Anda di halaman 1dari 24

PRIME

reventing isks of nfectionsand edication rrors in IV Therapy

PKU Refresh 2021


reventing isks of nfectionsand edication rrors in IV Therapy

SHLV
MRCCC
Periode Monitoring 6 Bulan
SHPL Juni sampai November 2019
Tujuan

1. Untuk Meningkatkan Standar Kualitas Pelayanan RS


2. Meningkatkan Keselamatan Pasien dan
3. Efisiensi Biaya Dalam Sistem Perawatan Kesehatan.
Pilih Area Persiapan yang Sesuai dan Bersihkan Area

Tidak ada gangguan (Zona Tenang)


Rasional: mencegah kesalahan persiapan obat.

Posisi Meja atau tempat persiapan posisi benar


Rasional: Mudah melihat dengan jelas tulisan pada obat atau
pengencer dapat mencegah pemilihan obat yang salah atau angka
yang salah dalam perhitungan karena salah terbaca.

Pencahayaan yang memadai


Rasional: saat menyusun obat dalam jarum suntik, penting
untuk dapat melihat dengan jelas TULISAN, TANDA BACA,
GARIS PENGUKURAN.

Bersih
Rasional: Bersihkan area persiapan terlebih dahulu dengan
isopropil alcohol/desinfektan.
Cara Menarik Cairan dari Ampul (Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik
Siapkan dosis menggunakan prosedur yang benar (teknik aseptik)

Langkah 1:

Cara:
Ketuk ampul dengan lembut untuk mengeluarkan obat
di leher ampul

SPO Manajemen Pemberian Obat SPO-SHG-NUR-027


Cara Menarik Cairan dari Ampul (Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik

Langkah 2:
Cara:
Swab alcohol (Kassa pad) ditempatkan di sekitar leher ampul

Rasional:
Buka leher ampul kaca, menggunakan swab steril.

Untuk mencegah cedera saat membuka ampul, letakkan kain kasa di


sekitar leher ampul dan lepaskan leher ampul dari tangan.

Selama proses ini, jangan menyentuh jarum atau ujung atau pendorong
jarum suntik.

SPO Manajemen Pemberian Obat SPO-SHG-NUR-027


Cara Menarik Cairan dari Ampul (Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik

Langkah 3:
Cara:
Patahkan (leher) ampul mengarah keluar menjauhi badan
Rasional:
Miringkan ampul jika perlu dan tarik cairan dari bahu ampul—bukan bagian
bawah atau permukaan cairan, yang mungkin mengandung partikel kaca.

Jika ampul berisi suspense larutan, aduk perlahan untuk mencampur isinya segera
sebelum menarik ke dalam jarum suntik.

Balikkan jarum suntik dan ketuk ringan untuk mengumpulkan gelembung udara di
ujung jarum.

Keluarkan udara dengan hati-hati. Lepaskan jarum filter dari jarum suntik dan
secara aseptik paskan jarum baru atau steriltutup jarum suntik.

SPO Manajemen Pemberian Obat SPO-SHG-NUR-027


Cara Menarik Cairan dari Vial (Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik

Langkah-Langkah:

a. Lepaskan segel anti rusak dari vial dan bersihkan


sumbat karet dengan swab alkohol isopropil 70%
steril. Biarkan mengering setidaknya selama 30
detik.
b. Lakukan aspirasi larutan dalam vial dengan 45°.
c. Jika sejumlah besar larutan akan ditarik, gunakan
teknik dorong-tarik.
d. Lepaskan dan buang jarum dan ganti dengan
jarum baru atau tutup jarum suntik steril.
Figure 1-4. Non-coring method of piercing a vial with a needle. Source: Buchanan C.E., and Schneider P.J.
Compounding Sterile Preparations, 3rd ed. American Society of Health-System Pharmacists, 2011. Used with
permission.
SPO Manajemen Pemberian Obat SPO-SHG-NUR-027
Langkah-langkah Menarik Cairan dari Vial(Kaca atau Plastik) ke dalam Jarum Suntik
Figure 1-5. Reconstituting powder in a vial and drawing the resulting solution or suspension into a syringe. Source: Beaney A.M.: Preparation of parenteral medications in
clinical areas: How can the risks be managed? A UK perspective. J Clin Nurs 19:1569–1577, Jun. 2010. Used with permission.
New Drug Added Label fot Drug that Immediately Given

Pelabelan Obat Setiap kali obat dikeluarkan dari kemasannya dan tidak
segera diberikan, obat tersebut harus diberi labelInformasi yang
diperlukan pada label:

Nama
Obatnya
Dosis/konsentrasi
Tanggal disiapkan
Tanggal habis tempo Nama pasien

SPO Manajemen Pemberian Obat SPO-SHG-NUR-027


Langkah-Langkah Perawatan Kanula Intra Vena

1. Lakukan antisepsis kulit selama penggantian balutan. Untuk membersihkan daerah


sekitar insersi, gunakan 2% chlorhexidine gluconate dalam 70% isopropyl alcohol
kecuali untuk bayi yang lebih muda dari usia 2 bulan (1% atau 2% povidone-iodine dan
70% alkohol juga dapat digunakan).
2. Bila pasien masih menggunakan infus, hentikan aliran tetesan infus.
3. Lepaskan plester fiksasi dengan plester removal searah tumbuhnya rambut. Umumnya,
sebagian besar kanula intra vena ditutup dengan transparent dressing.
4. Evaluasi kondisi kanula intra vena, periksa integritas ujungnya, dan bandingkan panjang
kanula intra vena dengan panjang asli.
5. Frekuensi perawatan di lokasi didasarkan pada jenis balutan: Balutan transparan
semipermeabel harus diganti setiap 5–7 hari, dan balutan kain kasa harus diganti setiap
2 hari.
6. Tidak ada antibiotik topikal yang direkomendasikan untuk tempat insersi.
Pelepasan Kanula Intra Vena

1. Saat kanula intra vena keluar dari daerah penusukan, gunakan dua jari dari tangan yang tidak dominan
untuk memberikan tekanan langsung pada tempat penusukan dengan swab steril.
2. Minta pasien untuk menarik napas dalam dan menahan; membuat respons Valsava kecuali dikontraindikasikan untuk
meminimalkan risiko emboli udara vena.
3. Dengan menggunakan tangan yang dominan, tarik kanula intra vena secara perlahan dengan gerakan yang konstan dan
stabil.
4. Jika kanula intra vena terjadi resistensi atau tahanan saat ditarik, jangan terus melepas kanula intra vena, lapor ke dokter
penanggung jawab pasien.
5. Gunakan pembalut oklusi steril atau pembalut kasa baru sesuai protokol rumah sakit. Pedoman CDC merekomendasikan
penggunaan balutan yang mengandung klorheksidin di tempat daerah insersi untuk orang dewasa jika tersedia.
6. Kaji tempat bekas penusukan untuk tanda dan gejala infeksi, peradangan, atau iritasi.
7. Beri tahu dokter penanggung jawab pasien jika terlihat drainase, tanda-tanda infeksi, atau komplikasi. Kultur luka mungkin
diperlukan.
8. Setelah kanula intra vena dilepas, tutupi daerah bekas penusukan dengan swab steril dan
berikan tekanan manual sampai tercapai hemostasis.
Pengecekan Area Insersi

Evaluasi respon pasien setelah melepaskan kanula intra vena, pastikan adanya
gejala infeksi, peradangan, ekstravasasi atau iritasi setelah pemasangan kanula
intra vena.
SPO Kanulasi dan Manajemen Terapi Intravena
SPO-SHG-NUR-034
Complications of PVADs
Extravasation
Displacement

Phlebitis
Complications
Occlusion

Infection
Infiltration
Study of Helm – Failure RStudy of Helm – Failure Ratesates

Study
ModeofofHelm – Failure
Failure33 Rates Range Mean Median

Catheter-related phlebitis 0.1% - 63.3% 15.4% 9.0%

Catheter infiltration 15.7% - 33.8% 23.9% 22.2%

Catheter occlusion/mechanical failure 2.5% - 32.7% 18.8% 22.8%

Catheter dislodgment 3.7% - 9.9% 6.9% 7.0%

Catheter-related infection 0.0% - 0.44% 0.2% 0.2%

Compare with
Rickard:

5
Teknik Push-Pause

Flushing = spoeling/ pembilasan


Pembilasan secara manual menyuntikkan larutan, umumnya Normal Saline (NaCl 0.9%), untuk membersihkan
lumen kateter, menghilangkan sisa-sisa, dan mempertahankan patensi lumen kateter.

Pembilasan dilakukan:
1. Sebelum pemberian obat untuk memeriksa paten lumen kateter
2. Antara obat untuk mencegah interaksi obat-ke-obat
3. Setelah pemberian obat untuk memastikan obat sudah masuk semua kedalam kateter lumen sehingga tidak
ada cairan obat yang tertinggal di lumen kateter.
Administration - SAS
Saline Ensures patency of the line and clears the
Flush line of residual medication

Administer Therapy Administration of the medication or


connection of the infusion

Saline Ensures patency of the line and clears the line


PIVCs
Flush of residual medication

To minimize the potential of occlusion


forming inside the central line lumen

For internal use only


13
Flushing VADs
• ASSESS
❑ Perform immediately after a catheter is inserted
❑ Flush during dwell time ( 8 – 12Hours)*

• CLEAR
❑ Before and after giving a medication that is not
compatible with the continuous fluid
❑ Between injection of multiple medications
❑ When converting from a continuous to an intermittent
infusion
❑ Before and after drawing blood samples from a VAD

• LOCK
❑ At completion of administration to ensure complete
delivery of medication and clear VAD of any medication
❑ when an intermittent infusion is completed, and no
continuous primary fluid is infusing
Journal of Infusion Nursing, The official publication of The Infusion Nurses Society.. Vol. 39. January-February 2016
Tujuan Teknik PUSH_PAUSE

Occlusion Extravasation

Phlebitis

FIBRIN
FIBRIN

Flushing Intravascular Catheters – Preventing Complications: Lynn Hadaway M.Ed., RN, BC, CRNI; Lynn Hadaway Associates, Inc.
Line Maintenance – Flush Technique
• Current Practice : Cuntinuum Flush vs Manual Bolus
• Kepatenan alat harus dipertahankan dengan
menggunakan teknik seperti tekanan positif dan
pembilasan PUSH, tujuannya adalah untuk
menciptakan turbulensi cairan di dalam
lumen kateter.
• Pembilasan tekanan positif (PUSH)-PAUSE digunakan
selama fase LOCK dari prosedur pembilasan untuk
mencegah refluks darah ke dalam lumen kateter
setelah pemebrian obat injeksi*

• Syringe yang direkomendasikan 10ml


INS 2016 Recommendation
(Pressure more than 40 PSI may cause rupture on catheter lumen)
Video Flushing dengan Teknik PUSH_PAUSE
Daftar Pustaka

1. Joint Commission Resources: Improving IV Medication Practices for Patient Safety. Module 3:
Compounding Sterile Preparations. E. Clyde Buchanan, M.S., R.Ph., FASHP, 2019
2. Abraham, Monnie. Preventing Risks of Infections and Medications Errors in IV Therapy (Trainer’s Guide).
Joint Commission International, 2019 http://www.jointcommissioninternational.org

Anda mungkin juga menyukai