Anda di halaman 1dari 6

PEMANFAATAN BERAS KETAN HITAM (Oryza sativa L.

Indica) DAN MADU SEBAGAI


BAHAN DASAR PEMBUATAN LOTION GEL

Hilda Wiryanthi Suprio*)


*)
Program Studi D3 Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Beras Ketan Hitam (Oryza sativa
L. Indica) Dan Madu Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lotion Gel”. Dimana lotion gel dapat
digunakan untuk kulit yang kering dan dapat melembabkan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat sediaan lotion gel yang baik dan benar dengan menggunakan bahan dasar beras ketan
hitam (Oryza sativa L. Indica) dan madu. Beras ketan hitam (Oryza sativa L. Indica) merupakan
salah satu bahan dasar yang sering digunakan dalam perawatan kulit dengan kandungan antosianin
sebagai sumber antioksidan sedangkan madu merupakan bahan alami yang dapat memberikan efek
lembab pada kulit dan memicu regenerasi sel baru. Pemilihan sediaan lotion gel dapat memenuhi
perawatan harian bagi wanita. Lotion gel dapat digunakan untuk merawat kulit dan untuk
mengangkat sel kulit mati dengan maksud untuk memperbaiki penampilan kulit. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dengan jumlah sampel 500 gram yang
diambil di Sidrap. Dimana formulasi lotion gel dengan konsentrasi 20 % dengan pengujian
organoleptik, uji homogenitas, uji pH dengan pH 5 dan uji daya sebar dengan bentuk gel yang
diperoleh berbentuk setengah padat.

Kata Kunci : Beras ketan hitam (Oryza sativa L. Indica), madu, lotion gel

PENDAHULUAN tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu


Kulit adalah organ tubuh yang merupakan hasil sekresi lebah tetapi tidak
merupakan permukaan luar organisme dan berarti kotoran lebah, karena madu
membatasi lingkungan dalam tubuh dengan ditempatkan ditempatkan dalam bagian
lingkungan luar. Kulit berfungsi untuk khusus diperut lebah yang disebut perut
melindungi jaringan terhadap kerusakan madu yang terpisah dari perut besar
kimia dan fisika, terutama kerusakan (Suhaedi, 2015).
mekanik dan terhadap masuknya Pada penelitian sebelumnya, telah
mikroorganisme (Sutarna, 2013). dilakukan penelitian oleh Warnida, 2015
Dengan perawatan dan tentang formulasi sediaan gel pati
pemeliharaan, maka penampilan kulit akan bengkoang (Pachyrhizus erosus L) . Dimana
terlihat sehat, terawat serta memancarkan bengkoang mengandung 86-90% air,
kesegaran. Proses kerusakan kulit yang senyawa fenol dan saponin. Terdapat 6
ditandai oleh munculnya keriput, sisik, senyawa dalam bengkoang yang mampu
kering dan pecah-pecah lebih banyak memiliki aktivitas antioksidan dan
disebabkan oleh radikal bebas (Syafarziman, memutihkan (Warnida, 2015). Sehingga
2016). pada penelitian ini saya tertarik untuk
Beras ketan hitam merupakan salah membuat sediaan lotion gel dari beras ketan
satu varietas padi yang termasuk dalam hitam (Oryza sativa L. Indica) dan madu,
family Graminae. Berdasarkan fisiknya dimana beras ketan hitam dapat digunakan
ketan hitam memiliki warna yang mengkilat untuk kulit yang kering, dan dengan
dan sangat pulen dan lengket apabila penambahan madu dapat digunakan untuk
dimasak. Ketan hitam tersusun atas aleuron, kulit yang berkeriput. Dimana yang telah
emdosperm, dan embrio. Didalam embrio diketahui bahwa bentuk gel mampu
dan aleuron terdapat gizi seperti vitamin menyebar dengan baik di kulit, memberikan
asam lemak dan mineral (Virgita, 2015). efek dingin, mudah dicuci dengan air dan
Madu merupakan cairan manis pelepasan obatnya yang baik. Hal inilah
yang berasal dari nektar tanaman yang yang menjadi dasar untuk melakukan
diproses oleh lebah menjadi madu dan penelitian tentang pemanfaatan beras ketan

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 105


hitam (Oryza sativa L. Indica) dan madu 2. Bahan
sebagai bahan dasar pembuatan lotion gel. Adapun bahan yang digunakan adalah
Berdasarkan hal tersebut diatas aquadest, beras ketan hitam (Oryza
maka permasalahan yang timbul adalah sativa L. indica), etanol 96 %, gliserin,
bagaimana cara pembuatan sediaan lotion HPMC (Hidroksipropil Metil Selulosa),
gel yang baik dan benar dengan kertas pH, madu dan nipagin.
menggunakan bahan dasar beras ketan hitam
(Oryza sativa L. Indica) dan madu? Langkah Pengolahan Sampel
1. Pembuatan Simplisia
METODE DAN BAHAN a. Ditimbang beras ketan hitam
Jenis dan Metode Penelitian (Oryza sativa L. Indica) sebanyak
Jenis penelitian ini adalah 500 gram.
eksperimen yaitu membuat sediaan lotion b. Dicuci beras ketan hitam, kemudian
gel dari ekstrak beras ketan hitam (Oryza ditiriskan menggunakan ayakan.
sativa L. Indica) dan madu yang dapat c. Setelah kering beras ketan hitam
digunakan untuk kulit yang kering dan (Oryza sativa L. Indica) kemudian
berkerut. ditumbuk dengan menggunakan
lesung.
Lokasi dan Waktu Penelitian d. Kemudian di ayak menggunakan
1. Lokasi ayakan.
Penelitian ini akan dilakukan di 2. Pembuatan Ekstrak beras ketan
laboratorium Biofar Stikes Nani hitam (Oryza sativa L. Indica)
Hasanuddin Makassar. a. Hasil ayakan dimasukkan
2. Waktu Penelitian kemudian kedalam toples.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei b. Ditambahkan etanol 96% sampai
2017. sampel terendam.
c. Dimaserasi selama 5 hari, sambil
Populasi dan Sampel dilakukan pengadukan.
1. Populasi d. Setelah 5 hari dimaserasi,
Zat aktif yang digunakan pada kemudian disaring.
penelitian ini adalah beras ketan hitam e. Hasil saringan disimpan untuk
(oryza sativa L. Indica) dan madu. diuapkan hingga pelarutnya hilang
2. Sampel dan terbentuk ekstrak kental.
Adapun sampel yang digunakan yaitu f. Kemudian dilakukan remaserasi
beras ketan hitam (Oryza sativa L. atau pengulangan penambahan
Indica) dan madu dari Sidrap. pelarut setelah penyaringan maserat
pertama.
Cara Pengumpulan Data
Data dapat diambil setelah Langkah Pembuatan Sediaan
melakukan pengujian mutu fisik, dimana 1. Ditimbang ekstrak dengan
dilakukan pengamatan secara organoleptik, menggunakan kaca arloji dengan
pH, homogenitas dan uji daya sebar. konsentrasi 20%.
2. Dipanaskan aquadest dengan suhu 400C.
Alat Dan Bahan 3. Ditimbang HPMC sebanyak 0,4 gr,
1. Alat kemudian dimasukkan kedalam
Adapun alat-alat yang digunakan adalah aquadest yang telah dipanaskan.
batang pengaduk, cawan porselin, 4. Lalu digerus HPMC hingga membentuk
cawan petri, gelas ukur, gelas beaker, massa gel yang baik.
kaca arloji, kertas perkamen, kipas 5. Dilarutkan nipagin sebanyak 0,3 gr,
angin, lesung, mangkuk, penangas air, kemudian dimasukkan dan diaduk
penggaris, pipet tetes, pipet volume, hingga homogen.
sendok tanduk, timbangan analitik, 6. Ditambahkan bahan humektan yaitu
thermometer, toples, dan wadah gel gliserin sebanyak 3,4 gr dan madu
lotion. sebanyak 4,3 gr, diaduk secara kontinyu
hingga terbentuk gel.

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 106


7. Kemudian dimasukkan ekstrak beras 3. Uji pH
ketan hitam sedikit demi sedikit sambil Uji pH dilakukan untuk melihat tingkat
diaduk hingga homogen. keasaman sediaan gel untuk menjamin
8. Diangkat dan dimasukkan kedalam sediaaan gel tidak menyebabkan iritasi
wadah dan disimpan. pada kulit. pH sediaan gel diukur
9. Kemudian di uji organoleptik, uji pH, dengan menggunakan stik pH universal.
uji daya sebar dan uji homogenitas. Stik pH universal dicelupkan kedalam
sampel gel yang telah diencerkan,
Pengujian Hipotesis didiamkan beberapa saat dan hasilnya
1. Uji Organoleptik disesuaikan dengan standar pH
Pada uji organoleptik dilakukan untuk universal. pH sediaan yang memenuhi
melihat tampilan fisik sediaan dengan kriteria pH kulit yaitu dalam interval
cara melakukan pengamatan terhadap 4,5-6,5.
bentuk, warna dan bau dari sediaan 4. Uji Daya Sebar
yang telah dibuat. Uji daya sebar dilakukan untuk
2. Uji Homogenitas menjamin pemerataan gel saat
Uji homogenitas dilakukan untuk diaplikasikan pada kulit yang dilakukan
melihat apakah sediaan yang telah setelah gel dibuat. Gel ditimbang 1
dibuat homogen atau tidak. Dengan cara gram kemudian diletakkan ditengah
gel dioleskan pada kaca transparan kaca bulat berskala. Diatas gel
dimana sediaan diambil tiga bagian diletakkan kaca bulat lain atau bahan
yaitu atas, tengah dan bawah. transparan lain dan pemberat sehingga
Homogenitas ditunjukkan dengan tidak berat kaca bulat dan pemberat 100
adanya butiran kasar. gram, didiamkan selama 1 menit,
kemudian dicatat diameter
penyebarannya. Daya sebar gel yang
baik antara 5-7 cm.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian

Tabel 1. Hasil Evaluasi Sediaan Lotion Gel

Hasil Evaluasi
NO Evaluasi
1 2 3

Uji Organoleptik Cairan kental Cairan kental Cairan kental


a. Bentuk Khas Khas Khas
1
b. Bau Ungu Ungu Ungu kehitaman
c. Warna kehitaman kehitaman

Tidak ada Tidak ada Tidak ada butiran


2 Homogenitas
butiran kasar butiran kasar kasar

3 pH 5 5 5

Daya Sebar
4 a. Pemberat I (79,80 gr) 3,3 cm2 3,5 cm2 4,5 cm2
b. Pemberat II (100 gr) 5,5 cm2 5,5 cm2 5,5 cm2

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 107


Pembahasan 20 %. Dimana pada konsentrasi 20 % dapat
Gel merupakan sistem semi padat menghasilkan lotion gel yang dapat
yang terdiri dari suspense yang dibuat dari digunakan untuk kulit yang berkerut.
partikel anorganik yang kecil atau molekul Sebelumnya telah dilakukan
organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu penelitian oleh Virgita, 2013 dimana dengan
cairan. Gel dapat digunakan untuk obat yang judul Pemanfaatan beras ketan hitam sebagai
diberikan secara topikal atau dimasukkan masker wajah dan memberikan hasil
kedalam lubang tubuh. Lotiones adalah perawatan wajah dengan menggunakan
sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, masker wajah beras ketan hitan pada minggu
digunakan sebagai obat luar (Depkes 2014). ke 4, dimana pada daerah wajah memiliki
Beras merupakan bahan yang tingkat kelembaban kulit wajah. Pada
sering digunakan dalam perawatan kulit penelitian ini pemanfaatan beras ketan hitam
secara tradisional, seiring dengan (Oryza sativa L. Indica) dimana dengan
perkembangan zaman dan meningkatnya kandungan antioksidan yaitu antosianin
kebutuhan konsumen telah diproduksi dapat menutris kulit dalam sediaan lotion
banyak sediaan utamanya lotion gel dengan gel.
mengangkat sel kulit mati dan tidak Hasil uji organoleptik menunjukkan
memberikan iritasi pada kulit (Yulianti, sediaan lotion gel yang telah dibuat
2012). Selain itu penambahan madu yang berbentuk sediaan setengah padat dengan
kental memberikan efek lembut pada kulit aroma khas beras ketan hitam (Oryza sativa
dan penggunaan beras ketan memberikan L. Indica). Warna basis gel HPMC
aroma segar saat digunakan. (Hidroksipropil Metil Selulosa)
Formulasi gel saat percobaan menghasilkan warna putih atau putih krem,
observasi dengan menggunakan basis gel sedangkan warna yang dihasilkan oleh lotion
Na-CMC 6 % dimana didapatkan hasil gel ekstrak beras ketan hitam (Oryza sativa
lotion gel yang lebih cair setelah didiamkan L. Indica) berwarna ungu sesuai dengan
beberapa hari warna zat aktif bers ketan hitam. Dan bau
Formulasi gel menggunakan dari sediaan lotion gel memiliki bau khas
HPMC sebagai basis gel. Penggunaan basis dari ekstrak beras ketan hitam (Oryza sativa
gel HPMC dalam formulasi ini karena L. Indica). Hasil lotion gel dengan melihat
memiliki sifat yang netral, sebagai agen organoleptik dari sediaan yang dihasilkan
suspensi, dan sebgai agen peningkatan adalah memenuhi syarat parameter uji
viskositas. Nipagin digunakan sebagai organoleptik, dimana lotion gel yang
pengawet untuk mencegah pertumbuhan dihasilkan berbentuk setengah padat,
mikroba, dimana nipagin yang digunakan memiliki bau khas ekstrak etanol beras ketan
dengan kadar yang ditentukan dapat hitam (Oryza sativa L. Indica) sebagai zat
mempertahankan stabilitas suatu sediaan aktif, serta memiliki warna lotion gel seperti
agar tidak cepat rusak. Gliserin dan madu warna ekstrak etanol beras ketan hitam
digunakan sebagai bahan humektan. Gliserin (Oryza sativa L. Indica).
dapat mencegah kehilangan kadar air Hasil uji homogenitas lotion gel
sehingga dapat mempertahankan kadar air ekstrak beras ketan hitam yang telah dibuat
sediaan, dan juga dapat digunakan sebagai tidak terdapat adanya butiran yang kasar,
pelembab. Dan madu dapat digunakan sehingga sediaan lotion gel dinyatakn
sebagai bahan humektan karena mudah homogen. Pada uji pH dengan melihat
menyerap air dari udara sekitarnya. tingkat keasaman lotion gel ekstrak beras
Ekstrak etanol beras ketan hitam ketan hitam yaitu hasil pengukuran pH
(Oryza sativa L. Indica) sebagai zat aktif, sediaan lotion gel I, II dan III ekstrak beras
memiliki kandungan antioksidan yaitu ketan hitam masing-masing memiliki pH
antosianin yang merupakan senyawa fenol adalah 5, dimana standar pH sediaan yang
alami golongan flavonoid yang memberikan memenuhi kriteria pada kulit yaitu 4,5-6,5.
warna pigmen pada buah dan sayuran. Dan pada uji daya sebar sediaan I lotion gel
Pada penelitian ini dimana ekstrak beras ketan hitam pada saat
formulasi sediaan lotion gel dilakukan penambahan pemberat yang pertama uji
dengan menggunakan konsentrasi ekstrak daya sebar sediaan lotion gel yaitu 3,3 cm2
beras ketan hitam (Oryza sativa L. Indica) dan pada penambahan pemberat kedua uji

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 108


daya sebar sediaan lotion gel yaitu 5,5 cm2, DAFTAR PUSTAKA
sediaan II lotion gel ekstrak beras ketan
hitam (Oryza sativa L. Indica) pada Baitariza, A., Darijanto, T, S., Pamudji, S, J.,
penambahan pemberat yang pertama uji Fidrianny, I, 2014, Formulasi
daya sebar sediaan lotion gel yaitu 3,5 cm2 Sediaan Mikroemulsi Ekstrak Beras
dan pada penambahan pemberat kedua uji Hitam (Oryza sativa L.) dan Evaluasi
daya sebar sediaan lotion gel yaitu 5,5 cm2 Efektivitasnya sebagai Antikerut,
dan pada sediaan III lotion gel ekstrak beras Jurnal IJPST Volume 1, Nomor 1.
ketan hitam (Oryza sativa L. Indica) pada
Daniaty, L., 2015, Identifikasi Merkuri pada
penambahan pemberat yang pertama uji
Lotion yang Beredar Dipasar
daya sebar sediaan lotion gel yaitu 4,5 cm2
Blauran Kota Palangkaraya, KTI
dan pada penambahan pemberat kedua uji
tidak diterbitkan-Palangkaraya,
daya sebar sediaan lotion gel yaitu 5,5
Fakultas Ilmu Kesehatan , Program
cm2,sehingga pada uji daya sebar dengan
Studi D III Farmasi, Universitas
melakukan penambahan pemberat kedua
Muhammadiyah Palangkaraya.
memenuhi daya sebar lotion gel yang baik
yaitu 5-7 cm. Hendriana, V, P., 2016, Pengaruh
Dapat disimpulkan bahwa beras Konsentrasi CMC-Na Sebagai
ketan hitam (Oryza sativa L. Indica) yang Gelling Agent dan Propilen Glikol
mengandung antioksidan yaitu antosianin sebagai Humektan Terhadap Sifat
pada tumbuhan berwarna ungu, dapat Fisik dan stabilitas Fisik Gel Ekstrak
digunakan sebagai suatu zat aktif untuk Pegagan (Centella asiatica
pembuatan lotion gel sebagai antikerut dan (L.)Urban), Skripsi tidak diterbitkan-
untuk memutihkan kulit. Dan pada Yogyakarta, Fakultas Farmasi ,
pengujian organoleptik, homogenitas, pH, Universitas Sanata Dharma.
dan uji daya sebar, lotion gel beras ketan
hitam (Oryza sativa L. Indica) telah Moertolo N, Y., 2015, Pemberian Krim
memenuhi syarat dari pengujian hipotesis. Ekstrak Beras Hitam (Oryza sativa L.
Indica) Menghambat Penurunan
Jumlah Kolagen pada Tikus (Rattus
PENUTUP
norvegicus) Galur Wistar yang
Kesimpulan
Pada penelitian yang dilakukan Dipapar Sinar Ultra Violet-B, Tesis
diperoleh hasil sediaan lotion gel ekstrak tidak diterbitkan-Denpasar, Program
Pascasarjana, Universitas Udayana.
etanol beras ketan hitam (Oryza sativa
L.Indica) dapat diformulasi dalam bentuk Mustafa, Y, H., 2013, Cantik dengan Madu,
sediaan lotion gel untuk kulit yang berkerut Katalog Dalam Terbitan (KDT), Solo.
dan untuk melembabkan kulit dengan
menggunakan basis gel HPMC. Dimana Putri, A, R., 2016, Formulasi Ekstrak Etanol
hasil uji organoleptik diperoleh warna Daun Kirinyuh (Chromolaena
sediaan lotion gel berwarna ungu seperti odorata L.) Sebagai Gel Luka Bakar
warna zat aktif beras ketan hitam. Bentuk Dengan Basis Na-CMC, KTI tidak
gel yang diperoleh berbentuk setengah padat diterbitkan-Makassar, Program Studi
sesuai dengan literatur dan memiliki bau Diploma Tiga Farmasi, Stikes Nani
khas dari ekstrak beras ketan hitam (Oryza Hasanuddin Makassar.
sativa L. Indica). Prastianto, A, B., 2016, Optimasi Gelling
Agent Carbopol 940 dan Humektan
Saran Sorbitol dalam Formulasi Sediaan
Diharapkan pada peneliti Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong
selanjutnya untuk melakukan formulasi (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis),
lotion gel ekstrak beras ketan hitam (Oryza Skripsi tidak diterbitkan-Yogyakarta,
sativa L. Indica) dengan menggunakan Fakultas Farmasi , Universitas Sanata
konsentrasi basis gel HPMC. Dharma.
Sameng, W, MR., 2013, Formulasi Sediaan
Sabun Padat Sari Beras (Oryza
sativa) sebagai Antibakteri terhadap

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 109


Staphylococcus Epidermidis, Naskah
Publikasi tidak diterbitkan-Surakarta,
Fakultas Farmasi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suhaedi., 2015, Pengaruh Aplikasi Madu
terhadap Nilai Thiobarbituric Acid
(TBA) dan Total Plate Count (TPC)
Dangke yang Tersimapn pada Suhu
Dingin, Skripsi tidak diterbitkan-
Makassar, Fakultas Peternakan,
Universitas Hasanuddin.
Suparni, I., 2012, Herbal Nusantara-1001
Ramuan Tradisional Asli Indonesia,
Rapha Publishing, Yogyakarta.
Sutarna, H, T., Ngadeni, A. dan Anggiani,
R. 2013. Formulasi Sediaan Masker
Gel dari Ekstrak Etanol Daun Teh
Hijau (Camelia sinensis L.) dan
Madu Hitam (Apisorsata) sebagai
Antioksidan, Kartika Jurnal Ilmiah
Farmasi ISSN 2354-6565.
Syafarziman, G., 2016, Formulasi dan
Evaluasi Masker Gel Peel Off Ekstrak
Teh Hijau (Camelia Sinencis) dengan
Basis PVA (Polivinyl Alcohol), KTI
tidak diterbitkan-Ciamis, Program
Studi D III Farmasi, Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Ciamis.
Virgita, M, V., 2015, Pemanfaatan Ketan
Hitam Sebagai Masker Wajah,
Skripsi tidak diterbitkan-Semarang,
Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri.
Warnida, H., 2015, Formulasi Gel Pati
Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)
Urb.) dengan Gelling Agent Metil
Sellulosa, Jurnal Ilmiah Manuntung
ISSN Cetak. 2443-115X, ISSN
Elektronik 2477-1821.
Yulianti, E dan Binarjo A. Pengaruh Ukuran
Partikel Tepung Beras Terhadap
Daya Angkat Sel Kulit Mati lulur
Bedak Dingin.

Media Farmasi Vol. XIII. No. 2. November 2017 110

Anda mungkin juga menyukai