DOCRPIJM - E5440f5fa8 - BAB IIbab2 PROFIL KOTA BANJARMASIN
DOCRPIJM - E5440f5fa8 - BAB IIbab2 PROFIL KOTA BANJARMASIN
2-1
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-2
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-3
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-4
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-5
RPIJM KOTA BANJARMASIN
Tabel 2.2
Jumlah dan Angka Pertumbuhan Penduduk Kota Banjarmasin
Tahu 2006 – 2012
NO KECAMATAN TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Banjarmasin Utara 90.930 92.652 94.409 96.164 132.340 137.513 142.092
2 Banjarmasin Selatan 144.560 147.425 150.221 153.012 146.068 148.230 151.175
3 Banjarmasin Tengah 110.316 112.452 114.584 116.714 91.700 91.248 93.167
4 Banjarmasin Barat 143.054 146.965 149.753 152.536 143.461 145.366 146.448
5 Banjarmasin Timur 113.865 116.076 118.278 120.476 111.912 112.633 115.147
Jumlah 602.725 615.570 627.245 638.902 625.481 634.990 648.029
Pertumbuhan (%) 1,55 1,81 2,07 1,82 1,58 1,50 2,01
Sumber: Kota Banjarmasin dalam Angka 2013
Tabel 2.3
LUAS TAHUN
NO KECAMATAN
(Ha) 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
1 Banjarmasin Utara 1.655,00 54,94 55,98 57,04 58,11 79,96 83,09 85,86
2 Banjarmasin Selatan 3.826,00 37,78 38,53 39,26 39,99 38,18 38,74 39,51
3 Banjarmasin Tengah 665,00 165,89 169,10 172,31 175,51 137,89 137,22 140,10
4 Banjarmasin Barat 1.313,00 108,95 111,93 114,05 116,17 109,26 110,71 111,54
5 Banjarmasin Timur 2.387,00 47,70 48,63 49,55 50,47 46,88 47,19 48,24
Jumlah 9.846,00 61,22 62,52 63,71 64,89 63,53 64,49 65,82
Sumber: Kota Banjarmasin dalam Angka 2013
Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan (sex ratio) di Kota Banjarmasin
pada tahun 2012 menunjukkan jumlah laki-laki berimbang dengan jumlah perempuan
(angka sex ratio 100). Angka sex ratio tersebut dapat menjadi potensi pembangunan
dan pengembangan internal bagi Kota Banjarmasin. Sex ratio yang paling tinggi terjadi
di Kecamatan Banjarmasin Barat sebesar 102,65, sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Banjarmasin Tengah yaitu sebesar 96,57. Untuk lebih jelasnya, jumlah
penduduk laki-laki dan perempuan
2-6
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-7
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2. Mewujudkan Kota Banjarmasin yang aman, sehat, dan kondusif bagi pribadi dan
kehidupan masyarakat.
3. Mewujudkan Kota Banjarmasin indah dengan penataan kota berbasis tata ruang
berbasis sungai guna terwujud kota yang asri dan harmoni.
4. Mewujudkan Kota Banjarmasin yang maju dengan penguatan perekonomian
melalui sektor perdagangan, perindustrian, dan pelabuhan dengan
memperhatikan pemerataan pendapatan, meningkatkan taraf pendidikan,
pengembangan dan pelestarian budaya banjar serta pariwisata sungai untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat.
5. Melaksanakan pemerintahan amanah, ramah, bersih dan profesional berbasis
teknologi informasi dan komunikasi serta memaksimalkan fungsi melayani
sebagai suatu tanggung jawab terhadap masyarakat dan Tuhan YME.
6. Melaksanakan pembangunan infrastruktur yang handal dan berkelanjutan
dengan memperhatikan kesesuaian Tata Ruang, serta pembangunan menyeluruh
mulai dari daerah terluar, terpencil, dan terbelakang sebagai pembangunan
dasar untuk menjadikan Kota Banjarmasin nyaman yang ditunjang dengan
perbaikan pengelolaan wisata dan pengelolaan pasar tradisional secara
professional.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, dituangkan dalam program kerja daerah
yang direncanakan secara umum dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan sebagai berikut:
2-8
RPIJM KOTA BANJARMASIN
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, arah kebijakan dan program pembangunan
strategi adalah:
2-9
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-10
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2.4.2 RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013 –
2032
Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Berdasarkan
RTRW Kota Banjarmasin 2013-2032, kebijakan yang berkaitan dengan kawasan
perencanaan yaitu:
1. Rumus kebijakan
Kebijakan penataan ruang merupakan turunan dari visi penataan ruang yang
sudah dirumuskan dan berkorelasi dengan isu strategis kota. Pada sisi lain
juga mampu memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi kota.
2-11
RPIJM KOTA BANJARMASIN
Mengacu pada kata kunci utama visi kota yaitu Kota Sungai atau Kota Air,
maka kebijakan yang sebaiknya diambil adalah:
A. Tata Ruang yang Berkeadilan dan Berimbang; melakukan penataan
ruang yang berpihak pada masyarakat luas, selaras dengan alam dan
menjamin kesimbangan ekosistem Kota Banjarmasin yang berbasis sungai.
B. Revitalisasi Sungai; memulihkan fungsi dan kondisi sungai serta
menjadikan sungai sebagai halaman depan kota.
C. Pengelolaan Kantong Air; membangun sistem pengelolaan genangan air
dengan pendekatan mitigasi banjir, estetika kota, wahana rekreasi, sebagai
RTH, sumber pendapatan (terbatas) dan penciptaan iklim mikro.
D. Reduksi Beban Kota; mengalihkan kegiatan industri besar, pusat
pemerintahan provinsi dan pengembangan perumahan ke luar kota.
E. Restrukturisasi Ruang Kota; mendorong pertumbuhan kawasan kota
bagian selatan dan utara secara terkendali guna mengurangi beban pusat
kota dengan tetap memperkuat peran Kota Banjarmasin sebagai Pintu
Gerbang Kalimantan bagian selatan.
F. Pembangunan Transportasi Umum (good public transportation
governance); membangun sistem transportasi perkotaan yang efektif dan
efisien sesuai kebutuhan masyarakat & sistem jaringan prasarana yang
ada, pilihan moda dan prasarana transportasi yang tepat serta berpihak
pada masyarakat luas.
G. Peremajaan dan Revitalisasi Kawasan Kumuh; melakukan perbaikan
lingkungan kawasan kumuh perkotaan dengan pendekatan pemberdayaan
masyarakat dan kerjasama lintas pelaku.
2. Rumus Strategi
Rumusan strategi merupakan langkah operasional dari kebijakan penataan
ruang yang sudah dirumuskan yang dapat dituangkan secara spasial. Mengacu
2-12
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-13
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-14
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-15
RPIJM KOTA BANJARMASIN
pilihan moda dan prasarana transportasi yang tepat serta berpihak pada
masyarakat luas.
1. Terbangunnya sistem pedestrian perkotaan yang memadai, teduh dan
asri pada sisi-sisi jalan utama dan atau antar pusat-pusat bangunan
publik dan perumahan;
2. Terciptanya sistem jaringan jalan yang tidak memusat namun tetap
memberikan akses yang tinggi pada fungsi-fungsi ruang utama kota:
3. Terciptanya sistem trayek kendaraan umum yang tidak berhimpit dan
pendek-pendek dengan mengembangkan kendaraan bertrayek panjang
dengan sistem sirkuler:
4. Tersedianya kendaraan khusus untuk siswa sekolah dan pegawai
negeri/swasta dengan trayek khusus;
5. Mengembangkan moda angkutan penumpang model Mass Rapid Transit
(MRT);
6. Membangun sistem transportasi antar moda darat dan sungai secara
efektif dan efisien;
7. Membangun terminal Tipe B antar kota di bagian utara kota dan
pemindahan terminal antar kota Km 6 ke arah selatan (Kabupaten
Banjar);
8. Pengelolaan angkutan kendaraan umum yang bersifat informal untuk
melayani pergerakan orang dari Kota Banjarmasin ke berbagai kota di
Kalimantan.
2-16
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-17
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-18
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-19
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-20
RPIJM KOTA BANJARMASIN
Tabel 2.1
Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kota Banjarmasin Tahun 2013-2032
Menciptakan Situasi Peningkatan dan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan, yang 1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana
memenuhi ketentuan dan standar yang berlaku sehingga terjadi rasa perkotaan; dan
Kehidupan Kota yang Aman aman dan nyaman
dan Nyaman 2. Meningkatkan sistem pengelolaan prasarana dan sarana
perkotaan
Melaksanakan Membangun 1.Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana
Prasarana dan Sarana Kota perkotaan; dan
Penataan kawasan permukiman yang aman dan nyaman 2Meningkatkan sistem pengelolaan prasarana dan sarana perkotaan.
yang Manusiawi
Penataan dan pengembangan sistem pengelolaan 1.Konservasi Sumber Daya Air (SDA);
Sumber Daya Air (SDA) 2.Pendayagunaan Sumber Daya Air (SDA); dan
3.Meremajakan kawasan permukiman yang memiliki
3.Pengendalian daya rusak air.
1.Membangun transportasi umum;
Penataan sistem transportasi 2.Mengoptimalkan transportasi sungai; dan
3.Membangun transportasi antarmoda
Mewujudkan Kota yang 1.Melakukan penataan bangunan yang memiliki nilai budaya Banjar;
Berjatidiri 2.Menata kawasan sepanjang sisi sungai untuk menghadap ke sungai; dan
Pengembangan nilai budaya lokal perencanaan ruang 3.Melakukan penataan kawasan yang proporsional dengan ruang terbuka
hijau
.Melakukan penataan bangunan yang memiliki nilai budaya Banjar;
2.Menata kawasan sepanjang sisi sungai untuk menghadap ke sungai; dan
Peningkatan kualitas nilai arsitektur dan seni bangunan 3.Melakukan penataan kawasan yang proporsional dengan ruang terbuka
hijau.
Mengembangkan dan Pengendalian pembangunan permukiman yang 1.Mengembangkan perumahan vertikal sesuai dengan kebutuhan yang
Membangun Budaya disesuaikan dengan daya dukung kota dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai;
Perkotaan yang Positif 2.Mengembangkan kawasan permukiman dengan akses yang cukup mudah
terhadap menuju tempat beraktivitas; dankarakteristik.
2-21
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-22
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-23
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-24
RPIJM KOTA BANJARMASIN
B. Kegiatan fungsional Sub Pusat Kota Kota Banjarmasin, terdiri dari beberapa
aktivitas penting dan persyaratan minimal yang harus ada pada sebuah
pusat unit lingkungan. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
1. Kantor Pemerintahan;
2. Fasilitas Kesehatan;
3. Fasilitas Sosial Budaya;
4. Fasilitas Olahraga dan Rekreasi;
5. Ruang Terbuka Hijau;
6. Fasilitas Peribadatan (Masjid);
7. Pasar Modern;
8. Terminal Angkutan Kota;
9. Dermaga untuk Angkutan Sungai.
Lokasi Sub Pusat Pelayanan Kota (SPK) terdapat di Kelurahan Kuin Utara,
Kelurahan Kuripan, Kelurahan Tanjung Pagar, Kelurahan Teluk Dalam dan
Kelurahan Kuin Cerucuk.
2-25
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-26
RPIJM KOTA BANJARMASIN
Kota Banjarmasin memiliki fungsi secara ruang wilayah, baik pada tingkat
nasional sampai pada tingkat provinsi. Adapun fungsi ruang Kota Banjarmasin
adalah sebagai berikut:
2-27
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-28
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-29
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-30
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-31
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-32
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-33
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-34
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-35
RPIJM KOTA BANJARMASIN
menggunakan septic tank, namun bagian dasarnya tidak kedap. Sementara itu
limbah industri yang umumnya berada di sempadan sungai menjadi
penyumbang terbesar terhadap penurunan kualitas air sungai. Oleh karena itu
pengembangan IPAL untuk permukiman menjadi prioritas utama untuk
dibangun. Selanjutnya, sesuai dengan kebijakan Pemerintah kota Banjarmasin,
kegiatan industri berat akan di relokasi ke luar kota. Dalam hal ini juga
direkomendasikan untuk merelokasi industri yang mencemari sungai dan udara
ke luar kota.
2-36
RPIJM KOTA BANJARMASIN
6. Ruang Pejalan Kaki di atas tanah (elevated), merupakan ruang pejalan kaki
berupa fasilitas penyebarangan tidak sebidang agar jalur pedestrian yang
ada tidak terputus dan untuk memudahkan dalam pergantian jalur yang
berbeda.
Penyediaan dan pemanfaatan prasarana dan sarana jaringan jalan pejalan kaki
meliputi:
1. Ruang pejalan kaki di sisi jalan pada Jalan A. Yani, dan Jalan R. Suprapto.
2. Ruang pejalan kaki di sisi air pada kawasan Mesjid Raya Sabilal Muhtadin,
Jalan Sudirman dan Jalan Piere Tendean.
3. Ruang pejalan kaki di kawasan komersial/perkantoran yaitu ruang pejalan
kaki di kawasan komersial terdiri atas Jalan Pangeran Antasari, Jalan
Pangeran Samudra, Jalan Hasanudin, dan ruang pejalan kaki di kawasan
perkantoran terdiri atas Jalan RE. Martadinata, Jalan S. Parman, dan Jalan
Brigjen Hasan Basri.
4. Ruang pejalan kaki pada kawasan RTH Kamboja.
2-37
RPIJM KOTA BANJARMASIN
2-38