Anda di halaman 1dari 228

agribisnis pakan

ternak ruminansia
BIDANG KEAHLIAN agribisnis dan agroteknologi
PROGRAM KEAHLIAN agribisnis ternak

KOMPetensi keAHLIAN:
agribisnis ternak ruminansia

Jilid 1

Yulianto Prasetyo
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Yulianto Prasetyo

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan

Editor:
Nur Aini Farida

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout/Editing:
Ira

Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni

ii
Alhamdulillah, terima kasih kami haturkan sumber belajar lain yang tersedia dan
kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa terbentang luas di sekitarnya. Peran guru
yang telah membimbing penulis sehingga sangat penting untuk meningkatkan dan
buku ini dapat terselesaikan, walaupun buku menyesuaikan daya serap siswa dengan
ini masih belum sempurna karena hanya ketersediaan kegiatan buku ini. Guru dapat
ciptaan Allah Yang Maha Sempurna. memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk
Buku Agribisnis Pakan Ternak Ruminansia kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan
ini berisi tentang pembelajaran kelas XI yang bersumber dari lingkungan sosial dan
jenjang Pendidikan Menengah Kejuruan yang alam.
disajikan dalam buku ini juga tunduk pada Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan
ketentuan tersebut. Buku siswa ini diberisi perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu,
materi pembelajaran yang membekali peserta kami mengundang para pembaca memberikan
didik dengan pengetahuan, keterampilan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan
dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasai penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut,
secara kongkrit dan abstrak, dan sikap sebagai kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
makhluk yang mensyukuri anugerah alam kita dapat memberikan yang terbaik bagi
semesta yang dikaruniakan kepadanya melalui kemajuan dunia pendidikan.
pemanfaatan yang bertanggung jawab. Yogyakarta, 18 November 2018
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang Penulis,
harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan
pendekatan yang digunakan dalam kurikulum
2013, siswa diberanikan untuk mencari dari Yulianto Prasetyo

iii
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI

BAB I PERALATAN PEMBUATAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA


A. Peralatan Pembuatan Pakan Ternak Ruminansia
B. Bahan Pokok Pembuatan Pakan Berdasarkan Jenis dan
Mutu Pakan yang Akan Digunakan
C. Prosedur Pengoperasian Peralatan Pembuatan Pakan
Ternak Ruminansia
D. Perhitungan Kapasitas Daya Tampung Peralatan Pembuat
Pakan Ternak Ruminansia
BAB II PEMILIHAN BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Kebutuhan Jenis Hijauan Pakan Ternak dan Jenis Pakan
Tambahan (Konsentrat) untuk Ternak Ruminansia
B. Pemilihan Bahan Pakan Hijauan Dan Pakan Tambahan
(Konsentrat) Pakan Ternak Ruminansia yang Memiliki Nilai
Mutu Tinggi dan Ekonomis
C. Prosedur Penanganan Hijauan Pakan Ternak dan Pakan
Tambahan (Konsentrat)
D. Uji Organoleptik Bahan Pakan Ternak Ruminansia
E. Jenis Hijauan Pakan Ternak dan Pakan Tambahan
(Konsentrat) Berdasarkan Sumber Protein, Energi, dan
lain-lain
BAB III ANALISIS PENYUSUNAN FORMULASI PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Analisis Kebutuhan Nutrisi untuk Jenis Ternak Ruminansia
(Anak, Ara, Pejantan dan Ternak Bunting
B. Analisis Komposisi Bahan Penyusun Formulasi Ransum
(Bahan Nabati dan Hewani)
C. Metode Formulasi Ransum (Metoda Coba-Coba,
Segiempat Person dan Komputer)
BAB IV PROSES PERSIAPAN PEMBUATAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Jenis atau Bahan-bahan Pakan Ternak yang Akan
Digunakan Dalam Pembuatan Pakan Ternak Ruminansia
B. Dosis atau Jumlah Bahan Pakan Ternak yang Akan Dibuat
C. Cara Kerja Mesin Pembuatan Pakan Ternak Ruminansia
D. Teknik Atau Prosedur Pembuatan Pakan Ternak
Ruminansia
E. Uji Kualitas Bahan Pakan Ternak

iv
DAFTAR ISI
BAB V PENGGILINGAN (GRINDING)BAHAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Persiapan Alat Penggiling (Grinding) Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
B. Proses atau Prosedur Menggiling Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
C. Penanganan Hasil Penggilingan (Grinding) Pakan Ternak
Ruminnasia
BAB VI PROSES PENCAMPURAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Penimbangan (Dosing) Bahan Pakan Ternak Ruminansia
yang Akan Dicampur Sebagai Pakan
B. Teknik Pencapuran Bahan Ternak Ruminansia (Manual
atau Mesin)
C. Prosedur Pencampuran Bahan Pakan Ternak Ruminansia
D. Homogenitas Hasil Pencampuran Bahan Pakan Ternak
Ruminansia
BAB VII PROSES PENGEMASAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Peralatan Pengemasan Pakan Ternak Ruminansia
B. Bahan Pakan Ternak Dan Syarat Bahan Pakan yang Akan
Dikemas
C. Fungsi Pengemas
D. Teknik atau Prosedur Pengemasan Bahan Pakan Ternak
BAB VIII PROSES PENYIMPANAN BAHAN PAKAN DAN PAKAN
TERNAK RUMINANSIA
A. Karateristik Bahan Pakan Ternak Ruminansia
B. Syarat Lokasi dan Letak Bangunan atau Tempat
Penyimpanan Bahan Pakan Ternak Ruminansia
C. Syarat Teknis Bangunan Atau Tempat Penyimpanan Bahan
Pakan Ternak Ruminansia
D. Peralatan Dan Kelengkapan Bangunan Gedung Penyim-
panan
E. Metode Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
F. Cara dan Syarat Pemyimpanan Bahan Pakan Ternak
G. Syarat Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
H. Pencegahan Kerusakan Bahan Pakan Ternak dalam
Penyimpanan
BAB IX UJI KUALITAS BAHAN PAKAN DAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Tempat Uji Kualitas Bahan Pakan Ternak
B. Uji Kualitas Terhadap Sampel (Contoh) Bahan Pakan
Ternak Ruminansia

v
DAFTAR ISI
C. Uji Kualitas Bahan pada saat Penerimaan Bahan Pakan
Ternak
D. Uji Kulaitas Bahan Pakan Ternak Selama Proses
Penyimpanan Bahan Pakan
E. Uji Kualitas Bahan pada saat Produksi Pakan
F. Metode Atau Jenis-jenis Uji Kualitas Bahan Pakan Ternak
BAB X BUDIDAYA HIJAUAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
A. Teori Produksi Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
B. Lokasi Lahan Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
C. Pengolahan Lahan Tanaman Hijauan Pakan Ternak
Ruminansia
D. Bibit Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
E. Penanaman Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
F. Pemeliharaan Tanaman Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
BAB XI PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN HIJAUAN PAKAN TERNAK
RUMINANSIA
A. Prosedur Pemanenan Tanaman Hijauan Pakan Ternak
Ruminansia
B. Teori Pengawetan Hijauan Pakan Ternak Ruminansia
C. Teknik/Prosedur Pengawetan Hijauan Pakan Ternak
D. Perlakuan/Macam Pengawetan Hijauan Pakan Ternak

GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS

vi
BAB 1
PROSEDUR PERSIAPAN PERALATAN
PEMBUATAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang prosedur persiapan peralatan
pembuatan pakan ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep
tersebut sebelum pembuatan pakan ternak ruminansia.

Peralatan Pembuatan Pakan


Ternak Ruminansia

Peralatan Bahan pakan Prosedur Perhitungan


Pengoperasian Alat Kapasitas Alat

Alat – Fungsi - Bahan – Prosedur - Kapasitas

1
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Kebutuhan Peralatan Pembuatan Pakan dengan menurunkan kadar air, serta


Ternak Ruminansia meningkatkan keuntungan.
Makhluk hidup membutuhkan pakan/ Feed Manufacturing merupakan proses
ransum untuk kelangsungan hidupnya, konversi bahan baku menjadi pakan serasi
termasuk ternak ruminansia. Ransum atau seimbang yang dibutuhkan oleh
merupakan salah satu faktor yang sangat ternak. Feed Manufacturing dapat dide-
penting di dalam suatu usaha peternakan finisikan sebagai suatu proses untuk
karena akan berpengaruh langsung menghasilkan produk dalam suatu feed mill
terhadap produksi ternak. Ternak ruminan- yang memiliki suatu perlengkapan yang
sia membutuhkan pakan 10% dari bobot dapat memproses bahan pakan (misalnya
badannya dalam bentuk hijauan segar atau proses grinding, mixing, dan pelleting).
3-4 % dalam bentuk bahan kering. Biaya Feed Labeling menjadi salah satu poin
pakan memiliki bagian pengeluaran paling dalam Feed Manufacturing. Fungsi Labeling
tinggi dalam biaya produksi usaha adalah sebagai sumber informasi, termasuk
budidaya. Oleh karena itu, sebaiknya di dalamnya daftar analisis komposisi dan
penyusunan ransum pakan yang tepat jaminan.
dengan manajemen pemberian yang baik Agribisnis adalah salah satu sektor dalam
sangat disarankan untuk menekan biaya kegiatan perekonomian berbasis kekayaan
operasional suatu peternakan. Sebagai alam yang dimanfaatkan dalam melakukan
manusia kita wajib untuk berusaha seraya kegiatan usaha. Sektor agribisnis
berdoa kepada Tuhan YME agar yang kita mempunyai peranan yang sangat penting di
kerjakan kelak membawa hasil yang dalam pembangunan.
optimal. Pabrik pakan ternak ruminansia,
Adanya peningkatan investasi dan tekno-
sebelum beroperasi perlu di desain dengan
logi, mendorong terjadinya perubahan
baik agar bermanfaat bagi umat manusia
struktur industri dari usaha rakyat menjadi
juga pengusaha pabrik serta seluruh
industri yang mencakup perkembangan
karyawannya.
semua komponen industri dalam skala
Pabrik pakan ternak ruminansia di besar termasuk industri pakan ternak.
Indonesia memiliki peran dalam industri Perkembangan pakan ternak ruminansia
peternakan. Peluang bisnis yang terbuka di erat kaitannya dengan budidaya ternak itu
Indonesia menjadikan perusahaan pabrik sendiri.
pakan ternak memiliki peluang yang baik
Berkembangnya industri peternakan
dalam pengembangannya. Ketersediaan
diantaranya sapi perah, sapi potong,
bahan pakan menjadi persoalan besar bagi
kambing dan domba menyebakan
perusahaan pabrik pakan ternak. Selain
meningkatnya permintaan terhadap pakan
kuantitas, permintaan pasar dalam jumlah
tersebut karena industri pakan ternak
besar yang harus dipenuhi oleh pabrik,
memiliki keterkaitan ke depan berhu-
masalah kualitas juga demikian.
bungan dengan hasil pakan yang digunakan
Pabrik pakan ternak di Indonesia memiliki sebagai makanan ternak dan keterkaitan ke
peran pada produksi pakan konsentrat. belakang yang berhubungan dengan
Pengolahan pakan konsentrat memiliki kebutuhan akan input pakan terutama
tujuan bertujuan untuk mengubah ukuran dedak padi. Oleh sebab itu, bisnis pakan
partikel, mengubah kadar air, mengubah merupakan usaha yang sangat strategis.
densitas pakan, meningkatkan palatabilitas,
Industri pakan ternak menjadi daya tarik
mengubah kandungan nutrien, memper-
usaha pada dua dekade terakhir ini.
tahankan kualitas selama penyimpanan
Perencanaan Pabrik Pakan Ternak ternak

2
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

harus memperhatikan beberapa aspek Faktor-faktor yang berperan penting dan


produksi seperti berikut. perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
1. Analisis Potensi Pasar lokasi antara lain: aspek sumber daya,
meliputi: bahan baku, tenaga kerja, tanah
Pangsa pasar yang merupakan tempat
dan kondisinya, modal, dan infrastruktur.
penjualan produk pakan ternak menjadi
Aspek produk, meliputi: transportasi dan
poin utama dari suatu pabrik pakan
biayanya, penanganan material, dan
ternak. Pabrik pakan ternak yang
distributor. Aspek lingkungan, meliputi:
memiliki produksi besar tentunya
pasar, kemudahan melakukan investasi,
memiliki pasar yag besar pula. Kekuatan
penerimaan masyarakat setempat,
kompetitor dalam sebuah pasar
persaingan, dan legalisasi.
sebelumnya telah harus dikalkulasikan
sehingga produk baru yang akan kita Pembangunan suatu industri harus
pasarkan dapat bersaing dengan produk mempertimbangan lingkungan sebagai
lain. Kalkulasi pasar sangat rumit, tetapi salah satu kriteria pokoknya. Jika tidak,
dengan kerjasama tim yang yang baik, pembangunan usaha tersebut dapat
berpengalaman pada masalah analisis mengakibatkan kerugian besar, baik fisik
pasar dapat terpecahkan. maupun nonfisik, baik pada usaha itu
sendiri maupun pada lingkungan sekitar-
2. Analisis Finansial
nya, dalam jangka waktu pendek
Keuangan menjadi masalah terberat bagi maupun panjang. Batasan dampak
perencanaan pabrik pakan ternak, hal ini lingkungan yaitu perbedaan antara
mungkin dipengaruhi karena penge- lingkungan yang diperkirakan terjadi
tahuan masyarakat terhadap pabrik tanpa adanya usaha industri dengan
pakan ternak masyarakat hanya tertuju adanya usaha industri pada waktu
pada perusahaan pakan ternak yang dampak tersebut diperkirakan.
memiliki skala besar. Analisis finansial
Berdasarkan pada Keputusan Menteri
menjadi kunci utama dari keberhasilan
Pertanian Nomor : 240/Kpts/OT.210
suatu usaha pabrik pakan ternak. Analisis
/4/2003 Tentang : Pedoman Cara
biaya untuk memulai, sumber dana, dan
Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB),
kapan titik impas (Break event point)
lokasi pabrik hendaklah memadai,
tercapai menjadi hal yang perlu diperhi-
sehingga setiap resiko terjadinya
tungkan sebelumnya.
kekeliruan, pencemaran silang dan
Mutu pakan tergantung pada proses berbagai kesalahan lain yang dapat
pembuatan dan pengawasan mutu menurunkan mutu pakan dapat dihindar-
dilakukan, mutu bangunan dan peralatan kan.
yang digunakan, serta sumber daya
a. Bangunan harus berada pada lokasi
manusia yang terlibat dalam proses
yang bebas dari pencemaran.
pembuatan pakan.
b. Pencemaran sebagaimana dimaksud
3. Persyaratan Lokasi Pabrik Pakan
pada butir “1)” dapat bersumber pada
Pemilihan lokasi menjadi penting, beberapa hal sebagai berikut.
konflik antara masyarakat biasanya
1) Kawasan/lokasi genangan air/rawa,
terjadi karena kesalahan dalam menen-
kawasan pembuangan kotoran dan
tukan lokasi pendirian pabrik pakan
sampah, kawasan lembab dan
ternak. Jarak pasar dan tempat penyedia
berdebu, daerah kotor, kawasan
bahan baku dari pabrik menjadi modal
penumpukan barang bekas, dan
pertimbangan untuk penentuan lokasi
kawasan lain yang mengakibatkan
pabrik.
pencemaran.

3
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Perusahaan lain yang diduga 4. Persyaratan Bangunan Pabrik Pakan


mencemarkan hasil produksi. Bangunan harus dibuat berdasarkan
3) Rumah atau tempat tinggal atau perencanaan yang memenuhi persyarat-
fasilitas lain yang bersamaan letak an teknik dan higiene sesuai dengan
dan atau penggunaannya dengan jenis pakan yang diproduksi, sehingga
bangunan. mudah dibersihkan, mudah dilaksanakan
4) Pekarangan yang tidak terpelihara, tindak sanitasi dan mudah dipelihara,
timbunan barang yang tidak mudah dalam proses pembuatan pakan
teratur,tempat penimbunan bahan sampai dengan pengiriman.
sisa atau sampah, tempat bersem-
bunyi atau berkembang biaknya
serangga, binatang pengerat dan
atau binatang lain.
5) Tempat yang kurang baik sistem
saluran pembuangan airnya,
sehingga terdapat genangan air
yang dapat merupakan tempat
serangga atau jasad renik berkem-
bang biak.
Adapun penentuan lokasi berdasarkan Gambar 1.1 Silo Pada Pabrik Pakan
Sumber : Dok. Penulis
Pedoman Umum Pengembangan Pabrik Berdasarkan Keputusan Menteri
Pakan Skala Kecil (Ruminan) yakni Pertanian Nomor : 240/Kpts/OT.210/4/
sebagai berikut. 2003 Tentang : Pedoman Cara
1) Pabrik pakan skala kecil ternak Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB).
ruminansia sebaiknya didirikan di Dalam menentukan rancang bangun dan
daerah sentra-sentra usaha peter- penataan gedung hendaklah dipertim-
nakan atau di daerah sentra bahan bangkan hal-hal sebagai berikut.
pakan. Hal tersebut dengan per- a) Bangunan unit produksi terdiri atas
timbangan untuk memudahkan berikut ini.
penyediaan dan transportasi serta
1) Ruang operator/karyawan yang
mengurangi biaya produksi.
mengoperasikan peralatan/
2) Mempunyai potensi dalam penye- mesin produksi.
diaan bahan pakan, tersedia dalam
2) Ruang peralatan mesin produksi.
jumlah cukup, tersedia sepanjang
tahun dan mudah diperoleh. 3) Ruang hasil produksi.
3) Mempunyai potensi peluang pasar Ruangan yang dimaksud di atas harus
ataupun memiliki prospek pasar memenuhi syarat sebagai berikut.
yang jelas dalam pemasaran produk- 1) Ruangan operator mesin dan ruang-
si pakan ternak ruminansia yang an mesin produksi serta ruangan
dihasilkan. hasil produksi, harus terpisah
4) Lokasi terpilih mudah dijangkau sedemikian rupa, sehingga tidak
dalam pembinaan dan dapat dijang- mengganggu kegiatan kerja.
kau kendaraan truk (transportasi 2) Luas ruangan harus sesuai dengan
berat). jenis dan kapasitas produksi, jenis
5) Lokasi terpilih sudah terjangkau dan ukuran alat produksi serta
jaringan listrik / PLN. jumlah karyawan yang bekerja; c)

4
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Susunan bagian-bagiannya diatur mengakibatkan pencemaran ter-


sedemikian rupa sesuai dengan hadap barang yang disimpan.
urutan proses produksi, sehingga 4) Bangunan tempat silo atau tempat
tidak menimbulkan lalu lintas kerja penyimpanan bahan baku butiran,
yang simpang siur dan tidak meng- luasnya harus sesuai dengan jenis
akibatkan pencemaran terhadap dan kapasitas bahan baku butiran
pakan yang diproduksi. yang disimpan.
3) Bangunan untuk laboratorium dibuat 5) Lantai
berdasarkan perencanaan yang
Lantai bangunan unit produksi dan
memenuhi persyaratan teknis sesuai
gudang harus memenuhi syarat
dengan kegiatan laboratorium.
sebagai berikut:
a) Luasnya sesuai dengan jenis,
a) rapat air;
jumlah dan penempatan per-
alatan yang diperlukan serta b) tahan terhadap air, garam, basa,
jumlah karyawan yang bekerja. asam dan atau bahan kimia
lainnya;
b) Susunan bagian-bagiannya sesuai
dengan urutan kegiatan yang c) permukaan rata serta halus, tetapi
dilakukan dan tidak menimbulkan tidak licin dan mudah dibersih-
lalu lintas yang simpang siur. kan;
Bangunan gudang terdiri atas berikut d) pertemuan antara lantai dan
ini. dinding harus rapat air.
a) Ruangan penyimpanan bahan Lantai bangunan kantor dan labora-
baku pakan. torium harus memenuhi syarat
sebagai berikut:
b) Ruangan penyimpanan peralatan/
suku cadang peralatan mesin. a) rapat air;
c) Ruangan penyimpanan peralatan b) tahan terhadap air;
lainnya atau bahan kimia lainnya. c) permukaan datar, rata serta halus,
d) Ruangan penyimpanan pakan. tetapi tidak licin dan mudah
dibersihkan;
Ruangan yang dimaksud di atas harus
memenuhi syarat-syarat sebagai d) ruangan untuk mandi, cuci dan
berikut. sarana toilet harus mempunyai
kelandaian secukupnya ke arah
a) Luasnya harus sesuai dengan
saluran pembuangan.
kapasitas barang yang disimpan,
yaitu bahan baku pakan, peralat- 6) Dinding
an/suku cadang peralatan mesin, Dinding bangunan unit produksi dan
peralatan lainnya atau bahan gudang harus memenuhi syarat
kimia lainnya dan pakan jadi serta sebagai berikut:
harus diatur sesuai dengan a) dinding harus rapat dan kokoh;
jenisnya, sehingga tidak mudah
b) permukaan bagian dalam harus
tercampur dengan bahan-bahan
halus, rata, tahan lama, tidak
lain yang mengakibatkan mudah
mudah mengelupas, mudah
rusak.
dibersihkan, tahan terhadap air,
b) Antara ruangan yang satu dengan garam, basa, asam atau bahan
ruangan yang lain harus terpisah kimia lainnya;
sedemikian rupa, sehingga tidak

5
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

c) pertemuan antara dinding dengan b) permukaan rata, halus dan mudah


dinding dan antara dinding dibersihkan;
dengan lantai harus rapat air. c) dapat ditutup dengan mudah dan
Dinding bangunan kantor dan labo- baik;
ratorium harus memenuhi syarat d) membuka keluar.
sebagai berikut:
Pintu bangunan kantor dan labora-
a) dinding harus rapat dan kokoh; torium harus dibuat sebagai berikut:
b) permukaan bagian dalam harus a) dibuat dari bahan yang tahan lama
halus, rata, tahan lama, tidak dan kokoh;
mudah mengelupas dan mudah
b) permukaan rata, halus dan mudah
dibersihkan.
dibersihkan;
c) dinding ruangan untuk mandi, cuci
c) dapat ditutup dengan mudah dan
dan sarana toilet, selain harus
baik;
memenuhi syarat pada butir 1 dan
2 di atas, sekurang-kurangnya 9) Jendela
setinggi 2 m dari lantai harus rapat Jendela harus memenuhi syarat
air. sebagai berikut:
7) Atap dan langit-langit a) dibuat dari bahan yang tahan lama
a) Atap terbuat dari bahan tahan dan kokoh;
lama, tahan terhadap air dan tidak b) permukaan rata, halus dan mudah
kotor; dibersihkan;
b) Langit-langit : c) sekurang-kurangnya setinggi 1 m
(1) dibuat dari bahan yang tidak dari lantai atau disesuaikan
mudah terlepas; dengan keperluan;
(2) tidak terdapat lubang dan tidak d) luas permukaan jendela sesuai
retak; dengan besarnya bangunan atau
disesuaikan dengan keperluan.
(3) tahan lama dan mudah di-
bersihkan; 10) Penerangan
(4) tinggi dari lantai disesuaikan Penerangan dalam ruangan unit
dengan peralatan dan kapasi- produksi, gudang, ruang kerja dan
tas produksi dan penyimpanan ruang laboratorium harus terang
bahan baku; sesuai dengan keperluan dan
persyaratan kesehatan.
(5) permukaan dalam harus rata
dan tidak mudah mengelupas 11) Ventilasi dan pengatur suhu
dan berwarna terang; Ventilasi dan pengatur suhu ruangan
(6) rapat air. unit produksi, gudang, ruang kerja,
laboratorium baik secara alami
8) Pintu
maupun buatan, harus memenuhi
Pintu bangunan unit produksi dan syarat sebagai berikut:
gudang harus memenuhi syarat
a) cukup menjamin peredaran udara
sebagai berikut:
dengan baik dan dapat meng-
a) dibuat dari bahan yang tahan lama hilangkan uap, gas, bau, debu dan
dan kokoh;

6
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

panas yang dapat merugikan d) Limbah


terhadap hasil produksi; (1) limbah padat harus dikumpul-
b) dapat mengatur susu yang dipoer- kan untuk dikubur, dibakar
lukan; atau diolah, sehingga aman;
c) tidak boleh mencemari hasil (2) limbah cair harus diolah lebih
produksi melalui udara yang dahulu sebelum dialirkan ke
dialirkan; luar;
d) lubang ventilasi harus dilengkapi (3) limbah gas harus diatur atau
dengan alat yang dapat mencegah boleh diolah sedemikian rupa,
masuknya serangga dan me- sehingga tidak mengganggu
ngurangi masuknya kotoran serta kesehatan karyawan dan tidak
air hujan ke dalam ruangan serta menimbulkan pencemaran
mudah di bersihkan. lingkungan.
12) Pemeliharaan e) Alat dan perlengkapan
a) Bangunan (1) Alat dan perlengkapan yang
Bangunan dan bagian-bagiannya digunakan untuk memproduk-
harus dipelihara dan dijaga si pakan yang berhubungan
kebersihannya secara teratur dan langsung dengan pakan, harus
berkala, sehingga selalu dalam dibersihkan dan dikenakan
keadaan bersih dan berfungsi tindak sanitasi secara teratur,
dengan baik. sehingga tidak menimbulkan
pencemaran terhadap pro-
b) Pencegahan masuknya binatang
duksi akhir serta tidak berhu-
Setiap unit bangunan dan bagian- bungan langsung de-ngan
bagiannya harus dilakukan usaha pakan, dan harus selalu dalam
pencegahan masuknya serangga, keadaan bersih.
binatang pengerat, unggas dan
(2) Alat pengangkutan dan alat
binatang lain ke dalam bangunan
pemindahan barang dalam
tersebut.
bangunan unit produksi harus
c) Pembasmian jasad renik, serangga bersih dan tidak boleh
dan binatang pengerat. Setiap merusak barang yang diang-
bangunan dan bagian-bagiannya kut atau dipindahkan, baik
harus dilakukan pembasmian bahan baku, pelengkap pakan
jasad renik, serangga dan bina- (feed supplement), imbuhan
tang pengerat secara rutin dengan pakan (feed additive) yang
menggunakan disinfektan, digunakan maupun produk
insektisida, atau rodentisida. akhir.
Pelaksanaannya harus dilakukan
(3) Alat pengangkutan untuk
dengan hati-hati dan harus dijaga
mengedarkan produk akhir
serta dibatasi sedemikian rupa,
harus bersih, dapat melin-
sehingga tidak menimbulkan
dungi produk, baik fisik
pencemaran terhadap bahan
maupun mutunya sampai ke
baku, bahan tambahan dan bahan
tempat tujuan.
penolong serta produk akhir.

7
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Adapun persyaratan bangunan 5) Box Silo: silo yang rancangannya


berdasarkan Pedoman Umum berbentuk seperti kotak.
Pengembangan Pabrik Pakan Skala 5. Jenis Peralatan Pabrik Pakan
Kecil (Ruminan) :
Berdasarkan Keputusan Menteri
a) Luas bangunan pabrik yang Pertanian Nomor : 240/Kpts/OT.210/4/
dibutuhkan berkisar 100-200 m2, 2003 Tentang : Pedoman Cara
dengan persyaratan bangunan Pembuatan Pakan Yang Baik (CPPB).
sebagai berikut. Pemilihan jenis mesin dipengaruhi oleh
1) Bangunan harus dapat melin- target produksi dan luas tempat. Alat dan
dungi bahan pakan, peralatan perlengkapan yang dipergunakan untuk
dan produk pakan yang di- memproduksi pakan harus dibuat
hasilkan. berdasarkan perencanaan yang me-
2) Konstruksi bangunan perma- menuhi persyaratan teknik, yaitu
nen. peralatan dan mesin pemrosesnya
dibuat yang mudah dioperasionalkan,
3) Mempunyai sirkulasi udara
dipelihara dan dibersihkan.
yang cukup.
Alat dan perlengkapan yang disebut di
4) Lokasi pabrik pakan disaran-
atas harus memenuhi syarat sebagai
kan tidak berada ditengah-
berikut.
tengah pemukiman pen-
duduk. a. Sesuai dengan jenis produksi.
5) Tersedia air yang cukup untuk b. Permukaan yang berhubungan dengan
pembersihan lantai dan pen- pakan harus halus, tidak berlubang
cucian alat. atau bercelah, tidak mengelupas, tidak
menyerap air dan tidak berkarat.
Silo dapat dibuat dengan berbagai
macam bentuk tergantung pada c. Tidak mencemari hasil produksi
lokasi, kapasitas, bahan yang dengan jasad renik, unsur atau
digunakan dan luas areal yang fragmen logam yang lepas atau
tersedia. pergeseran dari peralatan, minyak
pelumas, peralatan bahan bakar dan
Beberapa silo yang sudah dikenal
lain-lain.
adalah sebagai berikut.
d. Optimum kelembaban 80 %.
1) Pit Silo: silo yang dirancang
berbentuk silindris (seperti e. Mesin yang mengalami kontak dengan
sumur) dan di bangun di dalam makanan dikeringkan setelah proses
tanah. pembersihan.
2) Trech Silo: silo berupa parit f. Mudah dibersihkan.
dengan struktur membentuk g. Bentuk konstruksinya diupayakan agar
huruf V. seminimal mungkin terbuang/tumpah
3) Fench Silo: silo yang bentuknya sewaktu diproses atau disebabkan
menyerupai pagar atau sekat yang oleh proses pencampuran terakhir.
terbuat dari bambu atau kayu. a. Timbangan
4) Tower Silo: silo yang dirancang Alat timbangan dipergunakan untuk
membentuk sebuah menara menimbang barang yang dijual
menjulang ke atas yang bagian belikan, maka alat timbangan harus
atasnya tertutup rapat diterra oleh Jawatan Meterologi.

8
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Adapun alat timbangan yang diguna- 2) Timbangan kecil yang ada di


kan adalah sebagai berikut. laboratorium.
1) Timbangan elektrik besar yang 3) Timbangan elektrik (otomatis) yang
digunakan untuk menimbang berat digunakan untuk menimbang
truk dan muatannya sampai lebih bahan baku pakan sebelum di-
dari 10.000 kg. Timbangan ini ada di campur.
komplek pabrik dekat pintu masuk/ 4) Timbangan untuk pencampuran
keluar. premix.
5) Timbangan untuk menimbang
pakan yang sudah jadi sebelum
dilakukan pengepakan.
Kebutuhan peralatan berdasarkan Pedo-
man Umum Pengembangan Pabrik Pakan
Skala Kecil (Ruminan);
Alat dan atau mesin produksi pakan skala
kecil adalah peralatan yang dioperasikan
dengan motor penggerak maupun tanpa
Gambar 1.2 Jembatan Timbang motor penggerak untuk kegiatan
https://www.indotrading.com/product/
jembatan-timbang-rinstrum-p201366.aspx produksi pakan konsentrat ataupun
pakan lengkap ternak ruminansia skala
kecil.
Informasi kebutuhan peralatan perlu
dikuasai dan diakses secara maksimal,
agar peralatan yang dibeli dan diguna-
kan merupakan alat yang telah terbukti
kinerjanya. Jenis alat dan mesin yang
dipergunakan untuk pembuatan pakan
Gambar 1.3 Timbangan Digital
ternak pada pabrik pakan skala kecil
https://www.timbanganindonesia.com/ terdiri dari sebagai berikut.
news_and_event/detail/233/timbangan-digital
1) Bin Silo.

Gambar 1.5 Bin Silo


www.google.com
Merupakan tempat penampungan
bahan pakan atau pakan telah difor-
mulasikan dan siap untuk dikemas.
Berbentuk menara tabung menju-
Gambar 1.4 Timbangan Duduk Digital lang tinggi dengan berbagai kapa-
https://fjb.kaskus.co.id/product/5a85c8
4f96bde6ba308b4568/timbangan-duduk-digital sitas dan kualitas.

9
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Hammer mill, diskmill dan roller


mill
Merupakan alat penghancur atau
pengecil ukuran bahan pakan sebe-
lum dicampur.

Gambar 1.9 Mixer Horisontal.


www.google.com
4) Mesin Jahit Kemasan
Gambar 1.6 Hammermill
www.google.com Merupakan alat untuk menjahit
kemasan atau karung sak setelah
terisi pakan yang telah jadi dan siap
dipasarkan.

Gambar 1.7 Diskmill


www.google.com

3) Mixer
Merupakan alat untuk mencampur
bahan pakan yang telah digiling dan Gambar 1.10 Alat Jahit Kemasan (karung).
www.google.com
diformulasikan sesuai yang diingin- 5) Pallet
kan. Mixer ada yang horizontal dan
ada yang vertical Adalah bantalan berupa kayu atau
plastic untuk melapisi pakan yang
disimpan dalam gudang dan sekali-
gus untuk menghitung jumlah pakan
dalam gudang.
Peralatan yang digunakan dalam
pabrik pakan skala kecil perlu
memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1) Sudah memenuhi standar mutu
(SNI), dan sudah diuji dibawah
Gambar 1.8 Mixer Vertikal.
www.google.com

10
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

lembaga yang berwenang serta terpisah, beberapa perlu dipecah dan


mengutamakan produk lokal. dibuat tepung menggunakan ham-
2) Spesifikasi teknis peralatan sesuai mermill dan diskmill, kemudian
dengan kebutuhan. masing-masing disimpan pada silo
yang berbeda. Berdasarkan formulasi,
bahan pakan dari silo ditimbang secara
digital sesuai formulasinya, dan masuk
ke mixer. Dari mixer pakan yang telah
dicampur masuk ke silo untuk kemuan
dikemas dan dijahit. Pakan yang telah
Gambar 1.11 Pallet
dikemas disimpan dalam gudang
www.google.com menggunakan pallet untuk siap
6. Tata Letak Peralatan Pabrik Pakan dipasarkan.
Tata letak gedung bangunan harus
diatur sedemikian rupa sehingga
memudahkan penempatan semua
peralatan, bahan pakan dan produk,
memberikan keamanan serta me-
mudahkan untuk bekerja. Untuk
menjaga alur proses pengolahan
pakan tertib atau teratur dan meng-
hasilkan produk yang sesuai dengan
standar, maka pabrik pakan harus
diatur tata letak dari bangunan dan
penempatan peralatan pengolahan
pakannya.
Bangunan terdiri dari ruang kantor dan
ruang produksi.
Pada ruang produksi ditempatkan
berturut-turut peralatan produksi,
yaitu sebagai berikut.
Gambar 1.12 Alur Produksi Pakan
a. Tempat bahan baku Sumber : Dok. Penulis

b. Mesin pemecah (Hammermill) B. Bahan Pokok Pembuatan Pakan Berda-


sarkan Jenis dan Mutu Pakan yang Akan
c. Mesin pemecah (diskmill) Digunakan
d. Silo bahan baku Bahan pokok pembuatan pakan di-
e. Ruang formulasi klasifikasikan menjadi beberapa kategori
f. Timbangan yaitu: sebagai sumber protein, sumber
g. Mesin pencampur (Mixer) energi, mineral dan vitamin. Faktor utama
yang harus diperhatikan dalam pemilihan
h. Silo produk pakan bahan pakan adalah kandungan nutrisi
I. Tempat pengemasan (Mesin Jahit) bahan, tingkat kecernaan, ketersediaan,
j. Tempat Produk kontinuitas dan harga.
Pada gambar dapat dilihat bahwa Berdasarkan kandungan nutrisinya, bahan
bahan pakan ditempatkan secara pakan dapat digolongkan seperti berikut.

11
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1) Bahan pakan sumber protein odot, rumput raja dan rumput seta-
Bahan pakan yang termasuk dalam ria).
golongan ini mempunyai kandungan Biasanya sumber energi berasal dari
protein minimal 20 %. Contohnya pada tumbuhan pertanian dan limbah
ransum sapi potong kandungan pro- pertanian. Untuk ternak ruminansia
teinnya 14%, maka bahan pakan dengan pemenuhan energi dari hijauan pakan
kandungan protein lebih dari 14%, ternak dan pakan konsentrat. Konsentrat
dikategorikan menjadi bahan pakan merupakan pakan yang dibuat dari
sumber protein. Sumber protein serta campuran dari berbagai macam bahan
asam amino bisa dari bahan asal tanaman pakan seperti biji-bijian, limbah perta-
(nabati) dan bahan asal hewan (hewani). nian, mineral, dan vitamin. Contoh bahan
Bahan pakan asal nabati relatif lebih sumber energi antara lain: jagung
murah dari hewani, namun komposisi kuning, dedak padi, onggok, molases,
asam amino lebih rendah dari hewani. ampas tahu, ampas kecap, gaplek, katul,
Ransum ruminansia kebanyakan meng- dan lain sebagainya.
gunakan sumber protein asal nabati dan 3) Bahan pakan sumber mineral
jarang menggunakan protein hewani hal
Bahan pakan sumber mineral antara lain :
ini karena alasan harga yang lebih murah.
tepung tulang, tepung kerang, kapur ,
Sumber protein nabati yang banyak
garam.
digunakan antara lain: bungkil kedelai,
bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, 4) Bahan pakan sumber vitamin
bungkil biji kapuk, bungkil biji bunga Contohnya hijauan segar, tepung hijau-
matahari, bungkil sawit, dan lain an, feed supplement.
sebagainya. 5) Feed suplement (Feed additive)
2) Bahan pakan sumber energi Merupakan bahan pakan yang terdiri dari
Adapun bahan pakan ini mengandung campuran vitamin, mineral, asam-asam
protein kurang dari 20% dan serat kasar amino serta jenis-jenis obat tertentu
kurang dari 18%.Energi merupakan seperti antibiotik, coccidiostat yang
kebutuhan nutrisi yang paling banyak komposisinya tidak selalu ada secara
bagi ternak. Maka dari itu, pemenuhan bersama.
energi harus dicarikan dari sumber 6) Sebagai sumber vitamin dan mineral
bahan yang murah agar lebih efisien.
Bahan pakan ternak, baik yang berasal
Bahan pakan sumber energi dapat dari tanaman maupun hewan, mengan-
dibedakan beberapa kelompok berikut. dung beberapa vitamin dan mineral
a) K e l o m p o k s e r e a l i a / b i j i - b i j i a n dengan konsentrasi sangat bervariasi
(jagung, gandum, sorgum) tergantung pada tingkat pemanenan,
b) Kelompok hasil sampingan serealia umur, pengolahan, penyimpanan, jenis
(limbah penggilingan jagung, dan bagian-bagiannya (biji, daun dan
sorgum, dan pollard) batang). Beberapa perlakuan seperti
pemanasan, oksidasi dan penyimpanan
c) Kelompok umbi (ketela rambat,
terhadap bahan pakan akan mem-
ketela pohon dan hasil samping-
pengaruhi konsentrasi kandungan
annya).
vitamin dan mineralnya.
d) Kelompok hijauan yang terdiri dari
Dewasa ini bahan-bahan pakan sebagai
beberapa macam rumput (rumput
sumber vitamin dan mineral sudah
gajah, rumput benggala, rumput

11
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tersedia di pasaran bebas yang dikemas Bahan pakan konsentrat untuk pakan
khusus dalam rupa bahan olahan yang sapi dan ruminansia lainnya sangat
siap digunakan sebagai campuran pakan, banyak salah satu yang paling mudah
misalnya premix, kapur, Ca2PO4 dan didapatkan adalah dedak padi atau
beberapa mineral. bekatul. Dedak dengan kualitas bagus
Berdasarkan bentuk fisiknya, digolong- sendiri sudah dapat menjadi konsentrat
kan ke dalam secara utuh, namun dedak ini sering juga
ditambahkan dengan bungkil kelapa dan
a) Bahan pakan butiran (antara lain
sedikit tetes tebu atau molases. Berbagai
jagung, gandum, sorgum, kedelai)
alternatif selain dedak, misalnya ampas
b) Bahan pakan yang berbentuk tepung tahu, dedak jagung, limbah kulit kopi dan
(antara: onggok, bungkil kedelai, lain sebagainya.
dedak padi, dedak gandum, tepung
Bahan pakan lokal yang berharga murah
tulang, kapur, garam)
pada umumnya bersifat bulky serta
c) Bahan pakan yang berbentuk cair mempunyai keterbatasan kualitas
(antara lain tetes, minyak) karena kandungan protein, TDN, palata-
bilitas dan kecernaan yang rendah dapat
digunakan secara optimal sebagai pakan
basal dan telah terbukti selain dapat
menurunkan biaya ransum juga mampu
meningkatkan produktivitas ternak
ruminansia.
C. Peralatan pembuatan pakan ternak rumi-
Gambar 1.13 Bahan Pakan Jagung nansia
www.google.com
1. Jenis - Jenis Peralatan yang Digunakan
Limbah pertanian memiliki potensi yang
cukup besar sebagai sumber pakan a. Peralatan Menggiling Bahan Pakan
ternak ruminansia. Limbah yang Grinding (menggiling) bahan pakan
memiliki nilai nutrisi relatif tinggi adalah alat untuk memecah partikel
digunakan sebagai pakan sumber energi bahan pakan yang berukuran besar
atau protein, sedangkan limbah per- menjadi pertikel-partikel yang
tanian yang memiliki nilai nutrisi relatif berukuran lebih kecil. Peralatan yang
rendah digolongkan sebagai pakan biasa digunakan untuk menggiling
sumber serat. Kendala dalam meman- bahan pakan diantaranya hammermill,
faatkan bahan pakan lokal diantaranya diskmill dan roller mill.
tidak adanya jaminan keseragaman mutu 1) Hammermill
dan kontinuitas produksi. Biasanya
Hammermill adalah alat penggiling
jumlah produksi bahan pakan lokal pada
dengan prinsip kerja “memukul”.
umumnya berskala kecil dan lokasinya
Partikel bahan pakan diperkecil
terpencar. Beberapa hal yang perlu
ukurannya dengan cara dipukul
diperhatikan dalam penggunaan bahan
dengan besi yang bergerak cepat
pakan diantaranya, ketersediaan bahan,
dan menghantam/membentur
kadar gizi, harga, kemungkinan adanya
suatu dinding.
faktor pembatas zat racun atau anti
nutrisi serta perlu tidaknya bahan a) Bagian – Bagian Hammermill
tersebut diolah sebelum digunakan Bentuk maupun tipe hammer-
sebagai pakan ternak. mill bermacam – macam,

12
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

kelengkapan hammermill juga nimalisir atau menghindari


berbeda–beda. Secara umum kerusakan hammermill dan
hammermill memiliki beberapa screen.
kelengkapan, yaitu: (4) Rotor dan Palu
(1) Penampung bahan pakan Bagian terpenting hammer-
Penampung bahan pakan mill terdiri dari ruang baja.
atau hopper atau inlet, Di dalam ruang baja
digunakan untuk menam- terdapat palu (hammer)
pung bahan pakan yang dan rotor yang berputar
akan digiling (untuk dengan kecepatan tinggi.
sementara), sebelum bahan Bagian dinding berfungsi
pakan tersebut masuk ke sebagai pelat penghancur,
dalam hammermill. sedang sisanya berupa
pelat dengan banyak
lubang kecil. Bahan pakan
masuk ke dalam ruang ham-
mermill melalui hopper,
dipukul oleh palu dan
menghantam dinding pelat
penghancur. Partikel yang
sudah kecil melewati
saringan (screen), sedang-
kan partikel yang belum
bisa melewati screen akan
dihancurkan kembali.
Gambar 1.14:Hammermill
Sumber : Dok. Penulis Palu dipasang pada rotor
(2) Alat pengatur masuknya dengan pin (pengunci).
bahan pakan Rotor terbuat dari pelat
Alat ini diperlukan untuk besi melingkar yang di-
mengatur masuknya bahan pasang pada as, atau dapat
pakan, agar dapat tercapai juga dari besi as solid.
kapasitas optimum. Bentuk Rotor dan palu harus
alat ini yang paling simple diseimbangkan. Putaran
berupa katup yang terletak rotor berkisar 1500 – 3000
diantara hopper dan ham- putaran per menit (rpm).
mermill.
(3) Magnet dan pemisah batu
Hammermill yang baik
dilengkapi dengan pemisah
besi dan batu. Kelengkapan
ini berfungsi untuk men-
cegah masuknya batu atau
besi atau benda keras Gambar 1.15:Rotor dan palu yang sudah aus
Sumber : Dok. Penulis
lainnya ke dalam hammer-
kuran palu bervariasi,
mill sehingga dapat memi-
panjang 150-250 mm, lebar

13
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

50-70 mm, tebal 3-8 mm. kan oleh karakteristik produk


Pada kedua ujung palu dan instalasinya.
terdapat lubang yang (1) Karakteristik produk
digunakan untuk mengait-
(a)Kekerasan dan kadar
kan palu pada rotor. Ujung
serat bahan
palu dapat aus karena
pemakaian. Jika pada ujung Semakin keras maka akan
satu sudah aus maka posisi semakin tinggi kadar
palu dapat dibalik, sampai seratnya bahan pakan
kedua ujung palu aus akan semakin rendah
semua dan akhirnya diganti kapasitas hammermill.
dengan palu yang baru. (b) Kadar air
(5) Screen Kadar air yang tinggi akan
Screen, mengatur bahan menyebabkan hasil gi-
yang keluar dari hammer- lingan tidak mudah
mill. Bentuk lubang biasa- keluar dari hammermill
nya bulat, diaameter 1,5-12 karena cenderung akan
mm. Daerah yang ber- menggumpal dan menu-
lubang sekitar 30-50% dari tupi screen, sehingga
total area screen. Ketebal- kapasitas hammermill
an saringan berpengaruh menjadi rendah.
pada kapasitas. Semakin (c) Persentase partikel halus
tipis saringan semakin Persentase partikel ha-
tinggi kapasitas. lus semakin tinggi
(6) Sistem Aspirasi menyebabkan partikel
Aspirasi, bertujuan untuk tersebut juga akan
mendinginkan ruangan tertimbun dan menutupi
gilingan dan membantu screen sehingga me-
keluarnya bahan gilingan nurunkan kapasitas ham-
lewat screen sehingga mermill.
meningkatkan kapasitas. (d) Ukuran partikel yang
Aliran udara berasal dari dikehendaki
perputaranpalu pada rotor Semakin kecil ukuran
atau kipas yang ditempat- partikel yang dikehen-
kan pada as. daki, maka akan semakin
(7) Sistem pengeluaran (dis- rendah kapasitasnya.
charge system) (2) Karakteristik Instalasi
Sistem pengeluaran bisa (a) Kondisi dan ukuran pelat
memanfaatkan grafitasi, penghancur
tekanan udara maupun
Semakin tebal dan keras
mekanis (dengan con-
pelat penghancur maka
veyor).
akan mempermudah
b) Kapasitas Hammermill partikel bahan pakan
Kapasitas Hammermill ditentu- menjadi hancur ketika

14
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

terpental dan membentur piringan bergerak (digerakkan oleh


pelat penghancur motor listrik dan satu piringan diam
tersebut, sehingga akan / statis).
mempercepat proses a) Bagian Bagian Diskmill
penggilingan. 1) Hopper / inlet
(b) Kondisi palu Hopper berfungsi sebagai
Karena pemakaian dan atau tempat penampung bahan
adanya benda keras yang pakan sementara yang akan
membentur palu, menyebab- digiling. Hopperdilengkapi
kan palu menjadi cepat aus, dengan katup yang terletak
dan mempengaruhi hasil pada lubang pemasukan
penggilingan. Kondisi palu untuk mengatur jumlah
yang sudah aus harus segera bahan pakan yang akan
dibalik atau diganti dengan masuk ke ruang penghancur
palu yang bagus atau baru. pada diskmill.
(c) Luas area terbuka pada 2) Ruang Penghancur
screen / saringan Ruang penghancur diguna-
Semakin luas area terbuka kan untuk menopang hopper,
pada screen akan semakin pisau penghancur dan
cepat partikel bahan pakan saringan serta penutup pisau
disaring, sehingga semakin penghancur.
tinggi kapasitas hammermill. Pisau penghancur yang
(d) Tenaga berputar terdiri dari pisau
Tenaga yang lebih besar akan balok sebanyak 4 (empat)
meningkatkan putaran rotor buah dengan ukuran 3 cm x 2
dan palu hammermill, se- cm x 2 cm dan pisau silinder
hingga neningkatkan kinerja sebanyak 8 (delapan) buah
hammermill, artinya juga dengan diameter 1.5
meningkatkan kapasitas cm.Bagian–bagian dari ruang
hammermill, dibanding penghancur adalah:
menggunakan tenaga yang (a) Pisau penghancur
kecil. Pisau penghancur ber-
2) Diskmill fungsi sebagai unit peng-
Fungsi diskmill sama dengan fungsi giling bahan pakan yang
hammermill, yaitu untuk meng- berputar bertumbukan
giling bahan pakan. Yang mem- dengan pisau peng-
bedakan dengan hammermill hancur yang lain dan
adalah prinsip kerjanya. Prinsip pisau yang lain tersebut
kerja diskmill dengan cara gesekan. diam.
Di dalam diskmill terdapat dua buah (b) Penutup pisau peng-
piringan yang bergerigi yang letak- hancur
nya berhimpitan.. Partikel pakan Berfungsi sebagai menu-
dikecilkan melalui mekanisme tup ruang penghancur
gesekan dari 2 piringan yang dan pisau penghancur,
permukaannya bergerigi. Satu

15
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

penutup pisau penghan- pengeluaran hasil penggi-


cur sisi dalam juga lingan bahan pakan.
berfungsi sebagai peng- 5) Motor Penggerak
hancur statis.
Motor penggerak disc mill
(c)Saringan/screen adalah motor listrik yang
Saringan berfungsi seba- berfungsi untuk menghasilkan
gai penentu ukuran putaran sebagai sumber
partikel hasil gilingan tenaga.
yang diinginkan sesuai 6) Rangka penyangga
ukuran mashnya.
Rangka penyangga berfungsi
3) Sistem Transmisi dan Duduk- sebagai dudukan rumah peng-
an hancur dan hopper, motor
(a) Poros, berfungsi untuk listrik, dan saluran penge-
meneruskan putaran dari luaran hasil nggilingan.
poros motor listrik ke
poros roller penggiling
dan sebagai tempat
memasang puli.
(b) Puli, berfungsi untuk
dudukan sabuk, selain itu
diameter puli yang
berbeda dapat memper-
besar atau memperkecil
kecepatan putaran mesin. Gambar 1.16:Diskmill
Sumber : Dok. Penulis
(c) Sabuk V-belt, berfungsi
untuk menyalurkan b) Kapasitas Diskmill
putaran dari puli pada Sama halnya dengan hammer-
motor listrik ke puli pada mill, kapasitas diskmill juga
poros pisau penggiling. dipengaruhi oleh dua faktor
(d) Penutup sabuk V-belt dan utama yaitu:
puli, berfungsi sebagai (1) Karakteristik produk.
pelindung (menutupi (a) Kekerasan dan kadar serat
sabuk V belt dan puli) bahan
(e) Rangka dudukan bearing, (b) Kadar air
bearing berfungsi sebagai (c) Persentase partikel halus
dudukan bearing.
(d) Ukuran partikel yang
(f) Bearing, berfungsi seba- dikehendaki
gai dudukan poros atau as.
(2) Karakteristik instalasi.
4) Saluran Pengeluaran Hasil
Penggilingan (a) Kondisi dan ukuran pelat
penghancur
Saluran ini terletak di bawah
rumah penghancur dan (b)Kondisi palu
berfungsi sebagai saluran (c) Luas area terbuka pada
screen / saringan

16
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

(d) Tenaga nis, menggunakan tangkai


(e) Kapasitas aspirasi penimbang dan timbangan
bekerja secara mekanis de-
b. Peralatan Dosing
ngan sistem pegas.
Untuk memperoleh komposisi cam-
(2) Sistem elektronik
puran bahan pakan yang benar, perlu
dilakukan dosing (pengukuran dosis) Timbangan elektronik (tim-
setiap bahan pakan sesuai dengan bangan digital) adalah tim-
formula yang telah dibuat sebelum- bangan dengan teknologi
nya. Pengukuran dosis bahan pakan digital, merupakan pengem-
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu bangan dari jenis timbangan
gravimetric dan volumetric. manual.
1) Gravimetric (Penimbangan)
Gravimetric adalah pengukuran
kuantitas bahan pakan dengan cara
penimbangan, menggunakan alat
yang disebut timbangan. Dengan
kata lain timbangan merupakan alat
untuk mengukurmassa bahan
pakan yang akan digunakan.
Untuk mendapatkan hasil penim-
bangan yang akurat perlu memilih Gambar 1.18:Timbangan digital
Sumber:http://timbangannagata.indonetwork.co.id
jenis timbangan yang tepat sesuai
dengan peruntukannya, dan (3) Sistem Hybrid
spesifikasi timbangan tersebut
serta cara penimbangan yang
dilakukan.
a) Tipe Timbangan
Pengukuran dosis dengan cara
penimbangan dapat dibedakan
berdasarkan mekanisme penim-
bangannya, yaitu sistem meka-
nik dan sistem elektronik.
(1) Sistem mekanik/Manual

Gambar 1.19:Timbangan Hibrid


Sumber: http://rajatimbangan.co.id/
2011/03/ mechanical-scales-002/

Pada kenyataannya tidak


semua lokasi penimbangan
Gambar 1.17:Timbangan Manual/
dengan lengan-lengan dan Timbangan tersedia aliran listrik, sehing-
manual sistem pegas (Sumber : Dok. Penulis) ga untuk menanggulanginya
Timbangan sistem mekanik jenis timbangan sistem elek-
ada dua macam, yaitu tim- trik dikembangkan lagi,
bangan bekerja secara meka- diantaranya adalah timbang-

17
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

an Hybrid, yaitu timbangan timbangan yang akan di-


yang cara kerjanya merupa- gunakan dengan memper-
kan perpaduan antara tim- timbangan kapasitas, sen-
bangan manual dan digital. sitifitas, dan akurasi, serta
Timbangan Hybrid meng- keterbacaan sekala tim-
gunakan display digital bangan.
tetapi bagian platform meng- (2) T e t a p k a n d a n s i a p k a n
gunakan plat mekanik. peralatan pendukung pe-
b) Spesifikasi Timbangan nimbangan bahan pakan
Untuk mendapatkan hasil pe- yang akan digunakan.
nimbangan sesuai dengan (3) Sebelum melakukan penim-
komposisi bahan pakan yang di- bangan sebaiknya alat-alat
inginkan perlu memper- timbang terlebih dahulu
timbangkan tingkat kualitas alat ditera atau diperiksa.
penimbangan (timbangan). Pastikan bahwa timbangan
Kualitas timbangan berbeda- layak untuk digunakan.
beda, dalam hal ini berkaitan (4) Jika menggunakan timba-
dengan spesifikasi timbangan, ngan elektrik/digital, pasti-
antara lain: kan bahwa timbangan telah
(1) Kapasity, kemungkinan berat terhubung dengan sumber
terbesar pada skala. listrik dengan benar.
(2) Graduation, pembagian skala (5) Siapkan bahan pakan yang
untuk membaca berat hasil akan ditimbang sesuai
penimbangan dengan kebutuhan.
(3) Sensitivity, jumlah berat (6) Lakukan penimbangan bahan
terkecil yang dikehendaki pakan dengan menggunakan
untuk merubah keterbacaan “petunjuk penimbangan”
skala. dari pabrik pembuat tim-
(4) Accuracy, penyimpangan bangan.
maksimum dari berat nyata. (7) Lakukan pengoperasian per-
c) Cara Penimbangan alatan penimbangan bahan
pakan dengan tetap mem-
Pengukuran dosis dengan cara
perhatikan aspek K3 (kese-
penimbangan dapat diperoleh
lamatan dan Kesehatan
hasil pengukuran yang lebih
Kerja).
akurat dan dapat digunakan
untuk semua tipe bahan pakan. (8) Pastikan timbangan berada
Untuk mendapatkan hasil pe- pada bidang yang datar.
nimbangan yang sesuai dengan (9) Pastikan bahwa timbangan
yang diharapkan, maka proses ada dalam keadaan setim-
penimbangan harus dilakukan bang (angka timbangan ber-
dengan prosedur yang benar, ada pada titik 0 kilogram)
Prosedur yang dimaksud adalah (10) Lakukan penimbangan
sebagai berikut: tempat (wadah) yang akan
(1) Tetapkan jenis timbangan digunakan untuk menim-
yang akan digunakan. Pilih bang bahan pakan, dan

18
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

catat hasil penimbangan. timbangkan kerapatan masing –


(11) Lakukan penimbangan masing bahan pakan. Namun
bahan pakan menggu- demikian untuk melakukan pe-
nakan wadah yang sudah ngukuran dosis dengan cara
ditimbang terlebih penakaran perlu hati – hati karena
dahulu, dengan berat aku- adanya sifat dan variasi berat jenis
mulasi (berat total) antara bahan pakan yang sama yang dapat
bahan pakan dan wadah disebabkan karena kadar air yang
yang digunakan untuk berbeda dan atau karena tercampur
menimbang, dan catat dengan bahan lain baik yang
hasil penimbangan. disengaja maupun yang tidak
disengaja, sehingga akan mempe-
(12) Berat bahan pakan dapat
ngaruhi hasil penakaran.
dihitung dengan cara:
Berat bahan pakan = 1 kg CaCO3 dibandingkan dengan
(berat bahan pakan + 1 kg dedak padi, jika diukur dengan
wadah) – berat wadah. volumetric akan mendapatkan
volume yang berbeda. Volume
(13) Catat hasil penimbangan!
CaCO3 jauh lebih sedikit dibanding
2) Volumetric (Menakar) dengan volume dedak padi.
Volumetric adalah pengukuran 1 kg jagung dengan kadar air 12%
kuantitas bahan pakan dengan cara disbanding dengan 1 kg jagung
menakar. Volumetric memiliki dengan kadar air 16%, jika diukur
kelebihan, yaitu peralatan relatif dengan volumetric akan
lebih sederhana dan murah harga- mendapatkan volume yang
nya. Peralatan yang digunakan berbeda. Volume jagung dengan
adalah alat ukur volume (literan). kadar air 12% jauh lebih banyak
dibanduing dengan volume jagung
dengan kadar air 16%.
Oleh arena itu untuk menggantikan
cara pengukuran dosis dari
grafimetrik ke volumetric marus
mengetahui sivat dan variasi
kerapatan masing masing bahan
pakan yang akan digunakan.
Berikut ini langkah langkah cara
konversi pengukuran dosis dari
penimbangan ke penakaran.
a) Mengetahui berat jenis bahan
pakan, dengan rumus:
Berat Jenis (kg/liter) = Massa
Gambar 1.20:Alat Ukur Volume
(Kg) / Volume (liter).
Sumber : Dok. Penulis
Tahapan menghitung:
Pengukuran dosis dengan cara
Menakar bahan pakan sebanyak
penimbangan dapat dikonversikan
1 liter. Pada saat menakar bahan
ke penakaran dengan memper-
pakan tidak boleh dipadatkan.

19
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bahan pakan yang sudah ditakar Mencampur pakan dengan cara


(sejumlah 1 liter) ditimbang manual, hanya membutuhkan
beratnya (kg). peralatan yang sederhana seperti
Contoh: skop, cangkul, atau alat pengaduk
sederhana lainya.
Dedak halus: 1 liter beratnya =
450 gr 2) Peralatan Mixing Secara Mekanis
Berat jenisnya = 450 gr/liter = Mixing/ mencampur pakan secara
0,45 kg / liter mekanis menggunakan peralatan
mixing yang disebut mixer. Prinsip
b) Mengkonversikan pengukuran
kerja mixer adalah mencampur
dosis dengan cara penimbangan
pakan dengan menggunakan spiral
ke dalam cara penakaran (volu-
pengaduk yang digerakkan oleh
me), dengan rumus sebagai
motor listrik atau kombinasi
berikut:
dengan memanfaatkan adanya efek
Berat jenis (kg/liter) = massa (kg) grafitasi bumi. Jenis mixer yang
: volume (liter) biasa digunakan adalah mixer
Volume (liter = massa (kg) : berta horizontal dan mixer vertikal.
jenis (kg / liter) a) Mixer horizontal
Jadi, dedak padi 1 kg, setara Mixer horizontal terdiri dari
dengan: silinder horizontal atau ber-
1 kg : 0,45 kg/liter = 2,22 liter. bentuk “U”. Satu atau dua as
Jika dedak sejumlah 50 kg, maka dipasang, dengan perlengkapan
setara dengan: spiral pengaduk yang terpasang
zig-zag. Posisi spiral yang zigzag
50 kg : 0,45 kg/liter = 111, 11
ini, mengakibatkan aliran bahan
liter.
pakan pada saat dicampur akan
c. Peralatan Mixing bergerak ke arah yang tidak
Mencampur (mixing) adalah meng- beraturan, sehingga pakan
kombinasikan komponen-komponen menjadi relatif lebih cepat
yang berbeda menjadi kurang lebih homogen dengan waktu mixing
massa yang homogen yang tidak dapat yang relatif lebih singkat.
dengan mudah dipisahkan. Peralatan
yang digunakan tergantung dari cara
pencampurannya. Mencampur pakan
dapat dibedakan menjadi dua macam
cara, yaitu mencampur secara manual
dan mencampur secara mekanis.
Mencampur secara manual, sepenuh-
nya menggunakan tenaga manusia,
Gambar 1.21:Mixer Horizontal
dengan peralatan yang relatif Sumber : Dok. Penulis
sederhana. Sedangkan mencampur b) Mixer Vertikal
secara mekanis adalah cara men-
Mixer vertikal terdiri dari bin
campur pakan dengan menggunaan
silinder dengan posisi tegak. Di
alat pencampur (mixer), meng-
dalamnya terdapat screw
gunakan tenaga listrik.
conveyor vertikal yang meng-
1) Peralatan Mixing Secara Manual

20
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

gerakkan bahan pakan dari Buatlah tata letak peralatan atau mesin
bawah ke atas. pabrik pakan sesuai dengan alur proses
produksi!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persyaratan lokasi pabrik pakan!
2. Sebutkan persyaratan bangunan pabrik
pakan!
3. Sebutkan peralatan yang digunakan pada
Gambar 1.22 Penampang Mixer VerticalSumber pabrik pakan!
http://www.feedmachinery.com/
glossary/equipment/mixer/ 4. Jelaskan fungsi dari peralatan diatas!
5. Sebutkan perhitungan kapasitas alat!

Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda


tentu menjadi paham tentang peralatan
pembuatan pakan ternak ruminansia. Dari
semua materi yang sudah dijelaskan ada bab
pertama ini, mana yang menurut Anda paling
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
teman maupun guru Anda, karena konsep dasar
ini akan menjadi pondasi dari materi-materi
1. Pada ruang produksi ditempatkan ber- yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.
turut-turut peralatan produksi, yaitu:
Tempat bahan baku, Mesin pemecah
(Hammermill), Mesin pemecah (diskmill),
Silo bahan baku, Ruang formulasi,
Timbangan, Mesin pencampur (Mixer), Silo
produk pakan, Tempat pengemasan (Mesin
Jahit), Tempat Produk
2. Bahan baku pakan diolah dan diformula-
sikan dengan alat sesuai dengan prosedur
dan kapasiatas alat.

21
BAB 2
PEMILIHAN BAHAN PAKAN
TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang pemilihan bahan pakan ternak
ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam memilih
bahan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.

Pemilihan Bahan Pakan


Ternak Ruminansia

Kebutuhan Pakan Pemilihan Pakan Prosedur Uji Organoleptik Jenis Pakan


Penangan Pakan

Kebutuhan Pakan – Status Fisiologis – Pemilihan Pakan – Penangan Pakan – Uji


Organoleptik – Jenis pakan

22
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Kebutuhan Jenis Hijauan Pakan Ternak dan Unit pengukuran energi dapat
Jenis Pakan Tambahan (Konsentrat) Untuk menggunakan kalori, erg atau Joule.
Ternak Ruminansia Satuan tersebut dapat dikonversi
Apa itu nutrisi? Konsep nutrisi berbeda antara satu satuan dengan satuan
dengan pakan. Pakan adalah segala sesuatu lainnya dan semua unit satuan benar.
yang kita berikan pada ternak untuk Di Amerika menggunakan satuan
dimakan, sedangkan nutrisi adalah apa yang Joules sedangkan di Indonesia
terkandung dalam pakan tersebut. menggunakan satuan kalori. Masing-
Simpelnya ternak atau hewan harus masing unit satuan dijelaskan sebagai
mengkonsumsi pakan yang mengandung berikut.
semua nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh 1) Kalori (Cal)
ternak, tetapi tetap dalam jumlah yang Satu kalori adalah panas yang
seimbang. Ternak ruminansia dapat tumbuh diperlukan untuk menaikkan
cepat dan besar, menghasilkan daging, temperatur 1 gram air dari 16,50C
susu, dan anak yang banyak serta sehat menjadi 17,50C. Karena panas
membutuhkan pakan yang mengandung spesifk air berubah dengan
unsur-unsur energi, protein, lemak, vitamin, temperature, secara lebih akurat 1
mineral, air, dan unsur lainnya sesuai kalori sama dengan 4,184 joules.
dengan stadia fisiologisnya.
2) Kilo Kalori (kcal)
Kebutuhan nutrisi untuk hidup dan produksi
1 kilo kalori sama dengan 1.000
ternak ruminansia dipenuhi dengan
kalori dan merupakan unit yang
memberikan pakan yang berupa hijauan
sering digunakan pada pakan
dan konsentrat. Hijuan terdiri dari rumput
ternak.
dan leguminosa. Pakan konsentrat di susun
dari beberapa bahan pakan semacam biji- 3) Mega kalori
bijian, bungkil kedelai, tepung limbah Satu megakalori sama dengan
ternak, lemak dan campuran vitamin- 1.000.000 kalori dan banyak
mineral. Bahan pakan tersebut dengan digunakan untuk mengekspresikan
bantuan mikroba didalam perut akan kebutuhan nutrisi yang lain yang
menghasilkan energi dan nutrisi yang berhubungan dengan energi pakan
penting untuk pertumbuhan, reproduksi 4) Joules
dan kesehatan ternak.
Kebutuhan enersi ternak seringkali
1. Energi dinyatakan dalam satuan kalori
Energi bukan merupakan nutrisi, tetapi atau joule, dimana per definisi 1 cal
merupakan hasil dari proses oksidasi = 4.182 joule. Satu joules sama
bahan pakan yang akan menghasilkan dengan 107 erg (1 erg adalah
energi dan nutrisi selama proses jumlah energi yang diperlukan
metabolisme. Nilai energi dari bahan untuk mempercepat perpindahan
pakan dapat diekspresikan dengan masa 1 gram dengan kecepatan 1
beberapa cara. Deskripsi tersebut cm/detik).
berhubungan dengan nilai energi, 5) Gross Energy (GE)
termasuk pengukuran (digestible
GE merupakan energi yang dilepas-
energy, metabolisme energy dan
kan sebagai panas jika suatu
lainnya).
substansi dioksidasi menjadi
a) Pengukuran Unit Energi karbon dioksida (CO2) dan air

23
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

(H2O). Pengukuran GE mengguna- urin. Sumber EU adalah nutrisi yang


kan bom kalorimeter dengan tidak digunakan dan produk
tekanan oksigen 25 - 30 atmos- metabolisme.
phere. 7) ME (Metabolisme Energy)
b. Terminologi Energi ME merupakan gross energi pakan
Beberapa singkatan telah digunakan yang dikonsumsi dikurangi dengan
untuk mendeskripsikan fraksi energi gross energi pada feces, urine dan
pada sistem ternak. Masing-masing gas hasil metabolisme.
singkatan dijelaskan sebagai berikut. 8) Net Energy (NE)
1) IE (Intake Energy) NE merupakan enegi metabolisme
IE merupakan energi bruto yang dikurangi energi yang hilang
terkandung dalam pakan yang sebagai tambahan panas atau
dikonsumsi ternak. Nilai IE sama panas yang timbul dalam tubuh
dengan berat pakan yang dikon- oleh reaksi biokimia dalam saluran
sumsi dikalikan dengan GE. pencernaan atau dalam sel. Di
2) DE (Digestible Energy) daerah dingin panas tersebut
dimanfaatkan untuk menjaga
DE merupakan gross energi pakan
temperatur tubuh tetapi di daerah
yang dikonsumsi (IE) dikurangi
panas akan dibuang melalui
gross energi pada kotoran sapi
konveksi ke udara sekeliling ternak.
(feces).
NE bisa terdiri dari energi yang
3) FE (Fecal Energy) digunakan untuk menjaga
FE adalah energi bruto yang (maintain) tubuh atau kebutuhan
terkandung dalan feces. Nilai FE hidup pokok dan produksi sehingga
dihitung dengan berat feces tidak ada NE absolut pada bahan
dikalikan dengan energi bruto yang pakan. NE bisa merupakan energi
terkandung didalamnya. FE yang diperlukan untuk menjaga
bersumber dari energi dalam bahan tubuh (NEm) dan energi untuk
pakan yang tidak tercerna (FiE) dan produksi (NEp).
energi campuran bahan metabolik 9) TDN (Total Digestible Nutrient)
tubuh (FmE).
Pada ternak ruminansia dikenal
4) TDE (True Digested Energy) istilah Total Digestible Nutrient
TDE dihitung dari IE dikurangi (TDN), yaitu suatu asumsi bahwa
dengan energi, kehilangan panas selisih antara zat gizi yang dikon-
fermentasi dan gas pencernaan. sumsi dengan zat gizi yang terdapat
5) GE (Gaseous Energy) di dalam faeces merupakan nilai zat
gizi yang tercerna dan dapat diubah
GE berasal dari gas yang dihasilkan
menjadi enersi. Oleh karena itu
oleh fermentasi pakan. Gas yang
nilai TDN dapat dihitung dari
utama adalah gas metan. Gas-gas
konversi nilai DE (digestible atau
lainnya adalah hidrogen, karbon
dimetabolisir, melainkan hanya
monoksida, aseton, etana, dan
akan diubah sesuai dengan hukum
hidrogen sulfida.
kekekalan enersi. Secara umum,
6) UE (Urine Energy) ternak ruminansia membutuhkan
UE merupakan energi bruto dari serat dalam ransumnya untuk

24
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

menjamin berjalannya fungsi tujuan produksi (pembibitan dan peng-


rumen secara normal dan sekaligus gemukan) dapat dilihat pada Tabel 2.1.
untuk mempertahankan kadar Tabel 2.1 Kebutuhan nutrisi pakan sapi perah untuk
tujuan produksi (pembibitan dan penggemukan)
lemak susu pada ternak sapi perah
Uraian Bahan (%) Tujuan Produksi
Sistem ini berdasarkan analisis
proximat yang memberi nilai DE Pembibitan Penggemukan
pada lemak dapat dicerna dan
Kadar Air 12 12
protein dapat dicerna. Sistem TDN
merupakan bentuk pengukuran Bahan Kering 88 88

kompromi antara DE dan ME. (0,45 Protein Kasar 10.4 12.7


kg TDN setara dengan 2.000 kkal DE Lemak Kasar 26.6 3
atau 1,600 kkal ME. Menurut NRC
Serat Kasar 19.6 18.4
(National Researh Council) nilai
TDN hampir semua merupakan Kadar Abu 6.8 8.7
hasil konversi dari ME, dengan TDN 64.2 64.4
persamaan: 1 kg TDN = 3.615 Kkal
TDN 64.2 64.4
ME = 4.400 Kkal DE.
B. KEBUTUHAN NUTRISI TERNAK RUMINANSIA Pemberian pakan ternak sapi harus
BESAR diberikan secara kontinu sepanjang
Zat makanan (nutrisi) merupakan substansi waktu, sebab pemberian pakan yang
yang diperoleh dari bahan pakan yang tidakteratur dapat penimbulkan ham-
dapat digunakan ternak bila tersedia dalam batan pertumbuhan. Pakan sapi terdiri
bentuk yang telah siap digunakan oleh sel, dari hijauan sebanyak 60% (Hijauan
organ dan jaringan. Zat makan tersebut yang berupa jerami padi, pucuk daun
dapat di klasifikasikan menjadi 6 kelompok tebu, lamtoro, rumput gajah, rumput
yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, benggala atau rumput raja, daun jagung,
mineral, dan air. Masing-masing kelompok daun ubi dan daun kacang-kacangan) dan
diuraikan sebagai berikut. konsentrat (40%). Umumnya pakan
1. Karbohidrat diberikan dua kali perhari pada pagi dan
sore hari. Konsentrat diberikan sebelum
Energi dalam pakan umumnya berasal
pemerahan sedangkan rumput diberikan
dari karbohidrat dan lemak. Pentingnya
setelah pemerahan. . Hijauan diberikan
energi dalam pakan tercermin dari
siang hari setelah pemerahan sebanyak
adanya 2 macam metode pengukuran
30-50 kg/ekor/hari.
yaitu metode pengukuran TDN
merupakan sistem ukuran yang paling Untuk keberhasilan dalam usaha bidang
tua yang berdasar pada fraksi-fraksi yang agribisnis ternak ruminansia sangat
tercerna dari sistem Wende serta ditentukan oleh bagaimana peternak
sumbangan energinya. Sistem yang mampu mempersiapkan kandang, per-
kedua adalah sistem kalori berdasar alatan dan sarana kandang. Beberapa
pada kandungan energi (kalori) pada macam peralatan dan sarana pendukung
bahan pakan. TDN adalah jumlah energi kandang yang perlu dipersiapkan
dari pakan maupun ransum yang dapat peternak untuk mengangkut pakan atau
dicerna. Zat-zat pakan yang dapat bahan pakan, yaitu sebagai berikut.
menjadi sumber energi yaitu protein, Sekop. Peralatan ini dapat dipergunakan
serat kasar, lemak dan BETN. Kebutuhan untuk mengambil atau membuang
nutrisi pakan ternak ruminansia untuk kotoran, dan juga membuang limbah

25
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

padat yang ada di lingkungan sekitar yang tahan pecahTempat minum


kandang. Disamping itu peralatan ini hampir sama dengan tempat pakan,
juga dapat dipergunakan untuk baik itu pembuatannya maupun bahan
mengaduk atau mencampur pakan untuk membuatnya. Tempat minum
kosentrat atau penguat. penempatannya biasanya berdekatan
a. Ember Peralatan kandang yang dengan tempat pakan. Pada saat
dipergunakan untuk membawa atau membuat tempat minum usahakan
mengangkut bahan pakan hijauan, sedemikian rupa sehingga mudah
pakan konsentrat, dan juga untuk untuk dibersihkan.
memandikan ternak. Selain peralatan kandang tersebut,
b. Kereta dorong (wheel barrow). Kereta masih ada sarana pendukung lainnya
dorong (wheel borrow) ini merupakan, yang sangat penting demi berhasilnya
dapat dipergunakan untuk meng- dalam usaha di bidang agribisnis ternak
angkut pakan konsentrat, kotoran atau ruminansia seperti: truk, mobil pickup,
limbah padat seperti (sampah, sisa- mini traktor, hand traktor, kendaraan
sisa rumput, dan limbah lainnya) ke roda dua dan lainnya.Jenis sarana
tempat pembuangan, tempat penam- angkutan berupa traktor biasanya
pungan ataupun tempat penanganan dipergunakan untuk mengangkut sarana
limbah produksi baik bahan pakan maupun
pakan hijauan, pakan kosentrat maupun
c. Arit atau sabit. Peralatan parang dan
pupuk kandang di lingkungan dalam
sabit ini dipergunakan untuk me-
peternakan.
motong dan mencincang hijauan
makanan ternak, disamping itu dapat Pemberian pakan pada sapi perah dapat
juga dipergunakan untuk membabat dilakukan dengan tiga cara, yaitu system
alang-alang atau semaksemak belukar penggembalaan, system perkandangan
yang berada di lingkungan sekitar atau intensif dan system kombinasi
kandang. keduanya. Pemberian jumlah pakan
berdasarkan periode sapi seperti anak
d. Chopper (mesin memotong/ men-
sapi sampai sapi dara, periode bunting,
cacah rumput )
periode kering kandang dan laktasi. Pada
e. Mesin Chopper (mesin memotong/ anak sapi pemberian konsentrat lebih
mencacah rumput ) berfungsi untuk tinggi daripada rumput. Pakan berupa
mencacah / memotong rumput baik rumput bagi sapi dewasa umumnya
kering maupun basah. Panjang diberikan sebanyak 10% dari bobot
perahan dapat diatur dari 3 -10 cm, badan (BB) dan pakan tambahan
sesuai dengan kebutuhan ternak yang sebanyak 1-2% dari BB.
dipelihara.
Pakan untuk ternak sapi perah yang
f. Tempat pakan dan minum Tempat berasal dari hijauan dapat berupa
pakan pada umumnya dibuat atau rumput seperti rumput gajah, kolonjono,
dipasang permanen disisi kandang dan dapat berupa legum yaitu sejenis
seperti tempat pakan untuk ternak dengan rendeng, lamtoro, daun turi yang
sapi, dan kerbau. Tempat pakan dapat merupakan sumber proteinyang penting,
dibuat dari bahan papan dan beton. selain itu hijauan dapat berupa daun-
Kadang-kadang tempat pakan tidak daun seperti daun pisang, nangka,
dibuat permanen, akan tetapi cukup cemara, waru, yang kandungan patinya
dengan baskom atau ember plastik cukup, sedangkan dari konsentrat dapat

26
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

berupa tepung tulang, NaCl, mineral Cu, sumsi oleh ternak jika pakan tersebut
P. Hewan minum memerlukan air. Hewan diberikan secara ad libitum. VFI dapat
ternak memperoleh air minum dari air disamakan dengan palatabilitas atau
yang disediakan dan air yang terkandung menggambarkan palatabilitas pakan.
dalam pakan serta air metabolik. Tingkat konsumsi pakan dipengaruhi
Untuk memproduksi 1 Kg susu dibutuh- oleh berbagai faktor, yaitu faktor
kan 4 sampai 5 Kg air, selanjutnya sapi ternaknya, faktor pakan yang diberikan
perah akan mengkonsumsi air lebih dan faktor lingkungan.
banyak bila diberikan secara bebas. a) Faktor ternak
Pakan sapi harus memenuhi hidup Yang dimaksud faktor ternak disini
pokok, pertumbuhan fetus dan produksi adalah faktor yang berkaitan kondisi
susu (bagi yang sedang laktasi). Pakan ternak, baik yang berhubungan de-
yang baik harus cukup mengandung ngan produksi maupun kapasitas
karbohidrat, protein, lemak vitamin, saluran pencernaannya, diantaranya
mineral dan air susu. Defisiensi Ca pada bobot badan/ukuran besar tubuh,
ternak sapi perah menyebabkan milk bobot badan dewasa, jenis kelamin,
fever (demam susu). Komposisi nutrien umur, faktor genetik dan tipe serta
dan hijauan terdiri dari protein kasar bangsa ternak.
8,94%, energi 1,29 Mcal/Kg, mineral
b) Faktor pakan
yaitu Ca 0,70% dan P 0, 38%. Komposisi
konsentrat terdiri dari 16,15% PK, Ternak yang diberi pakan hijauan yang
1,96% Mcal/Kg energi dan mineral yaitu sudah tua, bersifat mengisi (bulky atau
0,34% dan P 0,36%. voluminous) dan tingkat kecernaan
yang rendah akan menurunkan kon-
Pakan merupakan salah satu faktor
sumsi, karena tidak segera tersedia
penentu keberhasilan usaha budidaya
ruang di saluran pencernaan untuk
ternak. Memenuhi kebutuhan pakan
masuknya pakan baru. Hubungan
seekor ternak, tidak lain bertujuan
antara sifat fisik, kecernaan dan
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
tingkat konsumsi merupakan sesuatu
ternak tersebut. Nutrisi sangat dibutuh-
yang komplek.
kan untuk keperluan hidup ternak, baik
untuk hidup pokok, reproduksi maupun b) Faktor lingkungan
untuk produksi. Terpenuhinya kebu- Faktor lingkungan yang dapat mem-
tuhan nutrisi yang seimbang baik pengaruhi sifat ternak dapat pula
kualitas maupun kuantitas, seekor mempengaruhi tingkat konsumsi
ternak diharapkan dapat hidup dan pakanbaik secara langsung maupun
berproduksi secara optimal. Agar tidak langsung.
kegiatan usaha dapat berjalan secara 1) Pengaruh langsung
efisien dan ternak dapat berproduksi
a) Temperatur. Temperatur sangat
secara optimal, maka diperlukan upaya
berpengaruh terhadap konsum-
pengelolaan pemberian pakan yang baik
si dan efisiensi penggunaan
2. Konsumsi Pakan pakan. Pada temperatur di
Diantara faktor-faktor penentu keber- bawah optimum, efisiensi
hasilan pemberian pakan dalam usaha penggunaan pakan cenderung
budidaya ternak adalah tingkat konsumsi menurun karena ternak lebih
pakan(Voluntary Feed Intake atau VFI). banyak mengkonsumsi pakan
VFI adalah jumlah pakan yang terkon- untuk mempertahankan tem-

27
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

peratur tubuh yang normal. C. Jenis Pakan Ternak Ruminansia


Sebaliknya pada temperatur Ternak ruminansia dengan lambung
lingkungan diatas optimum, gandanya yang terdiri dari rumen, reti-
akan menurunkan tingkat culum, omasum dan abomasum, memung-
konsumsi guna mengurangi kinkan mengkonsumsi dan menampung
temperatur tubuh. pakan dalam jumlah besar serta mampu
b) Kelembaban. Kelembaban dapat mencerna bahan pakan yang mengandung
pula mempengaruhi mekanisme serat kasar tinggi. Oleh karena itu, pakan
pengaturan temperatur tubuh. pokok ternak sapi berupa pakan hijauan
Pengeluaran panas dengan jalan (rumput atau bahan pakan hijauan lainnya).
berkeringat ataupun melalui Disamping pakan pokok, untuk memper-
respirasi akan lebih cepat di oleh produktivitas yang tinggi sapi juga
daerah kering. memerlukan pakan penguat atau dan
c) Sinar matahari.Tubuh dapat pakan tambahan.
memperoleh panas secara 1. Pakan Hijauan
langsung dari sinar matahari. Pakan hijauan meliputi rumput dan
Tingkat penyerapan panas legume serta tumbuhan lain. Pakan
tergantung tipe kulit ternak hijauan dapat diberikan dalam bentuk
bersangkutan (warna tidak segar maupun setelah diolah atau
gelap, licin, mengkilap akan diawetkan. Bahan pakan hijauan dapat
memantulkan cahaya lebih digolongkan sebagai berikut:
banyak dibanding kulit kasar
a. Rumput
dan berwarna gelap).
1) Rumput liar, rumput yang tumbuh
2) Pengaruh tidak langsung
liar, tumbuh dimana saja tanpa ada
a) Pengaruh cuaca terhadap kadar campur tangan manusia, misalnya
air bahan pakan. Tanaman hijau- rumput teki, rumput jarum dan
an pakan yang tumbuh dalam rumput kawat.
keadaan banyak hujan dan
2) Rumput Budidaya, rumput yang
kelembaban tinggi, tentu akan
segaja dibudidayakan oleh manusia
lebih banyak mengandung air.
untuk memenuhi kebutuhan pakan
Hal ini penting artinya sehu-
ternak.
bungan dengan kebutuhan
ternak akan bahan kering. a) Rumput Potong, rumput yang
Tingkat konsumsi bahan kering pemanenannya dilakukan
pada musim hujan lebih rendah dengan cara memotong dan
dibanding pada musim kemarau. disajikan di tempat pakan.
Misalnya rumput gajah.
b) Pengaruh cuaca terhadap kadar
zat makanan lainnya.Tanaman b) Rumput Gembala, rumput yang
hijauan pakan yang tumbuh cara pemanenannya dilakukan
dalam keadaan banyak hujan dengan cara penggembalaan,
dan kelembaban tinggi, memi- sehingga ternak dapat leluasa
liki kandungan nutrisi yang lebih merenggut rumput tersebut di
baik dibandingkan tanaman tempat tumbuhnya. Misalnya
hijauan pakan yang tumbuh rumput australia.
pada musim kemarau. b. Legum, misalnya lamtoro, turi, albasia,
dan sebagainya.

28
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

c. Hijuan lain, sepertijerami kacang kombinasi pakan hijauan dan konsen-


tanah, daun pisang, daun singkong, trat yang dikonsumsi yang memung-
daun ketela rambat, dan lain kinkan proses pencernaan berlang-
sebagainya. sung secara optimal.
2. Pakan Penguat Frekuensi pemberian pakan dapat
Pakan penguat atau pakan konsentrat dilakukan 2 – 3 kali sehari dengan
adalah pakan yang memiliki kandungan waktu pemberian pakan yang
nutrisi dengan konsentrasi tinggi, kadar konsisten. Pemberian pakan dengan
serat kasar yang rendah dan mudah frekuensi 2–3 kali tersebut akan
dicerna. Pakan penguat berfungsi untuk memberi kesempatan ternak untuk
meningkatkan dan memperkaya nilai gizi melakukan ruminansi (memamah
bahan pakan lain yang kandungan biak) setelah mengkonsumsi pakan,
gizinya rendah, sehingga ternak sehingga proses pencernaan secara
memperoleh pakan dengan kandungan keseluruhan dapat berjalan dengan
nutrisi sesuai dengan kebutuhannya. baik dan proses metabolisme di dalam
Pakan konsentrat merupakan campuran tubuh dapat berjalan secara optimal.
dari berbagai macam bahan pakan. c. Pemberian Minum
Melaksanakan Pemberian Pakan dan Air merupakan zat yang penting bagi
Minum kehidupan, dan diperlukan oleh setiap
a. Pola Pemberian Pakan makluk hidup. Dalam sebuah usaha
peternakan, air merupakan unsur yang
Pemberian pakan berdasarkan cara
penting, salah satunya digunakan
pemberiannyadibedakan menjadi dua
sebagai air minum untuk ternak. Sapi
cara, yaitu sebagai berikut.
perah sebaiknya diberikan air minum
1) Ad libitum yang bersih dan segar, dan air minum
Pemberian pakan secara ad libitum disediakan ad libitum. Pengisian air
merupakan pemberian pakan yang dilakukan secara manual oleh petugas
tidak dibatasi jumlahnya dimana kandang. Pemberian air bersih yang
pakan selalu tersedia setiap saat di segar harus tersedia secepat mungkin
tempat sehingga ternak dapat pada saat pakan diberikan, konsumsi
mengkonsumsi makanan seke- dari bahan kering ditingkatkan oleh
nyangnya. konsumsi air yang diberikan.
2) Penjatahan d. Pemilihan Bahan Pakan Hijauan dan
Pemberian pakan secara penjatah- Pakan Tambahan (Konsentrat) Pakan
an (restricted feeding) merupakan Ternak Ruminansia yang Memiliki Nilai
pemberian pakan dimana pakan Mutu Tinggi dan Ekonomis
dijatah sesuai kebutuhan ternak. Sebelum melakukan proses pembuat-
b. Frekuensi pemberian pakan an pakan salah satu langkah yang perlu
dilakukan adalah menyusun formula
Keberhasilan pemberian pakan bukan
pakan. Penyusunan formula pakan
hanya diengaruhi kualias dan kuan-
bertujuan agar kandungan nutrisi
titas pakan saja, tetapi juga dipen-
pakan sesuai dengan yang dibutuhkan
garuhi oleh frekuensi pemberian
ternak untuk memenuhi kebutuhan
pakannya. Pemberian pakan perlu
hidup pokok, pertumbuhan, produksi
diatur antara pakan hijauan dan
dan reproduksi. Sangat sulit untuk
konsentrat sehingga dapat terpenuhi
mendapatkan satu jenis bahan pakan

29
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yang kandungan nutrisinya sesuai pakan dengan tujuan utama


dengan kebutuhan ternak. Oleh karena untuk memenuhi kebutuhan
itu, diperlukan kombinasi beberapa energi, antara lain jagung, dedak
jenis bahan pakan untuk disusun padi, pollard, minyak nabati dan
formula pakan sehingga menjadi lemak hewan.
pakan dengan nutrisi yang seimbang 2) Bahan Pakan Sumber Protein.
sesuai dengan kebutuhan. Digunakan untuk memenuhi
Untuk dapat memilih dengan tepat kebutuhan protein, antara lain
bahan pakan yang akan digunakan, bungkil kacang kedele, bungkil
diantaranya perlu memahami terlebih kelapa, dan ampas kecap, tepung
dahulu jenis–jenis bahan pakan dan daging, tepung ikan,
penggolongannya. Berikut ini peng- 3) Bahan Pakan Sumber Mineral.
golonagn bahan pakan dan contoh Digunakan untuk memenuhi
contoh jenis bahan pakan yang biasa kebutuhan mineral, antara lain
digunakan untuk pembuatan pakan. tepung tulang, kalsium karbonat,
a. Berdasarkan Asalnya dikalsium phospat, dan garam
1) Bahan pakan berasal dari hewan dapur dan preparat mineral.
(bahan pakan hewani), antara 4) Bahan pakan sumber vitamin.
lain tepung daging, tepung ikan, Digunakan untuk memenuhi
dan tepung kerang. kebutuhan vitamin, antara lain
2) Bahan pakan yang berasal dari pakan hijauan dan preparat
tumbuhan atau disebut dengan vitamin.
bahan pakan nabati, antara lain d. Berdasarkan Kelazimannya.
dedak padi, ampas singkong, 1) Bahan Pakan Konvensional.
bungkil kedele, dedak gandum Bahan pakan ini adalah bahan
(pollard). baku pakan yang sering diguna-
b. Berdasarkan Bentuknya kan dalam pakan yang biasanya
1) Berbentuk butiran, contohnya mempunyai kandungan nutrisi
jagung. yang cukup (misalnya protein)
dan disukai ternak. Bahan pakan
2) Berbentuk butiran, contohnya
ini dapat berasal dari tanaman
jagung.
ataupun hewan, ikan, dan hasil
3) Berbentuk bongkahan/serpihan, sampingan industri pertanian.
contohnya bungkil kedele, Contoh bahan baku ini yaitu;
bungkil kacang tanah, dan rumput, jagung, dedak, tepung
ampas singkong ikan, bekatul, dan lain sebagai-
4) Berbentuk tepung, misalnya nya.
tepung gaplek, dan dedak padi 2) Bahan Pakan Non Konvensional.
5) Berbentuk cair, misalnya: tetes Bahan pakan yang tidak atau
(molasses), minyak nabati / CPO belum lazim dipakai untuk
(Crude Palm Oil) dan minyak menyusun ransum, tetapi
hewani berpotensi digunakan sebagai
c. Berdasarkan Kandungan Nutrisi. campuran pakan ruminansia
karena tingkat ketersediaannya
1) Bahan Pakan Sumber Energi.
banyak diberbagai daerah.
Digunakan dalam pembuatan

30
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bahan pakan ini mengandung tercantum dalam formula dan meng-


nutrisi yang diperlukan ternak konversikannya ke dalam kg.
ruminansia, tapi belum banyak Perhatikan contoh berikut.
dimanfaatkan karena hanya
Berikut ini suatu formula pakan peng-
tersedia daerah-daerah terten-
gemukan sapi yang tersusun dari
tu. Bahan ini bisa berasal dari
beberapa jenis bahan pakan.
industri kimia, pertanian
maupun hasil fermentasi. Tabel 2.2 Formula Pakan Penggemukan Sapi

Contoh dari bahan baku ini No Nama Bahan Pakan Jumlah (%) Keterangan
adalah Urea, Diamonium fosfat,
Isi rumen, kulit coklat, kulit kopi, 1 Pollard 20
dan lain sebagainya.
2 Jagung giling 10
e. Bahan Pakan Tambahan
3 Dedak padi 25
Bahan pakan tambahan merupakan
bahan pakan yang diberikan dalam 4 Onggok 25
jumlah sedikit, yang berfungsi 5 Bungkil kelapa 11
untuk memenuhi kekurangan
6 Bungkil kedele 7,5
nutrisi yang terkandung dalam
bahan pakan lainnya atau untuk 7 Anti oksidan 0,5
tujuan tertentu. Bahan Pakan 8 CaCO3 0,5
tambahan dapat dibedakan men-
9 NaCl 0,5
jadi dua macam sebagai berikut.
1) Feed suplement, yaitu bahan Jumlah 100

pakan tambahan yang bersifat Berdasarkan formula di atas dapat


nutritif, artinya bahan pakan diketahui jenis dan persentase (%)
tersebut ditambahkan dengan setiap bahan pakan. Selanjutnya
tujuan untuk memenuhi atau jumlah dalam persentase (%)
melengkapi kekurangan nutrisi dikonversikan ke dalam kg.
dari bahan pakan lainnya, antara
Misalnya satu kali pembuatan pakan
lain preparat asam amino,
500 kg (atau kapasitas mixer 500 kg),
mineral, dan vitamin.
sehingga formulanya menjadi sebagai
2) Feed additif, yaitu bahan yang berikut:
ditambahkan yang bersifat non Tabel 2.3 Formula untuk 500 Kg Pakan
nutritif, artinya bahan pakan No Nama Bahan Pakan Jumlah (Kg) Keterangan
tersebut ditambahkan dengan
1 Pollard 20/100 x 100,0
tujuan tertentu yang tidak ber- 500 =
kaitan dengan pemenuhan
2 Jagung giling 10/100 x 50,0
kebutuhan nutrisi, antara lain 500 =
sebagai anti oksidant, anti jamur,
3 Dedak padi 25/100 x 125,0
anti biotik, hormon, dan sebagai- 500 =
nya.
4 Onggok 25/100 x 125,0
Jenis-jenis bahan pakan yang ter- 500 =
cantum dalam formula biasanya dalam
5 Bungkil kelapa 11/100 x 55,0
bentuk persentase (%), maka langkah 500 =
selanjutnya adalah mengidentifikasi
6 Bungkil kedele 7,5/100 x 37,5
jenis-jenis bahan pakan yang 500 =

31
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

No Nama Bahan Pakan Jumlah (Kg) Keterangan 2) T i d a k B e r s a i n g d e n g a n


Kebutuhan Pangan Manusia
7 Anti oksidant 0,5/100 x 2,5
500 = Persyaratan ini ditujukan
8 CaCO3 0,5/100 x 2,5 agar tidak terjadi tarik mena-
500 = rik kepentingan antara
9 NaCl 0,5/100 x 2,5
kebutuhan pangan manusia
500 = dengan pakan ternak.
Jumlah 500,0
Contohnya singkong dan
produknya, sampai saat ini
Dengan hasil konversi tersebut di atas biasa dikonsumsi manusia,
dapat diketahui jenis dan jumlah sementara itu singkong juga
setiap bahan pakan (kg) yang harus sangat baik untuk pakan
disiapkan untuk pembuatan pakan ternak (sebagai sumber
sesuai dengan formula tersebut di energi).
atas. 3) Tersedia Secara Kontinyu
e. Kelayakan bahan pakan dalam Jumlah Memadai
a. Persyaratan Kelayakan bahan Ketersediaan yang selalu
pakan terjamin dalam jumlah yang
Bahan pakan yang biasa diguna- memadai akan memberikan
kan untuk membuat pakan kepastian bahwa kualitas
kebanyakan berasal dari hasil pakan akan tetap terjamin
pertanian, hasil samping dan dengan bahan baku yang
limbah industri pertanian. Ada tersedia tanpa harus meng-
juga yang berasal dari hasil ubah-ubah formula secara
samping dan limbah produk drastis
hewani dan perikanan. Namun 4) Harga Relatif Murah
secara umum pakan ternak Atas dasar pertimbangan
ruminansia hanya disusun dari efisiensi, maka penggunaan
bahan bahan nabati baik dari bahan pakan perlu memper-
hasil pertanian, hasil sampingan timbangkan harga. Harga
industri pertanian dan limbah bahan pakan biasanya terkait
pertanian. Agar pakan yang dengan kandungan nutrisi-
dihasilkan sesuai yang diharap- nya. Semakin tinggi kan-
kan, maka perlu memper- dungan nutrisi bahan pakan
timbangkan beberapa syarat, semakin tinggi pula harga-
antara lain sebagai berikut. nya.
1) Mudah Diperoleh 5) Kualitas Bahan Pakan
Sedapat mungkin bahan Kualitas bahan pakan me-
pakan yang akan digunakan rupakan aspek yang sangat
merupakan jenis-jenis bahan penting, oleh karena itu perlu
pakan yang mudah diperoleh dilakukan pemilihan bahan
dan tersedia di lingkungan pakan yang berkualitas.
sekitar, sehingga akan Untuk mengetahui kualitas
mempermudah dalam pe- bahan pakan dapat dilakukan
ngadaan dan relatif lebih uji kualitas baik secara fisik
murah/ekonomis. maupun secara kimiawi. Uji

33
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

kualitas bahan pakan secara contohnya tepung ikan, bau


fisik, antara lain dilakukan khasnya adalah amis, jika
dengan cara pengamatan terkontaminasi dengan ba-
terhadap bentuk dan ukuran, han lain maka bau amis
warna, bau, rasa dan tingkat akan berkurang. Bahan pakan
kontaminasinya. yang sudah rusak, baunya
6) Bentuk dan ukuran tidak spesifik seperti bahan
pakan yang masih segar.
Bentuk dan ukuran bahan
pakan akan membawa 9) Rasa
konsekwensi pada proses Bahan pakan memiliki rasa
pembuatan pakan, volume yang spesifik. Jika terkon-
dan harga bahan pakan taminasi dengan bahan lain,
tersebut. Sebagai contoh, atau bahan pakan tersebut
bahan pakan yang masih sudah rusak maka rasanya
dalam bentuk butiran perlu akan berubah (tidak sama)
dilakukan penggilingan dengan bahan pakan yang
sebelum digunakan untuk asli atau bahan pakan yang
pembuatan pakan. Berarti masih segar.
perlu persiapan mesin giling 10) Tidak tercampur dengan
dan proses penggilingan bahan lain
yang akan berpengaruh
Sering terjadi bahan pakan
terhadap biaya pembuatan
yang diperjualbelikan di
pakan.
pasaran tercampur dengan
7) Warna bahan/benda lain seperti tali
Beberapa jenis bahan pakan plastik, batu-batu kecil dan
memiliki kekhasan dalam hal sampah lainnya. Jika tercam-
warna. Jika bahan pakan pur dengan sampah maka
tersebut tercampur dengan akan mempengaruhi kualitas
bahan lain maka warnanya pakan yang akan dibuat,
akan berubah sesuai dengan bahkan dapat mengganggu
tingkat kontaminasi dari proses pencernaan pada
bahan lain tersebut. Demiki- ternak yang mengkonsumsi-
an juga apabila bahan pakan nya.
tersebut sudah terlalu lama 11) Tidak berkutu
disimpan maka warna akan
Sering dijumpai bahan pakan
berubah dan tidak segar lagi
banyak mengandung kutu.
jika dibandingkan bahan
Jika bahan pakan sudah lama
pakan yang masih baru.
disimpan maka kutu sudah
8) Bau berkembangbiak, akibatnya
Setiap jenis bahan pakan akan mengurangi kualitas.
memiliki bau yang spesifik, Bahan pakan sudah keropos
jika suatu bahan pakan dan kandungan gizinya sudah
dicampur dengan bahan berkurang.
pakan lain maka baunya 12) Tidak berjamur
sudah tidak spesifik lagi,
Bahan pakan yang kadar

34
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

airnya tinggi tidak tahan lama dibahas adalah khusus uji kuali-
untuk disimpan dan mudah tas secara fisik
rusak karena tumbuh jamur. Secara umum uji kualitas yang
Jamur tersebut disamping detail membutuhkan waktu yang
merusak bahan pakan juga relatif lama. Oleh karena itu
dapat mengganggu kese- diperlukan uji praktis untuk
hatan ternak yang meng- mendeteksi kualitas bahan baku
konsumsi pakan yang terkon- pakan, salah satunya adalah uji
taminasi jamur. Agar bahan kualitas bahan pakan dan pakan
pakan tidak mudah rusak dan secara fisik. Uji kualitas secara fisik
berjamur maka kadar airnya dilakukan dengan cara pemeriksa-
harus rendah. Biasanya an terhadap bahan pakan dan pakan
berkisar antara 12% – 14%. dari kondisi fisiknya. Nama lainnya
13)Tidak tercampur dengan ialah uji organoleptik, yaitu uji
bahan pakan lain kualitas menggunakan panca-
Bahan pakan juga sering indera, baik menggunakan alat
dipalsukan dengan cara bantu maupun tanpa alat bantu. Uji
mencampur bahan pakan kualitas secara fisik dilakukan
lain, dengan tujuan untuk melalui beberapa cara, yaitu
memperoleh keuntungan sebagai berikut.
yang besar, contohnya: untuk 1) Pengamatan visual (penglihatan)
meningkatkan kandungan Dilakukan dengan melihat fisik
protein kasar, tepung ikan dari bahan baku atau pakan,
atau tepung daging dicampur diantaranya warna, tekstur, ada
dengan pupuk urea. Atau tidaknya bahan asing, jamur,
tanpa sengaja suatu bahan serangga atau kumbang peng-
pakan tercampur dengan gerek ataupun gumpalan. Uji
bahan pakan lainnya tanpa organoleptik secara visual ini
diketahui persentase masing merupakan teknik terbaik
– masing bahan pakan diantara uji organoleptik lain-
tersebut, sehingga kandung- nya.
an nutrisinya tidak jelas. Jika
Adanya perubahan kondisi fisik
bahan pakan tersebut di-
suatu bahan pakan biasanya
paksakan untuk digunakan
mengindikasikan adanya
dalam pembuatan pakan,
perubahan kandungan nutri-
maka kandungan nutrisi
sinya.Misalnya warna tepung
pakan yang dihasilkan juga
ikan yang lebih gelap dapat
tidak jelas.
mengindikasikan bahwa kadar
b. Uji Kelayakan (kualitas) Bahan airnya relatif lebih tinggi. Saat
Pakan Secara Fisik ditemukan serangga atau
Uji kualitas bahan pakan dan kumbang penggerek pada
pakan pada dasarnya dapat jagung, bekatul atau bungkil
dilakukan dengan uji kualitas kedelai bisa dipastikan kadar
secara fisik, uji kualitas secara energi atau protein bahan pakan
kimiawi, dan uji kualitas secara menurun. Adanya kontaminasi
biologis.Dalam hal ini yang akan jamur, selain menurunkan kadar

35
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

nutrisi, jamur juga menghasilkan mengetahui kadar garam


racun (mikotoksin). pada tepung ikan. Jika rasa
asin mirip dengan asinan
maka diperkirakan kadar
garamnya 5%. Rasa asin
seperti pada masakan,
diprediksikan kadar garam-
nya berkisar 2-3%.
4) Suara
Identifikasi berdasarkan
suara bisa memprediksikan
kadar air biji-bijian. Biji-
Gambar 2.1:Uji kualitas dengan cara pengamatan
visual (penglihatan) terhadap 2
bijian yang dikeringkan
sampel jagung yang berbeda. dengan baik saat digoyang-
Sumber:http://info.medion.co.id
goyang dalam kepalan
1) Diraba
tangan akan terdengar lebih
Kontrol kualitas ini biasanya nyaring. Jika digigit, suara
dilakukan untuk mendeteksi patahannya lebih keras.
adanya campuran sekam
5) Uji apung
pada bekatul. Caranya ambil
sesendok bekatul dan Biasanya dilakukan untuk
letakkan pada telapak ta- menguji kandungan sekam
ngan. Ambil sejumput dan yang tercampur di dalam
gosok-gosokkan diantara dedak padi. Uji apung
jari, jika terlalu kasar bisa dilakukan dengan cara me-
disimpulkan bahwa bekatul masukkan sampel bahan
tercampur sekam. Bisa juga pakan (dedak) ke dalam
dengan menekan segeng- wadah yang sudah berisi air,
gam bekatul, jika kualitas kemudian diamati. Jika lebih
bekatul itu baik, akan ter- banyak bagian dedak yang
bentuk cetakan jari pada terapung berarti kualitas
bekatul tersebut. dedak. Sebaliknya jika
banyak bagian dedak yang
2) Dibau (aroma)
tenggelam berarti kualitas
Beberapa jenis bahan pakan dedak relatif lebih baik.
memiliki bau atau aroma
yang spesifik, seperti tepung
ikan, tepung daging, bungkil
kelapa. Jika terjadi penyim-
pangan bau (aroma) dari
bahan pakan tersebut dapat
diindikasikan terjadi cema-
ran dari bahan lain atau
bahan pakantersebut telah
mengalami kerusakan.
3) Dirasa
Gambar 2.2 Uji Apung
Biasanya dilakukan untuk Sumber : Dok. Penulis

36
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Uji Bulk Density (kepadatan) yang berbentuk biji bijian utuh,


Uji kepadatan dilakukan dengan berbentuk bongkahan atau serpihan,
mengukur volume dan berat bahkan diantara bahan pakan yang
sampel bahan pakan. Bulk berasal dari limbah industri pertani-
dencity menunjukkan perban- an ada yang dibuat dalam bentuk
dingan antara berat dan volume pellet. Bahan pakan bentuk ini,
(g/l). Setiap bahan pakan dengan ukuran partikel yang masih
memiliki angka bulk density- besar tidak mungkin langsung dapat
masing – masing, contoh: jagung dilakukan pencampuran untuk
626 g/l, dan bekatul 351 - 337 g/l, membuat pakan konsentrat.
bungkil kedelai 594 -610 g/l. Sebelum melakukan pencampuran
Apabila kepadatannya melebihi pakan, maka bahan pakan tersebut
atau kurang dari standar kemung- harus dilakukan penggilingan untuk
kinan ada bahan konta-minan. memperkecil ukuran partikel bahan
pakan supaya proses pencampuran
dapat menghasilkan pakan yang
homogen. Lebih lanjut, penggilingan
bahan pakan tersebut bertujuan
untuk memperluas permukaan
bahan pakan agar mudah ditembus
oleh enzim dalam proses pencer-
naan.
Gambar 2.3 Uji Kualitas Bahan Pakan Ukuran partikel bahan pakan untuk
dengan cara Bulk Dencity
Sumber:Koleksi PPPPTK Pertanian ternak ruminansia tergantung ke-
3) Uji mikroskopis biasaan pemberian pakannya.
Uji kualitas ini merupakan tindak Misalnya, untuk sapi perah yang
lanjut dari uji organoleptik. biasa diberi pakan dengan cara
Sesuai dengan namanya uji ini komboran, biasanya tekstur bahan
memerlukan alat bantu, yaitu pakannya relative lembut dengan
mikroskop. Inti dari uji ini ialah ukuran screen 4 mm, karena jika
melihat tekstur bahan baku ukuran partikel banyak yang
pakan dan bahan kontaminan berukuran besar, pada waktu
dengan lebih cermat lagi meng- ditambah air banyak bahan pakan
gunakan alat bantu mikroskop. yang mengambang, hal ini yang tidak
disukai. Pemberian pakan dengan
f. Ukuran partikel bahan pakan cara basah ini sebenarnya ada
Sebagaimana sudah dijelaskan di kelemahannya, sisa pakan di tempat
atas bahwa beberapa bentuk dan bak pakan akan cepat rusak dan
ukuran bahan pakan diantaranya dapat menyebabkan ternak sakit.
bentuk tepung dan bentuk cair. Sedangkan pemberian pakan dengan
Bahan pakan bentuk ini sudah cara kering (banyak dilakukan pada
langsung dapat digunakan atau usaha penggemukan sapi / feedlot),
dicapur dalam pembuatan pakan dengan komposisi pakan konsentrat
kobsentrat. 70 – 80%, partikel bahan pakan yang
Selain pakan berbentuk tepung dam dikehendaki adalah campuran dari
berbentuk cair, ada bahan pakan yang berbentuk tepung, granule

37
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sampai tekstur partikel yang agak 1) Diraba


kasar, dengan ukuran partikel kira - Kontrol kualitas ini biasanya dilaku-
kira kira 1 cm. Ukuran partikel kan untuk mendeteksi adanya
demikian diperoleh dengan cara campuran sekam pada bekatul.
melakukan penggilingan bahan Caranya ambil sesendok bekatul
pakan satu kali proses, tanpa dan letakkan pada telapak tangan.
menggunakan screen. Ambil sejumput dan gosok-
b. Menjelaskan prosedur penanganan gosokkan diantara jari, jika terlalu
hijauan pakan ternak dan pakan tam- kasar bisa disimpulkan bahwa
bahan (konsentrat) bekatul tercampur sekam. Bisa juga
Dilakukan dengan melihat fisik dari dengan menekan segenggam
bahan baku atau pakan, diantaranya bekatul, jika kualitas bekatul itu
warna, tekstur, ada tidaknya bahan baik, akan terbentuk cetakan jari
asing, jamur, serangga atau kumbang pada bekatul tersebut.
penggerek ataupun gumpalan. Uji 2) Dibau (aroma)
organoleptik secara visual ini meru- Beberapa jenis bahan pakan memi-
pakan teknik terbaik diantara uji liki bau atau aroma yang spesifik,
organoleptik lainnya. seperti tepung ikan, tepung daging,
Adanya perubahan kondisi fisik suatu bungkil kelapa. Jika terjadi
bahan pakan biasanya mengindi- penyimpangan bau (aroma) dari
kasikan adanya perubahan kandungan bahan pakan tersebut dapat
nutrisinya.Misalnya warna tepung ikan diindikasikan terjadi cemaran dari
yang lebih gelap dapat mengindika- bahan lain atau bahan pakan
sikan bahwa kadar airnya relatif lebih tersebut telah mengalami kerusak-
tinggi. Saat ditemukan serangga atau an.
kumbang penggerek pada jagung, 3) Dirasa
bekatul atau bungkil kedelai bisa
Biasanya dilakukan untuk menge-
dipastikan kadar energi atau protein
tahui kadar garam pada tepung
bahan pakan menurun. Adanya
ikan. Jika rasa asin mirip dengan
kontaminasi jamur, selain menurunkan
asinan maka diperkirakan kadar
kadar nutrisi, jamur juga menghasilkan
garamnya 5%. Rasa asin seperti
racun (mikotoksin).
pada masakan, diprediksikan kadar
garamnya berkisar 2-3%.
4) Suara
Identifikasi berdasarkan suara bisa
memprediksikan kadar air biji-
bijian. Biji-bijian yang dikeringkan
dengan baik saat digoyang-goyang
dalam kepalan tangan akan
terdengar lebih nyaring. Jika di-
gigit, suara patahannya lebih keras.
5) Uji apung
Gambar 2.4:Uji kualitas dengan cara pengamatan visual Biasanya dilakukan untuk menguji
(penglihatan) terhadap 2 sampel jagung yang berbeda
.Sumber: http://info.medion.co.id
kandungan sekam yang tercampur
di dalam dedak padi. Uji apung

38
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dilakukan dengan cara memasuk- 1. Pemilihan bahan pakan ternak ruminansia


kan sampel bahan pakan (dedak) ke berdasarkan kebutuhan ternak
dalam wadah yang sudah berisi air, 2. Pemilihan bahan pakan ternak ruminansia
kemudian diamati. Jika lebih memperhatikan kualitas
banyak bagian dedak yang
3. Pemilihan bahan pakan ternak ruminansia
terapung berarti kualitas dedak.
harus ditangani sesuai prosedur yang
Sebaliknya jika banyak bagian
benar
dedak yang tenggelam berarti
kualitas dedak relatif lebih baik. 4. Pemilihan bahan pakan ternak ruminansia
melalui proses uji organoleptic

Buatlah formulasi pakan ternak ruminansia


untuk sapi penggemukan dengan mengguna-
kan minimal 7 (tujuh) bahan pakan!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
Gambar 2.5:Uji Kualitas Bahan Pakan secara Apung
Sumber : Dok. Penulis
dan benar!
1. Sebutkan sumber bahan pakan yang harus
c. Jenis hijauan pakan ternak dan pakan
tersedia!
tambahan (konsentrat) berdasarkan
sumber protein, energi dll 2. Sebutkan persyaratan bahan pakan!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penang-
anan bahan pakan!
4. Jelaskan fungsi dari uji organoleptik!
5. Sebutkan contoh bahan pakan lengkap
dengan kandungan nutirisinya!

Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda


tentu menjadi paham tentang pemilihan bahan
pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab kedua ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami? Coba
Anda diskusikan dengan teman maupun guru
Anda, karena konsep ini sangat penting dalam
bidang agribisnis pakan ternak ruminansia.

39
BAB 3
RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang analisis penyusunan formulasi pakan
ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam
menyelesaikan penyusunan formulasi pakan ternak ruminansia dengan tepat
dan mandiri.

Analisis Penyusunan Formulasi


Pakan Ternak Ruminansia

Analisis Anlisis
Komposisi Penyusun Metode Formulasi
Kebutuhan Nutrisi

Analisis – Kebutuhan nutrisi – Komposisi – Metode Formulasi

40
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Menganalisis Kebutuhan Nutrisi untuk bawah kulit serta kondisi kulit itu sendiri
Jenis Ternak Ruminansia (Anak, Dara, akan berpengaruh terhadap kisaran zona
Pejantan dan Ternak Bunting) kenyamanan, yaitu semakin tebal lemak di
Ternak ruminansia sebagaimana ternak bawah kulit maka toleransi ternak terhadap
lainnya memerlukan gizi sesuai dengan penurunan suhu semakin tinggi, namun
status fisiologisnya. Kebutuhan gizi saat sebaliknya toleransi terhadap peningkatan
bunting tentu berbeda dengan kebutuhan suhu semakin rendah. Gambaran di atas
untuk laktasi, karena energi yang menunjukkan bahwa pengetahuan tentang
dibutuhkan untuk kelangsungan proses kebutuhan gizi ternak pada status fisiologis
tersebut juga berbeda. Kebutuhan untuk yang berbeda sangat penting untuk dapat
hidup pokok ternak ditentukan oleh kondisi meramu pakan sesuai dengan kebutuhan.
lingkungan setempat seperti suhu, Uraian berikut ini membahas tentang gizi
hembusan dan arah angin. Sebagai yang diperlukan oleh ternak ruminansia
golongan mamalia, ternak ruminansia juga sesuai dengan status fisiologisnya agar
memerlukan upaya untuk menjaga agar dapat digunakan sebagai pedoman akan
suhu tubuhnya konstan meskipun suhu di penyusunan bahan pakan (ransum).
luar tubuh mengalami fluktuasi. Umumnya Kebutuhan Gizi Ternak Ruminansia Pada
suhu tubuh mamalia lebih tinggi dari suhu Berbagai Status Fisiologis Zat gizi yang
lingkungan, sehingga panas tubuh dap at dibutuhkan oleh ternak ruminansia dapat
mengalir ke luar. Jika suhu lingkungan turun dikelompokkan menjadi dua yaitu: (a)
diluar kemampuan toleransi tubuh maka kebutuhan untuk mikroba di dalam rumen
ternak akan menggigil; sebaliknya jika suhu dan (b) kebutuhan untuk ternak itu sendiri.
lingkungan mengalami kenaikan maka Kebutuhan zat gizi untuk mikroba rumen
ternak akan terengah-engah (panting) dapat berupa asam amino essensial, asam
untuk menjaga suhu tubuh dalam kisaran amino rantai cabang, ammonia, mineral
daerah kenyamanan (comfortable zone). sulfur dan asam α keto. Zat gizi tersebut
Jika ternak dipuasakan atau dalam keadaan diperlukan mikroba rumen untuk proses
kelaparan, akan lebih cepat menggigil sintesis protein tubuhnya disamping
dibandingkan jika suhu lingkungan memerlukan ATP sebagai sumber energi
mengalami penurunan. Sebagai contoh, tinggi untuk terjadinya reaksi kimiawi. Dari
pedet yang dipuasakan akan mulai beberapa hasil penelitian yang dilakukan
menggigil jika suhu turun menjadi 19°C terbukti bahwa bakalan (precursor) utama
sementara pedet yang memperoleh pakan gugus amino untuk sintesis protein bakteri
baru menggigil jika suhu turun menjadi 7°C. rumen ternyata adalah ammonia, sehingga
Keadaan serupa juga terjadi jika suhu ternak ruminansia mampu bertahan hidup
lingkungan lebih tinggi dari normal, yaitu hanya diberikan sumber non-protein
ternak yang dipuasakan akan lebih cepat nitrogen (NPN) sepanjang terdapat sumber
terengah-engah dibandingkan dengan karbohidrat mudah terfermentasi (readily
ternak yang mem eroleh cukup pakan. available carbohy drate = RAC) sebagai
Kemampuan seekor ternak untuk sumber asam α keto. Berbeda dengan
beradaptasi terhadap perubahan suhu bakteria, protozoa di dalam rumen tidak
lingkungan melalui pertukaran energi dapat menggunakan ammonia sebagai
sangat tergantung pada beberapa faktor bakalan sintesis protein tubuhnya. Oleh
antara lain ukuran tubuh, bentuk tubuh, karena itu kehadiran bakteri , jamur
aktivitas fisik, fungsi endokrin, insulasi an anaerobik atau species protozoa yang lebih
tingkah laku ternak. Ketebalan lemak di kecil ukuran selnya sebagai sumber protein
protozoa, adalah sangat esensial. Selain itu

41
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

asam amino rantai cabang juga diperlukan Gambar tabel berikut ini disajikan sebagai
dalam jumlah sedikit untuk membentuk contoh akan kebutuhan RDP yang
asam lemak terbang (Volatile Fatty Acids = dibutuhkan untuk mendukung sintesis
VFA) rantai cabang seperti iso-butirat dan protein mikroba secara optimal. Mineral
so-valerat. sulfur juga merupakan kebutuh-an esensial
Kebutuhan nitrogen untuk mikroba rumen bagi bakteria rumen karena sel bakteri kaya
seringkali dinyatakan dalam istilah Rumen akan kandungan asam amino yang
Degradable Nitrogen (RDN) requirement megandung sulfur. Kisaran kebutuhan
atau bisa juga disebut Rumen Degradable mineral sulfur dikaitkan dengan kandungan
Protein (RDP) Requirement, yaitu nitrogen ransum. Sehingga kebutuhannya
kebutuhan nitrogen yang dapat di- dinyatakan sebagai nisbah antara
fermentasikan di dalam rumen sehingga kebutuhan N : S. Berdasarkan pengalaman,
kebutuhan bakalan utama sintesis protein kisaran nisbah N : S adalah 10 : 1 hingga 12 :
mikroba, yaitu berupa ammonia dapat 1. Kebutuhan zat gizi untuk ternak
dipenuhi. Saat ini di literatur dinyatakan ruminansia sendiri sama dengan ternak
bahwa rataan kebutuhan RDN untuk t ernak monogastrik yaitu membutuhkan air,
ruminansia dewasa adalah sebesar 30 g protein, lemak, serat kasar, energi, vitamin
N/kg bahan organik terfermentasi. Selain dan mineral makro maupun mikro (baca:
itu konsentrasi ammonia di dalam rumen Analisis Proksimat Bahan Pakan Ternak).
juga dapat digunakan sebagai indikator Beberapa faktor yang mempengaruhi
akan kecukupan sumber nitrogen untuk kebutuhan zat gizi ternak dapat
mikroba rumen khususnya bakteria. Jika dikelompokkan sebagai berikut: Status
kebutuhan nitrogen mikroba rumen dip Produksi Umur ternak Ukuran tubuh serta
enuhi melalui pemberian protein pakan, kondisinya Kemampuan menghasilkan susu
maka akan terjadi pemborosan karena: ☛ Kondisi iklim Lama masa perkawinan Status
protein pakan akan difermentasi serta asam Produksi Kebutuhan zat gizi ternak
amino esensialnya akan mengalami ruminansia, seperti sapi potong
deaminasi ☛ fermentasi setiap 1 g p rotein dipengaruhi oleh status produksi yang
hanya akan menghasilkan separuh ATP dari dibagi menjadi empat fase, yaitu : (a) sejak
yang dihasilkan dari fermentasi 1 g beranak hingga siap dikawinkan lagi
karbohidrat. Hal ini berarti hanya sekitar 30 (calving to breeding), yaitu berlangsung
– 60 g protein mikroba yang akan dihasilkan antara 70 hingga 85 hari ; (b) perkawinan
dari fermentasi 1 kg protein pakan. hingga saat menyapih pedet, lamanya
hingga 120 hari ; (c) pertengahan
Kecukupan nitrogen bakteria rumen sangat
kebuntingan, lamanya 100 hari; dan (d)
tergantung pada jenis pakan basal yang
kebuntingan akhir, lamanya antara 60 – 70
diberikan untuk ternak. Sebagai contoh jika
hari.
pakan basal berupa hijauan segar dan
konsentrat maka kecukupan nitrogen Calving to Breeding pada fase ini ternak
tercapai pada level ammonia rumen dalam kondisi laktasi, sehingga kebutuhan
sebesar 50 mgN/L cairan rumen. Akan tetapi zat gizinya juga paling besar dibanding
jika pakan basal berupa limbah pertanian status fisiologis lainnya. Ternak yang
maka kecukupan nitrogen berkisar di atas memiliki skor kondisi tubuh sedang
100 mgN/L cairan rumen. Bahkan untuk (medium) memerlukan pakan tambahan
menunjang proses degradasi pakan di untuk dapat mencukupi kebutuhan
dalam rumen secara optimal diperlukan tubuhnya, sehingga dapat memperp endek
kadar ammonia hingga 235 mgN/L. masa antara melahirkan dan perkawinan
lagi. Meskipun skor kondisi tubuh ternak

42
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tergolong bagus, setelah melahirkan ternak menjelang akhir kebuntingan. Fluktuasi


akan mengalami penurunan skor kondisi kebutuhan zat gizi sesuai dengan stadia
tubuhnya kendatipun penurunan ini tidak fisiologis ternak dapat diduga dari kebutuh-
mempengaruhi konsepsi pada saat terjadi annya terhadap glukosa sebagaimana
perkawinan. Sebaliknya jika ternak ketika ditunjukkan gambar berikut ini.
melahirkan memiliki kondisi tubuh kurus, Gambar di atas ternyata serupa dengan
maka kembalinya berahi serta terjadinya grafik retensi nitrogen pada tubuh ternak
konsep si saat dikawinkan kembali dapat pada berbagai status fisiologis yang diteliti
beragam, artinya dari tinggi hingga rendah oleh Orskov (1970) yang menunjukkan
persentasenya. Terutama jika ternak bahwa kebutuhan protein dan energi juga
mengalami stress kekurangan pakan, berfluktuasi seiring dengan perubahan
pengaruh cuaca atau stress ketika status fisiologis. Semoga bermanfaat...
melahirkan, maka dapat menyebabkan Sumber: Makalah Fakultas Peternakan,
gangguan reproduksi berupa kegagalan Universitas Brawijaya Malang (2012)
dalam hal timbulnya kembali birahi hingga Read more: https://www.berbagiilmu
rendahnya angka konsepsi. peternakan.com/2018/10/kebutuhan-gizi-
Breeding to Weaning Produksi susu ternak ternak-ruminansia-pada.html
ruminansia, akan menurun seiring dengan 1. Menganalisis komposisi bahan penyusun
fase produksi, sehingga konsekuensinya formulasi ransum (bahan nabati dan
kebutuhan akan zat gizi juga akan menurun. hewani)
Pada ternak sapi perah yang memiliki
2. Menerapkan metode formulasi ransum
potensi genetik produksi susu tinggi
(metoda coba-coba, segiempat person
umumnya akan penurunan kondisi tubuh
dan komputer)
secara nyata hingga pada pertengahan
kebuntingan. Meskipun demikian Dalam penyusunan ransum, harus diusah-
penurunan kondisi tubuh ini tidak akan kan agar kandungan zat makanan di dalam
berpengaruh terhadap perkembangan janin ransum sesuai dengan zat-zat makanan
(foetus). Pertengahan Kebuntingan yang dibutuhkan ternak untuk memenuhi
Kebutuhan nutrisi pada fase ini tergolong kebutuhan hidup pokok, untuk pertum-
paling rendah, karena pada saat buhan, dan untuk produksi. Dapat dikatakan
pertengahan kebuntingan umumnya bahwa sangat sulit untuk mendapatkan satu
anaknya telah disapih serta kebutuhan jenis bahan pakan yang kandungan zat-
untuk pertumbuhan janin masih relatif zatnya sesuai dengan kebutuhan ternak.
rendah. Penurunan skor kondisi tubuh pada Oleh karena itu, diperlukan kombinasi
stadia ini tidak akan terlalu berpengaruh beberapa jenis bahan pakan untuk disusun
terhadap produktivitas ternak. Meskipun menjadi suatu ransum yang seimbang.
demikian dianjurkan untuk memberikan Dalam memilih bahan pakan, terdapat
pakan tambahan agar menurunnya skor beberapa pengetahuan penting yang harus
kondisi tubuh tidak mempengaruhi diketahui sebelumnya, yakni sebagai
performans ternak dalam jangka panjang. berikut.
Kebuntingan Akhir Perkembangan janin a. Bahan pakan harus mudah diperoleh dan
pada fase ini sangat cepat sehingga sedapat mungkin terdapat didaerah
menyebabkan kebutu an zat gizi juga sekitar sehingga tidak menimbulkan
meningkat secara cepat. Pertumbuhan masalah ongkos transportasi dan
janin, cairan ketuban serta selaput kesulitan mencarinya.
membran pada sapi dapat mencapai 1 b. B a h a n p a k a n h a r u s t e r j a m i n
pound (0,5 kg) per hari selama 70 hari

43
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

ketersediaannya sepanjang waktu dan e. Harus diketahui margin of safety (batas


dalam jumlah mencukupi keperluan. pemberian dari suatu bahan pakan yang
c. Bahan pakan harus mempunyai harga tidak membahayakan ternak) dari bahan
yang layak dan sedapat mungkin pakan karena adanya faktor-faktor
mempunyai fluktuasi harga yang tidak pembatas yang mempengaruhi kebutuh-
besar. an akan pakan, seperti perbedaan
kualitas bahan pakan, penyimpanan,
d. Bahan pakan harus diusahakan jangan
pengolahan ataupun suhu.
bersaing dengan kebutuhan manusia
yang sangat utama. Seandainya harus f. Usahkan bahan pakan terdiri atas bahan
menggunakan bahan pakan yang pakan sumber nabati dan sumber hewani
demikian, usahkan agar bahan pakan agar dapat saling menutupi kekurangan.
hanya terdiri dari satu macam saja. Beberapa hal yang harus diperhatikan
e. Bahan pakan harus dapat diganti oleh dalam menyusun formula di antaranya
bahan pakan lain yang kandungan zat-zat sebagai berikut.
makanannya hampir setara. a. Bahan yang tersedia harus diketahui
f. Bahan pakan tidak mengandung racun kandungan nutrisinya
dan tidak dipalsukan atau tidak me- b. Mengetahui kelas, tingkat umur,
nampakkan perbedaan warna, bau atau produksi dan kondisi fisiologi ternak
rasa dari keadaan normalnya. sapi yang bersangkutan. Dengan
Bahan pakan harus ASUH (aman-sehat- demikian diketahui jumlah kebutuhan
utuh-halal) Dalam menyusun ransum, hal- untuk hidup pokok, pertumbuhan dan
hal berikut harus ditentukan terlebih produksi.
dahulu, antara lain sebagai berikut. c. Mengetahui data kebutuhan zat gizi
a. Bahan yang harus tersedia dan harus untuk keadaan ternak yang bersang-
diketahui hasil analisis zat-zat makanan- kutan.
nya. Komposisi zat-zat makanan d. Mengetahui batas maksimal penggunaan
tersebut dapat diketahui dari daftar bahan pakan yang tidak membahayak
analisis zat-zat makanan. Akan tetapi, bagi ternak yang bersangkutan.
yang terbaik adalah dari hasil analisis e. Jika memungkinkan gunakan kombinasi
laboratorium. antara bahan pakan nabati dan hewani,
b. Mengetahui kelas, tingkat umur, agar dapat saling menutupi kekurangan.
produksi, dan kondisi fisiologis ternak Dalam meramu ransum atau pakan ternak,
sapi yang bersangkutan. Dengan kita terlebih dahulu menentukan sistem
demikian, diketahui jumlah kebutuhan dan metode apa yang digunakan. Sistem
untuk hidup pokok, pertumbuhan, dan penyusunan ransum dengan 403 menggu-
produksinya. nakan enersi dapat menggunakan TDN atau
c. Mengetahui data kebutuhan tiap zat ME. Sedangkan metode yang digunakan
makanan untuk keadaan ternak sapi dapat dengan metode sederhana “trial and
yang bersangkutan. error” (coba-coba), square method hingga
d. Tentukanlah atas dasar apa penyusunan linear programming. Metode trail and error
ransum tersebut dilakukan. Apakah hanya dilakukan jika jumlah bahan
berdasarkan kandungan energi dan penyusun pakan sedikit, umumnya tidak
proteinnya, jumlah zat makanan dapat lebih dari empat macam. Sedangkan
dicerna (total digestible nutrient/TDN), metode square juga memilki keterbatasan
atau lainnya. aplikasi karena setiap kali perhitungan

44
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

hanya melibatkan dua bahan yang berbeda. ketidakmengertian tentang komposisi


Seiring dengan perkembangan teknologi nutrisi yang harus diberikan. Penyusunan
komputer metode linear programming pakan model ini menyebabkan harga yang
menjadi mudah digunakan sehingga pabrik diperoleh tidak semakin murah, tetapi
pakan ternak menggunakan metode ini semakin mahal akibat ketidaktahuan
untuk menyusun ransum. Secara umum tentang harga pakan. Akibatnya ke tidak
penyusunan ransum untuk ternak terdiri efisienan biaya pakan dalam biaya produksi
dari beberapa cara, di antaranya metode peternakan unggas.
sebagai berikut. Langkah dalam trial and error yaitu :
1. Trial and error, 1. Lihat daftar kebutuhan nutrisi ternak
2. Pearson's Square yang akan dibuatkan ransum. Kebutuhan
3. Komputer tiap ternak berbeda-beda. Dalam contoh
ini untuk ayam petelur periode starter
Metode Coba-Coba (Trial and Error)
dengan kebutuhan
Metode rancang coba adalah metode
a. Energi (ME) 2900 – 3000 Kkal/kg dan
dengan cara mencoba-coba merancang
penyusunan ransum, yakni berdasarkan b. Protein kasar (PK) 18% – 19%.
perkiraan zat-zat makanan ransum yang 2. Penentuan bahan pakan yang akan
mendekati kebutuhan zat-zat makanan digunakan. Diusahakan bahan pakan
ternak yang bersangkutan. Apabila setelah yang murah dan mengandung antinutrisi
dihitung ternyata masih belum tepat, serendah-rendahnya. Setelah itu
komposisi ransum bahan pakan tersebut mencari kandungan bahan pakan
diubah kembali dengan logika kira-kira, tersebut, dapat dari analisa proksimat
yakni mana yang harus ditambah dan mana sendiri atau menggunakan buku
yang harus dikurangi. Begitu seterusnya atauliteratur lain, catat kadar Energi dan
hingga kandungan zat-at makanan Protein kasar (PK). Contoh ini bahan yang
mendekati kebutuha. Metode ini dilakukan digunakan adalah sebagai berikut.
dengan dasar kebutuhan satu atau dua a. jagung kuning giling (PK 8,6%, ME
macam kriteria saja, misalnya hanya 3370 Kkal/kg)
berdasarkan protein dan energi.
b. bekatul (PK 12%, ME 2860 Kkal/kg)
Metode ini dianggap paling mudah untuk
c. bungkil kacang kedelai (PK 48%, ME
membuat komposisi ransum namun cukup
2240 Kkal/kg)
ribet jika komposisi belum tercapai
seimbang. Apabila hasilnya baik akan d. tepung ikan (PK 63,6%, ME 2830
digunakan seterusnya. Tetapi umumnya Kkal/kg).
hasil yang diperoleh lebih banyak gagalnya. 3. Sebelum menghitung, pertimbangkan
Semakin di trial semakin error. Cara ini sesuai karakteristik ternak dan bakan
umumnya dilakukan oleh para peternak pakan karena kandungan antinutrisinya.
yang belum mempunyai latar belakang ilmu Karena ternak ayam petelur dengan
makanan ternak yang memadai. Hasil yang pakan biji-bijian, persentase jagung
diperoleh apabila dipergunakan akan kuning lebih tinggi. Dalam penyusunan
rawan dengan beberapa kesalahan seperti ransum tepung ikan komposisi maksimal
harga yang relatif lebih mahal, bahan pakan sebanyak 10%.
yang salah dalam penggunaan dan

45
PRODUK HASIL HEWANI

Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda


tentu menjadi paham tentang penyusunan
formulasi pakan ternak ruminansia yang baik
dan memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab ketiga ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami? Coba
Anda diskusikan dengan teman maupun guru
Anda, karena konsep ini sangat penting dalam
bidang agribisnis pakan ternak ruminansia.
1. Penyusunan formulasi pakan ternak
ruminansia didasari oleh analisis
kebutuhan pakan ternak itu sendiri
2. Penyusunan formulasi pakan ternak
ruminansia didasari juga oleh analisis
komposisi bahan pakan
3. P e m i l i h a n m e t o d e f o r m u l a s i a k a n
menghasilkan formula pakan yang tepat
bagi ternak

Buatlah formulasi pakan ternak ruminansia


untuk sapi penggemukan dengan mengguna-
kan minimal 7 (tujuh) bahan pakan!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis ternak berdasarkan status
fisiologinya!
2. Sebutkan kriteria kebutuhan pakan ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur formulasi
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode formulasi
pakan!
5. Buatlah formula pakan sapi perah bunting!

46
BAB 4
PROSES PERSIAPAN PEMBUATAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah mempelajari materi tentang proses persiapan pembuatan pakan


ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam
persiapan pembuatan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.

Jenis Bahan Pakan


Pemilihan Bahan Pakan
Ternak Ruminansia

Dosis Bahan Pakan

Cara Kerja Mesin

Prosedur
Pembuatan Pakan

Uji kualitas Pakan

Bahan Pakan – Dosis – Cara Kerja Mesin – Prosedur – Uji Kualitas

47
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Jenis Atau Bahan-Bahan Pakan Ternak yang hidrolisis atau oksidasi menjadi
Akan Digunakan dalam Pembuatan Pakan hidrokarbon, alkanal, atau keton,
Ternak Ruminansia serta sedikit epoksi dan alkohol
1. Pakan Konsentrat (alkanol). Aroma yang kurang sedap
muncul akibat campuran dari
Bahan pakan untuk menyusun konsen-
berbagai produk ini.
trat ternak ruminansia terdiri dari
mineral dan bahan limbah pertanian. 3) Warna
Limbah pertanian yang paling banyak Setiap bahan pakan memiliki warna
digunakan adalah dedak padi, dedak yang spesifik. Penyimpangan
gandum, bungkil sawit, dan onggok. warna dari warna standar
Dalam pengadaan bahan pakan tersebut menunjukkan adanya penyim-
perlu dipertimbangakan harga dan pangan kualitas bahan pakan. Misal
kualitas bahan. Untuk mengetahui dedak warnanya coklat kekuningan,
kualitas bahan dilakukan secara fisik dan jika kita mendapati dedak berwarna
kimia. kehitaman menunjukkan adanya
a. Secara Fisik penyimpangan mutu dedak
tersebut.
Secara fisik tiap bahan pakan memiliki
karakteristik yang berbeda antara satu b. Secara Kimia
bahan dengan bahan yang lain. Kualitas bahan pakan dipengaruhi
Tekstur, bau dan warna merupakan oleh kadar nutrisi yang dikandungnya.
tolok ukur fisik. Analisis bahan pakan yang digunakan
1) Tekstur adalah analisis proximat. Analisis
proximat digunakan untuk menge-
Setiap bahan memiliki tekstur yang
tahui kadar air, protein kasar, lemak,
khas. Dedak padi memiliki tekstur
serat kasar, dan mineral. Pada pabrik
yang halus, semakin kasar teks-
pakan yang besar atau pembelian
turnya maka semakin rendah
bahan/pakan jadi dalam jumlah besar
mutunya. Bagian yang halus berasal
analisis proximat perlu dilakukan
dari kulit ari yang nilai gizinya baik,
untuk mengetahui mutu pakan. Pada
sedang tekstur kasar berasal dari
pembelian dalam jumlah sedikit
pecahan sekam yang nilai gizinya
analisis proximat jarang dilakukan
rendah.
karena biaya analisis yang relatif
2) Aroma mahal dan memerlukan waktu yang
Setiap bahan baku memiliki aroma agak lama. Teknisi yang ahli
yang khas. Dari segi aroma perlu bisamengetahui kadar air dengan
dipertimbangkan apakah bahan merasakan dengan sensor tangan
pakan yang kitabeli aromanya (meremas) atau menggigit bahan
bagus atau tengik. Bahan pakan pakan. Bahan pakan dengan
yang tengik menandakan bahwa kandungan air tinggi akan terasa
bahan tersebut sudah lama dan lembab ditangan, atau pada waktu
tidak baik untuk ternak. Di samping digigit tingkat kekerasannya berbeda.
ternak tidak suka, juga dapat Bahan yang sering diuji dengan gigitan
menyebabkan ternak diare. adalah biji jagung. Penyimpangan
Ketengikan bahan pakan (rancidity) kualitas dapat menyebabkan
terjadi karena asam lemak pada penolakan bahan pakan atau
suhu ruang dirombak akibat penurunan harga bahan pakan ter-

48
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sebut. Bahan pakan yang rusak ternak baik kuantitas maupun kua-
mutunya sangat rendah dan ternak litasnya. Kualitas berkaitan erat
tidak akan menyukainya. dengan kandungan nutrisi pakan
Kondisi kualitas bahan pakan ber- yang dikonsumsi dan kuantitas
dasarkan hasil analisis proximat pada yang diberikan dalam jumlah yang
laboratorium yang bersertifikat dijadi- cukup, disesuaikan dengan umur,
kan masukan untuk negosiasi harga jenis kelamin, berat badan, status
bahan pakan. Tingkat harga yang produksi dan reproduksi.
disepakati antara pemasok (penjual) Kebutuhan pakan tambahan dapat
bahan baku dan pembeli sangat diidentifikasi berdasarkan pada
tergantung dari kualitas bahan pakan berat badan ternak, pertambahan
dan kemampuan negosiasi dari berat badan (PBB)/average daily
pembeli dan penjual. Misalnya kita gain (ADG) yang diinginkan dan
membeli dedak 20 ton dengan kondisi hijauan yang diberikan.
kesepakatan perjanjian sbb: standar Kebutuhan fisiologis ternak untuk
kualitas kadar air 10,2%, kadar protein kebutuhan hidup pokok produksi
13%, Serat kasar 15% dan harga Rp. maupun reproduksi berkaitan
800,- per kg. Dari hasil analisis dengan kapasitas saluran pencer-
proximat diketahui kualitas dedak naan. Faktor ternak dibedakan
kadar air 13%, protein 10% dan serat antara lain ukuran/berat badan
kasar 20%. Maka akan dilakukan ternak. Pada ternak potong atau
negosiasi ulang mengenai harga penggemukan, target PBB/ADG
dedak tersebut. Dari hasil kesepakatan sangat menentukan pemberian
misalnya harga disepakati Rp. 700,- pakan tambahan. Hijauan yang
per kg. Pada kondisi tersebut biasanya diberikan pada ternak sangat
posisi penjual sangat lemah, bervariasi kandungan nutrisinya,
sebaliknya pembeli diposisi yang kuat. sangat tergantung pada jenis
Dengan demikian pengetahuan rumput, penanaman, pemeliharaan,
pembeli terhadap karakteristik bahan pemanenan dan musim. Untuk
baku sangat penting. Dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
pembelian tidak hanya faktor harga pakan, pada peternakan yang diberi
yang dipertimbangkan tetapi kualitas hijauan dengan kualitas rendah,
dari bahan pakan tersebut juga perlu harus diberikan pakan tambahan
dipertimbangkan. agar diperoleh produksi yang
c. Menerapkan Dosis atau Jumlah Bahan optimal. Kebutuhan pakan ternak
Pakan Ternak yang Akan Dibuat berdasarkan berat kering (BK)
1) Kebutuhan Pakan Tambahan adalah sebesar 3 % dari berat
badannya, sehingga rata-rata
Pakan yang diberikan ternak harus
ternak sapi membutuhkan 9-12 kg
mengandung nitrisi yang sesuai
BK tiap harinya.
dengan kebutuhan ternak. Nutrisi
Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Kering Sapi Potong.
bagi ternak sangat dibutuhkan
Berat Sapi (kg) PBBH (kg) BK (kg)
untuk keperluan hidup ternak, baik
untuk hidup pokok, produksi 250 0,75 6,40
maupun untuk reproduksi. Pakan 1,00 6,60

ternak yang disediakan oleh 300 0,75 7,40


peternak harus sesuai kebutuhan 1,00 7,50

49
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Berat Sapi (kg) PBBH (kg) BK (kg) Kandungan gizi bahan pakan
tambahan dapat diketahui melalui
400 0,75 8,30
1,00 8,50 analisis bahan pakan, untuk
mengetahui kandungan bahan
450 0,75 10,00
1,00 10,20 kering, air, protein kasar, lemak
kasar, karbohidrat, abu, Ca, P, BETN,
500 0,75 10,80
1,00 11,00
sehingga disamping dituntut dapat
menjelaskan kualitas gizi pakan
Berapakah kebutuhan bahan kering tambahan juga harus mampu
seekor sapi dengan berat 477 kg menganalisis kualitas gizi pakan
dengan target PBBH 0,9 kg? Karena tambahan. Untuk mengetahui
data berat ternak kita tidak ada berapa jumlah zat-zat gizi yang
dalam tabel makan harus meng- diperlukan oleh tubuh diperlukan
hitung. pengetahuan mengenai kualitas
Berdasarkan kebutuhan berat 477 dan kuantitas zat-zat gizi tersebut.
kg berada pada data tabel yang Menurut porsinya, masing-masing
dipakai adalah data berat ternak zat gizi tersebut dapat diketahui
450 kg dan 500 kg melalui suatu analisis proximat.
· Mengetahui dahulu kebutuhan BK Analisis proximat menyangkut
Sapi berat 477 kg dengan PBBH analisis: kadar air, kadar abu,
0,75 kg/hari protein kasar, lemak kasar serta
serat kasar.
a) Kadar Air
Banyaknya air yang terkandung
dalam bahan pakan diketahui
· Mengetahui dahulu kebutuhan BK bila bahan pakan tersebut
Sapi berat 477 kg dengan PBBH 1 dipanaskan atau dikeringkan
kg/hari pada suhu 105°C. Oleh karena
itu, terjadi penguapan air maka
ukuran berat dari bahan
makanan tersebut menjadi
berkurang. Bahan pakan
dipanaskan hingga ukuran
· Kebutuhan BK Sapi berat 477 dg
beratnya tetap. Ukuran berat
PBBH 0,9 Kg/hari
sebelum dipanaskan dikurangi
sesudahnya adalah ukuran berat
air.
b) Kadar Abu
Mineral dalam bahan pakan atau
Jadi kebutuhan BK sapi dengan
jaringan hewan ditentukan
berat 477 dan PBBH 0,9 adalah
dengan membakar zat organik,
10,48 kg BK
dan kemudian menimbang
2) Kualitas Gizi Pakan Tambahan sisanya yang disebut abu.
Kualitas gizi pakan tambahan Penentuan demikian menjelas-
sangat bervariasi, tergantung pada kan mengenai zat khusus yang
bahan pakan penyusunnya. terdapat pada bahan pakan dan

50
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

abunya dapat mengandung nutrien yang terdiri dari selulosa,


karbon yang berasal dari zat hemi selulosa lignin dan glirisida.
organik sebagai karbonat bila Yang lain berfungsi sebagai
terdapat terlalu banyak zat pelindung dan bangunan
mineral pembentuk hara. Abu tumbuh-tumbuhan. Serat kasar
hasil pembakaran dapat diguna- merupakan yang tidak dapat larut
kan sebagai titik tolak untuk dalam H2SO4 0,3 N dan di dalam
determinasi prosentase zat NaOH 1,5 N yang berturut-turut
tertentu yang terdapat dalam dimasak selama 30 menit.
bahan pakan. Banyak hasil analisis bahan
c) Protein Kasar (PK) pakan telah dilakukan oleh
Protein merupakan zat organik peneliti, biasanya disajikan
yang mengandung karbon, dalam bentuk tabel kandungan
hidrogen, nitrogen, oksigen, bahan pakan. Bahan pakan
sulfur serta fosfor. Zat tersebut tersebut mengandung berapa
merupakan zat pakan utama, persen bahan kering, protein
yang mengandung nitrogen, kasar, karbohidrat, lemak kasar,
protein adalah essensial bagi air, Ca, P, BETN, Abu.
kehidupan karena zat tersebut Tabel 4.2 Kebutuhan zat makanan dan bahan kering pada sapi
potong sesuai berat badan dan target produksi
merupakan protoplasma aktif
Berat ADG BK CP CP TDN TDN Ca P
dalam semua sel hidup. Protein Badan (kg) (kg) (%) (kg) (%) (kg) (%) (%)
(kg)
berfungsi sebagai zat pem-
bangun dan pengganti sel yang 200 0,60 4,40 10,80 0,31 64 2,80 0,28 0,28
0,80 4,80 12,20 0,37 75 3,10 0,35 0,35
rusak. 1,00 5,10 13,60 0,42 86 3,90 0,59 0,43

d) Lemak Kasar (LK) 250 0,60 5,30 10,50 0,31 64 3,30 0,32 0,28
0,80 5,70 11,10 0,37 72 3,70 0,40 0,35
Lemak merupakan sekelompok 1,00 6,10 12,70 0,42 86 4,20 0,59 0,43
zat yang tidak larut air tetapi
300 0,60 6,00 10,50 0,32 55 3,80 0,32 0,28
larut dalam eter, kloroform, dan 0,80 6,50 11,10 0,37 70 4,20 0,40 0,35
1,00 7,00 12,70 0,42 83 4,80 0,59 0,43
benzena. Ditinjau dari sudut
jumlahnya maka lemak merupa- 350 0,60 6,80 10,50 0,33 55 4,20 0,32 0,28
0,80 7,30 11,10 0,37 72 4,80 0,40 0,35
kan bagian yang penting dari 1,00 7,80 12,70 0,42 83 5,30 0,59 0,43
golongan zat dalam tubuh hewan
400 0,60 7,60 10,50 0,33 55 4,7 0,32 0,28
dan pakan, di mana lemak 0,80 8,00 11,10 0,38 72 5,3 0,40 0,35
1,00 8,80 12,70 0,42 86 5,9 0,59 0,43
mengandung hydrogen dan
karbon serta oksigen juga asam 450 0,60 8,20 10,50 0,34 55 5,1 0,32 0,28
0,80 8,80 11,10 0,38 72 5,7 0,40 0,35
stearat (C57H110O6). Lemak 1,00 9,40 12,70 0,41 86 6,4 0,59 0,43
kasar merupakan campuran
500 0,60 8,10 10,50 0,31 55 4,9 0,32 0,28
beberapa senyawa (lemak, 0,80 8,80 11,10 0,34 72 5,5 0,40 0,35
1,00 9,50 12,70 0,38 86 6,2 0,59 0,43
minyak, lilin, asam organik,
pigmen sterol, vitamin ADEK Sumber: N.R.C, 1984
Tabel 4.3 Standar Kebutuhan Zat Makanan dan Bahan Kering pada Domba
yang larut dalam pelarut lemak
Berat Bahan Konsum Protein Ca P
(ether, petroleum ether, Badan (kg) Kering si TDN Kasar (%) (%)
pethroleum benzena, dan lain- (%) (%) (%)

nya).
Domba Jantan muda lepas sapih
e) Serat Kasar (SK)
10 0,6 73 16 0,4 0,27
Serat kasar merupakan salah satu

51
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Berat Bahan Konsum Protein Ca P 3) Dasar Penetapan Anggaran Pakan


Badan (kg) Kering si TDN Kasar (%) (%)
(%) (%) (%) Pakan merupakan komponen
produksi yang besar, dapat men-
30 0,4 73 14 0,36 0,24 capai 70% biaya produksi. Oleh
karena itu, pengelolaan pemberian
Domba jantan muda digemukkan
pakan harus baik agar dapat
30 1,3 64 11 0,37 0,23 diperoleh keuntungan yang layak
dalam usaha peternakan,
40 1,6 70 11 0,31 0,19
khususnya ternak ruminansia.
Pemberian pakan tambahan sapi
50 1,8 70 11 0,28 0,17
disesuaikan dengan kebutuhan
Sumber: N.R.C, 1984 sapi. Kebutuhan pakan tambahan
Tabel 4.4 Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk Produksi Susu 20 Kg Perhari
sapi sangat berfluktuasi dise-
Hidup Berat ME TDN Protein Ca (g) P (g) suaikan dengan jumlah sapi yang
Pokok Badan kkal (kg) (g)
(Kg) dipelihara, status produksi dan
reproduksi sapi, umur sapi, berat
350 10.76 2.85 341 14 11
0
badan sapi, lama pemeliharaan,
harga bahan pakan, dan kondisi
400 11,90 3.15 373 15 13 hijauan pakan.
0
a) Jumlah Sapi
450 12,99 3.44 403 17 14
0 Jumlah sapi yang dipelihara
sangat mempengaruhi anggaran
500 14,06 3.72 432 18 15 pakan. Semakin banyak sapi
0
yang dipelihara semakin besar
Produ Lemak pula biaya pakan yang dikeluar-
ksi (%)
Susu kan peternak atau perusahaan
1 liter
2.5 990 0.260 72 2.4 1.65
peternakan.
b) Status Produksi dan Reproduksi
3.0 1,070 0.282 77 2.5 1.70 Sapi
3.5 1,160 0.340 82 2.6 1.75 Kebutuhan pakan sapi berbeda
sesuai statur produksi dan
4.0 1,240 0.326 87 2.7 1.80 reproduksi sapi. Kebutuhan
Sumber: Cullision, 1987 pakan pedet, sapi dara, sapi
Tabel 4.5 Kebutuhan Zat Makanan untuk Hidup Pokok dan Produksi Susu
dewasa, sapi dara, sapi bunting,
bunting muda dan bunting tua.
Berat ME kkal TDN (kg) Protein Ca (g) P (g)
Badan (g)
Kebutuhan perekor per hari nya
(kg) berbeda satu dengan yang lain.
350 30,560 8.05 1781 62 44
c) Umur Sapi
Kebutuhan pakan sapi juga akan
400 33,300 8.79 1913 65 47 tergantung pada umur sapi.
Dimana kebutuhan sapi yang
450 36,190 10.24 2043 69 49 lebih tua lebih banyak dibanding
sapi muda.
500 38,860 10.24 2172 72 51 d) Berat Badan Sapi
Sumber: Cullision, 1987 Kebutuhan pakan sapi juga

52
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tergantung pada berat badan. pengaruhi anggaran pakan


Sapi dengan berat badan besar tersebut.
akan membutuhkan pakan da- Kebutuhan pakan tambahan
lam jumlah yang lebih banyak tersebut erat hubungannya dengan
sehingga anggaran biaya pakan anggaran peternak atau perusa-
pun lebih besar. haan peternakan. Dengan demikian
e) Lama Pemeliharaan anggaran pakan tambahan harus
Sapi yang dipelihara dalam mempunyai dasar penetapan.
kurun waktu singkat, mem- Dasar penetapan anggaran pakan
butuhkan pakan yang sedikit tambahan adalah kebutuhan sapi
dibanding apabila dipelihara akan pakan tambahan (antara lain
dalam kurun waktu lama. :jumlah sapi yang dipelihara, jenis
Sehingga biaya pakan pun akan sapi yang dipelihara, pakan atau
lebih besar pada sapi yang bahan pakan yang digunakan, dan
dipelihara lama. lama periode pemeliharaan sapi)
dan kondisi keuangan serta
f) Harga Bahan Pakan
kebijakan peternak atau perusaha-
Pakan sapi berbeda sesuai an peternakan yang mengelolanya.
formulasinya, sehingga harga
4) Pengadaan Pakan Tambahan, Ke-
pakan sapi tergantung pada
butuhan dan Anggaran Perusahaan
harga bahan pakan pe-
nyusunnya. Apabila dalam Betapapun pakan merupakan
memformulasi pakan banyak komponen utama produksi, sekitar
digunakan bahan pakan dengan 70 % biaya produksi dan pem-
harga mahal maka akan didapat berian pakan pun juga harus
pakan dengan harga tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan
akan mempengaruhi anggaran ternak, untuk hidup pokok,
pakan. produksi dan reproduksi, namun
dalam pengadaan pakan harus
g) Kondisi Hijauan Pakan
dikelola dengan baik. Pengadaan
Hijauan yang diberikan pada pakan sesuai dengan kebutuhan
ternak sangat bervariasi kan- sapi akan pakan tambahan. Antara
dungan nutrisinya, sangat lain: jumlah sapi yang dipelihara,
tergantung pada jenis rumput, status produksi dan reproduksi
penanaman, pemeliharaan, sapi, umur sapi, berat badan sapi,
pemanenan dan musim. Untuk lama pemeliharaan, harga bahan
memenuhi kebutuhan nutrisi pakan dan kondisi hijauan pakan).
pakan, pada peternakan yang
Meskipun perusahaan membutuh-
diberi hijauan dengan kualitas
kan pakan tambahan per kurun
rendah, harus diberikan pakan
waktu tertentu (bulanan/kuartal/
tambahan agar diperoleh
semester/tahunan) dalam jumlah
produksi yang optimal. Apabila
banyak, bukan berarti harus
sapi diberi hijauan dengan
diadakan sekaligus. Pengadaan
kualitas rendah, maka harus
pakan tambahan hanya secukupnya
diberikan pakan tambahan
saja, harus diseuaikan dengan
dengan kualitas yang lebih baik.
anggaran perusahaan. Setiap
Hal tersebut sangat mem-
perusahaan per kurun waktu

53
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tertentu mempunyai kemampuan didinginkan di dalam eksikator


keuangan dan kebijakan untuk sekitar 10-20 menit dan ditim-
pengelolaannya. Jadi, pengadaan bang (C). Sampel dihitung
pakan tambahan harus menye- sebanyak 0,5-1 gr (D) dan
suaikan dengan kebutuhan dan dimasukkan ke dalam cawan
anggaran perusahaan. porselen. Kemudian cawan dan
5) Identifikasi Kebutuhan Pakan sampel tersebut dikeringkan
Tambahan dalam oven 105 oC selama 12-
16 jam. Cawan dan sampel (E)
Pakan ternak yang disediakan oleh
dikeluarkan dari oven dan
peternak harus sesuai kebutuhan
didinginkan dalam eksikator
ternak baik kuantitas maupun
selama 10-20 menit sampai
kualitasnya. Kualitas berkaitan erat
diperoleh berat tetap.
dengan kandungan nutrisi pakan
yang dikonsumsi dan kuantitas Perhitungan kadar air :
yang diberikan dalam jumlah yang Kadar Air (X %) = (C +D) – E x 100
cukup, disesuaikan dengan umur, % D
jenis kelamin, berat badan, status b) Penentuan Kadar Abu
produksi dan reproduksi. Ke-
Cara kerja :
butuhan pakan tambahan dapat
diidentifikasi berdasarkan pada Cawan porselen dikeringkan di
berat badan ternak, pertambahan dalam oven sekitar 1 jam pada
berat badan (PBB)/Average Daily suhu 105 oC, kemudian di-
Gain (ADG) yang diinginkan dan dinginkan dalam eksikator
kondisi hijauan yang diberikan. sekitar 10-20 menit dan
ditimbang (F). Sampel ditimbang
Dengan disediakan data berat
5 gr untuk konsentrat (G) dan
badan dan tabel kebutuhan pakan
dimasukkan ke dalam cawan
tambahan, dapat mengidentifikasi
porselen. Pijarkan sampel yang
kebutuhan pakan tambahan.
terdapat dalam cawan porselen
Melakukan identifikasi kebutuhan
hingga berasap. Bakar cawan
bahan kering seekor sapi dengan
porselen berisi sampel dan tanur
berat 360 kg dengan target PBBH
bersuhu 600 oC, biarkan sampel
0,8 kg? Karena data berat ternak
terbakar selama 3-4 jam atau
kita tidak ada dalam tabel makan
sampai warna sampel berubah
harus menghitung.
menjadi putih semua. Setelah
6) Menganalisis Kualitas Gizi Pakan sampel berwarna putih semua,
Tambahan kemudian dinginkan dalam
Analisis Proksimat Pakan Tambah- tanur pada suhu 120 oC sebelum
an meliputi bebarapa hal sebagai dipindahkan ke dalam eksikator.
berikut. Setelah dingin timbang (H).
a) Penentuan Kadar Air Perhitungan kadar abu :
Cara kerja : Kadar Abu (%) = H - F x 100%
Cawan porselen yang telah G
dicuci bersih, dikeringkan di c) Penentuan Protein Kasar
dalam oven selama 1 jam dengan
Cara kerja:
temperatur 105 oC. Kemudian

54
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Timbang sampel sejumlah 0,3 gr Timbang sampel sebanyak 1 gr


(I) dan masukkan ke dalam (L) dan bungkus dengan kertas
tabung destruksi. Tambahkan saring bebas lemak. Keringkan
kira-kira 0,2 gr katalis campuran dalam oven 105 oC selama 5
dan 5 ml H2SO4 pekat. Panaskan jam, dinginkan dalam eksikator
campuran tersebut dalam lemari dan timbang (M). Sampel
asam. Perhatikan proses dimasukkan ke dalam tabung
destruksi selama pemanasan ekstraksi soxhlet. Alat soxhlet
agar tidak meluap. Destruksi diisi dengan pelarut lewat
dihentikan bila larutan sudah kondensor dengan corong. Alat
menjadi hijau terang atau jernih, pendingin dialirkan dan panas
lalu dinginkan dalam lemari dihidupkan. Ekstraksi berlang-
asam. Larutan dimasukkan ke sung selama 16 jam sempai
dalam labu destilasi dan pelarut pada alat soxhlet terlihat
diencerkan dengan 60 ml jernih. Sampel dikeluarkan dari
aquades. Masukkan beberapa alat soxhlet dan keringkan ke
buah batu didih. Tambahkan dalam oven 105 oC selama 5
pelan-pelan melalui dinding jam, kemudian dinginkan dalam
labu 20 ml NaOH 40 % dan eksikator dan timbang (N).
segera hubungkan dengan Perhitungan lemak kasar :
destilator. Suling (NH3 dan air)
Lemak kasar % = M – N x 100
ditangkap oleh labu erlenmeyer
yang berisi 25 ml H2SO4 0,3 N e) Penentuan Serat Kasar
dan 2 tetes indikator campuran Cara Kerja :
(methyl red 0,1 % dan Keringkan kertas saring What-
bromcresol green 0,2 % dalam man No. 41 di dalam oven 105
alkohol). Penyulingan dilakukan OC selama 1 jam dan timbang
hingga nitrogen dari cairan (O). Timbang sampel, 1 gr (P)
tersebut tertangkap oleh H2SO4 masukkan ke dalam gelas piala.
yang ada di dalam erlenmeyer Tambahkan 50 ml H2SO4 0,3 N
(2/3 dari cairan yang ada pada dan didihkan selama 30 menit.
labu destilasi menguap atau Cairan disaring melalui kertas
terjadi letupan-letupan kecil saring yang telah diketahui
atau erlenmeyer mencapai beratnya di dalam corong
volume 75 ml). Labu erlenmeyer buchner yang telah dihu-
berisi sulingan diambil dan bungkan dengan pompa vakum.
dititer kembali dengan NaOH 0,3 Kertas saring bersama residu
N (J). Perubahan biru ke hijau dicuci berturut-turut dengan 50
menandakan titik akhir titrasi. ml H2O panas, 50 ml H2SO4 0,3
Bandingkan dengan titer blanko N, 50 ml H2O panas dan aseton.
(K). Kertas saring berisi residu
Perhitungan protein kasar : dimasukkan ke dalam cawan
Protein kasar (%) = (K - J) x Norm porselen bersih dan kering
NaOH x 0,014 x 6,25 x 100% dengan menggunakan oven.
I Cawan berisi sampel yang
dikeringkan ke dalam oven 105
d) Penentuan Lemak Kasar
0C sampai didapat berat yang
Cara Kerja : konstan, didinginkan dalam

55
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

eksikator dan ditimbang (Q). pembuatan pakan konsentrat baik pada


Pijarkan sampel dalam cawan skala pabrikasi, sedang, dan skala rumah
hingga tak berasap. Kemudian tangga sebagai berikut:
cawan bersama isinya dimasuk- peralatan penepung (grinding), peralatan
kan ke dalam tanur 600 0C (dosing), peralatan pencampur (mixing),
selama 3-4 jam. Setelah isi peralatan pengukus/pemanas (steaming),
cawan berubah menjadi abu peralatan pencetak (pelleting), peralatan
yang berwarna putih, diangkat, pengering (drying), peralatan pengepak/
didinginkan dan ditimbang (R). pengemasan (packing).
Perhitungan serat kasar : 1. Peralatan Grinding
Serat kasar = Q – R- O x 100% Grinding adalah menggiling bahan
P pakan/memecah partikel bahan pakan
f) Kadar Bahan Ekstrak Tanpa yang berukuran besar menjadi partikel-
Nitrogen (BETN) partikel yang berukuran lebih kecil. Alat
penepung digunakan untuk membuat
Cara perhitungan :
semua bahan baku yang akan digunakan
Mengurangkan kandungan zat berubah menjadi tepung. Pemecahan
makanan dalam bahan pakan (% partikel bahan pakan dapat dilakukan
abu, protein kasar, lemak kasar, secara manual maupun secara mekanis.
dan serat kasar) dari % BK Peralatan mekanis yang dapat digunakan
bahan. untuk menggiling/memecah partikel
Penentuan kadar Ekstrak Tanpa bahan pakan antara lain hammermill dan
Nitrogen hanya berdasarkan discmill.
perhitungan 100% - (% air + % a. Hammermill
abu + % serat kasar + % protein
Peralatan/mesin yang paling banyak
kasar + % lemak kasar).
digunakan dalam menggiling bahan
5) Menentukan Dasar Penetapan pakan adalah hammermill karena
Anggaran Pakan Tambahan hammermill memiliki kelebihan
Penetapan anggaran pakan didasar- diantaranya investasinya murah dan
kan, antara lain: jumlah sapi yang kapasitasnya tinggi. Hammermill
dipelihara, jenis sapi yang adalah alat penepung yang bekerja
dipelihara, pakan atau bahan pakan dengan cara prinsip palu yaitu
yang digunakan, dan lama periode memukul suatu bahan baku yang akan
pemeliharaan sapi. Dibuat format ditepung pada sistem saringan yang
data yang memuat jumlah sapi yang berfungsi sebagai lempengan plat
dipelihara, jenis sapi yang di- yang akan terpukul semua bahan baku
pelihara, pakan atau bahan pakan dan tersaring pada saringan tersebut.
yang digunakan, dan lama periode Hammermill memiliki beberapa
pemeliharaan sapi. Dengan kelengkapan, yaitu sebagai berikut.
demikian akan didapat berapa 1) Penampung bahan pakan (Strorage
jumlah kebutuhan pakan dan Bin)
berapa nominal yang diperlukan.
Bin atau hopper digunakan untuk
B. Cara Kerja Mesin Pembuatan Pakan Ternak menampung bahan pakan yang
Ruminansia akan digiling.
Peralatan/mesin yang digunakan dalam 2) Alat pengatur masuknya bahan
pakan

56
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Alat ini diperlukan untuk mengatur dapat dibalik, sampai kedua ujung
masuknya bahan pakan. Alat ini palu aus semua.
diperlukan agar kapasitas optimum Screen, mengatur bahan yang
dapat tercapai. Alat yang paling keluar dari hammer mill. Bentuk
sederhana adalah katup yang lubang biasanya bulat, diaameter
terletak diantara hopper dan 1,5 – 12 mm. Daerah yang
hammermill. berlubang sekitar 30 – 50% dari
3) Magnet dan pemisah batu total area screen. Ketebalan
Hammermill yang baik dilengkapi saringan berpengaruh pada kapa-
dengan pemisah besi dan batu. Hal sitas. Semakin tipis saringan,
ini untuk menghindari kerusakan semakin tinggi kapasitas. Jika
hammermill dan screen. saringan sudah aus harus diganti.
(Sumber : Dok. Sunarno, 2011) 5) Sistem Aspirasi
4) Hammermill Aspirasi, bertujuan untuk men-
dinginkan ruangan gilingan dan
Terdiri dari ruang baja, dimana palu
membantu keluarnya bahan giling-
(hammer) dan rotor berputar
an lewat saringan (screen) sehingga
dengan kecepatan tinggi. Bagian
meningkatkan kapasitas. Aliran
dinding berfungsi sebagai pelat
udara berasal dari perputaran palu
penghancur, sedang sisanya
pada rotor atau kipas yang ditem-
berupa pelat dengan banyak
patkan pada as.
lubang kecil. dalam ruang hammer
mill melalui bagian atas, dan akan 6) Sistem pengeluaran (discharge
dipukul oleh palu sehingga system)
menghantam dinding pelat peng- Sistem pengeluaran bisa memanfa-
hancur. Bahan akan dihancurkan atkan gravitasi, tekanan udara
oleh pelat penghancur dan palu. maupun mekanis (dengan
Partikel yang sudah kecil akan conveyor).
melewati saringan (screen). Kapasitas hammermill ditentukan
Partikel yang belum bisa melewati oleh karakteristik produk dan insta-
screen akan dihancurkan kembali. lasinya.
Palu dipasang pada rotor dengan
1) Karakteristik produk
pengunci (pin). Rotor terbuat dari
pelat besi melingkar yang dipasang a) kekerasan dan kadar serat bahan,
pada as, atau dapat juga dari besi as b) kadar air,
solid. Rotor dan palu harus c) persentase partikel halus,
diseimbangkan. Putaran rotor
d)ukuran partikel yang dikehen-
berkisar 1.500 – 3.000 putaran per
daki.
menit (rpm).
2) Karakteristik instalasi
Ukuran palu bervariasi, panjang
150 – 250 mm, lebar 50 – 70 mm, a)kondisi dan ukuran pelat peng-
tebal 3 – 8 mm. Pada kedua ujung hancur,
palu terdapat lubang yang b) kondisi palu,
digunakan untuk mengaitkan palu c) luas area terbuka pada saringan,
pada rotor. Ujung palu dapat aus
d) tenaga,
karena pemakaian. Jika pada ujung
satu sudah aus maka posisi palu (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)

57
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

digerakkan berputar saling ber-


lawanan oleh motor listrik.
(Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
Discmill dan hammermill ini dibuat
dengan berbagai macam kapasitas
produksi bergantung pada keinginan
pemakai alat ini bisa digunakan untuk
skala pabrikasi, skala menengah atau
skala rumah tangga. Kapasitas produk-
si peralatan ini mulai dari 1 kg perjam
Gambar 4.1 Kelengkapan Hammermill
sampai satu ton per jam.
www.google.com
2. Peralatan Dosing
b. Discmill Untuk memperoleh komposisi bahan
pakan sesuai dengan formula pakan,
maka perlu dilakukan pengukuran dosis
(dosing). Pengukuran dosis bahan pakan
untuk mendapatkan komposisi sesuai
dengan formula pakan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu gravimetric dan
volumetric.
a. Gravimetric (Penimbangan)
Gravimetric adalah pengukuran
kuantitas bahan pakan dengan cara
penimbangan.
b. Volumetric (Penakaran)
Gambar 4.2 Discmill
www.google.com

Discmill adalah alat penepung yang


bekerja dengan cara berputarnya
suatu pasangan piringan logam baja
yang satu berputar sedangkan yang
lainnya sebagai landasan. Bahan baku
yang akan ditepung berada pada dua
kepingan logam tersebut, kemudian
bahan baku yang telah dihancurkan
akan dilakukan proses penyaringan
dalam peralatan ini secara langsung.
Fungsi discmill sama dengan fungsi
hammermill, yaitu untuk memecah
bahan pakan agar menjadi ukuran
yang lebih kecil, yang membedakan
adalah prinsip kerjanya. Di dalam
discmill terdapat dua buah piringan
yang bergerigi yang letaknya berhim-
Gambar 4.3 Timbangan
pitan. Kedua piringan tersebut www.google.com

58
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Volumetric adalah pengukuran kuan- dimana satu atau dua as dipasang,


titas bahan pakan dengan cara dengan perlengkapan spiral peng-
menakar. Pengukuran dosis dengan aduk yang terpasang zig zag.
cara volumetric memiliki kelebihan, (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
yaitu peralatan yang digunakan relatif
2) Mixer Vertikal
lebih sederhana dan murah harganya,
tetapi perlu diperhatikan karena Mixer vertikal terdiri dari bin
setiap jenis bahan memiliki sifat dan silinder dengan posisi tegak. Di
variasi kerapatan masing-masing yang dalamnya terdapat srew conveyor
akan mempengaruhi hasil penakaran. vertikal yang menggerakkan bahan
(Sumber : Dok. Sunarno, 2011). pakan dari bawah ke atas secara
sentral.
3. Peralatan Mixing
(Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
Mencampur (mixing) adalah meng-
kombinasikan komponen-komponen
yang berbeda menjadi kurang lebih
massa yang homogen yang tidak dapat
dengan mudah dipisahkan. Peralatan
yang digunakan tergatung dari cara
pencampurannya.
a. Peralatan Mixing Secara Manual
Menggunakan alat bantu yang seder-
hana seperti skop, cangkul, atau alat
pengaduk sederhana lainya.
b. Peralatan Mixing Secara Mekanis
Mixing secara mekanis menggunakan
peralatan mixing yang disebut mixer. Gambar 4.5 Penampang Mixer Vertikal
www.google.com
Prinsip kerja mixer adalah mengaduk/
4. Peralatan Pemanas/Pengukus
mencampur pakan dengan mengguna-
kan spiral pengaduk yang digerakkan Alat pemanas ini biasanya dilakukan jika
oleh motor listrik. Jenis mixer yang dalam membuat pakan konsentrat
biasa digunakan adalah mixer menggunakan beberapa bahan baku
horizontal dan mixer vertikal. yang mengandung zat antinutrisi.
Dimana dengan perlakuan pemanasan
1) Mixer horizontal
zat antinutrisi ini akan menjadi tidak aktif
Mixer horizontal terdiri dari silinder dan dapat meningkatkan pemakaian
horizontal atau berbentuk “U”, nutrisi tersebut. Zat antinutrisi ini
misalnya pada bahan baku kedele
mentah atau jenis-jenis legumes dapat
mempengaruhi laju pencernaan bahan
tersebut di dalam sistem pencernaan
ternak ruminansia. Pada skala besar
pakan konsentrat dengan menggunakan
alat pencetak yang lengkap dengan alat
pemanas (steam) sehingga pellet yang
dihasilkan sudah dalam bentuk pellet
Gambar 4.4 Penampang Mixer Horizontal
Sumber : Dok. Pribadi kering. Pada skala usaha rumah tangga

59
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

alat yang digunakan untuk mengering- Untuk melakukan pengemasan pakan


kan pakan buatan adalah sinar matahari diperlukan peralatan dan bahan yang
atau oven biasa. Pada industri skala terdiri dari mesin jahit, karung (bahan
menengah biasanya menggunakan oven pengemas), benang jahit dan label.
listrik. C. Teknik atau Prosedur Pembuatan Pakan
5. Peralatan Pencetak Ternak Ruminansia
Alat pencetak adalah alat yang diguna- Setelah penepungan bahan baku dilakukan
kan untuk mencetak pakan konsentrat. terhadap semua jenis bahan baku yang akan
Bentuk alat pencetak ini sangat digunakan untuk pembuatan pakan buatan
bergantung pada bentuk pakan konsen- adalah melakukan penimbangan ulang
trat yang akan dicetak. Bentuk pakan bahan baku sesuai dengan formulasi yang
konsentrat yang biasa dibuat adalah telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya,
pakan kering dalam bentuk pellet dan bahan baku yang telah ditimbang tersebut
ukuran pakannya disesuaikan dengan selesai, dilakukan proses pencampuran.
peruntukkan. Alat pencetak (pelleting) Proses pencampuran bahan baku harus
untuk skala rumah tangga dapat dilakukan dengan cara mencampur bahan
digunakan alat pengiling daging, baku yang jumlahnya paling sedikit
sedangkan skala menengah dapat kemudian secara bertahap ditambahkan
menggunakan alat pelleting dan skala jenis bahan baku lainnya yang jumlahnya
besar/pabrikasi dengan menggunakan semakin banyak. Hal ini bertujuan agar
alat pelleting otomatis. Panjang dan semua bahan baku tersebut dapat
diameter pellet ini dapat diatur sesuai tercampur secara homogen. Pencampuran
dengan kebutuhan bahan baku kering yang sempurna akan
6. Peralatan Pengemas Pakan sangat berpengaruh terhadap kekompakan
bahan baku tersebut jika sudah dicampur
dengan air menjadi adonan dan siap
dibentuk sesuai keinginan.
Proses pencampuran bahan baku menjadi
suatu campuran yang homogen dapat
dilakukan dengan menggunakan alat
pencampur baik alat pencampur vertikal
(Vertical mixer) maupun horizontal
(horizontal mixer). Pemakaian jenis
alatpencampur ini sangat bergantung
kepada kapasitas produksi. Tahap
pencampuran bahan (mixing) merupakan
tahap kedua dari proses produksi pakan
konsentrat. Tahap ini bertujuan agar semua
Gambar 4.6 Mesin Jahit Karung bahan baku yang digunakan dapat
www.google.com
bercampur secara merata dan homogen.
Pengemasan pakan bertujuan agar pakan Umumnya proses pencampuran bahan baku
yang dibuat lebih tahan lama karena diawali dengan proses grinding, namun
terhindar dari udara luar, mencegah apabila semua bahan baku yang digunakan
terjadinya kontaminasi dengan bahan- berbentuk halus, maka tidak dilakukan
bahan lain, mempermudah dalam proses grinding. Proses pencampuran bahan baku
pengangkutan serta penyimpanan. menggunakan mixer tipe vertikal kapasitas

60
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1,5 ton dengan cara memasukkan semua konsentrat maupun ransum anatara lain
bahan baku yang digunakansecara kestabilan bahan atau pakan yang diguna-
bergantian kedalam mixer. Sedangkan kan, jarak waktu pencampuran dengan
bahan baku yang berbentuk cair (molases) penggunaan pakan, dan peralatan yang
dimasukkan kedalam mixer pada per- digunakan. Mixer yang baik harus mampu
tengahan pencampuran untuk menghindari mengaduk secara optimal sberagam ukuran
molases yang menempel pada dinding material tepung sampai butiran, serta
mixer. beragam berat atau densitas ulai dari dedak
Ternyata waktu yang dibutuhkan dalam sampai tepung batu.
sekali produksi tidaklah terlalu lama yaitu Proses pencampuran dikatakan telah
hanya sekitar 30 menit. Waktu 10 sampai 15 berlangsung dengan baik jika komponen
menit untuk proses pemasukan bahan baku yang dicampur dari sampel yang diambil
kedalam mixer dan 15 sampai 20 menit selama proses pencampuran telah ter-
untuk proses mixing. Untuk mengetahui distribusi melalui komponen lainsecara
apakah bahan baku sudah tercampur rata acak. Untuk mengetahui hasil mixing baik
atau belum, dilakukan dengan cara atau tidak, dapat diketahui dengan uji
mengambil sampel kurang lebih satu ember homogenitas. Cara mudah untuk melakukan
dari mulut mixer. Apabila belum tercampur uji homogenitas adalah dengan memeriksa
rata maka sampel tersebut dimasukkan kandungan garamnya. Pertimbangan
kembali kedalam mixer kemudian proses mengunaka garam anatara lain garam
pencampuran dilanjutkan kembali. merupakan unsur mikro yang biasa terdapat
Mencampur adalah mengkombinasikan dalam pakan,biaya analisis relatif rendah,
komponen-komponen yang berbeda prosedur analisisnya sederhana, dan
menjadi kurang lebih massa yang homogen bentuk fisik lebih padat dibandingkan
yang tidak dapat dengan mudah dipisahkan. bahan lain.
Sebelum melakukan pencampuran dan Untuk membuat pakan bentuk pelet dari
pengadukan, masing-masing bahan baku paka bentuk tepung, harus dilakukan proses
pakan harus ditimbang sesuai dengan lebih lanjut. Selain itu, juga perlu dilakukan
formula dan kebutuhan. Mixing merupakan pengujian kepadatan atau kerekatannnya
proses pengadukan dan pengacakan. Peng- jika ingin dibuat pakan bentuk pelet.
adukan berarti meningkatkan keseragaman, Caranya, ambil pakan yang berbentuk pelet
sedangkan pengacakan berarti me- secukupnya lalu dijemur. Setelah kering,
ningkatkan keragaman. Tujuan mixing jika pelet yang dihasilkan keras atau tida
adalah untuk mengombinasikan kedua pecah makan pelet yang dihasilkan baik.
proses tersebut sehingga dihasilkan pakan Namun, jika pelet kurang keras dan mdah
dengan nutrisi yang terdistribusi seragam. pecah maka dapat diberi tambahan perekat
pengacakan komponen bahan pakan yang sintesis atau tepung tapioka. Pernambahan
berbeda menjadi bentuk campuran tersebut bertujuan untuk membantu
homogeny dari dua tau lebih bahan baku. tingkat kekerasan pelet seperti yang di-
Pencampuran pakan melibatkan pencam- inginkan.
puran anatara bahan bentuk padat dan 1. Tahap–tahap Pencampuran
padat cair.
Berdasarkan jumlah penggunaan, bahan
Teknik pencampuran konsentrat dapat pakan dapat dibedakan menjadi 2
dilakukan dengan menggunakan tenaga macam, yaitu bahan mikro dan bahan
mekanis maupun manual. Hal-hal yang makro. Bahan mikro adalah bahan yang
perlu diperhatikan pada saat pencampuran penggunaannya antara 0,01–5% dari

61
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

total formula, sedangkan bahan makro akan digunakan dalam pencam-


adalah bahan pakan yang pengguna- puran pakan berdasarkan jumlah.
annya lebih dari 5% dari total formula. Dimulai dari bahan pakan yang
Berkaitan dengan jumlah penggunaan jumlahnya paling banyak sampai
tersebut pencampuran pakan biasanya bahan pakan yang paling sedikit.
dilakukan 2 tahap, yaitu sebagai berikut. Timbang bahan pakan yang paling
a. Pencampuran bahan pakan mikro banyak, kemudian diamparkan
dilantai. Lakukan penimbangan
Karena masing-masing bahan yang
terhadap bahan pakan terbanyak
digunakan jumlahnya kecil (0,01-5%)
kedua, dan ditumpah di atas
dari total formula, agar dapat ter-
gundukan / hamparan bahan pakan
campur secara homogen, bahan pakan
pertama. Terus dilakukan sehingga
tersebut dicampur terlebih dahulu
membentuk gundukan (tahap no 1).
dengan bahan pakan tertentu yang
berfungsi sebagai carrier. Bahan- 2) Pisahkan gundukan bahan pakan
bahan mikro yang dimaksud antara menjadi dua bagian dengan cara
lain obat-obatan, vitamin, mineral, zat membelahnya, kira-kira sama
pemacu pertumbuhan antibiotik dan banyaknya. Aduk satu bagian
sebagainya. Bahan pakan yang gundukan pakan hingga dianggap
biasanya digunakan sebagai carrier rata. (tahap no. 2). Lakukan
antara lain dedak halus, jagung giling pengadukan untuk gundukan
dan wheat pollar. Pencampuran pada kedua (tahap 3)
tahap ini menghasilkan produk yang 3) Lakukan pencampuran/pengadukan
biasanya disebut dengan premix. pada hasil pencampuran pertama
Pencampuran tahap ini biasanya dan kedua sampai rata (tahap 4)
dilakukan dengan mengggunakan 4) Pakan siap didistribusikan atau
mixer yang berbeda dengan kapasitas dikemas dan disimpan.
yang lebih kecil.
Dilakukan dengan cara sederhana, m
b. Pencampuran pakan itu sendiri. enggunakan skop atau cangkul,
Setelah pencampuran bahan mikro dilakukan dengan langkah sebagai
dilakukan, maka hasilnya (premix) berikut
dicampur kembali dengan bahan- (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
bahan makro pada proses pencam-
puran pakan yang sebenarnya, dengan
menggunakan mixer lain dengan
kapasitas yang lebih besar.
2. Teknik Pencampuran
Teknik pencampuran pakan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu
dengan cara manual dan cara mekanis.
a. Pencampuran Secara Manual
Dilakukan dengan cara sederhana, Gambar 4.7 Tahapan Pencampuran Pakan Secara Manual
menggunakan skop atau cangkul, Sumber : Dok. Penulis

dilakukan dengan langkah sebagai Pencampuran secara manual ini


berikut. memiliki kelebihan dan kekurangan
1) Urutkan daftar bahan pakan yang sebagai berikut.

62
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1) Kelebihan b) Investasi lebih besar.


a) Tidak memerlukan peralatan c) Kapasitas penggunaan (minimal
yang rumit. 80% dari kapasitas pasang).
b) Investasi alat minimal/tidak ada (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
c) Tidak memerlukan ruang khusus c. Pencampuran Secara Mekanis dengan
2) Kekurangan Mixer Vertikal
a) Memerlukan tenaga kerja lebih Mixer vertikal terdiri dari bin silinder
banyak dengan posisi tegak. Di dalamnya
terdapat screw conveyor vertikal yang
b) Waktu pencampuran lebih lama
menggerakkan bahan pakan dari
c) Kurang merata (kurang homo- bawah ke atas secara sentral. Bahan
gen) pakan akan jatuh kembali di dalam
b. Pencampuran Secara Mekanis dengan ruang mixer, kemudian akan digerak-
Mixer Horizontal kan lagi ke atas dan jatuh lagi dan
Pada mixer horizontal spiral pengaduk seterusnya. Bahan dapat dimasukkan
terpasang zig zag, sehingga proses dari atas atau dari bawah dengan
pencampuran pakan lebih efektif. bantuan dump hopper (penampung).
Untuk menjadi pakan yang homogen Lama pencampuran antara 15-20
memerlukan waktu 3-6 menit. Biasa- menit.
nya pengisian mixer dilakukan dari (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
atas dan pengosongan dilakukan dari
bawah. Menggunakan mixer hori-
zontal memiliki kelebihan dan keku-
rangan.

Gambar 4.8 Penampang Spiral Mixer Horizontal


Sumber : Dok. Penulis
1) Kelebihan Gambar 4.9 Penampang Spiral Mixer Vertikal
Sumber : Dok. Penulis
a) Waktu mencampur (mixing time)
relatif lebih singkat. 3. Kualitas Pencampuran Pencampuran
b) Pengosongan/pengisian relatif Pencampuran pakan bertujuan untuk
lebih cepat. mendapatkan hasil pencampuran yang
homogen. Akan tetapi pada kenyata-
c) Memungkinkan mencampur
annya tidak mungkin diperoleh cam-
bahan cair.
puran pakan yang mutlak homogen.
2) Kekurangan Ukuran tingkat homogenitas dapat
a) Memerlukan daya listrik lebih diterima apabila variasinya tidak lebih
besar. dari 10%. Tingkat homogenitas

63
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pencampuran bahan pakan dipengaruhi Bentuk permukaan yang kasar akan


oleh tiga hal, yaitu sebagai berikut. menyebabkan gerakan pen-
a. Karakteristik bahan campuran yang semakin tidak
beraturan, gerakan yang tidak
1) Ukuran, bentuk partikel, dan struk-
beraturan akan mempersingkat
tur permukaan
waktu pencampuran untuk men-
Ukuran bahan yang lebih kecil capai homogen.
memiliki peluang yang lebih besar
4) Konduksi listrik statis
untuk mencapai homogen. Ukuran
partikel yang seragam memung- Menghubungkan mesin dengan
kinkan mendapatkan hasil yang tanah akan menghindari risiko
lebih homogen. Bentuk partikel penggumpalan bahan/listrik statik
yang tidak beraturan akan sulit yang ditimbulkan oleh partikel
untuk tercampur serta mudah bahan pada saat pencampuran.
untuk terpisah kembali. 5) Tingkat pengisian mixer
2) Kepadatan spesifik Untuk mencapai homogen, mixer
Variasi kepadatan antar bahan yang horizontal memiliki tingkat mini-
akan dicampur menyebabkan mum pengisian, yaitu 80% dari
pakan menjadi sulit utuk homogen. kapasitas pasang.
Kepadatan pakan berkisar 1,0 - 2,5 c. Waktu pencampuran
kg per dm³. Waktu pencampuran untuk mencapai
3) Kandungan air homogen (mixing time) ditentukan
Bahan pakan yang kandungan oleh beberapa hal sebagai berikut.
airnya lebih tinggi karena belum di- 1) Jenis mixer
keringkan, atau bahan yang bersifat Mixer horizontal memiliki mixing
higroskopik (menyerap air dari time 4 - 6 menit, mixer vertikal 15 -
udara selama proses penyimpanan 20 menit.
dan transportasi), dapat menye-
2) Pencampuran awal
babkan penggumpalan pada saat
proses pencampuran. Hal tersebut Untuk mendapatkan hasil pencam-
dapat diatasi dengan cara meng- puran pakan yang lebih homogen
giling bersama antara bahan yang dapat dilakukan dengan pen-
kering dengan bahan yang kadar campuran awal (premixing) untuk
airnya lebih tinggi. bahan-bahan mikro atau melalui
proses penggilingan bahan secara
b. Karakteristik alat
bersama.
1) Efek transport
d. Segregasi dan kontaminasi
Arah gerakan yang lebih tidak
Setelah pencampuran selesai, pakan
beraturan akan mempersingkat
akan mengalami proses lanjutan
waktu pencampuran untuk men-
sebelum diberikan kepada ternak.
capai homogen.
Proses tersebut dapat mengakibatkan
2) Kecepatan gerakan terjadinya segregasi dan kontaminasi.
Makin cepat gerakan makin cepat Segregasi diakibatkan karena proses
mencapai homogen jatuh, goyangan, dan transportasi.
3) Struktur permukaan dinding Kontaminasi adalah tertambahnya
material yang tidak dikehendaki,

64
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

walaupun tidak berbahaya tetapi akan membuat pakan ikan maka harus
mempengaruhi kualitas secara kese- dilakukan pencampuran antara bahan
luruhan. Kontaminasi juga dapat kering dan bahan basah tersebut sampai
terjadi sebelum proses pencampuran, benar-benar diperoleh cam-puran yang
antara lain karena proses pembersihan homogen.
alat, kesalahan pengukuran dosis, dan Untuk melihat apakah campuran
bahan yang tercemar. tersebut benar-benar tercampur buatlah
e. Penambahan bahan cair bentuk adonan tersebut bolabola dan
Agar tidak menggumpal (agar tercapai adonana tersebut sudahtidak lengket
homogen), maka penambahan bahan ditangan. Setelah dilakukan pencampur-
cair seperti molasses, minyak nabati an bahan baku secara homogen langkah
atau asam amino cair harus dengan selanjutnya adalah membuat pakan
cara penyemprotan perlahan-lahan buatan sesuai dengan bentuk pakan
dengan sprayer. Bahan baku yang telah buatan yang ditentukan. Pakan buatan
menjadi tepung selanjutnya dilakukan yang akan diberikan kepada ikan air ada
penimbangan sesuai dengan formulasi berbagai macam bentuk antara lain
pakan yang telah dibuat sebelumnya adalah tepung, remahan dan pellet.
dan diletakkan dalam wadah yang Bentuk pellet ada berbagai macam
terpisah. Kemudian dilakukan pen- ukuran mulai dari 1 mm sampai 5 mm
campuran bahan baku dari mulai sesuai dengan peruntukkannya.
bahan baku yang paling sedikit sampai Langkah selanjutnya adalah mecetak
yang terbanyak. Hal ini dilakukan agar pellet menjadi bentuk pellet dengan
semua bahan baku tersebut tercampur ukuran yang telah ditentukan (pellle-
secara homogen. ting), ukuran pellet ini berkisar antara 1 –
Jika menggunakan alat pencampur mixer 22 mm. Pada skala pabrik pellet yang
maka bahan baku yang dicampur telah tercetak akan langsung masuk
kedalam alat tersebut adalah bahan baku kedalam mesin uap (steam) yang sudah
kering, minimal pencampuran dilakukan terangkai secarapararel dengan
selama lima menit. Pada proses skala peralatan pellleting. Langkah terakhir
rumah tangga dapat dilakukan pen- dalam proses pembuatan pakan adalah
campuran bahan baku kering dan pengemasan dan penyimpanan pakan.
pencampuran bahan baku basah. Hal ini Dalam skala pabrikasi pellet yang telah
dilakukan jika bahan baku yang tercetak biasanya langsung dikemas
digunakan sebagai perekat misalnya dalam prosesnya dibuat secara berang-
kanji dan untuk meningkatkan tingkat kai dengan proses pencetakan pellet.
kecernaan kanji ter-sebut dalam pakan Mesin yag digunakan untuk mengemas
ikan maka kanji tersebut dibuat adaonan pakan ini dilakukan secara otomatis.
basah yang terpisah dari bahan baku Setiap bahan baku yang disimpan dalam
lainnya. Dengan cara melakukan silo ada yang sudah ditepung terlebih
pemanasan kanji dengan air seperti dahulu atau masih dalam bentuk bahan
membuat lem (sebagai acuan dapat mentah. Jika bahan baku masih dalam
digunakan 50 gram kanji dimasak dalam bentuk mentah maka dilakukan proses
200 ml air untuk membuat adonan pakan penepungan terlebih dahulu sampai
sebanyak 1000 gram) sampai kanji semua jenis bahan baku tersebut
tersebut lengket seperti jelli. Jika menjadi tepung. Bahan baku yang dibuat
menggunakan adonan basah dalam menjadi tepung adalah bahan baku

65
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dalam bentuk kering. Proses tahap awal dengan menggunakan alat pengering
ini biasa disebut milling. Setelah semua atau dengan menggunakan sumber
bahan baku menjadi tepung langkah panas alami yaitu sinar matahari. Proses
kedua adalah melakukan pencampuran pengeringan dengan menggunakan sinar
bahan baku (mixing), sebelum bahan matahari bisa memakan waktu 2-3 hari
baku kering tersebut dilakukan pen- jika sinar matahari bersinarsepanjang
campuran harus dilakukan penimbangan hari. Jika menggunakan alat pengering
terlebih dahulu terhadap bahan baku hanya beberapa jam saja tergantung
tersebut sesuai dengan formulasi yang suhu pemanasan di dalam oven sampai
telah disusun sebelumnya. kadar air dalam pakan tersebut adalah
Bahan-bahan tambahan seperti vitamin, kurang dari 10%. Hal ini bertujuan agar
mineral dan minyak sebagai sumber lipid pakan yang dibuat mempunyai daya
biasanya ditambahkan setelah semua simpan lama dan proses pembusukan
bahan tercampur sempurna (homogen) dihambat karena kadar air dalam bahan
kemudian dibiarkan selama 15 menit. pakan sangat rendah.
Langkah selanjutnya adalah mecetak Sebelum dilakukan pencampuran dan
pellet menjadi bentuk pellet dengan pengadukan, masing-masing bahan baku
ukuran yang telah ditentukan (pellle- pakan harus ditimbang sesuai dengan
ting), ukuran pellet ini berkisar antara 1 – formulasi dan kebutuhan. mixing
22 mm. Pada skala pabrik pellet yang merupakan proses pengadukan dan
telah tercetak akan langsung masuk pengacakan. Pengadukan berarti
kedalam mesin uap (steam) yang sudah meningkatkan keseragaman. Pakan
terangkai secara pararel dengan per- konsentrat yang sudah kering (kadar air
alatan pellleting. Langkah terakhir dalam 10 – 12%) sebelum dijual atau
proses pembuatan pakan adalah digunakan oleh konsumen sebaiknya
pengemasan dan penyimpanan pakan. dikemas dengan rapi dan terisolasi
Dalam skala pabrikasi pellet yang telah dengan udara bebas. Hal ini dimak-
tercetak biasanya langsung dikemas sudkan agar kadar air pakan konsentrat
dalam prosesnya dibuat secara berang- di dalam kemasan tetap terjaga dan tidak
kai dengan proses pencetakan pellet. mudah terkontaminasi, sehingga pakan
Mesin yag digunakan untuk mengemas konsentrat dapat disimpan dalam jangka
pakan ini dilakukan secara otomatis. waktu yang lama dengan kualitas tetap
Oleh karena itu, harus dilakukan penya- terjaga.
ringan semua jenis bahan baku tersebut Bahan yang umum digunakan untuk
dengan menggunakan saringan atau mengemas pakan konsentrat antara lain
ayakan khusus tepung. Hal ini harus adalah karung plastik anyaman untuk
dilakukan pada semua bahan baku yang bagian luar sedangkan untuk bagian
akan digunakan sampai ukuran partikel dalam dilapisi kantong plastik tipis dan
bahan baku tersebut semuanya sama. transparan. Bagian kantong plastik itulah
Saringan yang digunakan adalah yang membuat pakan konsentrat
saringan yang mempunyai ukuran terisolasi dari udara bebas, sedangkan
khusus tepung. karung plastik anyaman merupakan
Proses selanjutnya setelah pakan buatan pelindung agar kantong plastik tidak
dicetak adalah melakukan pengeringan mudah bocor serta memudahkan dalam
terhadap pakan yang telah dicetak. pengangkutan. Jenis bahan kemasan
Pakan tersebut kemudian dikeringkan yang lainnya adalah dari kertas semen

66
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yang dibuat seperti kantong dan biasa- konsumen. Pengemasan pakan


nya digunakan untuk mengemas pakan konsentrat dapat dilakukan secara
yang mempunyai berat antara 5–10 kg. langsung dari proses pembuatan pakan
Kantong kertas semen ini merupakan setelah bahan pakan tercampur secara
bagian luar dari kantong kemasan, merata. Pengemasan sebenarnya
sedangkan pada bagian dalamnya merupakan kegiatan yang mutlak
merupakan kantong plastik tipis dan dilakukan untuk mencegah kerusakan,
transparan. memudahkan dalam penanganan dan
Dalam melakukan pengemasan pakan menghindari kontaminasi. Pengemasan
konsentrat dibutuhkan alat untuk yang benar akan sangat menentukan
memasukkan pakan langsung ke dalam daya simpan pakan konsentrat.
kantong kemasan dan dilakukan Pengemasan yang baik akan dapat
penjahitan pada kantong bagian dalam meningkatkan daya simpan pakan
dan bagian luar. Pada pengemasan skala konsentrat semakin lama sebelum dijual
pabrik semua alat pengemasan sudah dan tetap mempertahankan kualitas
terangkai menjadi satu pada saat pakan pakan konsentrat.
konsentrat masuk kedalam kantong Pengemasan dilakukan dengan cara
kemasan langsung dilakukan penjahitan memasukkan konsentrat hasil mixing
otomatis pada kemasan tersebut. Proses kedalam karung plastik ukuran 45 kg.
pengemasan pada beberapa perusahaan Produk yang sudah ditimbang tersebut
kecil dilakukan secara manual dengan kemudian dijahit. Apabila produk
memasukkan pakan buatan kedalam tersebut akan diedarkan secara luas,
kantong dan ditimbang beratnya secara maka perlu label identitas untuk
manual, kemudian dilakukan penjahitan memberitahukan kepada masyarakat
kantong kemasan dengan menggunakan mengenai identitas pabrik, jenis pakan
mesin jahit portable untuk plastik ternak serta kandungan gizi pakan dalam
kemasan. karung. Produk yang sudah dikemas
Pakan konsentrat yang dikemas dalam tersebut kemudian langsung bisa
kemasan yang benar akan mempunyai didistribusikan ataupun disimpan dalam
daya simpan yang relatif lebih panjang gudang penyimpanan. Proses penge-
daripada pakan yang tidak dikemas masan dilakukan untuk memudahkan
dengan benar. Dengan tidak adanya pengangkutan dan produk tidak cepat
udara bebas dalam kantong kemasan mengalami penurunan mutu. Bahan
maka mikroorganisme perusak pakan pengemas biasanya terbuat dari karung
konsentrat tidak dapat tumbuh sehingga plastik. Untuk mencegah kontaminasi
pakan buatan yang dikemas dengan atau tercampurnya pakan dengan benda
prosedur yang benar akan mampu asing, dilakukan penjahitan kemasan
disimpan dalam jangka waktu 90-100 agar pakan lebih terlindung.
hari. Jumlah pakan konsentrat dalam 3. Syarat Pengemas
setiap kantong kemasan berbeda mulai
Bahan pengemas merupakan salah satu
dari ukuran 5 kg perkemasan sampai 50
unsur penting dalam pemasaran, sehing-
kg per kemasan.
ga harus memiliki beberapa persyaratan
Pengemasan/pengepakan pakan kon- sebagai berikut.
sentrat merupakan tahap akhir dari
a. Daya membungkus
proses pembuatan pakan sebelum
digunakan atau didistribusikan kepada Daya membungkus yang dimaksud

67
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

adalah kemampuan pengemas dalam pada saat sampai ke tangan konsumen


membungkus untuk mempermudah karena rendahnya kualitas bahan
pengangkutan, penyimpanan, penge- kemasan, akibatnya konsumen dan
nalan, penyusunan, perhitungan dan produsen sama-sama mengalami
memberi bentuk baru bagi barang kerugian.
yang dibungkusnya. (Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2012)
b. Daya melindungi 4. Fungsi Pengemasan
Daya melindungi yang dimaksud Pengemasan memiliki dua fungsi, yaitu
adalah kemampuan pengemas dalam sebagai berikut.
melindungi isi (pakan) dari bahaya
yang mungkin datang dari luar seperti
pencurian, basah, udara panas, udara
dingin, sinar matahari, bibit dan hama
penyakit.
c. Daya tarik untuk konsumen
Desain khusus/menarik untuk bahan
pengemas, dapat menjadikan daya
tarik bagi konsumen.
d. Persyaratan ekonomi
Gambar 4.11 Proses pengemasan pakan
www.google.com
a. Fungsi teknik
Fungsi teknik ini lebih menitik
beratkan pada beberapa hal sebagai
berikut.
1) Pakan dapat disimpan, diangkut
dan didistribusikan kepada kon-
sumen tanpa mengalami peru-
bahan kualitas dan kuantitas.
2) Perlindungan pakan terhadap ke-
rusakan mekanik selama penyim-
panan dan distribusi.
3) Perlindungan pakan terhadap
kontaminasi kuman, serangga,
udara, air, debu, sinar matahari dan
Gambar 4.10 Pengemas karung plastik
www.google.com
panas.
Dari aspek ekonomi, bahan pengemas b. Fungsi komersial
harus memperhatikan jenis barang 1) Pakan menjadi mudah dipasarkan,
yang dikemas, sasaran konsumen serta menarik, mudah dikenal oleh
lokasi konsumen. Ada kalanya konsumen.
produsen hanya menghendaki bahan
2) Mencegah pengurangan jumlah
pengemas yang murah tanpa mem-
perhatikan kualitasnya, sehingga pada 3) Merupakan media untuk menyam-
saatnya melakukan pengiriman, paikan informasi tentang produk
barang sudah dalam keadaan rusak yang ada di dalamnya, seperti

68
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

bahan baku, kandungan gizi, ukuran D. Uji kualitas bahan pakan ternak
berat, peruntukan dan sebagainya. Uji kualitas bahan pakan secara fisik
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2012) dilakukan dengan cara mengamati bahan
3. Kualitas Pengemasan pakan secara indrawi baik menggunakan
alat bantu maupun tidak. Pengamatan
Kualitas pakan sampai pada saat
bahan pakan ternak meliputi beberapa
digunakan bukan hanya tergantung dari
pengujian makroskopis dan mikroskopis.
kualitas pakan pada saat dibuat, tetapi
Pengujian meliputi tes terhadap keaslian
juga tergantung dari kualitas kemasan.
dan kemurnian bahan pakan, identifikasi
Kualitas kemasan mempengaruhi daya
substansi aktif atau komponen pakan
simpan pakan. Oleh karena itu, agar
campuran dan deteksi bahan peng-
pakan yang dibuat tetap dapat di-
kontaminan (contaminants) dan bahan
pertahankan kualitasnya maka pe-
subalan (alduterants) yang akan mem-
ngemasan harus menggunakan bahan
pengaruhi kualitas bahan pakan dan
yang berkualitas. Pengemasan pakan
bersifat toksik. Informasi secara kuantitatif
yang baik biasanya terdiri dari dua lapis,
contaminants dan adulterants dalam bahan
yaitu lapisan luar terbuat dari kantong
pakan juga dapat diperoleh.
plastik anyaman yang relatif kuat, dan
lapisan dalam (inner) merupakan Pengujian terhadap kualitas bahan pakan
kantong plastik bening (transparan) yang ternak yang paling murah dan mudah
kedap air. adalah pengujian secara fisik. Oleh karena
itu, metode pengujian inilah yang
disarankan untuk digunakan sebagai
langkah awal dalam pembelian bahan
pakan. Pengujian kualitas bahan pakan
secara fisik pada umumnya dilakukan
berdasarkan pengamatan mata, perabaan,
penciuman, dan jika diperlukan uji rasa.
1. Uji Makroskopis
Uji makroskopis atau uji organoleptik
atau uji indera atau uji sensori me-
rupakan cara pengujian dengan meng-
Gambar 4.12 Pakan yang sudah dikemas
www.google.com gunakan indera manusia sebagai alat
utama untuk pengukuran daya pe-
Fungsi lapisan luar lebih banyak untuk nerimaan terhadap produk. Pengujian
menghindarkan pakan dari kerusakan makroskopis mempunyai peranan
akibat tekanan fisik, seperti robek dan penting dalam penerapan mutu.
pecah. Lapisan dalam lebih berperan Pengujian makroskopis dapat
dalam melindungi pakan dari kon- memberikan indikasi kebusukan,
taminasi mikroba, serangga, serta kemunduran mutu dan kerusakan
menghindarkan pakan dari lingkungan lainnya dari bahan pakan tersebut.
udara luar. Dengan sistem kemasan yang
Dalam penilaian bahan pakan, sifat yang
dua lapis ini dan kualitas bahan kemasan
menentukan diterima atau tidaknya
yang baik, diharapkan dapat mem-
suatu bahan pakan adalah sifat
pertahankan kualitas pakan hingga
indrawinya. Penilaian indrawi ini ada
waktunya digunakan.
enam tahap yaitu pertama menerima
(Sumber : Dok. Tutik Nuryati, 2012) bahan, mengenali bahan, mengadakan

69
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat fik untuk masing-masing jenis)


kembali bahan yang telah diamati, dan d. Bebas dari jamur
menguraikan kembali sifat indrawi
e. Bebas dari kerusakan oleh tikus dan
bahan pakan tersebut. Indra yang di-
serangga
gunakan dalam menilai sifat indrawi
suatu produk adalah sebagai berikut. f. Bebas dari benda asing (terutama
logam), dan
a. Indra penglihatan.
g. Bebas dari bau tengik.
Indra penglihatan berhubungan de-
ngan warna kilap, viskositas, ukuran Uji makroskopis terutama dilakukan
dan bentuk, volume kerapatan dan be- sewaktu membeli bahan pakan atau
rat jenis, panjang lebar dan diameter mengamati produk akhir suatu peng-
serta bentuk bahan. olahan untuk mendapatkan pakan yang
sesuai dengan standar yang diinginkan.
b. Indra peraba.
Pengujian bahan pakan ternak secara
Indra peraba berkaitan dengan struk- makroskopis merupakan persiapan
tur, tekstur dan konsistensi. Struktur untuk pengujian secara mikroskopis.
merupakan sifat dari komponen Pengujian secara makroskopis dapat
penyusun, tekstur merupakan sensasi menentukan bahan kontaminasi, benda
tekanan yang dapat diamati dengan asing, komposisi non homogen, bau dan
mulut atau perabaan dengan jari, dan rasa.
konsistensi merupakan tebal, tipis dan
a. Warna
halus.
Setiap bahan pakan penyusun ransum
c. Indra pembau.
mempunyai warna yang spesifik.
Indra pembau juga dapat digunakan Warna mempengaruhi kandungan
sebagai suatu indikator terjadinya nutrisi suatu bahan pakan. Misalnya,
kerusakan pada produk, misalnya ada jagung warna kuning keputihan
bau busuk yang menandakan produk kandungan karotenoidnya lebih
tersebut telah mengalami kerusakan. rendah dibanding dengan jagung
d. Indra pengecap. kuning orange. Berbeda dengan
Indra pengecap, dalam hal kepekaan bungkil kacang kedelai, warna yang
rasa, maka rasa manis dapat dengan terlalu cerah keputihan mengindi-
mudah dirasakan pada ujung lidah, kasikan kandungan tripsin inhibitor
rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, tinggi (suatu zat yang menghambat
rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pencernaan protein).
pahit pada bagian belakang lidah. Warna yang tidak normal pada bahan
Kriteria kualitas pada hijauan mem- pakan mungkin menunjukkan bahwa
punyai catatan tersendiri untuk setiap telah terjadi pemanasan yang
jenis bahan pakan (segar, hay, atau berlebihan dalam pembuatannya.
silage). Kriteria kualitas butiran di- Sebagai contoh overheated bungkil
dasarkan pada beberapa hal sebagai kedelai mempunyai warna kecoklat-
berikut. coklatan sangat berbeda dengan yang
warna bungkil kedelai yang normal
a. Keberadaan biji yang pecah atau belah
yang berwarna kuning atau kuning
b. Kandungan air yang rendah (secara keemasan. Informasi tambahan dapat
umum sekitar 12%) juga diperoleh dari bau dan rasa pakan.
c. Mempunyai warna yang bagus (spesi- Pakan yang telah mengalami

70
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pemanasan berlebihan dalam proses 2) BJ memberikan pengaruh besar


pengolahan sering mempunyai bau terhadap daya ambang dari par-
seperti benda terbakar; bahan yang tikel.
berbau apek menunjukkan telah 3) BJ bersama dengan ukuran partikel
mengalami gangguan dari jamur; bau dan stabilitasnya dalam suatu cam-
amonia dan hidrogen sulfida me- puran pakan. Ransum yang terdiri
nandakan telah terjadi dekomposisi dari partikel yang berbeda BJ-nya
protein oleh bakteri. cukup besar, maka campuran ini
b. Bau tidak stabil dan cenderung mudah
Setiap bahan pakan penyusun ransum terpisah kembali.
mempunyai bau dan warna yang 4) BJ sangat menentukan tingkat
spesifik. Misalnya, jagung mempunyai ketelitian dalam proses penakaran
aroma khas jagung. Bungkil kedelai secara otomatis pada pabrik pakan,
yang bagus mempunyai ciri-ciri fisik seperti dalam proses pengemasan
bau segar khas kedelai. dan pengeluaran bahan dari dalam
c. Rasa silo untuk dicampur atau digiling.
Sama halnya dengan bau dan warna, uji Uji bulk density (Berat Jenis) bahan
rasa bisa digunakan untuk mendeteksi pakan bertujuan untuk mengetahui
kualitas. Jika rasa tepung ikan sama kualitas bahan sekaligus untuk
seperti asinnya masakan, maka meminimalkan pemalsuan (pence-
diprediksikan kadar garamnya sekitar maran) bahan. Uji kepadatan dilakukan
2–3%. dengan mengukur volume dan berat
dari sampel bahan pakan ransum.
d. Berat Jenis (BJ)
Masing-masing bahan pakan telah me-
Berat Jenis (BJ) juga disebut berat miliki standar bulk density tersendiri,
spesifik (specific gravity), merupakan jagung 626 g/l (1 liter jagung memiliki
perbandingan antara berat bahan berat 626 gram), dedak halus 337,2
terhadap volumenya, satuannya sampai 350,7 g/l, dan bungkil kedelai
adalah kg/m3. Berat jenis diukur (SBM) 594 sampai 610 g/l. Bulk density
dengan menggunakan prinsip hukum bungkil kedelai hasil praktikum lebih
Archimedes, yaitu dengan melihat besar. Hal ini dapat disebabkan ukuran
perubahan volume aquades padas partikel setelah digiling terlalu kecil
gelas ukur (100 ml) setelah di- sehingga bulk density lebih besar.
masukkan bahan–bahan yang masanya
Dedak halus mempunyai bulk density
telah diketahui ke dalam gelas
lebih kecil, hal ini dapat disebabkan
tersebut, kemudian dilakukan peng-
penyimpanan yang terlalu lama atau
adukan untuk mempercepat keluarnya
kontaminan bahan lain sehingga dapat
udara antar partikel ransum selama
menurunkan kualitas bahan pakan.
pengukuran. Perubahan volume
Bahan pakan rentan terjadi Bulk
aquades merupakan volume bahan
density pengoplosan, bahan yang
yang sesungguhnya. BJ memegang
digunakan untuk campuran dibagi
peranan penting dalam berbagai
menjadi 2, yaitu yang mengandung
proses pengolahan, penanganan, dan
nutrien seperti dedak padi halus,
penyimpanan. Hal ini karena beberapa
sekam padi giling, tongkol jagung
hal sebagai berikut.
giling, dan ekskreta ayam, sedangkan
1) BJ merupakan faktor penentu dari bahan campuran yang tidak me-
kerapatan tumpukan. ngandung nutrien seperti serbuk

71
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

gergaji, tepung arang, pasir halus, batu Sampel pengujian makroskopis


bata giling, dan oli bekas serta tanah menggunakan campuran bahan yang
merah. mungkin saja telah tercampur dengan
Prosedur pelaksanaan uji bulk density bahan subalan. Pengujian kemurnian
sebagai berikut. bahan pakan yang paling mudah ialah
dengan mengetahui densitas bahan
1) Timbang sebuah gelas ukur ber-
pakan. Densitas sampel dibandingkan
volume tertentu (misal: 100 ml, 500
dengan densitas bahan murni (Tabel
ml, 1 l).
1.) Jika terdapat bahan pemalsu,
2) Masukan sampel bahan pakan ke densitas akan berubah menjadi lebih
dalam wadah tersebut (padatkan besar atau lebih kecil.
dan usahakan sesedikit mungkin
f. Kontaminasi
adannya rongga antar bahan
pakan). Kontaminasi adalah bahan yang tidak
diharapkan ada dalam bahan pakan
3) Bandingkan berat sampel dengan
atau ransum. Adanya bahan konta-
volumenya menggunakan rumus
minan ini akan mengakibatkan adanya
berikut:
nilai nutrisi semu, seperti halnya
e. Kerapatan Jenis penambahan urea pada tepung ikan
Kerapatan adalah suatu ukuran atau kontaminasi tepung bulu pada
kekompakan ukuran partikel dalam meat bone meal (MBM) atau poultry
lembaran dan sangat tergantung pada meat meal (PMM). Penambahan urea
kerapatan bahan pakan yang di- maupun tepung bulu akan mening-
gunakan dan besarnya tekanan kempa katkan nilai protein kasar, namun urea
yang diberikan selama proses pem- tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh
buatan lembaran. Bahan pakan yang ayam, bahkan beracun sedangkan
mempunyai kerapatan tinggi akan protein kasar dari tepung bulu
memberikan tekstur yang padat dan meskipun kadarnya tinggi namun
keras sehingga mudah dalam pena- kecernaannya rendah. Selain urea dan
nganan baik penyimpanan dan tepung bulu, penambahan bahan
goncangan pada saat transportasi dan kontaminan juga bisa meningkatkan
diperkirakan akan lebih lama dalam berat (massa), biasanya dengan
penyimpanan. Sebaliknya, pakan yang menambahkan kerikil.
mempunyai kerapatan rendah akan Salah satu cara mendeteksinya bisa
memperlihatkan bentuk yang tidak dilakukan uji BJ. Selain itu, konta-
terlalu padat dan tekstur yang lebih minasi biji pecah, biji berjamur, kutu,
lunak serta berongga (porous), kotoran (benang, tumpi, janggel, dll)
sehingga diperkirakan hanya dapat juga sering terjadi. Sieve shaker, suatu
bertahan dalam penyimpanan alat bantu yang bisa digunakan untuk
beberapa waktu saja. Kerapatan mendeteksi adanya bahan konta-
ransum komplit dapat mempengaruhi minan, seperti pecahan biji jagung.
tingkat palatabilitas pakan oleh Alat ini bekerja dengan memisahkan
ternak. Bahan pakan dengan nilai ukuran sampel melalui beberapa
kerapatan yang tinggi tidak begitu screen dengan ukuran berbeda
disukai oleh ternak, karena terlalu (semakin ke bawah semakin kecil).
padat sehingga sulit untuk dikonsumsi Hasil perhitungan jumlah bahan
ternak. kontaminan kemudian dibandingkan

72
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan standar. Menurut SNI (1998), c) Sari ekstrak urease


jumlah biji pecah dalam jagung 2) Pembuatan larutan indikator
maksimal 2%.
a) Serbuk bromothymol-bue
Ada beberapa uji untuk kontrol (BTB) sebanyak 0,15 gram
kualitas pakan dengan tujuan masing- dilarutkan dalam 2,4 mL 0,1 N
masing. Uji kandungan Sekam dalam NaOH.
bahan pakan (Phoroglucinol test)
b) Tambahkan aquadest pada
tujuan untuk kandungan rice hulls
larutan tersebut sampai
dalam rice bran (bekatul, dedak, dan
volume 50 ml dan berwarna
lain-lain). Tujuan uji kandungan urea
hijau dengan pH netral.
dalam bahan pakan untuk mengetahui
kandungan urea pada bahan pakan 3) Prosedur pembuatan Urea Test
(tepung ikan, dan lain-lain). Uji bulk Paper
density (berat jenis) bahan pakan a) Campurkan 10 mL ekstrak
tujuan untuk mengetahui kualitas urease dan 10 mL larutan
bahan sekaligus untuk meminimalkan indikator (BTB)
pemalsuan (pencemaran) bahan. b) Celupkan kertas saring dalam
a. Pengujian kandungan urea (Urea larutan tersebut sampai
Test Paper). tercelup merata di seluruh
Pengujian ini bertujuan untuk me- bagian kertas
ngetahui kandungan urea pada c) Keringkan kertas tersebut
bahan pakan. dengan cara diangin-anginkan
Bahan atau reagen: atau dipanaskan
1) Ekstrak urease (atau kedelai d) Kertas akan berwana kuning/
mentah) orange ketika kering
2) Serbuk bromthymol blue (BB) 4) Prosedur pengujian kandungan
urea menggunakan Urea Test
3) NaOH 0,1N
Paper
4) Aquadest
a) Basahi Urea Test Paper dengan
Peralatan: aquadest
1) Gelas ukur b) Letakan beberapa gram bahan
2) Pipet ukur di atasnya
3) Timbangan analitik c) Apabila bahan mengandung
4) Kertas saring Whatmann no. 41 urea maka akan terjadi pe-
rubahan warna (akan ber-
Prosedur:
warna biru) pada Urea Test
1) Pembuatan ekstrak urease Paper
a) Kedelai mentah digiling hing- d) Intensitas warna menunjukan
ga halus kuantitas kandunga urea
b) Ambil 50 gram bubuk kedelai Larutan urea standar diteteskan
lalu dicampur dengan 200 mL pada urea test paper. Kemudian
aquadest, diaduk-aduk hingga sedikit sampel bahan pakan
merata, kemudian didiamkan diletakkan di atas urea test
semalam. paper dan ditetesi dengan

73
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

aquades. Apabila bahan me- Adanya kandungan sekam ditandai


ngandung urea, maka akan dengan perubahan warna (menjadi
ditunjukkan dengan perubahan merah) pada bahan yang diuji setelah
warna menjadi warna biru pada ditambah larutan phloroghicinol
urea test paper. Intensitas warna secara merata pada permukaan
menunjukkan kuantitas kan- sampel bahan tersebut. Apabila timbul
dungan urea. warna merah, maka jelas bahan pakan
b. Uji Kandungan Sekam dalam Bahan sudah oplos dengan sekam, sedangkan
Pakan (Phloroglucinol Test) untuk menghitung berapa persentase
pemalsuannya bisa diperkirakan dari
Pengujian ini bertujuan untuk
kecenderungan warna merah yang
mengetahui kandungan sekam (rice
timbul. Misalkan dari 5 gram sampel
hulls) dalam bekatul, dedak (rice
yang diambil, muncul warna merah di
bran).
sebagian kecil saja, maka bisa
Bahan atau reagen yang diguna- diperkirakan kadar sekamnya sekitar 5
kan: sampai 10%. Kandungan sekam dedak
1) Asam khlorida (HCl) 2N umumnya kurang dari 13%, namun
2) Etanol 95% seringkali ditemukan dedak padi yang
kandungan sekamnya lebih dari 15%,
3) Serbuk phloroglucinol
sedangkan kandungan sekam bekatul
4) Aquadest sekitar 15%.
Peralatan: c. Uji Kandungan Garam
1) Cawan petri (petri dish) Aquades dipanaskan sampai 70oC lalu
2) Beaker glass 2 sampai 3 gram sampel ditimbang.
3) Pipet tetes Aquades panas sebanyak 50 ml
ditambahkan kedalam sampel
4) Timbangan analitik
tersebut lalu diaduk selama 5 menit.
Prosedur:
Campuran lalu diencerkan dengan
1) Campurkan ketiga bahan sebagai aquades 100 ml dengan gelas ukur. !0
reagen dengan komposisi 80 ml ml larutan diambil lalu dmasukkan ke
HCl 2N, 20 ml etanol 95%, dan 1 dalam erlen meyer. K2CrO4 di-
gram serbuk phlorogucinol! tambahkan sebanyak 40 tetes lalu
2) Letakkan atau tempatkan sedikit campuran tersebut dititrasi meng-
dedak padi yang akan diuji pada gunakan AgNO3.
cawan petri dengan menggu- Bahan pakan yang dugunakan dalam
nakan sendok kecil atau sendok uji kandungan garam adalah ransum
teh! mixing. Prinsip dari uji kandungan
3) Tetesi dedak padi tersebut de- garam ialah larutan AgNO3 bereaksi
ngan larutan reagen! dengan garam (NaCl) menjadi AgCl
4) Amati perubahan warna yang yang berwarna putih, lalu AgNO3
akan terjadi! Apabila warna bereaksi dengan kalium kromat
merah, maka dedak padi menjadi Ag2CrO4 yang berwarna
mengandung sekam. Intensitas merah. Reaksi kimianya sebagai
warna menunjukkan kuantitas berikut :
kandungan sekam. AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3

74
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2 AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2 visual, yang pertama dilihat ba-


KNO3 gaimana kemasannya. Hal ini
Dalam penentuan kualitas bahan penting karena kemasan yang
pakan, setiap bahan pakan mempunyai kurang baik mudah terkontaminasi.
cara yang berbeda. Berikut ini Kedua, dilihat bagaimana tampilan
disajikan penentuan kualitas dari fisiknya. Jagung yang baik terlihat
beberapa bahan pakan secara segar, tidak berlubang dan tidak
makroskopis. banyak debu serta kotoran. Jagung
a. Jagung yang kusam menggambarkan
jagung tersebut sudah lama di-
Jagung merupakan bahan pakan
simpan, biasanya timbul serangga.
berbutir yang penting dan banyak
Untuk menentukan kadar air jagung
dipergunakan dalam penyusunan
dengan cara memasukkan telapak
ransum pakan, jagung memiliki mlai
tangan kita kedalam karung,
gizi yang cukup tinggi, banyak
apabila terasa panas menunjukkan
mengandung karbohidrat sebagai
kadar air jagung masih terlalu
sumber energi. Jagung yang
tinggi. Batas simpan yang bagus
berwarna (kuning, merah) disam-
kandungan kadar air sekitar 13%.
ping mengandung vit . B juga
Kandungan kadar air yang masih
banyak mengandung karotin,
tinggi sangat merugikan karena
semakin gelap semakin tinggi
apabila disimpan susutnya banyak,
kandungan karotinnya, sedangkan
mudah timbul jamur yang mempro-
jagung yang berwarna putih tidak
duksi aflatoxin dan mudah timbul
mengandung karotin. Pemakaian
serangga yang meng-akibatkan
jagung dalam suatu ransum ayam
jagung berlubang sehingga me-
bisa diberikan 20-40%.
nurunkan kualitas.
Permasalahan di lapangan banyak
dijumpai jagung biji dengan
kualitas rendah. Sebagai contoh
butiran berlubang dan pecah akibat
perubahan kadar air selama
Gambar 4.13 (a) Jagung pipil, (b) Tepung Jagung
penyimpanan sehingga mudah Sumber : Dok. Penulis
diserang hama, seperti Sitophilus Penentuan kualitas jagung giling
zeamis dan Carpophilus dimiatus yang beredar di pasar lebih sulit
yang merusak kulit dan memakan karena partikelnya sudah berupa
endosperm sehingga biji jagung tepung dan halus. Namun demikian,
berlubang. Selain itu pengaruh dari berdasarkan pengalaman masih
pengeringan yang kurang sem- bisa dibedakan, yaitu jagung giling
purna merupakan media yang baik yang berasal dari stok jagung yang
untuk pertumbuhan Aspergillus baru hasil gilingan antara butiran
flavus yang menghasilkan racun dan tepung sangat kelihatan,
aflatoxin. Begitu juga pada jagung artinya butirannya cukup banyak.
giling yang beredar di pasar banyak Apabila jagung berasal dari stok
pemalsuan yaitu banyak dicampur lama (kualitas rendah) biasanya
dengan dedak jagung sehingga hasil gilingannya lebih halus dan
kualitasnya menurun. Cara me- butirannya sedikit. Begitu juga pada
nentukan kualitas jagung biji secara jagung giling yang dicampur

75
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan dedak jagung, jelas butiran- yang digiling halus dalam dedak
nya lebih sedikit dan lebih ringan halus, lunteh atau bekatul.
bila dibandingkan dengan hasil Cara menentukan kualitas dedak
giling dan jagung murni. padi secara visual tidak berbeda
b. Dedak dengan jagung, yang pertama
Dedak merupakan basil sisa dan dilihat bagaimana kemasannya,
penumbukan atau penggilingan karena biasanya pengusaha
padi. Untuk keperluan penyusunan dedak kurang memperhatikan
ransum ayam, dedak bisa diberikan kualitas karung yang dipakai.
10 - 30%. Dedak ini tersusun dari 3 Akibat pemakaian karung de-
bagian yang berbeda kandungan ngan seadanya dedak yang
zat-zatnya seperti sekam yang beredar banyak serangga karena
mengandung serat kasar dan mudah terkontaminasi. Kedua,
mineral, selaput beras yang kaya dilihat tampilan dedak, dedak
protein , Vit. B. lemak dan mineral, yang baik partikelnya halus dan
lembaga beras yang mengandung rata, tidak menggumpal, baunya
karbohidrat yang mudah dicerna. segar tidak tengik serta tidak
Kualitas dedak sangat tergantung terlihat adanya campuran sekam.
proporsi dari campuran 3 unsur Dedak yang baik apabila
diatas. Menurut kualitasnya dedak digenggam dalam kepalan,
dibagi menjadi 3 golongan, yaitu dedak tersebut bisa meng-
sebagai berikut. gumpal. Untuk dedak kualitas
rendah banyak mengandung
1) Dedak kasar
campuran sekam, tidak menyatu
Dedak kasar adalah sekam halus atau menggumpal bila di-
yang bercampur dengan sedikit genggam.
lembaga beras dan daya cerna-
c. Bungkil Kedelai
nya rendah.
Untuk menentukan kualitas bungkil
2) Dedak halus biasa
kedelai secara visual sama dengan
Merupakan hasil sisa penum- yang lain, pertama yang dilihat
bukan secara tradisional, banyak bagaimana kemasannya, kedua
mengandung komponen sekam, bagaimana tampilan fisiknya.
selaput beras dan pecahan Bungkil kedele yang baik parti-
lembaga beras. kelnya kecil-kecil dan rata, warna-
3) Dedak lunteh/bekatul nya kekuning-kuningan. Ada juga
Merupakan hasil ikutan dan pe- yang beredar di pasar bungkil
nyosohan beras (slep beras), kedelai dengan butirannya agak
kualitas dedak ini sangat bagus besar-besar dan warnanya agak
untuk ternak karena sebagian kecoklat-coklatan, kualitas bungkil
besar terdiri dari selaput beras, kedele ini lebih rendah bila
bahan lembaga (menir) dan dibandingkan dengan yang diatas.
sedikit mengandung kulit Yang perlu diwaspadai dalam
(sekam) . Dalam penentuan pemilihan bungkil kedele yaitu
kualitas harus waspada karena adanya kecurangan pengusaha
sering dipalsukan dengan yang sengaja mencampurkah
mencampur kulit gabah (sekam) bahan yang bermutu rendah

76
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan harapan memperoleh Pengujian mikroskopis dapat


keuntungan yang lebih besar. memberikan beberapa informasi
Pengalaman di lapangan pernah tentang kesegaran bahan pakan
ditemukan CaCO3 (batu kapur) melalui deteksi tingkat serangan
pada setiap karung, artinya bakteri, jamur dan serangga.
memang ada faktor kesengajaan Pengujian ini juga dapat di-
agar memperoleh keuntungan, gunakan untuk mengetahui
akibatnya peternak yang dirugikan. pengaruh metode pengolahan
Dalam penentuan kualitas bungkil terhadap kualitas bahan. Ada 2
kedelai yang penting harus betul- tipe mikroskop yang digunakan
betul teliti, jangan percaya begitu dalam pengujian secara mikros-
saja yaitu dengan membuka kopis yaitu 'compound micros-
kemasannya (karung) dan mem- cope' yang digunakan untuk
perhatikan secara seksama adakah identifikasi struktur internal dan
dalam bungkil kedelai tersebut 'stereo microscope'untuk
benda-benda asing yang dapat struktur eksternal.
merugikan. Teknik mikroskopik mempunyai
1. Uji Mikroskopis manfaat yaitu untuk meng-
Uji mikroskopis merupakan pe- hindari terjadinya pemalsuan
ngujian dengan cara mengamati suatu bahan pakan sehingga
ukuran dan bentuk partikel dapat diperoleh bahan pakan
bahan paakan dengan meng- yang berkualitas.
gunakan alat mikroskop. Dalam a. Preparasi sampel dalam peng-
uji mikroskopis metode TCE ujian mikroskopis
(Tetrachorethilene), mikroskop Sampel yang digiling dan
yang digunakan adalah mikro- homogen, tidak dapat diguna-
skop sterio dengan ke-mampuan kan secara langsung untuk
perbesaran 8 - 50 kali dan pengujian mikroskopis. Pe-
mikroskop compound dengan misahan komponen pakan
perbesaran 4 - 400 kali. Dengan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat tersebut ciri- metode penyaringan ber-
ciri fisik bahan pakan dapat dasarkan ukuran partikel
diketahui lebih detail, sehingga (screening method) dan
jika ada kontaminasi bisa metode pengapungan ber-
terdeteksi. Adanya kontaminasi dasarkan kerapatan jenis
tepung bulu pada tepung ikan (flotation technique).
ditandai dengan adanya serabut
1) Pemisahan dengan metode
tipis.
penyaringan
Tujuan pengujian mikroskopis
Bahan pakan dan pakan
ialah untuk membedakan dan
campuran mengandung
menduga komponen pakan
partikel yang berbeda.
campuran secara individual.
Pengujian mikroskopis
Tujuan tersebut akan mudah
dipermudah jika sampel
dicapai jika ukuran partikel dan
dapat dipisahkan ke dalam
karakteristik dari campuran
fraksi-fraksi tergantung
belum mengalami perubahan.
pada ukuran partikel baik

77
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan hand screening atau pigmen yang larut


ataupun mechanical dalam lemak namun itu
means. Tiga saringan yang dapat diabaikan.
mempunyai ukuran lubang b. Metode pengenalan sifat fisik
1.0 dan 0.5 mm cukup
1) Kualitatif
untuk sebagian besar
sampel. Sampel berupa Merupakan metode penge-
butiran kasar perlu nalan sifat fisik yang
dipisahkan dengan saring- karakteristik, meliputi
an di atas 3 atau 5 mm warna, kecemerlangan,
sementara sampel yang bentuk, ukuran partikel dan
sangat halus dibutuhkan tekstur. Setelah pengenal-
saringan dengan ukuran an sifat fisik biasanya
lubang 0.2 atau 0.1 mm. diikuti dengan pengenalan
struktur jaringan (seluler).
2) Pemisahan dengan metode
Pengenalan secara kualita-
pengapungan
tif ini dapat dilakukan baik
Komponen bahan pakan dengan compound micros-
dapat juga mempunyai cope maupun stereomic-
kerapatan jenis (density) roscope. Hal yang perlu
yang berbeda seperti diperhatikan dalam pe-
halnya ukuran partikel. ngenalan kualitatif antara
Kerapatan jenis komponen lain: peralatan ag diguna-
organik biasanya berkisar kan cuplikan standar dan
antara 1.2 dan 1.5 sedang- bahan subalan serta
kan berat jenis komponen pengenalan cuplikan
mineral biasanya di atas standar dan bahan subalan.
2.0. Jika suatu bahan pakan Cuplikan standar diguna-
dilarutkan dalam suatu kan untuk mengenal ber-
cairan yang mempunyai bagai bahan standar
berat jenis diantara berat berdasarkan sifat fisiknya.
jenis bahan organik dan Karenanya cuplikan standar
komponen mineral, dan harus benar-benar murni.
digoncang secara perlahan, Ada 3 kelas pakan yang
maka komponen mineral sangat perlu mendapat
akan tenggelam sedangkan perhatian dan satu bahan
komponen organik akan subalan yaitu (a). pakan
mengapung di atasnya. kelas 4 sumber energi, (b).
Chloroform atau carbon pakan kelas 5 sumber
tetrachloride merupakan protein (c). pakan kelas 6
cairan yang tepat untuk sumber mineral dan (d)
teknik pemisahan ini. bahan subalan (palsuan).
Perubaan kecil dapat
2) Pengenalan Kuantitatif
terjadi yang disebabkan
oleh ekstraksi oleh Pengujian mikroskopis
chloroform atau carbon ditujukan tidak hanya
tetrachloride seperti lemak untuk pengujian kualitatif
namun dapat juga

78
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

memberikan informasi bahan pakan. Metode ini tidak


kuantitatif. Pengujian ini hanya dapat menentukan con-
biasanya dilakukan untuk taminants tetapi juga dapat
bahan pakan dan pakan menentukan berat relatif ma-
komersial dengan tujuan sing-masing komponen. Metode
untuk mengetahui ada ini lebih sesuai untuk komponen
tidaknya pemalsuan dan pakan dengan ukuran partikel
mencari banyaknya bahan lebih besar dari 0,2 mm. Alat
palsuan yang terdapat yang digunakan ayakan dengan
dalam pakan. Informasi berbagai ukuran misalnya 20, 40
kuantitatif dapat diperoleh dan 60 mesh.
melalui metode estimasi Contoh:
visual, penyaringan
Bekatul berkualitas jelek dapat
(screening method), pe-
dipisahkan menjadi bekatul
ngapungan (flotation
halus, menir dan sekam. Lang-
technique), dan faktor
kah pengujian dapat dilakukan
bahan (feed factor).
sebagai berikut:
(1) Estimasi visual
(a) Sediakan 10 gram bekatul,
Estimasi kuantitatif penting
(b)Pisahkan dengan 3 macam
untuk mengetahui perbedaan
ayakan yang berukuran 20, 40
sifat fisik komponen pakan.
dan 60 mesh, misalnya
Penentuan ratio secara kuanti-
diperoleh:
tatif sangat sulit mengingat dua
atau lebih partikel komponen Bagian yang lewat 60 mesh
mempunyai ukuran, bentuk, sebanyak 5 gram (I).
berat jenis dan ciri-ciri yang Bagian yang lewat 40 mesh
sama. Pengaruh perbedaan sebanyak 3.5 gram (II)
ukuran tersebut dapat dikurangi Bagian yang lewat 20 mesh
dengan penyaringan sampai sebanyak 1.5 gram (III)
menjadi beberapa fraksi. Tiap
(c)Gunakan stereomikroskop
fraksi hasil penyaringan di-
untuk memisahkan kompo-
timbang; komposisi dari
nennyasehingga diperoleh
berbagai fraksi diuji secara
bagian bekatul, menir dan
terpisah dan hasilnya dikalikan
sekam, misalnya:
dengan berat relatif keseluru-
han fraksi dan ditambahkan Bagian I (gram) Bagian II (gram) Bagian III (gram)
untuk mendapatkan berat
Bekatul 4,00 0,70 0,00
keseluruhan fraksi. Pengujianini
perlu dilakukan berulang kali Menir 1,00 1,75 0,60
agar tingkat kesalahan menjadi
Sekam 0,00 1,05 0,90
minimum.
(2) Teknik penyaringan (d)Tentukan presentase penyu-
sunan bekatul kualitas jelek:
Pengujian mikroskopis kuantita-
tif yang lebih akurat dapat Bekatul = 4,00 + 0,70 = 4,70
dilakukan melalui penyaringan gram atau 47,0%
dan penimbangan komponen Menir = 1,00 + 1,75 + 0,60 =

79
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

3,35 gram atau 33,5% kel anorganik atau mineral.


Sekam = 1,05 + 0,90 = 1,95 (c) Pisahkan yang mengapung
gram atau 19,5% dan mengendap, keringkan
(3)Teknik pengapungan dan timbang, misalnya berat-
nya A dan B gram.
Flotation Technique diadopsi
dari prinsip mengapungnya yang mengapung sebanyak
bahan pakan dalam gasoline A/[A+B] x 100% = X%
untuk menentukan benda asing yang mengendap sebanyak
seperti serangga dan rodensia. B/[A+B] x 100% = Y%
Penelitian lebih lanjut memper- (d) Selanjutnya lakukan pe-
lihatkan bahwa kombinasi pe- misahan dengan screening
larut yang telah diketahui kera- method untuk mengetahui
patan jenisnya dapat digunakan komponen individu ban-
bukan hanya untuk mengisolasi dingkan dengan cuplikan
contaminants dan adulterants standar.
tetapi juga bahan penyusun dari
(e) Bagian yang mengendap
pakan campuran. Studi tentang
dapat penyusunnya dan di-
flotation untuk pengujian bahan
lakukan dengan uji mineral.
pakan telah dilakukan dalam
kontrol kualitas bahan pakan. (4) Faktor bahan
Beberapa ratus ransum telah Pengujian kuantitafif berda-
dipelajari komponen dan per- sarkan faktor bahan dapat
sentase bahan penyusunnya dilakukan dengan mengguna-
melalui flotation technique. kan mikroskop yang dilengkapi
Hasil studi tersebut menunjuk- dengan kaca slide yang mem-
kan bahwa flotation technique punyai 100 kotak kecil yang
dapat diterapkan dalam kontrol terdiri dari 10 baris (row) dan 10
kualitas bahan pakan. Secara kolom (coloumn). Bila diketahui
sederhana pengujian tersebut macam bahan yang ada dalam
dapat dilakukan dengan langkah bahan pakan, maka pemerik-
berikut. saan kuantitatifnya dikerjakan
berdasarkan faktor bahan
(a) Ambil cuplikan bahan pakan
tersebut. Sebagai contoh bila
dan masukkan ke dalam ta-
bahan subalan berupa sekam
bung reaksi.
maka faktornya adalah faktor
(b)Tambahkan chloroform, di- sekam dan bila berupa bungkil
kocok dan didiamkan bebe- maka faktornya adalah faktor
rapa waktu sehingga isinya bungkil. Contoh mencari per-
terpisah menjadi 3 bagian, sentase bahan subalan yang
yaitu sebagai berikut. terdapat dalam bahan pakan
· bagian atas yang menga- dengan menggunakan faktor
pung berupa partikel orga- sekam.
nik yang ringan (a) Sediakan sekam dan bahan
· bagian tengah berupa cair- pembawa (carrier) dengan
an ukuran yang sama. Bahan
· bagian bawah berupa parti- pembawa biasanya beras

80
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dan jagung giling. Jadi campuran 1% rata-


(b) Buat 3 campuran yang terdiri rata mengandung (5 + 4 + 6)
dari sekam dan bahan : 3 = 5 partikel sekam. Ini
pembawa dengan perban- artinya faktor sekam
dingan 1:99: 3:97 dan 5:95 sebanyak 5 pada campuran
sehingga terdapat 3 macam 1% sekam.
campuran dengan kandung- (h) Menentukan persentase
an sekam sebanyak 1%, 3% pemalsuan dengan sekam
dan 5%. pada bahan pakan.
(c)Diambil sekitar 50 mg cup- · Ambil cuplikan bahan
likan dari campuran 1% dan pakan yang diketahui
diperiksa pada kaca slide mengandung sekam
yang mempunyai 100 kotak. dengan ukuran partikel
(d)Tambahkan sedikit cairan yang sama.
yang tidak dapat melarutkan · Kerjakan seperti mencari
cuplikan, misalnya air atau faktor sekam tetapi cukup
gilserin. dengan menghitung par-
(e) Dilihat di bawah mikroskop tikel pada beberapa kotak
dan dihitung jumlah sekam saja. Misalnya dihitung 20
yang terdapat dalam semua kotak dan terdapat 10
baris (row) dan diulangi partikel. Jadi setiap 100
dengan menghitung semua kotak diestimasi mengan-
kolom (coloumn). Jumlah dung (100 : 20) x 10
baris dan kolom harus sama, partikel = 50 partikel
jika tidak sama maka dicari sekam.
dengan mencari jumlah rata · Campuran 1% sekam
ratanya: mempunyai faktor sebe-
(f) Kerjakan untuk campuran 3% sar 5. Apabila terdapat 50
dan 5% mulai dari c, d dan e. partikel berarti bahan
tersebut dipalsukan
(g) Hitung partikel sekam pada
dengan sekam sebanyak
masing-masing cuplikan,
(50 : 5) x 1% = 10%.
misalnya:
Analisis secara fisik hanya digunakan
· Campuran 1% terdapat 5
untuk menduga kualitas dan melihat
partikel, ini berarti di dalam
kemurnian bahan pakan tersebut.
campuran 1% terdapat 5 : 1
Dengan demikian, jika tingkat pembelian
= 5 partikel sekam.
mencapai jumlah yang banyak, layak
· Campuran 3% terdapat 12 kiranya untuk dilanjutkan dengan pe-
partikel, ini berarti di dalam ngujian secara kimiawi, untuk mengeta-
campuran 3% terdapat 12 : hui kandungan gizinya.
3 = 4 partikel sekam.
Pengujian kualitas bahan pakan yang
· Campuran 5% terdapat 30 akurat secara kimiawi yaitu dianalisis
partikel, ini berarti di dalam terlebih dahulu di laboratorium. Pe-
campuran 5% terdapat 30 : ngujian ini dimaksudkan untuk mengeta-
5 = 6 partikel sekam. hui kandungan gizi dari pakan tersebut,

81
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yaitu kadar protein, lemak, karbohidrat, ransum terdapat 100 karung, maka yang
abu, serat dan kadar air. Pengujian ini diambil sampel adalah 10 karung (total
dapat dilakukan di laboratorium. sampel yang didapatkan ± 2 kg dari 10
Parameter yang diuji antara lain energi karung tersebut).
gross, protein kasar, lemak kasar dan Uji kualitas sebaiknya dilakukan secara
kandungan serat. Namun, hal ini sulit periodik, di setiap kedatangan bahan
dilakukan di lapangan, karena selain pakan dan ransum maupun saat terjadi
memerlukan peralatan khusus, hasil perubahan supplier. Dari pengujian
analisisnya pun harus menunggu bahan pakan, terutama uji kimia, kita bisa
beberapa waktu. Sedangkan pengujian mendapatkan data riil kandungan nutrisi
secara kimia meliputi kandungan zat yang dapat digunakan sebagai dasar
makanan termasuk kadar air, lemak, formulasi ransum. Dan pengujian
protein, serat kasar dan kontaminasi ransum jadi dapat difungsikan untuk
residu pestisida. Kadar air merupakan memastikan kembali ransum yang
salah satu indikator mutu bahan yang dibuat apakah sudah sama dengan
sangat penting diperhatikan, karena formula awal. Hal ini perlu dilakukan
bahan dengan kadar air tinggi dapat karena terkait alur proses pembuatan
menyebabkan kerusakan bahan selama ransum yang panjang terutama saat
penyimpanan. penimbangan dan pencampuran yang
Uji kualitas bahan pakan secara kimia sangat memungkinkan terjadinya pe-
adalah nilai suatu zat yang ada di dalam nurunan kualitas.
sampel yang bisa diketahui dengan Tujuan uji bahan pakan secara kimia
adanya suatu reaksi kimia. Kualitas kimia adalah untuk mengetahui persetase
yang minimal harus diketahui oleh kandungan suatu zat yang terdapat pada
pelaku usaha ayam adalah kadar air (KA), suatu bahan pakan. Pengujian ini
protein kasar (PK), lemak kasar (LK), serat dimaksudkan untuk mengetahui kan-
kasar (SK), abu, kalsium (Ca), fosfor (P) dungan gizi dari pakan tersebut, yaitu
dan energi metabolisme (EM). Hasil kadar protein, lemak, karbohidrat, abu,
analisis ini menentukan formulasi serat dan kadar air. Pengujian ini dapat
ransum, yaitu seberapa banyak akan dilakukan di laboratorium. Parameter
digunakan dalam campuran. Kedelapan yang diuji antara lain energi gross,
parameter nutrisi tersebut ada yang protein kasar, lemak kasar dan kandung-
dibutuhkan ternak ruminansia dalam an serat. Uji Kimia dalah nilai suatu zat
jumlah banyak dan ada yang dibutuhkan yang ada di dalam sampel yang bisa
dalam jumlah sedikit. Jika ada parameter diketahui dengan adanya suatu reaksi
nutrisi yang tidak seimbang, maka kimia. Kualitas kimia yang minimal harus
efeknya akan sangat besar terhadap di-ketahui oleh pelaku usaha ayam
performa ternak ruminansia tersebut. adalah kadar air (KA), protein kasar (PK),
Untuk mendapatkan hasil pengujian lemak kasar (LK), serat kasar (SK), abu,
yang mewakili kualitas seluruh sampel kalsium (Ca), fosfor (P) dan energi
bahan pakan atau ransum jadi, di- metabolisme (EM). Hasil analisis ini
butuhkan sampel yang representatif. menentukan formulasi ransum, yaitu
Sampel yang representatif didapatkan seberapa banyak akan digunakan dalam
dari 10% total bahan pakan atau ransum campuran. Kedelapan parameter nutrisi
yang ada dan diambil secara acak di tersebut ada yang dibutuhkan ternak
setiap bagian. Misalnya dalam gudang dalam jumlah banyak dan ada yang

82
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dibutuhkan dalam jumlah sedikit. disesuaikan dengan otomatisasi, jadi


Colorimetry dan spectrophotometry menunjukan ahli kimia metoda yang
adalah analisis kimia dimana cahaya cepat dan akurat dari analisis makanan.
melewati larutan untuk menghasilkan Penyerapan atomik spectrophotometer
informasi tentang konsentrasi dari bekerja dengan prinsip yang sedikit
beberapa senyawa. Panjang gelombang berbeda dari spectrophotometer biasa.
tertentu dari cahaya melewati sampel Prinsip utama dalam mesin ini adalah
dan jumlah dari cahaya yang diserap oleh ketika senyawa tertentu (sebagai con-
sampel memberikan sebuah indikasi dari toh, mineral) diuapkan, mereka meman-
konsentrasi senyawa yang sedang diuji. carkan cahaya dari sebuah karakteristik
Colorimetry berbeda dengan spectrop- panjang gelombang. Mesin disesuaikan
hotometry dimana colorimetry adalah untuk mendeteksi cahaya ini.
berguna dalam mengukur panjang 1. Analisis Proksimat
gelombang dalam wilayah yang terlihat Analisis proksimat adalah suatu me-
dari spektrum cahaya sedangkan toda analisis kimia untuk meng-
spectrophotometry menggunakan pan- identifikasi kandungan nutrisi seperti
jang gelombang dalam ultraviolet, protein, karbohidrat, lemak dan serat
terlihat, dan wilayah infrared dalam pada suatu zat makanan dari bahan
spektrum. pakan, pakan atau pangan. Analisis
Prosedur analitis bagi banyak para ahli proksimat merupakan analisis atau
nutrisi dan obat – obatan melibatkan pengujian kimia yang dilakukan untuk
keduanya baik colorimetry atau spec- bahan pakan yang akan diproses lebih
trophotometry. Vitamin A adalah contoh lanjut dalam industri menjadi barang
baik dari prosedur colorimetric. Uji jadi. Analisis proksimat memiliki
standar untuk vitamin A adalah pem- manfaat sebagai penilaian kualitas
bedaan melibatkan perawatan sampel pakan atau bahan pangan terutama
dengan antimony trichloride. Larutan pada standar zat makanan yang
yang berwarna biru tua dihasikan, seharusnya terkandung di dalamnya.
intensitas yang tergantung pada se- Selain itu, analisis proksimat dapat
jumlah Vitamin A dalam Sampel. Solusi digunakan untuk mengevaluasi dan
dari konsentrasi yang tidak diketahui menyusun formula ransum dengan
adalah diukur dalam colorimeter dan baik.
dibandingkan pada serangkaian standar Mengevaluasi ransum yang telah ada
dari konsentrasi yang diketahui. Spec- seperti mencari kekurangan pada
throphotometric uji adalah sama pen- ransum tersebut kemudian kita bisa
tingnya dengan colorimetric uji kecuali menyusun formula ransum baru
peneliti mempunyai mesin yang lebih dengan menambahkan zat makanan
berguna untuk mengerjakannya. yang diperlukan. Analisis Proksimat
Penyerapan atomik spectrophotometer adalah suatu metoda analisis kimia
adalah salah satu alat yang paling banyak untuk mengidentifikasi kandungan zat
digunakan untuk analisis material, mem- makanan dari suatu bahan pakan /
punyai kemampuan untuk mendeteksi pangan. Istilah proksimat mengan-
banyak mineral pada konsentrasi kurang dung arti bahwa hasil analisisnya tidak
dari 1 bagian per milyar (1 mcg/kg menunjukkan angka sesungguhnya,
sampel). Sebagai tambahan pada tetapi mempunyai nilai Mendekati. Hal
sensitivitas yang tinggi, mesin ini siap ini disebabkan komponen dari suatu

83
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

fraksi masih mengandung komponen a. Analisis Kadar Air


lain yang jumlahnya sangat sedikit Analisis kadar air bahan meng-
yang seharusnya tidak masuk kedalam gunakan oven dengan temperatur
fraksi yang dimaksud. Namun demi- sedikit diatas temperatur didih air
kian, analisis kimia ini adalah yang yaitu 105o C. Sampel dimasukan ke
paling ekonomis (relaif) dan datanya dalam oven beberapa waktu
cukup memadai untuk digunakan sehingga tercapai berat tetap.
dalam penelitian dan keperluan Kadar air adalah selisih berat awal
praktis. dan akhir dalam satuan persen.
Bahan makanan ternak akan selalu Umumnya pakan yang telah
terdiri dari zat-zat makanan yang mengalami pengeringan matahari/
terutama diperlukan oleh ternak dan oven 70oC masih mengandung
harus disediakan. Zat makanan utama kadar air. Dari analisis ini akan
antara lain protein, lemak dan kar- diperoleh kadar bahan kering
bohidrat perlu diketahui sebelum (bahan yang sudah bebas air/uap
menyusun ransum. Untuk itu perlu air) dengan cara 100% dikurangi
dilakukan analisis laboratorium guna dengan kadar air. Menguapkan air
mengetahuinya. Henneberg dan yang terdapat dalam bahan dengan
Stohmann dari Weende Experiment oven dengan suhu 100-100 oC
Station di Jerman membagi pakan dalam jangka waktu tertentu (3-24
menjadi 6 (enam) fraksi, yaitu : kadar jam) hingga seluruh air yang
air, abu, protein, lemak kasar, serat terdapat dalam bahan menguap
kasar dan bahan ekstrak tanpa nitro- atau penyusutan berat bahan tidak
gen (Beta-N). Pembagian zat makanan lagi berubah.
ini kemudian dikenal sebagai Skema % = Berat awal bahan – Berat akhit
Proksimat. Untuk melakukan analisis bahan setelah di oven X 100%
proksimat bahan harus bentuk tepung Berat awal bahan
dengan ukuran maksimum 1 mm.
Banyaknya kadar air dalam suatu
Bahan berkadar air tinggi misalnya
bahan pakan dapat diketahui bila
rumput segar perlu diketahui dahulu
bahan pakan tersebut dipanaskan
berat awal (segar), berat setelah
pada suhu 105⁰C. Bahan kering
penjemuran/pengeringan oven 70oC
dihitung sebagai selisih antara
agar dapat dihitung komposisi zat
100% dengan persentase kadar air
makanan dari rumput dalam keadaan
suatu bahan pakan yang dipanas-
segar dan kering matahari.
kan hingga ukurannya tetap. Kadar
air adalah persentase kandungan
air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat
basah (wet basis) atau berat kering
(dry basis). Metode pengeringan
melalui oven sangat memuaskan
untuk sebagian besar makanan,
akan tetapi beberapa makanan
seperti silase, banyak sekali bahan-
bahan atsiri (bahan yang mudah
terbang) yang bisa hilang pada
Gambar 4.14 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
www.google.com

84
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pemanasan tersebut. Kadar air bahan yang mempunyai aktivitas


menentukan nilai presentase air 0,70 sudah dianggap cukup baik
nutrisi yang ada dalam bahan pakan dan tahan selama penyimpanan.
atau ransum jadi. KA yang tinggi Pengukuran Aw akan mencermin-
akan menurunkan kandungan kan air bebas yang ada dalam bahan
nutrisi yang ada dan mempe- pakan atau kelembaban relatif
ngaruhi tingkat kontaminasi jamur. kesetimbangan (RHs) ruang tempat
Selain itu KA juga mempengaruhi penyimpanan bahan pakan. Aw
warna, bau dan tekstur. Kadar Air meter sebelum digunakan terlebih
Kerusakan bahan pakan dapat dahulu dikalibrasi menggunakan
disebabkan oleh faktor-faktor larutan Barium Klorida (BaCl2).
sebagai berikut: pertumbuhan dan Larutan dibiarkan selama 3 jam
aktivitas mikroba terutama bakteri, setelah jarum Aw meter ditera
ragi dan kapang; aktivitas-aktivitas sampai menunjukkan angka 0,9
enzim di dalam pakan; serangga, karena BaCl2 mempunyai kelem-
parasit dan tikus; suhu termasuk baban garam jenuh sebesar 90%.
suhu pemanasan dan pendinginan; Pengukuran aktivitas air dilakukan
kadar air, udara; dan jangka waktu dengan cara memasukkan bahan
penyimpanan. Kadar air pada pakan berukuran 5 x 5cm ke dalam
permukaan bahan pakan dipe- Aw meter dan biarkan selama 1 jam,
ngaruhi oleh kelembaban nisbi (RH) setelah itu pembacaan dilakukan.
udara disekitarnya. Bila kadar air Bahan yang digunakan dalam
bahan rendah sedangkan RH melakukan praktik analisis Kadar
sekitarnya tinggi, maka akan terjadi Air, yaitu sebagai berikut.
penyerapan uap air dari udara
1) Bahan pakan ternak
sehingga bahan menjadi lembab
atau kadar airnya menjadi lebih Peralatan yang digunakan dalam
tinggi. Kadar air suatu bahan dapat melakukan analisis Kadar Air:
diukur dengan berbagai cara. 1) Mortal dan alu
Metode pengukuran yang umum 2) Neraca analitik
dilakukan di laboratorium adalah
3) Oven
dengan pemanasan di dalam oven
atau dengan cara destilasi. 4) Cawan porselen
Kadar air bahan merupakan pengu- 5) Krus tang atau tang penjepit
kuran jumlah air total yang terkan- 6) Spatula
dung dalam bahan pakan, tanpa 7) Desikator
memperlihatkan kondisi atau
Prosedur kerja analisis kadar air
derajat keterikatan air. Aktivitas air
sebagai berikut.
(Aw) bahan pakan adalah air bebas
yang terkandung dalam bahan 1) Haluskan sampel bahan pakan
pakan yang dapat digunakan oleh dengan mortal dan alu.
mikroba untuk pertumbuhannya. 2) Timbang dengan seksama 1-2
Pertumbuhan mikroba pada bahan gram sampel bahan pakan yang
pakan sangat erat hubungannya sudah dihaluskan ke dalam
dengan jumlah kandungan air. cawan porselen yang sudah
Pertumbuhan mikroba tidak pernah diketahui berat/bobotnya dalam
terjadi tanpa adanya air tertentu, timbangan menggunakan

85
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

spatula. dungan abu dengan demikian


3) Keringkan pada oven dengan tidaklah sepenuhnya mewakili
suhu 105oC selama 3 jam. bahan inorganik pada makanan baik
secara kualitatif maupun secara
4) Dinginkan dalam desikator
kuantitatif.
selama 15 menit.
Kandungan abu mencerminkan
5) Timbang, oven lagi selama 30
kandungan mineral secara kuanti-
menit dan ulangi pekerjaan ini
tatif. Semakin banyak abu maka
hingga diperoleh hasil bobot
semakin banyak kandungan mine-
tetap.
ralnya. Namun jika jumlahnya
6) Hitung kadar air dengan menggu- kelebihan, proses penyerapan
nakan rumus: nutrisi akan terganggu dan menu-
Kadar air : x 100% runkan nafsu makan. Kalsium dan
Keterangan: fosfor adalah mineral yang sangat
dibutuhkan ayam. Kekurangan
W : Bobot sampel sebelum
kalsium dan fosfor berakibat
dikeringkan, dalam gram (g).
pertumbuhan tulang dan kualitas
W1 : Kehilangan bobot setelah kerabang telur akan terganggu.
dikeringkan, dalam gram (g). Namun jika kelebihan justru akan
b. Analisis Abu mengurangi daya serapnya. Mem-
Abu adalah bagian dari sisa pem- bakar bahan dalam Tanur dengan
bakaran dalam tanur dengan tem- suhu 600oC selama beberapa
peratur 400-600oC yang terdiri waktu (3-8 jam) sehingga seluruh
atas zat-zat anorganik atau mineral. unsur utama pembentuk senyawa
Dari abu ini dapat dilanjutkan untuk organik (C, H, O, N) habis terbakar
mengetahui kadar mineral. Jumlah dan berubah menjadi gas, sisanya
abu dalam bahan pakan hanya yang tidak terbakar adalah abu yang
penting untuk menentukan per- merupakan kumpulan dari mineral-
hitungan bahan ekstrak tanpa nitro- mineral yang terdapat dalam bahan,
gen. Kandungan abu ditentukan dengan kata lain abu merupakan
dengan cara mengabukan atau total mineral bahan.
membakar bahan pakan dalam Bahan yang digunakan dalam
tanur, pada suhu 400 - 600oC melakukan praktik analisis Kadar
sampai semua karbon hilang dari Air, yaitu sebagai berikut.
sampel, dengan suhu tinggi ini 1) Bahan pakan ternak
bahan organik yang ada dalam
Peralatan yang digunakan dalam
bahan pakan akan terbakar dan
melakukan analisis Kadar Abu
sisanya merupakan abu yang
yakni sebagai berikut.
dianggap mewakili bagian inor-
ganik makanan. Namun, abu juga 1) Clay triangle
mengandung bahan organik seperti 2) Krusibel (cawan porselen)
sulfur dan fosfor dari protein, dan 3) Kaki tiga
beberapa bahan yang mudah
4) Pemanas spiritus
terbang seperti natrium, klorida,
kalium, fosfor dan sulfur akan 5) Desikator
hilang selama pembakaran. Kan- 6) Tanur listrik

86
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

7) Oven atau inkubator nitrogen bahan, sehingga hasilnya


8) Tang penjepit harus dikalikan dengan faktor
protein untuk memperoleh nilai
Prosedur kerja analisis kadar abu
protein kasarnya. Apabila diketahui
sebagai berikut.
secara tepat macam pakan yang
1) Timbang dengan seksama 2 – 3 dianalisis misal air susu maka faktor
gram contoh / sampel kedalam proteinnya adalah 6.38, tetapi
sebuah cawan porselen / platina secara umum biasanya mengguna-
yang telah diketahui bobotnya, kan 6.25.
untuk contoh berupa cairan
Penerapan niali protein kasar
uapkan diatas penangas air
dilakukan secara tidak langsung
sampai kering.
karena analisis ini didasarkan
2) Arangkan diatas nyala api kepada penentuan kadar nitrogen
pembakar, lalu abukan dalam yang terdapat dalam bahan.
tanur listrik pada suhu minimum Kandungan nitrogen yang diper-
550°c sampai pengabuan oleh dikalikan dengan angka 6,25
sempurna ( sekali - kali pintu sebagai angka konversi menjadi
tanur dibuka sedikit, agar nilai protein. Nilai 6,25 diperoleh
oksigen bisa masuk). dari asumsi bahwa protein
3) Dinginkan dalam desikator, lalu mengandung 16% nitrogen (per-
timbang hingga bobot tetap bandingan protein dan nitrogen =
4) Hitung kadar abu dengan 100 : 16 = 6.25:1). Pnentuan
menggunakan rumus: nitrogen dalam analisis ini melalui
3 tahap analisis kimia, yaitu
Kadar Abu : W1 – W2 x 100
destruksi, menghancurkan bahan
W menjadi komponen sederhana
Keterangan : sehingga N dalam bahan terurai
W : Bobot contoh sebelum dari bahan organiknya kemudian di
diabukan, dalam gram. ikat oleh H2SO4 menjadi
(NH4)2SO4, destilasi Pengikatan
W1 : Bobot contoh + cawan
komponen organik tidak hanya
sesudah diabukan, dalam gram.
pada nitrogen saja tetapi juga pada
W2 : Bobot cawing kosong, komponen lain, oleh karena itu
dalam gram. nitrogen harus diisolasi untuk
c. Analisis Protein Kasar melepaskan nitrogen dalam larutan
Pengertian protein kasar adalah hasil destruksi adalah dengan
semua zat yang mengandung membentuk gas NH3, Pemberian
nitrogen. Diketahui bahwa dalam NaOH 40% bila dipanaskan akan
protein rata-rata mengandung berubah menjadi gas NH3 dan air
nitrogen 10% (kisaran 13-19%). yang kemudian dikondensasi NH3
Metode yang sering digunakan akhirnya ditangkap oleh larutan
dalam analisis protein adalah asam borat 5% membentuk (NH4)3
metode Kjeldhal yang melalui BO3 dan titrasiNitrogen dalam
proses destruksi, destialsi, titrasi (NH4)3 BO3 ditentukan jumlahnya
dan perhitungan. Dalam analisis ini dengan cara titrasi dengan Hcl.
yang dianalisis adalah unsur Protein merupakan salah satu zat

87
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

makanan yang berperan dalam 4) BCG + MM


penentuan produktivitas ternak. 5) Asam Boraks 2%
Jumlah protein dalam pakan
6) NaOH 30%
ditentukan dengan kandungan
nitrogen bahan pakan kemudian 7) Penoktalin
dikali dengan faktor protein 6,25. 8) H2SO4 pekat 90%
Angka 6,25 diperoleh dengan 9) HCl 0,01 N
asumsi bahwa protein mengan-
10) Air aquades
dung 16% nitrogen. Kelemahan
analisis proksimat untuk protein Peralatan yang digunakan dalam
kasar itu sendiri terletak pada melakukan analisis kadar protein
asumsi dasar yang digunakan. kasar:
Pertama, dianggap bahwa semua 1) Neraca analitik
nitrogen bahan pakan merupakan 2) Spatula aluminium
protein, kenyataannya tidak semua
3) Labu reaksi/labu Kjeldahl
nitrogen berasal dari protein dan
kedua, bahwa kadar nitrogen 4) Rak labu reaksi atau tabung
protein 16%, tetapi kenyataannya reaksi
kadar nitrogen protein tidak selalu 5) Lemari Asam (Fume hood)
16%. Senyawa-senyawa non 6) Pipa ukur
protein nitrogen dapat diubah
7) Pipet tetes
menjadi protein oleh mikrobia,
sehingga kandungan protein pakan 8) Pipet volume
dapat meningkat dari kadar 9) Filler (karet penghisap)
awalnya. Sintesis protein dalam 10) Enlemeyer
rumen tergantung jenis makanan
11) Destruktor
yang dikonsumsi oleh ternak. Jika
konsumsi N makanan rendah, maka 12) Destilator
N yang dihasilkan dalam rumen 13) Buret
juga rendah. Jika nilai hayati 14) Pisau
protein dari makanan sangat tinggi
15) Lamparan
maka ada kemungkinan protein
tersebut didegradasi di dalam 16) Mortar dan alu
rumen menjadi protein berkualitas 17) Kain lap
rendah. 18) Botol semprot
Protein kasar sangat dibutuhkan 19) Alat tulis kantor
ayam untuk pertumbuhan dan
20) Stopwatch
produksi, sehingga kandungannya
wajib diketahui. Namun, jika 21) Pipet volume
jumlahnya kelebihan akan memicu 22) Corong gelas
feses basah. 23) Beaker glass
Bahan yang digunakan dalam 24) Klem dan statis
melakukan analisis Protein Kasar:
25) Sikat pembersih tabung
1) Sampel bahan pakan ternak
Prosedur kerja analisis kadar abu
2) Selenium yakni sebagai berikut.
3) Kertas saring

88
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1) Timbang dengan seksama 0,51 blanko


gram sample hijaun. N : Normalitas Hcl
2) Tambahkan 2 gram campuran f.k : Faktor konversi untuk
selenium dan bungkus dalam protein dari makanan, secara
kertas saring. umum : 6,25 susu dan hasil
3) Masukkan ke dalam labu Kjeldahl olahannya : 6,38 ,mentega
100 ml dan tambahkan 25 ml kacang : 5,46
H2SO4 pekat. fp : Faktor pengenceran
4) Sampel di destruksi dalam lemari d. Analisis Lemak Kasar
asam sampai mendidih dan
Metode yang digunakan antara lain
larutan menjadi jernih kehijau-
extraksi soxhlet dengan pelarut
hijauan (sekitar 2 jam).
lemak petroleum ether. Analisis
5) Biarkan dingin,kemudian lemak dipergunakan istilah lemak
encerkan dan masukkan ke kasar karena dalam analisis ini yang
dalam labu ukur 100 ml, tepat- diperoleh adalah suatu zat yang
kan sampai tanda garis. larut dalam proses ekstraksi
6) Pipet 5 ml larutan dan masukkan dengan menggunakan pelarut
ke dalam alat penyulin, organik antara lain ether, petro-
tambahkan 10 ml NaOH 30% leum ether atau chloroform.
dan indikator PP (Phenolptalin). Kemungkinan yang terlarut dalam
7) Larutan di destilasi sekitar 6 pelarut organik ini bukan hanya
menit, sebagai penampung lemak tetapi juga antara lain:
gunakan 10 ml Asam Boraks 2% glyserida, chlorophyl, asam lemak
yang telah dicampur dengan 1 terbang, cholesterol, lechitin dan
ml indikator BCG+MM. lain-lain dimana zat-zat tersebut
tidak termasuk zat makanan tetapi
8) Bilasi ujung pendingin dengan air
terlarut dalam pelarut lemak.
suling
Kandungan lemak suatu bahan
9) Titras dengan larutan HCl 0,01 N.
pakan dapat ditentukan dengan
10) Kerjakan penetapan blanko. metode soxhlet, yaitu proses
11) Hitung kadar protein kasar ekstraksi suatu bahan dalam tabung
dengan rumus: soxhlet. Lemak yang didapatkan
(V1 – V2) x 0,014 x fk x fp dari analisis lemak ini bukan lemak
murni. Selain mengandung lemak
Kadar Protein Kasar =
sesungguhnya, ekstrak eter juga
________________________ x
mengandung waks (lilin), asam
100%
organik, alkohol, dan pigmen, oleh
W karena itu fraksi eter untuk
Keterangan : menentukan lemak tidak sepenuh-
W : Bobot sample nya benar. Penetapan kandungan
lemak dilakukan dengan larutan
V1 : Volume HCl 0,01 N yang
heksan sebagai pelarut. Fungsi dari
dipergunakan penitaran
n heksan adalah untuk mengeks-
contoh
traksi lemak atau untuk melarutkan
V2 : Volume HCl yang lemak, sehingga merubah warna
dipergunakan penitaran

89
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dari kuning menjadi jernih. Lemak 5) Selongsong


kasar adalah komponen nutrisi 6) Kaca arloji
yang dibutuhkan oleh ayam namun
7) Enlenmeyer
jika kelebihan akan berdampak
negatif, seperti penurunan feed 8) Pipet tetes
intake. Salah satu fungsi lemak 9) Oven
adalah sebagai pelarut vitamin 10) Tabung reaksi
(A,D,E,K) dan sumber energi.
11) Corong
Melarutkan (ekstraksi) lemak yang
12) Kertas saring
terdapat dalam bahan dengan
pelarut lemak (ether) selama 13) Kapas
beberapa waktu (3-8 jam) ekstraksi 14) Tabung destilasi
mengunakan alat gold fisch. Bebe- 15) Ball pipet
rapa pelarut yang dapat digunakan
16) Pipet ukur
adalah: kloroform proteleum
benzena, aseton, heksana. Lemak Prosedur kerja analisis lemak kasar
yang terekstraksi oleh larutan berikut ini.
lemakterakumulasi dalam wadajh 1) Timbang dengan seksama 0,51
pelarut (labu socklet dan gold fisch) gram sampel bahan pakan.
kemudian dipisahkan dari pelarut- 2) Tambahkan 2 gram campuran
nya dengancara dipanaskan dalam selenium dan bungkus dalam
oven suhu 105 oC, pelarut akan kertas saring.
menguap sedangkan lemak tidak
3) M a s u k k a n k e d a l a m l a b u
(titik didh lemak lebih dari 105oC)
Kjeldahl 100 ml dan tambahkan
sehinga tidak menguap dan tinggal
25 ml H2SO4 pekat.
dalam wadah, lemak yang tinggal
dalam wadah ditentukan beratnya. 4) Sample di destruksi dalam
lemari asam sampai mendidih
Bahan yang digunakan dalam mela-
dan larutan menjadi jernih
kukan praktik analisis Lemak Kasar
kehijau-hijauan (sekitar 2 jam).
yaitu sebagai berikut.
5) Biarkan dingin,kemudian encer-
1) Bahan pakan ternak
kan dan masukkan ke dalam
2) HCl 25% labu ukur 100 ml,tepatkan
3) AgNO3 sampai tanda garis.
4) Hexane 6) Pipet 5 ml larutan dan masukkan
5) Aquades ke dalam alat penyulin,
tambahkan 10 ml NaOH 30%
6) Batu didih
dan indikator PP (Phenoptalin).
Peralatan yang digunakan dalam
7) Larutan di destilasi sekitar 6
analisis Lemak Kasar adalah berikut
menit, sebagai penampung
ini.
gunakan 10 ml Asam Borat 2%
1) Labu lemak yang telah dicampur dengan 1
2) Beaker glass ml indikator BCG + MM.
3) Timbangan 8) Bilasi ujung pendingin dengan
4) Hot plate air suling
9) Titras dengan larutan HCl 0,01

90
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

10) Kerjakan penetapan blanko. tergantung pada species dan fase


11) Hitung kadar lemak dengan pertumbuhan bahan tanaman.
rumus: Pakan hijauan merupakan sumber
serta kasar yang dapat merangsang
W1 – W2
pertumbuhan alat-alat pencernaan
Kadar Lemak Kasar = pada ternak yang sedang tumbuh.
_______________ x 100% Tingginya kadar serat kasar dapat
W menurunkan daya rombak mikroba
Keterangan: rumen. Cairan retikulorumen
mengandung mikroorganisme,
W = Bobot contoh, dalam gram
sehingga ternak ruminasia mampu
W1 = Bobot labu lemak mencerna hijauan termasuk
sesudah ekstraksi, dalam gram rumput-rumputan yang umumnya
W2 = Bobot labu lemak mengandung selulosa yang tinggi.
sebelum ektraksi, dalam gram Langkah pertama metode peng-
e. Analisis Serat Kasar ukuran kandungan serat kasar
adalah menghilangkan semua
Komponen dalam suatu bahan yang
bahan yang terlarut dalam asam
tidak dapat larut dalam pemanasan
dengan pendidihan dengan asam
dengan asam encer dan basa encer
sulfat bahan yang larut dalam alkali
selama 30 menit adalah serat kasar,
dihilangkan dengan pendidihan
maka bagian yang tidak larut
dalam larutan sodium alkali. Residu
tersebut (residu) dibakar sesuai
yang tidak larut adalah serat kasar.
denga prosedur analisis abu selisih
Salah satu fungsi serat yaitu
antara residu dengan abu adalah
mempengaruhi laju alir pakan
serat kasar. Serat kasar mempunyai
dalam usus sehingga memudahkan
pengertian sebagai fraksi dari
proses pencernaan dan penyerapan
karbohidrat yang tidak larut dalam
nutrisi. Meskipun demikian jika
basa dan asam encer setelah
kelebihan justru akan menghambat
pendidihan masing-masing 30
pencernaan dan penyerapan
menit. Termasuk dalam komponen
karena serat kasar tidak dapat
serat kasar ini adalah campuran
dicerna oleh ayam.
hemisellulosa, sellulosa dan lignin
yang tidak larut. Dalam analisis ini Bahan yang digunakan dalam
diperoleh fraksi lignin, sellulosa analisis Serat Kasar berikut ini.
dan hemisellulosa yang jus tru 1) Sampel bahan pakan
perlu diketahui komposisinya 2) Larutan hexan
khusus untuk hijauan makanan
3) Larutan H2SO4 1,25%
ternak atau umumnya pakan ber-
serat. Untuk memperoleh data yang 4) Larutan NaOH 3,25%
lebih akurat tentang fraksi lignin 5) Ethanol 96%
dan sellulosa dapat dilakukan 6) Kertas saring
analisis lain yang lebih spesifik
Peralatan yang digunakan dalam
dengan metode analisis serat Van
melakukan praktik analisis Serat
Soest.
Kasar yaitu sebagai berikut.
Fraksi serat kasar mengandung
1) Pisau
selulosa, lignin, dan hemiselulosa

91
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Alu dan mortal 4) Langkah selanjutnya adalah


3) Lamparan menambahkan 50 ml larutan
H2SO4 1,25% dan didihkan
4) Neraca analitik
dengan menggunakan hot plate
5) Erlenmayer yang sudah siap dengan pen-
6) Spatula dingin balik (kondensor), dihi-
7) Beaker glass tung 30 menit setelah keadaan
mendidih.
8) Gelas ukur
5) Setelah waktu menunjukan 30
9) Pipet tetes dan pipet ukur
menit lalu tambahkan 50ml
10) Pendingin balik / kondensor NaOH 3,25% dan didihkan
11) Hot plate kembali sama seperti langkah
12) Corong Buchner sebelumnya.
13) Suckstrion 6) Selama proses pemanasan
sample berlangsung, panaskan
14) Pompa vacuum
larutan H2SO4 1,25% dan air
15) Botol semprot sampai mendidih,untuk men-
16) Oven cuci sample pada kertas saring.
17) Eksikator 7) Timbang kertas saring yang akan
18) Krus tang atau tang Penjepit digunakan untuk menyaring
sample, bobot kertas sarinngnya
19) Tanur
adalah 0,8116 gram.
Prosedur kerja analisis serat kasar:
8) Siapkan corong yang sudah
1) Mempersiapkan alat dan bahan dilapisi dengan kertas saring
yang akan digunakan pada yang diketahui beratnya,
praktik uji kadar serat kasar. tuangkan sample dalam keada-
2) Sampel bahan pakan hijauan an panas ke dalam suckstion
yang sudah ada dicacah lalu dengan menggunakan pompa
dihaluskan dengan mengguna- vakum.
kan alu dan mortal, kemudian 9) Bilas sample yang tersaring
sampel tersebut masukan ke dalam kertas saring dengan
dalam enlemeyer kira-kira 2-4 H2SO4 panas, air panas dan juga
gram yaitu 3,015 gram bahan etanol secara perlahan dengan
sampel yang digunakan dalam menggunakn pipet tetes sampai
analisis kadar serat kasar. merata.
3) Bebaskan lemak yang ada pada 10) Angkat kertas saring yang
sampel bahan pakan hijauan berisi sample, pindahkan ke
dengan menggunakan larutan cawan petri kemudian di oven
hexan secukupnya dengan cara selama satu jam pada suhu
diaduk-aduk dan ditiriskan 1100C.
larutan tersebut ke dalam be-
11) Angkat sample dari oven dan
aker glass, lakukan langkah
masukan ke dalam eksikator
tersebut 3x atau sampai
selama 15 menit,
keadaan larutan tersebut ber-
warna kuning. 12) Lakukan penimbangan kertas
saring yang berisi sample.

92
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

13) Panaskan kembali kertas saring Lignin (ADL). Kandungan NDF ber-
yang berisi sample dalam hubungan erat dengan konsumsi pakan,
oven selama 1 jam kemudian karena seluruh komponennya meme-
dinginkan lagi di eksikator nuhi ruang rumen dan lambat dicerna,
selama 15 menit, lebih rendah kandungan NDF lebih
14) Kemudian lakukan penim- banyak pakan dapat dikonsumsi.
bangan ke 2, sampai bobot Kandungan ADF merupakan indikator
konstan. kecernaan hijauan, karena kandungan
lignin merupakan bagian dari fraksi yang
15) Catat hasil timbangan dan
dapat dicerna. NDF selalu lebih besar
masukkan ke dalam rumus,
dari ADF, karena ADF tidak mengandung
apabila hasil dari analisis
hemiselulosa.
kadar serat kasar lebih 1%,
maka harus dilakukan uji abu Metode ini digunakan untuk menges-
pada kertas saring yang berisi timasi kandungan serat dalam pakan dan
sampel. fraksi-fraksinya kedalam kelompok-
kelompok tertentu didasarkan atas
Berat residu= berat serat kasar
keterikatanya dengan anion atau kation
Kadar Serat Kasar : W2 – W1 x 100 detergen (metode detergen). Metode ini
WS dikembangkan oleh Van Soest pada
Keterangan: tahun 1963, kemudian disempurnakan
oleh Van Soest dan Wine pada tahun
W1 : berat kertas saring
1967 dan oleh Goering dan Van Soest
W2 : berat kertas saring + residu pada tahun 1970. Tujuan awalnya
setelah si keringkan metode ini adalah untuk menentukan
W : berat contoh jumlah kandungan serat dalam pakan
f. Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen ruminan tetapi kemudaian dapat
(Beta-N) digunakan juga untuk menentukan
kandungan serat baik untuk nonru-
Untuk memperoleh beta-N adalah
minant maupun dalam pangan. Metode
dengan cara perhitungan : 100% -
detergen terdiri dari 2 bagian yaitu :
(Air + Abu + Protein Kasar + Lemak
Sistem netral untuk mengukur total serat
Kasar + Serat Kasar)%. Dalam fraksi
atau serat yang tidak larut dalam
ini termasuk karbohidrat yang
detergen netral (NDF) dan sistem
umumnya mudah tercerna antara
detergen asam digunakan untuk
lain pati dan gula.
mengisolasi sellulosa yang tidak larut
BETN : 100% - (% Air + % Abu + % dan lignin serta beberapa komponen
PK + % LK + % SK) yang terikat dengan keduanya (ADF).
2. Analisis Van Soest Sehubungan dengan kemampuan ternak
Peter J. Van Soest dari USDA Beltville ruminansia mencerna serat kasar, maka
National Research, sekitar tahun dari analisis proksimat dikembangkan
1960'an, mengembangkan prosedur oleh Van Soest untuk mengetahui
pengujian yang memisahkan serat kasar komponen apa yang ada pada serat.
menjadi dua bagia, yakni Neutral Sistem analisis Van Soest menggolong-
Detergent Fiber (NDF) dan Acid kan zat pakan menjadi isi sel (cell
Detergent Fiber (ADF), selanjutnya ADF content) dan dinding sel (cell wall).
diuraikan lagi menjadi Acid Detergent Neutral Detergent Fiber (NDF) mewakili

93
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

kandungan dinding sel yang terdiri dari lain, ligin sebagian besar mudah dicerna
lignin, selulosa, hemiselulosa dan oleh semua ternak. Yang lebih
protein yang berikatan dengan dinding memperumit situasinya adalah fakta
sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai bahwa hanya sebuah bagian hemiselu-
residu dikenal sebagai Neutral Deter- losa dan ligin yang dihasilkan dalam
gent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel pecahan serat mentahnya, dengan
dan mengandung lipid, gula, asam bagian-bagian sisanya yang muncul
organik, non protein nitrogen, pektin, sebagai NFE, yang biasanya dianggap
protein terlarut dan bahan terlarut dalam sebagian besar tersusun dari gula dan
air lainnya. Serat kasar terutama kanji yang sangat mudah dicerna.
mengandung selulosa dan hanya Akibatnya, sampai pada taraf dimana
sebagian lignin, sehingga nilai ADF lebih hemiselulosa – dengan digestibilitas
kurang 30 persen lebih tinggi dari serat yang rendah – dan lignin – yang mudah
kasar pada bahan yang sama. Acid dicerna – terdapat di dalam pecahan
Detergent Fiber (ADF) mewakili selulosa NFEnya. Pecahan ini akan lebih besar dan
dan lignin dinding sel tanaman. Analisis memiliki digestibilitas rata-rata yang
ADF dibutuhkan untuk evaluasi kualitas lebih rendah dibandingkan jika pecahan
serat untuk pakan ternak ruminansia dan tersebut tersusun dari gula dan kanji.
herbivora lain. Untuk ternak non Pada saat yang sama, nilai serat
ruminansia dengan kemampuan mentahnya tidak akan mencerminkan
pemanfaatan serat yang kecil, hanya semua bagian pakan yang dapat dicerna.
membutuhkan analisis NDF. Banyak para pekerja selama beberapa
Meskipun sistem Weende tentang tahun terakhir telah menguji berbagai
analisis pakan selama bertahun-tahun prosedur yang mungkin dapat mem-
telah dan terus menjadi sebuah berikan pemisahan karbohidrat dalam
perangkat yang berguna untuk pakan secara lebih pasti daripada apa
memprediksi nilai kandungan nutrisi yang dihasilkan sistem Weende tentang
dalam pakan, namun bukan berarti analisis kurang lebih. Hal ini berlaku
sistem ini tak memiliki kekurangan atau khususnya dari sudut pandang peng-
tak butuh beberapa perbaikan. Faktanya, evaluasian kumpulan pakan. Sebuah
sistem ini memiliki beberapa keter- prosedur yang mendapatkan banyak
batasan nyata, khususnya dalam kaitan- perhatiansebagai sebuah pengganti
nya dengan serat mentah (crude fiber) penentuan serat mentah konvensional
dan pecahan-pecahan ekstraksi yang dikembangkan oleh Van Soest dan
bebas nitrogen. rekan-rekannya, yang bekerja di
Yang pertama, serat mentah ketika laboratorium riset ARS miliki USDA di
diteliti bukanlah zat yang seragam Beltsville, Maryland. Proses ini
secara kimiawi namun sebuah campuran mengharuskan pemisahan bahan kering
berbagai unsur, unsur-unsur utamanya pakan ke dalam dua pecahan (fraction) –
adalah selulosa, hemiselulosa, dan pecahan yang pertama yang memiliki
lignin. Meskipun selulosa dan hemi- daya cerna (digestibilitas) yang baik dan
selulosa memiliki nilai kandungan nutrisi yang kedua yang memiliki digestibilitas
yang hampir sama, keduanya memiliki yang buruk – dengan mendidihkan 0,5-
nilai pakan yang jauh lebih tinggi untuk 1,0 g sampel pakan di dalam sebuah
hewan pemamah biak dibandingkan larutan deterjen netral (3% sodium
untuk hewan non-pemamah biak. Di sisi lautrl sulfate yang dibufferkan ke pH 7,0)
selama satu jam dan dilakukan pe-

94
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

nyaringan. A. Larutan deterjen netral jumlah. ADF berbeda dari NDF karena
yang mudah larut (NDS) adalah bagian NDF mengandung sebagian besar
terbesar kandungan sel, yang utamanya hemiselulosa pakan dan di dalam ADF
terdiri dari lipid, gula, kanji dan protein tidak terdapat protein. Perbedaan
dan semuanya memiliki digestibilitas jumlah NDF dan ADF adalah sebuah
yang tinggi, yang memiliki digestibilitas penghitungan hemiselulosa dalam
rata-rata sekitar 98%. Digestibilitas pakan. Untuk menentukan banyaknya
tersebut tampaknya tidak dipengaruhi lignin yang ada, ADF kemudian dicerna di
oleh banyaknya larutan-larutan deterjen dalam 72% H¬¬2SO4 pada suhu 15oC
netral yang tak dapat larut yang ada. selama 3 jam dan disaring. Residu yang
Larutan-larutan deterjen yang sulit larut tersisa setelah pencucian dan
tersebut biasanya disebut sebagai serat pengeringan ditimbang dan dibuat jadi
deterjen netral (NDF). Larutan ini serbuk. Serbuk yang tersisia mem-
merupakan bagian terbesar dinding sel perlihatkan silika yang ada, sementara
tanaman dan kadang-kadang disebut berkurangnya berat selama pembentuk-
sebagai unsur-unsur dinding sel atau an serbuk memperlihatkan lignin dan
unsur pembentuk dinding sel, yang disebut sebagai lignin deterjen asam
banyak tersusun dari selulosa, lignin, (ADL) dan secara lebih spesifik sebagai
silika, hemiselulosa dan beberapa lignin yang tak dapat larut dalam asam.
protein. Dalam prosedur Van Soest, Sebagai sebuah metode alternatif untuk
semua lignin dan hemiselulosa di- mengetahui kadar lignin yang memiliki
masukkan di dalam pecahan NDF, beberapa kelebihan untuk bahan-bahan
sementara pada metode Weende, dua tertentu mengharuskan dilakukannya
unsur tersebut dihilangkan dari serat oksidasi lignin ADF yang memiliki
mentah ke NFEnya. Sebagai akibatnya, kelebihan larutan potassium perman-
NDF ketika ditentukan dengan prosedur ganate yang dibufferkan asam acetik.
Van Soest jauh lebih tinggi daripada nilai Lignin yang ditentukan kadarnya seperti
serat mentah konvensional untuk ini disebut lignin permanganate. Variasi
beberapa pakan. metode ini dapat digunakan menyisih-
kan kutin yang terdapat di banyak kulit
Untuk menentukan ligin dalam sebuah
benih, yang jika tidak, akan diukur
sampel hijauan, Van Soest menge-
kembali.
depankan penggunaan apa yang dikenal
sebagai prosedur liginin deterjen asam. Suhu pemrosesan hijauan di atas 50oC
Dalam metode ini, prosedur tersebut cenderung meningkatkan produksi
digunakan sebagai langkah persiapan. lignin pada kedua metode di atas
Proses ini mengharuskan perebusan 1,0 khususnya lewat produksi lignin artifak
sampel bahan yang dikeringkan-udara melalui reaksi pencoklatan non-
dalam sebuah larutan deterjen asam enzimatik. Kandungan nitrogen ADF
(49,04 g solutic acid dan 20 g cetyl dianggap sebagai ukuran yang sensitif
trimethylammonium bromide per liter) untuk tingkat kerusakan tersebut dan
selama satu jam dan dilakukan berperan sebagai dasar untuk mem-
penyaringan. Larutan-larutan yang tak perkirakan lignin artifak. Segera sesudah
dapat larut atau residu-residunya NDS, NDF, ADF, dan ADL telah ditentukan
membentuk apa yang dikenal sebagai untuk sebuah hijauan, digestibilitas
serat deterjen asam (ADF) dan terdiri dari sesungguhnya bahan kering hijauan
selulosa, lignin dan silika dalam beragam dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut.

95
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

0,98 NDS + (1,473 – 0,789 log10 lignin) berhubungan dengan air yang
NDF dimana di dalamnya NDS dan NDF mengalir dan bentuknya biasanya
dinyatakan sebagai persentase bahan bulat sehingga pas masuk dibagian
kering hijauannya, dan lignin adalah mulut gelas beaker 600 ml,
persentase lignin yang dapat dapat larut 4) Crusibel atau kertas saring.
dalam asam di dalam pecahan ADFnya,
Sampel bisa disaring dengan meng-
sehingga digestibilitas bahan kering
gunakan gelas saring (crusibel) atau
hijauan dapat dihitung dengan me-
kertas saring Whatman no. 54 atau
ngurangi angka digestibilitas sesung-
54l. Penggunaan kertas saring akan
guhnya, sebuah pengurangan bahan
lebih mudah apabila tidak di-
kering metabolik yang ada dalam feces,
perlukan analisis lebih lanjut
yang menurut Van Soest pada jumlah
seperti penentuan lignin, silika dll.
rata-rata 12,9% konsumsi bahan kering-
Kertas saring juga lebih memudah-
nya.
kan apabila ingin meneruskan
a. Peralatan Analisis Van Soes menganalisis kandungan N di-
Alat yang digunakan untuk meng- dinding sel karena hasil saringan ini
analisis NDF dan ADF secara umum dapat langsung dimasukan kedalam
adalah sama dengan peralatan yang labu Kjeldahl. Penggunaan crusibel
digunakan untuk penentuan serat atau kertas akan menghasilkan nilai
kasar (Proximat) walaupun ada analisis yang sama apabila dilaku-
beberapa kekhasan untuk sebagian kan dengan benar. Apabila meng-
alat. Hal paling penting adalah alat gunakan kertas saring biasanya
untuk memanaskan gelas beaker akan ditempatkan pada cawan yang
haruslah ada alat kontrolnya masing- sudah ada bolongan dibagian
masing supaya bisa diatur panasnya bawahnya sehingga akan memu-
sesuai kebutuhan juga perlu alat dahkan waktu penyaringan dengan
pendingin (kondensor) dibagian menggunakan vacum. Kehati-
atasnya. Sistem pendingin air juga hatian sangat diperlukan dengan
harus berjalan dengan baik untuk kertas saring dibanding dengan
menghindari kesalahan hasil analisis. crusibel, dimana ketas saring
Kegagalan dalam sistem ini akan mudah sobek juga ketika akan
menghasilkan kesalahan pengukuran diangkat dari tempat penyaringan
dan komponen serat biasanya akan ketempat pengeringan.
lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal 5) Tanur
ini disebabkan oleh sampel dalam
Tanur sebagai alat untuk pe-
gelas beaker akan naik ke dinding
ngabuan perlu juga diperhatikan
gelas dan tidak bisa turun atau tidak
dimana seharusnya suhu yang
bersentuhan lagi dengan larutan
dicapai tidak melewati 500oC,
akibat dari alat pendingin yang tidak
untuk itu alat pengontrol suhu
berfungsi. Peralatan utama yang
sangat diperlukan. Suhu yang
diperlukan untuk analisis ini adalah :
melewati 500oC bisa melelehkan
1) Gelas beaker : Kapasitas 600 ml, crusibel dan kemungkinan mem-
2) Hot plate : 400 watt masing-masing pengaruhi hasil perhitungan.
untuk satu gelas dengan alat Peralatan pendukung lainnya ada-
kontrol, lah sama dengan alat yang diguna-
3) Kondensor : Alat pendingin ini kan waktu penentuan serat kasar.

96
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

b. Bahan Kimia Sebagai contoh, apabila membuat


Pencampuran bahan kimia dalam larutan sebanyak 18 liter maka dengan
sistem detergen ini memerlukan adanya penambahan kimia tersebut total
pengukuran yang benar dan tempat larutan bisa mencapai 18.5 liter.
yang cukup memadai untuk pem- Untuk menganalisis bahan pakan atau
buatan larutan sesuai dengan yang pangan yang mengandung patinya
direncanakan, baik menyangkut vo- sangat tinggi biasanya ditambahkan
lume maupun beratnya. enzim pencerna pati seperti : Amylog-
Tabel 4.6 Larutan untuk Neutral-Detergent Fiber (NDF) lucosidase, hog pancreas amylase,
No Neutral Detergent Fiber (NDF) Komposisi Bacillus subtilis amylase dan termamyl.
1 Distilled water 1 liter Larutan ADF dibuat dengan cara pertama
dibuat dulu larutan asam sulfat 0.5 M (1
2 Sodium lauryl sulfate, lab grade 30 gram N) dan boleh sedikit adanya variasi
3 Disodium 18,61 gram larutan sebesar 0.98 – 1.02 N. Apabila
ethylenediaminetetraacetate menggunakan larutan asam sulfat murni
(EDTA) dihydrate crystal, reagent
grade
bisa dibuat dengan cara menambahkan
49.0 gram asam sulfat murni kedalam air
4 Sodium borate decahydrate, 6,81 gram sehingga didapat sebanyak 1 liter (ini
reagent grade
akan sama dengan larutan 1 N).
5 Sodium borate decahydrate, 4,56 gram Kemudian ditambahkan 20 gram CETAB
reagent grade
dan diaduk dengan stirer sampai larut.
Kalau menggunakan yang hydrous 11,48 gram Penambahan CETAB kedalam larutan
10H2O asam sulfat 1 N kemungkinan sedikit
6 2-ethoxyethanol (ethylene glycol 10 ml akan menaikan volumenya.
monoethyl ether), purified grade Tabel 4.7 Larutan untuk Acid Detergent Fiber (ADF)

Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB No Neutral Detergent Fiber (NDF) Komposisi

Larutan dibuat pertama dengan cara 1 Sulfuric acid 1 N, reagent grade, 1 liter
melarutkan EDTA dan Na2B4O7.10H2O. sebanyak 1 liter.
Kemudian ditambahkan Na2HPO4 atau Apabila menggunakan H2SO4 murni tiap 49,04 gram
Na2HPO4.10H2O, sambil diaduk dengan liter larutan
menggunakan stirer yang sekaligus 2 Cetyltrimethylammonium Bromida 20 gram
berfungsi sebagai hot plate untuk (CETAB), technical grade
mempermudah kelarutan. Ethylene Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB
glycol monoethyl ether ditambahkan c. Neutral Detergent Fiber (NDF)
sebagai mana perlunya untuk me- Komponen serat yang tergabung
ngontrol busa supaya tidak berlebihan. dalam NDF merupakan bahan yang
Untuk memastikan larutan detergen ini tidak dapat larut dari matrix dinding
netral bisa dilakukan pengecekan pH dan sel tanaman. Serat tersebut secara
biasanya akan berkisar antara 6.9-7.1. kovalen terikat sangat kuat dengan
Apabila larutan disimpan ditempat yang ikatan hidrogen, kristallin atau ikatan
suhunya dibawah 18oC deterjen intramolekular lain yang mereka
biasanya akan mengendap tetapi dpat sangat resisten terhadap larutan yang
dilarutkan kembali dengan pemanasan. masih berada pada tingkat konsentrasi
Total larutan akan mencapai lebih dari physiologis. Karena larutan NDS tidak
volume yang dibuat karena adanya bersifat hidrolitik maka hampir semua
penambahan volume dari bahan kimia. ikatan-ikatan tersebut masih berada

97
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dalam residu NDF. Hal ini dapat dilihat mempunyai pengaruh yang besar.
apabila dibandingkan antara nilai daya Nilai NDF adalah kandungan semua
cerna in vitro dan in vivo dari NDF. serat yang teranalisis, dan ini satu-
Terdapat sedikit perbedaan daya cerna satunya cara yang bisa menggambar-
akibat dari adanya pengahancuran kan kandungan serat meskipun dari
beberapa komponen seperti silica dan bahan hijauan atau konsentrat yang
tannin oleh neutral detergen. Tidak berbeda. Untuk itu NDF adalah satu-
semua komponen dari dinding sel satunya analisis serat yang bisa
terikat ke dalam matrik. Pektin, merangking komponen pakan mulai
sebagai contoh hampir 90% nya dapat dari yang tidak berserat, sedikit
dilarutkan oleh NDS, demikian juga mengandung serat sampai pada bahan
pektin 20 gram adalah komponen yang yang sangat tinggi seratnya seperti
mudah difermentasikan, sehingga hal jerami dan selulosa. Perkembangan
ini memperlihatkan tidak adanya lain dengan ditemukanya serat melalui
pengaruh lignifikasi pada ikatan analisis NDF dalah adanya kenyataan
pektin. Dengan demikian NDF tidak bahwa komponen yang larut mem-
dapat dinyatakan mewakili komponen punyai pengaruh phisiologis yang
dinding sel secara keseluruhanya, berbeda dengan matrik yang tidak
tetapi hanya mewakili sebagai residu larut. Pada ruminan komplek yang
dari komponen nutirisi yang mem- terlarut semuanya dapat difermen-
punyai ikatan dengan matrix lignin dan tasikan, sehingga dalam hal ini juga
secara physik merupakan struktur komponen yang terlarut oleh larutan
yang tidak dapat larut dan mempunyai detergen netral termasuk didalamnya
pengaruh khusus baik pada rumen pati dan gula-gula terlarut lainya
maupun pada saluran pencenrnaan mengalami hal yang sama. Demikian
non ruminan. juga NDF telah diakui sebagai kom-
Serat biasanya digunakan sebagai ponen bahan pangan yang diperlukan
indeks negatif dari kualitas pakan, dalam menu pada makanan manusia.
dimana secara umum menggambarkan 1) Protein NDF.
bagian dari komponen pakan yang
Ekstraksi dengan larutan detergen
tidak dapat dicerna. Meskipun NDF
netral tidak melarukan semua
telah mencakup semua komponen
protein dalam matrik dinding sel,
yang tidak dapat dicerna, dibanding-
tetapi sebagian tetap terikat secara
kan dengan ADF (NDF - hemiselulosa)
kovalen pada polysakarida dinding
atau Serat Kasar (lignin + hemiselulosa
sel. Sebagian juga terikat akibat
+ selulosa), korelasi NDF dengan daya
adanya reaksi Maillard akibat
cerna pada ruminan sering tidak bisa
pemanasan dan sebagian lagi
menggambarkan hasil yang diingin-
mungkin terendapkan bersama
kan. Hal ini telah menyebabkan
tanin. Hanya sebanyak 80 %
digunakanya ADF sebagai standar
diperkirakan protein dapat terlarut
untuk menguji daya cerna hijauan,
dengan larutan detergen netral
meskipun NDF lebih baik hubunganya
selebihnya diduga hanya protein
dengan ruminasi (mamah biak),
yang rendah daya larutnya atau
efisiensi dan konsumsi pakan. Standar
terikat dengan matrik dinding sel
kebutuhan serat untuk ruminansia
sehingga merupakan bagian yang
hanya bisa dinyatakan dengan nilai
tidak dapat dicerna. Untuk alasan
NDF, hal ini disebabkan hemiselulosa

98
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tersebut maka bagian prote in yang pada suhu 105oC dalam oven yang
terlarut dengan larutan detergen dilengkapi dengan sistem kipas.
netral dapat digunakan sebagai Setelah ditimbang akan didapatkan
cara untuk mengetes protein berat kering resisu NDF, kemudian
terlarut dari suatu bahan pakan. sampel dibakar dalam tanur 500oC
2) Prosedur analisis. cukup selama 3 jam. Pindahkan
kedalam oven sampai suhunya
Timbang bahan sampel sebanyak 0.5
kembali menjadi 105oC kemudain
– 1 g (kering udara dan sudah
ditimbang. Bahan yang tersisa pada
digiling) masukan kedalam gelas
crusible adalah abu dari dinding sel.
beaker 600 ml. Tambahkan 100 ml
larutan detergen netral dan 2-3 tetes 3. Analisis Energi
decalin. Simpan ditempat pema- Kata energi berasal dari bahasa Yunani,
nasan (hot plate) tunggu antara 5-6 yaitu En = in, artinya dalam dan Ergon
menit sampai mulai panas kemu- artinya kerja. Sehingga kata energi
daian dihitung waktu pemanasanya diartikan sebagai dalam bentuk kerja.
selama 60 menit sambil di reflux Energi ada beberapa macam diantaranya
dengan aliran air untuk menghindari : energi mekanik, energi cahaya, energi
sampel yang nempel didinding gelas panas, energi nuklir, energi aliran panas
dan tidak terendam larutan. Apabila dan, energi molekuler atau energi kimia
mengerjakan lebih dari satu sampel yang sangat berperanan sekali dalam
bisa ditambah 3 menit antara satu bidang ilmu makanan ternak dan nutrisi.
dengan lainya untuk memberikan a. Prinsip Dasar
semua bahan yang dilarutkan di-
Adanya perubahan energi kimia dalam
mulai dari panas yang cukup. Setelah
molekul bahan makanan ke dalam
60 menit dididihkan baker diambil
bentuk energi kinetik dari suatu reaksi
dari pemanas dan dibiarkan sebentar
metabolic yang dapat menimbulkan
supaya bahan padatan mengendap
kerja atau panas. Menurut La voisier
dibawahnya. Siapkan gelas saring
dan La place tahun 1780 dari Perancis
pada tempatnya dan panaskan
bahwa panas yang diproduksi hewan
dengan air mendidih. Bahan larutan
berasal dari oksidasi zat organik bahan
kemudian disaring secara pelan-
makanan yang disuplai, dapat
pelan mulai dari bahan cairan yang
dijadikan sumber energi akibatnya
terlarut cukup dengan vaccum yang
nilai energi yang dihasilkan dapat
rendah dayanya. Kemudian bagain
dijadikan kriteria nilai gizi pakan atau
padatanya bisa dimasukan ke
ransum yang dikonsumsi hewan
saringan sambil dibilas dengan air
tersebut. Pembakaran bahan makanan
mendidih sampai semua sampel
berlangsung sebagai berikut.
habis masuk ke gelas saring. Vaccum
bisa ditambah kekuatanya sesuai CHO + O2 CO2 + H2O + gas + panas
dengan kebutuhan. Sampel dicuci Pembakaran makanan tersebut meng-
sekitar 2 kali dengan air panas, 2 kali gunakan oksigen (O2) dan meng-
dengan aseton dan kemudian dapat hasilkan energi bruto atau gross energi
dikeringkan. Crusibel dapat di- (GE). Pengukuran energi brotu ini
keringkan minimal selama 8 jam menggunakan alat Bomb Calorimeter
(atau disimpan semalam apabila (perubahan suhu akibat pembakaran
analsis dilanjutkan hari berikutnya) pakan dengan oksigen). Pengukuran

99
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

energi bahan makanan ternak atau Basal Metabolic Rate (BMR), RQ dan NE.
ransum menggunakan satuan-satuan Karakteristik Adiabatic Bomb Calo-
atau indikator angka sebagai jumlah rimeter :
energi yang dinyatakan dalam satuan
1) Panas tidak langsung, tidak ada
berikut.
panas yang menyeberang.
1) Kalori (kal) yaitu jumlah panas yang
2) Mempunyai dua suhu, sehingga
dibutuhkan untuk meningkatkan
perlu menyamakan suhu dan di-
temperatur 1 gram air dari suhu
setarakan sehingga tidak saling
14.50C menjadi 15.50C.
mempengaruhi.
2) Thermal adalah jumlah panas yang
Sedangkan karakteristik Isothermic
dibutuhkan untuk menaikkan suhu
Bomb Calorimeter adalah panas
1 ton air 10C.
bersambung, dan hanya ada satu suhu.
3) British Them Unit = BTU adalah
Komponen Bomb Calorimeter adalah :
jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 liter air 1) Jacket
10F. 2) Bucket untuk tempat air (suhu
4) Joule = 107 Erg adalah jumlah panas konstan)
yang dibituhkan untuk memindah- 3) Bomb berisikan cawan, kawat
kan 1 liter air/barang sejauh 0.7375 platina dan sample dalam bentuk
khaki. pellet, kemudian dialirkan oksigen
Nilai setara kalori untuk energi adalah untuk pembakarannya.
sebagai berikut : Pengukuran energi bahan makanan
1) 1 kalori (kal) setara 4.184 Joule (J) ternak atau ransum menggunakan
Crampton Bomb Calorimeter yang dikoreksi
dengan beberapa faktor koreksi yaitu
2) 1 kalori (kal) setara 5.183 Inter-
sebagai berikut.
nasional Joule (Kleiber)
1) Koreksi penggunaan asam, 1 ml
3) 1 BTU setara 0.252 kkal.
Na2CO3 = 1 kalori.
4) 1 kilo kalori (kkal) setara 3.96 BTU.
2) Koreksi kawat terbakar, 1 cm kawat
Setiap kandungan nutrien mempunyai = 2,3 kalori.
nilai setara kalor (energi) yang
3) Koreksi sulfur (S), bila kandungan S
berbeda yaitu :
bahan makanan ternak lebih besar
1) Protein setara 5.65 kkal/g dari 0,1% dimana 1 gram S = 1,4
2) Karbohidrat setara 4.10 kkal/g kkal.
Tabel 4.8 Kandungan energi bruto beberapa bahan pakan
3) Lemak setara 9.45 kkal/g
No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg)
Sehingga rasio sumbangan energi
kandungan nutrien tersebut (Protein : 1 Jagung 4.43

KH : Lemak) adalah 1 : 1 : 2.5 kali. 2 Kacang Kedelai 2,52


Kalorimeter ada 2 macam yaitu :
3 Dedak Gandum 4,54
1) Bomb Calorimeter terdiri dari :
4 Glukosa 3,76
Adiabatic Calorimeter dan Isotermik
Calorimeter. 5 Karbohidrat 3,75 - 4,25

2) Animal Calorimeter untuk 6 Lemak Babi 9,48


mengukur energi metabolic seperti :
7 Casein 5,86

100
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Sebelum dilakukan analisis energi, lemak. Di antara gizi lainnya, lemak


Bomb Calorimeter disetarakan dulu mempunyai kandungan energi paling
dengan memperhitungkan faktor tinggi yaitu sebesar 2.25 kali karbo-
koreksi tersebut. Kandungan energi hidrat dan protein. Perbedaan ini
bruto (Gross Energi = GE) beberapa disebabkan oleh kandungan oksigen
bahan makanan ternak bisa dilihat dalam molekul. Dalam molekul
pada tabel 2. Nilai GE dari karbohidrat karbohidrat terdapat cukup oksigen
berkisar antara 3.75 – 4.25 kkal, untuk pembakaran hydrogen yang
sedangkan nilai GE untuk protein lebih dikandungnya, sehingga panas yang
tinggi daripada karbohidrat, tetapi di dikeluarkan hanya dari pembakaran
dalam tubuh ternak, energi protein atau oksidasi karbon (C). Pada lemak
tidak dapat dipergunakan seluruhnya, relatif sedikit oksigen, sehingga
energi ini akan keluar dalam bentuk memerlukan oksigen lebih banyak
ikatan asam urat atau urea yang masih untuk pembakaran hydrogen (H) da
mengandung GE sekitar 1.25 kkal, karbon (C). Untuk pembakaran 1 gram
sehingga energi yang akan didapat H menghasilkan panas 4 kali lebih
dalam tubuh ternak yang berasal dari banyak dari pembakaran C, sehingga
protein hampir sama dengan kar- panas yang dihasilkan lebih tinggi
bohidrat yaitu : 4.25 kkal (5.50-1.25). dibandingkan denagan protein dan
Nilai energi bruto (GE) untuk macam - karbohidrat. Dalam lemak kasar, selain
macam protein dan lemak diper- lemak murni tergolong dalam trig-
lihatkan pada tabel (nilai rata -rata GE iserida, terdapat juga zat-zat lain yang
protein = 5.20 kkal dan rata-rata GE larut dalam ether. Zat-zat tersebut
lemak = 9.35 kkal). akan mengurangi manfaat lemak
Tabel 4.9 Kandungan energi bruto sebagai sumber energi untuk ternak
bahan sumber protein dan lemak
atau hewan lainnya.
No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg)
Energi metabolisme adalah energi
1 Daging Sapi 5,65 yang dapat digunakan oleh tubuh
2 Gelatin 5,60 ternak. Kelebihan energi akan ber-
3 Albumin Telur 5,71
dampak terhadap penurunan konsum-
si ransum.
4 Kuning Telur 5,84

5 Kacang-kacangan 5,70

6 Sayur-sayuran 5,80

7 Lemak daging, ikan, dan telur 9,50

8 Lemak hasil ternak perah 9,25

9 Lemak butiran 9,30


Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB

b. Penggunaan Energi Oleh Ternak


Energi karbohidrat digunakan ternak
sebanyak 95% sedangkan energi
protein hanya 70%, sehingga
penggunaan energi karbohidrat lebih
efisien dibandingkan protein dan

101
PRODUK HASIL HEWANI

1. Jenis dan dosis bahan pakan ternak rumi-


nansia perlu disesuaikan dengan keadaan
fisologis ternak
2. Mengetahui cara kerja alat akan sangat
membantu dalam pembuatan pakan ternak
ruminansia
3. Prosedur pembuatan pakan yang tepat akan
menghasilkan kualitas pakan yang diharap-
kan
4. Uji kualitas bahan sangat penting untuk
mendapatkan dosis yang sesuai

Buatlah perencanaan pembuatan pakan


ternak ruminsia!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persyaratan bahan pakan yang
baik!
2. Sebutkan dosis bahan pakan untuk pem-
buatan pakan sapi laktasi!
3. Sebutkan peralatan yang digunakan pada
pabrik pakan!
4. Jelaskan cara kerja dari peralatan di atas!
5. Sebutkan prosedur pembuatan pakan
ternak ruminansia!

Setelah mempelajari bab keempat ini, Anda


tentu menjadi paham tentang proses per-
siapan pembuatan pakan ternak ruminansia.
Dari semua materi yang sudah dijelaskan ada
bab keempat ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan
dengan teman maupun guru Anda, karena
konsep dasar ini akan menjadi fondasi dari
materi-materi yang akan dibahas di bab-bab
selanjutnya.

102
BAB 5
PENGGILINGAN (GRINDING)
BAHAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang penggilingan pakan ternak ruminansia,
peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan
penggilingan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.

Penggilingan Pakan
Ternak Ruminansia

Prosedur Penanganan Hasil


Persiapan Alat
Menggiling Penggilingan

Alat/Mesin – Prosedur – Penanganan hasil

103
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Persiapan Alat Penggiling (Grinding) dengan pemisah besi dan batu. Hal
Bahan Pakan Ternak Ruminansia ini untuk menghindari kerusakan
Grinding adalah menggiling bahan pakan/ hammermill dan screen.
memecah partikel bahan pakan yang (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
berukuran besar menjadi partikel-partikel 4) Hammermill
yang berukuran lebih kecil. Alat penepung
Terdiri dari ruang baja, dimana palu
digunakan untuk membuat semua bahan
(hammer) dan rotor berputar dengan
baku yang akan digunakan berubah menjadi
kecepatan tinggi. Bagian dinding
tepung. Pemecahan partikel bahan pakan
berfungsi sebagai pelat penghancur,
dapat dilakukan secara manual maupun
sedang sisanya berupa pelat dengan
secara mekanis. Peralatan mekanis yang
banyak lubang kecil. dalam ruang
dapat digunakan untuk menggiling/
hammer mill melalui bagian atas, dan
memecah partikel bahan pakan antara lain
akan dipukul oleh palu sehingga
hammermill dan discmill.
menghantam dinding pelat peng-
a. Hammermill hancur. Bahan akan dihancurkan oleh
Peralatan/mesin yang paling banyak pelat penghancur dan palu. Partikel
digunakan dalam menggiling bahan yang sudah kecil akan melewati
pakan adalah hammermill, karena saringan (screen). Partikel yang
hammermill memiliki kelebihan dian- belum bisa melewati screen akan
taranya investasinya murah dan kapasi- dihancurkan kembali. Palu dipasang
tasnya tinggi. Hammermill adalah alat pada rotor dengan pengunci (pin).
penepung yang bekerja dengan cara Rotor terbuat dari pelat besi
prinsip palu yaitu memukul suatu bahan melingkar yang dipasang pada as,
baku yang akan ditepung pada sistem atau dapat juga dari besi as solid.
saringan yang berfungsi sebagai lem- Rotor dan palu harus diseimbangkan.
pengan plat yang akan terpukul semua Putaran rotor berkisar 1.500 – 3.000
bahan baku dan tersaring pada saringan putaran per menit (rpm).
tersebut. Hammermill memiliki bebe- Ukuran palu bervariasi, panjang 150
rapa kelengkapan, yaitu sebagai berikut. – 250 mm, lebar 50 – 70 mm, tebal 3 –
1) Penampung bahan pakan (Strorage 8 mm. Pada kedua ujung palu
Bin) terdapat lubang yang digunakan
Bin atau hopper digunakan untuk untuk mengaitkan palu pada rotor.
menampung bahan pakan yang akan Ujung palu dapat aus karena
digiling. pemakaian. Jika pada ujung satu
sudah aus maka posisi palu dapat
2) Alat pengatur masuknya bahan
dibalik, sampai kedua ujung palu aus
pakan
semua.
Alat ini diperlukan untuk mengatur
Screen, mengatur bahan yang keluar
masuknya bahan pakan. Alat ini
dari hammer mill. Bentuk lubang
diperlukan agar kapasitas optimum
biasanya bulat, diaameter 1,5 – 12
dapat tercapai. Alat yang paling
mm. Daerah yang berlubang sekitar
sederhana adalah katup yang ter-
30 – 50% dari total area screen.
letak diantara hopper dan ham-
Ketebalan saringan berpengaruh
mermill.
pada kapasitas. Semakin tipis
3) Magnit dan pemisah batu saringan, semakin tinggi kapasitas.
Hammermill yang baik dilengkapi Jika saringan sudah aus harus diganti.

104
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

5) Sistem Aspirasi discmill terdapat dua buah piringan yang


Aspirasi, bertujuan untuk mendingin- bergerigi yang letaknya berhimpitan.
kan ruangan gilingan dan membantu Kedua piringan tersebut digerakkan
keluarnya bahan gilingan lewat berputar saling berlawanan oleh motor
saringan (screen) sehingga mening- listrik.
katkan kapasitas. Aliran udara (Sumber : Dok. Sunarno, 2011)
berasal dari perputaran palu pada Discmill dan hammermill ini dibuat
rotor atau kipas yang ditempatkan dengan berbagai macam kapasitas
pada as. produksi bergantung pada keinginan
6) Sistem pengeluaran (discharge pemakai alat ini bisa digunakan untuk
system) skala pabrikasi, skala menengah atau
Sistem pengeluaran bisa memanfa- skala rumah tangga. Kapasitas produksi
atkan gravitasi, tekanan udara peralatan ini mulai dari 1 kg perjam
maupun mekanis (dengan conveyor). sampai satu ton per jam.
Kapasitas hammermill ditentukan oleh
karakteristik produk dan instalasinya.
1) Karakteristik produk
a) kekerasan dan kadar serat bahan,
b) kadar air,
c) persentase partikel halus,
d) ukuran partikel yang dikehendaki.
2) Karakteristik instalasi
a) kondisi dan ukuran pelat peng-
hancur,
b) kondisi palu,
c) luas area terbuka pada saringan,
d) tenaga, (Sumber : Dok. Sunarno, 1. Alat/mesin yang akan dipergunakan harus
2011) dipastikan dalam keadaan normal
b. Discmill 2. Dalam penggilingan harus dikerjakan
sesuai prosedur agar alat dan bahan tidak
Discmill adalah alat penepung yang rusak
bekerja dengan cara berputarnya suatu
pasangan piringan logam baja yang satu 3. Hasil penggilingan ditangani dengan baik
berputar sedangkan yang lainnya agar terjaga kualitasnya
sebagai landasan. Bahan baku yang akan
ditepung berada pada dua kepingan
logam tersebut, kemudian bahan baku
yang telah dihancurkan akan dilakukan
proses penyaringan dalam peralatan ini
secara langsung. Fungsi discmill sama Buatlah SOP penggunaan mesin penggilingan!
dengan fungsi hammermill, yaitu untuk
memecah bahan pakan agar menjadi
ukuran yang lebih kecil, yang membeda-
kan adalah prinsip kerjanya. Di dalam

105
PRODUK HASIL HEWANI
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan persiapan sebelum penggilingan!
2. Sebutkan persyaratan alat/ mesin giling!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur menggi-
ling!
4. Jelaskan penanganan hasil penggilingan!
5. Sebutkan nama mesin giling! Jelaskan
karakteristiknya!

Setelah mempelajari bab kelima ini, Anda


tentu menjadi paham tentang penggilingan
pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab kelima ini, mana yang
menurut Anda paling sulit dipahami? Coba
Anda diskusikan dengan teman maupun guru
Anda, karena konsep ini sangat penting dalam
bidang agribisnis pakan ternak ruminansia.

106
BAB 6
PROSES PENCAMPURAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah mempelajari materi tentang proses pencampuran pakan ternak


ruminansia, peserta didik diharapkan mampu menerapkan konsep tersebut dari
awal sampai pakan homogeny
Prose Pencampuran Pakan

Penimbangan
Ternak Ruminansia

Teknik Pencampuran

Prosedur Pencampuran

Homogenitas Hasil
Pencampuran

Penimbangan – Teknik Pencamouran – Prosedur Pencampuran - Homogenitas

107
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Penimbangan (Dosing) Bahan Pakan 4) Berbentuk tepung, misalnya tepung


Ternak Ruminansia yang Akan Dicampur gaplek, dan dedak padi.
Sebagai Pakan 5) Berbentuk cair, misalnya: tetes
Sebelum melakukan proses pembuatan (molasses), minyak nabati / CPO
pakan salah satu langkah yang perlu (Crude Palm Oil) dan minyak hewani.
dilakukan adalah menyusun formula pakan. c. Berdasarkan Kandungan Nutrisi.
Penyusunan formula pakan bertujuan agar
1) Bahan Pakan Sumber Energi. Digu-
kandungan nutrisi pakan sesuai dengan
nakan dalam pembuatan pakan
yang dibutuhkan ternak untuk memenuhi
dengan tujuan utama untuk meme-
kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan,
nuhi kebutuhan energi, antara lain
produksi dan reproduksi. Sangat sulit untuk
jagung, dedak padi, pollard, minyak
mendapatkan satu jenis bahan pakan yang
nabati dan lemak hewan.
kandungan nutrisinya sesuai dengan
kebutuhan ternak. Oleh karena itu, 2) Bahan Pakan Sumber Protein. Digu-
diperlukan kombinasi beberapa jenis bahan nakan untuk memenuhi kebutuhan
pakan untuk disusun formula pakan protein, antara lain bungkil kacang
sehingga menjadi pakan dengan nutrisi kedele, bungkil kelapa, dan ampas
yang seimbang sesuai dengan kebutuhan. kecap, tepung daging, tepung ikan,
Untuk dapat memilih dengan tepat bahan 3) Bahan Pakan Sumber Mineral. Digu-
pakan yang akan digunakan, diantaranya nakan untuk memenuhi kebutuhan
perlu memahami terlebih dahulu mineral, antara lain tepung tulang,
jenis–jenis bahan pakan dan peng- kalsium karbonat, dikalsium
golongannya. Berikut ini penggolongan phospat, dan garam dapur dan
bahan pakan dan contoh-contoh jenis preparat mineral.
bahan pakan yang biasa digunakan untuk 4) Bahan pakan sumber vitamin.
pembuatan pakan yakni sebagai berikut. Digunakan untuk memenuhi
a. Berdasarkan Asalnya. kebutuhan vitamin, antara lain
pakan hijauan dan preparat vitamin.
1) Bahan pakan berasal dari hewan
(bahan pakan hewani), antara lain d. Berdasarkan Kelazimannya.
tepung daging, tepung ikan, dan 1) Bahan Pakan Konvensional. Bahan
tepung kerang. pakan ini adalah bahan baku pakan
2) Bahan pakan yang berasal dari yang sering digunakan dalam pakan
tumbuhan atau disebut dengan yang biasanya mempunyai kan-
bahan pakan nabati, antara lain dungan nutrisi yang cukup (misalnya
dedak padi, ampas singkong, bungkil protein) dan disukai ternak. Bahan
kedele, dedak gandum (pollard). pakan ini dapat berasal dari tanaman
ataupun hewan, ikan, dan hasil
b. Berdasarkan Bentuknya.
sampingan industri pertanian. Con-
1) Berbentuk butiran, contohnya toh bahan baku ini yaitu; rumput,
jagung. jagung, dedak, tepung ikan, bekatul,
2) Berbentuk butiran, contohnya dan lain sebagainya.
jagung. 2) Bahan Pakan Non Konvensional.
3) Berbentuk bongkahan/serpihan, Bahan pakan yang tidak atau belum
contohnya bungkil kedele, bungkil lazim dipakai untuk menyusun
kacang tanah, dan ampas singkong. ransum, tetapi berpotensi digunakan
sebagai campuran pakan ruminansia

108
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

karena tingkat ketersediaannya Berikut ini suatu formula pakan pengge-


banyak di berbagai daerah. Bahan mukan sapi, yang tersusun dari beberapa
pakan ini mengandung nutrisi yang jenis bahan pakan
diperlukan ternak ruminansia, tapi Tabel 6.1 Formula Pakan Penggemukan Sapi
belum banyak dimanfaatkan karena No Nama Bahan Pakan Jumlah (%) Keterangan
hanya tersedia daerah-daerah
1 Pollard 20
tertentu. Bahan ini bisa berasal dari
industri kimia, pertanian maupun 2 Jagung giling 10
hasil fermentasi. Contoh dari bahan 3 Dedak padi 25
baku ini adalah Urea, Diamonium
fosfat, Isi rumen, kulit coklat, kulit 4 Onggok 25

kopi, dan lain sebagainya. 5 Bungkil kelapa 11


e. Bahan Pakan Tambahan 6 Bungkil kedele 7,5
Bahan pakan tambahan merupakan 7 Anti oksidan 0,5
bahan pakan yang diberikan dalam
8 CaCO3 0,5
jumlah sedikit, yang berfungsi untuk
memenuhi kekurangan nutrisi yang 9 NaCl 0,5
terkandung dalam bahan pakan lainnya
Jumlah 100
atau untuk tujuan tertentu. Bahan Pakan
tambahan dapat dibedakan menjadi dua Berdasarkan formula di atas dapat dike-
macam sebagai berikut. tahui jenis dan persentase (%) setiap bahan
1) Feed suplement, yaitu bahan pakan pakan. Selanjutnya jumlah dalam persen-
tambahan yang bersifat nutritif, tase (%) dikonversikan ke dalam kg.
artinya bahan pakan tersebut ditam- Misalnya satu kali pembuatan pakan 500 kg
bahkan dengan tujuan untuk meme- (atau kapasitas mixer 500 kg), sehingga
nuhi atau melengkapi kekurangan formulanya menjadi sebagai berikut:
nutrisi dari bahan pakan lainnya,
Tabel 6.2 Formula untuk 500 Kg Pakan
antara lain preparat asam amino,
No Nama Bahan Jumlah (Kg) Keterangan
mineral, dan vitamin. Pakan
2) Feed additif, yaitu bahan yang 1 Pollard 20/100 x 100,0
ditambahkan yang bersifat non 500 =
nutritif, artinya bahan pakan ter- 2 Jagung giling 10/100 x 50,0
sebut ditambahkan dengan tujuan 500 =
tertentu yang tidak berkaitan dengan
3 Dedak padi 25/100 x 125,0
pemenuhan kebutuhan nutrisi, an- 500 =
tara lain sebagai anti oksidant, anti
4 Onggok 25/100 x 125,0
jamur, anti biotik, hormon, dan 500 =
sebagainya.
5 Bungkil kelapa 11/100 x 55,0
Jenis –jenis bahan pakan yang tercantum 500 =
dalam formula biasanya dalam bentuk
6 Bungkil kedele 7,5/100 x 37,5
persentase (%), maka langkah selanjutnya 500 =
adalah mengidentifikasi jenis-jenis bahan
pakan yang tercantum dalam formula dan 7 Anti oksidant 0,5/100 x 2,5
500 =
mengkonversikannya ke dalam kg.
8 CaCO3 0,5/100 x 2,5
Sebagai contoh: 500 =

109
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

No Nama Bahan Jumlah (Kg) Keterangan Sebagaimana umumnya penggunaan


Pakan bahan pakan mikro, maka penggunaan
9 NaCl 0,5/100 x 2,5 feed supplement dan feed additive ini
500 = sangat sedikit namun dapat memberikan
Jumlah 500,0 dampak yang sangat besar sesuai
dengan tujuan penggunaannya. Oleh
Dengan hasil konversi tersebut di atas
karena itu dosis penggunaan feed
dapat diketahui jenis dan jumlah setiap
additive maupun feed supplement perlu
bahan pakan (kg) yang harus disiapkan
dipahami dan dihitung sesuai kebutuh-
untuk pembuatan pakan sesuai dengan
annnya berdasarkan petunjuk penggu-
formula tersebut di atas. Bahan pakan yang
naannya. Petunjuk penggunaan bahan –
digunakan dalam proses pembuatan pakan
bahan tersebut biasanya tertera pada
berdasarkan jumlahnya bisa dikelom-
kemasan dan label kemasan.
pokkan menjadi bahan pakan makro dan
bahan pakan mikro. Bahan pakan makro Contoh:
biasanya digunakan dalam jumlah banyak, Jika saran penggunaan feed
sedangkan bahan pakan mikro pengguna- supplement berupa mineral premix yang
aannya dalam jumlah sedikit dan biasa tertera pada label adalah 2 kg/100 kg
disebut dengan bahan pakan tambahan. pakan, dan jumlah pakan yang akan
Jadi bahan pakan tambahan adalah bahan dibuat adalah 10.000 kg. Maka jumlah
pakan yang penggunaannya dalam jumlah mineral premix yang dibutuhkan adalah:
sedikit, yang berfungsi untuk memenuhi 2 x 10.000 kg/100 kg = 200 kg
kekurangan nutrisi atau tujuan lainnya.
Untuk memperoleh komposisi campuran
Bahan pakan tambahan dapat dibedakan
bahan pakan yang benar, perlu dilakukan
menjadi dua macam yaitu feed additive
dosing (pengukuran dosis) setiap bahan
(imbuhan pakan), dan feed supplement
pakan sesuai dengan formula yang telah
(pelengkap pakan).
dibuat sebelumnya. Pengukuran dosis
a. Feed additif, yaitu bahan yang ditam- bahan pakan dapat dilakukan dengan
bahkan yang bersifat non nutritif, artinya dua cara, yaitu gravimetric dan volume
bahan pakan tersebut ditambahkan tric.
dengan tujuan tertentu yang tidak
3) Gravimetric (Penimbangan)
berkaitan dengan pemenuhan kebutuh-
an nutrisi, antara lain sebagai anti Gravimetric adalah pengukuran kuan-
oksidant, anti jamur, anti biotik, hormon, titas bahan pakan dengan cara penim-
dan sebagainya. bangan, menggunakan alat yang disebut
timbangan. Dengan kata lain timbangan
b. Feed suplement, yaitu bahan pakan
merupakan alat untuk mengukurmassa
tambahan yang bersifat nutritif, artinya
bahan pakan yang akan digunakan.
bahan pakan tersebut ditambahkan
dengan tujuan untuk memenuhi atau Untuk mendapatkan hasil penim-bangan
melengkapi kekurangan nutrisi dari yang akurat perlu memilih jenis
bahan pakan lainnya, antara lain timbangan yang tepat sesuai dengan
preparat asam amino, mineral (CaCO3, peruntukannya, dan spesifikasi tim-
kulit kerang) , dan preparat vitamin. bangan tersebut serta cara penimbangan
yang dilakukan.
1. Dosis Dan Jenis Imbuhan Pakan (Feed
Additive) dan Pelengkap Pakan (Feed a) Tipe Timbangan
Supplement) Sesuai Ketentuan Pengukuran dosis dengan cara penim-
bangan dapat dibedakan berdasarkan

110
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

mekanisme penim-bangannya, yaitu antaranya adalah timbangan


sistem mekanik dan sistem elektronik. Hybrid, yaitu timbangan yang cara
(1) Sistem mekanik/Manual kerjanya merupakan perpaduan
antara timbangan manual dan
Timbangan sistem mekanik ada dua
digital. Timbangan Hybrid menggu-
macam, yaitu timbangan bekerja
nakan display digital tetapi bagian
secara mekanis, menggunakan
platform menggunakan plat meka-
tangkai penimbang dan timbangan
nik.
bekerja secara mekanis dengan
sistem pegas.

Gambar 6.1:Timbangan Manual/dengan lengan-lengan


dan Timbangan manual sistem pegas
Sumber : Dokumen Penulis

(2) Sistem elektronik


Timbangan elektronik (timbangan
digital) adalah timbangan dengan
teknologi digital, merupakan
Gambar 6.3:Timbangan Hibrid
pengembangan dari jenis timbang- Sumber: http://rajatimbangan.co.id/2011/03/
an manual. e)Spesifikasi Timbangan
Untuk mendapatkan hasil penim-
bangan sesuai dengan komposisi
bahan pakan yang diinginkan perlu
mempertimbangkan tingkat kualitas
alat penimbangan (timbangan). Kua-
litas timbangan berbeda-beda, dalam
hal ini berkaitan dengan spesifikasi
timbangan, antara lain:
(1) Kapasity, kemungkinan berat ter-
besar pada skala.
(2) Graduation, pembagian skala untuk
Gambar 6.2:Timbangan digital membaca berat hasil penimbangan
Sumber: http://timbangannagata.indonetwork.co.id
(3) Sensitivity, jumlah berat terkecil
(3) Sistem Hybrid
yang dikehendaki untuk merubah
Pada kenyataannya tidak semua keterbacaan skala.
lokasi penimbangan tersedia aliran
(4) Accuracy, penyimpangan maksi-
listrik, sehingga untuk menang-
mum dari berat nyata.
gulanginya jenis timbangan sistem
elektrik dikembangkan lagi, di- f) Cara Penimbangan

111
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Pengukuran dosis dengan cara penim- dalam keadaan setimbang (angka


bangan dapat diperoleh hasil pengu- timbangan berada pada titik 0
kuran yang lebih akurat dan dapat kilogram)
digunakan untuk semua tipe bahan (10) Lakukan penimbangan tempat
pakan. Untuk mendapatkan hasil (wadah) yang akan digunakan
penimbangan yang sesuai dengan untuk menimbang bahan pakan,
yang diharapkan, maka proses penim- dan catat hasil penimbangan.
bangan harus dilakukan dengan pro-
(11) Lakukan penimbangan bahan
sedur yang benar, Prosedur yang
pakan menggunakan wadah yang
dimaksud adalah sebagai berikut.
sudah ditimbang terlebih dahulu,
(1) Tetapkan jenis timbangan yang dengan berat akumulasi (berat
akan digunakan. Pilih timbangan total) antara bahan pakan dan
yang akan digunakan dengan wadah yang digunakan untuk
mempertimbangan kapasitas, menimbang, dan catat hasil
sensitifitas, dan akurasi, serta penimbangan.
keterbacaan sekala timbangan.
(12) Berat bahan pakan dapat dihitung
(2) Tetapkan dan siapkan peralatan dengan cara:
pendukung penimbangan bahan
Berat bahan pakan = (berat bahan
pakan yang akan digunakan.
pakan + wadah) – berat wadah.
(3) Sebelum melakukan penim-
(13) Catat hasil penimbangan!
bangan sebaiknya alat-alat
timbang terlebih dahulu ditera 1) Volumetric (Menakar)
atau diperiksa. Pastikan bahwa Volumetric adalah pengukur-
timbangan layak untuk diguna- an kuantitas bahan pakan
kan. dengan cara menakar.
(4) Jika menggunakan timbangan Volumetric memiliki kelebih-
elektrik / digital, pastikan bahwa an, yaitu peralatan relatif lebih
timbangan telah terhubung sederhana dan murah harga-
dengan sumber listrik dengan nya. Peralatan yang digunakan
benar. adalah alat ukur volume
(5) Siapkan bahan pakan yang akan (literan).
ditimbang sesuai dengan ke-
butuhan.
(6) Lakukan penimbangan bahan
pakan dengan menggunakan
“petunjuk penimbangan” dari
pabrik pembuat timbangan.
(7) Lakukan pengoperasian peralatan
penimbangan bahan pakan
dengan tetap memperhatikan
aspek K3 (keselamatan dan
Kesehatan Kerja).
Gambar 6.4:Alat Ukur Volume
(8) Pastikan timbangan berada pada Sumber : Dokumen Penulis

bidang yang datar Pengukuran dosis dengan cara penim-


(9) Pastikan bahwa timbangan ada bangan dapat dikonversikan ke

112
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

penakaran dengan mempertimbang- Contoh:


kan kerapatan masing – masing bahan Dedak halus: 1 liter beratnya = 450 gr
pakan. Namun demikian untuk mela-
Berat jenisnya = 450 gr/liter = 0,45 kg /
kukan pengukuran dosis dengan cara
liter
penakaran perlu hati – hati karena
adanya sifat dan variasi berat jenis h) Mengkonversikan pengukuran dosis
bahan pakan yang sama yang dapat dengan cara penimbangan ke dalam
disebabkan karena kadar air yang cara penakaran (volume), dengan
berbeda dan atau karena tercampur rumus sebagai berikut:
dengan bahan lain baik yang disengaja Berat jenis (kg/liter) = massa (kg) :
maupun yang tidak disengaja, sehing- volume (liter)
ga akan mempengaruhi hasil penakar- Volume (liter = massa (kg) :
an. berta jenis (kg / liter)
1 kg CaCO3 dibandingkan dengan 1 kg Jadi, dedak padi 1 kg, setara dengan:
dedak padi, jika diukur dengan
1 kg : 0,45 kg/liter = 2,22 liter.
volumetric akan mendapatkan volume
yang berbeda. Volume CaCO3 jauh Jika dedak sejumlah 50 kg, maka setara
lebih sedikit dibanding dengan dengan:
volume dedak padi. a. g : 0,45 kg/liter = 111, 11 liter.
1 kg jagung dengan kadar air 12% 4. Teknik Pencampuran Bahan Ternak
disbanding dengan 1 kg jagung Ruminansia (Manual Atau Mesin)
dengan kadar air 16%, jika diukur 1. Metode dan Teknik Pencampuran
dengan volumetric akan mendapatkan Jenis-Jenis Bahan Pakan
volume yang berbeda. Volume jagung
Mencampur adalah mengkom-
dengan kadar air 12% jauh lebih
binasikan komponen-komponen yang
banyak dibanduing dengan volume
berbeda menjadi kurang lebih massa
jagung dengan kadar air 16%. Oleh
yang homogen yang tidak dapat
karena itu, untuk menggantikan cara
dengan mudah dipisahkan. Pencam-
pengukuran dosis dari grafimetrik ke
puran pakan bertujuan untuk meng-
volumetric marus mengetahui sivat
homogenkan bahan pakan antara
dan variasi kerapatan masing masing
partikel satu dengan yang lain menjadi
bahan pakan yang akan digunakan.
pakan yang siap pakai untuk konsumsi
Berikut ini langkah langkah cara ternak. Pencampuran yang baik akan
konversi pengukuran dosis dari menghasilkan pakan yang homogen.
penimbangan ke penakaran. Pakan yang tercampur secara homo-
g) Mengetahui berat jenis bahan pakan, gen akan menghasilkan tingkat
dengan rumus: konsumsi zat gizi yang seimbang dan
Berat Jenis (kg/liter) = Massa (Kg) / seragam, sehingga dapat memperkecil
Volume (liter). keragaman hasil produksi ternak yang
dipelihara.
Tahapan menghitung:
a. Tahap -tahap Pencampuran
Menakar bahan pakan sebanyak 1 liter.
Pada saat menakar bahan pakan tidak Bahan pakan dapat dibedakan
boleh dipadatkan. menjadi 2 macam, yaitu bahan
mikro dan bahan makro. Bahan
Bahan pakan yang sudah ditakar
mikro adalah bahan yang peng-
(sejumlah 1 liter) ditimbang beratnya
gunaannya antara 0,01–5% dari
(kg).

113
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

total formula, sedangkan bahan mekanis. Mencampur secara


makro adalah bahan pakan yang manual, sepenuhnya mengguna-
penggunaannya lebih dari 5% dari kan tenaga manusia, dengan
total formula. Berkaitan dengan peralatan yang relatif sederhana.
jumlah penggunaan tersebut Sedangkan mencampur secara
pencampuran pakan biasanya mekanis adalah cara mencampur
dilakukan 2 tahap, yaitu: pakan dengan menggunaan alat
1) Pencampuran awal pencampur (mixer), menggunakan
tenaga listrik.
Beberapa jenis bahan pakan
digunakan dalam jumlah kecil 1) Pencampuran Secara Manual
(0,01-5%) dari total formula. Pencampuran ini dilakukan
Supaya dapat tercampur secara dengan cara sederhana, meng-
homogen, maka terhadap bahan gunakan alat bantu yang seder-
– bahan pakan tersebut harus hana pula antara lain skop atau
dilakukan pencampuran awal cangkul, dan sepenuhnya meng-
atau pre-mixing, dengan bahan gunakan tenaga manusia.
pakan tertentu yang berfungsi Cara manual ini memiliki kele-
sebagai carrier. Bahan-bahan bihan dan kekurangan. Kelebih-
mikro antara lain obat-obatan, annya antara lain: Tidak memer-
vitamin, mineral, asam amino, lukan peralatan yang rumit,
zat pemacu pertumbuhan, anti investasi alat minimal /tidak
oksidan, antibiotik dan sebagai- ada, dan tidak memerlukan
nya.Bahan pakan yang diguna- ruang khusus. Sedangkan kele-
kan sebagai carrier antara lain mahannya adalah memerlukan
dedak halus, jagung giling atau tenaga kerja lebih banyak,
wheat pollar. Pencampuran waktu pencampuran lebih lama,
pada tahap ini menghasilkan dan kurang merata (kurang
produk yang disebut dengan homogen).
premix.
2) Pencampuran Secara Mekanis
2) Pencampuran pakan (pencam- dengan Mixer Horizontal
puran bahan pakan makro dan
Pada mixer horizontal spiral
premix).
pengaduk terpasang zig zag,
Setelah pencampuran bahan menjadikan proses pencam-
mikro dilakukan dan meng- puran pakan lebih efektif, hanya
hasilkan campuran awal (pre- memerlukan waktu 3-6 menit
mix), selanjutnya premix untuk menjadi pakan yang
dicampur kembali dengan homogen. Menggunakan mixer
bahan-bahan makro pada horizontal memiliki keuntungan
proses pencampuran pakan dan kerugian. Kelebihannya
yang sebenarnya. antara lain: waktu mencampur
b. Teknik Pencampuran Pakan (mixing time) relatif lebih
Teknik pencampuran pakan dapat singkat, pengosongan /pengisi-
dibedakan menjadi dua macam an relatif lebih cepat, dan
cara, yaitu mencampur secara memungkinkan mencampur
manual dan mencampur secara bahan cair. Sedangkan kerugian
antara lain: memerlukan daya

114
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

listrik lebih besar, investasi kemudian dihamparkan dilantai.


lebih besar, dan kapasitas Lakukan penimbangan bahan
penggunaan (minimal 80% dari pakan terbanyak kedua, dan
kapasitas pasang) ditumpah di atas hamparan
3) Pencampuran Secara Mekanis bahan pakan pertama. Terus
dengan Mixer Vertikal dilakukan sehingga membentuk
gundukan, (tahap 1)
Mixer vertikal terdiri dari bin
silinder dengan posisi tegak. Di 2) Gundukan bahan pakan dibagi
dalamnya terdapat srew con- menjadi dua bagian. Aduk satu
veyor vertikal yang menggerak- bagian gundukan bahan pakan
kan bahan pakan dari bawah ke hingga dianggap rata, (tahap 2)
atas secara sentral. Bahan pakan 3) Lakukan pengadukan untuk
akan jatuh kembali di dalam gundukan kedua (tahap 3)
ruang mixer, kemudian akan 4) Lakukan pencampuran pada
digerakkan lagi ke atas dan hasil pencampuran pertama dan
jatuh lagi dan seterusnya. Bahan kedua sampai rata (tahap 4)
dapat dimasukkan dari atas atau
5) Pakan siap didistribusikan atau
dari bawah dengan bantuan
dikemas dan disimpan.
dump hopper (penampung).
Lama pencampuran antara 15 -
20 menit.
2. Prosedur pencampuran bahan pakan
ternak ruminansia
Hasil pencampuran pakan yang baik
salah satunya dipengaruhi oleh proses
pencampuran. Proses pencampuran
yang baik adalah proses pencampuran
yang dilakukan dengan prosedur yang Gambar 6.5:Tahapan Pencampuran Pakan
Secara Manual (Sumber : Dokumen Penulis)
benar sesuai dengan teknik pencam-
puran yang ditetapkan, baik secara Cara manual ini memiliki kelebihan dan
manual maupun secara mekanis baik kekurangan. Kelebihannya antara lain:
menggunakan mixer horizontal Tidak memerlukan peralatan yang rumit,
maupun mixer vertikal. Investasi alat minimal /tidak ada, dan
a. Pencampuran Secara Manual Tidak memerlukan ruang khusus.
Sedangkan kelemahannya adalah
Pencampuran secara manual dila-
memerlukan tenaga kerja lebih banyak,
kukan dengan prosedur sebagai
waktu pencampuran lebih lama, dan
berikut:
kurang merata (kurang homogen)
1) Urutkan bahan pakan yang akan
b. Pencampuran Pakan Secara Mekanis
digunakan dalam pencampuran
pakan berdasarkan jumlahnya, Pencampuran secara mekanis baik
dimulai dari bahan pakan yang menggunakan mixer horizontal maupun
jumlahnya paling banyak sam- menggunakan mixer vertical dilakukan
pai bahan pakan yang jumlahnya dengan prosedur sebagai berikut:
paling sedikit. Timbang bahan 1) Gunakan Pakaian kerja dan APD yang
pakan yang paling banyak, sesuai

115
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Tetapkan dan siapkan jenis mixer cara memutar engkolnya, biarkan


yang akan digunakan mesin dalam keadaan hidup.
3) Tetapkan dan siapkan peralatan 16) Tampunglah pakan yang sudah
mixing yang akan digunakan tercampur dengan karung atau
4) Periksalah bagian bagian yang ember.
kontak dengan sumber tenaga listrik 17) Keluarkan semua pakan yang sudah
/ motor penggerak. tercampur.
5) Pastikan motor pengerak mixer dan 18) Matikan mesin dengan cara menarik
aliran listrik berfungsi dengan baik. handle berlawanan dengan waktu
6) Pastikan ruangan pencampur dalam menyalakan. cabut steker dengan
keadaan bersih. hati- hati.
7) Lakukan pengoperasian mixer de- 19) Bersihkan semua peralatan yang
ngan tetap memperhatikan aspek K3 sudah dipergunakan.
(keselamatan dan Kesehatan Kerja). 20) Kembalikan peralatan tersebut pada
8) Siapkan bahan – bahan pakan yang tempat semula
akan digunakan dalam pembuatan 3. M e n e t a p k a n h o m o g e n i t a s h a s i l
pakan. pencampuran bahan pakan ternak
9) Lakukan penimbangan setiap bahan ruminansia
pakan sesuai dengan formula pakan. Pencampuran pakan bertujuan untuk
10) Lakukan pre-start tanpa beban mendapatkan hasil pencampuran yang
dengan mencolokan steker ke stop homogen. Namun pada kenyataannya
kontak, lalu amati apakah terjadi tidak mungkin diperoleh campuran
penyimpangan. Bila ada penyim- pakan yang mutlak homogen. Tingkat
pangan segera catat dan laporkan. homogenitas pencampuran pakan
dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:
11) Bila pada waktu pre-start tidak ada
karakteristik bahan pakan, karakteristik
masalah, maka alat ini siap diper-
alat, waktu pencampuran, segregasi dan
gunakan.
kontaminasi serta penambahan bahan
12) Masukkan bahan pakan hasil penim- cair.
bangan pada ruang pencampur
1) Karakteristik bahan pakan
dengan cara membuka penutupnya.
Dahulukan bahan –bahan yang 1) Ukuran, bentuk partikel dan
diperlukan paling banyak dan diikuti struktur permukaan.
oleh bahan kedua terbanyak, begitu Ukuran vahan pakan yang lebih
seterusnya. kecil dan seragam lebih mudah
13) Jika semua bahan sudah dimasukkan tercampur secara merata (homo-
pada ruang pencampur, maka tutup- gen).
lah dengan rapat 2) Kepadatan spesifik.
14) Biarkan mixer beroperasi (mencam- Variasi kepadatan antar bahan yang
pur pakan) sampai beberapa menit akan dicampur menyebabkan
(mixer horizontal kira – kira 6 menit, pakan menjadi sulit untuk
sedangkan mixer vertikla, kira – kira homogen. Kepadatan pakan
15 menit). berkisar 1,0-2,5 kg per dm³.
15) Jika campuran sudah homogen, buka 3) Kandungan air.
penutup lubang pengeluaran dengan

116
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bahan pakan yang kandungan (premixing) untuk bahan-bahan


airnya lebih tinggi atau bahan mikro.
pakan yang bersifat higroskopik 4) Segregasi dan kontaminasi
(mudah menyerap air dari udara)
Segregasi diakibatkan karena
dapat menyebabkan penggum-
proses jatuh, goyangan, dan trans-
palan pada saat proses pencam-
portasi. Kontaminasi adalah ter-
puran.
tambahnya material yang tidak
2) Karakteristik alat dikehendaki, walaupun tidak ber-
1) Efek transport. Arah gerakan yang bahaya tetapi akan mempengaruhi
lebih tidak beraturan akan mem- kualitas secara keseluruhan.
persingkat waktu pencampuran Kontaminasi juga dapat terjadi
untuk mencapai homogen sebelum proses pencampuran.
2) Kecepatan gerakan. Makin cepat Penyebab kontaminasi antara lain
gerakan makin cepat untuk men- karena proses pembersihan alat,
capai homogen kesalahan pengukuran dosis dan
bahan yang tercemar.
3) Struktur permukaan dinding.
Bentuk permukaan yang kasar 5) Penambahan bahan cair
menyebabkan gerakan pencam- Bahan cair yang sering ditambah-
puran semakin tidak beraturan, kan adalah molasses, minyak nabati
sehingga akan mempersingkat atau asam amino cair (methionine
waktu pencampuran untuk cair). Agar tercapai homogen
mencapai homogen penambahan bahan cair harus
4) Konduksi listrik statis. Meng- dengan cara penyemprotan.
hubungkan mesin dengan tanah Homogenitas merupakan salah satu
akan menghindari risiko penggum- indikator kualitas hasil pencampuran
palan bahan / listrik statik yang pakan. Secara fisik hasil pencampuran
ditimbulkan oleh partikel bahan pakan bisa dikatakan homogen jika
pada saat pencampuran. melalui pengamatan terhadap sam-
5) Tingkat pengisian mixer. Mixer pel–sampel yang diambil memiliki
horizontal memiliki tingkat minim- keseragaman warna dana tau sebaran
um pengisian (80% dari kapasitas partikel bahan pakan yang relatif
pasang) untuk mencapai pencam- merata. Pakan yang homogenitas juga
puran homogen. dapat diketahui dengan cara meng-
analisis kandungan nutrisi tertentu
3) Waktu pencampuran
pada setiap sampel, jika hasilnya
Waktu pencampuran untuk mencapai relative sama/sama maka pakan
homogen (mixing time) ditentukan tersebut dinyatakan sebagai campur-
oleh: an pakan yang homogen.
1) Jenis mixer. Mixer horizontal me- Tahapan uji homogenitas hasil
miliki mixing time 4-6 menit, mixer pencampuran secara organoleptis
vertikal 15-20 menit. dapat dapat dilakukan dengan tahapan
2) Pencampuran awal. Untuk men- sebagai berikut:
dapatkan hasil pencampuran pakan a. Mengambil beberapa sampel pada
yang lebih homogen dapat dilaku- posisi yang berbeda dari gundukan
kan dengan pencampuran awal pakan.

117
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

penilaian harian
b. Meletakkan sampel sampel pada Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
cawan petri. dan benar!
c. Setiap sampel diletakkan saling 1. Sebutkan jenis alat timbang yang diguna-
berdekatan di atas meja kan untuk mengukur dosis bahan pakan!
d. Mengamati dan membandingkan 2. Sebut dan jelaskan jenis alat/mesin pen-
persamaam dan perbedaan warna campur!
sampel pakan (relatif sama atau 3. Sebut dan jelaskan teknik pencampuran
berbeda). pakan!
e. Menetapkan hasil evaluasi pencam- 4. Sebut dan jelaskan metode pencampuran
puran (jika warnanya relative sama pakan!
dan sebaran partikel bahan pakan
5. Bagaimana cara mengetahui pakn sudah
relative merata, dapat dikatakan
homogeny?
homogen dan jika warna sampel
relative berbeda dan sebaran
partikel bahan pakan tidak merata,
dapat dikatakan tidak homogen).

Setelah mempelajari bab keenam ini, Anda


tentu menjadi paham tentang pencampuran
pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab keenam ini, mana
yang menurut Anda paling sulit dipahami?
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep ini sangat penting
dalam bidang pakan ternak ruminansia.

1. Sebelum prose pencampuran maka bahan


pakan harus ditimbang sesuaidengan
dosisnya
2. Teknik pencampuran berpengaruh pada
kualitas pakan yang dihasilkan
3. Pakan yang baik adalah yang homogeny

Buatlah prosedu pencampuran pakan yang


baik!

118
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. PILIHAN GANDA adalah untuk mengetahui….


Pilihlah salah satu pilihan jawab yang paling A. Keuntungan D. Biaya
tepat dengan memberikan tanda silang (X) B. Pinjaman E. Pajak
pada pilihan A, B, C, D, atau E!
C. Modal

1. Contoh biaya yang harus dikeluarkan yang


5. Yang bukan metode dalam evaluasi
terpengaruh oleh banyaknya jumlah
investasi antara lain ….
produksi pakan adalah ….
A. Payback Period D. Cash flow
A. Sewa tanah D. Instalasi Listrik
B. Net Present Value E. Break Even Point
B. Beli Mesin E. Perijinan
C. Internal Rate of Return
C. Beli bahan baku

6. Berikut ini yang termasuk dalam gambaran


2. Merupakan suatu studi yang harus
umum perusahaan adalah ….
dilakukan untuk menilai apakah suatu
proyek (pendirian pabrik, usaha, A. Nama dan alat pemrakarsa proyek
pengembangan usaha) layak untuk B. Faktor-faktor yang mempengaruhi per-
dijalankan ditinjau dari aspek pemasaran, mintaan
teknis operasional, legal, dan ekonomi C. Kebutuhan pasar
finansial adalah definisi dari….
D. Bahan baku
A. Feed manufacturing
E. Proses produksi
B. Analisis kelayakan usaha
C. Agribisnis pakan ternak
7. Yang termasuk dalam aspek ekonomi dan
D. Poultry shop keuangan adalah ….
E. Feedmill A. Kebutuhan sumber danah
B. Pemasaran
3. Salah satu pengembangan teknologi C. Kebutuhan pasar
formulasi pakan adalah pakan komplit,
D. Potensi wilaya
yaitu….
E. Nama dan alamat proyek
A. Campuran hijauan dan konsentrat yang
homogen dan diberikan kepada ternak
sebagai satu-satunya pakan tanpa 8. Sebuah titik di mana biaya atau penge-
tambahan rumput segar. luaran dan pendapatan adalah seimbang
B. Pakan yang diberikan kepada ternak dan adalah …
tidak beracun A. NPF D. Fixed cost
C. Pakan yang dipadatkan B. IRR E. Variable cost
D. Pellet yang dihancurkan menjadi partikel C. BEP
yang lebih kecil
E. Pakan yang diberikan kepada ternak selama 9. Salah satu usaha yang memproduksi pakan
24 jam ternak ruminansia yang berada di DIY
adalah ….
4. Salah satu tujuan analisis kelayakan usaha A. PT Widodo Makmur

119
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

B. PT Pandanaran Artha Perkasa A. Hammer mill


C. KUD Puspeta B. Desk mill
D. PT Sido Agung C. Copper
E. KUD Sarono Makmur D. Silo
E. Mixer
10. Nama alat yang terlihat dominan pada
gambar di bawah ini adalah .... 13. Fungsi alat diatas adalah….
A. Pencacah rumput
B. Penyampur bahan baku
C. Penggiling bahan baku
D. Pendingin
E. Pencetak pellet

A. Copper
B. Hammer mill
C. Feedmill
D. Silo
E. Freezer
14. Nama alat di atas ini adalah....
11. Fungsi alat diatas adalah.... A. Mixer
A. mess B. Container
B. kantor C. Feedmill
C. gudang D. Desk mill
D. menyimpan bahan baku E. Hammer mill
E. pendingin
15. Fungsi alat diatas adalah….
12. Nama alat di bawah ini adalah … A. Pencacah rumput
B. Penyampur bahan baku
C. Penggiling bahan baku
D. Pemecah
E. Pencetak pellet

16. Nama alat di bawah ini adalah ….


A. Mixer
B. Feedmill
C. Desk mill

120
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

D. Hammer mill 21. Menurut asalnya, bahan pakan dibedakan


E. Container menjadi 2 yaitu....
A. nabati dan protein D. nabati dan hewani
B. mineral dan protein E. vitamin dan mineral
C. rumput dan bijian

22. Semua bahan pakan yang penggunaannya


dalam jumlah besar, kandungan protein
dan seratnya rendah merupakan bahan
pakan sumber....
A. energi D. additif
17. Fungsi alat di nomer 26 adalah.... B. lemak E. vitamin
A. Pencacah rumput C. mineral
B. Penyampur bahan baku
C. Penggiling bahan baku 23. Yang merupakan makanan sumber mi-
D. Pemecah neral adalah....
E. Pencetak pellet A. hijauan D. buah
B. legum E. umbi
18. Segala sesuatu yang dapat dimakan, C. tepung tulang
dicerna dan tidak membahayakan ternak
adalah ….
24. Jerami, hay, dan semua bahan makanan
A. Pakan D. Mash kering yang kandungan serat kasarnya
B. Ransum E. Crumble 18% atau lebih masuk dalam kelas....
C. Pellet A. pakan jadi D. sekam
B. pakan kasar E. dedak
19. Pakan yang ideal yang diberikan kepada C. sumber energy
ternak ruminansia adalah….
A. Pellet dan crumble 25. Diantara bahan pakan dibawah ini yang
B. Mash dan pellet merupakan sisa proses pengolahan
C. Hijauan dan konsentrat produk pertanian untuk pembuatan
tepung adalah....
D. hijauan dan mash
A. BKK D. MBM
E. rumput dan komboran
B. onggok E. whey
C. bungkil kelapa
20. B e r d a s a r k a n k a n d u n g a n g i z i n y a ,
konsentrat dibagi 2 golongan, yaitu ….
A. Sumber energi dan sumber serat 26. Dibawah ini adalah bahan pakan sumber
protein nabati....
B. Sumber serat dan sumber vitamin
A. bungkil kedelai D. tepung tulang
C. Sumber energi dan sumber protein
B. bungkil kelapa E. whey
D. Sumber energi dan sumber lemak
C. dedak padi
E. Sumber serat dan sumber lemak

121
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

27. Diantara bahan pakan dibawah ini yang 4. Jelaskan langkah memproduksi pakan
merupakan sumber protein hewani ternak!
adalah.... 5. Terdapat 2 bahan baku pakan sapi potong
A. bungkil kacang D. bran yang tersedia dengan kandungan protein
B. MBM E. bekatul sebagai berikut:
C. pollard a) Dedak mengandung protein kasar 12%
b) Bungkil kedelai mengandung protein
kasar 46%
28. Hasil ikutan pengolahan singkong
menjadi tapioka yang bisa digunakan Kita ingin mencampur konsentrat
untuk pakan ruminansia adalah.... dengan kandungan protein kasar 14%
dari bahan baku dedak dan bungkil
A. gaplek D. bungkil
kedelai. Berapa persen dedak dan
B. onggok E. ampas bungkil kedelai pada konsentrat ter-
C. whey sebut?

29. Tia mengamati bahan pakan berbentuk


tepung, berwarna coklat dan berbau khas.
Kemungkinan bahan pakan tersebut Setelah mempelajari bab kesatu sampai
adalah.... keenam ini dan mengerjakan evaluasi
A. tepung ikan D. tepung tapioka semester ganjil, cobalah refleksi diri Anda
B. tepung gandum E. tetes tebu mengenai materi pada satu semester ini,
apakah masih ada materi yang belum
C. susu skim
dimengerti? Adakah yang masih ingin
ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
30. Macam-macam metode penyusunan diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
ransum antara lain .... Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
A. segitiga, netbook, coba-coba kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
B. segitiga, coba-coba, Pearson
kegiatan pembelajaran ke depan.
C. latihan, komputer, Pearson
D. segi empat Pearson, coba-coba, komputer
E. ilmiah, segi empat Pearson, komputer

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan
tepat !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
kelayakan usaha !
2. Jelaskan syarat apa saja yang perlu
disiapkan sebelum membangun pabrik
pakan !
3. Tuliskan 5 contoh perusahaan pakan ternak
!

122
BAB 7
PROSES PENGEMASAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah mempelajari materi prose pengemasan pakan ternak ruminansia,


peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut sampai pakan dikemas
secara benar.
Proses Pengemasan Pakan

Peralatan Pengemasan
Ternak Ruminansia

Bahan pakan

Fungsi Pengemasan

Teknik/prosedur
Pengemasan

Pengemasan – Alat – Pakan – Fungsi - Prosedur

123
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Identifikasi Peralatan Pengemasan Pakan Yang perlu diperhatikan tentang


Ternak Ruminansia bahan utama ini adalah ketebalan
Pengemasan pakan menjadi salah satu bahan, kerapatan anyaman dan
aspek yang penting dalam rangka memper- ukuran kemasan yang standar
tahankan kualitas serta mempermudah dengan jumlah pakan yang di-
penyimpanan dan distribusi. Oleh karena kemas. Jika karung terlalu tipis, dan
itu, perlu dilakukan dengan baik, meng- anyamannya terlalu renggang
gunakan bahan pengemas yang berkualitas, maka karung akan mudah sobek
dan proses pengemasan yang benar, dan anyaman akan bergeser,
sehingga dapat menjamin kualitas pakan sehingga akan mempermudah
yang ada di dalamnya sampai pakan kemasan menjadi sobek dan pakan
tersebut digunakan oleh konsumen. akan bocor dan tumpah keluar.
Pengemasan pakan disebut juga dengan 2) Bahan pendukung
istilah bagging. Pengemasan pakan ber- Bahan pendukung pengemasan
tujuan agar pakan yang dibuat lebih tahan pakan terdiri dari label dan benang
lama, terhindar dari udara luar, mencegah jahit karung. Label berfungsi
kontaminasi dengan bahan-bahan lain, sebagai sarana informasi tentang
mempermudah proses pengangkutan serta pakan yang dikemas, selain infor-
penyimpanan. masi yang tertera pada karung
1. Peralatan pengemasan kemasan (sablon pada karung
kemasan). Benang jahit karung
Pada umumnya peralatan pengemas
digunakan untuk menjahit karung
terdiri dari timbangan dan mesin jahit
kemasan sekaligus untuk merekat-
karung. Timbangan digunakan untuk
kan/menyatukan label pada karung
menimbang pakan sesuai dengan
kemasan.
kapasitas kemasan, dan mesin jahit
digunakan untuk menjahit kemasan Benang jahit karung dan proses
setelah diisi pakan di dalamnya. Pada penjahitan sangat berpengaruh
level perusahaan, peralatan pengemas terhadap kualitas kemasan. Jika
pakan biasanya terdiri dari seperangkat diketahui ukuran benangnya
mesin bagging yang bekerja secara relative kecil dan mudah putus
otomatis. serta hasil penjahitan tidak rapi,
akan mempermudah terbukanya
a. Bahan Pengemas
hasil jahitan pada kemasan.
1) Bahan utama
B. Identifikasi Bahan Pakan Ternak dan
Kemasan pakan yang berkualitas Syarat Bahan Pakan yang Akan Dikemas
bahan utama pengemasnya terdiri
Kualitas pakan bukan hanya tergantung dari
dari dua lapis. Lapisan pertama
bahan dan proses pembuatannya, tetapi
(lapisan luar) berupa karung plastik
juga tergantung dari kualitas bahan
dan lapisan kedua berupa kantong
pengemas dan proses pengemasannya.
plastik transparan sebagai lapisan
Kualitas kemasan mempengaruhi keutuhan
dalam (inner).
dan keamanan dalam distribusi dan daya
Karung plastik umumnya terbuat simpan pakan. Pengemasan pakan yang
dari polyethylene. Keuntungan baik biasanya terdiri dari dua lapis, yaitu
dari Polyethylene yaitu perme- lapisan luar terbuat dari kantong plastik
abilitas uap air dan air rendah, dan anyaman yang relatif kuat, dan lapisan
fleksibel. dalam (inner) merupakan kantong plastik

124
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

bening (transparan) yang kedap air. a. Kesesuaian antara informasi pada


Fungsi lapisan luar lebih banyak untuk karung kemasan (sablon) dengan isi
menghindarkan pakan dari kerusakan kemasan (pakan yang dikemas)
akibat tekanan fisik, seperti robek dan b. Kesesuaian antara Informasi pada
pecah. Lapisan dalam lebih berperan dalam karung kemasan dengan informasi
melindungi pakan dari kontaminasi mikro- pada label.
ba, serangga, serta menghindarkan pakan c. Kesesuaian antara Informasi pada
dari lingkungan udara luar. Dengan sistem label dengan isi kemasan (pakan yang
kemasan yang dua lapis ini dan kualitas dikemas).
bahan kemasan yang baik, diharapkan
2. Menjelaskan fungsi pengemas
dapat mempertahankan kualitas pakan
hingga waktunya digunakan. Pengemasan memiliki dua fungsi, yaitu
sebagai berikut.
Untuk menilai kualitas kemasan dapat
dinilai dari beberapa aspek berikut. a. Fungsi teknik
1. Bahan kemasan, terdiri dari karung Fungsi teknik ini lebih menitik
plastik (lapisan luar) yang relatif tebal beratkan pada beberapa hal sebagai
dengan anyaman yang rapat, dan lapisan berikut.
dalam (inner) yang tebal. 1) Pakan dapat disimpan, diangkut
2. Karung plastik dilengkapi dengan infor- dan didistribusikan, tanpa meng-
masi produk yang dikemas secara alami perubahan kualitas dan
lengkap dan mudah dibaca (sablon) kuantitas.
3. Terdapat label pada kemasan dengan 2) Perlindungan pakan terhadap keru-
informasi produk yang lengkap dan sakan mekanik selama penyimpan-
mudah dibaca. an dan distribusi.
4. Jahitan kelihatan kuat dan rapid an tidak 3) Perlindungan pakan terhadap kon-
ada bagian yang tidak terjahit dengan taminasi kuman, serangga, udara,
sempurna. air, debu, sinar matahari dan panas
1. Kesesuaian Kemasan dan Label dengan b. Fungsi komersial
Jenis Pakan. 1) Pakan menjadi mudah dipasarkan,
Kemasan dan informasi yang tertera menarik, mudah dikenal oleh
pada kemasan baik termasuk informasi konsumen.
yang tertera pada label, merupakan 2) Mencegah pengurangan jumlah
informasi yang sangat penting berkaitan 3) Merupakan media untuk menyam-
dengan pakan yang ada di dalamnya (ada paikan informasi tentang produk
di dalam kemasan). Ada kalanya proses yang ada di dalamnya, seperti
pengemasan yang tidak terstandar atau bahan baku, kandungan gizi, ukuran
kelalaian petugas pengemasan bisa berat, peruntukan dan sebagainya.
terjadi kesalahan kemasan sehingga
3. Teknik atau prosedur pengemasan
kemasan dan informasi yang tertera
bahan pakan ternak
pada kemasan tidak sesuai dengan pakan
yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Proses pengemasan pakan sangat
kesesuaian antara kemasan dan isi dipengaruhi oleh spesifikasi peralat-
kemasan perlu dilakukan identifikasi annya. Proses pengemasan secara
terhadap sampel kemasan secara manual dilakukan dengan prosedur
periodik yang meliputi berikut. sebagai berikut.

125
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1) Petugas memakai pakaian kerja dan 7) Setelah aliran pakan menuju ke


APD yang sesuai ruang penimbangan memenuhi berat
2) Pelaksanaan pekerjaan tetap memper- standar kemasan (misal 50 kg), aliran
hatikan standar K3 pakan dari hopper ke timbangan akan
berhenti, katup antara hopper dan
3) Menyiapkan peralatan pengemasan
ruang penimbangan akan menutup
(mesin jahit dan timbangan) dan
sehingga tidak lagi terjadi aliran pakan
memastikan bahwa peralatan dalam
dari hopper ke timbangan.
keadaan baik dan siap digunakan.
8) Pada saat yang bersamaan di bagian
4) Menjaga kebersihan lingkungan.
pengeluaran pakan (di bawah tim-
5) Menyiapkan bahan – bahan pengemas bangan) sudah di pasang karung
(karung plastik, benang jahit karung, kemasan. Dengan menekan tombol
label) tertentu maka katup di bawah ruang
6) Menyiapkan pakan (hasil proses pem- timbangan akan terbuka sehingga
buatan pakan) yang akan dikemas pakan di dalam ruang timbangan akan
7) Melakukan memasukkan pakan ke turun dan masuk ke dalam karung
dalam karung sambal dilakukan kemasan.
penimbangan sesuai dengan kapasitas 9) Selanjutnya pada bagian ujung karung
kemasan yang terbuka dilipat seperlunya,
8) Melipat bagian ujung karung yang dilengkapi dengan label, kemudian
terbuka, dan melekatkan label pada dijahit.
lipatan tersebut dan menjahitnya 10) Proses selanjutnya adalah penyu-
dengan mesin jahit karung. sunan pakan kemasan ke atas pallet.
9) Memindahkan hasil kemasan ke tem- 11) Setelah selesai penyusunan, pakan
pat penyimpanan pakan segera didistribusikan atau dipin-
Sedangkan proses pengemasan pakan di dahkan ke gudang penyimpanan
perusahaan pada umumnya dilakukan menggunakan forklift.
secara otomatis.. Urutan pelaksanaan
pengemasan sebagai berikut.
1) Petugas diwajibkan memakai pakaian
kerja dan menggunakan APD yang
sesuai.
2) Pekerjaan dilakukan dengan memper-
hatikan standar K3
3) Menjaga kebersihan lingkungan.
4) Memastikan mesin bagging dalam
keadaan baik dan siap digunakan.
5) Dimulai dari pengaliran pakan yang
tersimpan di dalam bagging bin
menuju ke hopper terus ke ruang 1. Dalam proses pengemasan perlu diper-
penimbangan. hatikan peralatan dan bahan pengemasan
agar fungsi pengemasan dapat diperoleh
6) Pada saat ruang penimbangan kosong,
dengan maksimal
pakan akan mengalir dari hopper ke
ruang penimbangan sampai meme- 2. Proses pengemasan memiliki teknik/
nuhi berat standar kemasan. prosedur yang harus ditaati

126
PRODUK HASIL HEWANI

Buatlah formulasi pakan ternak ruminansia


kemudian dikemas sesuai standar!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebut dan jelaskan alat atau mesin pe-
ngemas!
2. Sebutkan kriteria bahan kemasan pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi pengemasan
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode atau teknik
pengemasan pakan!
5. Buatlah contoh label kemasan pakan ternak
ruminansia!

Setelah mempelajari bab ketujuh ini, Anda


tentu menjadi paham tentang proses penge-
masan pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab ketujuh ini, mana
yang menurut Anda paling sulit dipahami?
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep ini sangat penting
dalam bidang agribisnis pakan ternak ruminan-
sia.

127
BAB 8
PROSES PENYIMPANAN BAHAN PAKAN
DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah mempelajari materi proses penyimpanan bahan pakan dan pakan


ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dengan
benar dan mandiri.

Karakteristik Bahan
Proses Penyimpanan Bahan Pakan

Syarat Lokasi
dan Pakan Ternak Ruminansia

Syarat Bangunan

Peralatan

Teknik/metode
Penyimpanan

Cara Penyimpanan

Syarat Penyimpanan

Pencegahan Kerusakan

Penyimpanan – Gudang – Bangunan – Palet – Syarat – Metode - Lokasi

128
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Karateristik bahan pakan ternak ruminan- 2. Bau


sia Setiap jenis bahan pakan memiliki bau
Bahan pakan dan pakan pada umumnya yang spesifik, jika suatu bahan pakan
merupakan bahan yang mudah rusak baik dicampur dengan bahan pakan lain maka
kerusakan fisik, kimia maupun biologis, baunya sudah tidak spesifik lagi, contoh-
yang disebabkan karena pengaruh ling- nya tepung ikan, bau khasnya adalah
kungan dan penanganan yang tidak benar amis, jika terkontaminasi dengan bahan
baik unsur kesengajaan maupun ketidak lain maka bau amis akan berkurang.
sengajaan. Untuk mendapatkan jenis bahan Bahan pakan yang sudah rusak, baunya
pakan/pakan yang baik maka perlu di- tidak spesifik seperti bahan pakan yang
lakukan uji kualitas. Salah satu uji kualitas masih segar. Bau apek menunjukkan
yang dapat dilakukan adalah dengan cara uji butiran diserang serangga atau jamur.
organoleptis. Bau masam mengindikasikan serangan
Pengujian untuk mengetahui kondisi bahan serangga atau butiran berjamur. Kotoran
pakan/pakan secara organoleptis dilakukan binatang pengerat dapat menyebabkan
saat bahan baku datang dan secara periodik bau yang kurang sedap.
dilakukan selama penyimpanan. Pengujian 3. Rasa
meliputi warna, bau, rasa/ aroma, tekstur, Bahan pakan memiliki rasa yang spesifik.
kemurnian, kerapatan jenis, kadar air, dan Jika terkontaminasi dengan bahan lain,
suhu. atau bahan pakan tersebut sudah rusak
1. Warna maka rasanya akan berubah (tidak sama)
Beberapa jenis bahan pakan memiliki dengan bahan pakan yang asli atau
kekhasan dalam hal warna. Jika bahan bahan pakan yang masih segar.
pakan tersebut tercampur dengan bahan Setiap jenis bahan pakan / pakan
lain maka warnanya akan berubah sesuai memiliki rasa yang spesifik, maka jika
dengan tingkat kontaminasi dari bahan terjadi penyimpangan rasa pada suatu
lain tersebut. Demikian juga apabila jenis bahan pakan, dapat diindikasikan
bahan pakan tersebut sudah terlalu lama bahwa bahan pakan / pakan tersebut
disimpan maka warna akan berubah dan telah mengalami kerusakan atau sudah
tidak segar lagi jika dibandingkan bahan tidak murni lagi.
pakan yang masih baru. 4. Tekstur
Warna yang tidak normal pada bahan Bentuk dan ukuran bahan pakan akan
baku mungkin menunjukkan telah membawa konsekwensi pada proses
terjadinya pemanasan yang berlebihan. pembuatan pakan, volume dan harga
Bungkil kedelai yang mengalami pema- bahan pakan tersebut. Sebagai contoh,
nasan berlebihan mempunyai warna bahan pakan yang masih dalam bentuk
kecoklatan sangat berbeda dengan butiran perlu dilakukan penggilingan
warna bungkil kedelai yang normal yang sebelum digunakan untuk pembuatan
berwarna kuning atau kuning keemasan. pakan. Berarti perlu persiapan mesin
Kerusakan biji-bijian karena hujan dan giling dan proses penggilingan yang
angin dapat menghasilkan warna terang akan berpengaruh terhadap biaya
atau gelap karena tumbuhnya jamur pembuatan pakan. Tekstur suatu bahan
pembusuk. Penyimpanan butir- butiran baku diukur secara visual dan dengan
pada temperatur tinggi menyebabkan ayakan. Tekstur menunjukkan homo-
warna kecoklatan. genitas bahan baku.

129
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

5. Kemurnian bervariasi pada bahan baku yang sama


Kemurnian menunjukkan tidak adanya yang dapat disebabkan oleh perbedaan
kontaminan dalam bahan baku. Sumber ukuran partikel, kadar air dan kepadatan.
kontaminan dapat secara fisik, kimia Kerapatan jenis yang menyimpang jauh
atau mikrobial. Pengawasan kontaminan dari standar juga dapat mengindikasikan
fisik secara cepat dilakukan dengan bahwa bahan pakan tersebut terkonta-
ayakan, sedangkan kontaminan kimia minasi dengan bahan lain yang memiliki
dan mikrobial dilakukan di laboratorium. kerapatan jenis berbeda.
Sering terjadi bahan pakan yang Kerapatan jenis bahan baku mempunyai
diperjualbelikan di pasaran tercampur peran penting dalam kontrol inventaris
dengan bahan/benda lain seperti tali dan menentukan bagaimana bahan baku
plastik, batu-batu kecil dan sampah akan diperlakukan selama penyimpanan
lainnya. Jika tercampur dengan sampah dan pencampuran. Bahan baku dengan
maka akan mempengaruhi kualitas densitas tinggi dimasukkan lebih dahulu
pakan yang akan dibuat, bahkan dapat pada mixer vertikal, tetapi kemudian
mengganggu proses pencernaan pada pada mixer horizontal. Uji berat merupa-
ternak yang mengkonsumsinya. kan pengukuran kerapatan jenis yang
diterapkan pada butir butiran.
Bahan pakan juga sering dipalsukan
dengan cara mencampur bahan pakan 7. Kondisi bahan baku secara mikroskopis
lain, dengan tujuan untuk memperoleh Pengujian bahan baku secara mikros-
keuntungan yang besar, contohnya: kopis ini merupakan tindak lanjut dari
untuk meningkatkan kandungan protein pengujian fisik (organoleptis) yang lain.
kasar, tepung ikan atau tepung daging Pengujian mikroskopis kualitatif meng-
dicampur dengan pupuk urea. Atau tanpa identifikasi dan mengevaluasi bahan
sengaja suatu bahan pakan tercampur baku dan benda-benda asing baik pada
dengan bahan pakan lainnya tanpa bahan baku tunggal maupun dalam
diketahui persentase masing – masing ransum. Pengujian mikroskopis meng-
bahan pakan tersebut, sehingga kan- gunakan 2 jenis mikroskopis yaitu
dungan nutrisinya tidak jelas. Jika bahan stereomicroscopy (penampakan permu-
pakan tersebut dipaksakan untuk digu- kaan) dan compound microscopy (sifat
nakan dalam pembuatan pakan, maka internal partikel). Variasi alam seperti
kandungan nutrisi pakan yang dihasilkan kotoran, bahan subalan dan kontaminan
juga tidak jelas. dapat diamati dengan stereomicroscopy
Sering dijumpai bahan pakan banyak dan membandingkannya dengan bahan
mengandung kutu. Jika bahan pakan baku standar. Pengujian mikroskopis
sudah lama disimpan maka kutu sudah saat bahan baku datang dapat mencegah
berkembangbiak, akibatnya akan me- sekitar 90 persen masalah yang di-
ngurangi kualitas. Bahan pakan sudah sebabkan bahan baku dalam industri
keropos dan kandungan gizinya sudah pakan ternak.
berkurang. Berikut ini contoh identifikasi bahan
6. Kerapatan jenis baku pakan secara organoleptis.
Tabel 8.1 Hasil Uji Organoleptis Beberapa Jenis Bahan Pakan.
Kerapatan jenis bahan menggambarkan
Bahan Pakan Uji Organoleptik
berat per unit volume dinyatakan
Warna Bau Rasa Tekstur
dengan kilogram per meter kubik
(kg/m3). Kerapatan jenis dapat sangat Tepung kulit Hitam Menyengat Asin Halus
pisang

130
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Tabel 8.2 Hubungan Antara Kadar Air dengan Suhu


Bahan Pakan Uji Organoleptik dan Lama Penyimpanan Maksimum Bahan Baku Jagung (hari)

Warna Bau Rasa Tekstur Suhu Kandungan Air


Penyimpanan
Brachiaria Hijau Khas Pahit Kasar ( 0 F) 15% 20% 25% 30%
brizantha
75 116 12 4 3
Rumput Hijau Khas Pahit Kasar
gajah 70 155 16 5 4

Pollard Coklat Amis Khas Halus 65 207 21 8 5


Keputihan
60 259 27 10 6
Shorgum Coklat Khas Tidak ada Kasar
Kemerahan rasa 55 337 35 13 8

Jagung Orange Khas Manis Kasar 50 466 48 17 10


kuning
45 725 75 27 16
Bekatul Coklat Manis Pahit Kasar
Kekuningan 40 906 94 34 20

Kedelai Coklat Khas Tidak Ada Kasar 35 1.140 118 42 25


Rasa
Sumber : https://ourakuntansi2.blogspot.co.id/2016/07/
Onggok Putih Khas Tidak ada Kasar
rasa
Pengukuran kadar air bahan pakan dan
pakan pada industri pakan ternak dapat
Mineral mix Pink Menyengat Pahit Serbuk
Halus dilakukan dengan pengeringan oven
Sumber : Data Primer Praktikum Ilmu Nutrisi Ternak, 2012 (analisis proksimat), atau dengan per-
1. Kadar Air dan Temperatur Bahan Pakan alatan digital yang secara otomatis dapat
dan Pakan mendeteksi kadar air bahan pakan /
Kadar air adalah persentase kandungan pakan.
air suatu bahan yang dapat dinyatakan Analisis Proksimat adalah suatu metoda
berdasarkan berat basah (wet basis) analisis kimia untuk mengidentifikasi
atau berdasarkan berat kering (dry kandungan zat makanan dari suatu
basis). Kadar air berat basah mempunyai bahan pakan / pakan. Istilah proksimat
batas maksimum teoritis sebesar 100 mengandung arti bahwa hasil analisis-
persen, sedangkan kadar air ber- nya tidak menunjukkan angka sesung-
dasarkan berat kering dapat lebih dari guhnya, tetapi mempunyai nilai men-
100 persen. dekati. Hal ini disebabkan komponen
Kadar air mempunyai pengaruh terhadap dari suatu fraksi masih mengandung
hampir semua karakteristik bahan baku komponen lain yang jumlahnya sangat
seperti bentuk, tekstur, warna dan rasa. sedikit yang seharusnya tidak masuk
Kadar air dalam jumlah yang bervariasi kedalam fraksi yang dimaksud. Namun
dapat menjadi suatu masalah bagi bahan demikian analisis kimia ini adalah yang
baku. Kadar air bahan baku yang tinggi paling ekonomis (relaif) dan datanya
dapat mendukung pertumbuhan jamur cukup memadai untuk digunakan dalam
yang menghasilkan beberapa jenis penelitian dan keperluan praktis.
mixotoksin sehingga dapat mem- Prinsip kerja prosedur analisis proksimat
pengaruhi lama penyimpanan. Makin untuk analisis kadar air adalah me-
tinggi kadar air bahan baku, makin nguapkan air yang terdapat dalam bahan
berkurang daya tahan baku terhadap dengan oven pada suhu 110° C dalam
kerusakan. Hubungan antara kadar air, jangka waktu tertentu (3-24 jam) hingga
suhu dan lama penyimpanan butir- seluruh air yang terdapat dalam bahan
butiran dapat dilihat pada Tabel 8.2. menguap atau penyusutan berat bahan
tidak lagi berubah.

131
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Kadar air (%) = Berat awal bahan – Berat Bangunan gedung yang merupakan
akhir bahan setelah di oven X 100% tempat penyimpanan berlokasi pada
Langkah – langkah pengukuran kadar air daerah yang layak.
dan suhu Lokasi penyimpanan bahan pakan dan
a. Menggunakan pakaian kerja dan APD pakan yang layak, antara lain sebagai
yang sesuai berikut.
b. Persiapkan alat untuk mengukur kadar 1. Sesuai dengan rencana induk tata kota.
air bahan pakan/ pakan, dan memas- 2. Strategis berdasarkan perhitungan
tikan peralatan tersebut dalam keada- ekonomis, dekat dengan sumber pro-
an baik dan siap digunakan. duksi, dekat dengan lokasi pemasaran,
c. Menyiapkan bahan yang akan diukur untuk mempermudah proses pem-
kadar airnya. belian dan penjualan.
d. Mengatur suhu oven 110 derajat 3. Sarana transportasi, dekat dan mudah.
Celcius 4. Terpisah dari bangunan rumah tinggal,
e. Masukkan bahan pakan ke dalam oven mes, asrama dan perkantoran.
f. Mengeluarkan bahan pakan dari oven 5. Tersedia sumber penerangan dan
setelah 24 jam sumber air cukup.
g. Memasukkan bahan pakan ke dalam 6. Jauh dari semak belukar, untuk meng-
eksikator sampai bahan pakan dingin hindari dari hama tikus, burung, dan
serangga.
h. Mengeluarkan bahan pakan dari
eksikator dan menimbangnya 7. Jauh dari tempat sumber pencemaran
lingkungan, seperti tempat pem-
i. Menghitung kadar air bahan pakan
buangan sampah dan buangan-
dengan rumus :
buangan lain.
Kadar air (%) = berat awal bahan –
8. Area cukup luas untuk perluasan di-
berat akhir bahan X 100%
masa mendatang
2. Syarat Lokasi dan Letak Bangunan atau
3. Syarat Teknis Bangunan atau Tempat
Tempat Penyimpanan Bahan Pakan
Penyimpanan Bahan Pakan Ternak
Ternak Ruminansia
Ruminansia
Untuk menjamin ketercapaian tujuan
Bangunan atau gudang sebagai tempat
penyimpanan, kelayakan lokasi penyim-
yang dipergunakan untuk menyimpan
panan sesuai dengan prinsip dasar
barang atau komoditas tertentu, pada
penyimpanan. Prinsip dasar penyimpan-
usaha peternakan, gudang memiliki
an yang dimaksud adalah dapat
fungsi antara lain untuk menyimpan
mempertahankan dan menjaga komoditi
bahan pakan dan pakan. Agar tujuan
yang disimpan dengan cara menghin-
penyimpanan dapat tercapai, kondisi
dari, menghilangkan berbagai faktor
tempat sesuai dengan persyaratan
yang dapat menurunkan kualitas dan
penyimpanan, yaitu menjamin keter-
kuantitas komoditi tersebut dan pada
sediaan bahan pakan dan pakan bagi
penyimpanan bahan pakan dan pakan
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
ternak yang baik akan menjamin keter-
nurunkan kualitas bahan pakan dan
sediaan bahan pakan dan pakan bagi
pakan tersebut.
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
nurunkan kualitas bahan pakan dan Faktor-faktor yang mempengaruhi
pakan tersebut. penyimpanan bahan pakan atau pakan

132
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

antara lain adalah tipe atau jenis bahan pakan suatu tindakan atau upaya untuk
pakan atau pakan, periode atau lama meningkatkan kebersihan dan
penyimpanan, metode penyimpanan, kesehatan melalui pemeliharaan dini
suhu, kandungan air, kelembaban udara, setiap individu dan faktor lingkungan
serangga, bakteri, kapang, binatang yang mempengaruhinya, agar individu
pengerat dan komposisi zat-zat ma- terhindar dari ancaman kuman pe-
kanan. Jadi, selain tipe atau jenis bahan nyebab penyakit. Sanitasi merupakan
pakan atau pakan, periode atau lama suatu usaha pencegahan untuk mem-
penyimpanan, dan metode penyimpan- bebaskan bahan pakan dan pakan dari
an, kondisi tempat penyimpanan harus segala bahaya yang dapat mengganggu,
mendapat perhatian. merusak kesehatan, dalam penyimpan-
Kondisi tempat yang sesuai persyaratan an.
penyimpanan, di antaranya sebagai Hygiene dan sanitasi berkaitan dengan
berikut. kebersihan penyimpanan bahan pakan
a. Penyimpanan dilakukan di tempat dan pakan, antara lain meliputi: lantai,
dengan kondisi yang kering atau tidak dinding, ventilasi, langit-langit, pem-
lembab (kelembaban tak lebih dari buangan sampah, saluran air limbah.
70%), suhu 30_34 0C, berventilasi, Kualitas konsentrat ditentukan oleh
terhindar sinar matahari langsung faktor on-farm dan off-farm. Off-farm
serta terhindar dari hujan dan bocor. yaitu kehigienisan tempat penyimpanan,
bagaimana teknik penyimpanan dan
b. Meminimalisasi masuknya hama,
lama penyimpanannnya.
burung, tikus, kecoa, tikus, kutu serta
serangga dan hewan lainnya. Penyimpanan tanpa penanganan yang
benar dapat menurunkan kualitas pakan,
c. Cegah tempat penyimpanan menjadi
sehingga mutu pakan menjadi rendah
tempat berkembangbiaknya kuman
sehingga dapat mempengaruhi pro-
seperti jamur yang dapat mempro-
duktifitas ternak.
duksi racun yang biasa dikenal dengan
mikotoksin. Penyimpanan pakan ternak yang baik
akan menjamin ketersediaan pakan bagi
d. Perawatan terhadap bangunan dan
ternak secara berkelanjutan tanpa me-
lantai supaya menciptakan kondisi
nurunkan kualitas pakan itu sendiri. Pe-
bersih.
nanganan bahan pakan perlu mendapat-
e. Peralatan yang tidak digunakan, di- kan perhatian yang serius.
pindahkan untuk mencegah menjadi
Kandungan kadar air yang terlalu tinggi
tempat berkembangbiaknya hama
mengakibatkan kerusakan mekanis pada
Higienitas dan sanitasi adalah dua istilah bahan pakan seperti, kulit biji jagung
dari bahasa Inggris yaitu ”hygiene” yang sehingga bahan pakan kurang tahan
berarti usaha kesehatan preventif yang disimpan, karena mikroorganisme dan
menitikberatkan kegiatannya kepada jasad-jasad pengganggu lainnya mudah
usaha kesehatan individu, maupun menyerang. Penyimpanan pada suhu
usaha kesehatan pribadi manusia, dan ruang dalam karung plastik menyebab-
”sanitation” yang berarti usaha kesehat- kan kandungan air pakan sedikit mening-
an preventif yang menitikberatkan kat. Boleh jadi keadaan tersebut men-
kegiatannya pada usaha kesehatan yebabkan kesempatan bagi jamur untuk
lingkungan hidup manusia. tumbuh, dan sebagai konsenkuensinya
Pengertian Hygiene dan sanitasi meru- bau tengik timbul pada bulan ketiga.

133
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Ketengikan dapat terjadi karena bahan pembuangan sampah, saluran air


utama penyusun ransum lengkap terse- limbah); pemberian bahan penghambat
but tersusun dari bungkil inti sawit yang jamur; penyemprotan insektisida secara
diketahui mengandung cukup banyak periodik.
minyak 4. Identifikasi Peralatan dan Kelengkapan
Daya tahan dan daya simpan pakan dan Bangunan Gedung Penyimpanan
bahan baku sangat tergantung kadar air a. Peralatan - Peralatan Pengambilan
yang terkandung di dalamnya. Standard Sampel
Nasional Indonesia (SNI) menetapkan
Pemeriksaan kualitas bahan pakan dan
angka ideal kadar air dalam pakan ternak
pakan biasanya diawali dengan pe-
tak melebihi 14%. Pengeringan sampai
ngambilan sampel. Pengambilan
kadar dibawah 13% sangat cocok untuk
sampel memerlukan suatu alat ter-
mempertahankan daya simpan. Makin
tentu sesuai dengan karakteristik
tinggi kadar air makin cepat penguapan
bahan pakan dan pakan tersebut.
dan makin banyak CO2, air dan panas
selama penyimpanan. Lingkungan yang Alat untuk pengambilan sampel bahan
lembab dan kotor merupakan salah satu pakan dan pakan sangat banyak jenis
faktor penyebab kenaikan kadar air dan tipenya sesuai dengan tujuan
butiran, hama, jamur dan jasad peng- penggunaannya. Namun, pada dasar-
ganggu perusak lain sehingga memper- nya peralatan tersebut digunakan
cepat kerusakan. untuk pengambilan sampel agar
proses pengambilan sampel dapat
Pemberian bahan penghambat jamur,
dilakukan dengan mudah dan men-
Mold Inhibitors asam organic, asam
dapatkan sampel yang representative.
propionate, sering kali digunakan se-
Beberapa jenis peralatan pengambilan
bagai penghambat jamur. Bahan pakan
sampel diantaranya skop, bag trier,
sudah terkontaminasi jamur, harus
grain probe, bom sampler.
dibuang. Penambahan Toxin Binder,
pengikat mikotoksin, pada ransum pakan 1) Skop / Scop
seperti Zeolit, Bentonit, Hydrate Sodium Skop / scop, merupakan alat untuk
Calcium Aluminosillicate (HSCAS), atau mengambil sampel yang cukup
antioksidant, seperti Butyrated Hidroxy sederhana, dengan desain yang
Toluene (BHT), vitamin E dan Selenium. sederhana seperti pada gambar.
Pertumbuhan jasad pengganggu dapat Bisa dalam bentuk bergagang
dibatasi dengan cara menjaga keber- panjang atau bergagang pendek.
sihan gudang dan melakukan penyem- Penggunaannya juga sangat seder-
protan insektisida secara periodik. hana. Skop ini dapat digunakan
Penyimpanan bahan pakan dan pakan untuk pengambilan sampel dalam
akan berhasil dengan menerapkan bentuk curah.
higienitas sanitasi, antara lain : menerap-
kan teknologi dan metode penyimpanan
dengan baik (suhu dan kelembaban
dalam gudang adalah 30-34 0C,
kelembaban ≤ 70%; pengeringan kadar
air dibawah 13%); kebersihan penyim-
panan bahan pakan dan pakan (lantai,
dinding, ventilasi, langit-langit,
Gambar 8.1: Skop
Sumber: http://trainingkalibrasi.net/alat-sampling-industri

134
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Bag Trier handle (gagang) yang bisa digeng-


Bag Trier adalah instrument yang gam (grip).
ideal untuk mengambil sampel biji
bijian. Tersedia beberapa ukuran
untuk sampel tertentu. Sebelum
menggunakan bag trier ini perlu
dipilih ukurannya disesuaikan
dengan ukuran biji – bijian yang
akan diambil sampelnya untuk
mendapatkan hasil terbaik. Trier
dilengkapi sarung untuk keamanan
ujung yang tajam.
Bag trier terdapat dalam 3 bentuk, Gambar 8.3. Grip Handled Trier
Sumber: http://www.alatlaboratoriumpertanian.com/2014
yaitu tapered bag trier, double-
tube bag trier dan single tube open 3) Grain Probe
– end bag trier. Bag trier terbuat Grain probe digunakan untuk
dari stainless steel dengan bentuk mengumpulkan sampel berupa biji-
ujung meruncing, digunakan untuk bijian, jagung, bungkil kedelai, dan
mengambil sampel tepung dan ransum akhir dari karung dan
komoditi butiran dalam karung penyimpanan. Probe harus cukup
tertutup. Double tube bag trier panjang sehingga mampu masuk
terbuat dari stainless steel diguna- sekitar ¾ ke dalam bahan baku atau
kan untuk mengambil sampel pakan.
bentuk tepung baik pada karung Tersedia dalam beberapa ukuran,
terbuka maupun tertutup. Single dengan handle untuk buka-tutup.
tube open – end bag trier terbuat Setiap lubang dilengkapi pelat
dari stainless steel digunakan pembatas/partisi, sehingga sampel
untuk komoditi bentuk tepung antar lubang tidak tercampur.
pada karung terbuka.

Gambar 8.4. Grain Probe


Sumber : http://trainingkalibrasi.net/alat-sampling-industri

Alat Sampling Grain Probe, sangat


Gambar 8.2. Bag Trier
Sumber: http://www.alatlaboratoriumpertanian.com/2014 cocok digunakan untuk melakukan
Selain Bag Trier, juga dapat sampling powder, ataupun pellets
digunakan Grip Handled Trier. Grip dimana diperkirakan dalam suatu
Handled Trier adalah jenis Trier wadah sampel terjadi ketidak
untuk mengambil sampel biji – homogenan antara sampel bagian
bijian dari karung, dilengkapi bawah, tengah, maupun atas.

135
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Penggunaan dari alat sampling ini sebelum dilakukan pengurangan. Pe-


sangatlah sederhana yaitu kita ngurangan sampel dilakukan dengan
cukup memutar Handle T-Shape menggunakan peralatan diantaranya
untuk menutup cells dan kemudian Riffler atau Boerner Divider. Pengu-
memasukkannya ke dalam wadah rangan juga bisa dilakukan dengan
sampel. Ketika kedalaman dari alat metode quartering. Dengan pengu-
sampling tersebut dirasa cukup, rangan tersebut akhirnya akan men-
dan semua sektor dirasa sudah jadi sampel sekunder (sekundare
mewakili kondisi sampling maka sample) dan akhirnya akan menjadi
putar handle T-Shape setengah sampel uji (laboratoty sample)
untuk membuka cells sehingga
sampel dapat masuk. Kemudian
putar kembali handle ke posisi
semula sehingga sampelpun dapat
kita ambil untuk dilakukan analisa.
4) Bomb Sampler
Bomb sampler digunakan untuk
mengumpulkan bahan baku cairan.
Alat ini mempunyai panjang 12-16
inci dengan diameter 1¾ - 3 inchi. Gambar 8.6: Riffler
Katup terangkat jika mencapai Sumber : http://sierkybema.co.za/sample-riffler/

dasar tangki atau diangkat secara


manual.

Gambar 8.5. bomb sampler


Sumber : https://www.humboldtmfg.com/ Gambar 8.7: Boerner Divider
bacon-bomb-samplers.html Sumber : http://www.wisdom-instrument.com/
e_products_show/
b. Peralatan untuk Pengurangan Sampel 5. Pengambilan Sampel Sesuai Metode
Setelah melakukan pengambilan dan Karakteristik Bahan Pakan dan
sampel, tentunya tidak semua hasil Pakan
koleksi sampel akan disimpan dan Pengambilan sampel pada bahan pakan
digunakan untuk pelaksanaan uji, dan pakan dilakukan untuk menguji
namun perlu dilakukan pengurangan kualitas pakan secara fisik dan kan-
sampel sampai pada jumlah optimen dungan nutrisi didalamnya. Industri
sampel tersebut disimpan dan diguna- pakan ternak di Indonesia biasanya
kan untuk pelaksanaan uji. melakukan dua kali pengambilan sampel
Sampel yang diambil dari setiap titik untuk bahan baku lokal.
pengambilan (primery sample) Sampling pertama saat bahan baku
dilakukan pencampuran secara merata datang dan sampling kedua dilakukan

136
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

saat pembongkaran. Kualitas bahan baku e. Pengambilan sampel dilakukan sesuai


yang tidak seragam merupakan alasan dengan metode yang tepat dan
utama dilakukannya sistem 2 kali karakteristik bahan pakan dan pakan
pengambilan sampel. Sistem ini merupa- Dalam hal pengambilan sampel, selain
kan bentuk ketidakpercayaan perusaha- sampel pakan, ada beberapa jenis bahan
an terhadap suplier bahan baku lokal. pakan yang digunakan dalam pembuatan
Dilihat dari sisi teknis pengambilan pakan, dan diantaranya dapat dike-
sampel dan penerimaan bahan baku, lompokan sebagai berikut:
sistem ini kurang tepat. Pengambilan
a. Bahan pakan solid; biji-bijian, tepung,
sampel pertama tidak representatif
pelet dan lain-lain
karena hanya dilakukan pada bahan baku
yang terlihat sehingga tidak dapat b. Hijauan pakan ternak; rumput-rum-
dijadikan sebagai pedoman untuk putan, daun-daunan jenis ini ada
menerima atau menolak dan melakukan dalam bentuk hay, silase, segar di
pembongkaran bahan baku. Sekali bahan padang rumput
baku yang dikirim dibongkar berarti c. Blok : urea blok, molases blok, mineral
bahan baku tersebut telah diterima. blok, dan sebagainya
Secara umum prosedur pengambilan d. Bahan pakan cair : Tetes tebu
sampel untuk bahan pakan dan pakan Berdasarkan pengelompokan bahan
didasarkan pada pengelompokan jenis pakan di atas, maka proses pengambilan
bahan pakan dan pakan, sampel diambil sampel dilakukan sesuai dengan per-
minimal 10 % dari populasi. Bahan alatan yang ada dengan metode yang
pakan dan pakan harus disimpan dalam berbeda dengan mempertimbangkan
tempat yang kering, dan dingin (sesuai karakteristik bahan pakan dan pakan
dengan karakteristik bahan pakan), yang akan diambil sampelnya.
misalnya ruang yang berpendingin
a. Bahan pakan / pakan dalam bentuk
(refrigerator) sampai pengiriman. Dire-
curah
komendasikan sampel segera dikirim
atau analisis untuk mencegah degredasi Bahan baku curah dapat dibedakan
/kerusakan. menjadi dua macam yaitu bahan baku
curah dalam alat pengangkut (dum
Terdapat aturan atau teknik-teknik
truck atau kereta) atau dalam lini
pengambilan sampel yang benar agar
produksi, dan bahan baku curah dalam
diperoleh sampel yang representative,
penyimpanan di gudang. Bahan dalam
yaitu sampel yang bisa mewakili popu-
bentuk butiran dan bungkil kedelai,
lasi bahan akan atau pakan yang ada.
sampel diambil menggunakan grain
Cara pengambilan sampel yang benar,
probe. Sampel diambil dari beberapa
adalah dengan cara:
tempat dengan jumlah sekitar 2 kg
a. Sampel diambil secara acak dan setiap sampel. Jumlah titik pengam-
merata bilan digunakan aturan 10 %. Hal ini
b. Sampel diambil dari setiap kode pakan untuk menjamin jumlah sampel
c. Sampel diambil pada setiap shift maksimum yang bisa diambil, hingga
sesuai pakan yang dikemas diperoleh sampel yang lebih refresen-
tatif.
d. Untuk pengambilan sampel pada
proses packing, sampel diambil sebe- b. Bahan pakan / pakan dalam kemasan
lum karung di jahit. Diambil meng- Bahan pakan / pakan dalam kemasan
gunakan alat probe. baik dalam alat pengangkut atau lini

137
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

produksi maupun tumpukan dalam c. Bahan baku cair


gudang. Prosedur pengambilan sam- Sebagaimana pengamblan sampel
pel lain yang harus diketahui, yakni pada umumnya, homogenitas meru-
prosedur pengambilan sampel untuk pakan hal yang penting ketika kita
kelompok bahan pakan / pakan dalam mengambil sampel bahan cairan baik
karung. Sampel yang representatif dari drum, tangka, kontainer kecil, atau
bisa diperoleh dengan alat penguji jerigen.
berujung runcing. Prosedur pengam-
Pengambilan sampel bahan baku
bilan sampel bahan pakan / pakan
bantuk cair seperti lemak cair atau
dalam karung dilakukan dengan menu-
molase dapat dilakukan dengan
sukkan trier /probe secara diagonal
menggunakan bomb sampler atau
dari bagian atas ke bagian bawah
tabung yag terbuat dari gelas atau
karung.
stainless steel berdiamater 3/8 sampai
Sampel-sampel yang diambil dalam 1 1/2 inchi. Sampel paling sedikit
shift produksi jenis feed dimasukan ke diambil sebanyak 10 persen dari
dalam kantong plastik berukuran 2 kg, kontainer dan dikumpulkan minimal
dengan jumlah keseluruhan 0,5 – 1kg, 0.586 liter. Bahan baku cair sebelum
beri label yang jelas lalu kocok hingga dilakukan pengambilan sampel harus
homogen. Sampel tersebut kemudian dilakukan pengadukan agar diperoleh
diserahkan ke laboratorium untuk di penyebaran bahan yang homogen.
analisis fisik dan kandungan nutri- Sampel diambil dari bagian atas,
sinya. bagian tengah dan bagian bawah
Sedangkan pengambilan sampel yang kontainer.
dilakukan pada saat packaging 6. Penanganan Sampel Sesuai Metode dan
pengambilannya minimal 2 kali dalam Karakteristik Bahan Pakan dan Pakan
1 tir per shift. Khusus untuk pakan
Sampel yang telah diambil harus segera
konsentrat dilakukan pengambilan
dilakukan penanganan dan diamankan
sampel minimal 6x dalam 1 tir, yaitu 2x
agar tidak rusak atau berubah sehingga
pengambilan setiap 1 pallet.
mempunyai sifat yang berbeda dari
Sampel diambil dari seluruh karung mana sampel tersebut diambil. Peru-
jika jumlah karung 1 – 10 karung, dan bahan tersebut diantaranya terjadi
sampel diambil dari 10 karung secara penguapan air, pembusukan ataupun
acak jika jumlah karung lebih dari 11 tumbuhnya jamur. Penanganan yang
karung, namun ada beberapa teori dimaksud disini adalah termasuk
berbeda dalam industri untuk menen- melakukan preparasi sampel yaitu
tukan jumlah karung sampel per pengurangan massa dan ukuran sampel
kelompok. sampai pada massa dan ukuran yang
Tabel 8.3 Teori Sampling pada Karung cocok untuk analisa di laboratorium.
Karung Per 10% Akar Kuadrat Penanganan tersebut diantaanya:
Kelompok
a. Pengeringan sampel.
20 2 4,5
Pengeringan udara terhadap sampel
40 4 6,3
dilakukan jika sampel tersebut terlalu
80 8 8,9 basah untuk diproses tanpa meng-
100 10 10 hilangnya moisture atau yang menye-
babkan timbulnya kesulitan pada
400 40 20
crusher atau mill.
Sumber : https://ourakuntansi2.blogspot.co.id/2016/07/

138
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Sampel dengan kadar air tinggi Hasil pengambilan sampel (primary


(seperti silase ) maka kemungkinan sample) jika diketahui relative homo-
terjadinya penguapan air sangat besar. gen maka langkah selanjutnya sampel-
Sehingga untuk mengontrol pe- sampel tersebut dijadikan satu dan
nguapan air, maka sampel yang telah dicampur secara merata (composite
diambil harus segera ditimbang, sample).
dimasukkan ke dalam kantong plastik d. Pengurangan Sampel.
kedap udara, dibawa ke laboratorium
Tidak mungkin semua koleksi sampel
dan segera dianalisis kadar bahan
akan disimpan dan digunakan untuk
keringnya. Jika tidak dianalisis segera
uji, oleh karena itu sampel yang sudah
maka sampel yang telah diambil
dicampur menjadi homogen (tersebut
segera timbang, dikeringkan atau
di atas) perlu dikurangi jumlahnya.
dijemur sampai beratnya konstan.
Pengurangan jumlah sampel seperti
Kemudian baru dibawa ke labora-
sudah diterangkan di atas hingga
torium.
mendapatkan contoh sampel dari
b.Pengecilan ukuran butir composite sample (secondary sample)
Pengecilan ukuran butir adalah proses dan akhirnya mendapatkan sampel
pengurangan ukuran atas sampel akhir (laboratoty sample) sebanyak
tanpa menyebabkan perubahan 500 gram.
apapun pada massa sampel. Contoh Selain menggunakan alat riffer atau
alat mekanis untuk pengecilan ukuran boerner divider, pengurangan sampel
butir adalah Jaw Crusher, Rolls dapat dilakukan dengan metode
Crusher, dan Swing Hammer Mills. quartering dengan tahapan sebagai
Jaw Crusher atau Roll Crusher biasa berikut:
digunakan untuk mengurangi ukuran 1) Sampel yang sudah dalam bentuk
butir dari 50 mm sampai 11,2 mm, campuran yang homogeny di ham-
4,75 mm atau 2,36 mm. Roll Crusher parkan dan diratakan.
lebih direkomendasikan untuk jumlah
2) Dibagi menjadi empat bagian sama
/massa sampel yang besar. Swing
banyak
Hammer Mills digunakan untuk meng-
gerus sampel sampai ukuran 0.2 mm 3) Ambil satu bagian, kemudian
yang akan digunakan untuk sampel diham-parkan lagi dan di ratakan
yang akan dianalisa di labora-torium. (seperti langkah no 1.)
c. Mencampur sampel 4) Dibagi lagi menjadi empat bagian
sama banyak, dan seteruysnya,
Pencampuran / mixing adalah proses
hingga mendapatkan satu bagian
pengadukan sampel agar diperoleh
yang kira kira jumlahnya mencu-
sampel yang homogen. Pencampuran
kupupi untuk keperluan analisis di
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
laboratorium.
1) Metode manual : menggunakan
e. Melakukan penimbangan sampel.
riffle atau dengan membentuk dan
Untuk mengetahui kuantitas sampel
membentuk kembali timbunan
dan memperkirakan kebutuhan jumlah
berbentuk kerucut.
sampel, maka sampel harus segera d
2) Metode mekanis : menggunakan ditimbang. Sampel yang mempunyai
alat Alat Rotary Sampel Divider kadar air rendah (kurang dari 15
(RSD) persen) kemungkinan terjadinya

139
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

kerusakan sampel kecil sekali. Sampel terlebih dahulu, yang juga dikeluarkan
demikian dapat langsung dimasukkan terlebih dahulu. Jadi, keluarnya barang
ke kantong plastik dan dibawa ke ini dilakukan secara berurutan atau
laboratorium. sesuai kronologis. Sistem FIFO umumnya
f. Pengemasan dan pelabelan. Sampel digunakan untuk barang - barang yang
sampel yang sudah siap disimpan atau kurang bisa bertahan lama atau bila
digunakan, selanjutnya dikemas dan disimpan dalam waktu lama makan akan
dilengkapi dengan label yang berisi rusak atau berkurang kualitasnya.
informasi minimal nama sampel, kode, Contohnya seperti bahan pakan dan
tempat pengambilan sampel, berat pakan.
sampel, dan tanggal pengambilan Untuk memilih sistem penyimpanan
sampel, tanggal pengiriman. barang, apakah hendak menggunakan
g. Penyimpanan sampel FIFO atau LIFO, hal ini dapat tergantung
dari jenis barang yang hendak disimpan.
Penyimpanan sampel bahan baku
Jika barang yang hendak disimpan
harus dapat menjamin keaslian bahan
mampu bertahan lama dan akan jadi
baku itu. Penyimpanan diperlukan jika
lebih baik bila disimpan lebih lama, maka
timbul pertanyaan terhadap kualitas
alangkah baiknya jika metode LIFO yang
produk akhir.
digunakan.
7. Menerapkan Metode Penyimpanan
Metode First In First Out (FIFO) umumnya
Bahan Pakan Ternak
digunakan untuk barang-barang yang
Dalam penyimpanan bahan pakan dan kurang dapat bertahan lama atau bila
pakan, tentunya diharapkan agar bahan disimpan dalam waktu lama maka akan
pakan dan pakan tersebut nantinya tidak rusak atau berkurang kualitasnya. FIFO
mengalami kerusakan saat diperlukan. baik diterapkan pada penyimpanan
Untuk itu, diperlukan suatu metode bahan pakan dan pakan, dimana bahan
penyimpanan prosedur tertentu yang pakan dan pakan yang lebih dulu masuk
perlu diterapkan. Ada dua metode maka bahan pakan dan pakan tersebut
penyimpanan barang yang biasa diguna- harus terlebih dahulu keluar.
kan. Metode atau prosedur penyimpan-
a. Kelebihan sistem FIFO
an tersebut adalah LIFO (Last in First Out)
dan FIFO (First in First Out). 1) Barang lebih terjaga kualitasnya.
Metode penyimpanan barang dengan Pada sistem FIFO, diharapkan bahan
prosedur LIFO atau last in first out adalah pakan dan pakan yang pertama kali
suatu sistem atau cara penyimpanan masuk yang juga pertama kali
barang di dalam gudang yang dilakukan keluar. Artinya, bahan pakan dan
dengan konsep barang yang datang pakan tidak akan terlalu lama
terakhir yang digunakan terlebih dahulu. tersimpan dalam gudang. Jadi,
Sistem ini digunakan untuk barang - bahan pakan dan pakan dengan
barang yang mampu bertahan lama atau masa kadaluarsa yang paling awal
barang yang apabila disimpan lebih juga akan keluar paling awal.
lama, maka kualitasnya akan lebih baik. Dengan begitu, kualitas bahan
Contohnya seperti kopi. pakan dan pakan dapat lebih
terjamin serta mengantisipasi
FIFO atau First in First out adalah sistem
terjadinya kerusakan bahan pakan
penyimpanan barang yang dilakukan
dan pakan secara masal.
dengan sistem barang yang masuk

140
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

2) Pengendalian harga lebih terjamin. 8. Menjelaskan Cara dan Syarat Penyim-


Dengan sistem FIFO, diharapkan panan Bahan Pakan Ternak
bahan pakan dan pakan yang Cara Penyimpanan meliputi beberapa
pertama kali masuk dengan harga hal sebagai berikut.
tertentu dapat terjual sama harga- a. Teknik penyimpanan
nya (sesuai harapan) pada saat
b. Metode penyimpanan
dikeluarkan nanti.
c. Penempatan bahan pakan dan pakan
a. Pencatatan yang lebih sitematis.
sesuai dengan jenis
Pada saat pencatatan bahan pakan
d. Proses penerapan First In First Out
dan pakan, yakni akan membuat
(FIFO) sesuai alur penggunaan
petugas pencatatan bahan pakan
dan pakan masuk dan bahan pakan a. Teknik Penyimpanan
dan pakan keluar jadi lebih mudah Teknik penyimpanan bahan pakan dan
dalam melakukan kontrol. Hal pakan.
dimungkinkan karena keluarnya 1) Bahan pakan cair, contoh molasses,
bahan pakan dan pakan dilakukan disimpan dalam wadah (drum atau
secara berurutan atau sesuai tangki, logam atau plastik);
kronologis.
2) Bahan pakan dan pakan padat,
b. Kelemahan Sistem FIFO disimpan dalam bentuk curah
1) Sistem FIFO ini umumnya kurang dalam bin ataupun dalam karung;
efektif apabila pihak - pihak di 3) Bahan pakan yang memiliki kadar
bagian pergudangan tidak mampu air yang sangat tinggi seperti
menata letak bahan pakan dan jagung dan tepung ikan tidak di
pakan secara berurutan sesuai simpan dalam gudang penyim-
dengan tanggal atau waktu bahan panan yang bersuhu tinggi pula,
pakan dan pakan tersebut masuk. karena dapat mempercepat proses
Sebab, penataan yang kurang tepat penjamuran;
akan menyulitkan proses masuk
4) Bahan pakan berlemak tinggi
dan keluarnya bahan pakan dan
seperti bungkil kelapa dapat me-
pakan dari gudang. Jika demikian,
nyebabkan ketengikan dalam
proses atau waktu yang diperlukan
penyimpanan yang terlalu lama
dalam penataan, baik saat masuk
akibat adanya proses oksidasi.
atau mengeluarkan bahan pakan
Baiknya disimpan dalam jumlah
dan pakan bisa lebih lama.
sedikit (sesuai kebutuhan), jangan
2) Konsumen atau pihak pemakai disimpan terlalu lama, catatan stok
bahan pakan dan pakan merasa yang rapi;
kurang puas dengan kualitas bahan
5) Bahan pakan asal hewan yang baru
pakan dan pakan yang diterima.
datang dipisahkan atau dikarantina
Sebab, bahan pakan dan pakan
selama 14 hari dan penyim-
yang diterima tersebut merupakan
panannya dipisah dari bahan pakan
bahan pakan dan pakan lama
lainnya;
sehingga konsumen mungkin
beranggapan bahwa bahan pakan 6) Pakan yang akan dijual/dipakai
dan pakan tersebut kualitasnya tidak terlalu lama dibiarkan dalam
kurang baik. keadaan terbuka;

141
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

7) Sistem penyimpanan mengguna- yang datang terakhir yang digunakan


kan metode FIFO (first in first out). terlebih dahulu. Sistem ini digunakan
Atur penumpukan pakan yang untuk barang - barang yang mampu
mudah diambil sesuai dengan bertahan lama atau barang yang
urutan masuk atau pembuatan apabila disimpan lebih lama, maka
pakan; kualitasnya akan lebih baik. Contoh-
8) Pada kemasan karung, hindari nya seperti kopi.
kontak langsung dengan lantai atau FIFO atau First in First out adalah
dinding, jarak minimal 30 cm, sistem penyimpanan barang yang
simpan pakan di atas pallet atau dilakukan dengan sistem barang yang
alas lantai, tinggi pallet 10 cm dari masuk terlebih dahulu, yang juga
lantai dan ketebalan papan minimal dikeluarkan terlebih dahulu. Jadi,
3 cm. keluarnya barang ini dilakukan secara
Tata letak karung pakan ini usaha- berurutan atau sesuai kronologis.
kan tidak menghambat jalur aliran Sistem FIFO umumnya digunakan
udara. Makanya harus diberi ruang untuk barang - barang yang kurang
buat jalan dan aliran udara selebar bisa bertahan lama atau bila disimpan
minimal 1 meter, di samping juga dalam waktu lama makan akan rusak
buat memudahkan pengambilan atau berkurang kualitasnya. Contoh-
bahan pakan. nya seperti bahan pakan dan pakan.
9) Ketinggian penumpukan karung Untuk memilih sistem penyimpanan
bahan pakan 5 sap, jika mau barang, apakah hendak menggunakan
ditumpuk lagi maka di atasnya FIFO atau LIFO, hal ini dapat tergantung
perlu diberi pallet lagi, baru dari jenis barang yang hendak
ditumpuk 5 sap lagi ke atas. disimpan. Jika barang yang hendak
disimpan mampu bertahan lama dan
10) Dibuat berderet-deret menye-
akan jadi lebih baik bila disimpan lebih
suaikan dengan luas gudang.
lama, maka alangkah baiknya jika
b. Metode Penyimpanan metode LIFO yang digunakan.
Dalam penyimpanan bahan pakan dan Metode First In First Out (FIFO) umum-
pakan, tentunya diharapkan agar nya digunakan untuk barang-barang
bahan pakan dan pakan tersebut yang kurang dapat bertahan lama atau
nantinya tidak mengalami kerusakan bila disimpan dalam waktu lama maka
saat diperlukan. Untuk itu, diperlukan akan rusak atau berkurang kualitasnya.
suatu metode penyimpanan prosedur FIFO baik diterapkan pada penyim-
tertentu yang perlu diterapkan. Ada panan bahan pakan dan pakan, dimana
dua metode penyimpanan barang bahan pakan dan pakan yang lebih
yang biasa digunakan. Metode atau dulu masuk maka bahan pakan dan
prosedur penyimpanan tersebut pakan tersebut harus terlebih dahulu
adalah LIFO (Last in First Out) dan FIFO keluar.
(First in First Out).
1) Kelebihan sistem FIFO
Metode penyimpanan barang dengan
a) Barang lebih terjaga kualitas-
prosedur LIFO atau last in first out
nya.
adalah suatu sistem atau cara
penyimpanan barang di dalam gudang Pada sistem FIFO, diharapkan
yang dilakukan dengan konsep barang bahan pakan dan pakan yang

142
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pertama kali masuk yang juga pakan dari gudang. Jika demi-
pertama kali keluar. Artinya, kian, proses atau waktu yang
bahan pakan dan pakan tidak diperlukan dalam penataan,
akan terlalu lama tersimpan baik saat masuk atau menge-
dalam gudang. Jadi, bahan luarkan bahan pakan dan pakan
pakan dan pakan dengan masa bisa lebih lama.
kadaluarsa yang paling awal b) Konsumen atau pihak pemakai
juga akan keluar paling awal. bahan pakan dan pakan merasa
Dengan begitu, kualitas bahan kurang puas dengan kualitas
pakan dan pakan dapat lebih bahan pakan dan pakan yang
terjamin serta mengantisipasi diterima. Sebab, bahan pakan
terjadinya kerusakan bahan dan pakan yang diterima ter-
pakan dan pakan secara masal. sebut merupakan bahan pakan
b) Pengendalian harga lebih dan pakan lama sehingga
terjamin. konsumen mungkin berang-
Dengan sistem FIFO, diharapkan gapan bahwa bahan pakan dan
bahan pakan dan pakan yang pakan tersebut kualitasnya
pertama kali masuk dengan kurang baik.
harga tertentu dapat terjual c. Penempatan Bahan Pakan dan Pakan
sama harganya (sesuai harapan) Sesuai dengan Jenis
pada saat dikeluarkan nanti. Penyimpanan barang didasarkan pada
c) Pencatatan yang lebih sitematis. history barang, sifat barang, wujud
Pada saat pencatatan bahan barang, bahkan persediaan barang
pakan dan pakan, yakni akan tersebut didalam gudang, agar barang
membuat petugas pencatatan tersebut tidak cepat rusak dan lama
bahan pakan dan pakan masuk penyimpanannya. Serta menge-
dan bahan pakan dan pakan lompokkan barang sesuai dengan jenis
keluar jadi lebih mudah dalam dan nama yang sama tidak tercampur
melakukan kontrol. Hal dimung- dengan barang lainnya.
kinkan karena keluarnya bahan Bahan Pakan dan Pakan Sesuai Dengan
pakan dan pakan dilakukan Jenis.
secara berurutan atau sesuai 1) Bahan pakan cair, contoh molasses,
kronologis.
2) Bahan pakan dan pakan padat,
2) Kelemahan Sistem FIFO
3) Bahan pakan yang memiliki kadar
a) Sistem FIFO ini umumnya kurang air yang sangat tinggi seperti ja-
efektif apabila pihak - pihak di gung dan tepung ikan,
bagian pergudangan tidak mam-
4) Bahan pakan berlemak tinggi,
pu menata letak bahan pakan
seperti bungkil kelapa,
dan pakan secara berurutan
sesuai dengan tanggal atau 5) Bahan pakan asal hewan,
waktu bahan pakan dan pakan 6) Feed Suplemen dan Aditif.
tersebut masuk. Sebab, penata- Bahan pakan dan pakan tersebut
an yang kurang tepat akan ditempatkan sesuai dengan jenisnya
menyulitkan proses masuk dan secara terpisah. Bahan pakan cair
keluarnya bahan pakan dan disimpan dalam wadah dalam drum

143
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

atau tangki (logam atau plastik). Bahan Proses Penerapan First In First Out
pakan dan pakan padat, disimpan (FIFO) Sesuai Alur Penggunaan
dalam bentuk curah dalam bin ataupun Metode First In First Out (FIFO) umum-
dalam karung. Bahan pakan dengan nya digunakan untuk barang-barang
kadar air yang sangat tinggi, tidak di yang kurang dapat bertahan lama atau
simpan dalam gudang penyimpanan bila disimpan dalam waktu lama maka
yang bersuhu tinggi, karena dapat akan rusak atau berkurang kualitasnya.
mempercepat proses penjamuran. FIFO baik diterapkan pada penyim-
Bahan pakan berlemak tinggi, Baiknya panan bahan pakan dan pakan, dimana
disimpan dalam jumlah sedikit (sesuai bahan pakan dan pakan yang lebih
kebutuhan), jangan disimpan terlalu dulu masuk maka bahan pakan dan
lama, catatan stok yang rapi, karena pakan tersebut harus terlebih dahulu
dapat menyebabkan ketengikan dalam keluar. Gudang sebagai tempat pe-
penyimpanan yang terlalu lama akibat nyimpanan yang menerapkan sistem
adanya proses oksidasi. Bahan pakan FIFO memiliki dua pintu. Pintu pertama
asal hewan yang baru datang dipisah- adalah pintu masuk bahan pakan dan
kan (dikarantina) selama 14 hari dan pakan, dan pintu kedua adalah pintu
penyimpanannya dipisah dari bahan untuk keluar bahan pakan dan pakan.
pakan lainnya. Feed Suplemen dan
Agar proses penerapan FIFO sesuai
Aditif, penanganan dan penyimpanan
alur penggunaan, maka harus dila-
dilakukan secara khusus, penempatan
kukan pengaturan dalam hal penum-
terpisah.
pukan bahan pakan dan pakan supaya
Penempatan kemasan karung, hindari memudahkan pada saat mengambil
kontak langsung dengan lantai atau sesuai dengan urutan masuk penyim-
dinding, jarak minimal 30 cm, simpan panan. Oleh karena itu diperlukan
pakan di atas pallet atau alas lantai, pengelola gudang yang mampu
tinggi pallet 10 cm dari lantai dan mengatur pemindahan bahan pakan
ketebalan papan minimal 3 cm. Tata dan pakan secara efisien dan efektif.
letak karung pakan ini usahakan tidak Bahan pakan dan pakan ditempatkan
menghambat jalur aliran udara. dijajar baik yang curah pada bin
Makanya harus diberi ruang buat jalan maupun karung pada pallet sesuai
dan aliran udara selebar minimal 1 m, dengan waktu bahan pakan dan pakan
di samping juga buat memudahkan tersebut masuk.
pengambilan bahan pakan. Ketinggian
Agar proses penerapan FIFO sesuai
penumpukan karung bahan pakan 5
alur penggunaan, maka harus
sap, jika akan ditumpuk lagi maka di
dilakukan pengaturan dalam hal
atasnya perlu diberi pallet lagi,
penumpukan bahan pakan dan pakan.
kemudian ditumpuk 5 sap lagi ke atas.
Hal ini dimaksudkan agar bahan pakan
Penggunaan pallet model kunci 5 dan pakan yang pertama kali masuk
(lima). dapat dengan mudah keluar karena
dekat dengan pintu keluar. Demikian
pula dengan bahan pakan dan pakan
yang akan masuk, dapat dengan
mudah masuk karena tidak terhalangi
oleh bahan pakan dan pakan yang
sebelumnya sudah masuk.

144
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Penataan bahan pakan dan pakan yang pakan cair disimpan dalam
masuk dapat diletakkan dekat dengan wadah dalam drum atau tangki
pintu keluar bahan pakan dan pakan (logam atau plastik). Bahan
dan begitu seterusnya. pakan dan pakan padat, di-
Keterampilan yang Diperlukan dalam simpan dalam bentuk curah
Menilai Cara Penyimpanan dalam bin ataupun dalam
karung. Bahan pakan dengan
1. Mengidentifikasi metode penyim-
kadar air yang sangat tinggi,
panan
tidak di simpan dalam gudang
2. Menilai penempatan bahan pakan penyimpanan yang bersuhu
dan pakan sesuai dengan jenis tinggi, karena dapat mem-
3. Memeriksa proses penerapan First percepat proses penjamuran.
In First Out (FIFO) sesuai alur peng- Bahan pakan berlemak tinggi,
gunaan Baiknya disimpan dalam jumlah
a. Mengidentifikasi metode pe- sedikit (sesuai kebutuhan),
nyimpanan jangan disimpan terlalu lama,
catatan stok yang rapi, karena
Mengidentifikasi metode pe-
dapat menyebabkan ketengikan
nyimpanan, melalui pengamat-
dalam penyimpanan yang
an dan menuangkan pada
terlalu lama akibat adanya
format yang telah dibuat ber-
proses oksidasi. Bahan pakan
dasarkan referensi yang ter-
asal hewan yang baru datang
sedia. Metode First In First Out
dipisahkan (dikarantina) selama
(FIFO) umumnya digunakan
14 hari dan penyimpanannya
untuk barang-barang yang
dipisah dari bahan pakan
kurang dapat bertahan lama
lainnya. Feed Suplemen dan
atau bila disimpan dalam waktu
Aditif, penanganan dan penyim-
lama maka akan rusak atau
panan dilakukan secara khusus,
berkurang kualitasnya. FIFO
penempatan terpisah.
baik diterapkan pada penyim-
panan bahan pakan dan pakan, Penempatan kemasan karung,
dimana bahan pakan dan pakan hindari kontak langsung dengan
yang lebih dulu masuk maka lantai atau dinding, jarak mini-
bahan pakan dan pakan tersebut mal 30 cm, simpan pakan di atas
harus terlebih dahulu keluar. pallet atau alas lantai, tinggi
pallet 10 cm dari lantai dan
b. Menilai penempatan bahan
ketebalan papan minimal 3 cm.
pakan dan pakan sesuai dengan
Tata letak karung pakan ini
jenis
usahakan tidak menghambat
Menilai penempatan bahan jalur aliran udara. Makanya
pakan dan pakan sesuai dengan harus diberi ruang buat jalan
jenis, melalui pengamatan dan dan aliran udara selebar
menuangkan pada format yang minimal 1 m, di samping juga
telah dibuat berdasarkan refe- buat memudahkan pengam-
rensi yang tersedia. bilan bahan pakan. Ketinggian
Bahan pakan dan pakan tersebut penumpukan karung bahan
ditempatkan sesuai dengan pakan 5 sap, jika akan ditumpuk
jenisnya secara terpisah. Bahan lagi maka di atasnya perlu diberi

145
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pallet lagi, kemudian ditumpuk 1) B a h a n p a k a n c a i r , c o n t o h


5 sap lagi ke atas. molasses,
c. Memeriksa proses penerapan 2) Bahan pakan dan pakan padat,
First In First Out (FIFO) sesuai 3) Bahan pakan yang memiliki kadar
alur penggunaan air yang sangat tinggi seperti
Memeriksa proses penerapan jagung dan tepung ikan,
First In First Out (FIFO) sesuai 4) Bahan pakan berlemak tinggi,
alur penggunaan, melalui pe- seperti bungkil kelapa,
ngamatan dan menuangkan
5) Bahan pakan asal hewan,
pada format yang telah dibuat
berdasarkan referensi yang ter- 6) Feed Suplemen dan Aditif.
sedia. Bahan pakan dan pakan tersebut
Agar proses penerapan FIFO ditempatkan sesuai dengan jenisnya
sesuai alur penggunaan, maka secara terpisah. Bahan pakan cair
harus dilakukan pengaturan disimpan dalam wadah dalam drum
dalam hal penumpukan bahan atau tangki (logam atau plastik).
pakan dan pakan. Hal ini Bahan pakan dan pakan padat,
dimaksudkan agar bahan pakan disimpan dalam bentuk curah dalam
dan pakan yang pertama kali bin ataupun dalam karung. Bahan
masuk dapat dengan mudah pakan dengan kadar air yang sangat
keluar karena dekat dengan tinggi, tidak di simpan dalam gudang
pintu keluar. Demikian pula penyimpanan yang bersuhu tinggi,
dengan bahan pakan dan pakan karena dapat mempercepat proses
yang akan masuk, dapat dengan penjamuran. Bahan pakan berlemak
mudah masuk karena tidak tinggi, Baiknya disimpan dalam
terhalangi oleh bahan pakan jumlah sedikit (sesuai kebutuhan),
dan pakan yang sebelumnya jangan disimpan terlalu lama, catatan
sudah masuk. Penataan bahan stok yang rapi, karena dapat me-
pakan dan pakan yang masuk nyebabkan ketengikan dalam pe-
dapat diletakkan dekat dengan nyimpanan yang terlalu lama akibat
pintu keluar bahan pakan dan adanya proses oksidasi. Bahan pakan
pakan dan begitu seterusnya. asal hewan yang baru datang
dipisahkan (dikarantina) selama 14
Penyimpanan barang didasar-
hari dan penyimpanannya dipisah
kan pada history barang, sifat
dari bahan pakan lainnya. Feed
barang, wujud barang, bahkan
Suplemen dan Aditif, penanganan
persediaan barang tersebut
dan penyimpanan dilakukan secara
didalam gudang, agar barang
khusus, penempatan terpisah.
tersebut tidak cepat rusak dan
lama penyimpanannya. Serta Penempatan kemasan karung, hin-
mengelompokkan barang se- dari kontak langsung dengan lantai
suai dengan jenis dan nama atau dinding, jarak minimal 30 cm,
yang sama tidak tercampur simpan pakan di atas pallet atau alas
dengan barang lainnya. lantai, tinggi pallet 10 cm dari lantai
dan ketebalan papan minimal 3 cm.
Bahan Pakan dan Pakan Sesuai
Tata letak karung pakan ini usahakan
Dengan Jenis.
tidak menghambat jalur aliran udara.

146
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Makanya harus diberi ruang buat menciptakan kondisi bersih.


jalan dan aliran udara selebar Peralatan yang tidak digunakan,
minimal 1 m, di samping juga buat dipindahkan untuk mencegah
memudahkan pengambilan bahan menjadi tempat berkembang
pakan. Ketinggian penumpukan biaknya hama.
karung bahan pakan 5 sap, jika akan 4. Pencegahan kerusakan bahan pakan
ditumpuk lagi maka di atasnya perlu ternak dalam penyimpanan
diberi pallet lagi, kemudian ditum-
a.Teknik Penyimpanan
puk 5 sap lagi ke atas.
Teknik penyimpanan bahan pakan
Penggunaan pallet model kunci 5
dan pakan.
(lima).
1) Bahan pakan cair, contoh molas-
ses, disimpan dalam wadah (drum
atau tangki, logam atau plastik);
2) Bahan pakan dan pakan padat,
disimpan dalam bentuk curah
dalam bin ataupun dalam karung;
3) Bahan pakan yang memiliki kadar
e. Menerapkan syarat penyimpanan air yang sangat tinggi seperti
bahan pakan ternak jagung dan tepung ikan tidak di
1. Mengidentifikasi kondisi tempat simpan dalam gudang penyim-
sesuai dengan persyaratan penyim- panan yang bersuhu tinggi pula,
panan, melalui pengamatan dan karena dapat mempercepat pro-
menuangkan pada format yang ses penjamuran;
telah dibuat berdasarkan referensi 4) Bahan pakan berlemak tinggi
yang tersedia. seperti bungkil kelapa dapat
2. Kondisi tempat yang sesuai per- menyebabkan ketengikan dalam
syaratan penyimpanan, dian- penyimpanan yang terlalu lama
taranya sebagai berikut. akibat adanya proses oksidasi.
a) Penyimpanan dilakukan di tem- Baiknya disimpan dalam jumlah
pat dengan kondisi yang kering sedikit (sesuai kebutuhan), jangan
atau tidak lembab (kelembaban disimpan terlalu lama, catatan
tak lebih dari 70%), suhu 30_34 stok yang rapi;
0C, berventilasi, terhindar sinar 5) Bahan pakan asal hewan yang
matahari langsung serta ter- baru datang dipisahkan atau
hindar dari hujan dan bocor. dikarantina selama 14 hari dan
Meminimalisir masuknya hama, penyimpanannya dipisah dari
burung, tikus, kecoa, tikus, kutu bahan pakan lainnya;
serta serangga dan hewan 6) Pakan yang akan dijual/dipakai
lainnya. Cegah tempat penyim- tidak terlalu lama dibiarkan dalam
panan menjadi tempat ber- keadaan terbuka;
kembangbiaknya kuman seperti
7) Sistem penyimpanan mengguna-
jamur yang dapat memproduksi
kan metode FIFO (first in first out).
racun yang biasa dikenal dengan
Atur penumpukan pakan yang
mikotoksin. Perawatan terhadap
mudah diambil sesuai dengan
bangunan dan lantai supaya

147
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

urutan masuk atau pembuatan Buatlah SOP gudang pakan sesuai standar
pakan; yang ditentukan!
8) Pada kemasan karung, hindari
kontak langsung dengan lantai
atau dinding, jarak minimal 30 cm,
simpan pakan di atas pallet atau
penilaian harian
alas lantai, tinggi pallet 10 cm dari
lantai dan ketebalan papan Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
minimal 3 cm. dan benar!
Tata letak karung pakan ini usahakan 1. Sebutkan jenis bahan pakan berdasarkan
tidak menghambat jalur aliran udara. wujudnya!
Makanya harus diberi ruang buat
2. Sebutkan kriteria lokasi gudang pakan
jalan dan aliran udara selebar
ternak!
minimal 1 meter, di samping juga
buat memudahkan pengambilan 3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penyim-
bahan pakan. panan pakan!
1) Ketinggian penumpukan karung 4. Sebut dan jelaskan metode penyimpanan
bahan pakan 5 sap, jika mau pakan!
ditumpuk lagi maka di atasnya 5. Buatlah contoh gambar penyimpanan pakan
perlu diberi pallet lagi, baru yang dikemas dengan karung zak!
ditumpuk 5 sap lagi ke atas.
2) Dibuat berderet-deret menye-
suaikan dengan luas gudang.

Setelah mempelajari bab kedelapan ini,


Anda tentu menjadi paham tentang penyim-
panan pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan pada bab kedelapan ini, mana
yang menurut Anda paling sulit dipahami?
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep ini sangat penting
dalam bidang agribisnis pakan ternak rumi-
nansia.

Penyimpanan bahan pakan maupun pakan


ternak harus memperhatikan karakteristik
bahan pakan dan pakan, syarat lokasi, bangun-
an, peralatan, metode penyimpanan, cara
penyimpana serta pencegahan kerusakan
pakan .

148
BAB 9
UJI KUALITAS BAHAN PAKAN
DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Setelah mempelajari materi tentang uji kualitas bahan pakan dan pakan
ternak ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam uji
kualitas pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.

Tempat uji
Budidaya Hijauan Pakan

Uji Kualitas Sampel Pakan


Ternak Ruminansia

Uji Kualitas
Saat Penerimaan
Uji Kualitas
Selama Penyimpanan

Uji Kualitas Saat Produksi

Metode Uji

Uji Kualitas – Sampel - metode

149
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Uji kualitas bahan pakan ternak fikasi sifat-sifat bahan, mengingat


Uji kualitas bahan pakan secara fisik kembali bahan yang telah diamati, dan
dilakukan dengan cara mengamati bahan menguraikan kembali sifat indrawi
pakan secara indrawi baik menggunakan bahan pakan tersebut. Indra yang
alat bantu maupun tidak. Pengamatan digunakan dalam menilai sifat indrawi
bahan pakan ternak meliputi beberapa suatu produk adalah:
pengujian makroskopis dan mikroskopis. a. Indra penglihatan.
Pengujian meliputi tes terhadap keaslian Indra penglihatan berhubungan
dan kemurnian bahan pakan, identifikasi dengan warna kilap, viskositas, ukuran
substansi aktif atau komponen pakan dan bentuk, volume kerapatan dan
campuran dan deteksi bahan peng- berat jenis, panjang lebar dan
kontaminan (contaminants) dan bahan diameter serta bentuk bahan.
subalan (alduterants) yang akan mem-
b. Indra peraba.
pengaruhi kualitas bahan pakan dan
bersifat toksik. Informasi secara kuantitatif Indra peraba berkaitan dengan struk-
contaminants dan adulterants dalam bahan tur, tekstur dan konsistensi. Struktur
pakan juga dapat diperoleh. merupakan sifat dari komponen pe-
nyusun, tekstur merupakan sensasi
Pengujian terhadap kualitas bahan pakan
tekanan yang dapat diamati dengan
ternak yang paling murah dan mudah
mulut atau perabaan dengan jari, dan
adalah pengujian secara fisik. Oleh karena
konsistensi merupakan tebal, tipis dan
itu, metode pengujian inilah yang
halus.
disarankan untuk digunakan sebagai
langkah awal dalam pembelian bahan c. Indra pembau.
pakan. Pengujian kualitas bahan pakan Indra pembau juga dapat digunakan
secara fisik pada umumnya dilakukan sebagai suatu indikator terjadinya
berdasarkan pengamatan mata, perabaan, kerusakan pada produk, misalnya ada
penciuman, dan jika diperlukan uji rasa. bau busuk yang menandakan produk
1. Uji Makroskopis tersebut telah mengalami kerusakan.
Uji makroskopis atau uji organoleptik d. Indra pengecap.
atau uji indera atau uji sensori meru- Indra pengecap, dalam hal kepekaan
pakan cara pengujian dengan menggu- rasa , maka rasa manis dapat dengan
nakan indera manusia sebagai alat mudah dirasakan pada ujung lidah,
utama untuk pengukuran daya pene- rasa asin pada ujung dan pinggir lidah,
rimaan terhadap produk. Pengujian rasa asam pada pinggir lidah dan rasa
makroskopis mempunyai peranan pahit pada bagian belakang lidah.
penting dalam penerapan mutu. Kriteria kualitas pada hijauan mem-
Pengujian makroskopis dapat mem- punyai catatan tersendiri untuk setiap
berikan indikasi kebusukan, kemun- jenis bahan pakan (segar, hay, atau
duran mutu dan kerusakan lainnya dari silage). Kriteria kualitas butiran di-
bahan pakan tersebut. dasarkan pada beberapa hal berikut.
Dalam penilaian bahan pakan, sifat yang a. Keberadaan biji yang pecah atau belah
menentukan diterima atau tidaknya
b. Kandungan air yang rendah (secara
suatu bahan pakan adalah sifat indra-
umum sekitar 12%)
winya. Penilaian indrawi ini ada enam
tahap yaitu pertama menerima bahan, c. Mempunyai warna yang bagus (spe-
mengenali bahan, mengadakan klari- sifik untuk masing-masing jenis)

150
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

d. Bebas dari jamur ngolahan sering mempunyai bau


e. Bebas dari kerusakan oleh tikus dan seperti benda terbakar; bahan yang
serangga berbau apek menunjukkan telah
mengalami gangguan dari jamur; bau
f. Bebas dari benda asing (terutama
amonia dan hidrogen sulfida menan-
logam), dan
dakan telah terjadi dekomposisi
g. Bebas dari bau tengik protein oleh bakteri.
Uji makroskopis terutama dilakukan b. Bau
sewaktu membeli bahan pakan atau
Setiap bahan pakan penyusun ransum
mengamati produk akhir suatu pe-
mempunyai bau dan warna yang
ngolahan untuk mendapatkan pakan
spesifik. Misalnya, jagung mempunyai
yang sesuai dengan standar yang
aroma khas jagung. Bungkil kedelai
diinginkan. Pengujian bahan pakan
yang bagus mempunyai ciri-ciri fisik
ternak secara makroskopis merupakan
bau segar khas kedelai.
persiapan untuk pengujian secara
mikroskopis. Pengujian secara makro- c. Rasa
skopis dapat menentukan bahan Sama halnya dengan bau dan warna, uji
kontaminasi, benda asing, komposisi non rasa bisa digunakan untuk mendeteksi
homogen, bau dan rasa. kualitas. Jika rasa tepung ikan sama
a. Warna seperti asinnya masakan, maka
diprediksikan kadar garamnya sekitar
Setiap bahan pakan penyusun ransum
2–3%.
mempunyai warna yang spesifik.
Warna mempengaruhi kandungan d. Berat Jenis (BJ)
nutrisi suatu bahan pakan. Misalnya Berat Jenis (BJ) juga disebut berat
jagung warna kuning keputihan spesifik (specific gravity), merupakan
kandungan karotenoidnya lebih perbandingan antara berat bahan
rendah dibanding dengan jagung terhadap volumenya, satuannya ada-
kuning orange. Berbeda dengan lah kg/m3. Berat jenis diukur dengan
bungkil kacang kedelai, warna yang menggunakan prinsip hukum Archi-
terlalu cerah keputihan mengin- medes, yaitu dengan melihat peru-
dikasikan kandungan tripsin inhibitor bahan volume aquades padas gelas
tinggi (suatu zat yang menghambat ukur (100 ml) setelah dimasukkan
pencernaan protein). bahan – bahan yang masanya telah
Warna yang tidak normal pada bahan diketahui ke dalam gelas tersebut,
pakan mungkin menunjukkan bahwa kemudian dilakukan pengadukan
telah terjadi pemanasan yang ber- untuk mempercepat keluarnya udara
lebihan dalam pembuatannya. Sebagai antar partikel ransum selama pe-
contoh overheated bungkil kedelai ngukuran. Perubahan volume aquades
mempunyai warna kecoklat-coklatan merupakan volume bahan yang
sangat berbeda dengan yang warna sesungguhnya. BJ memegang peranan
bungkil kedelai yang normal yang penting dalam berbagai proses pe-
berwarna kuning atau kuning ke- ngolahan, penanganan, dan penyim-
emasan. Informasi tambahan dapat panan. Hal ini karena:
juga diperoleh dari bau dan rasa pakan. 1) BJ merupakan faktor penentu dari
Pakan yang telah mengalami pema- kerapatan tumpukan.
nasan berlebihan dalam proses pe- 2) BJ memberikan pengaruh besar

151
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

terhadap daya ambang dari par- nutrien seperti serbuk gergaji, tepung
tikel. arang, pasir halus, batu bata giling, dan
3) BJ bersama dengan ukuran partikel oli bekas serta tanah merah.
dan stabilitasnya dalam suatu Prosedur pelaksanaan uji bulk density
campuran pakan. Ransum yang sebagai berikut:
terdiri dari partikel yang berbeda 1) Timbang sebuah gelas ukur ber-
BJ-nya cukup besar, maka cam- volume tertentu (misal: 100 ml, 500
puran ini tidak stabil dan cenderung ml, 1 l).
mudah terpisah kembali.
2) Masukan sampel bahan pakan ke
4) BJ sangat menentukan tingkat dalam wadah tersebut (padatkan
ketelitian dalam proses penakaran dan usahakan sesedikit mungkin
secara otomatis pada pabrik pakan, adannya rongga antar bahan pa-
seperti dalam proses pengemasan kan).
dan pengeluaran bahan dari dalam
3) Bandingkan berat sampel dengan
silo untuk dicampur atau digiling.
volumenya menggunakan rumus
Uji bulk density (Berat Jenis) bahan berikut:
pakan bertujuan untuk mengetahui
e. Kerapatan Jenis
kualitas bahan sekaligus untuk
meminimalkan pemalsuan (pen- Kerapatan adalah suatu ukuran kekom-
cemaran) bahan. Uji kepadatan dila- pakan ukuran partikel dalam lembaran
kukan dengan mengukur volume dan dan sangat tergantung pada kerapatan
berat dari sampel bahan pakan bahan pakan yang digunakan dan
ransum. Masing-masing bahan pakan besarnya tekanan kempa yang di-
telah memiliki standar bulk density berikan selama proses pembuatan
tersendiri, jagung 626 g/l (1 liter lembaran. Bahan pakan yang mem-
jagung memiliki berat 626 gram), punyai kerapatan tinggi akan mem-
dedak halus 337,2 sampai 350,7 g/l, berikan tekstur yang padat dan keras
dan bungkil kedelai (SBM) 594 sampai sehingga mudah dalam penanganan
610 g/l. Bulk density bungkil kedelai baik penyimpanan dan goncangan
hasil praktikum lebih besar. Hal ini pada saat transportasi dan diperki-
dapat disebabkan ukuran partikel rakan akan lebih lama dalam penyim-
setelah digiling terlalu kecil sehingga panan. Sebaliknya pakan yang mem-
bulk density lebih besar. Dedak halus punyai kerapatan rendah akan mem-
mempunyai bulk density lebih kecil, perlihatkan bentuk yang tidak terlalu
hal ini dapat disebabkan penyimpanan padat dan tekstur yang lebih lunak
yang terlalu lama atau kontaminan serta berongga (porous), sehingga
bahan lain sehingga dapat menu- diperkirakan hanya dapat bertahan
runkan kualitas bahan pakan. Bahan dalam penyimpanan beberapa waktu
pakan rentan terjadi Bulk density saja. Kerapatan ransum komplit dapat
pengoplosan, bahan yang digunakan mempengaruhi tingkat palatabilitas
untuk campuran dibagi menjadi 2, pakan oleh ternak. Bahan pakan
yaitu yang mengandung nutrien dengan nilai kerapatan yang tinggi
seperti dedak padi halus, sekam padi tidak begitu disukai oleh ternak,
giling, tongkol jagung giling, dan karena terlalu padat sehingga sulit
ekskreta ayam, sedangkan bahan untuk dikonsumsi ternak.
campuran yang tidak mengandung Sampel pengujian makroskopis

152
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

menggunakan campuran bahan yang dalam jagung maksimal 2%.


mungkin saja telah tercampur dengan Ada beberapa uji untuk kontrol
bahan subalan. Pengujian kemurnian kualitas pakan dengan tujuan masing-
bahan pakan yang paling mudah ialah masing. Uji kandungan Sekam dalam
dengan mengetahui densitas bahan bahan pakan (Phoroglucinol test)
pakan. Densitas sampel dibandingkan tujuan untuk kandungan rice hulls
dengan densitas bahan murni (Tabel dalam rice bran (bekatul, dedak, dan
1.)Jika terdapat bahan pemalsu, lain-lain). Tujuan uji kandungan urea
densitas akan berubah menjadi lebih dalam bahan pakan untuk mengetahui
besar atau lebih kecil. kandungan urea pada bahan pakan
f. Kontaminasi (tepung ikan, dan lain-lain). Uji bulk
Kontaminasi adalah bahan yang tidak density (berat jenis) bahan pakan
diharapkan ada dalam bahan pakan tujuan untuk mengetahui kualitas
atau ransum. Adanya bahan kontami- bahan sekaligus untuk meminimalkan
nan ini akan mengakibatkan adanya pemalsuan (pencemaran) bahan.
nilai nutrisi semu, seperti halnya Pengujian kandungan urea (Urea Test
penambahan urea pada tepung ikan Paper).
atau kontaminasi tepung bulu pada Pengujian ini bertujuan untuk menge-
meat bone meal (MBM) atau poultry tahui kandungan urea pada bahan
meat meal (PMM). Penambahan urea pakan.
maupun tepung bulu akan mening-
Bahan atau reagen:
katkan nilai protein kasar, namun urea
tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh 1) Ekstrak urease (atau kedelai men-
ayam, bahkan beracun sedangkan tah)
protein kasar dari tepung bulu 2) Serbuk bromthymol blue (BB)
meskipun kadarnya tinggi namun 3) NaOH 0,1N
kecernaannya rendah. Selain urea dan
4) Aquadest
tepung bulu, penambahan bahan
kontaminan juga bisa meningkatkan Peralatan:
berat (massa), biasanya dengan 1) Gelas ukur
menambahkan kerikil. Salah satu cara 2) Pipet ukur
mendeteksinya bisa dilakukan uji BJ.
3) Timbangan analitik
Selain itu, kontaminasi biji pecah, biji
berjamur, kutu, kotoran (benang, 4) Kertas saring Whatmann no. 41
tumpi, janggel, dll) juga sering terjadi. Prosedur:
Sieve shaker, suatu alat bantu yang 1) Pembuatan ekstrak urease
bisa digunakan untuk mendeteksi
a) Kedelai mentah digiling hingga
adanya bahan kontaminan, seperti
halus
pecahan biji jagung. Alat ini bekerja
dengan memisahkan ukuran sampel b) Ambil 50 gram bubuk kedelai
melalui beberapa screen dengan lalu dicampur dengan 200 mL
ukuran berbeda (semakin ke bawah aquadest, diaduk-aduk hingga
semakin kecil). Hasil perhitungan merata, kemudian didiamkan
jumlah bahan kontaminan kemudian semalam
dibandingkan dengan standar. c) Sari ekstrak urease
Menurut SNI (1998), jumlah biji pecah 2) Pembuatan larutan indikator

153
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

a) Serbuk bromothymol-bue (BTB) a. Uji Kandungan Sekam dalam Bahan


sebanyak 0,15 gram dilarutkan Pakan (Phloroglucinol Test)
dalam 2,4 mL 0,1 N NaOH. Pengujian ini bertujuan untuk me-
b) Tambahkan aquadest pada la- ngetahui kandungan sekam (rice
rutan tersebut sampai volume hulls) dalam bekatul, dedak (rice
50 ml dan berwarna hijau bran).
dengan pH netral. Bahan atau reagen yang digunakan:
3) Prosedur pembuatan Urea Test 1) Asam khlorida (HCl) 2N
Paper
2) Etanol 95%
a) Campurkan 10 mL ekstrak ure-
3) Serbuk phloroglucinol
ase dan 10 mL larutan indikator
(BTB) 4) Aquadest
b) Celupkan kertas saring dalam Peralatan:
larutan tersebut sampai ter- 1) Cawan petri (petri dish)
celup merata di seluruh bagian 2) Beaker glass
kertas
3) Pipet tetes
c) Keringkan kertas tersebut den-
4) Timbangan analitik
gan cara diangin-anginkan atau
dipanaskan Prosedur:
d) Kertas akan berwana kuning/ 1) C a m p u r k a n k e t i g a b a h a n
orange ketika kering sebagai reagen dengan kompo-
sisi 80 ml HCl 2N, 20 ml etanol
4) Prosedur pengujian kandungan
95%, dan 1 gram serbuk phloro-
urea menggunakan Urea Test Paper
gucinol!
a) Basahi Urea Test Paper dengan
2) Letakkan atau tempatkan sedikit
aquadest
dedak padi yang akan diuji pada
b) Letakan beberapa gram bahan di cawan petri dengan menggu-
atasnya nakan sendok kecil atau sendok
c) Apabila bahan mengandung teh!
urea maka akan terjadi peru- 3) Tetesi dedak padi tersebut
bahan warna (akan berwarna dengan larutan reagen!
biru) pada Urea Test Paper
4) Amati perubahan warna yang
d) Intensitas warna menunjukan akan terjadi! Apabila warna me-
kuantitas kandunga urea rah, maka dedak padi mengan-
Larutan urea standar diteteskan pada dung sekam. Intensitas warna
urea test paper. Kemudian sedikit menunjukkan kuantitas kan-
sampel bahan pakan diletakkan di atas dungan sekam.
urea test paper dan ditetesi dengan Adanya kandungan sekam ditandai
aquades. Apabila bahan dengan perubahan warna (menjadi
mengandung urea, maka akan ditun- merah) pada bahan yang diuji
jukkan dengan perubahan warna setelah ditambah larutan phloro-
menjadi warna biru pada urea test ghicinol secara merata pada permu-
paper. Intensitas warna menunjukkan kaan sampel bahan tersebut. Apa-
kuantitas kandungan urea. bila timbul warna merah, maka jelas
bahan pakan sudah oplos dengan

154
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sekam, sedangkan untuk meng- ini disajikan penentuan kualitas


hitung berapa persentase pemal- dari beberapa bahan pakan secara
suannya bisa diperkirakan dari makroskopis.
kecenderungan warna merah yang a. Jagung
timbul. Misalkan dari 5 gram sampel
Jagung merupakan bahan pakan
yang diambil, muncul warna merah
berbutir yang penting dan banyak
di sebagian kecil saja, maka bisa
dipergunakan dalam penyusunan
diperkirakan kadar sekamnya
ransum pakan, jagung memiliki
sekitar 5 sampai 10%. Kandungan
mlai gizi yang cukup tinggi,
sekam dedak umumnya kurang dari
banyak mengandung karbohidrat
13%, namun seringkali ditemukan
sebagai sumber energi. Jagung
dedak padi yang kandungan
yang berwarna (kuning, merah)
sekamnya lebih dari 15%,
disamping mengandung vit . B
sedangkan kandungan sekam
juga banyak mengandung karotin,
bekatul sekitar 15%.
semakin gelap semakin tinggi
b. Uji Kandungan Garam kandungan karotinnya, sedang-
Aquades dipanaskan sampai 70oC kan jagung yang berwarna putih
lalu 2 sampai 3 gram sampel tidak mengandung karotin. Pema-
ditimbang. Aquades panas se- kaian jagung dalam suatu ransum
banyak 50 ml ditambahkan ke- ayam bisa diberikan 20-40%.
dalam sampel tersebut lalu diaduk Permasalahan di lapangan ba-
selama 5 menit. nyak dijumpai jagung biji dengan
Campuran lalu diencerkan dengan kualitas rendah. Sebagai contoh
aquades 100 ml dengan gelas ukur. butiran berlubang dan pecah
!0 ml larutan diambil lalu dmasuk- akibat perubahan kadar air
kan ke dalam erlen meyer. K2CrO4 selama penyimpanan sehingga
ditambahkan sebanyak 40 tetes mudah diserang hama, seperti
lalu campuran tersebut dititrasi Sitophilus zeamis dan Car-
menggunakan AgNO3. pophilus dimiatus yang merusak
Bahan pakan yang dugunakan kulit dan memakan endosperm
dalam uji kandungan garam adalah sehingga biji jagung berlubang.
ransum mixing. Prinsip dari uji Selain itu pengaruh dari
kandungan garam ialah larutan pengeringan yang kurang sem-
AgNO3 bereaksi dengan garam purna merupakan media yang
(NaCl) menjadi AgCl yang berwarna baik untuk pertumbuhan
putih, lalu AgNO3 bereaksi dengan Aspergillus flavus yang meng-
kalium kromat menjadi Ag2CrO4 hasilkan racun aflatoxin. Begitu
yang berwarna merah. Reaksi juga pada jagung giling yang
kimianya sebagai berikut : beredar di pasar banyak pemal-
suan yaitu banyak dicampur
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
dengan dedak jagung sehingga
2 AgNO3 + K2CrO4 Ag2CrO4 + 2 kualitasnya menurun.
KNO3
Cara menentukan kualitas jagung
Dalam penentuan kualitas bahan biji secara visual, yang pertama
pakan, setiap bahan pakan mem- dilihat bagaimana kemasannya.
punyai cara yang berbeda. Berikut Hal ini penting karena kemasan

155
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yang kurang baik mudah terkon- pada jagung giling yang dicampur
taminasi. dengan dedak jagung, jelas
Kedua, dilihat bagaimana tampil- butirannya lebih sedikit dan lebih
an fisiknya. Jagung yang baik ringan bila dibandingkan dengan
terlihat segar, tidak berlubang hasil giling dan jagung murni.
dan tidak banyak debu serta b. Dedak
kotoran. Jagung yang kusam Dedak merupakan basil sisa dan
menggambarkan jagung tersebut penumbukan atau penggilingan
sudah lama disimpan, biasanya padi. Untuk keperluan pe-
timbul serangga. nyusunan ransum ayam, dedak
Untuk menentukan kadar air bisa diberikan 10 - 30%. Dedak
jagung dengan cara memasukkan ini tersusun dari 3 bagian yang
telapak tangan kita kedalam berbeda kandungan zat-zatnya
karung, apabila terasa panas seperti sekam yang mengandung
menunjukkan kadar air jagung serat kasar dan
masih terlalu tinggi. Batas simpan mineral, selaput beras yang kaya
yang bagus kandungan kadar air protein, Vit. B. lemak dan mineral,
sekitar 13%. Kandungan kadar air lembaga beras yang mengandung
yang masih tinggi sangat merugi- karbohidrat yang mudah dicerna.
kan karena apabila disimpan Kualitas dedak sangat tergantung
susutnya banyak, mudah timbul proporsi dari campuran 3 unsur
jamur yang memproduksi afla- diatas.
toxin dan mudah timbul serangga
Menurut kualitasnya dedak dibagi
yang mengakibatkan jagung
menjadi 3 golongan, yaitu
berlubang sehingga menurunkan
sebagai berikut.
kualitas.
1) Dedak kasar
Dedak kasar adalah sekam
halus yang bercampur dengan
sedikit lembaga beras dan daya
Gambar 9.1 (a) Jagung pipil, (b) Tepung Jagung cernanya rendah.
Sumber : Dokumen Penulis

Penentuan kualitas jagung giling 2) Dedak halus biasa


yang beredar di pasar lebih sulit Merupakan hasil sisa penum-
karena partikelnya sudah berupa bukan secara tradisional, ba-
tepung dan halus. Namun nyak mengandung komponen
demikian, berdasarkan pe- sekam, selaput beras dan
ngalaman masih bisa dibedakan, pecahan lembaga beras.
yaitu jagung giling yang berasal 3) Dedak lunteh/bekatul
dari stok jagung yang baru hasil
Merupakan hasil ikutan dan
gilingan antara butiran dan
penyosohan beras (slep beras),
tepung sangat kelihatan, artinya
kualitas dedak ini sangat bagus
butirannya cukup banyak. Apabila
untuk ternak karena sebagian
jagung berasal dari stok lama
besar terdiri dari selaput beras,
(kualitas rendah) biasanya hasil
bahan lembaga (menir) dan
gilingannya lebih halus dan
sedikit mengandung kulit
butirannya sedikit. Begitu juga

156
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

(sekam) . Dalam penentuan rendah bila dibandingkan dengan


kualitas harus waspada karena yang diatas. Yang perlu diwas-
sering dipalsukan dengan padai dalam pemilihan bungkil
mencampur kulit gabah (se- kedele yaitu adanya kecurangan
kam) yang digiling halus dalam pengusaha yang sengaja men-
dedak halus, lunteh atau campurkah bahan yang bermutu
bekatul. rendah dengan harapan memper-
Cara menentukan kualitas oleh keuntungan yang lebih
dedak padi secara visual tidak besar. Pengalaman di lapangan
berbeda dengan jagung, yang pernah ditemukan CaCO3 (batu
pertama dilihat bagaimana kapur) pada setiap karung, artinya
kemasannya, karena biasanya memang ada faktor kesengajaan
pengusaha dedak kurang agar memperoleh keuntungan,
memperhatikan kualitas ka- akibatnya peternak yang dirugi-
rung yang dipakai. Akibat kan. Dalam penentuan kualitas
pemakaian karung dengan bungkil kedelai yang penting
seadanya dedak yang beredar harus betul-betul teliti, jangan
banyak serangga karena mudah percaya begitu saja yaitu dengan
terkontaminasi. Kedua, dilihat membuka kemasannya (karung)
tampilan dedak, dedak yang dan memperhatikan secara
baik partikelnya halus dan rata, seksama adakah dalam bungkil
tidak menggumpal, baunya kedelai tersebut benda-benda
segar tidak tengik serta tidak asing yang dapat merugikan.
terlihat adanya campuran 2. Uji Mikroskopis
sekam. Dedak yang baik Uji mikroskopis merupakan pengujian
apabila digenggam dalam dengan cara mengamati ukuran dan
kepalan, dedak tersebut bisa bentuk partikel bahan paakan dengan
menggumpal. Untuk dedak menggunakan alat mikroskop. Dalam uji
kualitas rendah banyak me- mikroskopis metode TCE (Tetra-
ngandung campuran sekam, chorethilene), mikroskop yang diguna-
tidak menyatu atau menggum- kan adalah mikroskop sterio dengan
pal bila digenggam. kemampuan perbesaran 8 - 50 kali dan
c. Bungkil Kedelai mikroskop compound dengan per-
Untuk menentukan kualitas bung- besaran 4 - 400 kali. Dengan menggu-
kil kedelai secara visual sama nakan alat tersebut ciri-ciri fisik bahan
dengan yang lain, pertama yang pakan dapat diketahui lebih detail,
dilihat bagaimana kemasannya, sehingga jika ada kontaminasi bisa
kedua bagaimana tampilan fisik- terdeteksi. Adanya kontaminasi tepung
nya. Bungkil kedele yang baik bulu pada tepung ikan ditandai dengan
partikelnya kecil-kecil dan rata, adanya serabut tipis.
warnanya kekuning-kuningan. Tujuan pengujian mikroskopis ialah
Ada juga yang beredar di pasar untuk membedakan dan menduga
bungkil kedelai dengan butiran- komponen pakan campuran secara
nya agak besar-besar dan warna- individual. Tujuan tersebut akan mudah
nya agak kecoklat-coklatan, dicapai jika ukuran partikel dan
kualitas bungkil kedele ini lebih karakteristik dari campuran belum

157
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

mengalami perubahan. Pengujian halus dibutuhkan saringan dengan


mikroskopis dapat memberikan bebe- ukuran lubang 0.2 atau 0.1 mm.
rapa informasi tentang kesegaran bahan 2) Pemisahan dengan metode penga-
pakan melalui deteksi tingkat serangan pungan
bakteri, jamur dan serangga. Pengujian
Komponen bahan pakan dapat juga
ini juga dapat digunakan untuk me-
mempunyai kerapatan jenis (den-
ngetahui pengaruh metode pengolahan
sity) yang berbeda seperti halnya
terhadap kualitas bahan. Ada 2 tipe
ukuran partikel. Kerapatan jenis
mikroskop yang digunakan dalam
komponen organik biasanya
pengujian secara mikroskopis yaitu
berkisar antara 1.2 dan 1.5 sedang-
'compound microscope' yang digunakan
kan berat jenis komponen mineral
untuk identifikasi struktur internal dan
biasanya di atas 2.0. Jika suatu
'stereo microscope'untuk struktur
bahan pakan dilarutkan dalam
eksternal.
suatu cairan yang mempunyai berat
Teknik mikroskopik mempunyai manfaat jenis diantara berat jenis bahan
yaitu untuk menghindari terjadinya organik dan komponen mineral,
pemalsuan suatu bahan pakan sehingga dan digoncang secara perlahan,
dapat diperoleh bahan pakan yang maka komponen mineral akan
berkualitas. tenggelam sedangkan komponen
a. Preparasi sampel dalam pengujian organik akan mengapung di
mikroskopis atasnya. Chloroform atau carbon
Sampel yang digiling dan homogen, tetrachloride merupakan cairan
tidak dapat digunakan secara langsung yang tepat untuk teknik pemisahan
untuk pengujian mikroskopis. Pemi- ini. Perubaan kecil dapat terjadi
sahan komponen pakan dapat dila- yang disebabkan oleh ekstraksi
kukan dengan metode penyaringan oleh chloroform atau carbon
berdasarkan ukuran partikel (scre- tetrachloride seperti lemak atau
ening method) dan metode penga- pigmen yang larut dalam lemak
pungan berdasarkan kerapatan jenis namun itu dapat diabaikan.
(flotation technique). b. Metode pengenalan sifat fisik
1) Pemisahan dengan metode pe- 1) Kualitatif
nyaringan Merupakan metode pengenalan
Bahan pakan dan pakan campuran sifat fisik yang karakteristik,
mengandung partikel yang ber- meliputi warna, kecemerlangan,
beda. Pengujian mikroskopis diper- bentuk, ukuran partikel dan
mudah jika sampel dapat dipisah- tekstur. Setelah pengenalan sifat
kan ke dalam fraksi-fraksi tergan- fisik biasanya diikuti dengan
tung pada ukuran partikel baik pengenalan struktur jaringan
dengan hand screening ataupun (seluler). Pengenalan secara
mechanical means. Tiga saringan kualitatif ini dapat dilakukan baik
yang mempunyai ukuran lubang 1.0 dengan compound microscope
dan 0.5 mm cukup untuk sebagian maupun stereomicroscope.
besar sampel. Sampel berupa Hal yang perlu diperhatikan
butiran kasar perlu dipisahkan dalam pengenalan kualitatif
dengan saringan di atas 3 atau 5 antara lain: peralatan ag digu-
mm sementara sampel yang sangat

158
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

nakan cuplikan standar dan bahan hasil penyaringan ditimbang;


subalan serta pengenalan cupli- komposisi dari berbagai fraksi
kan standar dan bahan subalan. diuji secara terpisah dan
Cuplikan standar digunakan hasilnya dikalikan dengan
untuk mengenal berbagai bahan berat relatif keseluruhan
standar berdasarkan sifat fisik- fraksi dan ditambahkan untuk
nya. Karenanya cuplikan standar mendapatkan berat kese-
harus benar-benar murni. Ada 3 luruhan fraksi. Pengujianini
kelas pakan yang sangat perlu perlu dilakukan berulang kali
mendapat perhatian dan satu agar tingkat kesalahan men-
bahan subalan yaitu (a). pakan jadi minimum.
kelas 4 sumber energi, (b). pakan (2) Teknik penyaringan
kelas 5 sumber protein (c). pakan
Pengujian mikroskopis kuanti-
kelas 6 sumber mineral dan (d)
tatif yang lebih akurat dapat
bahan subalan (palsuan).
dilakukan melalui penya-
2) Pengenalan Kuantitatif ringan dan penimbangan
Pengujian mikroskopis ditujukan komponen bahan pakan.
tidak hanya untuk pengujian Metode ini tidak hanya dapat
kualitatif namun dapat juga menentukan contaminants
memberikan informasi kuan- tetapi juga dapat menentukan
titatif. Pengujian ini biasanya berat relatif masing- masing
dilakukan untuk bahan pakan dan komponen. Metode ini lebih
pakan komersial dengan tujuan sesuai untuk komponen pakan
untuk mengetahui ada tidaknya dengan ukuran partikel lebih
pemalsuan dan mencari banyak- besar dari 0,2 mm. Alat yang
nya bahan palsuan yang terdapat digunakan ayakan dengan
dalam pakan. Informasi kuanti- berbagai ukuran misalnya 20,
tatif dapat diperoleh melalui 40 dan 60 mesh.
metode estimasi visual, penya- Contoh:
ringan (screening method), pe-
Bekatul berkualitas jelek
ngapungan (flotation technique),
dapat dipisahkan menjadi
dan faktor bahan (feed factor).
bekatul halus, menir dan
(1) Estimasi visual sekam. Langkah pengujian
Estimasi kuantitatif penting dapat dilakukan sebagai
untuk mengetahui perbedaan berikut:
sifat fisik komponen pakan. (a) Sediakan 10 gram bekatul,
Penentuan ratio secara kuanti-
(b) Pisahkan dengan 3 macam
tatif sangat sulit mengingat
ayakan yang berukuran 20,
dua atau lebih partikel
40 dan 60 mesh, misalnya
komponen mempunyai ukur-
diperoleh:
an, bentuk, berat jenis dan ciri-
ciri yang sama. Pengaruh Bagian yang lewat 60
perbedaan ukuran tersebut mesh sebanyak 5 gram (I).
dapat dikurangi dengan Bagian yang lewat 40
penyaringan sampai menjadi mesh sebanyak 3.5 gram
beberapa fraksi. Tiap fraksi (II)

159
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bagian yang lewat 20 ngujian tersebut dapat dilakukan


mesh sebanyak 1.5 gram dengan langkah berikut:
(III) (a) Ambil cuplikan bahan pakan
© Gunakan stereomikroskop dan masukkan ke dalam
untuk memisahkan kom- tabung reaksi.
ponennyasehingga diperoleh (b) Tambahkan chloroform, di-
bagian bekatul, menir dan kocok dan didiamkan bebe-
sekam, misalnya: rapa waktu sehingga isinya
Bagian I (gram) Bagian II (gram) Bagian III (gram) terpisah menjadi 3 bagian,
Bekatul 4,00 0,70 0,00
yaitu:
Menir 1,00 1,75 0,60 bagian atas yang mengapung
Sekam 0,00 1,05 0,90
berupa partikel organik yang
(d) Tentukan presentase penyu- ringan
sunan bekatul kualitas jelek: bagian tengah berupa cairan
Bekatul = 4,00 + 0,70 = 4,70 bagian bawah berupa partikel
gram atau 47,0% anorganik atau mineral.
Menir = 1,00 + 1,75 + 0,60 = © Pisahkan yang mengapung
3,35 gram atau 33,5% dan mengendap, keringkan
Sekam = 1,05 + 0,90 = 1,95 dan timbang, misalnya berat-
gram atau 19,5% nya A dan B gram.
(3) Teknik pengapungan yang mengapung sebanyak
Flotation Technique diadopsi dari A/[A+B] x 100% = X%
prinsip mengapungnya bahan yang mengendap sebanyak
pakan dalam gasoline untuk B/[A+B] x 100% = Y%
menentukan benda asing seperti (d) Selanjutnya lakukan pemi-
serangga dan rodensia. Penelitian sahan dengan screening
lebih lanjut memperlihatkan method untuk mengetahui
bahwa kombinasi pelarut yang komponen individu banding-
telah diketahui kerapatan jenis- kan dengan cuplikan standar.
nya dapat digunakan bukan hanya
untuk mengisolasi contaminants (e) Bagian yang mengendap dapat
dan adulterants tetapi juga bahan penyusunnya dan dilakukan
penyusun dari pakan campuran. dengan uji mineral.
Studi tentang flotation untuk (4) Faktor bahan
pengujian bahan pakan telah Pengujian kuantitafif berdasarkan
dilakukan dalam kontrol kualitas faktor bahan dapat dilakukan
bahan pakan. dengan menggunakan mikroskop
Beberapa ratus ransum telah yang dilengkapi dengan kaca slide
dipelajari komponen dan persen- yang mempunyai 100 kotak kecil
tase bahan penyusunnya melalui yang terdiri dari 10 baris (row) dan
flotation technique. Hasil studi 10 kolom (coloumn). Bila
tersebut menunjukkan bahwa diketahui macam bahan yang ada
flotation technique dapat diterap- dalam bahan pakan, maka
kan dalam kontrol kualitas bahan pemeriksaan kuantitatifnya
pakan. Secara sederhana pe- dikerjakan berdasarkan faktor

160
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

bahan tersebut. Sebagai contoh · Campuran 1% terdapat 5


bila bahan subalan berupa sekam partikel, ini berarti di dalam
maka faktornya adalah faktor campuran 1% terdapat 5 : 1 =
sekam dan bila berupa bungkil 5 partikel sekam.
maka faktornya adalah faktor · Campuran 3% terdapat 12
bungkil. Contoh mencari per- partikel, ini berarti di dalam
sentase bahan subalan yang campuran 3% terdapat 12 : 3 =
terdapat dalam bahan pakan 4 partikel sekam.
dengan menggunakan faktor
· Campuran 5% terdapat 30
sekam.
partikel, ini berarti di dalam
(a) Sediakan sekam dan bahan campuran 5% terdapat 30 : 5 =
pembawa (carrier) dengan 6 partikel sekam.
ukuran yang sama. Bahan
Jadi campuran 1% rata-rata
pembawa biasanya beras dan
mengandung (5 + 4 + 6) : 3 = 5
jagung giling.
partikel sekam. Ini artinya faktor
(b) Buat 3 campuran yang terdiri sekam sebanyak 5 pada campuran
dari sekam dan bahan 1% sekam.
pembawa dengan per-
(h) Menentukan persentase pemalsu-
bandingan 1:99: 3:97 dan 5:95
an dengan sekam pada bahan
sehingga terdapat 3 macam
pakan.
campuran dengan kandungan
sekam sebanyak 1%, 3% dan · Ambil cuplikan bahan pakan
5%. yang diketahui mengandung
sekam dengan ukuran partikel
© Diambil sekitar 50 mg cuplik-
yang sama.
an dari campuran 1% dan
diperiksa pada kaca slide yang · Kerjakan seperti mencari
mempunyai 100 kotak. faktor sekam tetapi cukup
dengan menghitung partikel
(d) Tambahkan sedikit cairan
pada beberapa kotak saja.
yang tidak dapat melarutkan
Misalnya dihitung 20 kotak
cuplikan, misalnya air atau
dan terdapat 10 partikel. Jadi
gilserin.
setiap 100 kotak diestimasi
(e) Dilihat di bawah mikroskop mengandung (100 : 20) x 10
dan dihitung jumlah sekam partikel = 50 partikel sekam.
yang terdapat dalam semua
· Campuran 1% sekam mem-
baris (row) dan diulangi
punyai faktor sebesar 5.
dengan menghitung semua
Apabila terdapat 50 partikel
kolom (coloumn). Jumlah baris
berarti bahan tersebut
dan kolom harus sama, jika
dipalsukan dengan sekam
tidak sama maka dicari dengan
sebanyak (50 : 5) x 1% = 10%.
mencari jumlah rata ratanya:
Analisis secara fisik hanya diguna-
(f) Kerjakan untuk campuran 3%
kan untuk menduga kualitas dan
dan 5% mulai dari c, d dan e.
melihat kemurnian bahan pakan
(g) Hitung partikel sekam pada tersebut. Dengan demikian, jika
masing-masing cuplikan, tingkat pembelian mencapai
misalnya: jumlah yang banyak, layak kiranya

161
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

untuk dilanjutkan dengan peng- tersebut ada yang dibutuhkan


ujian secara kimiawi, untuk ternak ruminansia dalam jumlah
mengetahui kandungan gizinya. banyak dan ada yang dibutuhkan
Pengujian kualitas bahan pakan dalam jumlah sedikit. Jika ada
yang akurat secara kimiawi yaitu parameter nutrisi yang tidak
dianalisis terlebih dahulu di seimbang, maka efeknya akan
laboratorium. Pengujian ini sangat besar terhadap performa
dimaksudkan untuk mengetahui ternak ruminansia tersebut.
kandungan gizi dari pakan tersebut, Untuk mendapatkan hasil pengu-
yaitu kadar protein, lemak, kar- jian yang mewakili kualitas seluruh
bohidrat, abu, serat dan kadar air. sampel bahan pakan atau ransum
Pengujian ini dapat dilakukan di jadi, dibutuhkan sampel yang
laboratorium. Parameter yang diuji representatif. Sampel yang repre-
antara lain energi gross, protein sentatif didapatkan dari 10% total
kasar, lemak kasar dan kandungan bahan pakan atau ransum yang ada
serat.Namun hal ini sulit dilakukan dan diambil secara acak di setiap
di lapangan, karena selain bagian. Misalnya dalam gudang
memerlukan peralatan khusus, ransum terdapat 100 karung, maka
hasil analisisnya pun harus yang diambil sampel adalah 10
menunggu beberapa waktu. karung (total sampel yang
Sedangkan pengujian secara kimia didapatkan ± 2 kg dari 10 karung
meliputi kandungan zat makanan tersebut).
termasuk kadar air, lemak, protein, Uji kualitas sebaiknya dilakukan
serat kasar dan kontaminasi residu secara periodik, di setiap keda-
pestisida. Kadar air merupakan tangan bahan pakan dan ransum
salah satu indikator mutu bahan maupun saat terjadi perubahan
yang sangat penting diperhatikan, supplier. Dari pengujian bahan
karena bahan dengan kadar air pakan, terutama uji kimia, kita bisa
tinggi dapat menyebabkan mendapatkan data riil kandungan
kerusakan bahan selama penyim- nutrisi yang dapat digunakan
panan. sebagai dasar formulasi ransum.
Uji kualitas bahan pakan secara Dan pengujian ransum jadi dapat
kimia adalah nilai suatu zat yang difungsikan untuk memastikan
ada di dalam sampel yang bisa kembali ransum yang dibuat
diketahui dengan adanya suatu apakah sudah sama dengan formula
reaksi kimia. Kualitas kimia yang awal. Hal ini perlu dilakukan karena
minimal harus diketahui oleh terkait alur proses pembuatan
pelaku usaha ayam adalah kadar air ransum yang panjang terutama saat
(KA), protein kasar (PK), lemak kasar penimbangan dan pencampuran
(LK), serat kasar (SK), abu, kalsium yang sangat memungkinkan ter-
(Ca), fosfor (P) dan energi jadinya penurunan kualitas.
metabolisme (EM). Hasil analisis ini Tujuan uji bahan pakan secara kimia
menentukan formulasi ransum, adalah untuk mengetahui perse-
yaitu seberapa banyak akan tase kandungan suatu zat yang
digunakan dalam campuran. terdapat pada suatu bahan pakan.
Kedelapan parameter nutrisi Pengujian ini dimaksudkan untuk

162
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

mengetahui kandungan gizi dari Prosedur analitis bagi banyak para


pakan tersebut, yaitu kadar protein, ahli nutrisi dan obat – obatan
lemak, karbohidrat, abu, serat dan melibatkan keduanya baik
kadar air. Pengujian ini dapat colorimetry atau spectropho-
dilakukan di laboratorium. Para- tometry. Vitamin A adalah contoh
meter yang diuji antara lain energi baik dari prosedur colorimetric. Uji
gross, protein kasar, lemak kasar standar untuk vitamin A adalah
dan kandungan serat. Uji Kimia pembedaan melibatkan perawatan
dalah nilai suatu zat yang ada di sampel dengan antimony tri-
dalam sampel yang bisa diketahui chloride. Larutan yang berwarna
dengan adanya suatu reaksi kimia. biru tua dihasikan, intensitas yang
Kualitas kimia yang minimal harus tergantung pada sejumlah Vitamin
di-ketahui oleh pelaku usaha ayam A dalam Sampel. Solusi dari
adalah kadar air (KA), protein kasar konsentrasi yang tidak diketahui
(PK), lemak kasar (LK), serat kasar adalah diukur dalam colorimeter
(SK), abu, kalsium (Ca), fosfor (P) dan dibandingkan pada serang-
dan energi metabolisme (EM). Hasil kaian standar dari konsentrasi yang
analisis ini menentukan formulasi diketahui. Specthrophotometric uji
ransum, yaitu seberapa banyak adalah sama pentingnya dengan
akan digunakan dalam campuran. colorimetric uji kecuali peneliti
Kedelapan parameter nutrisi mempunyai mesin yang lebih
tersebut ada yang dibutuhkan berguna untuk mengerjakannya.
ternak dalam jumlah banyak dan Penyerapan atomik spectropho-
ada yang dibutuhkan dalam jumlah tometer adalah salah satu alat yang
sedikit. paling banyak digunakan untuk
Colorimetry dan spectrop- analisis material, mempunyai
hotometry adalah analisis kimia kemampuan untuk mendeteksi
dimana cahaya melewati larutan banyak mineral pada konsentrasi
untuk menghasilkan informasi kurang dari 1 bagian per milyar (1
tentang konsentrasi dari beberapa mcg/kg sampel). Sebagai tambahan
senyawa. Panjang gelombang pada sensitivitas yang tinggi, mesin
tertentu dari cahaya melewati ini siap disesuaikan dengan
sampel dan jumlah dari cahaya otomatisasi, jadi menunjukan ahli
yang diserap oleh sampel mem- kimia metoda yang cepat dan
berikan sebuah indikasi dari kon- akurat dari analisis makanan.
sentrasi senyawa yang sedang diuji. Penyerapan atomik spectro-
Colorimetry berbeda dengan photometer bekerja dengan prinsip
spectrophotometry dimana color- yang sedikit berbeda dari spectrop-
imetry adalah berguna dalam hotometer biasa. Prinsip utama
mengukur panjang gelombang dalam mesin ini adalah ketika
dalam wilayah yang terlihat dari senyawa tertentu (sebagai contoh,
spektrum cahaya sedangkan mineral) diuapkan, mereka meman-
spectrophotometry menggunakan carkan cahaya dari sebuah karakte-
panjang gelombang dalam ristik panjang gelombang. Mesin
ultraviolet, terlihat dan wilayah disesuaikan untuk mendeteksi
infrared dalam spektrum. cahaya ini.

163
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

3. Analisis Proksimat nyusun ransum. Untuk itu perlu


Analisis proksimat adalah suatu metoda dilakukan analisa laboratorium guna
analisis kimia untuk mengidentifikasi mengetahuinya. Henneberg dan Stoh-
kandungan nutrisi seperti protein, mann dari Weende Experiment Station di
karbohidrat, lemak dan serat pada suatu Jerman membagi pakan menjadi 6
zat makanan dari bahan pakan, pakan (enam) fraksi, yaitu : kadar air, abu,
atau pangan. Analisis proksimat protein, lemak kasar, serat kasar dan
merupakan analisis atau pengujian kimia bahan ekstrak tanpa nitrogen (Beta-N).
yang dilakukan untuk bahan pakan yang Pembagian zat makanan ini kemudian
akan diproses lebih lanjut dalam industri dikenal sebagai Skema Proksimat. Untuk
menjadi barang jadi. Analisis proksimat melakukan analisa proksimat bahan
memiliki manfaat sebagai penilaian harus bentuk tepung dengan ukuran
kualitas pakan atau bahan pangan maksimum 1 mm. Bahan berkadar air
terutama pada standar zat makanan yang tinggi misalnya rumput segar perlu
seharusnya terkandung di dalamnya. diketahui dahulu berat awal (segar),
Selain itu, analisis proksimat dapat berat setelah penjemuran/pengeringan
digunakan untuk mengevaluasi dan oven 70oC agar dapat dihitung
menyusun formula ransum dengan baik. komposisi zat makanan dari rumput
Mengevaluasi ransum yang telah ada dalam keadaan segar dan kering
seperti mencari kekurangan pada matahari.
ransum tersebut kemudian kita bisa
menyusun formula ransum baru dengan
menambahkan zat makanan yang
diperlukan. Analisis Proksimat adalah
suatu metoda analisis kimia untuk
mengidentifikasi kandungan zat
makanan dari suatu bahan pakan /
pangan. Istilah proksimat mengandung
arti bahwa hasil analisisnya tidak
menunjukkan angka sesungguhnya,
tetapi mempunyai nilai Mendekati. Hal Gambar 9.2 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
ini disebabkan komponen dari suatu www.google.com

fraksi masih mengandung komponen a. Analisa Kadar Air


lain yang jumlahnya sangat sedikit yang Analisis kadar air bahan menggunakan
seharusnya tidak masuk kedalam fraksi oven dengan temperatur sedikit diatas
yang dimaksud. Namun demikian analisi temperatur didih air yaitu 105o C.
kimia ini adalah yang paling ekonomis Sampel dimasukan ke dalam oven
(relaif) dan datanya cukup memadai beberapa waktu sehingga tercapai
untuk digunakan dalam penelitian dan berat tetap. Kadar air adalah selisih
keperluan praktis. berat awal dan akhir dalam satuan
Bahan makanan ternak akan selalu persen. Umumnya pakan yang telah
terdiri dari zat-zat makanan yang mengalami pengeringan matahari/
terutama diperlukan oleh ternak dan oven 70oC masih mengandung kadar
harus disediakan. Zat makanan utama air. Dari analisis ini akan diperoleh
antara lain protein, lemak dan karbo- kadar bahan kering (bahan yang sudah
hidrat perlu diketahui sebelum me- bebas air/uap air) dengan cara 100%

164
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dikurangi dengan kadar air. Menguap- pada permukaan bahan pakan


kan air yang terdapat dalam bahan dipengaruhi oleh kelembaban nisbi
dengan oven dengan suhu 100-100 oC (RH) udara disekitarnya. Bila kadar air
dalam jangka waktu tertentu (3-24 bahan rendah sedangkan RH sekitar-
jam) hingga seluruh air yang terdapat nya tinggi, maka akan terjadi
dalam bahan menguap atau penyu- penyerapan uap air dari udara
sutan berat bahan tidak lagi berubah. sehingga bahan menjadi lembab atau
% = Berat awal bahan – Berat akhit kadar airnya menjadi lebih tinggi.
bahan setelah di oven X 100% Berat Kadar air suatu bahan dapat diukur
awal bahan dengan berbagai cara. Metode
pengukuran yang umum dilakukan di
Banyaknya kadar air dalam suatu
laboratorium adalah dengan pema-
bahan pakan dapat diketahui bila
nasan di dalam oven atau dengan cara
bahan pakan tersebut dipanaskan
destilasi.
pada suhu 105⁰C. Bahan kering
dihitung sebagai selisih antara 100% Kadar air bahan merupakan pengukur-
dengan persentase kadar air suatu an jumlah air total yang terkandung
bahan pakan yang dipanaskan hingga dalam bahan pakan, tanpa
ukurannya tetap. Kadar air adalah memperlihatkan kondisi atau derajat
persentase kandungan air suatu bahan keterikatan air. Aktivitas air (Aw)
yang dapat dinyatakan berdasarkan bahan pakan adalah air bebas yang
berat basah (wet basis) atau berat terkandung dalam bahan pakan yang
kering (dry basis). Metode penge- dapat digunakan oleh mikroba untuk
ringan melalui oven sangat memuas- pertumbuhannya. Pertumbuhan
kan untuk sebagian besar makanan, mikroba pada bahan pakan sangat erat
akan tetapi beberapa makanan seperti hubungannya dengan jumlah kan-
silase, banyak sekali bahan-bahan dungan air. Pertumbuhan mikroba
atsiri (bahan yang mudah terbang) tidak pernah terjadi tanpa adanya air
yang bisa hilang pada pemanasan tertentu, bahan yang mempunyai
tersebut. aktivitas air 0,70 sudah dianggap
cukup baik dan tahan selama
Kadar air menentukan nilai presentase
penyimpanan. Pengukuran Aw akan
nutrisi yang ada dalam bahan pakan
mencerminkan air bebas yang ada
atau ransum jadi. KA yang tinggi akan
dalam bahan pakan atau kelembaban
menurunkan kandungan nutrisi yang
relatif kesetimbangan (RHs) ruang
ada dan mempengaruhi tingkat
tempat penyimpanan bahan pakan. Aw
kontaminasi jamur. Selain itu KA juga
meter sebelum digunakan terlebih
mempengaruhi warna, bau dan
dahulu dikalibrasi menggunakan
tekstur. Kadar Air Kerusakan bahan
larutan Barium Klorida (BaCl2). Larutan
pakan dapat disebabkan oleh faktor-
dibiarkan selama 3 jam setelah jarum
faktor sebagai berikut: pertumbuhan
Aw meter ditera sampai menunjukkan
dan aktivitas mikroba terutama
angka 0,9 karena BaCl2 mempunyai
bakteri, ragi dan kapang; aktivitas-
kelembaban garam jenuh sebesar
aktivitas enzim di dalam pakan;
90%. Pengukuran aktivitas air
serangga, parasit dan tikus; suhu
dilakukan dengan cara memasukkan
termasuk suhu pemanasan dan
bahan pakan berukuran 5 x 5cm ke
pendinginan; kadar air, udara; dan
dalam Aw meter dan biarkan selama 1
jangka waktu penyimpanan. Kadar air
jam, setelah itu pembacaan dilakukan.

165
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Bahan yang digunakan dalam mela- ratur 400-600oC yang terdiri atas zat-
kukan praktik analisa Kadar Air, yaitu: zat anorganik atau mineral. Dari abu ini
1) Bahan pakan ternak dapat dilanjutkan untuk mengetahui
kadar mineral.
Peralatan yang digunakan dalam
melakukan analisa Kadar Air: Jumlah abu dalam bahan pakan hanya
penting untuk menentukan perhi-
1) Mortal dan alu
tungan bahan ekstrak tanpa nitrogen.
2) Neraca analitik Kandungan abu ditentukan dengan
3) Oven cara mengabukan atau membakar
4) Cawan porselen bahan pakan dalam tanur, pada suhu
400 - 600oC sampai semua karbon
5) Krus tang atau tang penjepit
hilang dari sampel, dengan suhu tinggi
6) Spatula ini bahan organik yang ada dalam
7) Desikator bahan pakan akan terbakar dan sisanya
Prosedur kerja analisis kadar air: merupakan abu yang dianggap
mewakili bagian inorganik makanan.
1) Haluskan sampel bahan pakan
Namun, abu juga mengandung bahan
dengan mortal dan alu.
organik seperti sulfur dan fosfor dari
2) Timbang dengan seksama 1-2 protein, dan beberapa bahan yang
gram sampel bahan pakan yang mudah terbang seperti natrium,
sudah dihaluskan ke dalam ca- klorida, kalium, fosfor dan sulfur akan
wan porselen yang sudah dike- hilang selama pembakaran. Kan-
tahui berat/bobotnya dalam dungan abu dengan demikian tidaklah
timbangan menggunakan sepenuhnya mewakili bahan inorganik
spatula. pada makanan baik secara kualitatif
3) Keringkan pada oven dengan maupun secara kuantitatif.
suhu 105oC selama 3 jam. Kandungan abu mencerminkan kan-
4) Dinginkan dalam desikator dungan mineral secara kuantitatif.
selama 15 menit. Semakin banyak abu maka semakin
5) Timbang, oven lagi selama 30 banyak kandungan mineralnya.
menit dan ulangi pekerjaan ini Namun, jika jumlahnya kelebihan,
hingga diperoleh hasil bobot proses penyerapan nutrisi akan
tetap. terganggu dan menurunkan nafsu
makan.
6) Hitung kadar air dengan meng-
gunakan rumus: Kalsium dan fosfor adalah mineral
yang sangat dibutuhkan ayam. Keku-
Kadar air : x 100%
rangan kalsium dan fosfor berakibat
Keterangan: pertumbuhan tulang dan kualitas
W : Bobot sampel sebelum kerabang telur akan ter-ganggu.
dikeringkan, dalam gram (g). Namun jika kelebihan justru akan
W1 : Kehilangan bobot setelah mengurangi daya serapnya.
dikeringkan, dalam gram (g). Membakar bahan dalam Tanur dengan
b. Analisa Abu suhu 600oC selama beberapa waktu
(3-8 jam) sehingga seluruh unsur
Abu adalah bagian dari sisa pem-
utama pembentuk senyawa organik (C,
bakaran dalam tanur dengan tempe-
H, O, N) habis terbakar dan berubah

166
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

menjadi gas, sisanya yang tidak W1 : Bobot contoh + cawan sesudah


terbakar adalah abu yang merupakan diabukan, dalam gram.
kumpulan dari mineral-mineral yang W2 : Bobot cawing kosong, dalam
terdapat dalam bahan, dengan kata gram.
lain abu merupakan total mineral
c. Analisa Protein Kasar
bahan.
Pengertian protein kasar adalah
Bahan yang digunakan dalam
semua zat yang mengandung nitrogen.
melakukan praktik analisa Kadar Air,
Diketahui bahwa dalam protein rata-
yaitu:
rata mengandung nitrogen 10%
1) Bahan pakan ternak (kisaran 13-19%). Metode yang sering
Peralatan yang digunakan dalam digunakan dalam analisa protein
melakukan analisa Kadar Abu: adalah metode Kjeldhal yang melalui
1) Clay triangle proses destruksi, destialsi, titrasi dan
perhitungan. Dalam analisis ini yang
2) Krusibel (cawan porselen)
dianalisis adalah unsur nitrogen
3) Kaki tiga bahan, sehingga hasilnya harus
4) Pemanas spiritus dikalikan dengan faktor protein untuk
5) Desikator memperoleh nilai protein kasarnya.
Apabila diketahui secara tepat macam
6) Tanur listrik
pakan yang dianalisis misal air susu
7) Oven atau inkubator maka faktor proteinnya adalah 6.38,
8) Tang penjepit tetapi secara umum biasanya meng-
Prosedur kerja analisis kadar abu: gunakan 6.25.
1) Timbang dengan seksama 2 – 3 gram Penerapan niali protein kasar dila-
contoh / sampel kedalam sebuah kukan secara tidak langsung karena
cawan porselen / platina yang telah analisis ini didasarkan kepada
diketahui bobotnya, untuk contoh penentuan kadar nitrogen yang ter-
berupa cairan uapkan diatas dapat dalam bahan. Kandungan
penangas air sampai kering. nitrogen yang diperoleh dikalikan
dengan angka 6,25 sebagai angka
2) Arangkan diatas nyala api pem-
konversi menjadi nilai protein. Nilai
bakar, lalu abukan dalam tanur
6,25 diperoleh dari asumsi bahwa
listrik pada suhu minimum 550°c
protein mengandung 16% nitrogen (
sampai pengabuan sempurna (
perbandingan protein dan nitrogen =
sekali - kali pintu tanur dibuka
100 : 16 = 6.25:1). Pnentuan nitrogen
sedikit, agar oksigen bisa masuk).
dalam analisa ini melalui 3 tahap
3) Dinginkan dalam desikator, lalu analisis kimia, yaitu destruksi,
timbang hingga bobot tetap menghancurkan bahan menjadi
4) Hitung kadar abu dengan meng- komponen sederhana sehingga N
gunakan rumus: dalam bahan terurai dari bahan
Kadar Abu : W1 – W2 x 100 organiknya kemudian di ikat oleh
H2SO4 menjadi (NH4)2SO4, destilasi
W
Pengikatan komponen organik tidak
Keterangan : hanya pada nitrogen saja tetapi juga
W : Bobot contoh sebelum pada komponen lain, oleh karena itu
diabukan, dalam gram. nitrogen harus diisolasi untuk me-

167
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

lepaskan nitrogen dalam larutan hasil ketahui. Namun, jika jumlahnya


destruksi adalah dengan membentuk kelebihan akan memicu feses basah.
gas NH3, Pemberian NaOH 40% bila Bahan yang digunakan dalam melaku-
dipanaskan akan berubah menjadi gas kan analisis Protein Kasar:
NH3 dan air yang kemudian dikon-
1) Sampel bahan pakan ternak
densasi NH3 akhirnya ditangkap oleh
larutan asam borat 5% membentuk 2) Selenium
(NH4)3 BO3 dan titrasiNitrogen dalam 3) Kertas saring
(NH4)3 BO3 ditentukan jumlahnya 4) BCG + MM
dengan cara titrasi dengan Hcl.
5) Asam Boraks 2%
Protein merupakan salah satu zat
6) NaOH 30%
makanan yang berperan dalam
penentuan produktivitas ternak. 7) Penoktalin
Jumlah protein dalam pakan diten- 8) H2SO4 pekat 90%
tukan dengan kandungan nitrogen 9) HCl 0,01 N
bahan pakan kemudian dikali dengan
10) Air aquades
faktor protein 6,25. Angka 6,25
diperoleh dengan asumsi bahwa Peralatan yang digunakan dalam
protein mengandung 16% nitrogen. melakukan analisa kadar protein kasar:
Kelemahan analisis proksimat untuk 1) Neraca analitik
protein kasar itu sendiri terletak pada 2) Spatula aluminium
asumsi dasar yang digunakan.
3) Labu reaksi/labu Kjeldahl
Pertama, dianggap bahwa semua
nitrogen bahan pakan merupakan 4) Rak labu reaksi atau tabung reaksi
protein, kenyataannya tidak semua 5) Lemari Asam (Fume hood)
nitrogen berasal dari protein dan 6) Pipa ukur
kedua, bahwa kadar nitrogen protein
7) Pipet tetes
16%, tetapi kenyataannya kadar
nitrogen protein tidak selalu 16%. 8) Pipet volume
Senyawa-senyawa non protein 9) Filler (karet penghisap)
nitrogen dapat diubah menjadi protein 10) Enlemeyer
oleh mikrobia, sehingga kandungan
11) Destruktor
protein pakan dapat meningkat dari
kadar awalnya. Sintesis protein dalam 12) Destilator
rumen tergantung jenis makanan yang 13) Buret
dikonsumsi oleh ternak. Jika konsumsi 14) Pisau
N makanan rendah, maka N yang
15) Lamparan
dihasilkan dalam rumen juga rendah.
Jika nilai hayati protein dari makanan 16) Mortar dan alu
sangat tinggi maka ada kemungkinan 17) Kain lap
protein tersebut didegradasi di dalam 18) Botol semprot
rumen menjadi protein berkualitas
19) Alat tulis kantor
rendah.
20) Stopwatch
Protein kasar sangat dibutuhkan ayam
untuk pertumbuhan dan produksi, 21) Pipet volume
sehingga kandungannya wajib di- 22) Corong gelas

168
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

23) Beaker glass V1 : Volume HCl 0,01 N yang


24) Klem dan statis dipergunakan penitaran contoh
25) Sikat pembersih tabung V2 : Volume HCl yang diper-
gunakan penitaran blanko
Prosedur kerja analisis kadar abu:
N : Normalitas Hcl
1) Timbang dengan seksama 0,51
gram sample hijaun. f.k : Faktor konversi untuk protein
dari makanan, secara umum : 6,25
2) Tambahkan 2 gram campuran se-
susu dan hasil olahannya : 6,38
lenium dan bungkus dalam kertas
,mentega kacang : 5,46
saring.
fp : Faktor pengenceran
3) Masukkan ke dalam labu Kjeldahl
100 ml dan tambahkan 25 ml d. Analisa Lemak Kasar
H2SO4 pekat. Metode yang digunakan antara lain
4) Sampel di destruksi dalam lemari extraksi soxhlet dengan pelarut lemak
asam sampai mendidih dan larutan petroleum ether. Analisis lemak diper-
menjadi jernih kehijau-hijauan gunakan istilah lemak kasar karena
(sekitar 2 jam). dalam analisis ini yang diperoleh
adalah suatu zat yang larut dalam
5) Biarkan dingin,kemudian encerkan
proses ekstraksi dengan mengguna-
dan masukkan ke dalam labu ukur
kan pelarut organik antara lain ether,
100 ml,tepatkan sampai tanda
petroleum ether atau chloroform.
garis.
Kemungkinan yang terlarut dalam
6) Pipet 5 ml larutan dan masukkan ke pelarut organik ini bukan hanya lemak
dalam alat penyulin,tambahkan 10 tetapi juga antara lain : glyserida,
ml NaOH 30% dan indikator PP chlorophyl, asam lemak terbang,
(Phenolptalin). cholesterol, lechitin dan lain-lain
7) Larutan di destilasi sekitar 6 menit, dimana zat-zat tersebut tidak ter-
sebagai penampung gunakan 10 ml masuk zat makanan tetapi terlarut
Asam Boraks 2% yang telah dalam pelarut lemak.
dicampur dengan 1 ml indikator Kandungan lemak suatu bahan pakan
BCG+MM. dapat ditentukan dengan metode
8) Bilasi ujung pendingin dengan air soxhlet, yaitu proses ekstraksi suatu
suling bahan dalam tabung soxhlet. Lemak
9) Titras dengan larutan HCl 0,01 N. yang didapatkan dari analisis lemak ini
bukan lemak murni. Selain mengan-
10) Kerjakan penetapan blanko.
dung lemak sesungguhnya, ekstrak
11) Hitung kadar protein kasar dengan eter juga mengandung waks (lilin),
rumus: asam organik, alkohol, dan pigmen,
(V1 – V2) x 0,014 x fk x fp oleh karena itu fraksi eter untuk
Kadar Protein Kasar = menentukan lemak tidak sepenuhnya
________________________ x benar. Penetapan kandungan lemak
100% dilakukan dengan larutan heksan
sebagai pelarut. Fungsi dari n heksan
W
adalah untuk mengekstraksi lemak
Keterangan : atau untuk melarutkan lemak,
W : Bobot sample sehingga merubah warna dari kuning

169
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

menjadi jernih. Lemak kasar adalah 9) Oven


komponen nutrisi yang dibutuhkan 10) Tabung reaksi
oleh ayam namun jika kelebihan akan
11) Corong
berdampak negatif, seperti penurunan
feed intake. Salah satu fungsi lemak 12) Kertas saring
adalah sebagai pelarut vitamin 13) Kapas
(A,D,E,K) dan sumber energi. 14) Tabung destilasi
Melarutkan (ekstraksi) lemak yang 15) Ball pipet
terdapat dalam bahan dengan pelarut
16) Pipet ukur
lemak (ether) selama beberapa waktu
(3-8 jam) ekstraksi mengunakan alat Prosedur kerja analisis lemak kasar:
gold fisch. Beberapa pelarut yang 1) Timbang dengan seksama 0,51
dapat digunakan adalah: kloroform gram sampel bahan pakan.
proteleum benzena, aseton, heksana. 2) Tambahkan 2 gram campuran
Lemak yang terekstraksi oleh larutan selenium dan bungkus dalam kertas
lemakterakumulasi dalam wadajh saring.
pelarut (labu socklet dan gold fisch)
3) Masukkan ke dalam labu Kjeldahl
kemudian dipisahkan dari pelarutnya
100 ml dan tambahkan 25 ml
dengancara dipanaskan dalam oven
H2SO4 pekat.
suhu 105 oC, pelarut akan menguap
sedangkan lemak tidak (titik didh 4) Sample di destruksi dalam lemari
lemak lebih dari 105oC) sehinga tidak asam sampai mendidih dan larutan
menguap dan tinggal dalam wadah, menjadi jernih kehijau-hijauan
lemak yang tinggal dalam wadah (sekitar 2 jam).
ditentukan beratnya. 5) Biarkan dingin,kemudian encerkan
Bahan yang digunakan dalam melaku- dan masukkan ke dalam labu ukur
kan praktik analisa Lemak Kasar yaitu 100 ml,tepatkan sampai tanda
garis.
1) Bahan pakan ternak
6) Pipet 5 ml larutan dan masukkan ke
2) HCl 25%
dalam alat penyulin,tambahkan 10
3) AgNO3 ml NaOH 30% dan indikator PP
4) Hexane (Phenoptalin).
5) Aquades 7) Larutan di destilasi sekitar 6 menit,
6) Batu didih sebagai penampung gunakan 10 ml
Asam Borat 2% yang telah
Peralatan yang digunakan dalam
dicampur dengan 1 ml indikator
analisa Lemak Kasar:
BCG + MM.
1) Labu lemak
8) Bilasi ujung pendingin dengan air
2) Beaker glass suling
3) Timbangan 9) Titras dengan larutan HCl 0,01 N.
4) Hot plate 10) Kerjakan penetapan blanko.
5) Selongsong 11) Hitung kadar lemak dengan
6) Kaca arloji rumus:
7) Enlenmeyer W1 – W2
8) Pipet tetes Kadar Lemak Kasar =

170
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

_______________ x 100% mengandung mikroorganisme, se-


W hingga ternak ruminasia mampu
mencerna hijauan termasuk rumput-
Keterangan:
rumputan yang umumnya mengan-
W = Bobot contoh, dalam gram dung selulosa yang tinggi. Langkah
W1 = Bobot labu lemak sesudah pertama metode pengukuran kan-
ekstraksi, dalam gram dungan serat kasar adalah meng-
W2 = Bobot labu lemak sebelum hilangkan semua bahan yang terlarut
ektraksi, dalam gram dalam asam dengan pendidihan
dengan asam sulfat bahan yang larut
e. Analisa Serat Kasar
dalam alkali dihilangkan dengan
Komponen dalam suatu bahan yang pendidihan dalam larutan sodium
tidak dapat larut dalam pemanasan alkali. Residu yang tidak larut adalah
dengan asam encer dan basa encer serat kasar. Salah satu fungsi serat
selama 30 menit adalah serat kasar, yaitu mempengaruhi laju alir pakan
maka bagian yang tidak larut tersebut dalam usus sehingga memudahkan
(residu) dibakar sesuai denga prosedur proses pencernaan dan penyerapan
analisis abu selisih antara residu nutrisi. Meskipun demikian jika
dengan abu adalah serat kasar. kelebihan justru akan menghambat
Serat kasar mempunyai pengertian pencernaan dan penyerapan karena
sebagai fraksi dari karbohidrat yang serat kasar tidak dapat dicerna oleh
tidak larut dalam basa dan asam encer ayam.
setelah pendidihan masing-masing 30 Bahan yang digunakan dalam analisis
menit. Termasuk dalam komponen Serat Kasar:
serat kasar ini adalah campuran
1) Sampel bahan pakan
hemisellulosa, sellulosa dan lignin
yang tidak larut. Dalam analisa ini 2) Larutan hexan
diperoleh fraksi lignin, sellulosa dan 3) Larutan H2SO4 1,25%
hemisellulosa yang jus tru perlu 4) Larutan NaOH 3,25%
diketahui komposisinya khusus untuk
5) Ethanol 96%
hijauan makanan ternak atau
umumnya pakan berserat. Untuk mem- 6) Kertas saring
peroleh data yang lebih akurat tentang Peralatan yang digunakan dalam
fraksi lignin dan sellulosa dapat melakukan praktik analisa Serat Kasar
dilakukan analisa lain yang lebih yaitu
spesifik dengan metode analisa serat 1) Pisau
Van Soest.
2) Alu dan mortal
Fraksi serat kasar mengandung selu-
3) Lamparan
losa, lignin, dan hemiselulosa tergan-
tung pada species dan fase pertum- 4) Neraca analitik
buhan bahan tanaman. Pakan hijauan 5) Erlenmayer
merupakan sumber serta kasar yang 6) Spatula
dapat merangsang pertumbuhan alat-
7) Beaker glass
alat pencernaan pada ternak yang
sedang tumbuh. Tingginya kadar serat 8) Gelas ukur
kasar dapat menurunkan daya rombak 9) Pipet tetes dan pipet ukur
mikroba rumen. Cairan retikulorumen

171
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

10) Pendingin balik / kondensor berlangsung, panaskan larutan


11) Hot plate H2SO4 1,25% dan air sampai
mendidih,untuk mencuci sample
12) Corong Buchner
pada kertas saring.
13) Suckstrion
7) Timbang kertas saring yang akan
14) Pompa vacuum digunakan untuk menyaring
15) Botol semprot sample, bobot kertas sarinngnya
16) Oven adalah 0,8116 gram.
17) Eksikator 8) Siapkan corong yang sudah dilapisi
dengan kertas saring yang dike-
18) Krus tang atau tang Penjepit
tahui beratnya, tuangkan sample
19) Tanur dalam keadaan panas ke dalam
Prosedur kerja analisa serat kasar: suckstion dengan menggunakan
1) Mempersiapkan alat dan bahan pompa vakum.
yang akan digunakan pada praktik 9) Bilas sample yang tersaring dalam
uji kadar serat kasar. kertas saring dengan H2SO4 panas,
2) Sampel bahan pakan hijauan yang air panas dan juga etanol secara
sudah ada dicacah lalu dihaluskan perlahan dengan menggunakn
dengan menggunakan alu dan pipet tetes sampai merata.
mortal, kemudian sampel tersebut 10) Angkat kertas saring yang berisi
masukan ke dalam enlemeyer kira- sample, pindahkan ke cawan petri
kira 2-4 gram yaitu 3,015 gram kemudian di oven selama satu jam
bahan sampel yang digunakan pada suhu 1100C.
dalam analisa kadar serat kasar. 11) Angkat sample dari oven dan
3) Bebaskan lemak yang ada pada masukan ke dalam eksikator
sampel bahan pakan hijauan selama 15 menit,
dengan menggunakan larutan 12) Lakukan penimbangan kertas
hexan secukupnya dengan cara saring yang berisi sample.
diaduk-aduk dan ditiriskan larutan
13) Panaskan kembali kertas saring
tersebut ke dalam beaker glass,
yang berisi sample dalam oven
lakukan langkah tersebut 3x atau
selama 1 jam kemudian dinginkan
sampai keadaan larutan tersebut
lagi di eksikator selama 15 menit,
berwarna kuning.
14) Kemudian lakukan penimbangan
4) Langkah selanjutnya adalah me-
ke 2, sampai bobot konstan.
nambahkan 50 ml larutan H2SO
41,25% dan didihkan dengan 15) Catat hasil timbangan dan masuk-
menggunakan hot plate yang sudah kan ke dalam rumus, apabila hasil
siap dengan pendingin balik dari analisa kadar serat kasar lebih
(kondensor), dihitung 30 menit 1%, maka harus dilakukan uji abu
setelah keadaan mendidih. pada kertas saring yang berisi
sampel.
5) Setelah waktu menunjukan 30
menit lalu tambahkan 50ml NaOH Berat residu= berat serat kasar
3,25% dan didihkan kembali sama Kadar Serat Kasar : W2 – W1 x 100
seperti langkah sebelumnya. WS
6) Selama proses pemanasan sample Keterangan:

172
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

W1 : berat kertas saring pada tahun 1970. Tujuan awalnya


W2 : berat kertas saring + residu metode ini adalah untuk menentukan
setelah si keringkan jumlah kandungan serat dalam pakan
ruminan tetapi kemudaian dapat
W : berat contoh
digunakan juga untuk menentukan
f. Bahan Ekstrak tanpa Nitrogen (Beta-N) kandungan serat baik untuk nonrumi-
Untuk memperoleh beta-N adalah nant maupun dalam pangan. Metode
dengan cara perhitungan : 100% - (Air detergen terdiri dari 2 bagian yaitu :
+ Abu + Protein Kasar + Lemak Kasar + Sistem netral untuk mengukur total serat
Serat Kasar)%. Dalam fraksi ini atau serat yang tidak larut dalam
termasuk karbohidrat yang umumnya detergen netral (NDF) dan sistem
mudah tercerna antara lain pati dan detergen asam digunakan untuk
gula. mengisolasi sellulosa yang tidak larut
BETN : 100% - (% Air + % Abu + % PK + dan lignin serta beberapa komponen
% LK + % SK) yang terikat dengan keduanya (ADF).
2. Analisis Van Soest Sehubungan dengan kemampuan ternak
ruminansia mencerna serat kasar, maka
Peter J. Van Soest dari USDA Beltville
dari analisis proksimat dikembangkan
National Research, sekitar tahun
oleh Van Soest untuk mengetahui
1960'an, mengembangkan prosedur
komponen apa yang ada pada serat.
pengujian yang memisahkan serat kasar
Sistem analisis Van Soest menggolong-
menjadi dua bagia, yakni Neutral
kan zat pakan menjadi isi sel (cell
Detergent Fiber (NDF) dan Acid
content) dan dinding sel (cell wall).
Detergent Fiber (ADF), selanjutnya ADF
Neutral Detergent Fiber (NDF) mewakili
diuraikan lagi menjadi Acid Detergent
kandungan dinding sel yang terdiri dari
Lignin (ADL). Kandungan NDF ber-
lignin, selulosa, hemiselulosa dan
hubungan erat dengan konsumsi pakan,
protein yang berikatan dengan dinding
karena seluruh komponennya meme-
sel. Bagian yang tidak terdapat sebagai
nuhi ruang rumen dan lambat dicerna,
residu dikenal sebagai Neutral Deter-
lebih rendah kandungan NDF lebih
gent Soluble (NDS) yang mewakili isi sel
banyak pakan dapat dikonsumsi.
dan mengandung lipid, gula, asam
Kandungan ADF merupakan indikator
organik, non protein nitrogen, pektin,
kecernaan hijauan, karena kandungan
protein terlarut dan bahan terlarut dalam
lignin merupakan bagian dari fraksi yang
air lainnya. Serat kasar terutama me-
dapat dicerna. NDF selalu lebih besar
ngandung selulosa dan hanya sebagian
dari ADF, karena ADF tidak mengandung
lignin, sehingga nilai ADF lebih kurang
hemiselulosa.
30 persen lebih tinggi dari serat kasar
Metode ini digunakan untuk menges- pada bahan yang sama. Acid Detergent
timasi kandungan serat dalam pakan dan Fiber (ADF) mewakili selulosa dan lignin
fraksi-fraksinya kedalam kelompok- dinding sel tanaman. Analisis ADF
kelompok tertentu didasarkan atas dibutuhkan untuk evaluasi kualitas serat
keterikatanya dengan anion atau kation untuk pakan ternak ruminansia dan
detergen (metode detergen). Metode ini herbivora lain. Untuk ternak non
dikembangkan oleh Van Soest pada ruminansia dengan kemampuan
tahun 1963, kemudian disempurnakan pemanfaatan serat yang kecil, hanya
oleh Van Soest dan Wine pada tahun membutuhkan analisis NDF.
1967 dan oleh Goering dan Van Soest

173
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Meskipun sistem Weende tentang prosedur yang mungkin dapat memberi-


analisis pakan selama bertahun-tahun kan pemisahan karbohidrat dalam pakan
telah dan terus menjadi sebuah pe- secara lebih pasti daripada apa yang
rangkat yang berguna untuk mempre- dihasilkan sistem Weende tentang
diksi nilai kandungan nutrisi dalam analisis kurang lebih. Hal ini berlaku
pakan, namun bukan berarti sistem ini khususnya dari sudut pandang
tak memiliki kekurangan atau tak butuh pengevaluasian kumpulan pakan.
beberapa perbaikan. Faktanya, sistem ini Sebuah prosedur yang mendapatkan
memiliki beberapa keterbatasan nyata, banyak perhatiansebagai sebuah
khususnya dalam kaitannya dengan pengganti penentuan serat mentah
serat mentah (crude fiber) dan pecahan- konvensional dikembangkan oleh Van
pecahan ekstraksi yang bebas nitrogen. Soest dan rekan-rekannya, yang bekerja
Yang pertama, serat mentah ketika di laboratorium riset ARS miliki USDA di
diteliti bukanlah zat yang seragam Beltsville, Maryland. Proses ini meng-
secara kimiawi namun sebuah campuran haruskan pemisahan bahan kering pakan
berbagai unsur, unsur-unsur utamanya ke dalam dua pecahan (fraction) –
adalah selulosa, hemiselulosa, dan pecahan yang pertama yang memiliki
lignin. Meskipun selulosa dan hemi- daya cerna (digestibilitas) yang baik dan
selulosa memiliki nilai kandungan yang kedua yang memiliki digestibilitas
nutrisi yang hampir sama, keduanya yang buruk – dengan mendidihkan 0,5-
memiliki nilai pakan yang jauh lebih 1,0 g sampel pakan di dalam sebuah
tinggi untuk hewan pemamah biak larutan deterjen netral (3% sodium
dibandingkan untuk hewan non- lautrl sulfate yang dibufferkan ke pH 7,0)
pemamah biak. Di sisi lain, ligin sebagian selama satu jam dan dilakukan penya-
besar mudah dicerna oleh semua ternak. ringan. A. Larutan deterjen netral yang
Yang lebih memperumit situasinya mudah larut (NDS) adalah bagian
adalah fakta bahwa hanya sebuah bagian terbesar kandungan sel, yang utamanya
hemiselulosa dan ligin yang dihasilkan terdiri dari lipid, gula, kanji dan protein
dalam pecahan serat mentahnya, dengan dan semuanya memiliki digestibilitas
bagian-bagian sisanya yang muncul yang tinggi, yang memiliki digestibilitas
sebagai NFE, yang biasanya dianggap rata-rata sekitar 98%. Digestibilitas
sebagian besar tersusun dari gula dan tersebut tampaknya tidak dipengaruhi
kanji yang sangat mudah dicerna. oleh banyaknya larutan-larutan deterjen
Akibatnya, sampai pada taraf dimana netral yang tak dapat larut yang ada.
hemiselulosa – dengan digestibilitas Larutan-larutan deterjen yang sulit larut
yang rendah – dan lignin – yang mudah tersebut biasanya disebut sebagai serat
dicerna – terdapat di dalam pecahan deterjen netral (NDF). Larutan ini
NFEnya, pecahan ini akan lebih besar dan merupakan bagian terbesar dinding sel
memiliki digestibilitas rata-rata yang tanaman dan kadang-kadang disebut
lebih rendah dibandingkan jika pecahan sebagai unsur-unsur dinding sel atau
tersebut tersusun dari gula dan kanji. unsur pembentuk dinding sel, yang
Pada saat yang sama, nilai serat banyak tersusun dari selulosa, lignin,
mentahnya tidak akan mencerminkan silika, hemiselulosa dan beberapa
semua bagian pakan yang dapat dicerna. protein. Dalam prosedur Van Soest,
Banyak para pekerja selama beberapa semua lignin dan hemiselulosa
tahun terakhir telah menguji berbagai dimasukkan di dalam pecahan NDF,
sementara pada metode Weende, dua

174
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

unsur tersebut dihilangkan dari serat larutan potassium permanganate yang


mentah ke NFEnya. Sebagai akibatnya, dibufferkan asam acetik. Lignin yang
NDF ketika ditentukan dengan prosedur ditentukan kadarnya seperti ini disebut
Van Soest jauh lebih tinggi daripada nilai lignin permanganate. Variasi metode ini
serat mentah konvensional untuk dapat digunakan menyisihkan kutin yang
beberapa pakan. terdapat di banyak kulit benih, yang jika
Untuk menentukan ligin dalam sebuah tidak, akan diukur kembali.
sampel hijauan, Van Soest menge- Suhu pemrosesan hijauan di atas 50oC
depankan penggunaan apa yang dikenal cenderung meningkatkan produksi
sebagai prosedur liginin deterjen asam. lignin pada kedua metode di atas
Dalam metode ini, prosedur tersebut khususnya lewat produksi lignin artifak
digunakan sebagai langkah persiapan. melalui reaksi pencoklatan non-
Proses ini mengharuskan perebusan 1,0 enzimatik. Kandungan nitrogen ADF
sampel bahan yang dikeringkan-udara dianggap sebagai ukuran yang sensitif
dalam sebuah larutan deterjen asam untuk tingkat kerusakan tersebut dan
(49,04 g solutic acid dan 20 g cetyl berperan sebagai dasar untuk mem-
trimethylammonium bromide per liter) perkirakan lignin artifak. Segera sesudah
selama satu jam dan dilakukan penya- NDS, NDF, ADF, dan ADL telah ditentukan
ringan. Larutan-larutan yang tak dapat untuk sebuah hijauan, digestibilitas
larut atau residu-residunya membentuk sesungguhnya bahan kering hijauan
apa yang dikenal sebagai serat deterjen dapat dihitung dengan menggunakan
asam (ADF) dan terdiri dari selulosa, rumus berikut:
lignin dan silika dalam beragam jumlah. 0,98 NDS + (1,473 – 0,789 log10 lignin)
ADF berbeda dari NDF karena NDF NDF dimana di dalamnya NDS dan NDF
mengandung sebagian besar hemise- dinyatakan sebagai persentase bahan
lulosa pakan dan di dalam ADF tidak kering hijauannya, dan lignin adalah
terdapat protein. Perbedaan jumlah NDF persentase lignin yang dapat dapat larut
dan ADF adalah sebuah penghitungan dalam asam di dalam pecahan ADFnya
hemiselulosa dalam pakan. Untuk sehingga digestibilitas bahan kering
menentukan banyaknya lignin yang ada, hijauan dapat dihitung dengan mengu-
ADF kemudian dicerna di dalam 72% rangi angka digestibilitas sesungguhnya,
H¬¬2SO4 pada suhu 15oC selama 3 jam sebuah pengurangan bahan kering
dan disaring. Residu yang tersisa setelah metabolik yang ada dalam feces, yang
pencucian dan pengeringan ditimbang menurut Van Soest pada jumlah rata-rata
dan dibuat jadi serbuk. Serbuk yang 12,9% konsumsi bahan keringnya.
tersisia memperlihatkan silika yang ada,
a. Peralatan Analisis Van Soes
sementara berkurangnya berat selama
pembentukan serbuk memperlihatkan Alat yang digunakan untuk meng-
lignin dan disebut sebagai lignin analisa NDF dan ADF secara umum
deterjen asam (ADL) dan secara lebih adalah sama dengan peralatan yang
spesifik sebagai lignin yang tak dapat digunakan untuk penentuan serat
larut dalam asam. Sebagai sebuah kasar (Proximat) walaupun ada
metode alternatif untuk mengetahui beberapa kekhasan untuk sebagian
kadar lignin yang memiliki beberapa alat. Hal paling penting adalah alat
kelebihan untuk bahan-bahan tertentu untuk memanaskan gelas beaker
mengharuskan dilakukannya oksidasi haruslah ada alat kontrolnya masing-
lignin ADF yang memiliki kelebihan masing supaya bisa diatur panasnya

175
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sesuai kebutuhan juga perlu alat bolongan dibagian bawahnya


pendingin (kondensor) dibagian sehingga akan memudahkan waktu
atasnya. Sistem pendingin air juga penyaringan dengan menggunakan
harus berjalan dengan baik untuk vacum. Kehati-hatian sangat
menghindari kesalahan hasil analisa. diperlukan dengan kertas saring
Kegagalan dalam sistem ini akan dibanding dengan crusibel, dimana
menghasilkan kesalahan pengukuran ketas saring mudah sobek juga
dan komponen serat biasanya akan ketika akan diang-kat dari tempat
lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal penyaringan ketempat penge-
ini disebabkan oleh sampel dalam ringan.
gelas beaker akan naik ke dinding 5) Tanur
gelas dan tidak bisa turun atau tidak
Tanur sebagai alat untuk penga-
bersentuhan lagi dengan larutan
buan perlu juga diperhatikan
akibat dari alat pendingin yang tidak
dimana seharusnya suhu yang
berfungsi. Peralatan utama yang
dicapai tidak melewati 500oC,
diperlukan untuk analisis ini adalah
untuk itu alat pe-ngontrol suhu
sebagai berikut.
sangat diperlukan. Suhu yang
1) Gelas beaker : Kapasitas 600 ml, melewati 500oC bisa melelehkan
2) Hot plate : 400 watt masing-masing crusibel dan kemungkinan mempe-
untuk satu gelas dengan alat kon- ngaruhi hasil perhitungan.
trol, Peralatan pendukung lainnya
3) Kondensor : Alat pendingin ini adalah sama dengan alat yang
berhubungan dengan air yang digunakan waktu penentuan serat
mengalir dan bentuknya biasanya kasar.
bulat sehingga pas masuk dibagian b. Bahan Kimia
mulut gelas beaker 600 ml,
Pencampuran bahan kimia dalam
4) Crusibel atau kertas saring. sistem detergen ini memerlukan
Sampel bisa disaring dengan meng- pengukuran yang benar dan tempat
gunakan gelas saring (crusibel) yang cukup memadai untuk pembuat-
atau kertas saring Whatman no. 54 an larutan sesuai dengan yang diren-
atau 54l. Penggunaan kertas saring canakan, baik menyangkut volume
akan lebih mudah apabila tidak maupun beratnya.
diperlukan analisis lebih lanjut Tabel 9.2 Larutan untuk Acid Detergent Fiber (ADF)
seperti penentuan lignin, silika dll. No Acid Detergent Fiber (NDF) Komposisi
Kertas saring juga lebih me-
mudahkan apabila ingin menerus- 1 Sulfuric acid 1 N, reagent grade, 1 liter
sebanyak 1 liter.
kan menganalisa kandungan N
didinding sel karena hasil saringan Apabila menggunakan H2SO4 murni tiap 49,04 gram
liter larutan
ini dapat langsung dimasukan
kedalam labu Kjeldahl. Peng- 2 Cetyltrimethylammonium Bromida 20 gram
(CETAB), technical grade
gunaan crusibel atau kertas akan
Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB
menghasilkan nilai analisis yang
sama apabila dilakukan dengan c. Neutral Detergent Fiber (NDF)
benar. Apabila menggunakan Komponen serat yang tergabung
kertas saring biasanya akan ditem- dalam NDF merupakan bahan yang
patkan pada cawan yang sudah ada tidak dapat larut dari matrix dinding

176
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sel tanaman. Serat tersebut secara kan. Hal ini telah menyebabkan
kovalen terikat sangat kuat dengan digunakanya ADF sebagai standar
ikatan hidrogen, kristallin atau ikatan untuk menguji daya cerna hijauan,
intramolekular lain yang mereka meskipun NDF lebih baik hubunganya
sangat resisten terhadap larutan yang dengan ruminasi (mamah biak),
masih berada pada tingkat konsentrasi efisiensi dan konsumsi pakan. Standar
physiologis. Karena larutan NDS tidak kebutuhan serat untuk ruminansia
bersifat hidrolitik maka hampir semua hanya bisa dinyatakan dengan nilai
ikatan-ikatan tersebut masih berada NDF, hal ini disebabkan hemiselulosa
dalam residu NDF. Hal ini dapat dilihat mempunyai pengaruh yang besar.
apabila dibandingkan antara nilai daya Nilai NDF adalah kandungan semua
cerna in vitro dan in vivo dari NDF. serat yang teranalisis, dan ini satu-
Terdapat sedikit perbedaan daya cerna satunya cara yang bisa menggam-
akibat dari adanya pengahancuran barkan kandungan serat meskipun dari
beberapa komponen seperti silica dan bahan hijauan atau konsentrat yang
tannin oleh neutral detergen. Tidak berbeda. Untuk itu NDF adalah satu-
semua komponen dari dinding sel satunya analisis serat yang bisa
terikat ke dalam matrik. Pektin, merangking komponen pakan mulai
sebagai contoh hampir 90% nya dapat dari yang tidak berserat, sedikit
dilarutkan oleh NDS, demikian juga mengandung serat sampai pada bahan
pektin 20 gram adalah komponen yang yang sangat tinggi seratnya seperti
mudah difermentasikan, sehingga hal jerami dan selulosa.
ini memperlihatkan tidak adanya Perkembangan lain dengan ditemu-
pengaruh lignifikasi pada ikatan kanya serat melalui analisis NDF dalah
pektin. Dengan demikian NDF tidak adanya kenyataan bahwa komponen
dapat dinyatakan mewakili komponen yang larut mempunyai pengaruh
dinding sel secara keseluruhanya, phisiologis yang berbeda dengan
tetapi hanya mewakili sebagai residu matrik yang tidak larut. Pada ruminan
dari komponen nutirisi yang mem- komplek yang terlarut semuanya
punyai ikatan dengan matrix lignin dan dapat difermentasikan, sehingga
secara physik merupakan struktur dalam hal ini juga komponen yang
yang tidak dapat larut dan mempunyai terlarut oleh larutan detergen netral
pengaruh khusus baik pada rumen termasuk didalamnya pati dan gula-
maupun pada saluran pencenrnaan gula terlarut lainya mengalami hal
non ruminan. yang sama. Demikian juga NDF telah
Serat biasanya digunakan sebagai diakui sebagai komponen bahan
indeks negatif dari kualitas pakan, pangan yang diperlukan dalam menu
dimana secara umum menggambarkan pada makanan manusia.
bagian dari komponen pakan yang Protein NDF.
tidak dapat dicerna. Meskipun NDF
Ekstraksi dengan larutan detergen
telah mencakup semua komponen
netral tidak melarukan semua protein
yang tidak dapat dicerna, dibanding-
dalam matrik dinding sel, tetapi
kan dengan ADF (NDF - hemiselulosa)
sebagian tetap terikat secara kovalen
atau Serat Kasar (lignin + hemiselulosa
pada polysakarida dinding sel.
+ selulosa), korelasi NDF dengan daya
Sebagian juga terikat akibat adanya
cerna pada ruminan sering tidak bisa
reaksi Maillard akibat pemanasan dan
menggambarkan hasil yang diingin-

177
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

sebagian lagi mungkin terendapkan ditambah kekuatanya sesuai dengan


bersama tanin. Hanya sebanyak 80 % kebutuhan. Sampel dicuci sekitar 2 kali
diperkirakan protein dapat terlarut dengan air panas, 2 kali dengan aseton
dengan larutan detergen netral dan kemudian dapat dikeringkan.
selebihnya diduga hanya protein yang Crusibel dapat dikeringkan minimal
rendah daya larutnya atau terikat selama 8 jam (atau disimpan semalam
dengan matrik dinding sel sehingga apabila analsis dilanjutkan hari
merupakan bagian yang tidak dapat berikutnya) pada suhu 105oC dalam
dicerna. Untuk alasan tersebut maka oven yang dilengkapi dengan sistem
bagian prote in yang terlarut dengan kipas. Setelah ditimbang akan
larutan detergen netral dapat digu- didapatkan berat kering resisu NDF,
nakan sebagai cara untuk mengetes kemudian sampel dibakar dalam tanur
protein terlarut dari suatu bahan 500oC cukup selama 3 jam. Pindahkan
pakan. kedalam oven sampai suhunya
Prosedur analisis. kembali menjadi 105oC kemudain
ditimbang. Bahan yang tersisa pada
Timbang bahan sampel sebanyak 0.5 –
crusible adalah abu dari dinding sel.
1 g (kering udara dan sudah digiling)
masukan kedalam gelas beaker 600 3. Analisa Energi
ml. Tambahkan 100 ml larutan Kata energi berasal dari bahasa Yunani,
detergen netral dan 2-3 tetes decalin. yaitu En = in, artinya dalam dan Ergon
Simpan ditempat pemanasan (hot artinya kerja. Sehingga kata energi
plate) tunggu antara 5-6 menit sampai diartikan sebagai dalam bentuk kerja.
mulai panas kemudaian dihitung Energi ada beberapa macam diantaranya
waktu pemanasanya selama 60 menit : energi mekanik, energi cahaya, energi
sambil di reflux dengan aliran air untuk panas, energi nuklir, energi aliran panas
menghindari sampel yang nempel dan, energi molekuler atau energi kimia
didinding gelas dan tidak terendam yang sangat berperanan sekali dalam
larutan. Apabila mengerjakan lebih bidang ilmu makanan ternak dan nutrisi.
dari satu sampel bisa ditambah 3 menit a. Prinsip Dasar
antara satu dengan lainya untuk
Adanya perubahan energi kimia dalam
memberikan semua bahan yang
molekul bahan makanan ke dalam
dilarutkan dimulai dari panas yang
bentuk energi kinetik dari suatu reaksi
cukup. Setelah 60 menit dididihkan
metabolic yang dapat menimbulkan
baker diambil dari pemanas dan
kerja atau panas. Menurut La voisier
dibiarkan sebentar supaya bahan
dan La place tahun 1780 dari Perancis
padatan mengendap dibawahnya.
bahwa panas yang diproduksi hewan
Siapkan gelas saring pada tempatnya
berasal dari oksidasi zat organik bahan
dan panaskan dengan air mendidih.
makanan yang disuplai, dapat
Bahan larutan kemudian disaring
dijadikan sumber energi akibatnya
secara pelan-pelan mulai dari bahan
nilai energi yang dihasilkan dapat
cairan yang terlarut cukup dengan
dijadikan kriteria nilai gizi pakan atau
vaccum yang rendah dayanya. Kemu-
ransum yang dikonsumsi hewan
dian bagain padatanya bisa dimasukan
tersebut. Pembakaran bahan makanan
ke saringan sambil dibilas dengan air
berlangsung sebagai berikut:
mendidih sampai semua sampel habis
masuk ke gelas saring. Vaccum bisa CHO + O2 CO2 + H2O + gas + panas

178
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Kalorimeter ada 2 macam yaitu :


Pembakaran makanan tersebut meng-
gunakan oksigen (O2) dan meng- 1) Bomb Calorimeter terdiri dari :
hasilkan energi bruto atau gross energi Adiabatic Calorimeter dan Iso-
(GE). Pengukuran energi brotu ini termik Calorimeter.
menggunakan alat Bomb Calorimeter 2) Animal Calorimeter untuk mengu-
(perubahan suhu akibat pembakaran kur energi metabolic seperti : Basal
pakan dengan oksigen). Pengukuran Metabolic Rate (BMR), RQ dan NE.
energi bahan makanan ternak atau Karakteristik Adiabatic Bomb Calori-
ransum menggunakan satuan-satuan meter :
atau indikator angka sebagai jumlah
1) Panas tidak langsung, tidak ada
energi yang dinyatakan dalam satuan :
panas yang menyeberang.
1) Kalori (kal) yaitu jumlah panas yang
2) Mempunyai dua suhu, sehingga
dibutuhkan untuk meningkatkan
perlu menyamakan suhu dan di-
temperatur 1 gram air dari suhu
setarakan sehingga tidak saling
14.50C menjadi 15.50C.
mempengaruhi.
2) Thermal adalah jumlah panas yang
Sedangkan karakteristik Isothermic
dibutuhkan untuk menaikkan suhu
Bomb Calorimeter adalah panas
1 ton air 10C.
bersambung, dan hanya ada satu suhu.
3) British Them Unit = BTU adalah
Komponen Bomb Calorimeter adalah :
jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 liter air 1) Jacket
10F. 2) Bucket untuk tempat air (suhu
4) Joule = 107 Erg adalah jumlah panas konstan)
yang dibituhkan untuk memindah- 3) Bomb berisikan cawan, kawat
kan 1 liter air/barang sejauh 0.7375 platina dan sample dalam bentuk
kaki. pellet, kemudian dialirkan oksigen
Nilai setara kalori untuk energi adalah untuk p embakarannya.
sebagai berikut : Pengukuran energi bahan makanan
1) 1 kalori (kal) setara 4.184 Joule (J) ternak atau ransum menggunakan
Crampton Bomb Calorimeter yang dikoreksi
dengan beberapa faktor koreksi yaitu :
2) 1 k a l o r i ( k a l ) s e t a r a 5 . 1 8 3
Internasional Joule (Kleiber) 1) Koreksi penggunaan asam, 1 ml
Na2CO3 = 1 kalori.
3) 1 BTU setara 0.252 kkal.
2) Koreksi kawat terbakar, 1 cm kawat
4) 1 kilo kalori (kkal) setara 3.96 BTU.
= 2,3 kalori.
Setiap kandungan nutrien mempunyai
3) Koreksi sulfur (S), bila kandungan S
nilai setara kalor (energi) yang
bahan makanan ternak lebih besar
berbeda yaitu :
dari 0,1% dimana 1 gram S = 1,4
1) Protein setara 5.65 kkal/g kkal.
2) Karbohidrat setara 4.10 kkal/g Tabel 9.3 Kandungan energi bruto beberapa bahan pakan

3) Lemak setara 9.45 kkal/g No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg)

Sehingga rasio sumbangan energi 1 Jagung 4.43

kandungan nutrien tersebut (Protein : 2 Kacang Kedelai 2,52


KH : Lemak) adalah 1 : 1 : 2.5 kali.
3 Dedak Gandum 4,54

179
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg) b. Penggunaan Energi Oleh Ternak


4 Glukosa 3,76 Energi karbohidrat digunakan ternak
sebanyak 95% sedangkan energi
5 Karbohidrat 3,75 - 4,25
protein hanya 70%, sehingga peng-
6 Lemak Babi 9,48 gunaan energi karbohidrat lebih
7 Casein 5,86 efisien dibandingkan protein dan
Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB lemak. Diantara gizi lainnya, lemak
Sebelum dilakukan analisa energi, mempunyai kandungan energi paling
Bomb Calorimeter disetarakan dulu tinggi yaitu sebesar 2.25 kali karbo-
dengan memperhitungkan faktor hidrat dan protein. Perbedaan ini
koreksi tersebut. Kandungan energi disebabkan oleh kandungan oksigen
bruto (Gross Energi = GE) beberapa dalam molekul. Dalam molekul
bahan makanan ternak bisa dilihat karbohidrat terdapat cukup oksigen
pada tabel 2. Nilai GE dari karbohidrat untuk pembakaran hydrogen yang
berkisar antara 3.75 – 4.25 kkal, dikandungnya, sehingga panas yang
sedangkan nilai GE untuk protein lebih dikeluarkan hanya dari pembakaran
tinggi daripada karbohidrat, tetapi di atau oksidasi karbon (C). Pada lemak
dalam tubuh ternak, energi protein relatif sedikit oksigen, sehingga
tidak dapat dipergunakan seluruhnya, memerlukan oksigen lebih banyak
energi ini akan keluar dalam bentuk untuk pembakaran hydrogen (H) da
ikatan asam urat atau urea yang masih karbon (C). Untuk pembakaran 1 gram
mengandung GE sekitar 1.25 kkal, H menghasilkan panas 4 kali lebih
sehingga energi yang akan didapat banyak dari pembakaran C, sehingga
dalam tubuh ternak yang berasal dari panas yang dihasilkan lebih tinggi
protein hampir sama dengan dibandingkan denagan protein dan
karbohidrat yaitu : 4.25 kkal (5.50- karbohidrat. Dalam lemak kasar, selain
1.25). Nilai energi bruto (GE) untuk lemak murni tergolong dalam trigli
macam -macam protein dan lemak serida, terdapat juga zat-zat lain yang
diperlihatkan pada tabel (nilai rata - larut dalam ether. Zat-zat tersebut
rata GE protein = 5.20 kkal dan rata- akan mengurangi manfaat lemak
rata GE lemak = 9.35 kkal). sebagai sumber energi untuk ternak
atau hewan lainnya.
Tabel 9.4 Kandungan energi bruto
bahan sumber protein dan lemak. Energi metabolisme adalah energi
No Bahan Pakan Energi Bruto (kkal/kg) yang dapat digunakan oleh tubuh
1 Daging Sapi 5,65 ternak. Kelebihan energi akan ber-
dampak terhadap penurunan kon-
2 Gelatin 5,60
sumsi ransum.
3 Albumin Telur 5,71

4 Kuning Telur 5,84

5 Kacang-kacangan 5,70

6 Sayur-sayuran 5,80

7 Lemak daging, ikan, dan telur 9,50

8 Lemak hasil ternak perah 9,25

9 Lemak butiran 9,30

Sumber: Tim Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan Fapet IPB

180
PRODUK HASIL HEWANI

Setelah mempelajari bab kesembilan ini,


Anda tentu menjadi paham tentang uji bahan
pakan dan pakan ternak ruminansia yang baik
dan memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan pada bab kedelapan ini, mana
yang menurut Anda paling sulit dipahami?
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep ini sangat penting
dalam bidang agribisnis pakan ternak rumi-
1. Uji kualitas bahan pakan dan pakan pada
nansia.
agiribisinis pakan ternak ruminansia sangat
penting dilakukan untuk menjaga mutu
pakan.
2. Uji Kualitas terdiri dari uji sampel bahan
pakan dan uji sampel pakan yaitu terdiri dari
sampel bahan pakan, saat penerimaan,
selama penyimpanan, dan saat produksi

Buatlah SOP pengujian sampel bahan pakan


dan uji sampel pakan!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis uji bahan pakan untuk
mengetahui kualitasnya!
2. Sebutkan kriteria lokasi uji kualitas pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur uji sampel
pakan!
4. Sebut dan jelaskan metode uji kualitas
pakan!
5. Buatlah skema uji kualitas pakan!

181
BAB 10
BUDIDAYA HIJAUAN
PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Setelah mempelajari materi tentang budidaya hijauan pakan ternak
ruminansia, peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam budidaya
hijauan pakan ternak ruminansia dengan tepat dan mandiri.

Teori Produksi
Budidaya Hijauan Pakan

Lokasi Lahan
Ternak Ruminansia

Pengolahan Lahan

Bibit Tanaman

Penanaman Tanaman

Pemeliharaan Tanaman

Produksi – Lahan – Pengolahan – Bibit – Penanaman - Pemeliharaan

182
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A. Teori Produksi Tanaman Hijauan Pakan - Rumput Kolonjono (Panicum muti-


Ternak Ruminansia kum )
1. Pengetahuan yang Diperlukan dalam - Dll
Menyiapkan Lahan Hijauan Pakan Ternak b. Hijauan jenis leguminosea
Informasi yang dimaksud meliputi: Leguminosa dapat kita bagi menjadi
a. Taksiran Produksi hijauan pakan dua, yaitu leguminosa cover crops/
b. Kebutuhan bahan dan alat untuk herba, dan leguminosa pohon (tree).
menyiapkan lahan hijauan pakan Leguminosa cover crops/herba adalah
sejenis leguminosa yang tumbuh me-
c. Persiapan Lahan untuk tanaman
rambat/menjalar di atas permukaan.
hijauan pakan ternak
Jenis leguminosa cover crops/herba
d. Prosedur pengendalian hama antara lain :
e. Persiapan Bibit hijauan pakan - Centro (Centrosoma pubescens)
f. Analisa Kualitas lahan hijauan pakan - Kalopo (Calopogonium mucunoides)
g. Kebutuhan pupuk hijauan pakan ter- - Puero (Pueraria phasoloides)
nak
- Siratro (Maroptilium atropurpureum)
h. Pengolahan Lahan untuk persiapan
Leguminosa pohon (tree) meliputi
penanaman hijauan pakan ternak
pohon dan semak, yaitu sejenis
2. Menaksir Produksi Hijauan Pakan Ternak leguminosa yang tumbuh tegak diatas
Pakan hijauan adalah segala macam permukaan tanah dengan pohon
hijauan dari tumbuh-tumbuhan/ berbatang kayu keras dapat mencapai
tanaman yang dapat dimakan oleh tinggi antara 2-10 meter.
ternak, tanpa mengganggu kesehatan c. Jenis hijauan leguminosa pohon/
ternak tersebut akan tetapi dapat semak antara lain :
dimanfaatkan untuk pertumbuhan,
- Kaliandra (Caliandra calothyrsus)
perkembangan dan proses produksi.
- Gamal (Gliricidia sepium dan Gliri-
Ada beberapa macam atau jenis hijauan
cidia maculata)
pakan yang dapat diberikan kepada
ternak ruminansia diantaranya: Rumput- - Lamtoro (Leucaena leucocephala)
rumputan, leguminosea, dedaunan dan - Tarum/Indigofera (Indigofera zolli-
limbah atau sisa hasil pertanian . ngeriana)
a. Hijauan jenis rumput-rumputan dian- - Bunga kupu-kupu (Bauhinia purpu-
taranya : rea)
- Rumput Gajah (Pennisetum purpu- d. Jenis hijauan dedaunan
reum) - Daun ketela pohon (Manihot utilis-
- Rumput Benggala (Panicum maxi- sima)
mum) - Daun ketela rambat (Ipomea batatas)
- Rumput Australia (Paspalum dilata- - Daun jagung (Zea mays)
tum )
- Daun waru (Hibiscus tiliaceus), dll
- Rumput Mexico (Euchcaena mexi-
e. Limbah Pertanian atau sisa hasil
cana)
pertanian
- Rumput Padi (Setaria sphacelata )

183
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Limbah pertanian agak sulit dikla- h. Perkiraan Produksi Rumput:


sifikasikan sehingga dikelompokkan Tabel 10.1 Perkiraan Produksi Rumput

secara terpisah. Jenis yang banyak No Jenis Rumput Produksi Hijauan Segar
/Ha/Tahun
digunakan adalah jerami padi, batang
pohon jagung, jerami sorgum, daun 1 Rumput Gajah 200 - 300 ton
singkong, pucuk tebu dll. Jerami padi 2 Rumput Benggala 100 - 150 ton
merupakan limbah yang paling banyak
3 Rumput Australia + 90 ton
digunakan untuk pakan ternak.
4 Rumput Setaria Sp + 80 ton
Penaksiran produksi hijauan pakan
dapat dilakukan dengan metode cup- 5 Rumput Mexico + 70 - 80 ton
likan,dengan memakai frame berukur- 6 Rumput Brachiaria decumbens + 80 ton
an tertentu dengan bentuk yang (Bede)
bermacam-macam (persegi, bujur
7 Rumput Brachiaria Ruziziensi 70 - 200 ton
sangkar, lingkaran, atau segitiga).
Pengambilan sampel di lapangan 8 Dll
dilakukan secara acak. Banyaknya Sumber : Departemen Pertanian

ditentukan dengan melihat homoge- 2. Menentukan kebutuhan bahan dan alat


nitas lahan yaitu komposisi botani, Kebutuhan bahan dan alat untuk kegia-
penyebaran produksi, serta topografi tan menyiapkan lahan untuk tanaman
lahan. Hijauan yang terdapat dalam hijauan pakan pakan diantaranya: pupuk
areal frame dipotong lebih kurang 5 - kandang, pupuk kompos, ajir, tali rapia,
10 cm diatas permukaan tanah dan cangkul, sabit, garpu, ganco, linggis,
ditimbang beratnya. bajak singkal, meteran dan lain sebagai
f. Menaksir kebutuhan luas tanah per nya. Kebutuhan pupuk kandang untuk
bulan suatu lahan hijauan pakan ternak
tergantung dari kesuburan lahan
Penaksiran ini didasarkan pada ke-
tersebut. Semakin subur suatu lahan ,
mampuan temak mengkonsumsi
maka kebutuhan akan pupuk akan
hijauan. Misalnya kebutuhan seekor
semakin sedikit. Begitu sebaliknya
ternak sapi dewasa adalah 30 kg
semakin kurus suatu lahan hijauan
rumput per ha (10 % dari bobot badan)
semakin banyak akan kebutuhan
maka per bulan diperlukan 30 kg x 30 =
pupuknya. Untuk lahan yang kurang
900 kg (0,9 ton) hijauan. Bila produksi
subur biasanya pupuk kandang yang
hijauan 6 ton per ha, maka luas lahan
diperlukan per ha adalah antara 15
yang dibutuhkan seekor sapi dewasa
sampai 20 ton.
per bulan adalah 900/6000 = 0,15 ha.
3. Menyiapkan Lahan
g. Menaksir kebutuhan luas tanah per
tahun. Dibanding dengan usaha tani tanaman
semusim, usaha tani peternakan biasa-
Contoh menkasir produksi rumput
nya lebih ekstensif. Oleh karena itu
gajah per ha : apabila per m2
untuk memilih lahan sebagai tempat
produksi 9 kg, dan rumput gajah
usaha tani peternakan sebaiknya dipilih
tersebut dapat dipanen sebanyak 3
lahan yang relatif tidak mahal. Sedang
kali selama 1 tahun. Maka produk
kan untuk kepentingan padang rumput
rumput gajah per ha adalah : 10.000
sebagai penghasil hijauan pakan ternak,
m2 x 9 kg = 90 .000 kg . apabila
dipilih lahan/ jenis tanah yang baik
dalam 1 tahun dipanen 3 kali, maka
drainase dan aerasinya.
produksi per ha nya adalah = 3 x
90.000 kg = 270.000 kg. Agar supaya hijauan pakan ternak yang

184
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dibudidayakan berhasil dengan baik mendapatkan tanah yang subur akan


/produksinya tinggi dan bermanfaat bagi banyak mengalami permasalah kalau
ternak, maka penentuaan lokasi lahan dilihat secara umum, karena banyak
untuk tanaman hijauan pakan ternak tanah yang subur yang dipergunakan
perlu diperhatikan.Beberapa hal yang untuk tanaman pangan. Bagi peternak
perlu diperhatikan dalam menentukan yang sudah profesional masalah
lokasi antara lain : dekat dengan sumber penggunaan tanah tidaklah menjadi
air,lahan atau tanah subur, lahan atau masalah karena perhitungannya
tanah datar, transportasi mudah dan lain sudah matang. Banyak dijumpai
sebagainya. peternak yang menggunakan lahan
a. Dekat sumber air sawah untuk tanaman hijauan pakan
ternak karena hal itu sangat mengun-
Air merupakan kebutuhan pokok bagi
tungkan.
semua makluk hidup, termasuk
tanaman hijauan pakan ternak. Tanpa c. Tanah Datar
adanya air tanaman hijauan pakan Walaupun kesannya hanya untuk
ternak tidak akan dapat hidup. Karena tanaman hijauan pakan ternak, namun
sebagian besar tanaman hijauan pakan tanah harus dipilih juga yang
ternak adalah terdiri dari air. Air topografinya datar. Karena kalau
diperlukan dari persiapan tanah/ topografinya miring dalam pengo-
pengolahan tanah, penanaman sampai lahan tanah bila menggunakan alat
hijauan pakan ternak tersebut di- mekanisasi pertanian akan kesulitan.
panen. Setelah dipanenpun hijauan Disamping itu pada tanah-tanah yang
pakan ternak masih memerlukan air miring dalam pengolahan tanahnya
untuk proses pertumbuhan dan per- memerlukan biaya yang cukup banyak
kembangan berikut. bila dibandingkan pada tanah-tanah
b. Tanah Subur yang datar. Hal ini disebabkan pada
tanah-tanah yang miring pengolahan
Tanaman hijauan pakan ternak seperti
tanahnya harus dibuat teras-teras
tanaman pangan atau tanaman lain-
dengan tujuan untuk menekan erosi.
nya, memerlukan tanah yang subur.
Tanpa tanah yang subur kemungkinan d. Transportasi Mudah
hasil /produksi hijauan pakan ternak Untuk mepermudah pengangkutan
akan rendah. Dengan memilih tanah hasil hijauan pakan ternak, pilihlah
yang subur dengan harapan produksi lokasi yang dekat dengan jalan. Karena
hijauan pakan ternak akan berhasil berdasarkan pengalaman bila hijauan
dengan baik atau dengan kata lain pakan ternak ditanaman jauh dengan
produksi hijauan tinggi. Tanah yang jalan orang akan cenderung malas
subur mengandung banyak zat-zat mengangkutnya, apalagi lokasinya
makanan yang diperlukan oleh tanam- atau lahannya miring. Disamping itu
an yang tumbuh diatasnya, dari proses pada lahan yang miring dan jauh
perkecambahan, pertumbuhan vege- dengan jalan biaya untuk pemanennya
tatif sampai pertumbuhan generatif. akan lebih besar.
Kesuburan suatu tanah dapat dicapai Tahapan kegiatan melakukan per-
melalui pengelolaan yang baik siapan lahan untuk tanaman hijauan
termasuk pemberian pupuk hijau, pakan !
kompos, pupuk kandang, dan bila
v Menyiapkan alat untuk persiapan
perlu pupuk buatan. Namun untuk

185
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

lahan (cangkul, sabit, meteran dll) 5. Menyiapkan Bibit Hijauan Pakan


v Menentukan lahan untuk tanaman Yang dimaksut dengan bibit adalah
hijauan pakan benih atau biji yang telah disemai
v Membersihkan lahan (membabat sebelumnya yang akan ditanam ke lahan
rumput/ semak /gulma, bebatuan /tanah atau media tanam dan memenuhi
dll) persyaratan di dalam kegiatan budidaya
tanaman. Atau bibit adalah tanaman
4. Menyusun Prosedur pengendalian hama
kecil yang sudah ada tunasnya. Yang
Hama adalah semua makluk hidup yang termasuk dalam kategori bibit yaitu bibit
menyerang tanaman hingga menim- hasil perbanyakan vegetatif. Bibit adalah
bulkan kerusakan baik dari segi kualiatas bahan pertanaman berupa vegetative,
dan kuantitas sehingga merugikan terdiri dari : tanaman muda asal biji,
manusia. Yang termasuk hama tanaman misalnya : bibit lamtoro/turi hasil dari
hijauan adalah: serangga seperti pesemaian dan bahan tanaman asal
(belalang, jenggkrik, dan kutu loncat pembiakan secara vegetative, misalnya :
lamtoro). Dalam jumlah yang banyak stek gamal yang ditanam di polybag dan
semuanya itu menyerang tanaman lain sebagainya.
hijauan pakan ternak. Tanaman hijauan
Penentuan kebutuhan bibit hijauan
pakan ternak hampir sama dengan
tergantung dari luas lahan yang akan
tanaman pangan lainnya, yaitu kemung-
ditanami, dan jenis bibit yang digunakan.
kinan terserang oleh hama dan penyakit
Semakin luas lahan yang digunakan
sangat besar.Apa yang dimaksud
kebutuhan bibit semakin banyak. Jarak
dengan hama tanaman hijauan pakan
tanam yang dipergunakan, semakin
ternak. Yang dimaksud dengan hama
rapat jarak tanam yang digunakan maka
adalah organisme perusak tanaman pada
kebutuhan bibit semakin banyak begitu
akar, batang, daun atau bagian tanaman
sebaliknya. Ada beberapa macam bahan
lainnya sehingga tanaman tidak dapat
tanam untuk menanam hijauan pakan
tumbuh dan berkembang dengan baik
ternak diantaranya : biji ,stek, pols atau
atau bahkan akan bisa mati. Pengertian
sobekan.
hama dalam arti sempit yang berkaitan
dengan kegiatan budidaya tanaman Untuk sudut kemiringan pemotongan
adalah semua hewan yang merusak setek kurang lebih 45 derajat, sedang-
tanaman atau hasilnya yang mana kan batang atau pucuk yang diambil
aktivitas hidupnya ini dapat menim- minimal 2 mata tunas atau panjangnya
bulkan kerugian secara ekonomis. kurang 20 - 25 cm. Sedangkan cara
Adanya pengertian bahwa suatu hewan pengambilan setek terlebih dahulu
dalam satu pertanaman belum menim- batang dibersihkan dari pelepah
bulkan kerugian secara ekonomis belum daunnya, baru kemudian dilakukan
dapat disebut sebagai hama. pemotongan pada posisi miring.
Tahapan pengendalian hama dari Sebagai contoh suatu kegiatan persiap-
golongan serangga adalah : an bibit hijauan berupa stek meliputi:
v Menentukan jenis serangga v Menyiapkan alat yang diperlukan
seperti (sabit, parang harus tajam),
v Menentukan /memilih alat dan bahan
meteran, keranjang dan lain sebagai-
yang akan digunakan
nya.
v Menentukan dosis obat
v Memilih bahan bibit ( pilihlah batang
v Melakukan pemberantasan/penyem- rumput yang baik)
protan

186
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

v Membuat bibit ( memotong batang an secara teknis dilapangan dapat di-


rumput minimal 2 mata tunas atau lakukan dengan cara:
kurang 20-25 cm) v Melihat kesuburan lahan secara fisik (
6. Menganalisa Kualitas lahan bentuk tanah, dan tektur tanah)
Kualitas lahan atau tanah meliputi v Melihat pertumbuhan tanaman yang
kualitas tanah secara fisika, kimia dan ada
biologi. Ketiga hal tersebut memiliki v Melihat perkiraan hasil/ produksi
parameter masing-masing dan tidak persatuan luas
dapat terpisahkan satu sama lain serta
7. Menentukan Kebutuhan Pupuk
saling mempengaruhi. Parameter sifat
fisik yang menentukan kualitas tanah Kenapa tanaman hijauan pakan ternak
antara lain, tekstur, struktur, stabilitas perlu dipupuk: karena untuk menyedia-
agregat, kemampuan lahan atau tanah kan unsur hara, yang ketersediaanya
menahan dan meloloskan air serta tidak cukup didalam tanah guna untuk
ketahanan tanah terhadap erosi dan lain menunjang pertumbuhan dan produksi
sebagainya. Lalu parameter kimia yang yang diinginkan. Pertanyaan mengapa
mempengaruhi kualitas lahan atau tanah ketersediaannya unsur hara tidak cukup
adalah, ketersediaan unsure hara, pH, dalam tanah ? karena kandungan unsur
ada tidaknya zat pencemar, dan lain hara di dalam tanah yang berasal dari
sebagainya. Sedangkan parameter bahan induk pada umumnya memang
biologi yang menentukan kualitas lahan rendah dan karena kehilangan unsur
atau tanah antara lain jumlah dan jenis hara melalui panen, erosi dan penguap-
mikroba yang ada dalam tanah. an. Macam jenis pupuk berdasarkan
sumbernya yaitu:
Setiap parameter memiliki peranan
tersendiri dalam menentukan kualitas a. Pupuk Alam
lahan atau tanah. Dalam pertanian Pupuk yang diperoleh dari alam, tanpa
kualitas lahan atau tanah tentunya melalui proses industri atau pabrik
berhubungan dengan pertumbuhan dan pupuk, pupuk alam pada umumnya
produksi tanaman. Setiap parameter adalah senyawa organik. Yang
dapat berpengaruh pada ketersediaan termasuk pupuk alam (pupuk kan-
unsure hara, ketersediaan air, keleluasa- dang, pupuk kompos, pupuk hijau dan
an akar untuk tumbuh, dan reaksi serta lain sebagainya.
interaksi antara tanaman dengan faktor 1) Pupuk kandang adalah pupuk dari
biotic dan abiotik dalam ekosistem. kotoran padat dan cair dari hewan
Oleh karena itu dalam mengetahui serta ternak ( sapi, kerbau, kambing,
mengkelaskan kualitas tanah, maka domba, kuda, babi,unggas dll) yang
parameter fisik kimia dan biologi lahan tercampur dengan sisa tanaman
atau tanah harus diuji lebih dahulu. dan alas kandang.
dengan menguji kualitas dari setiap 2) Pupuk kompos adalah merupakan
parameter tersebut, maka kualitas lahan serbuk gergaji, jerami, abu sisa
atau tanah dapat diketahui secara pembakaran dan bahan-bahan
menyeluruh. Hal ini karena untuk lainnya yang telah bercampur
menentukan tingkat kualitas lahan atau dengan lapisan atas tanah dan atau
tanah, parameter fisik, kimia dan biologi pupuk yang telah mengalami
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. proses dekomposisi atau fermen-
Cara menganalisis kualitas lahan hijau- tasi.

187
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

3) Pupuk Hijau adalah pupuk yang sesuai dengan keperluan tanam-


berasal dari tanaman atau bagian- an
bagian tanaman lainnya yang masih b) Hara yang diberikan dalam
muda yang dibenamkan atau bentuk tersedia
ditanam ditanah dengan maksud
c) Dapat diberikan pada saat-saat
untuk menambah bahan organik
yg tepat
dan unsur-unsur hara, terutama N.
Dalam arti sempit pupuk hijau d) Pamakaian dan pengangkutan
adalah tanaman yang berasal dari lebih mudah dan murah
golongan leguminosea e) Mengandung unsur hara yang
1) Kelebihan Pupuk Alam tinggi
a) Menyumbangkan bahan organik 2) Kekurangan pupuk buatan
tanah a) Dapat merusak tanah, tanaman
b) Memperbaiki struktur tanah dan lingkungan apabila dalam
penggunaannya tidak tepat
c) Meningkatkan kapasitas pena-
han air b) Umumnya sedikit mengandung
unsur mikro dan hanya unsur
d) Meningkatkan kehidupan biolo-
tertentu saja yang mempunyai
gi tanah
konsentrasi tinggi.
e) Meningkatkan sistem koloid
Adapun dasar pertimbangan
tanah (meningkatkan daya
memupuk tanaman hijauan pakan
pegang hara pada tanah pasir)
ternak adalah sebagai berikut.
2) Kekurangan Pupuk Alam
v Ketersediaan hara dalam tanah
a) Kandungan unsurnya rendah
v Kehilangan hara tanah (kehi-
b) Relatif sulit memperolehnya langan unsur hara melalui pa-
c) Dapat dimanfaatkan oleh ta- nen, kehilangan unsur hara me-
naman setelah mengalami de- lalui erosi)
komposisi/ tidak dapat langsung v Keinginan memaksimumkan
dimanfaatkan oleh tanaman. produksi.
d) Pengangkutannya sulit Pengaruh kegiatan pemupukan
e) Perlu biaya yang mahal dalam tanaman adalah sebagai berikut.
apli-kasinya v Tanah
f) Pada intinya penggunaan pupuk Dengan adanya kegiatan pemu-
alam ditujukan untuk memper- pukan pada tanaman, dapat
baiki sifat fisik tanah. mempengaruhi sifat tanah dan
b. Pupuk Buatan dapat meninggalkan residu
Pupuk buatan adalah pupuk yang yang bersifat asam atau basa.
dibuat oleh pabrik-pabrik dengan v Tanaman
kandungan unsur hara tertentu. Pada Dengan adanya kegiatan pemu-
umumnya kandungan unsur haranya pukan, maka akan dapat mem-
tinggi dan berbentuk anorganik. pengaruhi pertumbuhan dan
1) Kelebihan pupuk buatan perkembangan tanaman. Yaitu
a) Lebih mudah dalam menen- tanaman menjadi tumbuh subur
tukan jumlah yg diperlukan yang akhirnya akan dapat

188
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

mempengaruhi hasil akhir Pengolahan lahan atau tanah pada


suatu tanaman. (produktivitas prinsipnya adalah tindakan pembalikan,
meningkat) pemotongan, penghancuran, dan perata-
v Lingkungan an tanah. Struktur tanah yang semula
padat diubah menjadi gembur, sehingga
Akibat kegiatan pemupukan
sesuai bagi perkecambahan benih dan
dapat mempengaruhi ling-
perkembangan akar tanaman. Pengo-
kungan. Pengaruh pemupukan
lahan lahan untuk tanaman hijauan
terhadap lingkungan ini ada
pakan ternak bertujuan untuk memper-
yang bersifat positif maupun
siapkan media atau tempat untuk
negatif. Pengaruh negatifnya
tumbuhnya tanaman hijauan pakan
akibat pemupukan terjadinya
ternak. sebab tanah yang diolah akan
pencemaran air dan residu
menjamin perkembangan perakaran
pupuk terhadap lingkungan.
yang sempurna, memperbaiki aerasi dan
Berbicara tentang lingkungan
draenasi tanah, kelembaban dan
ada yang disebut lingkungan
kesuburan tanah. Atau dengan kata lain
biotik maupun lingkungan abi-
tujuan dari pengolahan tanah adalah
otik.
untuk menyediakan lahan agar siap bagi
Kebutuhan pupuk kandang masing- kehidupan tanaman dengan mening-
masing lahan akan berbeda-beda katkan kondisi fisik tanah. Karena tanah
tergantung dari kesuburan lahan merupakan faktor lingkungan yang
tersebut. Semakin kurus suatu mempunyai hubungan timbal balik
lahan maka kebutuhan pupuk dengan tanaman yang tumbuh padanya.
kandang akan semakin banyak.
Peralatan untuk mengolah lahan atau
Begitu juga akan kebutuhan pupuk
tanah ada beberapa macam bentuk
urea. Berikut ini contoh meng-
jenisnya. Dan peralatan yang diperguna-
hitung kebutuhan pupuk kandang
kan untuk mengolah lahan atau tanah
dan pupuk urea untuk tanaman
tergantung dari daerah, keadaan lahan
hijauan pakan ternak.
atau tanah, keadaan topografi dan lain
Contoh a : Suatu lahan hijauan sebagainya. Adapun macam bentuk
pakan membutuhkan pupuk kan- jenisnya diantaranya; bajak, garu, garpu,
dang sebanyak 2,5 kg m2, maka cangkul, ganco, linggis, dll).
kebutuhan pupuk kandang per ha
Adapun faktor yang mempengaruhi
nya adalah : 10.000 x 2,5 kg =
pengolahan tanah antara lain sebagai
25.000 kg
berikut.
b : Rumput gajah per tanaman
a. Faktor tanaman
membutuhkan pupuk urea se-
banyak 8 gram, sedangkan jarak Jenis tanaman yang diusahakan akan
tanam yang digunakan untuk mempengaruhi cara pengolahan lahan
menanam rumput gajah tersebut atau tanah karena masing - masing
adalah ( 0,6 x 0,6 m). Maka tanaman memiliki sifat tubuh yang
kebutuhan pupuk urea per ha berbeda – beda. Untuk tanaman keras
adalah : 10.000/ (0,6 x 0,6) = yang mempunyai daya tembus kuat
27.778 tanaman x 8 gram = makan tidak perlu diolah keseleruhan
222.224 gr atau 222 kg cukup dibuat lobang tanam saja. untuk
tanaman yang memilki daya pertum-
8. Melakukan pengolahan lahan untuk
buhan akar yang kurng kuat dan
persiapan penanaman
dangkal maka tanah harsu diolah

189
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan baik atau sempurna. contoh yang berbukit, pegunungan atau


untuk tanaman hijauan sperti glirisida lereng adalah bagaimana memperta-
bahkan tidak perlu diolah tananhy hankan kesuburan tanah dan menga-
cukup di tugal langsung dilakukan tasi kecepatan aliran air yang dapat
penanaman.pada prinsipnya bahwa menyebabkan erosi, bagaiman pengo-
pengolahan tanah harus berdasarkan lahan lahan atau tanahnya sesuai
sifat tumbuh untuk tanaman yang akan dengan kemiringannya dan bagaimana
di tanam. konservasi lahan atau tanah yang
b. Topografi lahan atau tanah harus dilakukan.
Keadaan topografi lahan atau tanah c. Faktor musim
akan mempengaruhi cara pengolahan Secara fisik pada tanah tadah hujan
lahan atau tanah, karena berhubungan musim kemarau yang panjnag sangat
dengan bagaimana konservasi lahan berpengaruh terhadap pengolahan
atau tanah yang harus dilakukan. tanah. Kurang kandungan air pada
Pengolahan lahan atau tanah dapat tanah akan menyebabkan tanah
merusak struktur alami tanah, lahan tersebut keras atau bahkan sehingga
atau tanah yang awalnya dalam kedaan memerlukan yang lebih lama. Namun
stabil menjadi labil sehingga akan untuk tanah yang drainasenya baik
mudah erosi apabila terkena air hujan. maka hal ini tidak berpengaruh.
Disamping itu keadaan topografi lahan Pengaruh langsung dari pengolahan
atau tanah juga berkaitan dengan lahan atau tanah yaitu mempengaruhi
penggunaan peralatan yang akan sifat fisik lahan atau tanah, karena
dipergunakan untuk mengolah lahan dengan adanya pengolahan lahan atau
atau tanah tersebut. Misalnya pada tanah, maka sifat fisik lahan atau tanah
lahan atau tanah yang topografinya tersebut akan berubah dan akan dapat
miring maka pengolahan lahan atau diperbaiki keadaannya.
tanah tidak dapat menggunakan
Pengaruh tidak langsung dari pengo-
traktor karena akan berbahaya, yaitu
lahan lahan atau tanah adalah mempe-
kemungkinan traktornya terbalik dan
ngaruhi sifat kimia. Sebagai contoh
rusak. Pada lahan atau tanah yang
pada lahan atau tanah yang tergenang
topografinya miring kemungkinan
air, kelembaban akan tinggi dan
peralatan yang digunakan hanyalah
oksigen rendah. Dengan oksigen
cangkul, ganco atau linggis. Apabila hal
rendah, maka akan mempengaruhi
tersebut terjadi maka waktu yang
sifat-sifat kimia tanah yaitu pH nya
diperlukan untuk pengolahan lahan
menjadi asam. Dengan air meng-
atau tanah cukup lama sehingga tidak
genang maka aerasi tanah jelek,
efisien.
sehingga oksigen didalam tanah
Pengolahan lahan atau tanah pada rendah. Oksigen didalam tanah rendah
tanah datar dan berbukit memerlukan dapat menyebabkan populasi mikro-
sistem yang berbeda-beda. Pada tanah organisma aerob rendah, karena
datar permasalahannya adalah bagai- rendahnya mikroorganisma atau
mana pengaturan air, yaitu pada jasad-jasad renik didalam tanah maka
musim kemarau bagaimana mengatasi akan menghambat pelapukan bahan-
kehilangan air dan pada musim hujan bahan organik tanah. Selain itu,
bagaimana mengatasi pembuangan dengan oksigen rendah, karena adanya
air. Sedangkan pada lahan atau tanah air menggenang menyebabkan tingkat

190
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

respirasi tanaman khususnya pada menanam hijauan pakan ternak


sistem perakaran terganggu. Akibat- Informasi yang dimaksud meliputi
nya pertumbuhan tanaman terhambat beberapa hal sebagai berikut.
dan dapat menyebabkan kematian
a. Kebutuhan bibit hijauan pakan
tanaman, terganggunya pH tanah yang
akan mempengaruhi proses-proses b. Prosedur penanaman berkaitan de-
metabolisme dalam tanah, aktifitas ngan jarak tanam dan kedalaman
dalam suatu enzim dan absorbsi tanam
penyerapan unsur hara tanaman. c. Peralatan dan tenaga kerja yang
1. Tahap-tahap pengolahan lahan diperlukan untuk penanaman hijauan
untuk persiapan penanaman pakan
a. Penggemburan Tanah d. Penanaman hijauan pakan.
Menggemburkan tanah ialah 2. Menentukan kebutuhan Bibit Hijauan
menghancurkan tanah dari Pakan
bongkahan-bongkahan padat, Produksi hijauan pakan ternak persatuan
menjadi tanah yang berstruktur luas tertentu, sangat dipengaruhi oleh
remah dan sekaligus member- bagaimana keadaan kesuburan lahan
sihkan tanah dari sisa-sisa akar atau tanah, bagaimana keadaan sumber
atau bagian tanaman yang tidak air untuk tanaman hijauan pakan ternak
dikehendaki. dan yang tidak kalah penting adalah
b. Meratakan Tanah bagaimana keadaan bibit hijauan pakan
ternak yang ditanam dan berapa jarak
Kegiatan meratakan tanah dila-
tanam yang dipergunakan untuk mena-
kukan setelah tanah diolah dan
nam hijauan pakan tesrsebut. Cara
tanah sudah dalam keadaan
menghitung kebutuhan bibit adalah :
gembur.
luas lahan dibagi jarak tanam.
c. Membuat bedengan Kebutuhan biji/bibit hijauan pakan
Membuat bedengan dilakukan ternak persatuan luas atau per hektar
setelah tanah diolah dan dalam dapat dilihat pada tabel berikut.
keadaan gembur dan rata. Tabel 10.2 Kebutuhan bibit/biji tanaman hijauan pakan ternak

Walaupun sebetulnya pem- No Jenis Hijauan pakan ternak Kebutuhan bibit/biji


buatan bedengan dapat dilaku-
kan walaupun tanahnya dalam 1 Rumput gajah (Pennisetum 10.000-15.000 stek/ha
purpureum)
kondisi tidak rata, baru setelah
dibuat bedengan tanahnya
2 Rumput benggala ( Panicum 20.000 -30.000 stek/ha
diratakan. maximum)
dapat dimakan oleh ternak,
tanpa mengganggu kesehatan 3 Rumput padi ( Setaria 20.000 sobekan dan
Sphacelata) 30.000 bt/ha
ternak tersebut akan tetapi
dapat dimanfaatkan untuk 4 Rumput Brachiaria 2- 4 kg biji/ha
pertumbuhan, perkembangan Decumbens
dan proses produksi.
5 Rumput Brachiaria mutica 2-4,5 kg biji/ha
B. Melakukan Penanaman Tanaman Hijauan
Pakan Ternak Ruminansia 6 Rumput Australia (Paspalum 20.000 -30.000 stek/ha
1. Pengetahuan yang diperlukan dalam dilatatum)

191
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

C. Prosedur Penanaman Berkaitan dengan tanaman.Dengan adanya persaingan


Jarak Tanam dan Kedalaman Tanam tersebut dapat menyebabkan terjadinya
Pertumbuhan dan produksi tanaman hijau- penurunan hasil. Hal itu sesuai dengan
an pakan ternak ditentukan oleh faktor pendapat beberapa ahli pertanian yang
genetis dan faktor lingkungan. Pengaruh menyatakan bahwa kerapatan tanaman
faktor lingkungan yang terjadi pada akan mempengaruhi pertumbuhan serta
tanaman hijauan pakan ternak antara lain produksi tanaman, terutama karena
dapat ditunjukkan dengan adanya per- efisiensi penggunaan cahaya. Jarak tanam
saingan diantara individu tanaman untuk setiap tempat dan kultivar yang
terhadap unsur-unsur yang dibutuhkan berbeda akan menampakkan pengaruh
untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. yang berbeda pula sehingga mengetahui
Salah satu usaha dalam mengatur jarak tanam yang optimum adalah penting.
lingkungan untuk mengurangi akibat dari Tujuan penggunaan jarak tanam yang
persaingan di antara individu tanaman optimum adalah untuk menghindarkan
hijauan pakan ternak dapat dilakukan persaingan unsur hara dan untuk mendapat
dengan mengatur jarak tanam. sinar matahari yang cukup serta menge-
Jarak tanam yang dipergunakan dalam tahui jumlah benih atau bibit yang diperlu-
penanaman hijauan pakan ternak akan kan di samping juga dapat mempermudah
menentukan populasi per satuan luas. dalam pemeliharaan, terutama dalam
Semakin sempit jarak tanam yang penyiangan.
dipergunakan, maka populasi tanaman per Jarak tanam yang digunakan pada tanaman
hektar semakin tinggi dan hasil akhir per hijauan pakan ternak bermacam - macam
satuan luas semakin meningkat sampai dan ini sangat tergantung pada jenis hijauan
batas populasi optimum. Jarak tanam yang ditanam, kesuburan lahan atau tanah
mempengaruhi populasi tanaman hijauan dan topografi lahan. Pada daerah- daerah
pakan ternak persatuan luas tertentu dan atau lahan/tanah yang topografinya miring
akan mempengaruhi efisiensi penggunaan jarak tanam yang dianjurkan agar lebih
cahaya, kompetisi antara tanaman dalam rapat dalam barisan, dengan tujuan untuk
penggunaan air, dan unsur hara sehingga mencegah erosi pada saat hujan.
mempengaruhi hasil akhir. Unsur hara yang Sebagai contoh : Jarak tanam untuk
dipersaingkan oleh tanaman dan gulma tanaman hijauan pakan ternak
atau tanaman liar serta antara tanaman itu Tabel 10.3 Jarak tanam untuk tanaman hijauan pakan ternak
sendiri adalah karbon, nitrogen, fosfor, No Jenis Hijauan pakan ternak Jarak tanam yang
sulfur, kalium, dan magnesium. Selanjutnya digunakan
dijelaskan bahwa, pada umumnya produksi 1 Rumput gajah ( Pennisetum 60 x 90 cm
per satuan luas akan meningkat dengan purpureum)
bertambahnya kepadatan tanaman tetapi 2 Rumput benggala ( Panicum 60 x 60 cm
hasil per tanaman akan menurun karena maximum)
terjadi kompetisi dalam mendapatkan 3 Rumput Australia ( Paspalum 60 x 60 cm
cahaya dan faktor tumbuh lainnya. dilatatum)

Pengaturan jarak tanam yang kurang sesuai 4 Rumput padi ( Setaria 50 x 50 cm


dapat menyebabkan penurunan hasil Sphacelata)
tanaman hijauan pakan ternak yang lebih 5 Rumput Brachiaria Decumbens 40 x 40 cm
tinggi karena dapat menimbulkan kerugian
dalam hal pengambilan unsur hara, air, dan 6 Rumput Brachiaria ruziziensis 40 x 40 cm

sinar matahari, serta tempat ruang tumbuh 7 Rumput Brachiaria mutica 60 x 90 cm

192
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

D. Menyiapkan Peralatan dan tenaga kerja Pols adalah sobekan rumpun, bahan pe-
untuk menanam hijauan pakan ternak nanaman dari pols yang baik diperoleh
Sama seperti apa yang telah dibahas di ba- dari : sobekan rumpun yang sehat,
gian atas, bahwa peralatan untuk menanam mengandung banyak akar dan calon
hijauan pakan ternak diantaranya: cangkul, anakan yang baru. Tanaman rumput yang
meteran, ember, gembor dan lain sebagai- ditanam dengan bahan pols , bagian
nya. Hal –hal yang perlu dipertimbangkan daunnya harus dipotong.Hal ini ber-
dalam menentukan tenaga kerja untuk tujuan untuk mengurangi penguapan,
menanam hijauan pakan adalah sebelum sistem perakarannya dapat
menghisap air dan unsur hara secara
v Luas lahan yang akan ditanami
aktif. Keuntungan penanaman menggu-
v Keadaan tanah/topografi tanah nakan bahan pols adalah : Pols lebih
v Jenis hijauan cepat tumbuh dari pada bahan penanam-
v Jarak tanam an dari stek dan biji. Sedangkan kerugi-
annya adalah banyak memerlukan
v Jenis kelamin tenaga kerja yang digu-
tenaga kerja dan waktu.
nakan
Disamping itu pols hanya bisa disimpan
E. Melakukan Penanaman Hijauan Pakan
dalam waktu yang singkat, paling lama 3
Ternak
hari. Setiap pols terdiri dari 2-3 batang
Penanaman hijauan pakan ternak (rumput) rumput dan diambil dari bagian rumpun
sebaiknya dilakukan setelah pengolahan yang baru. Penanaman dilakukan dengan
lahan atau tanah selesai. Jika lahan atau membuat lubang-lubang di areal yang
tanah dibiarkan terlalu lama, lahan atau akan ditanami dan kemudian pols
tanah yang sudah diolah tadi akan menjadi diletakkan di dalam lubang setelah itu
padat kembali dan akan banyak ditumbuhi lubang ditutup dengan tanah. Tanaman
gulma atau tanaman penggangu. Pena- hijauan pakan ternak yang penanaman-
naman sebaiknya dilakukan pada awal nya menggunakan pols contohnya
musim penghujan. Karena pada saat awal adalah rumput star grass dan rumput
musim penghujan kemungkinan akan bede (Brachiaria decumbens)
kekurangan air relatif kecil.
Tahapan proses penanam hijauan dari
a. Penanaman dengan bahan stek bahan pols/sobekan:
Pada penanaman hijauan pakan ternak 1) Mempersiapkan alat yang diperlukan
dari bahan stek, usahakan cara pena-
2) Menentukan jarak tanam
naman jangan sampai terbalik. Bagian
bawah pada stek harus berujung lancip, 3) Membuat lubang tanam
dengan tujuan untuk memudahkan pada 4) Menanam hijauan pakan
saat menancapkan stek ke tanah. Setelah c. Penanaman dengan bahan biji.
stek ditanam, tanah ditekan rapat supaya
Penanaman hijauan pakan ternak de-
stek tidak mudah robah, tidak mudah
ngan biji dapat dilakukan dengan cara
kering dan untuk memudahkan calon
disebar atau larikan. Bahan penanaman
akar untuk segera tumbuh. Tanaman
hijauan pakan ternak dari biji atau benih
hijauan pakan ternak yang penanam-
memerlukan tempat yang halus bersih
annya menggunakan bahan stek con-
dan mantap , bebas dari bibit penyakit
tohnya adalah rumput gajah dan king
seperti nematoda, tanahnya subur serta
gras.
yang tidak kalah penting adalah
b. Penanaman dengan pols draenase yang baik. Untuk mendapatkan

193
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

lahan/ tanah atau media tumbuh seperti dipelihara dengan baik akan meng-
tersebut diatas diperlukan persiapan hasilkan produksi yang maksimal.
lahan/tanah atau media secara sempur- Begitu sebaliknya tanaman hijauan
na. pakan yang hanya dibiarkan saja
Keuntungan penanaman hijauan pakan tanpa dipelihara tidak akan mem-
ternak dengan bahan biji antara lain : berikan hasil seperti apa yang diharap-
kan. Ada beberapa kegiatan yang harus
v Rumput lebih kuat dan tahan injakan
dilakukan dalam rangka menanagani
v Biji dapat disimpan dengan mudah dan atau memelihara tanaman hijauan
tahan lama pakan ternak diantarannya; pengen-
v Penanaman dengan biji lebih mudah dalian gulma, hama dan penyakit.
dari pada pols atau sobekan b. Pengendalian gulma
v Lebih menghemat biaya dan tenaga Tanaman hijauan pakan ternak hampir
d. Penanaman dengan Stolon sama dengan tanaman pangan lainnya,
Stolon adalah cara penanaman dengan yaitu tanaman tersebut juga ada tum-
menggunakan potongan batang yang buhan pengganggunya atau gulmanya,
merayap atau batang yang berhimpit sehingga perlu dilakukan penyiangan.
dengan tanah. Cara penanamanya adalah Macam dan jenis gulma diantaranya :
ruas bagian bawah dimasukkan ke dalam alang-alang, teki atau rumput liar
tanah karena akan tumbuh akar. Pada lainnya yang mengganggu tanaman
stolon bibit rumput berkedudukan hijauan pakan ternak yang dibudi-
berbaring pada tanah dan akan tumbuh dayakan. Adapun karakteristik gulma
menyebar dan membentuk suatu adalah: tumbuhnya cepat dan liar, sulit
rumpun baru. Penanaman hijauan pakan dan tahan terhadap pengendalian,
ternak dari bahan stolon misalnya dapat tumbuh dan berkembang pada
rumput Brachiaria decumbens (rumput lahan atau tanah yang gersang,
BD), tumbuhnya spontan tanpa disebar,
sangat agresif dan merusak peman-
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
dangan. Kerugian akibat gulma antara
bahwa, tahapan kegiatan penanaman
lain berikut ini.
hijauan pakan ternak meliputi :
1) Menurunkan produksi hijauan
v Menyiapkan bibit tanaman
2) Menurunkan kualitas hijauan
v Menentukan jarak tanam
3) Mempersulit dan mempertinggi
v Menanam
biaya dan penggelolaan
F. Pemeliharaan Tanaman Hijauan Pakan
4) Mengurangi debet dan kualitas air
Ternak Ruminansia
Pengendalian gulma sering disebut
1. Pengetahuan yang diperlukan dalam
dengan istilah penyiangan. Yang
menangani hijauan pakan ternak
dimaksut dengan penyiangan adalah
a. Melakukan pengendalian gulma, hama kegiatan memberantas semua gulma
dan penyakit atau tumbuhan liar yang meng-
Produksi hijauan pakan ternak ganggu tanaman pokok, yang dimak-
persatuan luas, sangat ditentukan oleh sud dengan tanaman pokok disini
bagaimana cara penanganan/ adalah tanaman hijauan pakan ternak.
pemeliharaan yang telah dilakukan. Tumbuh - tumbuhan pengganggu atau
Tanaman hijauan pakan ternak yang gulma akan mengganggu tanaman

194
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

hijauan pakan ternak berupa per- berantasan gulma dengan cara ini
saingan dalam memperoleh oksigen, lebih cepat, tetapi biaya cukup
unsur hara, air dan cahaya matahari. tinggi, selain itu penggunaan
Kegiatan penyiangan tanaman hijauan herbisida sering membawa dampak
pakan ternak dapat dilakukan setelah negatif. Karena dari kegiatan
disekitar tanaman hijauan pakan penyemprotan dengan herbisida
ternak tersebut ada gulmanya. dapat juga mematikan hijauan
Pengendalian/penyiangan/pemberan pakan ternak yang ditanam, disam-
tasan gulma atau tanaman peng- ping itu ada residu herbisida yang
ganggu dapat dilakukan dengan 3 dapat membahayakan bagi ternak.
cara. yaitu secara mekanis, biologis c. Pengendalian Hama dan Penyakit
dan cara kimiawi. Tanaman Hijauan Pakan Ternak
v Mekanis Hama adalah semua makluk hidup
Penyiangan atau pemberantasan yang menyerang tanaman hingga
gulma pada tanaman hijauan pakan menimbulkan kerusakan baik dari segi
ternak dengan cara mekanis, yaitu kualiatas dan kuantitas sehingga
penyiangan atau pemberantasan merugikan manusia. Yang termasuk
dengan cara membabat, mencabut, hama tanaman hijauan adalah:
membakar, mencangkul untuk serangga seperti (belalang, jenggkrik,
menghilangkan semua gulma atau dan kutu loncat lamtoro). Dalam
rumput - rumput liar yang meng- jumlah yang banyak semuanya itu
ganggu tanaman pokok (tanaman menyerang tanaman hijauan pakan
hijauan pakan ternak) ternak. Tanaman hijauan pakan ternak
v Biologis hampir sama dengan tanaman pangan
lainnya, yaitu kemungkinan terserang
Penyiangan atau pemberantasan
oleh hama dan penyakit sangat besar.
gulma pada tanaman hijauan pakan
Apa yang dimaksud dengan hama
ternak dengan cara biologis, yaitu
tanaman hijauan pakan ternak. Yang
penyiangan atau pemberantasan
dimaksud dengan hama adalah
dengan cara memperbaiki keadaan
organisme perusak tanaman pada akar,
lahan atau tanah. Kemudian setelah
batang, daun atau bagian tanaman
lahan atau tanah itu menjadi subur
lainnya sehingga tanaman tidak dapat
dan bebas weed, dilakukan pena-
tumbuh dan berkembang dengan baik
naman dengan jenis tanaman
atau bahkan akan bisa mati. Pengertian
pupuk hijau sebagai penutup tanah
hama dalam arti sempit yang berkaitan
seperti tanaman Centrosema dan
dengan kegiatan budidaya tanaman
Calopogonium mucunoides. Atau
adalah semua hewan yang merusak
dengan menggunakan predator
tanaman atau hasilnya yang mana
atau musuh alami.
aktivitas hidupnya ini dapat me-
v Kimiawi nimbulkan kerugian secara ekonomis.
Pemberantasan atau penyiangan Adanya pengertian bahwa suatu
gulma pada tanaman hijauan pakan hewan dalam satu pertanaman belum
ternak, selain dengan cara mekanis menimbulkan kerugian secara
dan biologis dapat dilakukan juga ekonomis belum dapat disebut
dengan cara kimiawi, yaitu dengan sebagai hama.
menggunakan herbisida. Pem- Serangga dikatakan hama apabila

195
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

serangga tersebut mengurangi dalian hama tanaman hijauan pakan


kualitas dan kuantitas bahan makanan, ternak dapat dilakukan dengan cara:
pakan ternak, tanaman serat, hasil v Memberantasnya dengan pesti-
pertanian atau panen, pengolahan dan sida/insektisida kalau hamanya
dalam penggunaannya serta dapat berupa serangga
bertindak sebagai vektor penyakit
v Membuat pagar keliling pada lahan
pada tanaman, binatang dan manusia,
tanaman hijauan pakan tersebut,
dapat merusak tanaman hijauan pakan
dengan tujuan untuk mencegah
ternak.
/menanggulangi hama agar tidak
Hama adalah semua organisme atau menyerang tanaman hijauan pakan
agens biotik yang merusak tanaman
v Membersihkan tanaman hijauan
dengan cara yang bertentangan
dan lingkungan dari semak belukar
dengan kepentingan manusia. Dalam
yang dirasa merupakan tempat
arti yang luas bahwa hama adalah
persembunyian hama
makhluk hidup yang mengurangi
kualitas dan kuantitas beberapa a. Pengertian Penyakit Tanaman
sumber daya manusia yang berupa Penyakit tanaman adalah suatu per-
tanaman atau binatang yang dipeli- tumbuhan yang abnormal atau pe-
hara yang hasil dan seratnya dapat nyimpangan-penyimpangan tumbuh
diambil untuk kepentingan manusia. baik pada bagian tertentu maupun
Ciri-ciri hama seluruh tanaman yang disebabkan
gangguan biotic maupun non biotic.
v Hama dapat dilihat oleh mata
Atau yang disebut penyakit adalah
telanjang
suatu gangguan terhadap tanaman
v Umumnya berasal dari golongan sehingga nilai ekonomisnya menurun,
hewan ( tikus, serangga, ulat, dan baik kualitas maupun kuantitas. Ada
lain-lain) juga yang berpendapat bahwa pe-
v Hama cenderung merusak bagian nyakit tanaman adalah sesuatu yang
tanaman tertentu sehingga menyebabkan gangguan pada tanam-
tanaman menjadi mati atau tetap an hijauan pakan ternak sehingga
hidup tetapi tidak banyak tanaman hijauan pakan ternak ter-
memberikan hasil sebut tidak dapat bereproduksi atau
v Organisme hama biasanya lebih mati secara perlahan-lahan.
mudah diatasi karena hama tampak b. Ciri-ciri penyakit pada tanaman
oleh mata dan dapat dilihat secara v Penyebab penyakit sukar dilihat
langsung oleh mata telanjang
Penyebab timbulnya hama antara lain: v Penyebab penyakit antara lain
menurunnya populasi musuh alami, mikroorganisme (virus, bakteri,
penggunaan pupuk yang tidak tepat jamur, atau cendawan)
dan tidak imbang, penggunaan
v Kekurangan zat tertentudalam
pestisida yang berlebihan adapun
tanah
kerugian akibat hama antara lain :
menurunkan produksi hijauan pakan v Serangan penyakit umumnya tidak
ternak, menurunkan kualitas hijauan langsung sehingga tanaman mati
pakan ternak dan mempertinggi biaya secara perlahan-lahan.
pemeliharaan. Prosedure pengen- Kegiatan pengendalian penyakit pada

196
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

tanaman hijauan pakan ternak dapat katan atau cara untuk menilai potensi
dilakukan dengan cara: sumber daya lahan. Hasil evaluasi lahan
v Membrantas dengan pestisida/ akan memberikan informasi dan/atau
insektida arahan penggunaan lahan yang diperlu-
kan, dan akhirnya nilai harapan produksi
v Membersihkan tanaman hijauan
yang kemungkinan akan diperoleh.
dan lingkungan dari semak belukar
yang dirasa merupakan sumber Kemampuan lahan adalah penilaian atas
penyakit kemampuan lahan untuk penggunaan
tertentu yang dinilai dari masing-masing
Adapun penyebab penyakit tanaman
faktor penghambat. Penggunaan lahan
bisa berasal dari makluk hidup dan
yang tidak sesuai dengan kemampuan-
bukan makluk. Yang termasuk makluk
nya dan tidak dikuti dengan usaha
hidup misalnya: bakteri dan parasit/
konservasi tanah yang baik akan mem-
patogen ( seperti serangga)n. Sedang-
percepat terjadi erosi. Apabila tanah
kan yang termasuk bukan makluk
sudah tererosi maka produktivitas lahan
hidup misalnya: keadaan tanah (
akan menurun. Evaluasi kemampuan
kekurangan unsure hara, kemasaman
lahan adalah penilain lahan secara
tanah dan struktur tanah), keadaan
sistematik dan pengelompokkannya
cuaca ( sinar matahari, suhu,angin dan
kepada kategori berdasarkan sifat
hujan hujan), perlakuan budidaya (
potensi dan penghambat penggunaan
kerusakan tanaman akibat alat-alat
lahan secara lestari.
yang dipergunakan).
a. Parameter Evaluasi Lahan
Penyakit yang umum menyerang
rumput gajah yaitu kutu Helmin- Berikut karakteristik tanah atau lahan
thosporium sacchari. Adapun tindakan dan cara memprediksi data secara
yang paling baik untuk mencegah praktis di lapangan maupun kriteria
terhadap serangan penyakit ini adalah pengelompokannya. Karakteristik
dengan menggunakan kultivar yang tanah/lahan yang dipakai sebagai
tahan penyakit tersebut. Namun parameter dalam evaluasi lahan
demikian secara umum serangan tersebut antara lain: temperatur udara,
hama pada rumput gajah tidak ada. drainase, tekstur, alkalinitas, bahaya
Kebanyakan hanya merupakan se- erosi, dan banjir/genangan.
rangan belalang dan ulat saja. Beberapa contoh/Prosedur penge-
c. Tahapan kegiatan pengendalian gulma lolaan lahan pada lahan yang topogra-
,hama dan penyakit finya miring adalah:
1) Menyiapkan alat yang diperlukan v Mengolah lahan dengan cara mem-
perhatikan garis kontur
2) Menggunakan alat pelindung diri
v Membuat teras iring
3) Mengendalikan gulma, hama dan
penyakit. v Mengolah lahan seperlunya saja (
minimum tillage)
2. Mengevaluasi Prosedur Pengelolaan
Lahan v Menanam hijaun pakan dengan
jarak tanam yang agak rapat
Evaluasi lahan merupakan suatu pende-

197
PRODUK HASIL HEWANI

Dalam budidaya tanaman pakan harus


memperhatikan lokas lahan, pengolahan
lahan, bibit tanaman, penanaman dan
pemeliharaan tanaman.

Buatlah konsep pengelolaan lahan seluas 1


Ha!

penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan jenis tanaman pakan yang lazim
dikembangkan diIndonesia!
2. Sebutkan kriteria lahan tanaman pakan
ternak!
3. Sebutkan dan jelaskan prosedur penge-
lolaan lahan tanaman pakan!
4. Sebut dan jelaskan kriteia pemilihan bibit
tanaman pakan!
5. Buatlah sketsa penanaman hijauan pakan
pada lahan 100 m2!

Setelah mempelajari bab kesepuluh ini,


Anda tentu menjadi paham tentang Budidaya
hijauan pakan ternak ruminansia yang baik dan
memenuhi syarat. Dari semua materi yang
sudah dijelaskan ada bab kesepuluh ini, mana
yang menurut Anda paling sulit dipahami?
Coba Anda diskusikan dengan teman maupun
guru Anda, karena konsep ini sangat penting
dalam bidang pakan ternak ruminansia.

198
BAB 11
PENGAWETAN DAN PENGOLAHAN
HIJAUAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Peralatan Pembuatan Pakan

Prosedur Panen
Ternak Ruminansia

Teori Pengawetan Hijauan

Teknik Pengawetan

Macam Pengawetan

Panen – Pengawetan - Hijauan

199
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Pakan merupakan kebutuhan yang esensial hijauan ataupun limbah hasil pertanian pada
bagi seekor ternak. Pakan yang baik akan musim tersebut akan berlimpah (jerami padi,
menjadikan ternak menjalankan fungsi proses sisa tanaman jagung, kacang-kacangan). Fungsi
dalam tubuh secara normal. Yang dimaksud pengawetan akan tercapai bila setelah hijauan
dengan pakan yang baik adalah pakan dengan ataupun limbah pertanian dipanen segera
kualitas kandungan gizi/nutrisi yang cukup dilakukan pencacahan baik secara manual
untuk kebutuhan ternak serta jumlah pakan dengan sabit/golok ataupun dengan mesin
tersebut cukup bagi ternak. Dalam batas (chopper) rumput. Hal ini merupakan upaya
normal, pakan berguna untuk menjaga agar proses respirasi yang terjadi pada sel
keseimbangan jaringan tubuh dan membuat tanaman segera terputus dan berhenti.
energi sehingga mampu melakukan peran Tujuannya adalah agar kandungan air hijauan
dalam proses metabolisme. Selain itu, dengan dapat mencapai titik dimana aktivitas air dalam
pakan yang baik ini, seekor ternak dapat sel tanaman dapat mencegah perkembangan
menampilkan performan maksimalnya. mikroba. Produksi hijauan disaat berlimpah
Maksudnya adalah seekor ternak dengan misalnya pada saat musim penghujan
genetik yang bagus seharusnya mampu hendaknya disimpan dengan berbagai cara
menampilkan produksi yang bagus, akan tetapi pengawetan antara lain dibuat menjadi silase,
bila pemeliharaan ternak tersebut tidak hay (sale rumput) dan fermentasi serta
didukung dengan pakan yang bagus dan cukup, amoniasi.
maka ternak tidak akan mampu berproduksi A. MELAKUKAN PEMANENAN HIJAUAN PAKAN
secara maksimal (daging/susu/tenaga). TERNAK
Demikian juga apabila ternak tidak mempunyai
Penanaman hijauan mempunyai tujuan
genetik yang bagus (genetik ternak jelek),
untuk mendapatkan hasil produksi yaitu
namun pemeliharaannya didukung dengan
berupa hijauan/rumput sebagai bahan
pakan yang bagus dan cukup maka ternak
pakan ternak. Setelah tanaman hijauan
tersebut dapat menampilkan produksi yang
tumbuh dan memasuki masa panen maka
bagus walaupun tidak sebagus dari ternak yang
harus segera dilakukan proses pemanenan.
mempunyai genetik bagus. Dari uraian
Proses pemanenan merupakan suatu
tersebut dapat dipahami bahwa pakan
kegiatan pengambilan bagian-bagian
memberikan sumbangan tersbesar dalam
tanaman yang berada di atas permukaan
memacu produksi seekor ternak.
tanah baik yang dilakukan oleh manusia
Kebutuhan pakan akan meningkat selama dengan cara dipotong ataupun oleh
ternak masih dalam pertumbuhan berat tubuh renggutan ternak. Pemotongan atau
dan masa kebuntingan. Oleh karena itu pakan pemanenan akan mempengaruhi pertum-
sangat penting keberadaannya untuk produksi buhan kembali hijauan pakan ternak yang
ternak, sehingga pakan harus selalu tersedia bersangkutan. Berdasarkan bentuk penya-
bagi ternak. Mengingat ketersediaan pakan jiannya, pemotongan dapat dilakukan
pada musim penghujan sangat melimpah dan melalui 2 cara yaitu melalui pemotongan
pada musim kemarau pakan sangat sulit dengan alat dan kedua yaitu dengan cara
didapatkan, maka perlu adanya cara bagai- renggutan ternak yang digembalakan.
mana ketersediaan pakan bisa terus dicukupi. Faktor-faktor yang mempengaruhi saat
Pengawetan hijauan pakan merupakan salah pemanenan hijauan pakan diantaranya:
satu solusi untuk mengatasi kekurangan pakan kebutuhan hijauan/rumput, kondisi
di musim paceklik/kemarau. hijauan/rumput dan umur rumput.
Tanaman mempunyai kecepatan tumbuh yang 1. Kebutuhan hijauan/rumput
besar di musim penghujan, jadi ketersediaan
Banyaknya kebutuhan hijauan/rumput

200
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yang digunakan untuk pakan ternak bahannya berasal dari: tanah, beton,
sangat berpengaruh pada saat baja, anyaman bambu, tong plastik,
pemanenan hijauan, semakin banyak drum bekas dan lain sebagainya.
kebutuhan hijauan maka saat pema- Ada beberapa bentuk silo yang
nenan juga akan semakin pendek. Hal ini digunakan untuk menyimpan silase
akan berpengaruh pada jumlah produksi antara lain:
hijauan yang dipanen, sebab tanaman
Tower Silo
hijauan belum berproduksi secara
maksimal tetapi sudah dipotong untuk Adalah silo yang berbentuk bangunan
keperluan memenuhi kebutuhan pakan silinder, tegak seperti menara, terbuat
ternak yang dipelihara. dari besi atau beton.
2. Kondisi hijauan/rumput Pit Silo (Silo Berbentuk Sumur)
a. Umur rumput Silo ini dibentuk ditempat yang kering,
agar tidak mudah kebanjiran dan
Umur panen setiap tanaman hijauan/
adanya rembesan air tanah. Diameter
rumput sangat beragam sesuai dengan
silo ini dibuat dengan diameter agak
jenis rumput itu sendiri. Apabila
lebar, dengan tujuan untuk memudah-
tanaman hijauan/rumput dipanen/
kan pada saat pengisian dan penge-
dipotong sebelum umur mencapai
luaran hijauan yang disimpan.
umur potong maka akan berpengaruh
pada jumlah produksi hijauan yang Trence Silo (Parit Memanjang Di
dipanen, sebab tanaman hijauan Tanah)
belum berproduksi secara maksimal Silo ini dibuat berbentuk parit
tetapi sudah dipotong. Akan tetai bila memanjang dibawah permukaan
tanaman hijauan/rumput dipotong/ tanah dan pada umumnya berdinding
dipanen melebihi umur potong, hal ini miring, lantai diperkuat dengan bata
menyebabkan kualitas rumput atau batako, demikian pula dinding-
(kandungan gizi rumput) menurun. nya.
Selain itu, apabila dilihat dari segi Stack Silo (Silo Berdinding Belahan
ekonomi maka pemotongan/ Papan/Pagar Papan)
pemanenan rumput melampaui umur
Cara ini kurang dianjurkan, karena
potong akan merugikan karena dapat
masih terjadi kontak udara luar,
menambah biaya perawatan tanaman.
sehingga kualitas silase kurang baik.
Oleh sebab itu sangat disarankan
Untuk meningkatkan kualitas silase,
untuk memotong rumput pada saat
maka silo ini perlu ditutup rapat
umur potong sudah tercapai.
dengan plastik sebelum hijauan
Berikut ini pengolahan rumput setelah dimasukkan.
dipotong/dipanen untuk diawetkan.
Silo Kantong Plastik
3. SILASE
Apabila bahan silase yang akan dibuat
a. Pengertian jumlahnya sedikit, maka proses
Silase adalah hijauan makanan ternak pembuatan silase dapat dilakukan
ataupun limbah pertanian yang didalam kantong plastik.
diawetkan dalam keadaan segar Ada beberapa hal yang perlu diper-
(dengan kandungan air 60-70 %) hatikan dalam pembuatan silo antara
melalui proses fermentasi dalam silo. lain:
Silo dapat dibuat diatas tanah yang
à Kapasitas atau ukuran harus

201
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

disesuaikan dengan hijauan pakan à Molase (tetes tebu) : 2,5 kg /100


yang diawetkan. kg hijauan.
à Tempat silo tidak terlalu jauh dari à Onggok (tepung) : 2,5 kg/100 kg
kandang. hijauan.
à Dasar silo dibuat miring kesatu sisi. à Tepung jagung : 3,5 kg/100 kg
b. Pembuatan Silase hijauan.
Prinsip pembuatan silase yaitu usaha à Dedak halus : 5,0 kg/100 kg
untuk mencapai dan mempercepat hijauan.
1) Keadaan hampa udara (anaerob). à Ampas sagu : 7,0 kg/100 kg
hijauan.
2) Terbentuk suasana asam dalam
penyimpanan (terbentuk asam Pancacahan rumput :
laktat). Rumput yang dipotongnya terlalu
Untuk mendapatkan suasana anae- panjang, akan menyulitkan saat
rob dikerjakan dengan cara : pengepakan ke dalam silo, dan
kemungkinan masih banyak oksigen
à Pemadatan bahan silase (hijau-
yang tersisa. Jadi ini akan menyulitkan
an) yang telah dicacah dengan
tercapainya suasana anaerob.
cara ditekan, baik dengan
Sedangakan pemotongan/pencin-
menggunakan alat atau diinjak-
cangan rumput yang terlalu lama akan
injak sehingga udara sekecil
berakibat menurunnya kandungan
mungkin (minimal).
lemak susu, ruminasi, proses mema-
à Tempat penyimpanan (silo) mah biak, pengeluaran air liur (salivasi)
jangan ada kebocoran dan harus dan menyebabkan rendahnya pH
tertutup rapat yang diberi rumen (acidosis).
pemberat.
Jenis hijauan yang dapat dibuat silase :
à Pembentukan suasana asam
- Rumput.
dengan cara penambahan bahan
pengawet atau bahan imbuhan - Sorghum.
(additif) secara langsung dan - Jagung.
tidak langsung. Pemberian - Biji-bijian kecil.
bahan pengawet secara lang-
4. Lembar Kerja Pembuatan Silase
sung dengan menggunakan:
a. Alat
- Natrium bisulfat
à Silo: alat yang akan dipakai untuk
- Sulfur oxida
melakukan proses fermentasi, pe-
- Asam chlorida ngawetan hijauan, dan penyiapan.
- Asam sulfat Sebaiknya dengan kapasistas untuk
- Asam propionat. 50 kg hijauan yang telah dicacah.
Pemberian bahan pengawet/bahan à Mesin pencacah (Chopper) atau
imbuhan (additif) secara tidak lang- golok dan talenan: untuk mencacah
sung ialah dengan memberikan hijauan yang akan dibuat silase.
tambahan bahan-bahan yang me- à Plastik atau bahan lain yang tidak
ngandung hidrat arang (carbohy- tembus rembesan air sebagai
drate) yang siap diabsorbsi oleh pelapis pada dinding dan penutup
mikroba, antara lain : silo.

202
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

à Ban bekas/bahan-bahan yang silo/kantung plastik), dipadatkan


digunakan sebagai pemberat. dengan jalan diinjak-injak sehingga
b. Bahan tidak ada lagi udara yang tersisa
(hampa udara). Silo diisi padat atau
à Hijauan makanan ternak (bahan
nya.
yang telah dipanen) yang akan
diawetkan dengan dibuat silase. à Silo dapat dibongkar sesudah
proses fermentasi selesai (30 hari).
à Bahan pengawet (additif) yang
dipilih dari salah satu yang tersebut à Untuk lengkapnya lihat gambar
di atas. terlampir.
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja e. Kualitas Silase yang baik :
à Gunakan jas laboratorium selama à pH sekitar 4
bekerja. à Kandungan air 60-70%.
à Gunakan chopper seperlunya, à Bau segar dan bukan berbau busuk.
jauhkan tangan dari mata pisau à Warna hijau masih jelas.
chopper.
à Tidak berlendir.
à Berhati-hati pada saat pembukaan
à Tidak berbau mentega tengik.
silo, setelah proses ensilage
berakhir karena proses yang tidak HAY
sempurna berbahaya untuk saluran 1. Pengertian
pernafasan. Hay adalah hijauan pakan ternak yang
à Gunakan blower untuk meng- sengaja dipotong dan dikeringkan,
hilangkan gas yang terbentuk dan supaya dapat disimpan dan diberikan
tidak dikehendaki. pada ternak pada waktu yang lain.
d. Langkah Kerja Pembuatan Silase : 2. Pembuatan Hay
à Hijauan makanan ternak (rumput Prinsip dasar pembuatan hay adalah
maupun limbah pertanian), penurunan kadar air menjadi 15-20%,
dilayukan dengan cara diangin- namun kadar air hay yang baik adalah 15-
anginkan kurang lebih semalaman, 16%. Dalam kondisi ini hijauan pakan
kemudian dicacah dengan panjang tidak akan ditumbuhi jamur/membusuk
potongan 2-5 cm atau dilakukan bila disimpan. Jamur akan merusak
dengan mesin pencacah (chopper). kualitas hijauan yang diawetkan menjadi
à Bila tidak dicampur dengan bahan hay. Cara pembuatan hay dapat dilaku-
pengawet/additif, hijauan yang kan melalui pengeringan secara alami
telah dicacah dapat langsung di (menggunakan sinar matahari) maupun
masukkan ke dalam silo. menggunakan mesin pengering (dryer).
Hijauan pakan ternak setelah dipotong
à Jika diberi pengawet/additif,
langsung dijemur pada terik sinar
penambahannya dilakukan dengan
matahari dengan cara menebar dilantai
cara menaburkan secara merata
jemur atau pada rak-rak penjemuran,
selapis demi selapis untuk hijauan
setiap 2 jam sekali hijauan pakan ternak
dengan ketebalan 10 cm, kemudian
tersebut dibalik. Kegiatan penjemuran
diaduk sampai rata.
dapat dilakukan 3-4 hari, tergantung dari
à Hijauan yang telah dicampur kondisi cuaca yang ada.
dengan additif atau pengawet,
Hay merupakan pakan yang dapat
ditekan kuat-kuat dalam silo (bak

203
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

diperjual-belikan jadi merupakan terlalu kering sebab akan mudah


komoditas yang dapat diperdagangkan. patah.
Hal tersebut ditunjang oleh masa panen à Bau harum khas hay.
hijauan dalam waktu yang tepat, dimana
à Nilai gizinya tetap tinggi.
produksi hijauan sedang berlebih. Bahan
untuk pembuatan hay sangat bergan- à Tidak kotor dan tidak berjamur.
tung dari cara panennya, sebab panen à Mudah dicernak dan lain-lain.
yang kurang baik akan mengakibatkan Kerusakan hay dapat disebabkan oleh:
banyaknya hijauan yang akan tercecer
à Hijauan pakan yang dikeringkan tidak
dan terbuang. Juga bila hijauan telah
menjadi kering, sehingga masih terjadi
dipanen dan belum sempat diletakkan
pembakaran zat-zat makanan
ditempat yang teduh dan memadai,
tertimpa hujan maka kualitas hijauan à Waktu pengeringan jatuh hujan
tersebut akan menurun. à Daun-daun serta ranting mudah men-
Proses pengeringan yang berlangsung jadi patah /rontok
terlalu lama akan mengakibatkan ke- à Akibat pemotongan yang tidak tepat
hilangan nutrisi dan memudahkan tum- Secara garis besar, pembuatan hay dapat
buhnya jamur. Pengeringan yang berle- dibedakan menjadi 2 (dua) berdasarkan
bihan juga akan menurunkan kualitas sumber panas yang digunakan untuk
hay. mengeringkan hijauan, yaitu:
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan a) Pengeringan dengan panas matahari
bahwa tujuan pembuatan hay adalah:
à hijauan dipotong-potong, kemu-
à Penyediaan pakan ternak pada saat dian bawa ke tempat penjemuran
ketersediaan pakan sangat kurang untuk dikeringkan
(paceklik/kekeringan).
à hijauan ditebarkan tipis-tipis dan
à Penyediaan pakan bagi ternak saat setiap 1-2 jam sekali hijauan
dalam perjalanan. dibalik
à Memanfaatkan hijauan pada saat à usahakan proses penjemuran
pertumbuhan terbaik/maksimal tetapi berlangsung singkat, 4-8 jam,
saat itu belum dimanfaatkan (produk- sehingga kadar air menjadi 15-
si/ketersediaan hijauan melimpah). 20%
Syarat hijauan (tanaman) yang dibuat Keuntungan pengeringan dengan
Hay : panas matahari:
à Bertekstur halus. à biaya ringan, murah
à Dipanen pada awal musim berbunga. à setiap peternak dapat melakukan,
à Hijauan (tanaman) yang akan dibuat karena teknis pembuatan yang
hay dipanen dari area yang subur. sederhana dan murah
Hay yang mempunyai kualiatas baik à kandungan vitamin D dalam hijauan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: lebih tinggi
à Berwarna tetap hijau meskipun ada Kekurangannya:
yang berwarna kekuningkuningan à hanya bisa dilakukan di suatu
à Daun-daunnya masih utuh/daun yang daerah yang memiliki iklim tropis
rusak tidak banyak, bentuk hijauan à proses pengeringan berlangsung
masih tetap utuh dan jelas, tidak lebih lama dibandingkan pe-

204
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

manasan dengan mesin, sehingga fungicidal dan fungistalic yaitu men-


penurunan gizi relative lebih besar, cegah dan memberantas jamur yang
sebab selama proses pengeringan tumbuh serta tidak menambah jumlah
ini sel-sel terus bernapas, meng- jamur yang tumbuh. Adapun pemberian
gunakan energy seperti gula dan untuk hay yang diikat (dipak) sebanyak
karbohidrat yang menghasilkan 1% dari berat hijauan. Amoniak cair juga
Co2. berfungsi sebagai fungicidal dan
à karotin (pro-vitamin A) menurun pengawet, mencegah timbulnya panas,
meningkatkan kecernaan hijauan terse-
à proses pengeringan berlangsung
but dan memberikan tambahan N yang
lebih lama dari pada mesin,
bukan berasal dari protein (NPN).
sehingga secara umum penurunan
nilai gizi relative lebih banyak 4. Lembar Kerja Pembuatan Hay
b) Pengeringan dengan panas buatan a. Alat
à hijauan dipotong-potong, kemu- à Sabit rumput/gunakan mesin
dian langsung dimasukkan ke pemanen rumput.
dalam alat pengering (mesin) à Pelataran untuk menjemur rumput
dengan temperature 100 – 2500C dan rak untuk menghamparkan
à lama pengeringan ditunggu sampai rumput yang akan dikeringkan.
kadar air dari hijauan menjadi 15 – à Alat pengukur kandungan air hay
20% (Delmhorst digital hay meter and
keuntungan bale sensor).
à proses pengeringan waktunya à Gudang untuk menyimpan hay.
cepat, sehingga nilai gizi hijauan à Tali untuk mengikat hay yang sudah
yang hilang dalam proses kering.
pengeringan hanya sedikit b. Bahan
à pengeringan dapat dilakukan à Rumput yang berbatang halus
setiap saat dan dimana saja, karena sehingga mudah dikeringkan.
tidak terikat oleh tempat dan waktu
c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
kekurangan
à Gunakan jas laboratorium selama
à memerlukan biaya yang besar bekerja.
untuk pengadaan alat/mesin
à Bekerjalah secara serius dan
pengering
berhati-hati.
3. Penyimpanan
d. Langkah Kerja
Agar hay dapat lebih awet disimpan,
à Potonglah rumput di kebun dengan
perlu diberi pengawet. Adapun macam-
sabit.
macam pengawet yang dapat dipakai
antara lain garam dapur (Nacl), asam à Lakukan penimbangan berat rum-
propionic, dan amonia cair. Garam put.
sebagai pengawet diberikan 1-2% akan à Bila dilakukan pengeringan dengan
dapat mencegah timbulnya panas sinar matahari kerjakan dilantai
karena kandungan uap air, juga dapat jemur, jika lantai jemur menggu-
mengontrol aktivitas mikroba, serta nakan para-para yang mendatar
dapat menekan pertumbuhan jamur. maupun yang miring, hijauan
Asam propionic berfungsi sebagai hendaknya dibalik tiap 2 jam. Lama

205
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

pengeringan tergantung tercapai- Komposisi Gizi Nilai Komposisi Gizi Nilai


nya kandungan air antara12-20 %. Abu 11-19% Phospor 0.14-0.3%
à Bila memakai 'dryer', hijauan Dry Matter (DM) 91% Selulosa 33%
dimasukkan ke pengering. Lakukan
DM Hemi 26% DM Ligium 7-13%
pemotongan dengan panjang yang Selulosa
memadai dengan mesin pengering
Silika 13% DM Lemak 1,82%
tersebut. Gunakan suhu pengering
1 0 0 - 2 5 0 _ C , h e n t i k a n b i l a BETN 40,38%

kandungan air sudah mencapai 12- 2. Peningkatan Kualitas Jerami Padi


20 %. Untuk meningkatkan kualitas jerami padi
à Lakukan pengukuran kandungan air dilakukan dengan peningkatan nilai
hay dengan menggunakan alat kecernaan jerami paditersebut dengan cara
pengukur kandungan air (Delm- fermentasi jerami dan amoniasi jerami.
horst digital hay meter and bale A. Fermentasi
sensor).
Fermentasi yaitu proses perombakan
à Ukur suhu gudang tempat penyim- dari struktur keras secara fisik, kimia dan
panan hay. biologi sehingga bahan dari struktur
PENGAWETAN JERAMI PADI dan FERMENTASE yang komplek menjadi sederhana, yang
DAN AMONIASI pada akhirnya bahan yang difermentasi
1. Jerami Padi akan mudah dicerna (daya cerna ternak
menjadi lebih efisien).
Yang dimaksud dengan jerami padi adalah
bagian batang tumbuh yang setelah 1) Bahan Utama Pembuatan Fermentasi
dipanen bulir-bulir buah bersama atau tidak Jerami
dengan tangkainya dikurangi dengan akar Pembuatan fermentasi jerami ini
dan bagian batang yang tertinggal setelah memanfaatkan penggunaan starbio
disabit. Masalah utama pemanfaatan jerami dan urea.
sebagai pakan adalah tersebarnya sumber à Starbio (Starter Mikroba)
jerami padi sehingga menyebabkan ongkos
Merupakan hasil teknologi tinggi
transportasi mahal. Masalah utama lainnya
yang berisi koloni mikroba rumen
adalah kualitas jerami padi yang rendah.
sapi yang diisolasi dari alam untuk
Ikatan fisik dan ikatan kimia antara selulosa,
membantu penguraian struktur
hemiselulosa, lignin dan silica serta rendah-
jaringan pakan yang sulit terurai.
nya kecernaan merupakan hambatan utama
Adapun kolonikoloni mikroba
bagi mikroorganisme rumen dalam
tersebut terdiri dari mikroba yang
memanfaatkan serat kasar jerami padi.
bersifat proteolitik, lignolitik,
Usaha untuk mengatasi hal tersebut, perlu
selulolitik, lipolitik dan yang
mempertimbangkan suatu perlakuan dan
bersifat fiksasi nitrogen non
pemberian pakan tambahan (suplemen)
simbiotik.
yang tepat.
Untuk meningkatkan kualitas
Komposisi dan nilai gizi zat-zat makanan
limbah pertanian, starbio mampu
jerami padi dari bahan kering dapat dilihat
meningkatkan derajat fermentasi
pada tabel berikut ini:
bahan organic terutama kompo-
Komposisi Gizi Nilai Komposisi Gizi Nilai nen serat sehingga serat sehingga
Protein kasar 3-5% Energi 14,1-16,2% menyediakan sumber energi yang
Serat kasar 27-40% Calsium 0,11-0,58%
lebih baik.

206
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Manfaat starbio : à Urea 0,6% (6 kg)


Ø lebih banyak zat nutrisi yang à Air secukupnya (kelembaban
dapat diurai dan diserap 60%)
(meningkatkan daya cerna v Cara Membuatnya :
pakan)
à jerami ditumpuk 30 cm, kalau
Ø kotoran tidak berbau perlu diinjak-injak, lalu
Ø dengan pakan yang sama akan ditaburi urea, starbio dan
dihasilkan produksi lebih kemudian disirami air secu-
banyak kupnya mencapai kelembaban
Ø kualitas produksi akan 60%, dengan tanda-tanda,
meningkat apabila jerami kita remas, air
tidak menetes tetapi tangan
Ø dapat menurunkan FCR
kita basah berarti kadar air
Ø dapat menurunkan crude mendekati 60%.
protein samapi 2 % tanpa
à tahapan pertama tadi kita
menurunkan produksi
ulang sampai ketinggian
à Urea tertentu (minimal 1,5 meter)
Urea merupakan sumber NPN à tumpukan jerami dibiarkan
(Non Protein Nitrogen/Nitrogen selama 21 hari (tidak perlu
bukan protein) mudah didapat dibolak-balik)
dan relatif murah harganya,
à Setelah 21 hari tumpukan
namun demikian pemberiannya
jerami dibongkar lalu diangin-
tidak oleh bterlalu banyak karena
anginkan atau dikeringkan
dapat menimbulkan keracunan.
Jadi dalam pemberiannya kurang à jerami siap diberikan pada
lebih 4%. Urea digunakan sebagai ternak atau kita stok dengan
penyuplai NH3 (amoniak), dimana digulung, dibok dan disimpan
NH3 ini digunakan sebagai dalam gudang.
sumber energi bagi mikroba Catatan: dalam membuat jerami
dalam proses fermentasi (tidak fermentasi tidak perlu ditutup,
sebagai penambah nutrisi pakan). apabila membuat fermentasi jerami
Bisa juga diartikan sebagai dalam jumlah sedikit tumpukan
katalisator dalam proses fermen- jerami bisa ditutup dengan terpal
tasi. Disamping itu urea merupa- atau karung.
kan senyawa nitrogen yang sangat Penggunaan starbio mampu me-
sederhana dan dapat diubah oleh nurunkan kadar dinding sel (NDF)
mikro organisme rumen, sebagian jerami padi. Hal ini memberikan
atau seluruhnya menjadi protein. indikasi bahwa selama berlang-
Dan dapat meningkatkan intake sungnya fermentasi terjadi pemu-
pakan. tusan ikatan lignoselulosa dan
2) Cara Membuat Fermentasi Jerami hemiselulosa jerami padi. Mikroba
v Bahan : lignolitik dalam starbio membantu
perombakan ikatan lignoselulosa
à Jerami padi (misal 1 ton jerami
sehingga selulosa dan lignin dapat
kering panen)
terlepas dari ikatan tersebut oleh
à Starbio 0,6% (6 kg) enzim lignase. Fenomena ini

207
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

terlihat dengan menurunnya kan- dibulatkan menjadi 87 gram urea


dungan selulosa dan lignin jerami untuk tiap kilogram bahan kering
padi yang di fermentasi. jerami.
Menurunnya kadar lignin menun- 3) Cara menghitung bahan kering
jukkan selama fermentasi terjadi jerami :
penguraian ikatan lignin dan
Berdasarkan pengalaman menun-
hemiselulosa. Lignin merupakan
jukan bahwa jerami padi kering
benteng pelindung fisik yang
udara mempunyai kadar air rata-rata
menghambat daya cerna enzim
30%. Maka satu kilogram jerami
terhadap jaringan tanaman dan
akan terdiri dari 70% bahan kering +
lignin berikatan erat dengan
30% air atau sama dengan 700 gram
hemiselulosa. Dengan menurunnya
bahan kering + 300 gram air atau 700
kadar NDF menunjukkan telah
gram bahan kering + 0,3 liter air.
terjadi pemecahan selulosa dinding
sel sehingga pakan akan menjadi 4) Rumusan pengolahan dengan amo-
lebih mudah dicerna oleh ternak. niak
B. Amoniasi Jerami Seperti yang telah di utarakan
terdahulu bahwa dosis amoniak
Amoniasi adalah suatu proses perom-
optimal adalah 4%, sedangkan
bakan dari struktur keras menjadi
kelembaban ideal adalah antara 30-
struktur lunak (hanya struktur fisiknya)
50%. Bila kelembaban 30-50%
dan penambahan unsur N saja. Untuk
disebut cara basah.
mengolah jerami padi dengan amoniak
ada tiga sumber yang dapat dipergu- 5) Rumus umum yang dipergunakan
nakan yaitu : adalah :
Nh3 dalam bentuk gas cair 8,7 gram urea + 1 liter air untuk 1 kg
bahan kering jerami.
NH4OH dalam bentuk larutan
6) Teknik dalam proses amoniasi ialah
Urea dalam bentuk padat
dengan :
Satu-satunya sumber NH3 yang murah
a) Kantong plastik
dan tersedia dimana-mana disegala
pelosok pedesaan adalah urea, dimana b) Drum bekas
kadar Nitrogen yang terkandung di- c) Silo
dalamnya adalah 46%. a) Teknik menggunakan kantong
1) Cara menghitung dosis amoniak 4% plastik
Dalam 1 kg urea akan terkandung v Bahan – bahan :
Nitrogen : 15 kg jerami padi kering udara
46/100 x 1000gram = 460gram 870 gram urea
untuk 1 kg bahan kering jerami dosis 5 liter air
yang diperlukan adalah 4% atau 40
v Peralatan :
gram Nitrogen untuk tiap 1000 gram
bahan kering jerami padi. 2 lembar kantong plastik
ukuran 100 x 150 cm dengan
2) Berapa gram dalam bentuk urea ?
ketebalan 0,4 mm
Maka urea yang diperlukan untuk
1 buah ember
tiap kilogram jerami adalah :
1 timbangan
100/64 x 40 gram = 86,9565 gram

208
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

1 alat pengaduk cukup. Bila pengolahan cara ini


v Cara pengerjaannya : dilakukan dengan hati-hati, maka
kantong plastic tersebut dapat
Ø Kantong plastik langsung
dipakai ulang sampai 3 kali.
dilapis dua dengan cara me-
Biasanya hanya 2 kali pakai.
masukan lembar pertama ke
dalam lembar kedua. Maksud b) Teknik penggunaan drum bekas
merangkap plastik ini ialah Pada prinsipnya sama dengan cara
agar lebih kuat dan menghin- kantong plastik
darkan kebocoran. v Bahan-bahan :
Ø Seluruh jerami dimasukkan 30 kg jerami kering udara
dalam plastik agak dipadatkan
1,74 kg urea (1740 gram)
dengan cara menekan jerami
tersebut didorong dengan 10 liter air
tangan tapi tidak boleh diinjak v Peralatan :
karena palstik dapat pecah 1 buah drum bekas yang
atau sobek bagian atasnya terbuka
Ø Larutkan 870 gram urea ke 2 lembar plastik ukuran 1 x 1
dalam ember yang berisi 5 meter
liter air dengan cara diaduk
1 timbangan
sampai benar-benar larut
hingga tidak ada lagi butir- 1 ember
butir urea yang terlihat. 1 alat pengaduk
Ø Siramkan larutan urea terse- v Cara pengerjaannya :
but kedalam kantong plastik Ø Seluruh jerami dimasuk-
yang berisi jerami dengan kan ke dalam drum sedikit
ember agar lebih mudah dan demi sedikit sambil
merata, sampai seluruh diinjak-injak agar menjadi
larutan tersebut habis agak padat dengan
Ø Tutup dahulu kantong plastik maksud agar keseluruhan
lapis dalam dengan cara jerami dapat masuk
mengikat bagian atasnya. kedalamnya. 30 kg jerami
Kemudian baru kantong kering ini biasanya akan
plastik ini dapat disimpan di persis merata sampai ke
tempat yang telah disediakan permukaan drum
ditempat yang cukup Ø Buat larutan urea dalam
Ø Aman ember berisi 10 liter air
Ø Setelah 1 bulan kantong dengan memasukkan 1,74
platisk sudah dapat dibuka, kg urea kedalamnya lalu di
kemudian dianginkan selama aduk sampai seluruh urea
2 hari sebelum diberikan pada larut
ternak Ø Siramkan larutan urea
Catatan: Untuk proses amoniasi tersebut kedalam drum
dalam jumlah banyak maka secara merata dengan
jumlah kantong plastik harus ember
disediakan dalam jumlah yang Ø Tutup permukaan drum

209
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

dengan 2 lembar plastik Buatlah konsep pengawetan hijauan


lalu tutup plastik tersebut pakan ternak ruminansia!
diikat denga rafia kese-
keliling drum bagian luar
hingga benar-benar kedap
udara penilaian harian
Ø Drum yang berisi jerami
tersebut disimpan ditem- Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
pat yang aman. dan benar!
Ø Untuk proses amoniasi 1. Sebutkan jenis hijauan yang dapat
diperlukan waktu kurang diawetkan!
lebih selama 1 bulan. 2. Sebutkan metode pengawetan hijauan
Ø Setelah satu bulan tutup pakan ternak!
plastik drum sudah dapat 3. Jelaskan prosedur pengawetan hijauan
dibuka dan jerami sudah pakan!
matang. Jerami tersebut
4. Sebut dan jelaskan metode fermentasi
harus diangin-anginkan
pakan!
selama 2 hari sebelum
diberikan pada ternak 5. Buatlah prosedur pembuatan silase!
Catatan: Untuk proses
amoniasi dalam jumlah
banyak maka jumlah kantong
plastik harus disediakan
dalam jumlah yang cukup.
Drum dapat dipakai biasanya Setelah mempelajari bab kesebelas ini,
selama 1 tahun atau 12 kali Anda tentu menjadi paham tentang
pemakaian bahkan dapat lebih penyusunan formulasi pakan ternak
tergantung kondisi drum ruminansia yang baik dan memenuhi syarat.
tersebut. Kalau sudah bocor Dari semua materi yang sudah dijelaskan ada
tidak dapat dipakai lagi. bab kesebelas ini, mana yang menurut Anda
paling sulit dipahami? Coba Anda diskusikan
dengan teman maupun guru Anda, karena
konsep ini sangat penting dalam bidang pakan
ternak ruminansia.

1. Pemanenan hijauan harus dengan waktu


dan teknik yang tepat
2. Ada beberapa teknik pengawetan yang
dapat digunakan untuk mengawetkan
sekaligus menambah nilai nutirsi pakan

210
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

A
  . PILIHAN GANDA B. 500 ton E. 100 kg
Pilihlah salah satu pilihan jawab yang paling C. 5000 ton
tepat dengan memberikan tanda silang (X)
pada pilihan A, B, C, D, atau E!
5. Pabrik pakan ternak paling banyak terdapat
di provinsi ….
1. Ketergantungan terhadap impor bahan A. DKI Jakarta D. Jawa Tengah
baku bagi industri pakan ternak di
B. Jawa Barat E. Jawa Timur
Indonesia mencapai … % dari bahan baku
pakan. C. DIY
A. 50
B. 60 6. Usaha agribisnis pakan ternak yang paling
banyak tumbuh di sekitar kita adalah ….
C. 70
A. Feedmill
D. 80
B. Feed manufacturing
E. 90
C. Pabrik pakan
D. Poultry shop
2. Salah satu contoh perusahaan yang
memproduksi pakan ternak adalah … E. Agen pakan
A. Japfa Comfeed
B. Cahaya Agung 7. Kandungan nutrisi konsentrat ternak
ruminansia yang sering dipakai adalah….
C. Sanbe Farma
A. kadar air maksimum 10%; protein kasar
D. Widodo Makmur Perkasa
9-12%; lemak kasar maksimum 4%;
E. Sari Andini serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
3. Suatu proses untuk menghasilkan produk 0,5%
dalam suatu pabrik pakan yang memiliki B. kadar air maksimum 15%; protein kasar
suatu perlengkapan yang dapat memproses 13-17%; lemak kasar maksimum 4%;
bahan pakan adalah…. serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
A. Mixing D. Feed Manufacturing TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
0,5%
B. Feedmill E. Grinding
C. kadar air maksimum 15%; protein kasar
C. Comfeed
9-12%; lemak kasar maksimum 10%;
serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
4. Menurut Gabungan Pengusaha Makanan TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
Ternak (GPMT) industri pakan ternak 0,5%
nasional rata-rata mampu menyuplai 5 juta D. kadar air maksimum 10%; protein kasar
ton pakan ternak per tahun dari kebutuhan 5-8%; lemak kasar maksimum 4%; serat
sekitar 7 juta ton per tahun. Total produksi kasar 20%; abu maksimum 10%; TDN
pakan ternak sekitar 90% diserap oleh para minimum 60%; Ca 1,0% dan P 0,5%
peternak unggas. Jadi sisanya hanya sekitar
E. kadar air maksimum 15%; protein kasar
10% atau sama dengan ….diperuntukan
9-12%; lemak kasar maksimum 4%;
bagi ternak ruminansia.
serat kasar 20%; abu maksimum 10%;
A. 0,5 juta ton D. 5 ton TDN minimum 60%; Ca 1,0% dan P
0,5%

211
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

8. Biaya Usaha Pakan Konsentrat yang terlibat B. Analisis kelayakan usaha


antara lain …. C. Agribisnis pakan ternak
A. Biaya awal dan biaya akhir D. Poultry shop
B. I n v e s t a s i a w a l d a n b i a y a E. Feedmill
opersional
C. Biaya operasional dan biaya produksi
13. Salah satu pengembangan teknologi
D. Biaya material dan komersial formulasi pakan adalah pakan komplit,
E. Modal dan laba yaitu….
A. Campuran hijauan dan konsentrat yang
9. Contoh biaya investasi awal misalnya homogen dan diberikan kepada ternak
untuk…. sebagai satu-satunya pakan tanpa
tambahan rumput segar.
A. Beli bahan pakan D. Bayar pajak
B. Pakan yang diberikan kepada ternak dan
B. Upah tenaga kerja E. Perawatan mesin
tidak beracun
C. Pembelian tanah
C. Pakan yang dipadatkan
D. Pellet yang dihancurkan menjadi partikel
10. Biaya dalam usaha pembuatan pakan yang lebih kecil
konsentrat terdiri dari dua komponen,
E. Pakan yang diberikan kepada ternak
yaitu ….
selama 24 jam
A. Biaya operasional dan biaya pro-
duksi
14. Salah satu tujuan analisis kelayakan usaha
B. Biaya tetap dan biaya tidak tetap
adalah untuk mengetahui….
C. Biaya produksi dan biaya awal
A. Keuntungan D. Biaya
D. Biaya tenaga kerja dan listrik
B. Pinjaman E. Pajak
E. Biaya awal dan biaya akhir
C. Modal

11. Contoh biaya yang harus dikeluarkan yang


15. Yang bukan metode dalam evaluasi
terpengaruh oleh banyaknya jumlah
investasi antara lain ….
produksi pakan adalah ….
A. Payback Period D. Cash flow
A. Sewa tanah D. Instalasi Listrik
B. Net Present Value E. Break Even Point
B.Beli Mesin E. Perijinan
C. Internal Rate of Return
C. Beli bahan baku

16. Berikut ini yang termasuk dalam


12. Merupakan suatu studi yang harus
gambaran umum perusahaan adalah ….
dilakukan untuk menilai apakah suatu
proyek (pendirian pabrik, usaha, A. Nama dan alat pemrakarsa proyek
pengembangan usaha) layak untuk B. Faktor-faktor yang mempengaruhi
dijalankan ditinjau dari aspek pemasaran, permin-taan
teknis operasional, legal, dan ekonomi C. Kebutuhan pasar
finansial adalah definisi dari….
D. Bahan baku
A. Feed manufacturing
E. Proses produksi

212
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

B. Penyampur bahan baku


C. Penggiling bahan baku
D. Pemecah
E. Pencetak pellet

28. Segala sesuatu yang dapat dimakan,


dicerna dan tidak membahayakan ternak
adalah ….
A. Pakan D. Mash
B. Ransum E. Crumble
C. Pellet

29. Pakan yang ideal yang diberikan kepada


A. Pencacah rumput
ternak ruminansia adalah….
B. Penyampur bahan baku
A. Pellet dan crumble
C. Penggiling bahan baku
B. Mash dan pellet
D. Pemecah
C. Hijauan dan konsentrat
E. Pencetak pellet
D. hijauan dan mash
E. rumput dan komboran

30. Berdasarkan kandungan gizinya, konsen-


trat dibagi 2 golongan, yaitu ….
A. Sumber energi dan sumber serat
B. Sumber serat dan sumber vitamin
C. Sumber energi dan sumber protein
D. Sumber energi dan sumber lemak
E. Sumber serat dan sumber lemak

B. URAIAN
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan
26. Nama alat diatas ini adalah …. tepat!
A. Mixer 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
B. Feedmill kelayakan usaha!
C. Desk mill 2. Jelaskan syarat apa saja yang perlu
disiapkan sebelum membangun pabrik
D. Hammer mill
pakan!
E. Container
3. Tuliskan 5 contoh perusahaan pakan ternak!
4. Jelaskan langkah memproduksi pakan
27. Fungsi alat di nomer 26 adalah.... ternak!
A. Pencacah rumput 5. Terdapat 2 bahan baku pakan sapi potong

213
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

17. Yang termasuk dalam aspek ekonomi dan E. Freezer


keuangan adalah …. 21. Fungsi alat diatas pada nomer 20 adalah....
A. Kebutuhan sumber dana A. mess
B. Pemasaran B. kantor
C. Kebutuhan pasar C. gudang
D. Potensi wilayah D. menyimpan bahan baku
E. Nama dan alamat proyek E. pendingin

18. Sebuah titik di mana biaya atau


pengeluaran dan pendapatan adalah
seimbang adalah …
A. NPF D. Fixed cost
B. IRR E. Variable cost
C. BEP

19. Salah satu usaha yang memproduksi


pakan ternak ruminansia yang berada di
DIY adalah …. 22. Nama alat di bawah ini adalah …
A. PT Widodo Makmur A. Hammer mill
B. PT Pandanaran Artha Perkasa B. Desk mill
C. KUD Puspeta C. Copper
D. PT Sido Agung D. Silo
E. KUD Sarono Makmur E. Mixer

23. Fungsi alat diatas adalah….


A. Pencacah rumput
B. Penyampur bahan baku
C. Penggiling bahan baku
D. Pendingin
E. Pencetak pellet

24. Nama alat di bawah ini adalah....


A. Mixer
20. Nama alat yang terlihat dominan pada B. Container
gambar diatas ini adalah .... C. Feedmill
A. Copper D. Desk mill
B. Hammer mill E. Hammer mill
C. Feedmill
D. Silo 25. Fungsi alat berikut adalah….

214
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

yang tersedia dengan kandungan protein


sebagai berikut:
a) Dedak mengandung protein kasar 12%
b) Bungkil kedelai mengandung protein
kasar 46%
Kita ingin mencampur konsentrat
dengan kandungan protein kasar 14%
dari bahan baku dedak dan bungkil
kedelai. Berapa persen dedak dan
bungkil kedelai pada konsentrat
tersebut?

Setelah mempelajari bab ketujuh sampai


kesebelas ini dan mengerjakan evaluasi
semester genap, cobalah refleksi diri Anda
mengenai materi pada satu semester ini,
apakah masih ada materi yang belum
dimengerti? Adakah yang masih ingin dita-
nyakan pada guru pengampu? Jika iya,
diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
kegiatan pembelajaran ke depan.

216
PRODUK HASIL HEWANIPAKAN TERNAK RUMINANSIA
AGRIBISNIS

Pakan : Suatu bahan pakan atau campuran sepenuhnya memenuhi persyaratan dalam
bahan pakan yang dimakan hewan atau aturan tera, tera mencakup pemeriksaan
ternak serta mengandung energi, protein, dan pemberian segel.
dan nutrien lainnya yang dibutuhkan oleh Hammer mill adalah sebuah mesin yang
hewan atau ternak lainnya. digunakan untuk memecahkan atau
Ransum: Campuran dua atau lebih bahan pakan menghancurkan material menjadi
yang diberikan pada ternak selama 24 jam. potongan-potongan kecil, terdapat alat
Konsentrat : Bahan makanan yang konsentrasi palu
gizinya tinggi tetapi kandungan serat Disk Mill : mesin penepung untuk bahan
kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. pakan, bekerja dengan fungsi tempaan dan
nutrisi makanan ternak : Sebagai zat gizi, yaitu fungsi penggiling, terdapat alat berupa
semua senyawa atau unsur yang menyusun lempeng (disk mill)
pakan (Energi Karbohidrat, Lemak, Protein, Mixer : alat untuk mencampur bahan pakan
Mineral, Vitamin, Air). yang telah digiling dan diformulasikan
Feedlot : Disebut dengan Penggemukan atau sesuai yang diinginkan.
Fattening adalah usaha pemeliharaan Hay adalah hijauan pakan yang dikeringkan
ternak dengan cara pemberian pakan untuk diberikan kepada ternak pada
kepada ternak dalam jumlah yang kesempatan lain.
mencukupi kebutuhan selama periode Silase adalah pakan berkadar air tinggi hasil
tertentu untuk mempercepat dan fermentasi yang diberikan kepada hewan
meningkatkan produksi daging. ternak ruminansia
Formula pakan : Campuran bahan-bahan pakan
baik yang sudah lengkap maupun yang
masih harus dilengkapi yang disusun secara
khusus untuk dapat dipergunakan selaku
makanan sesuatu jenis ternak.
Feed Manufacturing ; proses konversi
bahan baku menjadi pakan serasi atau
seimbang yang dibutuhkan oleh ternak
feed mill : u s a h a y a n g m e m i l i k i s u a t u
perlengkapan yang dapat memproses
bahan pakan (misalnya proses grinding,
mixing, dan pelleting)
Labeling : sumber informasi, termasuk di
dalamnya daftar analisis komposisi dan
jaminan
Silo : s t r u k t u r y a n g d i g u n a k a n u n t u k
menyimpan bahan curah (bulk materials)
Tera : Semua kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga pelayanan nasional metrologi
legal (atau lembaga lain yang diberi
kewenangan legal) yang mempunyai tujuan
untuk memastikan dan mengkonfirmasi
bahwa peralatan atau standar tertentu

217
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

AAK. 1983. Hijauan Makanan Ternak Makroskopis. http://awalfreakuh.


Potong, Kerja dan Perah. Penerbit blogspot.com/2011/11/pengenalan-
AAK. 1985. Dasar – Dasar Bercocok Tanam. bahan-pakan-secara.html. Diakses pada
Yogyakarta: Penerbit Kanisius. tanggal 4 Oktober 2012.
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sap Potong. Blakely, J. and D.H. Bade.1985. The Science of
Tangerang: PT. Agromedia Pustaka. Animal Husbandry. 4th ed. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc. A. Division of Simora
Agus, A. 2007. Membuat Pakan Ternak Secara
Schusier Englewood Cliffs.
Mandiri. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama.
Cullison, A.E. and R.S. Lowrey. 1987. Feeds and
Agus, A. 2007. Panduan Bahan Pakan Ternak
Feeding. 4th ed. New Jersey: Englewood
Ruminansia. Yogyakarta: Bagian Nutrisi dan
Cliffs.
Makanan Ternak, Fakultas Peternakan,
Universitas Gadjah Mada. Diandra. 2011. Nutrisi, Pakan dan menejemen
Produksi. http://diandrabooks. wordpress
Amrullah, I.K. dan Suryahadi. 1992. Kumpulan
.com/category/brillian-internasional/.
Bahan Penuntun Praktikum Ilmu Makanan
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2012.
Ternak. Departemen Pendidikan dan
K e b u d a y a a n D i r e k t o r a t j e n d e r a l Etgen, W.M., R.E. James, and P.M. Reaves. 1987.
Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Dairy Cattle Feeding and Management. New
Universitas Ilmu Hayat. Institut Pertanian York: John Wiley & Sons, Inc.
Bogor. Fairfield, D.C. 2003. Purchasing and Receiving
Anggorodi. R. 2005. Ilmu Makanan Ternak Operation Step 1 in Feed Quality and Mill
Umum. Yogjakarta: Gadjah Mada University Profits. Feed and feeding digest. Vol. 54 (2).
Press. Guntoro, S. 2008. Membuat Pakan Ternak dari
Anonim. 1978. Penuntun Pembuatan Padang Limbah Perkebunan. Cetakan 1. Jakarta: PT.
Penggembalaan (HMT). Jakarta: Direktorat Agromedia Pustaka.
Bina Produksi, Dirjen Peternakan. Hamza. 2010. Laportan Nutrisi. http://
Anonim. 2008. Membuat pakan Konsentrat ardihamza.blogspot.com/. Diakses pada ta
(Modul). PPPPTK Pertanian. Cullison A.E. nggal 4 Oktober 2012.
and R.S. Lowrey. 1987. Feeds and Feeding. Handari, R. D. 2002. Teknologi dan Kontrol
Prentice-Hall, Inc., NJ. Kualitas Pengolahan Pakan di PT. Charoen
Anonimous. 2010. Pentingnya Uji Kualitas Pokphand Sidoarjo Jawa Timur. Yogyakarta:
Ransum. http://info.medion Laporan Praktek Kerja Lapangan, Fakultas
.co.id/index.php/ artikel/ layer/tata- Peternakan, Universitas Gadjah Mada.
laksana/pentingnya-uji-kualitas-ransum. Hartadi H., S. Reksohadiprojo, AD. Tillman.
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2012. 1997. Tabel Komposisi Pakan Untuk
Anonimous. 2011. Evaluasi Kecernaan Jagung Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada
secara Kimia. http://repository.ipb.ac.id/ Univesity Press.
handle/ 123456789/56482. Diakses pada Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo, dan A. D.
tanggal 4 Oktober 2012. Tillman. 1993. Tabel Komposisi Pakan
Anonimous. 2012. Pengujian Mutu Pakan Untuk
Buatan. http://penyuluhpi.blogspot.com/ H a s u g i a n , N . 2 0 0 9 . E v a l u a s i P a k a n .
2012/10/ pengujian-mutu-pakan-buatan- http://novalinahasugian.blogspot.com/20
secara.html. Diakses pada tanggal 4 09/05/ evaluasi-pakan.html. Diakses pada
Oktober 2012. tanggal 4 Oktober 2012.
Awal. 2011. Pengenalan Bahan Pakan Secara http://d-amik.blogspot.com/2012/06/umb-

218
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

urea-molasses-blok-untuk-ternak.html Yogyakarta: Laporan Praktek Kerja


http://info.medion.co.id (Info Medion Online). Lapangan. Fakultas Peternakan Universitas
Gadjah Mada.
http://nurahmadhan.blogspot.com/2010/01/
budidaya-hijauan-pakan-ternak.html Kushartono, B. 2000. Penentuan Kualitas
http://ripk78.blogspot.com/2013/04/men Bahan Baku Pakan Dengan cara
anam-hijauan-pakan-ternak-hpt.html Organoleptik. Temu Teknis Fungsional Non
Peneliti 2000. Bogor: Balai Penelitian
http://syahrir-hasyim.blogspot.com/
Ternak.
2013/03/ penanaman -hijauan-
makanan- ternak.html Legowo, A.M., dan Nurwantoro. 2004. Diktat
Kuliah Analisis Pangan. Semarang: Fakultas
Indonesia. Gadjah Mada University Press.
Peternakan Universitas Diponegoro.
Yogyakarta.
Leiwakabessy, F. 1976. Tanah, Pupuk dan
Jajo. 2008. Evaluasi Pakan.
Pemupukan. Jakarta : Direktorat Bina
http://jajo66.wordpress.com/2008/05/24
/evaluasi-pakan/. Diakses pada tanggal 4 Lubis, D.A.1992. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan
Oktober 2012. Kedua. Jakarta: PT. Pembangunan.
Jakarta. Makin, M. 2011. Tata Laksana Peternakan Sapi
Perah. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kamal, M. 1998. Nutrisi Ternak I. Rangkuman.
Lab. Makanan Ternak, jurusan Nutrisi dan Michael. 2013. Pengawasan Bahan Pakan pada
Makanan Ternak. Yogyakarta: Fakultas T e r n a k Ruminansia. blogspot.com
Peternakan, Universitas Gadjah Mada. /2013/04/ pengawasan-bahan pakan-
ternak.html. (di akses pada tanggal 18 April
Kanisius.Yogyakarta.
2013)
Kartadisasatra. H.R. 1997. Penyediaan dan
Nugroho, C. P.. 2007. Agribisnis Ternak
Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia
Ruminansia. Buku Teks Pelajaran.
Kartasudjana, R. 2001. Mengawetkan Hijauan Direktorat
Pakan Ternak. Modul Program Keahlian
Nursiam, I. 2011. Pengantar Pengawasan Mutu
Budidaya Ternak. Proyek Pengembangan
Pakan. http://intannursiam. wordpress.
Sistem dan Standar Pengelola an SMK.
com/2011/10/18/pengantar-pengawasan
Direkto rat Pendidikan Menengah Kejuruan.
mutu-pakan/. (diakses pada tanggal 18
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
April 2013).
Khalil dan Suryahadi. 1997. Pengawasan Mutu
Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan
dalam Industri Pakan Ternak. Jakarta:
Ternak Ruminansia. Cetakan 1. Jakarta:
Poultry Indonesia No. 213.
Universitas Indonesia.
Kismono, I. 1976. Pengenalan Jenis dan
Parakkasi. A, 1998. Ilmu Nutrisi dan Makanan
Adaptasi Hijauan Makanan Ternak. Jakarta :
Ternak Ruminansia. UIP. Jakarta
Direktorat Bina Produksi, Dirjen
Peternakan. Parakkasi. A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan
Ternak Ruminan. Bogor: Universitas
Kismono, I. 1979. Penuntun Teknis
Indonesia Press.
Penanaman Hijauan Makanan Ternak.
Jakarta : Direktorat Bina Produksi, Dirjen Pembinaan SMK. Departemen Pendidikan
Peternakan. Nasional. Jakarta.
Kurniawati, H. I. 20... Kontrol Kualitas Bahan P e r i u s , Y . 2 0 1 1 . K u a l i a t a s P a k a n .
Baku dan Produk Akhir di PT. Siba Prima http://yulfiperius.files.wordpress.com.
Utama Feedmill Karanganyar Solo. Diakses pada tanggal 4 Oktober 2012.

219
PRODUK HASIL
AGRIBISNIS HEWANI
PAKAN TERNAK
AGRIBISNIS
RUMINANSIA
PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Produksi, Dirjen Peternakan. Suparjo. Analisis Secara Fisik. Jambi: Fakultas


Rukmantoro, dkk,. 2002. Produksi dan Peternakan Universitas Jambi.
Pemanfaatan Hijauan Buku Petunjuk Sutardi, T. 2009. Landasan Ilmu Nutrisi Jilid 1.
Teknologi Sapi Perah di Indonesia Untuk Bogor: Fakultas Peternakan Institut
Petugas Penyuluh dan Petugas Teknis. JICA- Pertanian Bogor.
Direktorat Jenderal Bina Produksi Swadaya, Jakarta.
Peternakan Departemen Pertanian.
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S.
Saladin. R, 1983. Pedoman Beternak Sapi Prawirokusuma, dan S. Lebdosoekoekojo.
Pedaging, Univ. Andalas, Padang. Santoso,U. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar.
2004. Tatalaksana Pemeliharaan Ternak Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sapi .Penebar Swadaya
Tim Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pakan.
Santosa, U. 2009. Mengelola Peternakan Sapi ....... Pengetahuan Bahan Makanan Ternak.
Secara Profesional. Jakarta: Penebar Bogor: Fakultas Peternakan IPB.
Swadaya.
Utomo, R dan Soedjono, M. 1999. Bahan Pakan
Siregar, S.B.. 2008. Penggemukan Sapi. Jakarta: dan Formulasi Ransum. Yogyakarta:
Penebar Swadaya. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah
Soribasya,S. 1993. Sapi Perah. Jenis Teknik Mada.
Pemeliharaan dan Analisa Usaha. Penebar Yassin, S. 2013. Produksi Ternak Ruminansia
Soribasya,S. 2004. Penggemukan Sapi. (Kerbau dan Sapi). Edisi 1. Bandung: Pustaka
Penebar Swadaya . Jakarta Reka Cipta.
Standar Nasional Indonesia. 1992. Cara Uji Zakariah, M.A. 2012. Uji Kontrol Kualitas Bahan
Makanan dan Minuman. SNI 01-2891-1992. Pakan Di Indonesia. Yogyakarta:
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Laboratorium Teknologi Makanan Ternak
Standar Nasional Indonesia. 2006. Cara Uji Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak.
Kimia. SNI 01-2354-2006. Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Standar Nasional Indonesia. 2009. Pakan
Konsentrat – Bagian 1: Sapi Perah. SNI
3148.1:2009. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
Standar Nasional Indonesia. 2009. Pakan
Konsentrat – Bagian 2: Sapi Potong. SNI
3148.2:2009. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
Sudarmono dan B. Sugeng. 2008. Sapi Potong
Pemeliharaan, Perbaikan Produksi, Analisis
Penggemukan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Sumoprastowo R.M, 2003. Penggemukan Sapid
dan Kerbau. PT. Bhratara Niaga Media
Sunarno. 2011. Membuat Pakan Konsentrat
Ternak Ruminansia. Modul Diklat Guru
Bidang Studi Peternakan Jenjang
Menengah. Cianjur: PPPPTK Pertanian.

220
PRODUK HASIL HEWANI
AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Gambar 1.1 Silo Pada Pabrik Pakan Gambar 4.5 Penampang Mixer Vertikal
Gambar 1.2 Jembatan Timbang Gambar 4.6 Mesin Jahit Karung
Gambar 1.3 Timbangan Digital Gambar 4.7 Tahapan Pencampuran Pakan
Gambar 1.4 Timbangan Duduk Digital Secara Manual
Gambar 1.5 Bin Silo Gambar 4.8 Penampang Spiral Mixer
Horizontal
Gambar 1.6 Hammermill
Gambar 4.9 Penampang Spiral Mixer Vertikal
Gambar 1.7 Diskmill
Gambar 4.10 Pengemas karung plastik
Gambar 1.8 Mixer Vertikal
Gambar 4.11 Proses pengemasan pakan
Gambar 1.9 Mixer Horisontal
Gambar 4.12 Pakan yang sudah dikemas
Gambar 1.10 Alat Jahit Kemasan (karung)
Gambar 4.13 (a) Jagung pipil, (b) Tepung
Gambar 1.11 Pallet
Jagung
Gambar 1.12 Alur Produksi Pakan
Gambar 4.14 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
Gambar 1.13 Bahan Pakan Jagung
Gambar 6.1 Timbangan Manual/dengan
Gambar 1.14 Hammermill lengan-lengan dan Timbangan manual
Gambar 1.15 Rotor dan palu yang sudah aus sistem pegas
Gambar 1.16 Diskmill Gambar 6.2 Timbangan digital
Gambar 1.17 Timbangan Manual/dengan Gambar 6.3 Timbangan Hibrid
lengan-lengan dan Timbangan manual Gambar 6.4 Alat Ukur Volume
sistem pegas
Gambar 6.5 Tahapan Pencampuran Pakan
Gambar 1.18 Timbangan digital Secara Manual
Gambar 1.19 Timbangan Hibrid Gambar 8.1 Skop
Gambar 1.20 Alat Ukur Volume Gambar 8.2 Bag Trier
Gambar 1.21 Mixer Horizontal Gambar 8.3 Grip Handled Trier
Gambar 1.22 Penampang Mixer Vertical Gambar 8.4 Grain Probe
Gambar 2.1 Uji kualitas dengan cara Gambar 8.5 Bomb sampler
pengamatan visual (penglihatan) terhadap
Gambar 8.6 Riffler
2 sampel jagung yang berbeda
Gambar 8.7 Boerner Divider
Gambar 2.2 Uji Apung
Gambar 9.1 (a) Jagung pipil, (b) Tepung Jagung
Gambar 2.3 Uji Kualitas Bahan Pakan dengan
cara Bulk Dencity Gambar 9.2 Bagan Fraksi Bahan Pakan Ternak
Gambar 2.4 Uji kualitas dengan cara
pengamatan visual (penglihatan) terhadap
2 sampel jagung yang berbeda.
Gambar 2.5 Uji Kualitas Bahan Pakan secara
Apung
Gambar 4.1 Kelengkapan Hammermill
Gambar 4.2 Discmill
Gambar 4.3 Timbangan
Gambar 4.4 Penampang Mixer Horizontal

221
PRODUK HASILAGRIBISNIS
HEWANI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Tabel 2.1 Kebutuhan nutrisi pakan sapi perah hijauan pakan ternak
untuk tujuan produksi (pembibitan dan Tabel 10.3 Jarak tanam untuk tanaman hijauan
penggemukan) pakan ternak
Tabel 2.2 Formula Pakan Penggemukan Sapi Tabel 11.1 Komposisi dan Nilai Gizi Zat – Zat
Tabel 2.3 Formula untuk 500 Kg Pakan Makanan Jerami Padi Kering
Tabel 4.1 Kebutuhan Bahan Kering Sapi Potong
Tabel 4.2 Kebutuhan zat makanan dan bahan
kering pada sapi potong sesuai berat badan
dan target produksi
Tabel 4.3 Standar Kebutuhan Zat Makanan dan
Bahan Kering pada Domba
Tabel 4.4 Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk
Produksi Susu 20 Kg Perhari
Tabel 4.5 Kebutuhan Zat Makanan untuk Hidup
Pokok dan Produksi Susu
Tabel 4.6 Larutan untuk Neutral-Detergent
Fiber (NDF)
Tabel 4.7 Larutan untuk Acid Detergent Fiber
(ADF)
Tabel 4.8 Kandungan energi bruto beberapa
bahan pakan
Tabel 4.9 Kandungan energi bruto bahan
sumber protein dan lemak
Tabel 6.1 Formula Pakan Penggemukan Sapi
Tabel 6.2 Formula untuk 500 Kg Pakan
Tabel 8.1 Hasil Uji Organoleptis Beberapa Jenis
Bahan Pakan
Tabel 8.2 Hubungan Antara Kadar Air dengan
Suhu dan Lama Penyimpanan Maksimum
Bahan Baku Jagung (hari)
Tabel 8.3 Teori Sampling pada Karung
Tabel 9.1 Larutan untuk Neutral-Detergent
Fiber (NDF)
Tabel 9.2 Larutan untuk Acid Detergent Fiber
(ADF)
Tabel 9.3 Kandungan energi bruto beberapa
bahan pakan
Tabel 9.4 Kandungan energi bruto bahan
sumber protein dan lemak
Tabel 10.1 Perkiraan Produksi Rumput
Tabel 10.2 Kebutuhan bibit/biji tanaman

222
PRODUK HASIL HEWANI AGRIBISNIS PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Nama Lengkap : Yulianto Prasetyo, S.Pt


Telepon /HP : 08562596912
Email : antoyulipra17@gmail.com
anto_yulipras@yahoo.com
Akun Facebook : Yulianto Prasetyo
Alamat Kantor : S M K N 1 C a n g k r i n g a n ,
Sintokan, Wukirasari,
.Cangkringan, Sleman, DIY
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak
Ruminansia

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 Tahun Terakhir)


1. Sebagai Petugas Penyuluh Lapangan PT MUS anak perusahaan PT Wonokoyo Joyo Corp
(2008-2010)
2. Sebagai Sales Obat Hewan di PT BSP anak perusahaan PT Sanbe Farma (2011-2013)
3. Sebagai Technical Service PT Wirifa Sakti anak perusahaan In Vivo, merupakan perusahaan
PMA dari Perancis (2013-2016)
4. Sebagai Guru SMK N 1 Cangkringan (2016- Sekarang).

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1 UGM Yogyakarta (2002-2007)
2. Akta Mengajar di PPKPP UAD Yogyakarta (2009-2010)

Informasi Lain dari Penulis


Tinggal di Sleman, lahir di Sleman, 1 Juli 1983. Sekolah Dasar di lalui di SD Negeri Krapyak I Kec
Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakata. Demikian juga untuk jenjang SMP di lalui di
daerah yang sama tepatnya di SMPN 1 Depok, Kabupaten Sleman. Tahun 1999 melanjutkan ke
SMUN 2 Ngaglik, Kabupaten Sleman. Tahun 2002 kuliah di Jurusan Peternakan Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2007, kemudian menikah dengan Dani Yuniati T.A. dan
dikaruniai 2 orang putra. Pernah bekerja di perusahaan multinasional bidang perunggasan (PT
Wonokoyo Corp) sebagai tenaga lapangan. Melanjutkan karir sebagai Sales obat hewan di
perusahaan multinasional bidang farmasi (PT Sanbe Farma). Selanjutnya dipercaya sebagai TS
Pakan di perusahaan intenasional (In Vivo). Sejak tahun 2016 menekuni karir sebagai guru di
SMK N 1 Cangkringan sampai sekarang.

223

Anda mungkin juga menyukai