Pada ruas jalan Tol 2 Manado - Bitung dibuat jalan diatas permukaan yang
miring dan berlereng, sehingga perlu dilakukan penimbunan untuk mengatur
elevasi tanah agar aman dan sesuai desain perencanaan agar lereng terhindari dari
kelongsoran, untuk itu perlu dilakukan analisa faktor keamanan lereng dan dibuat
perkuatan pada lereng. Pada penelitian ini dianalisa kestabilan lereng dan didesain
perkuatan pada lereng dengan metode Mechanically Stabilized Earth MSE,
menggunakan software Slide V.6.005 dengan panjang perkuatan 0,7 He / 8,4 m
tinggi dinding 12 m dan jarak vertikal antar perkuatan 0.6 m, material perkuatan
yaitu geogrid UX 1100, UX 1400, UX 1500, UX 1600, UX 1700, UX 1800.Hasil
penelitian menunjukan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan tol 2 Manado -
Bitung STA 9+745 aman karena memiliki faktor keamanan lebih dari 1. Dalam
desain dinding MSE dengan jarak antara perkuatan 0,6 m dan menggunakan 20
lapis perkuatan, didapat nilai faktor keamanan untuk metode bishop simpilified
1.607, metode ordinary/fellenius 1.533, dan metode janbu simplified 1.507, Faktor
keamanan desain yang direncanakan aman dan memenuhi syarat karena memiliki
nilai diatas 1.3.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis
Kestabilan Lereng Sebagai Perkuatan Desain Dinding MSE Pada ruas jalan tol
2 Manado-Bitung STA 9+745 Menggunakan Software Slide V.6.005” yang
merupakan sebuah karya tulis untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Sarjana
Teknik.
1. Prof. Dr, Ir. Ellen J. Kumaat, M.Sc.DEA selaku Rektor Universitas Sam Ratulangi
Manado.
2. Prof.Dr. Ir. Fabian J. Manoppo, M.Agr, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Sam Ratulangi Manado.
3. Ir. Agnes Tekla Mandagi, MT, selaku dosen pembimbing I dan Ir. Jack Hary
Ticoh, MT, selaku dosen pembimbing II yang dengan penuh kasih dan ketulusan
hati memberikan motivasi, berbagi ilmu, dan dengan setia membimbing hingga
skripsi ini boleh terselesaikan.
4. Prof. Dr. Ir.O.B.A. Sompie, M.Eng, Dr.Eng. Hendra Riogilang, ST, MT, dan Alva
N. Sarajar, ST, MT selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, kritik,
sanggahan, dan pengujian guna menyempurnakan penulisan skripsi ini bahkan
memberikan ilmu kepada penulis.
5. Semuel Y.R. Rompis, ST, MT, M.Eng, Ph. D, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
Universitas Sam Ratulangi Manado.
6. Ir. Mecky R.E. Manoppo, MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Universitas
Sam Ratulangi Manado.
7. Dr. Eng. Cindy J. Supit, ST, MSi, selaku Koordinator Program Studi Teknik Sipil
Universitas Sam Ratulangi.
8. Seluruh Dosen, Asisten Dosen / Laboratorium dan Staf administrasi yang telah
memberikan ilmu dan membantu selama proses perkuliahan di Fakultas Teknik..
ii
9. Papa Teddy Sampouw, Mama Rianiva Walangitan, Kakak Bonnke Sampouw,
Kakak Morris Sampouw, Adik Kenneth Sampouw, Adik Glory Sampouw tercinta
atas semangat, kasih sayang, bimbingan, motivasi, pengorbanan bahkan doa yang
selalu terucap untuk penulis.
10. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado yang telah mendukung dan
menopang selama penelitian tugas akhir skripsi.
11. Teman-teman teknik sipil angkatan 2015 (CIV15EN) yang selalu memberi
semangat dan dukungan selama perkuliahan sampai pembuatan skripsi ini.
12. Teman-teman KKT 118 Unsrat Posko molompar kecamatan Tombatu Timur yang
selalu memberi support dan dukungan selama penyusunan skripsi ini.
13. Berterima Kasih juga kepada Partner Setia saya Maria Yovita Palan, S.Kep yang
selalu mendoakan, menopang, mensupport dan membantu saya selama pembuatan
skripsi ini.
14. Bapak Gembala Hanny Doodoh, dan Ibu Gembala Yanti Subianto beserta Jemaat
GBI Lembah Pujian Mawar Sharon Manado yang selalu mendukung dan
mendoakan.
Terima kasih juga untuk semua pihak yang tidak tercantum namanya namun
secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam proses perkuliahan,
penelitian, bahkan penyelesaian penulisan skripsi ini.
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR NOTASI ......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii
iv
2. 3. Dinding Penahan Tanah ........................................................... 9
2.3.1. Kegunaan Dinding Penahan Tanah .............................. 10
2.3.2. Klasifikasi Dinding Penahan Tanah ............................. 11
2. 4. Dinding Mechanically Stabilized Earth (MSE) ....................... 14
2.4.1. Komponen Utama Dinding MSE ................................... 15
2.4.2. Keuntungan dan Kelemahan Dinding MSE ................. 18
2.4.3. Penggunaan Dinding MSE ........................................... 19
2. 5. Perencanaan Dinding MSE....................................................... 21
2.5.1. Penutup Muka ............................................................... 21
2.5.2. Umur Rencana .............................................................. 21
2.5.3. Dimensi Alas Perata (Leveling Pad)............................. 21
2.5.4. Terbenamnya Penutup Muka (Embedment) ................. 21
2.5.5. Panjang Perkuatan ........................................................ 22
2. 6. Kestabilan Dinding MSE .......................................................... 22
2.6.1. Stabilitas Eksternal ....................................................... 23
2.6.2. Stabilitas Internal .......................................................... 28
2.7. Geogrid ..................................................................................... 30
v
Menggunakan Software SLIDE ............................................... 37
vi
DAFTAR NOTASI
Fs : Faktor keamanan
: Tahanan geser maksimum yang dapat dikerahkan oleh tanah
vii
Tmax : Gaya tarik maksimum
Tpo : Kapasitas tarik perkuatan
: Faktor koreksi tipe perkuatan
Rc : Persentase cakupan perkuatan
: Tegangan vertikal perkuatan pada kedalaman z dari atas dinding
: Faktor gesekan tarik
Tcn : kuat izin sambungan
N : Nilai SPT
Mr : Momen dari tahanan geser
Md : Momen dari berat massa tanah
αi : Panjang lengkung lingkaran pada irisan
d : kedalaman embedment
F : Beban horizontal
Sv : Panjang distribusi tekanan lateral
viii
DAFTAR GAMBAR
2.3. Mechanically Stabilized Earth dengan penutup muka panel beton cetak .15
ix
4.4. Desain Perencanaan Dinding MSE pada Ruas Jalan Tol 2 Manado Bitung
STA 9+745 .................................................................................................42
4.5. Skema Rencana Dinding MSE dengan Perkuatan Geogrid .......................44
4.6. Hasil analisis kestabilan lereng yang sudah menggunakan Dinding MSE
dengan perkuatan geogrid ……………………………………………….52
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Aktifitas pergerakan manusia atau barang dari tempat asal ke tempat yang
dituju membutuhkan infrastruktur jalan sebagai prasarana utama pada bidang
transportasi darat. Ketersediaan prasarana jalan menjadi sesuatu yang sangat
penting dalam mendukung berkembangnya suatu wilayah yang ditandai dengan
lancarnya distribusi pergerakan manusia, barang dan jasa sehingga kegiatan
perekonomian wilayah yang ditandai dengan lancarnya distribusi pergerakan
manusia, barang dan jasa sehingga perekonomian wilayah tersebut menjadi lebih
maju. Dalam kebutuhan pengguna lahan jalan semakin meningkat dan mendorong
perencana maupun pelaksaan pembuatan jalan memaksimalkan lahan yang
ada,salah satunya adalah daerah perbukitan dan berlereng menuntut perencana
untuk melakukan penggalian maupun timbunan tanah
Dalam hal ini pada ruas jalan Tol 2 Manado Bitung STA 9+745 akan dibuat
jalan diatas permukaan tanah yang miring, dengan perencanaan diatas lereng perlu
dilakukan penimbunan tanah agar elevasi tanah sesuai dengan direncanakan. Hal
tersebut dapat menyebabkan kelongsoran apabila tidak diberi pengaman lereng
pada area tanah timbunan.
1
1.2. Identifikasi Masalah
Adapun permasalahan dalam melakukan penelitian ini, yaitu menganalisis
kestabilan lereng serta mengaplikasikan desain dinding MSE yang direncanakan
dengan menggunakan software Slide V6.005.
2
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bisa berguna dan menjadi alternativ pengaman lereng yang
dibuat pada ruas jalan tol 2 Manada-Bitung STA 9+745.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Lereng
2.1.2. Longsor
4
kestabilan lereng tergantung pada gaya penggerak dan gaya penahan yang
bekerja pada bidang gelincir tersebut. Gaya penahan (resisting force) adalah gaya
yang menahan agar tidak terjadi kelongsoran, sedangkan gaya penggerak (driving
force) adalah gaya yang menyebabkan terjadinya kelongsoran. Perbandingan antara
gaya-gaya penahan terhadap gaya-gaya yang menggerakkan tanah inilah yang disebut
dengan faktor keamanan (FK) lereng penambangan.
Secara sistematis faktor keamanan suatu lereng dapat ditulis dengan rumus sebagai
berikut :
Dengan ketentuan, jika :
FK > 1,0 : Lereng dalam kondisi stabil.
FK < 1,0 : Lereng tidak stabil.
FK = 1,0 : Lereng dalam kondisi kritis.
5
Berdasarkan Federal Highway Administration FHWA (2009). Untuk Lereng dengan
Desain Faktor keamanan Minimum yang digunakan untuk dinding MSE Adalah;
FK > 1,3 : Lereng dalam kondisi stabil.
FK < 1,3 : Lereng tidak stabil.
FK = 1,3 : Lereng dalam kondisi kritis.
Tujuan dari analisis stabilitas lereng ini adalah untuk menentukan faktor keamanan.
Faktor keamanan adalah rasio antara gaya yang menahan dan gaya yang
menggerakkan, yang ditunjukkan pada persamaan berikut ini.
.................................................. [2.1]
Dimana :
Tahanan geser maksimum yang dapat dikerahkan oleh tanah dapat dihitung
dengan persamaan :
𝜙 ................................... [2.2]
Dimana:
c = kohesi
𝜙 ............................... [2.3]
Dimana :
6
𝜙 = sudut geser yang bekerja sepanjang bidang longsor.
..................................... [2.4]
Dari persamaan tersebut dapat dibagi dan didapatkan 2 rumus lain untuk
mendefinisikan angka keamanan terhadap nilai kohesi Fc, dan angka
keamanan terhadap sudut geser,
................................................. [2.5]
dan
........................................... [2.6]
Jika persamaan [2.4], [2.5] dan [2.6] dibandingkan, maka Fc menjadi sama
dengan harga tersebut memberikan angka keamanan terhadap kekuatan
tanah. Atau, jika
.............................................. [2.7]
....................................... [2.8]
7
Metode Bishop disederhanakan (Bishop,1955) mengasumsikan
bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi-sisi irisan mempunyai
resultan nol pada arah vertikal.
( ) ……………[2.9]
∑ ( )
∑
............................... [2.11]
dengan
.............................................. [2.12]
∑
............................................... [2.13]
∑
∑
.............................................................................. [2.14]
dengan,
8
∑ ∑ ................................................... [2.15]
∑ ∑ 𝜙 .......................................... [2.16]
dimana :
n = jumlah irisan
Stabilisasi tanah adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk
memperbaiki kualitas tanah dasar sehingga diharapkan tanah dasar tersebut
9
mutunya dapat lebih baik dan dapat meningkatkan kemampuan daya dukung
tanah terhadap konstruksi yang akan dibangun diatasnya (Alva N
sarajar,Hariman Palar,2013)
Tanah dapat dikelompokkan atas tiga jenis tanah yaitu berbutir kasar, tanah berbutir
halus dan tanah organik yang diterangkan sebagai berikut.
a. Tanah berbutir kasar adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya
berupa pasir dan kerikil.
b. Tanah berbutir halus adalah tanah yang sebagian besar butir-butir tanahnya
berupa lempung dan lanau.
c. Tanah organik adalah tanah yang cukup banyak mengandung bahan-bahan
organik. (Christian Rompas, Hendra Riogilang, 2018)
a. Proyek jalan raya dan jalan kereta api yang dibangun di daerah
lereng;
b. Abutmen jembatan;
10
c. Dinding penahan yang digunakan untuk menahan tanah disekitar
bangunan di daerah lereng;
d. Flood control facilities, yang digunakan untuk mengontrol banjir
dari sungai;
e. Dinding penahan tanah yang digunakan untuk mencegah tanah
longsor;
f. Dinding penahan tanah yang dibangun untuk mengakomodasi
kapal yang berlabuh.
2.3.2. Klasifikasi Dinding Penahan Tanah
11
semua dinding tradisional dapat dianggap sistem stabilisasi
eksternal. Sistem ini dibagi menjadi dua kategori yaitu
Gravity Wall yang memanfaatkan berat struktur untuk
menahan tanah (lihat gambar 2.1) dan In-situ wall yang
memanfaatkan kelenturan struktur untuk menahan tanah.
(lihat gambar 2.2)
12
Sistem stabilisasi internal adalah sistem untuk memperkuat
tanah untuk mencapai kestabilan. Sistem ini diperkenalkan
sejak tahun 1960. Dibagi menjadi dua kategori yaitu
reinforced soil / mechanically stabilized earth (MSE) dan in-
situ reinforcement. Reinforced soils menambahkan material
perkuatan pada tanah yang ditimbun (lihat gambar 2.3),
sedangkan in-situ reinforcement menambahkan material
perkuatan dengan memasukkannya ke dalam tanah.
13
bersamaan dengan excavation operations. Klasifikasi dinding
berdasarkan construction concept.
c. Klasifikasi berdasarkan System Rigidity
Dinding penahan tanah juga dapat diklasifikasi berdasarkan
kekakuannya yaitu kaku atau fleksibel. Sebuah dinding dianggap
kaku jika bergerak sebagai satu unit (rigid body rotation dan/atau
translation) dan tidak mengalami lentur. Kebanyakan gravity wall
dianggap dinding kaku.
Dinding fleksibel adalah dinding yang mengalami deformasi
lentur disamping gerakan rigid body. Deformasi semacam itu
menghasilkan redistribusi tekanan lateral dari yang lebih fleksibel
ke bagian yang lebih kaku dari sistem. Hampir semua dinding
penahan kecuali gravity wall dapat dianggap dinding fleksibel.
14
Gambar 2.4. Komponen-komponen Dinding MSE
Pada dasarnya Dinding MSE terdiri dari tiga komponen utama yaitu
penutup muka, elemen perkuatan dan tanah timbunan.
a. Penutup Muka
Fungsi dari penutup muka adalah untuk menjaga material
timbunan lereng dari keruntuhan, penggerusan, dan erosi serta
mengatur aliran drainase pada beberapa kondisi. Jenis penutup
muka yang digunakan pada dinding MSE dapat mempengaruhi
segi estetika. sehingga tampilan warna penutup permukaan pun
bervariasi. Pada umumnya, tipe-tipe penutup muka yang
digunakan adalah panel beton pracetak segmental, unit dinding
blok modular cetakan kering, penutup muka dari logam (metallic
strips facing), rangka kawat yang di las (welded wire grid),
15
bronjong, penutup muka dari geosintetik, dan beton semprot
(shotscrete).(lihat gambar 2.5. dan 2.6.)
(b)
(a)
(c) (d)
(e) (f)
16
b. Elemen Perkuatan
Berdasarkan jenis bahannya, dinding MSE dapat dibagi menjadi
perkuatan metalik yaitu umumnya besi lunak (mild steel) yang
digalvanis atau epoksi; perkuatan nonmetalik yaitu bahan polimer
yang terdiri dari polipropilen, polietilen atau poliester (contohnya
geosintetik) juga bahan alami seperti kayu.
c. Tanah Timbunan
Tanah timbunan yang umumnya direkomendasikan untuk dinding
MSE adalah tanah granular karena tanah granular memiliki
kemampuan menyalurkan tegangan, ketahanan dan drainase yang
lebih baik dibandingkan tanah lempung.
Pemilihan kriteria tanah timbunan harus mempertimbangkan
kinerja jangka panjang struktur, stabilitas masa konstruksi dan
faktor degradasi lingkungan yang terjadi terhadap perkuatan.
Ketentuan material granular pada dinding MSE dapat dihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Ketentuan Material Granular pada Dinding MSE
17
Beberapa kisaran nilai sifat-sifat indeks dan mekanis tanah yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam menilai keandalan hasil pengujian
tanah timbunan dapat dilihat pada tabel 2.2.
18
Dinding MSE cenderung lebih ekonomis dibandingkan dengan
dinding penahan jenis lainnya yang tingginya melebihi 10 ft (3 m).
Salah satu hal yang sangat menguntungkan dari dinding MSE
adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk menahan deformasi
walaupun pada tanah dasar pondasi yang buruk.
Contoh penggunaan dinding MSE dapat dilihat pada gambar 2.7. Pada
gambar 2.8. menunjukan variasi kontruksi dinding MSE .
19
(a) Dinding Penahan; (b) Akses Jalan
20
2. 5. Perencanaan Dinding MSE
1. Penutup Muka
2. Umur Rencana
3. Dimensi Alas Perata (Levelling Pad)
4. Terbenamnya Penutup Muka (Embedment)
5. Panjang Perkuatan
2.5.1. Penutup Muka
Penentuan jenis penutup muka sangat penting dalam segi estetika karena
penutup muka satu-satunya yang terlihat dari luar setelah konstruksi
selesai.
2.5.2. Umur Rencana
Dinding MSE harus dirancang untuk kehidupan layanan berdasarkan
pertimbangan pengaruh jangka panjang terhadap kerusakan material,
rembesan,dan pengaruh keadaan lingkungan terhadap komponen
material.
21
Tabel 2.3. Persyaratan Terbenamnya Penutup Muka (Embedment)
Kemiringan Lereng di Kedalaman Minimum Embedment dari
Depan Dinding atas Alas Perata
Semua Kemiringan 2 ft (0,6 m)
Horizontal (Dinding) He/20
Horizontal (Abutmen
He/10
Jembatan)
3H : 1V He/10
2H : 1V He/7
1,5H:1V He/5
22
2.6.1. Stabilitas Eksternal
Untuk dinding penahan gravitasi dan semi gravitasi, ada 3 (tiga)
keruntuhan eksternal, yakni : (1) Gelincir (Sliding); (2) pembatasan
eksentrisitas / guling (Overturning); (3) daya dukung (Bearing)
( ).................................... [2.17]
Dimana :
Ka = koefisien tekanan tanah aktif
= sudut geser dalam tanah yang diperkuat
23
Gambar 2.10. Diagram Tekanan untuk Dinding MSE dengan Tanah
Timbunan Horizontal dan Beban Lalu Lintas
b. Beban Vertikal
Beban vertikal dapat dihitung menggunakan persamaan :
24
Beban vertikal yang digunakan merupakan resultan dari beban-
beban vertikal yang ada, dengan persamaan :
∑ ..................................................................... [2.20]
c. Beban Horizontal
Beban horizontal yang bekerja dapat dihitung dengan persamaan:
1. Akibat tanah yang ditahan
........................ [2.21]
dimana :
= koefisien tekanan tanah aktif yang diperkuat
2. Akibat beban lalu lintas
............................................ [2.22]
d. Eksentrisitas, e, dari resultan gaya pada dasar dinding dengan
menjumlahkan momen massa bagian tanah yang diperkuat terhadap
garis tengah massa. Sebagai catatan, R pada gambar 2.20. harus
sama dengan penjumlahan gaya vertikal pada tanah timbunan yang
diperkuat, pada kondisi ini menghasilkan :
( ) ( ) ( )
........... [2.23]
e harus lebih kecil dari L/6 untuk tanah atau L/4 untuk batuan. Jika
e lebih besar, maka panjang perkuatan harus diperbesar.
e. Tegangan vertikal merata ekuivalen pada dasar, :
.................................. [2.24]
25
∑
∑
dimana :
MRO = Momen tahanan yang bekerja
MO = Momen guling
g. Stabilitas Gelincir (Sliding)
Stabilitas gelincir (sliding) dapat dihitung dengan persamaan :
∑ ∑
∑ ∑
[2.25]
Dimana gaya tahanan merupakan gaya yang terkecil dari gaya geser
sepanjang dasar dinding atau lapisan lunak dekat dasar dinding, dan
gaya geser adalah komponen horizontal dari gaya yang bekerja pada
bidang vertikal dibelakang dinding (lihat gambar 2.19.)
Beban tambahan lainnya dapat berupa beban hidup dan beban mati.
............. [2.26]
dengan adalah nilai terkecil dari (tan , tan atau tan ρ).
Untuk beban-beban hidup kendaraan harus diabaikan.
............................... [2.27]
26
h. Stabilitas Daya Dukung (Bearing)
Terdapat 2 (dua) mode keruntuhan daya dukung, yakni : (1)
keruntuhan geser global; (2) keruntuhan geser lokal. Geser lokal
ditandai dengan ―peremasan (squeezing)” dari tanah pondasi apabila
terdapat tanah lunak atau bersifat lepas di bawah dinding.
1. Geser global
Untuk mencegah keruntuhan daya dukung, tegangan vertikal
yang dihitung dengan tipe Meyerhoff tidak melebihi daya
dukung izin tanah pondasi yang telah ditentukan dengan
mempertimbangkan faktor keamanan sebesar 2,5.
......................................... [2.28]
................................ [2.29]
dimana :
= kohesi (kN/m2)
27
Tabel 2.5. Koefisien Daya Dukung Tanah
28
sambungan. Untuk menganalisis kestabilan internal, setiap perkuatan
memberikan gaya tarik maksimum yang dihitung melalui persamaan:
( ) ................. [2.32]
dimana :
n = jumlah perkuatan
svi = panjang distribusi tekanan lateral aktif setiap perkuatan pada
dinding MSE (lihat gambar 2.11.)
29
2.7. Geogrid
30
1. Kuat tarik yang bervariasi
2. Kuat tarik tinggi pada regangan yang kecil
3. Tahan terhadap sinar ultra violet
4. Tahan terhadap rekasi kimia tanah vulkanik dan tropis tahan
hingga 120 tahun
Geogrid Bi-Axial berfungsi sebagai stabilisasi tanah dasar. Seperti pada
tanah dasar lunak (soft clay maupun tanah gambut). Metode kerjanya
adalah interlocking, artinya mengunci agregat yang ada di atas Geogrid
sehingga lapisan agregat tersebut lebih kaku, dan mudah dilakukan
pemadatan
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN
Arah ke Tumaluntung
32
3.2. Bagan Penelitian
Mulai
Survei lokasi
Ada Data
Pengolahan data yang didapat
Penentuan dimensi
awal dinding MSE
Stabil
Stabil
Saran
33
3.3. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Studi Literatur
Langkah pertama dari penelitian ini yaitu studi literatur, dimana penulis
menulusuri, membaca, dan mengambil intisari dari dari sumber-sumber
tulisan/teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan.
Tulisan maupun teori mengenai tanah, lereng, perkuatan pada
tanah,perhitungan stabilitas lereng, reverensi perhitungan dan perencanaan
geosintetik, gaya dukung tanah, dan sebagainya. Dapat dicari dari buku,
jurnal, artikel, laporan penelitian maupun situs-situs di internet. Tujuannya
adalah untuk dijadikan sebagai dasar teori dalam melakukan penelitian ini.
b. Survei Lokasi
Penulis melakukan survei lokasi untuk melihat kondisi lapangan yang
dijadikan studi kasus.
c. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari
Instansi yang terkait yaitu PT Jaya Konstruksi.
d. Analisis Data dan Pembahasan
Dari data-data yang diperoleh dari Instansi maupun survei langsung
dilapangan kemudian dilakukan análisis kestabilan lereng eksisting dan
mendesain dinding MSE yang kemudian akan dianalisis terhadap kestabilan
eksternal maupun kestabilan internal.
e. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sebuah gagasan yang dicapai setelah análisis data
dan pembahasan
2. Saran
Saran merupakan solusi yang diberikan penulis baik teoritis maupun praktis
guna menyelesaikan masalah yang ada.
34
3.4. Pengumpulan data
Data-data yang akan diambil dari Instansi Terkait pada PT Jaya Konstruksi
ruas jalan tol 2 Manado Bitung STA 9+745 maupun yang di dapat dari
literatur panduan Geoteknik adalah:
a. Data bentuk penampang/geometrik lereng
Gambar 3.2 Bentuk Geometrik Lereng,Di Ruas Jalan Tol STA 9+745
b. Data tanah
1) Data tanah asli
35
Nilai SPT yang didapat dari hasil pengujian tanah kemudian dikonversikan menjadi
nilai sudut geser dalam (ϕ)
𝜙
Tabel 3.2 Nilai sudut geser dalam
Kedalaman (m) Φ°
0-4 28.88056
4—6 35.34586
6—8 31.19416
8—10 29.17354
10--12 36.9385
12--14 38.49226
14-26 43.156
36
data geometrik lereng parameter data tanah, kuat geser tanah, dan
pembebanan yang dimodelkan dalam program Slide V.6.005.
37
BAB IV
Gambar 4.1 Hasil analisis kestabilan lereng eksistig dengan metode Bishop
(sumber : hasil analisis)
Analisis lereng eksisting yang diberikan beban lalu lintas 15 kN/m2
menggunakan metode Bishop Simplified, mendapatkan hasil faktor
keamanan 1,529 dengan software SLIDE. Dari nilai faktor keamanan
hasil analisis, lereng eksisting pada ruas jalan tol Manado-Bitung STA
9+745 dengan menggunakan metode Bishop simplified dikatakan aman
karena lebih dari 1.
38
b. Metode Ordinary/Fellinius
39
c. Metode Janbu Simplified
40
Tabel 4.1.Nilai Faktor Keamanan pada Lereng Eksisting Ruas Jalan Tol
Manado-Bitung STA 6+475 menggunakan metode Bishop Simplified,
Ordinary/Fellinius.
FAKTOR FAKTOR
NO METODE PERHITUNGAN KEAMANAN KEAMANAN KET.
MINIMUM IZIN
Bishop
1 Software SLIDE 1,529 1 Aman
Simplified
Ordinary /
2 Software SLIDE 1,502 1 Aman
Fellinius
3 Janbu
Simplified Software SLIDE 1,504 1 Aman
41
Kedalaman embedment diambil sesuai persyaratan minimum embedment
untuk dinding dengan kemiringan lereng didepan dinding horizontal yakni
He/20 dimana He merupakan tinggi dinding efektif dari atas embedment
sampai puncak dinding. Karena dinding MSE yang direncanakan 12 m
maka kedalaman embedment yang diambil adalah 0,6 m..
f. Panjang Perkuatan
Panjang perkuatan disyaratkan adalah 0,7He atau 2,5m, namun pada
penelitian ini,akan di analsisa panjang perkuatan variabel bebas yang akan
divariasikan, yakni : 0,4He; 0,5He; 0,6He; 0,7He; 0,8He; 0,9He tetapi
panjang perkuatan yang akan di gunakan pada perencanaan ini adalah
0,7He;
Gambar 4.4. Desain Perencanaan Dinding MSE pada Ruas Jalan Tol Manado Bitung
STA 9+745
(sumber : Hasil Desain perencanaan)
42
4.3. Kestabilan Eksternal
Tabel 4.2. Analisis Kestabilan Eksternal Dinding MSE pada Ruas Jalan Tol STA
9+745
GELINCIR
NO L
FKGeser FKGeser (izin) KONTROL
43
tidak memenuhi persyaratan karena dimensi yang dipakai akan digunakan
dalam perencanaan dinding MSE jika ketiga stabilitasnya memenuhi
persyaratan.
Gambar 4.5. Desain Skema Perencanaan Dinding MSE dengan perkuatan geogrid
pada Ruas Jalan Tol Manado Bitung STA 9+745
(sumber : Hasil Desain perencanaan)
44
a. Cek Kegagalan Tarik,
Table 4.3 Uji kegagalan tarik pada SV = 0.6 m dengan panjang perkuatan
sama yakni 0,7 He
RFID = 1.05
RFCR = 2.6
RFD = 1
FSRP = 1.5
45
Tabel 4.4. Kuat Izin Geogrid pada Berbagai Jenis
UX UX
Jenis Geogrid UX 1100 UX 1600 UX 1700 UX1800
1400 1500
Kekuatan Maks
yang diizinkan 21.2 25.6 41.8 52.7 64.1 74.1
(kN/m)
UX 1100 UX 1400
Tmax
Lap Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
1 3.366 57.876 17.196 OK 69.888 20.765 OK
2 6.146 57.876 9.417 OK 69.888 11.371 OK
3 8.000 57.876 7.235 OK 69.888 8.736 OK
4 9.853 57.876 5.874 OK 70.888 7.194 OK
5 11.707 57.876 4.944 OK 71.888 6.141 OK
6 13.560 57.876 4.268 OK 72.888 5.375 OK
7 15.414 57.876 3.755 OK 73.888 4.794 OK
8 17.267 57.876 3.352 OK 74.888 4.337 OK
9 19.121 57.876 3.027 OK 75.888 3.969 OK
10 20.975 57.876 2.759 OK 76.888 3.666 OK
11 22.828 57.876 2.535 OK 77.888 3.412 OK
12 24.682 57.876 2.345 OK 78.888 3.196 OK
13 26.535 57.876 2.181 OK 79.888 3.011 OK
14 28.389 57.876 2.039 OK 80.888 2.849 OK
15 30.242 57.876 1.914 OK 81.888 2.708 OK
16 32.096 57.876 1.803 OK 82.888 2.582 OK
17 33.950 57.876 1.705 OK 83.888 2.471 OK
18 35.803 57.876 1.617 OK 84.888 2.371 OK
19 37.657 57.876 1.537 OK 85.888 2.281 OK
20 39.510 57.876 1.465 TIDAK OK 86.888 2.199 OK
46
UX 1500 UX 1600
Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
114.114 33.905 OK 143.871 42.746 OK
114.114 18.567 OK 143.871 23.409 OK
114.114 14.265 OK 143.871 17.985 OK
114.114 11.581 OK 143.871 14.601 OK
114.114 9.748 OK 143.871 12.290 OK
114.114 8.415 OK 143.871 10.610 OK
114.114 7.403 OK 143.871 9.334 OK
114.114 6.609 OK 143.871 8.332 OK
114.114 5.968 OK 143.871 7.524 OK
114.114 5.441 OK 143.871 6.859 OK
114.114 4.999 OK 143.871 6.302 OK
114.114 4.623 OK 143.871 5.829 OK
114.114 4.300 OK 143.871 5.422 OK
114.114 4.020 OK 143.871 5.068 OK
114.114 3.773 OK 143.871 4.757 OK
114.114 3.555 OK 143.871 4.483 OK
114.114 3.361 OK 143.871 4.238 OK
114.114 3.187 OK 143.871 4.018 OK
114.114 3.030 OK 143.871 3.821 OK
114.114 2.888 OK 143.871 3.641 OK
UX 1700 UX1800
Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
174.993 51.993 OK 202.293 60.104 OK
174.993 28.472 OK 202.293 32.914 OK
174.993 21.875 OK 202.293 25.288 OK
174.993 17.760 OK 202.293 20.531 OK
174.993 14.948 OK 202.293 17.280 OK
174.993 12.905 OK 202.293 14.918 OK
174.993 11.353 OK 202.293 13.124 OK
174.993 10.134 OK 202.293 11.715 OK
174.993 9.152 OK 202.293 10.580 OK
174.993 8.343 OK 202.293 9.645 OK
47
174.993 7.666 OK 202.293 8.862 OK
174.993 7.090 OK 202.293 8.196 OK
174.993 6.595 OK 202.293 7.624 OK
174.993 6.164 OK 202.293 7.126 OK
174.993 5.786 OK 202.293 6.689 OK
174.993 5.452 OK 202.293 6.303 OK
174.993 5.154 OK 202.293 5.959 OK
174.993 4.888 OK 202.293 5.650 OK
174.993 4.647 OK 202.293 5.372 OK
174.993 4.429 OK 202.293 5.120 OK
c. Kegagalan Sambungan
Jenis geosintetik menggunakan perencanaan Geogrid. Kestabilan terhadap
kegagalan sambungan dicoba berbagai kekuatan maksimum yang diijinkan
perkuatan sesuai jenis geogrid.
Fscn = Tcn / Ta
48
Tabel 4.7. Kestabilan terhadap Kegagalan Sambungan Pada Sv = 0,6 m
UX 1100 UX 1400
Tmax
Lapisan Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m kN/m
1 3.365696472 54 16.04 OK 66.00 19.61 OK
2 6.146054427 54 8.79 OK 66.00 10.74 OK
3 7.999626398 54 6.75 OK 66.00 8.25 OK
4 9.853198368 54 5.48 OK 66.00 6.70 OK
5 11.70677034 54 4.61 OK 66.00 5.64 OK
6 13.56034231 54 3.98 OK 66.00 4.87 OK
7 15.41391428 54 3.50 OK 66.00 4.28 OK
8 17.26748625 54 3.13 OK 66.00 3.82 OK
9 19.12105822 54 2.82 OK 66.00 3.45 OK
10 20.97463019 54 2.57 OK 66.00 3.15 OK
11 22.82820216 54 2.37 OK 66.00 2.89 OK
12 24.68177413 54 2.19 OK 66.00 2.67 OK
13 26.5353461 54 2.04 OK 66.00 2.49 OK
14 28.38891807 54 1.90 OK 66.00 2.32 OK
15 30.24249004 54 1.79 OK 66.00 2.18 OK
16 32.09606201 54 1.68 OK 66.00 2.06 OK
17 33.94963398 54 1.59 OK 66.00 1.94 OK
18 35.80320595 54 1.51 OK 66.00 1.84 OK
19 37.65677792 54 1.43 TIDAK OK 66.00 1.75 OK
20 39.51034989 54 1.37 TIDAK OK 66.00 1.67 OK
UX 1500 UX 1600
Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m
105.00 31.20 OK 135.00 40.11 OK
105 17.08 OK 135 21.97 OK
105 13.13 OK 135 16.88 OK
105 10.66 OK 135 13.70 OK
105 8.97 OK 135 11.53 OK
105 7.74 OK 135 9.96 OK
105 6.81 OK 135 8.76 OK
105 6.08 OK 135 7.82 OK
105 5.49 OK 135 7.06 OK
105 5.01 OK 135 6.44 OK
105 4.60 OK 135 5.91 OK
49
105 4.25 OK 135 5.47 OK
105 3.96 OK 135 5.09 OK
105 3.70 OK 135 4.76 OK
105 3.47 OK 135 4.46 OK
105 3.27 OK 135 4.21 OK
105 3.09 OK 135 3.98 OK
105 2.93 OK 135 3.77 OK
105 2.79 OK 135 3.59 OK
105 2.66 OK 135 3.42 OK
UX 1700 UX1800
Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m
160.00 47.54 OK 180.00 53.48 OK
160 26.03 OK 180 29.29 OK
160 20.00 OK 180 22.50 OK
160 16.24 OK 180 18.27 OK
160 13.67 OK 180 15.38 OK
160 11.80 OK 180 13.27 OK
160 10.38 OK 180 11.68 OK
160 9.27 OK 180 10.42 OK
160 8.37 OK 180 9.41 OK
160 7.63 OK 180 8.58 OK
160 7.01 OK 180 7.88 OK
160 6.48 OK 180 7.29 OK
160 6.03 OK 180 6.78 OK
160 5.64 OK 180 6.34 OK
160 5.29 OK 180 5.95 OK
160 4.99 OK 180 5.61 OK
160 4.71 OK 180 5.30 OK
160 4.47 OK 180 5.03 OK
160 4.25 OK 180 4.78 OK
160 4.05 OK 180 4.56 OK
50
dapat digunakan dalam perencanaan dinding MSE ini karena nilai Ta/Tmax lebih
besar dari 1,5.
4.1.Analisis Kestabilan Lereng yang sudah menggunakan Dinding MSE
Pada Ruas Jalan Tol Manado-Bitung STA 9+745
Dalam perhitungan analisis kestabilan lereng sesudah menggunakan dinding
MSE diambil parameter rencana dinding MSE yang memenuhi kestabilan
eksternal maupun kestabilan internal, yakni :
L = 0,7 He
Sv = 0,6 m
Jenis Geogrid = UX 1700 dan UX 1800
Facing = Cohesive Soil yang divariasikan berdasarkan konsistensi
tanah yakni medium sampai keras, maka :
Cu = 15; 20; 25; 30; 35; 40; 45; 50; 55; 60; 65; 70; 75;
80; 85; 90; 95; 100
Tabel 4.8. Nilai Faktor Keamanan Stabilitas Global menggunakan Metode Bishop
Simplified dan ordinary Fellenius
Nilai Faktor Keamanan (Bishop Simplified) Nilai Faktor Keamanan (Ordinary / Fellenius)
Jenis Geogrid Jenis Geogrid
UX1700 UX1800 UX1700 UX1800
Cu (kPa) Cu (kPa)
Panjang Perkuatan Panjang Perkuatan
0,7 He 0,7 He 0,7 He 0,7 He
15 1.086 1.086 15 0.969 0.969
20 1.336 1.336 20 1.179 1.179
25 1.576 1.576 25 1.389 1.389
30 1.671 1.806 30 1.599 1.599
35 1.675 1.877 35 1.657 1.809
40 1.68 1.879 40 1.66 1.847
45 1.684 1.882 45 1.662 1.849
50 1.688 1.884 50 1.664 1.851
55 1.691 1.886 55 1.667 1.853
60 1.694 1.889 60 1.669 1.855
65 1.697 1.891 65 1.671 1.857
70 1.7 1.893 70 1.674 1.859
75 1.703 1.895 75 1.676 1.86
80 1.706 1.898 80 1.679 1.862
85 1.708 1.9 85 1.681 1.864
90 1.711 1.902 90 1.683 1.866
95 1.714 1.905 95 1.686 1.868
100 1.717 1.907 100 1.688 1.87
51
Gambar 4.5.Hasil analisis kestabilan lereng yang sudah menggunakan Dinding MSE
dengan perkuatan geogrid pada Ruas Jalan Tol Manado Bitung STA 9+745
(sumber : Hasil Desain perencanaan)
Hasil faktor keamanan Analisis kestabilan lereng yang sudah menggunakan Dinding
MSE Adalah 1,607. Menurut FHWA (2009) angka faktor keamanan terhadap perkuatan
dinding MSE lebih dari 1,3 dikatakan aman.
52
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dalam penelitian ini Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh , yakni :
1. Nilai faktor keamanan pada lereng eksisting di Ruas Jalan Tol Manado
Bitung STA 9+745 dan dengan menggunakan metode Bishop Simplified
pada program SLIDE adalah 1,529 ,Untuk metode Ordinary / Fellenius
adalah 1,502 ,dan untuk metode janbu 1,504. dan Berdasarkan ketiga hasil
tersebut, menunjukkan bahwa lereng eksisting pada ruas jalan Tol Manado
Bitung STA 9+745 dikatakan aman karena meleihi nilai 1.
2. Desain dinding MSE dengan tinggi 12 m, panjang perkuatan 0.7 He atau
8,4 m jarak vertikal antar perkuatan 0,6 m dan jenis geogrid yang
digunakan UX 1700 aman dan dapat digunakan sebagai alternativ
pengaman lereng pada ruas jalan tol manado bitung STA 9+745.
3. Faktor keamanan pada lereng yang sudah menggunakan Dinding MSE
adalah 1,607 dan itu dikatakan aman karena melebihi nilai 1,3.
4.2. Saran
1. Perlu dilakukan kajian terhadap metode pencegah lainnya seperti
shotscrete, anchor, soil nailing, gravity wall, dan lainnya guna mendapatkan
metode pencegah longsor yang paling efisien
53
DAFTAR PUSTAKA
Brooks, & Nielsen, J. P. 1992. Basics of Retaining Wall Design. California: HBAP
Publications.
Bulo R, & Ticoh J, 2014. Studi Pengaruh Aspal Cut-Back Terhadap Nilai Cbr Tanah
Lempung, Skripsi. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Bowles J E 1989 Physical and geotechnical properties of soils
Christopher , B., Gill, S., Giroud, J., Mitchell, J., Schlosser, F., & Dunnicliff, J. 1990.
Reinforced Soil Structures - Volume I, Design and Construction Guidelines -
Volume II, Summary of Research and Systems Information. FHWA RD 89-
043.
CV Rubikon, Soil Investigation and Land Survey
Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Utara,2015 , Analisis Pembebanan Lalulintas
Elias, V. P., Christopher, B. R., & Berg, R. 2001. Mechanically Stabilized Earth
Walls and Reinforced Soil Slopes Design and Construction Guidelines.
Washington D.C.: FHWA-NHI.
Han, J.2015. Principles and Practice of Ground Improvement. Canada: John Wiley &
Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.
Hardiyatmo. 2002. Mekanika Tanah II. Yogyakarta: UGMpek Press.
Palar H. & Sarajar A. 2013. Pengaruh Pencampuran Tras Dan Kapur Pada Lempung
Ekspansif Terhadap Nilai Daya Dukung. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi,
Manado.
Peck, R.B., Hansen, W.E., and Thornburn, T.H. Foundation Engineering, 2nd ed.,
Wiley, New York, 1953.
54
Ratag C. & Mandagi A. 2018. Analisis Dinding Mechanically Stabilized Earth (Mse)
(Studi Kasus: Ruas Jalan Tol Manado Bitung Sta 6+475). Skripsi.
Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Bulo R, & Ticoh J, 2014. Studi Pengaruh Aspal Cut-Back Terhadap Nilai Cbr Tanah
Lempung, Skripsi. Universitas Sam Ratulangi, Manado.
55
LAMPIRAN 1
56
Jadi Nilai Sudut geser dalam yang di dapat dalam korelasi nilai SPT
adalah
Rumus korelasi nilai SPT
ϕ°=27.1+ .3N-0.00054N²
kedalaman (m) ϕ°
0-4 28.88056
4--6 35.34586
6--8 31.19416
8--10 29.17354
10--12 36.9385
12--14 38.49226
14-26 43.156
57
LAMPIRAN 2
Analisis Kestabilan Lereng Eksisting Pada Ruas Jalan Tol Manado-Bitung STA
9+745
58
b. Metode Ordinary/Fellinius
59
FAKTOR FAKTOR
NO METODE PERHITUNGAN KEAMANAN KEAMANAN KET.
MINIMUM IZIN
Bishop
1 Software SLIDE 1,449 1 Aman
Simplified
Ordinary /
2 Software SLIDE 1,438 1 Aman
Fellinius
3 Janbu
Simplified Software SLIDE 1,441 1 Aman
Kestabilan Eksternal
Tabel 4.2. Analisis Kestabilan Eksternal Dinding MSE pada Ruas Jalan Tol STA
9+745
GELINCIR
NO L
FKGeser FKGeser (izin) KONTROL
60
FKGuling
FKGuling KONTROL
(izin)
UX 1100 UX 1400
Tmax
Lap Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
1 3.366 57.876 17.196 OK 69.888 20.765 OK
2 6.146 57.876 9.417 OK 69.888 11.371 OK
3 8.000 57.876 7.235 OK 69.888 8.736 OK
4 9.853 57.876 5.874 OK 70.888 7.194 OK
5 11.707 57.876 4.944 OK 71.888 6.141 OK
6 13.560 57.876 4.268 OK 72.888 5.375 OK
7 15.414 57.876 3.755 OK 73.888 4.794 OK
8 17.267 57.876 3.352 OK 74.888 4.337 OK
9 19.121 57.876 3.027 OK 75.888 3.969 OK
10 20.975 57.876 2.759 OK 76.888 3.666 OK
11 22.828 57.876 2.535 OK 77.888 3.412 OK
12 24.682 57.876 2.345 OK 78.888 3.196 OK
13 26.535 57.876 2.181 OK 79.888 3.011 OK
14 28.389 57.876 2.039 OK 80.888 2.849 OK
15 30.242 57.876 1.914 OK 81.888 2.708 OK
16 32.096 57.876 1.803 OK 82.888 2.582 OK
17 33.950 57.876 1.705 OK 83.888 2.471 OK
18 35.803 57.876 1.617 OK 84.888 2.371 OK
19 37.657 57.876 1.537 OK 85.888 2.281 OK
20 39.510 57.876 1.465 TIDAK OK 86.888 2.199 OK
61
UX 1500 UX 1600
Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
114.114 33.905 OK 143.871 42.746 OK
114.114 18.567 OK 143.871 23.409 OK
114.114 14.265 OK 143.871 17.985 OK
114.114 11.581 OK 143.871 14.601 OK
114.114 9.748 OK 143.871 12.290 OK
114.114 8.415 OK 143.871 10.610 OK
114.114 7.403 OK 143.871 9.334 OK
114.114 6.609 OK 143.871 8.332 OK
114.114 5.968 OK 143.871 7.524 OK
114.114 5.441 OK 143.871 6.859 OK
114.114 4.999 OK 143.871 6.302 OK
114.114 4.623 OK 143.871 5.829 OK
114.114 4.300 OK 143.871 5.422 OK
114.114 4.020 OK 143.871 5.068 OK
114.114 3.773 OK 143.871 4.757 OK
114.114 3.555 OK 143.871 4.483 OK
114.114 3.361 OK 143.871 4.238 OK
114.114 3.187 OK 143.871 4.018 OK
114.114 3.030 OK 143.871 3.821 OK
114.114 2.888 OK 143.871 3.641 OK
UX 1700 UX1800
Ta Fs Kontrol Ta Fs Kontrol
kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5 kN/m Ta/Tmax Fs > 1,5
174.993 51.993 OK 202.293 60.104 OK
174.993 28.472 OK 202.293 32.914 OK
174.993 21.875 OK 202.293 25.288 OK
174.993 17.760 OK 202.293 20.531 OK
174.993 14.948 OK 202.293 17.280 OK
174.993 12.905 OK 202.293 14.918 OK
174.993 11.353 OK 202.293 13.124 OK
174.993 10.134 OK 202.293 11.715 OK
174.993 9.152 OK 202.293 10.580 OK
174.993 8.343 OK 202.293 9.645 OK
62
174.993 7.666 OK 202.293 8.862 OK
174.993 7.090 OK 202.293 8.196 OK
174.993 6.595 OK 202.293 7.624 OK
174.993 6.164 OK 202.293 7.126 OK
174.993 5.786 OK 202.293 6.689 OK
174.993 5.452 OK 202.293 6.303 OK
174.993 5.154 OK 202.293 5.959 OK
174.993 4.888 OK 202.293 5.650 OK
174.993 4.647 OK 202.293 5.372 OK
174.993 4.429 OK 202.293 5.120 OK
63
Kestabilan terhadap Kegagalan Sambungan Pada Sv = 0,6 m
UX 1100 UX 1400
Tmax
Lapisan Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m kN/m
1 3.365696472 54 16.04 OK 66.00 19.61 OK
2 6.146054427 54 8.79 OK 66.00 10.74 OK
3 7.999626398 54 6.75 OK 66.00 8.25 OK
4 9.853198368 54 5.48 OK 66.00 6.70 OK
5 11.70677034 54 4.61 OK 66.00 5.64 OK
6 13.56034231 54 3.98 OK 66.00 4.87 OK
7 15.41391428 54 3.50 OK 66.00 4.28 OK
8 17.26748625 54 3.13 OK 66.00 3.82 OK
9 19.12105822 54 2.82 OK 66.00 3.45 OK
10 20.97463019 54 2.57 OK 66.00 3.15 OK
11 22.82820216 54 2.37 OK 66.00 2.89 OK
12 24.68177413 54 2.19 OK 66.00 2.67 OK
13 26.5353461 54 2.04 OK 66.00 2.49 OK
14 28.38891807 54 1.90 OK 66.00 2.32 OK
15 30.24249004 54 1.79 OK 66.00 2.18 OK
16 32.09606201 54 1.68 OK 66.00 2.06 OK
17 33.94963398 54 1.59 OK 66.00 1.94 OK
18 35.80320595 54 1.51 OK 66.00 1.84 OK
19 37.65677792 54 1.43 TIDAK OK 66.00 1.75 OK
20 39.51034989 54 1.37 TIDAK OK 66.00 1.67 OK
UX 1500 UX 1600
Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m
105.00 31.20 OK 135.00 40.11 OK
105 17.08 OK 135 21.97 OK
105 13.13 OK 135 16.88 OK
105 10.66 OK 135 13.70 OK
105 8.97 OK 135 11.53 OK
105 7.74 OK 135 9.96 OK
105 6.81 OK 135 8.76 OK
64
105 6.08 OK 135 7.82 OK
105 5.49 OK 135 7.06 OK
105 5.01 OK 135 6.44 OK
105 4.60 OK 135 5.91 OK
105 4.25 OK 135 5.47 OK
105 3.96 OK 135 5.09 OK
105 3.70 OK 135 4.76 OK
105 3.47 OK 135 4.46 OK
105 3.27 OK 135 4.21 OK
105 3.09 OK 135 3.98 OK
105 2.93 OK 135 3.77 OK
105 2.79 OK 135 3.59 OK
105 2.66 OK 135 3.42 OK
UX 1700 UX1800
Tcn Tcn
Ta/Tmax Kontrol Ta/Tmax Kontrol
kN/m kN/m
160.00 47.54 OK 180.00 53.48 OK
160 26.03 OK 180 29.29 OK
160 20.00 OK 180 22.50 OK
160 16.24 OK 180 18.27 OK
160 13.67 OK 180 15.38 OK
160 11.80 OK 180 13.27 OK
160 10.38 OK 180 11.68 OK
160 9.27 OK 180 10.42 OK
160 8.37 OK 180 9.41 OK
160 7.63 OK 180 8.58 OK
160 7.01 OK 180 7.88 OK
160 6.48 OK 180 7.29 OK
160 6.03 OK 180 6.78 OK
160 5.64 OK 180 6.34 OK
160 5.29 OK 180 5.95 OK
160 4.99 OK 180 5.61 OK
160 4.71 OK 180 5.30 OK
160 4.47 OK 180 5.03 OK
160 4.25 OK 180 4.78 OK
160 4.05 OK 180 4.56 OK
65
LAMPIRAN 3
Nilai Faktor Keamanan (Bishop Simplified) Nilai Faktor Keamanan (Ordinary / Fellenius)
Jenis Geogrid Jenis Geogrid
UX1700 UX1800 UX1700 UX1800
Cu (kPa) Cu (kPa)
Panjang Perkuatan Panjang Perkuatan
0,7 He 0,7 He 0,7 He 0,7 He
15 1.086 1.086 15 0.969 0.969
20 1.336 1.336 20 1.179 1.179
25 1.576 1.576 25 1.389 1.389
30 1.671 1.806 30 1.599 1.599
35 1.675 1.877 35 1.657 1.809
40 1.68 1.879 40 1.66 1.847
45 1.684 1.882 45 1.662 1.849
50 1.688 1.884 50 1.664 1.851
55 1.691 1.886 55 1.667 1.853
60 1.694 1.889 60 1.669 1.855
65 1.697 1.891 65 1.671 1.857
70 1.7 1.893 70 1.674 1.859
75 1.703 1.895 75 1.676 1.86
80 1.706 1.898 80 1.679 1.862
85 1.708 1.9 85 1.681 1.864
90 1.711 1.902 90 1.683 1.866
95 1.714 1.905 95 1.686 1.868
100 1.717 1.907 100 1.688 1.87
66