Casing adalah pipa yang dimasukkan kedalam sumur bor dimana casing ini memiliki
beberapa fungsi yang penting baik dalam pekerjaan pemboran (drilling) maupun dalam
pekerjaan penyelesaian sumur (completion). Casing merupakan komponen yang cukup mahal
dan harus diperhitungkan dalam pekerjaan pemboran karena biasanya biaya untuk casing
berkisar antara 25% sampai dengan 30% dari keseluruhan biaya pemboran suatu sumur.
Pembahasan :
1. Conductor Casing
Conductor Casing merupakan rangkaian casing yang pertama. Conductor casing
(conductor pipe) ini ditanamkan pada titik dimana suatu sumur akan dibor dengan cara
menumbuknya dengan menggunakan diesel hammer. Kedalaman conductor pipe ini berkisar
antara 10 ft sampai dengan 300 ft tergantung dari kondisi lokasi yang akan dibor. Ukuran
diameter conductor pipe biasanya antara 16 inci sampai dengan 36 inci. Conductor pipe
ini harus mempunyai ukuran yang lebih besar agar casing berikutnya bisa masuk
kedalamnya.
2. Surface casing
Surface casing ialah casing yang dimasukkan kedalam sumur/lobang bor melalui
conductor pipe. Kedalaman (setting) dari surface casing ini akan sangat bergantung dari
kedalaman formasi yang tidak solid (unconsolidated formation). Biasanya surface casing
ini memiliki ukuran diameter antara 9-5/8 inci sampai dengan 20.0 inci. Karena
temperatur, tekanan dan fluida yang korosif cenderung meningkat sejalan dengan kedalaman
lobang bor, maka pemilihan jenis besi casing (grade) harus disesuaikan dengan kondisi
sumur.
4. Production Casing
Production casing ialah rangkaian pipa selubung yang terakhir dimasukkan kedalam
lobang bor. Ukuran production casing ini akan sangat bergantung dari perkiraan jumlah
produksi dari sumur tersebut. Semakin tinggi produksi suatu sumur akan semakin besar
ukuran production casing yang akan digunakan. Biasanya production casing ukuran
diameternya antara 13.0 inci sampai dengan 7.0 inci.
5. Liner
Liner ialah merupakan rangkaian casing produksi (production casing) yang dipasang
dalam lobang bor/sumur tetapi tidak sampai kepermukaan. Biasanya liner dipasang pada
intermediate casing dengan menggunakan packer atau slip. Didalam pemasangannya, liner
biasanya akan berhimpitan (overlap) dengan intermediate casing antara 100 ft sampai dengan
150 ft.
Kegunaan Liner :
Dugunakan untuk mengurangi biaya casing dan biaya untuk running casing. Jika liner
ini harus disambung sampai kepermukaan dengan menggunakan rangkaian casing lainnya,
maka rangkian casing ini disebut dengan “Tie Back” string.
Standarisasi Casing
American Petroleum Institute (API) telah membuat dan mengembangkan standard dan
spesifikasi untuk casing dan tubing yang digunakan dalam lapangan perminyakan. Salah satu
standard yang lebih umum digunakan baik untuk casing maupun untuk tubing ialah berat per
satuan panjang (weight per unit length) yang biasanya ditulis dengan pound per foot (ppf).
Terdapat 3 (Tiga) Standard API Untuk Berat Casing:
Nominal Weight: Berat yang dihitung secara teoritikal terhadap casing yang
mencakup derat pin dan coupling nya untuk setiap panjang 20 feet.
Plain End Weight: Berat batangan casing dimana casing tersebut diukur beratnya
tanpa memiliki derat dan coupling.
Threaded and Coupled Weight: Berat batangan casing yang memiliki derat pada
kedua ujungnya dan coupling pada salah satu ujungnya.
Terdapat 3 (Tiga) Standard API Untuk Panjang Casing:
R-1: Kisaran panjang setiap batangan casing antara 16 ft sampai dengan 25 ft, 95%
memiliki panjang diatas 18 ft.
R-2: Kisaran panjang setiap batangan casing antara 25 ft sampai dengan 34 ft, 95%
memiliki panjang diatas 28 ft.
R-3: Kisaran panjang setiap batangan casing lebih dari 34 ft, 95% memiliki panjang
diatas 36 ft.
Selain standard panjang (range) dan berat (weight) terdapat pula standard grade (jenis
besi) yang menggambarkan property/sifat besi atau metal dari casing. Didalam penulisan
property besi dari casing, “huruf” akan menerangkan grade casing sedangkan “angka” akan
menerangkan minimum yield point dari casing. Misalkan: Casing J-55 berarti casing tersebut
memiliki grade “J” dan minimum yield point casing ini besarnya 55.000 psi.
Coupling
Coupling ialah bagian dari casing yang mana ukurannnya tidak begitu panjang dan
digunakan untuk menyambung batangan casing yang satu dengan lainnya. Jenis besi (grade)
dari coupling ini biasanya sama dengan jenis besi casing dan kekuatannya boleh jadi berbeda.
Terdapat 4 (Empat) Spesifikasi API Untuk Coupling:
1. Short Round Threads & Couplings (CSG).
2. Long Round Threads & Couplings (LCSG).
3. Buttress Threads & Couplings (BCSG).
4. Extremeline Threads (XCSG).
Short round threads & couplings (CSG) dan long round threads & couplings (LCSG)
memiliki bentuk derat yang sama yakni bulat (rounded) yang terdiri dari 8 derat setiap inci
yang biasanya disebut dengan API-8 rounds. Perbedaan pada kedua jenis coupling ini hanya
terletak pada panjang derat yang ada pada coupling. Karena coupling LCSG lebih panjang
dari coupling CSG, maka coupling LCSG memiliki derat lebih banyak dan kekuatannya juga
akan lebih besar jika dibandingkan dengan coupling CSG. Bentuk derat pada buttress
coupling (BCSG) adalah segi empat (square) yang memiliki 5 derat untuk setiap inci.
Coupling buttress ini juga memiliki ukuran coupling yang panjang dan tentunya juga
memiliki derat yang cukup banyak untuk memberikan kekuatan pada kuncian dan tarikan
casing. Sementara coupling jenis extremeline (XCSG) sangat berbeda dengan ketiga jenis
coupling diatas karena setiap couplingnya memiliki box dan pin.
3. Memasukkan Casing Kedalam Sumur Sesuai Prosedur & Rekomendasi Yang Berlaku.
Memastikan jenis, ukuran dan jumlah casing yang baru datang/dibongkar dengan menggunakan
Lembar Daftar Pemeriksaan Casing.
Memastikan peralatan casing (elevator, slip, tong) tersedia dan dalam kondisi baik.
Memastikan jenis dan jumlah peralatan pelengkap casing/accessories (float shoe, float collar,
centralizer) tersedia dan dan cocok dengan ukuran casing.
Memastikan turunan (swage) dari casing yang akan dimasukkan kearah alat sirkulasi/pompa
(sebagai alat well control) tersedia dan cocok.
Mempersiapkan ukuran casing (casing tally) secara benar dan memastikan kembali jumlah casing
yang akan dimasukkan dan jumlah casing yang akan tinggal diluar.
Mengangkat casing satu persatu dari rak keatas V-door atau meja kerja.
Memastikan tidak ada sumbatan atau barang-barang lainnya didalam casing (menggunakan rabit
jika perlu) sebelum casing tersebut disambung.
Menggunakan casing compound yang cocok dan casing thread lock jika diperlukan.
Melakukan penguncian casing sesuai dengan torsi yang dianjurkan.
Menentukan cara-cara/prosedur yang benar untuk memasukkan casing kedalam sumur (pengisian
casing dengan lumpur, kecepatan turun casing, dll).