BAB 3
LIABILITAS JANGKA PANJANG
[1]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
Menurut PSAK 55 dalam SAK pengakuan awal untuk liabilitas keuangan diukur pada
nilai wajar.
Untuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka
bila ada biaya transaksi pada saat perolehan, akan diakui sebagai beban.
Untuk liabilitas dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Bila ada biaya transaksi
yang dapat diatribusikan langsung saat perolehan, maka akan mengurangi nilai perolehan
dari asset keuangan tersebut.
[2]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
yang buruk, yang dapat mengakibatkan kapasitas obligor yang tak memadai untuk
memenuhi komitmen finansialnya terhadap Keamanan utang
6. idB. Menunjukkan parameter perlindungan yang lemah dibandingkan dengan sekuritas
utang Indonesia lainnya. Meskipun obligor saat ini masih memiliki kapasitas untuk
memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya mengenai keamanan utang, setiap
kondisi bisnis, keuangan, atau ekonomi yang merugikan mungkin akan mengganggu
kapasitas atau kemauan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya
terhadap Keamanan utang
7. idCCC . Peringkat ini rentan terhadap non-pembayaran, dan bergantung pada kondisi
bisnis dan keuangan yang menguntungkan bagi obligor untuk memenuhi komitmen
keuangan jangka panjangnya mengenai keamanan utang.
8. idD. Peringkat ini bila berada dalam default pembayaran, atau default dari kewajiban
nominal terjadi secara otomatis pada saat terjadinya pembayaran non-pembayaran
kewajiban. Pengecualian dijamin bila ada pembayaran yang terutang pada tanggal jatuh
tempo yang dibuat dalam masa tenggang, atau bila tak membayar utang tersebut menjadi
sengketa komersial yang bonafe. Peringkat dari AA ke B dapat dimodifikasi dengan
menambahkan tanda tambah (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif
dalam kategori penilaian.
Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah obligasi negara yang
dijual kepada individu/perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual dengan
volume minimum yang telah ditentukan. ORI diterbitkan untuk membiayai anggaran negara,
diversifikasi sumber pembiayaan, mengelola portfolio utang negara dan memperluas basis
investor. ORI merupakan investasi yang bebas terhadap risiko gagal bayar, yaitu kegagalan
Pemerintah untuk membayar kupon dan pokok kepada investor. Penerbitan ORI juga
mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah dan
panjang. Melalui penerbitan ORI, pemerintah bermaksud mewujudkan cita-cita kemandirian
dalam pembiayaan pembangunan.
[3]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
c. Jumlahkan nilai kini dari obligasi dan nilai kini dari bunga obligasi. Hal ini menjadi kas
yang diterima dari penerbitan obligasi.
d. Hitung selisih antara nilai jatuh tempo obligasi dengan kas yang diterima. Selisih ini
akan menjadi premium atau diskon dari obligasi.
xPVF-OA(n,i) x X Z
dimana :
PVF(n,i) = 1/ (1+i)n
PVF-OA(n,i) = 1 – 1/(1+i)n
i
Ilustrasi 3.1 Obligasi yang diterbitkan dengan premium
PT Mustika menerbitkan obligasi kepada PT Sarana pada tanggal 1 May 2017. Harga
nominal Rp. 85.000.000, bunga obligasi 14%, yield 12%. Bunga dibayar setiap tanggal 1
November, dan 1 May. Umur obligasi 3 tahun. Berikut pengerjaannya.
1. Nilai kini obligasi = 85.000.000 x PVF (6,6%)
= 85.000.000 x 0,70496 = 59.921.600
2. Nilai kini bunga obligasi =
x PVF-OA(6,6%)x85.000.000 =
[4]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
1 May 2017
Kas 89.179.654
Utang obligasi 85.000.000
Premium dari obligasi 4.179.654
Untuk pembayaran bunga, harus dibuat tabel bunga berdasarkan metode bunga efektif.
Berikut tabelnya.
Tanggal Bunga yang Beban Amortisasi Nilai
dibayar bunga tercatat
A B C D
01/05/2017 89.179.654
01/11/2017 5.950.000 5.350.779 (599.221) 88.580.433
01/05/2018 5.950.000 5.314.826 (635.174) 87.945.259
01/11/2018 5.950.000 5.276.716 (673.284) 87.271.975
01/05/2019 5.950.000 5.236.318 (713.682) 86.558.293
01/11/2019 5.950.000 5.193.498 (756.502) 85.801.791
01/05/2020 5.950.000 5.148.209 (801.791) 85.000.000
A= x 85.000.000
B= x 89.179.654
C = B – A = 5.350.779 – 5.950.000
D = 89.179.654 + C = 89.179.654 + (599.921)
Jurnal pembayaran bunga obligasi :
1/11/2017
Beban bunga obligasi 5.350.779
Premium obligasi 599.221
Kas 5.950.000
[5]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
x PVF-OA(6,6%)x85.000.000 =
A= x 85.000.000
B= x 80.820.210
[6]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
C = B – A = 4.849.213 – 4.250.000
D = 80.820.210 + C = 80.820.210 + 599.213
Jurnal pembayaran bunga obligasi :
1/11/2017 Beban bunga obligasi 4.849.213
Diskon obligasi 599.213
Kas 4.250.000
[7]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
provisi dikenakan sebanyak satu kali di awal proses pengambilan kredit dengan memotong
langsung dari dana pinjaman yang dicairkan bank. Selain provisi, ada biaya yang lain yang
ditanggung oleh kreditur. Misalnya menurut bank Mandiri untuk pengajuan Mandiri KPR
(www.bankmandiri.co.id), biayanya adalah : provisi, admnistrasi, premi asuransi, biaya
taksasi agunan, biaya notaris, biaya balik nama dan biaya pengikatan agunan. Penentuan nilai
provisi dan biaya-biaya lainnya adalah ketentuan dari bank tersebut.
Tingkat bunga dan metode penghitungannya juga ditentukan oleh bank. Umumnya
utang dibayar per bulan dengan jumlah yang tetap. Angsuran yang dibayar per bulan itu
merupakan penjumlahan dari pokok utang dan beban bunga. Pada saat entitas meminjam
uang ke bank, kreditur mendapat suatu daftar mengenai besaran pokok, bunga dan angsuran
yang harus dibayar per periode. Umumnya pembayaran utang bank adalah per bulan.
Berikut salah satu rumus untuk menghitung angsuran tetap, menurut D.Sriyono,2009 :
R = A( )
Ilustrasi 3.4
Perusahaan meminjam uang ke bank Rp.100.000.000 selama 4 tahun. Bunga 5%. Pinjaman
dibayar setiap bulan dengan angsuran tetap. Pinjaman tanggal 1 Juli 2017. Biaya provisi 1%,
administrasi 0,5% dan asuransi 0,5%. Pertanyaan.
a. Hitunglah jumlah angsuran dibayar perbulan.
b. Buatlah tabel untuk pembayaran utang.
c. Buatlah jurnal pada tanggal 1 Juli 2017 dan 1 Agustus 2017.
d. Berapa penyajian utang bank per 31 Desember 2017?
Jawab
a. i = 5% / 12 bulan. Hal ini karena 5% per tahun, dimana angsuran dibayar perbulan,
sehingga dibagi 12 bulan.
n = jumlah periode yaitu 48 bulan (4 x 12)
A = Jumlah utang yaitu Rp.100.000.000.
= Rp. 2.302.929.
b. Untuk tabel pembayaran utang, disertai juga dengan pokok utang, bunga, pembayaran
per bulan dan saldo utang.
[8]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
1 Agustus 2017
Utang bank 1.886.263
Beban bunga 416.667
Kas 2.302.929
[9]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
Saldo utang bank per tanggal tertentu, dilihat dari nilai utang bank di bulan yang
bersangkutan.
Pertanyaan
1. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2017, nilai Rp.50.000.000. Bunga 4%, yield
6%, bunga dibayar per 6 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Beban transaksi adalah
Rp.1.000.000. Bila beban transaksi ditanggung oleh konsumen, berapa kas yang diterima
dan perlakuan beban transaksi bila :
a. Obligasi termasuk jenis trading.
b. Obligasi termasuk dimiliki hingga jatuh tempo.
2. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Mei 2017, nilai Rp.150.000.000. Bunga 8%, yield
6%, bunga dibayar per 3 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Obligasi dimiliki hingga
jatuh tempo. Biaya transaksi 1% dari nilai utang. Diminta :
a. Nilai kas yang diterima.
b. Jurnal saat penerbitan.
c. Buat tabel pembayaran bunga dengan metode bunga efektif sampai 4 kali
pembayaran bunga.
d. Jurnal pada saat pembayaran bunga pertama.
e. Jurnal pada saat tanggal 31 Desember 2017.
3. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2017, nilai Rp.135.000.000. Bunga 8%, yield
12%, bunga dibayar per 6 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Obligasi dimiliki hingga
jatuh tempo. Diminta :
a. Nilai kas yang diterima.
b. Jurnal saat penerbitan.
c. Buat tabel pembayaran bunga dengan metode bunga efektif sampai 3 kali
pembayaran bunga.
d. Jurnal pada saat pembayaran bunga pertama.
e. Jurnal pada saat tanggal 31 Desember 2017.
[10]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe
[11]