Anda di halaman 1dari 13

Nama : Nihayatus Sa’adah

NIM : 20201130
Prodi : PAI D
Matkul: Statistika Pendidikan 2

------------------------------------------------- SOAL UTS ------------------------------------------------

5. Seorang peneliti melakukan penelitian mengenai penerapan pembelajaran RME terhadap


kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa. Penelitian dilakukan pada siswa
kelas V SD “X”. Setelah menerapkan pembelajaran RME, kemudian ia memberikan tes
yang mengukur kemampuan koneksi dan komunikasi matematis siswa. Pada taraf
signifikansi 5% dengan mengasumsikan bahwa data berdistribusi normal dan variansi
kedua data homogen, ujilah apakah siswa yang memperoleh pembelajaran RME,
kemampuan koneksi matematisnya lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan
komunikasi matematisnya?
a. masing2 mahasiswa mengenerate hasil tes, dan tidak harus berbeda antar mahasiswa.
b. Hitung Statistik uji nya menggunakan prosedur manual
c. Hitung Statistik uji menggunakan software SPSS.
d. Lakukan pengujian dengan tahapan yang benar.

------------------------------------------ JAWABAN SOAL UTS ---------------------------------------

5. Berikut ini, penjabaran jawaban soal diatas:

a.

No. Koneksi Matematis (X1) Komunikasi Matematis (X2)


1 75 70
2 75 77
3 87 76
4 73 85
5 68 76
6 93 82
7 85 95
8 96 88
9 85 89
10 78 79

b.

No. Koneksi Matematis (X1) Komunikasi Matematis (X2) D=X1-X2 D^2


1 75 70 5 25
2 75 77 -2 4
3 87 76 11 121
4 73 85 -12 144
5 68 76 -8 64
6 93 82 11 121
7 85 95 -10 100
8 96 88 8 64
9 85 89 -4 16
10 78 79 -1 1
JUMLAH -2 660

N-1 9
Jumlah D^2 660
(jumlah D)^2 4
S 8.560893
T -0.07388

: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pembelajaran RME


kemampuan koneksi matematis dan komunikasi matematis.
: Terdapat perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran RME kemampuan koneksi
matematis dan komunikasi matematis.
Hipotesis statistik :
: = 0 melawan = : 0
Nilai signifikasinya 5% maka α = 0.05

ǀ t-hitung ǀ = ǀ -0.07388 ǀ = 0.07388 (dibulatkan menjadi 0.074)


Rumus t tabel = 0,05: df (n-k)
= 0,05 : 9
(kemudian untuk hasil, lihat pada distribusi nilai t tabel
statistik)
= 1,833

Maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: t-hitung < t-tabel = (0.074 < 1,833 ), maka
diterima dan ditolak, artinya secara statistik tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara pemahaman koneksi matematis dan komunikasi matematis. Dan secara
statistik adalah sama

c.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Koneksi matematis 81.50 10 9.120 2.884

Komunikasi matematis 81.70 10 7.543 2.385

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Koneksi matematis & Komunikasi


10 .485 .155
matematis

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)

Pair Koneksi matematis -


1 Komunikasi -.200 8.561 2.707 -6.324 5.924 -.074 9 .943
matematis
TUGAS TERSTRUKTUR 4

--------------------------------------------------- Kasus 1 ---------------------------------------------------

SOAL!!

Seorang peneliti ingin mengetahui tentang efektifitas metode cooperative learning dalam
menurunkan kecemasan siswa menghadapi pelajaran matematika. Untuk itu dilaksanakan studi
kuasi eksperimental pada siswa di suatu sekolah menengah pertama (SMP), yaitu dengan
menguji tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan
sesudah diberikan metode cooperative learning tersebut. Studi ini ingin membuktikan apakah ada
perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan
sesudah diberikan metode cooperative learning. Berdasarkan 40 sampel siswa SMP yang dipilih
secara ranom dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan antara sebelum dan sesudah diberikan
metode cooperative learning adalah sebagai berikut:

Tingkat Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika


No. Sebelum Sesudah
1 25 20
2 23 15
3 35 17
4 21 15
5 24 10
6 31 27
7 32 31
8 37 29
9 38 21
10 30 20
11 29 26
12 24 19
13 34 15
14 37 20
15 28 25
16 23 10
17 29 12
18 25 25
19 32 28
20 30 22
21 32 20
22 31 21
23 37 28
24 22 22
25 28 17
26 21 19
27 33 21
28 31 16
29 28 28
30 32 20
31 24 16
32 27 24
33 33 21
34 34 20
35 26 25
36 28 20
37 32 22
38 31 25
39 36 30
40 35 28

1. Laksanakan analisis uji-t dua sampel berpasangan untuk data tersebut di atas dengan
melakukan kegiatan berikut:
a. Buatlah hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternatif ( )!
b. Ujilah hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)!
c. Hitunglah nilai statistik ujinya !
d. Buatlah keputusan dan simpulkan hasil uji-t dua sampel tersebut!

2. Laksanakan analisis uji-t dua sampel berpasangan untuk data tersebut di atas dengan dengan
bantuan SPSS ! Susunlah out put SPSS tersebut menjadi laporan tugas Terstruktur, termasuk
print out komputer yang asli bukan fotokopi.
JAWABAN!!

1. Berikut analisis uji-t dua sampel berpasangan untuk data tersebut:


a. : Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika antara sebelum dan sesudah diberikan metode cooperative learning.
: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran
matematika antara sebelum dan sesudah diberikan metode cooperative learning.
Hipotesis statistik :
: = 0 melawan = : 0

b. Uji hipotesis dengan taraf signifikansi 0,05


Rumus t tabel = sig : 2 : df
= 0,005 : 2 : 39
= 0,025 : 39
(kemudian untuk hasil, lihat pada distribusi nilai t tabel
statistik, maka ketemu nilai 2,023)
= 2,023
c.

No. Sebelum ( ) Sesudah ( ) -

1 25 20 5 25
2 23 15 8 64
3 35 17 18 324
4 21 15 6 36
5 24 10 14 196
6 31 27 4 16
7 32 31 1 1
8 37 29 8 64
9 38 21 17 289
10 30 20 10 100
11 29 26 3 9
12 24 19 5 25
13 34 15 19 361
14 37 20 17 289
15 28 25 3 9
16 23 10 13 169
17 29 12 17 289
18 25 25 0 0
19 32 28 4 16
20 30 22 8 64
21 32 20 12 144
22 31 21 10 100
23 37 28 9 81
24 22 22 0 0
25 28 17 11 121
26 21 19 2 4
27 33 21 12 144
28 31 16 15 225
29 28 28 0 0
30 32 20 12 144
31 24 16 8 64
32 27 24 3 9
33 33 21 12 144
34 34 20 14 196
35 26 25 1 1
36 28 20 8 64
37 32 22 10 100
38 31 25 6 36
39 36 30 6 36
40 35 28 7 49
JUMLAH 338 4008

N-1 39
Jumlah D^2 4008
(Jumlah D)^2 114244
S 5.434694
T (t hitung) 9.833579
d. Kesempatan dan kesimpulan
Rumus t tabel = 0,05: 2: df
= 0,025 : 39
(kemudian untuk hasil, lihat pada distribusi nilai t tabel
statistik, maka ketemu nilai 2,023)
= 2,023
Maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: t-hitung t-tabel = ( 9,834 2,023), maka
ditolak dan diterima, artinya secara statistik terdapat perbedaan tingkat
kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah
diberikan metode cooperative learning.

2. Langkah langkah Analisis uji-t dua sampel berpasangan menggunakan SPSS adalah sebagai
berikut:
a) Langkah yang pertama adalah siapkan datanya, dan buka SPSS.
b) Kemudian klik Variabel View dan pada bagian Name tuliskan Sebelum dan Sesudah.
Kemudian pada bagian label untukSebelum tuliskan Sebelum dan pada bagian Sesudah
tuliskan Sesudah, kemudian klik Data View. Seperti gambar dibawah ini.

c) Kemudian setelah kita klik Data View kita masukan datanya, seperti gambar dibawah ini
.

d) Langkah selanjutnya setelah kita masukan data ke SPSS, kemudian kita klik menu
Analize, kemudian klik Compare Means, kemudian pilih Paired Samples T Test,
seperti gambar dibawah ini.

e) Setelah kita klik maka akan muncul menu seperti gambar dibawah ini.

f) Kemudian langkah selanjutnya adalah pindahkan Sesudah dan Sebelum ke sebelah


kanan, kemudian klik OK.
g) Setelah kita klik OK maka akan muncul Output data SPSS yang akan kita gunakan untuk
menganalisis atau mengidentifikasi data.

Pada paired sample statistics, memuat deskriptif tentang data tingkat kecemasan siswa
dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah diberikan metode
cooperative learning meliputi banyaknya data, mean, standart deviasi, dan standart error
mean.
* Banyaknya data atau subjek (n) =40, rata-rata (mean) tingkat kecemasan siswa
sebelum diberikan metode cooperative learning = 29,7 dan rata-rata (mean)
tingkat kecemasan siswa sesudah diberikan metode cooperative learning = 21,25,
simpangan baku (standart deviation) sebelum = 4,78 dan sesudah 5,31.
* Pada tabel paired samples correlation, memuat data tentang ada tidaknya korelasi
tentang tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara
sebelum dan sesudah diberikan metode cooperative learning diperoleh nilai
korelasi sebesar 0,425. Nilai korelasi ini menunjukkan hubungan yang sangat erat
antara tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika pada
sebelum dan sesudah diberikan metode cooperative learning.
* Pada tabel paired samples test, memuat data hasil analisis uji-t dua sampel
berpasangan yang meliputi harga t (t hitung), dan signifikansi.
* Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dilakukan pengujian hipotesis
dengan dua cara sebagai berikut:
1) Dengan cara membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Pengujian :
Jika t - hitung > t- tabel, maka H0 ditolak
Jika t - hitung < t- tabel, maka Ho diterima
Untuk melihat harga t tabel, maka didasarkan pada derajat kebebasan (dk)
atau degree of freedom, yang besarnya adalah n-1, yaitu 40-1 = 39 dan
taraf signifikansi ( ditetapkan 0,05 (5%), sedangkan pengujian dilakukan
dengan menggunakan uji dua pihak/arah (Sig. 2 tailed), maka harga t tabel
diperoleh = 2,023.
Rumus t tabel = 0,05: 2: df
= 0,025 : 39
(kemudian untuk hasil, lihat pada distribusi nilai t tabel
statistik, maka ketemu nilai 2,023)
= 2,023

Berdasarkan hasil analisis Paired sample t-test, maka dapat diperoleh hasil
sebagai berikut: t-hitung t-tabel ( 9,834 2,023), maka ditolak dan
diterima, artinya secara statistik terdapat perbedaan tingkat
kecemasan siswa dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum
dan sesudah diberikan metode cooperative learning.
2) Dengan membandingkan signifikansi (p-value) pada out put SPSS dengan
0,05 = 
Jika sig. > 0,05, maka H0 diterima
Jika sig. < 0,05, maka H0 ditolak
Pada kasus ini terlihat bahwa signifikansi (sign.2 tailed) sebesar 0,00,
karena signifikansi < 0,05 maka ditolak dan diterima. Dengan
demikian secara statistik terdapat perbedaan tingkat kecemasan siswa
dalam menghadapi pelajaran matematika antara sebelum dan sesudah
diberikan metode cooperative learning.

. --------------------------------------------------- Kasus 2 --------------------------------------------------

SOAL!!

Seorang peternak bebek ingin mengetahui jenis pakan yang paling baik untuk menghasilkan telur
yang lebih banyak. Penelitian dilakukan kepada 23 ekor bebek betina dengan memberikan pakan
jenis baru, rata-rata telur yang diperoleh dari seekor bebek per tahunnya adalah 296 butir dengan
simpangan baku 15 butir. Jika dengan menggunakan pakan jenis yang lama rata-rata telur yang
diperoleh dari seekor bebek pertahunnya adalah 283 butir. Ujilah pernyataan bahwa pakan jenis
baru lebih baik dibandingkan pakan jenis lama. Gunakan tingkat kepercayaan 99%.

Laksanakan analisis uji-t dua sampel berpasangan untuk data tersebut di atas dengan melakukan
kegiatan berikut:

a. Buatlah hipotesis nol ( ) dan hipotesis alternatif ( )!

b. Ujilah hipotesis tersebut dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)!


c. Hitunglah nilai statistik ujinya !
d. Buatlah keputusan dan simpulkan hasil uji-t dua sampel tersebut!
JAWABAN!!

a. : , artinya pakan jenis baru tidak lebih baik daripada pakan jenis lama.
: > , artinya pakan jenis baru lebih baik daripada pakan jenis lama.

b. Nilai sig. 0,05 = 5 %

c.

d. Keputusan dan kesimpulan

Z hitungnya adalah 11,4 dan berada di area lebih dari 1,65 ( Z tabel) maka berada di daerah
arsiran. Sehingga ditolak dan diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa pakan jenis baru lebih lebih baik dibandingkan pakan jenis
lama

Anda mungkin juga menyukai