Makalah Pembelajaran Seni Musik SD - Siti Nur Anisa Putri (20129077)
Makalah Pembelajaran Seni Musik SD - Siti Nur Anisa Putri (20129077)
Nama :
Dosen Pengampu :
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ‘’seni musik yang berkembang didaerah asal’’. Shalawat beserta salam, tidak
lupa pula kami sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW, karena berkat usaha beliau
kita semua dapat menikmati indahnya islam dan ilmu pengetahuan yang kita rasakan
pada saat ini.
Dalam kesempatan ini izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Bapak Mansurdin, S.Sn., M.Hum, dosen pengampu yang telah memberikan arahan
dan bantuan terhadap penyusunan makalah ini.
Orang tua yang telah membantu baik dalam segi moril dan materil.
Dan pihak yang telah membantu bersama-sama menyusun pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat
menjadi acuan dan pembelajaran bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................
BAB I ...............................................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ...........................................................................................................
B. Saran ......................................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekayaan seni budaya Indonesia sangat beragam, hampir setiap daerah memiliki ciri
khas tersendiri, bahkan unik dan tidak dapat ditemukan di daerah lain terutama seni musik.
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah-
daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini terletak pada isi lagu dan
instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakter yang khas yakni syair dan
melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Sekarang eksistensi musik etnik
(tradisional) terdesak oleh kemajuan pesat musik pop dan modern. Bertolak dari hal diatas
Taman Mini "Indonesia Indah" yang mendapat penetapan oleh kementerian Budaya dan
Pariwisata tahun 2012 sebagai Lembaga Pelestari Budaya Indonesia merasa prihatin dan
terpanggil untuk turut melestarikan musik nusantara. oleh karena itu perlu segera dilakukan
upaya untuk mengiatkan kembali aktifitas bermusik etnik, yang salah satunya adalah dengan
mengadakan parade musik daerah/melakukan pementasan. Melalui kegiatan Parade Musik
daerah ini diharapkan dapat menggugah semangat para pelaku seni maupun para dermawan
untuk aktif berperan serta melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya di bidang seni
musik. Musik Daerah ini diharapkan kekayaan seni budaya Indonesia dapat terus dilestarikan
dan menarik minat generasi muda untuk menekuni dan mengembangkan potensi guna
mengharumkan nama bangsa dan negara Republik Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Talempong Unggan?
2. Apa Fungsi Dan Kegunaan Talempong Unggan?
3. Bagaimana Teknik Memainkan Talempong Unggan?
4. Komposisi Musik Dalam Memainkan Talempong Unggan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Talempong Unggan
2. Untuk mengetahui fungsi dan kegunaan Talempong Unggan
3. Untuk mengetahui Teknik Memainkan Talempong Unggan
4. Untuk mengetahui Komposisi Musik Dalam Memainkan Talempong Unggan
BAB ll
PEMBAHASAN
A. Talempong Unggan
Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau.
Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong
dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu.
Lagu-lagu Talempong Unggan juga khas, tidak ada di tempat lain. Penamaan lagu
berasal dari alam misalnya, Ramo-Ramo Tabang Tinggi, Pararakan Kunto dll. Seniman yang
ahli memainkan Talempong Unggan ini, juga mampu menirukan musik atau lagu-lagu yang
berkembang di masyarakat. Konon dulunya, Talempong Unggan memiliki kekuatan gaib
yang oleh masyarakat setempat disebut dengan “pitunang”. Setiap orang yang mendengar
suara merdu Talempong Unggan, akan tersentuh dan jatuh hati. Mereka bisa mendengar lagu-
lagu Talempong Unggan tanpa bosan dan betah berlama-lama menyaksikan Seni Tradisi ini.
Kesenian Talempong Unggan sampai saat ini masih dilestarikan di daerah asalnya.
Setiap acara perkawinan, tegak gelar adat, berkaul, atau acara menyambut tamu khusus
Talempong Unggan selalu menggiringi acara tersebut sampai selesai. Biasanya dimulai
sehabis panen padi sampai padi menguning berikutnya.
Talempong Unggan adalah seni tradisi yang sangan khas, Seni tradisi ini memang
sejak dulu berkembang dan dipertahankan masyarakat Nagari Unggan. Dalam pembuatan
film dokumenter disini akan menyajikan Sejarah dan budaya yang terkandung dalam seni
tradisional Talempong Unggan. Sehingga tujuan film dokumenter Talempong Unggan
terealisasikan dengan baik karena target audien belum tahu dengan sejarah Talempong
Unggan dan keunikannya supaya dapat menjadi panduan dari flim dokumenter tersebut.
Hal-Hal Yang Agak Berbau Mistis Juga Dijumpai Pada Saat Talempong Akan Dan
Sesudah Dipakai Yaitu Dengan Memandikannya Dengan Air Jeruk Dengan Tujuan
Talempong Tersebut Terbebas Dari Segala Kemungkaran Serta Memainkannya.
Fungsi Dan Kegunaan Talempong Unggan Pada Masyarakat Unggan Sangat Erat
Kaitannya Dengan Berbagai Upacara Siklus Kehidupan (Life Cycle Ceremony) Masyarakat
Unggan, Dan Talempong Unggan Dimainkan Khususnya Pada Jenis Upacara Adat. Jenis
Upacara Dan Kegiatan Adat Tersebut Yakni :
Talempong Unggan terdiri dari tiga jenis alat musik yaitu 5 talempong, 2 gendang,
dan 1 aguang. Pemainnya terdiri dari empat orang. Satu orang sebagai pemain talempong,
dua orang sebagai pemain gendang, dan satu orang sebagai pemain aguang. Para pemain ini
menggunakan teknik tertentu dalam memainkan masing-masing alat musik.
Alat musik talempong diletakkan di atas dua rentangan tali yang sejajar pada kayu
dengan posisi ke kiri ke kanan. Talempong memiliki pola nada yang tidak berurutan.
Umumnya, urutannya ialah 4-2-1-3-5. Nada 1 berada di tengah. Nada 1 diapit oleh nada 2 di
kiri dan nada 3 di kanan. Nada 4 berada di kiri nada 2, sedangkan nada 5 berada di kanan
nada 3. namun susunan nada talempong tidak berurutan dari kiri ke kanan. Posisi nada
disesuaikan dengan lagu yang akan dinyanyikan. Pada lagu Aandang Aguang dan Pararakan
Kuntu, pola nadanya adalah 2-4-5-3-1. Pada lagu Sikadudu, polanya adalah 1-3-5-4-2,
sedangkan pada lagu Tupai Bagaluik polanya adalah 5-2-4-3-1. Pemain talempong duduk
bersila dengan memegang pemukul dengan tangan kiri di atas lutut kiri dan tangan kanan di
atas lutut kanan. Pandangan pemain talempong menghadap ke depan.
Alat pemukul talempong dipegang oleh ibu jari dan telunjuk. Pemukul dipegang oleh
tangan kiri dan tangan kanan secara sejajar. Talempong dipukul dari jarak 10 sentimeter.
Besarnya bunyi yang dihasilkan ditentukan oleh kekuatan tangan. Posisi tangan berada pada
nada-nada yang paling luar menuju ke nada tengah. Talempong dipukul dengan empat cara.
Pertama, kedua tangan melebar dari arah kiri ke kanan. Kedua, kedua tangan mengarah ke
nada tengah. Ketiga, tangan kanan mengikuti arah tangan kiri. Keempat, tangan kiri
mengikuti arah tangan kanan.
D. Komposisi Musik Dalam Memainkan Talempong Unggan
Talempong Unggan umumnya dimainkan dengan notasi musik 1/16. Melodi yang
dihasilkan tidak mengikuti irama tertentu, tetapi cepat. Ketukannya menggunakan ketukan
2/4 dan ketukan 4/4. Tiap musik yang dihasilkan sesuai dengan cerita yang
mengiringinya. Ide musik yang digunakan terbagi menjadi dua. Pertama, musik yang
didasarkan pada nama daerah di sekitar Kampar Kiri hingga ke Unggan,
yaitu Kuntu, Ludai, Singingi, Silapan, dan Tanjung Balik. Kedua, musik yang didasarkan
pada peristiwa alam, seperti perkelahian tupai, tusukan kayu, kupu-kupu terbang, orang tua
mencari mangga, dan orang Habalan bertukar baju. Tiap musik memiliki bagian pembuka
dan isi lagu.
Musik pembuka dilakukan pada dua birama talempong, sedangkan isi lagu dimulai
sejak birama ketiga dengan talempong dan gendang. Setelahnya, musik diiringi oleh
talempong, gendang, dan aguang secara bersamaan hingga birama keenam. Birama ketiga
hingga keenam kemudian diulang terus menerus hingga lagu selesai.
Dalam Talempong Unggan, lagu dibagi menjadi tiga yaitu lagu lama, lagu gubahan,
dan lagu baru Lagu lama merupakan lagu yang membahas tentang sejarah masyarakat, seperti
lagu Pararakan Kuntu, Tanjuang Bolik, dan Singingi. Lagu gubahan merupakan ciptaan dari
para musikus yang didasari oleh pengalaman dan pemahaman tentang musik, seperti lagu
Cancang Taredek Jadi Ukia, Samalam di Loban, dan Muaro Peti. Lagu baru adalah lagu
daerah yang dinyanyikan dengan menggunakan Talempong Unggan, seperti Kelok Sambilan,
Tak Tontong, dan Kutang Barendo.
Lagu dinyanyikan saat pemain gendang mulai menabuh dan memberikan beberapa
melodi. Urutan lagu-lagu disesuaikan dengan urutan alat musik yang dimainkan dan
jumlahnya. Lagu terus dinyanyikan hingga semua alat musik dimainkan bersama. Permainan
musik akan diakhiri setelah melodi musik mulai berubah.
BAB lll
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat menjadi acuan dan
pembelajaran bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Semoga makalah yang
telah penulis susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
MK, Asri (September 2017). "Dampak Pembelajaran Teknik Permainan Talempong Pacik
Dan Talempong Unggan Terhadap Peningkatan Musikalitas Mahasiswa". Laga-laga. 1 (2):
92–102. ISSN 2597-9000.
Nengsih, Y.R. dan Syeilendra (September 2019). "Bentuk Penyajian Talempong Unggan
pada Acara Khitanan di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten
Sijunjung". Sendratasik. 8 (1): 70–77.
https://www.wisata.sijunjung.go.id/talempong-unggan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Talempong
https://groups.google.com/forum/#!topic/rantaunet/nGqsYuv6Jp0
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/alat-musik-untuk-kaum-hawa-khas-
minangkabau-talempong-unggan/