Disusun Oleh :
MELFA SAFITRI
MELISA GULTOM
MERIN KRISDO MONIC
JOHANES PAOLUS PAOKUMA
TANJUNGPINANG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
tali pusat pada bayi baru lahir agar tetap kering dan mencegah terjadinya
infeksi (Afrina, 2011). Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan
menimbulkan dampak positif yaitu tali pusat akan puput pada hari ke-5
sampai hari ke-7 tanpa ada komplikasi (Jusmiyati, 2010). Perawatan tali pusat
putusnya tali pusat. Infeksi tali pusat pada dasarnya dapat dicegah dengan
melakukan perawatan tali pusat yang baik dan benar, yaitu dengan prinsip
Perawatan tali pusat untuk bayi baru lahir yaitu dengan tidak membungkus
puntung tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau bahan
apapun ke tali pusat. Upaya untuk mencegah infeksi tali pusat sesungguhnya
merupakan tindakan sederhana, yang penting adalah tali pusat dan daerah
sekitarnya selalu bersih dan kering. Sudah banyak penelitian yang dilakukan
untuk meneliti bahan yang digunakan untuk merawat tali pusat. Perawatan
tali pusat secara medis menggunakan bahan antiseptik yang meliputi alkohol
Iodium Tinstor dan lain-lain yang disebut sebagai cara modern. Sedangkan
dan kematian bayi baru lahir di seluruh dunia. World Health Organization
460.000 lainnya meninggal karena infeksi berat dengan infeksi tali pusat
(omfalitis) sebagai salah satu predisposisi penting. Angka infeksi tali pusat di
negara berkembang bervariasi dari 2 per 1000 hingga 54 per 1000 kelahiran
pusat pada bayi. Bakteri dapat masuk ke tubuh bayi melalui pemotongan tali
pusat dengan instrumen yang tidak steril, kontak kulit ke kulit, teknik cuci
tangan yang tidak benar, perawatan tali pusat yang buruk dan infeksi silang
akibat infeksi disebabkan oleh infeksi pada tali pusat. Bayi dengan tetanus
(WHO, 2009).
kelahiran hidup 60% terjadi pada periode neonatal (28 hari pertama) . Angka
kematian neonatal masih tinggi terutama di Afrika dan Asia Tenggara yaitu
30,5 dan 25,9 per 1000 kelahiran hidup. Infeksi menjadi salah satu penyebab
tingginya angka kematian bayi. Sumber infeksi dapat berasal dari tali pusat.
terampil menyebabkan banyak bayi lahir dalam kondisi tidak higienis dan
rentan mengalami infeksi. Paparan patogen dari alat pemotong tali pusat dan
dengan jumlah meninggal 14 kasus atau CFR 42,4%. Kasus Tetanus Neonatal
(TN) paling banyak terjadi di provinsi Jawa Timur (19 kasus). Dibandingkan
tahun 2015, terjadi penurunan baik jumlah kasus maupun CFR-nya, yaitu 53
kasus dari 13 provinsi dengan CFR sebesar 50,9%. Gambaran kasus menurut
terkena penyakit ini. Menurut alat yang digunakan untuk pemotongan tali
tali pusat.
pusat
C. Materi
a) Pokok Bahasan :
D. Metode
E. Media
F. Perorganisasian
G. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyuluh
: Fasilitator
: Peserta
: Penguji
: Observer
H. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
1. Pendahuluan
2. Penyajian
3. Penutup
Tahapan-tahapan
I. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
2) Evaluasi Proses
tetapkan.
3) Evaluasi Hasil
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru
lahir sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput atau kering dengan
tujuan untuk mencegah infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat
bahwa perawatan tali pusat adalah suatu aktivitas pemeliharaan tali pusat
sampai tali pusat mengering dan lepas dengan spontan untuk menjaga
kebersihan tali pusat dan mencegah terjadinya infeksi pada potongan tali pusat
Perawatan tali pusat bayi baru lahir merupakan hal penting dan harus
ekstra. Tali pusat bayi baru lahir pada umumnya berwarna kebiruan dan
pada potongan tali pusat untuk menghentikan pendarahan. Klem tali pusat
dibuka jika tali pusat sudah kering, biasanya sebelum bayi pulang dari rumah
sakit atau dalam waktu 24-48 jam sesudah lahir. Tali pusat biasanya kering
dalam waktu 2 minggu sesudah lahir. Pada dasarnya, tali pusat bisa dibiarkan
terbuka atau tidak perlu ditutup kain kasa dan harus dijaga agar selalu dalam
keadaan kering. Yang penting selalu cuci tangan dahulu sebelum melakukan
positif yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian.
Bila tali pusat basah, berbau dan menunjukkan tanda-tanda infeksi, harus
waspada terhadap infeksi tali pusat. Infeksi ini harus segera diobati untuk
menghindari infeksi yang lebih berat. Dimana infeksi tali pusat pada bayi
dasarnya dapat dicegah dengan melakukan perawata tali pusat yang baik
tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian obat-obatan,
mengakibatkan infeksi.
C. Alat dan Bahan Perawatan Tali Pusat
1) Air hangat
2) Kapas
3) Kassa steril
bersih
2) Turunkan sedikit bagian atas popok agar tidak bersentuhan dengan tali
pusat
3) Buka balutan pada tali pusat yang akan diganti dengan lembut dan hati-
hati
4) Bersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat dengan kapas yang
5) Keringkan tali pusat dan balut kembali dengan menggunakan kassa steril
2) Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau
kotoran bayi
4) Kejang
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih
3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
petugas kesehatan
H. Referensi