ternak ruminansia
BIDANG KEAHLIAN agribisnis dan agroteknologi
PROGRAM KEAHLIAN agribisnis ternak
KOMPetensi keAHLIAN:
agribisnis ternak ruminansia
Jilid 1
Yulianto Prasetyo
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Yulianto Prasetyo
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Nur Aini Farida
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Ira
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Alhamdulillah, terima kasih kami haturkan sumber belajar lain yang tersedia dan
kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
yang telah membimbing penulis sehingga sangat penting untuk meningkatkan dan
buku ini dapat terselesaikan, walaupun buku menyesuaikan daya serap siswa dengan
ini masih belum sempurna karena hanya ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat
ciptaan Allah Yang Maha Sempurna. memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk
Buku Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
ini berisi tentang pembelajaran kelas XI yang bersumber dari lingkungan sosial dan
jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan yang alam.
disajikan dalam buku ini juga tunduk pada Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan
ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
materi pembelajaran yang membekali peserta kami mengundang para pembaca memberikan
didik dengan pengetahuan, keterampilan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan
dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut,
secara kongkrit dan abstrak, dan sikap sebagai kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
makhluk yang mensyukuri anugerah alam kita dapat memberikan yang terbaik bagi
semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui kemajuan dunia pendidikan.
pemanfaatan yang bertanggung jawab. Yogyakarta, 18 November 2018
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang Penulis,
harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum
2013, siswa diberanikan untuk mencari dari Yulianto Prasetyo
iii
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR ISI
BAB V PENGGILINGAN (GRINDING)BAHAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Persiapan Alat Penggiling (Grinding) Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
B. Proses atau Prosedur Menggiling Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
C. Penanganan Hasil Penggilingan (Grinding) Pakan Ternak
Ruminnasia
BAB VI PROSES PENCAMPURAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Penimbangan (Dosing) Bahan Pakan Ternak Ruminansia
yang Akan Dicampur Sebagai Pakan
B. Teknik Pencapuran Bahan Ternak Ruminansia (Manual
atau Mesin)
C. Prosedur Pencampuran Bahan Pakan Ternak Ruminansia
D. Homogenitas Hasil Pencampuran Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
BAB VII PROSES PENGEMASAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Peralatan Pengemasan Pakan Ternak Ruminansia
B. Bahan Pakan Ternak Dan Syarat Bahan Pakan yang Akan
Dikemas
C. Fungsi Pengemas
D. Teknik atau Prosedur Pengemasan Bahan Pakan Ternak
BAB VIII PROSES PENYIMPANAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN
TERNAK RUMINANSIA
A. Karateristik Bahan Pakan Ternak Ruminansia
B. Syarat Lokasi dan Letak Bangunan atau Tempat
Penyimpanan Bahan Pakan Ternak Ruminansia
C. Syarat Teknis Bangunan Atau Tempat Penyimpanan Bahan
Pakan Ternak Ruminansia
D. Peralatan Dan Kelengkapan Bangunan Gedung Penyim-
panan
E. Metode Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
F. Cara dan Syarat Pemyimpanan Bahan Pakan Ternak
G. Syarat Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
H. Pencegahan Kerusakan Bahan Pakan Ternak dalam
Penyimpanan
BAB IX UJI KUALITAS BAHAN PAKAN DAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Tempat Uji Kualitas Bahan Pakan Ternak
B. Uji Kualitas Terhadap Sampel (Contoh) Bahan Pakan
Ternak Ruminansia
v
DAFTAR ISI
C. Uji Kualitas Bahan pada saat Penerimaan Bahan Pakan
Ternak
D. Uji Kulaitas Bahan Pakan Ternak Selama Proses
Penyimpanan Bahan Pakan
E. Uji Kualitas Bahan pada saat Produksi Pakan
F. Metode Atau Jenis-jenis Uji Kualitas Bahan Pakan Ternak
BAB X BUDIDAYA HIJAUAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Teori Produksi Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
B. Lokasi Lahan Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
C. Pengolahan Lahan Tanaman Hijauan Pakan Ternak
Ruminansia
D. Bibit Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
E. Penanaman Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
F. Pemeliharaan Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
BAB XI PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN HIJAUAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Prosedur Pemanenan Tanaman Hijauan Pakan Ternak
Ruminansia
B. Teori Pengawetan Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
C. Teknik/Prosedur Pengawetan Hijauan Pakan Ternak
D. Perlakuan/Macam Pengawetan Hijauan Pakan Ternak
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
vi
BAB 1
PROSEDUR PERSIAPAN PERALATAN
PEMBUATAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang prosedur persiapan peralatan
pembuatan pakan ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep
tersebut sebelum pembuatan pakan ternak ruminansia.
1
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
2
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
3
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
4
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
5
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
6
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
7
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
8
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
9
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
3) Mixer
Merupakan alat untuk mencampur
bahan pakan yang telah digiling dan Gambar 1.10 Alat Jahit Kemasan (karung).
www.google.com
diformulasikan sesuai yang diingin- 5) Pallet
kan. Mixer ada yang horizontal dan
ada yang vertical Adalah bantalan berupa kayu atau
plastic untuk melapisi pakan yang
disimpan dalam gudang dan sekali-
gus untuk menghitung jumlah pakan
dalam gudang.
Peralatan yang digunakan dalam
pabrik pakan skala kecil perlu
memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1) Sudah memenuhi standar mutu
(SNI), dan sudah diuji dibawah
Gambar 1.8 Mixer Vertikal.
www.google.com
10
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
11
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
1) Bahan pakan sumber protein odot, rumput raja dan rumput seta-
Bahan pakan yang termasuk dalam ria).
golongan ini mempunyai kandungan Biasanya sumber energi berasal dari
protein minimal 20 %. Contohnya pada tumbuhan pertanian dan limbah
ransum sapi potong kandungan pro- pertanian. Untuk ternak ruminansia
teinnya 14%, maka bahan pakan dengan pemenuhan energi dari hijauan pakan
kandungan protein lebih dari 14%, ternak dan pakan konsentrat. Konsentrat
dikategorikan menjadi bahan pakan merupakan pakan yang dibuat dari
sumber protein. Sumber protein serta campuran dari berbagai macam bahan
asam amino bisa dari bahan asal tanaman pakan seperti biji-bijian, limbah perta-
(nabati) dan bahan asal hewan (hewani). nian, mineral, dan vitamin. Contoh bahan
Bahan pakan asal nabati relatif lebih sumber energi antara lain: jagung
murah dari hewani, namun komposisi kuning, dedak padi, onggok, molases,
asam amino lebih rendah dari hewani. ampas tahu, ampas kecap, gaplek, katul,
Ransum ruminansia kebanyakan meng- dan lain sebagainya.
gunakan sumber protein asal nabati dan 3) Bahan pakan sumber mineral
jarang menggunakan protein hewani hal
Bahan pakan sumber mineral antara lain :
ini karena alasan harga yang lebih murah.
tepung tulang, tepung kerang, kapur ,
Sumber protein nabati yang banyak
garam.
digunakan antara lain: bungkil kedelai,
bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, 4) Bahan pakan sumber vitamin
bungkil biji kapuk, bungkil biji bunga Contohnya hijauan segar, tepung hijau-
matahari, bungkil sawit, dan lain an, feed supplement.
sebagainya. 5) Feed suplement (Feed additive)
2) Bahan pakan sumber energi Merupakan bahan pakan yang terdiri dari
Adapun bahan pakan ini mengandung campuran vitamin, mineral, asam-asam
protein kurang dari 20% dan serat kasar amino serta jenis-jenis obat tertentu
kurang dari 18%.Energi merupakan seperti antibiotik, coccidiostat yang
kebutuhan nutrisi yang paling banyak komposisinya tidak selalu ada secara
bagi ternak. Maka dari itu, pemenuhan bersama.
energi harus dicarikan dari sumber 6) Sebagai sumber vitamin dan mineral
bahan yang murah agar lebih efisien.
Bahan pakan ternak, baik yang berasal
Bahan pakan sumber energi dapat dari tanaman maupun hewan, mengan-
dibedakan beberapa kelompok berikut. dung beberapa vitamin dan mineral
a) K e l o m p o k s e r e a l i a / b i j i - b i j i a n dengan konsentrasi sangat bervariasi
(jagung, gandum, sorgum) tergantung pada tingkat pemanenan,
b) Kelompok hasil sampingan serealia umur, pengolahan, penyimpanan, jenis
(limbah penggilingan jagung, dan bagian-bagiannya (biji, daun dan
sorgum, dan pollard) batang). Beberapa perlakuan seperti
pemanasan, oksidasi dan penyimpanan
c) Kelompok umbi (ketela rambat,
terhadap bahan pakan akan mem-
ketela pohon dan hasil samping-
pengaruhi konsentrasi kandungan
annya).
vitamin dan mineralnya.
d) Kelompok hijauan yang terdiri dari
Dewasa ini bahan-bahan pakan sebagai
beberapa macam rumput (rumput
sumber vitamin dan mineral sudah
gajah, rumput benggala, rumput
11
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
tersedia di pasaran bebas yang dikemas Bahan pakan konsentrat untuk pakan
khusus dalam rupa bahan olahan yang sapi dan ruminansia lainnya sangat
siap digunakan sebagai campuran pakan, banyak salah satu yang paling mudah
misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan didapatkan adalah dedak padi atau
beberapa mineral. bekatul. Dedak dengan kualitas bagus
Berdasarkan bentuk fisiknya, digolong- sendiri sudah dapat menjadi konsentrat
kan ke dalam secara utuh, namun dedak ini sering juga
ditambahkan dengan bungkil kelapa dan
a) Bahan pakan butiran (antara lain
sedikit tetes tebu atau molases. Berbagai
jagung, gandum, sorgum, kedelai)
alternatif selain dedak, misalnya ampas
b) Bahan pakan yang berbentuk tepung tahu, dedak jagung, limbah kulit kopi dan
(antara: onggok, bungkil kedelai, lain sebagainya.
dedak padi, dedak gandum, tepung
Bahan pakan lokal yang berharga murah
tulang, kapur, garam)
pada umumnya bersifat bulky serta
c) Bahan pakan yang berbentuk cair mempunyai keterbatasan kualitas
(antara lain tetes, minyak) karena kandungan protein, TDN, palata-
bilitas dan kecernaan yang rendah dapat
digunakan secara optimal sebagai pakan
basal dan telah terbukti selain dapat
menurunkan biaya ransum juga mampu
meningkatkan produktivitas ternak
ruminansia.
C. Peralatan pembuatan pakan ternak rumi-
Gambar 1.13 Bahan Pakan Jagung nansia
www.google.com
1. Jenis - Jenis Peralatan yang Digunakan
Limbah pertanian memiliki potensi yang
cukup besar sebagai sumber pakan a. Peralatan Menggiling Bahan Pakan
ternak ruminansia. Limbah yang Grinding (menggiling) bahan pakan
memiliki nilai nutrisi relatif tinggi adalah alat untuk memecah partikel
digunakan sebagai pakan sumber energi bahan pakan yang berukuran besar
atau protein, sedangkan limbah per- menjadi pertikel-partikel yang
tanian yang memiliki nilai nutrisi relatif berukuran lebih kecil. Peralatan yang
rendah digolongkan sebagai pakan biasa digunakan untuk menggiling
sumber serat. Kendala dalam meman- bahan pakan diantaranya hammermill,
faatkan bahan pakan lokal diantaranya diskmill dan roller mill.
tidak adanya jaminan keseragaman mutu 1) Hammermill
dan kontinuitas produksi. Biasanya
Hammermill adalah alat penggiling
jumlah produksi bahan pakan lokal pada
dengan prinsip kerja “memukul”.
umumnya berskala kecil dan lokasinya
Partikel bahan pakan diperkecil
terpencar. Beberapa hal yang perlu
ukurannya dengan cara dipukul
diperhatikan dalam penggunaan bahan
dengan besi yang bergerak cepat
pakan diantaranya, ketersediaan bahan,
dan menghantam/membentur
kadar gizi, harga, kemungkinan adanya
suatu dinding.
faktor pembatas zat racun atau anti
nutrisi serta perlu tidaknya bahan a) Bagian – Bagian Hammermill
tersebut diolah sebelum digunakan Bentuk maupun tipe hammer-
sebagai pakan ternak. mill bermacam – macam,
12
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
13
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
14
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
15
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
16
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
17
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
18
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
19
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
20
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
gerakkan bahan pakan dari Buatlah tata letak peralatan atau mesin
bawah ke atas. pabrik pakan sesuai dengan alur proses
produksi!
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persyaratan lokasi pabrik pakan!
2. Sebutkan persyaratan bangunan pabrik
pakan!
3. Sebutkan peralatan yang digunakan pada
Gambar 1.22 Penampang Mixer VerticalSumber pabrik pakan!
http://www.feedmachinery.com/
glossary/equipment/mixer/ 4. Jelaskan fungsi dari peralatan diatas!
5. Sebutkan perhitungan kapasitas alat!
21
BAB 2
PEMILIHAN BAHAN PAKAN
TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang pemilihan bahan pakan ternak
ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam memilih
bahan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.
22
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Kebutuhan Jenis Hijauan Pakan Ternak dan Unit pengukuran energi dapat
Jenis Pakan Tambahan (Konsentrat) Untuk menggunakan kalori, erg atau Joule.
Ternak Ruminansia Satuan tersebut dapat dikonversi
Apa itu nutrisi? Konsep nutrisi berbeda antara satu satuan dengan satuan
dengan pakan. Pakan adalah segala sesuatu lainnya dan semua unit satuan benar.
yang kita berikan pada ternak untuk Di Amerika menggunakan satuan
dimakan, sedangkan nutrisi adalah apa yang Joules sedangkan di Indonesia
terkandung dalam pakan tersebut. menggunakan satuan kalori. Masing-
Simpelnya ternak atau hewan harus masing unit satuan dijelaskan sebagai
mengkonsumsi pakan yang mengandung berikut.
semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh 1) Kalori (Cal)
ternak, tetapi tetap dalam jumlah yang Satu kalori adalah panas yang
seimbang. Ternak ruminansia dapat tumbuh diperlukan untuk menaikkan
cepat dan besar, menghasilkan daging, temperatur 1 gram air dari 16,50C
susu, dan anak yang banyak serta sehat menjadi 17,50C. Karena panas
membutuhkan pakan yang mengandung spesifk air berubah dengan
unsur-unsur energi, protein, lemak, vitamin, temperature, secara lebih akurat 1
mineral, air, dan unsur lainnya sesuai kalori sama dengan 4,184 joules.
dengan stadia fisiologisnya.
2) Kilo Kalori (kcal)
Kebutuhan nutrisi untuk hidup dan produksi
1 kilo kalori sama dengan 1.000
ternak ruminansia dipenuhi dengan
kalori dan merupakan unit yang
memberikan pakan yang berupa hijauan
sering digunakan pada pakan
dan konsentrat. Hijuan terdiri dari rumput
ternak.
dan leguminosa. Pakan konsentrat di susun
dari beberapa bahan pakan semacam biji- 3) Mega kalori
bijian, bungkil kedelai, tepung limbah Satu megakalori sama dengan
ternak, lemak dan campuran vitamin- 1.000.000 kalori dan banyak
mineral. Bahan pakan tersebut dengan digunakan untuk mengekspresikan
bantuan mikroba didalam perut akan kebutuhan nutrisi yang lain yang
menghasilkan energi dan nutrisi yang berhubungan dengan energi pakan
penting untuk pertumbuhan, reproduksi 4) Joules
dan kesehatan ternak.
Kebutuhan enersi ternak seringkali
1. Energi dinyatakan dalam satuan kalori
Energi bukan merupakan nutrisi, tetapi atau joule, dimana per definisi 1 cal
merupakan hasil dari proses oksidasi = 4.182 joule. Satu joules sama
bahan pakan yang akan menghasilkan dengan 107 erg (1 erg adalah
energi dan nutrisi selama proses jumlah energi yang diperlukan
metabolisme. Nilai energi dari bahan untuk mempercepat perpindahan
pakan dapat diekspresikan dengan masa 1 gram dengan kecepatan 1
beberapa cara. Deskripsi tersebut cm/detik).
berhubungan dengan nilai energi, 5) Gross Energy (GE)
termasuk pengukuran (digestible
GE merupakan energi yang dilepas-
energy, metabolisme energy dan
kan sebagai panas jika suatu
lainnya).
substansi dioksidasi menjadi
a) Pengukuran Unit Energi karbon dioksida (CO2) dan air
23
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
24
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
25
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
26
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
berupa tepung tulang, NaCl, mineral Cu, sumsi oleh ternak jika pakan tersebut
P. Hewan minum memerlukan air. Hewan diberikan secara ad libitum. VFI dapat
ternak memperoleh air minum dari air disamakan dengan palatabilitas atau
yang disediakan dan air yang terkandung menggambarkan palatabilitas pakan.
dalam pakan serta air metabolik. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi
Untuk memproduksi 1 Kg susu dibutuh- oleh berbagai faktor, yaitu faktor
kan 4 sampai 5 Kg air, selanjutnya sapi ternaknya, faktor pakan yang diberikan
perah akan mengkonsumsi air lebih dan faktor lingkungan.
banyak bila diberikan secara bebas. a) Faktor ternak
Pakan sapi harus memenuhi hidup Yang dimaksud faktor ternak disini
pokok, pertumbuhan fetus dan produksi adalah faktor yang berkaitan kondisi
susu (bagi yang sedang laktasi). Pakan ternak, baik yang berhubungan de-
yang baik harus cukup mengandung ngan produksi maupun kapasitas
karbohidrat, protein, lemak vitamin, saluran pencernaannya, diantaranya
mineral dan air susu. Defisiensi Ca pada bobot badan/ukuran besar tubuh,
ternak sapi perah menyebabkan milk bobot badan dewasa, jenis kelamin,
fever (demam susu). Komposisi nutrien umur, faktor genetik dan tipe serta
dan hijauan terdiri dari protein kasar bangsa ternak.
8,94%, energi 1,29 Mcal/Kg, mineral
b) Faktor pakan
yaitu Ca 0,70% dan P 0, 38%. Komposisi
konsentrat terdiri dari 16,15% PK, Ternak yang diberi pakan hijauan yang
1,96% Mcal/Kg energi dan mineral yaitu sudah tua, bersifat mengisi (bulky atau
0,34% dan P 0,36%. voluminous) dan tingkat kecernaan
yang rendah akan menurunkan kon-
Pakan merupakan salah satu faktor
sumsi, karena tidak segera tersedia
penentu keberhasilan usaha budidaya
ruang di saluran pencernaan untuk
ternak. Memenuhi kebutuhan pakan
masuknya pakan baru. Hubungan
seekor ternak, tidak lain bertujuan
antara sifat fisik, kecernaan dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tingkat konsumsi merupakan sesuatu
ternak tersebut. Nutrisi sangat dibutuh-
yang komplek.
kan untuk keperluan hidup ternak, baik
untuk hidup pokok, reproduksi maupun b) Faktor lingkungan
untuk produksi. Terpenuhinya kebu- Faktor lingkungan yang dapat mem-
tuhan nutrisi yang seimbang baik pengaruhi sifat ternak dapat pula
kualitas maupun kuantitas, seekor mempengaruhi tingkat konsumsi
ternak diharapkan dapat hidup dan pakanbaik secara langsung maupun
berproduksi secara optimal. Agar tidak langsung.
kegiatan usaha dapat berjalan secara 1) Pengaruh langsung
efisien dan ternak dapat berproduksi
a) Temperatur. Temperatur sangat
secara optimal, maka diperlukan upaya
berpengaruh terhadap konsum-
pengelolaan pemberian pakan yang baik
si dan efisiensi penggunaan
2. Konsumsi Pakan pakan. Pada temperatur di
Diantara faktor-faktor penentu keber- bawah optimum, efisiensi
hasilan pemberian pakan dalam usaha penggunaan pakan cenderung
budidaya ternak adalah tingkat konsumsi menurun karena ternak lebih
pakan(Voluntary Feed Intake atau VFI). banyak mengkonsumsi pakan
VFI adalah jumlah pakan yang terkon- untuk mempertahankan tem-
27
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
28
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
29
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
30
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Contoh dari bahan baku ini No Nama Bahan Pakan Jumlah (%) Keterangan
adalah Urea, Diamonium fosfat,
Isi rumen, kulit coklat, kulit kopi, 1 Pollard 20
dan lain sebagainya.
2 Jagung giling 10
e. Bahan Pakan Tambahan
3 Dedak padi 25
Bahan pakan tambahan merupakan
bahan pakan yang diberikan dalam 4 Onggok 25
jumlah sedikit, yang berfungsi 5 Bungkil kelapa 11
untuk memenuhi kekurangan
6 Bungkil kedele 7,5
nutrisi yang terkandung dalam
bahan pakan lainnya atau untuk 7 Anti oksidan 0,5
tujuan tertentu. Bahan Pakan 8 CaCO3 0,5
tambahan dapat dibedakan men-
9 NaCl 0,5
jadi dua macam sebagai berikut.
1) Feed suplement, yaitu bahan Jumlah 100
31
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
33
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
34
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
airnya tinggi tidak tahan lama dibahas adalah khusus uji kuali-
untuk disimpan dan mudah tas secara fisik
rusak karena tumbuh jamur. Secara umum uji kualitas yang
Jamur tersebut disamping detail membutuhkan waktu yang
merusak bahan pakan juga relatif lama. Oleh karena itu
dapat mengganggu kese- diperlukan uji praktis untuk
hatan ternak yang meng- mendeteksi kualitas bahan baku
konsumsi pakan yang terkon- pakan, salah satunya adalah uji
taminasi jamur. Agar bahan kualitas bahan pakan dan pakan
pakan tidak mudah rusak dan secara fisik. Uji kualitas secara fisik
berjamur maka kadar airnya dilakukan dengan cara pemeriksa-
harus rendah. Biasanya an terhadap bahan pakan dan pakan
berkisar antara 12% – 14%. dari kondisi fisiknya. Nama lainnya
13)Tidak tercampur dengan ialah uji organoleptik, yaitu uji
bahan pakan lain kualitas menggunakan panca-
Bahan pakan juga sering indera, baik menggunakan alat
dipalsukan dengan cara bantu maupun tanpa alat bantu. Uji
mencampur bahan pakan kualitas secara fisik dilakukan
lain, dengan tujuan untuk melalui beberapa cara, yaitu
memperoleh keuntungan sebagai berikut.
yang besar, contohnya: untuk 1) Pengamatan visual (penglihatan)
meningkatkan kandungan Dilakukan dengan melihat fisik
protein kasar, tepung ikan dari bahan baku atau pakan,
atau tepung daging dicampur diantaranya warna, tekstur, ada
dengan pupuk urea. Atau tidaknya bahan asing, jamur,
tanpa sengaja suatu bahan serangga atau kumbang peng-
pakan tercampur dengan gerek ataupun gumpalan. Uji
bahan pakan lainnya tanpa organoleptik secara visual ini
diketahui persentase masing merupakan teknik terbaik
– masing bahan pakan diantara uji organoleptik lain-
tersebut, sehingga kandung- nya.
an nutrisinya tidak jelas. Jika
Adanya perubahan kondisi fisik
bahan pakan tersebut di-
suatu bahan pakan biasanya
paksakan untuk digunakan
mengindikasikan adanya
dalam pembuatan pakan,
perubahan kandungan nutri-
maka kandungan nutrisi
sinya.Misalnya warna tepung
pakan yang dihasilkan juga
ikan yang lebih gelap dapat
tidak jelas.
mengindikasikan bahwa kadar
b. Uji Kelayakan (kualitas) Bahan airnya relatif lebih tinggi. Saat
Pakan Secara Fisik ditemukan serangga atau
Uji kualitas bahan pakan dan kumbang penggerek pada
pakan pada dasarnya dapat jagung, bekatul atau bungkil
dilakukan dengan uji kualitas kedelai bisa dipastikan kadar
secara fisik, uji kualitas secara energi atau protein bahan pakan
kimiawi, dan uji kualitas secara menurun. Adanya kontaminasi
biologis.Dalam hal ini yang akan jamur, selain menurunkan kadar
35
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
36
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
37
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
38
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
Gambar 2.5:Uji Kualitas Bahan Pakan secara Apung
Sumber : Dok. Penulis
dan benar!
1. Sebutkan sumber bahan pakan yang harus
c. Jenis hijauan pakan ternak dan pakan
tersedia!
tambahan (konsentrat) berdasarkan
sumber protein, energi dll 2. Sebutkan persyaratan bahan pakan!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penang-
anan bahan pakan!
4. Jelaskan fungsi dari uji organoleptik!
5. Sebutkan contoh bahan pakan lengkap
dengan kandungan nutirisinya!
39
BAB 3
RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang analisis penyusunan formulasi pakan
ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam
menyelesaikan penyusunan formulasi pakan ternak ruminansia dengan tepat
dan mandiri.
Analisis Anlisis
Komposisi Penyusun Metode Formulasi
Kebutuhan Nutrisi
40
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Menganalisis Kebutuhan Nutrisi untuk bawah kulit serta kondisi kulit itu sendiri
Jenis Ternak Ruminansia (Anak, Dara, akan berpengaruh terhadap kisaran zona
Pejantan dan Ternak Bunting) kenyamanan, yaitu semakin tebal lemak di
Ternak ruminansia sebagaimana ternak bawah kulit maka toleransi ternak terhadap
lainnya memerlukan gizi sesuai dengan penurunan suhu semakin tinggi, namun
status fisiologisnya. Kebutuhan gizi saat sebaliknya toleransi terhadap peningkatan
bunting tentu berbeda dengan kebutuhan suhu semakin rendah. Gambaran di atas
untuk laktasi, karena energi yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang
dibutuhkan untuk kelangsungan proses kebutuhan gizi ternak pada status fisiologis
tersebut juga berbeda. Kebutuhan untuk yang berbeda sangat penting untuk dapat
hidup pokok ternak ditentukan oleh kondisi meramu pakan sesuai dengan kebutuhan.
lingkungan setempat seperti suhu, Uraian berikut ini membahas tentang gizi
hembusan dan arah angin. Sebagai yang diperlukan oleh ternak ruminansia
golongan mamalia, ternak ruminansia juga sesuai dengan status fisiologisnya agar
memerlukan upaya untuk menjaga agar dapat digunakan sebagai pedoman akan
suhu tubuhnya konstan meskipun suhu di penyusunan bahan pakan (ransum).
luar tubuh mengalami fluktuasi. Umumnya Kebutuhan Gizi Ternak Ruminansia Pada
suhu tubuh mamalia lebih tinggi dari suhu Berbagai Status Fisiologis Zat gizi yang
lingkungan, sehingga panas tubuh dap at dibutuhkan oleh ternak ruminansia dapat
mengalir ke luar. Jika suhu lingkungan turun dikelompokkan menjadi dua yaitu: (a)
diluar kemampuan toleransi tubuh maka kebutuhan untuk mikroba di dalam rumen
ternak akan menggigil; sebaliknya jika suhu dan (b) kebutuhan untuk ternak itu sendiri.
lingkungan mengalami kenaikan maka Kebutuhan zat gizi untuk mikroba rumen
ternak akan terengah-engah (panting) dapat berupa asam amino essensial, asam
untuk menjaga suhu tubuh dalam kisaran amino rantai cabang, ammonia, mineral
daerah kenyamanan (comfortable zone). sulfur dan asam α keto. Zat gizi tersebut
Jika ternak dipuasakan atau dalam keadaan diperlukan mikroba rumen untuk proses
kelaparan, akan lebih cepat menggigil sintesis protein tubuhnya disamping
dibandingkan jika suhu lingkungan memerlukan ATP sebagai sumber energi
mengalami penurunan. Sebagai contoh, tinggi untuk terjadinya reaksi kimiawi. Dari
pedet yang dipuasakan akan mulai beberapa hasil penelitian yang dilakukan
menggigil jika suhu turun menjadi 19°C terbukti bahwa bakalan (precursor) utama
sementara pedet yang memperoleh pakan gugus amino untuk sintesis protein bakteri
baru menggigil jika suhu turun menjadi 7°C. rumen ternyata adalah ammonia, sehingga
Keadaan serupa juga terjadi jika suhu ternak ruminansia mampu bertahan hidup
lingkungan lebih tinggi dari normal, yaitu hanya diberikan sumber non-protein
ternak yang dipuasakan akan lebih cepat nitrogen (NPN) sepanjang terdapat sumber
terengah-engah dibandingkan dengan karbohidrat mudah terfermentasi (readily
ternak yang mem eroleh cukup pakan. available carbohy drate = RAC) sebagai
Kemampuan seekor ternak untuk sumber asam α keto. Berbeda dengan
beradaptasi terhadap perubahan suhu bakteria, protozoa di dalam rumen tidak
lingkungan melalui pertukaran energi dapat menggunakan ammonia sebagai
sangat tergantung pada beberapa faktor bakalan sintesis protein tubuhnya. Oleh
antara lain ukuran tubuh, bentuk tubuh, karena itu kehadiran bakteri , jamur
aktivitas fisik, fungsi endokrin, insulasi an anaerobik atau species protozoa yang lebih
tingkah laku ternak. Ketebalan lemak di kecil ukuran selnya sebagai sumber protein
protozoa, adalah sangat esensial. Selain itu
41
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
asam amino rantai cabang juga diperlukan Gambar tabel berikut ini disajikan sebagai
dalam jumlah sedikit untuk membentuk contoh akan kebutuhan RDP yang
asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = dibutuhkan untuk mendukung sintesis
VFA) rantai cabang seperti iso-butirat dan protein mikroba secara optimal. Mineral
so-valerat. sulfur juga merupakan kebutuh-an esensial
Kebutuhan nitrogen untuk mikroba rumen bagi bakteria rumen karena sel bakteri kaya
seringkali dinyatakan dalam istilah Rumen akan kandungan asam amino yang
Degradable Nitrogen (RDN) requirement megandung sulfur. Kisaran kebutuhan
atau bisa juga disebut Rumen Degradable mineral sulfur dikaitkan dengan kandungan
Protein (RDP) Requirement, yaitu nitrogen ransum. Sehingga kebutuhannya
kebutuhan nitrogen yang dapat di- dinyatakan sebagai nisbah antara
fermentasikan di dalam rumen sehingga kebutuhan N : S. Berdasarkan pengalaman,
kebutuhan bakalan utama sintesis protein kisaran nisbah N : S adalah 10 : 1 hingga 12 :
mikroba, yaitu berupa ammonia dapat 1. Kebutuhan zat gizi untuk ternak
dipenuhi. Saat ini di literatur dinyatakan ruminansia sendiri sama dengan ternak
bahwa rataan kebutuhan RDN untuk t ernak monogastrik yaitu membutuhkan air,
ruminansia dewasa adalah sebesar 30 g protein, lemak, serat kasar, energi, vitamin
N/kg bahan organik terfermentasi. Selain dan mineral makro maupun mikro (baca:
itu konsentrasi ammonia di dalam rumen Analisis Proksimat Bahan Pakan Ternak).
juga dapat digunakan sebagai indikator Beberapa faktor yang mempengaruhi
akan kecukupan sumber nitrogen untuk kebutuhan zat gizi ternak dapat
mikroba rumen khususnya bakteria. Jika dikelompokkan sebagai berikut: Status
kebutuhan nitrogen mikroba rumen dip Produksi Umur ternak Ukuran tubuh serta
enuhi melalui pemberian protein pakan, kondisinya Kemampuan menghasilkan susu
maka akan terjadi pemborosan karena: ☛ Kondisi iklim Lama masa perkawinan Status
protein pakan akan difermentasi serta asam Produksi Kebutuhan zat gizi ternak
amino esensialnya akan mengalami ruminansia, seperti sapi potong
deaminasi ☛ fermentasi setiap 1 g p rotein dipengaruhi oleh status produksi yang
hanya akan menghasilkan separuh ATP dari dibagi menjadi empat fase, yaitu : (a) sejak
yang dihasilkan dari fermentasi 1 g beranak hingga siap dikawinkan lagi
karbohidrat. Hal ini berarti hanya sekitar 30 (calving to breeding), yaitu berlangsung
– 60 g protein mikroba yang akan dihasilkan antara 70 hingga 85 hari ; (b) perkawinan
dari fermentasi 1 kg protein pakan. hingga saat menyapih pedet, lamanya
hingga 120 hari ; (c) pertengahan
Kecukupan nitrogen bakteria rumen sangat
kebuntingan, lamanya 100 hari; dan (d)
tergantung pada jenis pakan basal yang
kebuntingan akhir, lamanya antara 60 – 70
diberikan untuk ternak. Sebagai contoh jika
hari.
pakan basal berupa hijauan segar dan
konsentrat maka kecukupan nitrogen Calving to Breeding pada fase ini ternak
tercapai pada level ammonia rumen dalam kondisi laktasi, sehingga kebutuhan
sebesar 50 mgN/L cairan rumen. Akan tetapi zat gizinya juga paling besar dibanding
jika pakan basal berupa limbah pertanian status fisiologis lainnya. Ternak yang
maka kecukupan nitrogen berkisar di atas memiliki skor kondisi tubuh sedang
100 mgN/L cairan rumen. Bahkan untuk (medium) memerlukan pakan tambahan
menunjang proses degradasi pakan di untuk dapat mencukupi kebutuhan
dalam rumen secara optimal diperlukan tubuhnya, sehingga dapat memperp endek
kadar ammonia hingga 235 mgN/L. masa antara melahirkan dan perkawinan
lagi. Meskipun skor kondisi tubuh ternak
42
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
43
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
44
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
45
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis ternak berdasarkan status
fisiologinya!
2. Sebutkan kriteria kebutuhan pakan ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur formulasi
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode formulasi
pakan!
5. Buatlah formula pakan sapi perah bunting!
46
BAB 4
PROSES PERSIAPAN PEMBUATAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Prosedur
Pembuatan Pakan
47
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Jenis Atau Bahan-Bahan Pakan Ternak yang hidrolisis atau oksidasi menjadi
Akan Digunakan dalam Pembuatan Pakan hidrokarbon, alkanal, atau keton,
Ternak Ruminansia serta sedikit epoksi dan alkohol
1. Pakan Konsentrat (alkanol). Aroma yang kurang sedap
muncul akibat campuran dari
Bahan pakan untuk menyusun konsen-
berbagai produk ini.
trat ternak ruminansia terdiri dari
mineral dan bahan limbah pertanian. 3) Warna
Limbah pertanian yang paling banyak Setiap bahan pakan memiliki warna
digunakan adalah dedak padi, dedak yang spesifik. Penyimpangan
gandum, bungkil sawit, dan onggok. warna dari warna standar
Dalam pengadaan bahan pakan tersebut menunjukkan adanya penyim-
perlu dipertimbangakan harga dan pangan kualitas bahan pakan. Misal
kualitas bahan. Untuk mengetahui dedak warnanya coklat kekuningan,
kualitas bahan dilakukan secara fisik dan jika kita mendapati dedak berwarna
kimia. kehitaman menunjukkan adanya
a. Secara Fisik penyimpangan mutu dedak
tersebut.
Secara fisik tiap bahan pakan memiliki
karakteristik yang berbeda antara satu b. Secara Kimia
bahan dengan bahan yang lain. Kualitas bahan pakan dipengaruhi
Tekstur, bau dan warna merupakan oleh kadar nutrisi yang dikandungnya.
tolok ukur fisik. Analisis bahan pakan yang digunakan
1) Tekstur adalah analisis proximat. Analisis
proximat digunakan untuk menge-
Setiap bahan memiliki tekstur yang
tahui kadar air, protein kasar, lemak,
khas. Dedak padi memiliki tekstur
serat kasar, dan mineral. Pada pabrik
yang halus, semakin kasar teks-
pakan yang besar atau pembelian
turnya maka semakin rendah
bahan/pakan jadi dalam jumlah besar
mutunya. Bagian yang halus berasal
analisis proximat perlu dilakukan
dari kulit ari yang nilai gizinya baik,
untuk mengetahui mutu pakan. Pada
sedang tekstur kasar berasal dari
pembelian dalam jumlah sedikit
pecahan sekam yang nilai gizinya
analisis proximat jarang dilakukan
rendah.
karena biaya analisis yang relatif
2) Aroma mahal dan memerlukan waktu yang
Setiap bahan baku memiliki aroma agak lama. Teknisi yang ahli
yang khas. Dari segi aroma perlu bisamengetahui kadar air dengan
dipertimbangkan apakah bahan merasakan dengan sensor tangan
pakan yang kitabeli aromanya (meremas) atau menggigit bahan
bagus atau tengik. Bahan pakan pakan. Bahan pakan dengan
yang tengik menandakan bahwa kandungan air tinggi akan terasa
bahan tersebut sudah lama dan lembab ditangan, atau pada waktu
tidak baik untuk ternak. Di samping digigit tingkat kekerasannya berbeda.
ternak tidak suka, juga dapat Bahan yang sering diuji dengan gigitan
menyebabkan ternak diare. adalah biji jagung. Penyimpangan
Ketengikan bahan pakan (rancidity) kualitas dapat menyebabkan
terjadi karena asam lemak pada penolakan bahan pakan atau
suhu ruang dirombak akibat penurunan harga bahan pakan ter-
48
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
sebut. Bahan pakan yang rusak ternak baik kuantitas maupun kua-
mutunya sangat rendah dan ternak litasnya. Kualitas berkaitan erat
tidak akan menyukainya. dengan kandungan nutrisi pakan
Kondisi kualitas bahan pakan ber- yang dikonsumsi dan kuantitas
dasarkan hasil analisis proximat pada yang diberikan dalam jumlah yang
laboratorium yang bersertifikat dijadi- cukup, disesuaikan dengan umur,
kan masukan untuk negosiasi harga jenis kelamin, berat badan, status
bahan pakan. Tingkat harga yang produksi dan reproduksi.
disepakati antara pemasok (penjual) Kebutuhan pakan tambahan dapat
bahan baku dan pembeli sangat diidentifikasi berdasarkan pada
tergantung dari kualitas bahan pakan berat badan ternak, pertambahan
dan kemampuan negosiasi dari berat badan (PBB)/average daily
pembeli dan penjual. Misalnya kita gain (ADG) yang diinginkan dan
membeli dedak 20 ton dengan kondisi hijauan yang diberikan.
kesepakatan perjanjian sbb: standar Kebutuhan fisiologis ternak untuk
kualitas kadar air 10,2%, kadar protein kebutuhan hidup pokok produksi
13%, Serat kasar 15% dan harga Rp. maupun reproduksi berkaitan
800,- per kg. Dari hasil analisis dengan kapasitas saluran pencer-
proximat diketahui kualitas dedak naan. Faktor ternak dibedakan
kadar air 13%, protein 10% dan serat antara lain ukuran/berat badan
kasar 20%. Maka akan dilakukan ternak. Pada ternak potong atau
negosiasi ulang mengenai harga penggemukan, target PBB/ADG
dedak tersebut. Dari hasil kesepakatan sangat menentukan pemberian
misalnya harga disepakati Rp. 700,- pakan tambahan. Hijauan yang
per kg. Pada kondisi tersebut biasanya diberikan pada ternak sangat
posisi penjual sangat lemah, bervariasi kandungan nutrisinya,
sebaliknya pembeli diposisi yang kuat. sangat tergantung pada jenis
Dengan demikian pengetahuan rumput, penanaman, pemeliharaan,
pembeli terhadap karakteristik bahan pemanenan dan musim. Untuk
baku sangat penting. Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
pembelian tidak hanya faktor harga pakan, pada peternakan yang diberi
yang dipertimbangkan tetapi kualitas hijauan dengan kualitas rendah,
dari bahan pakan tersebut juga perlu harus diberikan pakan tambahan
dipertimbangkan. agar diperoleh produksi yang
c. Menerapkan Dosis atau Jumlah Bahan optimal. Kebutuhan pakan ternak
Pakan Ternak yang Akan Dibuat berdasarkan berat kering (BK)
1) Kebutuhan Pakan Tambahan adalah sebesar 3 % dari berat
badannya, sehingga rata-rata
Pakan yang diberikan ternak harus
ternak sapi membutuhkan 9-12 kg
mengandung nitrisi yang sesuai
BK tiap harinya.
dengan kebutuhan ternak. Nutrisi
Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Kering Sapi Potong.
bagi ternak sangat dibutuhkan
Berat Sapi (kg) PBBH (kg) BK (kg)
untuk keperluan hidup ternak, baik
untuk hidup pokok, produksi 250 0,75 6,40
maupun untuk reproduksi. Pakan 1,00 6,60
49
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Berat Sapi (kg) PBBH (kg) BK (kg) Kandungan gizi bahan pakan
tambahan dapat diketahui melalui
400 0,75 8,30
1,00 8,50 analisis bahan pakan, untuk
mengetahui kandungan bahan
450 0,75 10,00
1,00 10,20 kering, air, protein kasar, lemak
kasar, karbohidrat, abu, Ca, P, BETN,
500 0,75 10,80
1,00 11,00
sehingga disamping dituntut dapat
menjelaskan kualitas gizi pakan
Berapakah kebutuhan bahan kering tambahan juga harus mampu
seekor sapi dengan berat 477 kg menganalisis kualitas gizi pakan
dengan target PBBH 0,9 kg? Karena tambahan. Untuk mengetahui
data berat ternak kita tidak ada berapa jumlah zat-zat gizi yang
dalam tabel makan harus meng- diperlukan oleh tubuh diperlukan
hitung. pengetahuan mengenai kualitas
Berdasarkan kebutuhan berat 477 dan kuantitas zat-zat gizi tersebut.
kg berada pada data tabel yang Menurut porsinya, masing-masing
dipakai adalah data berat ternak zat gizi tersebut dapat diketahui
450 kg dan 500 kg melalui suatu analisis proximat.
· Mengetahui dahulu kebutuhan BK Analisis proximat menyangkut
Sapi berat 477 kg dengan PBBH analisis: kadar air, kadar abu,
0,75 kg/hari protein kasar, lemak kasar serta
serat kasar.
a) Kadar Air
Banyaknya air yang terkandung
dalam bahan pakan diketahui
· Mengetahui dahulu kebutuhan BK bila bahan pakan tersebut
Sapi berat 477 kg dengan PBBH 1 dipanaskan atau dikeringkan
kg/hari pada suhu 105°C. Oleh karena
itu, terjadi penguapan air maka
ukuran berat dari bahan
makanan tersebut menjadi
berkurang. Bahan pakan
dipanaskan hingga ukuran
· Kebutuhan BK Sapi berat 477 dg
beratnya tetap. Ukuran berat
PBBH 0,9 Kg/hari
sebelum dipanaskan dikurangi
sesudahnya adalah ukuran berat
air.
b) Kadar Abu
Mineral dalam bahan pakan atau
Jadi kebutuhan BK sapi dengan
jaringan hewan ditentukan
berat 477 dan PBBH 0,9 adalah
dengan membakar zat organik,
10,48 kg BK
dan kemudian menimbang
2) Kualitas Gizi Pakan Tambahan sisanya yang disebut abu.
Kualitas gizi pakan tambahan Penentuan demikian menjelas-
sangat bervariasi, tergantung pada kan mengenai zat khusus yang
bahan pakan penyusunnya. terdapat pada bahan pakan dan
50
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
d) Lemak Kasar (LK) 250 0,60 5,30 10,50 0,31 64 3,30 0,32 0,28
0,80 5,70 11,10 0,37 72 3,70 0,40 0,35
Lemak merupakan sekelompok 1,00 6,10 12,70 0,42 86 4,20 0,59 0,43
zat yang tidak larut air tetapi
300 0,60 6,00 10,50 0,32 55 3,80 0,32 0,28
larut dalam eter, kloroform, dan 0,80 6,50 11,10 0,37 70 4,20 0,40 0,35
1,00 7,00 12,70 0,42 83 4,80 0,59 0,43
benzena. Ditinjau dari sudut
jumlahnya maka lemak merupa- 350 0,60 6,80 10,50 0,33 55 4,20 0,32 0,28
0,80 7,30 11,10 0,37 72 4,80 0,40 0,35
kan bagian yang penting dari 1,00 7,80 12,70 0,42 83 5,30 0,59 0,43
golongan zat dalam tubuh hewan
400 0,60 7,60 10,50 0,33 55 4,7 0,32 0,28
dan pakan, di mana lemak 0,80 8,00 11,10 0,38 72 5,3 0,40 0,35
1,00 8,80 12,70 0,42 86 5,9 0,59 0,43
mengandung hydrogen dan
karbon serta oksigen juga asam 450 0,60 8,20 10,50 0,34 55 5,1 0,32 0,28
0,80 8,80 11,10 0,38 72 5,7 0,40 0,35
stearat (C57H110O6). Lemak 1,00 9,40 12,70 0,41 86 6,4 0,59 0,43
kasar merupakan campuran
500 0,60 8,10 10,50 0,31 55 4,9 0,32 0,28
beberapa senyawa (lemak, 0,80 8,80 11,10 0,34 72 5,5 0,40 0,35
1,00 9,50 12,70 0,38 86 6,2 0,59 0,43
minyak, lilin, asam organik,
pigmen sterol, vitamin ADEK Sumber: N.R.C, 1984
Tabel 4.3 Standar Kebutuhan Zat Makanan dan Bahan Kering pada Domba
yang larut dalam pelarut lemak
Berat Bahan Konsum Protein Ca P
(ether, petroleum ether, Badan (kg) Kering si TDN Kasar (%) (%)
pethroleum benzena, dan lain- (%) (%) (%)
nya).
Domba Jantan muda lepas sapih
e) Serat Kasar (SK)
10 0,6 73 16 0,4 0,27
Serat kasar merupakan salah satu
51
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
52
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
53
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
54
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
55
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
56
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Alat ini diperlukan untuk mengatur dapat dibalik, sampai kedua ujung
masuknya bahan pakan. Alat ini palu aus semua.
diperlukan agar kapasitas optimum Screen, mengatur bahan yang
dapat tercapai. Alat yang paling keluar dari hammer mill. Bentuk
sederhana adalah katup yang lubang biasanya bulat, diaameter
terletak diantara hopper dan 1,5 – 12 mm. Daerah yang
hammermill. berlubang sekitar 30 – 50% dari
3) Magnet dan pemisah batu total area screen. Ketebalan
Hammermill yang baik dilengkapi saringan berpengaruh pada kapa-
dengan pemisah besi dan batu. Hal sitas. Semakin tipis saringan,
ini untuk menghindari kerusakan semakin tinggi kapasitas. Jika
hammermill dan screen. saringan sudah aus harus diganti.
(Sumber : Dok. Sunarno, 2011) 5) Sistem Aspirasi
4) Hammermill Aspirasi, bertujuan untuk men-
dinginkan ruangan gilingan dan
Terdiri dari ruang baja, dimana palu
membantu keluarnya bahan giling-
(hammer) dan rotor berputar
an lewat saringan (screen) sehingga
dengan kecepatan tinggi. Bagian
meningkatkan kapasitas. Aliran
dinding berfungsi sebagai pelat
udara berasal dari perputaran palu
penghancur, sedang sisanya
pada rotor atau kipas yang ditem-
berupa pelat dengan banyak
patkan pada as.
lubang kecil. dalam ruang hammer
mill melalui bagian atas, dan akan 6) Sistem pengeluaran (discharge
dipukul oleh palu sehingga system)
menghantam dinding pelat peng- Sistem pengeluaran bisa memanfa-
hancur. Bahan akan dihancurkan atkan gravitasi, tekanan udara
oleh pelat penghancur dan palu. maupun mekanis (dengan
Partikel yang sudah kecil akan conveyor).
melewati saringan (screen). Kapasitas hammermill ditentukan
Partikel yang belum bisa melewati oleh karakteristik produk dan insta-
screen akan dihancurkan kembali. lasinya.
Palu dipasang pada rotor dengan
1) Karakteristik produk
pengunci (pin). Rotor terbuat dari
pelat besi melingkar yang dipasang a) kekerasan dan kadar serat bahan,
pada as, atau dapat juga dari besi as b) kadar air,
solid. Rotor dan palu harus c) persentase partikel halus,
diseimbangkan. Putaran rotor
d)ukuran partikel yang dikehen-
berkisar 1.500 – 3.000 putaran per
daki.
menit (rpm).
2) Karakteristik instalasi
Ukuran palu bervariasi, panjang
150 – 250 mm, lebar 50 – 70 mm, a)kondisi dan ukuran pelat peng-
tebal 3 – 8 mm. Pada kedua ujung hancur,
palu terdapat lubang yang b) kondisi palu,
digunakan untuk mengaitkan palu c) luas area terbuka pada saringan,
pada rotor. Ujung palu dapat aus
d) tenaga,
karena pemakaian. Jika pada ujung
satu sudah aus maka posisi palu (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
57
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
58
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
59
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
60
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
1,5 ton dengan cara memasukkan semua konsentrat maupun ransum anatara lain
bahan baku yang digunakansecara kestabilan bahan atau pakan yang diguna-
bergantian kedalam mixer. Sedangkan kan, jarak waktu pencampuran dengan
bahan baku yang berbentuk cair (molases) penggunaan pakan, dan peralatan yang
dimasukkan kedalam mixer pada per- digunakan. Mixer yang baik harus mampu
tengahan pencampuran untuk menghindari mengaduk secara optimal sberagam ukuran
molases yang menempel pada dinding material tepung sampai butiran, serta
mixer. beragam berat atau densitas ulai dari dedak
Ternyata waktu yang dibutuhkan dalam sampai tepung batu.
sekali produksi tidaklah terlalu lama yaitu Proses pencampuran dikatakan telah
hanya sekitar 30 menit. Waktu 10 sampai 15 berlangsung dengan baik jika komponen
menit untuk proses pemasukan bahan baku yang dicampur dari sampel yang diambil
kedalam mixer dan 15 sampai 20 menit selama proses pencampuran telah ter-
untuk proses mixing. Untuk mengetahui distribusi melalui komponen lainsecara
apakah bahan baku sudah tercampur rata acak. Untuk mengetahui hasil mixing baik
atau belum, dilakukan dengan cara atau tidak, dapat diketahui dengan uji
mengambil sampel kurang lebih satu ember homogenitas. Cara mudah untuk melakukan
dari mulut mixer. Apabila belum tercampur uji homogenitas adalah dengan memeriksa
rata maka sampel tersebut dimasukkan kandungan garamnya. Pertimbangan
kembali kedalam mixer kemudian proses mengunaka garam anatara lain garam
pencampuran dilanjutkan kembali. merupakan unsur mikro yang biasa terdapat
Mencampur adalah mengkombinasikan dalam pakan,biaya analisis relatif rendah,
komponen-komponen yang berbeda prosedur analisisnya sederhana, dan
menjadi kurang lebih massa yang homogen bentuk fisik lebih padat dibandingkan
yang tidak dapat dengan mudah dipisahkan. bahan lain.
Sebelum melakukan pencampuran dan Untuk membuat pakan bentuk pelet dari
pengadukan, masing-masing bahan baku paka bentuk tepung, harus dilakukan proses
pakan harus ditimbang sesuai dengan lebih lanjut. Selain itu, juga perlu dilakukan
formula dan kebutuhan. Mixing merupakan pengujian kepadatan atau kerekatannnya
proses pengadukan dan pengacakan. Peng- jika ingin dibuat pakan bentuk pelet.
adukan berarti meningkatkan keseragaman, Caranya, ambil pakan yang berbentuk pelet
sedangkan pengacakan berarti me- secukupnya lalu dijemur. Setelah kering,
ningkatkan keragaman. Tujuan mixing jika pelet yang dihasilkan keras atau tida
adalah untuk mengombinasikan kedua pecah makan pelet yang dihasilkan baik.
proses tersebut sehingga dihasilkan pakan Namun, jika pelet kurang keras dan mdah
dengan nutrisi yang terdistribusi seragam. pecah maka dapat diberi tambahan perekat
pengacakan komponen bahan pakan yang sintesis atau tepung tapioka. Pernambahan
berbeda menjadi bentuk campuran tersebut bertujuan untuk membantu
homogeny dari dua tau lebih bahan baku. tingkat kekerasan pelet seperti yang di-
Pencampuran pakan melibatkan pencam- inginkan.
puran anatara bahan bentuk padat dan 1. Tahap–tahap Pencampuran
padat cair.
Berdasarkan jumlah penggunaan, bahan
Teknik pencampuran konsentrat dapat pakan dapat dibedakan menjadi 2
dilakukan dengan menggunakan tenaga macam, yaitu bahan mikro dan bahan
mekanis maupun manual. Hal-hal yang makro. Bahan mikro adalah bahan yang
perlu diperhatikan pada saat pencampuran penggunaannya antara 0,01–5% dari
61
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
62
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
63
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
64
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
walaupun tidak berbahaya tetapi akan membuat pakan ikan maka harus
mempengaruhi kualitas secara kese- dilakukan pencampuran antara bahan
luruhan. Kontaminasi juga dapat kering dan bahan basah tersebut sampai
terjadi sebelum proses pencampuran, benar-benar diperoleh cam-puran yang
antara lain karena proses pembersihan homogen.
alat, kesalahan pengukuran dosis, dan Untuk melihat apakah campuran
bahan yang tercemar. tersebut benar-benar tercampur buatlah
e. Penambahan bahan cair bentuk adonan tersebut bolabola dan
Agar tidak menggumpal (agar tercapai adonana tersebut sudahtidak lengket
homogen), maka penambahan bahan ditangan. Setelah dilakukan pencampur-
cair seperti molasses, minyak nabati an bahan baku secara homogen langkah
atau asam amino cair harus dengan selanjutnya adalah membuat pakan
cara penyemprotan perlahan-lahan buatan sesuai dengan bentuk pakan
dengan sprayer. Bahan baku yang telah buatan yang ditentukan. Pakan buatan
menjadi tepung selanjutnya dilakukan yang akan diberikan kepada ikan air ada
penimbangan sesuai dengan formulasi berbagai macam bentuk antara lain
pakan yang telah dibuat sebelumnya adalah tepung, remahan dan pellet.
dan diletakkan dalam wadah yang Bentuk pellet ada berbagai macam
terpisah. Kemudian dilakukan pen- ukuran mulai dari 1 mm sampai 5 mm
campuran bahan baku dari mulai sesuai dengan peruntukkannya.
bahan baku yang paling sedikit sampai Langkah selanjutnya adalah mecetak
yang terbanyak. Hal ini dilakukan agar pellet menjadi bentuk pellet dengan
semua bahan baku tersebut tercampur ukuran yang telah ditentukan (pellle-
secara homogen. ting), ukuran pellet ini berkisar antara 1 –
Jika menggunakan alat pencampur mixer 22 mm. Pada skala pabrik pellet yang
maka bahan baku yang dicampur telah tercetak akan langsung masuk
kedalam alat tersebut adalah bahan baku kedalam mesin uap (steam) yang sudah
kering, minimal pencampuran dilakukan terangkai secarapararel dengan
selama lima menit. Pada proses skala peralatan pellleting. Langkah terakhir
rumah tangga dapat dilakukan pen- dalam proses pembuatan pakan adalah
campuran bahan baku kering dan pengemasan dan penyimpanan pakan.
pencampuran bahan baku basah. Hal ini Dalam skala pabrikasi pellet yang telah
dilakukan jika bahan baku yang tercetak biasanya langsung dikemas
digunakan sebagai perekat misalnya dalam prosesnya dibuat secara berang-
kanji dan untuk meningkatkan tingkat kai dengan proses pencetakan pellet.
kecernaan kanji ter-sebut dalam pakan Mesin yag digunakan untuk mengemas
ikan maka kanji tersebut dibuat adaonan pakan ini dilakukan secara otomatis.
basah yang terpisah dari bahan baku Setiap bahan baku yang disimpan dalam
lainnya. Dengan cara melakukan silo ada yang sudah ditepung terlebih
pemanasan kanji dengan air seperti dahulu atau masih dalam bentuk bahan
membuat lem (sebagai acuan dapat mentah. Jika bahan baku masih dalam
digunakan 50 gram kanji dimasak dalam bentuk mentah maka dilakukan proses
200 ml air untuk membuat adonan pakan penepungan terlebih dahulu sampai
sebanyak 1000 gram) sampai kanji semua jenis bahan baku tersebut
tersebut lengket seperti jelli. Jika menjadi tepung. Bahan baku yang dibuat
menggunakan adonan basah dalam menjadi tepung adalah bahan baku
65
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
dalam bentuk kering. Proses tahap awal dengan menggunakan alat pengering
ini biasa disebut milling. Setelah semua atau dengan menggunakan sumber
bahan baku menjadi tepung langkah panas alami yaitu sinar matahari. Proses
kedua adalah melakukan pencampuran pengeringan dengan menggunakan sinar
bahan baku (mixing), sebelum bahan matahari bisa memakan waktu 2-3 hari
baku kering tersebut dilakukan pen- jika sinar matahari bersinarsepanjang
campuran harus dilakukan penimbangan hari. Jika menggunakan alat pengering
terlebih dahulu terhadap bahan baku hanya beberapa jam saja tergantung
tersebut sesuai dengan formulasi yang suhu pemanasan di dalam oven sampai
telah disusun sebelumnya. kadar air dalam pakan tersebut adalah
Bahan-bahan tambahan seperti vitamin, kurang dari 10%. Hal ini bertujuan agar
mineral dan minyak sebagai sumber lipid pakan yang dibuat mempunyai daya
biasanya ditambahkan setelah semua simpan lama dan proses pembusukan
bahan tercampur sempurna (homogen) dihambat karena kadar air dalam bahan
kemudian dibiarkan selama 15 menit. pakan sangat rendah.
Langkah selanjutnya adalah mecetak Sebelum dilakukan pencampuran dan
pellet menjadi bentuk pellet dengan pengadukan, masing-masing bahan baku
ukuran yang telah ditentukan (pellle- pakan harus ditimbang sesuai dengan
ting), ukuran pellet ini berkisar antara 1 – formulasi dan kebutuhan. mixing
22 mm. Pada skala pabrik pellet yang merupakan proses pengadukan dan
telah tercetak akan langsung masuk pengacakan. Pengadukan berarti
kedalam mesin uap (steam) yang sudah meningkatkan keseragaman. Pakan
terangkai secara pararel dengan per- konsentrat yang sudah kering (kadar air
alatan pellleting. Langkah terakhir dalam 10 – 12%) sebelum dijual atau
proses pembuatan pakan adalah digunakan oleh konsumen sebaiknya
pengemasan dan penyimpanan pakan. dikemas dengan rapi dan terisolasi
Dalam skala pabrikasi pellet yang telah dengan udara bebas. Hal ini dimak-
tercetak biasanya langsung dikemas sudkan agar kadar air pakan konsentrat
dalam prosesnya dibuat secara berang- di dalam kemasan tetap terjaga dan tidak
kai dengan proses pencetakan pellet. mudah terkontaminasi, sehingga pakan
Mesin yag digunakan untuk mengemas konsentrat dapat disimpan dalam jangka
pakan ini dilakukan secara otomatis. waktu yang lama dengan kualitas tetap
Oleh karena itu, harus dilakukan penya- terjaga.
ringan semua jenis bahan baku tersebut Bahan yang umum digunakan untuk
dengan menggunakan saringan atau mengemas pakan konsentrat antara lain
ayakan khusus tepung. Hal ini harus adalah karung plastik anyaman untuk
dilakukan pada semua bahan baku yang bagian luar sedangkan untuk bagian
akan digunakan sampai ukuran partikel dalam dilapisi kantong plastik tipis dan
bahan baku tersebut semuanya sama. transparan. Bagian kantong plastik itulah
Saringan yang digunakan adalah yang membuat pakan konsentrat
saringan yang mempunyai ukuran terisolasi dari udara bebas, sedangkan
khusus tepung. karung plastik anyaman merupakan
Proses selanjutnya setelah pakan buatan pelindung agar kantong plastik tidak
dicetak adalah melakukan pengeringan mudah bocor serta memudahkan dalam
terhadap pakan yang telah dicetak. pengangkutan. Jenis bahan kemasan
Pakan tersebut kemudian dikeringkan yang lainnya adalah dari kertas semen
66
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
67
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
68
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
bahan baku, kandungan gizi, ukuran D. Uji kualitas bahan pakan ternak
berat, peruntukan dan sebagainya. Uji kualitas bahan pakan secara fisik
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2012) dilakukan dengan cara mengamati bahan
3. Kualitas Pengemasan pakan secara indrawi baik menggunakan
alat bantu maupun tidak. Pengamatan
Kualitas pakan sampai pada saat
bahan pakan ternak meliputi beberapa
digunakan bukan hanya tergantung dari
pengujian makroskopis dan mikroskopis.
kualitas pakan pada saat dibuat, tetapi
Pengujian meliputi tes terhadap keaslian
juga tergantung dari kualitas kemasan.
dan kemurnian bahan pakan, identifikasi
Kualitas kemasan mempengaruhi daya
substansi aktif atau komponen pakan
simpan pakan. Oleh karena itu, agar
campuran dan deteksi bahan peng-
pakan yang dibuat tetap dapat di-
kontaminan (contaminants) dan bahan
pertahankan kualitasnya maka pe-
subalan (alduterants) yang akan mem-
ngemasan harus menggunakan bahan
pengaruhi kualitas bahan pakan dan
yang berkualitas. Pengemasan pakan
bersifat toksik. Informasi secara kuantitatif
yang baik biasanya terdiri dari dua lapis,
contaminants dan adulterants dalam bahan
yaitu lapisan luar terbuat dari kantong
pakan juga dapat diperoleh.
plastik anyaman yang relatif kuat, dan
lapisan dalam (inner) merupakan Pengujian terhadap kualitas bahan pakan
kantong plastik bening (transparan) yang ternak yang paling murah dan mudah
kedap air. adalah pengujian secara fisik. Oleh karena
itu, metode pengujian inilah yang
disarankan untuk digunakan sebagai
langkah awal dalam pembelian bahan
pakan. Pengujian kualitas bahan pakan
secara fisik pada umumnya dilakukan
berdasarkan pengamatan mata, perabaan,
penciuman, dan jika diperlukan uji rasa.
1. Uji Makroskopis
Uji makroskopis atau uji organoleptik
atau uji indera atau uji sensori me-
rupakan cara pengujian dengan meng-
Gambar 4.12 Pakan yang sudah dikemas
www.google.com gunakan indera manusia sebagai alat
utama untuk pengukuran daya pe-
Fungsi lapisan luar lebih banyak untuk nerimaan terhadap produk. Pengujian
menghindarkan pakan dari kerusakan makroskopis mempunyai peranan
akibat tekanan fisik, seperti robek dan penting dalam penerapan mutu.
pecah. Lapisan dalam lebih berperan Pengujian makroskopis dapat
dalam melindungi pakan dari kon- memberikan indikasi kebusukan,
taminasi mikroba, serangga, serta kemunduran mutu dan kerusakan
menghindarkan pakan dari lingkungan lainnya dari bahan pakan tersebut.
udara luar. Dengan sistem kemasan yang
Dalam penilaian bahan pakan, sifat yang
dua lapis ini dan kualitas bahan kemasan
menentukan diterima atau tidaknya
yang baik, diharapkan dapat mem-
suatu bahan pakan adalah sifat
pertahankan kualitas pakan hingga
indrawinya. Penilaian indrawi ini ada
waktunya digunakan.
enam tahap yaitu pertama menerima
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2012) bahan, mengenali bahan, mengadakan
69
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
70
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
71
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
72
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
73
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
74
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
75
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
dengan dedak jagung, jelas butiran- yang digiling halus dalam dedak
nya lebih sedikit dan lebih ringan halus, lunteh atau bekatul.
bila dibandingkan dengan hasil Cara menentukan kualitas dedak
giling dan jagung murni. padi secara visual tidak berbeda
b. Dedak dengan jagung, yang pertama
Dedak merupakan basil sisa dan dilihat bagaimana kemasannya,
penumbukan atau penggilingan karena biasanya pengusaha
padi. Untuk keperluan penyusunan dedak kurang memperhatikan
ransum ayam, dedak bisa diberikan kualitas karung yang dipakai.
10 - 30%. Dedak ini tersusun dari 3 Akibat pemakaian karung de-
bagian yang berbeda kandungan ngan seadanya dedak yang
zat-zatnya seperti sekam yang beredar banyak serangga karena
mengandung serat kasar dan mudah terkontaminasi. Kedua,
mineral, selaput beras yang kaya dilihat tampilan dedak, dedak
protein , Vit. B. lemak dan mineral, yang baik partikelnya halus dan
lembaga beras yang mengandung rata, tidak menggumpal, baunya
karbohidrat yang mudah dicerna. segar tidak tengik serta tidak
Kualitas dedak sangat tergantung terlihat adanya campuran sekam.
proporsi dari campuran 3 unsur Dedak yang baik apabila
diatas. Menurut kualitasnya dedak digenggam dalam kepalan,
dibagi menjadi 3 golongan, yaitu dedak tersebut bisa meng-
sebagai berikut. gumpal. Untuk dedak kualitas
rendah banyak mengandung
1) Dedak kasar
campuran sekam, tidak menyatu
Dedak kasar adalah sekam halus atau menggumpal bila di-
yang bercampur dengan sedikit genggam.
lembaga beras dan daya cerna-
c. Bungkil Kedelai
nya rendah.
Untuk menentukan kualitas bungkil
2) Dedak halus biasa
kedelai secara visual sama dengan
Merupakan hasil sisa penum- yang lain, pertama yang dilihat
bukan secara tradisional, banyak bagaimana kemasannya, kedua
mengandung komponen sekam, bagaimana tampilan fisiknya.
selaput beras dan pecahan Bungkil kedele yang baik parti-
lembaga beras. kelnya kecil-kecil dan rata, warna-
3) Dedak lunteh/bekatul nya kekuning-kuningan. Ada juga
Merupakan hasil ikutan dan pe- yang beredar di pasar bungkil
nyosohan beras (slep beras), kedelai dengan butirannya agak
kualitas dedak ini sangat bagus besar-besar dan warnanya agak
untuk ternak karena sebagian kecoklat-coklatan, kualitas bungkil
besar terdiri dari selaput beras, kedele ini lebih rendah bila
bahan lembaga (menir) dan dibandingkan dengan yang diatas.
sedikit mengandung kulit Yang perlu diwaspadai dalam
(sekam) . Dalam penentuan pemilihan bungkil kedele yaitu
kualitas harus waspada karena adanya kecurangan pengusaha
sering dipalsukan dengan yang sengaja mencampurkah
mencampur kulit gabah (sekam) bahan yang bermutu rendah
76
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
77
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
78
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
79
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
80
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
81
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, ransum terdapat 100 karung, maka yang
abu, serat dan kadar air. Pengujian ini diambil sampel adalah 10 karung (total
dapat dilakukan di laboratorium. sampel yang didapatkan ± 2 kg dari 10
Parameter yang diuji antara lain energi karung tersebut).
gross, protein kasar, lemak kasar dan Uji kualitas sebaiknya dilakukan secara
kandungan serat. Namun, hal ini sulit periodik, di setiap kedatangan bahan
dilakukan di lapangan, karena selain pakan dan ransum maupun saat terjadi
memerlukan peralatan khusus, hasil perubahan supplier. Dari pengujian
analisisnya pun harus menunggu bahan pakan, terutama uji kimia, kita bisa
beberapa waktu. Sedangkan pengujian mendapatkan data riil kandungan nutrisi
secara kimia meliputi kandungan zat yang dapat digunakan sebagai dasar
makanan termasuk kadar air, lemak, formulasi ransum. Dan pengujian
protein, serat kasar dan kontaminasi ransum jadi dapat difungsikan untuk
residu pestisida. Kadar air merupakan memastikan kembali ransum yang
salah satu indikator mutu bahan yang dibuat apakah sudah sama dengan
sangat penting diperhatikan, karena formula awal. Hal ini perlu dilakukan
bahan dengan kadar air tinggi dapat karena terkait alur proses pembuatan
menyebabkan kerusakan bahan selama ransum yang panjang terutama saat
penyimpanan. penimbangan dan pencampuran yang
Uji kualitas bahan pakan secara kimia sangat memungkinkan terjadinya pe-
adalah nilai suatu zat yang ada di dalam nurunan kualitas.
sampel yang bisa diketahui dengan Tujuan uji bahan pakan secara kimia
adanya suatu reaksi kimia. Kualitas kimia adalah untuk mengetahui persetase
yang minimal harus diketahui oleh kandungan suatu zat yang terdapat pada
pelaku usaha ayam adalah kadar air (KA), suatu bahan pakan. Pengujian ini
protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat dimaksudkan untuk mengetahui kan-
kasar (SK), abu, kalsium (Ca), fosfor (P) dungan gizi dari pakan tersebut, yaitu
dan energi metabolisme (EM). Hasil kadar protein, lemak, karbohidrat, abu,
analisis ini menentukan formulasi serat dan kadar air. Pengujian ini dapat
ransum, yaitu seberapa banyak akan dilakukan di laboratorium. Parameter
digunakan dalam campuran. Kedelapan yang diuji antara lain energi gross,
parameter nutrisi tersebut ada yang protein kasar, lemak kasar dan kandung-
dibutuhkan ternak ruminansia dalam an serat. Uji Kimia dalah nilai suatu zat
jumlah banyak dan ada yang dibutuhkan yang ada di dalam sampel yang bisa
dalam jumlah sedikit. Jika ada parameter diketahui dengan adanya suatu reaksi
nutrisi yang tidak seimbang, maka kimia. Kualitas kimia yang minimal harus
efeknya akan sangat besar terhadap di-ketahui oleh pelaku usaha ayam
performa ternak ruminansia tersebut. adalah kadar air (KA), protein kasar (PK),
Untuk mendapatkan hasil pengujian lemak kasar (LK), serat kasar (SK), abu,
yang mewakili kualitas seluruh sampel kalsium (Ca), fosfor (P) dan energi
bahan pakan atau ransum jadi, di- metabolisme (EM). Hasil analisis ini
butuhkan sampel yang representatif. menentukan formulasi ransum, yaitu
Sampel yang representatif didapatkan seberapa banyak akan digunakan dalam
dari 10% total bahan pakan atau ransum campuran. Kedelapan parameter nutrisi
yang ada dan diambil secara acak di tersebut ada yang dibutuhkan ternak
setiap bagian. Misalnya dalam gudang dalam jumlah banyak dan ada yang
82
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
83
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
84
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
85
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
86
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
87
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
88
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
89
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
90
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
91
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
92
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
13) Panaskan kembali kertas saring Lignin (ADL). Kandungan NDF ber-
yang berisi sample dalam hubungan erat dengan konsumsi pakan,
oven selama 1 jam kemudian karena seluruh komponennya meme-
dinginkan lagi di eksikator nuhi ruang rumen dan lambat dicerna,
selama 15 menit, lebih rendah kandungan NDF lebih
14) Kemudian lakukan penim- banyak pakan dapat dikonsumsi.
bangan ke 2, sampai bobot Kandungan ADF merupakan indikator
konstan. kecernaan hijauan, karena kandungan
lignin merupakan bagian dari fraksi yang
15) Catat hasil timbangan dan
dapat dicerna. NDF selalu lebih besar
masukkan ke dalam rumus,
dari ADF, karena ADF tidak mengandung
apabila hasil dari analisis
hemiselulosa.
kadar serat kasar lebih 1%,
maka harus dilakukan uji abu Metode ini digunakan untuk menges-
pada kertas saring yang berisi timasi kandungan serat dalam pakan dan
sampel. fraksi-fraksinya kedalam kelompok-
kelompok tertentu didasarkan atas
Berat residu= berat serat kasar
keterikatanya dengan anion atau kation
Kadar Serat Kasar : W2 – W1 x 100 detergen (metode detergen). Metode ini
WS dikembangkan oleh Van Soest pada
Keterangan: tahun 1963, kemudian disempurnakan
oleh Van Soest dan Wine pada tahun
W1 : berat kertas saring
1967 dan oleh Goering dan Van Soest
W2 : berat kertas saring + residu pada tahun 1970. Tujuan awalnya
setelah si keringkan metode ini adalah untuk menentukan
W : berat contoh jumlah kandungan serat dalam pakan
f. Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen ruminan tetapi kemudaian dapat
(Beta-N) digunakan juga untuk menentukan
kandungan serat baik untuk nonru-
Untuk memperoleh beta-N adalah
minant maupun dalam pangan. Metode
dengan cara perhitungan : 100% -
detergen terdiri dari 2 bagian yaitu :
(Air + Abu + Protein Kasar + Lemak
Sistem netral untuk mengukur total serat
Kasar + Serat Kasar)%. Dalam fraksi
atau serat yang tidak larut dalam
ini termasuk karbohidrat yang
detergen netral (NDF) dan sistem
umumnya mudah tercerna antara
detergen asam digunakan untuk
lain pati dan gula.
mengisolasi sellulosa yang tidak larut
BETN : 100% - (% Air + % Abu + % dan lignin serta beberapa komponen
PK + % LK + % SK) yang terikat dengan keduanya (ADF).
2. Analisis Van Soest Sehubungan dengan kemampuan ternak
Peter J. Van Soest dari USDA Beltville ruminansia mencerna serat kasar, maka
National Research, sekitar tahun dari analisis proksimat dikembangkan
1960'an, mengembangkan prosedur oleh Van Soest untuk mengetahui
pengujian yang memisahkan serat kasar komponen apa yang ada pada serat.
menjadi dua bagia, yakni Neutral Sistem analisis Van Soest menggolong-
Detergent Fiber (NDF) dan Acid kan zat pakan menjadi isi sel (cell
Detergent Fiber (ADF), selanjutnya ADF content) dan dinding sel (cell wall).
diuraikan lagi menjadi Acid Detergent Neutral Detergent Fiber (NDF) mewakili
93
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
kandungan dinding sel yang terdiri dari lain, ligin sebagian besar mudah dicerna
lignin, selulosa, hemiselulosa dan oleh semua ternak. Yang lebih
protein yang berikatan dengan dinding memperumit situasinya adalah fakta
sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai bahwa hanya sebuah bagian hemiselu-
residu dikenal sebagai Neutral Deter- losa dan ligin yang dihasilkan dalam
gent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel pecahan serat mentahnya, dengan
dan mengandung lipid, gula, asam bagian-bagian sisanya yang muncul
organik, non protein nitrogen, pektin, sebagai NFE, yang biasanya dianggap
protein terlarut dan bahan terlarut dalam sebagian besar tersusun dari gula dan
air lainnya. Serat kasar terutama kanji yang sangat mudah dicerna.
mengandung selulosa dan hanya Akibatnya, sampai pada taraf dimana
sebagian lignin, sehingga nilai ADF lebih hemiselulosa – dengan digestibilitas
kurang 30 persen lebih tinggi dari serat yang rendah – dan lignin – yang mudah
kasar pada bahan yang sama. Acid dicerna – terdapat di dalam pecahan
Detergent Fiber (ADF) mewakili selulosa NFEnya. Pecahan ini akan lebih besar dan
dan lignin dinding sel tanaman. Analisis memiliki digestibilitas rata-rata yang
ADF dibutuhkan untuk evaluasi kualitas lebih rendah dibandingkan jika pecahan
serat untuk pakan ternak ruminansia dan tersebut tersusun dari gula dan kanji.
herbivora lain. Untuk ternak non Pada saat yang sama, nilai serat
ruminansia dengan kemampuan mentahnya tidak akan mencerminkan
pemanfaatan serat yang kecil, hanya semua bagian pakan yang dapat dicerna.
membutuhkan analisis NDF. Banyak para pekerja selama beberapa
Meskipun sistem Weende tentang tahun terakhir telah menguji berbagai
analisis pakan selama bertahun-tahun prosedur yang mungkin dapat mem-
telah dan terus menjadi sebuah berikan pemisahan karbohidrat dalam
perangkat yang berguna untuk pakan secara lebih pasti daripada apa
memprediksi nilai kandungan nutrisi yang dihasilkan sistem Weende tentang
dalam pakan, namun bukan berarti analisis kurang lebih. Hal ini berlaku
sistem ini tak memiliki kekurangan atau khususnya dari sudut pandang peng-
tak butuh beberapa perbaikan. Faktanya, evaluasian kumpulan pakan. Sebuah
sistem ini memiliki beberapa keter- prosedur yang mendapatkan banyak
batasan nyata, khususnya dalam kaitan- perhatiansebagai sebuah pengganti
nya dengan serat mentah (crude fiber) penentuan serat mentah konvensional
dan pecahan-pecahan ekstraksi yang dikembangkan oleh Van Soest dan
bebas nitrogen. rekan-rekannya, yang bekerja di
Yang pertama, serat mentah ketika laboratorium riset ARS miliki USDA di
diteliti bukanlah zat yang seragam Beltsville, Maryland. Proses ini
secara kimiawi namun sebuah campuran mengharuskan pemisahan bahan kering
berbagai unsur, unsur-unsur utamanya pakan ke dalam dua pecahan (fraction) –
adalah selulosa, hemiselulosa, dan pecahan yang pertama yang memiliki
lignin. Meskipun selulosa dan hemi- daya cerna (digestibilitas) yang baik dan
selulosa memiliki nilai kandungan nutrisi yang kedua yang memiliki digestibilitas
yang hampir sama, keduanya memiliki yang buruk – dengan mendidihkan 0,5-
nilai pakan yang jauh lebih tinggi untuk 1,0 g sampel pakan di dalam sebuah
hewan pemamah biak dibandingkan larutan deterjen netral (3% sodium
untuk hewan non-pemamah biak. Di sisi lautrl sulfate yang dibufferkan ke pH 7,0)
selama satu jam dan dilakukan pe-
94
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
nyaringan. A. Larutan deterjen netral jumlah. ADF berbeda dari NDF karena
yang mudah larut (NDS) adalah bagian NDF mengandung sebagian besar
terbesar kandungan sel, yang utamanya hemiselulosa pakan dan di dalam ADF
terdiri dari lipid, gula, kanji dan protein tidak terdapat protein. Perbedaan
dan semuanya memiliki digestibilitas jumlah NDF dan ADF adalah sebuah
yang tinggi, yang memiliki digestibilitas penghitungan hemiselulosa dalam
rata-rata sekitar 98%. Digestibilitas pakan. Untuk menentukan banyaknya
tersebut tampaknya tidak dipengaruhi lignin yang ada, ADF kemudian dicerna di
oleh banyaknya larutan-larutan deterjen dalam 72% H¬¬2SO4 pada suhu 15oC
netral yang tak dapat larut yang ada. selama 3 jam dan disaring. Residu yang
Larutan-larutan deterjen yang sulit larut tersisa setelah pencucian dan
tersebut biasanya disebut sebagai serat pengeringan ditimbang dan dibuat jadi
deterjen netral (NDF). Larutan ini serbuk. Serbuk yang tersisia mem-
merupakan bagian terbesar dinding sel perlihatkan silika yang ada, sementara
tanaman dan kadang-kadang disebut berkurangnya berat selama pembentuk-
sebagai unsur-unsur dinding sel atau an serbuk memperlihatkan lignin dan
unsur pembentuk dinding sel, yang disebut sebagai lignin deterjen asam
banyak tersusun dari selulosa, lignin, (ADL) dan secara lebih spesifik sebagai
silika, hemiselulosa dan beberapa lignin yang tak dapat larut dalam asam.
protein. Dalam prosedur Van Soest, Sebagai sebuah metode alternatif untuk
semua lignin dan hemiselulosa di- mengetahui kadar lignin yang memiliki
masukkan di dalam pecahan NDF, beberapa kelebihan untuk bahan-bahan
sementara pada metode Weende, dua tertentu mengharuskan dilakukannya
unsur tersebut dihilangkan dari serat oksidasi lignin ADF yang memiliki
mentah ke NFEnya. Sebagai akibatnya, kelebihan larutan potassium perman-
NDF ketika ditentukan dengan prosedur ganate yang dibufferkan asam acetik.
Van Soest jauh lebih tinggi daripada nilai Lignin yang ditentukan kadarnya seperti
serat mentah konvensional untuk ini disebut lignin permanganate. Variasi
beberapa pakan. metode ini dapat digunakan menyisih-
kan kutin yang terdapat di banyak kulit
Untuk menentukan ligin dalam sebuah
benih, yang jika tidak, akan diukur
sampel hijauan, Van Soest menge-
kembali.
depankan penggunaan apa yang dikenal
sebagai prosedur liginin deterjen asam. Suhu pemrosesan hijauan di atas 50oC
Dalam metode ini, prosedur tersebut cenderung meningkatkan produksi
digunakan sebagai langkah persiapan. lignin pada kedua metode di atas
Proses ini mengharuskan perebusan 1,0 khususnya lewat produksi lignin artifak
sampel bahan yang dikeringkan-udara melalui reaksi pencoklatan non-
dalam sebuah larutan deterjen asam enzimatik. Kandungan nitrogen ADF
(49,04 g solutic acid dan 20 g cetyl dianggap sebagai ukuran yang sensitif
trimethylammonium bromide per liter) untuk tingkat kerusakan tersebut dan
selama satu jam dan dilakukan berperan sebagai dasar untuk mem-
penyaringan. Larutan-larutan yang tak perkirakan lignin artifak. Segera sesudah
dapat larut atau residu-residunya NDS, NDF, ADF, dan ADL telah ditentukan
membentuk apa yang dikenal sebagai untuk sebuah hijauan, digestibilitas
serat deterjen asam (ADF) dan terdiri dari sesungguhnya bahan kering hijauan
selulosa, lignin dan silika dalam beragam dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut.
95
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
0,98 NDS + (1,473 – 0,789 log10 lignin) berhubungan dengan air yang
NDF dimana di dalamnya NDS dan NDF mengalir dan bentuknya biasanya
dinyatakan sebagai persentase bahan bulat sehingga pas masuk dibagian
kering hijauannya, dan lignin adalah mulut gelas beaker 600 ml,
persentase lignin yang dapat dapat larut 4) Crusibel atau kertas saring.
dalam asam di dalam pecahan ADFnya,
Sampel bisa disaring dengan meng-
sehingga digestibilitas bahan kering
gunakan gelas saring (crusibel) atau
hijauan dapat dihitung dengan me-
kertas saring Whatman no. 54 atau
ngurangi angka digestibilitas sesung-
54l. Penggunaan kertas saring akan
guhnya, sebuah pengurangan bahan
lebih mudah apabila tidak di-
kering metabolik yang ada dalam feces,
perlukan analisis lebih lanjut
yang menurut Van Soest pada jumlah
seperti penentuan lignin, silika dll.
rata-rata 12,9% konsumsi bahan kering-
Kertas saring juga lebih memudah-
nya.
kan apabila ingin meneruskan
a. Peralatan Analisis Van Soes menganalisis kandungan N di-
Alat yang digunakan untuk meng- dinding sel karena hasil saringan ini
analisis NDF dan ADF secara umum dapat langsung dimasukan kedalam
adalah sama dengan peralatan yang labu Kjeldahl. Penggunaan crusibel
digunakan untuk penentuan serat atau kertas akan menghasilkan nilai
kasar (Proximat) walaupun ada analisis yang sama apabila dilaku-
beberapa kekhasan untuk sebagian kan dengan benar. Apabila meng-
alat. Hal paling penting adalah alat gunakan kertas saring biasanya
untuk memanaskan gelas beaker akan ditempatkan pada cawan yang
haruslah ada alat kontrolnya masing- sudah ada bolongan dibagian
masing supaya bisa diatur panasnya bawahnya sehingga akan memu-
sesuai kebutuhan juga perlu alat dahkan waktu penyaringan dengan
pendingin (kondensor) dibagian menggunakan vacum. Kehati-
atasnya. Sistem pendingin air juga hatian sangat diperlukan dengan
harus berjalan dengan baik untuk kertas saring dibanding dengan
menghindari kesalahan hasil analisis. crusibel, dimana ketas saring
Kegagalan dalam sistem ini akan mudah sobek juga ketika akan
menghasilkan kesalahan pengukuran diangkat dari tempat penyaringan
dan komponen serat biasanya akan ketempat pengeringan.
lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal 5) Tanur
ini disebabkan oleh sampel dalam
Tanur sebagai alat untuk pe-
gelas beaker akan naik ke dinding
ngabuan perlu juga diperhatikan
gelas dan tidak bisa turun atau tidak
dimana seharusnya suhu yang
bersentuhan lagi dengan larutan
dicapai tidak melewati 500oC,
akibat dari alat pendingin yang tidak
untuk itu alat pengontrol suhu
berfungsi. Peralatan utama yang
sangat diperlukan. Suhu yang
diperlukan untuk analisis ini adalah :
melewati 500oC bisa melelehkan
1) Gelas beaker : Kapasitas 600 ml, crusibel dan kemungkinan mem-
2) Hot plate : 400 watt masing-masing pengaruhi hasil perhitungan.
untuk satu gelas dengan alat Peralatan pendukung lainnya ada-
kontrol, lah sama dengan alat yang diguna-
3) Kondensor : Alat pendingin ini kan waktu penentuan serat kasar.
96
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB No Neutral Detergent Fiber (NDF) Komposisi
Larutan dibuat pertama dengan cara 1 Sulfuric acid 1 N, reagent grade, 1 liter
melarutkan EDTA dan Na2B4O7.10H2O. sebanyak 1 liter.
Kemudian ditambahkan Na2HPO4 atau Apabila menggunakan H2SO4 murni tiap 49,04 gram
Na2HPO4.10H2O, sambil diaduk dengan liter larutan
menggunakan stirer yang sekaligus 2 Cetyltrimethylammonium Bromida 20 gram
berfungsi sebagai hot plate untuk (CETAB), technical grade
mempermudah kelarutan. Ethylene Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB
glycol monoethyl ether ditambahkan c. Neutral Detergent Fiber (NDF)
sebagai mana perlunya untuk me- Komponen serat yang tergabung
ngontrol busa supaya tidak berlebihan. dalam NDF merupakan bahan yang
Untuk memastikan larutan detergen ini tidak dapat larut dari matrix dinding
netral bisa dilakukan pengecekan pH dan sel tanaman. Serat tersebut secara
biasanya akan berkisar antara 6.9-7.1. kovalen terikat sangat kuat dengan
Apabila larutan disimpan ditempat yang ikatan hidrogen, kristallin atau ikatan
suhunya dibawah 18oC deterjen intramolekular lain yang mereka
biasanya akan mengendap tetapi dpat sangat resisten terhadap larutan yang
dilarutkan kembali dengan pemanasan. masih berada pada tingkat konsentrasi
Total larutan akan mencapai lebih dari physiologis. Karena larutan NDS tidak
volume yang dibuat karena adanya bersifat hidrolitik maka hampir semua
penambahan volume dari bahan kimia. ikatan-ikatan tersebut masih berada
97
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
dalam residu NDF. Hal ini dapat dilihat mempunyai pengaruh yang besar.
apabila dibandingkan antara nilai daya Nilai NDF adalah kandungan semua
cerna in vitro dan in vivo dari NDF. serat yang teranalisis, dan ini satu-
Terdapat sedikit perbedaan daya cerna satunya cara yang bisa menggambar-
akibat dari adanya pengahancuran kan kandungan serat meskipun dari
beberapa komponen seperti silica dan bahan hijauan atau konsentrat yang
tannin oleh neutral detergen. Tidak berbeda. Untuk itu NDF adalah satu-
semua komponen dari dinding sel satunya analisis serat yang bisa
terikat ke dalam matrik. Pektin, merangking komponen pakan mulai
sebagai contoh hampir 90% nya dapat dari yang tidak berserat, sedikit
dilarutkan oleh NDS, demikian juga mengandung serat sampai pada bahan
pektin 20 gram adalah komponen yang yang sangat tinggi seratnya seperti
mudah difermentasikan, sehingga hal jerami dan selulosa. Perkembangan
ini memperlihatkan tidak adanya lain dengan ditemukanya serat melalui
pengaruh lignifikasi pada ikatan analisis NDF dalah adanya kenyataan
pektin. Dengan demikian NDF tidak bahwa komponen yang larut mem-
dapat dinyatakan mewakili komponen punyai pengaruh phisiologis yang
dinding sel secara keseluruhanya, berbeda dengan matrik yang tidak
tetapi hanya mewakili sebagai residu larut. Pada ruminan komplek yang
dari komponen nutirisi yang mem- terlarut semuanya dapat difermen-
punyai ikatan dengan matrix lignin dan tasikan, sehingga dalam hal ini juga
secara physik merupakan struktur komponen yang terlarut oleh larutan
yang tidak dapat larut dan mempunyai detergen netral termasuk didalamnya
pengaruh khusus baik pada rumen pati dan gula-gula terlarut lainya
maupun pada saluran pencenrnaan mengalami hal yang sama. Demikian
non ruminan. juga NDF telah diakui sebagai kom-
Serat biasanya digunakan sebagai ponen bahan pangan yang diperlukan
indeks negatif dari kualitas pakan, dalam menu pada makanan manusia.
dimana secara umum menggambarkan 1) Protein NDF.
bagian dari komponen pakan yang
Ekstraksi dengan larutan detergen
tidak dapat dicerna. Meskipun NDF
netral tidak melarukan semua
telah mencakup semua komponen
protein dalam matrik dinding sel,
yang tidak dapat dicerna, dibanding-
tetapi sebagian tetap terikat secara
kan dengan ADF (NDF - hemiselulosa)
kovalen pada polysakarida dinding
atau Serat Kasar (lignin + hemiselulosa
sel. Sebagian juga terikat akibat
+ selulosa), korelasi NDF dengan daya
adanya reaksi Maillard akibat
cerna pada ruminan sering tidak bisa
pemanasan dan sebagian lagi
menggambarkan hasil yang diingin-
mungkin terendapkan bersama
kan. Hal ini telah menyebabkan
tanin. Hanya sebanyak 80 %
digunakanya ADF sebagai standar
diperkirakan protein dapat terlarut
untuk menguji daya cerna hijauan,
dengan larutan detergen netral
meskipun NDF lebih baik hubunganya
selebihnya diduga hanya protein
dengan ruminasi (mamah biak),
yang rendah daya larutnya atau
efisiensi dan konsumsi pakan. Standar
terikat dengan matrik dinding sel
kebutuhan serat untuk ruminansia
sehingga merupakan bagian yang
hanya bisa dinyatakan dengan nilai
tidak dapat dicerna. Untuk alasan
NDF, hal ini disebabkan hemiselulosa
98
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
tersebut maka bagian prote in yang pada suhu 105oC dalam oven yang
terlarut dengan larutan detergen dilengkapi dengan sistem kipas.
netral dapat digunakan sebagai Setelah ditimbang akan didapatkan
cara untuk mengetes protein berat kering resisu NDF, kemudian
terlarut dari suatu bahan pakan. sampel dibakar dalam tanur 500oC
2) Prosedur analisis. cukup selama 3 jam. Pindahkan
kedalam oven sampai suhunya
Timbang bahan sampel sebanyak 0.5
kembali menjadi 105oC kemudain
– 1 g (kering udara dan sudah
ditimbang. Bahan yang tersisa pada
digiling) masukan kedalam gelas
crusible adalah abu dari dinding sel.
beaker 600 ml. Tambahkan 100 ml
larutan detergen netral dan 2-3 tetes 3. Analisis Energi
decalin. Simpan ditempat pema- Kata energi berasal dari bahasa Yunani,
nasan (hot plate) tunggu antara 5-6 yaitu En = in, artinya dalam dan Ergon
menit sampai mulai panas kemu- artinya kerja. Sehingga kata energi
daian dihitung waktu pemanasanya diartikan sebagai dalam bentuk kerja.
selama 60 menit sambil di reflux Energi ada beberapa macam diantaranya
dengan aliran air untuk menghindari : energi mekanik, energi cahaya, energi
sampel yang nempel didinding gelas panas, energi nuklir, energi aliran panas
dan tidak terendam larutan. Apabila dan, energi molekuler atau energi kimia
mengerjakan lebih dari satu sampel yang sangat berperanan sekali dalam
bisa ditambah 3 menit antara satu bidang ilmu makanan ternak dan nutrisi.
dengan lainya untuk memberikan a. Prinsip Dasar
semua bahan yang dilarutkan di-
Adanya perubahan energi kimia dalam
mulai dari panas yang cukup. Setelah
molekul bahan makanan ke dalam
60 menit dididihkan baker diambil
bentuk energi kinetik dari suatu reaksi
dari pemanas dan dibiarkan sebentar
metabolic yang dapat menimbulkan
supaya bahan padatan mengendap
kerja atau panas. Menurut La voisier
dibawahnya. Siapkan gelas saring
dan La place tahun 1780 dari Perancis
pada tempatnya dan panaskan
bahwa panas yang diproduksi hewan
dengan air mendidih. Bahan larutan
berasal dari oksidasi zat organik bahan
kemudian disaring secara pelan-
makanan yang disuplai, dapat
pelan mulai dari bahan cairan yang
dijadikan sumber energi akibatnya
terlarut cukup dengan vaccum yang
nilai energi yang dihasilkan dapat
rendah dayanya. Kemudian bagain
dijadikan kriteria nilai gizi pakan atau
padatanya bisa dimasukan ke
ransum yang dikonsumsi hewan
saringan sambil dibilas dengan air
tersebut. Pembakaran bahan makanan
mendidih sampai semua sampel
berlangsung sebagai berikut.
habis masuk ke gelas saring. Vaccum
bisa ditambah kekuatanya sesuai CHO + O2 CO2 + H2O + gas + panas
dengan kebutuhan. Sampel dicuci Pembakaran makanan tersebut meng-
sekitar 2 kali dengan air panas, 2 kali gunakan oksigen (O2) dan meng-
dengan aseton dan kemudian dapat hasilkan energi bruto atau gross energi
dikeringkan. Crusibel dapat di- (GE). Pengukuran energi brotu ini
keringkan minimal selama 8 jam menggunakan alat Bomb Calorimeter
(atau disimpan semalam apabila (perubahan suhu akibat pembakaran
analsis dilanjutkan hari berikutnya) pakan dengan oksigen). Pengukuran
99
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
energi bahan makanan ternak atau Basal Metabolic Rate (BMR), RQ dan NE.
ransum menggunakan satuan-satuan Karakteristik Adiabatic Bomb Calo-
atau indikator angka sebagai jumlah rimeter :
energi yang dinyatakan dalam satuan
1) Panas tidak langsung, tidak ada
berikut.
panas yang menyeberang.
1) Kalori (kal) yaitu jumlah panas yang
2) Mempunyai dua suhu, sehingga
dibutuhkan untuk meningkatkan
perlu menyamakan suhu dan di-
temperatur 1 gram air dari suhu
setarakan sehingga tidak saling
14.50C menjadi 15.50C.
mempengaruhi.
2) Thermal adalah jumlah panas yang
Sedangkan karakteristik Isothermic
dibutuhkan untuk menaikkan suhu
Bomb Calorimeter adalah panas
1 ton air 10C.
bersambung, dan hanya ada satu suhu.
3) British Them Unit = BTU adalah
Komponen Bomb Calorimeter adalah :
jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 liter air 1) Jacket
10F. 2) Bucket untuk tempat air (suhu
4) Joule = 107 Erg adalah jumlah panas konstan)
yang dibituhkan untuk memindah- 3) Bomb berisikan cawan, kawat
kan 1 liter air/barang sejauh 0.7375 platina dan sample dalam bentuk
khaki. pellet, kemudian dialirkan oksigen
Nilai setara kalori untuk energi adalah untuk pembakarannya.
sebagai berikut : Pengukuran energi bahan makanan
1) 1 kalori (kal) setara 4.184 Joule (J) ternak atau ransum menggunakan
Crampton Bomb Calorimeter yang dikoreksi
dengan beberapa faktor koreksi yaitu
2) 1 kalori (kal) setara 5.183 Inter-
sebagai berikut.
nasional Joule (Kleiber)
1) Koreksi penggunaan asam, 1 ml
3) 1 BTU setara 0.252 kkal.
Na2CO3 = 1 kalori.
4) 1 kilo kalori (kkal) setara 3.96 BTU.
2) Koreksi kawat terbakar, 1 cm kawat
Setiap kandungan nutrien mempunyai = 2,3 kalori.
nilai setara kalor (energi) yang
3) Koreksi sulfur (S), bila kandungan S
berbeda yaitu :
bahan makanan ternak lebih besar
1) Protein setara 5.65 kkal/g dari 0,1% dimana 1 gram S = 1,4
2) Karbohidrat setara 4.10 kkal/g kkal.
Tabel 4.8 Kandungan energi bruto beberapa bahan pakan
3) Lemak setara 9.45 kkal/g
No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg)
Sehingga rasio sumbangan energi
kandungan nutrien tersebut (Protein : 1 Jagung 4.43
100
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
5 Kacang-kacangan 5,70
6 Sayur-sayuran 5,80
101
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persyaratan bahan pakan yang
baik!
2. Sebutkan dosis bahan pakan untuk pem-
buatan pakan sapi laktasi!
3. Sebutkan peralatan yang digunakan pada
pabrik pakan!
4. Jelaskan cara kerja dari peralatan di atas!
5. Sebutkan prosedur pembuatan pakan
ternak ruminansia!
102
BAB 5
PENGGILINGAN (GRINDING)
BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang penggilingan pakan ternak ruminansia,
peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan
penggilingan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.
Penggilingan Pakan
Ternak Ruminansia
103
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Persiapan Alat Penggiling (Grinding) dengan pemisah besi dan batu. Hal
Bahan Pakan Ternak Ruminansia ini untuk menghindari kerusakan
Grinding adalah menggiling bahan pakan/ hammermill dan screen.
memecah partikel bahan pakan yang (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
berukuran besar menjadi partikel-partikel 4) Hammermill
yang berukuran lebih kecil. Alat penepung
Terdiri dari ruang baja, dimana palu
digunakan untuk membuat semua bahan
(hammer) dan rotor berputar dengan
baku yang akan digunakan berubah menjadi
kecepatan tinggi. Bagian dinding
tepung. Pemecahan partikel bahan pakan
berfungsi sebagai pelat penghancur,
dapat dilakukan secara manual maupun
sedang sisanya berupa pelat dengan
secara mekanis. Peralatan mekanis yang
banyak lubang kecil. dalam ruang
dapat digunakan untuk menggiling/
hammer mill melalui bagian atas, dan
memecah partikel bahan pakan antara lain
akan dipukul oleh palu sehingga
hammermill dan discmill.
menghantam dinding pelat peng-
a. Hammermill hancur. Bahan akan dihancurkan oleh
Peralatan/mesin yang paling banyak pelat penghancur dan palu. Partikel
digunakan dalam menggiling bahan yang sudah kecil akan melewati
pakan adalah hammermill, karena saringan (screen). Partikel yang
hammermill memiliki kelebihan dian- belum bisa melewati screen akan
taranya investasinya murah dan kapasi- dihancurkan kembali. Palu dipasang
tasnya tinggi. Hammermill adalah alat pada rotor dengan pengunci (pin).
penepung yang bekerja dengan cara Rotor terbuat dari pelat besi
prinsip palu yaitu memukul suatu bahan melingkar yang dipasang pada as,
baku yang akan ditepung pada sistem atau dapat juga dari besi as solid.
saringan yang berfungsi sebagai lem- Rotor dan palu harus diseimbangkan.
pengan plat yang akan terpukul semua Putaran rotor berkisar 1.500 – 3.000
bahan baku dan tersaring pada saringan putaran per menit (rpm).
tersebut. Hammermill memiliki bebe- Ukuran palu bervariasi, panjang 150
rapa kelengkapan, yaitu sebagai berikut. – 250 mm, lebar 50 – 70 mm, tebal 3 –
1) Penampung bahan pakan (Strorage 8 mm. Pada kedua ujung palu
Bin) terdapat lubang yang digunakan
Bin atau hopper digunakan untuk untuk mengaitkan palu pada rotor.
menampung bahan pakan yang akan Ujung palu dapat aus karena
digiling. pemakaian. Jika pada ujung satu
sudah aus maka posisi palu dapat
2) Alat pengatur masuknya bahan
dibalik, sampai kedua ujung palu aus
pakan
semua.
Alat ini diperlukan untuk mengatur
Screen, mengatur bahan yang keluar
masuknya bahan pakan. Alat ini
dari hammer mill. Bentuk lubang
diperlukan agar kapasitas optimum
biasanya bulat, diaameter 1,5 – 12
dapat tercapai. Alat yang paling
mm. Daerah yang berlubang sekitar
sederhana adalah katup yang ter-
30 – 50% dari total area screen.
letak diantara hopper dan ham-
Ketebalan saringan berpengaruh
mermill.
pada kapasitas. Semakin tipis
3) Magnit dan pemisah batu saringan, semakin tinggi kapasitas.
Hammermill yang baik dilengkapi Jika saringan sudah aus harus diganti.
104
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
105
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persiapan sebelum penggilingan!
2. Sebutkan persyaratan alat/ mesin giling!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur menggi-
ling!
4. Jelaskan penanganan hasil penggilingan!
5. Sebutkan nama mesin giling! Jelaskan
karakteristiknya!
106
BAB 6
PROSES PENCAMPURAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Penimbangan
Ternak Ruminansia
Teknik Pencampuran
Prosedur Pencampuran
Homogenitas Hasil
Pencampuran
107
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
108
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
109
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
110
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
111
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
112
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
113
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
114
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
115
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
116
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
117
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
penilaian harian
b. Meletakkan sampel sampel pada Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
cawan petri. dan benar!
c. Setiap sampel diletakkan saling 1. Sebutkan jenis alat timbang yang diguna-
berdekatan di atas meja kan untuk mengukur dosis bahan pakan!
d. Mengamati dan membandingkan 2. Sebut dan jelaskan jenis alat/mesin pen-
persamaam dan perbedaan warna campur!
sampel pakan (relatif sama atau 3. Sebut dan jelaskan teknik pencampuran
berbeda). pakan!
e. Menetapkan hasil evaluasi pencam- 4. Sebut dan jelaskan metode pencampuran
puran (jika warnanya relative sama pakan!
dan sebaran partikel bahan pakan
5. Bagaimana cara mengetahui pakn sudah
relative merata, dapat dikatakan
homogeny?
homogen dan jika warna sampel
relative berbeda dan sebaran
partikel bahan pakan tidak merata,
dapat dikatakan tidak homogen).
118
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
119
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Copper
B. Hammer mill
C. Feedmill
D. Silo
E. Freezer
14. Nama alat di atas ini adalah....
11. Fungsi alat diatas adalah.... A. Mixer
A. mess B. Container
B. kantor C. Feedmill
C. gudang D. Desk mill
D. menyimpan bahan baku E. Hammer mill
E. pendingin
15. Fungsi alat diatas adalah….
12. Nama alat di bawah ini adalah … A. Pencacah rumput
B. Penyampur bahan baku
C. Penggiling bahan baku
D. Pemecah
E. Pencetak pellet
120
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
121
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
27. Diantara bahan pakan dibawah ini yang 4. Jelaskan langkah memproduksi pakan
merupakan sumber protein hewani ternak!
adalah.... 5. Terdapat 2 bahan baku pakan sapi potong
A. bungkil kacang D. bran yang tersedia dengan kandungan protein
B. MBM E. bekatul sebagai berikut:
C. pollard a) Dedak mengandung protein kasar 12%
b) Bungkil kedelai mengandung protein
kasar 46%
28. Hasil ikutan pengolahan singkong
menjadi tapioka yang bisa digunakan Kita ingin mencampur konsentrat
untuk pakan ruminansia adalah.... dengan kandungan protein kasar 14%
dari bahan baku dedak dan bungkil
A. gaplek D. bungkil
kedelai. Berapa persen dedak dan
B. onggok E. ampas bungkil kedelai pada konsentrat ter-
C. whey sebut?
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan
tepat !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
kelayakan usaha !
2. Jelaskan syarat apa saja yang perlu
disiapkan sebelum membangun pabrik
pakan !
3. Tuliskan 5 contoh perusahaan pakan ternak
!
122
BAB 7
PROSES PENGEMASAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Peralatan Pengemasan
Ternak Ruminansia
Bahan pakan
Fungsi Pengemasan
Teknik/prosedur
Pengemasan
123
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
124
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
125
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
126
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebut dan jelaskan alat atau mesin pe-
ngemas!
2. Sebutkan kriteria bahan kemasan pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi pengemasan
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode atau teknik
pengemasan pakan!
5. Buatlah contoh label kemasan pakan ternak
ruminansia!
127
BAB 8
PROSES PENYIMPANAN BAHAN PAKAN
DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Karakteristik Bahan
Proses Penyimpanan Bahan Pakan
Syarat Lokasi
dan Pakan Ternak Ruminansia
Syarat Bangunan
Peralatan
Teknik/metode
Penyimpanan
Cara Penyimpanan
Syarat Penyimpanan
Pencegahan Kerusakan
128
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
129
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
130
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
131
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Kadar air (%) = Berat awal bahan – Berat Bangunan gedung yang merupakan
akhir bahan setelah di oven X 100% tempat penyimpanan berlokasi pada
Langkah – langkah pengukuran kadar air daerah yang layak.
dan suhu Lokasi penyimpanan bahan pakan dan
a. Menggunakan pakaian kerja dan APD pakan yang layak, antara lain sebagai
yang sesuai berikut.
b. Persiapkan alat untuk mengukur kadar 1. Sesuai dengan rencana induk tata kota.
air bahan pakan/ pakan, dan memas- 2. Strategis berdasarkan perhitungan
tikan peralatan tersebut dalam keada- ekonomis, dekat dengan sumber pro-
an baik dan siap digunakan. duksi, dekat dengan lokasi pemasaran,
c. Menyiapkan bahan yang akan diukur untuk mempermudah proses pem-
kadar airnya. belian dan penjualan.
d. Mengatur suhu oven 110 derajat 3. Sarana transportasi, dekat dan mudah.
Celcius 4. Terpisah dari bangunan rumah tinggal,
e. Masukkan bahan pakan ke dalam oven mes, asrama dan perkantoran.
f. Mengeluarkan bahan pakan dari oven 5. Tersedia sumber penerangan dan
setelah 24 jam sumber air cukup.
g. Memasukkan bahan pakan ke dalam 6. Jauh dari semak belukar, untuk meng-
eksikator sampai bahan pakan dingin hindari dari hama tikus, burung, dan
serangga.
h. Mengeluarkan bahan pakan dari
eksikator dan menimbangnya 7. Jauh dari tempat sumber pencemaran
lingkungan, seperti tempat pem-
i. Menghitung kadar air bahan pakan
buangan sampah dan buangan-
dengan rumus :
buangan lain.
Kadar air (%) = berat awal bahan –
8. Area cukup luas untuk perluasan di-
berat akhir bahan X 100%
masa mendatang
2. Syarat Lokasi dan Letak Bangunan atau
3. Syarat Teknis Bangunan atau Tempat
Tempat Penyimpanan Bahan Pakan
Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
Ternak Ruminansia
Ruminansia
Untuk menjamin ketercapaian tujuan
Bangunan atau gudang sebagai tempat
penyimpanan, kelayakan lokasi penyim-
yang dipergunakan untuk menyimpan
panan sesuai dengan prinsip dasar
barang atau komoditas tertentu, pada
penyimpanan. Prinsip dasar penyimpan-
usaha peternakan, gudang memiliki
an yang dimaksud adalah dapat
fungsi antara lain untuk menyimpan
mempertahankan dan menjaga komoditi
bahan pakan dan pakan. Agar tujuan
yang disimpan dengan cara menghin-
penyimpanan dapat tercapai, kondisi
dari, menghilangkan berbagai faktor
tempat sesuai dengan persyaratan
yang dapat menurunkan kualitas dan
penyimpanan, yaitu menjamin keter-
kuantitas komoditi tersebut dan pada
sediaan bahan pakan dan pakan bagi
penyimpanan bahan pakan dan pakan
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
ternak yang baik akan menjamin keter-
nurunkan kualitas bahan pakan dan
sediaan bahan pakan dan pakan bagi
pakan tersebut.
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
nurunkan kualitas bahan pakan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
pakan tersebut. penyimpanan bahan pakan atau pakan
132
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
antara lain adalah tipe atau jenis bahan pakan suatu tindakan atau upaya untuk
pakan atau pakan, periode atau lama meningkatkan kebersihan dan
penyimpanan, metode penyimpanan, kesehatan melalui pemeliharaan dini
suhu, kandungan air, kelembaban udara, setiap individu dan faktor lingkungan
serangga, bakteri, kapang, binatang yang mempengaruhinya, agar individu
pengerat dan komposisi zat-zat ma- terhindar dari ancaman kuman pe-
kanan. Jadi, selain tipe atau jenis bahan nyebab penyakit. Sanitasi merupakan
pakan atau pakan, periode atau lama suatu usaha pencegahan untuk mem-
penyimpanan, dan metode penyimpan- bebaskan bahan pakan dan pakan dari
an, kondisi tempat penyimpanan harus segala bahaya yang dapat mengganggu,
mendapat perhatian. merusak kesehatan, dalam penyimpan-
Kondisi tempat yang sesuai persyaratan an.
penyimpanan, di antaranya sebagai Hygiene dan sanitasi berkaitan dengan
berikut. kebersihan penyimpanan bahan pakan
a. Penyimpanan dilakukan di tempat dan pakan, antara lain meliputi: lantai,
dengan kondisi yang kering atau tidak dinding, ventilasi, langit-langit, pem-
lembab (kelembaban tak lebih dari buangan sampah, saluran air limbah.
70%), suhu 30_34 0C, berventilasi, Kualitas konsentrat ditentukan oleh
terhindar sinar matahari langsung faktor on-farm dan off-farm. Off-farm
serta terhindar dari hujan dan bocor. yaitu kehigienisan tempat penyimpanan,
bagaimana teknik penyimpanan dan
b. Meminimalisasi masuknya hama,
lama penyimpanannnya.
burung, tikus, kecoa, tikus, kutu serta
serangga dan hewan lainnya. Penyimpanan tanpa penanganan yang
benar dapat menurunkan kualitas pakan,
c. Cegah tempat penyimpanan menjadi
sehingga mutu pakan menjadi rendah
tempat berkembangbiaknya kuman
sehingga dapat mempengaruhi pro-
seperti jamur yang dapat mempro-
duktifitas ternak.
duksi racun yang biasa dikenal dengan
mikotoksin. Penyimpanan pakan ternak yang baik
akan menjamin ketersediaan pakan bagi
d. Perawatan terhadap bangunan dan
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
lantai supaya menciptakan kondisi
nurunkan kualitas pakan itu sendiri. Pe-
bersih.
nanganan bahan pakan perlu mendapat-
e. Peralatan yang tidak digunakan, di- kan perhatian yang serius.
pindahkan untuk mencegah menjadi
Kandungan kadar air yang terlalu tinggi
tempat berkembangbiaknya hama
mengakibatkan kerusakan mekanis pada
Higienitas dan sanitasi adalah dua istilah bahan pakan seperti, kulit biji jagung
dari bahasa Inggris yaitu ”hygiene” yang sehingga bahan pakan kurang tahan
berarti usaha kesehatan preventif yang disimpan, karena mikroorganisme dan
menitikberatkan kegiatannya kepada jasad-jasad pengganggu lainnya mudah
usaha kesehatan individu, maupun menyerang. Penyimpanan pada suhu
usaha kesehatan pribadi manusia, dan ruang dalam karung plastik menyebab-
”sanitation” yang berarti usaha kesehat- kan kandungan air pakan sedikit mening-
an preventif yang menitikberatkan kat. Boleh jadi keadaan tersebut men-
kegiatannya pada usaha kesehatan yebabkan kesempatan bagi jamur untuk
lingkungan hidup manusia. tumbuh, dan sebagai konsenkuensinya
Pengertian Hygiene dan sanitasi meru- bau tengik timbul pada bulan ketiga.
133
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
134
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
135
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
136
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
137
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
138
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
139
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
kerusakan sampel kecil sekali. Sampel terlebih dahulu, yang juga dikeluarkan
demikian dapat langsung dimasukkan terlebih dahulu. Jadi, keluarnya barang
ke kantong plastik dan dibawa ke ini dilakukan secara berurutan atau
laboratorium. sesuai kronologis. Sistem FIFO umumnya
f. Pengemasan dan pelabelan. Sampel digunakan untuk barang - barang yang
sampel yang sudah siap disimpan atau kurang bisa bertahan lama atau bila
digunakan, selanjutnya dikemas dan disimpan dalam waktu lama makan akan
dilengkapi dengan label yang berisi rusak atau berkurang kualitasnya.
informasi minimal nama sampel, kode, Contohnya seperti bahan pakan dan
tempat pengambilan sampel, berat pakan.
sampel, dan tanggal pengambilan Untuk memilih sistem penyimpanan
sampel, tanggal pengiriman. barang, apakah hendak menggunakan
g. Penyimpanan sampel FIFO atau LIFO, hal ini dapat tergantung
dari jenis barang yang hendak disimpan.
Penyimpanan sampel bahan baku
Jika barang yang hendak disimpan
harus dapat menjamin keaslian bahan
mampu bertahan lama dan akan jadi
baku itu. Penyimpanan diperlukan jika
lebih baik bila disimpan lebih lama, maka
timbul pertanyaan terhadap kualitas
alangkah baiknya jika metode LIFO yang
produk akhir.
digunakan.
7. Menerapkan Metode Penyimpanan
Metode First In First Out (FIFO) umumnya
Bahan Pakan Ternak
digunakan untuk barang-barang yang
Dalam penyimpanan bahan pakan dan kurang dapat bertahan lama atau bila
pakan, tentunya diharapkan agar bahan disimpan dalam waktu lama maka akan
pakan dan pakan tersebut nantinya tidak rusak atau berkurang kualitasnya. FIFO
mengalami kerusakan saat diperlukan. baik diterapkan pada penyimpanan
Untuk itu, diperlukan suatu metode bahan pakan dan pakan, dimana bahan
penyimpanan prosedur tertentu yang pakan dan pakan yang lebih dulu masuk
perlu diterapkan. Ada dua metode maka bahan pakan dan pakan tersebut
penyimpanan barang yang biasa diguna- harus terlebih dahulu keluar.
kan. Metode atau prosedur penyimpan-
a. Kelebihan sistem FIFO
an tersebut adalah LIFO (Last in First Out)
dan FIFO (First in First Out). 1) Barang lebih terjaga kualitasnya.
Metode penyimpanan barang dengan Pada sistem FIFO, diharapkan bahan
prosedur LIFO atau last in first out adalah pakan dan pakan yang pertama kali
suatu sistem atau cara penyimpanan masuk yang juga pertama kali
barang di dalam gudang yang dilakukan keluar. Artinya, bahan pakan dan
dengan konsep barang yang datang pakan tidak akan terlalu lama
terakhir yang digunakan terlebih dahulu. tersimpan dalam gudang. Jadi,
Sistem ini digunakan untuk barang - bahan pakan dan pakan dengan
barang yang mampu bertahan lama atau masa kadaluarsa yang paling awal
barang yang apabila disimpan lebih juga akan keluar paling awal.
lama, maka kualitasnya akan lebih baik. Dengan begitu, kualitas bahan
Contohnya seperti kopi. pakan dan pakan dapat lebih
terjamin serta mengantisipasi
FIFO atau First in First out adalah sistem
terjadinya kerusakan bahan pakan
penyimpanan barang yang dilakukan
dan pakan secara masal.
dengan sistem barang yang masuk
140
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
141
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
142
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
pertama kali masuk yang juga pakan dari gudang. Jika demi-
pertama kali keluar. Artinya, kian, proses atau waktu yang
bahan pakan dan pakan tidak diperlukan dalam penataan,
akan terlalu lama tersimpan baik saat masuk atau menge-
dalam gudang. Jadi, bahan luarkan bahan pakan dan pakan
pakan dan pakan dengan masa bisa lebih lama.
kadaluarsa yang paling awal b) Konsumen atau pihak pemakai
juga akan keluar paling awal. bahan pakan dan pakan merasa
Dengan begitu, kualitas bahan kurang puas dengan kualitas
pakan dan pakan dapat lebih bahan pakan dan pakan yang
terjamin serta mengantisipasi diterima. Sebab, bahan pakan
terjadinya kerusakan bahan dan pakan yang diterima ter-
pakan dan pakan secara masal. sebut merupakan bahan pakan
b) Pengendalian harga lebih dan pakan lama sehingga
terjamin. konsumen mungkin berang-
Dengan sistem FIFO, diharapkan gapan bahwa bahan pakan dan
bahan pakan dan pakan yang pakan tersebut kualitasnya
pertama kali masuk dengan kurang baik.
harga tertentu dapat terjual c. Penempatan Bahan Pakan dan Pakan
sama harganya (sesuai harapan) Sesuai dengan Jenis
pada saat dikeluarkan nanti. Penyimpanan barang didasarkan pada
c) Pencatatan yang lebih sitematis. history barang, sifat barang, wujud
Pada saat pencatatan bahan barang, bahkan persediaan barang
pakan dan pakan, yakni akan tersebut didalam gudang, agar barang
membuat petugas pencatatan tersebut tidak cepat rusak dan lama
bahan pakan dan pakan masuk penyimpanannya. Serta menge-
dan bahan pakan dan pakan lompokkan barang sesuai dengan jenis
keluar jadi lebih mudah dalam dan nama yang sama tidak tercampur
melakukan kontrol. Hal dimung- dengan barang lainnya.
kinkan karena keluarnya bahan Bahan Pakan dan Pakan Sesuai Dengan
pakan dan pakan dilakukan Jenis.
secara berurutan atau sesuai 1) Bahan pakan cair, contoh molasses,
kronologis.
2) Bahan pakan dan pakan padat,
2) Kelemahan Sistem FIFO
3) Bahan pakan yang memiliki kadar
a) Sistem FIFO ini umumnya kurang air yang sangat tinggi seperti ja-
efektif apabila pihak - pihak di gung dan tepung ikan,
bagian pergudangan tidak mam-
4) Bahan pakan berlemak tinggi,
pu menata letak bahan pakan
seperti bungkil kelapa,
dan pakan secara berurutan
sesuai dengan tanggal atau 5) Bahan pakan asal hewan,
waktu bahan pakan dan pakan 6) Feed Suplemen dan Aditif.
tersebut masuk. Sebab, penata- Bahan pakan dan pakan tersebut
an yang kurang tepat akan ditempatkan sesuai dengan jenisnya
menyulitkan proses masuk dan secara terpisah. Bahan pakan cair
keluarnya bahan pakan dan disimpan dalam wadah dalam drum
143
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
atau tangki (logam atau plastik). Bahan Proses Penerapan First In First Out
pakan dan pakan padat, disimpan (FIFO) Sesuai Alur Penggunaan
dalam bentuk curah dalam bin ataupun Metode First In First Out (FIFO) umum-
dalam karung. Bahan pakan dengan nya digunakan untuk barang-barang
kadar air yang sangat tinggi, tidak di yang kurang dapat bertahan lama atau
simpan dalam gudang penyimpanan bila disimpan dalam waktu lama maka
yang bersuhu tinggi, karena dapat akan rusak atau berkurang kualitasnya.
mempercepat proses penjamuran. FIFO baik diterapkan pada penyim-
Bahan pakan berlemak tinggi, Baiknya panan bahan pakan dan pakan, dimana
disimpan dalam jumlah sedikit (sesuai bahan pakan dan pakan yang lebih
kebutuhan), jangan disimpan terlalu dulu masuk maka bahan pakan dan
lama, catatan stok yang rapi, karena pakan tersebut harus terlebih dahulu
dapat menyebabkan ketengikan dalam keluar. Gudang sebagai tempat pe-
penyimpanan yang terlalu lama akibat nyimpanan yang menerapkan sistem
adanya proses oksidasi. Bahan pakan FIFO memiliki dua pintu. Pintu pertama
asal hewan yang baru datang dipisah- adalah pintu masuk bahan pakan dan
kan (dikarantina) selama 14 hari dan pakan, dan pintu kedua adalah pintu
penyimpanannya dipisah dari bahan untuk keluar bahan pakan dan pakan.
pakan lainnya. Feed Suplemen dan
Agar proses penerapan FIFO sesuai
Aditif, penanganan dan penyimpanan
alur penggunaan, maka harus dila-
dilakukan secara khusus, penempatan
kukan pengaturan dalam hal penum-
terpisah.
pukan bahan pakan dan pakan supaya
Penempatan kemasan karung, hindari memudahkan pada saat mengambil
kontak langsung dengan lantai atau sesuai dengan urutan masuk penyim-
dinding, jarak minimal 30 cm, simpan panan. Oleh karena itu diperlukan
pakan di atas pallet atau alas lantai, pengelola gudang yang mampu
tinggi pallet 10 cm dari lantai dan mengatur pemindahan bahan pakan
ketebalan papan minimal 3 cm. Tata dan pakan secara efisien dan efektif.
letak karung pakan ini usahakan tidak Bahan pakan dan pakan ditempatkan
menghambat jalur aliran udara. dijajar baik yang curah pada bin
Makanya harus diberi ruang buat jalan maupun karung pada pallet sesuai
dan aliran udara selebar minimal 1 m, dengan waktu bahan pakan dan pakan
di samping juga buat memudahkan tersebut masuk.
pengambilan bahan pakan. Ketinggian
Agar proses penerapan FIFO sesuai
penumpukan karung bahan pakan 5
alur penggunaan, maka harus
sap, jika akan ditumpuk lagi maka di
dilakukan pengaturan dalam hal
atasnya perlu diberi pallet lagi,
penumpukan bahan pakan dan pakan.
kemudian ditumpuk 5 sap lagi ke atas.
Hal ini dimaksudkan agar bahan pakan
Penggunaan pallet model kunci 5 dan pakan yang pertama kali masuk
(lima). dapat dengan mudah keluar karena
dekat dengan pintu keluar. Demikian
pula dengan bahan pakan dan pakan
yang akan masuk, dapat dengan
mudah masuk karena tidak terhalangi
oleh bahan pakan dan pakan yang
sebelumnya sudah masuk.
144
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Penataan bahan pakan dan pakan yang pakan cair disimpan dalam
masuk dapat diletakkan dekat dengan wadah dalam drum atau tangki
pintu keluar bahan pakan dan pakan (logam atau plastik). Bahan
dan begitu seterusnya. pakan dan pakan padat, di-
Keterampilan yang Diperlukan dalam simpan dalam bentuk curah
Menilai Cara Penyimpanan dalam bin ataupun dalam
karung. Bahan pakan dengan
1. Mengidentifikasi metode penyim-
kadar air yang sangat tinggi,
panan
tidak di simpan dalam gudang
2. Menilai penempatan bahan pakan penyimpanan yang bersuhu
dan pakan sesuai dengan jenis tinggi, karena dapat mem-
3. Memeriksa proses penerapan First percepat proses penjamuran.
In First Out (FIFO) sesuai alur peng- Bahan pakan berlemak tinggi,
gunaan Baiknya disimpan dalam jumlah
a. Mengidentifikasi metode pe- sedikit (sesuai kebutuhan),
nyimpanan jangan disimpan terlalu lama,
catatan stok yang rapi, karena
Mengidentifikasi metode pe-
dapat menyebabkan ketengikan
nyimpanan, melalui pengamat-
dalam penyimpanan yang
an dan menuangkan pada
terlalu lama akibat adanya
format yang telah dibuat ber-
proses oksidasi. Bahan pakan
dasarkan referensi yang ter-
asal hewan yang baru datang
sedia. Metode First In First Out
dipisahkan (dikarantina) selama
(FIFO) umumnya digunakan
14 hari dan penyimpanannya
untuk barang-barang yang
dipisah dari bahan pakan
kurang dapat bertahan lama
lainnya. Feed Suplemen dan
atau bila disimpan dalam waktu
Aditif, penanganan dan penyim-
lama maka akan rusak atau
panan dilakukan secara khusus,
berkurang kualitasnya. FIFO
penempatan terpisah.
baik diterapkan pada penyim-
panan bahan pakan dan pakan, Penempatan kemasan karung,
dimana bahan pakan dan pakan hindari kontak langsung dengan
yang lebih dulu masuk maka lantai atau dinding, jarak mini-
bahan pakan dan pakan tersebut mal 30 cm, simpan pakan di atas
harus terlebih dahulu keluar. pallet atau alas lantai, tinggi
pallet 10 cm dari lantai dan
b. Menilai penempatan bahan
ketebalan papan minimal 3 cm.
pakan dan pakan sesuai dengan
Tata letak karung pakan ini
jenis
usahakan tidak menghambat
Menilai penempatan bahan jalur aliran udara. Makanya
pakan dan pakan sesuai dengan harus diberi ruang buat jalan
jenis, melalui pengamatan dan dan aliran udara selebar
menuangkan pada format yang minimal 1 m, di samping juga
telah dibuat berdasarkan refe- buat memudahkan pengam-
rensi yang tersedia. bilan bahan pakan. Ketinggian
Bahan pakan dan pakan tersebut penumpukan karung bahan
ditempatkan sesuai dengan pakan 5 sap, jika akan ditumpuk
jenisnya secara terpisah. Bahan lagi maka di atasnya perlu diberi
145
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
146
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
147
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
urutan masuk atau pembuatan Buatlah SOP gudang pakan sesuai standar
pakan; yang ditentukan!
8) Pada kemasan karung, hindari
kontak langsung dengan lantai
atau dinding, jarak minimal 30 cm,
simpan pakan di atas pallet atau
penilaian harian
alas lantai, tinggi pallet 10 cm dari
lantai dan ketebalan papan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
minimal 3 cm. dan benar!
Tata letak karung pakan ini usahakan 1. Sebutkan jenis bahan pakan berdasarkan
tidak menghambat jalur aliran udara. wujudnya!
Makanya harus diberi ruang buat
2. Sebutkan kriteria lokasi gudang pakan
jalan dan aliran udara selebar
ternak!
minimal 1 meter, di samping juga
buat memudahkan pengambilan 3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penyim-
bahan pakan. panan pakan!
1) Ketinggian penumpukan karung 4. Sebut dan jelaskan metode penyimpanan
bahan pakan 5 sap, jika mau pakan!
ditumpuk lagi maka di atasnya 5. Buatlah contoh gambar penyimpanan pakan
perlu diberi pallet lagi, baru yang dikemas dengan karung zak!
ditumpuk 5 sap lagi ke atas.
2) Dibuat berderet-deret menye-
suaikan dengan luas gudang.
148
BAB 9
UJI KUALITAS BAHAN PAKAN
DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang uji kualitas bahan pakan dan pakan
ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam uji
kualitas pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.
Tempat uji
Budidaya Hijauan Pakan
Uji Kualitas
Saat Penerimaan
Uji Kualitas
Selama Penyimpanan
Metode Uji
149
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
150
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
151
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
terhadap daya ambang dari par- nutrien seperti serbuk gergaji, tepung
tikel. arang, pasir halus, batu bata giling, dan
3) BJ bersama dengan ukuran partikel oli bekas serta tanah merah.
dan stabilitasnya dalam suatu Prosedur pelaksanaan uji bulk density
campuran pakan. Ransum yang sebagai berikut:
terdiri dari partikel yang berbeda 1) Timbang sebuah gelas ukur ber-
BJ-nya cukup besar, maka cam- volume tertentu (misal: 100 ml, 500
puran ini tidak stabil dan cenderung ml, 1 l).
mudah terpisah kembali.
2) Masukan sampel bahan pakan ke
4) BJ sangat menentukan tingkat dalam wadah tersebut (padatkan
ketelitian dalam proses penakaran dan usahakan sesedikit mungkin
secara otomatis pada pabrik pakan, adannya rongga antar bahan pa-
seperti dalam proses pengemasan kan).
dan pengeluaran bahan dari dalam
3) Bandingkan berat sampel dengan
silo untuk dicampur atau digiling.
volumenya menggunakan rumus
Uji bulk density (Berat Jenis) bahan berikut:
pakan bertujuan untuk mengetahui
e. Kerapatan Jenis
kualitas bahan sekaligus untuk
meminimalkan pemalsuan (pen- Kerapatan adalah suatu ukuran kekom-
cemaran) bahan. Uji kepadatan dila- pakan ukuran partikel dalam lembaran
kukan dengan mengukur volume dan dan sangat tergantung pada kerapatan
berat dari sampel bahan pakan bahan pakan yang digunakan dan
ransum. Masing-masing bahan pakan besarnya tekanan kempa yang di-
telah memiliki standar bulk density berikan selama proses pembuatan
tersendiri, jagung 626 g/l (1 liter lembaran. Bahan pakan yang mem-
jagung memiliki berat 626 gram), punyai kerapatan tinggi akan mem-
dedak halus 337,2 sampai 350,7 g/l, berikan tekstur yang padat dan keras
dan bungkil kedelai (SBM) 594 sampai sehingga mudah dalam penanganan
610 g/l. Bulk density bungkil kedelai baik penyimpanan dan goncangan
hasil praktikum lebih besar. Hal ini pada saat transportasi dan diperki-
dapat disebabkan ukuran partikel rakan akan lebih lama dalam penyim-
setelah digiling terlalu kecil sehingga panan. Sebaliknya pakan yang mem-
bulk density lebih besar. Dedak halus punyai kerapatan rendah akan mem-
mempunyai bulk density lebih kecil, perlihatkan bentuk yang tidak terlalu
hal ini dapat disebabkan penyimpanan padat dan tekstur yang lebih lunak
yang terlalu lama atau kontaminan serta berongga (porous), sehingga
bahan lain sehingga dapat menu- diperkirakan hanya dapat bertahan
runkan kualitas bahan pakan. Bahan dalam penyimpanan beberapa waktu
pakan rentan terjadi Bulk density saja. Kerapatan ransum komplit dapat
pengoplosan, bahan yang digunakan mempengaruhi tingkat palatabilitas
untuk campuran dibagi menjadi 2, pakan oleh ternak. Bahan pakan
yaitu yang mengandung nutrien dengan nilai kerapatan yang tinggi
seperti dedak padi halus, sekam padi tidak begitu disukai oleh ternak,
giling, tongkol jagung giling, dan karena terlalu padat sehingga sulit
ekskreta ayam, sedangkan bahan untuk dikonsumsi ternak.
campuran yang tidak mengandung Sampel pengujian makroskopis
152
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
153
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
154
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
155
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
yang kurang baik mudah terkon- pada jagung giling yang dicampur
taminasi. dengan dedak jagung, jelas
Kedua, dilihat bagaimana tampil- butirannya lebih sedikit dan lebih
an fisiknya. Jagung yang baik ringan bila dibandingkan dengan
terlihat segar, tidak berlubang hasil giling dan jagung murni.
dan tidak banyak debu serta b. Dedak
kotoran. Jagung yang kusam Dedak merupakan basil sisa dan
menggambarkan jagung tersebut penumbukan atau penggilingan
sudah lama disimpan, biasanya padi. Untuk keperluan pe-
timbul serangga. nyusunan ransum ayam, dedak
Untuk menentukan kadar air bisa diberikan 10 - 30%. Dedak
jagung dengan cara memasukkan ini tersusun dari 3 bagian yang
telapak tangan kita kedalam berbeda kandungan zat-zatnya
karung, apabila terasa panas seperti sekam yang mengandung
menunjukkan kadar air jagung serat kasar dan
masih terlalu tinggi. Batas simpan mineral, selaput beras yang kaya
yang bagus kandungan kadar air protein, Vit. B. lemak dan mineral,
sekitar 13%. Kandungan kadar air lembaga beras yang mengandung
yang masih tinggi sangat merugi- karbohidrat yang mudah dicerna.
kan karena apabila disimpan Kualitas dedak sangat tergantung
susutnya banyak, mudah timbul proporsi dari campuran 3 unsur
jamur yang memproduksi afla- diatas.
toxin dan mudah timbul serangga
Menurut kualitasnya dedak dibagi
yang mengakibatkan jagung
menjadi 3 golongan, yaitu
berlubang sehingga menurunkan
sebagai berikut.
kualitas.
1) Dedak kasar
Dedak kasar adalah sekam
halus yang bercampur dengan
sedikit lembaga beras dan daya
Gambar 9.1 (a) Jagung pipil, (b) Tepung Jagung cernanya rendah.
Sumber : Dokumen Penulis
156
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
157
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
158
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
159
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
160
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
161
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
162
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
163
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
164
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
165
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Bahan yang digunakan dalam mela- ratur 400-600oC yang terdiri atas zat-
kukan praktik analisa Kadar Air, yaitu: zat anorganik atau mineral. Dari abu ini
1) Bahan pakan ternak dapat dilanjutkan untuk mengetahui
kadar mineral.
Peralatan yang digunakan dalam
melakukan analisa Kadar Air: Jumlah abu dalam bahan pakan hanya
penting untuk menentukan perhi-
1) Mortal dan alu
tungan bahan ekstrak tanpa nitrogen.
2) Neraca analitik Kandungan abu ditentukan dengan
3) Oven cara mengabukan atau membakar
4) Cawan porselen bahan pakan dalam tanur, pada suhu
400 - 600oC sampai semua karbon
5) Krus tang atau tang penjepit
hilang dari sampel, dengan suhu tinggi
6) Spatula ini bahan organik yang ada dalam
7) Desikator bahan pakan akan terbakar dan sisanya
Prosedur kerja analisis kadar air: merupakan abu yang dianggap
mewakili bagian inorganik makanan.
1) Haluskan sampel bahan pakan
Namun, abu juga mengandung bahan
dengan mortal dan alu.
organik seperti sulfur dan fosfor dari
2) Timbang dengan seksama 1-2 protein, dan beberapa bahan yang
gram sampel bahan pakan yang mudah terbang seperti natrium,
sudah dihaluskan ke dalam ca- klorida, kalium, fosfor dan sulfur akan
wan porselen yang sudah dike- hilang selama pembakaran. Kan-
tahui berat/bobotnya dalam dungan abu dengan demikian tidaklah
timbangan menggunakan sepenuhnya mewakili bahan inorganik
spatula. pada makanan baik secara kualitatif
3) Keringkan pada oven dengan maupun secara kuantitatif.
suhu 105oC selama 3 jam. Kandungan abu mencerminkan kan-
4) Dinginkan dalam desikator dungan mineral secara kuantitatif.
selama 15 menit. Semakin banyak abu maka semakin
5) Timbang, oven lagi selama 30 banyak kandungan mineralnya.
menit dan ulangi pekerjaan ini Namun, jika jumlahnya kelebihan,
hingga diperoleh hasil bobot proses penyerapan nutrisi akan
tetap. terganggu dan menurunkan nafsu
makan.
6) Hitung kadar air dengan meng-
gunakan rumus: Kalsium dan fosfor adalah mineral
yang sangat dibutuhkan ayam. Keku-
Kadar air : x 100%
rangan kalsium dan fosfor berakibat
Keterangan: pertumbuhan tulang dan kualitas
W : Bobot sampel sebelum kerabang telur akan ter-ganggu.
dikeringkan, dalam gram (g). Namun jika kelebihan justru akan
W1 : Kehilangan bobot setelah mengurangi daya serapnya.
dikeringkan, dalam gram (g). Membakar bahan dalam Tanur dengan
b. Analisa Abu suhu 600oC selama beberapa waktu
(3-8 jam) sehingga seluruh unsur
Abu adalah bagian dari sisa pem-
utama pembentuk senyawa organik (C,
bakaran dalam tanur dengan tempe-
H, O, N) habis terbakar dan berubah
166
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
167
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
168
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
169
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
170
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
171
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
172
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
173
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
174
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
175
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
176
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
sel tanaman. Serat tersebut secara kan. Hal ini telah menyebabkan
kovalen terikat sangat kuat dengan digunakanya ADF sebagai standar
ikatan hidrogen, kristallin atau ikatan untuk menguji daya cerna hijauan,
intramolekular lain yang mereka meskipun NDF lebih baik hubunganya
sangat resisten terhadap larutan yang dengan ruminasi (mamah biak),
masih berada pada tingkat konsentrasi efisiensi dan konsumsi pakan. Standar
physiologis. Karena larutan NDS tidak kebutuhan serat untuk ruminansia
bersifat hidrolitik maka hampir semua hanya bisa dinyatakan dengan nilai
ikatan-ikatan tersebut masih berada NDF, hal ini disebabkan hemiselulosa
dalam residu NDF. Hal ini dapat dilihat mempunyai pengaruh yang besar.
apabila dibandingkan antara nilai daya Nilai NDF adalah kandungan semua
cerna in vitro dan in vivo dari NDF. serat yang teranalisis, dan ini satu-
Terdapat sedikit perbedaan daya cerna satunya cara yang bisa menggam-
akibat dari adanya pengahancuran barkan kandungan serat meskipun dari
beberapa komponen seperti silica dan bahan hijauan atau konsentrat yang
tannin oleh neutral detergen. Tidak berbeda. Untuk itu NDF adalah satu-
semua komponen dari dinding sel satunya analisis serat yang bisa
terikat ke dalam matrik. Pektin, merangking komponen pakan mulai
sebagai contoh hampir 90% nya dapat dari yang tidak berserat, sedikit
dilarutkan oleh NDS, demikian juga mengandung serat sampai pada bahan
pektin 20 gram adalah komponen yang yang sangat tinggi seratnya seperti
mudah difermentasikan, sehingga hal jerami dan selulosa.
ini memperlihatkan tidak adanya Perkembangan lain dengan ditemu-
pengaruh lignifikasi pada ikatan kanya serat melalui analisis NDF dalah
pektin. Dengan demikian NDF tidak adanya kenyataan bahwa komponen
dapat dinyatakan mewakili komponen yang larut mempunyai pengaruh
dinding sel secara keseluruhanya, phisiologis yang berbeda dengan
tetapi hanya mewakili sebagai residu matrik yang tidak larut. Pada ruminan
dari komponen nutirisi yang mem- komplek yang terlarut semuanya
punyai ikatan dengan matrix lignin dan dapat difermentasikan, sehingga
secara physik merupakan struktur dalam hal ini juga komponen yang
yang tidak dapat larut dan mempunyai terlarut oleh larutan detergen netral
pengaruh khusus baik pada rumen termasuk didalamnya pati dan gula-
maupun pada saluran pencenrnaan gula terlarut lainya mengalami hal
non ruminan. yang sama. Demikian juga NDF telah
Serat biasanya digunakan sebagai diakui sebagai komponen bahan
indeks negatif dari kualitas pakan, pangan yang diperlukan dalam menu
dimana secara umum menggambarkan pada makanan manusia.
bagian dari komponen pakan yang Protein NDF.
tidak dapat dicerna. Meskipun NDF
Ekstraksi dengan larutan detergen
telah mencakup semua komponen
netral tidak melarukan semua protein
yang tidak dapat dicerna, dibanding-
dalam matrik dinding sel, tetapi
kan dengan ADF (NDF - hemiselulosa)
sebagian tetap terikat secara kovalen
atau Serat Kasar (lignin + hemiselulosa
pada polysakarida dinding sel.
+ selulosa), korelasi NDF dengan daya
Sebagian juga terikat akibat adanya
cerna pada ruminan sering tidak bisa
reaksi Maillard akibat pemanasan dan
menggambarkan hasil yang diingin-
177
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
178
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
179
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
5 Kacang-kacangan 5,70
6 Sayur-sayuran 5,80
180
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis uji bahan pakan untuk
mengetahui kualitasnya!
2. Sebutkan kriteria lokasi uji kualitas pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur uji sampel
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode uji kualitas
pakan!
5. Buatlah skema uji kualitas pakan!
181
BAB 10
BUDIDAYA HIJAUAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang budidaya hijauan pakan ternak
ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam budidaya
hijauan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.
Teori Produksi
Budidaya Hijauan Pakan
Lokasi Lahan
Ternak Ruminansia
Pengolahan Lahan
Bibit Tanaman
Penanaman Tanaman
Pemeliharaan Tanaman
182
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
183
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
secara terpisah. Jenis yang banyak No Jenis Rumput Produksi Hijauan Segar
/Ha/Tahun
digunakan adalah jerami padi, batang
pohon jagung, jerami sorgum, daun 1 Rumput Gajah 200 - 300 ton
singkong, pucuk tebu dll. Jerami padi 2 Rumput Benggala 100 - 150 ton
merupakan limbah yang paling banyak
3 Rumput Australia + 90 ton
digunakan untuk pakan ternak.
4 Rumput Setaria Sp + 80 ton
Penaksiran produksi hijauan pakan
dapat dilakukan dengan metode cup- 5 Rumput Mexico + 70 - 80 ton
likan,dengan memakai frame berukur- 6 Rumput Brachiaria decumbens + 80 ton
an tertentu dengan bentuk yang (Bede)
bermacam-macam (persegi, bujur
7 Rumput Brachiaria Ruziziensi 70 - 200 ton
sangkar, lingkaran, atau segitiga).
Pengambilan sampel di lapangan 8 Dll
dilakukan secara acak. Banyaknya Sumber : Departemen Pertanian
184
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
185
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
186
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
187
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
188
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
189
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
190
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
191
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
192
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
D. Menyiapkan Peralatan dan tenaga kerja Pols adalah sobekan rumpun, bahan pe-
untuk menanam hijauan pakan ternak nanaman dari pols yang baik diperoleh
Sama seperti apa yang telah dibahas di ba- dari : sobekan rumpun yang sehat,
gian atas, bahwa peralatan untuk menanam mengandung banyak akar dan calon
hijauan pakan ternak diantaranya: cangkul, anakan yang baru. Tanaman rumput yang
meteran, ember, gembor dan lain sebagai- ditanam dengan bahan pols , bagian
nya. Hal –hal yang perlu dipertimbangkan daunnya harus dipotong.Hal ini ber-
dalam menentukan tenaga kerja untuk tujuan untuk mengurangi penguapan,
menanam hijauan pakan adalah sebelum sistem perakarannya dapat
menghisap air dan unsur hara secara
v Luas lahan yang akan ditanami
aktif. Keuntungan penanaman menggu-
v Keadaan tanah/topografi tanah nakan bahan pols adalah : Pols lebih
v Jenis hijauan cepat tumbuh dari pada bahan penanam-
v Jarak tanam an dari stek dan biji. Sedangkan kerugi-
annya adalah banyak memerlukan
v Jenis kelamin tenaga kerja yang digu-
tenaga kerja dan waktu.
nakan
Disamping itu pols hanya bisa disimpan
E. Melakukan Penanaman Hijauan Pakan
dalam waktu yang singkat, paling lama 3
Ternak
hari. Setiap pols terdiri dari 2-3 batang
Penanaman hijauan pakan ternak (rumput) rumput dan diambil dari bagian rumpun
sebaiknya dilakukan setelah pengolahan yang baru. Penanaman dilakukan dengan
lahan atau tanah selesai. Jika lahan atau membuat lubang-lubang di areal yang
tanah dibiarkan terlalu lama, lahan atau akan ditanami dan kemudian pols
tanah yang sudah diolah tadi akan menjadi diletakkan di dalam lubang setelah itu
padat kembali dan akan banyak ditumbuhi lubang ditutup dengan tanah. Tanaman
gulma atau tanaman penggangu. Pena- hijauan pakan ternak yang penanaman-
naman sebaiknya dilakukan pada awal nya menggunakan pols contohnya
musim penghujan. Karena pada saat awal adalah rumput star grass dan rumput
musim penghujan kemungkinan akan bede (Brachiaria decumbens)
kekurangan air relatif kecil.
Tahapan proses penanam hijauan dari
a. Penanaman dengan bahan stek bahan pols/sobekan:
Pada penanaman hijauan pakan ternak 1) Mempersiapkan alat yang diperlukan
dari bahan stek, usahakan cara pena-
2) Menentukan jarak tanam
naman jangan sampai terbalik. Bagian
bawah pada stek harus berujung lancip, 3) Membuat lubang tanam
dengan tujuan untuk memudahkan pada 4) Menanam hijauan pakan
saat menancapkan stek ke tanah. Setelah c. Penanaman dengan bahan biji.
stek ditanam, tanah ditekan rapat supaya
Penanaman hijauan pakan ternak de-
stek tidak mudah robah, tidak mudah
ngan biji dapat dilakukan dengan cara
kering dan untuk memudahkan calon
disebar atau larikan. Bahan penanaman
akar untuk segera tumbuh. Tanaman
hijauan pakan ternak dari biji atau benih
hijauan pakan ternak yang penanam-
memerlukan tempat yang halus bersih
annya menggunakan bahan stek con-
dan mantap , bebas dari bibit penyakit
tohnya adalah rumput gajah dan king
seperti nematoda, tanahnya subur serta
gras.
yang tidak kalah penting adalah
b. Penanaman dengan pols draenase yang baik. Untuk mendapatkan
193
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
lahan/ tanah atau media tumbuh seperti dipelihara dengan baik akan meng-
tersebut diatas diperlukan persiapan hasilkan produksi yang maksimal.
lahan/tanah atau media secara sempur- Begitu sebaliknya tanaman hijauan
na. pakan yang hanya dibiarkan saja
Keuntungan penanaman hijauan pakan tanpa dipelihara tidak akan mem-
ternak dengan bahan biji antara lain : berikan hasil seperti apa yang diharap-
kan. Ada beberapa kegiatan yang harus
v Rumput lebih kuat dan tahan injakan
dilakukan dalam rangka menanagani
v Biji dapat disimpan dengan mudah dan atau memelihara tanaman hijauan
tahan lama pakan ternak diantarannya; pengen-
v Penanaman dengan biji lebih mudah dalian gulma, hama dan penyakit.
dari pada pols atau sobekan b. Pengendalian gulma
v Lebih menghemat biaya dan tenaga Tanaman hijauan pakan ternak hampir
d. Penanaman dengan Stolon sama dengan tanaman pangan lainnya,
Stolon adalah cara penanaman dengan yaitu tanaman tersebut juga ada tum-
menggunakan potongan batang yang buhan pengganggunya atau gulmanya,
merayap atau batang yang berhimpit sehingga perlu dilakukan penyiangan.
dengan tanah. Cara penanamanya adalah Macam dan jenis gulma diantaranya :
ruas bagian bawah dimasukkan ke dalam alang-alang, teki atau rumput liar
tanah karena akan tumbuh akar. Pada lainnya yang mengganggu tanaman
stolon bibit rumput berkedudukan hijauan pakan ternak yang dibudi-
berbaring pada tanah dan akan tumbuh dayakan. Adapun karakteristik gulma
menyebar dan membentuk suatu adalah: tumbuhnya cepat dan liar, sulit
rumpun baru. Penanaman hijauan pakan dan tahan terhadap pengendalian,
ternak dari bahan stolon misalnya dapat tumbuh dan berkembang pada
rumput Brachiaria decumbens (rumput lahan atau tanah yang gersang,
BD), tumbuhnya spontan tanpa disebar,
sangat agresif dan merusak peman-
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
dangan. Kerugian akibat gulma antara
bahwa, tahapan kegiatan penanaman
lain berikut ini.
hijauan pakan ternak meliputi :
1) Menurunkan produksi hijauan
v Menyiapkan bibit tanaman
2) Menurunkan kualitas hijauan
v Menentukan jarak tanam
3) Mempersulit dan mempertinggi
v Menanam
biaya dan penggelolaan
F. Pemeliharaan Tanaman Hijauan Pakan
4) Mengurangi debet dan kualitas air
Ternak Ruminansia
Pengendalian gulma sering disebut
1. Pengetahuan yang diperlukan dalam
dengan istilah penyiangan. Yang
menangani hijauan pakan ternak
dimaksut dengan penyiangan adalah
a. Melakukan pengendalian gulma, hama kegiatan memberantas semua gulma
dan penyakit atau tumbuhan liar yang meng-
Produksi hijauan pakan ternak ganggu tanaman pokok, yang dimak-
persatuan luas, sangat ditentukan oleh sud dengan tanaman pokok disini
bagaimana cara penanganan/ adalah tanaman hijauan pakan ternak.
pemeliharaan yang telah dilakukan. Tumbuh - tumbuhan pengganggu atau
Tanaman hijauan pakan ternak yang gulma akan mengganggu tanaman
194
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
hijauan pakan ternak berupa per- berantasan gulma dengan cara ini
saingan dalam memperoleh oksigen, lebih cepat, tetapi biaya cukup
unsur hara, air dan cahaya matahari. tinggi, selain itu penggunaan
Kegiatan penyiangan tanaman hijauan herbisida sering membawa dampak
pakan ternak dapat dilakukan setelah negatif. Karena dari kegiatan
disekitar tanaman hijauan pakan penyemprotan dengan herbisida
ternak tersebut ada gulmanya. dapat juga mematikan hijauan
Pengendalian/penyiangan/pemberan pakan ternak yang ditanam, disam-
tasan gulma atau tanaman peng- ping itu ada residu herbisida yang
ganggu dapat dilakukan dengan 3 dapat membahayakan bagi ternak.
cara. yaitu secara mekanis, biologis c. Pengendalian Hama dan Penyakit
dan cara kimiawi. Tanaman Hijauan Pakan Ternak
v Mekanis Hama adalah semua makluk hidup
Penyiangan atau pemberantasan yang menyerang tanaman hingga
gulma pada tanaman hijauan pakan menimbulkan kerusakan baik dari segi
ternak dengan cara mekanis, yaitu kualiatas dan kuantitas sehingga
penyiangan atau pemberantasan merugikan manusia. Yang termasuk
dengan cara membabat, mencabut, hama tanaman hijauan adalah:
membakar, mencangkul untuk serangga seperti (belalang, jenggkrik,
menghilangkan semua gulma atau dan kutu loncat lamtoro). Dalam
rumput - rumput liar yang meng- jumlah yang banyak semuanya itu
ganggu tanaman pokok (tanaman menyerang tanaman hijauan pakan
hijauan pakan ternak) ternak. Tanaman hijauan pakan ternak
v Biologis hampir sama dengan tanaman pangan
lainnya, yaitu kemungkinan terserang
Penyiangan atau pemberantasan
oleh hama dan penyakit sangat besar.
gulma pada tanaman hijauan pakan
Apa yang dimaksud dengan hama
ternak dengan cara biologis, yaitu
tanaman hijauan pakan ternak. Yang
penyiangan atau pemberantasan
dimaksud dengan hama adalah
dengan cara memperbaiki keadaan
organisme perusak tanaman pada akar,
lahan atau tanah. Kemudian setelah
batang, daun atau bagian tanaman
lahan atau tanah itu menjadi subur
lainnya sehingga tanaman tidak dapat
dan bebas weed, dilakukan pena-
tumbuh dan berkembang dengan baik
naman dengan jenis tanaman
atau bahkan akan bisa mati. Pengertian
pupuk hijau sebagai penutup tanah
hama dalam arti sempit yang berkaitan
seperti tanaman Centrosema dan
dengan kegiatan budidaya tanaman
Calopogonium mucunoides. Atau
adalah semua hewan yang merusak
dengan menggunakan predator
tanaman atau hasilnya yang mana
atau musuh alami.
aktivitas hidupnya ini dapat me-
v Kimiawi nimbulkan kerugian secara ekonomis.
Pemberantasan atau penyiangan Adanya pengertian bahwa suatu
gulma pada tanaman hijauan pakan hewan dalam satu pertanaman belum
ternak, selain dengan cara mekanis menimbulkan kerugian secara
dan biologis dapat dilakukan juga ekonomis belum dapat disebut
dengan cara kimiawi, yaitu dengan sebagai hama.
menggunakan herbisida. Pem- Serangga dikatakan hama apabila
195
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
196
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
tanaman hijauan pakan ternak dapat katan atau cara untuk menilai potensi
dilakukan dengan cara: sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan
v Membrantas dengan pestisida/ akan memberikan informasi dan/atau
insektida arahan penggunaan lahan yang diperlu-
kan, dan akhirnya nilai harapan produksi
v Membersihkan tanaman hijauan
yang kemungkinan akan diperoleh.
dan lingkungan dari semak belukar
yang dirasa merupakan sumber Kemampuan lahan adalah penilaian atas
penyakit kemampuan lahan untuk penggunaan
tertentu yang dinilai dari masing-masing
Adapun penyebab penyakit tanaman
faktor penghambat. Penggunaan lahan
bisa berasal dari makluk hidup dan
yang tidak sesuai dengan kemampuan-
bukan makluk. Yang termasuk makluk
nya dan tidak dikuti dengan usaha
hidup misalnya: bakteri dan parasit/
konservasi tanah yang baik akan mem-
patogen ( seperti serangga)n. Sedang-
percepat terjadi erosi. Apabila tanah
kan yang termasuk bukan makluk
sudah tererosi maka produktivitas lahan
hidup misalnya: keadaan tanah (
akan menurun. Evaluasi kemampuan
kekurangan unsure hara, kemasaman
lahan adalah penilain lahan secara
tanah dan struktur tanah), keadaan
sistematik dan pengelompokkannya
cuaca ( sinar matahari, suhu,angin dan
kepada kategori berdasarkan sifat
hujan hujan), perlakuan budidaya (
potensi dan penghambat penggunaan
kerusakan tanaman akibat alat-alat
lahan secara lestari.
yang dipergunakan).
a. Parameter Evaluasi Lahan
Penyakit yang umum menyerang
rumput gajah yaitu kutu Helmin- Berikut karakteristik tanah atau lahan
thosporium sacchari. Adapun tindakan dan cara memprediksi data secara
yang paling baik untuk mencegah praktis di lapangan maupun kriteria
terhadap serangan penyakit ini adalah pengelompokannya. Karakteristik
dengan menggunakan kultivar yang tanah/lahan yang dipakai sebagai
tahan penyakit tersebut. Namun parameter dalam evaluasi lahan
demikian secara umum serangan tersebut antara lain: temperatur udara,
hama pada rumput gajah tidak ada. drainase, tekstur, alkalinitas, bahaya
Kebanyakan hanya merupakan se- erosi, dan banjir/genangan.
rangan belalang dan ulat saja. Beberapa contoh/Prosedur penge-
c. Tahapan kegiatan pengendalian gulma lolaan lahan pada lahan yang topogra-
,hama dan penyakit finya miring adalah:
1) Menyiapkan alat yang diperlukan v Mengolah lahan dengan cara mem-
perhatikan garis kontur
2) Menggunakan alat pelindung diri
v Membuat teras iring
3) Mengendalikan gulma, hama dan
penyakit. v Mengolah lahan seperlunya saja (
minimum tillage)
2. Mengevaluasi Prosedur Pengelolaan
Lahan v Menanam hijaun pakan dengan
jarak tanam yang agak rapat
Evaluasi lahan merupakan suatu pende-
197
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis tanaman pakan yang lazim
dikembangkan diIndonesia!
2. Sebutkan kriteria lahan tanaman pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penge-
lolaan lahan tanaman pakan!
4. Sebut dan jelaskan kriteia pemilihan bibit
tanaman pakan!
5. Buatlah sketsa penanaman hijauan pakan
pada lahan 100 m2!
198
BAB 11
PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN
HIJAUAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Peralatan Pembuatan Pakan
Prosedur Panen
Ternak Ruminansia
Teknik Pengawetan
Macam Pengawetan
199
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Pakan merupakan kebutuhan yang esensial hijauan ataupun limbah hasil pertanian pada
bagi seekor ternak. Pakan yang baik akan musim tersebut akan berlimpah (jerami padi,
menjadikan ternak menjalankan fungsi proses sisa tanaman jagung, kacang-kacangan). Fungsi
dalam tubuh secara normal. Yang dimaksud pengawetan akan tercapai bila setelah hijauan
dengan pakan yang baik adalah pakan dengan ataupun limbah pertanian dipanen segera
kualitas kandungan gizi/nutrisi yang cukup dilakukan pencacahan baik secara manual
untuk kebutuhan ternak serta jumlah pakan dengan sabit/golok ataupun dengan mesin
tersebut cukup bagi ternak. Dalam batas (chopper) rumput. Hal ini merupakan upaya
normal, pakan berguna untuk menjaga agar proses respirasi yang terjadi pada sel
keseimbangan jaringan tubuh dan membuat tanaman segera terputus dan berhenti.
energi sehingga mampu melakukan peran Tujuannya adalah agar kandungan air hijauan
dalam proses metabolisme. Selain itu, dengan dapat mencapai titik dimana aktivitas air dalam
pakan yang baik ini, seekor ternak dapat sel tanaman dapat mencegah perkembangan
menampilkan performan maksimalnya. mikroba. Produksi hijauan disaat berlimpah
Maksudnya adalah seekor ternak dengan misalnya pada saat musim penghujan
genetik yang bagus seharusnya mampu hendaknya disimpan dengan berbagai cara
menampilkan produksi yang bagus, akan tetapi pengawetan antara lain dibuat menjadi silase,
bila pemeliharaan ternak tersebut tidak hay (sale rumput) dan fermentasi serta
didukung dengan pakan yang bagus dan cukup, amoniasi.
maka ternak tidak akan mampu berproduksi A. MELAKUKAN PEMANENAN HIJAUAN PAKAN
secara maksimal (daging/susu/tenaga). TERNAK
Demikian juga apabila ternak tidak mempunyai
Penanaman hijauan mempunyai tujuan
genetik yang bagus (genetik ternak jelek),
untuk mendapatkan hasil produksi yaitu
namun pemeliharaannya didukung dengan
berupa hijauan/rumput sebagai bahan
pakan yang bagus dan cukup maka ternak
pakan ternak. Setelah tanaman hijauan
tersebut dapat menampilkan produksi yang
tumbuh dan memasuki masa panen maka
bagus walaupun tidak sebagus dari ternak yang
harus segera dilakukan proses pemanenan.
mempunyai genetik bagus. Dari uraian
Proses pemanenan merupakan suatu
tersebut dapat dipahami bahwa pakan
kegiatan pengambilan bagian-bagian
memberikan sumbangan tersbesar dalam
tanaman yang berada di atas permukaan
memacu produksi seekor ternak.
tanah baik yang dilakukan oleh manusia
Kebutuhan pakan akan meningkat selama dengan cara dipotong ataupun oleh
ternak masih dalam pertumbuhan berat tubuh renggutan ternak. Pemotongan atau
dan masa kebuntingan. Oleh karena itu pakan pemanenan akan mempengaruhi pertum-
sangat penting keberadaannya untuk produksi buhan kembali hijauan pakan ternak yang
ternak, sehingga pakan harus selalu tersedia bersangkutan. Berdasarkan bentuk penya-
bagi ternak. Mengingat ketersediaan pakan jiannya, pemotongan dapat dilakukan
pada musim penghujan sangat melimpah dan melalui 2 cara yaitu melalui pemotongan
pada musim kemarau pakan sangat sulit dengan alat dan kedua yaitu dengan cara
didapatkan, maka perlu adanya cara bagai- renggutan ternak yang digembalakan.
mana ketersediaan pakan bisa terus dicukupi. Faktor-faktor yang mempengaruhi saat
Pengawetan hijauan pakan merupakan salah pemanenan hijauan pakan diantaranya:
satu solusi untuk mengatasi kekurangan pakan kebutuhan hijauan/rumput, kondisi
di musim paceklik/kemarau. hijauan/rumput dan umur rumput.
Tanaman mempunyai kecepatan tumbuh yang 1. Kebutuhan hijauan/rumput
besar di musim penghujan, jadi ketersediaan
Banyaknya kebutuhan hijauan/rumput
200
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
yang digunakan untuk pakan ternak bahannya berasal dari: tanah, beton,
sangat berpengaruh pada saat baja, anyaman bambu, tong plastik,
pemanenan hijauan, semakin banyak drum bekas dan lain sebagainya.
kebutuhan hijauan maka saat pema- Ada beberapa bentuk silo yang
nenan juga akan semakin pendek. Hal ini digunakan untuk menyimpan silase
akan berpengaruh pada jumlah produksi antara lain:
hijauan yang dipanen, sebab tanaman
Tower Silo
hijauan belum berproduksi secara
maksimal tetapi sudah dipotong untuk Adalah silo yang berbentuk bangunan
keperluan memenuhi kebutuhan pakan silinder, tegak seperti menara, terbuat
ternak yang dipelihara. dari besi atau beton.
2. Kondisi hijauan/rumput Pit Silo (Silo Berbentuk Sumur)
a. Umur rumput Silo ini dibentuk ditempat yang kering,
agar tidak mudah kebanjiran dan
Umur panen setiap tanaman hijauan/
adanya rembesan air tanah. Diameter
rumput sangat beragam sesuai dengan
silo ini dibuat dengan diameter agak
jenis rumput itu sendiri. Apabila
lebar, dengan tujuan untuk memudah-
tanaman hijauan/rumput dipanen/
kan pada saat pengisian dan penge-
dipotong sebelum umur mencapai
luaran hijauan yang disimpan.
umur potong maka akan berpengaruh
pada jumlah produksi hijauan yang Trence Silo (Parit Memanjang Di
dipanen, sebab tanaman hijauan Tanah)
belum berproduksi secara maksimal Silo ini dibuat berbentuk parit
tetapi sudah dipotong. Akan tetai bila memanjang dibawah permukaan
tanaman hijauan/rumput dipotong/ tanah dan pada umumnya berdinding
dipanen melebihi umur potong, hal ini miring, lantai diperkuat dengan bata
menyebabkan kualitas rumput atau batako, demikian pula dinding-
(kandungan gizi rumput) menurun. nya.
Selain itu, apabila dilihat dari segi Stack Silo (Silo Berdinding Belahan
ekonomi maka pemotongan/ Papan/Pagar Papan)
pemanenan rumput melampaui umur
Cara ini kurang dianjurkan, karena
potong akan merugikan karena dapat
masih terjadi kontak udara luar,
menambah biaya perawatan tanaman.
sehingga kualitas silase kurang baik.
Oleh sebab itu sangat disarankan
Untuk meningkatkan kualitas silase,
untuk memotong rumput pada saat
maka silo ini perlu ditutup rapat
umur potong sudah tercapai.
dengan plastik sebelum hijauan
Berikut ini pengolahan rumput setelah dimasukkan.
dipotong/dipanen untuk diawetkan.
Silo Kantong Plastik
3. SILASE
Apabila bahan silase yang akan dibuat
a. Pengertian jumlahnya sedikit, maka proses
Silase adalah hijauan makanan ternak pembuatan silase dapat dilakukan
ataupun limbah pertanian yang didalam kantong plastik.
diawetkan dalam keadaan segar Ada beberapa hal yang perlu diper-
(dengan kandungan air 60-70 %) hatikan dalam pembuatan silo antara
melalui proses fermentasi dalam silo. lain:
Silo dapat dibuat diatas tanah yang
à Kapasitas atau ukuran harus
201
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
202
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
203
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
204
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
205
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
206
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
207
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
208
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
209
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
210
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A
. PILIHAN GANDA B. 500 ton E. 100 kg
Pilihlah salah satu pilihan jawab yang paling C. 5000 ton
tepat dengan memberikan tanda silang (X)
pada pilihan A, B, C, D, atau E!
5. Pabrik pakan ternak paling banyak terdapat
di provinsi ….
1. Ketergantungan terhadap impor bahan A. DKI Jakarta D. Jawa Tengah
baku bagi industri pakan ternak di
B. Jawa Barat E. Jawa Timur
Indonesia mencapai … % dari bahan baku
pakan. C. DIY
A. 50
B. 60 6. Usaha agribisnis pakan ternak yang paling
banyak tumbuh di sekitar kita adalah ….
C. 70
A. Feedmill
D. 80
B. Feed manufacturing
E. 90
C. Pabrik pakan
D. Poultry shop
2. Salah satu contoh perusahaan yang
memproduksi pakan ternak adalah … E. Agen pakan
A. Japfa Comfeed
B. Cahaya Agung 7. Kandungan nutrisi konsentrat ternak
ruminansia yang sering dipakai adalah….
C. Sanbe Farma
A. kadar air maksimum 10%; protein kasar
D. Widodo Makmur Perkasa
9-12%; lemak kasar maksimum 4%;
E. Sari Andini serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
3. Suatu proses untuk menghasilkan produk 0,5%
dalam suatu pabrik pakan yang memiliki B. kadar air maksimum 15%; protein kasar
suatu perlengkapan yang dapat memproses 13-17%; lemak kasar maksimum 4%;
bahan pakan adalah…. serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
A. Mixing D. Feed Manufacturing TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
0,5%
B. Feedmill E. Grinding
C. kadar air maksimum 15%; protein kasar
C. Comfeed
9-12%; lemak kasar maksimum 10%;
serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
4. Menurut Gabungan Pengusaha Makanan TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
Ternak (GPMT) industri pakan ternak 0,5%
nasional rata-rata mampu menyuplai 5 juta D. kadar air maksimum 10%; protein kasar
ton pakan ternak per tahun dari kebutuhan 5-8%; lemak kasar maksimum 4%; serat
sekitar 7 juta ton per tahun. Total produksi kasar 20%; abu maksimum 10%; TDN
pakan ternak sekitar 90% diserap oleh para minimum 60%; Ca 1,0% dan P 0,5%
peternak unggas. Jadi sisanya hanya sekitar
E. kadar air maksimum 15%; protein kasar
10% atau sama dengan ….diperuntukan
9-12%; lemak kasar maksimum 4%;
bagi ternak ruminansia.
serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
A. 0,5 juta ton D. 5 ton TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
0,5%
211
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
212
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan
26. Nama alat diatas ini adalah …. tepat!
A. Mixer 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
B. Feedmill kelayakan usaha!
C. Desk mill 2. Jelaskan syarat apa saja yang perlu
disiapkan sebelum membangun pabrik
D. Hammer mill
pakan!
E. Container
3. Tuliskan 5 contoh perusahaan pakan ternak!
4. Jelaskan langkah memproduksi pakan
27. Fungsi alat di nomer 26 adalah.... ternak!
A. Pencacah rumput 5. Terdapat 2 bahan baku pakan sapi potong
213
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
214
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
216
PRODUK HASIL HEWANIPAKAN TERNAK RUMINANSIA
AGRIBISNIS
Pakan : Suatu bahan pakan atau campuran sepenuhnya memenuhi persyaratan dalam
bahan pakan yang dimakan hewan atau aturan tera, tera mencakup pemeriksaan
ternak serta mengandung energi, protein, dan pemberian segel.
dan nutrien lainnya yang dibutuhkan oleh Hammer mill adalah sebuah mesin yang
hewan atau ternak lainnya. digunakan untuk memecahkan atau
Ransum: Campuran dua atau lebih bahan pakan menghancurkan material menjadi
yang diberikan pada ternak selama 24 jam. potongan-potongan kecil, terdapat alat
Konsentrat : Bahan makanan yang konsentrasi palu
gizinya tinggi tetapi kandungan serat Disk Mill : mesin penepung untuk bahan
kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. pakan, bekerja dengan fungsi tempaan dan
nutrisi makanan ternak : Sebagai zat gizi, yaitu fungsi penggiling, terdapat alat berupa
semua senyawa atau unsur yang menyusun lempeng (disk mill)
pakan (Energi Karbohidrat, Lemak, Protein, Mixer : alat untuk mencampur bahan pakan
Mineral, Vitamin, Air). yang telah digiling dan diformulasikan
Feedlot : Disebut dengan Penggemukan atau sesuai yang diinginkan.
Fattening adalah usaha pemeliharaan Hay adalah hijauan pakan yang dikeringkan
ternak dengan cara pemberian pakan untuk diberikan kepada ternak pada
kepada ternak dalam jumlah yang kesempatan lain.
mencukupi kebutuhan selama periode Silase adalah pakan berkadar air tinggi hasil
tertentu untuk mempercepat dan fermentasi yang diberikan kepada hewan
meningkatkan produksi daging. ternak ruminansia
Formula pakan : Campuran bahan-bahan pakan
baik yang sudah lengkap maupun yang
masih harus dilengkapi yang disusun secara
khusus untuk dapat dipergunakan selaku
makanan sesuatu jenis ternak.
Feed Manufacturing ; proses konversi
bahan baku menjadi pakan serasi atau
seimbang yang dibutuhkan oleh ternak
feed mill : u s a h a y a n g m e m i l i k i s u a t u
perlengkapan yang dapat memproses
bahan pakan (misalnya proses grinding,
mixing, dan pelleting)
Labeling : sumber informasi, termasuk di
dalamnya daftar analisis komposisi dan
jaminan
Silo : s t r u k t u r y a n g d i g u n a k a n u n t u k
menyimpan bahan curah (bulk materials)
Tera : Semua kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga pelayanan nasional metrologi
legal (atau lembaga lain yang diberi
kewenangan legal) yang mempunyai tujuan
untuk memastikan dan mengkonfirmasi
bahwa peralatan atau standar tertentu
217
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
218
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
219
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
220
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Gambar 1.1 Silo Pada Pabrik Pakan Gambar 4.5 Penampang Mixer Vertikal
Gambar 1.2 Jembatan Timbang Gambar 4.6 Mesin Jahit Karung
Gambar 1.3 Timbangan Digital Gambar 4.7 Tahapan Pencampuran Pakan
Gambar 1.4 Timbangan Duduk Digital Secara Manual
Gambar 1.5 Bin Silo Gambar 4.8 Penampang Spiral Mixer
Horizontal
Gambar 1.6 Hammermill
Gambar 4.9 Penampang Spiral Mixer Vertikal
Gambar 1.7 Diskmill
Gambar 4.10 Pengemas karung plastik
Gambar 1.8 Mixer Vertikal
Gambar 4.11 Proses pengemasan pakan
Gambar 1.9 Mixer Horisontal
Gambar 4.12 Pakan yang sudah dikemas
Gambar 1.10 Alat Jahit Kemasan (karung)
Gambar 4.13 (a) Jagung pipil, (b) Tepung
Gambar 1.11 Pallet
Jagung
Gambar 1.12 Alur Produksi Pakan
Gambar 4.14 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
Gambar 1.13 Bahan Pakan Jagung
Gambar 6.1 Timbangan Manual/dengan
Gambar 1.14 Hammermill lengan-lengan dan Timbangan manual
Gambar 1.15 Rotor dan palu yang sudah aus sistem pegas
Gambar 1.16 Diskmill Gambar 6.2 Timbangan digital
Gambar 1.17 Timbangan Manual/dengan Gambar 6.3 Timbangan Hibrid
lengan-lengan dan Timbangan manual Gambar 6.4 Alat Ukur Volume
sistem pegas
Gambar 6.5 Tahapan Pencampuran Pakan
Gambar 1.18 Timbangan digital Secara Manual
Gambar 1.19 Timbangan Hibrid Gambar 8.1 Skop
Gambar 1.20 Alat Ukur Volume Gambar 8.2 Bag Trier
Gambar 1.21 Mixer Horizontal Gambar 8.3 Grip Handled Trier
Gambar 1.22 Penampang Mixer Vertical Gambar 8.4 Grain Probe
Gambar 2.1 Uji kualitas dengan cara Gambar 8.5 Bomb sampler
pengamatan visual (penglihatan) terhadap
Gambar 8.6 Riffler
2 sampel jagung yang berbeda
Gambar 8.7 Boerner Divider
Gambar 2.2 Uji Apung
Gambar 9.1 (a) Jagung pipil, (b) Tepung Jagung
Gambar 2.3 Uji Kualitas Bahan Pakan dengan
cara Bulk Dencity Gambar 9.2 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
Gambar 2.4 Uji kualitas dengan cara
pengamatan visual (penglihatan) terhadap
2 sampel jagung yang berbeda.
Gambar 2.5 Uji Kualitas Bahan Pakan secara
Apung
Gambar 4.1 Kelengkapan Hammermill
Gambar 4.2 Discmill
Gambar 4.3 Timbangan
Gambar 4.4 Penampang Mixer Horizontal
221
PRODUK HASILAGRIBISNIS
HEWANI PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Tabel 2.1 Kebutuhan nutrisi pakan sapi perah hijauan pakan ternak
untuk tujuan produksi (pembibitan dan Tabel 10.3 Jarak tanam untuk tanaman hijauan
penggemukan) pakan ternak
Tabel 2.2 Formula Pakan Penggemukan Sapi Tabel 11.1 Komposisi dan Nilai Gizi Zat – Zat
Tabel 2.3 Formula untuk 500 Kg Pakan Makanan Jerami Padi Kering
Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Kering Sapi Potong
Tabel 4.2 Kebutuhan zat makanan dan bahan
kering pada sapi potong sesuai berat badan
dan target produksi
Tabel 4.3 Standar Kebutuhan Zat Makanan dan
Bahan Kering pada Domba
Tabel 4.4 Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk
Produksi Susu 20 Kg Perhari
Tabel 4.5 Kebutuhan Zat Makanan untuk Hidup
Pokok dan Produksi Susu
Tabel 4.6 Larutan untuk Neutral-Detergent
Fiber (NDF)
Tabel 4.7 Larutan untuk Acid Detergent Fiber
(ADF)
Tabel 4.8 Kandungan energi bruto beberapa
bahan pakan
Tabel 4.9 Kandungan energi bruto bahan
sumber protein dan lemak
Tabel 6.1 Formula Pakan Penggemukan Sapi
Tabel 6.2 Formula untuk 500 Kg Pakan
Tabel 8.1 Hasil Uji Organoleptis Beberapa Jenis
Bahan Pakan
Tabel 8.2 Hubungan Antara Kadar Air dengan
Suhu dan Lama Penyimpanan Maksimum
Bahan Baku Jagung (hari)
Tabel 8.3 Teori Sampling pada Karung
Tabel 9.1 Larutan untuk Neutral-Detergent
Fiber (NDF)
Tabel 9.2 Larutan untuk Acid Detergent Fiber
(ADF)
Tabel 9.3 Kandungan energi bruto beberapa
bahan pakan
Tabel 9.4 Kandungan energi bruto bahan
sumber protein dan lemak
Tabel 10.1 Perkiraan Produksi Rumput
Tabel 10.2 Kebutuhan bibit/biji tanaman
222
PRODUK HASIL HEWANI AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA
223