Metode numerik adalah teknik penyelesaian permasalahan yangdiformulasikan secara matematis dengan cara
operasi hitungan. Dalam metode numerik ini dilakukan operasi hitungan dalam jumlah yang banyak dan
prosesnya berulang. Sehingga dalam prakteknya perlu bantuan komputer untuk menyelesaikan hitungan
tersebut. Tanpa bantuan komputer, metode numerik tidak banyak memberikan manfaat.
Metode numerik bisa digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidangteknik (teknik mesin, teknik sipil,
teknik elektro, teknik kimia dan sebagainya), kedokteran, sosial, ekonomi dan bidang ilmu lainnya. Berbagai
masalah yangada dalam berbagai disiplin ilmu dapat digambarkan dalam bentuk matematik dari berbagai
fenomena yang berpengaruh. Misalnya gerak air dan polutan di saluran, sungai dan laut, aliran udara,
perambatan panas. Biasanya fenomena yang berpengaruh tersebut cukup banyak dan sangat kompleks, dan
untuk menyederhanakannya diperlukan suatu asumsi, sehingga beberapa bisa diabaikan. Meskipun telah
dilakukan penyederhanaan, namun sering persamaan tersebutq tidak bisa diselesaikan secara analitis. Untuk
itu diperlukan metode numerik untuk menyelesaikannya.
PEMBAHASAN.
Ada lima cara penyajian relasi. Pertama, diagram panah. Kedua adalah koordinat
kartesius. Kemudian, rumus fungsi. Adalagi, himpunan pasangan berurutan. Terakhir
adalah tabel.
1. Diagram panah.
Diagram panah adalah diagram yang ada panahnya. Kurang lebih begitulah. hehe..
supaya lebih jelas, mari kita lihat saja contohnya. Misalnya saya memiliki sebuah
fungsi “dua kali dari” dengan domain A = {2,4} dan kodomain B = {1,2,3,4,5}.
2. Koordinat kartesius.
Fungsi dapat pula disajikan dengan koordinat kartesius.
3. Rumus fungsi.
Untuk fungsi “2 kali dari” dapat dituliskan sebagai berikut:
=
(pembahasan rumus fungsi akan dijelaskan lebih lanjut pada notasi dan nilai fungsi.
5. Tabel
Contohnya masih sama yaitu “fungsi dua kali dari” dengan domain A = {2,4} dan
kodomain {1,2,3,4,5}. Rangenya dapat dihitung yaitu, {1,2}. Tabelnya akan tampak
sebagai berikut:
x 2 4
f(x) 1 2
2.3 interpolasi
dari satu set nilai yang diketahui. Interpoloasi dalam arti luas merupakan upaya
mendefenisikan suatu fungsi dekatan suatu fungsi analitik yang tidak diketahui atau
pengganti fungsi rumit yang tak mungkin diperoleh persamaan analitiknya. Nilai suatu fungsi
y = f(x) diketahui berupa ordinat titik-titik x1, x2, x3, ………, xn yang diskontinu
(discontinue) atau diskrit (discret). Ekspresi analitik y = f(x) tidak diketahui. Bab ini akan
membahas perkiraan ordinat atau f(x) secara numerik untuk nilai x yang berlaku di dalam
Permasalahan utama dalam interpolasi dan ekstrapolasi adalah akurasi nilai yang
dihasilkannya.
Fungsi interpolasi dan ekstrapolasi merupakan fungsi model dengan bentuk tertentu
yang bersifat umum supaya dapat mendekati fungsi-fungsi yang dipakai secara luas. Sejauh
Proses interpolasi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu pertama, menentukan fungsi
interpolasi yang merupakan kombinasi dari titik-titik (data) yang ada, dan kedua,
mengevaluasi fungsi interpolasi tersebut. Interpolasi dapat dilakukan untuk kasus dengan
dimensi lebih dari satu, misalnya fungsi f(x,y,z). Interpolasi multidimensi selalu diselesaikan
2.3 perbedaan
Awalan
Untuk membedakan antara ekstrapolasi dan interpolasi, kita perlu melihat awalan “extra” dan
“inter.” Awalan “ekstra” berarti “di luar” atau “sebagai tambahan”. Awalan “inter” berarti “di antara”
atau “di antara”. Hanya mengetahui arti ini (dari aslinya dalam bahasa Latin ) sudah cukup untuk
membedakan kedua metode tersebut.
Pengaturan
Untuk kedua metode tersebut, kami mengasumsikan beberapa hal. Kami telah mengidentifikasi
variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengambilan sampel atau kumpulan data,
kami memiliki sejumlah pasangan variabel ini. Kami juga berasumsi bahwa kami telah
merumuskan model untuk data kami. Ini mungkin garis kuadrat terkecil yang paling cocok, atau
bisa juga jenis kurva lain yang mendekati data kita. Bagaimanapun, kami memiliki fungsi yang
menghubungkan variabel independen dengan variabel dependen.
Sasarannya bukan hanya modelnya sendiri, kami biasanya ingin menggunakan model kami
untuk prediksi. Lebih khusus lagi, jika diberikan variabel independen, berapa nilai prediksi dari
variabel dependen terkait? Nilai yang kami masukkan untuk variabel independen kami akan
menentukan apakah kami bekerja dengan ekstrapolasi atau interpolasi.
Interpolasi
Kita bisa menggunakan fungsi kita untuk memprediksi nilai variabel dependen untuk variabel
independen yang ada di tengah-tengah data kita. Dalam hal ini, kami melakukan interpolasi.
Misalkan data dengan x antara 0 dan 10 digunakan untuk menghasilkan garis regresiy = 2 x + 5.
Kita dapat menggunakan garis paling cocok ini untuk memperkirakan nilai y yang sesuai
dengan x = 6. Cukup masukkan nilai ini ke dalam persamaan kita dan kita melihat bahwa y = 2
(6) + 5 = 17. Karena nilai x kita termasuk di antara rentang nilai yang digunakan untuk membuat
garis paling pas, ini adalah contoh interpolasi.
Ekstrapolasi
Kami dapat menggunakan fungsi kami untuk memprediksi nilai variabel dependen untuk variabel
independen yang berada di luar rentang data kami. Dalam hal ini, kami melakukan ekstrapolasi.
Misalkan seperti sebelumnya bahwa data dengan x antara 0 dan 10 digunakan untuk
menghasilkan garis regresi y = 2 x + 5. Kita dapat menggunakan garis yang paling sesuai ini
untuk memperkirakan nilai y sesuai dengan x = 20. Cukup masukkan nilai ini ke persamaan dan
kita melihat bahwa y = 2 (20) + 5 = 45. Karena nilai x kita tidak termasuk dalam rentang nilai
yang digunakan untuk membuat garis paling pas, ini adalah contoh ekstrapolasi.
Peringatan
Dari kedua metode tersebut, interpolasi lebih disukai. Ini karena kami memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan estimasi yang valid. Saat kami menggunakan ekstrapolasi, kami
membuat asumsi bahwa tren yang kami amati berlanjut untuk nilai x di luar rentang yang kami
gunakan untuk membentuk model kami. Ini mungkin bukan masalahnya, jadi kita harus sangat
berhati-hati saat menggunakan teknik ekstrapolasi.