TINJAUAN KASUS
Nama : Ny M
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Suku : Maluku
Alamat : Jl Mutiara Kel Galay Dubui RT 01/RW 005
Pendidikan : SD
Status Perkawinan : Istri
Riwayat Pekerjan : Ibu Rumah Tangga
B. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Ny. M dilakukan pada hari senin tanggal 4 Mei 2020 pukul
09.00 WIT, didapat data bahwa didalam keluarga Ny. M tidak terdapat anggota keluarganya
yang menderita penyakit hipertensi, tipe keluarga Ny. M merupakan tipe keluarga besar
dimana Ny. M mempunyai 5 anak, dimana 3 orang anak sekarang sudah memisahkan diri
karena sudah berkeluarga, 1 anak belum berkeluarga tetapi bekerja di Timika Papua,
sedangkan anak ke – 5 tinggal bersama Ny. M dan belum berkeluarga (siswa), Tidak
ada anggota keluarga yang mempuyai riwayat hipertensi seperti yang dialami Ny. M,
Saat dilakukan pengkajian, Ny. M mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang
penyakitnya secara signifikan, baik penyebab, tanda dan gejala, diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan. Ny. M kadang mengeluh pusing dan lehernya terasa kaku.
Selama ini Ny. M hanya berobat ke mantri jika merasa pusing dan lehernya terasa kaku.
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik didapat data: Ny. M dengan TD 160/100 mmHg, N
85x/menit, RR: 24x/menit S:36ºC.
C. ANALISA DATA
Kemungkinan 1/2x2 = 1 2
masalah yang dapat
diubah
Skala : sebagian
2/2 x 1 = 1 1
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
2. Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko terjadinya
komplikasi akibat hipertensi pada Ny. M
E. INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari rabu, 6 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
a. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya
Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
Tujuan Umum : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x kunjungan
diharapkan pemeliharaan kesehatan efekif
Tujuan Khusus : setelah dilakukan pertemuan selama 3 x 30 menit diharapkan keluarga
mampu :
a. Mengenal masalah hipertensi :
1) Menjelaskan pengertian hipertensi
2) Menyebutkan penyebab
3) Menyebutkan tanda dan gejala
b. Merawat keluarga dengan hipertensi
1) Menjelaskan cara perawatan dengan obat tradisional (menggunakan bawang
putih dicampur madu dan daun salam)
2) Mendemonstrasikan kembali cara perawatan hipertensi
c. Memodifikasi lingkungan dalam perawatan hipertensi
Intervensi:
a. Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian hipertensi
b. Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab hipertensi
c. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi
d. Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan hipertensi
e. Diskusiskan dengan keluarga tentang memodiikasi lingkungan untuk mencegah
kekambuhan penyakit hipertensi.
Kunjungan kedua, hari senin tanggal 11 Mei 2020 pukul 09.00 WIT
1. Diagnose I : Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga Ny. M khususnya
Ny. M b.d ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
S : Ny. M mengatakan saat tekanan darahnya naik, Ny. M segera minum obat dan
istirahat serta harus menjaga pola makannya
O : Ny. M dapat menyebutkan maanfaat dari mengurangi konsumsi garam dan makanan
yang banyak mengandung kolesterol
A : masalah kurang pengetahuan teratasi
P : hentikan intervensi
2. Diagnose II : Ketidakmampuan keluarga merawat anggotanya yang sakit b.d resiko
terjadinya komplikaasi akibat hipertensi pada Ny. M
S : Ny. M mengatakan belum pernah mengkonsumsi obat tradisional untuk mengatasi
hipertensinya, selalu menggunakan obat medis
Ny. M mengaakan tidak terlalu paham cara penggunaan obat tradisional
O : Ny. M dan keluarga tampak paham setelah dijelaskan maam- macam tanaman obat
tradisional
A : masalah resiko komplikasi belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
a. Jelaskan dan demonstrasikan obat tradisional untuk menurunkan tekanan darah
tinggi
b. Diskusikan tentang pencegahan kekambuhan dari hipertensi
Beras, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkwe, makanan yang diolah
dari bahan makanan tersebut tanpa garam dapur dan soda seperti makaroni, mie,
bihun, roti.
Daging dan ikan maksimal 100 g sehari, telur maksimal 1 butir sehari.
Semua kacang - kacangan dan hasil olahnya yang dimasak tanpa garam dapur.
Semua sayuran dan buah segar, yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoat.
Roti, biskuit, dan kue - kue yang dimasak dengan garam dapur dan/atau
baking powder dan soda.
Otak, ginjal, sardin, lidah, makanan yang diawet dengan garam dapur, seperti dendeng,
abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, dan lain - lain.
Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan ikatan
natrium lainnya.
Sayuran dan buah yang diawet dengan garam dapur dan ikatan natrium lainnya,
seperti asinan, acar, sawi asin, sayuran/buah kaleng.
Minuman ringan.
Bumbu - bumbu yang mengandung garam dapur, seperti kecap, terasi, maggi, tomat
ketchup, petis, dan tauco
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis berusaha untuk membandingkan antara teori dengan tinjauan
kasus terhadap Ny. M dengan masalah Gangguan Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” secara
umum tidak menemukan hambatan. Hal ini disebabkan sifat kooperatif keluarga . Namun
penyusun menemukan kesenjangan antara teoritis dan kenyataan yang ditemukan pada Ny.
M Untuk lebih jelasnya berikut akan dibahas sejauh mana kegiatan yang dilakukan melihat
keberhasilan dan kesenjangan
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah salah satu kegiatan mengumpulkan data mengkoordinasikan data
yang didapatkan dari berbagai sumber. Dalam pengkajian sebagian data yang ditemukan
pada keluarga Ny. M sama dengan data yang ada pada teoritis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pada teoritis dicantumkan 8 diagnosa keluarga yang dapat ditegakkan pada pasien
dengan hipertensi. Sedangkan pada Ny. M dari data pendukung objektif dan subjektif
ditemukan 2 diagnosa yaitu:
Adapun diagnosa yang tercantum pada teoritis adalah :
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan
yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang manfaat berobat
kesarana kesehatan
3. Kurangnya pengetahuan tentang hipertensi pada keluarga b.d ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan anggota keluarga
4. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan
keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan tidak dapat melihat
keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta ketidaktahuan tentang usaha
pencegahan penyakit hipertensi
5. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna memelihara
kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan keluarga tersedianya
fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan tidak memahami manfaatnya
6. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab terjadinya
hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara pengaturan diet
yang benar
7. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara pengolahan makanan dalam
jumlah yang benar
8. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita hipertensi
berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari yang
mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
Dan terdapat diagnosa yang tercantum pada konsep teori tepati tidak ditemukan
pada kasus, antara lain:
1. Ketidaksanggupan keluarga mengenal masalah masalah penyakit hipertensi
berhubungan dengan ketidaktahuan tentang gejala hipertensi
2. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengambil keputusan dalam melaksanakan
tindakan yang tepat untuk segera berobat kesarana kesehatan bila terkena
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan klien/keluarga tentang
manfaat berobat kesarana kesehatan
3. Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi
kesehatan keluarga berhubungan kesehatan keluarga berhubungan dengan
tidak dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan serta
ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit hipertensi
4. Ketidakmampuan menggunakan sumber yang ada dimasyarakat guna
memelihara kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien dan
keluarga tersedianya fasilitas kesehatan seperti JPS, dana sehat dan
tidak memahami manfaatnya
5. Ketidakmampuan mengenal masalah nutrisi sebagian salah satu penyebab
terjadinya hipertensi adalah berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara
pengaturan diet yang benar
6. Ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan diet khusus bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara
pengolahan makanan dalam jumlah yang benar
7. Ketidakmampuan meyediakan makanan rendah garam bagi penderita
hipertensi berhubungan dengan kurang pengetahuan dan kebiasaan sehari-hari
yang mengkonsumsi makanan yang bnayak mengandung garam
C. INTERVENSI
Dalam merumuskan rencana tindakan penulis tidak menemukan kesenjangan
yang berarti antara teoritis dengan kasus. Hal ini disebabkan perencanaan mengacu
pada teoritis dan prioritas masalah yang ada. Namun ada beberapa intervensi yang ada
pada teoritis namun dicantumkan pada kasus karena penyusun menyesuaikan dengan
keadaan keluarga Ny. M
A. KESIMPULAN
Dari hasil asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Ny. M dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler “Hipertensi” pada Ny. M di Kelurahan Galay dubui RT 02/RW 005
maka dapat diambil kesimpulan:
1. Dalam pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang berarti yang dapat
dikumpulkan diperoleh dengan mudah karena adanya kerjasama antara keluarga Ny. M
2. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu direncanakan beberapa tindakan keperawatan
dengan menetukan rasional dari tindakan tersebut
3. Dalam pelaksanaan tindakan keperawatan sangat diperlukan kerjasama yang baik antara,
keluarga, tim kesehatan yang lain guna mendapatkan tindakan keperawatan yang
berkesinambungan.
B. SARAN
Saran penulis ditujukkan kepada pihak Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat dan
Institusi pendidikan
1. Unit Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Diharapkan agar dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan yang sudah tercapai dengan
baik.
2. Institusi pendidikan
Untuk Dosen semoga tidak pernah bosan mengajari dan membimbing kami terutama
dalam pembuatan serta penyusunan tugas Asuhan keperawatan.Untuk mahasiswa-
mahasiswi semoga dengan adanya tugas ini, dapat menambah ilmu dan wawasan kata
tentang Asuhan keperawatan Keluarga, serta lebih giat belajar.