PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Yermia Naubnome
1506100002
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Nim : 1506100002
Proposal ini telah diperiksa dan dan disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan
pada tanggal
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat yang
dan kasih-Nya sehingga dapat terselesaikan karya cipta berupa penelitian tugas akhir.
Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk
masukan berguna dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
2. Bapak Fani K.Y. Serangmo, ST.,MT selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah
3. Bapak Dr. Yusuf Rumbino, ST.,MT selaku dosen penguji yang telah menyediakan
4. Teman-teman INTIME 15 Ema Paul Ria Cika Yuli Ati Noy Gema Vera Ete Lina
Claris Rosa Rida Tanti Fenti Lia Norlin Putu Kezia Dewi Echi Putri Ita Dodi
Erwin Boma Edi Rian Aldo Alex Handrian Papi Andre Ili Veki Toni Ivan Yovan
iii
Glisen yang selalu mendukung dan menyemangati penulis dengan cara masing-
masing.
5. Bapa, Mama, Kakak, serta sodara sekalian yang selalu memberikan semangat
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 2
1.4 Maksud dan Tujuan........................................................................................ 3
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 5
2.1 Air Tanah ....................................................................................................... 5
2.2 Proses Pembentukan Air Tanah ..................................................................... 6
2.3 Lapisan Pembawa Air Tanah ......................................................................... 11
2.3.1 Jenis Batuan Pembawa Air Tanah ........................................................ 12
2.4 Metode Pendugaan Air Tanah. ........................................................................ 13
2.4.1 Metode Geolistrik................................................................................... 14
2.4.2 Metode Geolistrik Tahanan Jenis. .......................................................... 16
2.5 Jenis – Jenis Konfigurasi Geolistrik ................................................................ 18
2.6 Sifat Kelistrikan Batuan .................................................................................. 20
2.6.1 Sifat Listrik Batuan ............................................................................... 21
2.6.2 Resistivitas Batuan ................................................................................. 24
2.6.3 Prinsip Dasar Metode Resistivitas ......................................................... 27
2.6.4 Resistiviti Meter ..................................................................................... 30
2.7 Sumur Gali ...................................................................................................... 32
2.8 Software IPI2WIN .......................................................................................... 33
v
3.1 Lokasi Kesampaian Daerah ........................................................................... 34
3.2 Tahapan Penelitian Tugas Akhir .................................................................... 35
vi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk menunjang usaha komersil lainnya. Namun pada kenyataannya saat ini
masih banyak daerah yang kekurangan dan kesulitan air bersih. Salah satunya
bersih dengan membeli air bersih pada mobil tanki dan sumur gali yang pada
Air tanah adalah air yang menempati rongga-rongga pada lapisan geologi
dalam keadaan jenuh dan dengan jumlah yang cukup. Faktor utama yang
dalam hal ini kondisi litologi batuan. Batuan yang mempunyai permeabilitas
tinggi akan mempermudah infiltrasi air kedalam lapisan batuan tersebut dan
sebaliknya batuan yang kompak akan mempersulit proses infiltrasi. Lapisan yang
mudah dilalui oleh air tanah adalah lapisan permiable contohnya batu pasir,
breksi, konglomerat, sedangkan lapisan yang sulit dilalui oleh air tanah adalah
1
Meskipun air tanah tidak dapat secara langsung diamati melalui permukaan
keberadaan air tanah tersebut. Dari berbagai macam metode pendugaan air tanah,
metode geolistrik merupakan metode yang banyak sekali digunakan dan hasilnya
kenyataan bahwa material yang berbeda akan mempunyai tahanan jenis yang
Ada tiga konfigurasi geolistrik yang paling umum dikenal yakni konfigrasi
Tenggara Timur”.
2
1.2 Rumusan Masalah
Tengah Utara ?
Tengah Utara
Sclhumberger
3
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Almamater
4
BAB II
DASAR TEORI
lapisan geologi dalam keadaan jenuh dan dengan jumlah yang cukup, identik
dengan akuifer (Bisri, 2012). Pengertian air tanah menurut UU No. 7 tahun 2004
tentang sumberdaya air adalah air yang terdapat pada lapisan tanah atau batuan
dibawah permukaan tanah. Menurut Kodoatie air tanah adalah aliran yang secara
alami mengalir kedalam permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan atau
air tanah adalah sejumlah air yang dibawah permukaan bumi yang dapat
pemompaan.
oleh air. Zona jenuh yang paling atas disebut dengan muka air tanah. Air yang
tersimpan pada zona jenuh disebut sebagai air tanah, yang kemudian bergerak
sebagai aliran air tanah melalui batuan dan lapisan-lapisan tanah yang ada dibumi
sampai air tersebut keluar sebagai mata air, atau rembesan yang masuk ke kolam,
Air tanah dapat dapat bergerak secara lateral maupun vertikal yang
Pengaruh faktor geologi antara lain adalah bentuk dan penyebaran besar butir,
5
pengaruh hidrologi terhadap air tanah adalah kuantitas presipitasi, daya infiltrasi
Berdasarkan letak kedalaman air tanah di bedakan menjadi dua yaitu air
tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal adalah air tanah yang
berada di bawah permukaan tanah dan di atas lapisan batuan kedap air atau tidak
tembus air. Air tanah dangkal merupakan akuifer atas dan sering di sebut dengan
air tanah freatis. Air tanah dangkal di manfaatkan oleh penduduk untuk
memenuhi kebutuhan air sehari – hari dengan membuat sumur. Sedangakan air
tanah dalam adalah air tanah yang berada dibawah lapisan air tanah dangkal dan
diantar dua lapisan batuan kedap air. Air tanah dalam merupakan akuifer bawah
yang dimanfaatkan sebagai sumber air minum peduduk kota, kebutuhan air
Air tanah merupakan salah satu bagian dari sistem peredaran air di bumi
yang disebut dengan siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang
tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui
samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut
dapat berjalan secara kontinu. Air mengalami evaporasi, kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk air hujan, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan
gerimis atau kabut. Sirkulasi air ini membuktikan bahwa air tanah merupakan
bahan cair yang dapat diperbaharui dan bukan mineral atau bahan tanbang yang
yang terpakai habis (non renewable resources). Bahan cair ini terus menerus
6
diperbaharui (renewable resources) selama tidak terjadi perubahan iklim; dan air
tanah yang tersedia akan tetap ada karena selalu terjadi pengisian kembali pada
waktu musim hujan (Bisri, 2012). Siklus hidrologi air tanah dapat dilihat pada
Sumber: https://www.cahayaalamterang.com/2020/02/daur-hidrologi-air-tanah.html
perkolasi dan aliran air tanah. Berikut penjelasan dari masing – masing proses :
1. Evaporasi atau penguapan adalah proses dimana air yang ada di laut, rawa,
matahari. Dalam tahapan ini, air diubah menjadi uap air (gas) sehingga bisa
7
naik ke atas atmosfer. Semakin besar energi panas matahari yang sampai ke
(tumbuhan dan hewan). Sama halnya dengan evaporasi, transpirasi ini juga
mengubah air yang berwujud cair dari jaringan makhluk hidup tersebut
menjadi uap air. Uap air ini juga akan terbawa ke atas, yakni ke atmosfer.
lebih sedikit atau lebih kecil daripada penguapan yang terjadi karena
evaporasi.
penguapan air secara keseluruhan, baik yang ada di permukaan bumi (tanah
dan air), maupun penguapan dari jaringan makhluk hidup. Dalam siklus
menjadi uap air, tanpa harus melalui proses cair terlebih dahulu. Jadi selain
melalui proses evaporasi dan transpirasi, naiknya uap air ke atmosfer ini juga
terjadi melalui proses sublimasi. Sublimasi ini juga tidak sebanyak penguapan
8
berjalan lebih lambat dari pada keduanya. Proses sublimasi terjadi pada tahap
5. Kondensasi (pengembunan), adalah proses perubahan wujud zat dari zat gas,
menjadi zat cair lalu menjadi padat (partikel es). Ketika uap air dari proses
ketinggian tertentu, uap air akan berubah menjadi partikel – partikel es yang
berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi. Perubahan wujud ini terjadi
karena pengaruh suhu udara yang sangat rendah saat berada di ketinggian
satu sama lain dan bersatu hingga membentuk sebuah awan. Semakin banyak
partikel es yang bersatu, maka akan semakin tebal dan juga hitam awan yang
terbentuk.
6. Adveksi, merupakan perpidahan awan secara horisontal dari satu titik ke titik
lainnya akibat dorongan angin, atau karena adanya perbedaan tekanan udara
berpindah dari atmosfer yang berada di lautan menuju atmosfer yang ada di
daratan. Namun perlu diketahui bahwa tahapan adveksi ini tidak selalu terjadi
pada semua proses hidrologi, tahapan ini tidak terjadi dalam siklus hidrologi
pendek.
bentuk uap air di atmosfer menjadi curah hujan sebagai akibat proses
air) akibat adanya pengaruh suhu udara yang tinggi. Apabila presipitasi terjadi
9
di daerah yang mempunyai suhu atmosfer yang terlalu rendah atau kurang dari
banyak mengandung air tersebut akan turun ke litosfer dalam bentuk butiran-
butiran salju tipis. Hal ini dapat ditemukan di daerah yang mempunyai iklim
sub tropis, dimana suhu yang dimiliki tidak terlalu panas untuk mencairkan
9. Limpasan (Run off), merupakan proses pergerakan air dari permukaan bumi
yang tinggi menuju ke permukaan yang lebih rendah. Pergerakan air tersebut
laut. Proses ini menyebabkan air yang telah melalui siklus hidrologi akan
10. Infiltrasi, adalah proses meresapnya air dari permukaan tanah ke dalam
lapisan tanah melalui pori-pori tanah. Air yang sudah berada di permukaan
dan mengalami run off. Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke
pori- pori tanah atau bukaan-bukaan yang terdapat di lapisan tanah, dan
11. Perkolasi, adalah proses bergeraknya air melalui lapisan tanah karena gaya
gravitasi. Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah
10
dan batuan menuju muka air tanah, lalu membentuk cadangan air tanah
12. Aliran air tanah, yaitu proses pergerakan air dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah, dalam hal mana prosesnya terjadi di bawah permukaan bumi
pada lapisan tanah porous yang disebut akuifer (aquifer), dimana terjadi aliran
air bawah tanah yang disebut aliran akuifer (aquifer flow). Air di dalam tanah
dapat bergerak vertikal akibat aksi kapiler dan gravitasi yang saling
tanah hingga air tersebut keluar dari lapisan tanah dan memasuki kembali
Lapisan pembawa air tanah atau (Aquifer) dapat diartikan sebagai lapisan
tanah lulus air yang menyimpan dan mengalirkan air tanah dalam jumlah yang
cukup. Pada keadaan geologi tertentu yang berupa cekungan (basin), dengan
beberapa lapisan pembawa air, dapat membentuk sebuah cekungan air tanah
(groundwater basin). Menurut Bisri lapisan pembawa air tanah dibagi lagi
a. Akuifer (lapisan pembawa air) adalah suatu lapisan, formasi, atau kelompok
lempung) maupun yang tidak terkonsolidasi (pasir) dengan kondisi jenuh air
membawa air (air dapat diambil) dalam jumlah (kuantitas) yang ekonomis.
11
b. Akuitar (aquitards) merupakan suatu lapisan yang mempunyai susunan batuan
batuan sedemikian rupa, sehingga dapat menampung air tetapi tidak dapat
melepaskan air yang cukup berarti. Hal ini terjadi karena nilai
(silt).
melepaskan air (sama sekali kedap terhadap air), misalnya granit yang keras
kuarsit, lapisan batuan kompak (rock) atau batuan sedimen yang tersemen
penuh.
a. Aquifer bebas (unconfined aquifer) yaitu suatu aquifer dengan muka air tanah
b. Aquifer tertekan (confined aquifer) yaitu suatu aquifer dengan air tanah
12
c. Aquifer semi tertekan (leakage aquifer) yaitu suatu aquifer dengan letak air
tanah terletak di bawah lapisan tanah setengah kedap air. Sehingga Aquifer
massa air tanah yang terpisah dari air tanah induk oleh suatu lapisan kedap air
Sumber: https://mistergendon95.blogspot.com/2018/09/sifat-batuan-terhadap-airtanah.html
Gambar 2.2 Ilustrasi jenis – jenis akuifer
Jenis batuan (lapisan tanah) yang dapat berfungsi sebagai lapisan pembawa air
adalah ( Bisri,2012 ):
1. Batuan sedimen , merupakan lapisan pembawa air yang terbaik, yaitu pada
lapisan batuan yang banyak mempunyai pori ruang antar butir, rekahan atau
13
rongga batuan seperti endapan vulkanik klastik, endapan butiran lepas (pasir,
kerikil, kerakal) dan batu gamping berongga. Batuan yang mempunyai besar
butir makin halus dan kristalin mempunyai fungsi sebagai lapisan pembawa
air yang buruk atau batuan kedap air. Contoh batuan ini adalah lempung,
2. Batuan beku bukan merupakan lapisan pembawa air yang baik, akan tetapi
andesit, bila terjadi rekahan atau retakan dapat merupakan penyimpan air
3. Batuan metamorf juga bukan merupakan lapisan pembawa air yang baik,
kandungan air akan terdapat pada ruang antara rekahan dan retakan pada
Secara umum penyelidikan air tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu
suatu gambaran mengenai lokasi dimana air tanah itu ada ( Bisri, 2012 ).
Salah satu cara untuk melakukan pendugaan lapisan geologi dan air tanah
14
geofisika. Ada beberapa metode geofisika yang dapat digunakan untuk
1. Metode Seismik
getaran suara, yang tergantung dari kerapatan material dan massa. Metode
2. Metode Geolistrik
ketebalan lapisan penutup, kadar kelembaban tanah dan permukaan air tanah.
3. Metode Magnetik
dalam medan magnetik bumi. Metode ini banyak digunakan dalam pencarian
yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini
15
tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan
menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
„Elektroda Tegangan‟ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak
elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka
tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan
informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang
lebih besar.
oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB yang biasa disebut
dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola dengan jari-jari
AB/2.
16
Umumnya metoda geolistrik yang sering digunakan adalah yang
menggunakan 4 buah elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta
simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang
dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan
Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB
ganda dengan jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai
sumbu Y, maka akan didapat suatu bentuk kurva data geolistrik. Dari kurva
data tersebut bisa dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di bawah
permukaan.
menggunakan 4 buah elektroda yang terletak dalam satu garis lurus serta
simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar
dan 2 buah elektroda tegangan (MN) di bagian dalam. Kombinasi dari jarak
AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan listrik
yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu („Apparent
Resistivity‟). Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung
17
tersebut merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah
metode geolistrik yang mepelajari sifat resistivitas listrik dari lapisan batuan
permukaan secara horizontal. Oleh karena itu, pada metode ini digunakan
drilling, resistivity probing dan lain-lain. Hal ini terjadi karena pada
bawah permukaan bumi secara vertikal. Pada metode ini pengukuran pada
18
yang terdeteksi. Makin besar jarak elektroda tersebut, maka makin dalam
elektroda yaitu pasangan elektroda arus (AB) yang disebut „Current Dipole‟
dan pasangan elektroda potensial (MN) yang disebut „Potential Dipole‟. Pada
konfigurasi Dipole elektroda arus dan elektroda potensial bisa terletak tidak
lebih dalam. Dalam hal ini diperlukan alat pengukur tegangan yang
akurasinya tepat.
19
Ada alat geolistrik merek tertentu yang bisa menggunakan multi
„potensial elektrode‟ untuk satu bentangan elektroda arus. Dan hasil bisa
langsung tergambar pada layar monitor. Dalam hal ini yang tergambar adalah
bisa dibuat data yang diperoleh dari batuan yang tidak homogen menjadi
seakan-akan homogen.
untuk arah horizontal dan sedang untuk arah vertikal, untuk memperoleh
adata maksimal maka harus lebih banyak elektroda namun ini juga
2. Konfigurasi Wenner
empat buah elektroda-nya terletak dalam satu garis dan simetris terhadap titik
tengah. Jarak MN pada konfigurasi Wenner selalu sepertiga (1/3) dari jarak
20
AB. Bila jarak AB diperlebar, maka jarak MN juga harus diubah sehingga
tegangan pada elektroda MN lebih baik dengan angka yang relatif besar
karena elektroda MN yang relatif dekat dengan elektroda AB. Disini bisa
digunakan alat ukur multimeter dengan impedansi yang relatif lebih kecil.
Data yang didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk
3. Konfigurasi Schlumberger
tegangan pada elektroda MN adalah lebih kecil terutama ketika jarak AB yang
21
Sedangkan keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah
keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar
atom atau molekul. Molekul terdiri dari atom – atom, sedangkan atom itu terdiri
dari inti yang bermuatan positif yang dikelilingi oleh electron yang bermuatan
negative. Pada suatu materi baik yang berupa padatan, cairan, maupun gas, terjadi
interaksi antara satu atom dengan atom lainnya. Interaksi ini menyebabkan
beberapa elektron menjadi bebas. Banyak tidaknya elektrone bebas ini dalam
suatu materi menentukan sifat materi tersebut dalam menghantarkan arus listrik.
Makin banyak elektron bebas yang terdapat di dalamnya maka makin mudah
bebas disebut isolator. Ada semacam materi yang dalam keadaan biasa bersifat
isolator namun di bawah pengaruh tertentu misalnya jika temperatur naik, materi
22
tersebut berubah menjadi konduktor. Materi semacam ini dinamakan
semikonduktor.
Beberapa batuan tersusun dari satu jenis mineral saja, sebagian kecil lagi
listrik.
Dengan persamaan :
Dimana :
ΔV = Tegangan (Volt)
23
I = Arus listrik yang melewati bahan berbentuk silinder (Ampere)
Konduksi ini terjadi jika batuan atau mineral mempunyai elektron bebas
Konduksi elektrolit terjadi jika batuan bersifat porous dan pori – pori terisi
oleh cairan elektrolit. Pada konduksi ini arus listrik dibawa oleh elektrolit.
arus listrik yaitu terjadi polarisasi saat bahan dialiri arus listrik.
aliran listrik ( kebalikan dari konduktivitas batuan ) dengan satuan unit ohm-
range resistivitas maksimum yang mungkin adalah dari 1,6 x 10-8 (perak asli)
24
bahan yang memiliki resistivitas kurang dari 10-8 Ωm, sedangkan isolator
memiliki resistivitas lebih dari 107 Ωm.Dan diantara keduanya adalah bahan
semikonduktor.
1. Kandungan air
Kandungan air yang ada dalam batuan akan menurunkan harga resistivitas
sehingga nilai daya hantar listrik pada batuan tersebut akan semakin besar.
2. Porositas batuan
menjadi rendah.
4. Suhu
25
2. Konduktor pertengahan : 1 <ρ< 107Ωm
3. Isolator : ρ>107Ωm
Carbonatized
26
Schists (calcareous and mica) 20 – 104
Argilites 10 – 8 × 108
Sandstones 1 - 6.4 × 108
Limestone 50 - 107
Dolomite 3.5× 102 – 5 × 103
Marls 3 -70
Clays 1 – 100
Konsep dasar metode resistivitas adalah Hukum Ohm. Pada tahun 1826
tegangan V pada penghantar dan arus I yang melalui penghantar dalam batas-
dituliskan :
27
atau (Hukum Ohm) (2)
ujung penghantar adalah sama dengan hasil kali resistansi dan kuat arus. Hal
Hubungan resistansi, kuat arus, dan tegangan ditunjukkan oleh Gambar 2.7
i
V
Kuat arus listrik pada penampang juga bergantung pada jenis penghantar
Dimana:
: konduktivitas penghantar
ρ : resistivitas penghantar
28
2.6.4. Resistiviti Meter
geolistrik. Pada dasarnya alat ukur resistivitas ini terdiri dari dua bagian
balik dengan frekuensi yang bisa diatur. Kemudian arus ini diinjeksikan ke
akibat dari injeksi arus, diukur melalui elektroda potensial oleh bagian
potensiometer.
Ada banyak sekali jenis – jenis alat resistivity meter yang di gunakan
dalam geolistrik namun yang di gunakan oleh lembaga P2AT dalam survey
diantaranya Naniura NRD 22 dan Naniura NRD 300 HF. Resisitivity Meter
alat ini yaitu nilai beda potensial (V) dan arus (I). Data V dan I ini kemudian
29
Sumber: (https://www.kucari.com/wp-content/uploads/2019/11/NaniuraNRD-300-
Geolistrik-Resistivity-Meter-1200x1200.jpg)
Gambar 2.9 Resistiviti meter
dan industri rumah tangga. Penggalian sumur dapat mencapai 25 meter atau lebih
tergantung muka air dan kemudahan penggalian batuan atau tanahnya, penggalian
dilakukan dengan alat - alat sederhana dengan biaya relatif murah. Pengambilan
airnya juga dapat dilakukan dengan timba baik menggunakan kerekan maupun
galah (Jawa : Senggot), pompa tangan atau pompa listrik rumah tangga. Secara
Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air hujan,
terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh
30
mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh limbah yang berasal dari
kegiatan mandi, cuci dan kakus. Tingkat kedalaman sumur dangkal ini
Sumber air sumur dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh
lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber airnya
Air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air kedua dalam tanah dengan
(terutama jaman kolonial) sumur gali sering dibuat dengan diameter 3 m atau
kedalam sumur dapat melebihi pengambilannya. jika batuan tidak mudah runtuh,
dinding sumur bagian bawah dibiarkan terbuka, hanya bagian atas diberikan
pasangan batu bata dengan semen, mulai ketinggian sekitar 1 m diatas muka tanah
sedang bagian paling bawah diberi pasangan batu bata lepas. Pasangan batu bata
bersemen dimaksudkan agar tidak terjadi pemasukan air permukaan yang kotor
kedalam sumur.
31
Sumber: (http://inpeksisanitasi.bolgspot.co.id/2009/08/sumursehat.html)
geolistrik dari satu atau lebih titik VES (vertical electrical sounding) dan atau
induced polarization secara otomatis dan semi otomatis dengan berbagai macam
geolistrik.
penggunaan software IP2WIN adalah input data, koreksi error data, penambahan
data dan pembuatan cross section. Input data dapat dilakukan dari data langsung
32
lapangan (masih berupa data AB/2, V, I dan K) atau data tak langsung (berupa
Data hasil olahan IP2WIN berupa data resistivity layer, grafik log
resistivity terhadap AB/2, resistivity cross section, serta pseudo crosss section.
Data hasil olehan dapat diexport dalam berbagai macam pilihan data. Kelemahan
yang paling mendasar dalam IP2WIN adalah bahwa software ini banyak terdapat
bug atau error- error kecil sehingga dalam tahapan pengolahan tertentu, program
33
BAB III
MOTODE PENELITIAN
Kabupaten Timor Tengah Utara. Lokasi penelitian ini berjarak 170 Km dari
Universitas Nusa Cendana. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun
34
3.2 Tahapan Penelitian Tugas Akhir
Pada tahap yang pertama ini dilakukan persiapan yang meliputi studi
1. Studi Literatur
Literatur yang digunakan sebagai acuan tidak hanya sebatas buku namun
pernah dilakukan.
2. Observasi Lapangan
Pada tahap ini dilakukan sumber data berupa data primer dan data
35
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari lapangan berupa data
nilai kuat arus dan potensial yang didapat dari pengukuran geolistrik di
lapangan.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang didapat dari berbagai sumber literatur
berikut:
6. Menancapkan elektroda pada tanah dengan jarak berbeda antar elektroda dan
7. Menghidupkan resistivity meter dan melihat nilai pada layar V (tegangan), lalu
8. Kemudian tekan start, tunggu nilai tegangan konstan lalu tekan hold.
36
9. Catat nilai pertama yang muncul pada layar I (arus) dan V (tegangan)
penunjang berupa:
1. Resistiviti meter
2. Kabel rol
3. Elektroda
4. Aki
5. Palu
6. Gps
8. Kuningan
9. Alat tulis
tahapan berikut:
penunjang berupa:
37
1. GPS
2. Meter rol
3. Buku lapangan
4. Pena
5. Kamera / HP
data dilakukan dengan cara pengolahan data mekanis dimana pengolahan data
gambar 3.2
2. Kemudian klik File, pilih VES point baru dengan mengklik icon atau
38
Gambar 3.3 Membuat VES point baru
nilai AB/2, MN dan nilai Rho-a Secara otomatis software IPI2win akan
gambar 3.5
39
Gambar 3.5 Input dan Inversi data
data.
40
Gambar 3.6 Editing kesalahan data
7. Kemudian simpan data dan eksport kedalam bentuk gambar. Klik file
mana semua data baik primer maupun sekunder yang telah diolah, dirangkum
akhir.
41
3.2.6. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Study Literatur
Pengolahan Data
Software IPI2WIN
Hasil
Kesimpulan
Selesai
42
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, M. 2012 Air Tanah ( STUDI Tentang Pendugaan Air Tanah, Sumur Air Tanah
Kodoatie, Robert J, 2012. Tata Ruang Air Tanah. Yogyakarta. Penerbit CV. ANDI.
OFFSET.
Istiqomah, Nuril. 2018 “Studi Potensi Air Tanah Menggunakan Metode Geolistrik
Bunapa, Herlina. 2021. “Studi Air Tanah Di Desa Kuaklalo, Kecamatan Taebenu,
http://inpeksisanitasi.bolgspot.co.id/2009/08/sumursehat.html
https://www.cahayaalamterang.com/2020/02/daur-hidrologi-air-tanah.html
43
https://mistergendon95.blogspot.com/2018/09/sifat-batuan-terhadap-airtanah.html
https://www.kucari.com/wp-content/uploads/2019/11/NaniuraNRD-300-Geolistrik-
Resistivity-Meter-1200x1200.jpg
44