Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. DATA UMUM PASIEN

Nama : Ny M
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Suku : Maluku
Alamat : Jl Mutiara Kel Galay Dubui RT 01/RW 005
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Istri
Riwayat Pekerjan : Ibu Rumah Tangga

B. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Ny. M dilakukan pada hari senin tanggal 4 Mei 2020 pukul
09.00 WIT, didapat data bahwa didalam keluarga Ny. M tidak terdapat anggota keluarganya
yang menderita penyakit hipertensi, tipe keluarga Ny. M merupakan tipe keluarga besar
dimana Ny. M mempunyai 5 anak, dimana 3 orang anak sekarang sudah memisahkan diri
karena sudah berkeluarga, 1 anak belum berkeluarga tetapi bekerja di Timika Papua,
sedangkan anak ke – 5 tinggal bersama Ny. M dan belum berkeluarga (siswa), Tidak
ada anggota keluarga yang mempuyai riwayat hipertensi seperti yang dialami Ny. M,
Saat dilakukan pengkajian, Ny. M mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang
penyakitnya secara signifikan, baik penyebab, tanda dan gejala, diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan. Ny. M kadang mengeluh pusing dan lehernya terasa kaku.
Selama ini Ny. M hanya berobat ke mantri jika merasa pusing dan lehernya terasa kaku.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Ny. M dengan TD 160/100 mmHg, N
85x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC.

C. ANALISA DATA

No Data Etiologi Problem


1 DS : Ketidakmampuan Kurangnya
Ny. M mengatakan sudah menderita keluarga mengenal pengetahuan
hipertensi ± 10 tahun masalah kesehatan tentang hipertensi
Selama ini, Ny. M jarang anggota keluarga pada keluarga
memeriksakan diri ke petugas khususnya Ny. M
kesehatan.
Ny. M mengatakan tidak mengetahui
tentang pengertian
hipertensi,penyebab, tanda dan
gejala, diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan.
Ny. M mengeluh pusing dan kaku
pada leher saat tekanan darahnya
naik.
Ny. M biasanya hanya istirahat dan
kerikan apabila penyakitnya kambuh
dan dibawa ke petugas kesehatan
apabila penyakitnya sudah parah.
DO :
TD : 160/100 mmHg
Nadi : 85x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 360 C
Ny. M tampak bingung dan
menjawab sebisanya saat ditanya
tentang pengertian, penyebab, tanda
dan gejala, diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan.

2 DS : Resiko terjadinya Ketidakmampuan


Ny. M mengatakan sudah menderita komplikaasi akibat keluarga merawat
hipertensi ± 10 tahun hipertensi pada Ny. anggotanya
Ny. M mengatakan kadang pusing M yang
dan lehernya terasa kaku/cengeng sakit
Ny. M memeriksakan diri ke petugas
kesehatan apabila penyakitnya sudah
parah.
Ny. M mengatakan tidak tahu akibat
lanjut/komplikasi dari hipertensi jika
tekanan darahnya tidak bisa
dikontrol.
DO :
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi 24x/menit
Suhu 360 C
Ny. M mengkonsumsi mentimun
setiap seminggu sekali.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Menentukan prioritas masalah( skoring )

No Kriteria Perhitu- Bo-bot Pembenaran Pering


Dx ngan kat
1 Sifat masalah tidak 3/3 x 1 = 1 1 Ny. M kurang mengetahui 1
/ kurang sehat tentang penyakitnya secara
Skala : actual significant

Kemungkinan 1/2x2 = 1 2
masalah yang dapat
diubah
Skala : sebagian

Potensial masalah 2/3x1 = 1 Kemungkinan masalah


untuk di cegah 2/3 dapat diubah Ny. M karena
Skala : rendah sudah ada upaya untuk
pengobatan namun belum
Menonjol-nya optimal.
masalah
Skala : masalah
berat, harus segera
2/2x1 = 1 1
ditangani
Masalah penyakit hipertensi
sudah terjadi 10 tahun.
Ny. M mengatakan suka
mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi
garam.
Keluarga Ny. M sangat
merasakan masalah
penyakit hipertensi pada Ny.
M dan harus segera
ditangani
Total 3 2/3 Aktual
2 Sifat masalah 2/3x1 = 2/3 1 Kesehatan pada Ny. M 2
ancaman kesehatan karena penyakit hipertensi
yang kronis dapat
Kemungkinan menimbulkan komplikasi
masalahdapatdiuba yang akan mengancam
h: sebagian 1/2x2 = 1 2 kesehatan
Masalah dapat diubah
sebagian karena fasilitas
kesehatan terjangkau,
perawat mempunyai
pengetahuan tentang
Potensial masalah
penyakit, waktu yang cukup
untuk dicegah : untuk memberikan
cukup penyuluhan kesehatan
tentang hipertensi. Ny. M
2/3x1 = 1 mau dibimbing untuk
Menonjol-nya 2/3 mengatasi masalah
masalah,
kesehatannya
masalah Ny. M kooperatif untuk
tidak direncanakan
sama – sama melakukan
pencegahan sebelum
menjadi semakin parah

2/2 x 1 = 1 1

Keluarga mengatakan selalu


mengingatkan Ny. M untuk
selalu control ke pelayanan
kesehatan.

Jumlah 2 1/3 Resiko

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikasi akibat hipertensi pada Ny. M

E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari rabu, 6 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya
Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan
diharapkan pemeliharaan kesehatan efekif
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 3 x 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Mengenal masalah hipertensi :
1) Menjelaskan pengertian hipertensi
2) Menyebutkan penyebab
3) Menyebutkan tanda dan gejala
b. Merawat keluarga dengan hipertensi
1) Menjelaskan cara perawatan dengan obat tradisional (menggunakan bawang
putih dicampur madu dan daun salam)
2) Mendemonstrasikan kembali cara perawatan hipertensi
c. Memodifikasi lingkungan dalam perawatan hipertensi
Intervensi:
a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi
b. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi
c. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
e. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi.

b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko


terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan
diharapkan resiko komplikasi tidak terjadi
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 3 x 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Menyebutkan makanan yang boleh dikonsmsi dan tidak boleh dikonsumsi oleh
penderita hipertensi
b. Menyebutkan dan mendemonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan
darah tinggi
c. Menyebutkan pencegahan kekambuhan dari
hipertensi Intervensi :
a. Diskusikan tentang makanan yang boleh dikonsmsi oleh penderita hipertensi
b. Diskusikan tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita hipertensi
c. Kaji pengetahuan keluarga tentang penggunaaan obat tradisional bagi penderita
hipertensi
d. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
e. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi.
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kunjungan pertama : hari senin 6 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M
khususnya Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga
Implementasi yang dilakukan :
a. Melakukan BHSP dengan keluarga Ny. M.
b. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan.
c. Melakukan pengkajian pada keluarga Ny. M.
d. Melakukan penkes dengan Tn. M tentang pengertian, penyebab, tanda
dan gejala hipertensi.
Adapun respon yang didapat : keluarga Ny. M sangat senang dengan kehadiran
perawat, keluarga Ny. M juga sangat antusias dan kooperatif, keluarga Ny. M
memahami tentang penkes yang diberikan oleh perawat
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikasi akibat hipertensi pada Ny. M
Implementasi yang dilakukan :
a. Mendiskusikan kepada keluarga tentang makanan yang tidak boleh dikonsumsi
oleh penderita hipertensi
b. Mendiskusikan kepada keluarga tentang makanan yang boleh dikonsumsi oleh
penderita hipertensi.
c. Memberikan reinforcement positif serta menjelaskan tentang kunjungan
berikutnya.
Adapun respon yang didapat : keluarga Ny. M sudah paham tentang makanan
yang boleh dikonsumsi dan makanan pantangan bagi penderita hipertensi
setelah diberi tahu oleh perawat.

Kunjungan kedua, hari senin 19 agustus 2019 pukul 13.00 WIB


1. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M
khususnya Ny. M. N b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
anggota keluarga.
Implementasi yang dilakukan :
a. Mengkaji pengetahuan keluarga dalam mengatasi hipertensi
b. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengatasi hipertensi yang diderita oleh
Ny. M
c. Memotivasi keluarga dalam mengurangi kadar garam dan kolesterol dalam
makanan
Adapun respon keluarga : Ny. M hanya istirahat cukup untuk mengatasi
hipertensinya bila kambuh, keluarga Ny. M akan mencoba mengurangi kadar garam
dalam makanan dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol
2. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M.

Implementasi yang dilakukan :


a. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengobatan tradisional bagi penderita
hipertensi
b. Menjelaskan tanaman obat unuk penderita hipertensi
Adapun respon yang didapat : selama ini Ny. M belum pernah mencoba
mengkonsumsi obat herbal/tanaman herbal yang dapat menurunkan tekanan darah
tinggi karena Ny. M tidak paham tentang khasiat dari obat tradisional. Ny. M hanya
mengkonsumsi mentimun setiap seminggu sekali. Setelah diberi penjelasan oleh
perawat keluarga Ny. M paham jenis tanaman obat tradisional untuk menurunkan
hipertensi.

Kunjungan ketiga : hari kamis 14 Mei 2020 pukul 17.00 WIT


1. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
Implementasi yang dilakukan :
a. Menjelaskan tanaman obat yang ada dilingkungan sekitar untuk penderita
hipertensi
b. Mendemonstrasikan pembuatan obat tradisional menggunakan daun salam serta
bawang putih dicampur madu
c. Memotivasi keluarga untuk mengulangi demonstrasi.
d. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang pencegahan
kekambuhan.
e. Mendiskusikan dengan keluarga tentang modifikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan.
f. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat dari
pelayanan kesehatan
Adapun respon yang didapat : anggota keluarga Ny. M dapat mendemonstrasikan
kembali cara meracik obat tradisional bawang putih dicampur dengan madu. Anggota
keluarga mengatakan akan membawa Ny. M ke petugas kesehatan apabila
penyakitnya kambuh, dan tidak menunggu hingga penyakitnya parah.
G. EVALUASI
Kunjungan pertama : hari rabu tanggal 6 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya
Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
S : Ny. M mengatakan sudah menderita hipertensi ± 10 tahun
Ny. M mengetakan pendidikan terakhirnya adalah SD
Ny. M mengatakan dulu suka mengkonsumsi Ikan asin dan daging
Ny. M mengatakan telah diberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
Ny. M mengatakan belum tahu mengenai pola makan yang baik bagi penderita hipertensi
O : TD : 160/100 mmHg Nadi : 85x/menit
Suhu 360 C Respirasi : 24x/menit
Keluarga Ny. M memperhatikan saat diberi pendidikan kesehatan tentang hipertensi dan
keluarga dapat menjelaskan serta menyebutkan kembali
A : masalah kurang pengetahuan belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
a. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
b. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi
b. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
S : Ny. M dan keluarga mengatakan sudah mengerti tentang makanan yang boleh
dikonsumsi dan makanan pantangan bagi penderita hipertensi
Ny. M dan keluarga mengatakan belum paham tentang pengobatan tradisional dan
cara pembuatannya bagi penderita hipertensi
O : keluarga Ny. M dapat menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi dan
makanan pantangan bagi penderita hipertensi
A : masalah resiko komplikasi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
a. Kaji pengetahuan keluarga tentang penggunaaan obat tradisional bagi penderita
hipertensi
b. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
c. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi

Kunjungan kedua, hari senin tanggal 11 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
1. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya
Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
S : Ny. M mengatakan saat tekanan darahnya naik, Ny. M segera minum obat dan
istirahat serta harus menjaga pola makannya
O : Ny. M dapat menyebutkan maanfaat dari mengurangi konsumsi garam dan makanan
yang banyak mengandung kolesterol
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : hentikan intervensi
2. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
S : Ny. M mengatakan belum pernah mengkonsumsi obat tradisional untuk mengatasi
hipertensinya, selalu menggunakan obat medis
Ny. M mengaakan tidak terlalu paham cara penggunaan obat tradisional
O : Ny. M dan keluarga tampak paham setelah dijelaskan maam- macam tanaman obat
tradisional
A : masalah resiko komplikasi belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
a. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
b. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi

Kunjungan ketiga : hari kamis 14 Mei 2020 pukul 09 00 WIT


1. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
S : Ny. M mengatakan sudah paham tentang cara pengobatan tradisional bagi penderia
hipertensi dan akan mencoba menggunakan obat tradisional
O : Ny. M dapat mendemonstrasikan kembali yang telah diajarkan
A : masalah resiko komplikasi teratasi
P : hentikan intervensi

1. Diet nutrisi pada pasien hipertensi


Tujuan diet, Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Syarat diet

 Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin.

 Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.


 Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau
hipertensi.
Macam diet rendah garam

 Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)

 Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)

 Diet Rendah Garam III ( 1000-1200 mg


Na) Makanan yang dianjurkan

 Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah
dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie,
bihun, roti.

 Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.

 Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.

 Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.

 Minyak goreng, margarin, dan mentega tanpa garam.

 Teh dan kopi.

 Bumbu kering yang tidak mengandung


garam. Makanan yang tidak dianjurkan

 Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau
baking powder dan soda.

 Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.

 Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.

 Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.

 Margarin dan mentega biasa.

 Minuman ringan.

 Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, maggi, tomat
ketchup, petis, dan tauco
BAB V
PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis berusaha untuk membandingkan antara teori dengan tinjauan
kasus terhadap Ny. M dengan masalah Gangguan Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” secara
umum tidak menemukan hambatan. Hal ini disebabkan sifat kooperatif keluarga . Namun
penyusun menemukan kesenjangan antara teoritis dan kenyataan yang ditemukan pada Ny.
M Untuk lebih jelasnya berikut akan dibahas sejauh mana kegiatan yang dilakukan melihat
keberhasilan dan kesenjangan

A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data mengkoordinasikan data
yang didapatkan dari berbagai sumber. Dalam pengkajian sebagian data yang ditemukan
pada keluarga Ny. M sama dengan data yang ada pada teoritis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada teoritis dicantumkan 8 diagnosa keluarga yang dapat ditegakkan pada pasien
dengan hipertensi. Sedangkan pada Ny. M dari data pendukung objektif dan subjektif
ditemukan 2 diagnosa yaitu:
Adapun diagnosa yang tercantum pada teoritis adalah :
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat
kesarana kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat melihat
keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya
fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak memahami manfaatnya
6. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet
yang benar
7. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam
jumlah yang benar
8. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang
mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam

Diagnosa yang tercantum pada teoritis dan ditemukan pada kasus,yaitu:


1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya Ny. M b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Ny. M mengatakan sudah
menderita hipertensi ± 10 tahun. Ny. M tidak mengetahui secara significant tentang
penyakitnya. Selama ini Ny. M rutin memeriksakan kesehatannya ke mantri dan diberi
saran untuk mengurangi konsumsi garam dan makanan yang mengandung kolesterol.
Diagnosa yang tidak tercantum pada teoritis tapi ditemukan pada kasus,yaitu:
1. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
Diagnose ini muncul karena adanya data pendukung yaitu Ny. M mengatakan
sampai saat ini hanya mengkonsumsi obat medis belum pernah mencoba
tanaman/obat tradisiional yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Ny. M
mengatakan kadang pusing dan lehernya terasa kaku, jika aktivitasnya terlalu
berlebihan atau terlalu capek nafasnya akan terasa sesak dan nyeri pada dada, Ny.
M tidak tahu akibat lanjut/komplikasi dari hipertensi jika tekanan darahnya tidak bisa
dikontrol

Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan
pada kasus, antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan
tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan
tidak memahami manfaatnya
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam

C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan kesenjangan
yang berarti antara teoritis dengan kasus. Hal ini disebabkan perencanaan mengacu
pada teoritis dan prioritas masalah yang ada. Namun ada beberapa intervensi yang ada
pada teoritis namun dicantumkan pada kasus karena penyusun menyesuaikan dengan
keadaan keluarga Ny. M

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Implementasi dilakukan setelah rencana tindakan sesuai kebutuhan pasien dan
diharapkan dalam tindakan yang nyata dalam melaksanakan tindakan tersebut,
sedangkan semua tujuan tercapai dengan penempatan waktu yang relative sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Keberhasilan pencapaian tujuan juga didukung dengan
sikap Keluarga Ny. M yang kooperatif.
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Ny. M dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” pada Ny. M di Kelurahan Galay dubui RT 02/RW 005
maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara keluarga Ny. M
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan keperawatan
dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara,
keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan keperawatan yang
berkesinambungan.

B. SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Institusi pendidikan
1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah tercapai dengan
baik.
2. Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami terutama
dalam pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan keperawatan.Untuk mahasiswa-
mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini, dapat menambah ilmu dan wawasan kata
tentang Asuhan keperawatan Keluarga, serta lebih giat belajar.

Anda mungkin juga menyukai