Anda di halaman 1dari 3

Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

Nama saya Hafizah Syafiqah Dzakirah, biasa dipanggil dengan sebutan Fiqoh. Saya lahir di Depok pada
tanggal 28 Agustus 2004, saat ini saya berusia 17 tahun. Saya memiliki satu kakak perempuan dan saya
adalah anak bungsu di keluarga saya. Hobi saya adalah menari. Saya mulai menari sejak kelas 4 SD. Tari
yang saya sukai adalah tari kreasi atau modern, tetapi saya juga menyukai tari tradisional. Saat saya
menari, beban dipikiran saya akan menghilang sehingga perasaan saya akan menjadi sangat senang
ketika menari.

Saya masuk ke Sekolah Dasar atau SD pada tahun 2010. Dari kelas 1 sampai kelas 3 saya banyak
melakukan hal yang saya sukai tetapi saya belum bisa menemukan hobi saya. Pada pertengahan tahun
2014 saya memasuki kelas 4 SD. Dikelas 4 SD ada ujian praktek untuk mata pelajaran SBK, kemudian
saya diajak oleh teman teman saya untuk menari tari kreasi di ujian praktek SBK. Awalnya saya ragu
karena sebelumnya saya tidak pernah menari, tetapi teman teman saya membujuk saya untuk menari.
Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk menari. Setelah beberapa kali kami berlatih, hari ujian pun
datang. Di hari ujian itu banyak sekali yang menonton dari guru, anak murid serta orang tua murid. Di
hari itu juga saya pertama kali menari dihadapan banyak orang. Sebelum memulai pertunjukan tarian
saya merasa sangat gugup, dan teman teman saya mulai menyemangati saya untuk percaya diri. Setelah
disemangati teman teman, saya menjadi lebih percaya diri dan siap untuk tampil. Waktu tampil pun tiba,
dan kami pun tampil dengan percaya diri. Kami diberi banyak dukungan dan tepuk tangan. Saat itu saya
mulai menyukai menari, dan setelah itu saya dan teman teman saya sering berlatih menari bersama.

Masa SD pun berlalu di lanjut dengan masa SMP saya pada tahun 2016. Saat saya kelas 1 SMP ada
acara pentas seni di sekolah saya. Setiap perwakilan kelas harus berpartisipasi untuk menampilkan
setidaknya satu pertunjukan di pentas seni. Pertunjukan dari perwakilan kelas saya adalah menari tari
tradisional bungong jeumpa. Perwakilan dari kelas saya adalah saya dan teman teman saya. Setelah
kami selesai tampil banyak guru dan murid yang menyukai penampilan kami dan juga memberi kami
banyak pujian. Setelah saya menyelesaikan kelas 1 SMP saya naik ke kelas 2 SMP. Dikelas 2 SMP ada
ujian praktek mata pelajaran seni budaya. Ujiannya adalah menari tari Saman. Satu kelas dibagi menjadi
6 kelompok. Saya masuk ke kelompok 2. Anggota di kelompok 2 rumahnya tidak saling berdekatan
sehingga kami jadi susah untuk sering berlatih. Karena kami Jarang berlatih, kami hanya bisa menghapal
setengah gerakannya. Sangat disayangkan, Hingga pada hari ujian kami hanya menampilkan setegah
gerakan tarinya saja. Walaupun saya menghapal setengah gerakannya saja saya masih sedikit
menghapal nya sampai sekarang.

Suatu saat saya mendapat komentar yang buruk menurut saya. Keluarga saya yang mengetahui saya
suka menari berkomentar kalau badan saya kaku sehingga tidak cocok untuk menari. Saya yang
mendengar hal itu merasa sedih. Saya sempat berpikir kalau saya akan berhenti menari, tetapi saya
langsung berpikir untuk tidak menyerah. Semenjak saat itu saya mulai melatih badan saya agar tidak
kaku saat menari dan saya ingin membuktikan bahwa saya bisa. Seiring saya banyak berlatih saya
menjadi banyak berkembang dan lebih percaya diri lagi untuk menari, juga keluarga saya sudah mulai
terbiasa dengan saya yang suka menari. Setelah kelas 2 SMP berlalu saya pun naik ke kelas 3 SMP. Saat
itu teman teman saya sudah banyak yang tau saya suka menari. dan seperti biasa di SMP saya ada acara
pentas seni setiap tahunnya. Dan perwakilan dari kelas saya memilih untuk menampilkan tari kreasi.
Saya ikut berpartisipasi di penampilan tersebut. Dan kami menyelesaikannya dengan baik. Banyak guru
dan murid yang memberi pujian untuk kami. Setelah itu saya semakin percaya diri dalam menari.

Pada tahun 2019 saya memasuk Sekolah Menengah Atas atau SMA. Di SMA saya juga dilakukan acara
pentas seni. Pentas seni pertama di SMA saya yaitu saat saya kela 1 SMA. Disana banyak murid yang
menampilkan pertunjukan dan juga ada pertunjukan dari artis. Diantara pertunjukan yang ditampilkan,
penampilan yang sangat menarik bagi saya adalah penampilan tari modern. Ternyata penampilan
tersebut dibawakan oleh Club dance yang ada di SMA saya. Setelah itu saya langsung tertarik untuk
masuk ke Club dance tersebut. Kemudian saya mendaftar untuk menjadi anggota dan akhirnya saya
menjadi anggota Club dance tersebut. Disana saya banyak belajar basic dalam menari. Setelah masuk ke
Club dance di sekolah saya, saya merasa banyak berkembang dalam menari. dan kami juga banyak
tampil untuk acara dari sekolah seperti pentas seni dan lain lain. Kami juga mengikuti lomba. Akan
tetapi, tidak berjalan semulus yang dibayangkan. Kami tidak menang dalam lombanya. Tetapi kami tidak
menyerah dan kami terus berlatih untuk mengikuti lomba lainnya.

Dan suatu hari tiba saya mengikuti lomba lagi, tetapi tidak bersama Club dance sekolah saya
melainkan bersama teman teman saya. Kami mengikuti lomba online yang terdapat di media sosial
Twitter. Kami membuat video tari kami dan mengunggahnya di Twitter. Setelah kami mengunggahnya
banyak yang menyukai video tari kami. Kemudian hari pengumuman pemenang pun tiba. Saya dan
teman teman saya sangat gugup dengan hasil yang akan diumumkan. Setelah selang beberapa menit
kami menunggu, akun Twitter milik teman saya disebut oleh pemilik akun yang mengadakan lomba
tersebut yang menandakan bahwa kami menang lomba. Saya dan teman-teman saya merasa sangat
senang karena kemenangan tersebut merupakan kemenangan pertama kami dalam lomba tari.

Dari pengalaman yang telah saya alami, saya yakin bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil jika
kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Saya tidak akan berhenti sampai situ. Saya akan terus berlatih
dan mengembangkan kemampuan saya.

Bukti sejarah

Anda mungkin juga menyukai