Anda di halaman 1dari 2

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN: Latar belakang masalah

dan Rumusan Masalah


1. Judul: SUKUK LINKED WAKAF: OPTIMALISASI ASET WAKAF
MELALUI PENERBITAN SUKUK UNTUK PEREKONOMIAN NASIONAL
2. Latar Belakang Masalah:
1. Pendahuluan
Potensi dana sosial Islam di Indonesia belum dioptimalkan dengan maksimal, hal
ini menjadikan perannya dalam perkembangan ekonomi syariah belum signifikan. Salah
satu instrumen sosial Islam yang cukup berpotensi adalah wakaf. Dengan rincian jumlah
lokasi tanah wakaf sebanyak 435.768 buah dan luasnya mencapai 4.359.443.170 m2
(BWI, 2016) dapat menjadi justifikasi tingginya potensi wakaf di Indonesia.

Namun sangat ironi, menurut Badan Wakaf Indonesia (BWI) 90% tanah wakaf
di Indonesia tidak produktif pemanfaatannya untuk umat. Permasalahan umum yang
menyebabkannya adalah paradigma pengelolaan wakaf yang masih tradisional. Untuk
itu perlu adanya paradigma baru memanfaatkan tanah wakaf dengan cara komersil
namun tetap mengikuti ketentuan syariat. Pengelolaan wakaf secara produktif dapat
berkontribusi sangat besar dalam kesejahteraan umat.

Selain belum optimalnya tanah wakaf, permasalahan selanjutnya dalam


pengembangan ekonomi syariah adalah masih dangkalnya produk keuangan syariah.
Peran produk komersil keuangan syariah masih terbatas. Market share keuangan syariah
masih kecil. Menurut OJK (Maret, 2017) pangsa pasar (aset) keuangan syariah secara
keseluruhan masih berkisar 5% dari keseluruhan aset keuangan nasional. Namun, secara
individu, data menunjukkan beberapa produk keuangan syariah memiliki market share
lebih dari 5%, diantaranya perbankan syariah yang telah 5,29%, pembiayaan syariah
7,27% dan yang tertinggi sukuk negara sebesar 16,96%.

Surat berharga atas kepemilikan suatu aset atau sukuk menjadi isu yang hangat
di kancah nasional, khususnya dalam konteks sukuk negara. Kementerian Keuangan
Republik Indonesia telah mengeluarkan sukuk senilai Rp 666,65 triliun sejak tahun
2008 hingga Mei 2017. Namun berbeda dengan sukuk korporasi, nilainya masih kecil
meskipun telah mengalami pertumbuhan tiap tahunnya (lihat grafik 1). Total nilai
akumulasi penerbitan sejak tahun 2012 hingga Mei 2017 adalah sebesar Rp25,573
triliun atau hanya 3,84% dari total nilai sukuk negara.
Grafik 1. Perkembangan Sukuk Korporasi Indonesia (Mei, 2017)

Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2017


Melihat potensi dan fakta yang telah disajikan, perlu sebuah strategi guna
menyelesaikan dua jenis permasalahan tersebut. Bank Indonesia (2016) telah
mengeluarkan usulan model Sukuk Linked Wakaf dengan menggunakan akad ijarah.
Wacana ini masih dalam tahap diskusi dengan lembaga-lembaga terkait,
diantaranya Badan Wakaf Indonesia, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan
Bank Indonesia. Model Sukuk Linked Wakaf memiliki potensi yang besar untuk
dijadikan solusi. Untuk itu, penulis kembali menyajikannya secara ilmiah model ini
dengan menggunakan akad musyarakah mutanaqisah (diminishing musyarakah).

Penelitian ini memaparkan model Sukuk Linked Wakaf dengan analisis


deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Manfaat penelitian ini dapat mempertegas
pentingnya penerapan model Sukuk Linked Wakaf demi mengoptimalkan tanah wakaf
sekaligus memperdalam pasar keuangan syariah dan aktivitas sektor riil di Indonesia.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep sukuk wakaf
2. Bagaimana konribusi sukuk wakaf terhadap
perekonomian nasional

Tugas UAS : dikumpul minggu depan


Membuat topik penelitian dan permasalahan penelitian

Anda mungkin juga menyukai