0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang syok anafilaktik dan prosedur penanganannya. Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian. Prosedur penanganannya meliputi memberikan adrenalin, difenhidramin, oksigen, infus cairan, dan merujuk pasien ke rumah sakit bila kondisi tidak membaik.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang syok anafilaktik dan prosedur penanganannya. Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian. Prosedur penanganannya meliputi memberikan adrenalin, difenhidramin, oksigen, infus cairan, dan merujuk pasien ke rumah sakit bila kondisi tidak membaik.
Dokumen ini memberikan ringkasan singkat tentang syok anafilaktik dan prosedur penanganannya. Syok anafilaktik adalah reaksi alergi yang berbahaya yang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau kematian. Prosedur penanganannya meliputi memberikan adrenalin, difenhidramin, oksigen, infus cairan, dan merujuk pasien ke rumah sakit bila kondisi tidak membaik.
A. Pengertian Syok anafilaktik adalah suatu reaksi alergi yang dapat
menyebabkan kehilangan kesadaran atau bahkan kematian. B. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan syok anafilaktik C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 440/0148/SK/I/2021 tentang TIM Vaksinasi Covid 19 Puskesmas D. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. E. Prosedur 1. Petugas menghentikan obat / identifikasi obat yang diduga menyebabkan reaksi anafilaksis. 2. Petugas memasang torniquet di bagian proksimal daerah masuknya obat atau sengatan hewan 3. Petugas melonggarkan torniquet 1-2 menit tiap 10 menit. 4. Petugas menidurkan penderita dengan posisi Trandelenberg, kaki lebih tinggi dari kepala (posisi shock) dengan alas keras. 5. Petugas segera evaluasi jalan nafas, respirasi dan jantung. 6. Petugas melakukan lakukan resusitasi bila terjadi henti jantung dan atau henti nafas 7. Petugas melakukan oksigenasi 5-10 L/menit dengan sungkup / canul nasal. 8. Petugas memberi adrenalin 0,3 – 0,5 cc ( anak : 0,01 ml/kgbb) s.c/i.m. pada lengan atas atau paha, dapat diulang SYOK ANAFILAKTIK No. Dokumen : SOP/UKP/PU/ No.Revisi : 00 SOP Tgl Terbit : 16 Januari 2021
Halaman : 2/2
2-3x dengan selang waktu 15-30 menit.
9. Petugas memberi difenhidramin 50-100 mg i.m jika timbul urtikaria 10. Petugas memasang infus RL/NaCl bila tekanan darah sistolik < 90 mmHg 11. Petugas memberi korticosteroid (Dexamethason) 5-10 mg i.v. 12. Petugas memberi Aminophilin, 4-6 mg/kg BB dilarutkan 10 ml NaCl, i.v. selama 20 menit bila sesak. 13. Petugas merujuk ke RS bila dengan tindakan di atas tidak membaik F. Unit Terkait Semua Layanan Klinis