Namun sangat ironi, menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI) 90% tanah wakaf
di Indonesia tidak produktif pemanfaatannya untuk umat. Permasalahan umum yang
menyebabkannya adalah paradigma pengelolaan wakaf yang masih tradisional. Untuk
itu perlu adanya paradigma baru memanfaatkan tanah wakaf dengan cara komersil
namun tetap mengikuti ketentuan syariat. Pengelolaan wakaf secara produktif dapat
berkontribusi sangat besar dalam kesejahteraan umat.
Surat berharga atas kepemilikan suatu aset atau sukuk menjadi isu yang hangat
di kancah nasional, khususnya dalam konteks sukuk negara. Kementerian Keuangan
Republik Indonesia telah mengeluarkan sukuk senilai Rp 666,65 triliun sejak tahun
2008 hingga Mei 2017. Namun berbeda dengan sukuk korporasi, nilainya masih kecil
meskipun telah mengalami pertumbuhan tiap tahunnya (lihat grafik 1). Total nilai
akumulasi penerbitan sejak tahun 2012 hingga Mei 2017 adalah sebesar Rp25,573
triliun atau hanya 3,84% dari total nilai sukuk negara.
Grafik 1. Perkembangan Sukuk Korporasi Indonesia (Mei, 2017)
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep sukuk wakaf
2. Bagaimana konribusi sukuk wakaf terhadap
perekonomian nasional