Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

PT. Busana Agracipta, Bantul

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, membawa
perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan itu mengakibatkan tuntutan yang
lebih tinggi terhadap setiap individu untuk lebih meningkatkan kinerja mereka sendiri.
Adanya perkembangan tersebut, mengakibatkan karyawan harus mengubah pola dan sistem
kerjanya sesuai dengan tuntutan yang ada sekarang. Dalam kehidupan modern yang makin
kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu
mengadaptasikan keinginan dengan kenyataan yang ada, baik kenyataan yang ada di dalam
maupun di luar dirinya. Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh kekurang
mengertian manusia akan keterbatasannya sendiri.
Ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan menimbulkan
frustrasi, konflik, gelisah, dan rasa bersalah yang merupakan tipe-tipe dasar stres (Luthan,
2006: 439). Akibat-akibat stres terhadap seseorang dapat bermacam-macam dan hal ini
tergantung pada kekuatan konsep dirinya yang akhirnya menentukan besar kecilnya toleransi
orang tersebut terhadap stres. Stres yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang
dihadapinya akan mempengaruhi motivasi kerja, yang akhirnya dapat berakibat terhadap
kinerja dan kepuasan kerjanya. Untuk dapat memberikan hasil kerja yang berkualitas dan
berkuantitas maka seorang karyawan membutuhkan motivasi kerja dalam dirinya yang akan
berpengaruh terhadap semangat kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja (Handoko, 2002:
252). Oleh karena itu Menjaga motivasi kerja karyawan adalah hal penting dalam suatu
perusahaan, yaitu dengan memperhatikan stres kerja yang sedang dialami karyawan tersebut.
Pada umumnya stres yang dirasakan individu merupakan stres yang negatif yang akan
muncul dalam bentuk gejala fisik dan gejala perilaku. Potensi stres akan berubah menjadi
stres aktual bila faktor-faktor pendorong stres tersebut berkembang. Faktor-faktor yang dapat
menjadi sumber stres adalah kondisi lingkungan, faktor organisasi dan faktor individual.
Walaupun sumber stres bagi setiap individu adalah sama, tetapi muncul tidaknya stres
maupun tinggi rendahnya tingkat stres tergantung pada perbedaan individual (Sunyoto
2001:35). Dari definisi tersebut jelas bahwa tingkat stres seseorang berbeda. Perbedaan
tingkat pekerjaan juga sangat berpengaruh terhadap stres kerja seorang karyawan. Ketika
seorang karyawan mengalami stres kerja, maka pekerjaan yang dilakukannya pun tidak akan
menghasilkan hasil yang maksimal. Dalam kondisi seperti ini, langkah yang harus dilakukan
yaitu memotivasi karyawan agar tidak mengalami stres yang berkelanjutan.
PT Busana Remaja Agracipta (BRA), dikenal sebagai pemain 10 besar dunia dan
nomor dua terbesar di Indonesia dalam pembuatan pakaian dalam. Perusahaan yang
pabriknya ada di Tangerang dan Bantul (Yogyakarta) ini sangat dipercaya membuat pakaian
dalam kelas dunia, terutama untuk pasar menengah atas. Melihat prestasi dan potensi dari PT
BRA tersebut, tentunya semua karyawan dituntut untuk selalu berupaya meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan bekerjanya agar dapat terus bersaing dengan
semua perusahaan pesaing yang semakin lama semakin bertambah. Dengan adanya tuntutan
seperti itu jelas bahwa karyawan akan mengalami stres. Dari beberapa fenomena yang terjadi
pada PT. BRA, hal yang diduga berpengaruh bagi karyawan sehingga mengalami stres adalah
konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan
pengaruh kepemimpinan. Walaupun ada faktor eksternal yang lain juga mempengaruhi stres
karyawan. Hal ini pula yang membuat karyawan menjadi kurang termotivasi dalam
pekerjaannya, dan pada akhirnya ada berapa karyawan yang mengundurkan diri dari
pekerjaannya karena tidak sesuai dengan apa yang karyawan tersebut harapkan dari kebijakan
yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan. Diketahui dari 9.000 lebih yang dilatih PT BRA,
5.400 orang sudah menjadi karyawan, 3.800 yang direkrut sudah keluar dan beberapa sudah
menjadi wirausaha. Oleh karena itu, peneliti di sini tertarik ingin melakukan penelitian
mengenai Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Busana Agracipta, Bantul dengan pendekatan tipe eksplanatory. Pendekatan tipe
eksplanatory mengunakan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kuesioner
dan studi pustaka dan pengolahan data dengan editing dan tabulasi serta digunakan analisis
statistic deskriptif.

Perumusan Masalah
1. Seberapa besar Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial terhadap Kinerja
Karyawan PT. Busana Agracipta?
2. Seberapa besar Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara simultan terhadap
Kinerja Karyawan PT. Busana Agracipta?
3. Variabel mana yang lebih berpengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan PT. Busana Agracipta?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui seberapa besar Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara parsial
terhadap Kinerja Karyawan PT. Busana Agracipta?
2. Mengetahui seberapa besar Stres Kerja dan Motivasi Kerja berpengaruh secara simultan
terhadap Kinerja Karyawan PT. Busana Agracipta?
3. Mengetahui variabel mana yang lebih berpengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja Karyawan PT. Busana Agracipta?

Anda mungkin juga menyukai