Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal.

37 – 48, Edisi Januari 2021


p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

PENGARUH INSENTIF DAN PENERAPAN ABSENSI FINGER PRINT


TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.JAYA MASAWAN PUTERA
SEJAHTERA PADA STORE PASARAYA BANDUNG
Yasmina Martini 1, Ulil Amri 2
1,2,
Dosen jurusan Manajemen, Universitas Tridinanti, Sumatera Selatan
2)
Email : amri.utp2018@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Penelitian ini mengkaji tentang kinerja karyawan PT. Jaya Masawan Putra
Submitted:
06/01/2021 Sejahtera Pasaraya Bandung Palembang.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan membuktikan apakah pemberian insentif dan absensi
Revised:
25/05/2021
fingerprint berpengaruh baik secara simultan maupun secara parsial
terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak
Accepted: 169 orang karyawan dan teknik sampling digunakan rumus Slovin didapat
27/06/2021
jumlah yaitu 119 orang karyawan. Teknik pengumpulan data melalui
Online-Published: penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup. Instrumen data penelitian
30/06/2021 dilakukan uji validitas dan reliabilitas . Teknik analisis dengan menggunakan
statistik inferensial dengan persamaan regresi linear berganda, kemudian
dilakukan koefisien regresi, koefisien korelasi dan koefisen determinasi . Uji
hipotesis melalui Uji-F dan Uji-t baik uttuk melihat pengaruh secara simultan
mupun secara parsial. Taraf signifikansi sebesar 5%, Media pengolahan data
melalui program SPSS versi 20.
Hasil analsis data didapat korelasi (r) antara pemberian insentif dan absensi
fingerprint dengan kinerja karyawan sebesar 0,993 atau 99,30% yang berarti
hubungan pemberian insentif dan absensi fingerprint dengan kinerja
karyawan memiliki hubungan yang sanat kuat dan signifikan, dan R2 sebesar
0,985 atau sebesar 98,50% artinya variasi dalam kinerja karyawan
dijelaskan oleh pemberian insentif dan absensi fingerprint sisanya sebesar
(100% - 98,50 % = 1,50% ) dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti seperti,
motivasi, disiplin kerja, prestasi kerja dan iklim kerja . Persamaan regresi
linear berganda : Ŷ = 0,273 + 0,493 X1 + 0,581 X2 + e. Hasil Uji-F didapat
nilai Fhit 38,329 dengan tingkat Sig. 0,000 , karena nilai Sig,F < 0,05 ini
membuktikan bahwa pemberian insentif dan absensi fingerprint berpengaruh
terhadap kinerja karyawan . Hasil uji–t didapat nilai thit 9,460 dengan
Sig.0,000 < 0,05 untuk pemberian insentif , nilai thit 13,087 dengan
Sig.0,000<0,05 untuk absensi fingerprint secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.

Kata Kunci: Pemberian Insentif(X1) , Absensi Fingerprint (X2) dan Kinerja


Karyawa (Y).

ABSTRACK
This study examines the performance of employees of PT. Jaya Masawan
Putra Sejahtera Pasaraya Bandung Palembang. The purpose of this study was
to determine and prove whether the provision of incentives and fingerprint
attendance had an effect either simultaneously or partially on employee
performance. The population in this study were 169 employees and the
sampling technique used by the Slovin formula was 119 employees. The
technique of collecting data is through the distribution of closed
questionnaires. The research instrument data were tested for validity and
reliability. The analysis technique uses inferential statistics with multiple
linear regression equations, then the regression coefficient, correlation
coefficient and determination coefficient are carried out. Hypothesis testing
through F-test and t-test both to see the effect simultaneously or partially. The
significance level is 5%, the data processing media is through the SPSS
version 20 program.

The results of data analysis obtained a correlation (r) between incentives and
fingerprint attendance with employee performance of 0.993 or 99.30% which
means that the relationship between incentives and fingerprint attendance with

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `37
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765
employee performance has a strong and significant relationship, and R2 is
0.985 or 98 ,50% means that the variation in employee performance is
explained by the provision of incentives and the remaining fingerprint
attendance (100% - 98.50% = 1.50%) is explained by other factors such as
motivation, work discipline, work performance and work climate . Multiple
linear regression equation : = 0.273 + 0.493 X1 + 0.581 X2 + e. F-Test
results obtained Fhit value of 38.329 with the level of Sig. 0.000, because the
value of Sig,F <0.05, it proves that presenting incentives and fingerprint
attendance has an effect on employee performance. The results of the t-test
obtained thit value 9,460 with Sig.0,000 <0.05 for presenting incentives, thit
value 13,087 with Sig.0,000<0.05 for fingerprint attendance partially affects
employee performance.

Keywords: Giving Incentives (X1) , Fingerprint Attendance (X2) and Employee


Performance (Y)

A. PENDAHULUAN Kinerja merupakan perilaku nyata yang


Menjelang era perdagangan bebas, ditampilkan setiap orang sebagai
semakin ketatnya persaingan antar prestasi kerja yang dihasilkan oleh
perusahaan dari tahun ke tahun karyawan sesuai dengan perannya
menuntut perusahaan harus mampu dalam perusahaan. Kinerja karyawan
bertahan dan berkompetisi dengan merupakan suatu hal yang sangat
perusahaan lain. Salah satu hal yang penting dalam upaya perusahaan untuk
dapat yang ditempuh perusahaan agar mencapai tujuan. Dalam kenyataan
mampu bertahan dalam persaingan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya
adalah meningkatkan sumber daya hanya mengharapkan prestasi atau hasil
yang ada pada perusahaan tersebut, kerja terbaik dari karyawannya. Namun
karena faktor penting yang turut hasil kerja terbaik itu tidak akan
menentukan keberhasilan suatu optimal penuh muncul dari karyawan
perusahaan adalah manusia. dan bermanfaat bagi perusahaan bila
Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan tidak menyediakan
perusahaan atau organisasi sangat peralatan, metode kerja yang baik, dana
ditentukan oleh kegiatan serta konteks pekerjaan lainnya yang
pendayagunaan sumber daya manusia paling tepat dalam jumlah serta kualitas
yaitu orang-orang yang menyediakan yangmencukupi.
tenaga, bakat, kreativitas dan semangat Menjadi penting sekali bagi
bagi perusahaan serta memegang peran perusahaan untuk menyimak secara
penting dalam fungsi operasional teliti dan obyektif bila suatu hari
perusahaan. Manajemen sumber daya mendapati kenyataan totalitas tampilan
manusia merupakan satu bidang prestasi kerja karyawannya rendah,
manajemen yang khusus mempelajari bisa jadi hal tersebut disebabkan oleh
hubungan dan peranan manusia dalam karena rendahnya kemampuan dan
organisasi. Hal ini disebabkan semangat kerja karyawan, dan
manajemen sumber daya manusia perusahaan tidak menyediakan
mengatur tenaga kerja yang ada peralatan, metode serta dana kerja yang
didalam organisasi sehingga terwujud tepat dan mencukupi. Salah satu cara
tujuan organisasi dan kepuasan kerja mengoptimalkan kinerja karyawan
karyawan. Manajemen sumber daya adalah dengan pemberian balas jasa
manusia juga dapat menghasilkan (insentif) secara tidak sengaja diberikan
kinerja yang baik dalam sebuah kepada karyawan agar di dalam diri
perusahaan dengan cara menilai, mereka timbul semangat yang lebih
pemberian balas jasa dalam setiap besar untuk meningkatkan prestasi
individu anggota organisasi sesuai kerja sehingga produktivitas dan
dengan kemampuan kerjanya. kinerjanya meningkat.

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `38
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Pemberian insentif dalam suatu menerapkan kebijakan insentif kepada


perusahaan memegang peranan penting semua karyawan bagian operasional
karena diyakini akan dapat mengatasi maupun Fungsional, hal tersebut
berbagai permasalahan di tempat kerja dilakukan guna mendorong kinerja
yang semakin kompleks seperti karyawannya. Prestasi kerja yang baik
rendahnya kinerja dikarenakan ini akan membawa dampak positif bagi
semangat dan gairah kerja karyawan perkembangan karyawan maupun
yang masih belum sepenuhnya baik, hal perusahaan. Perusahaan dapat
ini bisa disebabkan masih kurangnya memberikan balas jasa secara langsung
motivasi kerja, status karyawan (bukan kepada karyawan yang menunjukkan
karyawan tetap) dan tidak adanya kelebihan prestasi kerjanya. Cara
tambahan pendapatan bagi karyawan tersebut sangat efektif untuk
selain gaji. Bagi perusahaan, adanya mendorong semangat kerja dan
pemberian insentif diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Tentu saja
meningkatkan kinerja karyawan, cara seperti ini disesuaikan dengan
produktivitas kerja, loyalitas, disiplin, kemampuan organisasi atau
rasa tanggung jawab terhadap jabatan perusahaan. Di samping itu dalam
dan semakin baiknya mutu pemberian insentif ini harus
kepemimpinan bagi karyawan, dengan memperhatikan dan disesuaikan dengan
adanya pemberian insentif mereka prinsip administrasi kekaryawanan
memperoleh kesempatan untuk yaitu dalam memberikan balas jasa
menambah pendapatan. harus didasarkan atas hasil atau prestasi
yang dicapai dan besarnya tanggung
Selain berguna untuk memotivasi jawab setiap karyawan dalam
karyawan, insentif juga diberikan organisasi yang bersangkutan.
kepada karyawan yang memiliki
kinerja yang baik. Hal ini merupakan Selain dari segi Insentif yang diberikan
suatu penghargaan kepada kinerja perusahaan atau organisasi kepada
mereka yang baik yang meningkatkan karyawan untuk menimbulkan kinerja
penghasilan atau kinerja perusahaan. yang baik, kita juga bisa mengukur
Penghargaan diberikan agar mereka tingkat kinerja karyawan dari segi
tetap mempertahankan kinerja yang absensi fingerprint. Dewasa ini, dapat
baik, karena tidak menutup lihat bahwa perkembangan teknologi
kemungkinan karyawan memperbaiki pada berbagai aspek sangat cepat.
kinerjanya karena harapan memperoleh Teknologi merupakan suatu kemajuan
penghargaan dari perusahaan sehingga dalam bidang ilmu dan pengetahuan
dapat memperbaiki taraf hidupnya yang menuntut masyarakat lebih kreatif
kearah yang lebih baik lagi. dan aktif mengikuti perkembangan
pasar.
Pemberian insentif kepada karyawan Teknologi di era globlalisasi
bukan hanya berlaku pada perusahaan khususnya teknologi komputer telah
jasa keuangan milik swasta saja tetapi menghasilkan informasi yang lebih
juga semua perusahaan yang cepat, akurat dan lebih relevan. Tidak
memanfaatkan sumber daya manusia dapat dipungkiri bahwa teknologi
sebagai pelaksana dari kegiatan- informasi telah menjadi kebutuhan
kegiatan usaha baik milik swasta sekaligus persyaratan bagi sebuah
maupun milik pemerintah. seperti organisasi dalam rangka mencapai
halnya PT. Jaya Masawan Putra tujuan yang diinginkan. Teknologi
Sejahtera (Pasaraya Bandung). PT. Jaya informasi tidak hanya dapat diterapkan
Masawan Putra Sejahtera (Pasayaya pada semua sektor ekonomi saja, tetapi
Bandung) Palembang, merupakan suatu juga dapat berpengaruh pada setiap
perusahaan yang bergerak dibidang fungsi dalam organisasi. Dengan
retail. Dalam praktiknya, manajemen berkembangnya ilmu pengetahuan dan
PT. Jaya masawan putra sejahtera teknologi informasi, agar

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `39
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

berkesinambungan harus didukung oleh Pasaraya JM, Pasaraya Bandung,


sumber daya manusia yang memiliki Toserba Gaya baru, JM Kenten,
prakarsa dan daya kreasi untuk Grand JM, JM Sukarami, JM Plaju,
memajukan diri. dan yang terakhir JM Lubuk
Sumber daya manusia ini diatur Linggau. Yang sudah menerapkan
dalam suatu bidang manajemen yaitu aplikasi sistem absensi biometrik
manajemen sumber daya manusia sidik jari (fingerprint) di setiap
yang khusus mempelajari hubungan Outletnya, dengan harapan dapat
dan peranan manusia dalam meningkatkan disiplin kerja
organisasi perusahaan. Manejemen karyawannya.
sumber daya manusia merupakan Dari uraian diatas dan untuk
usaha untuk mengarahkan dan mengetahui lebih dalam bagaimana
mengelola sumber daya manusia di tingkat pengaruh insentif dan
dalam organisasi agar mampu penerapan absensi fingerprint
berfikir dan bertindak sebagaimana terhadap kinerja kawayawan maka
yang diinginkan oleh organisasi. penulis tertarik untuk melakukan
Gabungan banyak pendapat para penelitian dengan judul:
ahli, definisi MSDM disintesiskan “Pengaruh Insentif dan Penerapan
menjadi berikut “MSDM merupakan Absensi Fingerprint terhadap
suatu perencanaan, Kinerja Karyawan PT. Jaya
pengorganisasian, pergerakan dan Masawan Putra Sejahtera pada Store
pengawasan atas pengadaan, Pasaraya Bandung “
pengembangan, kompensasi, Berdasarkan pembahasan di atas,
pengintegrasian, pemeliharaan dan maka permasalahan yang akan ditelit
pemutusan hubungan kerja dengan Apakah pemberian insentif dan
maksud untuk pencapaian tujuan penerapan Absensi fingerprint
organisasi perusahaan secara berpengaruh secara simultan
terpadu. terhadap peningkatan kinerja
Dengan berkembangnya teknologi karyawan PT. Jaya Masawan Putra
yang telah memberikan dampak Sejahtera pada store Pasaraya
positif bagi instansi untuk Bandung ?
mengantisipasi dan meminimalisir 1. Apakah pemberian insentif dan
terjadinya pelanggaran kedisiplinan Absensi Fingerprint berpengaruh
karyawan. Hal ini diwujudkan secara simultan terhadap kinerja
melalui penggunaan sistem absensi karyawan PT. Jaya Masawan Putra
biometrik yang mengidentifikasi atau Sejahtera pada store Pasaraya
mengenali seseorang berdasarkan Bandung?
karakteristik fisik atau perilaku yang 2. Apakah pemberian insentif
khas dan hanya dimiliki oleh berpengaruh secara parsial terhadap
dirinya sendiri seperti sidik jari, peningkatan kinerja karyawan PT.
struktur wajah, iris dan retina Jaya Masawan Putra Sejahtera pada
store Pasayaya Bandung ?
mata. Dengan sistem biometrik 3. Apakah Absensi Fingerprint
tersebut dapat diketahui tingkat berpengaruh secara parsial terhadap
kehadiran karyawan dalam bekerja. peningkatan kinerja karyawan PT.
Semua itu bisa dilihat dari jam Jaya Masawan Putra Sejahtera pada
berangkat kerja sampai jam pulang store Pasayaya Bandung ?
kerja. Absensi biometrik yang
banyak digunakan pada organisasi Secara konseptual dapat
perusahaan adalah absensi biometrik digambarkan bahwa pemberian insentif dan
sidik jari (fingerprint). Absensi Fingerprint baik secara simultan
PT.Jaya Masawan Putra Sejahtera, maupun parsial diduga berpengaruh terhadap
yang terdiri dari 8 Outlet yang Kinerja karyawan pada PT. Jaya Masawan
tersebar di Sumatera selatan yaitu

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `40
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Putra Sejahtera pada store Pasayaya Bandung Palembang sebagai berikut :

Faktor- Faktor
Pemberian
Lain
Insentif 2

1 Kinerja
Karyawan
3
Absensi
Fingerprint

kuesioner, pengolahan data, pembuktian


B. METODE PENELITIAN hipotesis dan pembahasan, serta membuat
1. Rancangan Penelitian kesimpulan dan saran.
Rancangan penelitian atau hal-hal 2. Operasionalisasi Variabel
yang akan dilakukan dalam penelitian ini Variabel yang akan dibahas dalam
adalah merumuskan masalah penelitian penelitian ini adalah :
sesuai dengan masalah yang hendak dibahas, a. Variabel Pemberian Insentif (X1)
melakukan survey pendahuluan, menentukan dan Absensi Fingerprint (X2)
konsep, melakukan studi literatur dan empiris b. Kinerja Karyawan (Y) sebagai
dari penelitian terdahulu, pengumpulan data variabel yang dipengaruhi oleh
populasi, penentuan sampel dan sampling, variabel X.
melakukan observasi dan membuat
Tabel .1. Dimensi dan Indikator Variabel Pemberian Insentif , Absensi Fingerprint dan
Kinerja

Variabel Definisi Dimensi Indikator Item


Penelitian Pernyata
an
Insentif adalah Besarnya insentif 1-2
imbalan langsung yang tergantung pada
diberikan kepada hasilkerja yang
karyawan karena dicapai
Insentif kinerjanya melebihi Kinerja Insentif mengubah dari 3-4
(X1) standar yang tidak produktif
dibutuhkan atau menjadi
ditentukan. produktif
Veitzhal Rivai (2008; Menguntungkan bagi 5-6
362) karyawan yang
bekerja
cepat dan sebaliknya
Waktu karyawan 7-8
Lama Kerja
dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan
Penerimaan insentif 9-10
secara perodik
Tidak ada Diskriminasi 11-12
antar karyawan
Loyalitas Karyawan 13-14

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `41
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Senioritas pada perusahaan


Ada ketimpangan 15-16
antara senior dan junior
Tingkat insentif 17-18
Kebutuhan sesuaidengan
kebutuhan
keluarga (karyawan)
Tingkat insentif 19-20
sesuaidengan
pengorbanan
Keadilan karyawan terhadap
dan perusahaan
Kelayakan Perbandingan insentif 21-22
dengan perusahaan
laindi bidang yang
sama
Evaluasi Hasil evaluasi 23-24
Jabatan berpengaruh
kepada
tingkat insentif
Pemahaman 1-2
Karyawanterhadap
Absensi Fingertprint Perangkat perangkat
adalah sistem Keras keras
informasi manajemen
yang mengandung
elemen-elemen fisik
seperti yang Kehadiran 3-4
diungkapkan oleh diukur/dihitung
Finger denganperangkat keras
print Davis mengenai
Kelengakapan data 5-6
(X2) sistem informasi
kerayawan di data base
manajemen
(Widyahartono, 2010: Data Base Mengurangi 7-8
3), kecurangan atau
manipulasi data
SOP perusahaan 9-10
Prosedur
tentang fingerprint
Kecepetan 11-12
Personalia pengoperasian
Pengoperasi data base
an Kekurangan 13-14
personalia
pengoperasian
Kinerja adalah Faham tugas 1-2
(performance) dalam Pemahaman pokokdan fungsi
organiasai diartikan atastupoksi masing-
Kinerja sebagai tingkat masing karyawan
(Y) pencapaianhasil “the Bertanggungjawab atas 3-4
degree of tugas pokok dan fungsi
accomplishment” Membuat inovasi yang 5-6
Inovasi positif
untuk
perusahaan

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `42
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Persamaan regresi linear berganda adalah


Guna mendapatkan data yang :
berkaitan Pemberian Insentif , Absensi Y=a + b1X1 + b2X2 + e
Fingerprint dan Kinerja akan digunakan Keterangan :
instrument berupa kuesioner dengan X1 = Pemberian Insentif
pengukuran skala likert, yaitu skala yang X2 = Absensi Fingerprint
berhubungan dengan pernyataan sikap Y = Kinerja Karyawan
seseorang terhadap sesuatu. a = konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
3. Populasi dan Sampel e = residu

Menurut Margono (2010:118). b. Koefisien Korelasi


“Populasi adalah seluruh data yang menjadi Guna mengetahui keeratan
perhatian dalam suatu ruang lingkup dan hubungan antara Pemberian Insentif
waktu yang ditentukan” populasi dalam ( dan Absensi Fingerprint
penelitian ini adalah karyawan di PT. Jaya ) dengan Kinerja Karyawan
Masawan Putra Sejahtera pada Store (Y), digunakan besaran yang akan
Pasaraya Bandung, dengan jumlah 169 dianalisis adalah korelasi (r).
Orang. (Data; PT. Jaya Masawan Putra Korelasi adalah salah satu teknik
Sejahtera pada Store Pasaraya Bandung). statistik yang digunakan untuk
Penentuan sampel, menggunakan mencari hubungan antara dua
rumus Slovin dan Umar (2010:65) Sebagai variabel atau lebih. Dalam hal ini
berikut : tidak ditentukan variabel mana
N yang mempengaruhi variabel yang
n = ------------- lainnya. Nilai koefisien berkisar
1 + N.e2 antara -1 sampai dengan 1. Semakin
mendekati satu nilai absolute
Keterangan : koefisien korelasi maka hubungan
antara variabel tersebut semakin
n = Ukuran sampel kuat sedangkan semakin kecil
N = Ukuran Populasi (mendekati nol) nilai absolute
e = 5% =0,05 koefisien korelasi maka hubungan
antara variabel tersebut semakin
Berdasarkan perhitungan di atas lemah. Tanda positif atau negatif
diketahui bahwa sampel dalam menunjukkan arah hubungan.
penelitian ini sebanyak 119 orang . c. Koefisien Determinasi
Untuk melihat seberapa jauh
4. Teknik Analisis Data variabel bebas dapat menjelaskan
Seluruh data yang dikumpulkan variabel terikat maka perlu
dari lapangan yang berasal dari daftar diketahui nilai koefisien
pertanyaan di edit kemudian ditabulasikan determinasi atau penentuan .
sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Nilai ini berkisar antara 0-1,
Adapun analisis yang dilakukan dalam
semakin mendekati 1 nilai
penelitian ini berdasarkan tujuan untuk
tersebut berarti semakin besar
menguji hipotesis yaitu mengetahui,
pengaruh variabel independen (X)
menganalisis dan membuktikan pengaruh
mampu menerangkan variabel
Pemberian Insentif dan Absensi Fingerprint
dependent (Y). Analisis terhadap
terhadap Kinerja Karyawan digunakan:
nilai R-square ( ) ini digunakan
a. Analisis Regresi Linear Berganda
untuk mengetahui sejauh mana
Analisis regresi linear berganda untuk
variabel bebas ( dan ) dapat
mengetahui pengaruh Pemberian Insentif
menerangkan pengaruh perubahan
( dan Absensi Fingerprint )
variabel terikat (Y). Sifat-sifat R-
terhadap Kinerja Karyawan(Y).
square sangat dipengaruhi oleh

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `43
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

banyaknya variabel bebas dimana : ≠ 0, artinya ada pengaruh


semakin banyak variabel bebas absensi fingerprint terhadap
semakin besar nilai R-square. kinerja karyawan PT. Jaya
d. Uji Hipotesis Statistik Masawan Putra Sejahtera pada
1. Uji secara simultan, digunakan Uji store Pasaraya Bandung
F dengan langkah-langkah sebagai Level of Significance ( = 0,05
berikut :
a. Formulasi dan c.Kriteria pengujian :
: = 0, artinya tidak ada Terima , jika sig.t > 0,05
pengaruh pemberian insentif dan Tolak , jika sig. t ≤ 0,05
absensi fingerprint secara
simultan terhadap kinerja karyawan
PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera C. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada store Pasaraya Bandung 1. Uji Validitas
: ≠ 0, artinya ada Uji validitas digunakan untuk
pengaruh pemberian insentif dan mengukur derajat ketepatan dalam penelitian
absensi fingerprint secara suatu data dikatakan valid jika pernyataan
simultan terhadap kinerja karyawan pada suatu kuesioner mampu
PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
pada store Pasaraya Bandung kuesioner tersebut. Jika periset menggunakan
b. Level of Significance ( = 0,05 kuesioner dalam pengumpulan data,
c. Kriteria pengujian : kuesioner yang disusunnya harus mengukur
- Terima , jika sig.F ≥ 0,05 apa yang ingin diukurnya. Dan untuk
- Tolak , jika sig. F < 0,05 menghitung data tersebut digunakan alat
bantu program aplikasi Statistical Package
2. Uji secara parsial, digunakan Uji t, for Social Source (SPSS) versi 20 For
dengan langkah-langkah sebagai Windows. Item semua pernyataan tersebut
berikut : dinyatakan valid dan tidak ada yang valid
- Uji Hipotesa Ke 2 : ditunjukan Sig. (2.tailed) < 0,05) atau dapat
a. Formulasi dan dilihat dari semua pernyataan ditandai
: = 0, artinya tidak ada dengan bintang 2(**) valid pada α = 0,01.
pengaruh pemberian insentif 2. Uji Reliabilitas
terhadap kinerja karyawan PT. Jaya Suatu kuesioner dikatakan reliabel
Masawan Putra Sejahtera pada jika jawaban seseorang terhadap pernyataan
store Pasaraya Bandung kuesioner tersebut konsisten dari waktu ke
: ≠ 0, artinya ada pengaruh waktu atau jika kuesioner tersebut dicobakan
pemberian insentif terhadap kinerja secara berulang-ulang akan menghasilkan
karyawan PT. Jaya Masawan Putra data yang sama. Hasil uji menunjukkan
Sejahtera pada store Pasaraya semua variabel memiliki nilai cronbach’s
Bandung Alpha > 0.6, maka data dinyatakan reliabel.
b. Level of Significance ( = 3. Statistik Inferensial
0,05 Setelah lolos dari uji persyaratan
c. Kriteria pengujian : analisis data yaitu uji asumsi validitas dan
Terima , jika sig.t > 0,05 uji reliabilitas maka data tersebut dapat
Tolak , jika sig. t ≤ 0,05 dilanjutkan untuk diproses dalam persamaan
- Uji Hipotesa ke-3 : regresi linear berganda.
a. Formulasi dan a. Koefisien Regresi
: = 0, artinya tidak ada Dengan menggunakan fasilitas
pengaruh absensi fingerprint program SPSS, didapatkan hasil perhitungan
terhadap kinerja karyawan PT. Jaya koefisien regresi sebagai berikut:
Masawan Putra Sejahtera pada
store Pasaraya Bandung

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `44
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Tabel 2. Koefisien Regresi Pemberian insentif ( dan Absensi Fingerprint Terhadap


Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,273 ,056 4,851 ,000
Pemberian insentif ,493 ,052 ,420 9,460 ,000
Absensi Fingerprint ,581 ,044 ,581 13,087 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja
Sumber :Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS. 20.00

Dari tabel diatas didapat nilai akan akan meningkat sebesar 0,567 dengan
konstanta 0,273, koefisien regresi Pemberian asumsi Pemberian insentif. Pemberian
insentif ( sebesar 0,493 dan Absensi insentif berpengaruh positif dan signifikan
Fingerprint (X2) sebesar 0,581. Sesuai terhadap Kinerja Karyawan, Absensi
dengan koefisien regresi diatas, maka didapat Fingerprint berpengaruh positif dan
persamaan regresi linear berganda sebagai signifikan terhadap Kinerja Karyawan,
berikut: Ŷ = 0,273 + 0,493 X1 + 0,581 X2 + e, sementara Pemberian insentif dan Absensi
hal ini dapat dijelaskan bahwa : nilai Fingerprint sama-sama berpengaruh positif
konstanta (a) = 0,273, artinya jika nilai dan signifikan terhadap Kinerja serta terdapat
Pemberian insentif (X1) dan Absensi faktor-faktor lain yang tidak diperhitungkan
Fingerprint ( X2) = 0 maka nilai Kinerja dalam penelitian ini seperti, motivasi,
Karyawan (Y) adalah 0, koefisien regresi disiplin kerja, prestasi kerja dan iklim kerja.
Konflik sebesar 0,280 menunjukkan bahwa
jika Pemberian insentif nilainya bertambah b. Koefisien Korelasi (R)
satu-satuan maka Kinerja Karyawan akan
meningkat sebesar 0,493 dengan asumsi Hasil perhitungan koefisien korelasi
Absensi Fingerprint konstan, koefisien dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini:
regresi Absensi Fingerprint sebesar 0,567
menunjukkan bahwa jika Absensi
Fingerprint nilainya bertambah sebesar satu
satuan maka perubahan Kinerja Karyawan
Tabel 3. Koefisien Korelasi (R), Koefisien Determinasi (R2) dan Adjusted R2 Pemberian
insentif ( dan Absensi Fingerprint Dengan Kinerja Karyawan (Y)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,993a ,985 ,985 ,5703
a. Predictors: (Constant), Pemberian insentif , Absensi Fingerprint
b. Dependent Variable: Kinerja
Tabel 4 Hasil Uji F Pemberian insentif ( dan Absensi Fingerprint Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 24,868 2 12,434 38,329 ,000a
Residual ,377 116 ,003
Total 25,245 118

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `45
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

a. Dependent Variable : Kinerja Karyawan


b. Predictors: (Constant), Pemberian insentif , Absensi Fingerprint
Sumber :Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS. 20.00

Nilai koefisien korelasi (R) pada Tabel 3. 1. Ada ada pengaruh pemberian insentif dan
diatas sebesar 0,993 yang berarti hubungan absensi fingerprint secara simultan
antara Pemberian insentif (X1) dan Absensi terhadap kinerja karyawan PT. Jaya
Fingerprint (X2) dengan Kinerja Karyawan Masawan Putra Sejahtera pada store
(Y), memiliki hubungan yang sangat kuat dan Pasaraya Bandung.
signifikan. 2. Ada pengaruh Pemberian insentif
terhadap kinerja karyawan PT. Jaya
c. Koefisien Determinasi (R2) Masawan Putra Sejahtera pada store
Hasil koefisien determinasi (R2) pada Pasaraya Bandung.
Tabel 3. diperoleh nilai sebesar 0,581 atau 3. Ada pengaruh absensi fingerprint
sebesar 58,10% , sedangkan Adjusted (R2) terhadap kinerja karyawan PT. Jaya
sebesar 0,985 atau sebesar 98,50% variasi Masawan Putra Sejahtera pada store
dalam Kinerja Karyawan dan sisanya Pasaraya Bandung.
sebesar 15% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain seperti seperti, motivasi, disiplin kerja,
prestasi kerja dan iklim kerja. 2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah
●Uji Hipotesis Statistik dikemukakan maka dapat diberikan beberapa
Berdasarkan hasil uji signifikansi saran yang sebaiknya dilakukan oleh PT.
baik dengan uji F maupun uji t diperoleh nilai Jaya Masawan Putra Sejahtera pada store
Pasaraya Bandung sebagai berikut: :
sebagai berikut : dari hasil uji F, diperoleh
nilai F hitung sebesar 38,329 atau signifikasi 1. Pemberian Insentif dan Penerapan
sebesar 0.000 < ( = 0,05 oleh karena Absensi Fingerprint terbukti
taraf signifikasi < 0,05 dengan demikian memberikan pengaruh secara signifikan
dapat dikatakan bahwa hipotesis teruji terhadap kinerja karyawan. Oleh karena
ditolak dan Ha diterima yang berarti ada itu, sebaiknya karyawan harus lebih
pengaruh pemberian insentif dan absensi menjadikan Pemerian Insentif dan
fingerprint secara simultan terhadap kinerja Penerapan Absensi Fingerprint sebagai
karyawan PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera motivasi atau penyemangat karyawan
pada store Pasaraya Bandung, sedangkan dalam bekerja.
dari hasil uji t, diperoleh Pemberian insentif 2. Selain itu juga, harus selalu
koefisien = 9,460 dan nilai Sig.t sebesar meningkatkan kualitas karyawan dalam
0,000 < 0,05 maka H0 ditolak artinya ada bekerja sehingga selalu mendapatkan
pengaruh Pemberian insentif terhadap kinerja insentif yang diharapkan walau bukan
karyawan PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera menjadi tujuan utama dalam bekerja.
pada store Pasaraya Bandung, Absensi 3. Bagi PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera
fingerprint nilai koefisien = 13,087 dan Pasaraya Bandung Palembang,
nilai Sig.t sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 Sebaiknya dapat mempertahankan dan
ditolak artinya ada pengaruh Absensi lebih meningkatkan pemberian insentif
fingerprint terhadap kinerja karyawan PT. kepada karyawan dan evaluasi yang
Jaya Masawan Putra Sejahtera pada store lebih baik dalam penerapan absensi
Pasaraya Bandung. Fingerprint demi meningkatkan kinerja
karyawan
4. Bagi Peneliti lain, untuk menindak
D. SIMPULAN DAN SARAN lanjuti lebih jauh hasil penelitian ini
1. Simpulan dengan mengembangkan variabel-
Berdasarkan hasil dan pembahasan variabel bebas yang lain sehingga dapat
penelitian yang telah dilakukan maka dapat meningkatkan kinerja karyawan pada
ditarik kesimpulan sebagai berikut :

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `46
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

PT. PT. Jaya Masawan Putra Sejahtera Keban, T. Yeremias. 2004. Enam Dimensi
Pasaraya Bandung Palembang. Strategis Administrasi Publik,
Konsep, Teori dan Isu. Gava Media.
E. DAFTAR RUJUKAN Yogyakarta
Mahmudi, (2005). Manajemen Kinerja
Allo. 2007. Analisis Kompensasi dan Sektor Publik. Yogyakarta : UPP
Pengaruhnya terhadap Kinerja AMP YKPN.
Petugas P3KB pada Dinas Mangkunegara, Anwar Prabu.2004.
Kehutanan Provinsi Sulawesi Manajemen Sumber Daya Manusia
Tengah. Perusahaan. Surabaya: Remaja
Arsyad, Lincolin, Ekonomi Pembangunan, Rosdakarya.
Yogyakarta, UPP STIM YKPN, 2015 Mangkunegara, Anwar Prabu, 2012. Evaluasi
Bangun,wilson. 2012. Manajemen Sumber Kinerja SDM, Refika Aditama,
Daya Manusia. Jakarta: Gelora Bandung.
Angkasa Putra. Mangkunegara, Anwar Prabu, (2002),
Basu Swastha, Hani Handoko. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Manajemen Pemasaran-Analisis PT. Remaja Rosda Karya, Bandung
Perilaku. Konsumen. Yogyakarta : Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi
BPFE. Islam, Jakarta: Raja Grafindo
Burhan,Bungin. 2005. Metodelogi Penelitian Persada 2008
Kuantitatif. Jakarta: Kencana Panggabean, Mutiara S, 2002. Manajemen
Prenada Media. Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Fadel, Muhammad.2009. Reinventing Ghalia Indonesia.
Government (Pengalaman Dari Prawirosentono, Suyadi, 2007, Filosofi Baru
Daerah). PT. Elex Media Tentang Mutu Terpadu. Edisi 2.
Komputindo. Jakarta Jakarta: Bumi Aksara.
Ghozali Imam. 2004. Aplikasi Analisis Polnaya.2007. Pengaruh kompenasi finansial
dengan Program Spss. Semarang: dan Non Finansial terhadap Kinerja
Badan Penerbit Undip. Dosen Universitas Maluku.
Gunawan,Aprillia Monica. 2015. Pengaruh Rahayu. 2009. Pengaruh Sistem
Kompensasi Finansial dan Non Penghargaan terhadap Kinerja
Finansial terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada Bulog Divisi Regional
Karyawan PT.Freight Express Palu. Fakultas Ekonomi Universitas
Surabaya. Jurnal AGORA Vol.3. Tadulako.
Hadiwiryo,Sastro. 2005. Manajemen Sumber Rivai, Veitzhal. 2004, Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta. Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Hasibuan, Malayu S.P., 2011. Manajemen Cetakan Pertama, Jakarta, PT. Raja
Sumber Daya Manusia. Bumi Grafindo Persada.
Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen Samsuddin,Sadili. 2006. Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Daya Manusia. Bandung: Pustaka
Bumi Aksara. Setia.
Heriawanto. 2004. Analisis Faktor-Faktor Siagian, Sondang P. 2002. Kiat
yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Meningkatkan Produktivitas Kerja.
Karyawan, Magister Manajemen Jakarta: Asdi Mahasatya.
Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen
Skripsi Departemen Ilmu-ilmu Sosial Sumber Daya Manusia. PT Bumi
Ekonomi Pertanian. Fakultas Aksara: Jakarta
Pertanian. IPB. Bogor. Sugiyono, 2009, Metode Penelitian
Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Sosial Pendekatan Kualitatif dan Bandung : Alfabeta
Kuantitatif Edisi Kedua, Jakarta: Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis
Penerbit Erlangga, 2009 (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung: Alfabeta.

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `47
Jurnal Kompetitif, Vol. 10, No. 1, hal. 37 – 48, Edisi Januari 2021
p-ISSN 2302-4585; e-ISSN 2721-3765

Sugiyono. 2011. Metodelogi Penelitian


Kuantitatif dan Kualitatif R&D.
Bandung : Alfabeta.
Sujarweni Wiratna.V. 2008. Metodelogi
Penelitian. Jakarta: PB.
Sunyoto,Danang. 2015. Penelitian Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Buku Seru
cetakan pertama.
Zairina Afrida,Dkk. 2014. Pengaruh
Kompensasi Finansial dan Non
Finansial terhadap Motivasi Kerja
dan Kinerja Karyawan Departemen
Produksi PT.Ekamas Fortuna
Malang. Adminitrasi Bisnis (JAB)
Jurnal Vol.12.
SOP (Standar Operation Procedure) PT.
Jaya Masawan Putra Sejahtera pada
Store Pasaraya Bandung

http://univ-tridinanti.ac.id/ejournal/index.php/ekonomi/index `48

Anda mungkin juga menyukai