Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL

Arif Rahman
Heni Nurhalimah
Nurcholis Masjid
Risto Agung
Vivi Iswanti Nursyirwan
Universitas Pamulang
Jl. Surya Kencana No.1, Pamulang Bar., Kec. Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15417

ABSTRAK

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup


kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melak- sanakan
kegiatan. Lembaga keuangan bank sangat penting peranannya dalam
pembangunan ekonomi seuatu negara. Hal ini disebabkan karena lembaga
keuangan bank mempunyai fungsi, asas, dan tujuan yang sangat mendukung
terhadap pembangunan ekonomi suatu negara.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan
rumus analisis regresi berganda, koefisien determinasi, koefisien korelasi, uji T
dan uji F. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Total
sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 14 bank, terdiri 7 bank
konvensional dan 7 bank Syariah dengan periode penelitian 3 tahun.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Variabel Current Adequacy
Ratio (CAR) yang mewakili rasio solvabilitas antara bank konvensional dengan
bank Syariah berpengaruh negatif, Variabel Non Performing Loan (NPL) yang
mewakili rasio kualitas aktiva produktif antara bank konvensional dengan bank
syariah berpengaruh positif, Variabel Return On Asset (ROA) yang mewakili
rasio rentabilitas antara bank konvensional dengan bank syariah berpengaruh
positif, Variabel Return On Equity (ROE) yang mewakili rasio rentabilitas antara
bank konvensional dengan bank syariah berpengaruh positif, Variabel Loan on
Deposit Ratio (LDR) yang mewakili rasio rentabilitas antara bank konvensional
dengan bank syariah berpengaruh positif.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Bank Syariah, Bank Konvensional, CAR, NPL,
ROA, ROE, LDR.
ABSTRACT

Banking is everything related to banks, including institutions, business


activities, as well as methods and processes in carrying out activities. Bank
financial institutions have a very important role in the economic development of a
country. This is because bank financial institutions have functions, principles, and
goals that are very supportive of the economic development of a country..
       This research method uses quantitative methods using multiple regression
analysis formulas, coefficient of determination, correlation coefficient, T test and
F test. The sample was selected using purposive sampling method. The total
sample used in this study amounted to 14 banks, consisting of 7 conventional
banks and 7 Islamic banks with a research period of 3 years.
       The results of this study indicate that the Variable Current Adequacy Ratio
(CAR) which represents the solvency ratio between conventional banks and
Islamic banks has a negative effect, the Non-Performing Loan (NPL) variable
which represents the ratio of the quality of productive assets between
conventional banks and Islamic banks has a positive effect, Variable Return On
Assets (ROA) which represents the profitability ratio between conventional banks
and Islamic banks has a positive effect, the Return On Equity (ROE) variable
which represents the profitability ratios between conventional banks and Islamic
banks has a positive effect, and the Loan on Deposit Ratio (LDR) variable which
represents the profitability ratio between conventional banks and Islamic banks
has a positive effect.

Keywords: Tax Financial Performance, Islamic Banks, Conventional Banks, CAR,


NPL, ROA, ROE, LDR.
1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian


Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan
perekonomian negara antara lain sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak
yang memiliki dana dan pihak-pihak yang kekurangan dana serta sebagai
memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan adanya perusahaan perbankan di
Indonesia akan membantu masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya dan
dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah perekonomian yang
terjadi pada negara. Karena suatu bank di suatu negara dapat dijadikan ukuran
kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin
besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Kegiatan dan
usaha bank akan selalu terkait dengan komoditas, anatar lain : (1) memindahkan
uang; (2) menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening koran; (3)
mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga lainnya; (4) membeli
dan menjual surat-surat berharga; (5) membeli dan menjual cek, surat wesel,
kertas dagang; (6) memberi jaminan bank. Menjamurnya bank syariah dengan
sistem bagi hasilnya banyak menimbulkan kekhawatiran bank-bank konvesional
sehingga banyak bank-bank konvensional yang membuka unit syariah
(Muhammad, 2005 :13). Beberapa masalah mendasar perekonomian yang harus
menjadi fokus peran sektor perbankan seperti : (a) pemenuhan kebutuhan primer
(sandang, pangan, dan papan); (b) penciptaan lapangan kerja dan peningkatan
pendapatan; (c) pengembangan industri unggulan yang menghasilkan produk
substitusi impor. Diperlukan sistem perbankan yang sehat dan tangguh untuk
dapat berperan mengentaskan masalah utama perekonomian tersebut baik
perbankan konvensional maupun perbankan syariah.
Kehadiran bank syariah di tengah-tengah perbankan konvesional dilakukan
untuk mengantisipasi tantangan sistem keuangan yang semakin maju dan
kompleks serta untuk mempersipakan infrastruktur memasuki era globalisasi.
Jadi, adopsi perbankan syariah tidak hanya untuk menawarkan sistem perbankan
alternatif bagi umat islam di Indonesia yang membutuhkan atau ingin memperoleh
layanan jasa perbankan tanpa harus melanggar riba, namun lebhh kepada adanya
faktor keunggulan atau manfaat lebih dari perbankan syariah dalam menjembati
ekonomi. Pada prinsipnya, bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat, dengan misi meningkatkan taraf
hidup rakyat banyak. Sebagaimana karakter simpanan yang ada pada perbankan
lainnya, dana simpanan pada perbankan syariah mampu dimanfaatkan oleh bank
untuk kegiatan operasional bank. Hal ini dapat disimpulkan bahawa motif utama
nasabah adalah simpanan/titipan bukan investasi yang dapat ditarik sewaktu-
waktu bisa dimanfaatkan oleh bank. Hal tersebut dapat dipahami mengingat
tingkat pengembalian pada bank syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga
yang berlaku tetapi menurut prinsip bagi hasil. Kegiatan operasional perbankan,
baik perbankan konvensional maupun perbankan syariah dalam laporan
keuangannya akan menunjukan tingkat rasio keuangan yang akan menjadi tolak
ukur tingkat kinerja keuangan dalam bank tersebut. Dalam hal rasio keuangan
yang terdapat pada kegiatan operasional perbankan meliputi : (1) perolehan (2)
kualitas aktiva produktif (3) rentabilitas (4) likuiditas (5) kepatuhan. Besarnya
kecukupan modal dalam perbankan dapat ditunjukan dengan rasio Capital
Adequency Ratio (CAR). Kesimpulannya, capital adequacy ratio adalah rasio
kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit
yang diberikan. Berdasarkan analisis dari berbagai jurnal banyak bank
konvensional di Indonesia yang telah membuka unit syariah agar dapat terus
berkembangan dalam kegiatan operasinya. Tingkat kinerja keuangan unit syariah
yang menginduk pada perbankan pada unit konvensional pun perlu dibandingkan
untuk dapat mengetahui unit mana yang lebih unggul serta lebih menguntungkan
bagi masyarakat. Berdasarkan latar belakangan tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan
Antara Bank Konvensional dengan Bank Syariah”.

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka yang menjadi
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan kinerja keuangan antara perbankan syariah jika
dibandingan dengan perbankan konvensional dilihat dari Capital
Adequeency Ratio.
2. Apakah terdapat perbedaan tingkat perbandingan efisiensi Bank Umum
Konvensional dan Bank Umum Syariah di Indonesia.

Tujuan Penelitian
Berdsarkan rumusan dari masalah,maka tujuan penelitian ini adalah untuk
Mengatahui:
1. Berbedaan kinerja keungan perbankan syariah jika di bandingkan dengan
perbankan konvensional dilihat dari capital adequeency.
2. Perbedaan tingkat perbandingan efesiensi bank umum konvensional dan
bank umum syariah di indonesia.
Kontribusi Penelitian
Dengan penelitian ini diharpkan dapat memberi kontribusi terhadap
literatur manajemen keungan khusunya pada bidang perbankan dan selnajutnya
dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis
perbandingan kinerja perbankan pada periode yang berbeda,penelitian ini juga
melengkapi literatur dan mengisi ketidak seimbangan dari penelitian sebelumnya
mengenai perbandingan kinerja bank.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup

kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melak- sanakan

kegiatan. Dewasa ini banyak terdapat literatur yang memberikan pengertian atau

definisi tentang Bank, antara lain: “Bank dapat didefinisikan sebagai badan usaha

yang kegiatan utamanya adalah menerima simpanan dari masyarakat dan atau dari

pihak lainnya, kemudian mengalokasikan kembali untuk memperoleh keuntungan

serta menyediakan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran” (Dahlan, 1999).

Sedangkan menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. “Bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masayarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”.

Lembaga keuangan bank sangat penting peranannya dalam pem-bangunan

ekonomi seuatu negara. Hal ini disebabkan karena lembaga keuangan bank

mempunyai fungsi, asas, dan tujuan yang sangat mendukung terhadap


pembangunan ekonomi suatu negara. Berikut adalah fungsi, asas, dan tujuan

Menurut Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan dinyatakan

bahwa :

Asas : Perbankan berasaskan demokrasi ekonomi dengan meng-gunakan prinsip

kehati-hatian

Fungsi : Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dana dan penyalur

dana masyarakat

Tujuan : Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangu- nan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan

stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak.

Menurut Lukman (2003: 20), pada dasarnya terdapat tiga prinsip yang harus

diperhatikan oleh bank, yaitu :

1. Likuiditas adalah prinsip dimana bank harus dapat memenuhi kewajiban-

nya.

2. Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan

apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Bank yang solvable adalah bank

yang manpu menjamin seluruh hutangnya.

3. Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu.

Menurut Lukman (2003: 26), jenis perbankan dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu:

1. Dilihat dari segi fungsinya, dibagi menjadi :

a) Bank Umum
Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

b) Bank Perkreditan Rakyat

Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syari’ah, tetapi tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

1. Dilihat dari segi kepemilikan, dibagi menjadi

a) Bank Milik Negara (BUMN)

Bank yang akte pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh

pemerintah.

b) Bank Milik Pemerintah Daerah (BUMD)

Bank yang akte pendirian maupun modal bank sepenuhnya dimiliki oleh

Pemerintah Daerah, sehingga keuntungan bank dimiliki oleh Pemerintah Daerah.

c) Bank Milik Koperasi

Merupakan bank yang sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum

koperasi.

d) Bank Milik Swasta Nasional

Merupakan bank yang seluruh atau sebagaian besar sahamnya di- miliki oleh

Swasta Nasional, akte pendiriannya didirikan oleh swasta dan pembagian penuh

untuk keuntungan swasta pula.

e) Bank Milik Asing


Merupakan cabang dari bank yang ada di Luar Negeri baik milik swasta asing

atau pemerintah asing.

f) Bank Milik Campuran

Merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak

swasta nasional.

1. Dilihat dari segi status, dibagi menjadi:

a) Bank Devisa

Bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan

dengan mata uang asing secara keseluruhan.

b) Bank Non Devisa

Bank yang belum mempunyai izin untuk melakukan transaksi sebagai bank

devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi.

2. Dilihat dari segi penentuan harga, dibagi menjadi :

a) Bank Konvensional

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada nasabah- nya Biasanya

merupakan pinjaman dari menggunakan metode penetapan bunga, sebagai harga

untuk produk simpanan demikian juga dengan produk pinjamannya.

b) Bank Berdasarkan Prinsip Syari’ah

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga berdasarkan prinsip syari’ah

adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip

penyertaan modal (musyarokah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh

keuntungan (murabahah), pembiaya- an barang modal berdasarkan sewa murni


tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atau

barang yang disewa dari pihak bank kepada pihak penyewa ( ijarah waigtina).

2.1.2 Bank Konvensional vs. Bank Syariah

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada

pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan meng- hilangkan

kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Dimana penghimpunan dana maupun dalam rangka

penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau

sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode

tertentu. Keuntungan utama dari bisnis perbankan yang berdasarkan prinsip

konvensional diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada

penyimpan dengan bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan. Keuntungan dari

selisih bunga di bank dikenal dengan istilah spread based. Apabila suatu bank

mengalami kerugian dari selisih bunga, dimana suku bunga simpanan lebih besar

dari suku bunga kredit, maka istilah ini dikenal dengan nama negatif spread.

Bank Islam atau selanjutnya disebut sebagai bank syari’ah, adalah bank yang

beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut

dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/ perbankan yang operasional

dan produknya dikembangkan berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW

atau dengan kata lain bank islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa- jasa lainnya dalam lalulintas pembayaran serta

peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam.

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki per- samaan,

terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi

komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya.

Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyang- kut aspek legal,

struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja.

Akad yang dilakukan dalam bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan

ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Lembaga

penyelesai sengketa. Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan

nasabah pada perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional di atur

oleh Badan Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikan secara

bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia.

Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional,

misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan

antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan

Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi operasional bank dan produk-

produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. Dewan Pengawas Syariah

biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank

Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank

syariah, tidak terlepas dari kriteria syariah. Bank syariah tidak akan mungkin

membiayai usaha yang mengandung unsur- unsur yang diharamkan


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif, yaitu
membandingkan. Penelitian diarahkan untuk mengetahui apakah antara
dua kelompok ada perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data kemudian data yang
diperoleh dianalisis dengan statistik.

B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional,
karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan dengan teknik
random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif /statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.

C.Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. 2 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimilki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin memelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif. 3 Populasi dalam penelitian ini
yaitu seluruh bank konvensional maupun bank syariah yang terdaftar di
Bank Indonesia yaitu 109 bank konvensional dan 11 bank umum syariah.
Sedangkan dalam penentuan sampel peneliti menggunakan purposive
sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Adapun
kriteria yang dimaksud
Adalah:

1) Bank konvensional
a) Merupakan Bank Umum Persero
b) Merupakan bank yang telah berdiri lebih dari 5 tahun
c) Merupakan bank yang telah dikenal oleh masyarakat
d) Merupakan bank yang menyajikan laporan keuangan selama
periode
penelitian yang dipublikasikan.
2) Bank Syariah
a) Merupakan anak atau cabang dari bank konvensional yang diteliti.
b) Merupakan bank yang berdiri lebih dari 5 tahun.
c) Merupakan bank yang telah dikenal oleh masyarakat.
d) Merupakan bank yang menyajikan laporan keuangan selama
periode penelitian yang telah dipublikasikan.
Dengan demikian yang dianggap memenuhi kriteria di atas untuk
dijadikan sampel adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri,
dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mewakili bank konvensional. Bank
Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan Bank
Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mewakili bank syariah.

D.Metode Pengumpulan Data


Metode Pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian, teknik
pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian.
Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Studi Pustaka, studi pustaka
dilakukan untuk memeroleh landasan teori yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, dasar-dasar teoritis ini diperoleh dari literatur-
literatur, buku, jurnal dan tulisan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan
perbankan konvensional dan perbankan syariah,dan kinerja keuangan.

E. Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas Data (Kolmogorov Smirnov)
Uji Normalitas data adalah uji prasyarat tentang kelayakan data
untuk dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik atau statistik
nonparametrik.melalui uji ini, sebuah data hasil penelitian dapat diketahui
bentuk distribusi data tersebut, yakni berdistribusi normal atau tidak
normal. Uji ini berkaitan dengan penggunaan statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Statistik parametrik dapat digunakan jika sebuah
data lolos uji normalitas. Uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji normalitas
data dengan menggunakan aturan Kolmogorov-Smirnov.

2. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan yang digunakan adalah Solvabilitas,


Likuiditas, Efesiensi dan Rentabilitas. Analisis rasio keuangan yang
digunakan meliputi CAR (Capital Adequecy Ratio), NPL (Non
Performing Loan), ROA (Return on Asset), BOPO (Beban Operasional
dibagi Pendapatan Operasional), dan LDR (Loan to Deposit Ratio).

BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA
Uji statistik parametrik digunakan untuk
menguji parameter populasi melalui statistik, atau
menguji ukuran populasi melalui data sampel yang
disebut uji hipotesis statistik. Statistik parametrik
memerlurkan terpenuhinya banyak asumsi, asumsi yang
utama adalah data yang digunakan harus
berdistribusi secara normal. Penggunaan salah satu test
pada statistik parametrik mengharuskan data
homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi
linieritas. Jumlah data pada uji statistik parametrik ini
adalah N ≥ 30 (Sugiyono, 2007 : 208). Penelitian kali ini
menggunakan salah satu test statistik parametrik yaitu
Paired sample T–Test.

Paired sample T-Test digunakan untuk menghitung dua kelompok


sample yang saling bepasangan atau berkorelasi. Uji beda t-test
dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata
dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel terdistribusi
secara normal. Paired sample T–Test dapat menggunakan rumus sebagai
berikut (Anwar Sanusi, 2011 : 129):
t = D/(S_dp/√n) Sdp = √((Σd^2-(Σd)^2/n)/(n-1))
Dimana :
t : Nilai distribusi t
D :Nilai rata-rata perbedaan pengamatan berpasangan
Sdp :Standar deviasi dari perbedaan pengamatanberpasangan
n : Jumlah data berpasangan
d : Perbedaan data berpasangan
Langkah selanjutnya adalah dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel, dengan taraf
kesalahan 5%. Apabila t hitung lebih kecil atau sama dengan
t tabel maka H0 diterima, atau dapat dilihat pada
kolom sig jika signifikansi ≤ 0,05 maka Ha diterima dan
H0 ditolak.

PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini adalah bank konvensional yang
membuka unit syariah di Indonesia. Bank–bank tersebut berjumlah 14
bank yang telah go public diantaranya 7 bank konvensional yang terdiri dari
Bank BNI, Bank BRI, Bank BCA, Bank Mandiri, Bank Bukopin, Panin Bank,
dan Bank Mega. Sedangkan 7 bank syariah lainnya terdiri dari Bank BNI
Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Syariah Mandiri,
Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, dan Bank Mega Syariah.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan mulai dari
tahun 2011 hingga tahun 2013. Data yang menunjukkan tingkat kinerja
keuangan bank berasal dari perhitungan rasio keuangan tahunan yang
telah dipublikasikan, data tersebut adalah CAR, NPL, ROA, ROE, dan LDR.

Deskripsi data menyajikan gambaran umum mengenai obyek penelitian


yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini
terdapat 7 bank konvensional dan 7 bank syariah dari tahun 2011 hingga tahun
2013 yang menerbitkan laporan keuangan tahunan. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel ini.
Data dalam penelitian ini berupa data laporan keuangan bank konvensional
dan bank syariah di Indonesia dari tahun 2011 hingga tahun 2013. Kinerja
keuangan merupakan variabel dependen sedangkan variabel independen dalam
penelitian ini adalah Solvabilitas yang diukur dengan rasio Capital Adequacy
Ratio (CAR), Kualitas Aktiva Produktif yang diukur dengan rasio Non
Performing Loan (NPL), Rentabilitas yang diukur dengan rasio Return On Asset
(ROA) dan Return On Equity (ROE), serta Likuiditas yang diukur dengan rasio
Loan on Deposit Ratio (LDR). Deskriptif Statistik akan memberikan gambaran
mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai simpangan
baku. Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan, maka secara
deskriptif data penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :
Semua variabel memiliki nilai maksimum dan minimum positif. Data tabel
tersebut secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Variabel CAR mempunyai nilai minimum sebesar 11,10 dan nilai
maximum sebesar 61,98 dengan nilai rata-rata sebesar 17,96 dan simpangan baku
sebesar 9,376 pada jumlah sampel sebanyak 7 bank konvensional dan 7 bank
syariah.
2. Variabel NPL mempunyai nilai minimum sebesar 0,10 dan nilai
maximum sebesar 4,59 dengan nilai rata-rata sebesar 1,48 dan simpangan baku
sebesar 1,170 pada jumlah sampel sebanyak 7 bank konvensional dan 7 bank
syariah.
3. Variabel ROA mempunyai nilai minimum sebesar 0,20 dan nilai
maximum sebesar 5,15 dengan nilai rata-rata sebesar 2,24 dan simpangan baku
sebesar 1,298 pada jumlah sampel sebanyak 7 bank konvensional dan 7 bank
syariah.
4. Variabel ROE memiliki nilai minimum sebesar 1,19 dan nilai maximum
sebesar 57,98 dengan nilai rata-rata sebesar 19,26 dan simpangan baku sebesar
12,938 pada jumlah sampel sebanyak 7 bank konvensional dan 7 bank syariah.
5. Variabel LDR memiliki nilai minimum sebesar 52,39 dan nilai
maximum sebesar 167,70 dengan nilai rata-rata sebesar 85,12 dan simpangan
baku sebesar 17,506 pada jumlah sampel sebanyak 7 bank konvensional dan 7
bank syariah.

Normalitas Data
Hasil dari perhitungan KolmogorovSmirnov data dapat dinyatakan normal
apabila nilai signifikan lebih besar dari α (p>0,05). Berdasarkan 5 variabel yang
digunakan pada penelitian kali ini 4 diantaranya telah menunjukkan bahwa data
berdistribusi secara normal, sedangkan variabel Current Adequacy Ratio
menunjukkan bahwa sebaran data tidak normal. Berdasarkan pada akumulasi
jumlah variabel yang digunakan, data paling banyak menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan
berdistribusi secara normal. Sehingga selanjutnya uji beda yang digunakan adalah
Paired Sample T – Test. Q.

Berdasarkan pada uji beda Paired Sample TTest, hasil komparasi antara
bank konvensional dengan bank syariah adalah sebagai berikut :

1. Variabel Current Adequacy Ratio (CAR) antara bank konvensional dengan


bank syariah mempunyai perbedaan tidak signifikan dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,080 > 0,05, maka H1 ditolak. Hal ini berarti variabel CAR antara bank
konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan, namun tidak
signifikan. Hal ini disebabkan karena hanya rasio kecukupan modal pada Bank
BCA Syariah dan Bank Panin Syariah yang menunjukkan nilai tinggi, sedangkan
12 bank diantaranya menunjukkan tingkat rasio yang rendah. Sehingga
menyebabkan sebaran data menjadi tidak normal dan data yang dihasilkan
menjadi tidak signifikan.

2. Variabel Non Performing Loan (NPL) antara bank konvensional dengan bank
syariah mempunyai perbedaan signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar
0,003 < 0,05, maka H2 diterima. Hal ini berarti variabel NPL antara bank
konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang signifikan.

3. Variabel Return On Asset (ROA) antara bank konvensional dengan bank


syariah mempunyai perbedaan signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 < 0,05, maka H3 diterima. Hal ini berarti variabel ROA antara bank
konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang signifikan.

4. Variabel Return On Equity (ROE) antara bank konvensional dengan bank


syariah mempunyai perbedaan signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar
0,009 < 0,05, maka H4 diterima. Hal ini berarti variabel ROE antara bank
konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang signifikan.

5. Variabel Loan on Deposit Ratio (LDR) antara bank konvensional dengan bank
syariah mempunyai perbedaan signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000 < 0,05, maka H5 diterima. Hal ini berarti variabel LDR antara bank
konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang signifikan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini, dengan


menggunakan uji beda Paired Sample T-Test sebagai berikut :

1. Variabel Current Adequacy Ratio (CAR) yang mewakili rasio


solvabilitas antara bank konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan
namun perbedaan tersebut tidak signifikan, maka H1 ditolak.

2. Variabel Non Performing Loan (NPL) yang mewakili rasio kualitas


aktiva produktif antara bank konvensional dengan bank syariah mempunyai
perbedaan yang signifikan, maka H2 diterima.

3. Variabel Return On Asset (ROA) yang mewakili rasio rentabilitas


antara bank konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang
signifikan, maka H3 diterima.

4. Variabel Return On Equity (ROE) yang mewakili rasio rentabilitas


antara bank konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang
signifikan, maka H4 diterima.

5. Variabel Loan on Deposit Ratio (LDR) yang mewakili rasio rentabilitas


antara bank konvensional dengan bank syariah mempunyai perbedaan yang
signifikan, maka H5 diterima.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil kajian ini akhirnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat


perbedaan yang signifikan antara kinerja bank syariah dengan bank konvensional.
Singkat kata, kinerja bank syariah lebih baik dibandingkan dengan bank
konvensional. Analisis variabel penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
rata-rata rasio keuangan perbankan syariah untuk ROA, ROE dan LDR lebih baik
secara signifikan dibandingkan dengan perbankan konvensional, sedangkan pada
rasio-rasio yang lain, seperti CAR, NPL dan BOPO perbankan syariah lebih
rendah kualitasnya. Penelitian ini hanya menggunakan enam rasio keuangan
dalam mengukur kinerja perbankan maka akan lebih baik peneliti selanjutnya
menambahkan indikator lain untuk mengukur kinerja keuangan, seperti debt
equity ratio (DER), debt to total assets ratio (DTAR) dan equity multiplier ratio
(EM) yang mewakili rasio permodalan, asset utilization ratio (AU) dan operating
efficiency ratio (OE) yang mewakili rasio efisiensi, return on deposit (ROD) dan
profit to total expenses ratio (PER) yang mewakili rasio rentabilitas, serta cash
deposit ratio (CDR) dan current ratio (CR) yang mewakili rasio likuiditas.
Adanya berbagai keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Bank Syariah diharapkan agar lebih meningkatkan dan memaksimalkan
kinerja keuangannya .
2. Bagi Bank Konvensional diharapkan untuk mempertahankan kinerja dalam
mengelola permodalan agar bisa semakin meningkatkan laba yang
diinginkan.
3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperbanyak sampel penelitian serta
dapat melengkapi rasio penelitian yang digunakan.

Contoh Tabel dan Gambar

Tabel 1. Kategori Kinerja IC Industri Perbankan Indonesia

KATEGORI KINERJA IC
Tahun
Versi Kamath Versi Mavridis
2004 Top Performers Top Performers
2005 Common Performers Top Performers
2006 Bad Performers Common Performers
Sumber: Ulum (2009)

Keterangan : Untuk ukuran huruf dalam tabel Times New Roman 10 pt, spasi 1.
Sumber: Marzo (2014)

Gambar 1. Isu-isu tentang Intellectual Capital

Lampiran

Tabel dan gambar dalam artikel hanya menyajikan hasil pengolahan sedangkan
dalam lampiran yang menunjukkan proses pengolahan data, dengan nomor urut
diikuti judul lengkap di bagian atas untuk tabel dan di bagian bawah untuk
gambar yang menunjukkan referensi pada naskah.
………………………………………………............………………………………
…………………………………………………............……………………………
………………………………………………............………………………………
………….............……………………………............……………………………
………………………………………………............………………………………
…………………………………………………............……………………………

Jarak dari Lampiran ke Daftar Pustaka 3 spasi

DAFTAR PUSTAKA

Memuat daftar pustaka (hanya yang menjadi sumber kutipan) yang disusun
alfabetis sesuai dengan nama belakang penulis atau nama institusi. Penulisan
referensi harus sesuai dengan APA (American Psychological Association) format,
minimal 20 artikel dengan komposisi minimal 70% dari sumber utama.

Agoes, Sukrisno dan Jan Hoesada. (2009). Bunga Rampai Auditing. Jakarta:
Salemba Guan, Liming, Don R. Hansen, and Maryanne M. Mowen.
Ahmad, R.A.R and K.A. Kamaruddin. (2001). Audit Delay and the Timeliness of
Corporate Reporting Malaysian Evidence, http://www.ssrn. Pp 1-14
Cairn, Robert D. (2004). Green Accounting for Externality, Pollution at a Mine,
Environmental and Resource Economics. Department of Economic, Mc Gill
University, Montreal Canada Utami, Wiwik (2005). Dampak Pengungkapan
Sukarela dan Manajemen Laba Terhadap Biaya Modal Ekuitas dengan
Informasi Asimetri Sebagai Variabel Intervening. Disertasi S3, Universitas
Padjajaran.
Elder.J Randal. et al. (2009). Auditing and Assurance Services. Singapore :
Prentice Hall Pearson Education South Asia Ptd Ltd
Garrison H, Ray, Eric W. Noreen and Peter C. Brewer. (2008). Akuntansi
Manajerial. Buku 1. Edisi 11. Penerjemah Nuri Hinduan. Jakarta : Salemba
Empat
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JEAM/article/view/1590/1288
https://journals.ums.ac.id/index.php/reaksi/article/view/2734/1768
http://eprints.ums.ac.id/31683/2/BAB_1.pdf
http://eprints.ums.ac.id/30369/2/BAB_I.pdf

Anda mungkin juga menyukai