunto, 2014).
II.6.2 Jenis-Jenis Customer Trust
manajer wajib mengetahui pahwa kepercayaan pada objek, atribut, dan manfaat
dengan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu yang berkaitan dengan
2. Kepercayaan Atribut-Manfaat
Pada kepercayaan jenis ini adalah sejauh mana persepsi manfaat dari suatu
atribut hasilkan atau berikan pada konsumen. Produk dan jasa perlu
3. Kepercayaan Objek-Manfaat
jasa, dan orang tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu. Misalnya
2. Sifat yang diharapakan diberikan oleh partner, seperti bisa dipercaya serta
bisa diandalkan.
1. Ability (kemampuan)
kedua belah pihak. Karena dalam berbisnis tidak semata untuk mecari
tinggi.
3. Integrity (integritas)
1. Transparancy (transparasi)
bagi konsumen
2. Competencies (kompetensi)
4. Integrity (integritas)
indikator yang dijalaskan oleh Mayer et al., (1995, p. 717) yaitu: kemampuan
(construct logic), dengan ini, dalam mengatahui seberapa besar keterkaitan antar
Kualitas layanan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis,
yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Didukung dengan pendapat
Tjiptono dan Chandra (2012, p. 81) yang mengatakan jika konsumen memerlukan
bukti fisik, keandalan, keamanan, empati dan kepekaan terhadap produk atau jasa
Customer Satisfaction
Kualitas layanan yang baik terdapat persespsi yang terpenuhi, bila persepsi
konsumen terpenuhi akan timbul perasaan puas, dengan itu akan mendorong
konsumen untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan suatu produk atau
jasa yang diberikan oleh perusahaan terkait. Pernelian terdahulu telah dilakukan
Kepuasan dan loyalitas merupakan dua hal yang saling berkaitan, dimana
2020).
produk atau jasa yang diterimanya yang memunculkan rasa setia pada produk atau
jasa tersebut. Persepsi harga memiliki korelasi dengan harga yang diinginkan, hal
tersebut menyababkan harga berperan penting pada keputusan konsumen saat
memilih dan membangun loyalitas dengan produk atau jasa tertentu. Pada
yang sesuai serta menarik bagi konsumen memberi kontribusi positif terhadap
Customer Satisfaction
Persepsi harga adalah faktor penting yang perlu mendapat perhatian dari
suatu perusahaan. Persepsi harga memiliki tiga indikator dimana salah satu
indikatornya adalah kesesuaian harga dengan kualitas produk atau jasa, dimana
harga yang ditetapkan oleh produsen pada produk atau jasanya sesuai dengan
Loyalitas yang terjadi adalah akibat dari konsumen yang merasa sangat puas pada
produk atau jasa yang diterima dan hal tersebut menyebabkan munculnya rasa
setia pada produk atau jasa tersebut. Penelitian sebelumnya menunjukan adanya
hubungan antara persepsi harga dan kepuasan konsumen (Wilis & Nurwulandari,
Assegaff & Pranoto (2020) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara
persepsi harga dan loyalitas pelanggan yang dimediasi oleh kepuasan konsumen.
II.8.5 Hubungan Customer Trust terhadap Customer Loyalty
Customer Satisfaction
konsumen dalam interaksinya dengan perusahaan, pada hal ini dipengaruhi oleh
persepsi bahwa suatu perusahaan dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam
sangat susah dalam mencapai loyalitas konsumen tanpa melaui kesan pertama
yaitu kepuasan konsumen (Jahanshahi et al., 2011). Kotler & Keller (2009, p.
konsumen adalah kepuasan dari konsumen. Loyalitas yang tinggi tidak lepas dari
loyalitas, ketika konsumen sangat puas biasanya akan tetap setia dalam waktu
yang lama, membeli atau menggunakan lagi produk atau jasa bahkan ketika
itu konsumen juga akan membicarakan hal baik dari perusahaan maupun produk
atau jasanya kepada orang lain, mereka juga tidak terlalu memperhatikan merek
pesaing dan tidak sensitif dengan harga, konsumen juga turut menawarkan ide
produk atau jasa pada perusahaan, dan biaya pelayanan akan menjadi lebih
terjangkau dibanding dengan konsumen baru karena transaksi terjadi secara rutin
H1
H5
H7 H3
Customer Trust
H2
II.9 Hipotesis
Customer Loyalty
Customer Loyalty
Customer Loyalty
H4 : Customer Satisfaction berpengaruh positif dan signifikan
Customer Satisfaction
Customer Satisfaction
Referensi BAB 2
Ajzen, I. (2005). Attitides, Personality and Behavior (2nd ed.). Open University Press.
Akbar, M. M., & Parvez, N. (2009). Impact of Service Quality, Trust, and Customer
Satisfaction on Customer Loyalty. ABAC Journal, 29(1), 24–38.
Alfin, M. R., & Nurdin, S. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Pada Kepuasan
Pelanggan Yang Berimplikasi Pada Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ecodemica, 1(2).
Alfiyanto, C., Indriani, F., & Perdhana, M. S. (2020). The Effect of Service Quality on
Consumer Trust and Customer Satisfaction To Improve Customer Loyalty on Go-
Car Transportation Online in Semarang City. Diponegoro Journal of Economics,
9(1), 58. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme
Andesra, Y. (2016). Peran Kualitas Pelayanan dalam Membangun Kepercayaan dan
Loyalitas Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Simpang Empat. E-Jurnal
Apresiasi Ekonomi, 4(2), 139–150.
Assegaff, S. B., & Pranoto, S. O. (2020). Price Determines Customer Loyalty in Ride-
Hailing Services. American Journal of Humanities and Social Sciences Research,
3, 453–463. www.ajhssr.com
Bansal, H. S., & Taylor, S. F. (1999). The Service Provider Switching Model (SPSM):
A Model of Consumer Switching Behavior in the Services Industry. Journal of
Service Research, 2(2), 200–218. https://doi.org/10.1177/109467059922007
Barnes, J. G. (2003). Secrets of Customer Relationship Management : Rahasia
Manajemen Hubungan Pelanggan. Andi.
Basir, M., Modding, B., Kamase, J., & Hasan, S. (n.d.). Effect of Service Quality,
Orientation Services and Pricing on Loyalty and Customer Satisfaction in Marine
Effect of Service Quality, Orientation Services and Pricing on Loyalty and
Customer Satisfaction in Marine Transportation Services. www.ijhssi.org
Darwin, S., & Kunto, Y. S. (2014). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan terhadap
Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan dan Kepercayaan Pelanggan sebagai
Variabel Intervening pada Asuransi Jiwa Manulife Indonesia - Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra, 2(1).
Day, R. L. (1984). Modeling Choices Among Alternative Responses to Dissatisfaction.
Https://Www.Acrwebsite.Org/Volumes/5934/Volumes/%20v11/NA-11.
Dinawan, M. R. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian (Studi kasus pada konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya
Semarang). Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, IX(3), 335–369.
www.cahyamotor.com/index
Essiam, J. O. (2013). Service Quality and Patients Satisfaction with Healthcare
Delivery: Empirical Evidence from Patients of the Out Patient Department of a
Public University Hospital in Ghana. European Journal of Business and
Management, 5(28). www.iiste.org
Fasochah, & Hartono. (2013). Analisis Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Layanan
terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel
Mediasi (Studi pada RS Darul Istiqomah Kaliwungu Kendal). Jurnal Ekonomi
Manajemen Akuntansi, XX(34).
Fernanda, I. V. (2016). Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas, Persepsi Risiko,
Terhadap Niat Pembelian Produk Merek Toko Indomaret di Surabaya. Skripsi.
Griffin, J. (2005). Customer Loyalty: Menumbuhkan & Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan. Erlangga.
Griffin, J. (2016). Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan. Erlangga.
Halim, P., Swasto, B., Hamid, D., & Firdaus, M. R. (2014). The Influence of Product
Quality , Brand Image , and Quality of Service to Customer Trust and Implication
on Customer Loyalty. European Journal of Business and Management, 6(29),
159–166.
Hamzah, M. L., Purwati, A. A., Jamal, A., Sutoyo, & Rizki, M. (2021). An Analysis of
Customer Satisfaction and Loyalty of Online Transportation System in Pekanbaru,
Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 704(1).
https://doi.org/10.1088/1755-1315/704/1/012029
Harjadi, D. (2021). The Effect of Service Quality and Trust on Customer Loyalty and
Satisfaction: A Case Study of Online Taxi Customers in Indonesia. Journal of
Contemporary Issues in Business and Government, 27(06).
https://doi.org/10.47750/cibg.2021.27.06.120
Harjati, L., & Venesia, Y. (2015). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Persepsi Harga
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Maskapai Penerbangan Tiger Air Mandala.
E-Journal WIDYA Ekonomika, 1(1), 64–74.
Hawkins, D. I., & Mothersbaugh, D. L. (2010). Customer Behavior: Building
Marketing Strategy (11th ed.). McGraw-Hill.
Hendrayati, H., Askolani, A., Achyarsyah, M., Sudrajat, C. T., & Syahidah, R. K.
(2020). E-Service Quality and Price to Build Online Transportation Loyalty in
Indonesia. GATR Journal of Management and Marketing Review, 5(1), 16–30.
https://doi.org/10.35609/jmmr.2020.5.1(2)
Hussain, R., al Nasser, A., & Hussain, Y. K. (2015). Service quality and customer
satisfaction of a UAE-based airline: An empirical investigation. Journal of Air
Transport Management, 42, 167–175.
https://doi.org/10.1016/j.jairtraman.2014.10.001
Hussein, A. S., & Hapsari, R. (2021). The Impact of Interactivity, Perceived
Effectiveness, Trust, and Experiential Marketing on Online Transportation
Customer Loyalty. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan| Journal of Theory and
Applied Management, 14(3), 324. https://doi.org/10.20473/jmtt.v14i3.30111
Indriani, N. R., Rachma, N., & Hufron, M. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Experiental Marketing terhadap Word of Mouth melalui Kepuasan pada Wisata
Pulau Merah Banyuwangi. 67–78.
Jahanshahi, A. A., Gashti, M. A. H., Mirdamadi, S. A., Nawaser, K., & Khaksar, S. M.
S. (2011). Study the Effects of Customer Service and Product Quality on
Customer Satisfaction and Loyalty. International Journal of Humanities and
Social Science, 1(June 2011), 253–260.
Khan, M. A., Zubair, S. S., & Malik, M. (2019). An assessment of e-service quality, e-
satisfaction and e-loyalty: Case of online shopping in Pakistan. South Asian
Journal of Business Studies, 8(3), 283–302. https://doi.org/10.1108/SAJBS-01-
2019-0016
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran Jilid 2 (10th ed.). PT Prenhallindo.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (12th ed.). Erlangga,
Jakarta.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Erlangga, Jakarta.
Kristanto, K., & Adiwijaya, M. (2018). Pengaruh Kualitas, Harga, dan Pengalaman
Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Rumah Makan Leko. AGORA,
6(1), 1–10.
Lie, D., Sudirman, A., Efendi, E., & Butarbutar, M. (2019). Analysis of mediation
effect of consumer satisfaction on the effect of service quality, price and consumer
trust on consumer loyalty. International Journal of Scientific and Technology
Research, 8(8), 421–428.
Lupiyoadi, R. (2001). Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Sakemba
Empat.
Masrul, O. :, & Karneli, O. (2017). PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN
STORE LOCATION TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Pada
Konsumen Produk Texas Chicken Plaza Citra Pekanbaru). In JOM FISIP (Vol. 4,
Issue 2).
Mayer, R. C., Davis, J. H., & Shoorman, F. D. (1995). An Integrative Model of
Organizational Trust. Academy of Management Review, 20(3), 709–734.
Murti, S. H. (2013). Pengaruh Dimensi Relationship Marketing Terhadap Loyalitas
Pelanggan. Management Analysis Journal.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj
Oliver, R. L. (1999). Whence Consumer Loyalty? Source: Journal of Marketing, 63,
33–44. https://doi.org/https://doi.org/10.2307/1252099
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1985). A Conceptual Model of
Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of Marketing,
49(4), 41. https://doi.org/10.2307/1251430
Pasharibu, Y., Paramita, E. L., & Febrianto, S. (2018). Price, service quality and trust
on online transportation towards customer satisfaction. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis, 21(2), 241–266. https://doi.org/10.24914/jeb.v21i2.1965
Permana, A. H. (2020). Price and Customer Satisfaction on Loyalty: An Empirical
Study of Online Transportation in Indonesia. International Journal of Innovative
Science and Research Technology, 5(3).
Permana, M. V. (2013). Peningkatan Kepuasan Pelanggan melalui Kualitas Produk dan
Kualitas Layanan. JDM, 4(2), 115–131.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm
Purwianti, L., & Tio, K. (2017). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Behavioural
Intention. Jurnal Manajemen Maranatha, 17(1), 15–32.
http://journal.maranatha.edu/jmm
Putera, A. K., & Wahyono. (2018). Pengeruh Kualitas Pelayanan, Citra Merek, dan
Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Konsumen. In
Management Analysis Journal (Vol. 7, Issue 1). http://maj.unnes.ac.id
Ramdhani, R. S., Nursyamsi, I., & Reni, A. (2020). The Effect of Service Quality and
Marketing Mix On Customer Satisfaction and Loyalty in Grab Application
Service Users in Makassar. Global Scintific Journals, 8(2).
https://www.researchgate.net/publication/343524341
Rivai, A. R., & Wahyudi, T. A. (2017). Pengaruh Persepsi Kualitas, Citra Merek,
Persepsi Harga terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Kepercayaan dan Kepuasan
Pelanggan Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Bisnis Dan Komunikasi, 4(1).
Riyadi, J. (1999). Gerbang Pemasaran. Erlangga.
Samira, I., & Zuhra, S. E. (2016). Pengaruh Nilai Belanja Hedonis dab Utilitarian
terhadap Loyalitas Destinasi dengan Kepuasan Belanja secara Keseluruhan
Sebagai Variabel Mediasi pada Destinasi Wisata Kota Sabang. In Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Manajemen (Vol. 1, Issue 1).
Sangadji, E. M., & Sopiah, N. W. (2013). Perilaku Konsumen (Pendekatan Praktis:
disertai Himpunan Jurnal Penelitian (1st ed.). Andi.
Saputri, R. S. D. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Loyalitas
Pelanggan Grab Semarang. CoverAge: Journal of Strategic Communication,
10(1), 46–53. https://doi.org/10.35814/coverage.v10i1.1232
Soniawati, N., & Abdullah, T. (2016). Pengaruh Atmospheric Experiences Terhadap
Loyalitas Pelanggan di The Restaurant Padma Hotel Bandung. Tourism and
Hospitaly Essentials (THE) Journal, VI(2), 1067–1076.
Sudirman, A., Halim, F., & Pinem, R. J. (2020). Kepercayaan Sebagai Pemediasi
Dampak Citra Merek dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Gojek. Jurnal
Pemasaran Kompetitif, 3(3), 66. https://doi.org/10.32493/jpkpk.v3i3.4822
Sukmawati, I., & Massie, J. D. (2015). The Effect of Service Quality Mediated by
Customer Satisfaction and Trust Toward Customer Loyalty in PT Air Manado. In
Jurnal EMBA (Vol. 729, Issue 3).
Sulistyo, R. (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Persepsi Harga terhadap
Loyalitas Pelanggan dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Mediasi
(Studi Kasus Konsumen Indomaret Babarsari Yogyakarta). Universitas Negeri
Yogyakarta.
Tampubolon, L. L. (2021). Pengaruh fasilitas, kualitas pelayanan dan kepercayaan
terhadap kepuasan pelanggan pengguna jasa maxim di kota batam.
Tanisah, & Maftuhah, I. (2015). The Effects of Service Quality, Customer Satisfaction,
Trust, and Perceived Value towards Customer Loyalty. JDM, 6(1), 55–61.
http://jdm.unnes.ac.id
Tjiptono, F. (2005). Pemasaran Jasa. Bayumedia Publishing.
Tjiptono, F. (2012). Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Penerbit Andi.
Tjiptono, F. (2014). Pemasaran Jasa. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Walandouw, G. I. M., Mekel, P. A., & Soegoto, A. S. (2014). Kualitas Pelayanan dan
Citra Merek Pengaruhnya terhadap Kepercayaan Nasabah Bertransaksi E-Banking
melalui Kartu Debit Taplus BNI. Jurnal EMBA, 2(2), 1261–1271.
Wijaya, C. V. (2017). Kepuasan Konsumen Depot Madiun Masakan Khas Bu Rudy.
Agora, 5(1).
Wilis, R. A., & Nurwulandari, A. (2020). The effect of E-Service Quality , E-Trust ,
Price and Brand Image Towards E-Satisfaction and Its Impact on E-Loyalty of
Traveloka ’ s Customer. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan
Akuntansi), 4(3), 1061–1099.
Wood, I. (2009). Layanan Pelanggan; Cara Praktis, Murah dan Inspiratif Memuaskan
Pelanggan Anda (1st ed.). Graha Ilmu.
Zeithalm, V. A., Bitner, M. J., & Gremler, D. D. (2017). Service Marketing:
Integrating Customer Focus Across the Firm (7th ed.). McGraw-Hill Education.