PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi sekarang ini teknologi informasi telah mendominasi dan menjadi
bagian dari pelaku bisnis. Dalam persaingan yang sangat pesat di kkemajuan teknologi ini
maka tidak hanya kemajuan teknologi informasi yang dibutuhkan agar perusahaan tetap
bertahan, teknologi informasi yang telah berkembang saat ini tentu saja harus didukung oleh
sumber daya manusia yang handal dan mumpuni. Maka dari itu investasi sumber daya
manusia sebagai sumber daya ekonomi paling berharga harus juga diperhatikan1.
yang tidak siap menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi disekelilingnya. Jika
globalisasi sekarang ini maka sumber daya manusia tersebut akan menganggap pekerjaan
sebagai beban, yang mana mereka hanya menjalankan pekerjaan sebagai keharusan dan
tuntutan sehingga makna dari pekerjaan tidak akan lagi dapat dirasakan. Sumber daya
manusia yang telah diuraikan tersebut dapat disebut sebagai sumberdaya manusia dengan
etos kerja rendah. Seiring dengan perkembangan manajemen sumber daya manusia di
perusahaan yang ada saat ini lebih banyak dipicu oleh tuntutan untuk lebih memperhatikan
kebijakan yang diterapkan kepada pekerjanya. Jika kebijakan yang diterapkan tidak memiliki
kesamaan dengan harapan pekerja maka hal tersebut akan berdampak buruk terhadap sikap
kerja yang kemudian juga akan dapat mempengaruhi organisasi, seperti perilaku pekerja yang
1
Enz, J. F., Davison, B. (2011). How To Measure Human Resources Management. Jakarta; Kencana
2
Loc cit
Salah satu fenomena organisasi yang banyak dipelajari diantaranya ialah fenomena
turnover. Turnover sendiri merupakan keluar masuknya karyawan atau pergantian karyawan
di organisasi atau perusahaan. Dalam hal ini transfer dan promosi pekerja bukan termasuk
Permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan mengenai turnover ialah keinginan
pekerja mengundurkan diri maupun pindah kerja, maka dalam hal ini perlu dilakukan upaya
agar dapat mempertahankan sumber daya manusia potensial dalam organisasi tidak
mengundurkan diri maupun pindah kerja dengan memahami dan mempelajari sikap serta
Turnover akan merugikan perusahaan dari segi biaya, sumber daya maupun motivasi
karyawan lainnya. Karena turnover organisasi atau perusahaan akan kehilangan tenaga kerja
sehingga organisasi atau perusahaan harus mengganti dengan karyawan baru, dimana dalam
proses tersebut organisasi atau perusahaan harus mengeluarkan biaya kembali. Kekosongan
posisi karena ditinggalkan oleh karyawan inilah yang harus dapat dicegah oleh kepegawaian4.
Turnover yang terjadi dalam suatu organisasi banyak penyebabnya, salah satu
diantaranya ialah Burnout syndrome. Turnover tinggi dalam suatu organisasi dapat menjadi
tanda bahwa; kondisi kerja yang sulit, kompensasi tidak memadai, menejemen yang kurang
baik, Burnout syndrome dan lain sebagainya5. Burnout syndrome merupakan sindrom atau
keadaan fisik, emosional, kelelahan mental yang muncul sebagai respon terhadap stressor
Hal lain yang dapat mempengaruhi turnover ialah komitmen karyawan. komitmen pada
suatu organisasi adalah suatu keadaan dimana karyawan memihak kepada organisasi tertentu
3
Hidayat, T. (2015). Hubungan Burnout dan Locus of Control Eksternal dengan Intensi pada Tenaga Penjualan
PT. Budimas Makmur Mulia Surakarta. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret
4
William, Mobley. (1986). Pergantian Karyawan; Sebab Akibat dan Pengendaliannya. (Jakarta: PT. Pustaka
Binaman Pressindo.
5
Spector, P. E. (2008). Industrial and Organizational Psychology (5th ed). New Jersey: Jhon Wiley and Sons
6
Yang, J. T. (2010). Antecedents and consequences of job satisfaction in the hotel industry. International
Journal of Hospitality Management, 29(4), 609-619.
dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaannya dalam organisasi itu. Tanpa
komitmen, sukar mengharapkan partisipasi aktif dan mendalam dari sumber daya manusia,
Tetapi komitmen bukanlah sesuatu yang dapat hadir begitu saja, komitmen harus dilahirkan.
Oleh sebab itu komitmen harus dipelihara agar tetap tumbuh dan eksis disanubari sumber
daya manusia. Oleh sebab inilah penulis tertarik untuk meneliti “Hubungan Antara
Perusahan XYZ”.
Berdasarkan uraian mengenai latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan
XYZ?
XYZ?
Untuk memperjelas dan fokus terhadap permasalahan yang ingin diteliti oleh peneliti,
maka peneliti perlu untuk membut ruang lingkup permasalahan. Ruang lingkup permasalahan
1. Burnout syndrome ialah penurunan dari kondisi fisik dan emosi yang tidak seperti
semula, diantara contohnya ialah pusing, pegal dan akhirnya tercipta luapan emosi
dengan tugas maupun target yang telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan7.
sukarela8.
perusahaan XYZ.
perusahaan XYZ.
7
Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta; Kencana).
8
Log cit
1. Santoso, A. L.,dkk. (2018). Dalam penelitian ini, didapatkan hasil
Intention”.
Konveksi III PT. Dan Liris 250 dan p=0,013 (p,0,05). Hal ini
DAFTAR PUSTAKA
Enz, J. F., Davison, B. (2011). How To Measure Human Resources Management. Jakarta;
Kencana.
Hidayat, T. (2015). Hubungan Burnout dan Locus of Control Eksternal dengan Intensi pada
Kristina, B., Yusuf, M., Priyatama, A. N. (2016). Hubungan Antara Job Insecurity dan
Burnout dengan Intensi Turnover pada Karyawan Bagian Konveksi III PT. Dan Liris