Prime Pkur 2021
Prime Pkur 2021
SHLV
MRCCC
Periode Monitoring 6 Bulan
SHPL Juni sampai November 2019
Tujuan
Bersih
Rasional: Bersihkan area persiapan terlebih dahulu dengan
isopropil alcohol/desinfektan.
Cara Menarik Cairan dari Ampul (Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik
Siapkan dosis menggunakan prosedur yang benar (teknik aseptik)
Langkah 1:
Cara:
Ketuk ampul dengan lembut untuk mengeluarkan obat
di leher ampul
Langkah 2:
Cara:
Swab alcohol (Kassa pad) ditempatkan di sekitar leher ampul
Rasional:
Buka leher ampul kaca, menggunakan swab steril.
Selama proses ini, jangan menyentuh jarum atau ujung atau pendorong
jarum suntik.
Langkah 3:
Cara:
Patahkan (leher) ampul mengarah keluar menjauhi badan
Rasional:
Miringkan ampul jika perlu dan tarik cairan dari bahu ampul—bukan bagian
bawah atau permukaan cairan, yang mungkin mengandung partikel kaca.
Jika ampul berisi suspense larutan, aduk perlahan untuk mencampur isinya segera
sebelum menarik ke dalam jarum suntik.
Balikkan jarum suntik dan ketuk ringan untuk mengumpulkan gelembung udara di
ujung jarum.
Keluarkan udara dengan hati-hati. Lepaskan jarum filter dari jarum suntik dan
secara aseptik paskan jarum baru atau steriltutup jarum suntik.
Langkah-Langkah:
Pelabelan Obat Setiap kali obat dikeluarkan dari kemasannya dan tidak
segera diberikan, obat tersebut harus diberi labelInformasi yang
diperlukan pada label:
Nama
Obatnya
Dosis/konsentrasi
Tanggal disiapkan
Tanggal habis tempo Nama pasien
1. Saat kanula intra vena keluar dari daerah penusukan, gunakan dua jari dari tangan yang tidak dominan
untuk memberikan tekanan langsung pada tempat penusukan dengan swab steril.
2. Minta pasien untuk menarik napas dalam dan menahan; membuat respons Valsava kecuali dikontraindikasikan untuk
meminimalkan risiko emboli udara vena.
3. Dengan menggunakan tangan yang dominan, tarik kanula intra vena secara perlahan dengan gerakan yang konstan dan
stabil.
4. Jika kanula intra vena terjadi resistensi atau tahanan saat ditarik, jangan terus melepas kanula intra vena, lapor ke dokter
penanggung jawab pasien.
5. Gunakan pembalut oklusi steril atau pembalut kasa baru sesuai protokol rumah sakit. Pedoman CDC merekomendasikan
penggunaan balutan yang mengandung klorheksidin di tempat daerah insersi untuk orang dewasa jika tersedia.
6. Kaji tempat bekas penusukan untuk tanda dan gejala infeksi, peradangan, atau iritasi.
7. Beri tahu dokter penanggung jawab pasien jika terlihat drainase, tanda-tanda infeksi, atau komplikasi. Kultur luka mungkin
diperlukan.
8. Setelah kanula intra vena dilepas, tutupi daerah bekas penusukan dengan swab steril dan
berikan tekanan manual sampai tercapai hemostasis.
Pengecekan Area Insersi
Evaluasi respon pasien setelah melepaskan kanula intra vena, pastikan adanya
gejala infeksi, peradangan, ekstravasasi atau iritasi setelah pemasangan kanula
intra vena.
SPO Kanulasi dan Manajemen Terapi Intravena
SPO-SHG-NUR-034
Complications of PVADs
Extravasation
Displacement
Phlebitis
Complications
Occlusion
Infection
Infiltration
Study of Helm – Failure RStudy of Helm – Failure Ratesates
Study
ModeofofHelm – Failure
Failure33 Rates Range Mean Median
Compare with
Rickard:
5
Teknik Push-Pause
Pembilasan dilakukan:
1. Sebelum pemberian obat untuk memeriksa paten lumen kateter
2. Antara obat untuk mencegah interaksi obat-ke-obat
3. Setelah pemberian obat untuk memastikan obat sudah masuk semua kedalam kateter lumen sehingga tidak
ada cairan obat yang tertinggal di lumen kateter.
Administration - SAS
Saline Ensures patency of the line and clears the
Flush line of residual medication
• CLEAR
❑ Before and after giving a medication that is not
compatible with the continuous fluid
❑ Between injection of multiple medications
❑ When converting from a continuous to an intermittent
infusion
❑ Before and after drawing blood samples from a VAD
• LOCK
❑ At completion of administration to ensure complete
delivery of medication and clear VAD of any medication
❑ when an intermittent infusion is completed, and no
continuous primary fluid is infusing
Journal of Infusion Nursing, The official publication of The Infusion Nurses Society.. Vol. 39. January-February 2016
Tujuan Teknik PUSH_PAUSE
Occlusion Extravasation
Phlebitis
FIBRIN
FIBRIN
Flushing Intravascular Catheters – Preventing Complications: Lynn Hadaway M.Ed., RN, BC, CRNI; Lynn Hadaway Associates, Inc.
Line Maintenance – Flush Technique
• Current Practice : Cuntinuum Flush vs Manual Bolus
• Kepatenan alat harus dipertahankan dengan
menggunakan teknik seperti tekanan positif dan
pembilasan PUSH, tujuannya adalah untuk
menciptakan turbulensi cairan di dalam
lumen kateter.
• Pembilasan tekanan positif (PUSH)-PAUSE digunakan
selama fase LOCK dari prosedur pembilasan untuk
mencegah refluks darah ke dalam lumen kateter
setelah pemebrian obat injeksi*
1. Joint Commission Resources: Improving IV Medication Practices for Patient Safety. Module 3:
Compounding Sterile Preparations. E. Clyde Buchanan, M.S., R.Ph., FASHP, 2019
2. Abraham, Monnie. Preventing Risks of Infections and Medications Errors in IV Therapy (Trainer’s Guide).
Joint Commission International, 2019 http://www.jointcommissioninternational.org