Anda di halaman 1dari 242

dasar-dasar

pemeliharaan ternak
BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS ternak

KOMPETENSI KEAHLIAN:
AGRIBISNIS PENGOLAHAN ternak

JILID 1

bambang dwi suprihanto


Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Bambang Dwi Suprihanto

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan

Editor:
Esti Baroro Robiyati

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Reza Zizi Nurlatifah

Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.

iii
Buku Teks Dasar – Dasar Pemeliharaan pendekatan yang digunakan dalam kurikulum
Ternak ini dirancang untuk memperkuat 2013, siswa diajarkan untuk berani mencari
kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dari sumber belajar lain yang tersedia dan
dan keterampilan secara utuh. Keutuhan terbentang luas di sekitarnya. Buku Teks Dasar
tersebut menjadi dasar dalam merumuskan Dasar Pemeliharaan Ternak ini mempunyai
kompetensi dasar tiap mata pelajaran yang maksud untuk membantu siswa dalam
mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, mencapai kompetensi yang diharapkan pada
pengetahuan, dan keterampilan. Adapun program keahlian.
semua mata pelajaran dirancang mengikuti Buku ini sangat terbuka dan terus-menerus
rumusan tersebut. melakukan perbaikan dan penyempurnaan.
Buku teks ini berisi materi pembelajaran Oleh karena itu, kami mengundang para
yang membekalipeserta didik dengan pembaca untuk memberikan kritik, saran, dan
pengetahuan dan keterampilan dalam masukan sebagai bagian dalam memperbaiki
menyajikan pengetahuan yang dikuasai secara dan menyempurnakan buku ini. Atas kontribusi
konkret dan abstrak. Selain itu, juga tersebut, kami mengucapkan terima kasih.
menumbuhkan sikap sebagai makhluk yang Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang
mensyukuri anugerah alam semesta serta terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan.
dapat memanfaatkannya secara bertanggung
jawab.
Yogykarta, 2018
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang
harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan
Penyusun
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULAUAN DAN MENERAPKAN PROSEDUR


KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
A. Mengidentifikasi Resiko Kerja Dan Lingkungan Kerja Dalam
Agribisnis Ternak
B. Mengidentifikasi Material Berbahaya Dan Bahaya Lain Di
Lokasi Kerja Dalam Agribinsis Ternak
C. Prosedur Cara Kerja Aman Dalam Agribinsis Ternak
D. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Dalam Agribinsis
Ternak

BAB II MEMAHAMI ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK


(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Anatomi Dan Fisiologi Dalam Kegiatan Seleksi Ternak
B. Anatomi Dan Fisiologi Dalam Kegiatan Pemberian Pakan
Ternak
C. Sistim Organ Sirkulasi Dan Respirasi Ternak
D. Anatomi Dan Fisiologi Dalam Kegiatan Reproduksi Ternak

BAB III MEMAHAMI PERKANDANGAN TERNAK (RUMINANSIA,


UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Kandang Dan
Persyaratan Kandang
B. Bangunan Kandang, Lokasi Dan Tata Letaknya
1. Spesifikasi Kandang Berdasarkan Tipe, Bentuk/Model Dan
Fungsi Kandang
C. Jenis-Jenis Dan Konstruksi Kandang
D. Bagian-Bagian Kandang
1. Menghitung Kebutuhan Luas Kandang

BAB IV MENERAPKAN PENGATURAN LINGKUNGAN DAN IKLIM


MIKRO KANDANG TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA
TERNAK)
A. Komponen Iklim Mikro Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Iklim Mikro Kandang
B. Prosedur Pengaturan Iklim Mikro Kandang
1. Melakukan Prosedur Pengaturan Lingkungan Dan Iklim
Mikro Kandang

v
DAFTAR ISI
C. Mengidentifikasi Alat Dan Bahan Pengaturan Lingkungan
Dan Iklim Mikro Kandang
1. Menghitung Kebutuhan Alat Dan Bahan Pengaturan
Lingkungan Dan Iklim Mikro Kandang

BAB V MENERAPKAN SANITASI KANDANG, PERALATAN DAN


LINGKUNGAN TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA
TERNAK)
A. Fungsi Bahan-Bahan Dan Peralatan Sanitasi
B. Tahapan Sanitasi Kandang Peralatan Dan Lingkungan
C. Mengidentifikasi Bahan-Bahan Sanitasi Kandang, Peralatan
Dan Lingkungan
1. Menghitung Kebutuhan Bahan-Bahan Sanitasi Kandang,
Peralatan Dan Lingkungan
D. Melakukan Sanitasi Kandang, Peralatan Dan Lingkungan

BAB VI MENERAPKAN PENGOPERASIAN PERALATAN FARM


TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Jenis-Jenis Peralatan Farm Pada Agribisnis Ternak
B. Bagian-Bagian Peralatan Farm Pada Agribisnis Ternak
1. Menunjukkan Bagian-Bagian Peralatan Farm Pada
Agribisnis Ternak
C. Prosedur Atau Cara Kerja Peralatan Farm Pada Agribinis
Ternak
1. Mengoperasikan Peralatan Farm Pada Agribisnis Ternak
D.Mengoperasikan Peralatan Farm Pada Agribisnis Ternak

BAB VII MENERAPKAN PEMILIHAN BIBIT TERNAK (RUMINANSIA,


UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Ciri-Ciri Ternak Yang Baik Secara Eksterior / Performan
Untuk Tujuan Pemeliharaan
B. Ciri-Ciri Ternak Yang Baik Berdasarkan Keturunannya Untuk
Tujuan Pemeliharaan
C. Strategi / Cara Mendapatkan Bibit Ternak Yang Baik
D. Menerapkan Pemilihan Bibit
E. Penilaian (Judging) Terhadap Ternak
F. Pemilihan Bibit Ternak Sesuai Tujuan Pemeliharaan

BAB VIII MENERAPKAN PENANGANAN / HANDLING TERNAK


(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

vi
DAFTAR ISI
A. Tingkah Laku Ternak
B. Bagian-Bagian Tubuh Ternak
C. Strategi Penanganan / Handling Ternak
D. Mengidentifikasi Peralatan Penanganan / Handling Ternak
E. Pengukuran Bagian-Bagian Tubuh Ternak
F. Penanganan / Handling Ternak dengan Menggunakan Tali
Temali
G.Melakukan Penanganan / Handling Ternak dengan
Menggunakan Peralatan Farm

BAB IX MENERAPKAN PEMBERIAN PAKAN DAN AIR MINUM PADA


TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Bahan-Bahan Pakan Ternak Berdasarkan Sumber Pakan Dan
Kandungan Nutrisinya
B. Bahan-Bahan Pakan Ternak Berdasarkan Bentuk Fisiknya
1.Mengidentifikasi Bahan-Bahan Pakan Ternak Melalui Uji
Organoleptik
C. Jenis-Jenis Pakan Ternak Berdasarkan Bentuk Dan
Tujuannya
D. Standar Kebutuhan Pakan Dan Air Minum
E. Menerapkan Pola, Strategi Dan Frekuensi Pemberian Pakan
Dan Air Minum
F. Cara Pemberian Dan Jadwal Pemberian Pakan Ternak
1.Mengidentifikasi Bahan-Bahan Pakan Ternak Melalui Uji
Organoleptik

BAB X MENGANALISIS HASIL PENCATATAN/RECORDING


PEMELIHARAAN TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA
TERNAK)
A. Fungsi Data-Data Administrasi Pencatatan / Recording
Ternak
B. Format Dan Data Pengisian Pencatatan / Recording Ternak
C. Menganalisis Format Aspek Legalitas Pencatatan /
Recording Ternak
D. Membuat Format Dan Data Pengisian Recording /Pencatatan
Ternak
E. Menghitung Dan Menganalisis Data Pencatatan / Recording
Ternak
F. Menyajikan Format Dan Data Pencatatan / Recording Ternak

vii
DAFTAR ISI
BAB XI MENERAPKAN PEMANENAN TERNAK (RUMINANSIA,
UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Persyaratan Pemanenan Ternak
B. Faktor –Faktor Yg Mempengaruhi Waktu Pemanenan
C. Waktu Yang Tepat Untuk Pemanenan
D. Persiapan /Strategi Pemanenan/Penjualan Ternak
E. Melakukan Pemanenan/Penjualan Ternak

BAB XII MENERAPKAN PENANGANAN LIMBAH (RUMINANSIA,


UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)
A. Karateristik Lingkungan Peternakan Yang Sehat
B. Karakteristik Limbah Ternak
C. Dampak Limbah Ternak Terhadap Lingkungan
D. Teknik-Teknik Pengolahan Limbah Ternak
E. Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Kompos Dan Bokhasi
F. Memodifikasi Teknik Pengolahan Limbah Ternak

GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS

viii
BAB 1
MENERAPKAN PROSEDUR
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Setelah mempelajari materi tentang prosedur kesehatan dan keselamatan kerja


(K3),peserta didik mampu menerapkan prosedur tersebut dalam menyelesaikan
masalah dasar-dasar pemeliharaan ternak dengan tepat dan mandiri.

Menerapkan Prosedur
Kesehatan
Keselamatan Kerja (K3)

Mengidentifikasi risiko Mengidentifikasi material Pertolongan pertama


kerja dan lingkungan kerja berbahaya dan bahaya Prosedur cara kerja aman pada kecelakaan dalam
dalam agrobisnis ternak laindi lokasi kerja dalam dalam agrobisnis ternak agrobisnis ternak
agrobisnis ternak

K3- risiko kerja- material berbahaya-prosedur- pertolongan

1
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan sebagai berikut:


Kerja
Bagi setiap perusahaan, sumber daya
manusia adalah aset yang sangat berharga.
Di satu sisi, tingkat efisiensi dan
produktifitas suatu perusahaan sangat
tergantung oleh sumber daya manusia yang
ada di dalamnya, di sisi lain baik langsung
maupun tidak langsung kegiatan usaha
senantiasa bersinggungan dengan faktor-
faktor yang membahayakan bagi
keselamatan dan kesehatan pekerjanya.
Oleh karena itu, sumber daya manusia
keberadaannya perlu mendapatkan
perlindungan terhadap keselamatan dan
kesehatan melalui sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Sistem manajemen K3 merupakan bagian
dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang pada intinya bertujuan menciptakan
tempat kerja yang aman, efisien dan efektif.
Dengan penerapan sistem manajemen K3
Gambar 1.1 Alur Proses Sistem
dapat menjamin keselamatan dan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kesehatan tenaga kerja maupun orang yang 1. Persyaratan K3 dalam Dunia Usaha di
berada di tempat kerja (Peraturan Menteri lingkup Peternakan
Tenaga Kerja No: Per. 05/Men/1996, Pada prinsipnya tanggung jawab
tentang sistem keselamatan dan kesehatan terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja). kerja (K3) berada pada setiap orang.
Pada dasarnya setiap orang atau Setiap orang atau karyawan yang
karyawan yang bekerja dalam suatu bekerja dalam suatu perusahaan
perusahaan harus bertanggung jawab dan peternakan khususnya ternak unggas,
harus berpartisipasi dalam setiap kegiatan harus berpartisipasi dalam setiap
keselamatan dan kesehatan kerja, serta kegiatan keselamatan dan kesehatan
bertanggung jawab atas keselamatan dan kerja, serta bertanggung jawab atas
kesehatan dirinya masing-masing di keselamatan dan kesehatan dirinya
lingkungan kerjanya. masing-masing dilingkungan kerjanya.
Penerapan Sistem Manajemen K3 Karena dalam suatu perusahaan
bertujuan untuk menciptakan suatu sistem peternakan senantiasa terdapat
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kegiatan-kegiatan teknis yang
kerja dengan melibatkan unsur manajemen, melibatkan juga berbagai peralatan
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja teknis dan sumber daya manusia, maka
yang terintegrasi dalam rangka mencegah secara keseluruhan beban tanggung
dan mengurangi kecelakaan dan penyakit jawab atas beroperasinya suatu
akibat kerja, serta menciptakan tempat perusahaan peternakan akan berada
kerja yang aman, efisien dan produktif. Alur pada pimpinan perusahaan peternakan
proses Sistem Manajemen Keselamatan dan tersebut.
Kesehatan Kerja dapat digambarkan

2
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Penerapan sistem manajemen (K3) menggunakan tempat kerja.


dapat menjamin keselamatan dan b. Orang atau badan hukum yang secara
kesehatan tenaga kerja maupun orang berdiri sendiri menjalankan sesuatu
yang berada di tempat kerja. Menurut usaha bukan miliknya dan untuk
peraturan menteri Tenaga Kerja No: Per. keperluan itu memperguna kan
05/Men/1996 tentang sistem tempat kerja.
keselamatan dan kesehatan kerja, sistem
Adapun tujuan dan sasaran sistem
manajemen (K3) adalah bagian dari
manajemen K3 perusahaan peternakan
sistem manajemen secara keseluruhan
khususnya ternak unggas adalah
yang meliputi: struktur organisasi,
menciptakan suatu sistem keselamatan
perencanaan, tanggung jawab,
dan kesehatan kerja di tempat kerja
pelaksanaan prosedur, proses, dan
dengan melibatkan unsur manajemen,
sumber daya yang dibutuhkan bagi
tenaga kerja, kondisi dan lingkungan
pengembangan, penerapan, pencapaian,
kerja yang terintegrasi dalam rangka
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan
mencegah dan mengurangi kecelakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam
serta penyakit akibat kerja serta
rangka pengendalian risiko yang
terciptanya tempat kerja yang aman,
berkaitan dengan kegiatan kerja guna
efisien, dan produktif.
terciptannya tempat kerja yang aman,
efesien dan efektif. 2. Dasar Hukum Pelaksanaan Program K3
Tempat kerja adalah setiap ruangan Bagi suatu perusahaan, tenaga kerja
atau lapangan yang tertutup maupun merupakan aset yang sangat berharga.
terbuka, bergerak maupun tetap, tempat Agar dapat melakukan tugasnya secara
tenaga kerja bekerja. Dapat pula efektif dan efisien, maka kesejahteraan
diartikan sebagai tempat yang sering tenaga kerja perlu diperhatikan. Salah
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan satu bentuk kesejahteraan bagi tenaga
suatu usaha yang di dalamnya terdapat kerja adalah perlindungan terhadap K3.
sumber-sumber bahaya baik di darat, di Untuk menjamin keselamatan dan
dalam tanah, dipermukaan air, di dalam kesehatan tenaga kerja maupun orang
air, di udara, yang berada di dalam lain yang berada di tempat kerja, serta
wilayah kekuasaan hukum Republik menjamin keamanan terhadap sumber
Indonesia. produksi, proses produksi dan
lingkungan kerja, perlu penerapan
Perusahaan adalah setiap bentuk
sistem manajemen K3.
usaha yang mempekerjakan pekerja
dengan tujuan mencari laba/ Penerapan sistem manajemen K3 ini
keuntungan atau tidak, baik milik swasta sesuai dengan peraturan perundang-
maupun milik negara. Tenaga kerja undangan yang berlaku di Indonesia.
adalah tiap orang yang mampu Peraturan perundang-undangan yang
melakukan pekerjaan baik di dalam berkaitan dengan pelaksanaan K3
maupun di luar hubungan kerja guna antara lain:
menghasilkan jasa atau barang untuk a. Pasal 27 ayat (2), UUD tahun 1945.
memenuhi kebutuhan masyarakat. ”Setiap warga negara berhak atas
Pengusaha adalah : pekerjaan dan penghidupan yang
a. Orang atau badan hukum yang layak bagi kemanusiaan”;
menjalankan suatu usaha milik sendiri b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003
dan untuk keperluan itu tentang ”Ketenagakerjaan” ;

3
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

c. Undang-Undang No. 1 tahun 1970, tersebut harus tepat dosis, tepat


tentang Keselamatan Kerja; waktu dan tepat sasaran. Dengan
d.Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI, memperhatikan standar operating
Nomor: Per. 05/Men/1996, tentang: prosedur (SOP), maka dampak negatif
”Sistem Manajemen Keselamatan dan dari penggunaan obat,vitamin, vaksin
Kesehatan Kerja” (SMK3). dan disinfektan dapat dihindarkan.
3. Kaidah dan Peraturan Mengenai K3 c. Menangani Limbah Vaksin, Obat,
Vitamin dan Disinfektansesuai
Dalam sistem manajemen
dengan kaidah K3.
keselamatan dan kesehatan kerja,
Program K3 merupakan bagian dari Limbah adalah sisa samping dari
perencanaan. Sebagaimana alur proses proses produksi yang berbentuk cair,
sistem manajemen keselamatan dan padat dan gas yang apabila tidak
kesehatan kerja, maka untuk dapat dikelola dengan baik akan dapat
menetapkan dan memelihara program mencemari lingkungan. Sedangkan
kerja K3 perusahaan perlu adanya limbah dari kegiatan vaksinasi atau
tahapan-tahapan diantaranya: pengobatan ternak, pemberian
pemahaman terhadap dasar hukum vitamin, serta kegiatan sanitasi
pelaksanaan program K3, adanya kandang baik yang berupa botol bekas
komitmen dan kebijakan dari obat, botol bekas vaksin beserta sisa
pengusaha/pemilik perusahaan, dan vaksin, bungkus plastik kemasan
akhirnya perencanaan yang di dalamnya vaksin dan bekas kemasan disinfektan
termasuk program kerja. harus dikumpulkan dan dibuang
ditempat yang aman.
a.Menerapkan Kaidah dan Peraturan K3
pada Penggunaan Vaksin, Obat, d.Menangani Ternak Sakit yang
Vitamin dan Disinfektan Membahayakan Manusia Sesuai SOP
Penggunaan vaksin, obat, vitamin Apabila ada ternak yang sakit, maka
dan disinfektan harus betul-betul harus cepat-cepat ditangani sehingga
diperhatikan demi keamanaan baik itu tidak akan membahayakan bagi
pekerja,peserta didik, lingkungan kesehatan manusia. Kegiatan
disekitar kandang serta manusia penanganan ternak yang sakit
(konsumen). Jangan menggunakan tersebut, harus sesuai dengan
obat-obat atau antibiotik untuk ternak, persyaratan yang telah ditentukan.
seminggu sebelum ternak akan Misalnya, menggunakan sarung
dipanen. Hindari penggunaan obat- tangan, menggunakan masker atau
obatan atau antibiotik dengan cara penutup hidung pada saat bekerja,
menghentikan antibiotik minimal 2 memakai sepatu bot saat bekerja
(dua) minggu sebelum panen. dilingkungan farm dan lain
sebagainya. Disamping itu, yang tidak
b.Menangani Vaksin, Obat,Vitamin dan
kalah penting adalah mencuci tangan
Disinfektan sesuai SOP (Standar
serta pakaian kerja dengan
Operating Procedure) K3.
menggunakan sabun, setiap kali
Pada saat menggunakan vaksin, setelah melakukan kegiatan
obat dan vitamin serta disinfektan penanganan ternak yang sakit.
harus sesuai dan selaras dengan
e. Menerapkan Kaidah dan Peraturan K3
program K3 yang telah dicanangkan.
pada Penggunaan Peralatan
Misalnya penggunaan obat atau
Elektronik dan Penggunan Bahan
antibiotik, vitamin serta disinfektan

4
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Kimia sesuai SOP. kecelakaan kerja seperti peledakan,


Penggunaan peralatan elektronik kebakaran, pencemaran, dan penyakit
memerlukan atau menuntut akibat kerja wajib menerapkan sistem
pengetahuan bagi para pegawai farm, manajemen K3.
dan lebih khusus lagi bagi operator Sistem manajemen K3 sebagaimana
peralatan tersebut. Penggunaan dimaksud wajib dilakasanakan oleh
peralatan elektronik di samping pengurus, perusahaan dan seluruh
menuntut pengetahuan juga tenaga kerja sebagai satu kesatuaan.
memerlukan kewaspadaan. Jangan Dalam penerapan sistem manajemen
sampai dengan peralatan elektronik K3 perusahaan peternakan, wajib
yang tujuannya untuk meringankan melaksanakan ketentuan-ketentuan
bagi para pekerja atau pegawai farm, sebagai berikut.
justru menimbulkan bahaya atau cacat a)Menerapakan kebijakan
bagi operatornya. Misalnya, putus jari keselamatan dan kesehatan kerja
tangan atau cacat bagian anggota serta menjamin komitmen terhadap
tubuh lainnya. Penggunaan bahan- penerapan sistem manajemen K3.
bahan kimia seperti pada saat
b)Merencanakan pemenuhan
melakukan kegiatan sanitasi kandang
kebijakan, tujuan dan sasaran
dan peralatan, serta sanitasi ruangan
penerapan keselamatan serta
penetasan dengan menggunakan
kesehatan kerja.
bahan formalin dan kalium
permanganat (KMnO4). Dua bahan c)Menerapkan kebijakan keselamatan
kimia tersebut harus direaksikan dan kesehatan kerja secara efektif
terlebih dahulu dalam dengan mengembangkan
penggunaannya, karena KMnO4 kemampuan dari mekanisme
berbentuk serbuk dan formalin pendukung yang diperlukan
berbentuk cair. Oleh karena itu, proses mencapai kebijakan, tujuan serta
penggunaannya jangan sampai sasaran keselamatanpeserta didik
terbalik. Proses penggunaannya dapat dan kesehatan kerja.
dilakukan dengan cara menaruh d)Mengukur, memantau dan
KMnO4 dalam suatu cawan atau mengevaluasi kinerja keselamatan
tempat yang lain, lalu formalin dan kesehatan kerja serta
disiramkan di KMnO4 tersebut. melakukan tindakan perbaikan
Apabila dalam penggunaannya serta pencegahannya.
terbalik maka dapat menimbulkan e)Meninjau secara teratur dan
bahaya bagi pekerja. Dapat meningkatakan pelaksanaan sistem
menyebabkan luka bakar dianggota manajemen K3 secara
tubuh pekerja. berkesinambungan dengan tujuan
1) Penerapan Sistem Manajemen K3 meningkatkan kinerja keselamatan
serta kesehatan kerja.
Setiap perusahaan peternakan yang
mempekerjakan tenaga kerja 2) Memelihara Infrastruktur K3
sebanyak 100 (seratus) orang atau a)Keselamatan Kerja
lebih dan atau mengandung potensi Keselamatan kerja dalam
bahaya yang ditimbulkan oleh perusahaan peternakan adalah
karakteristik dari proses produksi keselamatan kerja yang
yang dapat mengakibatkan menyangkut dengan unsur manusia,

5
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

mesin/ peralatan, bahan yang evaluasi ulang atau dicek ulang


dikerjakan dan ternak yang untuk diketahui apakah
diusahakan. Adapun fungsi peralatan tersebut sudah benar-
keselamatan kerja adalah benar layak atau aman digunakan
mencegah terjadinya kecelakaan di atau belum.
tempat kerja. Yang perlu Yang perlu diperhatikan
diperhatikan dalam keselamatan adalah kendaraan farm yang
dan kesehatan kerja adalah dipergunakan sehari-hari
terciptanya keamanan serta dilingkungan farm, harus selalu
lingkungan yang sehat di diawasi dalam pemakaiannya.
perusahaan peternakan untuk Hal ini bertujuan disamping
semua pekerja tanpa harus menjaga keawetan kendaraan
membedakan jenis atau klasifikasi tersebut, juga keamanan bagi
pekerjaan. pegawai farm itu sendiri.
Adapun faktor-faktor yang harus Jangan menaruh kunci
diperhatikan dalam keselamatan kendaraan farm dalam posisi
kerja : tergantung di kendaraan farm
(1)Keselamatan atau Keamanan pada saat tidak dipergunakan.
Personal (Manusia) Karena hal ini dapat memancing
Setiap orang yang bekerja di bagi pencuri atau bahkan
perusahaan peternakan harus pegawai farm sendiri untuk
menggunakan peralatan K3 pada mencoba mengendarainya.
waktu bekerja sesuai dengan Padahal, syarat untuk dapat
spesifikasi pekerjaannya. mengendarai suatu kendaraan
Disamping itu, jangan sampai harus sudah mempunyai SIM
menggunakan peralatan (surat ijin mengemudi).
makanan sehari-hari seperti Apabila terjadi ada seseorang
piring, sendok, garpu, ember, pegawai farm yang belum bisa
baskom atau peralatan lainnya mengoperasikan kendaraan akan
yang bercampur dengan tetapi dikarenakan ada kunci
peralatanpeserta didik, karena yang mengantung dikendaraan,
dampak yang terjadi dapat maka dia mencoba untuk
menimbulkan keracunan bahkan mengendarainya. Hal ini dapat
tidak jarang menyebabkan menimbulkan bahaya
kematian. Hal ini disebabkan (kecelakaan) baik itu kerusakan
karena peralatan yang digunakan pada kendaraan farm itu sendiri
pegawai kandang tersebut, maupun pegawai yang mencoba
terkontaminasi oleh zat-zat serta tidak menutup
kimia yang dipergunakan pada kemungkinan dapat menabrak
saat melakukan salah satu pegawai atau karyawan farm
kegiatan di farm. lainnya.
(2)Keamanan Peralatan dan (3)Pemasangan Instalasi Pengaman
Kendaraan Farm Setiap kali peralatan akan
Semua peralatan yang akan dipergunakan, kita harus selalu
digunakan atau yang sudah memeriksa apakah alat
dipasang, hendaknya dilakukan pengamannya sudah terpasang

6
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dengan benar sesuai dengan (6)Pemadam kebakaran


buku manualnya. Apakah alat Semua gedung baik yang
pengaman yang dipasang sudah termasuk dalam instansi
sesuai dengan standar nasional pemerintah maupun swasta
untuk katagori alat tertentu. sebaiknya dilengkapi dengan alat
(4)Pemasangan Kabel pemadam kebakaran yang sesuai
Kondisi yang sama harus dengan kebutuhan bangunan. Alat
diperhatikan untuk peralatan yang pemadam kebakaran dapat
membutuhkan arus dari sumbernya, ditempatkan di laboratorium,
jenis kabel yang dipasang harus bengkel, pabrik pakan, gudang
memenuhi standar yang telah pakan, gedung atau kantor
ditentukan. Misalnya suatu perusahaan peternakan. Alat
bangunan atau peralatan yang pemadam kebakaran secara
memerlukan arus listrik yang periodik harus dicek apakah
berkekuatan besar, maka kabel berfungsi dengan baik atau tidak.
listrik yang dipasang juga harus (7)Kesehatan Kerja
yang besar. Jangan memasang kabel Hal-hal yang perlu diperhatikan
listrik dibawahpeserta didik yang yang berhubungan kesehatan kerja
telah ditentukan, karena dapat dalam perusahaan peternakan
menimbulkan kebakaran. adalah :
(5)Pengaman Listrik (a)Sirkulasi Udara yang Baik
Petugas atau pemakai alat yang Untuk menjaga agar udara
berhubungan dengan listrik harus dalam ruangan kantor, kandang
memeriksa kondisi pengaman ternak, pabrik pakan tetap bersih
listrik, untuk mengetahui kelayakan dan nyaman perlu dipasang
dari semua pengaman listrik yang peralatan seperti (sistem
ada, apakah semua pengaman yang penyedot atau pengisap debu,
ada telah memenuhi syarat teknis. kipas angin , AC dan penanaman
Jangan sampai ada kabel-kabel pohon pelindung disekitar kantor
listrik dalam keadaan terkelupas, dan kandang ternak dan lain- lain)
baik itu kabel yang ada pada
(b)Kebisingan
instalasi listrik di farm maupun
kabel-kebel yang berada Untuk mengantisipasi
diperalatan peternakan. Apabila hal kebisingan dalam bekerja di
tersebut terjadi tidak terkontrol dan pabrik pakan atau pada saat
tidak segera diperbaiki, maka dapat mengoperasikan alat pemecah
menimbulkan bahaya bagi pekerja atau penghancur biji-bijian (disk
di farm. Misalnya, ada kabel yang mill), Mixer, mesin pelet,
terkelupas dan akhirnya pemotong rumput (chopper) dan
bersinggungan kemudian terkena perlatan lain yang ada di
air maka dapat menimbulkan perusahaan peternakan, maka
setrum (aliran listrik) yang akhirnya perlu alat penutup telinga atau
dapat menimbulkan kebakaran atau pelindung telingga. Disamping
bahkan dapat menimbulkan alat tersebut, masih ada alat–alat
kematian bagi pekerja yang terkena pelindung badan lainnya seperti:
setrum (aliran listrik) tersebut. alat pelindung untuk mata,
kepala, tangan, kaki,hidung dan

7
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

mulut dan lain sebagainya. wewenang, dan kewajiban yang


4) Pedoman Penerapan dan Sistem jelas dalam penanganan K3.
Manajemen K3 pada Perusahaan (6)Membangun dan memelihara
Peternakan kesadaran, motivasi dan
a) Komitmen dan Kebijakan Pimpinan keterlibatan seluruh pihak di
perusahaan.
b) Kepemimpinan dan Komitmen
c) Kebijakan K3
Pengurus atau pemimpin
perusahaan peternakan harus Kebijakan K3 suatu perusahaan
menunjukan kepemimpinanya dan peternakan adalah suatu
komitmennya terhadap pernyataan tertulis yang
keselamatan dan kesehatan kerja ditandatangani oleh pengusaha dan
dengan menyediakan sumber daya atau pengurus perusahaan
yang memadai. peternakan, yang memuat
keseluruhan visi dan tujuan
Setiap tingkat pimpinan
perusahaan, komitmen dan tekad
diperusahaan peternakan harus
melaksanakan K3, dan program
menunjukan komitmen terhadap
kerja yang mencakup kegiatan
K3, sehingga penerapan sistem
perusahaan peternakan secara
manajemen K3 di perusahaan
menyeluruh yang bersifat umum
peternakan dapat berhasil dengan
dan atau operasional.
baik dan mudah dikembangkan.
Kebijakan K3 suatu perusahaan
Setiap tenaga kerja atau
peternakan sebaiknya dalam
karyawan perusahaan peternakan
pembuatannya melalui proses
dan orang lain yang berada
k o n s u l t a s i a n t a r a
ditempat kerja harus berperan serta
pengurus/pengelola dan wakil
dalam menjaga dan mengendalikan
tenaga kerja atau karyawan suatu
pelaksanaan k3.
perusahaan tersebut, yang
Komitmen pimpinan perusahaan kemudian harus dijelaskan,
berkaitan dengan keselamatan dan disebarluaskan kepada seluruh
kesehatan kerja dilakukan dengan warga atau tenaga kerja/ karyawan
cara menyediakan sumber daya yang ada di perusahaan tersebut.
yang memadai, dan diwujudkan Kebijakan K3 yang disusun dan
dalam bentuk: disepakati bersifat dinamis dan
(1)Membentuk Organisasi dan selalu ditinjau ulang, dalam rangka
menempatkan organisasi peningkatan kinerja K3.
keselamatan dan kesehatan d)Perencanaan
kerja pada posisi yang dapat
Perusahan peternakan baik itu
menentukan keputusan
ayam pedaging maupun ayam
perusahaan.
petelur harus membuat
(2)Menyediakan anggaran. perencanaan yang efektif untuk
(3)Menyediakan tenaga kerja yang mencapai keberhasilan penerapan
berkualitas. dan kegiatan sistem manajemen K3
(4)Menyediakan sarana lain yang dengan sasaran yang jelas dan
diperlukan untuk K3. dapat diukur. Perencanaan harus
memuat tujuan, sasaran, dan
(5)Menetapkan tanggung jawab,
indikator kinerja yang diterapkan

8
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dengan mempertimbangkan f)Menyimpan Alat-Alat Produksi


identifikasi sumber bahaya, Bahan Kimia Dan Biologis
penilaian dan pengendalian riksiko Alat-alat produksi seperti
sesuai dengan persyaratan cangkul, ember, sapu, sekop,
perundang-undangan yang berlaku. timbangan, hand sprayer, power
e) Penerapan sprayer, kereta dorong, alat-alat
Dalam mencapai tujuan K3, kesehatan, dan peralatan lainnya
perusahaan peternakan harus disimpan di tempat yang aman, baik
menunjuk personal yang itu dari pencurian maupun
mempunyai kualifikasi yang sesuai keamanan keawetan ataupun
dengan sistem yang diterapkan. keberfungsian alat tersebut. Untuk
menyimpan alat-alat produksi perlu
(1)Sumber daya manusia (SDM),
sarana pendukung seperti gudang
sarana dan dana.
yang memenuhi persyaratan.
Perusahaan harus mempunyai Sedangkan untuk peralatan
personal yang memiliki kesehatan perlu juga disimpan pada
kualifikasi, sarana, dana yang ruangan tertentu dan alat-alat
memadai sesuai dengan system kesehatan sebaiknya dipisahkan
manajemen K3. dengan alat-alat untuk kegiatan
(2)Tanggung jawab. produksi.
Dalam peningkatan K3, akan Bahan–bahan kimia sebaiknya
efektif apabila semua pihak disimpan pada ruangan khusus,
dalam suatu perusahaan tersebut tidak dicampur dengan bahan-
didorong untuk berperan serta bahan biologis maupun alat–alat
dalam penerapan dan produksi. Ruangan untuk
pengembangan sistem menyimpan bahan kimia
manajemen K3 serta memiliki diusahakan sedemikian rupa jauh
budaya perusahaan yang dari ruang dapur. Pada intinya pada
mendukung dan memberikan saat menyimpan semua alat-alat
kontribusi bagi sistem produksi, bahan kimia dan biologis
manajemen K3. sebaiknya sesuai dengan standart
(3)Pelatihan dan kompetensi kerja. operating Procedure (SOP).
Pengembangan dan
penerapan sistem manajemen K3
perusahaan peternakan yang
efektif ditentukan oleh
PRAKTIK
kompetensi kerja dan pelatihan Judul :Menganalisis pedoman keselamatan
dari setiap tenaga kerja di dan kesehatan kerja (K3) ternak
perusahaan tersebut. ruminansia pedaging yang baik yang
(4)Kegiatan pendukung. ada di lingkungan disekitar sekolah.
Kegiatan pendukung dari Tujuan :Siswa mampu menganalisis
sistem manajemen K3 antara petunjuk/ pedoman keselamatan dan
lain: komunikasi, pelaporan dan kesehatan kerja (K3) ternak sapi
pendokumentasian semua potong yang baik, berdasarkan
kegiatan yang berada disuatu pedoman yang di keluarkan oleh
perusahaan peternakan tersebut. departemen pertanian.

9
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

PRAKTIK
Waktu : 4 x 45' ruminansia besar, harus berpartisipasi
Alat dan Bahan : ATK dalam setiap kegiatan keselamatan dan
kesehatan kerja, serta bertanggung
Langkah Kerja :
jawab atas keselamatan dan kesehatan
1. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok, dirinya masing-masing dilingkungan
jumlah anggota kelompok 4-5 orang. kerjanya. Oleh karena itu, sistem
2. Masing-masing kelompok mendapat tugas manajemen K3 dalam penerapannya
untuk mengidentifikasi kondisi kegiatan wajib dilakasanakan oleh pengurus,
ruminansia pedaging di sekolah atau perusahaan dan seluruh tenaga kerja
sekitarnya. sebagai satu kesatuaan, berdasarkan
3. Kelompok mengnalisis di dalam kelompok, perencanaan dan program yang telah
hasil identifikasi dibandingkan dengan disusun dan harus dapat dipastikan
GMP. bahwa implementasi program dapat
dilaksanakan tepat waktu dan konsisten.
4. Kelompok membuat resume hasil analisis .
Implementasi program yang dimaksud
5. Perwakilan kelompok mempresentasikan diantaranya:
hasil diskusi masing-masing kelompok.
a. Memahami Dasar Hukum Pelaksanaan
6. Kelompok yang lain menanggapi, dan K3
7. memberi masukan.
Penerapan sistem manajemen
Masing-masing kelompok keselamatan dan kesehatan kerja ini
menyempurnakan sesuai masukan dan perlu diawali dan dengan pemahaman
tanggapan kelompok yang lain. terhadap peraturan perundangan
8. Buat laporan hasil pengamatan dan diskusi yang terkait dengan pelaksanaan K3,
kelompok. antara lain:
1. Tugas 1) Pasal 27 ayat (2), UUD tahun 1945
a.Buatlah makalah yang berhubungan “Setiap warga negara berhak atas
dengan penerapan K3 di peternakan pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan”.
2. Latihan Soal
2) Undang Undang No.13 tahun 2003
a. Sebutkan 3 dasar hukum pelaksanaan
tentang “Ketenagakerjaan” Pasal
sistem manajemen keselamatan dan
86:
kesehatan kerja !
a) “Setiap pekerja mempunyai hak
b. Sebutkan 3 sumber daya yang harus
untuk memperoleh perlindungan
disediakan oleh pemilik usaha sebagai
atas keselamatan dan kesehatan
konsekuensi pelaksanaan K3 di
kerja, Moral dan kesusilaan dan
perusahaannya!
perlakuan yang sesuai dengan
hak-hak dan martabat manusia
serta nilai nilai agama.
b)Untuk melindungi keselamatan
pekerja guna mewujudkan
produktifitas kerja yang optimal
4. Mengimplementasikan Program K3 Farm
diselenggarakan upaya K3
Tepat Waktu dan Konsisten
c)Perlindungan sebagaimana
Setiap orang atau karyawan yang
dimaksud pada ayat (2)
bekerja dalam suatu perusahaan
dilaksanakan sesuai dengan
peternakan khususnya ternak
peraturan perundang undangan

10
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang berlaku kesehatan kerja.


b. Melaksanakan Ketentuan Penerapan 3)Menerapkan kebijakan keselamatan
K3. dan kesehatan kerja secara efektif.
1)Menjamin komitmen terhadap 4) M e n g u k u r , m e m a n t a u ,
penerapan sistem manajemen K3, mengevaluasi kinerja keselamatan
dan menerapakan kebijakan dan kesehatan kerja serta
keselamatan dan kesehatan kerja. melakukan tindakan perbaikan dan
Komitmen dilakukan dengan cara pencegahannya.
menyediakan sumber daya yang 5)Meninjau secara teratur dan
memadai, yang meliputi: meningkatakan pelaksanaan sistem
a)Membentuk Organisasi dan manajemen K3 secara
menempatkan organisasi berkesinambungan dengan tujuan
keselamatan dan kesehatan meningkatkan kinerja keselamatan
kerja pada posisi yang dapat dan kesehatan kerja.
menentukan keputusan 5. Prosedur K3
perusahaan.
Agar setiap tenaga kerja mendapat
b)Menyediakan anggaran. perlindungan atas keselamatan dalam
c)Menyediakan tenaga kerja yang melakukan pekerjaan, maka setiap unsur
berkualitas. yang ada di dalam organisasi/ instansi/
d)Menyediakan sarana lain yang perusahaan perlu mengetahui dan
diperlukan untuk K3. melaksanakan prosedur K3. Prosedur K3
ini merupakan tahap atau proses suatu
e)Menetapkan tanggung jawab,
kegitan untuk menyelesaikan aktivitas
wewenang, dan kewajiban yang
atau metode (cara) langkah demi
jelas dalam penanganan K3.
langkah secara pasti dalam pekerjaan
f)Membangun dan memelihara dengan memperhatikan keselamatan,
kesadaran, motivasi dan kesehatan, dan keamanan (K3).
keterlibatan seluruh pihak di
Adapun unsur-unsur yang terdapat
perusahaan.
dalam suatu organisasi/ instansi/
Kebijakan K3 memuat perusahaan/ yayasan adalah sebagai
keseluruhan visi dan tujuan berikut.
perusahaan, komitmen dan tekad
a. Tenaga kerja.
melaksanakan K3, dan program
kerja yang mencakup kegiatan Tenaga kerja dalah orang yang
perusahaan secara menyeluruh mampu melakukan pekerjaan, baik di
yang bersifat umum dan atau dalam maupun di luar hubungan kerja,
operasional. Kebijakan K3 dibuat guna menghasilkan jasa atau barang
melalui proses konsultasi antara untuk memenuhi kebutuhan
pengurus/ pengelola dan wakil masyarakat.
tenaga kerja atau karyawan, b. Pengusaha adalah :
kemudian harus dijelaskan, 1)Orang, persekutuan, atau badan
disebarluaskan kepada seluruh hukum yang menyalurkan suatu
tenaga kerja. perusahaan milik sendiri.
2)Merencanakan pemenuhan 2)Orang, persekutuan atau badan
kebijakan, tujuan dan sasaran hukum yang secara berdiri sendiri
penerapan keselamatan dan menjelaskan perusahaan bukan

11
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

miliknya. 4)Faktor ketidakserasian kombinasi


3)Orang, persekutuan, atau badan faktor-faktor produksi yang dikelola
hukum yang berada di Indonesia dalam perusahaan.
dalam huruf a dan b yang Cara mengantisipasi kecelakaan kerja
berkedudukan di luar wilayah 1)Menerapkam prosedur bekerja
Indonesia sesuai dengan SOP (Peserta didik
c. Perusahaan Operational Procedure)
Perusahaan adalah setiap bentuk a)Seluruh unsur yang ada harus
badan usaha yang memperkerjakan mengetahui sarana, peraturan
tenaga kerja dengan tujuan mencari kesehatan dan prosedur
untung atau tidak, baik milik swasta keamanan organisasi.
maupun negara. b)Seluruh staf bekerja sesuai
d. Tempat kerja dengan tugas atau kewajibannya.
Tempat kerja adalah setiap ruangan c)Tenaga kerja yang tidak dapat
atau lapangan tertutup atau terbuka melaksanakan kewajiban harus
bergerak atau tetap tempat tenaga melapor kepada pihak yang
kerja bekerja, atau sering dimasuki berwenang agar ada antisipasi
tenaga kerja untuk keperluan suatu jika timbul masalah.
usaha dan yang terdapat sumber atau 2)Melaksanakan prosedur dengan
sumber-sumber bahaya, baik darat, di memperhatikan K3, yaitu seluruh
dalam tanah, di permukaan air, di unsur yang ada pimpinan, karyawan
dalam air, maupun di udara yang mempunyai “tugas perawatan”
berada di dalam wilayah kekuasaan yang berkaitan dengan masalah K3.
hukum Republik Indonesia.
a)Pimpinan atau pengusaha harus
Pihak pengusaha atau perusahaan menyiapkan dan menyediakan:
melakukan prosedur bekerja dengan
(1)Kesejahteraan, keselamatan,
aman dan tertib dengan cara :
dan kesehatan bagi karyawan/
1) Menetapkan standar K3; tenaga kerja di tempat kerja.
2) Menetapkan tata tertip yang harus (2)Akses yang aman di tempat
dipatuhi; kerja.
3) Menetapkan peraturan-peraturan; (3)Informasi, pelatihan, dan
4) Mensosialisasikan peraturan dan supervisi.
perundang-undangan k3 ini kepada b)Karyawan atau tenaga kerja
seluruh tenaga kerja; dan harus:
5) Memonitor pelaksanaan peraturan- (1)Bekerja sama dengan pimpinan
peraturan. dan tenaga kerja yang lain
Beberapa faktor penyebab secara baik;
timbulnya kecelakaan kerja, antara (2)Bekerja dan menggunakan
lain : peralatan dengan aman;
1) Faktor nasib dari para tenaga kerja; (3) Memerhatikan keselamatan
2) Faktor lingkungan fisik tenaga kerja, dan kesehatan orang lain di
seperti mesin, gedung, ruang, tempat kerja; dan
peralatan; (4)Bekerja sesuai dengan
3) Faktor kelalaian manusia; dan peraturan atau prosedur kerja.

12
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Program Pelayanan Kesehatan a. Pendidikan dan penerangan tentang


Kerja. Sebagaimana pelayanan kesehatan kerja;
kesehatan masyarakat pada b. Pemeliharaan dan peningkatan
umumnya, masyarakat kondisi lingkungan kerja yang sehat;
pekerja yaitu meliputi
c. Peningkatan status kesehatan (bebas
pelayanan preventif, promotif,
penyakit) pada umumnya;
kuratif dan rehabilitatif.
d. Perbaikan status gizi;
6. Pelayanan Preventif
e. Konsultasi psikologi; dan
Pelayanan ini diberikan guna
mencegah terjadinya penyakit akibat f. Olah raga dan rekreasi.
kerja, penyakit menular di lingkungan 8. Pelayanan Kuratif
kerja dengan menciptakan kondisi Pelayanan pengobatan terhadap
pekerja dan mesin atau tempat kerja agar tenaga kerja yang menderita sakit akibat
ergonomis, menjaga kondisi fisik kerja dengan pengobatan spesifik
maupun lingkungan kerja yang memadai berkaitan dengan pekerjaannya maupun
dan tidak menyebabkan sakit atau pengobatan umumnya serta upaya
membahayakan pekerja serta menjaga pengobatan untuk mencegah meluas
pekerja tetap sehat. Kegiatannya antara penyakit menular di lingkungan
lain meliputi: pekerjaan. Pelayanan ini diberikan
a. Pemeriksaan kesehatan yang terdiri kepada tenaga kerja yang sudah
atas: memperlihatkan gangguan
1) Pemeriksaan awal/ sebelum kerja; kesehatan/gejala dini dengan
mengobati penyakitnya supaya cepat
2) Pemeriksaan berkala;
sembuh dan mencegah komplikasi atau
3) Pemeriksaan khusus; penularan terhadap keluarganya
4) Imunisasi; ataupun teman kerjanya.
5) Kesehatan lingkungan kerja; Kegiatannya antara lain meliputi:
6) Perlindungan diri terhadap bahaya a. Pengobatan terhadap penyakit umum;
dari pekerjaan; dan
7) Penyerasian manusia dengan mesin b.Pengobatan terhadap penyakit dan
dan alat kerja; dan kecelakaan akibat kerja.
8)Pengendalian bahaya lingkungan 9. Pelayanan Rehabilitatif
kerja agar ada dalam kondisi aman Pelayanan ini diberikan kepada
(pengenalan, pengukuran dan pekerja karena penyakit parah atau
evaluasi). kecelakaan parah yang telah
7. Pelayanan Promotif mengakibatkan cacat, sehingga
menyebabkan ketidakmampuan
Peningkatan kesehatan (promotif)
permanen, baik sebagian atau seluruh
pada pekerja dimaksudkan agar keadaan
kemampuan bekerja yang biasanya
fisik dan mental pekerja senantiasa
mampu dilakukan sehari-hari.
dalam kondisi baik. Pelayanan ini
diberikan kepada tenaga kerja yang Kegiatannya antara lain meliputi:
sehat dengan tujuan untuk a. Latihan dan pendidikan pekerja untuk
meningkatkan gairah kerja, efisiensi dan dapat menggunakan kemampuannya
daya produktifitas kerja yang masih ada secara maksimal;
b.Penempatan kembali tenaga kerja
Kegiatannya antara lain meliputi:

13
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang cacat secara selektif sesuai debu tak beterbangan di


kemampuannya; dan udara. Pengeboran basah
c.Penyuluhan pada masyarakat dan (wet drilling) untuk
pengusulan agar mau menerima mengurangi debu yang ada
tenaga kerja yang cacat akibat kerja. di udara. Debu jika di
semprot dengan uap air
10.Bahaya Potensial di Laboratoria Teknik
akan ber-flocculasi lalu
Fisika.
mengendap.
Bahaya potensial di Laboratoria
(2)Menggunakan alat: scrubber,
Teknik Fisika dibagi menjadi lima
elektropresipitator, ventilasi
perantara diantaranya: chemical agent,
umum.
Physical agent, biological agent,
psychological agent, ergonomical agent/ 2) Pencegahan terhadap sumber:
mecanical agent. diusahakan debu tidak keluar
dari sumber yaitu dengan
a. Chemical agent
pemasangan local exhauster.
Bahan kimia yang berpotensi
3)Perlindungan diri terhadap
menimbulkan bahaya di Laboratorium
pekerja antara lain berupa
adalah:
tutup hidung atau masker.
1) Asam Nitrat (HNO3)
2. Kebisingan
2) Asam Sulfat ( H2SO4)
Bising dapat diartikan sebagai
3) Asam Klorida (HCL) suara yang timbul dari getaran-
4) N-Hexane getaran yang tidak teratur dan
5) Aseton periodik, kebisingan merupakan
suara yang tidak dikehendaki.
6) Asam Peroksida (H2O2)
Manusia masih mampu mendengar
b. Physical agent bunyi dengan frekuensi antara 16-
1. Debu 20.000 Hz, dan intensitas dengan
Debu dan uap/asap (fume) nilai ambang batas (NAB) 85 dB (A)
merupakan salah satu sumber secara terus menerus. Intensitas
gangguan yang tidak dapat lebih dari 85 dB dapat menimbulkan
diabaikan. Dalam kondisi tertentu gangguan dan batas ini disebut
debu merupakan bahaya yang critical level of intensity.
dapat menimbulkan kerugian Kebisingan merupakan masalah
besar. Tempat kerja yang prosesnya kesehatan kerja yang timbul di
menyebabka pengurangan laboratoria teknik fisika. Sumber
kenyamanan kerja, gangguan kebisingan berasal aktivitas
penglihatan, gangguaan fungsi faal dilaboratorium material logam atau
paru-paru, bahkan dapat dari peralatan praktikum atau
menimbulkan keracunan umum. penelitian (misalnya bising dari
kompresor).
a) Pengontrolan Debu dalam Ruang
Kerja: A. Gangguan Kebisingan di Tempat
Kerja
1) Metode pencegahan terhadap
debu dan uap ialah: Pengaruh utama dari
kebisingan terhadap kesehatan
(1)Memakai metode basah:
adalah kerusakan pada indera-
Lantai disiram air supaya
indera pendengar, yang

14
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menyebabkan ketulian progresif. atau menyekat mesin atau alat


Gangguan kebisingan di tempat yang yang mengeluarkan bising.
kerja dapat dikelompokkan Pada dasarnya untuk menutup
sebagai berikut: mesin mesin yang bising adalah
3. Gangguan Fisiologis sebagai berikut:
Gangguan fisiologis adalah 1) M e n u t u p m e s i n s e r a p a t
gangguan yang mula-mula timbul mungkin.
akibat bising dengan kata lain a)Mengolah pintu-pintu dan
fungsi pendengaran secara semua lobang secara
fisiologis dapat terganggu. akustik.
Pembicaraan atau instruksi dalam b)Bila perlu mengisolasi mesin
pekerjaan tidak dapat didengar dari lantai untuk
secara jelas sehingga dapat mengurangi penjalaran
menimbulkan kecelakaan kerja. getaran.
Pembicara terpaksa berteriak-
2) Menghilangkan kebisingan
teriak, selain memerlukan tenaga
dari sumber suara.
ekstra juga menimbulkan
kebisingan. Kebisingan juga dapat Menghilangkan kebisingan
mengganggu cardiac output dan dari sumber suara dapat
tekanan darah. dilakukan dengan
menempatkan perendam
4. Gangguan Psikologis
dalam sumber getaran.
Gangguan fisiologis lama-lama
3) Mengadakan perlindungan
bisa menimbulkan gangguan
terhadap karyawan.
psikologis. Suara yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan Usaha melindungi karyawan
stress, gangguan jiwa, sulit dari kebisingan di lingkungan
konsentrasi dan berpikir, dan lain- kerja dengan memakai alat
lain. pelindung diri untuk telinga
atau personal protective device
5. Gangguan Patologis Organis
yaitu berupa ear plugs dan ear
Gangguan kebisingan yang muffs.
paling menonjol adalah
6. Suhu Udara
pengaruhnya terhadap alat
pendengaran atau telinga, yang Suhu tubuh manusia yang dapat
dapat menimbulkan ketulian yang kita raba/rasakan tidak hanya
bersifat sementara hingga didapat dari metabolisme, tetapi
permanen. juga dipengaruhi oleh panas
lingkungan. Makin tinggi panas
Pengendalian Kebisingan di
lingkungan, semakin besar pula
lingkungan kerja.
pengaruhnya terhadap suhu tubuh.
a.Menghilangkan transmisi Sebaliknya, semakin rendah suhu
kebisingan terhadap pekerja. lingkungan, makin banyak pula
Untuk menghilangkan atau panas tubuh akan hilang. Dengan
mengurangi transmisi kebisingan kata lain, terjadi pertukaran panas
terhadap pekerja dapat dilakukan antara tubuh manusia yang didapat
dengan isolasi tenaga kerja atau dari metabolisme dengan tekanan
mesin yaitu dengan menutup panas yang dirasakan sebagai

15
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kondisi panas lingkungan. Selama 7. Kelembaban Udara


pertukaran ini serasi dan seimbang, Kelembaban adalah banyaknya
tidak akan menimbulkan gangguan, air yang terkandung dalam udara,
baik penampilan kerja maupun biasa dinyatakan dalam persentase.
kesehatan kerja. Kelembaban ini berhubungan atau
Tekanan panas yang berlebihan dipengaruhi oleh suhu udara, dan
merupakan beban tambahan yang secara bersama-sama antara suhu,
harus diperhatikan dan kelembaban, kecepatan udara
diperhitungkan. Beban tambahan bergerak dan radiasi panas dari
berupa panas lingkungan dapat udara tersebut akan mempengaruhi
menyebabkan beban fisiologis keadaan tubuh manusia pada saat
misalnya kerja jantung menjadi menerima atau melepaskan panas
bertambah. Nilai ambang batas dari tubuhnya. Suatu keadaan
untuk cuaca (iklim) kerja adalah 21o dengan suhu udara sangat panas
C – 30o C suhu basah. Suhu efektif dan kelembaban tinggi, akan
bagi pekerja di daerah tropis adalah menimbulkan pengurangan panas
22o C – 27o C. Yang dimaksud dari tubuh secara besar-besaran
dengan suhu efektif adalah suatu karena sistem penguapan. Pengaruh
beban panas yang dapat diterima lain adalah makin cepatnya denyut
oleh tubuh dalam ruangan. Suhu jantung karena makin aktifnya
efektif akan memberikan efek yang peredaran darah untuk memenuhi
nyaman bagi orang yang berada di kebutuhan oksigen, dan tubuh
luar ruangan. Cuaca kerja yang manusia selalu berusaha untuk
diusahakan dapat mendorong mencapai keseimbangan antara
produktivitas antara lain dengan panas tubuh dengan suhu di
pengondisian udara di tempat kerja. sekitarnya.
Kesalahan-kesalahan sering 8. Pencahayaan
dibuat dengan membuat suhu Pada umumnya pekerjaan
terlalu rendah yang berakibat memerlukan upaya penglihatan.
keluhan-keluhan dan kadang diikuti Untuk melihat manusia
meningkatnya penyakit membutuhkan pencahayaan. Oleh
pernafasan. Sebaiknya sebab itu, salah satu masalah
diperhatikan hal-hal sebagai lingkungan di tempat kerja yang
berikut: harus diperhatikan adalah
a) Suhu di-set pada 25o C – 26o C. pencahayaan. Pencahayaan yang
b) Penggunaan AC di tempat kerja kurang memadai merupakan beban
perlu disertai pemikiran tentang tambahan bagi pekerja, sehingga
keadaan pengaturan suhu di dapat menimbulkan gangguan
rumah. performance (penampilan) kerja
yang akhirnya dapat memberikan
c) Bila perbedaan suhu di dalam dan
pengaruh terhadap kesehatan dan
luar lebih 5oC, perlu adanya
keselamatan kerja.
suatu kamar adaptasi.
Contoh: suhu panas dari kompor, 9. Radiasi
preheating furnace, porcelain Sumber radiasi dapat berasal dari
furnace, pengecoran logam, dan alam dan buatan. Dampak radiasi
lain-lain. terhadap kesehatan tergantung

16
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pada lamanya terpapar, jumlah yang 4. Memberi kesempatan atau


diserap, tipe dan lebih spesifik lagi jalan menyelamatkan diri pada
adalah panjang gelombang. waktu kebakaran atau
Pancaran yang paling berbahaya kejadian-kejadian lain yang
adalah gelombang pendek, berbahaya;
termasuk ionisasi dan radiasi sinar 5.Memberi pertolongan pada
ultraviolet. Akibat radiasi kecelakaan;
ultraviolet, pada umumnya 6. M e m b e r i a l a t - a l a t
mengenai mata dan kulit, bila
perlindungan diri pada para
mengenai mata dapat
pekerja;
menyebabkan conjuctivitis.
7.Mencegah dan mengendalikan
B.Mendeskripsikan Keselamatan
timbul atau menyebar luasnya
dan Kesehatan Kerja (K3)
suhu, kelembaban, debu,
Yang dimaksud dengan kotoran, asap, uap, gas,
pengendalian keselamatan dan hembusan angin, cuaca, sinar
kesehatan kerja (K3) adalah radiasi, suara dan getaran;
langkah atau tahapan yang
8.Mencegah dan mengendalikan
dilakukan untuk mengurangi atau
timbulnya penyakit akibat kerja
mencegah terjadinya berbagai
baik fisik, psikis, keracunan,
kecelakaan ditempat kerja. Jenis
infeksi dan penularan;
kecelakaan yang terjadiantara
lain karena faktor pekerja itu 9.Memperoleh penerangan yang
sendiri (kemampuan, cukup dan sesuai;
pengetahuan dan ketrampilan), 10.Menyelenggarakan suhu dan
faktor salah prosedur kelembaban udara yang baik;
penggunaan alat dan faktor 11.M e n y e l e n g g a r a k a n
lingkungan sekitar proses kerja penyegaran udara yang cukup;
berlangsung serta faktor
12Memelihara kebersihan,
manajemen kerja.
kesehatan dan ketertiban;
Keselamatan dan Kesehatan
13Memperoleh keserasian antara
Kerja (K3) dapat dideskripsikan
tenaga kerja, alat kerja,
sebagai persyaratan untuk
lingkungan, cara dan proses
meningkatkan produktivitas
kerja;
kerja para pekerja atau karyawan
perusahaan. Undang-Undang 14M e n g a m a n k a n d a n
Republik Indonesia Nomor 1 memperlancar pengangkutan
Tahun 1970 tentang orang, bina tang, tanaman atau
Keselamatan Kerja dijelaskan barang;
bahwa ditetapkan syarat-syarat 15M e n g a m a n k a n d a n
keselamatan kerja yaitu untuk : memelihara segala jenis
1. Mencegah dan mengurangi bangunan;
kecelakaan; 16.M e n g a m a n k a n d a n
2. Mencegah, mengurangi dan memperlancar pekerjaan
memadamkan kebakaran; bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
3. Mencegah dan mengurangi
bahaya peledakan; 17Mencegah terkena aliran listrik

17
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang berbahaya; dan yang dapat mengakibatkan


18M e n y e s u a i k a n d a n kecelakaan kerja seperti peledakan,
m e n y e m p u r n a k a n kebakaran, pencemaran dan
pengamanan pada pekerjaan penyakit akibat kerja, wajib
yang bahaya kecelakaannya menerapkan sistem manajemen K3.
menjadi bertambah tinggi. Ayat (2) sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
Selanjutnya dalam Undang-
wajib dilaksanakan oleh pengurus,
Undang Republik Indonesia Nomor
pengusaha dan seluruh tenaga
1 Tahun 1970 dijelaskan bahwa
kerja sebagai satu kesatuan.
kewajiban dan atau hak tenaga kerja
adalah untuk : Okasatria Novyanto (2008)
menjelaskan bahwa Sistem
1.Memberikan keterangan yang
Manajemen Keselamatan dan
benar bila diminta oleh pegawai
Kesehatan Kerja (SMK3) adalah
pengawas dan atau keselamatan
bagian dari sistem manajemen
kerja;
keseluruhan yang meliputi struktur
2.Memakai alat perlindungan diri organisasi, perencanaan, tanggung
yang diwajibkan; jawab, pelaksanaan, prosedur,
3.Memenuhi dan mentaati semua proses dan sumber daya yang
syarat-syarat keselamatan dan dibutuhkan bagi pengembangan,
kesehatan kerja yang diwajibkan; penerapan, pencapaian, pengkajian
dan dan pemeliharaan kebijakan K3
4.Meminta pada Pengurus agar dalam rangka pengendalian risiko
dilaksanakan semua syarat ke yang berkaitan dengan kegiatan
selamatan dan kesehatan kerja kerja guna terciptanya tempat kerja
yang diwajibkan. yang aman, efisien dan produktif.
Menindaklanjuti upaya untuk Tujuan dari SMK3 adalah
menyongsong dan sekaligus terciptanya sistem K3 di tempat
memenangkan era perdagangan kerja yang melibatkan segala pihak
bebas, maka pemerintah Indonesia sehingga dapat mencegah dan
dalam hal ini Departemen Tenaga mengurangi kecelakaan dan
Kerja dan Transmigrasi penyakit akibat kerja dan
(Depnakertrans) telah menerbitkan terciptanya tempat kerja yang aman,
suatu peraturan yang berkaitan efisien, dan produktif. Sedangkan
dengan manajemen K3. Peraturan manfaat yang diperoleh dari
tersebut adalah Peraturan Menteri penerapan SMK3 bagi industri atau
Tenaga Kerja Per.05/MEN/1996 perusahaan yakni :
tentang Sistem Manajemen 1. Mengurangi jam kerja yang hilang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. akibat kecelakaan kerja;
Dalam Permenaker di atas, pada 2.Menghindari kerugian material
pasal 2 ayat (1) dinyatakan bahwa dan jiwa akibat kecelakaan kerja;
setiap perusahaan yang
3.Menciptakan tempat kerja yang
mempekerjakan tenaga kerja
efisien dan produktif karena
sebanyak seratus orang atau lebih
tenaga kerja merasa aman dalam
dan atau mengandung potensi
bekerja;
bahaya yang ditimbulkan oleh
karakteristik proses bahan produksi 4.Meningkatkan image pasar

18
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

terhadap perusahaan; C. Keselamatan kerja di tempat kerja


5.Menciptakan hubungan yang Kesadaran tentang penerapan K3
harmonis antara karyawan dan dewasa ini semakin meningkat,
perusahaan; dan terutama pada organisasi perusahaan
6.Perawatan terhadap mesin dan yang bergerak di bidang usaha
peralatan semakin baik, sehingga peternakan.
membuat umur alat semakin 1.Instruksi Kerja Pengendalian Risiko
lama. Dalam melaksanakan pekerjaan,
kecelakaan dapat terjadi secara tak
terduga. Untuk menghindari dan
meminimalkan terjadinya
TUGAS APLIKASI KONSEP kecelakaan maka perlu disusun
instruksi kerja. Pembuatan instruksi
Berdasarkan pembahasan tentang deskripsi kerja disesuaikan dengan keadaan
K3 di atas, lakukan wawancara dengan tenaga peralatan yang dipakai. Ada
kerja dan atau pengusaha dari suatu beberapa hal yang harus dilakukan
perusahaan yaitu berkisar tentang : atau disiapkan oleh perusahaan
1. Apakah pekerja dan atau pengusaha untuk menghindari ter jadinya
mengetahui tentang K3 ? kecelakaan kerja, antara lain :
2. Apakah pekerja mengetahui keuntungan a.Pada setiap laboratorium atau
bagi pekerja bila K3 diterapkan pada suatu bengkel atau ruangan dibuatkan
perusahaan? tata tertib yang harus dipatuhi
3. Apakah pekerja memperhatikan atau oleh semua orang yang akan
menerapkan K3 pada saat bekerja di tempat masuk ke dalam lab atau ruangan.
kerja? Dalam tata tertib tersebut perlu
dijelaskan hal-hal yang harus
4. Apakah pengusaha mengetahui peraturan dilakukan dan tidak boleh
Menteri Tenaga Kerja tentang K3? dilakukan serta ancaman sanksi
5. A p a k a h pengusaha mengetahui yang akan dikenakan jika
keuntungan bagi perusahaan bila K3 melanggar tata tertib.
diterapkan pada suatu perusahaan? b.Setiap alat yang dioperasikan
6. Apakah perusahaan memiliki struktur dengan menggunakan mesin
organisasi K3? harus dibuatkan instruksi
7. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ kerjanya. Instruksi kerja tersebut
pekerja yang memahami K3 dan tidak langsung ditempelkan pada alat
memahami K3! atau di tempat-tempat tertentu
8. Buatlah catatan dan hitung jumlah orang/ sedemikian rupa, sehingga setiap
pekerja yang memperhati kan atau operator alat yang akan
menerapkan K3 pada saat bekerja! menggunakan alat dapat
membaca petunjulk peng
9. Apa yang dapatpeserta didik lakukan bila operasian alat. Hal ini untuk
para pekerja belum mengetahui K3? menghindari terjadinya
10.Apa yang dapatpeserta didik lakukan bila kesalahan prosedur dalam
para pekerja tidak menerap kan K3? pengoperasian alat. Selain itu,

19
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dengan adanya petunjuk Persyaratan Keselamatan untuk


pengoperasian maka siapa pun Perkakas, Mesin dan Bahan Kimia
yang akan mengoperasikan alat Berbahaya
tersebut dapat terhindar dari Mengingat sangat bervariasinya
kecelakaan yang dapat perkakas, mesin, bahan kimia
menyebabkan kecelakaan berbahaya dan cara kerja yang
operator atau kerusakan alat. digunakan dalam bidang peternakan,
c. Pada setiap ruangan agar dibuat maka tidak semuanya akan
kan poster-poster keselamatan dibicarakan, baik dalam kaitan dengan
kerja dan label-label yang pemilihan perkakas, mesin dan bahan
menunjukkan bahaya kecelakaan kimia berbahaya tetapi prinsip-prinsip
yang mungkin saja terjadi. umum akan diuraikan .
Pembuatan label dan poster a. Syarat-syarat umum
tersebut harus dibuat
Semua perkakas, mesin dan bahan
sedemikian rupa sehingga
kimia berbahaya yang digunakan
mudah dibaca bagi setiap orang.
dalam peternakan harus :
d. Bahan-bahan berbahaya seperti
1)Memenuhi syarat keselamatan
bahan kimia, fungisida,
dan kesehatan kerja sesuai ke
bakterisida, rodentisida,
tentuan dalam peserta didik
herbisida, insektisida, pupuk
internasional atau nasional dan
anorganik dan sebagainya,
rekomendasi dari pihak
diberikan label danpeserta didik
berwenang, apabila tersedia;
dengan menggunakan lambang
atau tulisan peringatan pada 2)Digunakan hanya untuk pekerjaan
wadah adalah suatu tindakan yang telah dirancang atau
pencegahan yang sangat dikembangkan, kecuali jika suatu
penting. penggunaan tambahan yang
diusulkan telah dinilai oleh
e A n e k a l a b e l d a n
seorang yang kompeten dan
pemberianpeserta didik,
telah dinyatakan aman
diberikan sesuai dengan sifat
penggunaannya.
bahan yang ada. Beberapa label
dan pemberianpeserta didik 3)Digunakan atau dioperasikan
dapat dipakai dengan oleh para pekerja yang telah
menggunakan lambang yang dinilai berkompeten dan atau
sudah diketahui secara umum. memiliki sertifikat keterampilan
Dengan demikian pekerja yang sesuai.
mudah mengenal dan merespon 4)Perkakas, mesin dan peralatan
maksud dan tujuan label harus mempunyai disain dan
ataupeserta didik atau lambang konstruksi yang baik, dengan
yang telah dipasang. mempertimbangkan prinsip
2. Dasar-dasar Keselamatan Kerja dan kesehatan, keselamatan dan
Risiko ergonomik, dan mereka harus
dipelihara dengan kondisi yang
Beberapa ketentuan yang
baik.
membahas dasar-dasar
keselamatan kerja dan risiko 5)Setiap perkakas, mesin dan
adalah sebagai berikut : peralatan harus secara rutin

20
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

diperiksa berdasarkan suatu Peralatan tangan


penilaian yang lengkap dari b.Penggunaan peralatan tangan
semua kriteria terkait harus banyak digunakan untuk jenis-jenis
digunakan saat pemilihan suatu pekerjaan yang ringan dan
mesin. Hal ini membantu untuk memerlukan spesifikasi kerja
menciptakan suatu Iingkung an tertentu. Ada beberapa hal yang
kerja yang sehat dan produktif harus diperhati kan dalam
serta memastikan bahwa mesin penggunaan peralatan tangan, yaitu
tersebut tepat untuk tujuan yang
1)Peralatan tangan untuk
dimaksudkan.
memotong dan memisahkan
6)Pengusaha atau produsen alat benda harus dibuat dari baja
dan mesin harus menyediakan berkualitas baik sehingga
instruksi dan informasi K3 yang menjaga sisi pemotongan dan
jelas dan menyeluruh tentang efektivitasnya dengan
penggunaan dan pemeliharaan pemeliharaan minimum.
perkakas dan bahan kimia ber
2) Bagian alas dari suatu alat untuk
bahaya bagi operator/ pengguna.
memotong dan memisahkan
7)Peralatan harus dirancang agar harus dipasang dengan aman
gampang dan aman dalam pada tangkai dengan suatu alat
pemeliharaan dan sedikit efektif, sebagai contoh baji, paku
perbaikan di tempat kerja. Para keling atau baut.
pekerja harus dilatih untuk
3) Tangkai harus memberikan suatu
melakukan pemeliharaan dan
genggaman yang kuat dan harus
perbaikan kecil pada mesin dan
terbuat dari kayu berkualitas
peralatan mereka. Jika tidak bisa
baik atau bahan lain yang sesuai
dilakukan, seorang yang
kompeten harus mudah 4)Spesifikasi perkakas, seperti
dihubungi dari tempat kerja. ukuran, panjang tangkai dan
Fasilitas untuk perbaikan dan berat harus sesuai untuk
pemeliharaan peralatan dan memenuhi ke butuhan dari
perkakas harus di sediakan. pekerjaan dan keadaan fisilk dari
Disarankan penyediaan fasilitas pemakai.
perbaikan dan pemeliharaan 5)Jika tidak digunakan, perkakas
peralatan dan perkakas dekat bersisi tajam harus diberi sarung
dengan tempat berteduh atau dengan alat yang sesuai.
fasilitas perumahan. c. Mesin PorTabel
8)Pada tempat perbaikan harus 1)Kendali mesin seperti gergaji
disediakan fasilitas bengkel rantai, disk mill dan pemotong
dengan perkakas dan peralatan karkas ditempatkan dengan
pemeliharaan yang sesuai, agar nyaman dan fungsinya ditandai
pekerjaan pemeliharaan dan dengan jelas.
reparasi dilaksanakan dalam
2)Posisi dan dimensi tangkai harus
kondisi aman, tanpa terganggu
nyaman bagi operator dalam
oleh kondisi cuaca yang buruk,
semua sikap kerja normal.
serta tidak mengganggu
lingkungan di sekitar bengkel. 3)Tingkat kebisingan, getaran dan
emisi buangan yang berbahaya

21
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

harus serendah mungkin sesuai 8) Rem parkir harus mampu untuk


dengan kemajuan teknologi. menjaga mesin dan beban
4)Bahan bakar dan minyak pelumas lajunya pada saat dioperasikan
yang digunakan harus dapat pada lahan yang miring,
didaur ulang secara biologis 9) P i p a p e m b u a n g a n h a r u s
(ramah lingkungan) sehingga dilengkapi dengan penangkap
mengurangi bahaya polusi gas percikan. Mesin yang dilengkapi
buang dan tumpahan. dengan turbo chargers tidak
5)Semua alat pelindung harus pada memerlukan penangkap
tempatnya dan secara teratur percikan.
diperiksa kerusakan yang timbul. e.Pakaian dan Peralatan Pelindung
d. Permesinan otomatis atau mesin Kerja
konvensional Penggunaan pakaian dan
1)Mesin harus dilengkapi dengan peralatan pelindung kerja, sangat
alat penahan goncangan, tempat dibutuhkan bagi pekerja. Kesadaran
duduk dapat disetel sepenuhnya tersebut perlu dipelihara dan
untuk pengemudi dan dipasang ditingkatkan untuk mencapai mutu
sabuk pangaman yang sesuai. keselamatan dan kesehatan kerja
serta lingkungan hidup.
2)Ruang operator harus dirancang
dan ditempatkan sehingga sesuai 1) Pakaian kerja. Pakaian kerja yang
dengan ukuran badan operator dipakai di lapangan, bagi pekerja
yang kemungkinan besar meng bidang peternakan, harus
gunakan mesin tersebut. memenuhi beberapa kriteria,
secara umum adalah :
3)Cara masuk dan keluar dari mesin,
seperti anak tangga, tangga dan 2) Pakaian kerja harus dibuat dari
pintu, harus di rancang untuk bahan yang menjaga badan
menyediakan tumpuan tangan pekerja tetap kering dan berada
dan kaki dengan suatu ketinggian pada temperatur yang nyaman.
dan jarak yang nyaman. Untuk bekerja di daerah yang
beriklim panas dan kering,
4)Mesin harus dilengkapi dengan
pakaian yang sesuai harus
struktur perlindungan berguling,
digunakan untuk menghindari
5)Kabin tempat operator bekerja radiasi panas yang berlebihan
harus memenuhi persyaratan dan memudahkan pengeluaran
dan dilindungi dari obyek yang keringat.
jatuh.
3) Pakaian pelindung yang sesuai
6)Mesin harus dilengkapi suatu alat harus disediakan jilka ada suatu
penyetop yang tidak dapat risiko radiasi UV atau potensi
kembali sendiri, mudah dicapai, bahaya biologis, seperti jamur,
danpeserta didik dengan jelas infeksi dan ternak.
dari posisi kerja normal operator.
4)Penggunaan alat pelindung diri
7)Untuk mesin-mesin yang harus dianggap sebagal suatu
menggunakan sistem transmisi upaya terakhir, bila pengurangan
atau kopling, maka jika tidak risiko dengan cara-cara teknis
dipakai, persneling harus dalam atau organisatoris tidak mungkin
keadaan tersambung. dilakukan. Hanya dalam keadaan

22
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ini alat pelindung diri yang di lapangan. Jenis sepatu yang


berhubungan dengan risiko digunakan adalah jenis sepatu
spesifik tersebut digunakan. bot, yang terbuat dari karet
5) Bila pekerjaan dilakukan dengan atau plastik.
menggunakan bahan kimia c) Topi pengaman (Helmet); Jenis
berbahaya, alat pelindung diri alat ini digunakan untuk
harus disediakan sesuai melindungi kepala dari
keselamatan dalam penggunaan kemungkinan benda-benda
bahan kimia ditempat kerja. jatuh di lapangan. Misalnya,
6)Alat pelindung diri harus pada saat memanen buah.
memenuhi standar internasional d) Pelindung atau penutup mata.
atau nasional. Janis alat ini dipakai untuk me
7) Alat pelindung diri lindungi mata pada saat
bekerja di lapangan, baik dari
Ada beberapa jenis alat
terik matahari maupun dari
pelindung diri untuk bidang
benda-benda yang berbahaya
pekerjaan peternakan di
di lapangan seperti debu,
lapangan sesuai dengan jenis
ataupun pada saat bekerja di
pekerjaanya antara lain: sarung
laboratorium.
tangan, sepatu lapangan, topi
pengaman, penutup muka, e) A l a t p e l i n d u n g m u l u t
penutup mata, penutup telinga, (masker). Alat ini berfungsi
dan penutup mulut. melindungi mulut dan hidung
dari bahan berbahaya saat
a) Sarung tangan dipergunakan
bekerja di lapangan yakni
untuk berbagai kegiatan bila
menggunakan pestisida, gas
menggunakan bahan kimia
beracun atau debu.
beracun, seperti mencampur
pestisida, mencapur pupuk 3. Pelaksanaan Kerja Berdasarkan
dan sebagainya. Untuk jenis Rekomendasi Aman, Pengujian dan
sarung tangan yang dipakai Sertifikasi Peralatan
adalah sarung tangan yang Untuk menjamin agar tidak
terbuat dari karet tidak tembus terjadi kecelakaan atau hambatan
bahan cairan. Sedangkan pada saat kegiatan dilaksanakan,
untuk pekerjaan di maka alat alat yang akan
laboratorium biasanya dipergunakan harus terlebih dahulu
menggunakan sarung tangan dilakukan pengecekan yaitu
yang terbuat dari serat asbes memastikan bahwa alat-alat
tahan panas. tersebut berfungsi sesuai
b) S e p a t u l a p a n g a n rancangan dan dibuat memenuhi
dipergunakan jika jenis syarat keselamatan kerja.
pekerjaan yang digunakan
adalah jenis pekerjaan
lapangan. Alat ini digunakan
untuk melindungi kaki pada
saat bekerja di lapangan dari
gigitan serangga atau
pekerjaan lain yang berbahaya
Gambar 1.2 Sepatu Lapangan
Sumber: tokopedia.com

23
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

b. Pemasangan transformator,
panel, sakelar, motor, dan
alat-alat listrik lainnya, di
tempat kerja harus
dilaksanakan sedemikian
sehingga tidak terdapat
bahaya kontak dengan
bagian-bagian yang
Gambar 1.3 Pelindung Kepala (Helmet) bertegangan.
Sumber mediak3.com
c. M a n a k a l a r u a n g a n d a n
persyaratan pelayanan
memungkinkan, alat alat dan
pesawat listrik harus di
tempatkan dalam ruangan
terpisah yang ukurannya
memadai, dan hanya
orang-orang berkompeten
boleh masuk ke dalam ruang
tersebut.
Gambar 1.4 Pelindung Mulut
Sumber: tokootomotif.com d. Jika alat-alat atau pesawat
listrik terpaksa ditempatkan di
Pengujian peralatan tersebut
tempat kerja dalam ruang
harus dilakukan oleh lembaga atau
produksi, harus dibuat pagar
institusi yang berwenang menguji
pengaman untuk melindungi
dan memiliki sertifikat untuk
bagian atau penghan tar yang
peralatan yang menggunakan
bertegangan.
mesin dan sensitifitas tinggi.
Sedangkan untuk peralatan manual, e. Pagar pengaman berfungsi
jika memungkinkan operator dapat mencegah kecelakaan. Rangka
melakukannya sendiri. Pengujian pagar dapat terbuat dari kayu,
dilakukan secara reguler, dan hasil besi pipa, besi siku, kawat baja,
pengujian dilaporkan kepada besi pelat berlubang atau
perusahaan, untuk dilakukan tindak plastik. Dalam hal ini, kayu
an semestinya. Peralatan yang me kering atau plastik memiliki
menuhipeserta didikkeselamatan sifat yang lebih bailk, karena
kerja diterbitkan sertifikat. zat-zat tersebut tidak
Sedangkan peralatan yang rusak, menghantarkan listrik. Namun,
disarankan untuk diperbaiki agar kayu memiliki kerugian karena
dapat berfungsi se bagaimana mudah terbakar. Rangka besi
mestinya. harus disertai hubungan ke
tanah secara tepat.
4. Risiko Pekerjaan Diidentifikasi dan
Tindakan Diambil untuk f. Perlu dipasang papanpeserta
Mengurangi Risiko didik larangan masuk bagi
mereka yang tidak
Pedoman instalasi dan
berkepentingan dan disertai
syarat-syarat perlengkapan listrik
peringatan "Awas bahaya
yaitu sebagai berikut:
listrik".peserta didik
a. Pemasangan peralatan listrik

24
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

peringatan di pasang pada yang terbuka, karena bagian


tempat masuk ke ruangan, terbuka yang bertegangan akan
dengan huruf yang jelas dan menimbulkan bahaya tekanan
mudah dibaca. arus listrik sehingga dapat
g. Terdapat kesesuaian dalam mengakibatkan loncatan api, bila
banyak hal mengenai sakelar diputuskan arusnya.
norma-norma bagi pagar c. Sakelar tuas harus tertutup, tutup
pengaman untuk mesin dan dan poros pegangan (handel)
pesawat listrik. harus dihubungkan ke tanah.
h. Petugas perawatan peralatan d.Sakelar tuas harus di pasang
listrik harus tahu benar sedemikian rupa sehingga
bahaya-bahaya yang berkaitan bagian yang dapat digerakkan
dengan instalasi listrik dan dalam keadaan tidak ada
peralatan lainnya, hubungan (tidak bertegangan).
i. Bahaya akibat listrik harus e.Bila dipakai sakelar pemisah
dipertimbangkan pada untuk tegangan tinggi, sakelar
perencanaan pembuatan tutup harus dipasang di luar batas
pengaman bagi panel listrik. jangkauan tangan dan
j. Pemasangan instalasi listrik pelayanannya dilakukan dengan
harus memenuhi persyaratan menggunakan tongkat
yang ditetapkan dalam pengaman.
Peraturan Instalasi Listrik f. Bila pemasangan seperti butir 3
( P U L L ) d a n dan 4 tidak dimungkinkan,
peraturan-peraturan lain sakelar tersebut harus tertutup
tentang ke selamatan kerja atau di pagar secara tepat agar
listrik. tidak membahayakan, sedangkan
k. Pemasangan instalasi listrik di pelayanannya tetap dilakukan
perusahaan dan tempat kerja, dengan memakai tongkat
tergantung dari konstruksi pengaman.
bangunan, ukuran dan g.Untuk keperluan pemakaian
pembagian beban, secara umum, dianjurkan agar di
penempatan mesin-mesin, pakai sakelar putar dan tombol
pesawat dan alat listrik, tekan, karena bagian yang
keadaan ruang kerja seperti bertegangan berada di tempat
berdebu, panas, lembab, dan tertutup. Sakelar yang dapat
lain-lain menimbulkan loncatan api harus
5. Sakelar di pasang dalam peta
penghubung.
a. Apapun tipe sakelar, yaitu tombol
tekan, tuas, putar atau otomatis, h.Setiap sakelar harus disertai
harus memenuhi syarat suatu petunjuk untuk posisi
keselamatan. Sakelar untuk tertutup atau terbuka.
keperluan motor, pesawat listrik, 6. Sekring dan pengaman otomatis
instalasi cahaya dan tenaga, a. Instalasi atau pesawat listrik di
harus ditutup. amankan dengan penggunaan
b.Tidak boleh dipakai sakelar tuas sekring atau pengaman otomatis.

25
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

b. Sekring dan pengaman otomatis tinggi, untuk arus yang besar, dan
memutuskan arus, manakala juga untuk instalasi tegangan
terjadi arus lebih sebagai akibat rendah.
ke salahan hubungan tanah, Bekerjanya pengaman
hubungan pendek dan beban otomatis ada yang bersifat sesaat
lebih. dan ada pula yang disertai
c.Pengaman arus lebih yang di perlengkapan perlam batan
tempatkan pada setiap bagian ins waktu. Menurut bekerjanya
talasi yang diamankan, harus pengaman otomatis tergantung
memiliki jenis dan ukuran yang pada jenis termis dan jenis
sesuai, yaitu memutus arus magnetis. Pengaman otomatis
apabila arus yang lebih dari batas jenis termis bekerja atas dasar
yang ditentukan melaluinya. peningkatan suhu, maka
d.Pemasangan sekring pada tergantung pada suhu ruangan
mesin-mesin dan peralatan sedangkan pengaman otomatis
listrik tidak hanya ditentukan jenis magnetis, bekerja atas dasar
oleh kekuatan arus, tetapi juga kuat arus yang melalui jaringan
oleh tenaga listrik yang tersedia instalasi. AIat listrik memiliki
dari transformator atau ukuran pengaman otomatis untuk
generator, kemungkinan dipasang. Perawatan terhadap
terjadinya hubungan tanah, pengaman otomatis dilaku kan
beban lebih dan hubungan oleh tenaga ahli yang berpe
pendek yang membahayakan. ngalaman.
e.Pengaman dengan sekring, 7. Pencegahan Kebakaran
melindungi mesin, peralatan, dan Untuk menghindari terjadinya
tenaga kerja. kebakaran, beberapa hal yang perlu
f. Penggunaan sekring harus dise dilakukan pencegahan dan
suaikan dengan kuat arus yang perlindungan yaitu :
tertera pada sekring. a. Penyimpanan
g.Sebelum pemasangan, kabel- Dalam pengorganisasian
kabel yang bersangkutan harus usaha keselamatan kerja
bebas arus dan tegangan. terhadap bahaya kebakaran,
h. Setiap kerusakan pada sekring perhatian yang cermat harus
harus diikuti dengan diberikan tehadap lokasi dan
pemeriksaan segera terhadap desain gudang. Aneka bahan,
faktor penyebab nya seperti khususnya zat-zat yang dapat
adanya hubungan pendek atau terbakar merupakan sumber
beban lebih. utama terjadinya. Dalam
perencanaan gudang atau tempat
i. Sekring yang putus harus diganti
penyimpanan bahan, baik sifat
dengan macam dan ukuran yang
maupun bentuk bahan harus
sama.
diperhatikan. Zat cair yang
j. Dilarang menggunakan sekring memiliki titik nyala lebih kecil
yang telah rusak dan diperbaiki. dari 320C harus ditempatkan
k.Pengaman otomatis dipakai dalam wadah atau tangki tertutup
untuk jaringan instalasi tegangan dan disimpan dalam tangki dan

26
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ditempatkan di tempat yang ventilasi.


terpisah atau di luar gudang dan 4) Bahan-bahan yang dapat
jauh dari bahan-bahan lain yang terbakar sendiri harus selalu
mudah terbakar. diamati agar tidak ada
b. Pengolahan kenaikan suhu.
Jika proses produksi 5) Semua pemasangan jaringan
memungkinkan penggantian listrik dan peralatan listrik
bahan yang kurang berbahaya harus memenuhipeserta didik
ditinjau dari segi kebakaran, atau ketentuan yang berlaku
maka risiko dapat dikurangi atau 6) P e r a w a t a n m e s i n h a r u s
ditiadakan. Jumlah bahan yang dilakukan sedemikian rupa
mu dah terbakar sedapat sehingga tidak terjadi panas
mungkin di kurangi dalam akibat gesekan.
penggunaannya pada proses
Pendidikan dan pelatihan
produksi. Zat padat yang mudah
harus dilakukan kepada
terbakar harus diletakkan
pekerja
tersusun rapi dan aman, sehingga
memudahkan pekerjaan. Bahan 8. Risiko Bahan-Bahan Kimia
cair yang mudah terbakar harus Bekerja dibidang peternakan,
disalurkan ke tempat kerja penggunaan bahan kimia tidak bisa
melalui pipa-pipa penyalur atau dihindarkan, terutama dalam
drum-drum yang di lengkapi pengendalian organisme
dengan pompa tangan. Perlu pengganggu ternak. Untuk
dilakukan pengaturan agar bahan menghindari bahaya dari
cair tidak tumpah ke sekitar, bahan-bahan kimia tersebut, ada
misalnya dengan penempatan beberapa hal yang harus
drum-drum padapeserta didik diperhatikan, antara lain bacalah
yang menampung bahan etiket kemasan bahan kimia yang
tertumpah. ada. Kenali sifat-sifat bahan kimia
c. Meniadakan sumber kebakaran tersebut, apakah bahan tersebut
dapat menyebabkan gangguan atau
1) P a d a s e m u a p r o s e s
iritasi terhadap tubuh atau tidak, dan
pemanasan harus terdapat
gunakan alat pelindung, baik untuk
pemisah yang tepat antara
tangan, muka ataupun hidung agar
bahan-bahan yang mudah
terhindar dari bahaya bahan kimia.
terbakar dan alat pemanas.
Penggunaan bahan kimia
2) P e m a n a s a n l e b i h d a r i berbahaya, jika mungkin harus
semestinya tanpa disengaja dikurangi. Jika penggunaannya tidak
harus dicegah dengan dapat dihindarkan, maka harus
pengendalian proses secara digunakan dalam batas-batas aman,
tepat. baik terhadap manusia, ternak dan
3) Segala kegiatan pengeringan lingkungan.
harus dilengkapi dengan 9. Keracunan Pestisida
ventilasi mekanis yang
Pestisida adalah bahan kimia yang
memadai dan sebaiknya
biasa dipergunakan untuk mengen
disertai dengan sistem kontrol
dalikan hama dan penyakit
diantara pemanas dan

27
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

tanaman. Sifat pestisida tersebut karena dapat terjadi penyerapan


sangat berbahaya terhadap melalui kulit.
kesehatan karena dapat f.Hindari makan, minum dan
menyebabkan sakit atau kematian. merokok sewaktu menyemprot
Berdasarkan cara penggunaannya insektisida.
dikenal insektisida yang
g.Setelah menyemprot dengan
disemprotkan dalam bentuk aerosol
pestisida, cucilah pakaian dan
maupun pengasapan (fumigan).
badan dengan air yang mengalir
Keracunan insektisida cepat terjadi
dan menggunakan sabun.
melalui beberapa cara seperti kulit,
mulut atau hisapan udara melalui h.Jangan menyemprotkan pestisida
hidung. Keracunan melalui kulit berlawanan arah angin
mudah terjadi jika kulit terbuka. i. Jika alat penyemprot pestisida
Karena itu, proses pembuatan tersumbat, jangan sekali-kali
larutan dan penyemprotan ditiup atau dihisap dengan mulut.
pestisida harus dilakukan secara j. Gunakan pelindung badan, ketika
hati-hati dan menggunakan melakukan penyemprotan.
peralatan pelindung agar pestisida
tidak terkena tubuh, seperti
penggunaan masker, sarung tangan,
pakaian yang tertutup dan lainya.
Beberapa hal penting agar
TUGAS APLIKASI KONSEP
terhindar dari bahaya keracunan
1. Lakukan pengamatan dan catat hal-hal
pestisida antara lain :
berkaitan dengan penerapan prosedur
a. Semua pestisida adalah racun K3 di perusahaan peternakan!
berbahaya dan harus dihindari.
2.Berdasarkan data yangpeserta didik,
Oleh sebab itu, harus dijauhkan
kumpulkan berapa jumlah pekerja yang
dari makanan, minuman dan
menerapkan prosedur K3 dan yang tidak
ternak.
menerapkannya?
b.Jangan mencampur pestisida
3. Kumpulkan keterangan/ alasan tentang
melebihi takaran yang
pekerja yang tidak me nerapkan
ditentukan pabrik pembuatnya.
prosedur keselamatan kerja!
c. Perhatikanpeserta didik-peserta
didik peringatan pada kaleng
kemasan, cara penyimpanan dan
cara pencampurannya, dan
penggunaan.
d. Alat pencampur dan penyimpan
10.Melaksanakan pertolongan
pestisida harus diletakkan
pertama pada kecelakaan
terpisah dari gudang dan
dijauhkan dari jangkauan anak Kondisi darurat merupakan
anak. keadaan berbahaya, biasanya
bersifat sementara (relatif singkat).
e. Hindari kontak langsung antara
Misalnya kecelakaan, kebakaran,
tubuh dengan pestisida. Kontak
dan sebagai nya. Dalam kondisi
dengan pestisida tidak boleh
berbahaya dan berlangsung dalam
lebih dari 8 jam setiap harinya,

28
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

tempo tidak terlalu lama, maka yang teratur, untuk memasti kan bahwa
sangat diperlukan prosedur untuk ketrampilan dan penge tahuan tidak
mengatasinya ketinggalan jaman atau dilupakan.
Ketetapan tentang fasilitas pertolongan
pertama dan personil yang terlatih harus
B. Penanganan Kondisi Darurat di Lapangan
ditetapkan melalui peraturan Alat atau
(Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)
kotak PPPK yang dirawat dengan baik
Banyak risiko pekerjaan yang akan terjadi harus siap tersedia di tempat kerja dan
di lapangan, yang dihadapi oleh pekerja dilindungi terhadap pencemaran,
dalam bidang pertanian, khususnya kelembaban dan kotoran. Wadahpeserta
dibidang perkebunan. Risiko tersebut mulai didik dengan jelas dan tidak berisi
dari hal-hal yang kecil seperti anggota apapun selain peralatan PPPK. Semua
tubuh terluka, digigit hewan berbisa, operator harus diberitahu tentang lokasi
keracunan bahan kimia/ pestisida dan peralatan PPPK dan prosedur untuk
lain-lain yang mungkin terjadi. Bila bekerja memperoleh persediaan. Kotak PPPK
di lapangan, biasanya lokasi tempat bekerja
jauh dari pemukiman. Jika terjadi
kecelakaan maka kepada setiap pekerja C.Prosedur Penanganan Darurat diikuti
harus dibekali kemampuan untuk Berdasarkan Peserta Didik Perusahaan dan
memberikan pertolongan pertama pada Persyaratan Kerja
kecelakaan. Pertolongan Pertama (PP) Bagi organisasi perusahaan peternakan
adalah perawatan pertama yang diberikan besar, biasanya dalam penanganan kondisi
kepada orang yang mendapat kecelakaan darurat menggunakan prosedur
atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum sesuaipeserta didik yang telah ditetapkan.
mendapatkan pertolongan dari tenaga Untuk meminimalkan terjadinya
medis. Hal Ini berarti : kecelakaan di tempat kerja, ada beberapa
1. Pertolongan Pertama harus diberi kan hal yang harus dipahami oleh semua pihak,
secara cepat walaupun perawatan antara lain :
selanjutnya tertunda. 1.Pengusaha harus menetapkan dan
2.Pertolongan Pertama harus tepat memelihara prosedur untuk
sehingga akan meringankan sakit bukan mengidentifikasi risiko keselamatan dan
menambah sakit korban. kesehatan kerja secara sistematis yang
mungkin timbul dari pekerjaan di bidang
Umumnya para pekerja bidang
peternakan
peternakan berada di kandang dan di
lapangan bekerja sehingga setiap 2. Identifikasi meliputi potensi bahaya dan
pekerja harus dilatih tentang risiko yang nyata dan potensi timbulnya
pertolongan pertama. Beberapa kecelakaan kerja dan situasi darurat
ketrampilan dasar yang perlu dikuasai 3. Untuk masing-masing kegiatan dan tugas
adalah bagaimana melakukan resusitasi harus dilakukan evaluasi risiko. Setiap
jantung paru (RJP), bagaimana risiko harus diidentifikasi dan dicatat.
mengatasi korban tersedak, bagaimana 4.Prosedur harus dipelihara untuk
mengatasi korban perdarahan, mengevaluasi risiko dan pengaruh dari
bagaimana mengatasi korban patah potensi bahaya yang teridentifikasi,
tulang, bagaimana mengatasi korban dengan memperhatikan frekuensi
luka bakar dan lain sebagainya. kecelakaan yang sering terjadi.
Pelatihan pertolongan pertama harus
5.Berdasarkan hasil evaluasi risiko,
dilakukan secara berulang pada interval

29
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

perusahaan harus menetapkan tujuan terburu-buru; dan


untuk menurunkan risiko sampai tingkat 6. Segera transportasikan korban ke
serendah mungkin, dan melaksanakan sentral pengobatan.
tindakan pencegahan yang sesuai.
Beberapa contoh kasus dan
6. Para manajer, penyelia dan pekerja harus tindakan pertolongan pertama
terlibat dalam identifikasi risiko dan (Pasmajaya, 2008) adalah sebagai
pengaruhnya terhadap keselamatan, berikut.
kesehatan atau lingkungan kerja.
1. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu
Pasmajaya (2008) menjelaskan bahwa
hilangnya kesadaran sementara
prinsip dasar penanganan keadaan
karena otak kekurangan O2,
darurat diantaranya :
lapar, terlalu banyak
a.Pastikanpeserta didik bukan menjadi mengeluarkan tenaga, dehidrasi
korban berikutnya. Seringkali lengah (kekurangan cairan tubuh),
atau kurang berpikir panjang bila hiploglikemia, animea.
menjumpai suatu kecelakaan.
a. Gajala
Sebelum menolong korban, periksa
dulu apakah tempat tersebut sudah 1) Perasaan limbung;
aman atau masih dalam bahaya. 2) Peserta didik berkunang-
b.Pakailah metode atau cara per kunang;
tolongan yang cepat, mudah dan 3) Telinga berdenging;
efesien. 4) Nafas tidak teratur;
c.Pergunakanlah sumber daya yang ada; 5) Muka pucat;
baik alat, manusia maupun sarana
6) Biji mata melebar;
pendukung lainnya. Bila bekerja
dalam tim, buatlah perencanaan yang 7) Lemas;
matang dan dipahami oleh seluruh 8) Keringat dingin;
anggota. 9) Menguap berlebihan;
d.Buatlah catatan usaha-usaha 10)Tak respon (beberapa
pertolongan yang telah dilakukan menit); dan
yakni memuat identitas korban,
11)Denyut nadi lambat
tempat dan waktu kejadian. Catatan
tersebut berguna bagi penderita b. Penanganan
untuk mendapat rujukan atau 1)Baringkan korban dalam
pertolongan tambahan oleh pihak posisi terlentang;
lain. 2)Tinggikan tungkai melebihi
Adapun tahapan secara umum tinggi jantung;
pertolongan pertama yaitu : 3)Longgarkan pakaian yang
1. Jangan Panik; me ngikat dan hilangkan
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari barang yang menghambat
kecelakaan berikutnya; pernafasan;
3. Perhatikan pernafasan dan denyut 4) Beri udara segar;
jantung korban; 5)Periksa kemungkinan
4. Perhatikan peserta didik-peserta cedera lain;
didik shock; 6) Selimuti korban;
5. Jangan memindahkan korban secara 7)Korban diistirahatkan

30
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

beberapa saat; dan 1)Mengganti cairan yang


8)Bila tak segera sadar, periksa hilang dan mengatasi shock;
nafas dan nadi, posisi stabil 2)Mengganti elektrolit yang
kemudian rujuk ke instansi lemah;
ke sehatan 3)Mengenal dan mengatasi
2. Dehidrasi yaitu suatu keadaan komplikasi yang ada;
dimana tubuh mengalami ke 4)Memberantas penyebabnya;
kurangan cairan. Hal ini terjadi dan
apabila cairan yang dikeluarkan
5)Rutinlah minum jangan
tubuh melebihi cairan yang
tunggu haus.
masuk. Keluarnya cairan ini
biasanya disertai dengan 3.Memar yaitu pendarahan yang
elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi terjadi di lapisan bawah kulit
disebabkan ka rena kurang akibat dari benturan keras
minum dan disertai kehilangan 4.Luka yaitu suatu keadaan
cairan/banyak keringat karena terputusnya kontinuitas jaringan
udara terlalu panas atau aktivitas secara tiba-tiba karena
yang terlalu berlebihan. kekerasan/ injury.
a. Gejala
Gejala Penanganan
1) Gejala dehidrasi ringan
Warna kebiruan/merah pada kulit Kompres dingin
a) Kekurangan cairan 5%
dari berat badan; Nyeri jika ditekan Balut tekan
b) Penderita merasa haus;
dan Kadang disertai bengkak Tinggikan bagian luka

c) Denyut nadi lebih dari 90 a. Gejala


kali per menit. 1) Terbukanya kulit
2) Gejala dehidrasi sedang 2) Pendarahan
a) Kekurangan cairan antara 3) Rasa nyeri
5%-10% dari berat b. Penanganan
badan;
1) Bersihkan luka dengan anti
b) Denyut nadi lebih dari 90 septic (alcohol/ boorwater);
kali per menit;
2)Tutup luka dengan kasa
c) Nadi lemah; dan steril/ plester;
d) Sangat haus. 3)Balut tekan (jika pendarahan
3) Gejala dehidrasi berat nya besar);
a) Defisit cairan lebih dari 4)Jika hanya lecet, biarkan
10% dari berat badan; terbuka untuk proses
b) Hipotensi; pengeringan luka.
c) Mata cekung; 5. Luka bakar yaitu luka yang terjadi
d)Nadi sangat lemah, akibat sentuhan tubuh dengan
sampai tak terasa; dan benda-benda yang menghasilkan
panas (api, air panas, listrik, atau
e) Kejang-kejang. zat-zat yang bersifat membakar).
b. Penanganan

31
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

a. Gejala pada keadaan yang meragukan


1)Matikan api dengan ambillah sikap menganggap
memutuskan suplai bahwa ular tersebut berbisa.
oksigen; Sifat bisa atau racun ular terbagi
menjadi 3, yaitu :
2) Perhatikan keadaan umum
penderita; a. Gejala
3)Pendinginan yaitu dilakukan 1)Hematotoksin (keracunan
dengan membuka pakaian dalam)
penderita/ korban. 2)Neurotoksin (bisa/racun
Kemudian, merendam menyerang sistem saraf)
dalam air atau air mengalir Histaminik (bisa
selama 20 atau 30 menit. menyebabkan alergi pada
Untuk daerah wajah, cukup 3) korban)
di kompres air.
b. Penanganan
b. Penanganan
1)Terlentangkan/ baringkan
1) Luka ditutup dengan perban penderita dengan bagian
atau kain bersih kering yang yang tergigit lebih rendah
tak dapat melekat pada dari jantung.
luka;
2)Tenangkan penderita, agar
2) Penderita dikerudungi kain penjalaran bisa/racun ular
putih; tidak semakin cepat.
3) Luka jangan diberi zat yang 3)Cegah penyebaran bisa
tak larut dalam air seperti penderita dari daerah
mentega, kecap ; gigitan.
4) Khusus untuk luka bakar di 4)Torniquet di bagian proximal
daerah wajah, posisi kepala d a e r a h g i g i t a n
harus lebih tinggi dari pembengkakan untuk
tubuh. membendung sebagian
6.Gigitan binatang. Gigitan aliran limfa dan vena, tetapi
binatang dan sengatan, biasanya tidak menghalangi aliran
merupakan alat dari binatang arteri. Torniquet / toniket
tersebut untuk mempertahankan dikendorkan setiap 15
diri dari lingkungan atau sesuatu menit selama+ 30 detik.
yang mengancam keselamatan 5) Letakkan daerah gigitan dari
jiwanya. Gigitan binatang terbagi tubuh.
menjadi dua jenis yang berbisa
6) Lakukan kompres es.
(beracun) dan yang tidak
memiliki bisa. Pada umumnya 7)Usahakan agar penderita
risiko infeksi pada gigitan setenang mungkin, bila
binatang lebih besar dari pada perlu berikan petidine 50
luka biasa. m g / i m u n t u k
menghilangkan rasa nyeri.
7. Gigitan ular. Tidak semua ular
berbisa, akan tetapi hidup 8) Perawatan luka.
penderita/ korban tergantung 9) Hindari kontak luka dengan
dari ketepatan diagnosa, maka larutan asam KMn04,

32
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yodium atau benda panas. c. Usahakan pembelat merentang dari


10)Zat anestetik disuntikkan siku sampai ke puggung jemari
sekitar luka jangan ke dalam d. Aturlah gendongan tangan ke leher
lukanya, bila perlu sedemikian rupa sehingga ketinggian
pengeluaran ini dibantu ujung-ujung jari panjang 7- 15 cm dari
dengan pengisapan melalui siku
breast pump sprit atau
dengan isapan mulut sebab
bisa ular tidak berbahaya
bila ditelan (selama tidak
ada luka di mulut).
11)Bila memungkinkan,
berikan suntikan anti bisa
(antifenin).
12)Perbaikan sirkulasi darah.
Buatlah pembelat lebih panjang Kalau lemas dan membiru
13)Kopi pahit pekat. dari tulang yang harus ditopang longgarkan pembelat

14)Kafein nabenzoat 0,5 gr Gambar 1.6. Patah lengan atas


im/iv.
2. Patah lengan atas
15)Bila perlu diberikan pula
vasakonstriktor. a. Letakkan tangan perlahan-lahan
kesamping tubuh dalam posisi
sealamiah mungkin.
b. Letakkan lengan bawah di dada
dengan telapak tangan menempel
perut.
c. Pasang satu pembelat yang sudah
terpasang bahan empuk di sebelah
Koran sebagai pembalut Ikatlah pembelat di bagian
darurat atas & bawah yang patah
luar lengan dan ikat kan dengan 2 kain
di atas dan di bawah bagian yang
Gambar 1.5 Patah lengan bawah pergelangan tangan
patah.
d. B u a t l a h g e n d o n g a n k e l e h e r ,
tempelkan ke lengan atas yang patah
D.Macam-Macam Patah Tulang dan
ke tubuh dengan handuk atau kain
Pertolongan Pertamanya
yang melingkari dada dan pembelat
1. Patah lengan bawah pergelangan tangan

a. Letakkan perlahan-lahan lengan


bawah tersebut ke dada hingga lengan
membentuk sudut 90 dengan lengan
atas, sedangkan telapak tangan rata di
dada.
b. Siapkan 2 pembelat yang di lengkapi
dengan bahan empuk, satu untuk Bidal untuk menyokong Bidal posterior
membelit bagian dalam, dan yang lain Lengan yang cidera
untuk membelat bagian luar. Gambar 1.7 Patah tulang lengan bawah

33
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

3. Patah tulang lengan bawah


Letakkan pembelat berlapis di bawah
telapak tangan dari dekat siku sampai ke
ujung jemari.

Gambar 1.8. Patah tulang di paha


4. Patah tulang di paha
a. Patah tulang paha sangat berbahaya ,
tanggulangi shock terlebih dahulu dan
segera panggil dokter
b. Luruskan tungkai dan tarik ke posisi
normal
c. Siapkan 7 pembalut yang panjang dan
lebar
d. Gunakan pembelat papan ukuran
lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan
kain empuk
e. Panjang pembalut bagian dalam
sepanjang dari pangkal paha sampai
ke lutut

34
BAB 2
MEMAHAMI ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK
(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

Setelah mempelajari materi tentang anatomi dan fisiologi ternak,peserta didik


mampu memahami anatomi dan fisiologi ternak dengan tepat dan mandiri.

Memahami anatomi dan


fisiologi ternak (ruminansia,
unggas dan aneka ternak)

Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi


Anatomi dan fisiologi
dalam kegiatan Sistem organ sirkulasi dalam kegiatan
dalam kegiatan seleksi
pembelajaran pakan dan respirasi ternak reproduksi ternak
ternak
ternak

reproduksi- anatomi-kelenjar-fisiologi

35
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

PENDAHULUAN dalam skrotum dilengkapi dengan suatu


Pembelajaran anatomi reproduksi yang termoregulator yang dapat mengatur
dimaksud dalam tulisan ini adalah suhu skrotum tetap konstan yaitu selalu
mempelajari bentuk dan struktur bagian- dalam kondisi lebih rendah daripada
bagian dari alat kelamin ternak jantan dan suhu tubuh, karena untuk pembentukan
betina. Sedangkan fisiologi reproduksi adalah sperma dibutuhkan suhu yang rendah.
mempelajari fungsi dan proses-proses baik Bentuk, ukuran atau berat serta letak
biofisika maupun biokimia yang terjadi dalam testis tiap species hewan cukup
organ-organ alat reproduksi tersebut. bervariasi. Namun pada umumnya
Sedangkan reproduksi pada suatu ternak bentuk testis adalah bulat panjang ke
merupakan suatu proses yang kompleks dan arah vertikal, dengan struktur dasar
melibatkan seluruh tubuh ternak testis terdiri atas beribu-ribu tubuli
seminiferosa yang dikelilingi oleh kapsul
A. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Ternak
berserabut atau trobekula.
Jantan
Lapisan-lapisan tenunan pembungkus
Tugas utama bagi pejantan adalah
testis apabila disayat secara melintang,
mampu memproduksi calon–calon individu
maka akan terlihat mulai dari luar
baru yang normal dan sehat. Calon-calon
kedalam adalah:
individu baru ini disebut spermatozoa.
Untuk mendapatkan keturunan yang baik a. epidermis yaitu bagian kulit terluar
maka sebagai pejantan harus mampu b. korium yaitu berupa jaringan bagian
menghasilkan spermatozoa yang baik dan kulit yang mengandung banyak urat
sempurna. Dari spermatozoa yang baik darah dan syaraf.
diharapkan akan menghasilkan individu- c. tunika dartos yaitu suatu fascia
individu yang baik pula. pelindung yang juga mengandung
Sistem reproduksi ternak jantan terdiri unsur serabut urat daging, jadi dapat
atas : berkontarksi.
1. Sepasang testis atau disebut gonad, d. tenunan pengikat yang longgar
buah zakar atau kelenjar kelamin e. tunika vaginalis komunis (bagian dari
utama. peritoneum)
2.Saluran reproduksi yang terdiri atas f. rongga sempit yang merupakan bagian
epididymis, vas deferens, ampula dan dari rongga perut yang menjulur ke
urethra Saluran ini dilengkapi dengan daerah inguinal yang merupakan
kelenjar accesories atau kelenjar suatu kantong dimana selanjutnya
tambahan dimana kelenjar ini ditempati oleh testis yang turun dari
fungsinya untuk mengencerkan rongga perut sewaktu masih dalam
sperma. perkembangan embrio.
3. Alat kelamin bagian luar, yang terdiri g. tunika albugenia merupakan bagian
atas penis, yang dibungkus oleh dfari pembungkus langsung pada
preputium dan Scrotum parenchyma testis. Tunika albugenia
1. Gonad (Testis) ini banyak mengandung serabut-
Testis merupakan bagian alat kelamin serabut fascia yang licin dan
yang utama. Pada hewan mamalia terdiri mengkilat dan berwarna putih yang
dari dua testis yang terbungkus didalam banyak mengandung buluh syaraf.
skrotum. Skrotum ini akan memberikan h. parenchyma testis, merupakan bagian
lingkungan yang lebih cocok dimana yang paling utama atau inti, karena

36
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

bagian ini tempat pembuatan membran basal dari tubuli seminiferi.


spermatozoa, tepatnya di tubuli Spermatogonium tersebut akan
seminiferi. Dibagian parenchyma ini berkembang melalui pembelahan sel.
terdiri atas tubuliseminiferi, sel-sel Spermatogonium akan membelah
interstitial, saluran-saluran cairan menjadi dua yaitu yang satu tetap
testis dan spermatozoa. berada dalam membran basal
i. mediastenum testis, merupakan bagian sedangkan yang kedua berubah
tengah dari testis dan merupakan menjadi spermatosit I (satu).
perluasan dari testis. Kemudian akan membelah lagi
menjadi spermatosit II dan berubah
j. p e m b e n t u k a n S p e r m a t o z o a
lagi menjadi spermatid.
diproduksi dalam suatu saluran yang
sangat kecil dan berkelok-kelok yang Spermatid akan mengalami
disebut tubulus spermaticus. Tubuli ini perubahan bentuk menjadi spermatozoa
merupakan suatu tubulus atau saluran muda, yang kemudian akan dirawat oleh
yang kecil, panjang dan berkelokkelok selsel sertoli sampai protein goblet yang
dan memenuhi seluruh masih berada dalam pangkal ekor
pembungkusnya yaitu lobulus. menjadi kecil. Setelah itu spermatozoa
Lobulus berupa kantong kecil yang akan terlepas dari sel sertoli dan terbawa
pada umumnya berbentuk kerucut oleh cairan testis dan segera masuk
atau lancip, dimana pada ujung kedalam lumen tubuli seminiferi yaitu
medialnya berbentuk lancip dan ujung masuk kedalam retetestis dan diteruskan
lateralnya lebar dan merupakan dasar kebagian mediastinum yang akhirnya
dari kerucut tersebut. spermatozoa yang belum dapat bergerak
tersebut akan berdesak-desakan untuk
k. Dinding tubulus seminiferus terdiri
memasuki epididymus.
atas sel-sel membran basal, epithel
benih, sel-sel penunjang dan sel Rete testis terletak diantara tubulus
penghasil cairan testis. seminiferosa dan duktuli efferens yang
Tubuliseminiferi akan bermuara pada berhubungan dengan ductus epididymus
ujung medialnya yang berbentuk pada bagian kepala atau caput. Rete
kerucut dan langsung berhubungan testis ini terdiri dari saluran saluran yang
dengan rete testis. Epitel benih terdiri ber-anastomose dalam medias tinum
atas : testis.
l. sel benih atau Spermatogonium. Diantara lobuli terdapat sel-sel
Spermatogonium akan mengalami interstitial atau disebut juga sel Leydig.
proses pembelahan secara reduksi Sel ini merupakan penghasil hormon
dan mengalami perubahan bentuk androgen atau testosteron. Testosteron
yaitu dari bentuk poligonal menjadi adalah hormon yang berpengaruh
sel yang berekor. sangat besar terhadap kehidupan sexual
dari pejantan. Apabila sel leydig
m.sel sertoli. Sel ini melekat pada
terganggu maka produksi testosteron
membran basal, berbentuk panjang
akan terganggu pula.
dan mempunyai peranan dalam
merawat spermatozoa yang masih Berbeda dengan hewan betina yang
muda. Disamping itu sel sertoli mengenal siklus berahi dimana pada
menghasilkan hormon dan cairan periode tertentu saja hanya ada satu sel
testis. ovum yang masak atau diproduksi dan
siap untuk diovulasikan atau dikeluarkan
n. Spermatogonium terletak diatas

37
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

untuk melakukan fertilisasi atau testis. Jadi setelah spermatozoa muda


peleburan antara sel kelamin jantan terlepas dari sel sertoli, kemudian
(spermatozoa) dengan sel telur (ovum). masuk dalam lumen tubuli seminifera
Hal ini tidak terjadi pada hewan jantan. dan bergerak menuju ke epididymus
Hewan jantan akan memproduksi sel setelah melewati duktuli eferentis.
spermatozoa secara terus menerus Ductuli eferentis dindingnya bercilia
tanpa ada hentinya. Kecepatan produksi dan mempunyai sel-sel epitel yang
sperma akan tergantung dari kondisi menghasilkan cairan. Dengan adanya
makanan yang dikonsumsi dan tingkat cairan dan cilia tersebut maka
protein yang terkandung dalam spermatozoa dapat terdorong dan
makanan tersebut. Selain fungsi bergerak mengarah ke badan
utamanya sebagai penghasil sel benih epididymus. Epididymus mempunyai
jantan atau spermatozoa, fungsi testis fungsi beberapa macam, diantaranya :
lain yang tidak kalah pentingnya yaitu e. epididymus merupakan tempat
memproduksi hormon androgen transportasi, di mana masa
2. Epididymis spermatozoa yang dialirkan dari rete
testis ke dalam ductuli efferentis dan
Epididymus merupakan suatu saluran
akhirnya akan diangkut ke dalam
yang bentuknya bulat dan panjang serta
duktus defferens. Transportasi ini
berkelok-kelok yang menghubungkan
dapat dilakukan karena adanya
vasa efferensia pada testis dengan
gerakan silia dan gerakan peristaltik
ductus deferens. Epididymus terletak
dari musculature pada dinding
diatas testis dan melekat pada tunika
epididymis pada saat pra ejakulasi.
albugenis. Secara garis besarnya, saluran
epididymus dapat dibedakan menjadi : f. epididymus merupakan tempat untuk
membuat konsentrasi sperma menjadi
a. Kepala epididymus (caput epididymus),
sangat tinggi. Hal ini disebabkan
bagian dari epididymus yang melekat
karena cairan testis yang menjadi
pada bagian ujung dari testis dimana
medium dari masa spermatozoa,
pembuluh-pembuluh darah dan syaraf
airnya diserap oleh epitel dinding
masuk. Bagian ini lebih besar daripada
epididymus sehingga sampai di ekor
bagian yang lain.
epididymus, konsentrasi semen sangat
b. Bagian badan atau leher (Corpus tinggi.
epididymus) adalah bagian yang
g. epididymus juga merupakan tempat
sejajar dengan aksis longitudinal dari
untuk pemasakan atau pendewasaan
testis. Ukurannya jauh lebih kecil
bagi spermatozoa. Pemasakan ini
dibandingkan pada bagian kepala.
disebabkan karena adanya sekresi dari
Bagian ini menjulur terus ke bawah
sel-sel epitel di ductus epididymus.
sampai hampir melewati testis.
Dimana tadinya sperma dengan
c. Bagian ekor (Cauda epididymus) yaitu butiran sitoplasma kemudian akan
berupa daging yang menonjol pada butiran tersebut akan menggeser
ujung bawah dari testis. Bagian ekor dibagian paling bawah ekor dan
ini terletak langsung dibawah corpus, akhirnya terlepas.
yang mulai berbelok keatas.
h. Epididymus merupakan tempat untuk
d. Saluran epididymus di bagian kepala menimbun spermatozoa. Pada
terdapat duktuli eferentis yang epididymus bagian ekor, keadaannya
jumlahnya 12 sampai 15 buah, yang sangat cocok untuk tempat
menampung spermatozoa dari rete

38
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

penimbunan bagi spermatozoa yang serabut otot polos ini pada saat cuaca
belum dapat bergerak ini, sehingga dingin akan berkontraksi dan
hampir 50 persen jumlah membantu mempertahankan posisi
spermatozoa terdapat di daerah terhadap dinding abdominal dan pada
tersebut. saat panas akan merelaks dan
3. Duktus deferens menyebabkan testis turun menjauhi
ruang perut. Dengan demikian maka
Duktus deferens atau vas deferens
skrotum dapat mengatur temperatur
merupakan pipa yang berotot, terentang
testis agar temperaturnya tetap
mulai dari ekor epididymus sampai ke
dipertahankan 40C sampai 70C lebih
uretra. Dindingnya tebal, mengandung
rendah dari pada temperatur tubuh.
serabut urat-urat daging yang licin,
Mekanisme dari sistem
sehingga pada saat ejakulasi maka dapat
thermoregulator ini karena adanya
mendorong spermatozoa dari epididymis
kerja dari dua muskulus yaitu
ke duktus ejakulatoris yang terdapat
muskulus kremaster externa, muskulus
dalam ampula.
kremaster interna dan tunika dartos.
Vas deferens akan memasuki ruang
c. Fasia superfisial merupakan lapisan
abdomen bersama-sama dengan
tipis jaringan ikat.
pembuluh-pembuluh darah dan syaraf
yang ke testis dan bersatu menjadi satu d. Fasia bagian dalam yang terdiri atas
kesatuan yang disebut funiculus tiga lapis yang sulit dipisahkan apabila
spermaticus. Vas deferens dari kedua dilakukan pembedahan.
testis ini setelah meninggalkan ekor e. Tunika vaginalis komunis, yang
epididimus akan bergerak melalui kanal merupakan lapisan luar penutup
inguinalis terus keatas dan sesampainya testis.
diatas fesica urinaria, akan terletak 5. Kelenjar Pelengkap
berjajar dan secara lambat laun menjadi
Kelenjar pelengkap disebut juga
besar karena adanya kelenjar kelenjar
kelenjar kelamin aksesoris. Kelenjar-
yang ada di dinding duktus deferens, dan
kelenjar ini akan menghasilkan sebagian
bagian ini disebut ampula. Panjang
besar dari bahan ejakulasi semen yang
ampula tidak panjang (pada sapi sekitar
berperan dalam transportasi semen,
4 cm) dan setelah meninggalkan prostata
sebagai media yang cocok untuk
maka keduanya akan mengecil lagi.
makanan dan sebagai buffer terhadap
4. Skrotum sifat keasaman yang berlebih pada
Kantong testis disebut skrotum. saluran genital betina. Kelenjar-kelenjar
Skrotum merupakan suatu kulit yang accesoris ini adalah :
bentuknya seperti kantong yang ukuran, a. Kelenjar vasikuler atau vesicula
bentuk dan lokasinya menyesuaikan seminalis, pada umumnya jumlahnya
dengan testis yang dikandungnya. Kulit sepasang dan terletak sebidang
skrotum tipis dan sedikit atau tidak dengan ampula vas defferens. Kedua
berambut. Susunan lapisan skroum dari kelenjar tersebut mengapit ampula.
paling luar adalah : Sekresi dari kelenjar vesikuler akan
a. Epidermis: tidak memliki rambut atau bermuara dengan duktus deferens.
sedikit rambut; Kelenjar vesikuler pada sapi
b. Tunika dartos. Merupakan selapis berbentuk lobus-lobus dengan ukuran
jaringan fibroelastik yang bercampur yang cukup besar, Sekresi kelenjar
dengan serabut otot polos. Serabut- vesikuler merupakan 50 persen dari

39
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

volume total dari satu ejakulasi yang a. Gland penis yang dapat bergerak
normal. bebas
b. Kelenjar prostat adalah kelenjar yang b. Badan
letaknya berada dibawah kelenjar c. Bagian pangkal atau akar yang melekat
vesikuler, tepatnya mengelilingi pada ischial arch pada pelvis yang
pelvis urethra. Kelenjar ini bentuknya tertutup oleh otot ischiocavernosus.
berbeda-beda. Pada sapi ber bentuk
Penis dilengkapi dengan dua macam
bulat dan lebih kecil dari kelenjar
perlengkapan yaitu musculus retraktor
vesikuler dan pada anjing dan kuda
penis yang dapat merelax dan
berbentuk seperti buah kenari
mengkerut dan corpus covernosum
(walnut). Kelenjar prostat
penis yang berfungsi untuk menegang
menghasilkan secret yang bersifat
kan penis. Dalam keadaan non aktif.
alkalin yang memberikan bau yang
Musculus retractor penis akan
kharakteristik pada cairan semen.
mengkerut, kemudian penis akan
c. Kelenjar Bulbouretral (Cowper's). membentuk huruf S sehingga penis
Kelenjar cowpers merupakan dapat tersimpan dalam preputium.
sepasang dan letaknya lebih
P e n i s t e r b u n g k u s o l e h t u n i ca
kebelakan (caudal) dari kedua kelenjar
albugenia yang berwarna putih. Bentuk
tersebut, yaitu di tempat tikungan
penis ternak pada umumnya sama yaitu
dimana urethra membelok kebawah
bulat panjang. Pada sapi penis ini bertipe
sewaktu urethra mau keluar dari ruang
fibroelastis artinya selalu dalam
pelvis. Sekret dari kelenjar ini sangat
keadaan agak kaku dan kenyal meskipun
berguna pada saat sebelum kopulasi
dalam keadaan non aktif atau tidak
dimana sekresinya bersifat apocrine
ereksi. Sedangkan praeputium
yang fungsinya untuk membersihkan
merupakan lipatan kulit yang ada di
saluran urethra dari sisa-sisa urine dan
sekitar ujung penis. Pada ternak-ternak
kotoran.
tertentu, praeputium mempunyai
6. Urethra bentuk yang agak khas, sebagai contoh
Urethra merupakan bagian saluran preputium pada kuda mempunyai
yang tergantung dari tempat lipatan yang rangkap, praeputium pada
bermuaranya ampula sampai ke ujung babi mempunyai divertikulum atau
spenis. Urethra merupakan saluran untuk kantong disebelah dorsal dari orificium
urine dan untuk semen sehingga disebut preputial, yang mempunyai fungsi untuk
saluran urogenitalis. Urethra terbagi atas mengakumulasi urine, sekret dan sel-sel
tiga bagian yaitu : mati.
a. Bagian pelvis 8. Ereksi dan Ejakulasi
b. Bagian yang membengkok Ereksi merupakan peningkatan
c. Bagian penis turgiditas (pembesaran) organ yang
disebabkan oleh pemasukan darah lebih
7. Penis dan Preputium
besar daripada pengeluaran yang
Penis merupakan organ kopulasi pada menghasilkan penambahan tekanan
hewan jantan, yang akan dalam penis. Ereksi pada ternak
menyemprotkan semen kedalam alat ruminansia, saat ereksi baik panjang
reproduksi betina dan untuk lewatnya maupun besarnya tetap hampir sama
urine. Penis dapat dibedakan menjadi 3 dan terjadi karena fleksura sigmoid
bagian yaitu : menjadi lurus. Ejakulasi merupakan

40
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

suatu gerak refleks yang mengosongkan ternak, umur dan masa reproduksi
epididymus, urethra dan kelenjar- ternak.
kelenjar accesoris, dimana ejakulasi ini Bentuk ovarium pada kebanyakan
disebabkan karena adanya rangsangan species hewan adalah hampir sama yaitu
pada gland penis atau dapat juga seperti biji almond, tetapi ada beberapa
ditimbulkan dengan adanya massase ternak yang mempunyai bentuk ovarium
dari kelenjar-kelenjar aksesori melalui yang berbeda seperti pada ternak babi
rektum atau dengan elektro ejakulator. bentuk ovariumnya tampak dengan
B. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Ternak lobul-lobul karena banyaknya folikel
Betina dan corpus lutea. Sedangkan pada kuda
Sistem reproduksi ternak betina terdiri bentuknya mirip seperti kacang karena
atas : adanya fosa ovarii.
1. Sepasang ovarium atau penghasil Perbedaan bentuk ovarium tersebut
telur. karena pada dasarnya pada hewan dapat
dibedakan dua sifat dalam melahirkan
2. Saluran reproduksi yang terdiri atas
anak yaitu hewan yang bersifat
tuba fallopii atau oviduct, uterus atau
polytocus yaitu melahirkan anakdalam
rahim, cerviks atau leher rahim dan
jumlah banyak dalam satu kali kelahiran
vagina
seperti babi, kucing dan tikus sehingga
3. Alat kelamin bagian luar yang terdiri bentuknya seperti buah murbei.
atas vulva dan klitoris. Sedangkan sifat yang kedua adalah
1. Ovarium termasuk dalam golongan hewan
Ovarium merupakan bagian alat monotokes maka bentuk ovariumnya
kelamin yang utama, karena fungsinya bulat panjang atau bundar. Bentuk dan
untuk menghasilkan sel gonad (ovum). Berat Ovarium dijelaskan pada Tabel 2.1
Seperti juga halnya dengan testis pada di bawah ini.
ternak jantan, ovarium bersifat endokrin Tabel 2.1 Bentuk dan Berat Ovarium pada Berbagai Ternak
dan bersifat sitogenik. Bersifat endokrin No Jenis ternak Berat ovarium Bentuk ovarium
karena ovarium mampu menghasilkan
hormon yang akan diserap secara 1 Kuda 70-90 gram Seperti kacang tanah
langsung kedalam peredaran darah. 2 Sapi 11-18 gram Oval
Ovarium juga bersifat sitigenik artinya
bahwa ovarium juga mampu 3 Domba 2-3 gram Seperti buah almond
menghasilkan sel yaitu ovum atau sel
4 Babi 8-16 gram Seperti buah murbei
telur. Oleh karena itu ovarium sering
juga disebut induk telur, indung telur 5 Anjing 3-12 gram Memanjang, menipis, oval
atau pengarang telur. Berbeda dengan
ternak-ternak lainnya, pada jenis unggas, 6 Kucing 3-12 gram Memanjang, menipis, oval
ovarium tidak sepasang tetapi hanya Bagian ovarium terdiri atas bagian
satu yaitu dibagian kiri sedangkan medula atau bagian sentral dan
sebelah kanan mengalami rudimenter. merupakan bagian yang berongga
Pada ternak atau hewan menyusui maka (vaskular). Sedangkan bagian luar atau
jumlahnya adalah sepasang, yang korteks terdiri atas jaringan ikat iregular
letaknya dekat ginjal, tepatnya yang padat. Lapisan luar dari korteks
dibelakang ginjal kanan dan kiri. adalah kapsul jaringan ikat yang padat
Besarnya ovarium bervariasi antar jenis yaitu tunika albugenia. Sedangkan
ternak, hal ini tergantung dari jenis

41
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

lapisan yang paling luar merupakan masak yang disebut cumulus ooporus.
suatu lapis tunggal dari epitel germ inal Ovum bersama cumulus ooporus
atau disebut sel kelamin primer. menonjol kedalam ruang antrum yang
Ada dua komponen yang amat penting penuh dengan cairan folikel. Cairan
yang terdapat dalam ovarium. folikel ini mengandung hormone
Komponen tersebut adalah follikel dan estrogen. Sel-sel granulosa yang
korpus luteum. Kedua komponen ini membungkus ovum disebut corona
memegang peranan penting dalam radiata. Folikel degraaf setelah
proses reproduksi. membentuk sejumlah cairan terus
membesar dan mendorong ke arah
2. Folikel
permukaan ovari.
Folikel dalam pertumbuhannya
3. Ovulasi
mengalami empat tahap yaitu :
Folikel yang telah masak (folikel de
a. f o l i k e l p r i m e r . F o l i k e l p r i m e r
Graaf) akan menonjol keluar melalui
merupakan suatu sel besar, dimana
korteks ke permukaan ovarium. Dalam
dalam tiap folikel terdapat oosit yang
pertumbuhannya, folikel de Graaf
dikelilingi oleh suatu lapis tunggal
mempunyai dua lapis sel stroma cortex
dari sel-sel folikel dan disebut
yang mengelilingi sel-sel folikuler.
membrana granulosa . Folikel primer
Lapisan sel-sel tersebut membentuk
ini terjadi sejak ternak betina masih
theca foliculi yang dapat dibagi atas
dalam kandungan. Letak folikel primer
theca interna dan theca externa.
ini berada langsung di bawah kulit
ovarium atau tunika albugenia Sebelum ovulasi, folikel yang
dibentuk untuk menghasilkan ovum
b. folikel sekunder. Folikel sekunder
mencapai ukurannya yang maksimal.
letaknya agak jauh dari permukaan
Bertepatan dengan itu suatu cairan
ovarium. Sel-sel granulosanya lebih
folikel segera di sekresikan dan buluh-
banyak dan ovumnya dilapisi oleh
buluh darah berkonstriksi.
pembungkus tipis yang disebut
membrana vitelina. Pemecahan folikel de Graaf terjadi
sewaktu ovum dilepaskan dari ovarium
c. f o l i k e l t e r t i e r . F o l i k e l t e r t i e r
yaitu pada daerah stigma. Stigma
merupakan perkembangan dari folikel
semakin lama menipis dan mengembung
sekunder, dimana sel-sel
kepermukaan ovarium. Stigma yang
granulosanya tampak lebih besar dan
mengembung segera pecah melepaskan
letaknya jauh dari korteks ovarium.
sedikit cairan folikuler. Cairan folikuler
Pertumbuhan sel granulosa antara
bergerak melalui celah tersebut dan
bagian luar dan bagian dalam tidak
membawa ovum. Pecahnya folikel de
sama menyebabkan terbentuknya
Graaf yang membawa ovum keluar
rongga atau antrum-antrum yang
sering diistilahkan dengan sebutan “
semakin lama besarnya bertambah
ovulasi”. Setelah ovulasi maka folikel
sehingga membentuk menjadi satu
akan menciut. Dan ovulasi ini diikuti oleh
antrum yang besar.
pendarahan yang cukup meluas didalam
d. Folikel de Graaf. Ova didalam folikel rongga folikel.
primer semakin besar. Sel-sel folikel
4. Corpus Luteum
bergpeserta didik menjadi beberapa
lapis, hingga membentuk folikel yang Luteunasi adalah proses pembentukan
masak. Dalam folekel de graaaf ini corpus luteum oleh sel-sel granulose dan
ovum terbungkus oleh masa sel yang selsel theca. Segera sesudah ovulasi,

42
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

terjadi kawah pada permukaan ovarium. Isthmus Junction (AIJ). Pada saat ovum
Kawah tersebut kemudian diisi oleh bertemu dengan spermatozo, ovum
darah dan lymphe sehingga berwarna masih terbungkus oleh banyak sekali sel-
merah, dan membentuk corpus sel granulosa. Untuk dapat mencapai inti
haemorrhagicum. Darah ini cepat sel ovum, spermatozoa harus menembus
membeku dan diresorbsi. Kemudian segerombol sel-sel granulosa yang
rongga ini diganti dan diisi oleh sel-sel membungkus sel ovum, mucoprotein
lutein yang semakin lama semakin atau zona pellucida yang langsung
banyak. Pada ternak sapi, sel-sel lutein membungkus sel ovum dan membran
mengandung suatu pigmen lipochrom vitelin atau dinding ovum.
kuning (lutein). Setelah memasuki perjalanan yang
Apabila “kebuntingan” terjadi maka cukup panjang dan penuh seleksi yang
corpus luteum akan mempertahankan ketat, maka sperma yang tangguh dapat
ukuran besarnya dan disebut sebagai memasuki ampula. Spermatozoa yang
corpus luteum verum. Sedangkan apabila telah memasuki ampula pada umumnya
tidak terjadi bunting disebut corpus menjadi aktif bergerak karena dalam
luteum spurum. Jika tidak terjadi ampula terdapat cairan ampula yang
fertilisasi (peleburan sel telur dan sel berfungsi untuk mengaktifkan
sperma) maka corpus luteum beregresi pergerakan spermatozoa. Dengan
karena aktifitas hormon progesteron kekuatan dibagian ekornya, sprma akan
menurun, dan memungkinkan folikel de menyusup diantara sel-sel granulosa.
Graaf yang lain menjadi matang. Selsel granulosa satu sama lain
Kemudian corpus luteum beregresi akan direkatkan oleh asam hyalurobate.
mengecil dan berwarna pucat dan Spermatozoa akan terus berusaha
disebut corpus albicant. untuk menekan lapisan zona pellucida
Aktifitas FSH (Follicel Stimulating hingga tembus. Kemudian kepala
Hormone) akan semakin dipacu lagi yang spermatozoa akan bersentuhan dengan
menyebabkan perkembangan folikel membran vitelin maka terjadilah reaksi
tersier menjadi folikel de Graaf. zona yaitu suatu reaksi dari zona
Pengecilan corpus luteum disertai pellucida untuk tidak dapat ditembus
dengan munculnya tenunan pengikat, oleh spermatozoa yang lain. Reaksi zona
lemak dan struktur semacam hialine ini disebabkan oleh adanya suatu zat
diantara sel-sel luteum. Hal ini akan yang dilepaskan oleh granula kortika
mempercepat regresi sel luteum dan yang berasal dari membran vitelin.
akhirnya sel luteum dan akhirnya sel Reaksi zona berjalan bertahap yaitu
luteum tidak terdapat lagi. Bekas tempat dari mulai disekitar lubang yang dibuat
corpus luteum berubah menjadi jaringan oleh spermatozoa sampai meluas
parut yang berwarna coklat kepucat- keseluruh permukaan zona pellucida.
pucatan, yang kemudian disebut corpus Reaksi zona ini berfungsi melindungi
albicans. ovum dari spermatozoa lain yang juga
5. Fertilisasi ikut berusaha untuk membuahi ovum
Fertilisasi yaitu peristiwa bersatunya dan mencegah terjadinya sel-sel
sebuah spermatozoa dengan sebuah triploid.
ovum. Fertilisasi terjadi disuatu tempat Setelah kepala sperma menyentuh
dalam oviduct, tepatnya didaerah membran vitelin, terjadilah aktivasi
ampula yaitu pada bagian Ampula ovum untuk menerima tamu. Membran

43
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

vitelin memperlihatkan reaksi terhadap teratur dan berjumbai-jumbai. Tetapi


sentuhan kepala spermatozoa. Ditempat ada beberapa species yang bentuk
sentuhan terjadi tonjolan kecil dari Infundibulum berbentuk kapsul. Bagian
membrane vitelin dan kemudian ujung dari Infundibulum membentuk
terbuka. Kemudian kepala sperma fimbrae. Fimbrae ini letaknya dekat
menyusup masuk kedalam sito plasma sekali dengan ovarium bahkan biasanya
dan kemudian terjadilah pembelahan menyelimuti ovarium. Fimbrae
inti sel ovum. mempunyai sifat ovotoxis artinya
Setelah kepala sperma terputus dan bergerak kearah adanya ovum. Bahkan
berlahan-lahan mulai mengembung ada yang berpendapat bahwa Fimbrae
maka mengakibatkan hilangnya bentuk ini dapat mengusap-usap ovarium untuk
kepala sperma. Inti sel sperma juga mem percepat proses ovulasi, dapat
terlihat pudar, tetapi nucleoli menjadi mengambil ovum yang jatuh kedalam
jelas. Kejadian ini diikuti dengan ruang abdomen dan bahkan Fimbrae kiri
terurainya khromosom dari inti-inti sel dapat menangkap ovum yang di
ovum dan spermatozoa. Khromosom ovulasikan dari ovarium kanan dan
dari kedua inti berpasang-pasangan dan sebaliknya
membentuk inti baru. Perjalanan Fungsi dari oviduct adalah :
Spermatozoa menemui ovum dalam a. Menerima telur yang diovulasikan
organ reproduksi ternak betina tertera ovarium;
pada Gambar 2.
b. Menerima spermatozoa dari uterus;
c. Mempertemukan sel ovum dengan
spermatozoa;
d. Menyalurkan sel ovum yang telah
dibuahi (zigote) ke dalam uterus;
e. Menyeleksi sperma. Bagian oviduct
yang mempunyai konstruksi khusus
dan disebut utero tubal junction (UTJ)
mempunyai fungsi untuk menyeleksi
sperma yang akan masuk kedalam
tuba fallopii dari uterus; dan
Gambar 2.1 Perjalanan Spermatozoa Menemui Ovum
dalam Organ Reproduksi Betina f. Kapasitasi spermatozoa. Adanya
Sumber: Koleksi Vedca
cairan oviduct menyebabkan
6. Tuba Fallopii (Oviduct) spermatozoa mengalami proses
Selain bangsa unggas, hewan betina pendewasaan.
mempunyai sepasang oviduct. Saluran 7. Uterus
ini menghubungkan antara ovarium Uterus pada umumnya terdiri atas
dengan uterus. Oviduct merupakan badan uterus atau corpus uteri, tanduk
saluran kecil yang panjang dan berkelok- uterus (cornu uteri) yang pada umumnya
kelok. Bagian oviduct terdiri atas: berbentuk lancip dan cerviks atau leher
Infundibulum, ampula dan bagian yang uterus.Bentuk uterus pada setiap jenis
terakhir yang berhubungan langsung hewan bervariasi. Bentukbentuk uterus
dengan uterus disebut istmus. pada beberapa jenis hewan adalah :
Infundibulum merupakan bagian yang
paling ujung dari oviduct dan berbentuk a. uterus duplex, yaitu uterus yang
seperti corong yang bibirnya tidak serviksnya ada dua buah, corpus tidak

44
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ada dan cornunya terpisah satu 2)pada waktu metestrus dan awal
dengan lainnya. Bentuk uterus ini diestrus. Kelenjar-kelenjar
terdapat pada tikus, mencit, kelinci endometrium mulai berkembang dan
dan marmut. tumbuh memanjang dan
b. uterus bikornua, yaitu uterus yang menghasilkan cairan uterus yang
mempunyai serviks satu dan corpus merupakan substrat yang cocok untuk
uterinya sangat pendek. Sebagai pertumbuhan embrio muda.
contoh terdapat pada ternak babi. 3)pada saat diestrus pada ternak yang
c. uterus bibartitus yaitu uterus yang tidak bunting maka telur yang tidak
mempunyai serviks satu dan corpus dibuahi oleh sperma, didalam uterus
uteri cukup jelas dan panjang. Sebagai akan diresorbsi oleh endometrium.
contoh terdapat pada hewan sapi, 4)pada saat kebuntingan uterus
d. uterus simpleks yaitu uterus yang membesar secara berlahanlahan
tidak mempunyai kornu uteri, corpus sesuai dengan pertumbuhan embrio.
uterinya besar dan mempunyai satu 5)Pada saat kelahiran uterus akan
cerviks. Sebagai contoh terdapat pada melakukan kontraksi sedemikian kuat
bangsa primata. sehingga dapat mengangkut fetus
Dinding uterus terdapat tiga lapis, dari yang sedemikian beratnya untuk
luar kedalam yaitu : melampaui simfisis pelvis dan keluar
dari badan.
1. Membran serosa merupakan lapis
pertama dari luar atau merupakan 6)pada saat selesai partus/ melahirkan,
dinding luar maka uterus akan mengalami
pengecilan kembali atau involusi.
2. Myometrium atau lapisan urat daging
licin, yang mengandung urat syaraf 8. Cerviks (Leher Rahim)
dan pembuluh darah Cerviks merupakan spincter otot polos
3. Endometrium, yaitu lapisan yang yang kuat dan tertutup rapat, kecuali
merupakan dinding lumen uterus dan pada saat estrus atau pada saat
terdiri atas epitel, lapisan kelenjar dan menjelang kelahiran. Cerviks terletak
jaringan pengikat. diantara uterus dan vagina, dan
merupakan pintu masuk kedalam uterus
Uterus mempunyai fungsi yang sangat
karena dapat terbuka atau tertutup yang
penting dalam proses reproduksi. Yaitu
sesuai dengan siklus berahi. Pada saat
sejak estrus sampai bunting dan
berahi serviks agak relaks sehingga
melahirkan.
memungkinkan spermatozoa dapat
Fungsi uterus adalah : masuk dalam uterus. Kemudian pada
1)pada saat estrus: Yaitu kelenjar saat kebuntingan maka sel-sel goblet
endometrium yang terdapat pada yang terdapat pada cerviks akan
dinding uterus menghasilkan cairan memproduksi mucus dalam jumlah yang
uterus yang diperlukan oleh besar sehingga dapat mencegah
spermatozoa untuk mendewasakan masuknya zatzat yang membawa infeksi
dirinya (kapasitasi) sehingga semakin dari vagina kedalam uterus. Lumen
tinggi kemampuannya untuk serviks terbentuk dari beberapa gelang-
membuahi ovum pada saat kopulasi, gelang penonjolan dari mucosa cerviks
uterus akan berkontraksi sehingga yang dapat mengecil dengan kuat sekali.
mampu mengangkut spermatozoa Fungsi cerviks yang utama adalah untuk
dari uterus ke tuba fallopii. menutup lumen uteri sehingga tidak

45
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

memberi kemungkinan untuk masuknya Sistem reproduksi yang sangat perlu


jasad renik baik mikroskopis maupun ditekankan dalam pembahasan adalah
makroskopis. Oleh sebab itu lumen sistem reproduksi unggas betina,
serviks selalu dalam keadaan tertutup, dimana proses pembentukan telur
kecuali pada saat melahirkan dan pada terjadi di dalam sistem organ reproduksi
saat berahi lumen serviks akan membuka unggas betina. Sistem reproduksi
sedikit sehingga spermatozoa dapat unggas betina terdiri dari alat kelamin
masuk. primer dan alat kelamin sekunder. Alat
9. Vagina kelamin primer adalah ovarium dan alat
kelamin sekunder adalah oviduct atau
Vagina adalah bagian saluran
saluran telur. Unggas betina secara
reproduksi yang terletak didalam pelvis,
normal hanya memiliki ovarium dan
diantara cerviks dan vulva. Vagina
oviduct sebelah kiri yang berkembang
terbagi atas bagian vestibulum yaitu
sempurna (Sarengat, 1982). Ovarium
bagian ke sebelah luar yang
merupakan bagian alat kelamin primer
berhubungan dengan vulva dan partio
yang berfungsi sebagai alat pembentuk
vaginalis cervics yaitu bagian ke sebelah
telur. Ovarium terletak diantara paru-
cerviks. Pada ternak betina dara,
paru dan ginjal dibawah dan dibelakang
terdapat selapus tipis yang merupakan
hati, ovarium tersebut terletak pada
sekat atau batas antara vestibulum
tulang belakang dan dikelilingi oleh alat-
vaginae dan partiovaginalis cercivis,
alat lainnya sehingga ia tertutup dalam
yang disebut Hymen. Vagina berperan
suatu kantung ovarium sehingga jalan
sebagai selaput yang menerima penis
satu-satunya adalah oviduct (Sarwono,
dari hewan jantan pada saat kopulasi.
1993).
10.Vulva (Pudendum Femininum)
a. Ovarium
Vulva adalah bagian eksternal dari
Ovarium merupakan organ primer
genetalia betina yang terentang dari
sistem reproduksi unggas betina.
vagina sampai kebagian yang paling luar.
Ovarium terletak pada kranial ginjal
Pertautan antara vulva dengan
diantara rongga dada dan rongga
vaginapeserta didik oleh orifis uretral
perut pada garis punggung. Ovarium
eksternal. Pada berbagai jenis ternak
sebagai tempat pembentukan Yolk
bibir vulva adalah sederhana saja dan
atau kuning telur. Ovarium biasanya
tidak terdiri atas labio mayor dan minor.
terdiri dari 5 sampai 6 ovum yang telah
Kemudian bagian paling bawah dari
berkembang dan sekitar 1000 - 3.000
vulva terdapat klitoris yang merupakan
ovum yang belum masak yang
organ yang asal usul embrionalnya sama
berwarna putih (Akoso, 1993).
dengan penis pada hewan jantan.
Ovarium tempat sintesis hormon
steroid seksual gametogenesis dan
perkembangan serta pemasakan
kuning telur ( Yuwanta, 2008).
b. Oviduct
Oviduct merupakan saluran telur
yang digantung oleh dua lapis lipatan
peritoneum yang membentuk
ligamen-ligamen oviduct.
Penggantung oviduct tersebut adalah
Gambar 2.2 Anatomi unggas
Sumber: Dokumen Penulis

46
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

mesosalphink. Pada ayam yang sedang Proses pembentukan cangkang


bertelur, saluran telur mencapai membutuhkan waktu yang paling
panjang 70 sampai 80 cm dan lama sekitar 21 jam. Tujuan akhir
diameter 1 sampai 5 cm, sedangkan uterus adalah menyempurnakan
pada ayam yang tidak bertelur ukuran pembentukan telur sebelum
tersebut masing-masing adalah 10 dikeluarkan melalui vagina kemudian
sampai 15 cm dan diameter 1 sampai 7 ke kloaka (Hunter, 1995).
mm. Dinding saluran telur mempunyai g. V a g i n a m e r u p a k a n t e m p a t
vaskularisasi yang cukup dan bersifat penyimpanan telur sementara waktu,
elastis yang mempermudah sebelum telur dikeluarkan dari dalam
perubahan diameter untuk tubuh (Sarwono, 1993). Di dalam
menampung telur yang berkembang vagina, telur terjadi perubahan posisi
(Toelihere, 1981). Oviduct terdiri dari atau deposisi sebelum dikeluarkan
5 bagian, yaitu Infundibulum, magnum melalui kloaka. Fadilah dan Polana
dan isthmus. (2004) bahwa vagina adalah tempat
c. Infundibulum berfungsi sebagai dimana telur untuk sementara ditahan
corong penangkapan ovum yang telah dan dikeluarkan bila telah tercapai
diovulasikan, terdapat pada bagian bentuk yang sempurna.
ujung oviduct (panjang kira-kira 5 cm). h. Cloaca
Infundibulum juga sebagai tempat
Cloaca berfungsi sebagai tempat
pembuahan atau fertilisasi antara
dikeluarkannya telur. Rahardjo et.al.,
ovum dan spermatozoa. Rasyaf (2008)
(2002) kloaka merupakan muara tiga
menambahkan fungsi utama
saluran, yaitu saluran reproduksi,
Infundibulum adalah menangkap
pencernaan dan ekresi. Yuwanta
ovum yang masak. Infundibulum
(2004) kloaka merupakan bagian
berperan dalam penangkapan kuning
ujung luar dari oviduck tempat
telur, tepatnya yaitu fimbrae (Yaman,
dikeluarkannya telur.
2008).
d. Magnum terletak di bagian bawah
funnel, panjangnya 33 cm. Magnum C. Anatomi Reproduksi Ternak Jantan
befungsi untuk mengsekresikan 1. Organ-organ Reproduksi Ruminansia
albumen atau putih telur. Yuwanta Jantan
(2004) magnum merupakan tempat
untuk mensintesis dan mensekresi
putih telur.
e. I s t h m u s b e r f u n g s i u n t u k
menyekresikan membran cangkang.
Yuwanta (2004) Isthmus adalah
tempat untuk menyekresikan
membran atau selaput telur. Isthmus
panjangnya 5 cm yang merupakan
bagian yang menentukan bentuk telur
(Hunter, 1995).
f. Uterus berfungsi menyekresikan
cangkang. Yuwanta (2004) uterus
tempat terbentuknya cangkang.
Gambar 2. Organ Reproduksi Ternak Ruminansia Jantan
Sumber: ilmuternak.com

47
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Sistem reproduksi ternak jantan terdiri b.Korium yaitu berupa jaringan


atas : bagian kulit yang mengandung
a. Sepasang testis atau disebut gonad, banyak urat darah dan syaraf.
buah zakar atau kelenjar kelamin c. Tunika dartos yaitu suatu fascia
utama. pelindung yang juga
b.Saluran reproduksi yang terdiri atas mengandung unsur serabut urat
epididymis, vas deferens, ampula dan daging, jadi dapat berkontraksi.
urethra. Saluran ini dilengkapi dengan d. Tenunan pengikat yang longgar
kelenjar accesories atau kelenjar e. Tunika vaginalis komunis (bagian
tambahan dimana kelenjar ini dari peritoneum)
fungsinya untuk mengencerkan
f. Rongga sempit yang merupakan
sperma.
bagian dari rongga perut yang
c. Alat kelamin bagian luar, yang terdiri menjulur ke daerah inguinal yang
atas penis, yang dibungkus oleh merupakan suatu kantong
preputium dan Scrotum dimana selanjutnya ditempati
1) Gonad (Testis) oleh testis yang turun dari rongga
Testis merupakan bagian alat perut sewaktu masih dalam
kelamin yang utama. Pada hewan perkembangan embrio.
mamalia terdiri dari dua testis yang g.Tunika albugenia merupakan
terbungkus didalam skrotum. bagian dari pembungkus
Skrotum ini akan memberikan langsung pada parenchyma
lingkungan yang lebih cocok testis. Tunika albugenia ini
dimana dalam skrotum dilengkapi banyak mengandung serabut-
dengan suatu termoregulator yang serabut fascia yang licin dan
dapat mengatur suhu skrotum tetap mengkilat dan berwarna putih
konstan yaitu selalu dalam kondisi yang banyak mengandung buluh
lebih rendah daripada suhu tubuh, syaraf.
karena untuk pembentukan sperma h.Parenchyma testis, merupakan
dibutuhkan suhu yang rendah. bagian yang paling utama atau
Bentuk, ukuran atau berat serta inti, karena bagian ini tempat
letak testis tiap species hewan pembuatan spermatozoa,
cukup bervariasi. Namun pada tepatnya di tubuli seminiferi.
umumnya bentuk testis adalah Dibagian parenchyma ini terdiri
bulat panjang kearah vertikal, atas tubuli seminiferi, sel-sel
dengan struktur dasar testis terdiri interstitial, saluran-saluran
atas beriburibu tubuli seminiferosa cairan testis dan spermatozoa.
yang dikelilingi oleh kapsul
i. Mediastenum testis, merupakan
berserabut atau trobekula.
bagian tengah dari testis dan
Lapisan-lapisan tenunan merupakan perluasan dari testis.
pembungkus testis apabila disayat
j.Pembentukan Spermatozoa
secara melintang, maka akan
diproduksi dalam suatu saluran
terlihat mulai dari luar kedalam
yang sangat kecil dan berkelok-
adalah:
kelok yang disebut tubulus
a.Epidermis yaitu bagian kulit s p e r m a t i c u s . Tu b u l i i n i
terluar merupakan suatu tubulus atau

48
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

saluran yang kecil, panjang dan menjadi sper- matozoa muda, yang
berkelok- kelok dan memenuhi kemudian akan dirawat oleh sel-sel
seluruh pembungkusnya yaitu sertoli sampai protein goblet yang
lobulus. Lobulus berupa kantong masih berada dalam pangkal ekor
kecil yang pada umumnya menjadi kecil. Setelah itu
berbentuk kerucut atau lancip, spermatozoa akan terlepas dari sel
dimana pada ujung medialnya sertoli dan terbawa oleh cairan
berbentuk lancip dan ujung testis dan segera masuk kedalam
lateralnya lebar dan merupakan lumen tubuli seminiferi yaitu masuk
dasar dari kerucut tersebut. kedalam rete testis dan diteruskan
Dinding tubuli seminiferi terdiri kebagian mediastinum yang
atas sel-sel membran basal, akhirnya spermatozoa yang belum
epithel benih, sel-sel penunjang dapat bergerak tersebut akan
dan sel penghasil cairan testis. berdesak-desakan untuk memasuki
Tubuli seminiferi akan bermuara epididymus. Rete testis terletak
pada ujung medialnya yang diantara tubulus seminiferosa dan
berbentuk kerucut dan langsung duktuli efferens yang berhubungan
berhubungan dengan rete testis. dengan ductus epididymus pada
Epitel benih terdiri atas: sel bagian kepala atau caput. Rete testis
benih atau Spermatogonium. ini terdiri dari saluran-saluran yang
Spermatogonium akan beranastomose dalam medias
mengalami proses pembelahan tinum testis. Diantara lobuli
secara reduksi dan mengalami terdapat sel-sel interstitial atau
perubahan bentuk yaitu dari disebut juga sel Leydig. Sel ini
bentuk poligonal menjadi sel merupakan penghasil hormon
yang berekor. androgen atau testosteron.
Sel sertoli. Sel ini melekat pada Testosteron adalah hormon yang
membran basal, berbentuk panjang berpengaruh sangat besar terhadap
dan mempunyai peranan dalam kehidupan seksual dari pejantan.
merawat spermatozoa yang masih Apabila sel leydig terganggu maka
muda. Di samping itu, sel sertoli produksi testosteron akan
menghasilkan hormon dan cairan terganggu pula. Berbeda dengan
testis. hewan betina yang mengenal siklus
berahi dimana pada periode
Spermatogonium terletak diatas
tertentu saja hanya ada satu sel
membran basal dari tubuli
ovum yang masak atau diproduksi
seminiferi. Spermatogonium
dan siap untuk diovulasikan atau
tersebut akan berkembang melalui
dikeluarkan untuk melakukan
pembelahan sel. Spermatogonium
fertilisasi atau peleburan antara sel
akan membelah menjadi dua yaitu
kelamin jantan (spermatozoa)
yang satu tetap berada dalam
dengan sel telur (ovum). Hal ini
membran basal sedangkan yang
tidak terjadi pada hewan jantan.
kedua berubah menjadi
Hewan jantan akan memproduksi
spermatosit I (satu). Kemudian akan
sel spermatozoa secara terus
membelah lagi menjadi
menerus tanpa ada hentinya.
spermatosit II dan berubah lagi
Kecepatan produksi sperma akan
menjadi spermatid. Spermatid akan
tergantung dari kondisi makanan
mengalami perubahan bentuk

49
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang dikonsumsi dan tingkat melewati duktuli eferentis. Ductuli


protein yang terkandung dalam eferentis dindingnya bercilia dan
makanan tersebut. Selain fungsi mempunyai sel-sel epitel yang
utamanya sebagai penghasil sel menghasilkan cairan. Dengan
benih jantan atau spermatozoa, adanya cairan dan cilia tersebut
fungsi testis lain yang tidak kalah maka spermatozoa dapat terdorong
pentinganya yaitu memproduksi dan bergerak mengarah ke badan
hormon androgen. epididymus. Epididymus
Epididymis Epididymus mempunyai fungsi beberapa
merupakan suatu saluran yang macam, diantaranya:
bentuknya bulat dan panjang serta a.epididymus merupakan tempat
berkelok-kelok yang transportasi, di mana masa
menghubungkan vasa efferensia spermatozoa yang dialirkan dari
pada testis dengan ductus rete testis ke dalam ductuli
deferens. Epididymus terletak efferentis dan akhirnya akan
diatas testis dan melekat pada diangkut ke dalam duktus
tunika albugenis. Secara garis defferens. Transportasi ini dapat
besarnya, saluran epididymus dapat dilakukan karena adanya gerakan
dibedakan menjadi : a) kepala silia dan gerakan peristaltik dari
epididymus (caput epididymus), musculature pada dinding
bagian dari epididymus yang epididymus pada saat pra
melekat pada bagian ujung dari ejakulasi.
testis dimana pembuluh-pembuluh b.epididymus merupakan tempat
darah dan syaraf masuk. Bagian ini untuk membuat konsentrasi
lebih besar daripada bagian yang sperma menjadi sangat tinggi. Hal
lain. b) bagian badan atau leher ini disebabkan karena cairan
(Corpus epididymus) adalah bagian testis yang menjadi medium dari
yang sejajar dengan aksis masa spermatozoa, airnya diserap
longitudinal dari testis. Ukurannya oleh epitel dinding epididymus
jauh lebih kecil dibanding kan pada sehingga sampai di ekor
bagian kepala. Bagian ini menjulur epididymus, konsentrasi semen
terus ke bawah sampai hampir sangat tinggi.
melewati testis. c) bagian ekor
c.epididymus juga merupakan
(Cauda epididymus) yaitu berupa
tempat untuk pemasakan atau
daging yang menonjol di ujung
pendewasaan bagi spermatozoa.
bawah dari testis. Bagian ekor ini
Pemasakan ini disebabkan karena
terletak langsung dibawah corpus,
adanya sekresi dari sel-sel epitel
yang mulai berbelok keatas. Saluran
di ductus epididymus. Dimana
epididymus di bagian kepala
tadinya sperma dengan butiran
terdapat duktuli eferentis yang
sitoplasma kemudian akan
jumlahnya 12 sampai 15 buah, yang
butiran tersebut akan menggeser
menampung spermatozoa dari rete
dibagian paling bawah ekor dan
testis. Jadi setelah spermatozoa
akhirnya terlepas.
muda terlepas dari sel sertoli,
kemudian masuk dalam lumen d.Epididymus merupakan tempat
tubuli seminifera dan bergerak untuk menimbun spermatozoa.
menuju ke epididymus setelah Pada epididymus bagian ekor,

50
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

keadaannya sangat cocok untuk b. tunika dartos. Merupakan selapis


tempat penimbunan bagi jaringan fibroelastik yang
spermatozoa yang belum dapat bercampur dengan serabut otot
bergerak ini, sehingga hampir 50 polos. Serabut-serabut otot polos
persen jumlah spermatozoa ini pada saat cuaca dingin akan
terdapat di daerah tersebut. berkontraksi dan membantu
Duktus deferens Duktus deferens mempertahankan posisi
atau vas deferens merupakan pipa terhadap dinding abdominal dan
yang berotot, terentang mulai dari pada saat panas akan merelaks
ekor epididymus sampai ke uretra. dan menyebabkan testis turun
Dindingnya tebal, mengandung menjauhi ruang perut. Dengan
serabut urat-urat daging yang licin, demikian maka skrotum dapat
sehingga pada saat ejakulasi maka mengatur temperatur testis agar
dapat mendorong spermatozoa dari temperaturnya tetap
epididymus keduktus ejakulatoris dipertahankan 40oC sampai
yang terdapat dalam ampula. Vas 70oC lebih rendah dari pada
deferens akan memasuki ruang temperatur tubuh. Mekanisme
abdomen bersama-sama dengan dari sistem thermoregulator ini
pembuluh-pembuluh darah dan karena adanya kerja dari dua
syaraf yang ke testis dan bersatu muskulus yaitu muskulus
menjadi satu kesatuan yang disebut kremaster externa, muskulus
funiculus spermaticus. Vas deferens kremaster interna dan tunika
dari kedua testis ini setelah dartos.
meninggalkan ekor epididimus c. Fasia superfisial merupakan
akan bergerak melalui kanal lapisan tipis jaringan ikat
inguinalis terus keatas dan d. Fasia bagian dalam yang terdiri
sesampainya diatas fesica urinaria, atas tiga lapis yang sulit
akan terletak berjajar dan secara dipisahkan apabila dilakukan
lambat laun menjadi besar karena pembedahan.
adanya kelenjar-kelenjar yang ada
e. Tunika vaginalis komunis, yang
di dinding duktus deferens, dan
merupakan lapisan luar penutup
bagian ini disebut ampula. Panjang
testis.
ampula tidak panjang (pada sapi
sekitar 4 cm) dan setelah Urethra
meninggalkan prostata maka Urethra merupakan bagian
keduanya akan mengecil lagi. saluran yang tergantung dari
Skrotum. Skrotum merupakan tempat bermuaranya ampula
suatu kulit yang bentuknya seperti sampai ke ujung spenis. Urethra
kantong yang ukuran, bentuk dan merupakan saluran untuk urine
lokasinya menyesuaikan dengan dan untuk semen sehingga
testis yang dikandungnya. Kulit disebut saluran urogenitalis.
skrotum tipis dan sedikit atau tidak Urethra terbagi atas tiga bagian
berambut. Susunan lapisan skrotum yaitu : bagian pelvis, bagian yang
dari paling luar adalah: membengkok, bagian penis.
a. epidermis: tidak memliki rambut Penis dan Praeputium Penis
atau sedikit rambut merupakan organ kopulasi pada
hewan jantan, yang akan

51
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menyemprotkan semen kedalam mengakumulasi urine, sekret dan


alat reproduksi betina dan untuk sel-sel mati. Eraksi dan Ejalukasi.
lewatnya urine. Penis dapat Ereksi merupakan peningkatan
dibedakan menjadi 3 bagian turgiditas (pembesaran) organ
yaitu : yang disebabkan oleh
a.Gland penis yang dapat pemasukan darah lebih besar
bergerak bebas daripada pengeluaran yang
menghasilkan penambahan
b. Badan
tekanan dalam penis. Ereksi pada
c. Bagian pangkal atau akar yang ternak ruminansia, saat ereksi
melekat pada ischial arch pada baik panjang maupun besarnya
pelvis yang tertutup oleh otot tetap hampir sama dan terjadi
ischioca vernosus. karena fleksura sigmoid menjadi
Penis dilengkapi dengan dua lurus. Ejakulasi merupakan suatu
macam perlengkapan yaitu gerak refleks yang
musculus retraktor penis yang mengosongkan epididymus,
dapat merelax dan mengkerut urethra dan kelenjar-kelenjar
dan corpus covernosum penis accesoris, dimana ejakulasi ini di
yang berfungsi untuk menegang sebabkan karena adanya
kan penis. Dalam keadaan non rangsangan pada gland penis
aktif. Musculus retractor penis atau dapat juga ditimbulkan
akan mengkerut, kemudian penis dengan adanya massase dari
akan membentuk huruf S kelenjar-kelenjar aksesori
sehingga penis dapat tersimpan melalui rektum atau dengan
dalam preputium. Penis elektro ejakulator.
terbungkus oleh tunica 1.Organ-organ reproduksi
albugenia yang berwarna putih. ruminansia betina.
Bentuk penis ternak pada
Sistem reproduksi ternak betina
umumnya sama yaitu bulat
terdiri atas:
panjang. Pada sapi penis ini
bertipe fibroelastis artinya selalu a.Sepasang ovarium atau
dalam keadaan agak kaku dan penghasil telur
kenyal meskipun dalam keadaan b. Saluran reproduksi yang terdiri
non aktif atau tidak ereksi. atas tuba fallopii atau oviduct,
Sedangkan praeputium uterus atau rahim, cerviks atau
merupakan lipatan kulit yang ada leher rahim dan vagina
di sekitar ujung penis. Pada c. Alat kelamin bagian luar yang
ternak-ternak tertentu, terdiri atas vulva dan klitoris.
praeputium mempunyai bentuk
yang agak khas, sebagai contoh
preputium pada kuda
mempunyai lipatan yang
rangkap, praeputium pada babi
mempunyai divertikulum atau
kantong disebelah dorsal dari
orificium preputial, yang
mempunyai fungsi untuk
Gambar 2.3. Organ Reproduksi Ternak Ruminansia Betina
Sumber: slideplayer.info

52
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

a. Ovarium pada hewan dapat dibedakan dua


Ovarium merupakan bagian sifat dalam melahirkan anak
alat kelamin yang utama, karena yaitu hewan yang bersifat
fungsinya untuk menghasilkan polytocus yaitu melahirkan anak
sel gonad (ovum). Seperti juga dalam jumlah banyak dalam satu
halnya dengan testis pada ternak kali kelahiran seperti babi, kucing
jantan, ovarium bersifat endokrin dan tikus sehingga bentuknya
dan bersifat sitogenik. Bersifat seperti buah murbei. Sedangkan
endokrin karena ovarium mampu sifat yang kedua adalah termasuk
menghasilkan hormon yang akan dalam golongan hewan
diserap secara langsung kedalam monotokes maka bentuk
peredaran darah. Ovarium juga ovariumnya bulat panjang atau
bersifat sitigenik artinya bahwa bundar.
ovarium juga mampu Adapun lapisan yang paling
menghasilkan sel yaitu ovum luar merupakan suatu lapis
atau sel telur. Oleh karena itu tunggal dari epitel germ inal atau
ovarium sering juga disebut disebut sel kelamin primer. Ada
induk telur, indung telur atau dua komponen yang amat
pengarang telur. Berbeda penting yang terdapat dalam
dengan ternak- ternak lainnya, ovarium. Komponen tersebut
pada jenis unggas, ovarium tidak adalah follikel dan korpus
sepasang tetapi hanya satu yaitu luteum. Kedua komponen ini
dibagian kiri sedangkan sebelah memegang peranan penting
kanan mengalami rudimenter. dalam proses reproduksi.
Pada ternak atau hewan b. Tuba Uterin Atau Tuba Fallopii
menyusui maka jumlahnya (Oviduct).
adalah sepasang, yang letaknya
Selain bangsa unggas, hewan
dekat ginjal, tepatnya dibelakang
betina mempunyai sepasang
ginjal kanan dan kiri. Besarnya
oviduct. Saluran ini
ovarium bervariasi antar jenis
menghubungkan antara ovarium
ternak, hal ini tergantung dari
dengan uterus. Oviduct
jenis ternak, umur dan masa
merupakan saluran kecil yang
reproduksi ternak. Bentuk
panjang dan berkelok-kelok.
ovarium pada kebanyakan
Bagian oviduct terdiri atas:
species hewan adalah hampir
Infundibulum, ampula dan bagian
sama yaitu seperti biji almond,
yang terakhir yang berhu-
tetapi ada beberapa ternak yang
bungan langsung dengan uterus
mempunyai bentuk ovarium
disebut istmus Infundibulum
yang berbeda seperti pada
merupakan bagian yang paling
ternak babi bentuk ovariumnya
ujung dari oviduct dan berbentuk
tampak dengan lobul-lobul
seperti corong yang bibirnya
karena banyaknya folikel dan
tidak teratur dan berjumbai-
corpus lutea. Sedangkan pada
jumbai. Tetapi ada beberapa
kuda bentuknya mirip seperti
species yang bentuk infun
kacang karena adanya fosa ovarii.
dibulum berbentuk kapsul.
Perbedaan bentuk ovarium
Bagian ujung dari Infundibulum
tersebut karena pada dasarnya
membentuk fimbria. Fimbria ini

53
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

letaknya dekat sekali dengan bentuk uterus pada beberapa


ovarium bahkan biasanya jenis hewan adalah:
menyelimuti ovarium. Fimbriae 1) Uterus duplex, yaitu uterus
mempunyai sifat ovotoxis yang uterus yang serviksnya
artinya bergerak kearah adanya ada dua buah, corpus tidak ada
ovum. Bahkan ada yang dan cornunya terpisah satu
berpendapat bahwa fimbriae ini dengan lainnya. Bentuk uterus
dapat mengusap-usap ovarium ini terdapat pada tikus, mencit,
untuk mem percepat proses kelinci dan marmut.
ovulasi, dapat mengambil ovum
2) Uterus bikornua, yaitu uterus
yang jatuh kedalam ruang
yang mempunyai serviks satu
abdomen dan bahkan fimbriae
dan corpus uterinya sangat
kiri dapat menangkap ovum yang
pendek. Sebagai contoh
di ovulasikan dari ovarium kanan
terdapat pada ternak babi.
dan sebaliknya. Fungsi dari
oviduct adalah: 3) Uterus bibartitus yaitu uterus
yang mempunyai serviks satu
1)Menerima telur yang
dan corpus uteri cukup jelas
diovulasikan ovarium;
dan panjang. Sebagai contoh
2)Menerima spermatozoa dari terdapat pada hewan sapi,
uterus;
4) Uterus simpleks yaitu uterus
3)Mempertemukan sel ovum yang tidak mempunyai kornu
dengan spermatozoa; uteri, corpus uterinya besar
4)Menyalurkan sel ovum yang dan mempunyai satu cerviks.
telah dibuahi (zigote) ke dalam Sebagai contoh terdapat pada
uterus menyeleksi sperma. bangsa primata. Dinding
Bagian oviduct yang uterus terdapat tiga lapis, dari
mempunyai konstruksi khusus luar kedalam yaitu:
dan disebut utero tubal a)Membran serosa merupakan
junction (UTJ) mempunyai lapis pertama dari luar atau
fungsi untuk menyeleksi merupakan dinding luar
sperma yang akan masuk
b)Myometrium atau lapisan
kedalam tuba fallopii dari
urat daging licin, yang
uterus;
mengandung urat syaraf dan
5)Kapasitasi spermatozoa. pembuluh darah
Adanya cairan oviduct
c)Endometrium, yaitu lapisan
menyebabkan spermatozoa
yang merupakan dinding
mengalami proses
lumen uterus dan terdiri atas
pendewasaan;
epitel, lapisan kelenjar dan
c. Uterus jaringan pengikat.
Uterus pada umumnya terdiri Uterus mempunyai fungsi
atas badan uterus atau corpus yang sangat penting dalam
uteri, tanduk uterus (cornu uteri) proses reproduksi. Yaitu sejak
yang pada umumnya berbentuk estrus sampai bunting dan
lancip dan cerviks atau leher melahirkan. Fungsi uterus
uterus. Bentuk uterus pada setiap adalah :
jenis hewan bervariasi. Bentuk-

54
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

a)Pada saat estrus: Yaitu melahirkan, maka uterus


kelenjar endometrium yang akan mengalami pengecilan
terdapat pada dinding kembali atau involusi.
uterus menghasilkan cairan 5) Cerviks atau Leher Rahim
uterus yang diperlukan oleh
Cerviks merupakan spincter
spermatozoa untuk
otot polos yang kuat dan
mendewasakan dirinya
tertutup rapat, kecuali pada
(kapasitasi) sehingga
saat estrus atau pada saat
s e m a k i n t i n g g i
menjelang kelahiran. Cerviks
kemampuannya untuk
terletak diantara uterus dan
membuahi ovum
vagina, dan merupakan pintu
b)Pada saat kopulasi, uterus masuk kedalam uterus karena
akan berkontraksi sehingga dapat terbuka atau tertutup
mampu mengangkut yang sesuai dengan siklus
spermatozoa dari uterus ke berahi. Pada saat berahi serviks
tuba fallopii. agak relaks sehingga
c) Pada waktu metestrus dan memungkinkan spermatozoa
awal diestrus. Kelenjar- dapat masuk dalam uterus.
kelenjar endometrium Kemudian pada saat
mulai berkembang dan kebuntingan maka sel-sel
tumbuh memanjang dan goblet yang terdapat pada
menghasilkan cairan uterus cerviks akan memproduksi
yang merupakan substrat mucus dalam jumlah yang
yang cocok untuk besar sehingga dapat
pertumbuhan embrio muda mencegah masuknya zat-zat
d)Pada saat diestrus pada yang membawa infeksi dari
ternak yang tidak bunting vagina kedalam uterus. Lumen
maka telur yang tidak serviks terbentuk dari
dibuahi oleh sperma, beberapa gelang-gelang
didalam uterus akan penonjolan dari mucosa
d i r e s o r b s i o l e h cerviks yang dapat mengecil
endometrium. dengan kuat sekali. Fungsi
cerviks yang utama adalah
e)Pada saat kebuntingan
untuk menutup lumen uteri
uterus membesar secara
sehingga tidak memberi
berlahanlahan sesuai
kemungkinan untuk masuknya
dengan pertumbuhan
jasad renik baik mikroskopis
embrio.
maupun makroskopis. Oleh
f) Pada saat kelahiran uterus sebab itu lumen serviks selalu
akan melakukan kontraksi dalam keadaan tertutup,
sedemikian kuat sehingga kecuali pada saat melahirkan
dapat mengangkut fetus dan pada saat berahi lumen
yang sedemikian beratnya serviks akan membuka sedikit
untuk melampaui simfisis sehingga spermatozoa dapat
pelvis dan keluar dari masuk.
badan.
6) Vagina
g)Pada saat selesai partus/

55
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Vagina adalah bagian Organ reproduksi ayam jantan


saluran reproduksi yang terdiri dari testes, ductus
terletak didalam pelvis, deferens, dan organ kopulasi yang
diantara cerviks dan vulva. terdapat dalam kloaka. Unggas
Vagina terbagi atas bagian jantan berbeda dari ternak
vestibulum yaitu bagian ke piaraan lainnya karena testes
sebelah luar yang tidak terdapat dalam skrotum
berhubungan dengan vulva tetapi tetap berada dalam rongga
dan partio vaginalis cervics badan dan terletak didekat tulang
yaitu bagian kesebelah bela- kang dekat bagian anterior.
cerviks. Pada ternak betina Testis berjumlah sepasang
dara, terdapat selapus tipis terletak pada bagian atas di
yang merupakan sekat atau abdominal kearah punggung
batas antara vestibulum pada bagian anterior akhir dari
vaginae dan partiovaginalis ginjal dan berwarna kuning
cercivis, yang disebut Hymen. terang. Pada unggas testis tidak
Vagina berperan sebagai seperti hewan lainnya yang
selaput yang menerima penis terletak di dalam skrotum. Fungsi
dari hewan jantan pada saat testis menghasilkan hormon
kopulasi. kelamin jantan disebut androgen
7)Vulva (Pudendum Femininum) dan sel gamet jantan disebut
Vulva adalah bagian sperma. Saluran Deferens. Saluran
eksternal dari genetalia betina deferens jumlahnya sepasang,
yang terentang dari vagina pada ayam jantan muda kelihatan
sampai kebagian yang paling lurus dan pada ayam jantan tua
luar. Pertautan antara vulva tampak berkelok kelok. Letak ke
dengan vaginapeserta didik arah caudal, menyilang ureter dan
oleh orifis uretral eksternal. bermuara pada kloaka sebelah
Pada berbagai jenis ternak lateral urodeum. Alat Kopulasi.
bibir vulva adalah sederhana Pada unggas duktus deferens
saja dan tidak terdiri atas labio berakhir pada suatu lubang papila
mayor dan minor. Kemudian kecil yang terletak pada dinding
bagian paling bawah dari vulva dorsal kloaka. Papila kecil ini
terdapat klitoris yang merupakan rudimeter dari organ
merupakan organ yang asal kopulasi. Alat kopulasi ini juga
usul embrionalnya sama dapat disebut penis, tetapi pada
dengan penis pada hewan unggas bentuknya spiral seperti
jantan. pegas.
2.Organ-organ Reproduksi Unggas 3. Organ-organ Reproduksi Unggas
Jantan Betina

Gambar 2.4. Organ Reproduksi Unggas Jantan


Sumber: akademi-kuliah.blogspot.com Gambar 2.5. Organ Reproduksi Unggas Betina
Sumber: fredikurniawan.com

56
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Organ reproduksi pada unggas yolk mempunyai suatu lapisan


adalah ovarium dan oviduct yang tidak mengandung
untuk unggas betina dan testis pembuluh kapiler darah yang
untuk unggas jantan. Pada disebut stigma. Pada bagian
unggas betina organ reproduksi stigma inilah akan terjadi
bagian kiri yang berkembang perobekan selaput folikel kuning
normal dan berfungsi dengan telur, sehingga telur akan jatuh
baik (Nesheim et al., 1972), tetapi dan masuk ke dalam ostium yang
untuk bagian kanan mengalami merupakan mulut dari
rudimeter (Sarwono, 1988). Infundibulum (Nesheim et al.,
Organ reproduksi ayam betina 1979).
terdiri dari ovarium dan oviduct. Ovarium dari ayam petelur
Pada ovarium terdapat banyak (Nesheim et al., 1979)
folikel dan ovum. Oviduct terdiri Perkembangan kuning telur
dari infudibulum, magnum, dimulai setelah oocyt (discus
ithmus, kelenjar kerabang telur germ inalis) berkembang secara
dan vagina (Nalbandov, 1990). perlahan-lahan pada hari ke-10
4.1 Ovarium Ovarium terletak sampai 8 sebelum ovulasi,
pada daerah kranial ginjal dengan adanya penimbunan zat-
diantara rongga dada dan rongga zat makanan. Pada hari ke- 7
perut pada garis punggung sampai 4 sebelum ovulasi
sebagai penghasil ovum. pembentukan yolk terjadi sangat
Ovarium sangat kaya akan kuning cepat. Pada hari ke-7 sampai 6
telur atau yang disebut Yolk. sebelum ovulasi yolk, sebesar
Ovarium terdiri atas dua lobus 1/10 kali yolk masak. Pada hari
besar yang banyak mengandung ke-6 sebelum ovulasi terjadi
folikel-folikel (Nalbandov, lapisan konsentris yolk dan
1990). Ovarium biasanya terdiri diameter yolk berkembang dari 6
dari 5 sampai 6 ovum yang telah sampai 35 mm. Lapisan
berkembang dan sekitar 3.000 konsentris terdiri dari lapisan
ovum yang belum masak yang putih dan kuning yang
berwarna putih (Akoso, 1993). dipengaruhi oleh perbedaan
Yolk merupakan tempat xanthophyl pakan dan periode
disimpannya sel benih (discus siang malam. Pada hari ke-4
germ inalis) yang posisinya pada sebelum ovulasi yolk sudah
permukaan dipertahankan oleh berebentuk sempurna seperti
latebra. Yolk dibungkus oleh pada yolk masak. Pada hari ke-3
suatu lapisan membran folikuler penimbunan komponen yolk
yang kaya akan kapiler darah, mulai lambat dan berhenti sama
yang berguna untuk menyuplai sekali pada hari ke-1 sebelum
komponen penyusun yolk ovulasi dengan diameter sekitar
melalui aliran darah menuju 40 mm (Nesheim et al., 1979).
discus germ inalis. Ovum juga Proses perkembangan folikel
dibungkus oleh suatu membran yolk ini dipengaruhi oleh hormon
vitelina dan pada ovum masak pituitari setelah terjadinya
membran vitelina dibungkus kematangan seksual pada ayam
oleh membran folikel. Bagian betina (Nalbandov, 1990).

57
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Ovarium menghasilkan beberapa tepi yang berjumbai


h o r m o n p a d a s a a t (Nalbandov, 1990). Oviduk
perkembangannya, folikel- terdiri dari lima bagian yaitu:
folikel pada ovarium ini Infundibulum atau funnel,
berkembang karena adanya FSH magnum, ithmus, uterus atau
(Follicle-Stimulating Hormone) shell gland dan vagina
yang diproduksi oleh kelenjar (Nesheim et al., 1979).
pituitari bagian anterior Organ reproduksi ayam
(Nesheim et al., 1979). Anak betina (Nesheim et al., 1979)
ayam belum dewasa mempunyai Oviduk mempunyai struktur
oviduk yang masih kecil dan yang kompleks untuk
belum berkembang sempurna. menghasilkan bahan sekitar 40
Perlahan lahan oviduk akan g (10 g padat dan 30 g air)
mengalami perkembangan dan dalam waktu sekitar 26 jam.
sempurna pada saat ayam mulai Pada puncak aktivitas
bertelur, dengan dihasilkannya sekresinya, sel-sel
FSH tersebut (Akoso, 1993). menunjukkan bentuk
Setelah ayam dewasa ovarium variasinya dari kolumner tinggi
juga memproduksi hormon simpleks sampai kolumner
estrogen. Hormon estrogen transisional yang memiliki
memacu pertumbuhan saluran silia. Oviduk unggas tidak
reproduksi dan me- rangsang dapat membedakan antara
terjadinya kenaikkan Ca, protein, ovum dengan benda-benda
lemak dan substansi lain dalam asing, sehingga akan tetap
darah untuk pembentukan telur. menyekresikan albumen,
Estrogen juga merangsang kerabang lunak dan kerabang
pertumbuhan tulang pinggul dan keras disekitar benda asing
brutu. Progresteron juga tersebut (Nalbandov, 1990).
dihasilkan oleh ovarium, yang Infundibulum.
berfungsi sebagai hormon Infundibulum adalah bagian
releasing faktor di hipothalamus teratas dari oviduk dan
untuk membebaskan LH dan mempunyai panjang sekitar 9
menjaga saluran telur berfungsi cm (North, 1978).
normal (Akoso, 1993). Infundibulum berbentuk
8) Oviduk seperti corong atau fimbria
Oviduk terdapat sepasang dan menerima telur yang telah
dan merupakan saluran diovulasikan. Pada bagian
penghubung antara ovarium kalasiferos merupakan tempat
dan uterus. Pada unggas terbentuknya kalaza yaitu
oviduk hanya satu yang suatu bangunan yang tersusun
berkembang baik dan satunya dari dua tali mirip ranting yang
mengalami rudimeter. bergulung memanjang dari
Bentuknya panjang dan kuning telur sampai ke kutub-
berkelok-kelok yang kutub telur (Nalbandov 1990).
merupakan bagian dari ductus Pada bagian leher
Muller. Ujungnya melebar Infundibulum yang
membentuk corong dengan merupakan bagian ka-

58
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

lasiferos juga merupakan pemisah yang nampak jelas


tempat penyimpanan sperma, yang disebut garis
sperma juga tersimpan pada penghubung ithmus-magnum
bagian pertemuan antara (Nalbandov, 1990). Panjang
uterus dan vagina. ithmus sekitar 10 cm dan
Penyimpanan ini terjadi pada merupakan tempat
saat kopulasi hingga saat terbentuknya membran sel
fertilisasi (Sastrodihardjo dan (selaput kerabang lunak) yang
Resnawati, 1999). banyak tersusun dari serabut
Infundibulum selain tempat protein, yang berfungsi
ovulasi juga merupakan melindungi telur dari
tempat terjadinya fertilasi. masuknya mikroorganisme ke
Setelah fertilasi, ovum akan dalam telur (North, 1978).
mengalami pemasakkan Membran sel yang terbentuk
setelah 15 menit di dalam terdiri dari membran sel dalam
Infundibulum, dan dengan dan membran sel luar, di
gerak peristaltik ovum yang dalam ithmus juga
terdapat pada yolk akan disekresikan air ke dalam
masuk ke bagian magnum albumen. Calon telur di dalam
(Nesheim et al., 1979). ithmus selama 1,25 jam
9) Magnum (Sastrodihardjo dan
Resnawati, 1999). Dua lapisan
Magnum merupakan
membran sel telur saling
saluran kelanjutan dari oviduk
berhimpit dan ada bagian yang
dan merupakan bagian
memisah/melebar
terpanjang dari oviduk. Batas
membentuk bagian yang
antara Infundibulum dengan
disebut rongga udara (air cell),
magnum tidak dapat terlihat
air cell akan berkembang
dari luar (Nalbandov, 1990).
mencapai 1,8 cm. Rongga
Magnum mempunyai panjang
udara bisa digunakan untuk
sekitar 33 cm dan tempat
mengetahui umur telur dan
disekresikan albumen telur.
besar telur (North, 1978). 4.6
Proses perkembangan telur
Uterus. Uterus merupakan
dalam magnum sekitar 3 jam
bagian oviduk yang melebar
(North, 1978). Albumen padat
dan berdinding kuat. Di dalam
yang kaya akan mucin
uterus telur mendapatkan
disekresikan oleh sel goblet
kerabang keras yang
yang terletak pada permukaan
terbentuk dari garam-garam
mukosa magnum dan jumlah
kalsium (Nalbandov, 1990).
albumen yang disekresikan
Uterus (shell gland)
sekitar 40 sampai 50% total
mempunyai panjang sekitar
albumen telur.
10 sampai 12 cm dan
Ithmus merupakan tempat
Setelah melewati perkembangan telur paling
Infundibulum telur masuk ke lama di dalam oviduk, yaitu
dalam Ithmus. Antara ithmus sekitar 18 sampai 20 jam
dan magnum terdapat garis (North, 1978). Selain

59
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pembentukan kerabang pada diperhatikan bahwa


uterus juga terjadi kebutuhan kalsium terutama
penyempurnaan telur dengan harus disediakan pada pakan,
disekresikannya albumen cair, karena jika kekurangan
meneral, vitamin dan air kalsium akan mengambil dari
melalui dinding uterus dan cadangan kalsium pada tulang
secara osmosis masuk ke (Nesheim et al., 1979).
dalam membran sel. Pada Pembentukan kerabang juga
uterus terjadi penambahan diikuti dengan pewarnaan
albumen antara 20 sampai kerabang. Warna dominan dari
25% (North, 1978). Deposisi kerabang telur adalah putih
kalsium sudah terjadi d a n c o k l a t , y a n g
sebagian kecil di ithmus dan pewarnaannya tergantung
dilanjutkan di uterus. Deposisi pada genetik setiap individu
terjadi pada bagian inner shell, (North, 1978). Pigmen
lapisan mammillary (berupa kerabang (oopirin) dibawa
kristal kalsit) yang membetuk oleh darah (50 –70%) dan
lapisan material berongga. disekresikan saat 5 jam
Komposisi komplit dari sebelum peneluran.
kerabang telur berupa kalsit Pembentukan kerabang
(CaCO3), dan sedikit sodium, berakhir dengan terbentuknya
potasium dan magnesium kutikula yang disekresikan sel
(North, 1978). mukosa uterus berupa
Formasi terbentuknya material organik dan juga
kerabang telur dengan adanya mukus untuk membentuk
ketersediaan ion kalsium dan lapisan selubung menyelimuti
ion carbonat didalam cairan t e l u r y a n g a k a n
uterus yang akan membentuk mempermudah perputaran
kalsium karbonat. Sumber telur masuk ke vagina. Pada
utama ion karbonat terbentuk kutikula terdapat lapisan
karena adanya CO2 dalam porus yang berguna untuk
darah hasil metabolisme dari sirkulasi air dan udara.
sel yang terdapat pada uterus, 10)Vagina
dan dengan adanya H2O, Bagian akhir dari oviduk
keduanya dirombak oleh adalah vagina dengan panjang
enzim carbonic anhydrase sekitar 12 cm (North, 1978).
(dihasilkan pada sel mukosa Telur masuk ke bagian vagina
uterus) menjadi ion setelah pembentukan oleh
bikarbonat yang akhirnya kelenjar kerabang sempurna
menjadi ion karbonat setelah (di dalam uterus). Pada vagina
ion hidrogen terlepas. telur hanya dalam waktu
Beberapa hubungan antara singkat dan dilapisi oleh
kalsium dalam darah, CO2 dan mucus yang berguna untuk
ion bikarbonat di dalam uterus menyumbat pori-pori
dalam peristiwa pembentukan kerabang sehingga invasi
kerabang telur. Untuk itu pada bakteri dapat dicegah.
ayam petelur perlu Kemudian telur dari vagina

60
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

keluar melalui kloaka uterus. Organ eksterna


(Nalbandov, 1990). tersusun atas vagina, vulva,
11)Kloaka. labium majus, labium ninus,
dan clitoris (Tim Dosen
Kloaka terdiri dari 3 bagian,
anatomi hewan UGM).
yaitu kuprodeum atau saluran
keluarnya feses, urodeum atau Kelinci terkenal karena
saluran keluarnya urin dan kemampuan reproduksinya,
protodeum atau saluran yang betina berevolusi segera
keluarnya sperma atau sel setelah senggama sehingga
telur (Frandson, 1992). Telur pembuahan terjamin. Selain
juga dikeluarkan lewat kloaka itu kelinci betina mempunyai
yang bermuara di protodeum. sistem reproduksi yang
Meningkatnya kandungan istimewa, yaitu mampu
protein dalam pakan dengan mengandung 2 rumpun anak
kandungan energi yang sama sekaligus karena memiliki
dapat meningkatkan produksi rahimpeserta didik.
telur, tetapi tidak berpengaruh Pembuahan pada rahim yang 1
terhadap berat telur. Berat tidak menghalangi ovulasi
telur yang berkurang pada rahim yang satunya lagi.
diantaranya disebabkan oleh Gejala ini disebut Superfetasi,
defisiensi protein dan asam dan meskipun langka
amino untuk pembentukan dianggap cukup sering terjadi
sebutir telur. Selain faktor (Oliver, 1984). Pada kelinci
tersebut berat telur juga jantan memiliki organ
dipengaruhi oleh genetik reproduksi interna dan
ayam, dimana ayam buras eksterna. Pada organ interna
yang mempunyai kemampuan terdiri dari testis dan
genetik rendah hanya akan epididimis. Testis terdapat
mampu menghasilkan berat sepasang yang terletak dalam
telur optimal sesuai dengan scrotum. Testis merupakan
kemampuan genetiknya pengahasil sperma terus
(Nasution dan Adrizal, 2009). dikeluarkan melalui
epididimis yang merupakan
Organ-organ reproduksi
tempat pematangan kemudian
aneka ternak jantan dan betina
ke vasdeferens. Sedangkan
sistem reproduksi tersusun
pada organ eksterna berupa
atas sistem genital interna dan
penis. Penis ini merupakan
eksterna. Pada hewan betina
merupakan alat kopulasi dan
organ interna berupa
tersusun dari corpus
sepasang ovarium dan uterus.
cavernosusm penis dan corpus
Ovarium terletak sebelah
gavernosum urethrae.
kaudal dari ren dan
Disamping itu, juga terdapat
didalamnya terdapat folikel-
kelenjar-kelenjar yang
folikel Graaf berbentuk
membantu sistem reproduksi
gelembung. Uterus berjumlah
(Kastawi, 1992). Pemaparan
sepasang dan berkelok-kelok
tersebut sebagaimana yang
d a n t e r b a g i a t a s
telah dilakukannya
infundirambutm, tuba, dan

61
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pengamatan dengan mendigesti karbohidrat, lemak


menghasilkan hasil seperti itu dan protein (North, 1978).
pula. Organ Pelengkap 12)Limpa
(Assesorris).
Limpa berbentuk agak
Organ tambahan bundar, berwarna kecoklatan
mempunyai hubungan dengan dan terletak pada titik antara
saluran pencernaan dengan proventriculus, gizzard dan
adanya suatu duktus yang hati (Jull, 1971). Fungsi dari
berfungsi sebagai saluran limpa sampai sekarang belum
untuk mengekskresikan diketahui, hanya diduga
material dari organ tambahan sebagai tempat untuk
ke saluran pencernaan yang memecah sel darah merah dan
berguna untuk kelancaran untuk menyimpan Fe dalam
proses pencernaan pakan. Ada darah.
tiga organ pencernaan
tambahan yaitu hati, pankreas
dan limpa (North, 1978). Hati. D. Fisiologi Reproduksi Ternak
Hati terletak diantara gizzard 1.Jenis-jenis Hormon Reproduksi dan
dan empedu, berwarna Kelenjar yang memproduksinya serta
kemerahan dan terdiri dari dua mekanisme kerja hormon reproduksi.
lobus, yaitu lobus dexter dan Kelenjar endokrin merupakan organ
sinister. Hati mengeluar- kan spesifik yang menghasilkan suatu
cairan berwarna hijau produk kimia disebut hormon. Hormon
kekuningan yang berperan tersusun dari beberapa substansi kimia
dalam mengemulsikan lemak seperti protein, steroid dan substansi
(North, 1978). Cairan tersebut lain akan dilepas ke dalam aliran darah
tersimpan di dalam sebuah dan ditransportasikan untuk
kantung yang disebut kantung meningkatkan, menurunkan atau
empedu yang terletak di lobus memberikan efek metabolik terhadap
sebelah kanan. Makanan yang fungsi organ (North, 1978). Pusat
berada pada duodenum akan rangsangan syaraf yang mempengaruhi
merangsang kantung empedu kerja hormon pada unggas terdapat pada
untuk mengkerut dan hipothalamus. Rangsangan syaraf dari
menumpahkan cairan empedu luar akan ditransformasikan menuju
(Akoso, 1993). Hati juga hipothalamus sehingga hipothalamus
menyimpan energi siap pakai akan menyekresikan hormon releasing
(glikogen) dan menguraikan factor (HRS). HRS yang dihasilkan
hasil sisa protein menjadi hipothalamus akan mengatur regulasi
asam urat yang dikeluarkan hormon yang dihasilkan oleh pituitari
melalui ginjal (Lehninger, pars anterior/PPA (anterior pars
1994). Pankreas Pankreas pituitary). PPA memproduksi hormon
terletak pada lipatan yang sifatnya dapat mengatur kerja dari
duodenum. Pankreas beberapa kelenjar endokrin. Beberapa
menyekresikan cairan hormon yang disekresikan PPA antara
pankreas ke duodenum lain Thyroid-stimulating hormone (TSH),
melalui ductus pancreaticus Adrenocor-ticotrophic hormone (ACTH),
dan menghasilkan enzim yang dan dua dua jenis Gonadotrophic

62
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

hormone (GTH) yang masing-masing membelah secara miosis menjadi


berefek pada aktivitas kelenjar tiroid, spermatosit sekunder. Pada fase miosis
kelenjar adrenal dan kelenjar kelamin pertama ini (atau miosis I), proses yang
dan juga menghasilkan Growth hormone berlangsung cukup lama adalah pada
(GH) yang mengatur pertumbuhan tubuh tahap profase I, yakni sekitar 22 hari.
unggas. Sedangkan proses selanjutnya yakni
2. Oogenesis dan Spermatogenesis m e t a fa s e , a n a fa s e d a n t e l o fa s e
berlangsung dengan cepat. Setelah
Spermatogenesis artinya proses
terbentuk spermatosit sekunder,
pembentukan sperma. Proses ini terjadi
alamiahnya ia akan langsung membelah
di dalam alat genital pria, yakni testis.
kembali secara miosis (atau miosis II)
Pembentukan sperma ini dimulai pada
menjadi spermatid. Spermatid yang
saat pubertas, ketika produksi hormon
dihasilkan sekarang telah haploid, atau
gonadotropin sudah cukup maksimal
memiliki setengah dari kromosom
untuk merangsang pembentukan
induknya (spermatosit primer). Langkah
spermatozoa. Pada mulanya, diwaktu
selanjutnya adalah tahap dimana
masih dalam kandungan, sel-sel germ
spermatid berdiferensiasi menjadi
inal primordial tampak pada tingkat
spermatozoa. Proses ini secara
perkembangan yang dini diantara sel
keseluruhan dikenal dengan
endoderm di dinding kantung kuning
spermiogenesis. Spermiogenesis terdiri
telur di dekat allantois. Kemudian pada
dari empat tahapan:
minggu ke-3 masa janin, mereka akan
bermigrasi ke rigi urogenital yang saat a. P e m b e n t u k a n a k r o s o m , y a i t u
itu tumbuh di daerah lumbal. Semenjak pelindung kepala sperma yang
dari dalam kandungan sampai masa menutupi separuh permukaan
pubertas nanti, sel-sel germ inal nukleus sperma dan berisi enzim-
primordial ini akan mengalami fase enzim yang diperlukan untuk
istirahat, sampai suatu saat ketika lumen menembus lapisan-lapisan sel telur
tubulus seminiferus telah sempurna pada saat fertilisasi. (contohnya:
dibentuk pada pubertas, mereka akan enzim hyaluronidase dan proteolitik);
berdiferensiasi menjadi spermatogonia. b. Pemadatan inti/kondensasi nukleus;
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, c. Pembentukan leher, badan tengah dan
spermatogonia itu berasal dari sel-sel ekor dari sperma ;
germ inal primordial tersebut.
d. Pelepasan sitoplasma yang tersisa
Spermatogonia tipe A adalah
menjadi bahan residu yang kemudian
spermatogonia awal yang dibentuk.
difagosit oleh sel sertoli.
Seiring perkembangan ilmu
pengetahuan, saat ini diketahui bahwa Hasil akhir dari spermatogensis
spermatogonia tipe A ini akan adalah spermatozoa yang haploid (n),
mengalami serangkaian fase dimana 1 spermatosit primer
pembelahan secara mitosis, dan menghasilkan 4 spermatozoa. Proses
akhirnya membentuk spermatogonia ini berlangsung di dalam testis lebih
tipe B. Spermatogonia tipe B ini kurang selama 64 hari, dimana
kemudian yang akan bergerak ke lumen, sebenarnya spermatozoa yang
termodifikasi dan membesar terbentuk adalah sekitar 300 juta sel
membentuk spermatosit primer. spermatozoa baru setiap hari.
Spermatosit primer nantinya akan Oogenesis adalah proses
semakin ke arah lumen sambil pembentukan sel; telur. Mula-mula

63
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dalam ovarium terjadi oosit primer DNA.


yang kemudian membelah tidak sama 4)Pembelahan Meiosis Pertama
besar dan terbentuk oosit sekunder Meiosis terjadi di dalam ovarium
(yang besar) dan benda kutub (yang ketika folikel de Graaf mengalami
kecil). Inti kedua sel tersebut pemasakan dan selesai sebelum
sebenarnya sama besar, tetapi terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum
berbeda dalam jumlah plasma sel membelah sehingga kromosom
Proses Pembelahan Oogenesis : terpisah dan terbentuk dua set yang
1) Sel-Sel Kelamin Primordial Sel-sel masing-masing mengandung 23
kelamin primordial mula-mula kromosom. Satu set tetap lebih
terlihat di dalam ektoderm besar dibanding yang lain karena
embrional dari saccus vitellinus, dan mengandung seluruh sitoplasma,
mengadakan migrasi ke epitelium sel inilah yang disebut oosit
germ inativum kira-kira pada sekunder sedangkan sel yang lebih
minggu ke 6 kehidupan intrauteri kecil disebut dengan badan polar
(dalam kandungan). Masing-masing pertama. Kadang-kadang badan
sel kelamin primordial (oogonium) polar primer ini dapat membelah
dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa diri dan secara normal akan
yang melindungi dan memberi mengalami degenerasi.
nutrien oogonium dan secara Pembelahan meiosis pertama ini
bersama-sama membentuk folikel menyebabkan adanya kromosom
primordial. haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi
2) Folikel Primordial Folikel primordial
pertukaran kromatid dan bahan
mengadakan migrasi ke stroma
genetiknya.
cortex ovarium dan folikel ini
dihasilkan sebanyak 200.000 buah. 5)Oosit Sekunder Pembelahan
Sejumlah folikel primordial meiosis kedua biasanya terjadi
berupaya berkembang selama hanya apabila kepala spermatozoa
kehidupan intrauteri dan selama menembus zona pellucida oosit.
masa kanak-kanak, tetapi tidak Oosit sekunder membelah
satupun mencapai pemasakan. membentuk ootid yang akan
Pada waktu pubertas satu folikel berdiferensiasi menjadi ovum dan
dapat menyelesaikan proses satu badan polar lagi, sehingga
pemasakan dan disebut folikel de terbentuk tiga badan polar dan satu
Graaf, didalamnya terdapat sel ovum masak, semua mengandung
kelamin yang disebut oosit primer. bahan genetik yang berbeda. Ketiga
badan polar tersebut secara normal
3) Oosit Primer Inti (nukleus) oosit
mengalami degenerasi. Ovum yang
primer mengandung 23 pasang
masak yang telah mengalami
kromosom (2n). Satu pasang
fertilisasi mulai mengalami
kromosom merupakan kromosom
perkembangan embrional D. Siklus
yang menentukan jenis kelamin,
Berahi/Estrus pada Ternak Ternak-
dan disebut kromosom XX.
ternak betina menjadi berahi pada
Kromosom-kromosom yang lain
interval waktu yang teratur, namun
disebut autosom. Satu kromosom
berbeda dari spesies satu ke
terdiri dari dua kromatin. Kromatin
spesies yang lainnya (Frandson,
membawa gen-gen yang disebut
1993). Interval antara timbulnya

64
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

satu periode berahi ke permulaan peningkatan sirkulasi sehingga


periode berikutnya disebut sebagai tampak merah.
suatu siklus estrus. Siklus estrus Lama estrus pada sapi sekitar
pada dasarnya dibagi menjadi 4 12-24 jam (Putro, 2008). Estrus
fase atau periode yaitu : proestrus, pada sapi biasanya berlangsung
estrus, metestrus, dan diestrus selama 12 – 18 jam. Variasi
(Marawali, dkk., 2001). terlihat antar individu selama
a) Proestrus siklus estrus, pada sapi-sapi di
Proestrus dimulai dengan lingkungan panas mempunyai
regresi corpus luteum dan periode estrus yang lebih pendek
merosotnya progesteron serta sekitar 10-12 jam (Anonim,
melanjut sampai terjadinya fase 2003a). Selama atau segera
estrus selama 1-3 hari (Anonim, setelah periode ini, terjadilah
2003a ). Akibat kehilangan ovulasi. Ini terjadi dengan
hambatan progesteron, GnRH penurunan tingkat FSH dalam
meningkat dan menyebabkan darah dan penaikan tingkat LH.
stimulasi LH dan FSH. FSH Sesaat sebelum ovulasi, folikel
menyebabkan maturasi akhir membesar dan turgid serta ovum
folikel yang tumbuh. Folikel yang yang ada di situ mengalami
tumbuh menghasilkan estrogen pemasakan. Estrus berakhir kira-
oleh sel-sel granulosa dan sel kira pada saat pecahnya folikel
theka interna. Fase ini dianggap ovari atau terjadinya ovulasi
sebagai fase penumpukan. (Frandson, 1993).
Dalam fase ini, folikel ovarium c) Metestrus
dengan ovumnya yang Metestrus adalah fase pasca
menempel membesar terutama ovulasi di mana corpus luteum
karena meningkatnya cairan berfungsi. Panjangnya metestrus
folikel yang berisi cairan dapat tergantung pada
estrogenik. Estrogen yang panjangnya LTH (Luteotropik
diserap dari folikel ke dalam Hormon) yang disekresi oleh
aliran darah merangsang adenohipofisis. Selama periode
peningkatan vaskularisasi dan ini terdapat penurunan estrogen
pertumbuhan sel genital dalam dan penaikan progesteron yang
persiapan untuk berahi dan dibentuk oleh ovari (Frandson,
kebuntingan yang terjadi 1993). Selama meteestrus,
(Frandson, 1993). rongga yang ditinggalkan oleh
b) Estrus pemecahan folikel mulai terisi
Estrus didefinisikan sebagai dengan darah. Darah membentuk
periode waktu ketika betina struktur yang disebut korpus
resepsif terhadap jantan dan akan hemoragikum. Setelah sekitar 5
membiarkan untuk dikawini hari, korpus hemoragikum mulai
(Anonim, 2003a). Menurut berubah menjadi jaringan luteal,
Frandson (1993), fase estrus sapi menghasilkan korpus luteum
yang berusaha dinaiki oleh sapi atau CL. Fase ini sebagian besar
pejantan adalah saat keluarnya berada dibawah pengaruh
cairan bening dari vulva dan progesteron yang dihasilkan
oleh korpus luteum (Guyton,

65
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

1994). Pada masa ini terjadi GnRH - Gonadotropin Releasing


ovulasi, kurang lebih 10-12 jam Hormone yang selanjutnya akan
sesudah estrus, kira-kira 24 merangsang produksi FSH –
sampai 48 jam sesudah berahi. follicle stimulating hormone dan
Metestrus terjadi 2-4 hari pada LH – Luteinizing Hormone
siklus estrus (Anonim, 2003a). 7)Ovulasi Ovarium
d) Diestrus Proses Ovulasi di Pengaruhi Oleh
Diestrus adalah periode Kendali Hipofisis. Perubahan dalam
terakhir dan terlama pada siklus ovarium terutama dikendalikan
berahi, korpus luteum menjadi oleh hipofise anterior yang
matang dan pengaruh menghasilkan produksi 3 hormon
progesteron terhadap saluran utama :
reproduksi menjadi nyata a ) F S H – f o ll i c l e s t i m u l a t i n g
(Marawali, dkk.,2001). Pada sapi hormone, yang merangsang
dimulai kira-kira sampai hari ke-5 pertumbuhan folikel ovarium
siklus, ketika suatu peningkatan
b) LH – Luteinizing Hormone, yang
progesteron dalam darah dapat
menyebabkan ovulasi dan
dideteksi pertama kali, dan
menyebabkan luteinisasi sel
berakhir dengan regresi corpus
granulosa setelah ovulasi
luteum pada hari 16 dan 17
(Anonim, 2003a). Berikut ini c)Prolactine Pada akhir siklus
adalah keadaan korpus luteum menstruasi kadar estrogen
dan folikel pada ovarium sapi rendah. Rendahnya kadar
selama siklus estrus. estrogen ini merangsang
produksi FSH oleh hipofise.
6) Ovulasi dan Fertilisasi.
Selanjutnya FSH menstimulasi
Ovulasi adalah interaksi dari pertumbuhan sejumlah folikel
hipotalamus – hipofise – ovarium ovarium. Folikel yang
dan endometrium. Ovarium terstimulasi akan meningkatkan
memiliki 2 peran utama : kadar kadar estrogen dan
a)Fungsi endokrin untuk kenaikan kadar estrogen dapat
menghasilkan estrogen dan mempengaruhi hipofisis
progesteron dalam rangka sehingga menyebabkan
mempersiapkan uterus untuk penurunan kadar FSH ( proses
menerima hasil konsepsi umpan balik negatif ).
b)Gametogenesis dan ovulasi Kadar FSH dan LH Pada sebagian
Proses Ovulasi Perkembangan besar kasus, dari 10 – 20 folikel
folikel ovarium terjadi sebagai tumbuh dibawah pengaruh FSH
akibat dari stimulasi hormon namun hanya satu diantaranya
yang dihasilkan oleh kelenjar (folikel dominan) yang dapat
hipofise Hipotalamus dan tumbuh cukup besar dan memiliki
hipofise merupakan organ yang densitas reseptor FSH yang cukup
saling terkait. Secara bersama- memadai sehingga dapat
sama keduanya mengatur memberikan respon dengan
struktur dan fungsi ovarium rendahnya kadar FSH sehingga
melalui siklus menstruasi. dapat terus berkembang sampai
Hipotalamus menghasilkan tahapan ovulasi. Pada pertengahan

66
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

siklus menstruasi situasi ovarium


mengendalikan adanya perubahan
fungsi hipofise. Peningkatan kadar
estrogen yang terjadi akan
menyebabkan terjadinya “surge
kadar FSH dan LH ( proses umpan
balik positif ). Peristiwa ini akan
memicu terjadinya ovulasi. Peranan
LH dalam hal ini untuk
memproduksi prostaglandin dan
ensim proteolitik lokal sehingga Gambar 2.6 Proses Bertemunya Sel Sperma dengan Sel Telur
Sumber: musdalifand.wordpress.com
ekstrusi sel telur dari folikel yang
telah matang dapat terjadi serta
untuk pertumbuhan corpus luteum 4. Implantasi
sehingga menghasilkan Implantasi atau nidasi adalah
progesteron. masuknya atau tertanamnya hasil
3. Fertilisasi konsepsi ke dalam endometrium. Pada
akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai
Pembuahan atau fertilisasi (singami)
ke 7 ) zyangot mencapai cavum uteri.
adalah peleburan dua gamet yang dapat
Pada saat itu uterus sedang berada
berupa nukleus atau sel-sel bernukleus
dalam fase sekresi lendir dibawah
untuk membentuk sel tunggal (zigot)
pengaruh progesteron dari korpus
atau peleburan nukleus. Biasanya
luteum yang masih aktif. Sehingga
melibatkan penggabungan sitoplasma
lapisan endometrium dinding rahim
(plasmogami) dan penyatuan bahan
menjadi kaya pembuluh darah dan
nukleus (kariogami). Dengan meiosis,
banyak muara kelenjar selaput lendir
zigot itu membentuk ciri fundamental
rahim yang terbuka dan aktif. Kontak
dari kebanyakan siklus seksual
antara zigot stadium blastokista dengan
eukariota, dan pada dasarnya gamet-
dinding rahim pada keadaan tersebut
gamet yang melebur adalah haploid.
akan mencetuskan berbagai reaksi
Apabila kedua motil seperti pada
seluler, sehingga sel–sel trofoblast zigot
tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut
tersebut akan menempel dan
isogami. Namun, jika berbeda dalam
mengadakan infiltrasi pada lapisan
ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka
epitel endometrium uterus (terjadi
disebut anisogami, bila satu tidak motil
implantasi). Setelah implantasi, sel–sel
(dan biasanya lebih besar) dinamakan
trofoblas yang tertanam di dalam
oogami. Hal ini merupakan cara khas
endometrium terus berkembang
pada beberapa tumbuhan, hewan, dan
membentuk jaringan bersama dengan
sebagian besar jamur. Pada sebagian
sistem pembuluh darah maternal untuk
gimnofita dan semua antofita, gametnya
menjadi plasenta, yang kemudian
tidak ber-flagel, dan polen tube terlibat
berfungsi sebagai sumber nutrisi dan
dalam proses dari fertilisasi.

67
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

oksigenasi bagi jaringan embrioblas Kemudian diangkut oleh darah


yang akan tumbuh menjadi janin. nemuju indung telur (ovarium). Dalam
Proses perkembangan dan perjalanan ovarium ayam petelur mengandung
ovum dari ovarium sampai ke cavum 1000 sampai 3000 folikel, ukurannya
uteri sangat bervariasi dari ukuran
mikrokopik sampai sebesar satu
Keterangan : A : Oosit tidak bersegmen B :
kuning telur. Kuning telur yang lebih
Fertilisasi C : Terbentuk pro-nuklei D :
kecil mulai tumbuh dengan cepat
Pembelahan kumparan pertama E :
sekitar 10 hari sebelum dilepaskan ke
Stadium 2 sel F : Stadium 4 sel G : Stadium
dalam Infundibulum. Kuning telur
8 sel H : Morula I & J : Pembentukan
diliputi oleh suatu membran folikuler,
blastokista G. Proses Pembentukan
yang menempelkannya pada ovari.
Telur. Telur pada unggas mengandung
banyak zat-zat makanan untuk Membran ini memiliki suatu bagian
persediaan perkembangbiakan embrio yang terlihat hanya sedikit
pada masa penetasan. Telur tidak mengandung pembuluh darah. Bagian
ubahnya susu pada mamalia adalah hasil atau daerah itu disebut stigma. Inilah
sekresi dari sistem reproduksi dan tempat dimana kuning telur robek dan
mekanisme endokrin, metabolik dan melepaskan ovum pada saat ovulasi.
kimia faali. Bertelur sama dengan Karena zat-zat makanan disalurkan
mekanisme laktasi. Telur unggas lebih melalui membran folikuler dari aliran
besar dari pada telur mamalia, karena darah menuju ke ovum, sejumlah
telur unggas harus mengandung darah kadang-kadang dilepaskan
makanan untuk perkembangan bersama-sama kuning telur itu karena
embrionik selama pertumbuhan di luar tempat pecahnya tidak selalu tepat
tubuh induk. Embrio unggas sangat pada stigma. Inilah yang kadang
tergantung pada zat makanan yang menyebabkan munculnya suatu blood
terdapat dalam telur. Karena lemak dari spot di dalam telur (James Blakely dan
sudut kalori lebih pekat dari pada gula, David, 1985).
maka telur lebih kaya akan lemak dari b. Reproduksi pada ayam
pada gula (dibandingkan dengan susu) Pola reproduksi pada ayam berbeda
(Anggorodi, 1984). dengan mamalia terutama beberapa
a. Pada Yolk/ Kuning telur Kuning telur segi yang terpenting. Ayam bertelur
terdiri dari badan berbentuk bola dengan berirama, yaitu bertelur satu
besar, dari 25 sampai 150 µm garis atau lebih pada hari yang berurutan,
tengah, yang terbagi-bagi adalah kemudian diikuti satu hari istirahat.
dalam suatu tahapan yang Ayam yang prolefik bertelur 5 butir
berkelanjutan. Yolk yang kecil atau lebih dalam satu irama bertelur
ukurannya sangat kecil diperkirakan (clutch). Timbulnya clutch dikarenakan
berdiameter sekitar 2 µm. Kuning pembentukan telur dibutuhkan total
telur berisi hanya sekitar 50% air. Sisa waktu 25 – 26 jam dan ovulasi
terdiri dari protein dan lipid dengan berikutnya pada clutch yang sama
perbandingan 1: 2, lipid yang ada terjadi 30 – 60 menit setelah ovulasi
dalam bentuk lipoprotein (Bell dan telur sebelumnya. Jadi karena ovulasi
Freeman, 1971). Lebih lanjut tidak terjadi secara teratur setiap
menyatakan pada umumnya sintesis siklus 24 jam, maka waktu ovulasi hari
protein kuning telur berasal dari hati berikutnya pada clutch yang sama
atas rangsangan hormon oestrogen. akan terlambat (Nalbandov,1990).

68
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

c. Pengendalian Hormon Bertelur calon albumen dalam kelenjar, atau


Reproduksi burung berkaitan sekresi albumen sendiri ke dalam
dengan sistem pengendalian pada lumen magnum. Hormon yang kedua
ayam yang sedang bertelur, yang dibutuhkan untuk kepentingan kedua-
disebut hierarki folikuler yakni gradasi duanya, baik pembentukan atau
berat dan ukuran folikel. Hanya ada sekresi albumen. Androgen dan
satu folikel terbesar yang menjadi progesteron yang kedua-duanya
masak dan di-ovulasi-kan dalam beraksi terhadap magnum yang
waktu satu hari, segera setelah folikel berkembang karena estrogen, dapat
ini pecah, kemudian nomor 2 terbesar menyebabkan pertumbuhan granula
tumbuh menjadi besar, demikian albumen dan pelepasan granula ini ke
seterusnya peristiwa tersebut terjadi dalam lumen. Setelah pertumbuhan
berurutan. Rincian permainan magnum yang diprakarsai oleh
hormonal antara ovarium dengan estrogen dan pembentukan granula
sistem hipotalamus- hipofiseal albumen yang disebabkan baik
unggas semuanya jelas, kecuali kita androgen ataupun progesteron, satu
ketahui benar-benar ialah bahwa peristiwa lagi masih tertinggal yaitu
ovarium burung secara total sekresi albumen kedalam lumen. Hal
tergantung pada hormon gonadotrofik ini biasanya terpicu oleh adanya
yang berasal dari pituitari. Telah benda asing di magnum. Apakah itu
diketahui bahwa hipotalamus dalam ovum? apakah benda asing yang
pengendalian pelapisan LH dan FSH berada dalam magnum? Setelah
hipofisa. Diakuinya hipotalamus mendapat albumen dalam perjalanan
di magnum selama 2,5 jam atau 3 jam,
melalui cara pembedahan, tepatnya
telur bergerak ke isthmus, disini
pada nuklei praoptik di daerah para
disekresikan kerabang lunak. Bagian
ventrikuler, ternyata dapat
oviduk ini secara histologis berbeda
menghentikan ovulasi (Nalbandov,
dengan magnum tetapi dikontrol oleh
1990).
hormon yang sama, yang beraksi
d. Oviduk dengan cara yang sama dan dalam
Setelah ovulasi ovum ditangkap rangkaian/ tahap yang sama, seperti
oleh fimbria dan masuk kedalam yang terjadi pada magnum. James
Infundibulum kuning telur akan Blakely dan David, (1985)
berdiam kurang lebih selama ¼ jam mengemukakan pada daerah isthmus
dan dibagian ini terjadi pertemuan mendapat pelapisan membran yaitu
dengan sel jantan, setelah itu membran luar dan membran dalam,
diteruskan ke magnum (Rasyaf, 1992). dalam keaadaan normal masing-
Lebih lanjut Nalbandov (1990), masing membran menempel, kecuali
menuliskan bahwa disini telur pada suatu tempat dimana membran
menerima lapisan albumen. Sekresi tersebut berpisah yaitu pada ujung
albumen pada magnum yang dikontrol tumpul telur. Perpisahan kedua
oleh dua hormon. Hormon estrogen membran tersebut membentuk suatu
yang fungsi utamanya menyebabkan rongga udara. Telur tinggal di isthmus
perkembangan anatomi dan selama kurang lebih 1,5 jam dan
perkembangan kelenjar seluruh setelah menerima kerabang lunak dan
oviduk, tetapi estrogen saja tidak air. Hal tersebut juga dikuatkan oleh
dapat menyebabkan pembentukan Rasyaf (1992), bahwa dibagian ini

69
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ditambahkan pula Natrium, Kalsium hal ini merugikan, karena pada saat
dan garam. Telur tersebut bergerak ke mengeram ayam tidak
kelenjar kerabang atau yang memproduksi telur (James Blakely
dinamakan pula uterus, telur tinggal di dan David, 1985).
daerah ini selama kurang lebih 22 jam,
dan kerabang kapur disekresikan
5. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
menyelubungi (Nalbandov, 1990).
pada Ternak
Rataan panjang bagian
a. Ternak Ruminansia Embriogenesis
pembentukan telur dan lama waktu
adalah proses pembentukan dan
proses berjalan Bagian Panjang (cm)
perkembangan embrio. Proses ini
Waktu (jam) Infundibulum 11,0 0,25
merupakan tahapan perkembangan
Magnum 33,6 3,00 Isthmus 10,6 1,25
sel setelah mengalami pembuahan
Uterus 10,1 20,15 Vagina 6,9 0,15
atau fertilisasi. Embriogenesis
(Rasyaf 2003:5). Pengeluran Telur
meliputi pembelahan sel dan
(Oviposisi). Dalam kondisi normal
pengaturan di tingkat sel. Sel pada
telur dibentuk bagian tumpul terlebih
embriogenesis disebut sebagai sel
dahulu. Jika induk tidak terggangu
embriogenik. Tahapan pertumbuhan
pada saat bertelur, sebagian besar
dan perkembangan embrio dibedakan
telur akan dikeluarkan dengan ujung
menjadi 2 tahap yaitu:
tumpul lebih dulu. Hal ini tidak
diketahui secara pasti sebabnya, 1)Fase Embrionik yaitu fase
tetapi diketahui bahwa sesaat pertumbuhan dan perkembangan
sebelum dikeluarkan, telur diputar makhluk hidup selama masa embrio
secara horisontal (tidak ujung ke yang diawali dengan peristiwa
ujung), 180 derajat sesaat sebelum fertilisasi sampai dengan
telur itu dikeluarkan. Ovulasi pada terbentuknya janin di dalam tubuh
ayam secara normal terjadi 30 menit induk betina.
setelah telur dikeluarkan. Interval 2)Fase fertilisasi adalah pertemuan
waktu dapat bervariasi antara 7 antara sel sperma dengan sel ovum
sampai 74 menit (James Blakely dan dan akan menghasilkan Zyangote.
David, 1985). Lebih lanjut menyatakan Zyangote akan melakukan
pengeluaran telur dirangsang oleh pembelahan sel (Cleavage). Secara
cahaya sehingga merangsang dan umum, sel embriogenik tumbuh dan
meningkatkan suplai FSH. Hormon ini berkembang melalui beberapa fase,
pada gilirannya melalui aktivitas ovari antara lain: Sel tunggal (yang telah
mengakibatkan terjadinya ovulasi dan dibuahi), Blastomer, Blastula,
oviposisi. Gastrula, Neurula dan Embrio/
a. Sifat Mengeram. Janin. Adapun tahapan fase
embrionik yaitu :
Induk ayam mengeram
diakibatkan oleh pengaruh hormon a) Morula
prolaktin dari pituitari anterior, Morula adalah suatu bentukan
ayam menghabiskan waktu dengan sel sperti bola (bulat) akibat
duduk diatas sarang dan pembelahan sel terus menerus.
menetaskan serta mengasuh anak- Keberadaan antara satu dengan
anaknya. Bila sifat keibuan ini sel yang lain adalah rapat.
demikian kuat sehingga induk ayam Morulasi yaitu proses
terus menerus duduk diatas sarang terbentuknya morula.

70
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

b) Blastula membelah berulang kali


Blastula adalah bentukan samapai terdiri dari
lanjutan dari morula yang terus berpuluh sel kecil yang
me- ngalami pembelahan. disebut blastomere.
Bentuk blastulapeserta didik Pembelahan itu bisa
dengan mulai adanya perubahan meliputi seluruh bagian,
sel dengan mengadakan bisa pula hanya pada
pelekukan yang tidak beraturan. sebagian kecil zigot. Pada
Di dalam blastula terdapat cairan umumnya pembelahan itu
sel yang disebut dengan Blasto- secara mitosis. Pada akhir
soel. Blastulasi yaitu proses pembelahan akan
terbentuknya blastula. terbentuk morula yang
masif, dalamnya tidak
c) Gastrula
berongga.
Gastrula adalah bentukan
(b)Tingkat Blastula Sementara
lanjutan dari blastula yang
sel-sel morula mengalami
pelekukan tubuhnya sudah
pembelahan terus-
semakin nyata dan mempunyai
menerus, terbentuklah
lapisan dinding tubuh embrio
rongga di tengah, atau pada
serta rongga tubuh. Periode
ayam di bawah germ inal
perkembangan embrio adalah
disc. Rongga ini makin lama
sebagai berikut:
makin besar, berisi cairan.
(1)Periode Persiapan Kedua Embrio yang memiliki
parent disiapkan untuk rongga itu kini disebut
melakukan perkawinan. blastula, rongganya disebut
Gamet mengalami proses blastocoel. Pasa Eutheria ini
pematangan sehingga mampu blastula memiliki dua
melakukan pembuahan. kelompok sel atau jaringan
(2)Periode Pembuahan Kedua yang jelas dapat dibedakan:
parent kawin, gamet (1) Embrioblast atau
melakukan perjalanan ke gumpalan sel dalam (inner
tempat pembuahan, kemudian cell mass), akan tumbuh
kedua jenis gamet pun menjadi embrio. (2)
melakukan pembuahan. Tropoblast, akan
(3)Periode Pertumbuhan Awal menyalurkan makanan dari
pertumbuhan sejak zigot uterus induk. Ada pula yang
mengalami pembelahan memberi nama dua daerah
berulang kali sampai saat utama blastula, yaitu: a)
embrio memiliki bentuk Epiblast, bagi blastomere
primitif yaitu bentuk dan yang terletak sebelah atas
susunan tubuh embrio masih atau daerah kutub animalus.
sederhana dan kasar. Periode Sebagian besar akan
ini terdiri dari empat tingkat: menumbuhkan ectoderm.
(3) Hypoblast, bagi
(a)Tingkat Pembelahan
blastomere yang terletak
Cleavage atau disebut juga
sebelah bawah atau daerah
segmentasi terjadi setelah
kutub vegetativus.
pembuahan. Zigot

71
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

S e b a g i a n b e s a r daerah bakal mesoderm,


menumbuhkan endoderm. notochord, pre-chorda, dan
Blastula memiliki daerah- endoderm. Daerah-daerah
daerah sel yang akan itu bergerak kea rah
menjadi bakal pembentuk blastocoel. Dibagi atas
alat. Pada embryogenesis tujuh macam, yaitu:
berikutnya daerah-daerah Involusi, gerakan membelok
itu akan ber- gerak ke dalam, Konvergensi,
menyusun diri untuk gerakan menyempit,
menjadi lapisan-lapisan Invaginasi, gerakan melipat
atau jejeran sel tersendiri. suatu lapisan, Evaginasi,
Dikenal lima daerah bakal gerakan menjulur suatu
pembentuk alat, yaitu: Bakal lapisan, Delaminasi,
ectoderm epidermis, Bakal gerakan memisahkan diri
ectoderm saraf, Bakal sekelompok sel dari
notochord, Bakal kelompok utama atau
mesoderm, dan Bakal lapiasan asal, extensi,
endoderm (entoderm). gerakan meluas.
(c)Tingkat Gastrula. Pada (d)Tingkat Tubulasi (1)
gastrula akan terbentuk tiga Pertumbuhan panjang dan
lapisan: ectoderm, lebar di bagian kepala,
endoderm, dan mesoderm. sehingga terangkat dari
Dalam proses gastrulasi bagian bawahnya, (2)
disamping terus terjadi Pertumbuhan panjang dan
pembelahan dan besar bagian badan embrio,
perbanyakan sel terjadi (3) Pertumbuhan bagian
pula berbagai macam ekor, (4) Pertumbuhan
gerakan sel dalam usaha melengkung bagian dorsal
untuk mengatur dan embrio, sehingga terangkat
menderetkan sesuai dari bawahnya, (5) Periode
dengan bentuk dan susunan antara (transisi) Perantara
tubuh individu dari spesies periode awal dan akhir. Di
yang bersangkutan. Ada dua sini embrio mengalami
kelompok gerakan, yaiu: (1) transformasi bentuk dan
Epiboli Gerakan melingkup, susunan tubuh secara
terjadi di sebelah luar berangsur sehingga
embrio. Berlangsung pada akhirnya mencapai bentuk
bakal ectoderm epidermis efinitive yaitu embrio sudah
dan saraf. Sementara bakal seperti bentuk dewasa,
endoderm dan mesoderm bentuk dan susunan tubuh
bergerak, epiboli merupakan efinitiv setiap
menyesuaikan diri sehingga spesies hewan. Bagian-
ectoderm terus menyelaputi bagian tubuh embrio dari
seluruh embrio. (2) Emboli bentuk efinitiv mengalami
Gerakan menyusup, terjadi deferensiasi terperinci dan
di sebelah dalam embrio. lengkap (Yatim, 1990). (6)
Berlangsung pada daerah- Periode pertumbuhan akhir

72
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

P e r t u m b u h a n proteksi Robek saat kelahiran


penyempurnaan bentuk b) Yolk sac Sebagai cadangan makanan.
efinitive sampai kelahiran. Mammalia: atropi
Bagi hewan yang tidak
c) Allantois Penuh dengan pembuluh
berberudu sukar membuat
darah menyatu dengan chorion (Allan-
batas antara periode antara
tochorion) membawa darah ke chorion
dengan periode akhir
d) Chorion Membran fetus terluar
sehingga digabung menjadi
melekat pada induk (Toelihere,1979).
tingkat organogenesis,
yakni proses pembentukan
alat tubuh serat F. Tahapan Perkembangan pada Masa Embrio
mengkoordinasikannya Tahap-tahap proses perkembangan
dalam berbagai sistem embrio yaitu melalui tahap awal
(Yatim, 1990). Lama perkembangan manusia diawali dengan
Kebuntingan Spesies Lama peristiwa pertemuan/ peleburan sel
Kebuntingan Kuda 11 bulan sperma dengan sel ovum yang dikenal
Sapi 9 bulan 10 hari Domba dengan peristiwa fertilisasi. Fertilisasi akan
5 bulan Babi 3 bulan 3 menghasilkan sel individu baru yang
minggu dan 3 hari Anjing 2 disebut dengan Zyangote dan akan
bulan melakukan pembelahan diri/pembelahan
sel (Cleavage) menuju pertumbuhan dan
E. Pembentukan Embrio atau Organogenesis perkembangan menjadi embrio.
Pada periode embrio/organogenesis ini 1. Bulan pertama: Sudah terbentuk organ-
meliputi pembentukan: organ tubuh yang penting seperti
jantung yang berbentuk pipa, system
a. Lapisan-lapisan lembaga (germ layer)
saraf pusat (otak yang berupa gumpalan
a) Endoderm (Lapisan germ yang paling darah) serta kulit embrio berukuran 0,6
dalam) Pertama tampak ketika suatu cm;
lapisan sel tunggal terdorong keluar
2. Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah
dari inner cell mass dan tumbuh
terbentuk, alat kelamin bagian dalam,
mengelilingi blastokul merupakan
tulang rawan (cartilago). Embrio
awal/origo dari sistem digesti, hepar,
berukuran 4 cm;
pulmo, organ internal lain.
3. Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah
b)Mesoderm (Lapisan germ /lembaga
lengkap terbentuk, termasuk organ
tengah) Lapisan sel-sel inner cell mass,
kelamin luar. Panjang embrio mencapai
yang terdorong diantara endoderm
7 cm dengan berat 20 gram;
dan ektoderm origo dari sistem skelet,
otot, sistem sirkulasi dan sistem 4. Bulan keempat : Sudah disebut dengan
reproduksi . janin dan janin mulai bergerak aktif.
Janinmencapai berat 100 gram dengan
c) Ektoderm (Lapisan germ yang paling
panjang 14 cm;
luar) Origo dari sistem syaraf, organ
indera, rambut, gl.mamme 5. Bulan kelima : Janin akan lebih aktif
(Toelihere,1979). bergerak, dapat memberikan respon
terhadap suara keras dan menendang.
b. Trofoblast
Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan
a) Amnion Non-vaskuler, berisi cairan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra
yang dihasilkan fetus bantalan untuk Sonographi);

73
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

6.Bulan keenam : Janin sudah dapat berfungsi sebagai bantal, sedangkan


bergerak lebih bebas dengan memu- alantois berfungsi pembawa sebagai ke
tarkan badan (posisi); oksigen embrio,menyerap zat asam dari
7. Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan embrio, mengambil yang sisa-sisa
posisi kepala ke arah liang vagina; pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan
menyimpannya dalam alantois, serta
8. Bulan kedelapan : Janin semakin aktif
membantu alantois, serta membantu
bergerak dan menendang. Berat dan
mencerna albumen.
panjang janin semakin bertambah,
seperti panjang 35-40 cm dan berat a. Umur Satu Hari.
2500 – 3000m; Bentuk awal embrio pada hari pertama
9. Bulan kesembilan : Posisi kepala janin belum terlihat jelas, sel benih
sudah menghadap liang vagina. Bayi siap berkembang menjadi bentuk seperti
untuk dilahirkan. E. Hormon yang cincin dengan bagian tepinya gelap,
Berperan dalam Perlembangan Embrio sedangkan bagian tengahnya agak
Mekanisme kerja hormon yang sangat terang. Bagian tengah ini merupakan sel
berperan dalam kebuntingan salah benih betina yang sudah dibuahi yang
satunya adalah progesterone yang dinamakan zyangot blastoderm. Setelah
berfungsi menormalkan/menekan kerja lebih kurang 15 menit setelah
hormon estrogen sehingga semua organ pembuahan, mulailah terjadi pembiakan
bekerja dalam keadaan seimbang sel-sel bagian awal perkembangan
(menjaga kebuntingan) embrio. Jadi, di dalam tubuh induk sudah
(Toelihere,1979). Estrogen terjadi perkembangan embrio.
mempengaruhi pertumbuhan dari b. Umur dua hari.
endometrium, sedangkan progesteron Bentuk awal embrio hari kedua mulai
mempengaruhi pertumbuhan kelenjar terlihat jelas. Pada umur ini sudah
endometrium. terlihat primitive streake suatu bentuk
Pada ternak unggas, perkembangan memanjang dari pusat blastoderm yang
embrio ayam terjadi di luar tubuh induknya. kelak akan berkembang menjadi embrio.
Selama berkembang, embrio memperoleh Pada blastoderm terdapat garis-garis
makanan dan perlindungan yang dari telur warna merah yang merupakan petunjuk
berupa kuning telur, albumen, dan mulainya sistem sirkulasi darah.
kerabang telur. Itulah sebabnya telur c. Umur tiga hari.
unggas selalu relatif besar. Perkembangan
Pada jantung hari ketiga ini, sudah
embrio ayam tidak dapat seluruhnya
mulai terbentuk dan berdenyut serta
dilihat, dengan mata telanjang, melainkan
bentuk embrio sudah mulai tampak.
perlu bantuan alat khusus seperti
Dengan menggunakan alat khusus
mikroskop atau kaca pembesar. Namun,
seperti mikroskop gelembung dapat
untuk menggambarkan bagaimana
dilihat gelembung bening, kantung
perkembangannya, berikut dijelaskan ciri-
amnion, dan awal perkembangan
ciri embrio pada ayam berbagai umur.
alantois. Gelembung-gelembung bening
Dalam perkembangannya, embrio dibantu
tersebut nantinya akan menjadi otak.
kantung oleh kuning telur, amnion, dan
Sementara kantong amnion yang berisi
alantois. Kantung kuning yang telur
cairan warna putih berfungsi melindungi
dindingnya dapat menghasilkan enzim.
embrio dari goncangan dan membuat
Enzim ini mengubah isi kuning telur
embrio bergerak bebas.
sehingga mudah diserap embrio. Amnion
d. Umur empat hari.

74
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Di hari ini, mata sudah mulai kelihatan. Umur sepuluh hari ini biasanya
Mata tersebut tampak sebagai bintik paruhnya sudah mulai keras. Dengan
gelap yang terletak disebelah kanan menggunakan mikroskop dapat dilihat
jantung. Selain itu jantung sudah folikel bulu embrio yang mulai
membesar. Dengan menggunakan terbentuk.
mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak k. Umur sebelas hari.
ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
Embrio pada hari kesebelas sudah
otak depan, otak tengah dan otak
tampak seperti ayam. embrio ini menjadi
belakang.
semakin besar sehingga yolk akan
e. Umur lima hari . menyusut dan paruhnya sudah mulai
Pada hari kelima ini, embrionya sudah terlihat jelas.
mulai tampak lebih jelas. Kuncup- l. Umur dua belas hari.
kuncup anggota badan sudah mulai
Embrio umur dua belas hari sudah
terbentuk. Ekor dan kepala embrio sudah
semakin besar dan mulai masuk ke yolk
berdekatan sehingga tampak seperti
sehingga yolk semakin kecil. Mata
huruf C. Dengan menggunakan
sebelah kanan mulai membuka sedikit,
mikroskop, dapat dilihat bahwa telah
sedangkan telinganya sudah terbentuk
terjadi perkembangan alat reproduksi
dan sudah tampak permulaan
dan sudah terbentuk jenis kelaminnya.
pertumbuhan bulu bagian bawah.
Sementara amnion dan alantois sudah
kelihatan. m. Umur tiga belas hari.
f. Umur enam hari. Pada hari ketiga belas, sisik dan cakar
sudah mulai tampak jelas.
Pada hari keenam ini kuncup-kuncup
anggota badan sudah mulai terbentuk. n. Umur empat belas hari.
Mata sudah tampak menonjol. Dengan Perkembahan embrio pada hari
mikroskop dapat dilihat bahwa rongga keempat belas ini, punggung telah
dada sudah mulai berkembang dan tampak meringkuk atau melengkung.
jantung sudah membesar. Selain itu, Sementara bulu hampir menutupi
dapat dilihat otak, amnion dan alan- tois, seluruh tubuhnya.
kantong kuning telur, seta paruhnya. o. Umur lima belas hari.
g. Umur tujuh hari. Pada umur lima belas hari ini, biasanya
Pada umur tujuh hari, paruhnya sudah kepala embrio sudah mengarah
tampak seperti bintik gelap pada dasar kebagian tumpul bagian telur.
mata. Dengan menggunakan mikroskop p. Umur enam belas hari.
dapat dilihat bahagian tubuh lainnya
Embrio pada umur enam belas hari
sudah mulai terbentuk, yaitu otak dan
sudah mengambil posisi yang baik
leher.
didalam kerabang. Sisik, cakar dan paruh
h. Umur delapan hari sudah mulai mengeras dan bertanduk
Pada hari kedelapan ini, mata embrio q. Umur tujuh belas hari.
sudah jelas terlihat.
Pada umur tujuh belas hari ini, paruh
i. Umur sembilan hari. embrio sudah mengarah kekantung
Umur sembilan hari ini lipatan dan udara.
pembuluh darahnya sudah bertambah r. Umur delapan belas hari .
seta jari kakinya mulai terbentuk.
Pada umur delapan belas hari ini, embrio
j. Umur sepuluh hari.

75
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang sudah tampak jelas seperti ayam kelamin jantan didalam saluran alat
akan mempersiapkan diri akan menetas. reproduksi paling atas atau ovoduct dan
Jari kaki, sayap, dan bulunya tepatnya dibagian ampula. Sedangkan
berkembang dengan baik. Frandson (1992) mengatakan bahwa ke
s. Umur sembilan belas hari. buntingan berarti keadaan dimana anak
sedang berkembang didalam uterus
Pada umur sembilan belas hari,
seekor hewan betina. Satu periode
biasanya paruh ayam sudah siap
kebuntingan adalah periode dari mulai
mematuk dan menusuk selaput
terjadinya fertilisasi sampai terjadinya
kerabang dalam.
kelahiran normal. Pada ternak sapi
t. Umur dua puluh hari fertilisasi terjadi setelah 11 sampai 15
Pada umur dua puluh hari ini kantung jam dari inseminasi/ perkawinan.
kuning telur sudah masuk seluruhnya Sedangkan untuk manusia, fertilisasi ini
kedalam rongga perut. Embrio ayam ini akan terjadi 14 sampai 15 hari setelah
hampir menempati seluruh rongga di terakhir menstruasi. Pertumbuhan
dalam telur, kecuali kantung udara. Pada mahluk baru hasil fertilisasi atau
hari kedua puluh ini terjadi serangkaian pembuahan antara ovum dengan
proses penetasan yang dimulai dengan spermatozoa, dapat dibedakan tiga
kerabang mulai terbuka. Untuk tahap/ periode yaitu: periode ovum
membuka kerabang ini, ayam yaitu periode yang dimulai dari
menggunakan paruhnya dengan cara fertilisasi sampai implantasi. Periode
mematuk. Semakin lama, kerabang akan embrio yaitu periode dari saat terjadinya
semakin besar membuka, sehingga ayam implantasi sampai saat dimulainya
dapat bernafas. Pada saat ini pembentukan alat-alat tubuh bagian
kelembaban sangat penting agar dalam
pengeringan selaput kerabang dan
penempelan perut pada kerabang dapat
G. Periode fetus
dicegah. Selanjutnya ayam memutar
tubuhnya dengan bantuan dorongan Periode fetus yaitu periode terakhir
kakinya. Dengan bantuan sayapnya, yaitu dimulai dari terbentuknya alat-alat
keadaan pecahnya kerabang semakin tubuh bagian dalam dan extremitas
besar. (anggota tubuh) sampai terjadi kelahiran.
Pengetahuan tentang apakah ternak yang
u. Umur dua puluh satu hari
dipelihara mengalami kebuntingan atau
Dihari ke dua puluh satu ini, ayam tidak adalah sangat penting. Ada beberapa
sudah membuka kerabangnya walaupun cara untuk membantu mendiagnose suatu
belum seluruhnya. Dari keadaan ini ternak bunting atau tidak. Berbagai cara
biasanya tubuh ayam memerlukan waktu yang dapat dilakukan adalah : ternak tidak
12 – 18 jam untuk keluar dari kerabang. mengalami berahi lagi. Sebagai indikasi
Setelah keluar dari kerabang, tubuh kebuntingan yang cukup sederhana dan
masih basah. Agar kering, diperlukan efektif adalah bahwa setelah 45 hari
waktu sekitar 6 – 12 jam, bila sudah setelah perkawinan ternak tersebut tidak
kering, ayam tersebut dapat dikeluarkan berahi lagi. Cara ini akan ada juga
dari dalam ruang mesin penetas. I. melesetnya karena ada ternak-ternak
Kebuntingan Yang dimaksud tertentu yang mengalami silent heart
kebuntingan dipandang dari segi teknis (berahi tenang). Hal ini bisa disebabkan
sebenarnya dimulai sejak saat sel karena dalam ovariumnya terdapat corpus
kelamin betina bersatu dengan sel luteum yang persisten. perubahan kontur

76
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

abdomen. Pada ternak yang bunting maka karena cedera, dan karena terlambat
akan terjadi penurunan pada dinding keluar dari rahim induk. Faktor penyebab
abdominal (pelebaran abdomen). ada tiga yaitu dari Pedet, induk, dan
pemeriksaan dapat juga dilakukan dengan posisi bayi sapi.
palpasi per rektum yaitu dengan cara a. P e n g a r u h P e d e t . P e d e t y a n g
memasukkan tangan dalam rektum dan ukurannya terlalu besar menyebabkan
meraba organ- organ reproduksi tertentu. kesulitan melahirkan. Ukuran bayi
Untuk ini dibutuhkan seorang yang ahli dan tergantung dari jenis sapi, pejantan,
terampil. Diagnose kebuntingan ini jenis kelamin bayi, umur induk,
didasarkan kepada tingkat perkembangan silsilah, dan makanan induk sapi.
fetus dan perubahan-perubahan pada
b. Pengaruh Induk. Penyebab kesulitan
genetalia dan struktur-struktur yang terkait
induk melahirkan adalah umur dan
pada hewan betina. Sinar x. Diagnose
ukuran Pelvic. Sapi dara perlu lebih
kebuntingan dengan menggunakan sinar X
banyak bantuan dari sapi dewasa, hal
kurang begitu efektif dan bermanfaat. Sinar
ini dikarenakan ukuran sapi dara lebih
X akan efektif apabila digunakan untuk
kecil. Ukuran Pelvic (saluran kelahiran)
menetapkan kebuntingan setelah tulang-
makin besar sejalan dengan
tulang fetus telah mengalami kalsifikasi
kedewasaan induk. Sapi pada umur 2-
Ultra suara (Ultra sound). Ultra sound dapat
3 tahun memiliki Pelvic yang kecil,
digunakan untuk mendeteksi kebuntingan
sehingga memiliki tingkat kesulitan
pada berbagai jenis ternak seperti sapi.
paling tinggi sehingga perlu bantuan
Teknik ultra sonik didasarkan kepada
pada saat melahirkan. Untuk
timbulnya bunyi dengan frekuensi yang
mengurangi risiko bisa dipilih
tinggi (1 sampai 10 juta cycle tiap detik)
mengurangi berat Pedet dengan
melalui jaringan. Uji Biologik dengan
seleksi pejantan, dan memilih sapi
mengamati adanya hormon gonado tropin
dara dengan Pelvic yang lebar.
dalam serum darah maka dapat di pastikan
bahwa ternak tersebut bunting. Hormon c. Posisi Bayi Kurang lebih 5%. Bayi sapi
gonadotropin dihasilkan/ diproduksi oleh pada posisi yang tidak normal. Posisi
plasenta sewaktu bunting. tersebut antara lain, kaki depan atau
kepala terbalik, pantat didepan, bayi
Metode Pemeriksaan Kebuntingan pada
terputar, dll. Hal ini membutuhkan
berbagai jenis ternak spesies metode yang
bantuan dokter hewan untuk
digunakan contoh yang diperlukan cara
mengembalikan bayi ke posisi normal.
mulai dapat dipergunakan sapi domba
Jika posisi tidak dapat dibetulkan
palpasi rektal Biopsi vaginal Ultra. Suara
perlu mengoperasi induk sapi.
Mucosa vaginal perabaan Histologik Alat
elektron 30-35 hari 40 hari 70 hari J. 2. Tahap Melahirkan
Kelahiran Ternak dapat melahirkan secara a. Tahap Pra kelahiran Tahap pra
normal tanpa bantuan peternak. Namun kelahiran (2 sampai 6 jam). Dalam
demikian, pada beberapa kasus induk perut induk selama kebuntingan
kesulitan melahirkan sehingga perlu posisi Pedet terlentang. Menjelang
bantuan peternak. Bantuan diberikan untuk kelahiran posisi berubah telungkup
menolong induk, anak dan mengurangi dengan posisi kaki dan kepala ke
kerugian peternak. depan saluran kelahiran. Pada
1. Faktor Penyebab Kesulitan Melahirkan awalnya kontraksi setiap 15 menit,
dan kemudian fekuensinya
Sebanyak 80% sapi melahirkan
meningkat. Pada akhir pra kelahiran
normal. Beberapa Pedet meninggal

77
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

cervic melebar dan vagina menjadi dimungkinkan gu- nakan sarung


saluran kelahiran. Plasenta didorong tangan plastik untuk memeriksa
ke pelvis dan membantu pembesaran Pedet. Beri pelumas pada sarung
cervic. tangan karet. Jika bantuan melahirkan
b. Tahap 2, Melahirkan. Melahirkan berat, sarung tangan bisa dilepas
normal pada sapi dewasa sekitar 1-2 karena mudah sobek.
jam, sedangkan pada sapi dara lebih 3. Tahap Membantu Melahirkan
lama. Tahap ini dimulai saat Pedet a. S e t e l a h p e n g a m a t a n p a d a
memasuki sa- luran kelahiran, keterlambatan melahirkan dilakukan,
biasanya terjadi pada saat induk kemudian dilakukan pengujian untuk
berbaring. Proses me- lahirkan selama mengetahui proses pembukaan cervic.
1 jam atau kurang pada sapi dewasa, Cervic harus cukup membuka agar bayi
jika prosesnya lebih dari 2-3 jam maka sapi dapat lewat.
perlu bantuan untuk melahirkan.
b. Mengetahui poisisi bayi sapi. Jika
c. Tahap 3, membersihkan placenta akan posisi abnormal harus dianalisa
dikeluarkan dengan kontraksi uterus. apakan posisi dapat dikembalikan
Secara nor- mal sapi akan normal atau memerlukan bantuan
mengeluarkan palcenta dalam waktu dokter hewan.
2 sampai 8 jam. 3. Persiapan
c. Menguji ukuran Pedet dan saluran
membantu melahirkan proses
kelahiran. Pedet besar yang dipaksa
melahirkan sapi berlangsung selama 2
melewati Pelvic yang baru sedikit
jam setelah keluar- nya air ketuban,
membuka akan menyebabkan Pedet
jika lebih lama maka Pedet akan lahir
mati dan induk cedera. Jika pengujian
mati atau lemah. Karena waktu untuk
ini dilakukan kepala dan kaki Pedet
membantu sangat penting maka harus
masih di dalam saluran kelahiran maka
dilakukan pengamatan sesering
peluang untuk melakukan operasi
mungkin. Untuk Membantu
cesar akan berhasil.
melahirkan, peralatan dan fasilitas
harus disiapkan dengan baik. d. Jika pengujian menunjukkan bahwa
Alat,peserta didik, tali penarik harus bayi dan saluran kering maka harus
bersih untuk mengurangi ditambahkan pelumas, misalnya
kontaminasi. Peralatan yang diperlu- menggunakan methylcellulose atau
kan antara lain ember bersih 2 buah, (Vaseline®). Jangan menggunakan
sabun, desinfectan, pelumas, han- duk, sabun karena akan menyebabkan
rantai atau tali dan sarung plastik. Isi dinding vagina iritasi dan dapat
kedua ember dengan air, pada satu menggangu kesuburan induk.
ember diisi dengan disinfektan. e. Pasang tali pada kaki depan Pedet. Ikat
Rendam tali pada larutan disinfektan. masing-masing kaki dengan posisi
Kendalikan kepala induk dengan tali pemasangan tali dibawah lutut dan di
halter, ikat ekor sapi dengan tali kecil atas kuku. Menerapkan Tarikan untuk
ke badan atau leher. Bersihkan sekitar Mengeluarkan Bahu
anus, vulva dan ekor dengan air sabun, f. Pasang pegangan dan tarik tali pelan-
bilas dengan air pembersih. Jangan pelan. Pastikan tali tidak selip.
merendam han- duk kotor kedalam Walaupun pada beberapa Pedet dapat
ember. Jika sudah bersih keringkan ditarik kedua kakinya bersamaan,
dengan handuk. Cucilah tangan dan namun disarankan untuk menarik satu
lengan dengan air sabun. Jika kaki dan diikuti kaki lainnya dengan

78
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

jarak beberapa cm dibelakang kaki benar dapat merusak induk dan


pertama. Setelah kaki keluar maka anaknya.
diikuti bahu keluar melevati Pelvic. 4. Tindakan Setelah Melahirkan.
g. Pada saat kepala dan bahu melewati Setelah Pedet lahir, bersihkan lendir
saluran kelahiran maka uterus dan dari mulut dan kerongkongan Pedet
cervic akan sobek. Kerusakan tersebut dengan tangan kita. Jika diperlukan kita
akan menyebabkan infeksi dan dapat menstimulasi agar Pedet bernafas
masalah reproduksi di masa yang akan dengan cara menggosok dengan
datang. Karena tekanan memperbesar berulangulang, menggelitik lubang
saluran kelahiran maka kerusakan hidung atau menepuk dengan telapak
dapat dicegah dengan menarik tangan. Nafas buatan dapat diberikan
pelanpekan. Cara menarik yang baik dengan cara sbb: pasang sepotong
juga akan mencegah induk cedera. selang pada hidung Pedet, tutup lubang
h. Jika kaki dan bahu sudah keluar, putar hidung dan mulut dan tiupkan udara
Pedet seperempat putaran untuk mela- lui selang ke dalam hidung untuk
membantu pinggul melewati saluran memberi respirasi udara. Ulangi setiap
kelahiran. Jika pemutaran tidak 5-7 detik sampai Pedet bernafas. Cara
membantu proses kelahiran, tarik lain dengan cara menekan dada
Pedet ke bawah dengan sudut 450 berulang-ulang.
atau hampir sejajar dengan kaki 5. Masalah Paska Kelahiran
belakang induk.
a. Turunnya Kadungan (Uterus) Uterus
i. Pinggul yang menyumbat dapat dapat turun akibat terjadi kevakuman
menyebabkan masalah serius yang pada uterus. Kadang-kadang
mengakibatkan Pedet mati, jika terjadi disebabkan oleh cara menarik Pedet
pada induk yang rebah, dorong balik yang terlalu cepat. Kasus ini dapat
bayi kebelakang sedikit dan putar menyebabkan induk mati jika tidak
Pedet seperempat putaran, kemudian diberi perlakukan dengan cara yang
tarik kaki depan kearah pinggul atau benar sesegera mungkin. Induk harus
sisi induk. Jika kita tidak dapat dilatih berdiri segera setelah
memutar Pedet, tempatkan kaki Pedet melahirkan untuk mencegah turunnya
diantara kaki belakang induk dan kandungan.
tariklah. Jika kelahiran tertunda
b. Plasenta Tertahan Membran plasenta
pastikan Pedet bernafas secara
akan dikeluarkan dalam waktu 2-8 jam
normal setelah tali pusar diikat.
setelah melahirkan. Kadang-kadang
j. Setelah Pedet keluar dikategorikan plasenta gagal memisahkan diri dari
darurat, karena tali pusar di ikat antara uterus. Hal ini dapat menyebabkan
bayi dan pelvis. Hal ini berarti aliran gangguan kesehatan dan masalah
darah diperlambat dan bayi dapat mati perkembangbiakan. Belum semua
atau otak rusak, untuk itu proses penyebab terting- galnya plasenta
kelahiran harus cepat. diketahui, dalam beberapa kasus
k. Jika proses kelahiran sangat sulit maka dipengaruhi oleh beberapa penyakit.
diambil tindakan operasi cesar dan Kasus ini biasanya dikuti dengan
tindakan jangan sampai terlambat. kesulitan melahirkan, melahirkan
l. Proses menarik Pedet boleh dilakukan gpeserta didik dan jarak melahirkan
oleh peternak yang berpengalaman yang pendek. Ada berbagai pendapat
atau dokter hewan. Jika tindakan tidak untuk mengatasi plasenta yang

79
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

tertinggal. Hasil penelitian


menunjukkan bahwa pengambilan
plasenta secara manual dapat
menyebabkan komplikasi. Untuk
induk yang menunjukkan tidak ada
kelainan vagina, produksi susu dan
selera makan tidak perlu mendapat
perlakukan. Jika perlakuan antibiotik
diberikan pada uterus, harus dijaga
kebersihan peralatan yang digunakan
agar tidak menyebabkan infeksi yang
lain. Aplikasi antibiotik dengan
suntikan atau intra uterus harus
mendapat perhatian agar tidak
memberikan residu pada produksi
susu dan daging.

80
BAB 3
melakukan perancangan
kandang ternak

Setelah mempelajari melakukan perancangan kandang ternak inipeserta didik


mampu merancang kandang untuk memelihara ternak sesuai karakteristiknya,
sehingga ternak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan harapan.

Memahami
perkandangan ternak
(ruminansia, unggas
dan aneka ternak)

Faktor-faktor yang
mempengaruhi Bangunan kandang, Jenis-jenis dan
pemilihan kandang dan lokasi dan tata letaknya konstruksi kandang Bagian-bagian kandang
persyaratan kandang

81
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Kandang merupakan salah satu sarana yang 2. Umur Ternak


penting di dalam usaha peternakan. Dengan Kandang yang digunakan untuk
tersedianya kandang, maka dapat memelihara ternak yang masih anak,
mempermudah peternak dalam mengelola muda/ remaja akan berbeda dengan
usahanya. Agar kita lebih mengerti dan kandang untuk ternak dewasa. Kandang
memahami, maka mari kita bahas bersama- untuk anak, muda/ remaja pada
sama. Yang dimaksud dengan kandang adalah umumnya mengehendaki kandang yang
suatu bangunan yang dibangun menurut dapat memberikan rasa kehangatan.
desain dan konstruksi yang benar, dimana Karena ternak yang masih anak, muda/
semua persyaratan bangunan tersebut, remaja kalau tidak diperhatikan secara
memenuhi syarat untuk kehidupan ternak, serius ternak bisa mati. Sehingga ternak
baik itu ternak ruminansia seperti (sapi, tersebut memerlukan penanganan yang
kerbau, domba, kambing), ternak unggas khusus, teliti dan tekun. Untuk ternak
seperti (ayam broiler /pedaging maupun ayam anak, muda/ remaja pada umumnya
petelur/layer) dan aneka ternak seperti (kuda, ukurannya kandang lebih kecil bila
rusa, kelinci, kucing, burung hias dan lain dibandingkan dengan ternak dewasa.
sebagainya) yang tidak harus disesuaikan Disamping ukuran mungkin dilihat dari
dengan kondisi alam yang ada. konstruksi dinding kandang, kalau untuk
Kandang yang dibangun sebaiknya harus anak mungkin perlu dinding yang agak
sesuai dengan jenis dan karakteristik rapat (tidak terbuka keseluruhan), hal ini
ternaknya. Karena kandang bagi ternak bertujuan untuk menghindari cuaca yang
merupakan tempat untuk tinggal, istirahat, dingin diwaktu malam hari.
ataupun untuk melakukakan aktifitas sehari- 3. Iklim
hari. Kandang yang akan digunakan untuk
Negara kita, Indonesia termasuk
memelihara ternak harus dapat memberikan
negara agraris beriklim tropis yang
rasa aman, nyaman, tentram bagi ternak yang
memiliki 2 musim yaitu musim
tinggal di dalamnya.
penghujan dan musim kemarau. Unsur
iklim yang dapat berpengaruh terhadap
A.Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kandang ternak diantaranya:
pemilihan kandang suhu, kelemban, curah hujan, angin, sinar
1. Jenis Ternak matahari dll. Dengan melihat kondisi
tersebut, maka sebagian besar petani
Kandang yang digunakan untuk
peternak dalam memilih kandang
memelihara ternak sapi dan kerbau
dengan sistem terbuka, dinding kadang
berbeda dengan kandang yang
tidak penuh atau kandang tidak
digunakan untuk memelihara ternak
berdinding sama sekali. Sebagai contoh
domba dan kambing, kandang untuk
di daerah yang kondisi cuaca panas,
memelihara ayam petelur berbeda
banyak peternak mengunakan kandang
dengan kandang untuk memelihara
dengan sistem terbuka.
ayam pedaging, kandang untuk itik
berbeda dengan kandang untuk burung, 4. Tujuan Produksi
lebah, kucing, rusa, kuda dan lain Dalam memilih kandang untuk
sebagainya. Karena masing-masing memelihara ternak harus disesuaikan
ternak mempunyai karakteristik yang dengan tujuan produksinya/ usahanya.
berbeda-beda pula, maka dalam Apakah tujuannya untuk penggemukan,
penyediaan kandang juga berbeda- budidaya, pembesaran atau pembibitan.
beda. Misalnya kandang untuk ternak sapi

82
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

perah akan berbeda dengan kandang berpengaruh pada kelembaban


sapi potong yang diusahakan dengan (humidity) di dalam kandang. Di negeri
sistem penggemukan khususnya yang kelembabannya tinggi (seperti
dikandang koloni. Kandang untuk ternak Indonesia) penyakit yangditimbulkan
unggas potong akan berbeda dengan oleh kelembaban seperti jamur sangat
kandang untuk unggas petelur dan sering dijumpai. Pada kelembaban yang
lainya. terlalu rendah, ternak akan kehilangan
air tubuh dan dapat menyebabkan
gangguan kulit (iritasi) kelembaban pada
B. Persyaratan Kandang
kandang harus berkisar antara 40 sampai
Seperti apa yang telah disinggung di 80%. Disamping itu, perubahan suhu
atas, bahwa keberhasilan dalam usaha ekstrim (terlalu besar) harus dapat
peternakan salah satunya ditentukan oleh dicegah jika sistem ventilasi yang ada
kandang yang disediakan. Ternak akan cukup baik. Disarankan kecepatan aliran
tumbuh dan berkembang dengan baik udara berkisar antara 0.2 m/detik sampai
apabila kandang yang disediakan 1.0 m/ detik tergantung faktor diatas.
memenuhi persyaratan kesehatan. Begitu
2. Sinar Matahari
sebaliknya apabila kandang yang kita
sediakan bagi ternak tidak memenuhi Letak kandangdiusahakan sedemikian
persyaratan kesehatan, maka otomatis rupa, sehingga sinar matahari dapat
ternak tersebut tidak akan tumbuh dan leluasa masuk ke dalam kandang. Sinar
berkembang dengan baik. matahari yang paling baik bagi ternak
adalah sinar matahari pagi. Oleh karena
Oleh karena itu, pada saat merancang
itu bagian kandang yang terbuka sedapat
atau membangun kandang ternak harus
mungkin menghadap kearah masuknya
memenuhi persyaratan dari segi
sinar matahari pagi. Sinar matahari pagi
kesehatannya. Adapun persyaratan-
banyak mengandung sinar lembayung
persyaratan kandang agar memenuhi segi
(ultraviolet). Sinar matahari pagi sangat
kesehatan ternak harus memperhatikan
penting bagi pertumbuhan dan
beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
perkembangan ternak, karena dapat
1. Ventilasi membantu proses pembentukan vitamin
Yang dimaksud dengan ventilasi D, dapat membunuh bibit penyakit, dan
adalah adanya pergantian ataupun dapat mempercepat pengeringan
pertukaran antara udara yang kotor kandang yang basah akibat air kencing
(kurang segar) dengan udara segar, dan lainnya.
ternak tidak dapat hidup atau pun tidak 3. Kelembaban
dapat berproduksi secara optimal pada
Kelembaban dalam ruangan
kandang yang mempunyai ventilasi yang
kandangsangat berpengaruh terhadap
jelek. Keadaan ventilasi yang jelek
kesehatan ternak yang tinggal
kandang dengan ruangan kandang
didalamnya. Kelembaban yang tinggi
pengap, lembab, kotor, berdebu dan
dapat menyebabkan ternak menderita
panas. Kecepatan angin di dalam
suatu penyakit pernafasan. Kelembaban
kandang harus diatur disesuaikan
yang tinggi dalam kandang bisa
dengan jumlah ternak yang ada di dalam
disebabkan oleh beberapa hal antara
kandang, suhu ruangan atau pun suhu
lain dari badan ternak itu sendiri, kotoran
lingkungan dan produksi gas-gas yang
dan air kencing, percikan air minum pada
ditimbulkan oleh ternak dan
saat ternak minum dan sebagainya.
keturunannya. Ventilasi yang baik akan

83
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Kelembaban juga akan berpengaruh Kebutuhan air dikandangcukup besar


terhadap pertumbuhan dan terutama dalam membersihkanpeserta
perkembangan bibit penyakit atau didik. Aliran air harus diperhatikan
sumber penyakit, apabila kelembaban sehingga kandang dan sekeliling
yang ada cocok untuk pertumbuhan dan kandang harus tetap dalam kering
perkembangan suatu bibit penyakit atau walaupun banyak air digunakan di dalam
sumber penyakit, maka populasi bibit kandang. Kandang harus diletakkan pada
penyakit dapat meningkat dengan pesat. bagian tanah yang tinggi dari
Dengan meningkatnya populasi bibit sekelilingnya sehingga memudahkan
penyakit, maka kemungkinan besar untuk membuat aliran air yang baik. Pada
ternak terserang penyakit semakin ternak yang memerlukan tempat untuk
besar, terlebih-lebih apabila kondisi fisik tiduran, drainase yang baik sangat
ternak kurang bagus (baru dalam menentukan dalam kesehatan ternak
keadaan menurun). disamping bahan alas yang digunakan.
4. Kandang harus mudah dibersihkan 7.Kandang ternak harus bebas dari
Salah satu pekerjaan terbesar dalam pengaruh Hujan dan Angin Kencang
kandangadalah menjaga kebersihan Kandang ternak hendaknya terjaga
kandangstruktur lantai agak miring akan dari pengaruh hujan dan angin kencang,
m e m u d a h k a n d a l a m sebab kemungkinan air hujan akan
membersihkanpeserta didik. Sumber air masuk kedalam kandang atau angin
harus mudah didapatkan di semua kencang dapat menyebabkan bangunan
tempat di dalam kandang. Kotoran harus kandangroboh. Untuk itu perlu
dapat dengan mudah disingkirkan dari dipikirkan mengenai kekuatan bahan
kandangdalam waktu yang singkat bangunan dan konstruksi serta
5. Bebas dari Genangan Air kemungkinan air hujan akan masuk
kedalam kandang dapat dihindari.
Air yang menggenang disekitar
kandang ternak, apabila tidak ditangani Kandang-kandang sapi harus dibuat
dengan baik, maka dapat merupakan dari bahan yang kuat dan murah.
tempat berkembangnya bibit penyakit. Kandang ternak yang mempunyai masa
Bibit penyakit akan tumbuh dan produksi pendek (misalnya ayam
berkembang dengan cepat di tempat pedaging/ broiler) bisa dibuat dari bahan
dimana air dalam keadaan menggenang. yang tidak begitu tahan lama
Terlebih-lebih apabila suhu dan dibandingkan dengan kandangsapi
kelembaban sangat mendukung untuk potong akan tetapi kandang yang terlalu
tumbuh dan perkembangan bibit cepat rusak akan menyebabkan biaya
penyakit tersebut. Oleh karena itu, perbaikan atau renovasi kandangakan
apabila akan membangun kandang menjadi suatu rutinitas, sebaiknya suatu
ternak, pilih tempat atau lahan yang kandang dapat bertahan 5 sampai 15
letaknya lebih tinggi dari sekitarnya. tahuan. Kandang juga harus tahan
Dengan tempat atau lahan yang lebih terhadap iklim yang ada.
tinggi dari sekitarnya dengan harapkan Hujan dan tiupan angin yang kencang
apabila ada hujan atau air limbah merupakan gangguan yang umum bagi
daripeserta didik, tidak menggenang daerah tropis tetapi untuk daerah sub-
disekitarpeserta didik. tropis salju dan suhu yang rendah
6. Kandang harus memiliki drainase yang merupakan faktor lain yang harus
baik diperhatikan. Disamping dari

84
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

persyaratan kesehatan kandang ternak Sumber pakan tersebut bisa berupa


harus memberi kemudahan bagi pakan konsentrat, limbah hasil
peternak dalam pengelolaannya. pertanian, limbah industri, hijauan pakan
Sehingga dalam membangun kandang ternak seperti rumput-rumputan, jerami
ternak juga memperhatikan beberapa padi, tebon jagung, pucuk daun tebu,
hal diantaranya: leguminosa (kacang-kacangan seperti
8. Transportasi Mudah lamtoro, turi, petai cina, gliricidae dan
dedaunan).
Lokasi kandang ternak sebaiknya
dekat dengan jalan atau mudah 12.Ada Ijin
dijangkau alat transportasi, karena akan Surat ijin mutlak diperlukan bagi
mempermudah pada saat pengangkutan peternak yang memiliki usaha yang
baik itu sarana produksi seperti pakan, berskala industri atau berskala usaha
obat-obatan maupun untuk memasarkan yang besar. Tanpa adannya ijin usaha,
hasil ternaknya. maka usaha peternakan tersebut tidak
9. Dekat Sumber Air mungkin dapat menjalankan usahanaya
dengan nyaman, karena tidak terhambat
Air merupakan keperluan yang sangat
dengaan perizinan secara resmi oleh
vital bagi usaha peternakan baik itu
pihak-pihak yang berwenang,. Beberapa
ternak ruminansia, ternak unggas,
undang-undang dan peraturan
maupun untuk aneka ternak. Air dapat
pemerintah yang mengatur kegiatan
digunakan untuk keperluan minum bagi
usaha peternakan harus dipatuhi oleh
ternak, memandikan ternak,
semua peternak.
membersihkan kandang dan peralatan
atau sanitasi kandang, untuk menyiram Demi berhasilnya usaha atau
atau mengairi tanaman hijauan pakan bertahannya usaha peternakan dalam
ternak dan lain sebagainya. hal perijinan, maka perlu juga dipelajari
dan dipahami terutama yang berkaitan
10.Jauh dari Pemukiman Penduduk
dengan amdal (analisis mengenai
Lokasi kandang ternak sebaiknya jauh dampak lingkungan), pelaksanaan
dari pemukiman penduduk, karena otonomi daerah dan rencana tata ruang
apabila kandang ternak dibangun dekat wilayah atau tata ruang kota dan lain-
dengan pemukiman penduduk dapat lain.
menimbulkan masalah sosial yang
berhubungan dengan masyarakat.
Seperti bau yang tidak enak/tidak sedap C. Bangunan Kandang dan Tata Letaknya
atau terjadi pencemaran lingkungan. Yang dimaksud dengan bangunan
11.Dekat Dengan Sumber Pakan kandang adalah kontruksi teknik yang
ditanam atau diletakan secara tetap pada
Hampir sebagian besar atau hampir
tanah yang telah ditentukan. Atau dapat
(70-80 %) pengeluaran anggaran biaya
juga yang dimaksud dengan bangunan
dalam usaha peternakan di pergunakan
adalah wujud fisik hasil pekerjaan
untuk membeli pakan. Dengan mengacu
konstruksi yang menyatu dengan tempat
hal tersebut diatas, maka dalam
kedudukannya sebagian atau seluruhnya
membangun kandang ternak alangkah
berada di atas dan/atau di dalam tanah
baiknya dekat dengan sumber pakan.
tanah.

85
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

PRAKTIK
Judul : Mengamati Tata Letak Kandang ternak Pada saat akan membangun kandang ternak
Tujuan : Agarpeserta didik lebih memahami h a r u s m e m p e r h a t i k a n b e b e r a p a h a l
tentang tata letak bangunan kandang diantaranya:
ternak baik itu kandang ruminansia, kandan 1. Letak Kandang
gunggas dan kandang aneka ternak. Tata letak bangunan kandang yang dibuat
Langkah Kerja : juga akan mempengaruhi keberhasilan di
1. Lakukan pengamatan tentang kandang dalam usaha peternakan. Tata letak
tersebut, yang ada di lingkungan kandang, bangunan kandang untuk induk, untuk
selain melakukan pengamatan langsung di pejantan, untuk dara, dan anak sebaiknya
lapangan! letaknya agak berjauhan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kegaduan ternak.
2. Bacalah uraian materi di bawah ini, atau
Misalnya: kandang ternak sapi perah yang
membaca literatur lainnya!
letak berdekatan antara kandanginduk dan
3. Bagaimana tata letak bangunan kandang kandanganak akan dapat mempengaruhi
yang baik agar ternak yang dipelihara dapat produksi air susu induknya. Karena induk
tumbuh dan berkembang optimal? yang dipisah dengan anaknya, dia akan
4. Mengapa pada saat membangun selalu mencari-cari anaknya. Terlebih-lebih
kandangdisarankan tidak menghadap ke a p a b i la terdengar suara anaknya
arah datang angin setiap hari ? memanggil-manggil.
Lembar Pengamatan Tata letak Bangunan Begitu pula untuk bangunan kandang
Kandang ternak Ruminansia ternak unggas baik itu ternak ayam
pedaging, ayam petelur, itik, enthok,
No Uraian Kegiatan Hasil Keterangan burung, dan ternak lainnya, tata
Pengamatan
letakpeserta didiknya harus diperhatikan,
1 Tata letak bangunan jangan sampai berdekatan dan usahakan
kandang tata letak bangunannya agak berjauhan. Hal
a. tata letak kandang ini untuk menghindari terjadinya
untuk anak penyebaran bibit penyakit yang menular,
b. Tata letak kandang antara ternak yang sakit dengan ternak
untuk dara / remaja yang sehat.
c. tata letak kandang 2. Letak bangunan kandang
untuk dewasa
Demi berhasilnya usaha peternakan,
2 Arah datang angin setiap
maka bangunan kandang ternak antara
harinya
kandang yang satu dengan kandang yang
3 Tindakan yang telah
lainnya perlu diatur, jangan sampai
dilakukan untuk menahan
kandang ternak letaknya saling berdekatan,
arah datangnya angin
terlebih-lebih dari jenis ternak yang
berbeda. Usahakan pada saat membangun
kandang ternak dibuat terpisah antara
kandang ternak ruminansia dan kandang
ternak unggas begitu untuk kandanganeka
ternak. Jangan membuat atau membangun
kadang ternak menjadi satu blok/ kawasan/
wilayah. Sedangkan jarak antara kandang
yang satu dengan kandanglainnya ( untuk
jenis ternak yang sama) minimal 1 x lebar
kandang.

86
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

nyaman di dalam peserta didik. Untuk


menahan angin yang datang setiap hari bisa
ditanami tanaman atau pohon penghalang
ataupun dipasang tembok yang tinggi
dibagian datangnya angin. Arah
kandangsebaiknya membujur arah selatan
dan utara, dan usahakan sinar matahari pagi
dapat masuk ke dalam peserta didik.
Gambar 3.1 Jarak antar kandang
Sumber: Dokumen Penulis
5. Letak bangunan kandang
3. Pohon Pelindung Demi berhasilnya usaha peternakan,
Untuk memperoleh udara yang sejuk dan maka bangunan kandang ternak antara
segar, maka sedapat mungkin disekitar kandang yang satu dengan kandang yang
bangunan kandangditanami pohon lainnya perlu diatur. Jangan sampai
pelindung. Pohon pelindung yang ditanam kandang ternak letaknya saling berdekatan,
dipilih yang mempunyai tajuk daun lebar, terlebih - lebih dari jenis ternak yang
ranting atau pohonnya tidak mudah patah berbeda.
serta perakaran dalam dan kuat sehingga
tidak mudah roboh. Selain dapat D. Konstruksi Kandang
menyebabkan udara menjadi sejuk dan
Berbicara tentang kontruksi kandang
segar pada saat cuaca panas, pohon
ternak, kita harus paham dulu tentang apa
pelindung dapat juga berfungsi untuk
yang dimaksud dengan kontruksi itu. Yang
menahan angin kencang, sehingga kandang
dimaksud dengan kontruksi adalah
tidak menahan angin secara langsung.
merupakan bahan bangunan yang disusun
Untuk menjaga keselamatan bangunan
sedemikian rupa sedemikian sehingga
kandang dan keselamatan peternak, maka
dapat menahan beban dan menentukan
pohon pelindung tersebut harus selalu
pola bangunan. Adapun yang termasuk dari
diatur dan dirawat jangan sampai terlalu
kontruksi kandang ternak adalah sebagai
rimbun yang akhirnya dapat merugikan
berikut:
atau membahayakan bagi bangunan
kandang, ternak yang tinggal didalamnya 1. Pondasi
dan peternak itu sendiri.Yang perlu Pondasi adalah bagian paling dasar
diperhatikan bahwa kandang tidak boleh atau paling bawah dari suatu bangunan.
dibawah pohon yang besar dan rindang, Sehingga pondasi memikul atau
sebab tempat tersebut pada umumnya menahan beban dari suatu bangunan.
kondisinya lembab dan sinar matahari sulit Pondasi untuk kandang ternak
menembus dedaunan. Sehingga sinar hendaknya cukup padat dan kuat, karena
matahari pagi yang diharapakan dapat untuk menahan beban keseluruhan
masuk kedalam kandang terhalang. bangunan serta menahan masuknya air
4. Arah kandang hujan ke dalamnya. Adapun bahan-
bahan bangunan yang baik digunakan
Pada saat menentukan arah kandang
untuk bahan pondasi adalah sejenis batu
yang perlu dipikirkan adalah arah
kali dan semen. Bisa juga pondasi suatu
datangnya angin yang terkuat setiap
bangunan dibuat dari kerangka besi
harinya. Jangan membuat
kemudian dicor dengan adukan pasir,
kandangmenghadap kearah datang angin
kericak dan semen.
setiap harinya. Hindarilah hal itu agar
ternak yang kita pelihara merasa aman dan 2. Atap kandang

87
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Atap kandang berfungsi untuk


menghindarkan panas dan hujan. Atap
kandangdiusahakan dari bahan yang
awet, memberi kehangatan bagi ternak
pada waktu malam hari. Atap kandang
dapat menggunakan bahan dari genting,
seng, asbes, rumbia, ilalang maupun ijuk.
Gunakan bahan atap kandang yang Gambar 3.3 Model Atap
harganya murah, mudah didapat, tahan Sumber: Dokumen Penulis

lama, panas matahari dapat ditahan 3. Lantai kandang


dengan baik, sehingga tidak langsung Lantai kandang ternak yang digunakan
mempengaruhi panas ruangan kandang untuk memelihara ternak sapi, kerbau
berbeda dengan lantai kandang yang
digunakan untuk memelihara domba dan
kambing, berbeda pula lantai kandang
yang digunakan untuk memelihara
ternak unggas ataupun untuk
memelihara aneka ternak. Lantai
kandang hendaknya dibuat cukup kuat
Gambar 3.2 Kandang Sapi atap model monitor
Sumber: Dokumen Penulis
dan dibuat sedemikian rupa sehingga
Apabila atap kandang dari bahan seng mudah dalam pembersihannya.
gunakanlah seng yang bergelombang, Lantai kandang dari bahan bambu,
begitu pula konstruksi kandang harus biasanya digunakan untuk kandang
tinggi agar panas tidak langsung panggung baik itu untuk ternak domba ,
mempengaruhi ternak yang tinggal di kambing, kelinci, ayam atapun ternak
dalamnya. Atap kandang dari bahan unggas lainnya. Lantai kandang dari
rumbia dan ilalang pemasangannya bahan bambu biasanya cara
kurang praktis dan tidak tahan lama, pembuatannya dengan cara bambu
sehingga jarang digunakan oleh dibelah disusun berjajar atau dalam
peternak yang skala usaha besar. Akan bentuk anyaman jarang. Bambu yang
tetapi sering dijumpai dilapangan yaitu digunakan untuk bahan lantai dipilih
pada petani peternak yang skala bambu yang tua, karena bambu yang
usahanya kecil. Pada hal atap kandang telah tua akan lebih tahan lama.
dari bahan ilalang mempunyai Lantai kandang dari bahan papan
kekurangan disamping tidak digunakan pula untuk ternak sapi,
praktis,tidak tahan lama, juga mudah kerbau, domba, kambing, ayam baik itu
terbakar,sehingga kalau tidak dikontrol ternak ayam petelur maupun ayam
atau dijaga reksiko terjadi kebakaran pedaging. Untuk lantai kandang dari
sangat besar. Atap kandang ternak bahan papan pilihlah papan dari kayu
bentuknya bermacam-macam tertentu yang tahan air. Lantai kandang
diantaranya : monitor,semi monitor, dari bahan papan disusun berjajar rapat,
gable atau kedua sisi miring, shade atau namun perlu juga dibuat sedemikian
satu sisi miring. rupa sehingga ada celah-celah yang

88
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

berfungsi untuk mempermudah kotoran


atau tumpahan air yang jatuh kebawah
atau ketanah. Papan yang dipergunakan
untuk lantai kandang tebalnya antara 3-5
cm. Lantai kandang dari bahan semen
biasanya terbuat dari dari adukan pasir,
semen dan kapur dengan perbandingan
tertentu. Lantai kandang dari bahan ini Gambar 3.5 Lantai kandang sapi perah yang disemen
biasanya tahan lama dan biaya Sumber: Dokumen Penulis

pembuatannyapun mahal. Namun disisi


lain ada kelebihannya yaitu mudah pada
saat membersihkannya. Lantai kandang
dari semen paling banyak digunakan
untuk kandangayam sistem postal,
kandangsapi perah, sapi potong ataupun
kerbau. Pada kandangsapi, kerbau,
kambing, domba, ayam pedaging, ayam Gambar 3.6. Kandang Panggung
Sumber: Dokumen Penulis
petelur, ada juga yang lantainya dari
tanah yang dipadatkan, tetapi sebagian 4. Dinding Kandang
besar dari semen. Yang perlu diperhatikan pada
Lantai kandang dari bahan kawat, konstruksi dinding kandang adalah
biasanya digunakan untuk ternak unggas dibuat sedemikian rupa sehingga di
(ayam, puyuh dan lainnya). Lantai dalam kandang terdapat keadaan udara
kandangini bisa berbentuk anyaman yang segar, nyaman dan cahaya matahari
kawat atau dapat pula berbentuk kawat dapat masuk di dalam ruangan kandang.
jeruji. Lantai kandang untuk ternak sapi Konstruksi dinding kandang ternak
baik sapi perah atau potong sebaiknya dibuat sesuai dengan jenis dan
dibuat miring kurang lebih 2 cm tiap 1 karakteristik ternak yang dipelihara
meter dengan tujuan agar air kencing, air serta tujuan dari usaha tersebut
bekas memandikan ternak, air bekas sedangkan bahan untuk dinding
mencucipeserta didik, atau air lainnya kandang dapat terbuat dari tembok,
yang ada di dalam kandang dapat papan, kayu, bambu, kawat, ram dari
mengalir keluar dengan mudah. Syarat bahan plastik dan lain sebagainya.
lantai kandang untuk ternak ruminansia
(sapi, kerbau, domba dan kambing) yang
baik antara lain: tidak licin agar ternak
tidak tergelincir, tidak becek atau tidak
mudah lembab, keras (tahan terhadap
injakan) dan tidak kasar (lantai yang
kasar dapat mengakibatkan kulit ternak
menjadi lecet). Gambar 3.7 Dinding kandang bahan dari bambu
Sumber: Dokumen Penulis
5. Tinggi Bangunan Kandang.
Tinggi bangunan kandang harus
disesuaikan dengan keadaan iklim suatu
tempat, bagamana kondisinya apakah
lokasi untuk pemelihara ternak tersebut
Gambar 3.4 Kandang ayam pedaging lantai litter
Sumber: Dokumen *enulis
termasuk panas atau dingin. Karena

89
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kandang merupakan habitat mikro bagi E. Spesifikasi Kandang Berdasarkan Tipe,


ternak, maka diharapkan kendang Model dan Fungsi
mempunyai perubahan iklim dan cuaca 1. Tipe Kandang
yang normal. Untuk menciptakan kondisi
Secara umum kandang ternak
iklim mikro di dalam kandang yang
ruminansia seperti (sapi, kerbau, domba
sesuai dengan ternak yang dipelihara,
dan kambing) mempunyai 2 macam tipe.
maka tinggi bangunan kandang perlu
Yaitu tipe koloni dan individu.
disesuaikan dengan ketinggian suatu
Sedangkan macam tipe kandang untuk
tempat. Kandang yang dibangun di
pemeliharaan ayam pedaging (broiler)
daerah dataran rendah sebaiknya di buat
yaitu : kandangterbuka (open house) dan
lebih tinggi dibandingkan dengan
kandangtertutup (closed house). Tetapi
kandang yang di bangun di daerah
untuk kondisi di negara Indonesia yang
dataran tinggi
merupakan negara iklim tropik maka tipe
Untuk kondisi di Negara kita Indonesia kandang yang paling sesuai adalah tipe
ini karena termasuk beriklim tropis, open house, dengan menggunakan
seperti apa yang telah disebut di bagian sistem litter atau slat.
atas, maka tinggi kandangberkaitan erat
a. Kandang Koloni
dengan besarnya ukuran kandangdibuat.
Misalnya kandang ternak unggas ayam Kandang koloni adalah kandang
pedaging ketinggian kandang dari lantai yang hanya terdiri dari satu bangunan
sampai atap teratas minimal 7 meter. atau satu ruangan tidak ada
Sedangkan ketinggian kandang dari penyekatnya dan umumnya ukuran
lantai sampai tinggi atap terendah kandang relatif luas, tetapi digunakan
minimal 4 meter. Ketinggian ini akan untuk memelihara ternak secara
mempengaruhi ventilasi, temperatur berkelompok atau bersama-sama.
dalam kandang dan biaya Satu ekor ternak pada kandang koloni
pembuatannya. ini memerlukan tempat yang lebih
luas daripada kandang
2. Saluran air
individu/tunggal. Kelemahan dari
Setiap bangunan kandang ternak kandang koloni yaitu terjadi kompetisi
sebaiknya ada saluran pembuangan air. dalam mendapatkan pakan sehingga
Saluran ini berfungsi untuk mengalirkan ternak yang lebih besar dan kuat
air baik itu air pada saat terjadi hujan, cenderung cepat tumbuh dari pada
maupun air pada saat membersihkan yang kecil/ lemah, karena lebih
atau mencuci kandang dan memandikan banyak mendapatkan pakan. Sehingga
ternak. Untuk ternak sapi baik itu sapi pada pemeliharaan ternak ruminansia
perah dan potong saluran air ini sangat (sapi, kerbau, dombadan kambing)
penting. Karena untuk mengalirkan air dengan program penggemukan
bekas mencuci kandang dan sebaiknya jenis kelamin ternak,
peralatanpeserta didik, memandikan ukuran bobot badan, bangsa ternak
ternak, air kencing ke tanaman hijauan harus seragam dalam suatu kandang
pakan ternak yang terletak dilokasi tersebut. Pada umumnya bagi
sekitarpeserta didik. Atapun bisa untuk perusahan peternakan sapi potong,
mengalirkannya limbah kandang ternak satu kandangdigunakan untuk
ke dalam instalasi pengelolaan limbah memelihara ternak sapi antara 40
khususnya unit biogas. sampai 50 ekor. Untuk ternak domba/

90
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kambing pada umum kalau dipelihara domba dan kambing) dengan program
dalam kandangkoloni sebanyak penggemukan. karena tipe ini dapat
kurang lebih 10 s.d 15 ekor. Dengan memacu pertumbuhan lebih pesat,
kandangkoloni tenaga kerja yang karena tidak terjadi kompetisi dalam
dipergunakan lebih efisien. mendapatkan pakan dan memiliki
Pada kandang sistem koloni dalam ruang gerak terbatas, sehingga energi
satu kandang dapat dipelihara satu yang diperoleh dari pakan digunakan
jenis ternak uggas dalam jumlah untuk hidup pokok dan produksi
banyak, umumnya terdiri dari, daging tidak hilang karena banyak
puluhan, ratusan sampai ribuan bergerak. Pada kandang tunggal,
ternak. Ciri kandangkoloni adalah satu penempatan ternak dilakukan pada
kandangbesar untuk memelihara satu baris atau satu jajaran, sementara
ratusan, hingga ribuan ekor unggas kandang peserta didik
tanpa ada pengaruh individu di dalam penempatannya dilakukan pada dua
koloni itu. Kandangsistem koloni ini jajaran yang saling berhadapan atau
pada umumnya untuk memelihara saling bertolak belakang, diantara
ayam pedaging, ayam petelur bibit kedua jajaran tersebut biasanya
dan itik. dibuat jalur untuk jalan sedangkan
untuk ternak unggas kandang-
kandang individual ini sering disebut
cage, ciri kandang individual ini adalah
pengaruh individual di dalam kandang
tersebut menjadi dominan karena satu
kotak kandang untuk satu ekor ternak
(ayam). Kandang individual sering
Gambar 3.8 Kandang ayam pedaging Koloni (Postal) digunakan untuk memelihara ayam
petelur. Selain itu dalam
pemeliharaan ayam petelur masih ada
pula istilah sistem kandang
diantaranya: system full litter,
kombinasi litter/slat, full slat dan cages
System full litter banyak digunakan
di negara-negara tropis. Kandang type
Gambar 3.9 Kandang sapi perah koloni
ini lebih rendah biayanya
dibandingkan dengan type lainnya.
b. Kandang Individu /Tunggal Lantai kandangdiberi litter dari bahan
Kandang tunggal atau individu sekam padi, kertas koran yang
adalah kandang yang hanya terdiri dihancurkan atau serutan kayu. Pada
satu ruangan atau bangunan dan prinsipnya kandang type litter harus
didesain hanya digunakan untuk dapat mengabsorbsi air yang berasal
memelihara ternak satu ekor. Dengan dari kotoran ayam dan air minum yang
mengacu pada hal tersebut pada tumpah. Bahan litter yang digunakan
kandangindividu/tunggal, setiap ada beberapa macam. Pilihlah bahan
ternak menempati tempatnya sendiri. litter yang mempunayi sifat-sifat tidak
Kandang indivindu /tunggal ini cocok berdebu, harga murah, dapat
digunakan untuk memelihara ternak menyerap air dan mudah didapat.
ruminansia (seperti sapi, kerbau, Kombinasi litter dan slat dapat

91
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menguntungkan di negara-negara dibuat untuk proses pemeliharaan


dimana problem litter basah sering tergantung dari umur atau besar kecilnya
terjadi. Sisitem litter banyak sapi perah tersebut. Sedangkan ukuran
digunakan untuk ayam petelur pada kandang yang diperlukan untuk ternak
fase starter dan grower. Kandang sapi perah Pedet atau anak sapi adalah,
sistem slat banyak digunakan untuk 1,5 x 1,0 meter per ekor, dengan tinggi
memelihara ayam petelur breeder. atas kurang lebih 1,25 – 1,50 meter dari
tanah. Dan untuk kebutuhan luas
kandangsapi perah jantan dewasa per
ekor 1,5 x 2 m, sedangkan untuk sapi
perah betina dewasa per ekor 1,8 x 2 m
Kebutuhan luas kandang untuk sapi
potong lokal dan sapi impor adalah
berbeda, karena besarnya ternak juga
berbeda. Sebagai acuan untuk sapi lokal
Gambar 3.10 Kandang Cage
pada kandangindividu 1,5 x 2 m per ekor,
2. Fungsi kandang bagi ternak dan peternak atau 210 x 145 cm per ekor. Sedangkan
antara lain: untuk sapi impor 210 x 150 cm / ekor.
a. Merupakan tempat tinggal bagi ternak; Sedangkan untuk ukuran tempat pakan
dan tempat minum antara 75 x 40 x 40
b. Merupakan tempat bekerja bagi cm dan ukuran selokan air lebar 20-30
pemelihara/peternak yang mengurus cm, dalam 20 cm. Sedangkan untuk
ternak setiap hari; kebutuhan luas kandangdomba dan
c. Merupakan tempat perlindungan kambing berkisar antara 0,7 m x 1,5 m
ternak dari gangguan binatang buas per ekor, atau bisa juga per ekor kurang
dan gangguan alam, misalnya angin lebih 1,5 meter persegi.
kencang, terik matahari, air hujan suhu Untuk ternak unggas seperti ayam
dingin di malam hari dan lain-lain; kebutuhan luas kandangnya pada
d. Dapat memberikan keamanan dan umumnya dihitung per meter persegi.
kenyamaan bagi ternak; Sebagi contoh untuk kebutuhan luas
e. Merupakan tempat untuk istirahat kandangpada saat pemeliharaan ayam
setelah melakukan aktifitas sehari pedaging sebaiknya : untuk ayam
–hari dan tempat berproduksi; berumur 2 minggu pertama yaitu 40-50
f. M e m u d a h k a n p e t e r n a k d a l a m ekor/ m2 dan untuk ayam berumur diatas
melakukan pengawasan/ 2 minggu yaitu antara 2 sampai 4 minggu
pengontrolan kesehatan, apabila ada sebaiknya 20-25 ekor/ m2 sedangkan
ternak yang sakit; ayam yang berumur lebih diatas 4
minggu adalah 10-12 ekor / m2. Agar
g. M e m u d a h k a n t a t a l a k s a n a supaya pertumbuhan dan
pemeliharaan seperti; pemberian perkembangan ayam optimal, maka
pakan dan minum, penanganan selama ayam berumur kurang dari 2
kotoran, dan penangan kesehatan; minggu anak ayam tersebut sebaiknya
3. Kebutuhan luas Kandang dipelihara di dalam kandang yang
Demi keberhasilan dalam usaha spesifik, yaitu di dalam kandang
pemeliharaan ternak sapi perah brooding (indukan) .
kebutuhan luas kandang yang akan

92
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Buatlah desain tata letak bangunan


kandang ternak ruminansia khususnya sapi,
dimana tata letak bangunan kandang untuk
sapi Pedet, sapi dara, sapi dewasa, gudang
pakan, kantor, kandangkarantina, jalan dan
pintu masuk ke lokasi kandang!

PENILAIAN HARIAN
1. Mengapa jenis ternak, umur ternak, tujuan
produksi akan mempengaruhi dalam
merancang atau mempersiapkan kandang?
2. Mengapa sebagian besar peternak pada saat
merancang kandang atau mempersiapkan
kandangselalu memperhatikan keadaan
iklim yang ada disuatu tempat tersbut?
3. Kemukakan persyaratan yang diperlukan
dalam merancang kendang!

93
BAB 4
mengatur iklim mikro kandang

Setelah mengatur iklim mikro kandangpeserta didik dapat mengatur iklim mikro
kandang ternak, sehingga ternak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai
dengan harapan.

Menerapkan
pengaturan lingkungan
dan iklim mikro
kandang ternak

Komponen iklim mikro Mengidentifikasi alat


dan faktor-faktor yang Prosedur pengaturan dan bahan pengaturan
mempengaruhi iklim iklim mikro kandang lingkungan dan iklim
mikro kandang mikro kandang

94
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Komponen Iklim Mikro Suhu yang berada dalam kandang


Berbicara tentang suhu dan kelembaban, maupun di luar kandang ternak dapat
tentunya tidak terlepas dari bagian-bagian berubah-ubah tergantung dari jumlah
iklim. Dalam pemeliharaan ternak baik itu radiasi/sinar matahari atau panas yang
ternak ruminansia, ternak unggas maupun diterima. Bila jumlah radiasi /sinar
aneka ternak iklim yang berperan disebut matahari atau panas yang ada dalam
dengan istilah iklim mikro. Semua orang kandangmapun di luar kandang
pasti sudah mendengar dan sebagian orang bertambah, maka suhu akan naik dan
pasti sudah ada yang paham tentang apa sebaliknya apabila jumlah radiasi/sinar
itu: iklim, iklim mikro, iklim makro, cuaca, matahari atau panasnya berkurang maka
suhu dan kelembaban. suhu akan turun.
1. Iklim 3. Suhu
Pengertian iklim adalah kesimpulan Suhu adalah suatu besaran yang
dari perubahan nilai unsur-unsur cuaca menyatakan ukuran derajat panas atau
(hari demi hari dan bulan demi bulan) dinginnya suatu benda. Atau dapat juga
dalam jangka panjang di suatu tempat dikatakan suhu adalah derajat panas
atau pada suatu wilayah. Atau dengan atau dingin yang diukur berdasarkan
kata lain iklim adalah keadaan cuaca skala tertentu dengan menggunakan
rata-rata dalam waktu satu tahun yang termometer.
penyelidikannya dilakukan dalam waktu Keadaan suhu lingkungan baik itu di
yang lama (minimal 30 tahun) dan dalam kandang maupun di luar kandang
meliputi wilayah yang luas. Sedangkan akan mempengaruhi pernapasan dan
yang termasuk unsur-unsur iklim denyut nadi ternak. Apabila keadaan
diantaranya : radiasi surya, suhu udara, suhu udara tinggi, maka akan cenderung
kelembaban udara, angin, awan, mempercepat denyut nadi dan proses
presipitasi (hujan) dan evaporasi pernapasan. Hal demikian bertujuan
(penguapan). untuk mengurangi panas dalam tubuh
2. Radiasi Surya ternak. Ternak untuk mempertahankan
suhu tubuhnya, dari pengaruh suhu yang
Radiasi surya sering orang
ada di lingkungan harus
menyebutnya sinar matahari. Sinar
mempertahankan keseimbangan antara
matahari ini mempunyai peranan yang
panas yang di dapat dari lingkungan
sangat penting di dalam kehidupan
dengan panas yang ada dalam tubuhnya.
makluk hidup. Adapaun faktor-faktor
Apabila keadaan suhu terlalu tinggi
yang mempengaruhi penerimaan radiasi
maka ternak akan kepanasan, sedang
matahari di permukaan bumi sangat
suhu untuk ternak ayam petelur suhu
bervariasi adalah: jarak antara bumi dan
ideal adalah 150 C - 320 C dan ayam
matahari, pengaruh atmosfer bumi,
pedaging suhu idealnya 200 C - 320 C.
panjang hari dan sudut datang. Awan,
gas-gas yang berhamburan atau yang Suhu badan ternak bervariasi
ada di atmosfer akan mempengaruhi sepanjang harinya, semakin siang
penerimaan radiasi/sinar matahari di semakin tinggi dan mencapai puncaknya
bumi. Dengan adanya radiasi matahari ke pada sore hari. Disamping itu suhu badan
bumi tersebut akan mempengaruhi suhu ternak muda lebih tinggi dari pada ternak
yang ada di bumi. Pada saat proses tua. Sebagai contoh suhu normal rata-
pemeliharaan ternak keadaan suhu rata badan ternak sebagai berikut : sapi
sangat menentukan keberhasilan usaha. adalah 38,50 C , anak sapi 39,20 C

95
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kambing 39,40 C, dan domba 39,50 C . lingkungan dan kelembaban udara.


Oleh karena itu demi keberhasilan dalam Dalam kehidupan sehari-hari yang
pemeliharaan ternak suhu di dalam dimaksud dengan kelembaban adalah
kandang perlu diatur. Sebagai contoh kelembaban realatif atau relative
untuk menaikan suhu di dalam humidity atau disingkat RH. Angka
kandangpada saat pemeliharaan ternak kelembaban relatif berkisar antara 0 -
unggas (ayam) perlu diberi pemanas. 100 %. Angka kelembaban relatif
Sedangkan untuk menurunkan suhu di sebesar 0 % berarti udara kering ( berarti
dalam kandang dengan cara membuka tidak mengandung uap air), sedangkan
ventilasi, membuka layar atau tirai 100 % berarti udara jenuh mengandung
kandang, memberi atau menyalakan AC uap air dimana akan terjadi titik-titik air (
atau kipas angin dan lain sebagainya. pengembunan), di alam pengembunan
4. Cuaca terjadi pada pagi hari.
Cuaca adalah nilai sesaat dari Di Indonesia di daerah pegunungan
atmosfer, serta perubahan dalam jangka umumnya mempunyai kelembaban nisbi
pendek (kurang dari satu jam hingga dua yang tinggi, karena suhunya rendah,
puluh empat jam), di suatu tempat sehingga kapasitas udara menampung
tertentu di bumi. Atau keadaan udara uap air relatif kecil. Termometer dapat
pada saat tertentu dan di wilayah digunakan untuk mengukur suhu dan
tertentu yang relatif sempit dan pada kelembaban sekaligus. Untuk mengukur
jangka waktu yang singkat. kelembaban baik itu di dalam kandang
5. Kelembaban atau di ruangan dapat menggunakan
termohyangrometer dengan cara
Kelembaban udara menggambarkan
meletakan alat tersebut pada dinding
kandungan uap air di udara yang dapat
kandang atau dinding ruangan tersebut.
dinyatakan sebagai kelembaban mutlak,
Apabila di dalam kandang/ ruangan/
kelembaban nisbi (relatif) maupun difisit
lingkungan sekitar kandangterlalu
uap air. Yang dimaksud dengan
lembab, maka perlu atur . Misalnya di
kelembaban mutlak adalah kandungan
dalam kandang yang terlalu lembab
uap air per satuan volume. Kelembaban
dapat diberi ventilasi, lampu
nisbi membandingkan antara kandungan
penerangan, pemanas atau mengurangi /
atau tekanan uap air aktual dengan
memangkas tanaman yang menutupi
keadaan jenuhnya atau pada kapasitas
kandang dan lain sebagainya.
udara untuk menampung uap air dan
kelembaban nisbi dinyatakan dalam 6. Angin
persen (%). Angin seperti apa yang telah
Kelembapan yang baik adalah kurang disinggung dibagian atas bahwa angin
lebih 60%, keadaan kelembaban yang merupakan salah satu unsur iklim. Angin
tinggi dapat menurunkan jumlah panas adalah udara yang bergerak dikarena
yang hilang akibat penguapan, adanya perbedaan tekanan udara
sedangkan proses penguapan dalam disekitarnya. Angin bergerak dari tempat
tubuh merupakan salah satu cara untuk yang bertekanan udara tinggi ketempat
mengurangi panas tubuh sehingga tubuh yang bertekan udara yang rendah.
menjadi sejuk. Jumlah panas yang hilang Kandang ternak yang di bangun
tersebut tergantung dari luas permukaan hendaklah tidak mengarah datangnya
tubuh, bulu yang menyelubungi kulit, arah angin, karena apabila bangunan
jumlah dan besar kelenjar keringat, suhu kandang mengarah datangnya arah

96
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

angin dapat mengganggu ternak, yaitu menyebabkan pertumbuhan dan


ternak bisa kedinginan dan akhirnya perkembangan ternak dapat terganggu.
dapat mengakibatkan pertumbuhan dan 8. Evaporasi (pengupan)
perkembangan ternak terganggu. Dan
Evaporasi juga termasuk salah satu
yang tidak kalah penting adalah apabila
unsur iklim, terjadinya proses hujan
keadan angin terlalu kencang dapat
karena adanya evaporasi atau
menyebabkan kandangroboh atau
penguapan. Evaporasi adalah hilangnya
pohon-pohon sekitar bangunan
air melalui permukaan tanah dan air.
kandangroboh. Untuk menghindari hal
Evaporasi dapat menyebabkan turunnya
itu, maka pada umumnya peternak
suhu suatu permukaan. Air merupakan
apabila bangun kandangselalu
kebutuhan mutlak bagi setiap makluk
memperhatikan arah datang sumber
hidup, jumlah air yang diperlukan oleh
angin dan membuat bangunan atau
ternak tergantung dari jenis ternak, umur
penahan angin.
ternak serta faktor lingkungan. Semua
7. Awan dan hujan ternak akan kehilangan energi melalui
Awan merupakan hasil kondensasi evaporasi, jumlah kehilangan
dari uap air yang bergerak naik bersama tergantung dari jenis ternaknya, lebar
kantong udara. Atau ada yang permukaan tubuh, keadaan bulu dan lain
mengatakan gumpalan uap air yang sebagainya. Ternak domba untuk
terapung di atmosfer yang seperti asap meningkatkan efisiensi evaporasi
berwarna putih, hitam atau biru yang ada dengan pencukuran bulu ( wol) pada saat
di langit. Karena sifatnya yang musim panas. Ternak unggas untuk
memantulkan dan menyerap radiasi meningkatkan efisiensi evaporasinya
matahari serta menyerap radiasi bumi dengan bernafas terengah-engah dll.
maka awan juga ikut menentukan 9. Lingkungan Ternak
pemanasan dan pendinginan bumi.
Berdasarkan keberadaan lingkungan ,
Terjadinya hujan pasti di dahulu adanya
lingkungan ternak dibedakan menjadi 2
awan. Tanpa adanya awan maka hujan
(dua), yaitu lingkungan internal dan
tidak akan terjadi. Walaupun demikian
lingkungan eksternal. Lingkungan
tidak selalu kalau ada awan pasti akan
internal adalah lingkungan yang berada
turun hujan. Hujan dapat mempengaruhi
di dalam tubuh ternak, sedangkan
baik secara langsung maupun tidak
lingkungan eksternal adalah lingkungan
langsung terhdap pertumbuhan dan
yang berada di luar tubuh ternak . Seperti
perkembangan ternak. Pengaruh secara
lingkungan sosial atau lingkungan
tidak langsung adalah dengan adanya
kelompok ternak, lingkungan hayati dan
hujan maka air akan cukup banyak,
lingkungan non hayati. Yang termasuk
sehingga air tersebut dapat
dalam lingkungan non hayati
dimanfaatkan oleh tanaman pangan atau
diantaranya: racun, obat-obatan, udara,
tanaman hijauan pakan ternak sehingga
tanah, debu, air, antibiotik dan lain-lain.
tanaman tumbuh dan berkemang baik.
Lingkungan hayati sering disebut
Setelah itu baru diberikan pada ternak
lingkungan biologi, yang terdiri dari
untuk pertumbuhan dan
mikroorganisme, predator, tanaman dan
perkembangannya. Pengaruh langsung
manusia. Lingkungan sosial atau
apabila hujan terus menerus dapat
lingkungan kelompok ternak misalnya
menyebabkan keadan suhu di dalam
pemisahan ternak berdasarkan individu,
kandang dan di luar kandangmenjadi
kelompok, jenis kelamin, umur , tingkat
dingin yang akhirnya dapat

97
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

PRAKTIK
produksi, kepadatan kandang dan lain- Judul : Mengidentifikasi Iklim Mikro
lain. Lingkungan Ternak Ruminansia
10.Iklim Mikro Tujuan :peserta didik dapat iklim mikro
Iklim mikro adalah iklim yang berlaku lingkungan ternak ruminansia ( sapi, domba
pada lingkungan terkecil tertentu dan dan kambing)
bisa diatur manusia. Dan iklim mikro ini Alat dan bahan : ATK, Termometer, higrometer,
akan sangat berpengaruh terhadap termohigrometer, termometer bola basah
proses pertumbuhan dan perkembangan bola kering dan kandang
ternak. Misalnya pada saat peternak Keselamatan Kerja : Menggunakan alat
memelihara ternak ayam yang masih perlindungan diri
kecil (DOC) perlu mengatur iklim mikro di
Langkah Kerja : 1. Berdoa sebelum bekerja
dalam peserta didik. Yaitu dengan cara
membuat broding ring di dalam kandang. 1. Siapkan semua alat dan bahan yang
Semua itu dilakukan dengan tujuannya diperlukan!
agar ayam yang dipelihara tidak banyak 2. Pasanglah alat ukur suhu dan kelembaban
yang mati. Begitu pula untuk memelihara pada dinding bagian dalam kandang ternak
itik yang masih kecil atau (DOD) keadaan ruminansia (Gunakan kandang kosong)!
iklim mikronya juga selalu diperhatikan. 3. Baca angka suhu dan kelembaban yang ada
Untuk ternak ruminansia seperti sapi, di alat tersebut!
domba dan kambing yang masih anak
4. Catatlah hasil pengamatan dan pengukuran
juga memerlukan tempat yang teduh,
suhu dan kelembaban (dilakukan sehari 3
hangat, kering dan bebas dari cuaca yang
kali; Pagi, siang dan sore )!
dingin. Jadi iklim mikro dalam kandang
sangat mempengaruhi produksi ternak. 5. Ulangilah pengamatan dan pengukuran
suhu dan kelembaban , sehari 3 kali!
11.Iklim Makro
Iklim makro adalah iklim yang berlaku
di alam bebas atau secara luas tanpa
adanya pengaruh aktivitas manusia.
Dengan memahami tentang unsur-unsur
iklim dan iklim diharapkan peternak B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim
dapat: Mikro kandang
a. Menentukan dan memilih suatu Salah satu faktor lingkungan yang
tempat atau wilayah untuk jenis berpengaruh terhadap penampilan
ternak tertentu yang sesuai dengan produksi ternak (baik itu ternak ruminansia,
persyaratan hidupnya; ternak unggas maupun aneka ternak )
b. Menentukan dan memilih jenis ternak adalah lingkungan kandang. Dalam
yang akan dipelihara yang sesuai pemeliharaan ternak yang dilakukan secara
dengan tempat ; atau daerahnya; dan intensif, kandang merupakan tempat
c. Mengadakan usaha untuk mengurangi tinggal bagi ternak, tempat berlindung dari
pengaruh dari cuaca dan iklim gangguan cuaca yang tidak
walaupun hanya pada skala mikro saja. menguntungkan, predator, tempat untuk
istirahat ternak setelah melakukan aktifitas

98
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

sehari-hari. itik yang dewasa. Begitu pula untuk


Lingkungan kandang ternak yang ternak domba atau kambing, ternak yang
nyaman merupakan salah satu bentuk masih kecil atau anak memerlukan
dukungan bagi ternak untuk mampu temperatur yang agak lebih tinggi
mengekspresikan potensi genetiknya dibandingkan ternak domba dan
dengan optimal. Bagi peternak, selain kambing yang dewasa. Jadi kebutuhan
nyaman, kandang harus berguna temperatur bagi ternak demi kenyaman
mempermudah kegiatan pemeliharaan, dalam hidupnya ditentukan oleh jenis
yaitu proses pemberian pakan dan ternak, umur ternak, keadaan kesehatan
pengontrolan kondisi kesehatan ternak. ternak dan lain sebagainya. Keadaan
Produktivitas ternak sangat tergantung temperatur di batas luar kenyamannya
pada lingkungan di mana ia hidup. ternak, dapat menyebabkan ternak
Produktivitas yang tinggi bisa tercapai menjadi setres. Kalau keadaan
apabila didukung oleh lingkungan hidup temperatur terlalu ekstrem panasnya
ternak yang nyaman dan aman. dapat menyebabkan ternak mati, karena
terjadi penyerapan panas yang terlalu
tinggi.
C.Mengamati Faktor-Faktor yang
Begitupun sebaliknya, apabila
Mempengaruhi Iklim Mikro Kandang
keadaan temperatur terlalu ekstem
Agarpeserta didik dapat mengetahui dingin dapat juga menyebabkan ternak
dan memahami tentang faktor-faktor yang mati, karena terjadi penurunan
mempengaruhi iklim mikro temperatur yang tinggi. Pada saat
kandangbacalah uraian materi berikut. Di keadaan temperatur terlalu dingin
dalam uraian materi berikut ini akan ternak akan mengeleluarkan panas yang
membahas tentang: temperatur/suhu, tinggi juga. karena mengimbangi
kelembaban, curah hujan ( CH), angin, temperatur yang dingin tersebut.
komposisi udara dalam kandang, ventilasi
Negara Indonesia termasuk beriklim
udara, cahaya matahari/sinar matahari,
tropis yang terletak antara 70C lintang
kepadatan kandang dan konsentrasi debu
utara dan lintang selatan, dengan suhu
dalam kandang.
rataan 270 C. Daerah tropis umumnya
1. Temperatur /suhu mempunyai kondisi lingkungan suhu
Temperatur mempunyai peranan udaranya panas dan kelembaban yang
penting dalam proses pemeliharaan baik tinggi. Tingginya kelembaban udara
itu ternak unggas, rumuniansia ataupun menyebabkan terhambatnya
aneka ternak. Temperatur baik di dalam mekanisme pelepasan/pembuangan
kandangmaupun di luar kandang dapat panas tubuh atau penurunan beban
menentukan kenyaman ternak. Masing- panas yang dapat menimbulkan heat
masing jenis ternak dan dalam keadaan stress. Heat stress inilah yang
tertentu membutuhkan temperatur yang menyebabkan penurunan produktivitas
berbeda-beda untuk kelangsungan ternak. Selain itu mikroorganisme
hidupnya, sehingga peternak agak penyebab suatu penyakit juga mudah
kesulitan dalam pengaturannya. Sebagai berkembang, sehingga ternak lebih
contoh: anak ayam yang baru menetas mudah terinfeksi bibit penyakit. Maka
atau day old chicken (DOC) dan anak itik dari itu diperlukan upaya untuk
day old duck (DOD) membutukan menciptakan lingkungan ternak yang
temperatur yang sedikit lebih tinggi sesuai dengan kebutuhannya.
dibandingkan dengan ternak ayam dan Lingkungan untuk pemeliharaan

99
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ternak di Indonesia cukup beragam, Suhu lingkungan di luar kandang


mulai dari daerah lingkungan cukup dipengaruhi oleh adanya sinar matahari.
panas yaitu daerah pantai sampai daerah Suhu yang berada di luar kandang ini
sejuk seperti daerah pegunungan. akan mempengaruhi suhu yang ada di
Namun demikian kelembaban udara dalam kandang. Apabila suhu di luar
cukup tinggi, maka kemungkinan besar kandangkeadaannya lebih tinggi dari
ternak akan terserang penyakitpun juga pada suhu dalam peserta didik, maka
cukup tinggi. Hal inilah yang dapat suhu di dalam kandangakan meningkat
menyebabkan produksi ternak menurun. secara perlahan-lahan yang akhirnya
Berbicara produksi ternak, produksi akan sama dengan suhu di luar kandang.
ternak ditentukan oleh interaksi antara Begitu sebaliknya apabila suhu di luar
faktor genotip dan faktor lingkungan. kandang dalam keadaan lebih rendah
Lingkungan disini seperti iklim, penyakit dari pada suhu yang berada di dalam
dan manajemen. Disamping ini peserta didik, maka suhu yang berada di
dipengaruhi oleh keseimbangan dan dalam kandangakan turun secara
kualitas pakan yang diberikan. perlahan-lahan, sehingga akhirnya
2. Kelembaban menjadi sama dengan suhu di
luarpeserta didik. Perubahan suhu di
Kelembaban di dalam kandang juga
dalam kandangmenjadi sama dengan
mempengaruhi iklim mikro di dalam
suhu yang berada di luarpeserta didik,
kandang. Ada beberapa faktor yang
karena adanya perpindahan panas
mempengaruhi kelembaban di dalam
secara konveksi dan konduksi.
kandang ternak diantaranya:
4.Jenis bahan atap kandang yang
a. Uap air di dalam kandang
digunakan
Uap air yang terdapat di dalam
Atap merupakan bagian dari kandang
kandang terjadi karena adanya air
yang dapat memanaskan
yang menguap, penguapan tersebut
ruanganpeserta didik. Perpindahan
berasal dari air di tempat minum, air
panas terjadi dengan cara hantaran
dari tumpahan air selain air minum, air
konduksi. Daya konduksi dari bahan atap
bekas untuk memandikan, uap yang
disebut konduktivitas panas bahan,
berasal dari kotoran ternak dan lain
semakin tinggi angka konduktivitas,
sebagainya. Uap air yang berada di
semakin cepat menghantarkan panas.
dalam kandang akan meningkat
Sebagai contoh bahan atap kandang dari
apabila:
bahan seng akan lebih cepat
1)Konsumsi air meningkat ( ternak menghantarkan panas dari pada bahan
sering minum); atap kandang dari bahan lain seperti
2)Keadaan temperatur asbes atau genting.
kandangmenurun; 5. Tinggi atap dari lantai
3) Kelembaban udara meningkat; dan Seperti apa yang telah disebutkan di
4) Suhu di dalam kandang. bagian atas bahwa, sebagian besar panas
Apabila kondisi kandang dalam yang berada di luar kandang berasal dari
keadaan terbuka, maka suhu sinar matahari. Panas dari luar kandang
kandangmeningkat kelembaban akan merambat masuk kedalam
menurun dan sebaliknya apabila suhu kandangmelaui atap kandang yang
turun kelembaban akan naik. digunakan. Atap kandang yang terlalu
rendah, akan menyebabkan ruangan di
3. Suhu lingkungan di luar kandang

100
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dalam kandangakan cepat panas. Untuk menghindari hal tersebut, maka


Sehingga di sarankan pada saat perlu adanya pagar atau tanaman
membangun kandangkonstruksi penahan angin.
bangunannya tidak boleh terlalu rendah, 9. Komposisi udara dalam kandang
dengan tujuan untuk mengurangi panas
Komposisi udara di dalam akan
di dalam kandang.
mempengaruhi iklim mikro di dalam
6. Ventilasi kandang kandang. Udara merupakan campuran
Kandang yang mempunyai ventilasi gas yang terdapat pada lapisan yang
baik, maka pertukaran udara lancar, mengelilingi bumi dan komponen
sehingga akan menurunkan kelembaban campuran gas tersebut tidak selalu
udara. Kelembaban yang ada di suatu konstan, maka tekanan yang ditimbulkan
daerah atau wilayah dipengaruhi oleh oleh atmosfer dapat juga dihubungkan
adanya hujan. Di Indonesia kelembaban dengan jumlah dan kecepatan molekul-
tinggi akan terjadi pada saat musim molekul yang menerpa permukaan. Kita
hujan, dan kelembaban terendah akan dapat menghubungkan tekanan baik
terjadi pada saat musim kemarau. dengan suhu maupun dengan perubahan
Tingginya kelembaban di suatu daerah kerapatan karena faktor-faktor ini
atau tempat pada suatu musim erat mempengaruhi jumlah molekul pada
hubungannya dengan perkembangan volume udara tertentu dan kecepatan
mikroorganisme. Di daerah tropis, bergeraknya. Sehingga iklim mikro di
kelembaban yang tinggi menyebabkan dalam kandangsangat dipengaruhi oleh
produk peternakan menjadi cepat busuk. komposisi udara yang berada di dalam
7. Curah hujan kandang.
Iklim mikro di dalam kandang, dapat Udara sangat penting bagi kehidupan
juga dipengaruhi oleh keadaan curah makluk dibumi, baik dalam waktu siang
hujan. Keadaan curah hujan yang tinggi maupun malam. Udara tidak dapat
dapat menyebabkan iklim mikro di dilihat, diraba maupun dipeganng tetapi
dalam kandangmenjadi lebih rendah dapat dirasakan. Ada pun sifat udara
(dingin), karena suhu di luar kandang adalah ada di mana-mana, udara
juga dingin akibat adanya hujan. mempunyai berat dapat menekan ke
Sehingga untuk menaikkan suhu di segala arah, udara diperlukan oleh
dalam kandang ternak perlu adanya semua makluk hidup untuk bernafas.
sumber panas baik dari lampu atau alat Ternak unggas, ruminansia dan aneka
pemanas . ternak bernafas dengan menghirup
8. Angin udara (oksigen) dan mengeluarkan gas
karbondioksida serta air. Dan apabila
Angin juga dapat mempengaruhi iklim
terlalu rendah kadar oksigen di dalam
mikro di dalam kandang, karena seperti
kandang, kondisi ini berhubungan
apa yang telah disinggung di bagian atas
dengan temperatur dan kelembaban
bahwa angin merupakan udara yang
kandang, maka akan berdampak pada
bergerak dari tempat yang tertekanan
produksi dan kesehatan ternak.
tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah. Pada saat memelihara ternak Kandang ternak unggas dan
apabila ada angin yang bertekanan ruminansia yang cara pemeliharaan
tinggi dapat menggangu kelangsungan dengan sistem koloni atau kelompok
hidup ternak. karena ternak yang ada di memiliki potensi gangguan akibat
dalam kandang bisa merasa kedinginan. amoniak lebih besar. Amoniak memiliki

101
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

massa jenis lebih tinggi dari pada udara. suhu terrendah dimana ternak juga
Sehingga amoniak tetap bertahan di masih dapat tumbuh dan berkembang.
bawah di atas permukaan kandang. c. Suhu Optimum: Suhu optimum adalah
Akibatnya ternak akan langsung suhu yang terbaik yang di butuhkan
menghirup amoniak terus menerus ternak, dimana proses pertumbuhan
selama berada di dalam kandang dan perkembangannya dalam kondisi
tersebut. Yang lebih mudah untuk yang paling optimum.
mengetahui kadar amoniak di dalam
Berkaitan dengan hal tersebut, apabila
kandang ternak adalah dengan cara
ingin memindahkan ternak ke daerah
apabila kita masuk ke dalam kandangbau
lain, maka harus mengetahui dulu sesuai
kotoran sudah mulai menyengat.
tidaknya suhu. Apabila sudah sesuai atau
Adapun kedaaan udara di dalam paling tidak mendekati sama dengan
kandang yang dapat membahayakan suhu asal maka ternak baru bisa
ternak adalah adanya campuran gas yang dipindahkan. Usahakan agar suhu sama
berbahaya dan beracun didalam peserta atau mendekati sama daerah asalnya
didik. Sedangkan gas tersebut apabila ingin memindahkan ternak.
diantaranya: Carbon-dioksida(CO2), Pengaruh suhu yang terlalu tinggi dapat
Ammonia(NH3), Hydrogen Sulphide( mempengaruhi performen ternak,
H2S), Carbon – monoxide(CO) dan sebagai contoh pada ternak ayam adalah
Sulphur diokside( SO2). sebagai berikut: ternak tercekam setres,
10.Ventilasi udara dapat menyebabkan kematian, produksi
Keadaan ventilasi udara yang ada di dapat menurun, ternak terengah-engah
dalam kandangakan mempengaruhi dan lain-lain.
iklim mikro di dalam kandang. Karena 11.Cahaya matahari/sinar matahari
udara panas yang ada di dalam kandang Yang mempengaruhi jumlah panas
harus diganti dengan udara dari luar yang berada di dalam kandang ternak
kandang, hal ini bertujuan agar suhu disebabkan oleh adanya penambahan
udara di dalam kandang dapat panas dari sumber-sumber panas dan
dipertahankan sesuai dengan kebutuhan keadaan konstruksi bangunan kandang.
untuk kenyaman ternak. Pergerakan Adapun sumber-sumber panas yang
keluar masuknya udara dapat terjadi mempengaruhi jumlah panas yang
melalui ventilasi udara. Untuk mengatur berada di dalam kandangadalah: sinar
udara di dalam kandangventilasi harus di matahari dan suhu badan ternak itu
buat sebaik mungkin. Ventilasi yang baik sendiri. Sinar matahari dapat
akan menekan timbulnya debu dan bau mempengaruhi jumlah panas yang
dalam kandang. berada di dalam kandang dapat secara
Pengaruh suhu terhadap ternak langsung maupun tidak langsung. Secara
sangatlah besar, sehingga dapat langsung yaitu sinar matahari langsung
mempengaruhi pertumbuhan ternak. masuk ke dalam kandang ternak dan
Suhu yang dapat mempengaruhi secara tidak langsung sinar matahari
pertumbuhan ternak dapat dibedakan mempengaruhi jumlah panas yang
menjadi 3 (tiga) kriteria yaitu : berada di dalam kandangmelalui bagian-
a. Suhu Maksimum: Suhu maksimum bagian konstruksi bangunan seperti
yaitu suhu tertinggi di mana ternak melaui atap atau dindingnya.
masih dapat tumbuh dan berkembang. 12.Kepadatan kandang
b. Suhu Minimum: Suhu minimum adalah Kepadatan kandangpada saat proses

102
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pemeliharan ternak akan mengaruhi ternak sangat dipengaruhi oleh faktor


keadaan iklim mikropeserta didik. lingkungannya. Lingkungan yang
Semakin padatnya suatu kandang, maka berpengaruh dalam kehidupan ternak
iklim mikro yang berada di dalam sangat kompleks. Pemenuhan kondisi
kandangakan kurang baik untuk lingkungan yang sesuai merupakan salah
pertumbuhan ternak. Karena ternak yang satu syarat menciptakan kenyamanan bagi
ada di dalam kandang akan saling ternak yang pada akhirnya akan
berebut untuk mendapatkan udara atau memberikan produktivitas terbaiknya.
oksigen. Pada hal volume kandang padat Kondisi temperatur yang baik bagi
sehingga udara yang ada di dalam ternak yaitu kondisi di mana ternak tidak
kandangberkurang, akhirnya ternak akan menunjukkan gejala responsif terhadap
terhambat pertumbuhannya. temperatur. Keadaan temperatur juga
13.Konsentrasi debu dalam kandang memengaruhi tingkat kenyamanan bagi
Semakin banyak debu yang berada di ternak baik itu di dalam kandangmaupun di
dalam kandangakan mempengruhi iklim luar kandang, di mana keadaan temperatur
mikro yang berada dalam peserta didik. yang cocok untuk kenyamanan bagi setiap
Karena apabila debu tersebut terhisap jenis ternak berbeda-beda.
oleh ternak akan dapat mengganggu 1. Desain kandang
pernafasan. Sehingga dapat Desain kandang untuk masing-masing
menyebabkan penyakit pada ternak. jenis ternak berbeda-beda. Kandang
Kalau ternak terserang penyakit maka untuk ternak ruminansia, berbeda
pertumbuhan ternak terganggu dan yang dengan kandang ternak unggas begitu
lebih buruk adalah terjadi kematian. pula untuk aneka ternak. Desain kandang
14.Jenis atap dan dinding kandang untuk anak ternak yang baru lahir,
Jenis atap mempengaruhi iklim mikro berbeda dengan kandang untuk ternak
kandang, genting memberikan daya baru bunting, desain kandang untuk anak
serap yang paling baik dibandingkan yang baru menetas, berbeda dengan
asbes dan seng. Beberapa ternak kandang ternak yang dewasa.
menggunakan atap daun rumbia/kelapa, 2. Pengaturan temperatur
namun daya tahan dan rawan terbakan a. Menurunkan temperatur
menjadikan bahan tersebut tidak banyak
Untuk pengaturan temperatur atau
digunakan. Tipe atap juga berpengaruh
suhu yang ada di dalam kandang dapat
pada iklim miropeserta didik. Atap semi
dilakukan dengan pengaturan
monitor memberikan sirkulasi udara
ventilasi udara yang ada dalam
yang baik di dalam kandang.
kandang. Untuk pengaturan suhu atau
Dinding kandang juga berpengaruh temperatur di dalam kandang selain
terhadap iklim mikro, dinding tembok dengan lubang ventilasi dapat juga
dan dinding kawat akan memberikan dengan menggunakan kipas penyedot
iklim mikro yang berbeda dalam (Exhaust Fan). Kandang ternak dengan
kandang. Di Indonesia karena daerah sistem close house pada umumnya
tropis kebanyakan menggunakan dilengkapi dengan fasilitas exhaust
dinding kawat jeruji. fan.
Ternak termasuk homiatherm, yang
D. Pengaturan Iklim Mikro Kandang artinya ternak tersebut mempunyai
Keberhasilan proses pemeliharaan kemampuan mengontrol temperatur
tubuhnya, sehingga temperatur

103
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

tubuhnya tetap atau tidak berubah


dengan adanya perubahan temperatur
lingkungan. Temperatur yang berada
di suatu tempat atau lingkungan
tertentu dapat berubah dengan
adanya perpindahan panas.
b. Menaikkan temperatur
Cara menaikkan temperatur dengan
memasang (heater) pemanas baik
yang bersumber dari listrik, gas atau
batubara. Menaikkan temperatur
banyak diterapkan pada unggas yang
masih kecil (fase starter). Selain
menambah pemanas juga bisa
dipasang tirai plastik agar temperatur
naik.
c. Mengatur kelembaban
1) Mengatur ventilasi, jenis atap;
2) Menjaga air minum tidak tumpah;
3) Menjaga kebocoran kandang; dan
4) Membuat kandang yang tinggi.

Buatlah makalah tentang pengaruh iklim mikro


bagi pertumbuhan ternak ruminansia
pedaging!

104
BAB 5
melakukan SANITASI
KANDANG DAN LINGKUNGAN TERNAK

Setelah mempelajari sanitasi kandang dan lingkungan ternakpeserta didik


mampu melakukan sanitasi kandang dan lingkungan ternak, sehingga ternak yang
dipelihara dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan harapan.

Menerapkan sanitasi
kandang, peralatan dan
lingkungan ternak
(ruminansia, unggas dan
aneka ternak)

Fungsi bahan-bahan dan Mengidentifikasi bahan- Melakukan sanitas


Tahapan sanitasi kandang
peralatan sanitasi bahan sanitasi kandang, kandang, peralatan dan
peralatan dan lingkungan
peralatan dan lingkungan lingkungan

105
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Keberhasilan pada saat proses pemeliharan Bersih secara fisik dalam sanitasi
ternak salah satunya ditentukan oleh kandang dan peralatan adalah kandang
bagaimana peternak melakukan kegiatan dan peralatan tersebut setelah disanitasi
sanitasi kandang, peralatan dan benar-benar bersih dari kotoran dan
lingkungannya. Tanpa adanya kegiatan sanitasi debu yang menempel. Sehingga
kandang, peralatan dan lingkungannya kandang dan peralatan tersebut secara
sebelum proses pemeliharaan, kemungkinan kasat mata memang kelihatan bersih dan
akan berhasilnya usaha peternakan sangatlah enak dipandang mata. Disamping itu,
kecil. juga tidak menimbulkan bau yang tidak
A. Pengertian Sanitasi sedap (tidak enak). Kalau kandang dan
peralatan tidak disanitasi, kemungkinan
Sanitasi adalah tindakan menjaga
yang terjadi adalah kandang tersebut
kebersihan kandang, peralatan dan
kotor dan dapat menimbulkan bau yang
lingkungan sekitar kandang. Sanitasi
tidak sedap.
kandang dan peralatan dilakukan selain
untuk mencegah terjangkitnya penyakit 2. Bersih Secara Kimiawi
baik yang disebabkan oleh virus, bakteri, Bersih secara kimia adalah kandang
parasit, protozoa dan juga untuk dan peralatan tersebut setelah dilakukan
mengurangi kemungkinan penularan sanitasi dan betul-betul bersih secara
penyakit. Sanitasi merupakan salah satu kimia/ tidak mengandung bahan kimia
upaya untuk menjaga kesehatan ternak. yang membahayakan. Membahayakan
Sanitasi kandang dan lingkungan ternak disini adalah membahayakan bagi
dilakukan sebelum memulai kegiatan pekerja kandang maupun bagi ternak
pemeliharaan ternak baik itu ternak yang akan dipelihara di dalam kandang
ruminansia, unggas maupun aneka ternak. tersebut. Bahan kimia untuk sanitasi
Kegiatan sanitasi kandang dan lingkungan kandang, kadang-kadang ada sebagian
dilakukan dengan cara membersihkan yang tertinggal atau menempel bagian
lingkungan di dalam kandang dan bagian dindingpeserta didik, lantai
lingkungan di luarpeserta didik. Sanitasi di kandang atau tempat pakan dan tempat
luar kandang dilakukan dengan membabat minum. Apabila bahan kimia yang untuk
semak-semak, menyapu dan sanitasi kandang tersebut ada yang
mengumpulkannya di tempat yang aman, mengandung bahan beracun dan
sehingga tidak mengganggu atau berbahaya (B3) akan membawa dampak
menimbulkan penyakit pada ternak, yang buruk terhadap ternak yang akan
sedang dipelihara. Setelah lingkungan dipelihara dan dapat pula bagi pekerja
dibersihkan, selanjutnya dilakukan kandang atau yang melakukan sanitasi.
pencucian kandang dengan air hingga Oleh karena itu, prinsip kegiatan sanitasi
bersih lalu disemprot dengan disinfektan. kandang peralatan diharapakan memang
betul-betul bersih secara kimia.
B. Prinsip Kegiatan Sanitasi 3. Bersih Secara Mikrobiologis.
Prinsip dari kegiatan sanitasipeserta Kegiatan sanitasi adalah kegiatan atau
didik, peralatan dan lingkungan adalah suatu tindakan untuk mencegah agar
bersih secara fisik, bersih secara kimiawi ternak yang akan dipelihara bebas dari
(tidak mengandung bahan kimia yang serangan berbagai jenis penyakit.
membahayakan) dan bersih secara Tindakan tersebut dapat dilakukan
mikrobiologis. dengan cara membersihkan kandang dan
peralatan dari semua kotoran/ debu
1. Bersih Secara Fisik

106
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang menempel baik yang ada di dalam tersebut harus mempunyai sifat
maupun di luar kandang, dan kemudian membunuh mikroorganisme, mempunyai
dilanjutan dengan cara mencuci dengan sifat membersihkan yang baik, mudah
bahan deterjen, mengapur dan digunakan, mudah didapat, bau yang
melakukan menyemprotan dengan ditimbulkan dapat diterima dan lain-lain.
disinfekatan. Untuk itu, dalam pemilihan Setelah pemilihan bahan sanitasi
bahan kimia untuk kegiatan sanitasi dilakukan, langkah berikutnya adalah cara
harus dapat membersihkan atau penggunaannya (ditabur, dioleskan,
membunuh mikrobiologis yang dapat dicampur, dilarutkan, disemprotkan dan
menyebabkan suatu penyakit pada lain sebagainya). Cara penggunaan bahan
ternak. sanitasi kandang dan peralatan harus tepat
juga, yaitu tepat waktu, tepat dosis, tepat
C. Bahan Sanitasi Kandang dan Peralatan sasaran dan tepat cara.
Agar proses kegiatan sanitasi kandang, 1. Tepat Cara.
peralatan dan lingkungan dapat berhasil Cara penggunaan bahan sanitasi ini
sesuai dengan harapan, maka bahan untuk penting, karena apabila salah dalam
sanitasi harus dipilih yang mempunyai sifat penggunaannya akan tidak efektif. Ada
efektif, murah dan tidak mempunyai efek beberapa cara penggunaan bahan
yang buruk. Efektif yang dimaksud adalah sanitasi diantara: ditabur, dioleskan,
bahwa bahan sanitasi tersebut harus benar- dilarutkan dalam air, disemprotkan dan
benar dipilih yang dapat membunuh lain sebagainya.
mikroorganisme atau sumber penyakit 2. Tepat Sasaran
yang tidak dikendaki. Jadi tidak asal
Dalam menggunakan bahan sanitasi
menggunakan bahan sanitasi yang tidak
untuk kandang dan peralatan harus
jelas sifat kegunaannya. Selain efektif
dipilih dan harus tepat sasarannya, yaitu
harganya juga harus murah, karena kalau
untuk membunuh mikroorganisme atau
harganya mahal akan menambahkan
membersihkan mikroorganisme
pengeluaran anggaran, sehingga nantinya
jenisnya apa, apakah bakteri, virus,
dapat mengurangi keuntungan yang
protozoa ataukah jamur karena masing-
didapat.
masing mikroorganisme mempunyai
Disamping efektif dan harganya murah sifat dan karakteristik yang berbeda.
bahan sanitasi untuk kandang, peralatan
3. Tepat Dosis
dan lingkungan harus tidak mempunyai
efek yang buruk. Yang dimaksud dengan Pada umumnya setiap bahan kimia
efek buruk disini adalah apabila bahan yang digunakan untuk sanitasi, ada
sanitasi tersebut digunakan tidak brosur yang isinya tentang komposisi
mempunyai dampak negatif bagi bahan, indikasi, dosis dan cara
lingkungan sekitar yaitu tidak mencemari pemakaian, apakah dicampur air atau
lingkungan baik itu tanah, air maupun tidak, dioleskan, disemprotkan,
udara, tidak membahayakan bagi ternak ditaburkan atau melalui pengasapan
yang akan dipemelihara, tidak (fumigasi).
membahayakan manusia, tidak 4. Tepat Waktu
membahayakan ternak lainnya dan lain Agar bahan kimia untuk sanitasi
sebagainya. kandang, peralatan dan lingkungan
Adapun sifat yang lain bahwa bahan dapat efektif dalam penggunaannya,
sanitasi kandang, peralatan dan lingkungan maka pelaksanaan sanitasi harus tepat

107
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

waktu juga. Kapan waktu yang tepat Tabel 5.1 Jenis-jenis disinfektan dan cara penggunaannya
untuk kegiatan sanitasi apakah pada saat
No. Jenis disinfektan Lokasi Penggunaan Cara Penggunaan
mikroorganisme sumber penyakit sudah
di ambang batas ekonomi, ataukah pada Dicampur dengan
Tempat pakan dan
waktu di bawah batas ambang ekonomi. Sabun air minum air, dicucikan

Contoh bahan disinfektan: Tempat pakan, minum, Dicampur dengan


Deterjen bubuk tirai kandang, dinding air, dicucikan,
1.Neo Antisep (larutan pembasmi kuman) kandang, langit langit disemprotkan
komposisi bahannya Iodium aktif 3 % Lisol, karbol, Lantai dan dinding Dicampur dengan
kandang air, dicucikan,
dan bahan pembantu di gunakan kreolin disemprotkan
untuk membasmi virus, bakteri dan Antisep dan Tempat pakan dan Dicampur dengan
jamur. Adapun penggunaannya dapat Saniquard air minum, permukaan air, dicucikan,
kandang disemprotkan
dengan cara dioleskan pada bagian Kalium
Bagian dalam kandang
yang luka, untuk mencuci kandang, Permanganat Fumigasi
dan Formalin
mesin tetas dan peralatan lainnya. Lantai, dinding dan Dicampur dengan
Untuk pencegahan penularan Kapur langit – langit air, dioleskan,
ditaburkan
penyakit pada waktu ada wabah , neo Bagian kandang yang
antisep ini dapat digunakan dengan Teer terbuat dari kayu Dioleskan
atau bambu
ca ra m e n y e m p r o t d a n
menyucihamakan peralatan kandang.
Disamping lokasi penggunaannya
2. Primacide – 200 adalah bahan kimia dan cara penggunaannya ada juga
untuk desinfeksi dan sanitasi, yaitu kegunaannnya misalnya khlorin untuk
untuk sanitasipeserta didik, peralatan membunuh spora bakteri dan
dan lingkunganpeserta didik. Baik itu membunuh salmonella,
sebelum maupun setelahpeserta sabun/deterjen untuk mencuci atau
didik, peralatan tersebut digunakan. menghilangkan jasad renik.
Sedangkan dosis cara penggunaannya
Beberapa hal yang harus
sudah ada di dalam kemasan botolnya
diperhatikan dalam sanitasi adalah :
atau ada brosur penggunaannya
kandang/ ruang dan alat yang akan
3. Caprides adalah disinfektan untuk disanitasi, metode yang akan
desinfeksi kandang dan lingkungan digunakan, bahan atau zat kimia serta
serta peralatan peternakan lainnya aplikasinya, keterampilam pekerja
dari kontaminasi baik itu dari virus dan monitoring program sanitasi.
maupun dari bakteri. Sedangkan
5. Kandang/ruangan
dosisnya untuk desinfeksi kandang(
40-50 m2 ) dan peralatan peternakan Kandang atau ruangan yang akan
(sapi, kerbau, kambing, domba, ayam disanitasi akan berhubungan dengan
dll) 40 ml/10 liter air. Komposisi bahan dan alat yang digunakan.
caprides terdiri dari ethanol dan Kandang/ruangan semakin lebar atau
benzalkonium chloride. besar maka kebutuhan bahan untuk
sanitasi semakin banyak. Keberhasilan
Beberapa contoh bahan disinfektan
dalam kegiatan sanitasi salah satunya
lainnya selain yang disebut diatas, dan
ditentukan oleh peralatan yang
cara penggunaannya antara lain:
digunakan. Untuk ruangan atau kandang

108
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

yang ukuran besar atau lebar peralatan yang lain untuk kegiatan
memerlukan peralatan yang mekanik sanitasi kandang dan lingkungan adalah
atau memakai mesin agar lebih cepat hand sprayer, bak celup/ dipping (baik itu
dan lebih efisien. Seperti mesin bobcat yang di tempatkan di depan pintu masuk
untuk membersihkan kotoran dan litter kandangmaupun yang di tempatkan di
ternak sapi, Mesin sprayer/ power sprayer pintu masuk ke dalam areal atau lokasi
untuk menyempotrot kandang dan peternakan untuk ban kendaraan).
lingkungan dll. Namun kalau kandang/ 8. Jenis kegiatan sanitasi kandang dan
ruangan hanya kecil dan sempit dapat lingkungan
menggunakan peralatan yang sederhana
a. Sanitasi Kandang
atau peralatan yang manual. Seperti
sekop, cangkul, sapu, pengki, kereta Sanitasi kendang dilakukan
dorong, had sprayer dll.) sebelum kandang dipergunakan,
dengan tujuan untuk membasmi
6. Metode sanitasi
semua bibit-bibit penyakit yang dapat
Pemilihan bahan sanitasi apakah menyerang ternak yang akan
sudah sesuai dengan kegunaannya, dipelihara. Cara yang dilakukan
apakah untuk membunuh dengan membersihkan dan
mikroorganisme, spora, salmonella membebaskan kandang dari sumber -
ataukah hanya untuk menghilangkan sumber penyakit dan termasuk juga
atau mencuci jasad renik. Setelah semua peralatan yang ada di dalam
memilih bahan sanitasi baru kandang. Kegiatan yang dapat
menentukan metode yang digunakan. dilakukan antara lain membersihkan,
Karena metode sanitasi juga akan menyemprot kandang sebelum ternak
menentukan apakah kegiatan sanitasi masuk kedalam kandang, membuang
tersebut berhasil atau tidak (dalam arti kotoran ternak di tempat yang aman,
apakah sesuai dengan tujuan sanitasi jauh daripeserta didik, tempat
yaitu untuk membunuh bibit penyakit). pembuangan atau penampungan
Harga bahan sanitasi juga perlu kotoran yang khusus. Sedangkan
dipertimbangkan, karena demi efisiensi disinfektan yang digunakan adalah
dalam penggunaan anggaran selama yang ramah lingkungan dan telah
proses pemeliharaan ternak direkomendasikan oleh pihak yang
berlangsung. berwajib.
7. Peralatan untuk kegiatan sanitasi b. Sanitasi Ternak
Ada beberapa macam jenis peralatan Semua ternak yang berasal luar,
yang dapat dipergunakan untuk yang akan masuk di lingkungan
melakukan kegiatan sanitasi kandang peternakan harus disemprot.
dan lingkungan ternak diantaranya: Penyemprotan dilakukan bersamaan
sapu, sikap, ember, sekop, pacul, sabit, dengan alat angkutan atau kendaraan
parang, pengki, kereta dorong, mesin yang membawanya. Hal ini bertujuan
rumput dan lain-lain. Peralatan tersebut untuk mengurangi penyebaran bibit
dipergunakan untuk membersihkan penyakit yang berasal dari ternak atau
lingkungan baik yang ada di dalam agen /sumber penyakit selama
kandangmaupun di luarpeserta didik. pengangkutan.
Peralatan yang dipergunakan seperti
c. Sanitasi Pekerja
yang dijelaskan di atas sering disebut
sebagai peralatan kebersihan. Sedang Semua pekerja atau pegawai yang
masuk ke lokasi peternakan sebaiknya

109
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

juga di sanitasi. Sanitasi pekerja atau


karyawan pada umumnya dilakukan
dengan penyemprotan dan
dipping/bak celup. Alat untuk
penyemprotan pada umumnya
dipasang di depan pintu masuk ke
lokasi peternakan, sedang dipping/
bak celup di buat di depan pintu masuk
kelokasi peternakan atau di depan
pintu masuk masing-masing kandang.
Penggunaan dipping /bak celup
didepan pintu masuk kandangini, pada
pada umumnya dilakukan pada
peternakan unggas sperti ayam,
sedang untuk ternak ruminansia
jarang dilakukan. Sanitasi pekerja
kandang ini dilakukan dengan maksud
agar mobilitas pekerja dari kandang
satu dengan kandang lainnya tetap
terjaga dalam kondisi bebas penyakit
sehingga penyebaran kuman penyakit
bisa terhindarkan.
d. S a n i t a s i t e r h a d a p s a r a n a d a n
prasarana
Sanitasi terhadap sarana dan
prasarana juga sangat penting, karena
dapat menentukan keberhasilan
dalam pemeliharaan ternak. Sanitasi
sarana dan prasarana ini dilakukan,
untuk menjaga dan mengantisipasi
penyebaran bibit penyakit di
lingkungan peternakan yang
disebabkan oleh penggunaan sarana
dan prasarana secara bergantian di
masing-masing kandang.
e. Sanitasi Kendaraan yang masuk ke
lokasi farm
Semua kendaraan yang masuk ke
dalam lokasi farm harus disanitasi,
agar bebas dari berbagai sumber
penyakit yang dapat menyebabkan
ternak yang dipelihara sakit.

110
BAB 6
mengoperasikan peralatan farm

Setelah mempelajari buku teks siswa inipeserta didik mampu mengoperasikan


peralatan farm baik itu yang manual, mekanik maupun yang otomatis sesuai
dengan prosedur yang benar.

111
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

1. Peralatan Kandang Ternak dan Sarana pakan ternak, disamping itu dapat juga
Pendukung dipergunakan untuk membabat alang-
Sebelum mengoperasikan suatu alang atau semak-semak yang berada
peralatan farm, terlebih dahulu peserta di lingkungan sekitar kandang.
didik harus mengetahui dan memahami d. Sapu
terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan Adalah peralatan kandang yang
peralatan farm. Yang dimaksud dengan dipergunakan untuk membersihkan
peralatan farm disini adalah semua alat kandang dan lingkungan di
yang digunakan pada proses pemeliharaan sekitarpeserta didik, sapu ini
ternak. Baik itu peralatan yang digunakan sebaiknya yang dibuat dari lidi daun
pada saat persiapan di farm , pelaksanaan di pohon aren atau daun pohon kelapa.
farm, maupun pada saat berakhirnya suatu
e. Sikat
kegiatan di farm dan atau pada saat
kegiatan pemasaran. Peralatan farm Peralatan yang dipergunakan untuk
tersebut ada yang sederhana /manual dan membersihkan lantai kandang, diding ,
ada yang moderen/otomatis. tempat pakan, tempat minum,
menggosok badan ternak saat
Adapun macam dan jenis peralatan farm
dimandikan.
yang dipergunakan dalam pemeliharaan
ternak, baik itu untuk pemeliharaan ternak f. Kereta dorong (Wheel barrow)
ruminansia, ternak unggas maupun dalam Peralatan ini dapat dipergunakan
pemeliharaan aneka ternak antara lain untuk mengangkut pakan konsentrat,
sebagai berikut: pakan hijaun yang sudah dicacah,
1. Peralatan Kandang ternak Ruminansia kotoran atau limbah padat seperti
(sampah, sisa-sisa rumput) ke tempat
Ada beberapa macam jenis peralatan
pembuangan sampat, tempat
kandang yang harus dipersiapkan pada
penampungan ataupun tempat
saat memelihara ternak ruminansia
penanganan limbah.
diantaranya :
g. Ember
a. Cangkul
Peralatan dipergunakan untuk
Peralatan ini dapat dipergunakan
menampung air, membawa atau
untuk membersihkan rumput-
mengangkat air, susu, makanan
rumputan yang berada di bagian luar
penguat, untuk memandikan ternak
kandang dan lingkungan sekitar
dan lain-lain. Agar ember umur
kandang.
pakainya lama, maka ember yang
b. Skop digunakan sebaiknya anti karat,
Peralatan ini dapat dipergunakan seperti ember plastik. Untuk ternak
untuk mengambil atau membuang perah ada ember khusus, yaitu ember
kotoran, baik kotoran ternak ataupun susu yang dipergunakan untuk
limbah padat yang ada di lingkungan menampung susu yang diperah secara
sekitar kandang. Disamping itu, manual
peralatan ini juga dapat dipergunakan
untuk mengaduk atau mencampur
pakan kosentrat atau pakan penguat.
c. Parang dan sabit
Peralatan ini dipergunakan untuk
memotong dan mencincang hijauan
Gambar 6.1 Peralatan kebersihan
Sumber: Dokumen Penulis

112
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

h. Saringan susu/strainer setiap detik. Perbandingan antara


Peralatan yang dipergunakan untuk waktu tabung membuka dan menutup
menyaring susu setelah diperah dari disebut dengan rasio pulsation.
induk, agar air susu tersebut bebas Susu yang sudah keluar dari putting
dari kotoran atau benda-benda yang akan disalurkan ke tempat
dapat menurunkan kualitas susu. penampungan yang disebut
i. Milk Can tabung/ember susu. Susu dari ember
susu kemudian dipindahkan ke tangki
Alat yang dipergunakan untuk
utama melalui prinsip kerja mekanik
menampung dan menyimpan
pompa. Didalam tangki susu kemudian
sementara susu hasil pemerahan,
didinginkan untuk menghambat
untuk segera dikirim ke konsumen
pertumbuhan bakteri.
atau industri pengolahan.

Gambar 6.3 Pemasangan Cup


pada Puting (Sumber Wikipedia, 2007)

a. Mesin Perah PorTabel


Gambar 6.2 Milk Can
Sumber: Dokumen Penulis Mesin perah tipe ini dirancang
j. Mesin Pemerah Susu untuk peternak yang memiliki sapi
Mesin berfungsi mengeluarkan dalam jumlah sedikit. Rancangan
susu dari ambing sapi. Bentuk mesin dibuat untuk satu sapi sekali
dirancang menyerupai cakar (Claw) pemerahan dan PorTabel, yang
dengan empat mangkuk putting dilengkapi dengan roda.
(teatcups) berbentuk tabung yang
terbuat dari besi dan karet, tabung
vakum dan pulsator. Fungsi pulsator
sebagai pengatur isapan air susu,
isapan tidak berlangsung terus
menerus tetapi terputus-putus.
Mekanisme terputus ini memberikan
kesempatan air susu turun ke puting Gambar 6.4 Mesin Perah PorTabel
dan mengembalikan peredaran darah Sumber: Milking Machines, Co.UK, 2008

pada puting susu. Sapi-sapi yang akan diperah


Cara kerja mesin perah berbeda dipindahkan dari kandang ke
dengan pemerahan dengan tangan tempat pemerahan. Tempat
atau penyedotan oleh Pedet. mengumpulkan sapi disebut cow
Pengeluaran susu melalui pengisapan yard atau paddock. Pada saat di
oleh sistem vakum mesin, kemudian cowyard sering diputarkan musik
pulsator akan mengatur mekanisme dari radio atau tape. Hasil penelitian
vakum dan tekanan yang terputus menunjukkan musik dapat

113
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

meningkatkan produksi susu. Suara


dari mesin perah memberikan
rangsangan bagi sapi untuk
menurunkan susu ke ambing dan
puting, jadi pemerahan dengan
mesin perah tidak perlu melakukan
palpasi ambing. Contoh Gambar 6.6 Chopper
pengumpulan sapi tertera pada
3. Peralatan atau sarana pendukung
Gambar 6 kemudian sapi digiring
kandang
masuk ke tempat pemerahan
(Milking Parlour), jumlah sapi yang Selain peralatan kandang
masuk disesuaikan dengan jumlah tersebut diatas, masih ada
cup yang tersedia. peralatan atau sarana pendukung
lainnya yang sangat penting
demi berhasilnya pada saat
pemeliharaan ternak ruminansia
diantaranya:
a. Bak Penampungan Air
Bak pemampungan air pada
umumnya dibangun atau
diletakkan dekat dengan
bangunan kandang. Bak
penampungan air berfungsi
Gambar 6.5 Sapi Betina Antri Siap Diperah untuk menampung air bersih,
Sumber : Dokumen Sutarto, 2007
air tersebut dipergunakan
l. Tali untuk air minum ternak,
Peralatan untuk mengikat memandikan ternak,
ternak baik itu ternak sapi, mencucipeserta didik,
kerbau, domba dan kambing mencuci peralatan dan
ataupun untuk keperluan perlengkapan kandang dan
lainnya. Tali yang dipergunakan lain sebagainya. Bak
untuk pengikat ternak harus penampungan air dapat dibuat
disesuaikan dengan jenis permanen dari bahan beton,
ternaknya. ataupun dapat pula berupa
2.Mesin pencacah rumput tower air, drum air yang
(Chopper) dipasang di menara atau
Mesin ini berfungsi untuk tempat khusus dekat dengan
memotong/mencacah rumput bangunan kandang.
baik kering maupun basah. b. Saluran Air
Panjang potongan dapat diatur Saluran air pada umumnya
dari 3 -10 cm, sesuai dengan dibuat di tepi kandang,
kebutuhan ternak sapi perah berfungsi untuk mengalirkan
yang di pelihara. air kencing, air bekas

114
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

memandikan ternak, air bekas mempunyai usaha berskala


mencuci kandang, dan air kecil atau merupakan usaha
hujan, agar supaya air tidak sambilan timbangan kadang-
menggenang di dalam kadang tidak begitu
kandang dan lingkungan diperlukan. Timbangan yang
sekitarnya. Air yang dipergunakan dalam usaha
menggenang merupakan peternakan khususnya ternak
media yang baik untuk ruminansia diantaranya
pertumbuhan dan timbangan yang berbentuk
perkembangan bibit penyakit. gantung, duduk dan
Air kencing dan air dalam timbangan digital besar yang
kandang dan di luar berkapasitas 1.000 kg.
kandangsebaiknya dialirkan Timbangan digital besar ini
ke lahan rumput, karena air dapat dipergunakan untuk
tersebut banyak mengandung menimbang bobot badan
unsur hara yang sangat baik ternak ruminansia baik sapi
untuk pertumbuahan dan kerbau yang baru datang
tanaman. dibeli, sapi dan kerbau yang
c. Gudang Pakan akan dijual maupun sapi dan
Gudang pakan sebaiknya di kerbau yang sedang dalam
bangun dekat kandang, proses penggemukkan. Sapi
dengan harapan untuk dan kerbau yang dalam proses
mempermudah pengangkutan penggemukan pada umumnya
atau mempercepat pada saat ditimbang dengan tujuan
pengambilan pakan di saat untuk mengetahui
diperlukan. Besar kecilnya pertambahan berat badan
ukuran bangunan gudang hariannya. Sedangkan
pakan disesuaikan dengan timbangan gantung dan
jumlah pakan yang akan di timbangan duduk dapat
simpan dalam gudang. Bagi dipergunakan untuk
perusahaan peternakan yang menimbang pakan baik itu
berskala usaha besar dan pakan kosentrat maupun
membuat atau mencampur pakan hijauan. Contoh
pakan sendiri, biasanya ukuran timbangan digital untuk
bangunan gudangnya besar ternak ruminansia.
serta dilengkapi dengan mesin
penggiling (disc mill) dan
mesin pencampur pakan (
Mixer).
d. Timbangan
Timbangan merupakan
sarana pendukung kandang, Gambar 6.7 Timbangan digital ternak besar
timbangan ini sangat Sumber: Dokumen Penulis

diperlukan bagi peternak yang e. Gudang Alat


mempunyai usaha bersekla Gudang alat pada umumnya
besar. Bagi peternak yang dibangun tidak jauh dari

115
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

bangunan kandang, karena peternak, dan cara kerjanya


untuk mempermudah pekerja pun berbeda-beda tergantung
atau petugas untuk dari spesifikasinya.
m e n g a m b i l d a n g. T e m p a t P e n a m p u n g a n
mengembalikannya setelah Kotoran
alat tersebut digunakan
Agar kotoran ternak atau
f. Alat pencampur Pakan (Mixer) limbah ternak tidak
Mixer adalah mesin mencemari lingkungan
mencampur pakan ternak, sekitar, baik pencemaran air
dengan tujuan agar bahan maupun bau yang tidak sedap,
pakan yang dicampur dapat maka kotoran atau limbah
homogen. Sehingga antara tersebut perlu dikelola
partikel satu dengan yang lain dengan baik. Tempat untuk
menjadi pakan yang siap mengelola kotoran atau
diberikan kepada ternak untuk limbah ternak tersebut dapat
konsumsi. Pencampuran yang dibuatkan tempat
baik akan menghasilkan pakan penampungan kotoran
yang homogen, pakan yang (tempat kompos/rumah
tercampur homogen akan kompos).
menghasilkan konsumsi zat h. Unit Biogas
gizi yang seimbang dan
Unit biogas ini berfungsi
memperkecil keragaman
untuk menampung kotoran
produksi ternak yang
ternak yang berupa cair.
dipelihara
Kotoran ternak yang baru
keluar dan air, baik air kencing
maupun air bekas
memandikan diaduk
kemudian dialirkan kedalam
unit biogas. Untuk
menghasilkan gas yang
optimal, maka campuran
kotoran dan air sebaiknya
antara 1: 1 (kotoran satu
bagian dan air satu bagian)
Gambar 6.8 Mixer
Sumber: Dokumen Penulis
i. Peralatan Kesehatan
f. Sprayer Peralatan kesehatan seperti
Sprayer adalah alat yang gunting kuku, rennet/pisau
dipergunakan untuk kuku, drencing gun (alat
menyemprot tanaman yang pencecok), trokar atau alat
terserang hama, namun dalam suntik. Gunting kuku dan renet
bidang peternakan sprayer ini digunakan untuk memotong
dipergunakan juga untuk kuku ternak . Sedangkan
kegiatan sanitasi kandang dan drencing gun digunakan untuk
peralatan. Ada beberapa memberi obat cacing pada
macam jenis sprayer yang ternak.
sering digunakan oleh

116
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Sehingga peternak tinggal


memilih tempat pakan atau
tempat minum mana yang
dipilih akan dipergunakan
untuk memelihara ternak
tersebut, tentu saja harus
disesuai dengan umur
ternaknya. Tempat pakan
Gambar 6.9 Gunting kuku untuk anak ayam pada minggu
Sumber: Dokumen Penulis
pertama biasanya berbentuk
k. Peralatan Kandang ternak
bundar atau berbentuk baki
Ungggas
terbuat dari bahan plastik
Peralatan dan perlengkapan sering disebut dengan istilah
kandangdalam proses (chick feeder tray).
pemeliharaan ternak unggas,
baik itu unggas petelur
maupun pedaging diantaranya
yaitu: tempat pakan, tempat
minum, alat pemanas, tirai
peserta didik, sarang atau
sangkar, tempat bertengger
(kalau perlu), timbangan, Gambar 6.10 Tempat pakan dan minum
ember, alat pemotong paruh Sumber : Dokumen Nuryanto

(debeaker), karamba ayam


m. Alat Pemanas
(krat), egg tray, kotak telur,
kereta dorong (wheel barrow), Alat pemanas ini,
drum atau bak penambungan dipergunakan peternak pada
air, dan sebagainya saat memelihara ternak
unggas baik itu ayam pedaging
l. Tempat Pakan dan Tempat
(broiler) maupun petelur
Minum
(layer), ayam kampung yang
Tempat pakan dan tempat sedang berumur kurang lebih
minum yang dipergunakan 2 minggu (14 hari). Alat
untuk memelihara ternak pemanas yang dipergunakan
unggas ada beberapa macam, peternak dapat bersumber
baik itu dilihat ukuran maupun dari bahan bakar minyak
bahan pembuatannya. Ada tanah, gas, listrik, dari batu
tempat pakan dan tempat bara, serbuk gergaji, sekam,
minum yang terbuat dari kayu bakar atau arang dll.
bahan bambu, pipa pralon,
seng, dari bahan plastik atau
buatan pabrik. Tempat pakan
dan tempat minum buatan
pabrik, pada umumnya sudah
didesain/ dirancang berbeda
ukurannya untuk ternak
unggas dewasa dengan ternak
unggas yang masih kecil, Gambar 6.11 Alat Pemanas
Sumber: Dokumen Penulis

117
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

n. Tirai kandang sistem postal atau secara


Tirai kandangadalah berkelompok perlengkapan
m e r u p a k a n kandang berupa tempat
perlengkapanpeserta didik, bertengger ini perlu disediakan.
yang dipergunakan peternak Begitu pula untuk ayam
untuk mengatur dan kampung, ayam hias, burung hias
mengontrol kondisi suhu yang perlu menyediakan tempat
berada di dalam peserta didik. bertengger. Ayam petelur
Apabila kondisi didalam dengan kandang system bateri
kandang dalam keadaan tentu saja tempat bertengger
dingin, maka tirai kandang juga tidak diperlukan. Ayam
harus ditutup. Begitupun kampung yang dipelihara untuk
sebaliknya, apabila kondisi di menghasilkan daging tempat
dalam kandangdalam keadaan bertengger juga tidak perlu
panas, maka tirai kandang disediakan.
harus di buka, dengan harapan 6. Timbangan
agar sirkulasi udara di dalam Peralatan kandang berupa
kandang berjalan lancar timbangan ini, sama fungsi pada
sehingga didapatkan yang timbangan yang dipergunakan
semula keadaan panas di untuk ternak ruminansia, yaitu
dalam kandang menjadi untuk menimbang. Hanya saja
dingin. spesifikasinya yang berbeda, ada
4. Sarang atau Sangkar timbangan duduk dan timbangan
Sarang atau sangkar dapat gantung/salter. Adapun fungsi
dibuat dari kayu papan atau seng timbangan yaitu untuk
yang kemudian dilapisi dengan menimbang sarana produksi
jerami kering atau rumput- maupun hasil produksi ternak
rumput kering dan dapat seperti DOC, pakan, obat-obatan,
diletakkan di sudut-sudut disinfektan, telur, ayam dan lain
ruangan kandang, dengan tujuan sebagainya.
agar ternak tersebut bisa
bertelur dengan tenang dan
nyaman. Telur terkumpul
disangkar dan peternak dengan
mudah mengambilnya. Sarang
atau sangkar tidak digunakan
ternak unggas yang dipeliharan
dengan tujuan untuk
Gambar 6.12 Timbangan Duduk
menghasilkan daging. Sumber: Dokumen Penulis

5. Tempat Bertengger 7. Alat Pemotong Paruh (Debeaker)


Apabila ternak unggas yang Alat pemotong paruh
dipelihara ayam pedaging dan (debeaker) berfungsi untuk
itik, maka tempat bertengger memotong paruh ternak unggas
tidak perlu disediakan. Akan dengan tujuan agar ternak tidak
tetapi untuk ayam petelur yang mempunyai sifat kanibalisme
dipelihara dengan kandang dan efisiensi dalam penggunaan
pakan

118
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pemeliharaan tercukupi, maka gudang


untuk menyimpan pakan ini harus
memenuhi persyaratan tertentu agar
pakan yang disimpan bisa tahan lama
dan tidak menurun dari segi
kualitasnya (tidak bau tengik dan tidak
berjamur). Begitu pula untuk gudang
alat yaitu berfungsi untuk menyimpan
Gambar 6.13 Debeaker
Sumber: Dokumen Penulis semua peralatan yang dimiliki oleh
8. Karamba (krat) perusahaan atau peternak yang
dipergunakan dalam proses produksi.
Krat atau karamba ini
Gudang peralatan sebaiknya dibangun
berfungsi untuk menampung
dilokasi dekat kandang dengan tujuan
atau memuat ternak baik itu
agar memudahkan pekerja di dalam.
ayam pedaging, ayam petelur,
ayam kampung, ayam hias, 2. Bak Penampungan Air
itik/bebek dan unggas yang Demi kelancaran pada saat proses
lainnya. Baik itu dengan tujuan pemeliharaan ternak unggas, maka
untuk memindahkan ternak dari sebaiknya bak penampungan air
suatu ke tempat lain atau dibuat atau dibangun di dekat masing-
menampung atau memuat hasil masing kandang. Bak penampungan
panen setelah proses air ini berfungsi untuk menampung air
pemeliharan. dan air tersebut dapat dipergunakan
untuk minum ternak, mencuci tempat
pakan dan tempat minum, mencuci
kandangdll.
3. Mesin Pompa Air
Agar keperluan air bersih di farm
terpenuhi setiap saat, maka bagi
perusahaan peternakan unggas yang
menggunakan sumber airnya dari air
Gambar 6.14 Krat atau karamba tanah atau air sungai memerlukan alat
Sumber: Dokumen Penulis pompa untuk menyedot atau untuk
2. Sarana Pendukung kandang mendorong air dari sumber atau mata
Selain peralatan kandang yang air dialirkan lokasi farm .
disebut diatas masih ada peralatan dan 4. Peralatan Kesehatan Ternak
sarana pendukung kandang lainnya Adapun peralatan kesehatan
diantaranya: tersebut diantaranya: alat suntik
1. Gudang Pakan dan gudang alat (socorex), gunting operasi (desetting
Sama dengan peralatan atau sarana set) dan bok atau kotak vaksin dan
pendukung kandang ternak obat-obatan, termos es, kulkas dan
ruminansia gudang pakan merupakan lain sebagainya. Alat suntik
perlengkapan kandang yang dipergunakan pada saat melakukan
sebaiknya ada disetiap perusahaan kegiatan vaksinasi, bok dipergunakan
peternakan. Karena gudang ini untuk menyimpan vaksin dan obat-
berfungsi untuk menyimpan pakan obatan serta gunting operasi
agar persedian pakan selama dipergunakan untuk proses bedah

119
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

bangkai, apabila kondisi kesehatan dan keluar, layar monitor,


ayam dalam keadaan mencurigakan. adaptor, stop kontak jaringan
5. Peralatan Kandang Aneka Ternak listrik;
Pada prinsipnya peralatan kandang b. M e m b u k a p i n t u m a s u k
dan sarana pendukung kandang untuk timbangan;
agribinis aneka ternak unggas c. Menggiring ternak kedalam
produksi sama dengan peralatan unit timbangan;
kandang yang diperlukan di dalam d. Menimbang ternak ( setelah
agribinis ternak unggas, begitupula angka di layar monitor
untuk aneka unggas hias dan burung menunjukkan angka nol);
hias. Sedangkan peralatan kandang
e. Membuka pintu keluar; dan
untuk aneka ternak serangga seperti
lebah madu dan ulat sutra yang f. Menggiring ternak kembali ke
berbeda. Peralatan yang digunakan kandang.
dalam pemeliharaan lebah madu 10. Drenching gun
terdiri dari: masker, pakaian kerja dan a. Membersihkan dan mencuci
sarung tangan, pengasap, penyekat dengan aquades atau air
ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, panas;
tempat makan, pondamen sarang,
b. Menyiapka obat sesuai dosis;
alat-alat kecil, peralatan berternak
ratu dan lain-lain c. Memasukkan obat ke dalam
alat dengan cara menyedot;
6. Mengoperasikan Peralatan Farm
dan
Agar peralatan kandang dapat
d. Memberi obat pada ternak,
berfungsi dan mempunyai umur
dengan cara posisi tangan
pemakaian yang lama atau tidak
kiripeserta didik (jari jempol
mengalami kerusakan, maka sebelum
dan telunjuk) memegang
mengoperasikan peralatan farm,
lubang hidung ternak dan
peserta didik harus dapat
tangan kananpeserta didik
mengidentifikasi bagian-bagian
memasukkan ujung drenching
peralatan kandang tersebut.
gun kedalam mulut ternak.
7. Cara Mengoperasikan Chopper
a. Mengecek semua bagian bagian
chopper ( misal , tangki bahan bakar,
radiator, saringan udara, lubang
pemasukan , lubang pengeluaran,
pisau pemotong, tuas pengatur
putaran ); Gambar 6.15 Drenching gun
Sumber: Dokumen Penulis
b. Memberi atau menambah bahan 3.Pengoperasian, perawatan dan
bakar, olie mesin, gear box, sistem perbaikan peralatan farm dan Sarana
pendingin yang dirasa kurang; dan Angkutan Farm
c. Mengoperasikan chopper sesuai Untuk mempermudah atau kelancaran
prosedur yang benar. usaha pemeliharaan ternak baik itu
9.Timbangan Digital Ternak ternak ruminansia, ternak unggas
ruminansia Besar maupun aneka ternak, maka sarana
a. Mengecek bagian pintu masuk angkutan sangat diperlukan. Sarana

120
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

angkutan tersebut dapat dipergunakan c. Pada saat menjalan sarana angkutan


untuk mengangkut baik itu peralatan farm kecepatan saat jalan tidak
farm, sarana produksi, maupun hasil berlebihan
kegiatan produksi d. Muatan tidak berlebihan
Mengoperasikan Sarana Angkutan Farm e.Membersihkan sarana angkutan
1. Persiapan setelah dipergunakan
Dalam menyiapkan sarana f. Dan menyimpan atau memarkir
angkutan farm harus diidentifikasi dan sarana angkutan ditempat yang
dipilih disesuaikan dengan kebutuhan aman
benda atau barang apa yang akan 3. Merawat Peralatan farm
diangkut. Setelah sarana angkutan
Perawatan adalah semua kegiatan
farm yang akan dipergunakan sesuai
atau tindakan untuk mempertahankan
dengan kebutuhan, maka baru
dan mengembalikan keadaan suatu
dilakukan pengecekan kondisi sarana
peralatan pada kondisi operasional
angkutan tersebut.
secara optimal sehingga usia
pemakaian dapat diperpanjang.
A d a p u n t u j u a n d a r i
perawatan/pemeliharaan peralatan
adalah sebagai berikut.
a.Untuk memperpanjang usia
pemakaian peralatan
b.Untuk menjamin suatu peralatan
agar peralatan tersebut selalu
dalam kondisi siap pakai dan tidak
Gambar 6.16 Mobil sebagai sarana angkutan
Sumber: Dokumen Penulis
mengalami kerusakan
2. Pengoperasian c. Untuk menjamin keselamatan bagi
Agar pada saat mengoperasikan pemakai peralatan tersebut
sarana angkutan farm tersebut d. Untuk menekan biaya operasional
berjalan dengan lancar dan aman, serta pemanfaatan secara optimal
maka pada saat mengoperasikan terhadap investasi dari alat
sarana farm harus mematuhi aturan- tersebut
aturan yang ada, misalnya:
4. Perbaikan Sarana Angkut Farm
a. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
Sarana angkutan yang mengalami
(rambu-rambu lalu lintas dibuat
kerusakan perlu diperbaiki, untuk
untuk memberikan panduan
perbaikan sarana angkutan yang
keselamatan bagi pengguna jalan)
sifatnya ringan dapat dilakukan
b.Hindarilah minuman keras atau sendiri, misalnya lampu mati atau
obat-obatan yang dapat sekring putus dapat diganti sendiri.
mempengaruhi kondisi tubuh dan Namun apabila rusaknya tergolong
yang tidak sehat pada saat berat perlu di bawa ke bengkel.
mengoperasikan kendaraan farm
tersebut

121
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

PRAKTIK
Judul : Mengoperasikan sarana angkutan
farm
Tujuan :peserta didik dapat mengoperasikan
sarana angkutan farm
Keselamatan Kerja : Gunakan alat
perlindungan diri
Alat dan bahan :
i. Sepatu boot
ii. Sarana angkut farm
iii.Peralatan pendukung
Langkah Kerja :
1.Bagilah Anda menjadi beberapa
kelompok!
2. Siapkan semua alat yang diperlukan!
3.Lakukan pengecekan terhadap bahan
bakar, oli mesin, tekanan ban dan air
radiator!
4.Tambahlah bahan bakar, oli mesin,
tekanan ban, air radiator apabila dirasa
kurang!
5. Jalankan sarana angkutan farm sesuai
dengan prosedur yang benar!
6. Patuhilah terhadap rambu-rambu, baik
itu rambu-rambu lalu lintas maupun
rambu –rambu dalam pemakaiannya!
7. Bersihkan dan simpan sarana angkutan
farm di tempat yang aman setelah sarana
angkutan tersebut dipergunakan!

122
BAB 7
MENERAPKAN PEMILIHAN BIBIT TERNAK
(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

Setelah mempelajari materi tentang menerapkan pemilihan bibit ternak, peserta


didik mampu menerapkan pemilihan bibit ternak secara tepat

Ciri-ciri ternak yang


baik secara eksterior/
performan untuk
tujuan pemliharaan

Ciri-ciri ternak yang


baik berdasarkan
keturunannya untuk
tujuan pemeliharaan

Strategi / cara
mendapatkan bibit
ternak yang baik
Menerapkan pemilihan
bibit ternak
(ruminansia, unggas
dan aneka ternak) Menerapkan pemiliha
bibit

Penilaian (judging)
terhadap ternak

Pemilihan bibit ternak


sesuai tujuan
pemeliharaan

sapi, bibit,

123
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. KRITERIA DASAR peternak bisa memperhatikan


1. Bangsa dan sifat genetis keadaan tubuh, sikap dan tingkah laku,
pernapasan, denyut jantung,
Setiap peternak yang akan
pencernaan dan pandangan sapi.
memelihara, membesarkan ternak untuk
dijadikan calon bibit pertama-tama b. Keadaan tubuh
harus memilih bangsa sapi yang paling 1)Sapi sehat, keadaan tubuh bulat
disukai atau telah populer, baik jenis berisi, kulit lemas.
import maupun lokal. Kita telah 2) Tidak adanya eksternal parasit pada
mengetahui bahwa setiap bangsa sapi kulit dan bulunya, tidak ada tanda
memiliki sifat genetik yang berbeda satu tanda kerusakan dan kerontokan
dengan yang lain, baik mengenai daging pada bulu (licin dan mengkilat).
ataupun kemampuan dalam beradaptasi
3)Selaput lendir dan gusi berwarna
terhadap lingkungan sekitarnya dalam
merah muda, lebih mudah bergerak
hal beradaptasi dengan lingkungan ini
antara lain penyesuaian iklim dan pakan, bebas.
berpangkal dari sifat genetik suatu 4)Ujung hidung bersih, basah dan
bangsa sapi yang bisa diwariskan kepada dingin.
keturunannya, maka bangsa sapi 5)Kuku tidak terasa panas dan
tertentu harus dipilih oleh setiap bengkak bila diraba.
peternak sesuai dengan tujuan dan
6) Suhu tubuh anak 39,5 C – 40 C.
kondisi setempat, pemilihan ini memang
cukup beralasan sebab peternak tidak c. Sikap dan tingkah laku
akan mau menderita kerugian akibat 1) Sapi sehat tegap.
faktor lingkungan yang tidak menunjang. 2) Keempat kaki memperoleh titik berat
Beberapa jenis bangsa sapi potong yaitu sama.
: Ongole, Peranakan Ongole, Brahman,
3)Sapi peka terhadap lingkungan (ada
Limousine, Simmental, Angus, Brangus,
orang cepat bereaksi).
Bali, Madura, Chorolais dan Santa
Gertrudis. Memilih bangsa yang disukai 4) Bila diberi pakan, mulut akan dipenuhi
atau populer baik sapi impor atau lokal pakan.
sesuai kondisi setempat dan tujuan 5) Cara minum panjang.
usaha 6)Sapi yang terus menerus tiduran
2. Bentuk luar memberikan kesan bahwa sapi
Berkorelasi positif terhadap faktor tersebutsakit atau mengalami
genetik yang meliputi laju kelelahan.
pertumbuhan, mutu dan hasil akhir yaitu d. Pernafasan
daging 1)Sapi sehat bernafas dengan tenang
a. Kesehatan dan teratur, kecuali ketakutan, kerja
Keadaan tubuh, sikap dan tingkah berat, udara panas dan sedang tiduran
laku, pernafasan, denyut jantung, lebih cepat.
pencernaan dan pandangan sapi. 2)Jumlah pernafasan : Anak sapi
Bangsa sapi baik sapi sebagai calon 30/menit, Dewasa 10-30/menit.
bibit ataupun sebagai penghasil
e. Pencernaan
daging harus di pilih dari sapi yang
benar-benar sehat. Untuk mengetahui 1)Sapi sehat memamah biak dengan
kesehatan sapi secara umum, tenang sambil istirahat/ tiduran.

124
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

2) Setiap gumpalan pakan di kunyah 60- Semakin tinggi jumlah populasi


70 kali. ternak, semakin mudah mendapatkan
3) Sapi sehat nafsu makan dan minum jenis ternak
cukup besar. b. Pertambahan populasi tiap tahun
4) Pembuangan kotoran dan kencing Merupakan penjabaran dari
berjalan lancar kematian dan kelahiran ternak setiap
5) Bila gangguan pencernaan, gerak tahun
perut besar berhenti atau cepat sekali. c. Penyebaran
6) Proses memamah biak berhenti. Walaupun populasi satu jenis sapi
f. Pandangan mata termasuk tinggi, kalau tidak tersebar
secara merata pada berbagai daerah,
1) Sapi sehat pandangan mata cerah dan
maka sulit mendapatkan sapi tersebut,
tajam.
Misal sapi PO tersebar di Jawa,
2) Sapi sakit pandangan mata sayu. Sumatra. Sapi Bali tersebar di Bali,
a) Umur Lombok, Sulawesi selatan, NTT,
Berdasarkan Peraturan Menteri Sumbawa, Lampung, Kalimantan.
Pertanian No. 54/Permentan/OT- Maka sapi PO dan Bali lebih perspektif
140/10/2006 tentang Pedoman d. Produksi karkas
Perbibitan Sapi Potong yang baik. Ditentukan oleh berat badan dan
Umur bibit Sapi potong (Bali, persentaase karkas. Semakin tinggi
Peranakan Ongole, Sumba Ongole, produksi karkasm maka harga akan
Madura, dan Aceh) untuk Betina : semakin mahal. Sapi bali mempunyai
umur 18 – 24 bulan sedang Jantan persentae karkas tertinggi yaitu
24 – 36 bulan . Untuk mendapatkan 56,9%.
informasi umur yang tepat dalam
e. Efisiensi penggunaan pakan
menentukan bibit Sapi Potong
ditentukan dengan cara Ditentukan dari kondisi pakan
pencatatan/recording, menentukan 4. Tahap pelaksanaan pemilihan sapi
lingkar pada tanduk, menentukan a. Pemilihan Tipe
gigi geligi.
Didasarkan pada :
b)Berat Badan, Berat badan sesuai
1.Kemampuan memproduksi sesuatu
umur.
2.Bentuk luar sapi yang bersangkutan
c)Lama pemeliharaan, waktu
pemeliharaan akan dilakukan Sapi tipe potong : Shorthorn,
dalam waktu singkat atau jangka Hereford, Simental, Brahman
pendek Sapi tipe kerja : Ongole
d) Tujuan akhir dari usaha, sebagai Sapi tipe dwiguna (dual purpose) :
ternak pedaging atau induk Bali, Madura, Peranakan Ongole.
e) Selera pasar, pilihlah ternak yang b. Penilaian dan Pengukuran Sapi
disukai oleh banyak konsumen, Setelah memilih tipe potong,
sehingga waktu pemasaran akan langkah selanjutnya adalah menilai
mudah tipe tersebut dalam kelompok dengan
3.Beberapa indikator dan menentukan cara pengamatan
jenis sapi c. Pemilihan terhadap bibit sapi potong
a. Jumlah populasi meliputi : Sifat kualitatif dan

125
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kuantitatif mencapai 1000 kg. warnanya putih


Sifat Kualitatif meliputi : kekuning-kuningan.
1) Warna bulu jantan dan betina e. Limousin
2) Bentuk tanduk jantan dan betina Berasal dari perancis berwarna
coklat.
3) Bentuk tubuh jantan dan betina
f. Brangus
Sifat Kuantitatif meliputi :
Merupakan persilangan sapi
1) Berat badan jantan dan betina
aberden angus dan Brahman,
2) Tinggi gumba jantan dan betina berwarna putih hitam.
3) Umur jantan dan betina g. American Brahman
4) Lingkar dada jantan dan betina Dikembangkan di America serikat.
5) Lebar dada jantan dan betina Termasuk Zebu keturunan Ongole,
6) Panjang badan jantan dan betina krisna, burgundy, heriana. Tumbuh di
daerah tropis dan sub tropis seperti
7) Lingkar skrotum jantan
Australia dan Indonesia. Untuk daerah
5. Contoh-Contoh Sapi Tipe Potong tropis tumbuhnya cepat karena
a. Aberden Angus pakannya sederhana dan berwarna
Asal-usul sapi aberden angus dari putih.
skotlansia utara, sapi ini termasuk bos 6. Pemilihan Calon Pejantan
gandrus, pada tahun 1973 sapi ini Calon pejantan yang baik pada
masuk ke Indonesia. Ini termasuk tipe umumnya mempunyai ciri-ciri sbb:
sapi potong terbaru, pertumbuhannya
a. Kaki kuat dan kokoh;
cepat, pakannya sederhana, warnanya
hitam, mutu karkasnya baik, b. Tubuh bulat selinder;
persentase karkasnya tinggi sebelum c. Sehat tidak berpenyakitan;
umur 2,5 tahun d. Mata bersih dan bersinar;
b. Hereford e. Ukuran badan panjang dalam dan
seperti namanya berasal dari berisi;
Hereford inggris. Termasuk sapi potog f. Tidak cacat tubuh;
yang baik. Mutu dan kualitas
g. Alat kelamin normal; dan
dagingnya baik. Warna sapi ini coklat
kemerahan dan putih pada baian h. Nafsu makan tinggi.
wajahnya putih sehingga sering 7. Pemilihan Calon Induk
disebut white face. Calon induk yang baik pada umumnya
c. Shorthorn mempunyai ciri-ciri:
Sapi ini berasal dari inggir, a. Kaki kuat dan kokoh;
termasuk keturunan bos Taurus degan b. Tubuh bulat selinder;
tanduk pendek warnanya coklat. Sapi
c. Sehat tidak berpenyakitan;
ini adalah tipe potong terberat dari
sapi-sapi potong yang lain di inggris. d. Mata bersih dan bersinar;
d. Charolois e. Ukuran badan panjang dan berisi;
Sapi corolois berasal dari eropa, f. Tidak cacat tubuh;
tepatnya perancis. Bobot yang jantan g. Alat kelamin normal;
sama dengan sapi shorthorn yang h. Ambing normal; dan

126
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

i. Nafsu makan tinggi. Noor (1995) menjelaskan bahwa


Bakalan untuk penggemukan dipilih silsilah merupakan catatan dari tetua
dari ternak yang lepas sapih, yaitu ternak suatu individu. Manfaat silsilah
sapi pada umur antara 6-8 bulan dengan tergantung dari seberapa dekat
lama penggemukan berkisar antara 15- hubungan keluarga antara individu
20 bulan,tergantung dari kecepatan tersebut dengan tetuanya. Kekerabatan
pertumbuhan. Pada ternak muda yang ini akan berhubungan dengan
pertambahannya cepat, umumnya persentase kesamaan gen-gen antara
dipotong pada umur 15 bulan dengan dua ternak. Pemilihan ternak
bobot antara 350 – 450 kg. Sedangkan berdasarkan keturunannya ini sebaiknya
untuk bakalan yang sudah dewasa yang tidak terlalu menekankan pada
digunakan untuk penggemukan, keunggulan tetua saja karena tidak ada
biasanya berumur di pilih ternak yang sifat yang 100% diturunkan. Oleh sebab
telah berumur lebih dari 2 tahun dari itu, dalam menggunakan informasi yang
bangsa daging yang mutu genetiknya didapat dari silsilah sebaiknya
tidak terlalu bagus atau kondisi menggunakan informasi yang paling
badannya kurang baik. Lama dekat dengan individu tersebut
penggemukan pada bakalan ternak (contohnya tetua langsung). Silsilah
dewasa berkisar antara 3-6 bulan, tetapi dapat digunakan untuk mendukung
tidak boleh melebihi dari 6 bulan, karena sesuatu yang mungkin sudah diketahui
setelah lebih dari 6 bulan pertama berat tentang individu. Sebagai contoh jika
badannya akan menurun. Bakalan yang performa sapi jantan sangat baik dan
digunakan adalah bakalan ternak informasi dari kedua tetuanya juga
dewasa yang kondisi tubuhnya kurus sangat mendukung, maka informasi ini
tetapi sehat, sehingga dengan diberikan akan mendukung suatu kesimpulan
ransum yang baik akan memperlihatkan bahwa sapi jantan tersebut memiliki
pertambah an berat badan yang tinggi mutu genetik unggul. Pada kasus lain,
selama 2-3 bulan. Pemilihan ternak dapat juga terjadi bahwa seekor ternak
bakalan untuk penggemukan harus jantan memiliki mutu genetik yang baik,
benar-benar diperhatikan, karena tetapi tidak satupun tetuanya
dengan pemilihan yang cermat akan berprestasi baik, hal ini merupakan
menentukan usaha penggemukan petunjuk bahwa keunggulan ternak
tersebut. pejantan tersebut kemungkinan besar
disebabkan oleh pengaruh
8. Penilaian (Judging)
heterozigositas.Ada 3 hal yang perlu
Penilaian ternak (sapi/kerbau) diperhatikan dalam menilai ternak
berdasarkan keturunan atau silsilahnya adalah sebagai berikut.
dapat dilihat dari data rekordingnya.
1. Pengamatan dari Jarak Jauh
Data yang dilihat antara lain sebagai
berikut. Pengamatan kelompok ternak
dengan jarak kurang lebih 6 meter.
a. Mengenai siapa bapaknya;
Tujuannya agar bisa diperoleh
b. Siapa induknya; beberapa sapi yang menjadi pilihan.
c. Berdasarkan catatan produksinya baik Melakukan pengamatan terhadap
itu daging, susu atau jumlah anak yang setiap ternak secara seksama dari
dilahirkan, berat anak pada waktu jarak dekat. Mengusahakan agar
lahir, ketahanan terhadap penyakit, ternak yang diamati secara seksama
dan lain lain. dari dekat tadi bangkit/

127
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

bergerak/berdiri. Perhatikan apakah lebar,


2 Pengamatan dari Jarak Dekat harmonis atau sempit:
Pengamatan ternak dari jarak dekat 1) Tubuh bagian atas. Perhatikan
dapat dilakukan dengan tiga macam apakah terlihat lebar, rata atau
cara yaitu : sebaliknya;
a. Pengamatan dari Arah Samping : 2) Paha. Amati apakah terlihat
rata lurus atau kecil, bengkok;
1) Ukuran tubuh, perhatikan apakah
ukuran tubuhnya besar atau 3) Keadaan tubuh. Amati apakah
kecil; terlihat lebar, dalam, rata, berisi,
padat atau sempit; dan
2)Keadaan tubuh, perhatikan
keadaan tubuhnya, mulai dari 4) Posisi kaki. Amati apakah
samping apakah terlihat terlihat kuat dan kokoh atau
harmonis, simetris, padat dan lemah.
berisi; d. Perabaan
3)Dada, perhatikan apakah dada Beberapa bagian yang perlu
terlihat dalam atau dangkal; dilakukan perabaan yaitu :
4) Keadaan badan bawah dan atas, 1)Perabaan melalui ketipisan
perhatikan apakah terlihat kerapatan dan kelunakan kulit
sejajar, ataukah berbentuk gilik dan perlemakannya;
atau tidak rata; 2)Bagian-bagian daerah perabaan
5)Leher, perhatikan lehernya pada penilaian (judging sapi);
apakah pendek, tebal atau 3)Bagian rusuk;
panjang dan tipis;
4)bagian transversus processus;
6) Kaki; perhatikan bentuk kakinya dan
apakah lurus kuat, pendek
5)bagian bidang bahu.
ataukah kecil dan panjang; dan
e.Pengamatan Berdasarkan Tulang
7) Bulu, perhatikan apakah bulunya
Rusuk yang Nampak
halus atau kasar.
Ternak dapat diketahui gemuk,
b. Pengamatan dari Arah Depan :
sedang atau kurus dengan melihat
1)Muka atau wajah. Perhatikan jumlah tulang rusuk yang nampak,
bagian muka ternak apakah dikatakan kurus apabila sebagian
bentuk kepala muka pendek, dahi tulang rusuk lebih dari 8 buah
lebar, lubang hidung lebar atau tampak membayang di balik kulit.
kecil panjang;
9. Cara Memilih Sapi Perah
2)Bahu. Perhatikan bagian bahu
Memilih ternak sapi perah dilakukan
apakah lebar, bulat dan serasi
dengan tujuan untuk memilih bibit yang
atau sempit, kecil dan ringan;
ideal. Cara yang umum dilakukan adalah
3)Badan. Perhatikan badannya dengan melakukan pengamatan pada
apakah lebar atau sempit; kondisi dan postur tubuh sapi.
4)Kaki depan. Perhatikan kaki Pengamatan yang dilakukan ini harus
depannya apakah kuat dan tegak didasari oleh pengetahuan, ketrampilan,
atau lemah. rasa percaya diri serta komunikasi
c. Pengamatan dari Arah Belakang dengan sesama praktisi.

128
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Oleh sebab itu, untuk menilai ternak e. Kaki Sapi: Kaki harus lurus, kuat, cukup
diantaranya harus mengenal bagian- lebar untuk menyangga ambing yang
bagian dari tubuh sapi serta konformasi lebih besar, serta memiliki sudut yang
tubuh yang ideal. Ternak yang dinilai tepat untuk melangkah.
harus sehat dan baik sesuai dengan jenis f. Pundak (withers): Pundak harus tajam
bangsanya, bagus ukuran tubuhnya, melebihi bagian atas punggung. Hal
seluruh bagian tubuh harus berpadu ini menandakan tidak adanya lemak
dengan rata, harus feminin dan tidak dan sering kali diindikasikan sebagai
kasar. Dengan demikian, maka kita dapat penghasil susu yang baik. Kulit harus
menentukan perbandingan antara tipis, lepas, dan lentur.
kondisi sapi yang ideal dengan kondisi
g. Body Capacity : mengacu pada
sapi yang akan kita nilai. Bagian-bagian
kapasitas yang berhubungan dengan
tubuh sapi yang mendekati kondisi ideal
kerangka tubuh. Sapi dengan body
dapat menunjang produksi yang akan
capacity yang bagus memiliki lingkar
dihasilkannya. Kondisi bagian-bagian
dada dan lingkar perut yang luas. Saat
tubuh tersebut diantaranya:
menilai ternak ada tiga dimensi yang
a. Kepala : Kepala harus atraktif dengan perlu diperhatikan, yaitu panjang
lubang hidung yang besar. Hal ini badan, lebar dan dalam dada sapi.
dapat menggambarkan tentang
h.Ambing : Ambing harus besar. Ini
banyaknya pakan yang bisa
menandakan adanya sejumlah
dikonsumsi serta udara yang bisa
jaringan sekresi susu. Namun
dihirup melalui nafasnya. Mata harus
sebaiknya tidak mengandung jaringan
tajam dan telinga berukuran sedang.
yang non produktif yang dapat
Umumnya kepala harus halus dan
membatasi ruang jaringan sekresi
lebih menunjukkan karakteristik
susu untuk memproduksi susu.
ternak perah daripada ternak potong.
Jaringan tersebut dapat dikenali
b.Bahu (Shoulder) : Bahu harus kuat dengan melihat perubahan bentuk
namun tidak kasar serta merata ambing yang significant setelah
dengan tubuh. Sapi dengan bahu yang pemerahan. Ambing harus baik
tidak rata menpeserta didikkan kurang perlekatannya pada perut untuk
kuat dalam menyangga bagian tubuh mencegah terjadinya luka pada
depan sapi. ambing dan agar mudah beradaptasi
c. Punggung : Punggung harus lurus dan dengan penggunaan alat mesin perah
kuat. Punggung yang lemah modern. Ambing belakang (rear udder)
menpeserta didikkan lemahnya tubuh harus tinggi dan lebar. Kuartir depan
secara umum. harus seimbang dengan kuartir
d.Bokong / Rump dan pangkal paha belakang, panjangnya sedang melekat
(Thurl) : Bokong dan pangkal paha pada perut. Puting harus seragam
harus panjang dan kuat untuk ukurannya. Tepat melekat pada
menahan tubuh dan ambing. Sapi ambing sehingga memudahkan
harus memiliki tulang pinggul (hips) pemerahan.
dan tulang duduk (pin bones) untuk 10.Bangsa-bangsa Sapi Perah
kapasitas yang lebih besar dan a. Sapi Fries Holland
kemudahan dalam beranak. Ekor harus
1)Dikenal dengan nama Frisien
ramping dan pangkal ekor harus
Holstein atau disingkat FH
berpadu dengan rapi pada bokong.
2)Asal dari negeri Belanda

129
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

3) Ciri-cirinya : Warna belang putih. a. Sifat Umum


Pada dahi umumnya terdapat 1)Umur pubertas/dewasa kelamin;
segitiga putih. Kaki bawah dan bulu
2)Kesuburan dan jumlah anak
ekor berwarna putih
sampai sapih;
b. Sapi Yersey, sapi Guernsey, sapi
3)Bobot lahir, bobot sapih dan
Ayrshire, sapi Brown Swiss, sapi
bobot badan dewasa; dan
Sahiwal, sapi Red Sindhi dan sapi PFH
4)Sifat keindukan.
11.Pemilihan ternak domba
b. Sifat Khusus
a. Tujuan
Yang harus diperhatikan adalah:
Tujuan pemeliharaan domba adalah
meningkatkan produksi sebanyak 10 – 1)Bentuk tubuh
15% 2)Tidak ada cacat
b. Sifat yang dipertimbangkan c. Untuk Betina Calon Bibit:
Seleksi ternak yang bebas wool. a. Bentuk Tubuh
Seleksi induk yang mengahsilkan anak 1) Bentuk tubuh kompak/padat.
kembar.Seleksi terhadap sifat yang
2) Dada dalam dan lebar.
baik untuk menghindari cacat yang
tidak diinginkan 3) Garis punggung lurus.
c. Pengukuran 4) Bulu bersih dan mengkilat.
Meliputi : Tanggal kelahiran, jumlah 5) Badan sehat dan tidak cacat.
anak perkelahiran, bobot lahir dan b. Bentuk Kaki
bobot sapih anak, kematian anak dan 1) Bentuk kaki normal
pertumbuhan pasca sapih, sampai 3
2) Kaki lurus dan kuat.
bulan setelah sapih.
3) Tumit tinggi.
12.Pemilihan Ternak Kambing
c. Bentuk Ambing
Pemilihan bibit pada pemeliharaan
kambing bertujuan untuk 1)Bentuk ambing normal dan
menyediakan bibit ternak yang baik simetris (kiri dan kanan sama
dan bermutu, baik untuk induk besar).
m a u p u n p e j a n t a n . 2) Tidak terlalu menggantung.
Pemilihan bibit ternak kambing harus 3) Jumlah puting dua buah.
disesuaikan dengan tujuan
4) Bila diraba halus dan kenyal.
pemeliharaan dan bangsa kambing
yang ada, contohnya untuk penghasil 5) T i d a k a d a i n f e k s i a t a u
susu sebaiknya dipilih dari kambing pembengkakan
Ettawah/kambing Saanen. Bibit yang d. Kesuburan
akan dipilih umurnya diatas 3 bulan 1) A s a l d a r i k e t u r u n a n
atau lepas sapih. kembar/lebih dari dua.
13.Cara Pemilihan Bibit 2) Alat kelamin normal.
Dalam pemilihan bibit kambing, e. Keadaan Gigi
baik jantan maupun betina sama
1)Jumlah gigi lengkap.
pentingnya. tanda-tanda yang perlu
2) Rahang atas dan bawah rata.
dipertimbangkan dalam penentuan
sebagai calon bibit adalah; f. Sifat Keindukan

130
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

1) Mempunyai sifat mengasuh anak f. Cacat Tubuh


yang baik. Kambing yang mempunyai cacat
2)Penampilan jinak dan sorot tubuh jangan dipilih untuk bibit.;
matanya bersifat ramah. Cacat tubuh tersebut antara lain:
g. Umur 1) Rahang atas dan bawah tidak rata.
1)Betina muda siap dikawinkan 2)Mata buta atau rabun. Untuk
pertama kali pada umur lebih mengetahui ternak buta atau tidak,
kurang 10-12 bulan. dapat diketahui dengan menunjuk-
2)Induk masih produktif sampai nunjukkan jari telunjuk di depan
umur 5-6 tahun. matanya, apabila ada reaksi dengan
14.Pejantan Calon Bibit mengedipkan mata maka ternak
tersebut tidak buta.
a. Bentuk Tubuh
3) Kaki berbentuk hurup X.
1)Tubuh besar, relatif panjang.
4 )Tanduk yang tumbuh melingkar
2)Pilih yang besar diantara jantan
menusuk leher.
yang umurnya sama.
5) Buah zakar hanya satu atau
3)Dada dalam dan lebar.
mempunyai dua buah tetapi
4) Bagian tubuh belakang lebih besar
besarnya tidak sama.
dan tinggi.
6)Adanya infeksi atau pembengkakan
5)Badan sehat dan tidak cacat.
pada ambing/buah susu (untuk
6) Bulu bersih dan mengkilat.
betina).
b.Bentuk Kaki
7) Tumit rendah.
1) Bentuk kaki normal.
8) Ternak majir atau mandul
2) Kaki lurus dan kuat.
g. Krietria yang dipertimbangkan :
3) Tumit tinggi.
1)Selera Petani
c. Kesuburan
2)Modal
1)Calon pejantan berasal dari
keturunan kembar. 3)Kambing mudah untuk dipelihara
dan dibesarkan
2)Alat kelamin kenyal dan dapat
ereksi. Perhatikan :
3) Buah zakar normal (ada buah, sama a) Umur;
besar dan kenyal). b) Bentuk luar tubuh;
d. Penampilan c) Daya pertumbuhan; dan
1) Penampilan gagah. d) Temperamen.
2) Aktif, besar tenaga dan nafsu 4)Bila mungkin sejarah kambing yang
bersangkutan yang berhubungan
kawinnya.
dengan penyakit
e. Umur
5)Ternak harus sehat, muda, dan tidak
1) Untuk dikawinkan sebaiknya dipilih pernah terkena penyakit menular
pejantan yang berumur antara 1,5 6)Pengamatan yang harus dilakukan
sampai 3 tahun. pada ;

131
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

a) Mengamati bentuk luar tubuh dan Pada prinsipnya, taksiran metode


bentuk umum tubuh; ini adalah memperhitungkan
b) Ukuran vital dari bagian – bagian pertumbuhan, pergantian, dan
tubuh; keausan gigi sapi. Pertumbuhan gigi
sendiri terbagi tiga periode yaitu
c) Organ kelamin; dan
periode gigi susu, periode gigi susu
d) Silsilah. menjadi gigi tetap, serta periode
h. Kriteria calon induk keausan gigi tetap. Adapun krietria
1) Tidak cacat fisik; umur sapi adalah sebagai berikut.
2) Bentuk perut normal; 1)Gigi susu semua pada rahang bawah,
usia sekitar kurang dari 1,5 tahun;
3) Telinga kecil s.d sedang;
2)Gigi tetap sepasang pada rahang
4) Bulu halus dan bersih;
bawah, usia sekitar dua tahun;
5) Roman muka baik;
3) Gigi tetap dua pasang pada rahang
6) Ekor tumbuh normal; bawah, usia sekitar tiga tahun;
7) Usia tidak lebih dari satu tahun; dan 4) Gigi tetap tiga pasang pada rahang
8) Berat badan antara 20 – 45 kg. bawah, usia sekitar 3,5 tahun;
i. Kriteria Calon Pejantan 5)Gigi tetap empat pasang pada
1) Tidak cacat fisik; rahang bawah, usia sekitar empat
tahun;
2) Bentuk tubuh baik dan normal;
6) Gigi tetap lengkap empat pasang,
3) Tanduk serasi;
tapi 25% bagian telah aus, usia
4) Kaki kokoh dan kuat; sekitar enam tahun;
5) Telingan kecil hingga sedang; 7) Gigi tetap lengkap empat pasang,
6) Bulu halus dan bersih; tapi 50%bagian telah aus, usia
7) Scrotum besar dan tumbuh normal; sekitar 7,5 tahun;
8) Usia tidak lebih dari satu tahun; dan 8) Gigi tetap lengkap empat pasang,
tapi 75% telah aus, usia sekitar
9) Berat badan antara 20 – 25 kg.
delapan tahun; dan
15.Menaksir Usia Sapi
9) Gigi tetap lengkap empat pasang,
Menaksir usia sapi adalah salah satu tapi semuanya telah aus, usia
pengetahuan yang perlu dikuasai oleh sekitar lebih dari delapan tahun.
peternak. Hal ini bisa dipergunakan
b. Taksiran dengan Metode Lingkar
untuk mengadakan seleksi sapi yang
Tanduk Sapi
akan dibeli, baik sebagai bibit atau
bakalan untuk digemukkan. Besar Pada prinsipnya, teksiran dengan
kecilnya ukuran sapi bukan ukuran usia, metode lingkar tanduk sapi adalah
karena bisa saja sapi sudah tua tapi kurus perhitungan berdasarkan pada
akibat pemeliharaan yang buruk ataupun tumbuhnya tanduk sapi dan
karena penyakit, sehingga terlihat pertumbuhan selanjutnya setelah gigi
seperti anak sapi yang masih muda usia. susu rahang bawah berganti semua.
Sejak usia enam bulan, tanduk sapi
Ada dua metode yang dapat
normal akan tumbuh daan secara
digunakan untuk memperkirakan usia
bertahap pada dasar tanduk akan
sapi yakni :
terlihat lingkaran – lingkaran yang
a. Taksiran dengan Metode Gigi Sapi mengelilingi.

132
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Pada sapi betina yang secara teratur


melahirkan, dapat dilihat dengan jelas
pertumbuhan tanduknya. Sapi normal
beranak satu tahun sekali. Maka
pedoman menaksir usia sapi betina
dewasa adalah banyaknya lingkaran
pada tanduk ditambah empat tahun.
Namun untuk sapi pejantan, dapat
dihitung jumlah lingkaran pada
tanduk ditambah lima tahun.
Taksiran dengan metode lingkar
tanduk sapi hanya bisa dilakukan
untuk sapi dewasa, maka perlu
dilengkapi dengan metode taksiran
gigi sapi.

133
BAB 8
MENERAPKAN PENANGANAN / HANDLING
TERNAK (RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

1. Melalui diskusipeserta didik dapat menerapkan teori tingkah laku ternak dengan cermat dan
teliti.
2. Melalui diskusi dan praktekpeserta didik dapat menerapkan tingkah laku reproduksi dengan
cermat dan teliti.
3. Melalui diskusi dan praktek peserta didik dapat melakukan menerapkan tingkah laku makan
ternak ruminansia sesuai prosedur dengan teliti dan cermat.
4. Melalui diskusi dan praktek peserta didik dapat menerapkan tingkah laku sosial budidaya
ternak sesuai dengan kondisi tanah iklim daerah setempat dengan teliti dan cermat.

Tingkah laku ternak

Bagian-bagian tubuh
ternak

Strategi penanganan /
handling ternak

Mengidentifikasi
Menerapkan penanganan peralatan penanganan/
/ handling ternak handling ternak

Pengukuran bagian-
bagian tubuh ternak

Penanganan / handing
ternak dengan
menggunakan tali temali

Melakukan penanganan/
handling ternak dengan
menggunakan peralatan
farm

134
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Menerapkan Teori Tingkah Laku Ternak konsolidasi dan perkembangan tingkah


Salah satu tahapan penting sebelum laku ternak ruminansia itu sendiri.
melakukan pemeliharaan ternak yang perlu Tingkah laku ternak didefinisikan
dilakukan adalah mengenali tingkah laku sebagai ekspresi dari sebuah usaha untuk
ternak. Perilaku merupakan suatu aktivitas beradaptasi atau menyesuaikan diri
yang perlu melibatkan fungsi fisiologis. perbedaan kondisi internal maupun
Setiap macam perilaku melibatkan eksternal. Dapat juga didefinisikan sebagai
penerimaan rangsangan melalui panca respons ternak terhadap stimulus /
indera. Perubahan rangsangan-rangsangan rangsangan. Ethologi adalah ilmu yang
ini menjadi aktivitas neural, aksi integrasi mempelajari tingkah laku hewan (animal
susunan syaraf dan akhirnya aktivitas behavior) di lingkungan alami dan di
berbagai organ motorik, baik internal lingkungan lain di mana ternak tersebut
maupun eksternal untuk mempertahankan bisa hidup. Sedangkan etogram
proses keseimbangan agar proses merupakan katalog yang tepat dan trinci
metabolisme di dalam tubuh dapat yang memuat respons yang membentuk
berlangsung secara normal. Tingkah laku hewan. Etogram ini sangat
Dengan mengenal tingkah laku ternak berguna untuk mengetahui bagaimana
itulah peternak dapat dengan mudah hewan mengatasi bermacam-macam
menangani ternak-ternaknya. Dari tingkah lingkungan dan pengalaman.
laku ini kita akan mendapatkan informasi Hewan (termasuk juga ternak)
yang berkaitan dengan kedudukan merupakan makhluk hidup yang selalu
manusia sebagai mahluk sosial, berinteraksi secara dinamis dengan
mendapatkan informasi tentang indera lingkungannya. Interaksi tersebut
hewan tersebut dan tentang ditunjukkan berupa tingkah laku yang
mekanismenya homoestatik hewan terlihat dan saling berkaitan secara
supaya keadaan selalu seimbang atau individual maupun kolektif. Setiap ternak
adaptasi agar tetap hidup. memiliki tingkah laku yang khas dan
Jenis ternak yang paling spesifik. Tingkah laku ini merupakan
menyumbangkan sebagai bahan pangan bawaan dan refleksi karakteristik spesies
sumber gizi terbesar adalah ternak ternak tersebut yang dapat
ruminansia terutama ternak sapi. Ilmu membedakannya dengan ternak lain.
pengetahuan tentang ruminansia baik Tingkah laku khusus yang dimiliki spesies
mengenahi prinsip pemeliharaan secara ternak tidak akan berubah oleh proses
teoriitis ataupun praktis, serta ilmu tentang belajar meskipun semua sifat bawaan
produksi, reproduksi, genetik, teknologi lainnya dapat berubah.
hasil produksi (daging, susu) dan Ethologi sebagai ilmu tingkah laku
pemasarannya sudah bisa dimengerti hewan kedudukannya saling berkaitan dan
tetapi sedikit sekali yang memahami berhubungan dengan ilmu-ilmu lain seperti
tentang tingkah laki dari jenis ruminansia fisiologi, genetika, zoologi, dan psikologi.
ini. Sehingga masih ada masalah Ethologi dapat memberikan studi secara
sederhana yang belum bisa teratasi lebih komprehensif mengenai tingkah laku
karena kurang paham tentang tingkah laku hewan. Di bidang peternakan, ethologi
ternak ini. berguna dalam memudahkan penanganan
Strategi apa yang belum diterapkan ternak yang dipelihara agar dapat
secara intensif oleh peternak yaitu meningkatkan efisiensi usaha.
mengembangkan, mensosialisasikan,

135
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

B. Perilaku dasar ternak ruminansia bersarang misalnya pada burung.


Perilaku dasar pada hewan seperti Tingkah laku ini sering menyebabkan
makan, minum, tidur, istirahat, aktivitas berkumpulnya hewan di suatu tempat.
seksual, eksplorasi, latihan, bermain, Keadaan sosial alami kebanyakan ternak
ekplorasi, aktivitas melarikan diri, yang telah dipelihara mempersiapkan
pemeliharaan dan sebagainya sangat mereka untuk membentuk kelompok
penting untuk diketahui dalam rangka dalam lingkungan mereka pilih sebagai
untuk memenuhi kebutuhan dan memberi tempat yang nyaman bagi
rasa nyaman serta aman terhadap diri kebutuhannya.
mereka. Kondisi dimana perilaku dasar Pada domba dan kambing
tersebut tidak terpenuhi akan berdampak diperlihatkan dengan tingkah laku
pada kinerja dan produktivitas dari hewan. bergerak kearah pohon, ke dalam
Beberapa perilaku dapat merugikan peserta didik, berkumpul bersama untuk
kesehatan dan produksi bahkan jika menjauhkan dari lalat-lalat. Saling
penyebab perubahan perilaku semakin berdesakan pada keadaan iklim yang
meningkat maka secara tidak langsung sangat dingin, membuat lubang dari
dapat menyebabkan kerusakan sehingga tanah dan terlentang. Sedangkan ternak
kembali perlu ditekankan tentang sapi merupakan ternak yang sangat
pentingnya memahami perilaku normal mudah beradaptasi dengan
sapi sebagai indikator untuk mengetahui lingkungannya karena sapi bisa
respon perilaku umum. Kondisi yang mempertahankan suhu tubuhnya
menghambat perilaku dasar memaksa dengan panas maupun suhu dingin,
menciptakan suatu penggiatan atau sehingga perilaku Shelter –seeking
intensifikasi untuk mengatasi hal tersebut. tidak begitu tampak.
3. Investigatory (penyidikan)
C. Istilah-istilah dalam ilmu Tingkah laku Hal ini merupakan kharakteristik yang
ternak penting dari beberapa species ternak
1. Ingestif. untuk memudahkan mereka melihat
keadaan bahaya atau menemukan
Ini mempunyai arti yang lebih luas
temannya. Sebagai contoh dua ekor
daripada sekedar makan. Seperti halnya
anjing yang bertemu akan menjilati
ternak mammalia yang masih muda
sesamanya termasuk menjilati anusnya
yang mendapatkan makanan dalam
masing-masing. Para peneliti
bentuk susu cair. Pada domba dan
seharusnya pula juga mempunyai
kambing, ingestif diperlihatkan pada
diagram khusus untuk jenis tingkah laku
Tingkah laku merumput, memakan
tersebut.
tunas-tunas, mengunyah, menjilati
garam, minum, menyusui, mendorong Pada kambing dan domba
dengan hidung. diperlihatkan dengan perilaku
mengangkat kepala, mengarahkan mata,
2.Shelter –seeking (pencarian tempat
telinga dan hidung kearah gangguan.
berteduh)
Mencium benda atau mencium domba
Beberapa jenis mammalia memilih dan kambing yang lain. Sedangkan
keadaan lingkungan yang optimal bagi investigative behavior pada sapi potong
dirinya, misalnya berteduh dibawah ditunjukan dengan sifat tergolong
pohon apabila udara terlalu panas atau agresif saat baru saja didatangi.
dingin. Lebih menyukai beberapa jenis Kepalanya akan mendongak untuk
pohon-pohonan tertentu untuk

136
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

melihat siapa yang datang dan dimanfaatkan untuk menandai aktivitas


meninggalkan aktivitas makannya, lama- seksual, misalnya ternak betina jongkok
kelamaan saat dielus kepalanya dia akan waktu kencing, dan dapat juga
lebih tenang. Ternak sapi mempunyai dimanfaatkan untuk menandai daerah
sifat mudah stress dan hal ini yang kekuasaannya (misal pada anjing
menyebabkan sapi selalu dalam kondisi dengan air kencing) dan merupakan dan
waspada . bagian komunikasi antara temannya.
4. Alelomimetik Tingkah laku eliminatif pada domba dan
kambing ditunjukkan dengan posisi
Alelomimetik merupakan suatu
kencing yaitu membungkukkan
kecenderungan untuk terbang atau
punggung atau membengkokkan kaki
berkelompok dan terikat dalam tingkah
pada anak domba jantan.
laku yang sama dalam satu satuan
waktu. Ciri ini merupakan kharakteristik Pada sapi, perilaku eliminatif
hewan dengan tingkat sosial yang tinggi ditunjukkan dengan cara mengangkat
seperti hewan didomestikasi. ekor keatas serta kaki belakang akan
dilebarkan sedikit lalu mengeluarkan
5. Agonistik
kotoran setelah itu mengibaskan
Agonistik mempunyai arti yang cukup ekornya. sedangkan pada proses urinate
luas meliputi menonjolkan postur, yaitu dengan cara yang hampir sama
melakukan pendekatan, menakut- namun kaki belakang agak di tekuk
nakuti, dan berkelahi. sedikit. Pada saat mengeluarkan urine
ataupun kotoran maka ekor sapi akan
otomatis naik.
7. Epimelitik (care-giving) dan etepimeletik
(care- soliciting).
Perlu dicatat bahwa pada kebanyakan
mammalia terlihat jelas adanya Tingkah
laku keindukan. Pada ternak domba dan
kambing, care giving ditunjukkan
Gambar 8.1 Perilaku agonistik pada domba dengan menjilati dan menggigit
Sumber. Wikimedia (2009)
membrana placenta pada anak.
Agonistik meliputi seluruh Tingkah Membungkukkan punggung untuk
laku yang ada hubungannya dengan memberi kesempatan anak menyusu,
agresivitas, kepatuhan, dan pertahanan. mencium anak domba mulai dari ekor.
Agonistik berasal dari kata latin yang Mengembik atau berteriak pada ternak
berarti berjuang. dewasa bilamana dipisahkan dari
Pada kambing dan domba Tingkah kelompoknya.
laku agonistik diperlihatkan dengan 8. Boddy care behavior
mencakar, menanduk, mendorong
Boddy care terbagi atas tiga sifat , yaitu:
dengan bahu. Lari bersama dan
menerjang (menendang dan berkelahi, a. Grooming yaitu usaha membersihkan
melarikan diri, menanduk) diri ditunjukan dengan cara
mengibaskan badan dan
6. Eliminatif
menggosokan badan pada dinding
Meliputi kencing dan buang kotoran kandang. Jadi perlu menyiapkan
yang berbeda-beda antara species dan kandang dengan dinding yang sedikit
jenis kelamin. Hal ini dapat kasar dan tak menyakitinya kita juga

137
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

perlu memerhatikan kandangbila ada memang terdapat lubang yang muat


dinding tajam atau paku di dinding. untuk dimasuki. Sikap grouping tampak
b. Thermoregulatory yaitu usaha untuk saat mereka berkomunikasi dan saling
mempertahankan suhu tubuh untuk bergerombol.
mencapai rasa nyaman 12. Home range
9. Comfort seeking (Mencari Kenyamanan). Home range merupakan suatu daerah
Ditunjukan dengan cara saling menjauh bagi hewan-hewan pengembara tetapi
dari kerumunan, bersandar dan duduk bagi hewan tersebut tempat ini
disamping dinding tersebut. Kambing merupakan tempat yang tidak perlu
muda lebih suka beraktifitas. dipertahankan.
Seksual atau reproduksi Merupakan 13.Teritorial
Tingkah laku yang beragam yang
Teritorial merupakan suatu daerah
diperlukan sebelum kopulasi terjadi.
yang akan dipertahankan oleh hewan-
10.Bermain hewan lain dari species dan jenis
Bermain merupakan Tingkah laku kelamin yang sama yang melintasi
yang sering terlihat pada ternak yang daerah tersebut.
masih muda dan sehat ini dapat 14.Daerah pribadi
dimanfaatkan dalam proses
Seekor hewan juga menjaga daerah
mempelajari beberapa kejadian yang
sekitarnya ysng disebut dngan darah
berguna kelak pada saat mereka dewasa.
pribadi (personal space). Jika daerah ini
Pada ternak kambing dan domba,
dilanggar, hewan tersebut akan
Tingkah laku bermain ini ditunjukkan
memperlihatkan Tingkah laku
dengan cara sebagai perikut.
agresifnya atau menyerang atau paling
a. Bermain seksual : menaiki/ dinaiki oleh tidak memperlihatkan tingkah laku
yang berkelainan jenis kelamin; menyerang secara submisif, bergantung
b. Bermain agonistik : bermain sambil pada tingkat dominasinya dalam
saling menerjang; kelompok tersebut. Daerah ini tidak
c. B e r m a i n a l e l o m i m e t i k : b e r l a r i perlu sama jauh dari sluruh tubuh tetapi
bersama; biasanya dimulai dari kepala . Daerah
pribadi ini bisa dianggap sebagai jenis
d. “gambolling” : meloncatat sambil
daerah perjalanan yang bergerak
mengangkat kaki dan berputar
bersama hewannya.
diudara bersama-sama; dan
15.Flight distance
e. “game playing”: meloncat bersama dia
atas batu karang atau kayu yang Daerah ini merupakan daerah tempat
roboh. hewan bergerak bila didekati oleh
predator atau orang yang
11.Grouping behavior
menanganinya. Gerakan terpaksa ini
Grouping behavior atau sifat terjadi apabila seorang mendekatinya
berkelompok. Pada domba grouping sampai jarak tertentu (fligh distance)
behavior sangat nampak, mereka dari ternak tersebut. Karena kebanyakan
bergerombol antara domba satu dengan hewan sangat peka terhadap arah
yang lain, dan saling mengendus seseorang atau anjing yang sudah
meskipun tertutup oleh sekat – sekat dilatih mendekati hewan tersebut.
dinding, bahkan anak domba yang Peternak yang terampil akan
berukuran tubuh kecil berlarian dari menggunakan pengetahuan ini utuk
kandangsatu kekandanglain, yang

138
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menggiring ternaknya secara mudah satu atau keduanya dari cara-cara


dari satu tempat ke tempat lain. pertemuan tersebut.
D. Menerapkan Tingkah Laku Reproduksi pada 2. Penyerentakan rangsangan
Budidaya Ternak Ruminansia Apabila teman kawin telah diketahui,
Reproduksi dikontrol oleh faktor masih terdapat satu tahapan rangsangan
internal dan eksternal. Terdapat tanda – seksual yang penting sebelum
tanda yang ditunjukkan oleh seekor ternak terjadinya perkawinan yang berhasil. Hal
yang siap untuk kawin. Baik lawan jenisnya ini disebut proses sinkronisasi untuk
ada disekitar ataupun tidak. Diantaranya jantan dan betina dan kesiapan dalam
pada kelompok sapi, yang merupakan diri ternak tersebut menjadi rangsangan
kelompok ternak dengan nafsu seksual eksternal untuk membantu proses
yang aktif atau disebut SAG = Sexual Active perkawinan.
Groups, sapi betina menaiki betina lainnya. a. Secara fisiologis
Contoh tanda - tanda lainnya adalah bau
Ternak betina harus dalam keadaan
kambing jantan yang disebabkan oleh
berahi dan jantan siap untuk kawin.
percikan air kencing dan semen di
Dalam hal ternak dari daerah sub
badannya, bau skresi wax pada wool
tropis perubahan panjangnya hari
domba jantan pada periode kawin, sekresi
terang adalah suatu penghambat
androstenol dan androstenon dari kelenjar
untuk membawa ternak ke dalam
air liur babi jantan, pengangkatan kaki
musim kawin.
oleh anjing jantan dan termasuk
pemberian tanda - tanda pada daerah b. Rangsangan seksual
kekuasaannya) bersama-sama dengan Semua aktivitas yang diperlihatkan
pemberian tanda bagi kehadiran anjing oleh ternak tersebut akan mencapai
betina dalam keadaan berahi yang puncaknya dengan kawin. Ternak
ditunjukkan oleh seringnya kencing jantan mendekati lawan jenisnya
selama berahi. dengan cara agresif. Jadi, rangsangan
1. Identifikasi rangsangan seksual mendorong jantan untuk
kawin dan bukan untuk
Terdapat juga tanda - tanda yang khas
memperlakukan betina sebagai
apabila pada saat siap kawin terdapat
lawan. Sementara ternak betina
lawan jenisnya. Ternak juga perlu
didorong untuk diam atau siap untuk
mengetahui apakah lawan jenisnya
dirangsang serta dikawini dan bukan
cocok untuk teman kawinnya. Jadi, perlu
untuk bercanda. Akhirnya hasil
untuk menentukan jenis kelaminnya
rangsangan seksual pada jantan dan
apakah jantan, betina atau netral dan
betina menunjukkan aktivitas dalam
apakah lawan jenisnya itu dapatdan siap
pertautan atau penyatuan tubuhnya
untuk kawin.
dan berada tetap pada posisi kawin
Beberapa jenis ternak menjumpai yang diperlukan untuk berhasilnya
seekor ternak yang asing baginya lewat kopulasi.
pertemuan antara muka dan muka,
misalnya hidung dengan hidung,
contohnya pada babi dan kucing. Yang
lainnya lewat pertemuan antara kepala
dan ekor atau perut bawah, contohnya
pada anjing, sapi, domba dan kambing.
Sementara kuda dapat melakukan salah
Gambar 8.2 Pelipatan bibir atau flehmen pada domba
sumber https://rollingharbourlife.wordpress.com

139
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Pelipatan bibir atau flehmen adalah dikawini. Apabila ternak betinanya


satu diantara beberapa respon yang diganti, maka akan menunjukkan
sering diperlihatkan selama periode perhatian pada betina yang baru
perangsangan seksual pada ungulata. tersebut. Ini merupakan sifat
Waktu flehmen, kepala diangkat dan pejantan yang cenderung
dijulurkan, bibir atas dilipat ke atas menyebarkan kesenangan atau
dengan mulut sedikit terbuka. Respon sprmatozoa kepada beberapa
flehmen yang dilakukan pejantan ini betina dari pada hanya kepada
adalah untuk menentukan apakah satu ekor betina.
betina dalam keadaan berahi 3. Siklus berahi (estrus atau berahi) pada
Dalam keadaan digembalakan di ternak ruminansia
padang rumput, domba jantan akan Pada dasarnya siklus berahi diatur
mencium domba betina pada daerah oleh oleh keseimbangan antara hormon-
sekitar anus. Respon yang normal hormon steroid dan protein dari ovarium
yang ditunjukkan oleh betina adalah dan hormon-hormon gonadotropin dari
kencing. Ternak jantan kemudian hipopisa anterior. Progesteron
mengadakan flehmen, mungkin mempunyai suatu pengaruh dominan
sebagai suatu tanda adanya terhadap siklus berahi.
penciuman bau badan dengan organ
Siklus estrus terdiri atas beberapa
vomero-nasal (organ jocobson).
periode yaitu :
Organ ini adalah penerima bau
a. Estrus/ berahi
yang berbentuk sepasang saluran
buntu yang terletak diantara rongga Periode ini dapat ditandai dari
hidung yang terletak diantara rongga tingkah laku hewan yang
hidung dan dihubungkan ke atas bersangkutan, seperti: berusaha
langit-langit mulut terus ke pusat menunggangi sapi lain, Vulva
penglihatan di otak. Feromon dalam membengkak dan keluar lendir yang
air kencing dijadikan tanda oleh jernih yang biasanya melekat pada
ternak jantan akan adanya betina bagian pantat atau flanks. Aktivitas
dalam keadaan berahi. Flehmen fisik meningkat pada hari berahi, sapi
adalah suatu tanda yang dapat dilihat keliatan gelisah ingin keluar kandang.
dari pengujian air kencing. Melenguh-lenguh dan pangkal ekor
terlihat sedikit terangkat Pada sapi
a. Kopulasi
betina dara, pada waktu berahi sering
Kopulasi adalah penempatan terlihat vulvanya bewarna sedikit
spermatozoa ke dalam organ kemerah-merahan.
reproduksi betina untuk
Pada sore hari lama berahinya lebih
membuahi sel sel telur. Pada ternak
lebih panjang sekitar 2-4 jam. Saat
mammalia, Tingkah laku betina
terjadinya ovulasi bila dihubungkan
yang bergerak terus sehingga
dengan berahi, pada sapi adalah 10-12
pejantan tersebut dapat melakukan
jam sesudah akhir berahi, pada domba
kopulasi dengan baik.
pada pertengahan akhir berahi, pada
Pada beberapa jenis ternak telah babi sekitar pertengahan berahi dan
ditemukan bahwa ternak jantan pada kuda satu sampai dua hari
yang merasa lelah sementara sebelum berahi berakhir.
setelah perkawinan dan tidak lagi
b. Metestrus (Post-estrus)
terangsang oleh betina yang telah

140
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Periode inipeserta didik dengan Periode ini dimulai dari saat


tidak terlihat atau telah terhentinya beregrasinya corpus luteum sampai
berahi. Sel-sel granulosa folikel hewan benar-benar berahi. Pada saat
dibagian bekas ovum yang berevolusi ini hewan telah memperlihatkan tanda
tumbuh dengan cepat membentuk - tanda berahi, tetapi belum bersedia
corpus luteum (corpora klutea pada untuk melakukan kopulasi. Hal ini
hewan yang multipel ovulasi) dibawah mungkin disebabkan karena kadar
pengaruh LH dari Adenohypophysa. estrogen yang dihasilkan oleh folikel
Corpus luteum yang terbentuk belum cukup untuk memalingkan
menghasilkan progesteron, yang kehendak betina untuk menerima
menghambat sekresi FSH. Akibatnya hewan jantan. Perubahan alat kelamin
pematangan folikel tertier menjadi bagian dalam, terlihat pada
folikal de Graaf terhenti. Pada saat ini ovariumnya, dimana terjadi
terjadi perubahan pada uterus untuk pertumbuhan folikel yang cepat sekali
menyiapkan diri memelihara dari folikel tertier menjadi folikel de
perkembangan embrio. Pada sapi Graaf. Uterus dan oviduct tebih banyak
selama awal metestrus kadang- mengandung pembuluh darah dari
kadang terlihat pendarahan pada biasanya. Kelenjer-kelenjer
(haemorrhagi). Pendarahan ini endometrium tumbuh memanjang,
disebabkan karena pecahnya kapiler cervix mulai rilex dan kelenjer-
yang sangat hiperhaemis pada lapisan kelenjer lendir mulai bereaksi.
epitel dinding uterus akibat Sedangkan berdasarkan kadar
penurunan estrogen. hormon yang dihasilkan oleh ovarium,
c. Diestrus beberapa ahli reproduksi membagi
Periode dietrus adalah periode siklus berahi atas 2 fase yaitu:
terpanjang diantara keempat periode 1)Fase Estrogenik (fase folikel). Fase
siklus berahi. Periode ini terjadi pada ini menggabungkan fase proestrus
hari kelima pada sapi, pada babi dan dan estrus.
domba hari keempat, dan hari 2)Fase Prostegenik (fase luteal)
kedelapan pada kuda. Dalam periode
Fase ini menggabungkan fase
ini corpus luteum sudah berfungsi
Etestrus dan diestrus
sepenuhnya. Endometrium menebal,
kelenjer dan urat daging uterus Siklus berahi pada setiap hewan
berkembanmg untuk merawat embrio berbeda antara satu sama lain
dari hasil pembuahan untuk tergantung dari bangsa, umur, dan
pembentukan plasenta. Bila memang spesies. Interval antara timbulnya satu
terjadi pembuahan keadaan ini periode berahi ke permulaan periode
berlanjut sealama kebuntingan,dan berikutnya disebut sebagai suatu
corpus luteum tetap bertahan sampai siklus berahi. Siklus berahi pada
terjadi kelahiran, dan corpus lutemnya dasarnya dibagi menjadi 4 fase atau
dinamakan corpus luteum gravidatum. periode yaitu ; proestrus, estrus,
Bila tidak terjadi pembuahan, corpus metestrus, dan diestrus. Berikut ini
luteum akan beregrasi. Pada sapi adalah keadaan korpus luteum dan
regresi corpus luteum terjadi pada hari folikel pada ovarium sapi selama
ke-16 atau 17 siklus berahi. siklus estrus.
d. Proestrus 4. Tingkah laku reproduksi pada ternak
domba

141
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Di daerah tropis domba mengalami d. berdiri diam


musim berkembang biak sepanjang Gerakan ekor ke samping waktu
tahun. Sedangkan di negara-negara sub dikibas-kibaskan merupakan suatu
tropis musim berkembang biak terjadi respons untuk membantu memasukkan
pada saat hari terang yang pendek. penis. Apabila domba betina pergi
Siklus berahi berkisar 17 hari (variasi meninggalkan pejantan, ini
antara 16 – 20 hari). menunjukkan bahwa betina tidak dalam
Tanda - tanda umum dari domba keadaan berahi.
jantan nampaknya adalah feromon Domba betina muda sering
yang terdapat pada lemak yang keluar memperlihatkan suatu pola yang
dari kulit dan bulu wool domba. Pada kurang sempurna pada respons
domba betina tidak didapati tanda – perkawinan dan tidak mencari pejantan .
tanda umum seperti pada sapi betina Pada suatu penelitian didapatkan
untuk mendeteksi berahinya. Tetapi bahwa pada beberapa domba muda
domba betina dalam keadaan berahi yang telah mencapai pubertas dan
tidak seharusnya tidak aktif. ovulasi ketika dinaiki oleh pejantan
Tingkat dominansi memegang menjatuhkan diri dan tidak bisa dikawini,
peranan penting dalam keadaan kawin di atau berdiri siap untuk dinaiki dan
kandang. Sedangkan dalam keadaan dikawini tetapi belum ovulasi.
dilepas, pejantan yang subordinat Domba jantan muda terampil dan
dapat mengawini betina dalam jumlah kawin dengan frekuensi tinggi tetapi
yang sama. Beberapa peneliti telah hanya beberapa ekor betina yang
menyelidiki pembentukan satu bunting. dalam hal ini tingkah laku
kelompok betina tertentu dari domba seksual lebih dulu terjadi daripada
betina berahi di sekitar pejantan yang perkembangan fisiologi produksi
dominan. Domba betina berahi tidak spermanya. Berlawanan dengan hal itu ,
selalu berhubungan dengan domba juga terbukti bahwa sejumlah domba
jantan dominan dan pada saat betina jantan muda yang tidak mau mengawini
bergerak keluar daerah padang (non-worker) walaupun mereka
(audience area) pejantan dominan maka mempunyai kualitas semen yang baik.
domba betina akan dikawini oleh
5. Tingkah laku reproduksi pada ternak
pejantan subordinat. dalam keadaan
kambing
tertutup, pejantan yang dominan
menghalang-halangi pejantan Kambing sering diklasifikasikan sama
subordinat untuk kawin walaupun dengan domba sebagai satu species.
pejantan dikandangkan pada kandang Tetapi tingkah lakunya sangat berbeda.
terpisah. Kejadian ini dikenal dngan Siklus berahi pada kambing setiap 19-
istilah “pengaruh pemirsa” (audience 21 hari dengan lama berahi 1 sampai 3
effect). Respon tingkah laku dalam jarak hari.
dekat dari betina dewasa yang Tanda - tanda umum kambing jantan
merangsang pejantan untuk aktivitas adalah penyebaran air kencing pada
selanjutnya antara lain adalah sebagai bulunya. Kambing jantan mengeluarkan
berikut. suatu percikan air kencing dengan
a. menoleh kebelakang tekanan tinggi dari penis yang tegang
sepanjang perut, dada dan bahu dan
b. mencium skrotum pejantan
menuju ke dagu. Kambing jantan
c. mengibaskan ekor membungkukkan badan dan melipat

142
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

satu kaki belakang untuk memudahkan dari timbulnya berahi.


percikan air kencingnya ke arah mulut, Pejantan yang paling dominan dalam
kerongkongan serta dagu dan/ kelompok akan melakukan hampir
membungkukkan badan dan melipat seluruh perkawinan. Dalam satu
kedua kakinya. kelompok kambing liar yang diamati,
Domba jantan tidak melakukan hal pejantan yang paling dominan dan
seperti ini walaupun mereka juga bisa tertua dalam kelompokmelakukan
mencium sangat tajam.Kambing juga hampir semua perkawinan. Dia dapat
mempunyai kelenjar dengan bau khusus mengawini 3 ekor kambing betina berahi
dekat tanduk dan satu kelenjar pada sebanyak 12 kali sementara pejantan
ekornya. yang lebih muda mengawini hanya satu
Kambing jantan memamerkan diri kali
dengan badan yaitu dengan mengangkat 1. Tingkah laku reproduksi pada sapi
kepala tinggi sekali diatas kepala atau Sapi termasuk ruminansia besar
punggung betina, leher dipanjangkan yang berbulu. Siklus berahinya antara
dan hidung dilengkungkan ke arah tanah 18 s.d. 24 hari, yang mengembara
dan jantan mengikuti gerakan betina. pada daerah yang luas di padang
Bulu leherdan pundak didirikan. rumput. Mereka merumput pada
Pejantan banyak mengembek selama daerah-daerah yang lebih luas
perangsangan seperti yang dilakukan dibandingkan dengan kelompok
betina berahi. Pejantan tetap menaruh domba yang kompak. Jadi sapi
kepalanya agak kebawah, mendatar dan memerlukan suatu sistem penglihatan
sering diputar. Mereka mungkin juga yang lebih luas.
membuat lubang ditanah atau
Sapi betina yang sedang berahi atau
menendang ke tanah di depan betina
mendekati waktu berahi atau
tanpa mengganggu betina atau
mendekati waktu berahi yang berada
mengeluarkan lidah sementara
dalam satu kelompok dan saling
membuat suara mengembek yang lebih
menaiki sesamanya. Hal ini
rendah.
dijadikanpeserta didik oleh sapi
jantan, yang melihat dari jarak
tertentu, bahwa terdapat beberapa
betina yang sedang berahi dan
pejantan bergerak mendekati sapi
betina ke daerah tersebut untuk
kawin.
Penggunaan “ pewarna ekor”
Gambar 8.3 Tingkah laku reproduksi pada kambing untuk mendeteksi berahi telah mulai
Sumber http://www.ternakpertama.com/2014 digunakan. Cat luminous dioleskan
Pejantan menguji betina dengan dioleskan pada salah satu sisi ekornya.
mencium bagian dekat anus sementara Sapi betina yang dalam keadaan
betina kencing sambil bergerak. berahi akan sering dinaiki dan cat
Pejantan mencium kencing, memberikan akan kabur dari salah satu sisi
respons dengn flehmen dan kemudian ekornya. Dengan menggunakan
memutuskan apakah ia akan mengikuti metode ini kejadian berahi yang tidak
betina atau tidak. Pergerakan ekor pada dideteksi lebih rendah dari 5%. Pada
betina adalah suatu tanda yang pasti sapi yang dilepas bebas, sapi berahi

143
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

akan cenderung bergerak mendekati peternak dapat memperhatikan tanda


pejantan. - tanda Tingkah laku yang aneh.
Pada jarak dekat, penciuman Apabila peternak belum yakin
mungkin penting artinya. Ini apakah sapinya dalam keadaan berahi,
ditunjukkan oleh kenyataan bahwa akan lebih baik bila pejantan dan
anjing bisa dilatih untuk mendeteksi betina ditempatkan bersama-sama
sapi yang berahi. Tetapi sapi jantan dalam satu kandang. Jika peternak
tidak bisa mendeteksi apakah sapi tidak mengkandangkan pejantan dan
betina dalam keadaan berahi apabila betina bersama-sama karena takut
sapi betina tersebut diikat pada jarak salah diagnosa, maka banyak sapi
lebih dari satu meter. Dalam tidak akan mempunyai kesempatan
kelompok yang terdiri dari 15 ekor untuk dibuahi pada kesempatan yang
sapi betina, didapati bahwa tidak ada paling dini dan terbaik. Bila dibuahi di
sapi betina yang menaiki sesamanya, kemudian hari berarti produktivitas
tetapi dalam kelompok yang kecil ini ternak berkurang.
terdapat seekor pejantan yang dapat Rangsangan terakhir dari suatu
dengan mudah mengidentifikasi sapi- kopulasi yang berhasil yaitu diamnya
sapi betina yang sedang berahi. sapi betina itu sendiri. Pada saat
Pada peternak kecil di Indonesia dinaiki, atau sebelumnya, penis sudah
dengan jumlah ternak sapi 5 ekor atau terbuka dari selubungnya dan
kurang dan tidak mempunyai dimasukkan ke dalam vagina.
pejantan, sering menjumpai kesulitan Dorongan ejakulasi terakhir sangat
dalam mendeteksi berahi. Sapi-sapi kuat sehingga kaki belakang pejantan
betina yang sendirian, terutama sapi mungkin terangkat dari atas tanah.
yang diikat, lebih sulit dideteksi Jadi beberapa peserta didik berahi
berahinya dibandingkan yang yang terlihat pada sapi diantaranya:
dipelihara dalam kelompok, tetapi a.Melenguh-melenguh atau
beberapa sapi akan melenguh, mengeluarkan suara seolah-olah
mempunyai ambing yang penuh, memanggil pejantan;
nafsu makan kurang, memperlihatkan
b.Sering gelisah (Sapi menggerak-
pembengkakan vulva dan selama
gerakkan atau mngangkat pangkal
berahi sapi akan mengeluarkan lendir
ekor;
yang transparan dari vulva. Hal ini
menunjukkan bahwa peternak perlu c.Sering kencing sedikit seolah
memperhatikan tanda - tanda berahi terputus-putus;
seperti yang telah diterangkan diatas. d.Sering mengerak-gerakkan atau
Saat yang paling baik dan paling mengangkat pangkal ekor sehingga
teliti untuk mendiagnosis sapi berahi vulvanya terlihat jelas;
adalah selama periode merumput e.Terjadinya pembengkakan pada
atau pada tmpat latihan ketika sapi bibir vulva, biasanyapeserta didik
dalam keadaan bebas, terutama dalam warna kemerah-merahan,
satu kelompok pada satu daerah yang terjadinya peningkatan peredaran
luas. peternak dengan jumlah ternak darah didaerah tersebut, jika diraba
sedikit akan mengetahui lebih baik terasa hangat, keluar lendir bening
Tingkah laku setiap ekor sapinya dari vulva dan menggantung hingga
daripada peternak dengan kelompok jatuh dilantai kandang; dan
sapi yang besar. Dengan demikian

144
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

f. Sapi mau didekati dan diam pada tersedia dan tempatnya, periode waktu
saat dinaiki pejantan. selama pakantersedia bagi ternak, dan
7. Libido kelompok sosial ternak yang bersaing
untuk mendapatkan pakan. Tetapi,
Libido dapat ditrangkan sebagai
walaupun dalam keadaan yang terbatas dan
tingkat kemauan dan kemampuan jantan
bahkan bila ternak diberi makan secara
untuk mengawini danmenginseminasi
individu, faktor-faktor sosial
betina. Bila seekor jantan harus
mempengaruhi tingkah laku ingestif dan
memenuhi tugasnya untuk membuat
jumlah pakan yang dimakan.
sejumlah hewan betina bunting. Ia harus
memenuhi dua syarat yaitu dapat 1.Pola makan dalam keadaan
melakukan spermatogenesis dan cukup penggembalaan bebas
libido. Saat kini libido dimanfaatkan Ketika ternak diberikan pakan dalam
secara luas oleh peternak, para peneliti jumlah yang terbatas dalam waktu
dalam bidang produksi ternak, dan tertentu, mereka tidak punya pilihan
dokter hewan sbagai respons seksual kecuali memakan semua pakan yang
dari pejantan yang dipelihara. diberikan. Pada pemberian pakan secara
berlebihan (ad lib), pola makan sehari-
hari akan berkembang.
E. Menerapkan Tingkah Laku Makan (Ingestif)
Pada Budidaya Ternak Ruminansia Pada ternak ruminansia dengan
penggembalaan bebas pada daerah
Tingkah laku hewan bersifat khas untuk
sub-tropis, periode merumput terjadi
hewan tertentu. Tingkah laku pada
paling banyak ketika rumen diisi dengan
ruminansia, antara lain dapat dilihat pada
rumput yang baru dan hal ini terjadi
tingkah laku makan dan minum (ingestive
menjelang pagi sampai pagi, senja
behaviour).
sampai setelah matahari terbenam
Tingkah laku ingestif ini meliputi bukan dengan satu priode lebih singkat kira-
hanya memakan pakan solid tetapi juga kira tengah malam. Periode 24 jam
menyusui anak dan meminum pakan cair. dibagi secara jelas menjadi periode
Mempertahankan konsumsi pakan yang merumput, mengunyah dan bristirahat.
cukup untuk hidup dan suksesnya
Didaerah tropis, siklus merumput
reproduksi merupakan hal yang sangat
biasanya sebaliknya. Pada waktu tengah
penting bagi semua species ternak. Karena
hari yang panas, ternak beristirahat di
itu mengerti pola tingkat laku yang
bawah naungan atau dekat tempat air
digunakan oleh hewan untuk mencari,
dan terdapat periode merumput yang
mendapatkan, menyeleksi, dan memakan
panjang pada malam hari. Ternak
pakan penting sekali untuk berhasilnya
berhenti merumput bila ia merasa
pengembangan usaha peternakan.
kepanasan, terutama bagi ternak yang
Seleksi pakan pada kondisi berasal dari daerah sub-tropis. Di
penggembalaan bebas sangat bergantung daerah tropis, ternak yang ditempatkan
pada pola dasar tingkah laku ingestif. dalam kandangtertutup pada malam hari
Dalam keadaan dipeserta didikkan secara tanpa disediakan pakan atau air,
intensif, seperti sistem potong angkut (cut konsumsi pakannya sering menurun
and carry) yang umumnya berlaku di secara nyata, terutama pada hewan yang
Indonesia, manusia mengontrol tidak mempunyai daya adaptasi yang
kebanyakan faktor-faktor yang baik yang berasal dari daerah sub-tropis
mempengaruhi tingkah laku ingestif. Hal ini seperti sapi Friesien Holstein, yang tidak
meliputi jenis dan jumlah pakan yang

145
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

diberi pakan selama hari panas. tetapi dalam keadaan padang rumput
Secara umum, sapi meluangkan kering, berubah menjadi 14 jam)
waktunya 8-10 jam untuk mrumput, sedangkan domba di Selandia baru
tetapi mempunyai fleksibilitas yang sering merumput lebih dari 10 jam.
cukup untukmenyesuaikan waktu Semua hewan bisa juga bervariasi
merumput untuk mempertahankan dalam jumlah pakan yang dimakannya
jumlah pakan yang dimakan pada dengan mengubah jumlah gigitan per
periode banyak angin dan hujan, cuaca menit dan meningkatkan besarnya
panas ketika merumput terhenti. Mereka renggutan tersebut.
juga bisa mengatasi peningkatan 3.Perbedaan species ternak dalam
kebutuhan fisiologis dari periode akhir pemilihan pakan di padang rumput
kebuntingan dan laktasi pada beberapa
Pemilihan pakan adalah berbeda
keadaan yang berbeda.`
diantara ternak herbivora. Tetapi semua
Dalam keadaan cuaca panas dan jenis lebih suka memakan daun
lembab, aktivitas makan sapi tertinggi daripada batang atau bahan dengan
pada waktu suhu udara lebih rendah warna hijau (muda) daripada bahan
yaitu pada pagi hari. Hal yang sama telah yang kering (tua). Bila jumlah pakan
didapatkan pada ternak domba dan babi. yang tersedia berkurang, maka akan
Terdapat suatu hal yang menarik tetapi terdapat kecenderungan bahwa ternak
tidak ada pengamatan yang pasti yang menjadi kurang selektif, walaupun
mengatakan bahwa domba dan sapi bisa pakan yang terletak disekitar kotoran
meramalkan keadaan panas yang akan dan kencing tidak dipilih sebisa
terjadi dan dengan demikian mereka mungkin terutama oleh ternak sapi. Sapi
merumput lebih dini. Sapi dari daerah lebih menyenangi daun-daunan yang
sub-tropis berhenti merumput lebih lebih panjang dibandingkan dengan
dini dalam satu hari dibandingkan domba dan kambing dan hal ini mungkin
dengan tipe sapi Zebu yang mempunyai disebabkan oleh lebih besarnya ukuran
daya adaptasi yang lebih baik terhadap rahangnya. kambing yang diberikan
keadaan panas. suatu pilihan lebih suka memakan daun
2. Penyesuaian diri terhadap jumlah pakan pucuk muda dan menguliti kayu-kayu
yang dimakan tanaman atau gulma.
Waktu yang digunakan oleh ternak 4. Ternak yang diberi makan di kandang dan
untuk makan tergantung pada species kemudahan sosial dari makan.
ternak itu sendiri, status fisiologisnya Pada sistem potong dan angkut,
(seperti pertumbuhan, periode akhir peternak mempunyai kontrol yang
kebuntingan, laktasi dan juga ternak lengkap terhadap pakan apa yang
yang tidak bunting, ternak tidak laktasi dimakan oleh ternak piaraannya dan
dan ternak dewasa), serta tipe dan berapa banyak yang dimakan.
persediaan pakan. Dimungkinkan untuk memberi pakan
Iklim yang sangat ekstrim juga dengan komposisi yang seimbang,
berpengaruh. Jumlah pakan yang memotong pakan menjadi potongan
dimakan akan meningkat pada keadaan kecil untuk menghindari terbuangnya
musim dingin. Pada saat merumput pakan tersebut. Tetapi walaupun dalam
dalam keadaan kering, ternak keadaan demikian, tingkah laku ingestif
meningkatkan waktu untuk merumput ( di pengaruhi oleh tingkah laku sosial.
contohnya sapi yang merumput 12 jam Pada saat ternak diberi makan dalam

146
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kelompok, dua faktor sosial bisa Air merupakan kebutuhan utama


mempengaruhi jumlah pakan yang untuk mempertahankan kehidupan
dikonsumsi. Tingkah laku agonistik bisa ternak. Air peranan dalam mengangkut
mengurangi jumlah pakan yang zat-zat makanan ke jaringan tubuh dan
dikonsumsi oleh ternak yang tidak membuang sisa-sisa metabolisme,
dominan dan kemudian sosial bisa membantu berfungsinya dengan baik
meningkatkan jumlah pakan yang reaksi-reaksi enzim dan mekanisme
dimakan tersebut. Masalah yang pengaturan suhu tubuh. Kebutuhan air
berhubungan dengan ternak subordinat minum pada ternak sangat variatif,
yaitu tidak mendapatkan cukup pakan tergantung beberapa hal, antara lain :
yang dimakan atau tidak cukup banyaknya bahan kering yang dimakan,
mendapatkan pakan dengan kualitas banyaknya air yang hilang dari tubuh,
baik yang tidak terkontaminasi oleh spesies ternak dan keadaan ternak
kotoran dan parasit. (berproduksi atau tidak). Apabila ternak
5. Pilihan terhadap pakan kekurangan air maka akan berpengaruh
pada air yang diminum, makanan yang
Seekor ternak dapat mengntrol jumlah
dimakan, metabolisme, dan
pakan yang dimakannya dngan cara lain
produktivitas ternak.
dan bisa menolak untuk memakan satu
jenis pakan atau pakan lainnya. Ada Ikatan induk-anak terbentuk dengan
kelompok pakan tradisional yang dapat adanya panggilan / suara induk untuk
dimakan ternak dengan enak, tetapi ada menunjukkan makanan pada anak
pula beberapa pakan lain yang bernilai (maternal feeding) peran induk terbatas
gizi tinggi dan harganya murah tetapi pada proteksi dan mengajarkan
ternak tidak dapat merasakan enaknya mengenal pakan edible maupun inedible.
selama memakan pakan tersebut untuk Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
pertamakalinya. pakan ternak domba dapat bervariasi
Pakan dapat dibedakan menjadi tiga sangat besar sebelum mereka
kelompok yaitu : pakan hijauan, pakan mengembangkan suatu pola pakan yang
yang telah diproses dan disenangi ternak tetap. Masalah yang serius sering timbul
dan pakan yang tidak disenangi . pada saat satu jenis pakan yang baru
Sedangkan ransum adalah pakan yang harus diberikan secar tiba-tiba, terutama
diberikan kepada ternak selama 24 jam, dalam keadaan keurangan pakan,
pemberiannya dapat 1 kali atau misalnya pada musim kering, beberapa
beberapa kali selama 24 jam. Zat ternak memilih tidak mau menerima
makanan adalah penyusun bahan pakan pakan yang baru dan mati karena
yang umumnya mempunyai komposisi kelaparan daripada makan pakan yang
kimia yang diperlukan makhluk hidup baru.
(protein, karbohidrat, lemak, vitamin, Kadang-kadang dengan melihat
mineral dan air). Bahan pakan adalah teman dalam kelompok yang telah
segala bahan yang dapat dimakan, berpengalaman memakan pakan yang
disukai, dapat dicerna sebagian atau baru, dapat mmbantu ternak yang belum
seluruhnya, bermanfaat dan tidak berpengalaman untuk memakan pakan
berbahaya atau mengganggu kesehatan yang baru tersebut. Fenomena ini
makhluk hidup. Setiap pakan ternak yang disebut transmisi sosial dan tingkah laku
diberikan harus berkualitas baik yaitu makan belajar berdasarkan pegamatan.
mengandung zat-zat makanan yang Bagi ternak muda yang masih
sesuai dengan kebutuhan.

147
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menyusui, terdapat kemungkinan untuk molases), pemberianpakan yang murah


belajar mengenal bau pakan melalui air pertama kali, atau/ dan pemberian pakan
susu. Pada anak yang lebih tua yang telah tambahan pada waktu yang tidak teratur
disapih (yaitu 7 sampai 8 bulan), belajar shingga ternak tidak mempunyai
dari ternak biasa yang bukan induk pengharapan dan menunggu untuk
mereka sendiri. Jadi memberikan masa makan pada waktu tertentu adalah
perkenalan bagi ternak terhadap pakan merupakan jalan pemecahan poblem
atau suplementasi yang mungkin tersebut diatas.
diharapkan untuk dimakan dalam 6.Perilaku ingestif pada sapi dan
keadaan darurat merupakan hal yang domba/kambing
sangat berguna.
a. Ingestif pada sapi
Metode sederhana dapat digunakan
Pada sapi ingestif diperlihatkan
untuk mengecek ternak yang mana yang
dengan mengambil makanan dengan
memakan dan yang tidak memakan
menggerakkan lidahnya, serta gigi seri
pakan yang baru. Hal ini dapat
bawah yang merupakan penjepit
dikerjakan dengan menggunakan satu
makanannya dan rahang atas
tempat pakan . Pada tempat pakan ini,
menutup, rahang pada ternak akan
ternak harus menempatkan kepalanya
bergeser dari kiri ke kanan sehingga
dan menekan sepotong spons yang diisi
melumatkan pakan. Sedangkan
pewarna atau menyendut benang yang
tingkah laku minum diperlihatkan
diwarnai. Dengan teknik ini maka ternak
dengan mengunakan lidahnya dan
yang cepat menangkap pelajaran
memasukkan dalam mulutnya (tidak
dipindahkan untuk memberi
terlihat saat pengamatan). Suhu dan
kesempatan yang lebih lama dan
kelembaban dapat mempengaruhi
mengurangi persaingan bagi mereka
kehidupan sapi khususnya pada
yang lebih lambat belajar. Ternak yang
tingkah laku makan, jika suhu
lambat menangkap pelajaran
lingkungan tinggi sapi cenderung
mendapatkan beberapa pakan yang
lebih banyak minum dari pada
disenanginya untuk tetap menjaga
merumput (makan).
fungsi rumennya, sementara ternak ini
lambat memulai memakan pakan yang Ketersediaan pakan yang terbatas
baru. akan cenderung meningkatkan
perilaku sapi yang menyentuhkan
Masalah yang baru yang timbul adalah
bagian mulutnya ke benda seperti
jika pakan tambahan (suplemen) yang
tempat air, memainkan lidahnya, atau
mahal lebih disukai daripada pakan
menggertakkan giginya.
dasar yang murah. Peternak mungkin
menghendaki pakan tersebut sebagai Adapun perilaku sapi secara umum
suplementasi, tetapi ternak itu sendiri dibagi menjadi lima kategori yang
memperlakukan pakan tersebut sebagai masing-masing dijabarkan sebagai
pakan pengganti, misalnya pada saat berikut :
kurangnya rumput lapangan atau rumput 1)Merumput (grazing)
gajah yang dipotong dan lebih banyak a)Pola merumput (Stereotip)
tambahan konsentrat yang harganya (konstan)
mahal.
Berjalan melintasi padang
Pencampuran antara pakan yang enak rumput,hidung selalu dekat
dan tidak enak yang kemudian mnjadi dengan tanah pada saat
sedikit enak (misalnya urea dan

148
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

merenggut rumput, dibulat- dikenal istilah ruminasi yaitu


bulatkan lalu ditelan. Caranya : dimana hewan golongan tersebut
rumput dibelit dengan lidah, setelah memakan rumput akan
ditarik, dipotong dengan gigi memuntahkan (regurgitasi)
dengan dibantu oleh hentakan kembali rumput dari rumen dan
kepala reticulum tersebut, setelah itu akan
b)Cara merumput. rumput dibelit mengunyah (mastikasi) kembali
dengan lidah, ditarik, dipotong makanan yang telah dimuntahkan
dengan gigi dengan dibantu oleh tersebut yang dilakukan sambil
hentakan kepala istirahat, dan menelan kembali
makanan yang sudah halus
c) Sikap merumput. Berdiri dengan
dikunyah tersebut. Kelebihan dari
kepala tunduk. Pada Pedet
ruminansia adalah bisa makan lebih
k a d a n g - k a d a n g
banyak dalam waktu singkat.
berbaring.Rumput yang diambil
paling pendek ± 1,25 cm Untuk minum sendiri, perilaku ini
dipengaruhi oleh dua daktor, yaitu
d) Jarak jelajah : selama 24 jm dan
faktor dalam berupa rasa haus dan
akan bertambah apabila cuaca
faktor luar yaitu karena melihat air.
jelek, padang penggembalaan
Adapun jumlah air yang diminum
becek dan rumput jarang dan
tergantung pada : Temperature
banyak ektoparasit (kutu, caplak,
lingkungan, Kondisi makanan :
tungau)
(kadar air kurang /kering, kadar
e) Siklus merumput. Dalam 24 jam : protein, kadar garam, dan
4-5 periode merumput dan komposisi ransum, Umut
paling lama saat fajar dan senja. kebuntingan, Bangsa dan Tingkat
Dan dapat berlangsung pada laktasi.
malam hari.
Keseimbangan NaCl (garam
f) Periode merumput : jalan, lalu dapur) dalam tubuh harus
istirahat, kemudian ruminansi diimbangi dengan banyak minum
dan merumput kembali. sehingga jumlah air disekitar
2) Meranggas (Browsing) lingkungan sapi harus berlebih atau
Sapi menggunakan 40% dari lebih dikenal dengan istilah ad-
waktu makannya untuk meranggas libitum.
guna memilih tanaman yang nilai b. Ingestif pada kambing
gizinya tinggi, biasanya makan Ingestive behavior pada Kambing
bagian-bagian dari semak atau Peranakan Etawah (PE) yaitu dengan
pohon mencium pakannya lalu merenggut
3) Makan (Feeding) dengan cara mengambil makanan
Yang dimaksud dengan makan dengan menggenakan lidahnya, serta
disini adalah proses makan di dalam gigi seri bawah yang merupakan
kandang atau makan rumput segar penjepit makanannya lalu menutup
dan konsentrat (di Indonesia) atau dengan gigi atas, rahang pada ternak
hay, silage (di daerah bermusim akan bergeser dari kiri ke kanan
empat/temperate/sub-tropis). hingga melumatkan pakan lalu
Untuk ruminansia yang memiliki menelannya.
empat kompartemen lambung Kambing mempunyai kebiasaan

149
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

makan yang berbeda dengan yang lainnya.


ruminansia lainnya. Bila tidak Pada saat dewasa : kanibal, saling
dikendalikan, kebiasaan makan dapat bertengkar, patuk mematuk, berebut pakan
mengakibatkan kerusakan. Bibirnya (saat seperti ini sering muncul peck order).
yang tipis mudah digerakkan dengan Tingkah laku dasar yang berkembang pada
lincah untuk mengambil pakan. akhirnya meliputi : ingestif
Kambing mampu makan rumput yang (makan–minum), eliminatif (ekskresi),
pendek, dan merenggut dedaunan. parental (Maternal behavior), investigative
Disamping itu, kambing merupakan (keingintahuan), shelter seeking (mencari
pemakan yang lahap dari pakan yang perlindungan), allelomimetik / mimicking
berupa berbagai macam tanaman dan (berTingkah laku sama), agonistic / combat
kulit pohon. cara ternak menganbil (beradu, merupakan upaya untuk
minuman adalah dengan memasukkan mempertahankan diri)
sebagian mulutnya dalam kubangan
1. Dominasi dan hirarki
air lalu memasukkan dalam mulut dan
meminumnya. Pada semua jenis ternak yang telah
dijinakkan, adalah ternak dengan
Tingkah laku meranggas sering kali
tingkat sosial yang tinggi yang hidup
dilakukan oleh ternak kambing pada
berkelompok. Dalam kelompok ternak
saat digembalakan dan menunjukkan
yang telah terbentuk, ternak yang
tingkah laku makan dengan memanjat
berbeda mempunyai status , peringkat
pohon perdu/semak. Ternak kambing
atau posisi dalam susunan tertentu yang
lebih menyukai ramban (daun-
berbeda. Dengan kata lain ternak yang
daunan) dibandingkan dengan
dominan akan menghambat tingkah laku
rumput, sehingga untuk menyiasati
ternak yang tingkat dominansinya lebih
pola makan dalam kandang dapat
rendah (subordinat). Ternak yang
dilakukan dengan meninggikan pakan
dominan biasanya mempunyai tingkat
yang diberikan atau mengikat pakan
hidup terbaik.
dan menempatkannya pada dinding
kandang/pagar kebun setinggi 0,1-1m Ternak dominan dalam padang
dari lantai kandang penggembalaan akan berada jauh dari
manusia atau ternak lainnya. Dalam
kelompok ternak yang telah terbentuk
F. Menerapkan Tingkah laku sosial pada jauh sebelumnya terutama padang
budidaya ternak ruminansia rumput yang luas terbentuk jauh
Tingkah laku sosial merupakan tingkah seblumnya terutama pada padang
laku yang biasa dan dapat diduga yang rumput yang luas, peringkat
terjadiantara dua atau lebih individu pada kepemimpinannya terlihat, misalnya
kelompok hewan. Tingkah laku sosial pada domba, sapi dan kuda, tetapi hal ini
didefinisikan sebagai beberapa perilaku tidak ada hubungannya dengan
hewan yang disebabkan atau dipengaruhi dominansi.
oleh hewan lainnya. Sedangkan organisasi Keadaan tingkah laku dominan tidak
sosial bisa diartikan kesatuan dari individu- begitu jelas apabila banyak sumber
individu tersebut mengintegrasikan sendiri tersedia, speti misalnya dalam sistem
secara jujur dan baik dan menjadikan penggembalaan di padang rumput yang
kelompok tersendiri yang konsisten dan makanan dan air banyak tersedia. Tetapi
berdasarkan pada kebebasan dari respon hal ini akan terlihat nyata dan penting
masing-masing individu tersebut terhadap dalam keadaan berdesakan. Pada

150
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

keadaan ini ternak subordinat tidak bisa kepala,berjongkok dan menjauhkan diri)
menghindar dari ternak dominan. yang dapat mengalihkan atau
Dengan ruangan yang luas tetapi sumber mengurangi tingkah laku agrsif ari
pakan dan air terbatas atau bila jumlah ternak yang dominan. Perlu dicatat
pakan yang diberikan oleh manusia bahwa perbedaan-perbedaan dalam
terbatas dalam waktu yang terbatas tingkah laku spesifik dari stiap jenis
(selama musim kering atau musim ternak berhubungan dengan keganasan
dingin dinegara yang bermusim dingin), dan kepatuhan.
dominasi beberapa ternak akan terlihat. Perubahan komposisi kelompok yang
Dalam keadaan ini, ternak subordinat terlalu sering menyebabkan punahnya
akan menerima pakan dalam jumlah peringkat dominansi dengan
yang kecil atau pakan yang telah meningkatnya tingkah laku kegaganasan
brcampur dengan kotoran. Akibatnya , dan stress pada semua ternak karena
ternak subordinat akan mngalami susunan atau peringkat baru sedang
kelaparan atau menderita penyakit dibentuk. Menghilangkan peningkatan
parasit yang berat. Hal ini terjadi pada tingah lakuagesif misalnya pada ternak
kambing. dari kelahiran yang berbeda yang
Meskipun dominansi biasanya dikumpulkan di satu kandangsetelah
mulanya dicapai dengan Tingkah laku penyapihan tidak selalu dimungkinkan.
yang agresif, beberapa individu ternak Menempatkan seluruh ternak dalam
yang terlalu besar dan/ atau lingkungan yang baru bagi semua ternak
memperlihatkan kepercayaan diri lebih adalah lebih baik dibandingkan
besar, yang ditunjukkan dengan bentuk memasukkan seekor ternak baru ke
tubuhnya, mungkin mendapatkan status dalam kandang atau daerah kekuasaaan
dominan tanpa harus memperlihatkan ternak lainnya.
tingkah laku yang agresif sedangkan
Untuk keamanan, akirnya peternak
yang lainnya menghindar dari mereka.
yang cerdik dan mempunyai
Jika ternak diperkenalkan pada pengetahuan yang luas akan melihat
waktu yang berbeda ke dalam suatu gerakan tubuh dari Tingkah laku yang
daerah atau kelompok, maka ternak yang membahayakan, terutama pada ternak
sebelumnya telah ada di kandang yang lebih besar dan mengambil
cenderung lebih dominan daripada tindakan terbaik untuk mencegah
ternak yang baru masuk. Juga, ternak mereka melukai dirinya.
yang lebih muda yang sebelumnyalebih
2. Pengenalan dan ingatan
kecil dan dapat dikontrol oleh yang
lainnya mungkin akan tetap seperti Peringkat dan dominansi yang stabil
keadaan sebelumnya, walaupun sudah akan terjadi jika telah terjadi pengenalan
menjadi lebih besar dibandingkan yang baik terhadap sesama anggota
ternak yang lebih tua. dalam suatu kelompok. Pada beberapa
kelompok yang besar dalam keadaan
Tingkah laku patuh memiliki nilai bagi
dipeserta didikkan, jumlah anggota
ternak yang lebih lemah dan lebih
kelompok akan terlalu besar untuk
muda.Hal ini memberi kesempatan pada
melangsungkan suatu proses
mereka untuk tetap tinggal dalam
pengenalan atau pengingatan dari dan
kelompok dan brbagi sumber pakan
oleh semua anggota dalam satu
atau air. Ternak subordinat
kelompok. Sebagai contoh Seekor sapi
mmperlihatkan tingkah laku menurut
betina dapat mengenal lebih dari 100
(misalnya mrendah dan membalikkan

151
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ekor anggota lainnya dalam agonistik. Tingkah laku menjilati


kelompoknya, tetapi seekor ayam betina menjadikan ternak dapat mendekati
hanya dapat mengenal kira-kira 25 ekor ternak lainnya tanpa menimbulkan rasa
ayam lainnya. takut. Selain itu juga disimpulkan bahwa
Walau dalam suatu kelompok terlalu tingkah laku menjilati sering merupakan
besar untuk memungkinkan suatu suatu gerakan dua arah dan terlepas dari
proses pengenalan oleh seluruh anggota hubungan dominansi. Ternak
tetapi pada kelompok yang besar dan subordinat tidak perlu takut pada
stabil, Tingkah laku agresif akan temannya yang dominan. Sementara
menurun perlahan lahan. Hal ini menjilati dan frekuensi menjilati dan
memungkinkan karena anggotanya dijilati tidak bergantung pada ranking.
tinggal pada daerah yang berbeda dan dari hasil penelitian dapat ditunjukkan
terbatas, dan seluruh ternak mengenal pula bahwa tingkah lau ini merupakan
sesamanya dalam daerahnya. suatu ikatan faktor sosial yang
menyebabkan ikatan kelompok
Bila seekor ternak dipindahkan dan
didasarkan pada hubungan yang baik
kemdian dikembalikan lagi ke
dan bertentangan dengan sifat agonistik
kelompoknya, waktu yang diperlukan
ntuk mengingat dan waktu yang Tingkah laku yang mnyenangkan dan
diperlukannya untuk menjaga statusnya bersahabat ini juga didapati dalam
tanpa timbul tingkah laku agonistik yang kelompok kecil sapi perah jantan yang
baru, bervariasi.Variasinya tergantung digembalakan di padang rumput yang
pada jenis ternak dan juga bergantung sempit. Sangat mnarik membandingkan
pada status ternak tersebut. Ternak frekuensi, tidak hanya pada tingkah laku
dominan diingat lebih lama agresif, tetapi juga pada tingkah laku
menjilati dalam kelompok yang telah
3. Tingkah laku menjilat
terbentuk lama dan yang baru. Tingka
Tidak seluruh interaksi dalam satu laku menjiati merupakan hal yang sangat
kelompok ternak bertipe dominan /kalah penting dalam mengurangi ketegangan
atau agresif/ mengalah. Dalam satu dan stress.
kelompok, dengan dominansi yan tetap ,
4. Implikasi manajemen di Indonesia
dapat dilihat anggotanya saling
menjilati. Bila sekor ternak menjilati Di Indonesia, terutama pada ternak
ternak lainnya, ternak yang menjilati ruminansia kecil, yang dipelihara dalam
memiliki tingkatan sosial dibawah peserta didik-kandangkecil, ternak-
ternak yang dijilati. beberapa peniliti ternak subordinat atau ternak lainnya
mengatakan bahwa seekor ternak mungkin dicegah untuk memakan cukup
menjilati ternak lainnya untuk pakan yang berkualitas baik. Ternak
menikmati rasa asin pada lapisan kulit bunting biasanya lebih mengalah
luar ternak yang dijilatinya. walaupun kebutuhan akan pakan
meningkat. Ternak yang lebh muda dan
Dalam suatu penelitian yang
sedang tumbuh mungkin tidak
pengamatannya memerlukan waktu
beruntung apabila dikandangkan
yang lama, pada sapi Zebu yang
dengan yang lebih tua.
setengah liar dan sapi dari dataran tinggi
Skotlandia diperoleh kesimpulan yang Ternak subordinat betina mungkin
berbeda. Dari penelitian disimpulkan juga dihalang halangi untuk kawin oleh
bahwa tingkah laku menjilati ternak betina yang lebih dominan dalam
berlawanan dengan tingkah laku kandang tersebut, sehingga

152
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

mengakibatkan ternak subordinat gagal tampilan produksi, dan reproduksi


memproduksi anak. Ternak subordinat dengan beberapa tipe rangsangan dari
mungkin juga tidak mendapat lingkungan. Pada ruminansia banyak
kebebasan untuk memperhatikan yang menyebabkan stress misalnya
anaknya yang bar lahir selama periode karena kandang yang terlalu panas atau
kelahiran. Hal ini dapat meningkatkan dingin, kekurangan makanan dan air,
kematian anak. Induk-induk domba banyaknya populasi, kekurangan ruang
atau kambing betina subordinat yang gerak, penyakit dan kompetisi sosial.
baru melahirkan tidak bisa menjalin Ternak (termasuk ruminansia) yang
ikatan yang kuat dengan anaknya dan dipelihara pada kandang secara
juga dihalangi menyusui anaknya bergerombol (flocks) dengan jelas
secukupnya. terdapat perbedaan hubungan sosial
Pada pejantan yang dipelihara dalam diantaranya. Beberapa penelitian
kandang yang kecil, akan terlihat bahwa menunjukkan karakteristik tingkah laku
hanya ternak yang dominan yang dari domba, kambing dan sapi. Salah satu
mempunyai kebebasan mengawini tingkah laku sosial tersebut adalah peck
betina yangberahi. Perludicatat bahwa order atau tingkatan sosial dalam
tidak ada hubungan antara dominansi, kelompok ternak yang sejenis dimana
libido dan fertilitas atau dengan yang kuat mendominasi yang lemah.
kharakteristik produksi yang lainnya. 6. Handling Ternak
Berbeda halnya dalam keadaan
a. Tujuan Kegiatan
penggemballaan yang luas, dimana
pejantan subordinat dari beberapa Setelahpeserta didik mempelajari,
species ternak dapat kawin dengan memahami, melaksanakan tugas-
betina yang berahi sebab didaerah yang tugas kegiatan belajar ini diharapkan :
luas pejantan dominan tidak dapat 1) Mengetahui cara-cara pemindahan
mencegah kebebasan ternak betina ternak ruminansia yang benar
untuk kawin. 2) Mengetahui peraturan / perundang-
Oleh karena itu , diperlukan undangan transportasi ternak
pemisahan bermacam-macam elas 3)Mengetahui risiko-risiko yang
ternak seperti halnya ternak muda dan timbul dalam pemindahan
ternak sedang tumbuh dari ternak- /pengangkutan ternak dan cara
ternak yang lebih besar dan lebih tua. penanggulangannya
Demikian juga pemisahan ternak
4)Dapat mentaati peraturan /
betinabunting, sebelum kelahiran dan
perundang-undangan transportasi
selamperiodekelahiran. Jadi, pakan yang
ternak.
telah tersedia dipergunakan
sepenuhnya untuk produksi tidak hanya 5) Dapat melakukan penanggulangan
untuk menggemukkan ternak yang telah risiko-risiko yang terjadi saat
gemuk dengan tingkat harga pakan pemindahan ternak ruminansia.
untuk pertumbuhan dan produksi. b. Uraian Materi
5. Sosial Stress Hal-hal penting dalam pemindahan
Hal ini berhubungan dengan / pengangkutan ternak ruminansia
perubahan tingkah laku sosial dan diantaranya:
kepadatan populasi yang mungkin 1)Pemindahan atau pengangkutan
berpengaruh pada pertumbuhan, ternak ruminansia yang benar

153
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

harus memenuhi kriteria sebagai Selaku pemilik dan penjual ternak


berikut: selajutnya disebut pihak I
a) Keselamatan bagi ternak; ( PERTAMA )
b)Keselamatan bagi peternak / 2. N a m a :………..........................................
petugas; dan Umur :……………...Tahun.
c)Keselamatan bagi kendaraan Alamat :……………………...........................
sampai tujuan.
Selaku pembeli ternak selanjutnya
2)Peraturan / perundang-undangan
disebut pihak II ( KE DUA )
transportasi ternak ruminansia
harus ditaati guna mendukung Pada hari ini….....,tanggal……,bulan…….
kelancaran dalam pemindahan/ tahun………telah terjadi akad jual beli
pengangkutan yang meliputi : a. jenis ternak :……………………………
a)Surat jalan ternak/ surat b. jenis kelamin: - jantan :………...…ekor
keterangan/ berita acara jual- -betina :…………...ekor
beli ternak;
d.jumlah ternak :………...................…ekor
b) Surat keterangan bebas penyakit
e. keterangan lain:…………………...............
menular dari Dinas Peternakan
setempat; Demikian surat keterangan jual beli
ini dibuat dengan penuh kesadaraan
c) Alat angkut yang dipergunakan
tanpa paksaan dari siapapun dan
harus sesuai kapasitas dan layak
dibuat rangkap (dua) yang dipegang
jalan;
oleh masing-masing pihak untuk
d)Waktu pengangkutan harus dipergunakan sebagaimana mestinya.
dipertingbangkan agar ternak
tidak terlalu lelah diperjalanan
……………….,………………………,……
misalnya malam hari supaya
ternak tidak kepanasan;
e)Selama diperjalanan harus
melewati pos-pos pemeriksaan Pihak II ( KEDUA ) Pihak I (PERTAMA)
ternak; dan Pembeli Ternak Pemilik/Penjual Ternak
f) Selama diperjalanan harus sering
dilakukan pengontrolan keadaan
kesehatam ternak yang
(..........................) (………………………)
diamgkut.
3)Contoh surat-surat kelengkapan
ternak: b.Contoh: Surat Keterangan
Kesehatan Hewan
a. Contoh: berita acara jual beli
ternak
BERITA ACARA JUAL BELI TERNAK
Yang berpeserta didik tangan di
bawah ini :
1. N a m a :……............................................
Umur : ……………. Tahun
Alamat :………..........................................

154
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

c. Contoh : Surat Pengantar 1.Lakukan obsevasi lapangan untuk


Pengiriman Ternak ( Surat Jalan mengumpulkan informasi tentang cara
Ternak ). pemindahan/pengangkutan ternak !
2. Bacalah referensi yang mendukung dalam
kegiatan ini baik buku, majalah atau koran!
3. Lakukan diskusi bersama teman-teman yang
membahas tentang kegiatan
pemindahan/pengangkutan ternak
ruminansia!
4. Tanyakan pada fasilitator/guru pembimbing
untuk hal-hal yang belum jelas!
5. Susunlah rencana dan bukti hasil kegiatan
belajar kemudian laporkan pada guru
pembimbing/fasilitator!

4) Risiko yang sering timbul selama


pemindahan/pengangkutan ternak
ruminansia, baik pada ternak, 7. Menangani Ternak Ruminansia
petugas maupun alat transportasi a. Tujuan Kegiatan
dan cara penanggulangannya: Setelahpeserta didik mempelajari,
Risiko yang sering timbul Cara Penganggulangannya
memahami dan melaksanakan tugas-
tugas kegiatan belajar ini diharapkan :
1. Pada ternak : 1. Pada ternak harus :
1)Mengetahui bagian-bagian tubuh
a.kelelahan a.dikontrol ternak ruminansia .
b.loncat dari kendaraan b.diberi makan 2)Mengetahui cara menuntun ternak
c.kelaparan/ kehausan c.diberi minum ruminansia
d.tercekik d.diberi waktu istirahat 3)Mengetahui cara mengikat ternak.
4)Mengetahui cara menimbang /
e.kematian
mengukur bobot ternak ruminansia
2. Pada peternak / petugas : 2. Pada peternak / petugas : 5)Mengetahui cara menpeserta didiki
a.tertanduk a.berhati-hati / penomoran ternak
b.terinjak b.mengikuti prosedur 6)Mengetahui cara mengangkat /
c.terseret keselamatan kerja
menaikan ternak keatas kendaraan
7)Mengetahui hal-hal yang perlu
c.melakukan penanganan
dicatat saat pemindahan ternak.
secara aman 8)Dapat menunjukan bagian-bagian
3. Pada alat transportasi : 3. Pada alat transportasi : tubuh ternak
a.mogok a.harus layak jalan
9)Dapat menuntun ternak ruminansia
10)Dapat melakukan pengikatan
b.tertahan petugas b.surat-surat kendaraan
ternak
berwenang terjadi lengkap 11)Dapat menimbang / menebak
kecelakaan c. Pengemudi hati-hati / bobot ternak ruminansia
pengalaman 12)Dapat menpeserta didiki /
menomori ternak ruminansia
13)Dapat mengangkat / menaikan

155
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ternak ruminansia keatas yang jinak cukup dengan


kendaraan mencengkram dagu bagian bawah
14)Dapat melakukan pencatatan dekat mulut pakai tangan kanan dan
ternak yang dipindahkan / diangkut. tangan kiri memegang erat
b. Uraian Materi tanduk/telinga, kemudian tuntun
Uraian materi menangani ternak ketempat yang dikehendaki.
ruminansia ini tidak dibahas secara
luas , mencakup seluruh kegiatan
penanganan ternak tapi hanya
dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan erat dengan proses
pemindahan / pengangkutan ternak
ruminansia yang meliputi:
1)Identifikasi bagian-bagian tubuh
ternak ruminansia Gambar 8.5 Cara menuntun anak sapi yang jinak ( Pedet )
2) Menuntun ternak ruminansia Sumber: Dokumen Penulis

3) Mengikat ternak ruminansia 2)Menuntun sapi dewasa yang jinak


4) Menimbang/menebak bobot ternak Untuk menuntun sapi dewasa
ruminansia yang jinak bisa dilakukan tanpa
5)Menpeserta didiki/pemberian menggunakan tali, yaitu cukup
nomor pada ternak ruminansia dengan memegang/ mencengkram
6)Mengangkat/menaikan ternak bagian sekat hidung ( Septum nasal
ruminansia keatas kendaraan ) dengan cara memasukan ibu jari ke
7) Melakukan pencatatan pada ternak lubang hidung bagian kanan dan
yang dipindahkan/diangkut. telunjuk ke lubang hidung bagian
Untuk lebih jelas memahami materi kiri. Kemudian tuntun ketempat
menangani ternak ruminansia akan yang kita tuju.
dibahas satu persatu berikut ini:
c. Identifikasi bagian-bagian tubuh
ternak ruminansia
Bagian-bagian tubuh ternak
ruminansia sangat penting diketahui
olehpeserta didik mempermudah
penanganan ternak. Nama-nama
bagian tubuh ternak ruminansia.

Gambar 8.6 Menuntun sapi dewasa yang jinak


Sumber: Dokumen Penulis
3)Cara menuntun sapi dewasa yang
agak galak
Menuntun sapi dewasa yang
Gambar 8.4 Bagian-bagian tubuh ternak ruminansia
memiliki temperamen agak galak
Sumber: Dokumen Penulis harus menggunakan bantuan tali
leher, kemudian diputar kebagian
d. Cara menuntun ternak ruminansia
moncong / bangus lalu kita tuntun
1) Menuntun Pedet yang jinak
ketempat yang kita tuju.
Cara menuntun anak sapi ( Pedet )

156
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

6)Menimbang / mengukur bobot


badan ternak ruminansia
Untuk mengetahui bobot badan
ternak ruminansia khususnya sapi
dapat dilakukan dengan cara :
a)Menimbang
Menimbang ternak ruminansia
Gambar 8.7 Cara menuntun sapi dewasa yang agak galak. besar harus menggunakan alat
timbang khusus yang hanya
4) Cara menuntun sapi dewasa yang
dimiliki oleh perusahaan-
galak / ganas
perusahaan ternak tertentu atau
Cara menuntun sapi dewasa yang
ditempat tertentu. Caranya
memiliki temperamen galak / ganas
ternak ruminansia digiring /
lebih susah karena memerlukan
dimasukan satu persatu kedalam
bantuan cincin penusuk hidung (
alat timbang kemudian dilihat
tendok ) selain menggunakan tali
bobotnya.
pengikat leher, bahkan mungkin
tidak cukup dilakukan oleh satu
orang petugas, memerlukan orang
lain dibelakang untuk mendorong
sapi tersebut.

Gambar 8.10 Menimbang Ternak ruminansia


Sumber: Dokumen Penulis
b) Menebak / menaksir bobot badan
ternak ruminansia
Cara ini dilakukan hanya untuk
Gambar 8.8 Cara menuntun sapi
dewasa yang galak menggunakan tendok menebak / menaksir bobot badan
Sumber: Dokumen Penulis sapi karena alat timbang untuk
5) Cara Mengikat Ternak Ruminansia mengetahui bobot badan
Mengikat ternak ruminansia sebenarnya tidak ada , maka
dapat dilakukan untuk keperluan bobot badan sapi dapat diketahui
menuntun agar ternak tidak dengan cara :
tercekik / lepas maka mengikat 1)Menggunakan Rumus Schoorl :
ternak ruminansia harus benar.
Tahapan mengikat ternak
ruminansia

Untuk menggunakan rumus ini


harus mengetahui lingkar dada
( L D ) sapi yaitu dengan cara
mengukur bagian lingkar dada
sapi tepat dibelakang kaki depan,
lurus keatas menggunakan pita
ukur dengan satuan centimeter
Gambar 8.9 Cara mengikat ternak ruminansia
Sumber: Dokumen Peulis

157
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

posisi sapi dalam keadaan berdiri Kemudian dihitung dengan


tegak lurus ( lihat gambar 8 ) rumus dibawah ini :
kemudian dihitung pakai rumus Bobot Badan (lbs)
schoorl berikut : = Lingkar Dada (inci) x Panjang Badan (inci)
300
G.
7) Memberi Tanda / Penomoran pada
ternak ruminansia
a) Lokasi Penanda/Penomoran
Pemberian tanda/ nomor pada
ternak ruminansia penting untuk
mengetahui identitas ternak,
penpeserta didikan dilakukan
pada bagian-bagian tubuh
tertentu yang tidak
Gambar 8.11 Cara mengukur lingkar dada ( L D ) menimbulkan bahaya bagi ternak
Sumber: Dokumen Penulis
dan tidak mengurangi nilai
Contoh: ekonomis kulit. Bagian-bagian
Diketahui hasil pengukuran lingkar dada tubuh ternak yang tepat untuk
sapi 178 cm, maka bobot badan sapi tersebut penandaan/ penomoran
adalah :
Bobot badan ( Kg ) = ( 178 + 22 )2
100

= 400 Kg

c) Menggunakan rumus Winter


Cara ini merupakan
pengembangan dari rumus Gambar 8.13 Bagian tubuh ternak
yang tepat untuk penandaan/penomoran
schoorl yang menggunakan Sumber: Dokumen Penulis
ukuran lingkar dada dan panjang b)Macam-macam penandaan/
badan dengan satuan inci cara penomoran pada ternak ruminansia
mengukur ligkar dada seperti (1)Menggunakan Cat
pada gambar 8 sedangkan Penandaan/ penomoran
mengukur panjang badan diukur dengan cat sebaiknya
antara siku ( humerus ) sampai mengunakan warna yang kontras
benjolan tulang tapis ( tuber dengan warna kulit / bulu, cat
ischii ) secara lurus. tidak menimbulkan iritasi pada
kulit dan ditempatkan pada
bagian tubuh yang mudah
terlihat.
(2)Penandaan/ Penomoran Telinga (
ear tag )
Penomoran / penpeserta
didikan dengan menggunakan
ear tag dilakukan secara hati-hati
Gambar 8.12 Bagian tubuh
agar tidak mengenai pembuluh
yang diukur dalam panjang badan
Sumber: Dokumen Penulis

158
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

darah besar sehingga pula dilakukan dengan


menimbulkan pendarahan dan menggunakan kalung dan gelang
waktunya tidak disaat banyak kaki yang terbuat dari karet,
lalat berkeliaran, bagian telinga plastik atau logam
yang dipasangi ear tag terlebih
dahulu diolesi antiseptik baik
sebelum maupun sesudahnya.
Ear tag biasanya terbuat dari
bahan plastik, karet atau logam
dipasang menggunakan
aplikator gun.

Gambar 8.14 Penomoran dengan kalung dan gelang kaki


Sumber: Dokumen Penulis

(5)Penandaan/ Penomoran lain


Penpeserta didikan /
penomoran dengan cara lain
dapat pula dilakukan misalnya
dengan cara:
a)Tatto
b)Cap Bakar pada tanduk
c)Ear nocth (menggunting daun
telinga)
Gambar 8.14 Penomoran dengan ear tag
d)Ear funch ( membolongi daun
Sumber: Dokumen Penulis telinga)
(3)Menggunakan Cap Bakar 8)Mengangkat / menaikan ternak
Penomoran / penandaan keatas kendaraan
dengan menggunakan cap bakar Ternak yang sudah siap diangkut
dapat berupa angka atau huruf, harus diangkat keatas kendaraan,
biasanya alat untuk cap bakar proses ini dapat dilakukan dengan
terbuat dari besi / tembaga. beberapa cara diantaranya :
Penggunaan alat ini harus a) Menggunakan derek / katrol.
dipanaskan terlebih dahulu baik Cara ini dapat dilakukan
pada api langsung atau melalui apabila tersedia alat derek /
aliran listrik, setelah betul-betul katrol pengangkat biasanya
panas kemudian ditempelkan hanya terdapat di perusahaan
pada bagian kulit yang telah ternak yang besar atau di tempat
diberi antiseptik agar tidak tertentu.
menimbulkan infeksi. Ternak b) Tempat khusus
harus betul-betul terikat kuat / Tempat ini dibuat khusus untuk
terkunci agar tidak berontak yang mempermudah menaikan ternak
dapat menimbulkan cidera pada keatas kendaraan, yaitu dengan
petugas maupun ternaknya. cara mensejajarkan permukaan
(4)Penandaan/ penomoran dengan tanah / lantai dengan permukaan
Kalung dan Gelang kaki bak kendaraan. Ternak
Penomoran/ penadaan dapat ruminansia tinggal digiring /

159
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dituntun masuk keatas kegiatan penanganan ternak ruminansia


kendaraan kemudian diikat. baik buku, koran maupun majalah.
9) Mencatat/ Membukukan 2. Lakukan diskusi yang membahas kegiatan
Catatan ini hanya berkaitan ini bersama teman-teman.
dengan kegiatan penanganan 3.Tanyakan pada fasilitator / guru
ternak saat dipindahkan /diangkut, pembimbing untuk hal-hal yang belum
agar pemindahan terkontrol jelas.
diantaranya: 4. Susunlah rencana dan bukti hasil belajar
a) Hari kemudian laporkan pada guru
b) Tanggal pembimbing/ fasilitator.
c) Bulan
d) tahun
e) Jumlah ternak
f) jenis ternak PRAKTIK
g) bobot ternak
h) nomor ternak Judul : Penanganan Ternak Ruminansia
i) nomor kendaraan Tujuan : peserta didik dapat melakukan
beberapa cara penanganan ternak
sebelum dipindahkan diantaranya:
-mengikat ternak
-menuntun sapi
-memberi tanda dengan cat
Kegiatan penanganan ternak ruminansia -memberi tanda dengan ear tag
saat dilakukan pemindahan/pengangkutan -mengukur lingkar dada sapi
memerlukan pengetahuan dan keterampilan -menebak bobot badan sapi
yang cukup agarternak selamat sampai tujuan, -menaikan ternak keatas kendaraan di
meliputi : tempat khusus
1.Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh Alat : - Pita ukur ( meteran pita )
ternak - Kuas
2. Menggiring / mendorong / menuntun ternak -Tambang besar/dadung (5 m)
ruminansia - Tang ear tag
3. Mengikat ternak ruminansia Bahan : - 1 kaleng cat
4.Menimbang / mengukur bobot ternak - 2 ekor sapi dewasa
ruminansia - 2 buah ear tag.
5. Menandai / penomoran ternak ruminansia Langkah Kerja :
6. Mengangkat / menaikan ternak ruminansia 1. Siapkan alat dan bahan
keatas kendaraan 2. Patuhi rambu-rambu K 3
7.Mencatat / membukukan kegiatan 3. Ambilah tambang dadung (besar) dan buat
pemindahan/pengangkutan tali pengikat leher
4. Pasangkan pada seekor sapi
5.Tuntunlah sapi ketempat yang telah
ditentukan
6. Ambilah satu kaleng cat dan sebuah kuas
Lakukan observasi lapangan untuk 7. Tandailah ternak ruminansia pada bagian
mengumpulkan informasi tentang cara tubuh yang tepat
penanganan ternak yang akan dipindahkan 8. Ambilah karet/plastik ear tag dan alat
1. Bacalah referensi yang mendukung dalam pemasangnya

160
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

9. Pasanglah ear tag dengan benar


10.Ukurlah lingkar dada ternak yang telah
diberipeserta didik
11.Hitunglah bobot badan ternak tersebut
dengan menggunakan rumus schoorl ?
12.Naikanlah ternak tersebut keatas
kendaraan
13.Catatlah jumlah ternak, nomor ternak,
bobot badan, jenis kelamin nomor
kendaraan dalam buku kegiatan
pemindahan/pengangkutan ternak !

PENILAIAN HARIAN
1. Mengapa surat jalan / berita acara jual beli
ternak harus dibuat ?
2. Mengapa ditempat-tempat tertentu ada
pos pemeriksaan ternak ?
3. Sebutkan risiko-risiko yang terjadi saat
pemindahan/pengangkutan ternak!
4. Bagaimana kriteria pemindahan ternak
ruminansia yang benar?

161
BAB 9
PEMBERIAN PAKAN DAN AIR MINUM

Setelah mempelajari Pemberian Pakan dan Air Minumpeserta didik mampu


memberi pakan dan air minum ternak ruminansia, unggas dan aneka ternak sesuai
kebutuhan, sehingga ternak dapat tumbuh dan berkembang optimal sesuai
dengan harapan.

Bahan-bahan pakan
ternak berdasarkan
sumber pakan dan
kandungan nutrisinya

Bahan-bahan pakan
ternak berdasarkan
bentuk fisiknya

Jenis-jenis pakan
ternak berdasarkan
bentuk dan tujuannya
Menerapkan
pemberian pakan dan
air minum pada
ternak Standar kebutuhan
pakan dan air minum

Menerapkan pola,
strategi dan frekuensi
pemberian pakan dan
air minum

Cara pemberian dan


jadwal pemberian
pakan ternak

162
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Standar Kebutuhan Pakan dan Air Minum fisiologis tubuh serta aktivitas-aktivitas
Pakan sangat penting dalam usaha lain seperti gerak.
peternakan. Sekitar 60-70% biaya usaha 2. Untuk pertumbuhan dan perkembangan
diserap oleh pakan ternak. Untuk menjamin tubuh
kelangsungan usaha, ketersediaan pakan Pertumbuhan murni mencakup
yang cukup dengan kualitas yang baik pertambahan dalam bentuk dan ukuran
menjadi sangat penting. Ternak akan jaringan pembangun seperti urat daging
menghasilkan daging atau telur jika pakan tulang, jantung dan jaringan tubuh
yang diberikan cukup dan memiliki nilai gizi lainnya, kecuali jaringan lemak. Ditinjau
sesuai kebutuhan ternak.Kebutuhan pakan dari sudut kimia, pertumbuhan murni
untuk setiap jenis ternak masing-masing berarti penambahan jumlah protein dan
berbeda. Sebagai contoh kebutuhan pakan zat-zat mineral yang tertimbun dalam
ayam ras pedaging berbeda dengan tubuh tidak termasuk lemak.Terjadi dua
kebutuhan pakan ayam ras petelur. Jumlah hal dasar dalam pertumbuhan yaitu (a)
pakan yang dibutuhkan ayam ras pedaging Pertambahan bobot badan yang disebut
relative lebih banyak dibandingkan dengan dengan pertumbuhan. (b) Perubahan
ayam ras petelur. Pakan untuk ayam ras bentuk yang disebut dengan
petelur biasanya membutuhkan konsentrat perkembangan.
buatan pabrik yang dicampur dengan
3. Untuk produksi
jagung kuning giling dan bekatul dengan
perbandingan tertentu. Pakan ternak sapi, Pakan selain dipergunakan untuk
kebutuhan pakan ternak sapi perah lebih memenuhi kebutuhan hidup pokok,
sedikit dibandingkan dengan jumlah pakan pertumbuhan dan perkembangan tubuh,
yang dibutuhkan sapi potong. pakan juga digunakan untuk produksi
daging dan lemak serta produksi air susu.
Pemberian pakan harus dilakukan secara
teratur dengan jumlah sesuai dengan 4. Untuk reproduksi
kebutuhan ternak. Kelebihan atau Pakan yang digunakan untuk
kekurangan pakan akan berdampak kurang reproduksi atau perkembangbiakan
baik bagi ternak. Sapi potong yang seperti pembentukan sel telur,
mendapatkan porsi pakan yang sedikit perkawinan, dan kebuntingan.
dengan kualitas yang terbatas akan Semua produk ternak yang berupa
menurunkan pertumbuhanberat badannya. daging, telur dan susu merupakan hasil
Pakan dan air adalah syarat utama untuk penimbunan zat-zat makanan yang
hidup, setelah oksigen. Tanpa pakan, ternak berasal dari pakan. Dalam suatu usaha
tidak mungkin bisa hidup. Pakan peternakan, pakan merupakan salah satu
mengandung zat-zat makanan yang faktor yang menentukan keberhasilan
digunakan ternak untuk beberapa usaha. Baik dan tidaknya pemberian
keperluan sesuai dengan fisiologis dari pakan akan berpengaruh terhadap hasil
tubuh ternak, yaitu : akhir dari usaha peternakan tersebut.
1.Untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok Kesalahan dalam pemberian pakan
menyebabkan ternak dapat mengalami
Untuk keperluan hidup pokok, pakan
penurunan daya tahan dan kekebalan
digunakan untuk menjaga kelangsungan
tubuh, sehingga ternak mudah
hidup, memelihara bagian-bagian tubuh
menderita berbagai macam gangguan
atau mengganti bagian-bagian tubuh
penyakit. Ternak yang terganggu
yang rusak, menyesuaikan diri dengan
kesehatannya, tentu saja tidak akan
lingkungan (suhu) dan kegiatan
memberikan hasil yang optimal, bahkan

163
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dapat mengakibatkan kematian yang Jenis kacang-kacangan memiliki


sangat merugikan. kandungan protein lebih tinggi dari
rumput-rumputan. Contoh kacang-
kacangan adalah lamtoro (Leucena
B. Jenis-jenis Pakan Ternak
pubecens), stylo (stylosantes
Pakan ternak adalah semua bahan pakan guyanensis), centro (Centrocema
yang dapat dimakan, dicerna dan diserap pubecens), pueraria phaseoloides,
oleh tubuh ternak baik sebagian maupun calopogonium muconoides dll.
seluruhnya dengan tidak menimbulkan
4. Daun-daunan
keracunan bagi ternak yang
memakannya.Pakan untuk ternak Daun-daunan yang dapat digunakan
ruminansia dapat digolongkan menjadi tiga untuk pakan ternak ruminansia misalnya
jenis, yaitu hijauan, konsentrat dan pakan daun nangka, daun pisang, daun turi,
tambahan. daun petai cina, daun gamal (gliriciade).
Ternak domba dan kambing lebih banyak
1. Hijauan
mengkonsumsi daun-daunan dibanding
Hijauan adalah satu atau campuran sapi dan kerbau.
bahan pakan yang kandungan zat
5. Limbah pertanian
makanan utamanya (protein, lemak dan
karbohidrat) rendah dengan kadar serat Limbah pertanian agak sulit
kasar tinggi. Hijauan pakan ternak diklasifikasikan sehingga
merupakan semua pakan yang diberikan dikelompokkan secara terpisah. Jenis
kepada ternak baik dalam bentuk segar yang banyak digunakan adalah jerami
maupun dalam bentuk awetannya. padi, batang pohon jagung, daun
Klasifikasi hijauan pakan ternak terdiri singkong, pucuk tebu dll. Jerami
dari rumput, kacang-kacangan merupakan limbah yang paling banyak
(leguminosa), daun-daunan tanaman digunakan untuk pakan ternak.
dan limbah pertanian. Terbatasnya lahan, nilai ekonomis dan
lain-lain menyebabkan peternak jarang
2. Rumput-rumputan
menanam rumput, tetapi banyak yang
Rumput merupakan hijauan yang mencari atau membeli limbah pertanian
disukai ternak, mudah diperoleh karena tersebut.
mudah tumbuh. Rumput lapangan,
Ditinjau dari kualitasnya, secara garis
rumput gajah (Penisetum purpureum),
besar pakan hijauan dapat dibagi
rumput Benggala (Panicum maximum),
menjadi tiga kelompok.
rumput Setaria (Setaria sphacelata),
rumput Brachiaria (Brachiaria a. Kelompok hijauan berkualitas rendah:
decumbens), rumput mexico (Euchlena Protein kasar dibawah 4% dari bahan
mexicana) merupakan jenis rumput yang kering.
banyak digunakan dalam budidaya Energi/TDN dibawah 40% dari bahan
ternak. Rumput lapangan merupakan kering.
campuran dari beberapa jenis rumput
Sedikit atau tidak ada vitamin.
yang bisanya tidak ditanam, tetapi
tumbuh liar. Rumput gajah merukan b.Kelompok hijauan yang berkualitas
jenis rumput yang paling banyak sedang:
digunakan dan ditanaman oleh peternak. Protein kasar berkisar antara 5 – 10
3. Kacang-kacangan % dari bahan kering.

164
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Energi/ TDN berkisar antara 41 – 50 % karet dan kelapa dan mempunyai


dari bahan kering. kandungan TDN yang tinggi dan
Kalsium/Ca sekitar 0,3 % dari bahan kandungan protein kasarnya (CP)
kering. antara 15-45 persen.
Kandungan vitamin A tinggi. b. Konsentrat yang berasal dari hewan
c.Kelompok hijauan yang berkualitas Konsentrat ini terdiri dari tepung
tinggi: daging, tepung tulang dan daging,
tepung darah, hasil samping
Protein kasar diatas 10 % dari bahan
pengolahan ikan seperti tepung ikan
kering.
dan ikan kecil, hasil sampingan
Energi/TDN diatas 50 % dari bahan pengolahan susu seperti bubuk susu
kering. skim, dan lemak susu. Bahan-bahan ini
Calsium/Ca diatas 1,0 % dari bahan ditandai dengan kandungan protein
kering. dan mineral yang tinggi.
Kandungan vitamin A tinggi. c. Pakan tambahan
6. Konsentrat Pakan tambahan (feed additive)
Konsentrat adalah bahan makanan adalah zat-zat tertentu yang biasanya
yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi ditambahkan kepada ransum seperti
kandungan serat kasarnya relatif rendah antibiotika,vitamin suplemen, mineral
dan mudah dicerna. Konsentrat adalah suplemen, zat-zat warna, hormon dan
bahan pakan yang tinggi kadar zat-zat obat-obat lainnya.
makanan seperti protein atau Pemberian pakan tidak hanya
karbohidrat dan kadar serat kasar berupa satu macam bahan pakan
rendah. Konsentrat mudah dicerna, tetapi dalam bentuk ransum (diet :
karena terbuat dari campuran beberapa ration) yaitu campuran bahan pakan
bahan pakan sumber energi (biji-bijian, yang diberikan kepada ternak dalam
sumber protein jenis bungkil, kacang- jangka waktu sehari (24 jam). Ransum
kacangan, vitamin dan mineral). Pakan yang tersusun dari bahan pakan murni
konsentrat dibagi menjadi dua yaitu sebagai sumber zat makanan disebut
yang berasal dari hewan dan dari purified diet. Ransum yang digunakan
tumbuhan. sebagai dasar pemberian pakan pada
a. Konsentrat yang berasal dari tanaman semua ternak (jenis dan status sama)
disebut ransum basal. Ransum yang
Konsentrat dengan energi tinggi
cukup untuk memenuhi kebutuhan
yang berasal dari tanaman Konsentrat
ternak tanpa sesuatu zat yang
ini meliputi makanan yang
berlebihan atau kekurangan disebut
mengandung tenaga yang tinggi dan
ransum seimbang (balance ration).
protein tinggi. Kelompok terbanyak
adalah biji-bijian beras, jagung, Pakan mengandung zat-zat
sorghum dan millet. Konsentrat makanan (zat-zat gizi atau nutrisi)
dengan energi tinggi ini memiliki TDN yang sangat diperlukan ternak. Zat
tinggi, kandungan protein kasar makanan merupakan komponen
menengah dan serat kasar yang dalam bahan pakan atau pakan yang
rendah, kandungan mineral bervariasi. dapat digunakan ternak apabila
Konsentrat ini meliputi kacang giling, tersedia dalam bentuk yang telah siap
kedelai, wijen, biji palm, biji kapas, biji digunakan oleh sel, organ dan
jaringan.

165
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kegemukan, bobot badan, keadaan


penutup tubuh (kulit, bulu), tingkat
produksi dan tingkat kehilangan
panas tubuhnya akibat pengaruh
lingkungan.
2)Palatabilitas
Palatabilitas merupakan sifat
performansi bahan-bahan pakan
sebagai akibat dari keadaan fisik
dan kimiawi yang dimiliki oleh
Gambar 9.1 Bahan pakan ternak
Sumber: Dokumen Penulis bahan-bahan pakan yang
7. Standar Kebutuhan Pakan dan Air Minum dicerminkan oleh organoleptiknya
Ternak Rumunansia seperti kenampakan, bau, rasa
a) Konsumsi Pakan (hambar, asin, manis, pahit), tekstur
dan temperaturnya. Hal inilah yang
Kebutuhan nutrisi untuk hidup dan
menumbuhkan daya tarik dan
produksi ternak ruminansia dipenuhi
merangsang ternak untuk
dengan memberikan pakan yang
mengkonsumsinya.Ternak
berupa hijauan dan konsentrat.
ruminansia lebih menyukai pakan
Hijauan terdiri dari rumput dan
rasa manis dan hambar daripada
leguminosa. Pakan konsentrat disusun
asin/pahit. Mereka juga lebih
dari beberapa bahan pakan semacam
menyukai rumput segar bertekstur
biji-bijian, bungkil kedelai, limbah
baik dan mengandung unsur
industri pertanian, tepung limbah
nitrogen (N) dan fosfor (P) lebih
ternak, lemak, campuran vitamin dan
tinggi.
mineral. Bahan pakan tersebut dengan
bantuan mikroba didalam perut akan 3) Selera
menghasilkan energi dan nutrisi yang Selera sangat bersifat internal,
penting untuk pertumbuhan, tetapi erat kaitannya dengan
reproduksi dan kesehatan ternak. keadaan “lapar”. Pada ternak
Tinggi rendah konsumsi pakan pada ruminansia, selera merangsang
ternak ruminansia sangat dipengaruhi pusat saraf (hyphotalamus) yang
oleh faktor eksternal (lingkungan) dan menstimulasi keadaan lapar.
faktor internal (kondisi ternak itu a) Status fisiologi
sendiri). Faktor-faktor tersebut Status fisiologi ternak
adalah: ruminansia seperti umur, jenis
1) Temperatur Lingkungan kelamin, kondisi tubuh (misalnya
Ternak ruminansia dalam bunting atau dalam keadaan
kehidupannya menghendaki sakit) sangat mempengaruhi
temperatur lingkungan yang sesuai konsumsi pakannya.
dengan kehidupannya, baik dalam b) Konsentrasi Nutrisi
keadaan sedang berproduksi Konsentrasi nutrisi yang
maupun tidak. Kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap
tersebut sangat bervariasi dan erat konsumsi pakan adalah
kaitannya dengan kondisi ternak konsentrasi energi yang
yang bersangkutan yang meliputi terkandung di dalam pakan.
jenis ternak,umur, tingkat

166
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Konsentrasi energi pakan ini kulit dan bulu/wol. Makin tinggi


berbanding terbalik dengan produk yang dihasilkan, makin
tingkat konsumsinya. Makin tinggi pula kebutuhannya
tinggi konsentrasi energi di terhadap pakan. Apabila jumlah
dalam pakan, maka jumlah pakan yang dikonsumsi
konsumsinya akan menurun. (disediakan) lebih rendah
Sebaliknya, konsumsi pakan akan daripada kebutuhannya, ternak
meningkat jika konsentrasi akan kehilangan berat badannya
energi yang dikandung pakan (terutama selama masa puncak
rendah. produksi) di samping
c) Bentuk Pakan performansi produksinya tidak
optimal.
Ternak ruminansia lebih
menyukai pakan bentuk butiran f) Kebutuhan Pakan
(hijauan yang dibuat pellet atau Secara umum kebutuhan
dipotong) daripada hijauan yang pakan hijauan (segar) bagi ternak
diberikan seutuhnya. Hal ini ruminasiaadalah 10 persen dari
berkaitan erat dengan ukuran bobot hidup. Kebutuhan zat
partikel yang lebih mudah makanan terpenuhi secara tepat
dikonsumsi dan dicerna. Oleh dan seimbang apabila jumlah
karena itu, rumput yang pakan yang dikonsumsi dapat
diberikan sebaiknya dipotong- menunjang produksi secara tepat
potong menjadi partikel yang sesuai dengan data kebutuhan
lebih kecil dengan ukuran 3-5 ternak. Sedangkan kebutuhan
cm. pakan konsentratnya adalah 1,5-
d) Bobot Tubuh 2 persen dari bobot hidup atau 3-
5 persen dari kebutuhan pakan
Bobot tubuh ternak
hijauan segar. Ternak ruminanisa
berbanding lurus dengan tingkat
yang sedang menyusui (laktasi)
konsumsi pakannya. Makin tinggi
memerlukan makanan tambahan
bobot tubuh, makin tinggi pula
sebesar 25 persen hijauan dan
tingkat konsumsi terhadap
konsentrat dalam ransumnya.
pakan. Meskipun demikian, kita
Hijauan yang berupa rumput
perlu mengetahui satuan
segar sebaiknya ditambah
keseragaman berat badan ternak
dengan jenis kacang-kacangan
yang sangat bervariasi. Hal ini
(legum).
dapat dilakukan dengan cara
mengestimasi berat badannya, Perhitungan kebutuhan pakan
kemudian dikonversikan berdasarkan bahan segar seperti
menjadi “berat badan metabolis” tersebut diatas memiliki
yang merupakan bobot tubuh kelemahan, karena setiap jenis
ternak tersebut. bahan pakan memiliki kadar air
yang berbeda-beda. Oleh karena
e) Produksi
itu perhitungan kebutuhan pakan
Pada ternak ruminansia, yang lebih akurat adalah
produksi dapat berupa perhitungan pakan yang
pertambahan berat badan didasarkan pada standar
(ternak potong), air susu (ternak kebutuhan bahan kering (BK).
perah), tenaga (ternak kerja) atau

167
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Tabel 9.1 Kebutuhan zat makanan dan bahan kering C. Cara menghitung kebutuhan pakan sapi
pada sapi potong sesuai bobot badan dan target produksi potong
Berat BK Protein
DC TD TD Ca P
Contoh Soal
Sapi ADG Kasar P N N
(%)
(kg) (%) Diketahui:
(kg) (kg) (%) (kg) (%) (kg)
200 0,60 4,40 10,80 0,31 64 2,80 0,28 0,28 Ransum untuk sapi pedaging, dengan
0,80 4,80 12,20 0,37 75 3,10 0,35 0,35 bobot badan 250 kg. ADG yang ingin
1,00 5,10 13,60 0,42 86 3,90 0,59 0,43 dicapai adalah 1 kg/ekor/hari. Pakan akan
diberikan dengan perbandingan: Pakan
250 0,60 5,30 10,50 0,31 64 3,30 0,32 0,28 hijauan 70% dan pakan Konsentrat 30%
0,80 5,70 11,10 0,37 72 3,70 0,40 0,35 Pakan hijauan berupa rumput gajah dengan
1,00 6,10 12,70 0,42 86 4,20 0,59 0,43 kadar air 85% Pakan konsentrat, dengan
kadar air 14%.
300 0,60 6,00 10,50 0,32 55 3,80 0,32 0,28
Berapa jumlah pakan yang harus
0,80 6,50 11,10 0,37 70 4,20 0,40 0,35
disediakan?
1,00 7,00 12,70 0,42 83 4,80 0,59 0,43
Jawab:
350 0,60 6,80 10,50 0,33 55 4,20 0,32 0,28
Berat Bahan Prot.
0,80 7,30 11,10 0,37 72 4,80 0,40 0,35 ADG Kering Kasar DCP TDN TDN Ca
Sapi
1,00 7,80 12,70 0,42 83 5,30 0,59 0,43 (kg) (kg) (%) (kg) (%) (kg) (%)
(kg)

400 0,60 7,60 10,50 0,33 55 4,7 0,32 0,28 250 0,6 5,3 10,5 0,31 64 3,3 0,32
0,80 8,00 11,10 0,38 72 5,3 0,40 0,35
0,8 5,7 11,1 0,37 72 3,7 0,40
1,00 8,80 12,70 0,42 86 5,9 0,59 0,43
1,0 6,1 12,7 0,42 86 4,2 0,59
450 0,60 8,20 10,50 0,34 55 5,1 0,32 0,28
0,80 8,80 11,10 0,38 72 5,7 0,40 0,35 a) Diketahui bahwa untuk sapi dengan bobot
1,00 9,40 12,70 0,41 86 6,4 0,59 0,43 badan 250 kg, dengan ADG yang
diharapkan adalah 1,0 kg/ekor/hari,
500 0,60 8,10 10,50 0,31 55 4,9 0,32 0,28 membutuhkan bahan kering 6,1
0,80 8,80 11,10 0,34 72 5,5 0,40 0,35 kg/ekor/hari.
1,00 9,50 12,70 0,38 86 6,2 0,59 0,43 Kebutuhan pakan (BK) sebanyak 6,1 kg akan
dipenuhi dari:
Sumber NRC 1984
Pakan hijauan (70%)= 70/100 x 6,1 kg =
4,27 kg (BK)
Tabel 9.2 Kebutuhan untuk Hidup Pokok dan Produksi Susu
Berat Kadar air pakan hijauan (rumput gajah)
Me TDN Protein Ca P
Badan 85%, maka kebutuhan pakan hijauan
(Kg) Kkal (kg) (g) (g) (g)
(rumput gajah) dalam bentuk segar
350 30,560 8.05 1781 62 44 adalah: 100/15 x 4,27 kg = 28,47 kg
Pakan konsentrat (30%)
400 33,300 8.79 1913 65 47
= 30/100 x 6,1 kg = 1,83 kg (BK)
450 36,190 10.24 2043 69 49
Kadar air pakan konsentrat 14%, maka
kebutuhan pakan konsentrat dalam
500 38,860 10.24 2172 72 51 bentuk segar adalah:
100/86 x 1,83 kg = 2, 13 kg
Sumber: Cullision, 1987

168
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Jadi ransum untuk sapi pedaging tersebut Pakan yang akan diberikan berupa :
terdiri dari:-Hijauan (rumput gajah)=28,47 Jerami padi = 15 kg/ekor/hari
kg/ekor/hari-Konsentrat=2,13 kg/ekor/hari
Kadar air jerami padi = 75%
b)Diketahui :
Kadar PK jerami padi = 4,8% BK
Bobot badan sapi = 300 kg
Kekurangan pakan akan diberikan pakan
ADG yang diharapkan = 0.6 kg/ hr konsentrat :
Kebutuhan TDN = 3,8 kg Kadar air pakan konsentrat = 14 %
Pakan yang akan diberikan berupa:
Rumput gajah = 20 kg/ekor/hari Berapa kadar protein kasar pakan konsentrat
Kadar BK rumput gajah = 20% dan berapa jumlah pakan konsentrat yang
Kadar TDN Rumput gajah = 55% BK harus diberikan per ekor per hari agar
terpenuhi kebutuhan protein kasar (PK)?
Kekurangan pakan akan diberikan dedak
halus. Berapa jumlah jerami padi dan pakan
konsentrat yang harus disediakan untuk 10
Kadar BK dedak halus = 86%
ekor untuk 1 periode penggemukan?
Kadar TDN Dedak halus = 74%
Berapa jumlah dedak halus yang harus
Jawab
diberikan agar terpenuhi kebutuhan TDN?
Jawab: Berat Bahan Prot.
ADG Kering Kasar DCP TDN TDN Ca
Sapi (kg) (%) (kg)
(kg) (kg) (%)
Berat (kg) (%)
Bahan Protein DCP TDN TDN
Sapi ADG
Kering Kasar (kg) (%) (kg)
(kg) (kg) 350 0,6 6,8
(kg) (%) 10,5 0,33 55 4,2 0,32

0,8 7,3 11,1 0,37 72 4,8 0,40


300 0,6 6,0 10,5 0,32 55 3,8
1,0 7,8 12,7 0,42 83 5,3 0,59
Perhitungan:
Perhitungan:
Sumbangan TDN rumput gajah:
Kebutuhan BK = 6,8 kg
20/100 x 20 kg x 55/100 = 2,2 kg
Dipenuhi dari Jerami 25/100 x 15 kg = 3,75 kg
Kekurangan TDN yang dibutuhkan adalah:
Kekurangan BK = 6,8 kg – 3,75 kg = 3,05 kg
3,8 kg – 2,2 kg = 1,6 kg
Kebutuhan PK:
Jumlah dedak halus yang harus diberikan
10,5/100 x 6,8 kg = 0,71 kg
untuk memenuhi kekurangan TDN adalah:1,6 x
100/74 x 100/86 = 2,51 kg Sumbangan PK jerami padi:
Jika Diketahui : 4,8/100 x 3,75 kg = 0,18 kg
10 ekor sapi akan digemukkan: Kekurangan PK yang dibutuhkan adalah:
Periode penggemukan selama 3 bulan (90 0,71 kg – 0,18 kg = 0,53 kg
hari)
Bobot badan sapi rata-rata = 350 kg ADG Jadi:
yang diharapkan = 0.6 kg/ hr Kebutuhan Pakan konsentrat yang digunakan harus
Bahan Kering = 6,8 kg Protein Kasar = mengandung PK:
10,5%
0.53/3,05 x 100% = 17,37

169
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Jumlah pakan konsentrat yang harus diberikan amino adalah kebutuhan protein kasar
per ekor per hari untuk memenuhi kekurangan dan asam amino total. Kebutuhan
PK adalah: asam amino tercerna lebih rendah
3,05 x 100/86 = 3,55 kg yaitu sekitar 90 – 92% dari kebutuhan
asam amino total. Dengan tersedianya
kebutuhan gizi ternak unggas ini,
Jumlah pakan yang harus disediakan untuk 10 diharapkan para peternak dapat
ekor untuk 1 periode penggemukan adalah: menyusun formula pakan yang
Jerami padi : 10 ekor x 90 hari x 15 kg = 13.500 memenuhi kandungan gizi pakan
kg sesuai rekomendasi untuk
Pakan konsentrat : 10 ekor x 90 hari x 3,55 kg = memperoleh produktivitas dan
3,159 kg efisiensi produksi ternak yang tinggi.
Tabel 9.3 Kandungan Nutrisi (Energi Metabolis
dan Protein) pakan ternak unggasyang dianjurkan
1. Standar Kebutuhan Pakan dan Air Minum
Ternak Unggas Kebutuhan Nutrisi

a. Kebutuhan Nutrisi Ternak Unggas No Jenis Unggas Energi Protein


Metabolisme
Kebutuhan gizi unggas berbeda (%)
(kkal/kg)
sesuai dengan jenis unggas, bangsa,
1 Ayam Pedaging (broiler)
umur, fase produksi, dan jenis
kelamin. Kebutuhan gizi tersebut a. Starter (0-3 minggu) 3.200 23
mencakup protein, asam amino, a. Finisher (> 3 minggu-panen) 3.200 20
energi, Ca, dan P serta kadang-kadang
2 Ayam Petelur (layer)
dicantumkan untuk tingkat konsumsi
pakan/ekor/hari. Bahkan dalam a. Starter (0-6 minggu) 2.900 18
literatur dapat ditemukan estimasi b. Grower (7-14 minggu) 2.900 15
pertambahan bobot badan, konsumsi
c. Developer (15-20 minggu) 2.900 12
pakan serta efisiensi penggunaan
pakan untuk unggas yang d. Layer (> 20 minggu) 2.900 16
diekspresikan ke dalam Feed 3 Itik
Conversion Ratio (FCR). Kebutuhan
a. Starter (0-4 minggu) 2.900 20
vitamin dan mineral lainnya umumnya
sudah terpenuhi dengan b. Grower (5-12 minggu) 2.900 18
mencampurkan premix (campuran c. Developer (13-19 minggu) 2.900 16
berbagai vitamin dan mineral) ke
d. Layer (> 19 minggu) 2.900 19
dalam campuran pakan.
Kecernaan gizi dalam setiap bahan 4 Puyuh
pakan juga berbeda-beda sesuai a. Starter (0-3 minggu) 3.000 24
bahannya sehingga ketersediaan gizi
b. Grower (4-5 minggu) 3.000 20
untuk diserap dan dimanfaatkan
tubuh juga berbeda dari satu bahan ke c. Layer (> 6 minggu) 3.000 20
bahan lain. Oleh karena itu, kebutuhan Sumber: NRC (1994)
gizi ternak sering ditetapkan nilainya
termasuk nilai safety margin untuk b. Kebutuhan Nutrisi Ayam Ras Pedaging
mengantisipasi perbedaan kecernaan Kebutuhan gizi ayam ras pedaging
gizi pada berbagai bahan pakan (ayam broiler) dapat dikelompokkan
tersebut. Kebutuhan protein dan asam menjadi dua kelompok umur yaitu:

170
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

umur 0 – 3 minggu (starter), dan 3 – 6 kebutuhan P tersedia.


minggu (finisher). Jenis kebutuhan gizi Kebutuhan protein dan asam amino
ayam pedaging hanya dibatasi pada unggas menurut SNI untuk ayam
yang paling penting saja yaitu : pedaging selalu lebih rendah
protein, energi, asam amino lisin, dibandingkan dengan NRC (1994).
metionin, dan asam aminometionin + Kemungkinan hal ini terjadi karena SNI
sistin, kalsium (Ca), dan fosfor (P) mencantumkan kebutuhan minimum
tersedia atau P total. Kebutuhan yang berarti dapat saja lebih dari nilai
protein untuk ayam pedaging umur 0 – kebutuhan gizi tersebut atau sama
3 minggu adalah 23% dengan dengan nilai anjuran NRC (1994). Akan
minimum 19% dan turun menjadi tetapi, yang paling penting
20% dengan anjuran minimum 18% dipertimbangkan adalah tingkat
pada ayam pedaging yang berumur 3– konsumsi gizi dalam satuan
6 minggu. Kebutuhan gizi lainnya berat/ekor/hari, bukan konsentrasi
seperti lisin, metionin, metionin + gizi seperti % atau g/kg. Pada
sistin, Ca dan P juga menurun seperti konsumsi pakan yang tinggi,
kebutuhan protein yaitu menurun konsentrasi gizi dapat diturunkan dan
sesuai dengan bertambahnya umur pada tingkat konsumsi pakan yang
ayam pedaging. Seperti telah rendah, konsentrasi gizi harus
disebutkan sebelumnya, terdapat 12 dinaikkan untuk menjamin
asam amino esensial untuk unggas, terpenuhinya berat gizi yang
akan tetapi pada umumnya hanya dikonsumsi/ekor/hari. Penjelasan ini
asam amino metionin dan lisin saja juga berlaku pada kebutuhan gizi yang
yang kurang terutama jika dianjurkan oleh SNI (2008) untuk
menggunakan formula utama unggas lainnya seperti untuk ayam ras
jagungbungkil kedelai. Kebutuhan petelur, ayam kampung, dan burung
metionin-sistin juga dicantumkan puyuh.
untuk menghindari dirubahnya
metionin menjadi sistin pada pakan Tabel 9.4 Kandungan Nutrisi
pakan Ayam Ras Pedaging (broiler)
yang defisiensi asam amino sistin dan
menyebabkan ternak unggas bahkan Starter Finisher
menjadi defisiensi metionin. Pada Gizi (0 – 3 minggu) ( 3 – 6 minggu)
formula pakan tertentu, asam amino
treonin, triptofan dan asam amino Kadar air (%) 10,00 (maks. 14,0) 10,00 (maks. 14,0)
arginin juga defisien. Kebutuhan
energi sama untuk semua umur yaitu Protein (%) 23 (min. 19,0) 20 (min. 18,0)

3200 kkal EM/kg pakan dengan Energi (Kkal EM/kg) 3200 (min. 2900) 3200 (min. 2900)
kandungan energi minimum 2900 kakl
1,00 (min. 0,90)
EM/kg. Sebagian P dalam bahan pakan Lisin (%) 1,10 (min. 1,10)
tidak tersedia karena terikat di dalam Metionin (%) 0,50 (min. 0,40) 0,38 (min. 0,30)
asam fitat. Ketersediaan P dalam
bahan pakan asal hewan (75 – 110%) Metionin + sistin (%) 0,90 (min. 0,60) 0,72 (min. 0,50)
lebih tinggi dibandingkan dengan 0,90 (0,90 – 1,20)
Ca (%) 1,00 (0,90 – 1,20)
ketersediaan P (12 – 50%). Oleh
karena itu, kebutuhan P kadang- P tersedia (%) 0,45 (min. 0,40) 0,35 (min. 0,40)
kadang dicantumkan dalam dua nilai P total (perkiraan, %) (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00)
yaitu kebutuhan P total, dan
Sumber: NRC (1994); ( ) SNI (2008)

171
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

c. Kebutuhan Nutrisi Ayam Ras Petelur persentase gizi dalam pakan.


Kebutuhan gizi ayam ras petelur Persentase gizi dalam pakan menurun
dikelompokkan ke dalam empat pada ayam petelur yang tingkat
kelompok umur yaitu: 0 – 6 minggu konsumsinya naik. Sebagai contoh:
(starter), 6 – 12 minggu (grower), 12 – kebutuhanasam amino lisin ayam
18 minggu (developer), dan > 18 petelur pada tingkat konsumsi pakan
minggu (layer) . Kadang-kadang 80 g/ekor/hari = 0,86% dan turun
kebutuhan gizi untuk ayam petelur menjadi 0,69% pada tingkat konsumsi
yang sudah berproduksi dibagi lagi pakan sebanyak 100 g/ekor/hari. Jika
menjadi dua fase yaitu fase 1 (awal) dihitung kebutuhan lisin dalam unit
dan fase 2 (akhir). Seperti pada ayam g/ekor/hari, maka nilai kedua tingkat
ras pedaging, hanya dibubuhkan persentase lisin yang berbeda di atas
kebutuhan protein, energi, asam persis sama yaitu0,69 g lisin/ekor/hari
amino lisin, metionin, dan asam amino (0,86/100 x 80 = 0,69/100 x 100 =
metionin + sistin, kalsium (Ca), dan 0,69). Kandungan protein pakan dapat
fosfor tersedia (P tersedia) atau P total diturunkan sekitar 10% dari
(Tabel 7). Kebutuhan protein untuk rekomendasi NRC (1994) dengan
ayam petelur berumur 0 – 6 minggu menggunakan asam amino sintetis
adalah 18% dan turun menjadi 16% yang tingkat kecernaannya lebih
dengan minimum 15% pada ayam tinggi dari asam amino dalam pakan.
petelur yang berumur 6 – 12 minggu Tingkat protein dalam pakan
dan turun lagi menjadi 15% untuk sebaiknya “cukup”, karena kelebihan
ayam petelur berumur 12– 18 minggu, kandungan protein dan asam amino
kemudian naik menjadi 17% dengan dalam pakan unggas menyebabkan
minimum 16% pada umur > 18 harga pakan naik dan juga
minggu atau pada saat ayam telah mengakibatkan polusi lingkungan.
mulai bertelur. Pola kenaikan Tabel 9.5 Kandungan Nutrisi Pada Pakan Ayam Ras Petelur
kebutuhan protein ini juga sama Umur (minggu)
dengan kenaikan kebutuhan, lisin, Gizi 0–6 6 – 12 12 – 18 > 18
(starter) (grower) (developer) (layer)
metionin, asam amino metionin +
sistin kalsium (Ca), fosfor (P) tersedia Kadar 10,00 10,00 10,00 10,00
air (%) (maks. 14,0) (maks. 4,0) (maks. 14,0) (maks.14,0)
dan P total karena kebutuhan semua
gizi tersebut meningkat begitu ayam 18,00 (min. 16,00 17,00
Protein (%) 15,00
18,00) (min.15,00) (min. 16,00)
mulai bertelur. Sebaliknya, kebutuhan
Energi 2850 2850 2900
energi praktis sama yaitu berkisar dari (Kkal/kg) (min. 2700) (min. 2600)
2900
(min. 2650)
2850 – 2900 kkal EM/kg pakan untuk
0,85 0,60 0,52
seluruh umur. Seperti halnya pada Lisin (%) (min.0,90) (min. 0,50)
0,45
(min. 0,80)
kebutuhan gizi ayam pedaging,
Metionin 0,30 0,25 0,22
kebutuhan protein dan asam amino (%) (min. 0,40) (min. 0,30)
0,20
(min. 0,35)
ayam petelur anjuran SNI (2008) pada 0,62 0,52
Metionin 0,42 0,47
umumnya lebih rendah dibandingkan + sistin (%) (min. 0,60) (min. 0,50) (min. 0,60)
dengan NRC (1994). Disamping SNI 0,90 0,80 2,00
Ca (%) 0,80
(2008) menggunakan nilai minimum, (0,90 –1,20) (0,90 –1,20) (3,25 –4,25)
NRC (1994) mencantumkan P tersedia 0,40 0,35 0,32
0,30
kebutuhan gizi sesuai konsumsi pakan (%) (min. 0,35) (min. 0,35) (min. 0,32)
ayam petelur. Dengan demikian, P total
(perkiraan, (0,60 –1,00) (0,60 –1,00) (0,60 – 1,00) (0,60 –1,00)
tingkat konsumsi pakan menentukan %)
Sumber: NRC (1994); ( ) SNI (2008)

172
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

d. Kebutuhan Nutrisi Ayam Kampung Tabel 9.7 Konsumsi Pakan Standar Ayam Buras Pedaging
Umur Rata-rata Konsumsi Rata-rata Bobot
Kebutuhan gizi ayam kampung
(hari) Pakan (gram/ekor) Badan (g/ekor)
dikelompokkan ke dalam tiga
kelompok umur yaitu: 0 – 12 minggu 1 3 33– 35
(starter), 12 – 22 minggu (grower), dan
> 22 minggu (layer) (Tabel 10). Jenis 8 49 65– 70
kebutuhan gizi ayam kampung hanya
dibatasi yang paling penting saja 15 151 112– 115
yaitu: protein, energi, asam amino
lisin, asam amino metionin, kalsium 22 303 170– 175
(Ca), dan fosfor (P) total. Kebutuhan
29 502 304– 309
protein pada umur 0 – 12 minggu
sebanyak 15 – 17%, turun menjadi 36 781 380– 398
14% pada umur 12 – 22 minggu dan >
22 minggu. Pola penurunan ini diikuti 43 1047 478– 484
oleh kebutuhan fosfor (P) untuk ayam
kampung. Sebaliknya, kebutuhan 50 1397 653– 661
energi, lisin, metionin, dan kalsium
(Ca) tinggi pada umur 0 – 12 minggu, 57 1815 760– 769
turun pada umur 12 – 22 minggu dan
naik lagi pada umur > 22 minggu 64 2294 868– 889
setelah ayam kampung mulai bertelur.
71 2742 998 – 1.020
Kenaikan kebutuhan Ca pada ayam
kampung pada umur > 22 minggu Sumber : Jimmy's Farm (2010)
tersebut (juga ternak unggas petelur
e. Kebutuhan Nutrisi Itik Petelur Lokal
lainnya), karena dibutuhkan lebih
banyak Ca untuk pembentukan Telah banyak dilakukan penelitian
kerabang telur. tentang kebutuhan protein dan energi
pada itik petelur lokal. Dari hasil-hasil
Tabel 9.6 Kandungan Nutrisi penelitian tersebut, SINURAT (2000)
Pada Pakan Ayam Kampung menyusun rekomendasi kebutuhan
gizi itik petelur pada berbagai umur
0 – 12 minggu 12 – 22 minggu > 22 minggu
Gizi (Starter) (Grower) (Layer) (Tabel 10). National Research Council
(NRC, 1994) tidak menyediakan data
Protein (%) 15,00 – 17,00 14,00 14,00 tentang kebutuhan gizi untuk itik
petelur tapi hanya menyediakan
Energi (Kkal/kg) 2.600 2.400 2.400 – 2.600 informasi untuk itik Pekin putih yang
tergolong tipe dwiguna. Oleh karena
Lisin (%) 0,87 0,45 0,68 itu, kebutuhan gizi itik petelur dan
terutama itik pedaging untuk
Metionin (%) 0,37 0,21 0,22 – 0,30 Indonesia perlu ditetapkan lebih
lanjut melalui penelitian nutrisi
Ca (%) 0,90 1,00 3,40 terutama untuk melengkapi informasi
kebutuhan gizi dalam negeri.
P tersedia (%) 0,45 0,40 0,34 Rekomendasi yang tersedia saat ini
dikelompokkan berdasarkan umur
Sumber : Sinurat (1991)
yaitu: pakan starter untuk itik berumur

173
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

0 – 8 minggu, pakan grower untuk itik atau rendah 2 kg BB, berarti meningkat atau
berumur 9 – 20 minggu, dan pakan turun dari standar (x) ± 1 gr/ekor/hari
petelur untuk itik berumur lebih dari Per 10C temperatur lebih tinggi atau lebih
20 minggu. Kebutuhan gizi untuk itik rendah dari 200C, berarti menurun atau
petelur pada fase pertumbuhan umur meningkat dari standar (x) ± 1,5 gr/ekor/hari
1 – 16 minggu cenderung lebih rendah
Per 50 kkal perbedaaan energi, tinggi atau
yaitu sekitar 85% dari rekomendasi
rendah dari standar berarti menurun atau
pada Tabel 12. Selanjutnya dilaporkan
meningkat dari standar (X) ± 1 gr/ekor/hari
bahwa kebutuhan gizi untuk itik
petelur fase produksi 6 bulan pertama Apabila ayam dikandang dengan sistem cages
cenderung lebih rendah (± 3%) dikurangi 5 gr/ekor/hari
dibandingkan dengan kebutuhan gizi Asumsi Menghitung Pakan Untuk Produksi
pada fase produksi 6 bulan kedua. Per 1% produksi telur/ekor/hari dibutuhkan
Tabel 9.8 Kebutuhan Gizi Itik Petelur pada Berbagai Umur pakan 0,7 gr/ekor/hari.
0 – 8 minggu 9 – 20 minggu > 22 minggu Jika berat telur diketahui, lebih bagus
Gizi (Starter) (Grower) (Layer) digunakan, per 1 gram dari bobot maka
Kadar dibutuhkan pakan 1 gram
(maks. 14,0) (maks. 14,0) (maks. 14,0)
air (%)
Bobot telur = Persentase produksi telur x
17 – 20 15 – 18 17 – 19
Protein (%) (min 18) (min14,0) (min 15) bobot telur.
Jadi total pakan yang dibutuhkan = pakan
Energi 3.100 2.700 2.700
(Kkal/kg) (min. 2700) (min. 2600) (min 2650) untuk maintenance + pakan untuk produksi
1,05 0,74 1,05 Efek temperatur terhadap konsumsi pakan.
Lisin (%) (min. 0,90) (min. 0,65) (min. 0,80)
Dari hasil penelitian setiap variasi 1 0C
Metionin 0,37 0,29 0,37 (temperatur kandang standar 20 0C) maka
(%) (min. 0,40) (min. 0,30) (min. 0,35)
menurun dan naik konsumsi ransum = 1,5
Metionin 0,6 – 1,0 (0,90 – 1,20) gr/ekor/hari
2,90 – 3,25
+ sistin (%) (0,90 – 1,20)
Cara Menghitung kebutuhan pakan ayam
0,6 – 1,0
Ca (%) 0,90 – 1,20) (3,00 – 4,00) petelur.
P tersedia 0,6 0,6
(%) 0,6 (min. 0,40) (min. 0,40) (min. 0,35)
Contoh Soal
P total (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00)
(perkiraan, Rata- rata jumlah ayam petelur 50 ekor,
%)
produksi telur dalam 7 hari/minggu 334 butir,
Sumber: Sinurat (2000); ( ) SNI (2008)
rata- rata bobot badan 1,950 kg, berat telur
Contoh Menghitung Konsumsi Pakan 53,55 gram, feed intake selama satu minggu
Secara alami ayam mempunyai 41,3 kg dengan energi ransum 2800 kkal, suhu
kecenderungan makan terus menerus hingga kandang 29oC, Sistem kandang baterai/cage.
kenyang atau sampai kebutuhan energi Hitunglah kebutuhan pakan untuk layer
terpenuhi. Pemberian pakan untuk ayam tersebut?
petelur(layer), harus dibatasi. Pembatasan Jawab:
pakan bertujuan agar ayam tidak kegemukan.
Pakan untuk maintenance standar = 70 gram/
Apabila ayam gemuk maka produksi telur akan
ekor/ hari
rendah.
Koreksi bobot badan = - 1gram
Koreksi Konsumsi Pakan
Koreksi temperatur = 9 x -1,5 = - 13,5 gram
Per 50 gram perbedaaan berat badan tinggi
Koreksi energi = - 1gram

174
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Koreksi sistem kandang = - 5 gram Kebutuhan gizi burung puyuh


--------------------------------------------------------- hanya dibagi ke dalam tiga kelompok
umur yaitu: starter, grower dan layer.
Total pakan untuk maintenance = 49,5
Kebutuhan protein, asam amino lisin,
gram/ekor/hari
metionin, dan kebutuhan metionin +
Pakan untuk produksi =? sistin menurun dengan bertambahnya
umur burung puyuh. Sebaliknya,
Persentase produksi telur kebutuhan energi tetap dan
kebutuhan Ca dan P naik begitu
Jumlah telur
burung puyuh mulai bertelur karena
= ---------------------------------------------x 100 % Ca dibutuhkan lebih banyak pada saat
7 hari x jumlah rata- rata ayam layer burung puyuh mulai bertelur untuk
memenuhi kebutuhan Ca untuk
pembentukan kerabang telur. Seperti
334 butir
pada kebutuhan gizi ayam pedaging,
= -----------------------------x 100% = 95,43% dan ayam ras petelur, kebutuhan gizi
7 hari x 50 ekor untuk burung puyuh anjuran SNI
Jadi Pakan untuk produksi = 95,43% x 0,7 (2008) juga lebih rendah
gram = 66, 801gram Jadi total pakan yang dibandingkan dengan anjuran NRC
dibutuhkan = 49, 5 gram + 66,801 gram = (1994) dengan penjelasan yang sama.
116,301 gram/ekor/ hari Juga konsumsi pakan dalam
g/ekor/hari perlu diperhatikan dan
disesuaikan dengan konsentrasi gizi
f. Kebutuhan Nutrisi Itik Pedaging Lokal dalam % untuk menjamin kebutuhan
Informasi kebutuhan gizi untuk itik gizi tersebut dalam g/ekor/hari.
pedaging di Indonesia belum tersedia
karena itik pedaging juga belum Tabel 9.9 Kebutuhan Nutrisi Burung Puyuh
begitu banyak diternakkan.
Gizi Starter Grower Layer
Kebutuhan gizi itik petelur dan itik
pedaging hampir sama kecuali Kadar 10,00 10,00 10,00
kebutuhan protein lebih tinggi untuk air (%) (maks. 14,0) (maks. 14,0) (maks. 14,0)

itik Peking. Itik Serati, yang 24,0 24,0 20,0


Protein (%)
dikelompokkan sebagai itik pedaging, (min 19,0) (min17,0) (min 17,0)
membutuhkan protein lebih rendah Energi 2.900 2.900 2.900
dibandingkan dengan kebutuhan (Kkal/kg) (min. 2800) (min. 2600) (min 2700)
protein untuk itik petelur maupun itik 1,30 1,30 1,00
Lisin (%) (min. 1,10) (min. 0,80) (min. 0,90)
Peking. Beberapa tahun terakhir ini
peternak mulai menggemukkan itik Metionin 0,50 0,50 0,45
(min. 0,35) (min. 0,40)
jantan dan itik Serati (= Mule duck : (%) (min. 0,40)

hasil persilangan antara entok dengan Metionin


(min 0,60) (min 0,50) (min 0,60)
itik) selama 2 bulan dan kemudian + sistin (%)
0,80 0,80 2,50
dijual sebagai itik pedaging/potong. Ca (%) (0,90-1,20) (0,90-1,20) (2,50-3,50)
Disamping itu, berbagai restoran
menyediakan menu itik Peking yang P tersedia 0,30 0,30 0,35
(%) (min. 0,40) (min. 0,40) (min. 0,40)
sebagian masih di impor dalam bentuk
P total
karkas. (perkiraan, (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00)
%)
b. Kebutuhan Nutrisi Burung Puyuh Sumber: NRC (1994); ( ) SNI (2008)

175
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Standar Kebutuhan Kebutuhan Pakan Ternak Tabel 9.11 Kebutuhan Bahan Kering
Pakan Berdasarkan Periode Pemeliharaan
Monogastrik
h. Kebutuhan Nutrisi Kelinci Kebutuhan
Bobot Bahan Bahan Kering
Kelinci memiliki kemampuan Status (Kg) (%) (g/ekor/hari)
biologis yang tinggi, selang beranak
pendek, mampu beranak banyak, Muda 112-173
1,8-3,2 6,2-5,4
dapat hidup dan berkembang biak dari
limbah pertanian dan
Dewasa 2,3-6,8 4,0-3,0 92-204
hijauan.Tersedianya hijauan berupa
rumput, leguminosa, berbagai jenis
Bunting 2,3-6,8 5,0-3,7 115-251
herba, dan limbah sayuran seperti
daun wortel, kobis serta limbah Menyusui dengan
4,5 11,5 520
pertanian seperti dedak, onggok, anak 7 ekor
ampas tahu dan lain-lain di daerah Sumber:ENSMINGER (1991)
beriklim tropis seperti Indonesia,
merupakan potensi yang dapat i. Kebutuhan Nutrisi Kuda
dimanfaatkan sebagai bahan pakan Seperti halnya ternak lain, kuda
kelinci. memerlukan karbohidrat, protein,
mineral, vitamin untuk hidup pokok
Tabel 9.10 Kebutuhan Nutrisi Pakan Konsntrat Kelinci (beristirahat), bekerja (misalnya
Kebutuhan gizi (%) berlari dan mengangkat beban),
Status reproduksi (bunting dan laktasi), dan
Protein Lemak Serat kasar pertumbuhan. Beberapa faktor yang
menentukan kebutuhan zat makanan,
Bunting 18 3 14 antara lain: 1) temperatur; 2) kondisi;
3) umur; 4) berat badan; 5) lama
15 2 10-12 bekerja/hari; dan 6) bunting/laktasi.
15-17 (16) 3-6 Tingkat aktivitas kuda dapat dibagi ke
12-16
dalam tiga kelompok yaitu kerja
Menyusui 18 5 12 ringan, sedang, dan berat (Parakkasi,
1986).
17 2 10-12 Kebutuhan nutrisi kuda dengan
3-6
bobot badan 200, 400, dan 500 kg
24-26 (25) 12-16
berdasarkan tingkat aktivitas yang
Dewasa 13 3 16-16 sedang dijalaninya.
Tabel 9.12 Kebutuhan Nutrisi
12 2 14 Kuda Berdasarkan Tingkat Aktivitasnya
Bobot
12-15 (13) 2-4 16-22 Aktivitas Badan
DE Protein Lisin Ca P Mg K Vit. A
(Mcal) Kasar (g) (g) (g) (g) (g) (103
(kg) (g) IU)
Muda 15 3 14
Ringan 200 9,3 370 13 11 8 4,3 14,1 9

16 2 10-12 Sedang 200 11,1 444 16 14 10 5,1 16,9 9

Berat 200 14,8 592 21 18 13 6,8 22,5 9


16-18 (17) 3-6 12-16
Ringan 400 16,8 670 23 20 15 7,7 25,5 18
Sumber : ENSIMIGER (1991)

176
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Sedang 400 20,1 804 28 25 17 9,2 30,6 18 kacang (McBane,1994).


Berat 400 26,8 1079 38 33 23 12,3 40,7 18 Tertinggi sesuai dengan potensi
genetik bila memperoleh zat-zat
Ringan 500 20,5 820 29 25 18 9,4 31,2 22
makanan yang dibutuhkannya. Zat
Sedang 500 24,6 984 34 30 21 11,3 37,4 22 makanan itu akan diperoleh ternak
Berat 500 32,8 1312 46 40 29 15,1 49,9 22 dengan jalan mengkonsumsi sejumlah
makanan.
Sumber : NRC, 1989
Kebutuhan nutrisi kuda untuk hidup
pokok, kerja, dan reproduksi identik D. Pola dan Frekuensi Pemberian Pakan dan
jenisnya dengan yang dibutuhkan Air Minum Cara pemberian
oleh manusia, hewan kesayangan, dan 1. Pola Pemberian Pakan
hewan ternak lainnya. Selanjutnya, Pemberian pakan berdasarkan cara
jumlah kebutuhan kuda sangat pemberian dapat dibedakan menjadi 2
bervariasi sesuai kondisi. Energi yang cara, yaitu :
dibutuhkan kuda pacu melebihi hidup
a. Ad libitum
pokok hingga 50-100 kali lipatnya.
Kuda yang bekerja keras Pemberian pakan secara ad libitum
mengeluarkan keringat dengan garam merupakan pemberian pakan yang
sebanyak 2-3 ounces (1 ounces = 28 g) tidak dibatasi jumlahnya dimana
pada hari panas. Kebutuhan kalsium pakan selalu tersedia setiap saat di
anak kudatiga kali lipat karena tulang- tempat sehingga ternak dapat
tulangnya tumbuh dengan cepat. mengkonsumsi makanan
Nutrien esensial adalah air, energi sekenyangnya. Untuk menjaga
(karbohidrat dan lemak), protein, kebersihan dan kesegaran air minum,
mineral, dan vitamin. maka air minum diganti 2 kali sehari
pagi dan sore. Pada saat penggantian
Ketersediaan pakan yang baik akan
air minum sekaligus melakukan
menunjangkelangsungan hidup dan
pencucian tempat minumnya.
pertumbuhan kuda sehingga pakan
Pengisian tempat air minum
merupakan faktor penting dalam
disarankan tidak terlalu penuh agar
peternakan kuda. Pakan utama kuda
tidak mudah tumpah.
adalah rumput dengan berbagai jenis
rumput seperti Panicum maticum dan b. Penjatahan
Brachiaria mutica. Pakan rumput Pemberian pakan secara
hanya cukup untuk digunakan bagi penjatahan (restricted feeding)
kelangsungan hidup tetapi untuk kuda merupakan pemberian pakan dimana
pacu atau olahraga perlu tambahan pakan dijatah sesuai kebutuhan
konsentrat dan vitamin. Pakan ternak.
konsentrat merupakan pakan c. Restrictied ad libitum
tambahan energi bagi kuda.
Ad libitum tapi diusahakan tidak ada
Konsentrat yang dapat diberikan pakan sisa atau tumpah, caranya diberi
antara lain konsentrat sereal yang terus menerus dengan jumlah yang
terdiri dari gandum, jagung, produk sedikit, demi sedikit.
tepung, sorgum, berbagai produk padi
d. Frekuensi pemberian pakan
dan produk non sereal yang terdiri dari
gula bit, rumput kering, kacang- Frekuensi pemberian pakan
kacangan (legum) seperti kedelai dan tergantung pada bentuk pakan yang

177
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

diberikan dan umur ternak. Biasanya biasanya jadwal peberian pakan


dapat dilakukan dengan frekuensi 1 selang 2 jam sekali. Hal ini bertujuan
kali/hari, 2 kali/hari, 3 agar pakan tidak banyak terbuang
kali/hari.Pemberian pakan semakin karena kotor tercampur kotoran
sering akan semakin baik, karena ternak, karena umunya tempat pakan
pakan akan selalu segar dan dapat anak unggas menggunakan tempat
meningkatkan nafsu makan, tetapi kita pakan feeder tray.
harus juga mengingat efisien tenaga f. Cara Pemberian Pakan dan Air Minum
dan waktu. Khusus untuk ternak Ternak
ruminansia, monogastrik dan
Cara Pemberian Pakan dan Air
sebagian ternak ungas (itik) cara
Minum Ternak Ruminansia Pemberian
penyajiannya ada 2 macam, yaitu
pakan pada ternak ruminansia dapat
pakan dalam bentuk kering dan pakan
dilakukan dengan 3 cara, yaitu sistem
dalam bentuk basah.Berikut ini adalah
penggembalaan (pasture fattening),
contoh frekuensi pemberian pakan
sistem kereman (dry lot fattening), dan
dan air minum ternak:
kombinasi dari kedua cara tersebut.
Frekuensi Pemberian Ransum Ayam Ras Petelur g.Sistem penggembalaan (pasture
fattening)
Tabel 9.13 Frekuensi pemberian
ransum ayam petelur Sistem penggembalaan (pasture
fattening) dilakukan dengan melepas
Umur Frekuensi Waktu pemberian ternak ruminansia di padang rumput,
yang biasanya dilakukan di daerah
1-3 9 6 8 10 12 14 16 19 21 23
yang mempunyai tempat
4-6 8 6 8 10 12 14 16 19 21
penggembalaan cukup luas, dan
memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per
7-10 7 7 10 13 15 17 19 21 hari. Dengan cara ini, maka tidak
memerlukan ransum tambahan pakan
11-14 5 7 10 13 15 19 penguat karena sapi telah memakan
bermacam-macam jenis rumput.
15-20 4 7 11 15 19
h. Kereman (dry lot fattening)
>21 3 7 15 19 Sistem Kereman (dry lot fattening)
Sumber. Frekuensi. Pemb. Pakan . Nur (2000) yaitu pakan dapat diberikan dengan
cara dijatah/disuguhkan. Ternak yang
e. Jadwal Pemberian Pakan
dikandangkan dan pakan diperoleh
Jadwal pemberian pakan pada dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap
ternak yang menggunakan pola hari ternak memerlukan pakan kira-
pemberian pakan dengan pola kira sebanyak 10% dari berat
penjatahan harus stabil. Misalnya badannya dan juga pakan tambahan
pemberian pakan pagi hari jam 7.00, 1% - 2% dari berat badan. Ransum
siangjam 12.00 dan sore jam 13.00 itu tambahan berupa dedak halus atau
harus tetap jangan berubah ubah. bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas
Ternak yang diberi pakan dengan tahu. yang diberikan dengan cara
berubah ubah biasanya akan dicampurkan dalam rumput ditempat
berpengaruh terhadap nafsu makan. pakan. Selain itu, dapat ditambah
Akan tetapi pada pemberian pakan mineral sebagai penguat berupa
ternak ungags yang masih kecil garam dapur, dan produk komersial

178
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

lain yang dapat dibeli dari toko pakan rumen, Pedet sebaiknya diberi
ternak. Pakan ternak dalam bentuk makanan padat secepatnya. Caranya
campuran dengan jumlah dan sebagai berikut :
perbandingan tertentu ini dikenal Mulai hari ketujuh, Pedet diberi
dengan istilah ransum (konsentrat). makanan padat berupa :
i. Kombinasi cara pertama dan kedua Calf starter (pakan khusus Pedet),
Pemberian pakan ternak yang makanan formula atau konsentrat
terbaik adalah kombinasi antara yang mengandung protein kasar 18%
penggembalaan dan keraman.Pakan Rumput kering (hay)
yang diberikan berupa hijauan dan
Mulai hari ketujuh, Pedet diberi air
konsentrat. Hijauan yang berupa
minum. Akibat memakan konsentrat,
jerami padi, pucuk daun tebu, lamtoro,
Pedet akan haus. Air minum yang
alfalfa, rumput gajah, rumput
bersih dan segar harus selalu tersedia
benggala atau rumput raja. Hijauan
di kandang sehingga Pedet dapat
diberikan siang hari setelah
minum sesukanya.
pemerahan sebanyak. Pakan berupa
rumput bagi sapi dewasa umumnya Tabel 9.14 Pemberian Pakan dan
Air Minum Pedet (1 – 9 Minggu)
diberikan sebanyak 10% dari bobot
Pemberian Pakan
badan (BB) dan pakan tambahan
sebanyak 1-2% dari bobot Berat Calf Pemberi
Umur
badan.Ternak yang sedang menyusui Badan Air Susu Starter/ Rumput an
(bulan) Kering/
(laktasi) memerlukan makanan (kg) (liter) Pakan Air
Formula Hay (kg) Minum
tambahan sebesar 25% hijauan dan (kg)
konsentrat dalam ransumnya. Hijauan Lahir 35 Kolus - - -
yang berupa rumput segar sebaiknya trum
1 35 4 0,1 0,1
ditambah dengan jenis kacang-
kacangan (legum). Sumber 2 39 4 0,2 0,1
Ad libitum
karbohidrat berupa dedak halus atau 0,1
3 43 4 0,2
bekatul, ampas tahu, gaplek, dan (selalu
bungkil kelapa serta mineral (sebagai 4 47 4 0,3 0,2
penguat) yang berupa garam dapur, tersedia)
5 51 4 0,4 0,3
kapur, dll. Pemberian pakan
6 55 4 0,5 0,4
konsentrat sebaiknya diberikan pada
pagi hari dan sore hari atau pada 7 59 3 0,8 0,6
ternak perah sebelum ternak diperah
8 63 2 1,0 0,8
sebanyak 1-2 % dari bobot
badan/ekor/hari. Selain makanan, sapi 9 67 1 - 0 1,0 – 1,2 0,8 – 1,0
harus diberi air minum sebanyak 10% Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002)
dari berat badan per hari.
j. Pemberian Pakan Pedet Masa Sapih Pemberian Pakan Pedet Masa Lepas Sapih
Target lepas sapih (tidak diberi susu lagi) :
Pakan Pedet umur 0 – 6 hari (Masa
Kolustrum) Pedet sampai hari keenam Pedet berumur 2 bulan
hanya diberi kolustrum. Pedet sudah mampu mengkonsumsi pakan
Pakan Pedet umur 1 – 9 minggu (Masa konsentrat sebanyak 1,2 kg per hari selama 3
Sapih) hari berturut-turut.
Untuk merangsang perkembangan Kondisi tubuh baik.

179
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Tabel 9.15 Pemberian Jika konsentrat diberikan dalam bentuk


Pakan dan Air Minum Pedet Lepas Sapih basah atau dicampur dengan air, maka adanya
Pemberian Pakan air akan menghambat perkembangan rumen
Umur Berat Pemberian dan nafsu makan terhadap hijauan menjadi
Badan Calf Starter/ Rumput Air
(bulan) Pakan Kering/
rendah.
(kg) Minum
Formula (kg) Hay (kg) k. Pemberian Pakan Sapi Dara
2 67 2,0 1,0 – 1,5 Pertumbuhan sapi – sapi dara sebelum
beranak yang pertama tergantung pada
3 83 2,0 1,5 – 2,0
Ad libitum cara pemeliharaan dan pemberian
4 103 2,0 2,0 – 3,0
(selalu
pakannya. Ada beberapa hal yang harus
3,0 – 4,0
diperhatikan pada pemberian pakan sapi
5 127 2,0 tersedia)
perah dara, yaitu :
6 151 2,0 4,0 – 5,0
Setelah berumur 7 bulan, nafsu makan
Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002) sapi untuk memakan rumput semakin
Pemberian hay pada Pedet lepas sapih : tinggi. Oleh karena fungsi organ sapi belum
optimal, maka sapi muda masih perlu diberi
Pada umur 2 bulan Pedet mampu memakan 1 – pakan konsentrat sebanyak 1,5 kg per hari.
1,5 kg hay atau 2 – 3 kg rumput setengah
kering. Pemberian hijauan harus optimal. Jika
kualitas hijauan kurang baik,sapi akan
Hay diberikan 3 kali sehari. Setiap kali kekurangan energi. Pada kondisi ini dapat
pemberian minimal 0,5 kg hay atau 1 kg ditambahkan pakan konsentrat
rumput setengah kering. secukupnya, jangan sampai sapi tersebut
Hay diberikan sampai umur 6 bulan. kegemukan.
Pemberian konsentratpada Pedet lepas sapih : Target bobot badan saat umur 12
Pada umur 2 bulan Pedet mampu memakan 2 bulan adalah ± 297 kg.
kg konsentrat dalam bentuk kering. Tabel 9.17 Pemberian
Pada umur 3 bulan calf starter diganti dengan Pakan dan Air Minum Sapi Muda (7 – 12 bulan)
konsentrat yang mengandung protein kasar Pemberian Pakan
16% dan TDN 70%.Perubahan pemberian Umur Berat Calf Starter/ Rumput
konsentrat dilakukan secara bertahap selama (bulan) Badan Pakan Segar Pemberian
(kg) Air Minum
1 minggu untuk menghindari stress pada alat Formula (kg) (kg)
pencernaan. 7 175 1,5 10 – 12

Tabel 9.16 Perubahan Pemberian Konsentrat pada 8 198 1,5 12 – 14


Pedet Lepas Sapih Ad libitum
9 224 1,5 14 – 15 (selalu
Calf Starter Konsentrat Jumlah
Hari Ke 10 250 1,5 15 – 18 tersedia)
(kg) (kg) (kg)

1 1,6 0,4 2,0 11 274 1,5 18 – 20

2 1,6 0,4 2,0 12 297 1,5 > 20


3 1,2 0,8 2,0 Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002)
4 1,2 0,8 2,0 1. Pemberian Pakan Sapi Laktasi
5 0,8 1,2 2,0 Selama masa laktasi berlangsung, baik
produksi susu masa laktasi pertama dan
6 0,4 1,6 2,0
selanjutnya sangat dipengaruhi oleh
7 0 2,0 2,0 berbagai faktor antara lain oleh faktor
Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002) genetis, makanan, dan tatalaksana yang

180
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

satu sama lain saling mempengaruhi dan Pakan konsentrat diberikan secara
menunjang. kering agar derajad keasaman (pH) di
Zat-zat makanan pada sapi laktasi dalam rumen stabil sehingga
digunakan untuk hidup pokok, berpengaruh positif terhadap jumlah
pertumbuhan janin di dalam kandungan dan kualitas susu yang diproduksi. Jika
serta produksi susu. Jika ingin masih diberikan secara basah, maka
mendapatkan produksi susu yang tinggi, perubahan cara pemberian konsentrat
baik jumlah maupun kualitasnya, maka dari bentuk basah (dicampur air) dapat
pakan harus diberikan dalam jumlah dilakukan secara bertahap dalam waktu
yang cukup dan berkualitas. Langkah 1 minggu.
pertama untuk membuat pakan sapi Tabel 9.19 Contoh Cara Pemberian Konsentrat
Kering dan Konsentrat Basah
laktasi adalah mencari informasi bahan
apa saja yang mudah didapat dan berapa Hari Ke – Konsentrat Kering Konsentrat Basah
harganya. 1 1/3 bagian 2/3 bagian
Harga jual susu dihitung berdasarkan 2 1/3 bagian 2/3 bagian
kualitasnya, terutama kadar lemak (KL),
berat kering tanpa lemak (BKTL), dan 3 1/2 bagian 1/2 bagian
angka mikroba susu. Makin baik kualitas 4 1/2 bagian 1/2 bagian
pakan semakin baik pula kualitas susu 5 2/3 bagian 1/3 bagian
yang dihasilkan sehingga peternak
6 2/3 bagian 1/3 bagian
berpeluang untuk mendapatkan
keuntungan yang lebih baik. Oleh karena 7 100% 0
itu peternak harus dapat membuat target Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002)
jumlah dan kualitas susu yang ingin Challenge Feeding adalah suatu
diproduksi.Untuk menyusun ransum metode pemberian pakan secara
harus diketahui kebutuhan zat gizi sapi bertahap sejak 2 minggu pertama
laktasi berdasarkan target produksi dan sebelum beranak sampai mencapai
tahapan laktasi (laktasi awal, laktasi puncak produksi sehingga sapi perah
tengah, laktasi akhir). Disamping itu tersebut dapat menampilkan
harus dapat mengetahui puncak produksinya secara optimal sesuai
produksi susu untuk mengetahui tingkat dengan kemampuan genetiknya.
prestasi sapi perah tersebut.
Pada kondisi ini ternak sapi perah
Tabel 9.18 Cara Mengetahui Puncak Produksi Susu dipersiapkan untuk mendapat
No. Hari Laktasi Perlakuan Produksi Susu Keterangan
konsentrat yang banyak setelah beranak.
Agar mikroba rumen dapat beradaptasi
Belum puncak
1 Hari ke – 30 Bertambah produksi dengan baik, maka pemberian
Bertambah Belum puncak konsentrat dimulai sejak 2 minggu
2 Hari ke – 31 produksi
sebelum beranak. Penambahan
Belum puncak
3 Hari ke – 32 Tambahpakan Bertambah produksi konsentrat diberikan secepat mungkin
konsentrat
4 Hari ke – 39 sebanyak 0,5
Bertambah setelah beranak.
kg/hari Puncak
produksi Keuntungannya :
5 Hari ke – 40 Tetap
terjadi 1)Pakan dapat digunakan untuk
6 Hari ke – 41 Tetap pada hari
ke – 39 memproduksi susu secara langsung.
7 Hari ke – 42 Tetap Efektivitas penggunaan energi pakan
meningkat.
Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002)

181
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

2)Puncak produksi dapat dicapai. Hal ini kebutuhan pakan ayam buras pedaging
berpengaruh baik terhadap periode yang dipasarkannya. Jumlah kebutuhan
laktasi berikutnya. pakan tersebut sering dikenal dengan
3)Tidak ada pembatasan pemberian istilah “Konsumsi Standar” atau
pakan pada masa puncak produksi. “Konsumsi Baku”. Konsumsi standar ini
secara spesifik berbeda untuk setiap
4)Dapat diketahui kemampuan genetika
jenis ayam.Pakan untuk ayam buras
ternak tersebut. Selanjutnya kita
pedaging yang dipelihara secara intensif
dapat mengafkir sapi karena produksi
pada umumnya dibagi atas 2 bentuk,
susunya rendah.
menurut lama pemeliharaannya. Yaitu
5)Total produksi susu tinggi, sehingga
pertama pakan (ransum) anak ayam
diperoleh keuntungan maksimal.
buras dan ransum ayam remaja (lepas
Tabel 9.20 Jadwal Pemberian Pakan Sapi Laktasi induk). Kedua ransum tersebut
Jumlah Pemberian Pakan
mengandung gizi yang berbeda, yang
Masa disesuaikan dengan kebutuhan gizi pada
Hijauan Konsentrat masing-masing usia ayam. Kebutuhan
secukupnya a. Hari ke – 1 konsentrat atau jumlah pakan untuk setiap ayam
diberikan 2 kg/hari buras berbeda, tergantung dari umur dan
b. Jumlah pemberian konsentrat
tujuan dari usaha budidaya. Kebutuahan
ransum untuk ayam buras per ekor per
2 minggu sebelum ditambah sedikit demi sedikit
hari :
beranak sebanyak 0,5 kg/hari sampai
Umur 0 – 2 minggu adalah 10 gram – 20
mencapai 1,5% dari berat gram
badan. Umur 2 – 4 minggu adalah 20 gram – 30
Sejak beranak secukupnya Jumlah pemberian konsentrat
gram
sampai mencapai ditambah sedikit demi sedikit
Umur 4 – 6 minggu adalah 30 gram – 40
gram
puncak produksi sebanyak 0,5 kg/hari.
Umur 6 – 8 minggu adalah 500 gram – 60
Puncak produksi secukupnya Konsentrat diberikan sesuai
gram
sampai sebelum dengan produksi susu.
Umur 8 – 12 minggu adalah 60 gram – 75
kering gram
Sumber : Alim, A.F. dan T. Hidaka (2002)
m.Cara Pemberian Pakan dan Air Minum Sehubungan belum adanya
Ternak Unggas perusahaan pakan ternak yang
1) Cara Pemberian Pakan dan Air Minum memproduksi pakan khusus untuk ayam
Ayam Buras buras pedaging, maka pakan yang
Pemberian pakan ayam kampung yang digunakan menggunakan pakan broiler.
dipelihara secara semi intensif, Pakan komersial ini dapat diperoleh di
umumnya dilakukan secara berkalapagi Poultry Shop terdekat. Pakan yang
dan sore hari. Akan tetapi untuk diberikan hendaknya pakan yang
pemeliharaan ayam kampung pedaging berkualitas, dalam jumlah yang cukup.
pada dasarnya dilakukan secara ad Pemberian pakan ini biasanya secara ad
libittum. Namun demikian, setiap libitum (pakan selalu tersedia sepanjang
produsen bibit ayam senantiasa hari) dalam bentuk kering.
memberikan rekomendasi tentang Anak ayam yang baru menetas sampai

182
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

umur 5 hari, tempat pakan masih 2) Pemberian Air Minum DOC Ayam Buras
menggunakan bentuk bundar dan pipih Air dibutuhkan oleh setiap ternak,
yang disebut “chick feeder tray” atau tidak terkecuali ayam buras. Air dapat
menggunakan box bekas DOC. Jumlah diperoleh melalui air minum, air dari
pakan yang diberikan tidak perlu pakan yang dimakan dan air
dibatasi. Frekuensi pemberian pakan metabolisme. Air di dalam tubuh ternak
adalah 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan mempunyai peranan yang sangat
sore hari. Setelah melewati hari ke 7, penting, diantaranya sebagai
tempat pakan bentuk bundar tersebut transportasi zat-zat gizi di dalam tubuh,
diganti dengan tempat pakan yang sebagai pelarut beberapa zat,
berbentuk memanjang. mengontrol suhu dan mengangkut zat-
Pada saat pengisian pakan ke tempat zat sisa. Kebutuhan air minum sangat
pakan hendaknya dilakukan secara hati- tergantung pada umur, temperatur
hati supaya pakan tidak tumpah di litter. kandang dan aktivitas ayam tersebut.
Pakan yang tercampur dengan sekam & Pada ayam muda, pengurangan air akan
koran dapat dikumpulkan dalam satu mengakibatkan penurunan rata-rata
tempat untuk diayak, bekas ayakan pertumbuhan. Kebutuhan air minum
jangan dibuang kembali ke ayam buras pedaging :
litter.Konsumsi pakan minggu pertama Umur 0 – 2 minggu adalah 0,50 liter per
sangat menentukan bobot badan di awal hari;
minggu & pertumbuhan di minggu
Umur 2 – 4 minggu adalah 0,75 liter per
berikutnya. Usahakan konsumsi pakan di
hari;
minggu pertama mencapai standar.
Kandungan nutrisi ransum harus lengkap Umur 4 – 6 minggu adalah 1 liter per hari;
& seimbang, perhatikan kandungan Umur 6 – 8 minggu adalah 1,25 liter per
nutrisi mikro esensial, seperti asam hari;
amino, mineral & vitamin. Kualitas pakan Umur 8 – 12 minggu adalah 1,50 liter per
starter lebih baik dari pada pakan hari;
finisher. Beberapa faktor yang
Umur 12 – 16 minggu adalah 1,50 liter
mempengaruhi konsumsi pakan adalah
per hari;
kualitas DOC, suhu brooding, kepadatan
kandang, tatalaksana pemberian pakan, DOC yang sudah masuk ke dalam
strain ayam dan sex (jenis kelamin). kandang indukan segera diberi air
minum. Untuk air minum ayam berilah air
yang bersih, jangan menggunakan air
yang berasal dari air sungai. Biasanya air
minum yang diberikan kepada DOC yang
baru datang dicampur dengan vitamin
atau gula yang bertujuan sebagai sumber
energi siap pakai. Apabila menggunakan
gula sebanyak 5%, sedangkan vitamin
sesuai dengan anjuran, biasanya 1 : 2.
Pada umumnya DOC setelah
dimasukkan ke dalam kandang indukan,
secara naluri DOC tersebut akan mencari
tempat minum. Namun demikian,
Gambar 9.2 DOC yang baru datang sedang makan
apabila masih ditemukan DOC yang
Sumber: Dokumen Penulis

183
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

belum bisa atau belum mau minum manajemen pemeliharaannya juga


hendaknya dibantu untuk minum mengalami penyesuaian. Periode
dengan cara memasukkan paruh DOC ke pemeliharaan awal (starter) yang semula
dalam air minum yang telah tersedia. umur (0 – 4 minggu), menjadi umur (0 – 3
Sebaiknya gunakan tempat minum minggu) dan periode pemeliharaan akhir
untuk DOC, namun apabila tidak ada bisa (finisher) yang semula umur (>4 minggu -
menggunakan tempat minum yang panen), kini menjadi umur (>3 minggu -
besar. Hanya saja apabila menggunakan panen). Bahkan ada yang membedakan
tempat minum besar untuk DOC, agar periode pemeliharaan menjadi 5
DOC tidak masuk ke dalam tempat periode, yaitu pre-starter, starter, grower,
minum, maka tempat minum diberi batu- finisher dan withdrawal. Walaupun
batu kecil atau kerikil. Pengisian tempat penyesuaian fase pemeliharaan yang
minum hendaknya tidak penuh tapi disebut terakhir terkesan rumit, namun
cukup 2/3 saja. Tempat minum sebenarnya jika dipahami dan
hendaknya dijaga kebersihannya diterapkan dengan benar akan dapat
dengan cara mencucinya setiap meningkatkan efisiensi biaya
pemberian air minum atau 2 kali per hari. pemeliharaan. Penerapan fase
pemeliharaan di atas pada akhirnya
menjadi keputusan atau kebijakan
masing-masing peternak.
Dengan adanya pembagian periode
pemeliharaan, maka kebutuhan pakan
pun dapat dibedakan sesuai dengan
pembagian fase pemeliharaan. Sebagai
contoh, jika fase pemeliharaan dibagi
menjadi 2 macam (starter dan finisher)
maka kebutuhan pakan pun dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pakan starter dan pakan finisher.
Gambar 9.3 DOC yang baru datang sedang minum Pemberian pakan selama 2 - 5 hari
Sumber: Dokumen Penulis
pertama biasanya menggunakan tempat
3) Cara Pemberian Pakan dan Air Minum
pakan pipih yang biasa disebut chick
Ayam Pedaging
feeder tray. Setelah itu tempat pakan
Pada awalnya pemeliharaan ayam diganti dengan model tempat pakan
pedaging dibedakan menjadi 2 periode, yang bulat. Tetapi ada juga yang
(a). Periode pemeliharaan awal (starter), melakukan sampai umur 2 minggu, dan
yaitu periode pemeliharaan ayam dari tempat pakan yang digunakan adalah
awal kedatangan sampai umur 3 minggu karton bekas box anak ayam, setelah itu
(0 - 3 minggu). (b). Periode pemeliharaan baru diganti dengan tempat pakan
akhir (finisher), yaitu periode bentuk bulat.
pemeliharaan diatas umur 3 minggu
4)Langkah-langkah pemberian pakan
sampai masa panen. Sejalan dengan
dapat dilakukan sebagai berikut :
perkembangan hasil penelitian yang
dilakukan pada ayam pedaging, yang Siapkan tempat pakan dalam keadaan
salah satunya adalah kemampuan untuk bersih sesuai dengan jumlah ayam yang
mencapai bobot badan tertentu dalam akan diberikan. Misal : jumlah ayam yang
waktu yang lebih singkat, maka dipelihara ada 2000 ekor, setiap tempat

184
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

pakan dapat digunakan untuk 11 ekor 5) Cara pemberian pakan ayam petelur
ayam, sehingga untuk 2000 ekor ayam Berbeda dengan ayam pedaging
membutuhkan 40 buah tempat pakan. dimana pemberian pakan diberikan
Lihat angka kebutuhan konsumsi secara ad libitum agar bobot badan
pakan yang terdapat pada tabel maksimal tercapai. Pada ayam petelur,
konsumsi standar sesuai dengan umur harus diperlukan pola pemberian pakan
ayam. Biasanya diketahui konsumsi, yang benar sesuai dengan kebutuhan
Misalnya: diketahui pada minggu ke 5 pada masing-masing phase, sehingga
ayam membutuhkan pakan 0,53 ayam akan berproduksi sesuai dengan
kg/ekor/ minggu. umur dan dewasa tubuhnya. Pada ayam
Angka kebutuhan konsumsi pakan petelur ada batasan diet pakan yang
selanjutnya dibagi 7, sehingga diketahui disarankan disesuaikan dengan evalusi
kebutuhan konsumsi pakan yaitu 0,53 perkembangan kerangka tubuh dan
k g / 7 h a r i = 0 , 0 7 6 berat badan pullet. Pola pemberian
kg/ekor/hari.Kebutuhan pakan per ekor pakan pada ayam petelur adalah sebagai
per hari selanjutnya dkalikan dengan berikut:
jumlah ayam yang ada di dalam kandang, a) Pakan Starter
sehingga diketahui jumlah pakan yang Pakan starter diberikan dari umur
dibutuhkan pada hari tersebut untuk sehari sampai umur 4 minggu, tetapi
sejumlah ayam yang ada didalam dapat diperpanjang sampai umur 5-6
kandang 0,076 x 2.000 ekor = 152 kg. minggu, untuk mengamankan
Pakan (sesuai dengan jenis dan perkembangan kerangka.
peruntukannya) disiapkan dan Perkembangan kerangka utamanya
ditimbang. Untuk pelaksanaan di terjadi pada umur 8 minggu pertama
lapangan biasanya penimbangan pada periode pemeliharan.
dilakukan pada masa-masa awal saja. b) Pakan Grower
Pakan yang ditimbang tersebut ditakar
Pakan grower disarankan untuk
dengan gayung itulah yang dijadikan
diberikan antara umur 6 - 8 minggu,
acuan dalam perkiraan berat pakan yang
sampai 16 minggu. Tetapi dapat
akan diberikan sehingga tidak perlu
diperpanjang sampai umur 17-18
selalu menimbang pakan.
minggu untuk mengamankan
Pakan ditempatkan di tempat pakan pertumbuhan. Pada masa indukan
yang sudah disediakan. juga bertujuan untuk
Pemberian air minum samadengan mengembangkan saluran pencernaan.
yang dilakukan pada pemeliharaan ayam c) Pakan layer
buras pedaging.
Penggantian jenis pakan dari pakan
grower ke pakan layer dilakukan pada
saat ayam sudah bertelur 2%.
Pertumbuhan tulang medular sebagai
tempat cadangan kalsium yang
diperlukan untuk pembentukan
kerabang telur terjadi 2 minggu
bertelur pertama. Kandungan pakan
layer harus cukup mengandung
pospor dan kalsium untuk mencegah
Gambar 9.4 Pemberian pakan dan minum ayam kekurangan mineral
Sumber: Dokumen Penulis

185
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

6)Mengatur penggantian pakan ayam tempat pakan datar (tray feeder) pakan
petelur diberikan sedikit supaya tetap segar.
Penggantian jenis pakan pada fase Umur 16-21 hari diberikan dengan
yang berbeda harus dilakukan secara tray feeder pakan sedikit dibasahi
bertahap sehinga ayam tidak akan stress. supaya itik tersebut tidak memilih
Penggantian secara mendadak akan pakan yang disukai saja karena pada
menyebabkan ayam stress dan konsumsi umur ini pakan itik sudah merupakan
makan menurun. Dalam mengatur campuran dari pakan pabrik dan bahan
penggantian pakan sebaiknya minimal pakan sendiri dan pakan agak awet
melalui 4 tahap dan berikan vitamin atau tidak gampang masam.
obat anti stres sebelum dan sesudah Umur 21 hari sampai 18 minggu
penggantian pakan. diberikan dengan tray feeder pakan
Tabel 9.21 Cara penggantian pakan ayam petelur bisa berbentuk pasta atau bubur.
Type Pakan Umur 18 minggu–72 minggu, ada
Umur Total dua cara yaitu 7 hari pertama secara
Standar Grower Layer
(minggu)
(%) ( %) (%) pakan peralihan dengan
1 hari s.d 8 memperhatikan permulaan produksi
100 100
minggu bertelur sampai produksi mencapai
Mulai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik
diganti
secara ad libitum (terus menerus).
9 70 30 100
10 50 50 100
2) Pemberian minuman itik
11 30 70 100 Umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama
12 100 100 air minum ditambah vitamin
13 100 100 danmineral, atau gula merah
14 100 100 tempatnya sama seperti untuk anak
15 100 100
ayam.
16 100 100
17 90 10 100 Umur 7-28 hari, tempat minum
18 70 30 100 dipinggir kandang dan air minum
19 50 50 100 diberikan secara ad libitum (terus
20 30 70 100 menerus)
21 100 100
Umur 28 hari-afkir, tempat minum
22 100 100
berupa empat persegi panjang dengan
Sampai ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10
akhir 100 100
produksi cm untuk 200-300 ekor. tiap hari
dibersihkan.
7) Cara Pemberian Pakan Itik Jarak penempatan tempat pakan
Pola pemberian pakan itik bergantung dan tempat minum jangan terlalu
terhadap umur dan besaran itik. Pakan berjauhan karena itik cenderung
itik dapat digiling dibentuk tepung atau makan langsung minum hal ini bisa
dapat juga digiling kasar yang masih dimungkinkan pakan banyak yang
berupa butir-butiran pecah. Adapun tercecer sehingga kurang efisien.
model pemberiaanya adalah sebagai Kebutuhan tempat pakan dan tempat
berikut. minum adalah sebagai berikut.
1)Cara pemberian pakan Apabila kita ingin memelihara anak
itik dalam jumlah 100 ekor, maka
Umur 0-16 hari diberikan pada

186
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

cukup dengan menyediakan satu saja atau rumput saja. Dalam suatu
tempat pakan yang panjangnya sekitar penilitian yang dilakukan oleh
3-6 meter. Sedangkan untuk tempat Rahardjo et al (2004),menunjukkan
minumnya, tempat minum plastik bahwa performans produksi terbaik
yang dapat diisi 4 liter cukup untuk ditunjukkan oleh pemberian rumput
memelihara anak itik 100 ekor. Dalam lapang ad libitum + 60 g kosentrat
penempatan sebaiknya antara tempat dengan pertambahan bobot badan
pakan dengan tempat minum jangan sebesar 1191 g/ekor, selama 12
terlalu jauh karena kebiasaan itik yang minggu sedangkan pada ternak kelinci
habis makan terus minum. yang diberikan rumput lapang ad
8)Cara Pemberian Pakan Puyuh libitum tanpa konsentrat,
pertambahan bobot badannya hanya
Pemberian pakan pada ternak
sebesar 610 gram/ekor dalam waktu
puyuh tidaklah jauh berbeda dengan
yang sama.
pemberian pakan pada ternak ayam
ras petelur. Adapun jumlah pakan Konsentrat untuk bahan pakan
yang diberikan kepada ternak puyuh kelinci dapat berupa pellet (pakan
selama dua (2) bulan pertama(0- 8 buatan pabrik), atau campuran
minggu) adalah 0,8 kg. Sedangkan 2 beberapa bahan pakan diantaranya
bulan berikutnya(8 minggu- s/d 16 dedak, bungkil kelapa, bungkil kacang
minggu) berikutnya adalah 1,36 kg. tanah, ampas tahu, ampas tapioka,
Sebagai patokan umum seekor puyuh bulgur, pakan starter ayam, ubi jalar
yang sedang bertelur dapat diberikan dan ubi kayu. Pemilihan jenis bahan
pakan 17,8 gram/ekor/hari. Berikut ini konsentrat tergantung kepada tujuan,
jumlah pakan yang diberikan sistem pemeliharaan dan
berdasarkan umur puyuh. ketersediaan bahan pakan di masing-
masing daerah.
Tabel 9.22 Jumlah pakan yang
diberikan per hari menurut umur Puyuh Pemberian konsentrat pada anak-
anak kelinci yang berusia sebelum 4
Umur Jumlah Ransum yang Diberikan
( gram) bulan jangan berlebihan karena dapat
mengakibatkan gangguan pencernaan
1 hr- 1 minggu 2
yang disertai mencret.
1 minggu-2 minggu 4 Pemberian pakan dilakukan 3 kali
sehari. Konsentrat diberikan pada pagi
2 minggu- 3 minggu 8 hari sekitar pkl 10:00 setelah
pembersihan kandang dan 1/3 bagian
4 minggu- 5 minggu 13 hijauan diberikan pada siang hari
sekitar pkl 13:00 dan 2/3 bagian
5 minggu-6 minggu 15 hijauan diberikan pada sore hari
Diatas 6 minggu
sekitar pkl 18:00. Mengingat kelinci
17-19
termasuk binatang malam (noctural),
Sumber(Elly.L, Kinanti.R.2004) dimana aktivitasnya lebih banyak
9) Cara Pemberian Pakan dan Air Minum dilakukan pada malam hari, maka
Ternak Monogastrik pemberian volume pakan terbanyak
Cara Pemberian Pakan dan Air pada sore hari sampai malam hari.
Minum Ternak Kelinci. Pemberian Harsojo (1988) melaporkan kelinci
pakan sebaiknya tidak hanya pelet yang diberi pakan dari pkl
18:00–06:00 bobot badannya lebih

187
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

tinggi dibanding kelinci yang diberi 11)Cara Pemberian Pakan dan Air Minum
pakan dari pkl. 06:00–18:00. Ternak Babi.
10)Cara Pemberian Pakan Ternak Kuda Menurut Sihombing (1997),
Pakan kuda yang diberikan harus pemberian pakan pada babi umur 8-
sesuai dengan umur dan fungsi kuda 12 minggu sebanyak 1 sampai 1,25
tersebut. Umur kuda dapat dibagi kg/hari, 14 sampai 23 minggu 2,25
menjadi empat kelompok, yaitu 1-6 sampai 2,75 kg, dara 1,5 sampai 2 kg,
bulan, 6-12 bulan, 12-24 bulan, dan induk kering susu 2,5 sampai 3 kg,
diatas 24 bulan. Kuda yang berumur 1- induk bunting 2 sampai 3,0 kg, induk
6 bulan tidak disediakan pakan laktasi 3 sampai 4,5 kg, jantan 2
khusus, karena masih dalam masa sampai 2,5 kg. Ransum babi menyusui
menyusu dengan induknya. Induk hendaknya mengandung CP 16 %
kuda yang sedang menyusui dengan penambahan asam amino
memerlukan kebutuhan pakan yang pada ransum.
cukup banyak baik untuk induk kuda Adapaun cara pemberian pakan
maupun anaknya. Induk menyusui dan babi adalah sebagi berikut:
induk bunting memerlukan pakan tiga Pada babi hijauan diberikan sedikit
kali lipat terutama untuk vitamin dan saja, itupun hanya sekali-kali saja,
mineral, kacang-kacangan dan bungkil sedangkan bahan pakan sehari-
yang dapat membantu pembentukan harinya diberikan bahan pakan berupa
air air susu dalam jumlah yang cukup. biji-bijian, limbah pertanian (bekatul),
Pengaturan pemberian pakan dapat dan limbah industri (ampas ampasan).
dilakukan 2-3 kali sehari yaitu pagi,
Pakan biasa diberikan secara
siang, sore hari tergantung dari kuda
berlebih artinya tersedia setiap saat,
dan fungsi kuda tersebut.
sehingga babi biasa makan setiap
Blakely dan Bade (1991) waktu sesuai dengan kebutuhan, atau
mengemukakan pedoman umum dapat juga diberikan secara terbatas
pemberian pakan kuda sesuai dengan namun harus teratur 2-3 kali sehari.
kebutuhannya adalah sebagai berikut:
Waktu pemberian dilakukan pada
(1) Kuda yang bekerja ringan (kurang
pagi hari setelah babi dimandikan dan
dari tiga jam) diberi pakan 0,5%
kandang dibersihkan.
konsentrat dan hijauan 1% sampai
1,25% bobot badan, (2) Kuda yang Pemberian air minum dilakukan
bekerja sedang (tiga sampai lima jam) secara ad libitum.
diberi 1% konsentrat dan hijauan 1%
sampai 1,25% bobot badan, dan (3)
Kuda yang bekerja berat (lebih dari
lima jam) diberi 1,25% konsentrat dan
hijauan 1% bobot badan. Jumlah dan
frekuensi pemberian pakan kuda
harus sesuai dengan umur dan fungsi
kuda tersebut. Frekuensi pemberian
pakan dapat dilakukan dua sampai tiga
kali sehari yaitu pada waktu pagi,
siang, dan sore hari tergantung dari
umur dan fungsi kuda tersebut.

188
BAB 10
MENGANALISIS HASIL PENCATATAN /
RECORDING PEMELIHARAAN TERNAK
(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

Setelah mempelajari materi menganalisis hasil pencatatan /recording pemeliharaan


ternakpeserta didik mampu menganalisis hasil pencatatan /recording pemeliharaan untuk
memelihara ternak sesuai karakteristiknya, sehingga ternak dapat tumbuh dan berkembang
optimal sesuai dengan harapan.

Fungsi data-data administrasi


pecatatan / recording
ternak

Format dan data pengisian


pencatatan / recording
ternak

Menganalisis format aspek


legalitas pencatatan/
recording
Menganalisis hasil
pencatatan/recording
pmeliharaan ternak Membuat format dan data
pengisian recording
/ pencatatan ternak

Menghitung dan
menganalisis data pencatatan
/ recording ternak

Menyajikan format dan data


pencatatan / recording
ternak

189
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Recording Pemeliharaan Ternak Mengingat tujuan produksi, kondisi dan


Recording berasal dari kata to record teknologi yang digunakan suatu farm
yang berarti mencatat atau merekam. sangat bervariasi, mungkin saja ditemui
Pencatatan atau Rekording Farm (Farm instrumen (format) recording yang berbeda.
Recording) adalah suatu proses aktif yang Instrumen recording dapat dirancang sesuai
dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dengan kebutuhan dan tujuan farm.
yang dilaksanakan secara sistematik, Semakin lengkap data yang dapat dicatat
periodik dan teratur untuk mengumpulkan, akan semakin baik. Dalam pembuatan
memproses dan menganalisis informasi, format pencatatan (recording) pada
yang hasilnya digunakan dalam perbaikan prinsipnya adalah dapat memuat data yang
perencanaan, yang bertujuan untuk lengkap, mudah dalam memasukkan data,
mencapai tingkat pendapatan farm yang mudah dibaca atau dipahami oleh pelaku
lebih tinggi. atau pihak yang berkepentingan.
Pencatatan merupakan administrasi Berikut adalah aspek-aspek yang perlu
dalam usaha peternakan yang sangat dipertimbangkan dalam membuat sistem
diperlukan. Apabila pencatatan ini dapat pencatatan:
dilakukan secara baik dan benar, maka akan 1. Jenis data atau informasi yang perlu
terasa manfaatnya. dikumpulkan yaitu produksi, pemberian
Apa saja manfaat yang diperoleh pakan, kesehatan, finansial, dll.;
peternakan dari kegiatan pencatatan? 2. Frekuensi pengumpulan data dan jumlah
Pencatatan yang dilakukan oleh suatu farm data seperti harian, mingguan, secara
mempunyai fungsi sebagai berikut. periodik, dll.;
1. Mencatat perolehan hasil produksi; 3. Lokasi penyimpanan recording yaitu di
2. Mengontrol biaya dan tingkat produksi; kandang, di kantor, di rumah;
3.Menyusun data hasil perbandingan 4. Penanggung jawab recording bisa tenaga
antara internal dan eksternal farm; kandang, peternak, supervisor farm,
manajer farm; dan
4. Menganalisis efisiensi produksi ternak;
5. Karakter data dan informasi dapat berupa
5. Dapat dipergunakan untuk memantau
kontrol produksi, hasil akhir flock,
semua kegiatan teknis usah;
supervisor kesehatan, perencanaan.
6. Dapat dipergunakan untuk melihat asal –
Beberapa pencatatan (recording) yang
usul ternak atau menelusuri silsilah
umum dipergunakan dalam usaha
ternak;
peternakan antara lain:
7.Dapat dipergunakan untuk melihat
1. Pencatatan tentang identitatas ternak;
kemampuan produksi;
2.Pencatatan tentang pemberian/konsumsi
8. Dapat dipergunakan untuk melihat jenis
pakan dan minum ternak;
penyakit yang pernah diderita dan
riwayat kesehatan lainnya; 3. Pencatatan tentang pertambahan berat
badan ternak;
9. Dapat dipergunakan untuk melihat jenis
pakan dan jumlah konsumsi pakan; 4. Pencatatan tentang kesehatan ternak;
dan
10Dapat dipergunakan untuk melihat
keberhasilan atau kegagalan usaha; 5. Pencatatan hasil produksi/panen ternak.
11.Sebagai dasar untuk melakukan Format recording dapat diperoleh dari
evaluasi dan tindak lanjut dalam suatu industri/perusahaan peternakan dan
pengembangan usaha; dapat pula dibuat sendiri atau

190
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

memodifikasi format yang sudah ada. Rata2 BB akhir minggu - Rata2 BB awal minggu
Pembahasan berikut mengenai: = ------------------------------------------------------
1. Pencatatan unggas pedaging; Jumlah hari antara 2 penimbangan
2.Pencatatan unggas petelur periode
starter; Konsumsi Pakan atau Feed Intake (FI)
3. Pencatatan unggas petelur periode layer; (g/ekor/hari)
dan Total konsumsi pakan selama 1 minggu
4. Pencatatan ruminansia. = ------------------------------------------------
1. Pencatatan Unggas Pedaging Jumlah ayam saat ini x 7
a. Hasil Teknis Mingguan Konversi Pakan atau Feed Conversion
Perhitungan hasil teknis mingguan Ratio (FCR)
meliputi : Total konsumsi pakan selama 1 minggu
Mortalitas mingguan (%) = ---------------------------------------------------
Mortalitas mingguan merupakan hasil Total pertumbuhan selama minggu yg sama
perhitungan jumlah ayam yang mati
selama satu minggu.
b. Hasil Teknis Saat Pemanenan
Jumlah ayam mati selama satu minggu
Hasil teknis saat pemanenan dapat
= -----------------------------------------------x berupa :
100% Jumlah ayam awal minggu
Mortalitas (%)
Mortalitas kumulatif merupakan hasil
Rata-rata bobot badan (gram) perhitungan jumlah ayam yang mati
Rata-rata bobot badan ayam selama satu periode pemeliharaan.
mingguan diperoleh dengan cara
menimbang sampel ayam yang diambil
Jumlah kumulatif ayam mati
secara acak dibagi dengan jumlah
sampel unggas. = ---------------------------------------- x100%
Total bobot badan sampel ayam Jumlah ayam awal dalam kandang
= -----------------------------------------
Jumlah sampel ayam Rata-rata bobot badan (gram atau kilogram)

Total bobot badan ayam saat panen


Rata-rata pertumbuhan per ekor per = ---------------------------------------------
hari (gram) Jumlah ayam dipanen

Rata-rata pertumbuhan bobot badan Lama periode pemeliharaan (hari)


ayam merupakan hasil perhitungan rata- Lama periode pemeliharaan merupakan
rata pertambahan bobot badan ayam per jumlah hari antara tanggal datangnya DOC
ekor per hari. Hal ini dapat diperoleh dengan tanggal pemanenan pada suatu
dengan cara menghitung pengurangan flock.
rata-rata bobot badan akhir minggu
= tanggal pemanenan – tanggal datangnya
dengan rata-rata bobot badan awal
unggas
minggu dibagi dengan jumlah hari.

191
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Rata-rata pertumbuhan (per ekor per hari) Rata-rata jumlah unggas afkir
Rata-rata bobot badan akhir – Rata-rata mingguan diperoleh dengan cara
bobot badan unggas = ----------------------------- menghitung jumlah unggas yang di
afkir selama 1 minggu dibagi 7
Jumlah hari
3) Konsumsi rataan per hari
Konsumsi rataan per hari adalah total
Konsumsi Pakan per ekor per hari (gram)
jumlah pakan yang habis dikonsumsi
Total konsumsi pakan selama periode pada hari itu dibagi dengan jumlah
pemeliharaan = ------------------------------ ternak yang ada pada hari itu.
Jumlah ayam panen x lama pemeliharaan 4) Rata-rata konsumsi pakan mingguan
Rata-rata konsumsi pakan mingguan
Feed Conversion Ratio (FCR) diperoleh dengan menghitung jumlah
Jumlah pakan yang dikonsumsi selama 1 pakan selama seminggu dibagi 7
periode pemeliharaan = -------------------- 5) Bobot badan rataan
Total bobot badan saat pemanenan Bobot badan rataan diperoleh dari
menghitung penimbangan (gr) dibagi
jumlah unggas yang ditimbang
Kepadatan
6) bot badan rata-rata mingguan
Jumlah ayam yang dipanen per m2
Bobot badan rata-rata mingguan
Total jumlah ayam dipanen dibagi dengan
diperoleh dengan menghitung jumlah
luas kandang/m2.
bobot badan rataan dibagi 7
Jumlah ayam dipanen (ekor)
Tabel 10.1 Format Rekording
= ----------------------------------------- pemeliharaan unggas petelur periode grower
Luas kandang (m2) minggu ke: ......................
nama anak kandang: .....................
Kg bobot badan ayam, per m2 Jumlah ternak awal minggu ini : ..........ekor
Total bobot badan unggas dipanen dibagi
dengan luas kandang per m2. Pakan
Total bobot hidup ayam (kg) Tanggal Kematian Bobot Keterangan
Harian Kumulatif Badan
= ---------------------------------------
Luas kandang (m2)

c. Pencatatan Unggas Petelur Periode


Starter
1)Rata-rata jumlah unggas yang mati Jumlah
mingguan mingguan
Rata-rata jumlah unggas yang mati Jumlah Minggu
Sebelumnya
mingguan diperoleh dengan cara
menghitung jumlah unggas yang mati Total
selama 1 minggu dibagi jumlah hari
d. Pencatatan unggas periode produksi
2)Rata-rata jumlah unggas afkir
(layer)
mingguan
1)Rata-rata jumlah unggas petelur

192
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

mingguan Rekording Identitas Ternak


( ) Nomor Kode :

Jenis /bangsa :
2)Persen produksi telur/minggu (laying
Asal-usul :
percentation/week)
Jumlah telur terkumpul/minggu Jenis kelamin :

= ---------------------------- : 7 x 100% Umur ternak :


Rata-rata jumlah unggas
Tanggal pembelian :
petelur/minggu
Harga waktu pembelian :

3 ) R a t a - r a t a k o n s u m s i Catatan :
pakan/ekor/hari/gram (average feed
consumption) Format recording “Identitas Ternak”
Jumlah total konsumsi pakan perminggu/gram ini umumnya memuat informasi
= -----------------------------------------------: 7 tentang jenis/ bangsa bakalan, asal-
Rata-rata jumlah unggas petelur per usul ternak, umur ternak, jenis
minggu kelamin, tanggal pembelian dan harga
waktu pembelian dan lain – lain. Pada
umumnya identitas ternak ini selalu
4)Rata-rata berat telur yang dihasilkan menyertai format-format recording
adalah yang lainnya.
Total berat telur yang dihasilkan (gram) 2) Format Recording Pemberian Pakan
= ----------------------------------------------- Pencatatan ini umumnya memuat
Jumlah telur yang dihasilkan (butir) tentang jenis pakan yang diberikan,
jumlah pakan, sisa pakan, waktu
pemberian dan lain lain. Berikut
5)Konversi pakan (feed conversion)
adalah contoh format recording
Total berat pakan yang dikonsumsi dalam 1 pemberian pakan:
minggu (kg)
Tabel 10.3 Format rekording pemberian pakan
= -------------------------------------------------------
Total berat telur yang dihasilkan dalam 1 REKORDING PEMBERIAN PAKAN
minggu yang sama (kg) No. Kode: ………
Pakan Hijauan Pakan Konsentrat
No Tgl
Pemb Sisa Kons Pemb Sisa Kons
6)Persentase mortalitas minggu ini
Jumlah unggas petelur yang mati minggu ini
(ekor)
= -------------------------------------------: x 100%
Jumlah itik petelur awal

e. Pencatatan Ruminansia Catatan

1) Format Rekording Identitas Ternak. Konsumsi Pakan : Jumlah Pemberian Pakan - Sisa Pakan

Tabel 10.2 Format rekording identitas ternak Pada recording pemberian pakan dapat
diketahui jumlah pemberian pakan dan

193
DASAR-DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

jumlah sisa. Konsumsi pakan dapat dihitung tanggal 1 September 2010,


dari jumah pakan yang diberikan dikurangi Selisihnya adalah 29 hari.
dengan sisa pakan.
Jadi PBB harian adalah 7 kg / 29 hari = 0,24
Contoh kg/ekor/hari
Data recording diketahui bahwa pada
hari sabtu Domba “A” diberi pakan
Berdasarkan data konsumsi pakan dan
konsentrat 0,3 kg, dan sisanya 0,02 kg, maka
pertambahan bobot badan dapat
konsumsi pakan konsentrat tersebut adalah:
dihitung konversi pakan. Nilai konversi
0,3 kg – 0,05 kg = 0,25 kg. pakan diperoleh dengan cara: jumlah
konsumsi pakan (Kg bahan kering) dibagi
Jika dikonversikan ke dalam BK (baha dengan pertambahan bobot badan yang
kering), maka perlu diketahui kadar BK dicapai (Kg).
konsentrat. Misalnya kadar BK konsentrat Semakin kecil nilai konversi pakan
adalah 87%, maka konsumsi BK nya adalah semakin baik dan / semakin efisien
0,25 kg x 87/100 = 0,22 kg BK. dalam penggunaan pakan.
Konversi Pakan:
3)Format Recording Penimbangan Bobot jumlah konsumsi pakan (Kg bahan
Badan kering)
Pencatatan (recording) ini memuat pertambahan bobot badan yang
data-data tentang : tanggal dicapai (Kg).
penimbangan, bobot badan awal, Berdasarkan perhitungan konsumsi
bobot badan akhir, pertambahan berat pakan, pertambahan bobot badan dan
badan dan lain-lain. konversi pakan dapat diketahui apakah
Pada recording pertambahan bobot konsumsi pakan, pertambahan bobot
badan dapat diketahui bobot badan badan dan konversi pakan sesuai dengan
awal, bobot badan akhir dan tanggal standar atau terjadi penyimpangan (di
penimbangan. Pertambahan bobot atas standar atau di bawah standar).
badan dapat dihitung dengan cara Selanjutnya dapat lakukan analisis
bobot badan akhir dikurangi dengan penyebab terjadinya penyimpangan
bobot badan awal. Sedangkan tersebut berdasarkan faktor –faktor yang
pertambahan bobot badan harian mempengaruhi, diantaranya faktor
dapat dihitung dengan cara ternak, faktor pakan, faktor lingkungan
pertambahan bobot badan dibagi dan faktor manajemennya.
dengan jumlah hari selang
Sebagai kelengkapan, dan untuk
penimbangan pertama dan
mempermudah dalam melakukan
penimbangan berikutnya.
analisis maka data recording dapat
Pertambahan bobot badan: dilengkapi dengan grafik dan bagan.
PBB : Bobot badan akhir – bobot badan awal 4) Format Rekording Kesehatan
Contoh Rekording ini memuat tentang jenis
Penimbangan bobot badan akhir pada penyakit yang menyerang, gejala
tanggal 30 September 2010, klinis, obat yang diberikan, jumlah
Penimbangan bobot badan awal pada atau dosis, pengobatan/ tindakan
yang telah dilakukan dan lain-lain.

194
BAB 11
MENERAPKAN PEMANENAN TERNAK
(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

Setelah mempelajari materi menerapkan pemanenan ternakpeserta didik mampu melakukan


pemanenan ternak yang baik sesuai prosedur

Persyaratan pemanenan
ternak

Faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu
pemanenan

Menerapkan pemanenan Waktu yang tepat untuk


ternak pemanenan

Persiapan/strategi
pemanenan/penjualan
ternak

Melakukan
pemanenan/penjualan ternak

195
107
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Standar kualitas produk peternakan berasal dari laktosa sedangkan rasa asin
Kualitas produk peternakan merupakan berasal dari klorida, sitrat dan garam-
sejumlah ciri-ciri produk peternakan yang garam mineral lainnya susu mempunyai
mempengaruhi pendapat dan penilaian sifat-sifat atau karakteristik yang
konsumen. Dapat dikatakan bahwa produk terkandung di dalamnya. Berdasarkan
peternakan yang berkualitas atau bermutu SNI 01-3141-1998. Susu Segar yang baik
adalah produk yang mempunyai keadaan adalah yang memiliki komposisi sebagi
sesuai dengan harapan dan keinginan berikut.
konsumen. a. Berat Jenis (pada suhu 27,5°C)
Berikut ini beberapa contoh standar minimum 1,0280 gr/cm;
kualitas produk peternakan berdasarkan b. Kadar lemak minimum 3,0 %, b/b3;
Standar Nasional Indonesia (SNI). c. Kadar bahan kering tanpa lemak
1. Standar kualitas susu minimum 8,0 %, b/b;
Susu merupakan bahan makanan yang d. Kadar protein minimum 2,7 %, b/b;
hampir sempurna dan merupakan e. Warna, bau, rasa dan kekentalan tidak
makanan alamiah bagi binatang ada perubahan.;
menyusui yang baru lahir, dimana susu
f. Derajad asam 6 - 7°SH;
merupakan satu-satunya sumber
makanan pemberi kehidupan segera g. Uji alkohol (70 %) negatif;
sesudah kelahiran. Dalam Standar h. Cemaran mikroba maksimum:
Nasional Indonesia (SNI) susu segar No. 1) Total kuman Maks 1 x 10koloni6
01-3141-1998 dijelaskan bahwa susu CFU/ml;
segar adalah susu murni yang tidak
2) Salmonella negatif;
mendapatkan perlakuan apapun kecuali
proses pendinginan dan tanpa 3) E. coli (patogen) negatif;
mempengaruhi kemurniannya. Agar 4) Coliform maks 20/ml;
aman dikonsumsi dan digunakan untuk 5) Streptococcus Group B negatif; dan
proses penanganan selanjutnya maka
6) S t a p h y l o c o c u s a u r e u s m a k s
susu segar harus memenuhi syarat-
1x102/ml.
syarat tertentu.
i. Cemaran logam berbahaya, maksimum
Susu segar memerlukan penanganan
yang cukup kompleks agar dihasilkan 1) Timbal (Pb) Maks 0,3 mg/kg;
susu yang berkualitas baik sehingga 2) Seng (Zn) Maks 0,5 mg/kg;
dampak negatif yang ditimbulkan sangat 3) Merkuri (Hg) Maks 0,5 mg/kg; dan
kecil. Warna susu berkisar antara putih
4) Arsen (As) Maks 0,5 mg/kg.
kebiruan hingga kuning keemasan akibat
penyebaran butiran koloid lemak, j. Residu : Antibiotika; sesuai dengan
kalsium kaisenat serta bahan utama peraturan pestisida/insektisida
pemberi warna kekuninganyaitu karoten keputusan bersama menteri
dan riboflavin (Vit. B2). Aroma susu kesehatan dan menteri pertanian yang
bersifat khas dan mudah hilang apabila berlaku;
terjadi kontak dengan udara. Cita rasa k. Kotoran dan benda asing dan uji
asli susu hampir tidak dapat pemalsuan negatif;
dideskripsikan tetapi secara umum agak l. Titik beku -0,520°C s/d -0,560°C;
manis dan agak asin. Rasa manis ini

196
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

m. Angka reduktase 2 - 5 (jam); dan 4. Keutuhan Sempurna Tulang Tulang boleh


sempurna, kulit ada yang patah,
n. Uji Katalase Maks 3 ml. boleh sobek ujung sayap
sedikit, tetapi boleh terlepas,
2. Standar Karkas Ayam Pedaging tidak ada pada boleh ada kulit
bagian dada yang sobek,
Mutu karkas ayam pedaging tetapi tidak
berdasarkan Standar Nasional Indonesia terlalu lebar.
SNI 01-3141-1998. Karkas ayam 5. Bebas dari Boleh ada Boleh ada
Perubahan
pedaging adalah bagian dari ayam warna memar dan memar sedikit memar sedikit
pedaging hidup, setelah dipotong, ”frozen tetapi tidak tetapi tidak ada
burn” pada bagian ”frozen burn”
dibului, dikeluarkan jeroan dan lemak dada dan tidak
abdominalnya, dipotong kepala dan ”frozen burn”
leher serta kedua kakinya (ceker). 6. Kebersihan Bebas dari Boleh ada bulu Boleh ada bulu
bulu jarum jarum sedikit jarum sedikit
Berdasarkan cara pemotongan karkas yang menyebar,
dibedakan menjadi karkas utuh, tetapi tidak
pada bagian
potongan separuh (halves) karkas dibagi dada
menjadi dua potong sama besar.
Potongan seperempat (quartes) karkas Catatan: Bila tidak termasuk dalam
dibagi menjadi empat potong sama persyaratan Tingkatan Mutu, dapat
besar. Potongan bagian-bagian badan diperdagangkan menjadi potongan bagian-
(chiken part atau cut up) dan karkas bagian badan (chiken part atau cut up).
”Debone” yaitu karkas ayam pedaging
tanpa tulang atau tanpa kulit dan tulang.
3. Standar Kualitas Telur Ayam Konsumsi
Berdasarkan ukuran, karkas
Standar kualitas telur ayam konsumsi.
ditentukan melalui bobotnya. Bobot
Telur ayam konsumsi adalah telur ayam
karkas individu ditentukan oleh bobot
yang tidak mengalami proses
karkas itu sendiri, bedasarkan
pendinginan dan tidak mengalami
pembagiannya adalah sebagai berikut.
penanganan pengawetan serta tidak
a. Ukuran kecil 0,8-1 kg; menunjukan tanda-tanda pertumbuhan
b. Ukuran sedang 1-1,2 kg; dan embrio yang jelas, kuning telur belum
c. Ukuran besar 1,2-1,5 kg. tercampur dengan putih telur, utuh dan
bersih.
Tingkatan mutu karkas ayam pedaging
baik yang segar, dingin segar dan beku Klasifikasi telur ayam konsumsi
dapat dibagi dalam 3 (tiga) tingkatan berasarkan jenis dibedakan berdasrkan
mutu telur ayam ras, dan telur ayam buras
(bukan ras). Berdasrkan warna kerabang
Tabel 11.1 Standar Mutu Karkas Ayam Pedaging (kulit telur) dibedakan berdasrkan warna
putih, dan warna coklat.
Tingkatan Mutu
No. Faktor Mutu Berdasarkan mutu, telur ayam
Mutu I Mutu II Mutu III
konsumsi dibedakan menjadi mutu kelas
1. Konformasi Sempurna Boleh ada Boleh cacat
cacat sedikit sedikit
1, mutu kelas 2, dan mutu kelas 3.
tetapi tidak ada
pada bagian
dada dan paha
2. Pedagingan Tebal Sedang Tipis

3. Perlemakan Cukup Cukup Tipis

197
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Tabel 11.   Standar Mutu Telur Ayam kepala, kaki bagian bawah dan alat
Tingkatan Mutu
kelamin kambing/domba jantan atau
No. Faktor Mutu ambing kambing/domba betina yang
Mutu I Mutu II Mutu III
telah melahirkan dipisahkan
1 2 3 4 5
dengan/atau tanpa ekor. Kepala
1 Kerabang dipotong diantara tulang ocipital (os
a. Keutuhan Utuh Utuh Utuh occipitale) dengan tulang tengkuk
b. Bentuk Normal Normal
Boleh pertama (os atlas). Kaki depan dipotong
abnormal diantra carpus dan metacarpus; kaki
c. Kelicinan Licin (halus) Boleh ada Boleh kasar belakang dipotong antara tarsus dan
bagian yang
kasar metatarsus. Jika diperlukan untuk
d. Kebersihan Bersih bebas Bersih bebas Bersih bebas memisahkan ekor, maka paling banyak
dari kotoran kotoran yang kotoran yang
yang
dua ruas tulang belakang coccyangeal
menempel, menempel,
menempel boleh ada boleh ada noda (os caudalis) terikut pada karkas.
maupun noda sedikit noda
Klasifikasi karkas kambing/domba
2 Kantong udara (dilihat dgn peneropongan)
dalam standar ini digolongkan kedalam 3
a. Kedalaman < 0,5 cm 0,5-0,9 cm 1 cm atau lebih (tiga) jenis mutu, yaitu Mutu I, Mutu II, dan
b. Kebebasan Tetap Bebas Bebas bergerak Mutu III. Persyaratannya tidak
bergerak ditempat bergerak dan mungkin
seperti busa menggunakan bahan pengawet dan
3 Keadaan putih terur (dilihat dgn peneropongan) bahan tambahan. Adapun syarat mutu
Boleh ada
adalah sebagai berikut:
a. Kebersihan Bebas dari Bebas dari
noda (darah, noda (darah, sedikit noda
Tabel 11.  Standar Mutu Karkas Kambing/domba
daging atau daging atau tetapi tidak
benda asing benda asing boleh ada
lainnya) lainnya) benda asing Syarat Mutu
lainnya No Karakteristik
Mutu I Mutu II Mutu III
b. Kekentalan Kental Sedikit encer Encer, tetapi 1. 2. 3. 4. 5.
kuning telur
belum ter- 1. Penampakan Agak lembab Agak kering Kering
campur dengan
putih telur 2. Tekstur Lembut dan Agak keras Keras dan
4. Keadaan kuning terur (dilihat dgn peneropongan) kompak dan kurang tidak kompak
kompak
a. Bentuk Bulat Agak gepeng Gepeng
3. Warna Merah khas Merah khas Merah khas
b. Posisi Ditengah Ditengah Agak kepinggir daging dan daging dan daging dan
homogen agak homogen heterogen
c. Bayangan Tidak jelas Agak jelas Jelas
batas-batas 4. Lemak panggul Tebal Agak tipis Tipis

5. Umur Muda/dewasa Muda/dewasa Muda/dewasa


d. Kebersihan Bersih Bersih Boleh ada
sedikit noda 6. Salmonela Negatif Negatif Negatif

5. Bau Khas Khas Khas 7. E. Coli Negatif Negatif Negatif


8. Bau Spesifik Spesifik Spesifik
4. S t a n d a r M u t u K a r k a s d a g i n g
kambing/domba. 5. Standar Mutu Kualitas Daging Ternak
Ruminansia
Karkas daging kambing/domba adalah
tubuh kambing/domba sehat yang telah Standar mutu daging ternak
disembelih, utuh atau dibelah membujur ruminansia. Daging ternak rumiansia
sepanjang tulang belakangnya, setelah (kambing/domba, sapi, kerbau) adalah
dikuliti, isi perut dikeluarkan tanpa urat daging yang melekat pada kerangka

198
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kecuali urat daging dari bagian bibir, untuk di panen adalah susu dan anak
hidung dan telinga yang berasal dari yang dihasilkan. Pada ternak unggas,
kambing/domba, sapi, kerbau yang sehat terbagi menjadi ternak unggas pedaging
waktu dipotong. dan unggas petelur. Begitupun pada
Jenis mutu berdasarkan pemotongan aneka ternak ada yang termasuk
dan penanganannya daging kelompok ternak penghasil daging,
kambing/domba, sapi kerbau ternak penghasil telur, serta ternak yang
mempunyai dua bentuk yaitu segar dan dipelihara untuk kesenangan (hobi). Dari
beku serta dikelompokan dalam dua jenis-jenis ternak tersebut, tentunya
golongan (kelas) yaitu: akan mempengaruhiwaktu dan jenis
produk ternak yang akan di
a. Golongan (kelas) I melipuiti (has, dan
panen.Namun pemanenan yang tepat
paha belakang)
waktu adalah pemanenan yang sesuai
b. Golongan (kelas) II meliputi daging lain kondisi peternakan dan memberikan
yang tidak termasuk dalam golongan keuntungan optimal. Penentuan waktu
(kelas) I. panen yang tepat dipengaruhi oleh
Setiap golongan (kelas) tersebut di atas beberapa faktor seperti harga jual, lama
terdiri dari tiga jenis mutu yaitu mutu I, II pemeliharaan, bobot yang dicapai, umur
dan III. ternak dan kondisi kesehatan ternak.
Tabel 11.4 Standar Mutu Daging Ternak Ruminansia a. Lama Pemeliharaan
Syarat Mutu Lama pemeliharaan setiap ternak
No Karakteristik tentunya berbeda antara ternak yang
Mutu I Mutu II Mutu III
1 2 3 4 5 satu dengan yang ternak lainnya
1. Warna
tergantung jenis ternak yang
Merah khas Merah khas Merah khas
daging segar daging segar daging segar dipeliharan dan tujuan
pemeliharaannya.
2. Bau Khas daging Khas daging Khas daging
segar segar segar 1) Broiler
3. Penampakan Kering Lembab Basah
Pada pemeliharaan ayam broiler
Kenyal Kurang kenyal Lembek umumnya pemanenan dilakukan
4. Kekenyalan
0,5
setelah dipelihara antara 4-6
5. Kuman/g (juta) 0,5 0,5
maks minggu pemeliharaan. Ketika
memasuki umur 7-8 minggu
6. Ph 5,3-5,8 5,3-5,8 5,3-5,8
pertambahan berat badan broiler /
minggu mengalami kemerosotan.
. Faktor-faktor penentu waktu panen
Pada saat itu terjadi
Faktor-faktor penentu waktu panen ketidakseimbangan antara
ternak, tentunya akan tergantung pertambahan bobot badan dengan
kepada jenis ternak yang dipelihara dan pakan yang dikonsumsi. Jadi, lebih
tujuan pemeliharaannya. Pada menguntungkan apabila broiler
pemeliharaan ternak ruminansia (sapi, dijual lebih awal. Pada
kerbau, domba dan kambing), dibagi pemeliharaan itik dan ayam
menjadi dua jenis pemeliharaan yaitu kampong pedaging, lama
ternak ruminansia pedaging dan ternak pemeliharaan biasanya selama 70
ruminansia perah (susu). Untuk ternak hari pemeliharaan baru bisa
ruminansia perah hasil yang di peroleh dipanen.

199
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

2) Sapi potong 5)Itik petelur


Penggemukan sapi potong lama Pada peternakan itik petelur, itik
pemeliharaannya berkisar antara 2- mulai berproduksi atau bertelur
4 bulan, akan tetapi ada kalanya rata-rata berumur sekitar 5 sampai
sapi potong dipelihara hingga lebih 6 bulan. Dengan perawatan yang
dari 6 bulan masa pemeliharaan. baik maka itik akan dapat
Kegiatan Pemanenan pada berproduksi telur selama 18 bulan
umumnya dilakukan saat kegiatan dan setelah itu itik harus sudah
penggemukan berakhir. diafkir karena kalau dipertahankan
3) Sapi perah sudah tidak menguntungkan lagi
dan harus diganti dengan itik-itik
Pada pemeliharaan sapi perah,
dara yang siap bertelur.
sapi perah sudah dapat dikawinkan
untuk pertama kalinya setelah a. Harga Jual
berumur 15-18 bulan. Dengan masa Ketidakstabilan harga jual
kehamilan rata-rata di daerah tropis ternak di pasar harus
adalah 275-278 hari. Dengan diperhatikan. Bila harga rendah
demikian panen pertama susu sekali, harus dipertimbangkan
sudah dapat dilakukan setelah kemungkinan memperpanjang
ternak di pelihara 2-2,6 tahun.Pada periode pemeliharaan sampai
pemeliharaan kambing perah, susu batas waktu tertentu. Sebaliknya
sudah dapat dihasilkan pada umur apabila harga baik atau tinggi,
ternak 17-18 bulan pemeliharaan. lebih baik mempersingkat
4) Ayam petelur periode pemeliharaan dengan
melakukan pemanenan saat itu
Pada peternakan ayam petelur,
tanpa mempertimbangkan berat
pemanenan telur pertama berkisar
badan dan umur ternak, apabila
antara umur 5,5- 6 bulan. Ayam
sudah memenuhi persyaratan
petelur mulai berproduksi ketika
pasar. Harga jual produk ternak
mencapai umur 17-18 minggu.
pada posisi harga tertinggi
Pada umur tersebut, tingkat
umumnya adalah pada saat
produksi telur baru mencapai
menjelang dan sesudah hari
sekitar 5% dan selanjutnya akan
besar keagamaan dan tahun baru.
terus mengalami peningkatan
secara cepat hingga mencapai b. Kondisi Kesehatan Ternak
puncak produksi yaitu sekitar 94- Terjangkitnya penyakit atau
95% dalam kurun waktu ± 2 bulan wabah pada usaha budidaya
(di umur 25 minggu). Laju ternak dapat membuat peternak
penurunan produksi telur secara mengambil langkah untuk
normal berkisar antara 0,4-0,5% memanen dan menjual ternak
per minggu. Pada saat ayam yang tersisa dari kematian, baik
berumur 80 minggu, jumlah sebagian atau seluruhnya.
produksi telah berada di bawah Tindakan ini dilakukan tanpa
angka 70% dan pada kondisi mempertimbangkan umur, berat
demikian bisa dikatakan ayam siap badan dan harga jual ayam.
di afkir (HyLine Brown Management Pertimbangannya bukan lagi
Guide, 2007). mengejar perolehan

200
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Tabel 11.5 Pangsa pasar/


keuntungan, namun dalam usaha
konsumen ayam pedaging berdasarkan bobot
menekan kerugian serendah-
Berat Badan (kg) Pangsa Pasar / Konsumen
rendahnya akibat penyakit atau
wabah yang sedang berjangkit. 0,4 – 0,6 Hotel, restoran besar

c. Bobot Badan 0,8 – 0,9 Rumah makan, pasar tradicional

Faktor penentu waktu 0,8 – 1,1 Pasar swalayan, pasar tradicional


pemanenan ternak berdasarkan 1,1 – 1,2 Restoran fast food
bobot badan ternak, biasanya di 1,3 – 1,5 Hotel, katering, restoren asing
gunakan dalam pemeliharaan > 1,5 Industri mie instan, kaldu ayam,
yang tujuannya untuk
rumah makan khusus ayam
memproduksi daging seperti
pada pemeliharaan ayam Sumber: Huda (2002)
pedaging dan penggemukan d. Umur Ternak
ternak potong lainnya. Bobot
badan ternak biasanya di Umur ternak yang dijadikan
gunakan sebagai acuan untuk faktor penentu waktu panen
menentukan waktu panen ternak biasa digunakan pada penjualan
pedaging baik ternak unggas ternak afkir, dan penjualan
atau ruminansia dan produksi anak ternak. Pada
monogastrik. Akan tetapi bobot penjualan anak ternak biasanya
badan bukan satu-satunya umur yang digunakan adalah
pertimbangan waktu panen lepas sapih. Pada ternak sapi
ternak. Sebagi contoh pada perah, penjualan pedet jantan
pemeliharaan ayam pedaging, sudah dapat dilakukan dilakukan
biasanya target bobot badan pada umur 1,5-2 bulan.
ayam saat dipanen adalah kurang Penjualan induk afkir
dari 1,7 kg, sebagian besar dijual biasadilakukan pada umur 8-9
dengan berat badan mencapai tahun (Nugroho 2008). Tetapi
1,3-1,6 Kg. Faktor yang harus pada peternakan rakyat, sapi
dipertimbangkan adalah perah masih dipelihara hingga
kegemaran konsumen di suatu umur diatas 10 tahun.
daerah atau keadaan. Pada P a d a p e t e r n a k a n
daerah tertentu konsumen lebih domba/kambing anak ternak
suka ayam kecil dengan beratnya sudah dapat di panen pada umur
kurang dari 1 kg, sedangkan lepas sapih (3 bulan). Sementara
didaerah lain konsumen lebih untuk penjualan induk afkir
suka ayam besar dengan berat dapat dilakukan pada umur
1,5-2 kg serta ada juga yang ternak mencapai 5 tahun atau
menyukai ayam dengan berat lebih.Pada peternakan babi, anak
diatas 2 kg. babi yang telah lepas sapih
Secara umum, konsumen atau biasanya disapih pada umur 8
pangsa pasar ayam pedaging minggu dan mencapai bobot
berdasarkan berat badan dapat rata-rata 20 kg, atau sudah
dilihat pada Tabel 32 berumur 5-6 bulan.
.

201
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

f. Peralatan pemanenan
Peralatan panen ternak
berbeda-beda disesuaikan
dengan jenis ternak yang akan di
panen. Pada pemanenan ternak
ruminansia besar dan ruminansia
kecil seperti kerbau, sapi, domba
dan kambing umumnya
diperlukan beberapa peralatan
diantaranya tali tambang untuk Gambar 11.3 Kendaraan pengangkut sapi
mengikat ternak, timbangan Pemanenan ternak ruminansia
ternak, kendaraan angkut (truk) perah (sapi, kambing). Produk
dan surat jalan dan surat utama daari ternak perah adalah
keterangan ternak, dan ATK. susu. Pada pemanenan susu
Untuk ternak besar, timbangan peralatan yang digunakan harus
yang digunakan adalah bersih dan higienis, karena susu
timbangan khusus untuk ternak mudah terkontaminasi sehingga
besar. jika tidak bersih dan higienis
kualitas susu akan rusak,
sehingga tidak laku untuk dijual.
Pada usaha peternakan sekala
kecil, pemerahan dilakukan
menggunakan tangan. Akan
tetapi, pada perusahaan yang
besar dan industri, sudah
menggunakan mesin perah.
Berikut adalah beberapa
Gambar  .1 Tali tambang
Sumber: Dokumen Penulis
peralatan pemanenan susu.

Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013


Gambar  3.4 Mesin perah susu

Sumber: CV. Agro Mandiri Sangkuriang, 2013


Gambar 2 .2 Timbangan ternak besar

202
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

1) Penyekat kandang
Sesuai namanya, penyekat
kandang digunakan untuk
menyekat kandang. Umumnya
terbuat dari bambu atau kawat.
Fungsinya memperkecil ruang
kandang sehingga membatasi
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013 ruang gerak ayam. Oleh karena
Gambar  4.5 Tempat susu (milk cans) itu, untuk penyekat kandang ini
bisa juga menggunakan plastik
tebal penutup kandang. Ruang
gerak ayam yang terbatas
d i h a r a p k a n d a p a t
mempermudah proses
penangkapan ayam.
2) Keranjang/ keramba/krat
Keranjang terbuat dari plastik
sangat umum digunakan,
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013 harganya relatif murah karena
Gambar 11.6 Ember penampungan susu tidak cepat rusak sehingga dapat
digunakan berkali-kali panen
bahkan bertahun-tahun.
Keranjang plastik mempunyai
warna-warna cerah seperti
merah, kuning dan hijau
berbentuk kotak persegi
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013
Gambar 11.7 Pendingin susu
panjang. Fungsinya untuk
menampung ayam hasil
tangkapan sekaligus sebagai
wadah yang mempermudah
pengangkutan. Satu keranjang
biasanya menampung sekitar
duapuluh ekor ayam hidup.
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013 3)Potongan tali rafia
Gambar 11.8 Alat pasteurisasi
susu skala kecil Teknik pemanenan ayam
Pada usaha ayam pedaging, pedaging di Indonesia kadang
saat ini, panen ayam pedaging di kala memerlukan tali rafia.
Indonesia masih dilakukan Potongan-potongan tali rafia
secara manual, yaitu pekerja diperlukan kira-kira seukuran tali
menangkap kaki ayam yang dapat mengikat lima buah
menggunakan kedua belah kaki ayam sekaligus. Dalam
tangan. Secara umum, peralatan pelaksanannya, ayam yang telah
yang diperlukan dan harus berhasil ditangkap, selanjutnya
tersedia saat pemanenan ayam sebelah kakinya akan diikat
pedaging adalah sebagai berikut. disatukan bersama-sama dengan

203
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kaki ayam lainnya untuk dibawa 5) Kendaraan pengangkut dan surat


ke tempat penimbangan. jalan
Seandainya, ayam hasil panen
tidak diambil langsung oleh
pembeli, maka peternak harus
mengantarkan ayam hidup ke
tempat pembeli. Dalam keadaan
ini, sebelum panen berlangsung,
peternak perlu mempersiapkan
fasilitas berupa kendaraan
pengangkut. Kendaraan
pengangkut dilengkapi dengan
surat jalan digunakan untuk
Gambar 5 .9 Tali rafia membawa ayam hidup sampai ke
4) Timbangan dan alat tulis tempat pembeli.
Timbangan berguna untuk Peralatan yang digunakan
mengetahui besarnya jumlah dalam pemanenan unggas
atau kuantitas hasil produksi. Ada petelur yang biasa digunakan
bermacam-macam timbangan diantaranya adalah egg tray.
yang dapat digunakan. Di negara Sedangkan egg tray dari bahan
kita, timbangan salter atau kardus hanya sekali pakai, tetapi
timbangan gantung adalah harga lebih murah. Satu egg tray
timbangan yang umum biasanya memiliki kapasitas 36
digunakan saat panen ayam butir telur. Peralatan yang lain
pedaging. Data-data produksi dengan menggunakan peti atau
seperti jumlah atau berat ayam ember yang telah dialasi sekam
pedaging dan tanggal panen padi.
sangat diperlukan untuk
mengevaluasi perkembangan
usaha. Alat tulis berguna untuk
merekam semua data-data yang
diperlukan.

Gambar  6.11 Egg tray dari bahan kertas


Sumber: Dokumen Penulis

Gambar 11.10 Timbangan salter


Sumber: Dokumen Penulis Gambar  .12 Egg tray dari bahan plastik
Sumber: Dokumen Penulis

204
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

nyaman, pertama-tama
keluarkan peralatan
kandang berupa tempat
pakan dan minum sehingga
tidak menghalangi saat
penangkapan ayam.
b) Menyekat kadang
Ayam digiring ke salah satu
Gambar 11.13 Tempat telur dari peti kayu
dinding atau sudut
Sumber: Dokumen Penulis kandang. Pasang penyekat
kandang, sehingga
membagi kandang menjadi
beberapa ruang, misal tiga
ruangan. Lakukan secara
bertahap agar ayam yang
dipanen tidak lumpuh
karena lemas. Hal ini perlu
dilakukan untuk
menghindari ayam mati
Gambar 11.14 Kemasan telur dari plastik
menumpuk (over lapping).
Sumber: Dokumen Penulis
3) Menangkap ayam
g. Tahapan pemanenan
Tangkap ayam pada kedua
1) Persiapan Pemanenan belah kakinya. Jangan
Kondisi yang perlu menangkap ayam secara kasar
mendapat perhatian sebelum karena bisa menyebabkan
melakukan pemanenan pada memar, tulang sayap dan kaki
ternak penghasil daging patah bahkan bisa
(broiler, ruminanisa, dan menyebabkan ayam mati
aneka ternak pedaging) adalah karena stres. Habiskan ayam
segera menghentikan segala dalam satu sekatan, jangan
macam pemberian obat- pergunakan sistem tangkap
obatan dan antibiotik minimal pilih. Bagaimanapun
5-14 hari sebelum hari tangkaplah ayam yang
pelaksanaan panen, terdekat terlebih dahulu, tidak
tergantung jenis obat dan memilih-milih ayam yang
antibiotiknya. hendap ditangkap.
2) Pemanenan Ternak Unggas 4) Memasukan ayam kedalam
Berikut ini adalah tahapan- krat/keramba
tahapan umum pemanenan Pada saat memasukkan
ayam pedaging: ayam yang akan ditimbang ke
a)Mengeluarkan peralatan dalam keranjang lakukan
kandang secara cermat dan tidak kasar,
hal ini untuk mengurangi risiko
Agar suasana kerja saat
banyaknya ayam yang diapkir
memanen ayam menjadi
akibat sayap atau kaki yang

205
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

p a t a h s e h i n g g a sebaiknya dilakukan tidak terlalu


mengakibatkan kerugian. lama.
Hindari memasukan ayam 6) Mencatat dan menghitung
dalam krat dengan cara total ayam dan berat
melemparnya. keseluruhan
5) Menimbang Catatlah semua hal dari awal
Gunakanlah timbangan seperti jumlah ayam yang
untuk menimbang ayam. ditangkap dan akan ditimbang
Sebelum melakukan juga catatlah hasil
penimbangan sebaiknya penimbangan sehingga data
timbangan ditera terlebih yang dihasilkan akan akurat.
dahulu untuk mencegah Lakukan cek ulang setelah
terjadinya kesalahan sehingga penangkapan selesai juga
dapat merugikan peternak terhadap hasil data timbangan
sendiri. yang telah didapatkan.Karena
Ada dua cara penimbangan jika satu timbangan saja
yang biasa dilakukan. Pertama, terlewatkan karena faktor
setelah ditangkap, ayam kelalaian, kerugian yang
dimasukan dalam keramba. Satu diderita peternak setara
keramba kira-kira berisi 8-15 dengan 8-15 ekor ayam. Maka
ekor ayam, tergantung besarnya. dari itu, konsentrasi yang
Ayam ditimbang dengan tinggi saat menjalankan
kerambanya. Tentu saja berat aktivitas pemanenan perlu
ayam adalah berat keramba diperhatikan.
ketika ditimbang bersama 15
ekor ayam dikurangi berat
keramba ketika ditimbang
kosong. Berat rata-rata per ekor
didapatkan dengan membagi
nilai yang didapat dengan
banyaknya ayam (lima belas
ekor).
Cara penimbangan kedua
adalah melakukan penimbangan
sebelum ayam dimasukan dalam
keramba. Setelah ditangkap,
ayam diikat sebelah kakinya
bersama-sama hingga lima ekor
menggunakan tali rafia,
kemudian dilakukan
penimbangan dengan
menggantungkan tali rafia pada
timbangan gantung. Untuk
mengurangi penderitaan ayam,
cara penimbangan gantung ini, Gambar 11.15 Membatasi ruang gerak,
menangkap dan mengikat ayam pedaging
Sumber: Dokumen Penulis

206
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

a) Pengangkutan karena keramba diisi terlalu


Setelah semua data benar dan padat, kondisi ayam yang
sesuai dengan surat jalan kurang sehat, kepanasan
pengiriman, barulah kendaraan waktu transportasi dan
pengangkut ayam boleh penanganan yang kurang baik
diizinkan keluar meninggalkan waktu perjalanan.
lokasi. Sebaiknya, pengiriman (3)Kerusakan Bagian-bagian
ayam dilakukan pada pagi atau Tubuh
sore hari agar tidak terlalu panas, Persentase kerusakan
untuk mengurangi risiko akibat bagian tubuh yang paling
transportasi sekecil mungkin. besar yaitu waktu terjadi
Pengangkutan atau transportasi yang kurang hati-
pengiriman ayam pedaging hati. Kerusakan bagian tubuh
menggunakan keramba sebagai secara keseluruhan biasanya
wadahnya. Untuk menjaga sekitar 9–12% untuk sekali
kualitas ayam selama pengangkutan.
pengangkutan, sebaiknya
keramba tidak berisi ayam terlalu
penuh, sekitar 8 – 15 ekor saja.
Tinggi keramba masih
memungkinkan ayam berdiri.
Keramba ditumpuk secara
teratur dalam kendaraan terbuka
agar ayam cukup mendapat Gambar 11.16 Menimbang ayam
Sumber: Dokumen Penulis
ventilasi udara.
Berikut adalah risiko yang
umum terjadi dari pengiriman
ayam menggunakan kendaraan:
(1)Penyusutan bobot badan
Hal ini terjadi karena ayam
mengeluarkan kotorannya
selama perjalanan dan
susutnya air tubuh melalui
penguapan sebagai akibat Gambar11.17 Memuat krat berisi ayam ke dalam pick up
Sumber: Dokumen Penulis
suhu lingkungan yang panas.
Kegiatan pemanenan pada
Oleh karena itu apabila waktu
saat afkir pada ternak unggas,
pengangkutan ayam dalam
biasanya dilakukan pada ayam
keramba terlihat kepanasan,
layer, itik maupun puyuh. Pada
sebaiknya diberi percikan air
kegiatan penangkapan ayam
untuk mengurangi cekaman
afkir biasanya lebih mudah
panas.
dilakukan karena pada
(2)Kematian Ternak umumnya peternakan ayam
Kematian selama layer menggunakan kandang
transportasi, umumnya terjadi individu, sehingga tidak perlu

207
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

adanya penyekatan. telur di bagian atas dan


Langka–langkah yang perlu bagian runcing dibagian
dilakukan adalah memasukan bawah. Nampan ini ada yang
tangan kanan kekandang terbuat dari plastik, namun
kemudian pegang pada bagian ada pula yang terbuat dari
kedua kakinya dan ditarik karton tebal. Biasanya satu
keluar kemudian dipegang nampan dapat memuat telur
sayapnya. paling banyak sampai 36
b) Pemanenan Telur Unggas butir.
1) Pengumpulan Telur dari e)Penyimpanan telur
Kandang Telur akan mengalami
Ada beberapa hal yang perlu perubahan kualitas sejalan
diperhatikan dalam kegiatan dengan lamanya waktu
mengumpulkan telur dari penyimpanan. Untuk
kandang, yaitu: mengurangi kerusakan
dalam penyimpanan, telur
a)Jangan membiarkan telur
harus cepat dijual ke
terlalu lama di kandang,
konsumen. Pada saat telur
karena akan menyebabkan
yang dihasilkan perlu
telur menjadi kotor atau
disimpan untuk beberapa
memancing unggas dewasa
hari, menunggu jumlahnya
untuk memakannya.
banyak untuk diangkut ke
Pengumpulan telur
tempat pembeli, telur
biasanya dilakukan secara
sebaiknya disimpan di
teratur dua kali sehari.
ruangan pendingin. Selain
b)Lakukan kegiatan itu hindari menyimpan telur
memungut telur dengan di ruangan berbau atau
hati-hati, supaya tidak ada dekat bersama-sama
telur yang retak atau bahkan dengan bahan-bahan yang
pecah akibat terbentur dan mempunyai bau kuat,
jatuh. seperti minyak diesel,
c)Segera pisahkan telur-telur minyak tanah, cat, buah-
yang kotor, retak atau pecah buahan (durian) dan
dari telur-telur yang baik. sayuran (bawang merah).
Jangan mencampurnya, Bau yang menyengat akan
karena telur yang kotor, terbawa oleh telur yang
retak atau pecah dapat disimpan didekatnya.
mencemari telur yang masih Berikut ini beberapa
bagus. kerusakan telur akibat
d)Simpan telur yang baru disimpan di ruangan panas:
dipanen di nampan telur 1.Kehilangan berat selama
(egg tray), di ruangan yang penyimpanan
sejuk, kering dan dijauhkan
Pada ruangan panas,
dari segala sumber panas.
sebagian putih telur akan
Letakkan bagian tumpul dari
menguap melalui pori-pori

208
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

cangkang/kerabang telur. 1.Pemanenan Susu


Keadaan ini menyebabkan a. Pemerahan Dengan Tangan
ruang udara dalam telur
Hal-hal yang harus
menjadi lebih besar dari
diperhatikan dalam
semula dan berat telur akan
persiapan pemerahan :
berkurang.
1)Kandang harus
2. Pengenceran isi telur
dibersihkan dari segala
Apabila telur disimpan pada kotoran terak, air kencing,
suhu tinggi, putih telur akan sisa-sisa makanan dan
menjadi pecah dan selaput sampah.
yang melapisi kuning telur
2)Bersihkan dan cuci
akan menjadi lemas. Kuning
ambing, bagian lipat paha
telur akan menjadi lebih
dan paha dengan sikat.
encer daripada semula.
3)Ternak yang akan diperah
3. Pengemasan Telur
diberi pakan konsentrat
Ada tiga macam langkah lebih dahulu supaya
yang umum dilakukan ternak tersebut dalam
setelah telur dikumpulkan, keadaan tenang. Jangan
yaitu: diberi rumput, silase atau
a.Pengemasan dengan cara hijauan lainnya sebelum
kering (dry packaging); atau selama diperah.
b.Penutupan kerabang 4)Alat-alat susu (ember
dengan bahan pengawet susu, kan susu) harus
(shell sealing); dan bersih, oleh karena itu
c.Penyimpanan dalam ruang alat-alat susu yang dipakai
pendingin. untuk menampung dan
menyimpan susu
Bagi para peternak di
sebelumnya harus dicuci
daerah kita, langkah kedua
bersih.
dan ketiga ini jarang
dilakukan. Setelah 5)Mengikat ekor ternak,
dikumpulkan, telur dikemas terutama dilakukan pada
secara sederhana dengan sapi-sapi yang sering
cara kering. Pengemasan mengibas-ngibaskan
dengan cara ini biasanya ekornya, karena dapat
menggunakan kotak kayu. mengganggu pemerah dan
Dalam kotak kayu kotoran yang terdapat
diletakkan alas berupa pada ekor sapi tersebut
sekam, jerami padi, atau dapat mencemari susu
serbuk gergaji, untuk dalam ember yang dipakai
menjaga agar telur tidak untuk memerah.
mudah pecah saat dilakukan Sebaiknya ujung ekor sapi
pengangkutan menuju tersebut diikatkan pada
tempat penjualan atau salah satu kaki
konsumen. belakangnya.

209
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

6)Mencuci ambing dengan terdapat dalam susu


air bersih yang panas (50- misalnya : darah, atau
6 0 ° C ) d e n g a n n a n a h . H a l i n i
menggunakan lap yang menunjukkan adanya
bersih, kemudian ambing mastitis (radang ambing).
yang telah dicuci bersih Puting yang mengeluarkan
dikeringkan dengan susu abnormal harus
memakai handuk yang disisihkan lebih dulu dan
kering dan bersih. diperah yang terakhir
Pencucian ambing akan sesudah selesai memerah
lebih baik bila dilakukan sapi-sapi yang sehat
dengan cairan chloor yang ambingnya. Susu yang
mengandung 150-200 mg abnormal harus
chloor per liter air. Tukang dipisahkan dari susu yang
perah harus bersih baik, sebab bila dicampur
tangannya selama akan mengakibatkan
melakukan pemerahan. kerusakan pada semua
Orang yang memerah susu hasil pemerahan,
hendaknya memakai Susu yang abnormal
pakaian yang bersih dan setetah dimasak dapat
sebelum memerah diberikan pada anak sapi,
tangannya harus dicuci jika kualitasnya tidak
bersih dengan sabun. Jika begitu buruk.
tangannya kotor karena
memegang sapi sebelum
atau saat memerah, maka
tangan harus dicuci lagi
sebelum melakukan
pemerahan kembali.
Tukang perah jangan
memakai vaselin atau
Gambar 11.18 Memerah susu dengan tangan
minyak sebagai pelicin Sumber: Dokumen Penulis
pada pemerahan. b. Pemerahan Dengan Mesin
7)Uji mastitis hendaknya Perah
dilakukan setiap Metode pemerahan
melakukan pemerahan dengan mesin perah
yaitu dengan memerah modern dewasa ini
pakai tiga jari (ibu jari, jari menggunakan cara
telunjuk dan jari tengah) mekanisasi, artinya
pada setiap puting 2 atau 3 pemerahan memakai mesin
pancaran susu ke cangkir sebagai pengganti tangan.
atau piring alumunium Dalam peternakan perah,
yang bagian dalamnya mesin perah dibedakan :
dicat hitam untuk 1)Sistem ember (Bucket
mengetahui ada tidaknya system)
kelainan susu yang

210
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Sistem ember adalah salah 7)Tabung perah (teat cup) yang


satu pernerahan memakai terbuat dari logam tahan
mesin sebagai pengganti karat dan karet inflasi di
tangan yang dapat dalam tabung perah; dan
dipindah-pindah dari 8)Selang susu.
tempat satu ke tempat lain,
Mesin perah bekerja atas
cocok digunakan untuk
dasar perbedaan tekanan
petemak kecil, susu
udara yang dibangkitkan
ditampung di ember yang
oleh motor pembangkit
terdapat di setiap mesin.
vakum atau pompa vakum.
Setelah susu hasil perahan
Perbedaan tekanan udara
setiap ekor sapi ditakar
ini menyebabkan karet
terlebih dahulu kemudian
inflasi di dalam tabung
dituang di tangki pendingin.
perah kembang kempis
Pemerahan dengan sisitem
memijat puting. Pada waktu
ini dapat diterapkan di
udara masuk ke dalam
Indonesia pada peternak
tabung perah, yaitu diantara
sapi perah yang jumlah sapi
tabung perah dan karet
induk kurang dari 10 ekor
inflasi, karet inflasi
atau pada peternak sapi
mengempis. Peristiwa ini
perah rakyat yang
disebut fase istirahal.
kandangnya berkelompok.
Selanjutnya udaran di
Pemerahan dengan sistem
dalam tabung menjadi
ember ini perlu dirintis di
hampa udara. Oleh karena
Indonesia dengan harapan
itu di dalam tabung dan
dapat menekan kandungan
karet inflasi kompa (tidak
kuman dalam susu.
ada tekanan) sedangkan di
dalam ambing bertekanan,
maka susu terdorong
keluar/tersedot. Peristiwa
ini disebut fase perah,
Demikian seterusnya, fase
perah dan fase istirahat
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013 datang silih berganti.
Gambar 11.19 Memerah dengan mesin perah sistem bucket
Supaya fase perah dan fase
Mesin perah sistem ember instirahat dapat
terdiri dari bagian-bagian : berlangsung secara
1)Sebuah motor pembangkit bergantian, maka mesin
vakum; perah dilengkapi dengan
2)Pipa vakum; pulsator yang berfungsi
mengatur tekanan udara
3)Selang karet vakum; antara keadaan bertekanan
4)Pulsator; dan hampa udara. Dengan
5)Ember penampung susu; kala lain, pulsator mengatur
6)Pengatur pulsasi; fase istirahat dan fase
perah. Bila kiep atau tombol

211
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

vakum ditutup maka udara dalam kandang dimana sapi


dari luar masuk dan yang diperah tetap terikat
berhentilah kegiatan ditempatnya. Mesin perah
pemeraban dan karet inflasi dipindah dari sapi satu ke
kembali berbentuk semula. sapi berikutnya. Sedang
Rasio pulsasi adalah susu hasil pemerahan
perbandingan antara fase langsung dialirkan ke dalam
perah dan fase istirahat. tangki pendingin mclalui
Untuk mesin perah sistem pipa tanpa berhubungan
ember/baket, rasio pulsasi dengan udara luar.
60 : 40 per satuan waktu,
artinya dalam satuan waktu-
waktu fase pemerahan
berlangsung 60 kali dan
fase istirahat 40 kali per
satuan waktu. Laju pulsasi,
laju atau besar keeilnya Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013
pulsasi di atur oleh tombol Gambar 11.20 Memerah susu dengan mesin perah sistem pipa

pengatur pulsasi yang c. Sistem bangsal pemerahan


terletak di bawah keempat (Milking parlor system)
tabung perah. Laju pulsasi
Pemerahan berlangsung di
disetel sesuai dengan
suatu bangsal atau ruang
anjuran pabrik pembuat
khusus yang disiapkan
mesin.
untuk pemerahan. Di
Meningkatkan laju pulsasi bangsal ini ditempatkan
melebihi anjuran tidak akan beberapa mesin perah.
mempercepat pemerahan, Setiap satu mesin melayani
bahkan dapat menyebabkan seekor sapi. Susu hasil
luka-luka yang sering pada pemerahan langsung
puting dan ambing. Tekanan ditampung di tangki
pada mesin perah disetel pendingin (cooling unit)
pada saat instalasi mesin sesudah melalui tabung
perah di pasang. Tekanan pengukur produksi yang
yang terlalu lemah terdapat pada setiap mesin.
membuat tabung perah Sapi yang akan diperah
tidak dapat menempel pada digiring ke bangsal pemerah
puting. Mintalah bantuan melalui suatu ternpat
teknisi untuk menyetel (holding area) yang luasnya
tekanan vakum dan terbatas dan sapi
pemeriksaan secara berdesakan.
berkala.
Sistem bangsal perah
b)Sistem pipa (Pipe line (milking parlor system)
system) bentuknya bermacam-
Pada sistem ini pemerah macam antara lain :
langsung juga berada di 1) Sistem sirip ikan tunggal

212
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

atau ganda (single/double besar untuk dilewati sapi


heringbone milking, parlor). tanpa menimbulkan luka.
2)Sistem sirip ikan Tidak ada jarak antara bak truk
berbentuk wajik dengan loading ramp, jika ada
(heringbone diamond jarak dapat menyebabkan sapi
shaped polyangon milking terperosok dan sapi menderita
parlor). cedera.
3)Sistem komidi putar Pemanenan ternak
(rotary milking parlor). ruminansia seperti sapi,
kerbau, domba/kambing
dimasyarakat umumnya
dilakukan dengan cara
transaksi langsung antara
pembeli dan yang punya
ternak (penjual). Transaksi jual
beli dapat dilakukan di pasar
Sumber:Ensiklopedi Wikipedia, 2013
Gambar 11.21 Memerah susu dengan mesin perah sistem rotari
hewan, atau di kandang
dimana ternak tersebut
2. P e m a n e n a n T e r n a k dipelihara. Cara transaksi jual
Ruminansia/Monogastrik beli ternak dilakukan dengan
Pada umumnya ternak dijual cara menaksir/menduga
dalam kondisi sehat dan bobot ternak yang akan dibeli.
phisiknya bagus. Ternak yang Apabila kedua belah pihak
akan dijual dikumpulkan pada setuju, transaksi jual beli
kandang khusus (pen) yang ternakpun terjadi.
dekat dengan loading ramp Pada perusahaan yang lebih
(tangga untuk menaikkan sapi besar, transaksi penjualan
ke truk). Pada saat menggiring ternak umumnya harga jual
dari kandang ke pen tanpa ternak berdasarkan bobot
menyebabkan stress. Truk badan hidup ternak tersebut.
yang digunakan harus Untuk penjualan ternak
dirancang khusus untuk dengan menggunakan
keselamatan peternak dan timbangan bobot badan, ada
sapi. Sapi dinaikkan, beberapa persiapan yang
dipindahkan dan diturunkan p e r l u d i l a k u k a n
dengan hati-hati dan sabar sebelumnya.Persiapan ini
agar tidak menimbulkan stres. meliputi kebersihan alat,
Daya angkut sapi ditentukan keberfungsian alat, dan
dengan ukuran dan berat sapi, kalibrasi alat.Kegiatan
pastikan ruang dalam truk persiapan peralatan pemanen
tidak terlalu padat. Jika truk ternak umumnya dilakukan
tidak penuh harus diberi sekat oleh petugas kandang. Adapun
pembatas agar sapi tenang jenis peralatan tersebut
dan truk stabil. Pintu diantara adalah timbangan
kendaraan dan pintu gerbang ternak dan kendaraan farm
loading ramp harus cukup dan lain-lain.

213
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Langkah selanjutnya adalah


menimbang ternak yang
terpilih dan di pisah pada
kandang penampungan
sementara sebelum
dimasukan ke kendaraan
pengangkut. Catat identitas
ternak yang sudah ditimbang
beserta data bobot
timbangannya. Setelah semua
ternak yang tepilih di timbang
dan dicatat,sehingga
diketahui berapa jumlah harga
yang harus dibayar. Siapkan
dokumen perjalan ternak
berupa surat jalan dan surat
keterangan kesehatan ternak.

214
BAB 12
MENERAPKAN PENANGANAN LIMBAH.
(RUMINANSIA, UNGGAS DAN ANEKA TERNAK)

Setelah mempelajari materi Pengelolaan Limbah Peternakan peserta didik dapat melakukan
penanganan limbah dengan benar dan baik.

Karakteristik lingkungan
peternakan yang sehat

Karakteristik limbah ternak

Dampak limbah ternak


terhadap lingkungan
Menerapkan penanganan
limbah
Teknik-teknik pengolahan
limbah ternak

Pengolahan limbah ternak


menjadi kompos dan
bokhasi

Memodifikasi teknik
pengolahan limbah ternak

Limbah, pencemaran, pupuk organik

215
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Karakteristik Lingkungan Peternakan berkualitas dan mampu bersaing dipasar


Sehat global.
Lingkungan ternak adalah semua faktor Dengan demikian usaha
fisik, kimia, biologi, dan sosial yang ada di peternakanharus memiliki sistem
sekitar ternak. Faktor-faktor tersebut pengelolaan limbah yang baik, dan
diantaranya adalah iklim (suhu, cahaya, menjamin pengelolaan ternak tidak
humiditas), tingkah laku ternak, penyebab memberikan dampak terhadap lingkungan
penyakit, dan pengelolaan ternak lokal. Masing-masing dijelaskan sebagai
(kandang, pemberian makan dan minum, berikut:
serta pemeliharaan). 1. Memiliki sistem pengelolaan limbah
Hubungan antara hewan ternak dan yang baik
faktor lingkungannya sangat kompleks; Limbah peternakan harus ditampung
pemahaman terhadap hal ini sangat pada tempat khusus untuk mengurangi
penting untuk menciptakan lingkungan pencemaran. Tempat penampungan
mikro hewan yang sesuai bagi harus diperiksa apakan sudah penuh,
pertumbuhan hewan. Pemenuhan kondisi atau ada kebocoran. Limbah lain seperti
lingkungan yang sesuai merupakan salah plastik harus dibuang pada tempat yang
satu syarat menciptakan kenyamanan bagi sesuai untuk mencegah polusi.
hewan ternak yang pada akhirnya akan
2. Menjamin pengelolaan ternak tidak
memberikan produktivitas terbaiknya.
memberikan dampak terhadap
Adaptasi atau penyesuaian diri ternak lingkungan lokal
terhadap lingkungan merupakan suatu
a. Karakter Limbah Peternakan
bentuk atau sifat tingkah laku yang
ditujukan untuk bertahan hidup atau Secara umum limbah dapat
melakukan reproduksi dalam suatu diartikan sebagai suatu substansi yang
lingkungan tertentu. Lingkungan yang tidak didapatkan selama pembuatan
baik dapat mengakibatkan perubahan sesuatu, barang sisa atau sesuatu yang
status fisiologis ternak yang disebut stres. tidak berguna dan harus dibuang.
Ternak yang terkena stres tingkah lakunya Limbah dapat diartikan sebagai hasil
akan berubah. Cara ternak untuk mengatasi samping dari kegiatan.
atau mengurangi stres adalah dengan Produksi Peternakan di Indonesia
penyesuaian diri, baik secara genetis menghasilkan hasil utamanya yaitu
maupun fenotipe. daging, telur, susu, dan kulit. Selain itu
Lingkungan peternakan yang sehat, pada produksi peternakan juga
dasarnya adalah peternakan yang ramah menghasilkan hasil ikutan (by product)
lingkungan. Yang dimaksud dengan berupa bulu dan rambut, tulang, darah,
“peternakan ramah lingkungan” adalah saluran pencernaan, dan organ tubuh.
usaha peternakan yang sudah mampu Produksi peternakan juga
mengolah limbahnya sendiri,dan sudah menghasilkan limbah (waste) seperti
mampu mengelola lingkungan sekitarnya feses, urin, sisa pakan, bedding/litter,
dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kemasan pakan, kemasan obat/vaksin,
pencemaran terhadap lingkungan tanpa serta ternak mati. Setiap 1 kilogram
mengurangi tujuan pokok dari usaha daging yang kita konsumsi
peternakan itu sendiri yaitu usaha yang menghasilkan limbah 20 kilo gram
dapat menghasilkan produk yang dikandang. Limbah industri ternak

216
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

kebanyakan padat dan cair, yang bentuk adalah limbah padat, limbah
mengandung bahan organik tinggi, cair dan limbah gas. Limbah padat
kandungan Biological Oxyangen merupakan semua limbah yang
Demand (BOD) tinggi, dan zat nutrisi berbentuk padatan atau dalam fase
seperti Nitrogen dan Posfat. padat (kotoran ternak/feces, ternak
Limbah peternakan merupakan yang mati, isi perut dan rumen, sisa
salah satu faktor yang harus pakan, dan bedding/litter). Limbah cair
diperhatikan pada usaha peternakan, adalah semua limbah yang berbentuk
selain faktor bibit ternak, pakan, cairan atau berada dalam fase cair (air
kandang, penyakit ternak dan panen. seni atau urine, air pencucian ternak,
Dikatakan demikian karena tidak alat-alat dan kandang). Sedangkan
jarang suatu peternakan diminta limbah gas adalah semua limbah yang
untuk menutup usahanya oleh warga berbentuk gas atau berada dalam fase
masyarakat sekitar karena limbahnya gas (CO. NH3, H2S, CH4).
dituding telah mencemari lingkungan. Limbah ternak dapat dibedakan
Hal tersebut berlaku untuk semua berdasarkan sifatnya. Yaitu sifat fisik,
jenis ternak unggas (ayam ras sifat kimia, dan sifat biologi. Limbah
pedaging, ayam ras petelur, ayam berdasarkan sifat fisik berhubungan
kampung pedaging, ayam kampung dengan fisik limbah tersebut seperti
petelur, itik pedaging, itik petelur, dan jumlah limbah, kandungan padatan,
puyuh), ternak ruminansia (sapi berat jenis, ukuran partikel, warna,
pedaging, sapi perah, kerbau, domba, bau, dan temperature limbah. Limbah
kambing ternak monogastrik (kuda, berdasarkan sifat kimia yaitu limbah
babi dan kelinci). Untuk itulah pada yang berkaitan dengan pH limbah,
skala usaha peternakan tertentu perlu unsur hara yang terkandung pada
upaya analisis mengenai dampak limbah seperti kandungan (N,P,K,C,Ca,
lingkungan. dll), serta yang ada hubungan dengan
Total limbah yang dihasilkan Biological Oxyangen Demand (BOD)
peternakan tergantung dari species atau kebutuhan oksigen biologis
ternak, besar usaha, tipe usaha dan (KOB). Hal ini menunjukkan jumlah
lantai kandang. Kotoran sapi yang oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
terdiri dari feces dan urine merupakan mikroorganisme hidup untuk
limbah ternak yang terbanyak memecah atau mengoksidasi bahan
dihasilkan dan sebagian besar kotoran organik dalam air. Sedangkan dari sifat
hewan dihasilkan oleh ternak biologi adalah kandungan jasad
ruminansia seperti sapi, kerbau renik/kandungan mikroorganisme
kambing, dan domba. Umumnya yang tekandungnya (E.Coli, Bacillus sp
setiap kilogram susu yang dihasilkan dll).
ternak perah menghasilkan 2 kg Adapun sifat dan karakteristik
limbah padat (faeces), dan setiap limbah ternak tergantung pada :
kilogram daging sapi menghasilkan 25 1) Jenis ternak (umur, ukuran tubuh,
kg feses. kondisi fisiologis);
Karakteristik limbah peternakan 2) Sistem perkandangan;
dapat dibedakan dari bentuk, dan
3) Jenis ransum yang diberikan;
sifatnya. Limbah ternak berdasarkan
4) Konsumsi air;

217
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

5) Industri ternak (RPA, RPH, pabrik penggemukan sapi yang paling hebat
susu, daging, kulit, penetasan); dan ialah sekitar pukul 18.00, kandungan
6) L i n g k u n g a n ( t e m p e r a t u r , debu pada saat tersebut lebih dari
kelembaban). 6000 mg/m3, jadi sudah melewati
ambang batas yang dapat ditolelir
b. Dampak Limbah
untuk kesegaran udara di lingkungan
Secara umum dinyatakan bahwa (3000 mg/m3).
limbah peternakan dikategorikan
Salah satu akibat dari pencemaran
sebagai limbah yang volumenya
air oleh limbah ternak ialah
sedikit akan tetapi memiliki daya
meningkatnya kadar nitrogen.
cemar yang sangat tinggi. Sangat
Senyawa nitrogen sebagai polutan
berbeda dengan limbah perkotaan
mempunyai efek polusi yang spesifik,
yang besifat bulky, yaitu volumenya
dimana kehadirannya dapat
banyak akan tetapi daya cemarnya
menimbulkan konsekuensi
relatif rendah. Limbah peternakan
penurunan kualitas perairan sebagai
mengandung sebagian besar bahan
akibat terjadinya proses eutrofikasi,
padat dan sedikit air sedangkan
penurunan konsentrasi oksigen
limbah perkotaan mengandung
terlarut sebagai hasil proses nitrifikasi
sebagian besar bahan padat dan
yang terjadi di dalam air yang dapat
sedikit bahan cairnya.
mengakibatkan terganggunya
Limbah ternak masih mengandung kehidupan biota air.
nutrisi atau zat padat yang potensial
Hasil penelitian dari limbah cair
untuk mendorong kehidupan jasad
Rumah Pemotongan Hewan Cakung,
renik yang dapat menimbulkan
Jakarta yang dialirkan ke sungai
pencemaran. Suatu studi mengenai
Buaran mengakibatkan kualitas air
pencemaran air oleh limbah
menurun, yang disebabkan oleh
peternakan melaporkan bahwa total
kandungan sulfida dan amoniak bebas
sapi dengan berat badannya 5.000 kg
di atas kadar maksimum kriteria
selama satu hari, produksi manurenya
kualitas air. Selain itu adanya
dapat mencemari 9.084 x 10 7m3air.
Salmonella spp. yang membahayakan
Selain melalui air, limbah peternakan
kesehatan manusia.
sering mencemari lingkungan secara
biologis yaitu sebagai media untuk Tinja dan urin dari hewan yang
berkembang biaknya lalat. Kandungan tertular dapat sebagai sarana
air manure antara 27-86 % penularan penyakit, misalnya saja
merupakan media yang paling baik penyakit anthrax melalui kulit
untuk pertumbuhan dan manusia yang terluka atau tergores.
perkembangan larva lalat, sementara Spora anthrax dapat tersebar melalui
kandungan air kotoran ternak 65-85 darah atau daging yang belum
% merupakan media yang optimal dimasak yang mengandung spora.
untuk bertelur lalat. Kasus anthrax sporadik pernah terjadi
di Bogor tahun 2001 dan juga pernah
Kehadiran limbah ternak dalam
menyerang Sumba Timur tahun 1980
keadaan keringpun dapat
dan burung unta di Purwakarta tahun
menimbulkan pencemaran yaitu
2000.
dengan menimbulkan debu.
Pencemaran udara di lingkungan Pencemaran karena gas metan

218
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

menyebabkan bau yang tidak enak Penyakit ini dapat disebabkan


bagi lingkungan sekitar. Gas metan karena manusia makan makanan
(CH4) berasal dari proses pencernaan yag kotor , akibat makanan tersebut
ternak ruminansia. Gas metan ini dihinggapi lalat. Lalat suka hidup
adalah salah satu gas yang ditempat-tempat yang kotor seperti
bertanggung jawab terhadap limbah peternakan.
pemanasan global dan perusakan 4) Mencemari lingkungan tanah
ozon, dengan laju 1 % per tahun dan
Jenis limbah padat apabila tidak
terus meningkat. Apalagi di Indonesia,
dikelola dengan baik, dan dibuang
emisi metan per unit pakan atau laju
begitu saja akan memberikan
konversi metan lebih besar karena
dampak negatif terhadap
kualitas hijauan pakan yang diberikan
ekosistem tanah, perkembangan
rendah. Semakin tinggi jumlah
kehidupan mikroorganisme tanah,
pemberian pakan kualitas rendah,
kesehatan ternak yang berada
semakin tinggi produksi metan.
dilingkungan sekitarnya dan
Limbah yang dihasilkan dari termasuk kesehatan manusia baik
kegiatan bidang peternakan, apabila itu peternak sendiri maupun
tidak dikelola dengan baik akan masyarakat secara keseluruhan.
menimbulkan pencemaran
Mengapa lingkungan tanah bisa
lingkungan. Limbah peternakan
tercemar oleh limbah padat
khususnya limbah berbentuk padat
tersebut? karena limbah padat yang
potensi menimbulkan bahaya
tidak dikelola tersebut sudah
kesehatan baik itu ternak maupun
melampui batas kemampuan tanah
manusia. Potensi bahaya kesehatan
u n t u k m e n d a u r
tersebut disebabkan karena limbah
ulang/menguraikannya, yang
merupakan sumber berbagai jenis
akhirnya terjadilah pencemaran.
bibit penyakit.
5) Dapat mencemari air tanah dan air
Bebera jenis penyakit yang dapat
sungai
disebabkan oleh adanya limbah padat
yang tidak dikelola dengan baik Limbah padat dari kegiatan
adalah sebagai berikut: peternakan yang menumpuk tinggi,
dalam waktu lama akan mengalami
1) Penyakit gangguan pernafasan baik
proses dekomposisi akan
itu ternak maupun manusia
menghasilkan bau, gas, lindi dan
yangdisebabkan oleh adanya bau
bahan padat berupa pupuk
yang tidak enak /menyengat
kandang. Lindi berbentuk cairan
hidung.
mengandung unsur pencemar dan
2) Penyakit infeksiusyang timbul pada masuk kedalam tanah yang
ternak ruminansia dapat akhirnya dapat mencemari air tanah
disebabkan oleh virus, bakteri, dan bisa juga mengalir ke sungai
protozoa dan cacing. Sumber dan mencemari air sungai.Apabila
penyakit seperti virus, bakteri, air sungai terjadi pencemaran maka
protozoa dan cacing banyak dapat menyebabkan ekosistem
terdapat di limbah peternakan yang terganggu, dan menurunkan
tidak dikelola tersebut. kualitas air sehingga tidak dapat
3) Penyakit perut pada manusia digunakan sebagaimana mestinya.

219
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

6) Mengganggu padangan rumput dan sisa-sisa konsentrat, ada


Limbah padat dari kegitan juga limbah detergen, vaksin, obat-
peternakan yang menumpuk dan obatan dan bahan kimia (limbah B3),
dalam jumlah cukup banyak pada telur busuk dan bangkai ternak.
suatu tempat apabila tidak dikelola, Khusus untuk limbah yang berbahaya
dapat menimbulkan gangguan ini perlu dilakukan penanganan
padangan mata, yang akhirnya akan khusus. Untuk limbah ternak berupa
terkesan kotor dan kumuh. kemasan bekas vaksin, kemasan
obat/disinfektan, telur busuk sisa
penetasan dan bangkai ternak,
umumnya di lakukan dengan cara di
bakar kemudian di timbun.
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) tidak dapat begitu saja
ditimbun, dibakar atau dibuang ke
lingkungan, karena mengandung
bahan yang dapat membahayakan
manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah ini memerlukan cara
penanganan yang lebih khusus
dibanding limbah yang bukan B3.
Limbah B3 perlu diolah, baik secara
fisik, biologi, maupun kimia sehingga
menjadi tidak berbahaya atau
berkurang daya racunnya. Setelah
diolah limbah B3 masih memerlukan
metode pembuangan yang khusus
untuk mencegah risiko terjadi
pencemaran. Beberapa metode
penanganan limbah B3 yang
umumnya diterapkan adalah:
Gambar 12.1 Limbah peternakan sapi
Sumber: Dokumen Penulis 1) Pengolahan limbah
c. Pengolahan Limbah Pengolahan secara kimia, fisik,
Limbah utama dari industri atau biologi. Proses pengolahan
peternakan adalah kotoran ternak limbah B3 secara kimia atau fisik
atau feces, urin (air kencing), sisa-sisa yang umumnya dilakukan adalah
rumput dan sisa-sisa konsentrat. stabilisasi/solidifikasi.
Limbah ini akan menimbulkan polusi Stabilisasi/solidifikasi adalah
bila tidak dikelola dengan baik, tetapi proses pengubahan bentuk fisik
bila dikelola dengan benar akan dan sifat kimia dengan
memberikan manfaat bagi menambahkan bahan peningkat
lingkungan. atau senyawa pereaksi tertentu
Selain limbah utama dari industri untuk memperkecil atau membatasi
peternakan adalah kotoran ternak pelarutan, pergerakan, atau
atau feces, urin (air kencing), sisa-sisa penyebaran daya racun limbah,

220
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

sebelum dibuang. (renewable) selama ada ternak.


2) Penyimpanan limbah Limbah ternak masih
mengandung nutrisi atau zat
a)Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep
padat yang potensial untuk
well injection)
dimanfaatkan. Limbah ternak
Yaitu cara membuang limbah kaya akan nutrient (zat makanan)
B3 agar tidak membahayakan seperti protein, lemak, bahan
manusia adalah dengan cara ekstrak tanpa nitrogen (BETN),
memompakan limbah tersebut vitamin, mineral, mikroba atau
melalui pipa kelapisan batuan biota, dan zat-zat yang lain
yang dalam, di bawah lapisan- (unidentified subtances). Limbah
lapisan air tanah dangkal ternak dapat dimanfaatkan untuk
maupun air tanah dalam. bahan makanan ternak, pupuk
b)Kolam penyimpanan (surface organik, energi dan media
impoundments) berbagai tujuan.
Limbah B3 cair dapat Berikut ini adalah beberapa jenis
ditampung pada kolam-kolam pemanfaatan limbah peternakan
yang memang dibuat untuk yang sering dilakukan untuk
limbah B3. Kolam-kolam ini berbagai tujuan:
dilapisi lapisan pelindung yang (1)Pemanfaatan Untuk Pakan dan
dapat mencegah perembesan Media Cacing Tanah
limbah. Ketika air limbah
Sebagai pakan ternak, limbah
menguap, senyawa B3 akan
ternak kaya akan nutrien seperti
terkosentrasi dan mengendap di
protein, lemak BETN, vitamin,
dasar.
mineral, mikroba dan zat lainnya.
c) Landfill untuk limbah B3 (secure Ternak membutuhkan sekitar 46
landfils) zat makanan esensial agar dapat
Limbah B3 dapat ditimbun hidup sehat. Limbah feses
pada landfill, namun harus mengandung 77 zat atau
pengamanan tinggi. Pada senyawa, namun didalamnya
metode pembuangan secure terdapat senyawa toksik untuk
landfills, limbah B3 ditempatkan ternak. Untuk itu pemanfaatan
dalam drum atau tong-tong, limbah ternak sebagai makanan
kemudian dikubur dalam landfill ternak memerlukan pengolahan
yang didesain khusus untuk lebih lanjut. Tinja ruminansia
mencegah pencemaran limbah juga telah banyak diteliti sebagai
B3. Landffill ini harus dilengkapi bahan pakan termasuk penelitian
peralatan moditoring yang limbah ternak yang difermentasi
lengkap untuk mengontrol secara anaerob.
kondisi limbah B3 dan harus Penggunaan feses sapi untuk
selalu dipantau. media hidupnya cacing tanah,
Limbah peternakan dapat telah diteliti menghasilkan
dimanfaatkan untuk berbagai biomassa tertinggi dibandingkan
kebutuhan, apalagi limbah campuran feces yang ditambah
tersebut dapat diperbaharui bahan organik lain, seperti feses

221
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

50% + jerami padi 50%, feses a) Bahan Dasar Pembuatan Kompos dari
50% + limbah organik pasar Kotoran Ternak
50%, maupun feses 50% + isi Pada proses pembuatan pupuk
rumen 50%.(Farida, 2000). kompos yang menggunakan limbah
(2)Pemanfaatan Sebagai Pupuk dari kotoran ternak ruminansia besar
Organik (kompos) (kerbau/sapi) yang merupakan proses
Pemanfaatan limbah usaha pengubahan limbah organik menjadi
peternakan terutama kotoran pupuk organik ini menggunakan
ternak sebagai pupuk organik bahan dasar kotoran ternak yaitu 80-
dapat dilakukan melalui 83%, serbuk gergaji (bisa sekam,
pemanfaatan kotoran tersebut jerami padi, dll) yang banyaknya
sebagai pupuk organik. berkisar 50 %. Apabila kotoran ternak
Penggunaan pupuk kandang yang digunakan berasal dari kotoan
(manure) selain dapat ayam kandang postal (litter), bahan
meningkatkan unsur hara pada yang mengandung serat tersebut
tanah juga dapat meningkatkan dapat dikurangi penggunaannya.
aktivitas mikrobiologi tanah dan Bahan yang lain adalah pemacu
memperbaiki struktur tanah mikroorganisme (stardec, EM4 dan
tersebut. produk lain yang sejnis) 0,25%, abu
sekam 10%, dan kalsit atau kapur 2%.
Kandungan Nitrogen, Posphat,
dan Kalium sebagai unsur makro b)Proses Pembuatan Kompos
yang diperlukan tanaman, tersaji Tempat pembuatan adalah
dalam tabel berikut: sebidang tempat yang beralaskan
Tabel 12.1 Kadar N, P dan K dalam Pupuk Kandang
tanah, pertama kotoran ternak
dari Beberapa Jenis Ternak (sapi/kerbau) diambil dari kandang
dan ditiriskan selama satu minggu
Kandungan (%) untuk mendapatkan kadar air
Jenis Pupuk
Kandang P2O5
mencapai kurang lebih 60%,
N K2O
kemudian kotoran yang sudah
Kotoran Sapi 0.6 0.3 0.1
ditiriskan tersebut dicampur serbuk
Kotoran Kuda 0.4 0.3 0.3 gergaji atau bahan yang sejenis
seperti sekam,jerami/limbah tanaman
Kotoran Kambing 0.5 0.3 0.2
yang lain, abu, kalsit/kapur dan
Kotoran Ayam 1.6 0.5 0.2 dekomposer (stardec, EM4 dll) sesuai
dosis.
Kotoran Itik 1.0 1.4 0.6
Setelah dicampur dengan bahan
Sumber : Nurhasanah, Widodo, Asari, dan Rahmarestia, 2006 tambahan tadi, kemudian di aduk dan
3. Cara Pembuatan Pupuk Kompos ditumpuk. Tinggi tumpukan sebaiknya
Kompos adalah hasil penguraian minimal 1 meter, hal ini bertujuan agar
parsial/tidak lengkap dari campuran suhu dalam tumpukan bahan kompos
bahan-bahan organik yang dapat mencapai suhu optimal, sehingga
dipercepat secara artifisial oleh populasi gulma yang terdapat di dalam bahan
berbagai macam mikroba dalam kondisi kompos mati. Untuk memelihara
lingkungan yang hangat, lembap, dan kelembaban bahan kompos, lakukan
aerobik atau anaerobik. penyiraman dengan air bersamaan

222
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

dengan proses pembalikan bahan


kompos tersebut. Pembalikan bahan
kompos dilakukan seminggu sekali
hingga kompos matang.
Setelah kompos matang, kompos
diayak untuk memisahkan kompos
dengan bahan lain yang tidak
diperlukan. Kemudian kompos yang
sudah diayak di kemas dan ditimbang.
Simpan kompos yang sudah dikemas
pada tempat yang kering dan teduh.
Kompos sudah siap digunakan atau di
jual

223
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. PILIHAN GANDA 4. Sehingga dalam membangun kandang


Pilihlah salah satu pilihan jawab yang paling ternak tidak perlu juga memperhatikan
tepat dengan memberikan tanda silang (X) beberapa hal diantaranya: adalah …
pada pilihan A, B, C, D, atau E! A. Ada ijin
1. Yang bukan faktor-faktor apa yang B. Jauh dari sumber pakan
mempengaruhi peternak dalam pemilihan C. Jauh dari pemukiman penduduk
kandang adalah …
D. Transportasi mudah
A. Jenis ternak
E. Dekat sumber air
B. Umur ternak
5. Data Hasil Pengamatan Dan Analisis
C. Iklim Kandang Ternak Ruminansia sebagai
D. Induk Ternak berikut …
E. Tujuan produksi
2. Kandang untuk anak ternak, ternak muda NO Uraian Kegiatan Ya Tidak
umumnya menghendaki kandang yang ...
1 Dari persyaratan kesehatan
A. Memberi kehangatan
B. Terang benerang Ada ventilasi dan mempenuhi
#
syarat
C. Sangat terbuka
Sinar matahari pagi dapat #
D. Seperti kandang ternak dewasa masuk kedalam kandang
E. Bisa untuk kawin. #
Kandang mudah dibersihkan
3. Kandang yang memenuhi persyaratan
kandang adalah … Kandang bebas dari genangan #
air
A. A d a v e n t i l a s i , s i n a r m a t a h a r i ,
Kandang mempunyai sistem #
kelembaban rendah, mudah dibersihkan, drainase yang baik
bebas dari genangan air, drainase yang
Kandang bebas dari pengaruh #
baik, bebas dari pengaruh hujan dan hujan dan angin kencang
angin kencang.
Kandang sesuai dengan #
B. A d a v e n t i l a s i , s i n a r m a t a h a r i , kapasitas
kelembaban, mudah dibersihkan, bebas
2. Dari kemudahan peternak dalam pengelolaan
dari genangan air, drainase yang baik,
bebas dari pengaruh hujan.
Transportasi mudah #
C. A d a v e n t i l a s i , s i n a r m a t a h a r i ,
kelembaban, mudah dibersihkan, bebas Dekat dengan sumber air, listrik #
dari genangan air, drainase yang baik,
bebas dari angin kencang. Jauh dari pemukiman #
penduduk
D. A d a v e n t i l a s i , s i n a r m a t a h a r i ,
kelembaban, mudah dibersihkan, bebas Dekat dengan sumber pakan #
dari genangan air, drainase yang baik.
Ada ijin dari RT/RW/ Desa/ #
E. A d a v e n t i l a s i , s i n a r m a t a h a r i , Kec/Kab
kelembaban tinggi, mudah dibersihkan,
bebas dari genangan air .

224
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

A. Kandang sangat ideal. 10.kandang ternak sapi perah yang letak


B. Kandang ideal berdekatan antara kandang induk dan
kandang anak akan dapat mempengaruhi
C. Kandang cukup ideal
produksi air susu induknya, karena …
D. Kandang kurang ideal
A. Induk akan selalu mencari-cari anaknya
E. Kandang tidak ideal
B. Induk cepat estrus
6. Manajemen pakan diperlukan untuk
C. T i d a k t e r d e n g a r s u a r a a n a k n y a
meningkatkan …
memanggil-manggil
A. Produktivitas pemilik
D. Induk kekurangan makan
B. Produktivitas ternak
E. Induk menjadi galak
C. Menghemat
11.Atap kandang bentuknya seperti dibawah
D. Produktivitas pakan ini …
E. Efisiensi gudang
7. Terdapat tiga macam domba berdasarkan
asalnya ( bagian barat dan selatan Asia ),
salah satunya adalah …
A. Orientalis
B. Musinom A. Model atap semi monitor
C. Orientalis Musinom B. Model atap monitor
D. Ovis musinom C. Model gable
E. Ovis musinom ammon D. Model shade
8. Pakan yang diberikan pada ternak berguna E. Model atap baja ringan
untuk mempertahankan hidup pokok yang 12.Atap kandang bentuknya seperti dibawah
antara lain dipergunakan untuk , kecuali… ini …
A. Mempertahankan suhu
B. Energy untuk kondisi normal
C. Energy untuk kondisi tidak normal
D. Protein untuk pergantian jaringan tubuh
yang aus
A. Model atap semi monitor
E. Mineral untuk pergantian jaringan tubuh
yang aus B. Model atap monitor
9. Wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang C. Model gable
menyatu dengan tempat kedudukannya D. Model shade
sebagian atau seluruhnya berada di atas E. Model atap baja ringan
dan/atau di dalam tanah tanah. adalah …
13.Jenis kandang yang digunakan untuk
A. Gambar memelihara ternak secara berkelompok
B. Rencana atau bersama -sama disebut …
C. Lay out A. Kandang individu
D. Bangunan B. Kandang koloni
E. Hasil C. Kandang ganda

225
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

D. Kandang majemuk 16.Yang bukan ciri – ciri sapi yang baik secara
E. Kandang bersama - sama eksterior adalah …
14.Fungsi kandang bagi ternak adalah … A. Tubuh besar
A. Merupakan tempat tinggal bagi ternak, B. Perut buncit
tempat bekerja bagi peternak, C. Kaki kuat dan kokoh
merupakan tempat perlindungan ternak D. Bentuk badan segi empat
dari gangguan binatang buas dan
E. Kulit lentur
gangguan alam.
17.Mesin untuk menyemprot kandang dan
B. Merupakan tempat untuk istirahat
lingkungan kandang adalah …
setelah melakukan aktifitas sehari–hari,
tempat berproduksi, merupakan tempat A. Compresor
tinggal bagi ternak, tempat bekerja bagi B. Mesin sprayer / power sprayer
peternak, merupakan tempat C. Mesin potong rumput
perlindungan ternak dari gangguan
D. Mesin bobcat
binatang buas dan gangguan alam.
E. Mixer
C. Merupakan tempat tinggal bagi ternak,
merupakan tempat perlindungan ternak 18.Yang bukan Jenis kegiatan sanitasi kandang
dari gangguan binatang buas dan dan lingkungan adalah …
gangguan alam, merupakan tempat A. Sanitasi kandang
untuk istirahat setelah melakukan B. Sanitasi ternak
aktifitas sehari –hari.
C. Sanitasi pekerja
D. Merupakan tempat untuk istirahat
D. Sanitasi sarana dan prasarana
setelah melakukan aktifitas sehari–hari,
tempat berproduksi, merupakan tempat E. Sanitasi Kendaraan yang keluar lokasi
tinggal bagi ternak, tempat farm
bekerja bagi peternak, merupakan tempat 19.Warna hitam ,tidak bertanduk. Fertilitas
perlindungan ternak dari gangguan tinggi . tahan suhu dingin. Kualitas karkas
binatang buas dan gangguan alam serta sangat baik , persentase karkas tinggi,
memberikan keamanan dan kenyamaan perdagingan istimewa dan persentase
bagi ternak lemak rendah adalah karakteristik sapi …
E. Merupakan tempat tinggal bagi ternak, A. Hereford
tempat bekerja bagi peternak, B. Angus
merupakan tempat perlindungan ternak C. Shorthorn
dari gangguan sinar matahari dan
D. Devon
gangguan malam.
E. Ongole
15.Yang dimaksud tempramen ternak
ruminansia adalah … 20.Untuk mengetahui kesehatan sapi secara
umum. Peternak bisa memperhatikan,
A. Kondisi tubuh
Kecuali …
B. Bagian tubuh
A. Kuku
C. Sikap atau tingkah laku
B. Selaput lendir dan gusi berwarna merah
D. Suhu tubuh muda
E. Penyakit C. Harga sapi

226
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

D. Kaki tegap 2. Cara penggunaan bahan sanitasi kandang


E. Ujung hidung bersih dan peralatan harus tepat juga, yaitu …
Sebutkan 5!
21.Pencernaan sapi yang sehat memamah biak
dengan tenang sambil istirahat / tiduran. 3. Jelaskan faktor yang dapat mempengaruhi
Setiap gumpalan pakan di kunyah sebanyak tingkat setres ternak!
… 4. Jelaskan tanda tanda berahi pada ternak
A. 20 – 30 kali sapi!
B. 40 – 50 kali 5. Bagaimana cara mengeluarkan ternak dari
dalam kandang ?
C. 60 – 70 kali
D. 80 – 90 kali
E. Sembarang
22.Pejantan dikatakan sehat apabila tingkat
libido/ atau daya seksnya …
A. Rendah / rendah
B. Sedang / sedang
C. Rendah / tinggi
D. Tinggi / tinggi
E. Sangat tinggi / sangat tinggi
23.Gambar handling dibawah ini adalah ...

A. Cara memegang anak kelinci


B. Cara memegang kelinci dewasa
C. Cara mengangkat cempe
D. Cara mendudukkan cempe
E. Cara memeriksa gigi cempe

B. URAIAN
Jawablah dengan singkat dan benar!
1. Mengapa kandang dan peralatan perlu di
sanitasi?

227
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

ADG : (Average daily gain) Pertambahan bobot


badan harian bahan yang dapat dimakan,
dicerna dan digunakan oleh ternak.
Cage : Kandang individu
Chopper : Mesin pencacah rumput
Closed house : Kandang tertutup
Debeaker : Alat pemotong paruh
DOC : Day Old Chick
DOD: Day Old Duck
Drafting: Memisahkan ternak
Drencinh gun: Alat pencekok
Evaporasi: Penguapan
Formulasi: Penerapan pengetahuan tentang
gizi, bahan pakan dan ternak di dalam
pengembangan pakan yang bergizi yang
akan diberikan dan dikonsumsi oleh ternak
unggas dalam jumlah tertentu, cukup
memenuhi kebutuhan untuk memberikan
hasil yang sesuai dengan tujuan
pemeliharaan.
Humidity: Kelembapan
Konduksi: Perpindahan panas dengan
perambatan melalui penghantar panas.
Mixer: Mesin pencampur pakan
Open House: Kandang terbuka
Pakan: Semua bahan pakan yang dapat
dimakan, dicerna dan diserap oleh tubuh
unggas baik sebagian maupun seluruhnya
dengan tidak menimbulkan keracunan bagi
ternak yang bersangkutan.
Presipitasi: Hujan
Ransum: Jumlah total bahan pakan yang
diberikan (dijatahkan) kepada ternak
unggas/ruminansia selama periode 24 jam.
Renet: Pisau kuku
Wheel barrow: Kereta dorong
Zat Makanan: Bahan atau zat yang terkandung
dalam suatu bahan makanan atau bahan
pakan.

228
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Abidin, Zainal. 2002. Penggemukan Sapi Netherlands.


Potong. Jakarta: Agro Media Pustaka. ________________. 2004. Poultry Nutrition.
Akhmad, Sodiq dan Zainal Abidin. 2002. Internatioal Course on Poultry Husbandry.
Penggemukkan Domba. Jakarta: Agromedia PTC+ Barneveld. The Netherlands.
Pustaka. Cahyan, Sofyadi. 2003. Konsep Pembangunan
Alim, A.F. dan T. Hidaka. 2002. Pakan dan Pertanian dan Peternakan Masa Depan.
Tatalaksana Sapi Perah. Buku Petunjuk Bogor: Badan Litbang Departemen
Teknologi Sapi Perah di Indonesia untuk Pertanian.
Peternak. Program Peningkatan Teknologi Damayanti, Rini Moeljanto dkk. 2002. Khasiat
Sapi Perah Kerjasama Direktorat Jenderal dan Manfaat Susu Kambing, Susu Terbaik
Bina Produksi Peternakan Departemen dari Hewan Ruminansia. Jakarta: Penerbit
Pertanian Dinas Peternakan Propinsi Jawa Agro Media Pustaka Jakarta.
Barat dengan Japan International
Ejeng. S, Umiyati. A. 2002. Ilmu Dasar Ternak
Cooperation Agency (JICA). Bandung :
Unggas. Jakarta: Penebar Swadaya.
Penerbit Dairy Technology Improvement
Project in Indonesia. PT. Sonysugema Ellis.L. dan Kinanti R. 2004. Tatalaksana Budi
Pressindo. Daya Puyuh secara Komersil. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Anonim. 2002. Petunjuk Tehnologi Sapi Perah
di Indonesia untuk Petugas Penyuluh dan Farida E. 2000. Pengaruh Penggunaan Feses
Petunjuk Teknis Dinas Peternakan. Jabar: Sapi dan Campuran Limbah Organik Lain
Sebagai Pakan atau Media Produksi Kokon
Anonim. 2003. Pedoman Budidaya Sapi Perah
dan Biomassa Cacing Tanah Eisenia foetida
yang Baik. Jakarta: Direktorat Jenderal
savigry. Skripsi Jurusan Ilmu Nutrisi dan
Produksi Peternakan Direktorat Budidaya
Makanan Ternak. IPB. Bogor.
Peternakan.
Haryadi, Prasetya. 2012. Prospek Cerah
Anonim, 2013. Buku Teks bahan Ajar Siswa,
Beternak Sapi Perah. Yogyakarta: Pustaka
Dasar Dasar Pemeliharaan Ternak. Semester
Baru Press. Kalasan Sleman.
1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Kementerian Kartasudjana, R. 2004. Manajemen Ternak
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Unggas. Bahan Ajar, Fakultas Peternakan.
Indonesia. Martono, Adi Priyatno. 1999. Mendirikan Usaha
Anonim, 2013. Buku Teks Bahan Ajar Siswa, Pemotongan Ayam. Penerbit PT Penebar
Dasar Dasar Pemeliharaan Ternak. Swadaya
Semester 2. Jakarta, Direktorat Pembinaan Mulyono, Subangkit. 2003. Teknik Pembibitan
Sekolah Menengah Kejuruan. Kementerian Kambing dan Domba. Jakarta: Penerbit
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Penebar Swadaya.
Indonesia. NRC. 1994. Nutrient Requirements of Poultry.
Anonimus. 2006. Peraturan Menteri Pertanian Washington: National Academic Press.
Pusat Data dan Informasi Pertanian. Jakarta: Nugroho CP.2007. Buku Teks Pelajaran:
Departemen Pertanian. Agribisnis Ternak Ruminansia.. Jakarta:
Bambang, S. 2003. Agribisnis Ayam Ras. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK. Departemen
Penerbar Swadaya. Pendidikan Nasional.
Bouman, G.W. 2004. Animal Nutrition ____________________. 2008. Agribisnis
Background. Internatioal Course on Poultry Ternak Ruminansia. Jakarta: Direktorat
Husbandry. PTC+ Barneveld. The Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

229
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

____________________. 2008. Buku Teks Limbah Peternakan. Direktorat Jenderal


Pelajaran: Agribisnis Ternak Unggas. Peternakan, Departemen Pertanian.
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK Jakarta.
Departemen Pendidikan Nasional. Soeharsono, 2002. Anthrax Sporadik, Tak Perlu
Nuryanto. 2009. Manajemen Pemeliharaan Panik. Dalam kompas, 12 September
Broiler Modern. Materi Diklat. PPPPTK 2002,http://www.kompas.com/kompas-
Pertanian, Cianjur. Penebar Swadaya. cetak/0209/12/iptek/anth29.htm
Jakarta. Windhyarti, Sandhy Sakti. 2005. Beternak Itik
Rasyaf, M. 2000. Beternak Ayam Pedaging. Tanpa Air. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Jakarta: Penebar Swadaya. Sumoprastowo. RM. 2003. Penggemukan Sapi
___________. 2004. 6 Kunci Sukses Beternak dan Kerbau. Papas Sinar Sinanti. Jakarta
Ayam kampung. Jakarta: Penebar Swadaya. Surisdiarto dan Koentjoko. 1990. Ilmu
___________. 2005. Beternak Ayam Kampung. Makanan Ternak Khusus, Buku 2. Ternak
Jakarta: PT.Penebar Swadaya. Unggas. Fakultas Peternakan, Universitas
Sarwono,B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Brawijaya. Malang.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Susilorini,T.E., M.E.Sawitri dan Muharlien.
Sarwono, Hario Bimo. 2007. Penggemukan Sapi 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial.
Potong Secara Cepat, Jakarta: Panebar Penebar Swadaya. Jakarta,
Swadaya. Sutarto. 2008. Agribisnis Aneka Ternak. Buku
Sihombing D T H. 2000. Teknik Pengelolaan Teks Pelajaran. Direktorat Pembinaan SMK.
Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan. Bogor: Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Setiawan, Tony dan Arsa Tanius, 2003. Beternak
Lembaga Penelitian, Institut Pertanian Kambing Perah Peranakan Ettawa. Jakarta:
Bogor. Penerbit Penebar Swadaya.
__________________. 2000. Teknik Undang. 2007. Tata Laksana Pemeliharaan
Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Ternak Sapi. Jakarta:
Peternakan. Bogor: Pusat Penelitian Universitas Padjadjaran Bandung.
Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian,
Widodo, Asari, dan Unadi, 2005. Pemanfaatan
Institut Pertanian Bogor.
Energi Biogas untuk Mendukung Agribisnis
Sinurat, A.P. 2000. Penyusunan Ransum Ayam di Pedesaan. Publikasi Balai Besar
Buras dan Itik-Pelatihan Proyek Pengembangan Mekanisasi Pertanian
Pengembangan Agribisnis Peternakan. Serpong.
Dinas Peternakan DKI Jakarta. 20 Juni 2000.
SNI (Standar Nasional Indonesia). 2008.
Kumpulan SNI Bidang Pakan. Jakarta:
Direktorat Budidaya Ternak
NonRuminansia, Direktorat Jenderal
Peternakan, Departemen Pertanian.
Sumoprastowo. 2003. Penggemukan Sapi dan
Kerbau. Jakarta: Penerbit Papas Sianar
Sinanti.
Soehadji, 1992. Kebijakan Pemerintah dalam
Industri Peternakan dan Penanganan

230
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Gambar 1.1 Alur Proses Sistem Manajemen Gambar 6.5 Sapi Betina Antri Siap Diperah 187
Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3 Gambar 6.6 Chopper 188
Gambar 1.2 Sepatu Lapangan 50 Gambar 6.7 Timbangan Digital Ternak Besar
Gambar 1.3 Pelindung Kepala (Helmet) 50 189
Gambar 1.4 Pelindung Mulut 50 Gambar 6.8 Mixer 190
Gambar 1.5 Patah Lengan Bawah Pergelangan Gambar 6.9 Gunting Kuku 191
Tangan 70 Gambar 6.10 Tempat Pakan dan Minum 192
Gambar 1.6. Patah Lengan Atas 71 Gambar 6.11 Alat Pemanas 192
Gambar 1.7 Patah Tulang Lengan Bawah 72 Gambar 6.12 Timbangan Duduk 194
Gambar 2.1 Perjalanan Spermatozoa Menemui Gambar 6.13 Debeaker 194
Ovum dalam Organ Reproduksi Betina 89
Gambar 6.14 Krat atau Karamba 195
Gambar.2.2 Anatomi unggas 93
Gambar 6.15 Drenching Gun 197
Gambar 2.3 Organ Reproduksi Ternak
Gambar 6.16 Mobil sebagai Sarana Angkutan
Ruminansia Betina 103
197
Gambar 2.4 Organ Reproduksi Unggas Jantan
Gambar 8.1 Perilaku Agonistik pada Domba
107
227
Gambar 2.5 Organ Reproduksi Unggas Betina
Gambar 8.2 Pelipatan Bibir atau flehmen pada
107
Domba 232
Gambar 2.6 Proses Bertemunya Sel Sperma
Gambar 8.3 Tingkahlaku Reproduksi pada
dengan Sel Telur 121
Kambing 238
Gambar 3.1 Jarak Antar Kandang 147
Gambar 8.4 Bagian-Bagian Tubuh Ternak
Gambar 3.2 Kandang Sapi Atap Model Monitor Ruminansia 263
149
Gambar 8.5 Cara menuntun Anak Sapi yang
Gambar 3.3 Model Atap 149 Jinak ( Pedet ) 264
Gambar 3.4 Kandang Ayam Pedaging Lantai Gambar 8.6 Menuntun Sapi Dewasa yang Jinak
Litter 151 264
Gambar 3.5 Lantai Kandang Sapi Perah yang Gambar 8.7 Cara Menuntun Sapi Dewasa yang
Disemen 151 Agak Galak 264
Gambar 3.6 Kandang Panggung 151 Gambar 8.8 Cara Menuntun Sapi Dewasa yang
Gambar 3.7 Dinding Kandang Bahan dari Galak Menggunakan Tendok 265
Bambu 152 Gambar 8.9 Cara Mengikat Ternak Ruminansia
Gambar 3.8 Kandang Ayam Pedaging Koloni 265
(Postal) 154 Gambar 8.10 Menimbang Ternak Ruminansia
Gambar 3.9 Kandang Sapi Perah Koloni 154 266
Gambar 3.10 Kandang Cage 155 Gambar 8.11 Cara Mengukur Lingkar Dada ( L D
Gambar 6.1 Peralatan Kebersihan 185 ) 267
Gambar 6.2 Milk Can 185 Gambar 8.12 Bagian Tubuh yang Diukur dalam
Panjang Badan 268
Gambar 6.3 Pemasangan Cup pada Puting 186
Gambar 8.13 Bagian Tubuh Ternak yang Tepat
Gambar 6.4 Mesin Perah Portable 186
untuk Penandaan/Penomoran 268

231
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Gambar 8.14 Penomoran Dengan Ear Tag 269


Gambar 8.15 Penomoran dengan Kalung dan
Gelang Kaki 270
Gambar 9.1 Bahan Pakan Ternak 278
Gambar 9.2 DOC yang Baru Datang sedang
Makan 321
Gambar 9.3 DOC yang Baru Datang sedang
Minum 322
Gambar 9.4 Pemberian Pakan dan Minum 324
Gambar . 1 Tali Tambang 354
Gambar . 2 Timbangan Ternak Besar 354
Gambar 11.3 Kendaraan Pengangkut Sapi 354
Gambar . 4 Mesin Perah Susu 355
Gambar . 5 Tempat Susu (milk cans) 355
Gambar 11.6 Ember Penampungan Susu 355
Gambar 11.7 Pendingin Susu 356
Gambar 11.8 Alat Pasteurisasi Susu Skala Kecil
356
Gambar . 9 Tali Rafia 357
Gambar 11.10 Timbangan Salter 357
Gambar . 11 Egg Tray dari Bahan Kertas 358
Gambar . 12 Egg tray dari Bahan Plastik 358
Gambar 11.13 Tempat Telur dari Peti Kayu 359
Gambar 11.14 Kemasan Telur dari Plastik 359
Gambar 11.15 Membatasi Ruang Gerak,
Menangkap dan Mengikat Ayam Pedaging
361
Gambar 11.16 Menimbang Ayam 362
Gambar11.17 Memuat Krat Berisi Ayam ke
Dalam Pick Up 362
Gambar 11.18 Memerah Susu dengan Tangan
366
Gambar 11.19 Memerah dengan Mesin Perah
Sistem Bucket 367
Gambar 11.20 Memerah Susu dengan Mesin
Perah Sistem Pipa 368
Gambar 11.21 Memerah Susu dengan Mesin
Perah Sistem Rotari 369
Gambar 12.1 Limbah Peternakan Sapi 375

232
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Tabel 2.1 Bentuk dan Berat Ovarium pada Tabel 9.19 Contoh Cara Pemberian Konsentrat
Berbagai Ternak 84 Kering dan Konsentrat Basah 317
Tabel 5.1 Jenis-jenis Desinfektan dan Cara Tabel 9.20 Jadwal Pemberian Pakan Sapi
Penggunaannya 178 Laktasi 318
Tabel 9.1 Kebutuhan Zat Makanan dan Bahan Tabel 9.21 Cara penggantian pakan ayam
Kering pada Sapi Potong Sesuai Bobot petelur 325
Badan dan Target Produksi 281 Tabel 9.22 Jumlah pakan yang diberikan per
Tabel 9.2 Kebutuhan untuk Hidup Pokok dan hari menurut umur Puyuh 328
Produksi Susu 282 Tabel 10.1 Format Rekording pemeliharaan
Tabel 9.3 Kandungan Nutrisi (Energi Metabolis unggas petelur periode grower 337
dan Protein) Pakan Ternak Unggas yang Tabel 10.2 Format rekording identitas ternak
Dianjurkan 288 339
Tabel 9.4 Kandungan Nutrisi Pakan Ayam Ras Tabel 10.3 Format rekording pemberian pakan
Pedaging (broiler) 290 341
Tabel 9.5 Kandungan Nutrisi pada Pakan Ayam Tabel 11.1 Standar Mutu Karkas Ayam
Ras Petelur 292 Pedaging 346
Tabel 9.6 Kandungan Nutrisi Pada Pakan Ayam Tabel 11.   Standar Mutu Telur Ayam 348
Kampung 293
Tabel 11.  Standar Mutu Karkas
Tabel 9.7 Konsumsi Pakan Standar Ayam Buras Kambing/domba 349
Pedaging 295
Tabel11.4 Standar Mutu Daging Ternak
Tabel 9.8 Kebutuhan Gizi Itik Petelur pada Ruminansia 350
Berbagai Umur 296
Tabel 11.5 Pangsa pasar/konsumen ayam
Tabel 9.9 Kebutuhan Nutrisi Burung Puyuh 300 pedaging berdasarkan bobot 353
Tabel 9.10 Kebutuhan Nutrisi Pakan Konsntrat Tabel 12.1 Kadar N, P dan K dalam Pupuk
Kelinci 302 Kandang dari Beberapa Jenis Ternak 378
Tabel 9.11 Kebutuhan Bahan Kering Pakan
Berdasarkan Periode Pemeliharaan 303
Tabel 9.12 Kebutuhan Nutrisi Kuda
Berdasarkan Tingkat Aktivitasnya 304
Tabel 9.13 Frekuensi Pemberian Ransum Ayam
Petelur 306
Tabel 9.14 Pemberian Pakan dan Air Minum
Pedet (1 – 9 Minggu) 309
Tabel 9.15 Pemberian Pakan dan Air Minum
Pedet Lepas Sapih 312
Tabel 9.16 Perubahan Pemberian Konsentrat
pada Pedet Lepas Sapih 313
Tabel 9.17 Pemberian Pakan dan Air Minum
Sapi Muda (7 – 12 bulan) 314
Tabel 9.18 Cara Mengetahui Puncak Produksi
Susu 316

233
DASAR DASAR PEMELIHARAAN TERNAK

Nama Lengkap : Ir. Bambang Dwi Suprihanto


Telepon /HP : 0851-0248-2270
Email : suprihanto.bambang64@gmail.com
Alamat Kantor : SMKN 1 Pandak,Bantul
Kadekrowo, Gilangharjo,Pandak,Bantul
Kompetensi Keahlian : Argribisnis Ternak Ruminansia

Riwayat Pekerjaan/Profesi
1. SMKN 1 Negara, Bali ( 1992 – 1999 )
2. SMKN 1 Pandak, Bantul (1999 – Sekarang)

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. INSTITUT PERTANIAN STIPER Lulus tahun 1991
2. Akta IV IKIP MALANG Lulus tahun 1992

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Yogyakarta, Lahir di Kutoarjo, 20 Maret 1964. Sekolah Dasar dilalui di Taman Muda,
Kota Binjai Sumatera Utara . Demikian juga untuk jenjang SMP dilalui di SMPN 85 Pondok Labu,
Jakarta Selatan . Melanjutkan di SMAN 1 Makasar, Sulawesi Selatan . Tahun 1991 lulus dari
Institut Pertanian STIPER. Tahun 1991 Menempuh Pendidikan AKTA IV di IKIP Malang, Bea siswa
dari Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, lulus tahun 1992.

234

Anda mungkin juga menyukai