Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 5

INVESTASI SEMENTARA DAN INVESTASI JANGKA PANJANG


Dosen pengampu: Digor Mufti,S.E., M.M

Di susun Oleh:
- Ashmawati Waliulu
- Andhini Syafrida Jumsar
- Awan Hyasmara

FAKULTAS EKONOMI
PRODI MANAJEMEN (2C)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG
A. PENGERTIAN INVESTASI
Pengertian investasi pada akuntansi meliputi semua penanaman dana perusahaan atau
penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak ada hubungan langsung dengan
operasi utama perusahaan. Pengertian investasi ini berbeda dengan pengertian investasi
di dalam manajemen keuangan atau pembelanjaan yaitu investasi berarti penanaman
modal atau dana pada berbagai jenis aktiva perusahaan.
Beberapa pakar yang telah merumuskan definisi investasi, antara lain adalah:
1. Sharpe et all (1993), merumuskan investasi dengan pengertian berikut:
mengorbankan aset yang dimiliki sekarang guna mendapatkan aset pada masa
mendatang yang tentu saja dengan jumlah yang lebih besar.
2. Jones (2004), mendefinisikan investasi sebagai komitmen menanamkan sejumlah
dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang.
3. Reilly dan Brown (2005), mengatakan bahwa investasi adalah komitmen
mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan guna
mendapatkan penghasilan yang mampu mengkompensasi pengorbanan investor.

Dari definisi yang disampaikan ketiga pakar investasi tersebut kita bisa menarik
pengertian investasi, bahwa untuk bisa melakukan suatu investasi harus ada unsur
ketersediaan dana (aset) pada saat sekarang, kemudian komitmen mengikatkan dana
tersebut pada obyek investasi (bisa tunggal atau portofolio) untuk beberapa periode
(untuk jangka panjang lebih dari satu tahun) di masa mendatang.

Berdasarkan tujuan investasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:


1. Investasi jangka Panjang
2. Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek tujuannya untuk menghindari terjadinya kas yang menganggur,
sedangkan investasi jangka Panjang, yaitu:
1. Untuk mengendalikan perusahaan lain, supaya dapat menjamin bahan atau pasar
ag diperlukan.
2. Untuk memperoleh bagian laba (deviden)
3. Untuk mendapatkan capital gain
4. Untuk menguasai pesaing
5. Untuk membentuk dana tertentu
B. Penilaian Dan Penyajian
Debt Investment: Biaya Perolehan Diamortisasi
Investasi yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi adalah investasi pada utang
dengan kategori HTM dan L&R. Berikut adalah contoh akuntansi untuk investasi pada
utang yang menggunakan biaya perolehan diamortisasi.

Pada tanggal I Januari 2018, PT. Nice membeli obligasi yang diterbitkan oleh PT.
Humble
dengan nilai nominalRp1.000.000.000, tingkat bunga 696, 5 tahun. Bunga dibayar
setiap
tahun dan tingkat bunga pasar pada saat itu adalah 896. Obligasi tersebut dibeli dengan
hargaRp920.145.799.

Untuk mempermudah proses perhitungan amortisasi diskon, maka dibuatlah tabel


amortisasi diskon:

Jurnal yang dibuat oleh PT. Nice adalah sebagai berikut:

1Jan2018 Investasi pada


Obligasi 920.145.799
Kas 920.145.799
31 Des2018
Piutang Bunga 60.000.000
Investasi pada Obligasi 13.611.664
Pendapatan Bunga 73.611.664

1Jan2019
Kas 60.000.000
Piutang Bunga 60.000.000

31 Des 2019
Piutang Bunga 60.000.000
Investasi pada Obligasi 15.876.645
Pendapatan Bunga 75.816.645

Dan seterusnya sampai dengan jatuh tempo. Jurnal yang akan dibuat ketika jatuh tempo
adalah:

1Jan2023
Kas 60.000.000
Piutang Bunga 60.000.000
Kas 1.000.000.000
Investasi pada Utang 1.000.000.000

C. Debt Investment: Nilai Wajar


Investasi pada utang yang diukur pada nilai wajar dapat dikategorikan sebagai FVTPL
dan AFS. Perlakuan akuntansi untuk kedua kategori ini hampir sama dengan kategori
sebelumnya, bedanya adalah pada akhir periode, perusahaan akan membuat
penyesuaian untuk menyesuaikan investment tersebut dari amortized cost menjadi fair
value, sehingga akan timbul keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar aset
keuangan tersebut.
(4) Debt Investment Kategori FVTPL
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas investasi pada
utang yang diklasifikasikan sebagai FVTPL diakui dalam laba rugi.

(Contoh soal masih sama dengan yang sebelumnya:


Pada tanggal 1 Januari 2018, PT. Nice membeli obligasi yang diterbitkan oleh PT.
Humble dengan nilai nominalRp1.000.000.000, tingkat bunga 696, 5 tahun. Bunga
dibayar setiap tahun dan tingkat bunga pasar pada saat itu adalah 896. Obligasi
tersebut dibeli dengan hargaRp920.145.799.

Jurnal yang dibuat oleh PT. Nice selama tahun 2018 adalah sebagai berikut:

1 Jan 2018
Investasi pada Obligasi 920.145.799
Kas 920.145.199

31 Des 2018
Piutang Bunga 60.000.000
Investasi pada Obligasi — 13.611.664
Pendapatan Bunga 73.611.664

Apabila pada tanggal 31 Desember 2018, nilai wajar dari investasi tersebut adalah
sebesarRp940.000.000. Maka jurnal penyesuaian yang dibuat oleh PT. Nice adalah:
31 Des2018 —
Investasi pada Obligasi 6.242.537
Keuntungan Belum Terealisasi 6.242.537
(Nilai wajar - nilai terbawa) =(940.000.000 - 933.757.463)
(2) Debt Investment Kategori AFS
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas investasi
pada utang yang diklasifikasikan sebagai AFS diakui dalam penghasilan
komprehensif lain, kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan keuntungan dan
kerugian akibat perubahan kurs.
Dengan contoh soal yang sama, jurnal yang akan dibuat PT. Nice sama dengan
kategori FVTPL, yaitu:

1 Jan 2018
Investasi pada Obligasi 920.145.799
Kas 920.145.799

31 Des 2018
Piutang Bunga 60.000.000
Investasi pada Obligasi 13.611.664
Pendapatan Bunga 78.611.664

Perbedaannya ada di jumal penyesuaian nilai wajar:

31 Des 2018
Investasi pada Obligasi 6.242.537
Penghasilan Komprehensif Lain 6.242.537

(nilai wajar -nilai terbawa) = (940.000.000 - 933.757.463)


C. Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang merupakan sekuritas yang tidak mudah diperdagangkan dan
dilakukan dalam jangka waktu yang lama atau dilakukan dalam jangka waktu lebih dari
siklus normal operasi perusahaan. Investasi jangka panjang bukan merupakan sumber
dana yang cepat.
Investasi jangka panjang biasanya dicatat pada biaya perolehan. Tetapi jika terjadi
penurunan yang tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka
panjang  tersebut, nilai tercatat dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut. Indikator
nilai suatu investasi dapat diperoleh dengan mengacu pada nilai pasarnya, aktiva dan
kinerja investee serta arus kas yang diharapkan dari aktivitas tersebut. Resiko dan jenis
serta penyertaan (stake) investor pada investe juga diperhitungkan. Pembatasan
distribusi oleh investee tersebut atau pelepasan investasi oleh investor mungkin
mempengaruhi investasi. Contoh : pembayaran dividen atau pembayaran kembali
investasi.

Ayah membeli tanah dengan harapan untuk memperoleh kembalian yang tinggi. Ibu
membeli rumah dengan harapan untuk memperoleh kembalian yang tinggi. Pak Anton
membeli hotel dengan harapan untuk memperoleh kembalian yang tinggi.
Begitu juga dalam perusahaan. Perusahaan membeli saham dengan harapan untuk
memperoleh kembalian yang tinggi. Perusahaan membeli obligasi dengan harapan
untuk memperoleh kembalian yang tinggi.

Investasi jangka panjang dapat berupa:

Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat berharga lainya.


Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainya.
Aset lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan
datang.
Akuntansi untuk investasi dalam saham

Setelah investasi dibeli sangat tergantung sampai seberapa jauh perusahaan akan dapat
mempengaruhi kebijakan operasi dan keuangan perusahaan penerbit saham dan
persentase pemilikan saham dalam perusahaan.

Metode Pencatatan Investasi dalam saham


No. Persentase pemilikan Hubungan dengan investee Metode pencatatan
(perusahaan anak)
1 Kurang dari 20% Tidak dapat melakukan Cost method (harga
control perolehan)
2 20%-50% Dapat melakukan sebagian Equity method (metode
control pemilikan)
3 Lebih dari 50% Dapat melakukan kontrol Equity method dan dibuat
secara penuh laporan keuangan
konsolidasi (gabungan)
antara perusahaan induk
dan perusahaan anak

Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan memiliki


saham, yaitu:
1.      Dividen
Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham
tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan
perusahaan dapat berupa deviden tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan
deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat
pula berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden
sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan
adanya pembagian deviden stock tersebut.
2.      Capital Gain
Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga
jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas
perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI
dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per
lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar
Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka
pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.

Obligasi yang dibeli untuk tujuan penanaman modal jangka panjang dicatat dengan
jumlah harga perolehannya yaitu harga beli ditambah semua biaya pembelian seperti
komisi, materai, provisi dan lain sebagainya. Apabila harga beli berbeda dengan nilai
nominal obligasi, selisihnya disebut agio atau disagio obligasi.

Sebagai contoh PT. Mei Jaya membeli obligasi PT. Mei Bong pada tanggal 1 April
2020, nominal Rp. 50.000.000, bunga 12% dengan harga beli sebesar 50.000.000. Biaya
pembelian, yaitu komisi dan materai sebesar 500.000. Bunga obligasi dibayarkan
sebesar 1 Juni dan 1 Oktober.

Perhitungan :

Harga beli obligasi 50.000.000

Komisi dan materai 500.000

50.500.000

Bunga berjalan (1 april-1 juni) : 2/12×12%x50.000.000 = Rp 1.000.000

Jumlah uang yang dibayarkan 51.500.000

Pada tanggal 1 Oktober 2020 yaitu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal
sebagai berikut :

Perhitungan bunga 6/12×12%x50.000.000 3.000.000


Jurnal :
Kas 3.000.000
Pendapatan bunga obligasi 3.000.000
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari
satu tahun dan tidak dimaksudkan untuk memutarkan kelebihan uang kas. Tujuan
investasi jangka panjang adalah untuk melindungi, mempermudah, mempertahankan
bisis atau hubungan perdagangan (investasi dagang). Investasisemacam ini akan tetap di
pertahankan selama  hubungan usaha masih saling menguntungkan.
Laba atau rugi dari penjualan investasi jangka panjang biasanya dilaporkan dalam
perhitungan laba-rugi. Penghasilan penjualan investasi umumnya dipisahkan dari
penghasilan yang diterima dari kegiatan usaha. Investasi jangka panjang dalam saham
dan obligasi dicatat sebesar harga perolehannya.
D. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi dimana dana yang masukkan akan
diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu yang relatif singkat, ada
beberapa tujuan investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek tujuannya
untuk menghindari terjadinya kas yang menganggur.

Daftar Pustaka
https://accounting.binus.ac.id/2020/07/04/akuntansi-investasi-jangka-panjang/
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/196510122001121-
IKIN_SOLIKIN/Investment.pdf
https://arykapenginspirasiorang.blogspot.com/2015/

Anda mungkin juga menyukai