Anda di halaman 1dari 11

Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

BAB 3
LIABILITAS JANGKA PANJANG

3.1 LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas yang tidak 2016). Artinya liabilitas jangka
panjang adalah liabilitas yang mana :
a. Entitas tidak bisa memperkirakan bisa menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus
operasi normal.
b. Entitas memiliki liabilitas tersebut tidak untuk tujuan diperdagangkan.
c. Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
d. Entitas memiliki hak tanpa syarat untuk menangguhkan penyelesaian liabilitas selama
sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan.
Sehingga inti dari perbedaan dari liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang
adalah pada waktu jatuh temponya.

3.2 LIABILITAS KEUANGAN


Menurut PSAK 55 dalam SAK, kategori liabilitas keuangan ada dua yaitu :
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Terdapat dua
kelompok besar yaitu :
a. Dimiliki untuk diperdagangkan. diperdagangkan (trading). Kriterianya :
 Yang diperoleh dan dimiliki dengan tujuan untuk dijual dalam waktu dekat.
 Pada pengakuan awal merupakan bagian dari portfolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung
dalam jangka pendek aktual saat ini.
 Merupakan derivatif , kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan
keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.
b. Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
2. Liabilitas dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Liabilitas keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah
ditetapkan. Entitas juga mempunyai kemampuan untuk memegang investasi itu hingga
jatuh tempo.
Pengakuan awal untuk kedua kategori diatas adalah sebagai berikut :

[1]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

 Menurut PSAK 55 dalam SAK pengakuan awal untuk liabilitas keuangan diukur pada
nilai wajar.
 Untuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, maka
bila ada biaya transaksi pada saat perolehan, akan diakui sebagai beban.
 Untuk liabilitas dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Bila ada biaya transaksi
yang dapat diatribusikan langsung saat perolehan, maka akan mengurangi nilai perolehan
dari asset keuangan tersebut.

3.3 UTANG OBLIGASI


Obligasi adalah surat utang. Bila investee menerbitkan obligasi, berarti mengakui
adanya utang obligasi. Bagi investor yang membeli obligasi, akan menjadi investasi obligasi.
PEFINDO (PT Pemeringkat Efek Indonesia), lembaga yang ditunjuk untuk membuat
peringkat dari efek. Berikut peringkat dari utang jangka panjang dan menengah :
1. idAAA Jaminan utang dengan peringkat AAA memiliki peringkat tertinggi yang
diberikan oleh PEFINDO. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen finansial jangka
panjangnya terhadap keamanan utang, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, lebih
unggul.
2. idAA Jaminan utang yang diberi nilai AA berbeda dengan nilai tertinggi yang harus
dikreditkan sedikit. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka
panjangnya terhadap keamanan utang, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, sangat
kuat.
3. idA kemampuan pemilik obligasi untuk memenuhi komitmen keuangan jangka pajang
dalam investasi utang adalah kuat (strong). Jaminan utang agak lebih rentan terhadap
dampak buruk dari perubahan keadaan dan kondisi ekonomi daripada tingkat utang yang
lebih tinggi.
4. idBBB Jaminan utang yang diberi peringkat BBB menunjukkan parameter proteksi yang
memadai dibandingkan dengan sekuritas utang Indonesia lainnya. Namun, kondisi
ekonomi yang buruk atau keadaan yang berubah lebih cenderung mengarah pada
melemahnya kapasitas dari pihak obligor terhadap komitmen keuangan jangka
panjangnya mengenai keamanan utang.
5. idBB. Ini menunjukkan parameter perlindungan yang agak lemah dibandingkan dengan
sekuritas utang Indonesia lainnya. Kapasitas obligor untuk memenuhi komitmen
keuangan jangka panjangnya mengenai keamanan utang rentan terhadap ketakpastian
atau ketakpastian besar yang sedang terjadi pada kondisi bisnis, keuangan, atau ekonomi

[2]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

yang buruk, yang dapat mengakibatkan kapasitas obligor yang tak memadai untuk
memenuhi komitmen finansialnya terhadap Keamanan utang
6. idB. Menunjukkan parameter perlindungan yang lemah dibandingkan dengan sekuritas
utang Indonesia lainnya. Meskipun obligor saat ini masih memiliki kapasitas untuk
memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya mengenai keamanan utang, setiap
kondisi bisnis, keuangan, atau ekonomi yang merugikan mungkin akan mengganggu
kapasitas atau kemauan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya
terhadap Keamanan utang
7. idCCC . Peringkat ini rentan terhadap non-pembayaran, dan bergantung pada kondisi
bisnis dan keuangan yang menguntungkan bagi obligor untuk memenuhi komitmen
keuangan jangka panjangnya mengenai keamanan utang.
8. idD. Peringkat ini bila berada dalam default pembayaran, atau default dari kewajiban
nominal terjadi secara otomatis pada saat terjadinya pembayaran non-pembayaran
kewajiban. Pengecualian dijamin bila ada pembayaran yang terutang pada tanggal jatuh
tempo yang dibuat dalam masa tenggang, atau bila tak membayar utang tersebut menjadi
sengketa komersial yang bonafe. Peringkat dari AA ke B dapat dimodifikasi dengan
menambahkan tanda tambah (+) atau minus (-) untuk menunjukkan kekuatan relatif
dalam kategori penilaian.

Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia (ORI) adalah obligasi negara yang
dijual kepada individu/perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual dengan
volume minimum yang telah ditentukan. ORI diterbitkan untuk membiayai anggaran negara,
diversifikasi sumber pembiayaan, mengelola portfolio utang negara dan memperluas basis
investor. ORI merupakan investasi yang bebas terhadap risiko gagal bayar, yaitu kegagalan
Pemerintah untuk membayar kupon dan pokok kepada investor. Penerbitan ORI juga
mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah dan
panjang. Melalui penerbitan ORI, pemerintah bermaksud mewujudkan cita-cita kemandirian
dalam pembiayaan pembangunan.

3.3.1 Penerbitan obligasi


Penerbitan obligasi dilakukan dengan menggunakan bunga efektif. Berikut langkah-
langkahnya.
a. Cari nilai kini dari obligasi.
b. Cari nilai kini dari bunga obligasi.

[3]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

c. Jumlahkan nilai kini dari obligasi dan nilai kini dari bunga obligasi. Hal ini menjadi kas
yang diterima dari penerbitan obligasi.
d. Hitung selisih antara nilai jatuh tempo obligasi dengan kas yang diterima. Selisih ini
akan menjadi premium atau diskon dari obligasi.

Nilai jatuh tempo obligasi X


Nilai kini obligasi = X x PVF(n,i) Y
Nilai kini bunga obligasi =

xPVF-OA(n,i) x X Z

Kas yang diterima (W)


Premium / Diskon obligasi V

dimana :
PVF(n,i) = 1/ (1+i)n
PVF-OA(n,i) = 1 – 1/(1+i)n
i
Ilustrasi 3.1 Obligasi yang diterbitkan dengan premium
PT Mustika menerbitkan obligasi kepada PT Sarana pada tanggal 1 May 2017. Harga
nominal Rp. 85.000.000, bunga obligasi 14%, yield 12%. Bunga dibayar setiap tanggal 1
November, dan 1 May. Umur obligasi 3 tahun. Berikut pengerjaannya.
1. Nilai kini obligasi = 85.000.000 x PVF (6,6%)
= 85.000.000 x 0,70496 = 59.921.600
2. Nilai kini bunga obligasi =

x PVF-OA(6,6%)x85.000.000 =

7% x 4,91732 x 85.000.000 = 29.258.054


3. Kas yang diterima = 59.921.600 + 29.258.054
= 89.179.654
4. Selisih = 85.000.000 – 89.179.654 = - 4.179.654
Karena nilai kas yang diterima lebih besar dari nilai jatuh tempo obligasi, maka terjadi
premium atau agio dari obligasi. Sehingga jurnal pada saat penerbitan obligasi ini adalah :

[4]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

1 May 2017
Kas 89.179.654
Utang obligasi 85.000.000
Premium dari obligasi 4.179.654

Untuk pembayaran bunga, harus dibuat tabel bunga berdasarkan metode bunga efektif.
Berikut tabelnya.
Tanggal Bunga yang Beban Amortisasi Nilai
dibayar bunga tercatat
A B C D
01/05/2017 89.179.654
01/11/2017 5.950.000 5.350.779 (599.221) 88.580.433
01/05/2018 5.950.000 5.314.826 (635.174) 87.945.259
01/11/2018 5.950.000 5.276.716 (673.284) 87.271.975
01/05/2019 5.950.000 5.236.318 (713.682) 86.558.293
01/11/2019 5.950.000 5.193.498 (756.502) 85.801.791
01/05/2020 5.950.000 5.148.209 (801.791) 85.000.000

A= x 85.000.000

B= x 89.179.654

C = B – A = 5.350.779 – 5.950.000
D = 89.179.654 + C = 89.179.654 + (599.921)
Jurnal pembayaran bunga obligasi :
1/11/2017
Beban bunga obligasi 5.350.779
Premium obligasi 599.221
Kas 5.950.000

Pada saat jatuh tempo, jurnalnya adalah sebagai berikut:


1/05/2020
Utang obligasi 85.000.000
Kas 85.000.000

[5]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

Ilustrasi 3.2 Obligasi yang diterbitkan dengan diskon


PT Mustika menerbitkan obligasi kepada PT Sarana pada tanggal 1 May 2017. Harga
nominal Rp. 85.000.000, bunga obligasi 10%, yield 12%. Bunga dibayar setiap tanggal 1
November, dan 1 May. Umur obligasi 3 tahun. Berikut pengerjaannya.
1. Nilai kini obligasi = 85.000.000 x PVF (6,6%)
= 85.000.000 x 0,70496
= 59.921.600

2. Nilai kini bunga obligasi =

x PVF-OA(6,6%)x85.000.000 =

x 4,91732 x 85.000.000 = 20.898.610


3. Kas yang diterima = 59.921.600 + 20.898.610
= 80.820.210
4. Selisih = 85.000.000 – 80.820.210 = 4.179.726
Karena nilai kas yang diterima lebih besar dari nilai jatuh tempo obligasi, maka terjadi
discount atau diskon dari obligasi. Sehingga jurnal pada saat penerbitan obligasi ini

1/5/2017 Kas 80.820.210


Diskon obligasi 4.179.726
Utang obligasi 85.000.000

Metode bunga adalah metode bunga efektif. Berikut tabel bunganya.


Tanggal Bunga yang Beban Amortisasi Nilai
dibayar bunga tercatat
A B C D
01/05/2017 80.820.210
01/11/2017 4.250.000 4.849.213 599.213 81.419.423
01/05/2018 4.250.000 4.885.165 635.165 82.054.588
01/11/2018 4.250.000 4.923.275 673.275 82.727.863
01/05/2019 4.250.000 4.963.672 713.672 83.441.535
01/11/2019 4.250.000 5.006.492 756.492 84.198.027
01/05/2020 4.250.000 5.051.973 801.973 85.000.000

A= x 85.000.000

B= x 80.820.210

[6]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

C = B – A = 4.849.213 – 4.250.000
D = 80.820.210 + C = 80.820.210 + 599.213
Jurnal pembayaran bunga obligasi :
1/11/2017 Beban bunga obligasi 4.849.213
Diskon obligasi 599.213
Kas 4.250.000

Pada saat jatuh tempo, jurnalnya adalah sebagai berikut:


1/05/2020 Utang obligasi 85.000.000
Kas 85.000.000

3.3.2 Pengakuan bunga obligasi terutang


Pada saat tutup buku, ada jurnal penyesuaian untuk bunga terutang. Harus dihitung berapa
bunga terutang dari tanggal terakhir pembayaran bunga sampai tanggal tutup buku.
Ilustrasi 3.3. Bila tutup buku setiap 31 Desember, dengan soal di ilustrasi 3 (diskon), maka
perhitungannya adalah sebagai berikut :
Bunga terutang dari 1/11/2017 sd 31/12/2017 adalah 2 bulan.
Beban bunga obligasi = x 4.885.165 = 1.628.388

Utang bunga obligasi = x 4.250.000 = 1.416.667

Disagio obligasi = 1.628.388 – 1.416.667 = 211.722


Jurnal pada saat tutup buku :
31/12/2017 Beban bunga obligasi 1.628.388
Diskon obligasi 211.722
Utang bunga obligasi 1.416.667

3.4 UTANG BANK


Entitas dalam meningkatkan sumber dananya dapat meminjam uang ke bank.
Umumnya berutang ke bank memerlukan jangka waktu lebih dari 1 tahun. Bila meminjam
uang ke bank, maka uang yang didapat lebih kecil dari yang dipinjam. Hal ini karena,
peminjam harus menanggung biaya administrasi bank dan provisi. Provisi adalah liabilitas
dan yang waktu dan jumlahnya belum pasti. (PSAK 57, dalam SAK 2016). Sedangkan
menurut Pedoman Akuntansi BPR (Bank Indonesia, 2010), Provisi adalah biaya yang harus
dibayar debitur pada saat kredit disetujui dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Biaya

[7]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

provisi dikenakan sebanyak satu kali di awal proses pengambilan kredit dengan memotong
langsung dari dana pinjaman yang dicairkan bank. Selain provisi, ada biaya yang lain yang
ditanggung oleh kreditur. Misalnya menurut bank Mandiri untuk pengajuan Mandiri KPR
(www.bankmandiri.co.id), biayanya adalah : provisi, admnistrasi, premi asuransi, biaya
taksasi agunan, biaya notaris, biaya balik nama dan biaya pengikatan agunan. Penentuan nilai
provisi dan biaya-biaya lainnya adalah ketentuan dari bank tersebut.
Tingkat bunga dan metode penghitungannya juga ditentukan oleh bank. Umumnya
utang dibayar per bulan dengan jumlah yang tetap. Angsuran yang dibayar per bulan itu
merupakan penjumlahan dari pokok utang dan beban bunga. Pada saat entitas meminjam
uang ke bank, kreditur mendapat suatu daftar mengenai besaran pokok, bunga dan angsuran
yang harus dibayar per periode. Umumnya pembayaran utang bank adalah per bulan.
Berikut salah satu rumus untuk menghitung angsuran tetap, menurut D.Sriyono,2009 :

R = A( )

Ilustrasi 3.4
Perusahaan meminjam uang ke bank Rp.100.000.000 selama 4 tahun. Bunga 5%. Pinjaman
dibayar setiap bulan dengan angsuran tetap. Pinjaman tanggal 1 Juli 2017. Biaya provisi 1%,
administrasi 0,5% dan asuransi 0,5%. Pertanyaan.
a. Hitunglah jumlah angsuran dibayar perbulan.
b. Buatlah tabel untuk pembayaran utang.
c. Buatlah jurnal pada tanggal 1 Juli 2017 dan 1 Agustus 2017.
d. Berapa penyajian utang bank per 31 Desember 2017?

Jawab
a. i = 5% / 12 bulan. Hal ini karena 5% per tahun, dimana angsuran dibayar perbulan,
sehingga dibagi 12 bulan.
n = jumlah periode yaitu 48 bulan (4 x 12)
A = Jumlah utang yaitu Rp.100.000.000.

Angsuran per bulan = 100.000.000( )

= Rp. 2.302.929.
b. Untuk tabel pembayaran utang, disertai juga dengan pokok utang, bunga, pembayaran
per bulan dan saldo utang.

[8]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

 Bunga = bunga perbulan x saldo utang sebelumnya


Bunga tanggal 1 Agustus 2017= 5%/12 x 100.000.000 = Rp.416.667
 Pokok utang = pembayaran per bulan – bunga
Pokok utang 1 Ags 2017 = 2.302.929 – 416.667 = Rp.1.886.263

Angsuran Pokok Bunga Pembayaran Hutang


01/07/2017 100.000.000
01/08/2017 1.886.263 416.667 2.302.929 98.113.737
01/09/2017 1.894.122 408.807 2.302.929 96.219.615
01/10/2017 1.902.014 400.915 2.302.929 94.317.601
01/11/2017 1.909.939 392.990 2.302.929 92.407.662
01/12/2017 1.917.897 385.032 2.302.929 90.489.764

01/06/2021 2.283.858 19.072 2.302.929 2.293.374


01/07/2021 2.293.374 9.556 2.302.929 0

 Utang periode itu = utang periode sebelumnya – pokok utang.


Utang sampai 1 Agustus 2017 = 100.000.000 – 1.886.263 = 98.113.737.
c. Beban provisi = 1% x 100.000.000 = 1.000.000
Beban administrasi = 0,5% x 100.000.000 = 500.000
Beban asuransi = 0,5% x 100.000.000 – 500.000
Kas yang diterima = 100.000.000 – 1.000.000 – 500.000 – 500.000 = 98.000.000
Pembuatan jurnal dengan melihat dari tabel daftar pembayaran pokok, bunga dan angsuran.
Berikut jurnalnya.
1 Juli 2017
Kas 98.000.000
Beban provisi 1.000.000
Beban administrasi 500.000
Beban asuransi 500.000
Utang bank 100.000.000

1 Agustus 2017
Utang bank 1.886.263
Beban bunga 416.667
Kas 2.302.929

[9]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

d. Penyajian utang bank di laporan posisi keuangan


Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2017 (Rp.)
Liabilitas jangka panjang
Utang bank 90.489.764

Saldo utang bank per tanggal tertentu, dilihat dari nilai utang bank di bulan yang
bersangkutan.

Pertanyaan
1. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Maret 2017, nilai Rp.50.000.000. Bunga 4%, yield
6%, bunga dibayar per 6 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Beban transaksi adalah
Rp.1.000.000. Bila beban transaksi ditanggung oleh konsumen, berapa kas yang diterima
dan perlakuan beban transaksi bila :
a. Obligasi termasuk jenis trading.
b. Obligasi termasuk dimiliki hingga jatuh tempo.
2. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Mei 2017, nilai Rp.150.000.000. Bunga 8%, yield
6%, bunga dibayar per 3 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Obligasi dimiliki hingga
jatuh tempo. Biaya transaksi 1% dari nilai utang. Diminta :
a. Nilai kas yang diterima.
b. Jurnal saat penerbitan.
c. Buat tabel pembayaran bunga dengan metode bunga efektif sampai 4 kali
pembayaran bunga.
d. Jurnal pada saat pembayaran bunga pertama.
e. Jurnal pada saat tanggal 31 Desember 2017.
3. Obligasi diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2017, nilai Rp.135.000.000. Bunga 8%, yield
12%, bunga dibayar per 6 bulan. Umur jatuh tempo 5 tahun. Obligasi dimiliki hingga
jatuh tempo. Diminta :
a. Nilai kas yang diterima.
b. Jurnal saat penerbitan.
c. Buat tabel pembayaran bunga dengan metode bunga efektif sampai 3 kali
pembayaran bunga.
d. Jurnal pada saat pembayaran bunga pertama.
e. Jurnal pada saat tanggal 31 Desember 2017.

[10]
Liablitas Jangka Panjang by Inge Munthe

f. Berapa nilai tercatat utang obligasi tanggal 31 Desember 2017?


4. Perusahaan meminjam uang ke bank Rp.200.000.000 selama 5 tahun. Bunga 5%.
Pinjaman dibayar setiap bulan dengan angsuran tetap. Pinjaman tanggal 1 September
2017. Biaya provisi 1,5%, administrasi 0,5% dan asuransi 0,5%. Pertanyaan.
a. Hitunglah jumlah angsuran dibayar perbulan, dengan menggunakan rumus diatas.
b. Buatlah tabel untuk pembayaran utang sampai 5 kali pembayaran angsuran .
c. Buatlah jurnal pada tanggal 1 September 2017 dan 1 Oktober 2017.
d. Berapa penyajian utang bank per 31 Desember 2017?
5. Perusahaan meminjam uang ke bank Rp.175.000.000 selama 6 tahun. Bunga 7%.
Pinjaman dibayar setiap bulan dengan angsuran tetap. Pinjaman tanggal 5 Agustus 2017.
Biaya provisi 1,5%, administrasi 0,5% ,asuransi 0,5% dan notaris Rp.2.000.000.
Pertanyaan.
a. Hitunglah jumlah angsuran dibayar perbulan, dengan menggunakan rumus diatas.
b. Buatlah tabel untuk pembayaran utang sampai 6 kali pembayaran angsuran .
c. Buatlah jurnal pada tanggal 5 Agustus 2017 dan 5 September 2017.
d. Berapa penyajian utang bank per 31 Desember 2017?

[11]

Anda mungkin juga menyukai