PEMBUATAN RANSUM
Oleh:
2.
3.
Asisten Praktikum
APRISTIAN A. TEPOHIU
L1A1 18 002
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
bahan lainnya yang layak dipergunakan sebagai pakan, baik yang telah diolah
maupun yang belum diolah. Pakan merupakan bahan baku yang telah dicampur
menjadi satu dengan nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat
dicerna oleh ternak yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan dan
reproduksi. Bahan pakan merupakan suatu bahan yang dapat dimakan, dicerna
Sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorbsi bermanfaat bagi ternak dan tidak
mengganggu Kesehatan ternak tersebut. Secara umum bahan pakan terbagi dalam
delapan kelas yaitu hijauan kering atau jerami padi, hijauan segar, sumber energi,
selama satu hari dan tidak mengganggu kesehatan ternak tersebut. Ransum
secara tepat, baik jenis, jumlah, serta imbangan nutrisi tersebut bagi ternak.
Sebagian dari porsi ransum ini disebut zat pakan atau nutrisi.
bahan pakan, yang sudah ditentukan komposisinya setiap bahan pakan. Sebelum
melakukan pencampuran ransum, kita harus mengetahui bahan mana yang harus
hasilnya rata dan homogen. Bahan yang dicampur terlebih dahulu biasannya
jumlahnya sedikit dan bentuk fisiknya halus, kemudian bahan yang jumlahnya
banyak dicampur. Ransum yang jumlahnya banyak sedikit dapat di campur secara
manual tetapi ransum yang jumlahnya banyak pencampuran dilakukan dengan
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
2.1. Ransum
menjadi tiga jenis yaitu mash, pellet, dan crumble. Proses pembuatan formula
ransum dengan bahan dasar limbah, wajib memperhatikan limbah yang rendah
proteinnya harus diimbangi dengan limbah yang kaya protein. Demikian juga
makan hewan ternak atau hewan peliharaan. Ransum hewan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat bagi hewan tersebut, sesuai dengan jenis
hewan, usia, berat badan, dan tujuan pemeliharaannya. Kualitas ransum dapat
peternak. Konversi ransum merupakan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk
ransum, penempatan dan cara pengisian tempat ransum. Selain itu dipengaruhi
juga oleh tingkat energi ransum, ukuran tubuh, tingkat produksi, temperatur
ransum dan banyaknya bulu. Faktor yang mempengaruhi konversi ransum adalah
genetik, jenis dan kualitas ransum, temperatur, bahan bukan zat makanan yang
digunakan dalam ransum dan manajemen. Menyatakan bahwa semakin kecil nilai
konversi pakan berarti pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bobot daging
pakan yang berbeda dalam proporsi yang tepat untuk menghasilkan ransum atau
pakan ternak yang seimbang dan berkualitas. Metode ini dilakukan untuk
memastikan bahwa ternak mendapatkan nutrisi yang diperlukan agar tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pearson Square (PS) atau metode segi empat adalah
yang dicampurkan. Kelemahan sistem ini adalah tidak dapat menyusun bahan dan
kebutuhan zat-zat makanan dalam jumlah banyak. Metode ini digunakan untuk
(Nugraha, 2019).
pakan seperti biji-bijian, tepung ikan, tepung tulang, limbah pertanian, vitamin,
mineral, dan aditif pakan lainnya. Tujuan utama pencampuran adalah untuk
setiap hewan ternak yang memakan pakan tersebut mendapatkan asupan nutrisi
menggunakan alat seperti ember atau keranjang, tetapi dalam skala produksi
pencampur ini dapat mencampur bahan-bahan pakan secara efisien dan merata,
dihasilkan. Penyusunan ransum Metode trial and error merupakan metode paling
pencampuran bahan pakan yang paling mendekati, cocok atau sesuai dengan
komposisi nutrisi pakan jadi yang diinginkan. Sesuai dengan namanya, proses
terhadap mutu pakan, disamping faktor lain, seperti bahan pakan, bahan
pengolahan bahan pakan ada salah satu tahapan yang penting dalam mendukung
hasil pertanian yang pada umumnya mudah rusak, karena dengan pengemasan
Iingkungan, yaitu kerusakan mekanis, perubahan kadar air bahan pangan, absorbsi
dan interaksi dengan oksigen, kehilangan dan penambahan cita rasa yang tidak
diinginkan, sedangkan kerusakan yang disebabkan oleh sifat alamiah produk yang
menunda atau menahan suatu barang sebelum barang tersebut digunakan tanpa
usaha peternakan, karena kegiatan ini dapat menjaga stabilitas penyediaan ransum
yang cukup dan aman untuk dikonsumsi ternak. Saat masa penyimpanan, bahan
pakan sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembapan gudang pakan. Gudang yang
karena uap air di udara akan terserap ke dalam bahan pakan, sehingga akan
spora jamur dari udara yang terbawa masuk dan tingginya kandungan air bahan
kebutuhan pakan untuk ternak, pangsa pasar, dan jarak pabrik pakan dengan
industri pakan, karena sesungguhnya terdapat beragam integrasi yang masih perlu
(Bidura 2017).
bentuk tindakan pengamanan yang selalu terkait dengan waktu yang bertujuan
untuk mempertahankan dan menjaga komoditi yang disimpan dengan cara
pada prinsip bahwa pakan atau bahan pakan yang pertama kali masuk ke
persediaan harus digunakan atau diberikan kepada hewan terlebih dahulu sebelum
pakan yang lebih baru. Prinsip ini memastikan bahwa pakan tidak kedaluwarsa
atau menjadi tidak layak konsumsi karena tersimpan terlalu lama (Hariyani et al.,
2016).
System FIFO (First In First Out) yaitu pakan yang pertama masuk dalam
gudang maka digunakan yang pertama. Metode First-In First-Out (FIFO) dalam
memastikan bahwa ransum yang pertama kali masuk ke dalam stok juga yang
pertama kali digunakan atau dikeluarkan. tujuan metode FIFO dalam menyimpan
Alat yang digunakan dalam praktikum Pembuatan Ransum dapat dilihat pada
Tabel 1.
pada Tabel 2.
sebagai berikut:
5. Melakukan penyimpanan
7. Melakukan dokumentasi
8. Membuat laporan
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 3 berikut.
II.2. Pembahasan
hewan ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi mereka. Ransum
pakan dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan makanan yang tepat
untuk setiap jenis ternak, seperti sapi, domba, kambing, ayam, ikan, dan lain
ternak, usia, tujuan pemeliharaan, dan keadaan kesehatan hewan tersebut. Bahan-
bahan yang umum digunakan dalam ransum pakan merupakan sebagai sumber
energy, sumber protein, serat, vitamin dan mineral maupun aditif pakan. Hal ini
gabungan dari beberapa bahan yang disusun sedemikian rupa dengan formulasi
tertentu untuk memenuhi kebutuhan ternak selama satu hari dan tidak
mampu memberikan seluruh kebutuhan nutrien secara tepat, baik jenis, jumlah,
serta imbangan nutrisi tersebut bagi ternak. Sebagian dari porsi ransum ini disebut
zat pakan atau nutrisi. Nutrisi dilepaskan saat dicerna, kemudian diserap masuk ke
cairan dan jaringan tubuh. Secara garis besar, nutrisi dalam ransum ayam terdiri
pencampuran ransum 4 bahan pakan sebanyak 5kg yaitu berupa dedak 22%,
jagung 40%, tepung ikan 30%, dan CaCO3 3% didapakkan berat masing-masing
bahan pakan yaitu dedak 1,1kg, jagung 2,25kg, tepung ikan 1,5kg, dan CaCO3
0,15%. Pencampuran ransum dilakuakan dari bahan pakan yang persentase atau
jumlahnya lebih sedikit yaitu CaCO3 dengan persentase 3% atau 0,15 kg,
kemudian konsentraat, tepung ikan, dedak dan yang terakhir jagung dengan
persentase 40% atau 2,25kg. Pencampuran di mulai dari bahan pakan yang
ukurannya kecil agar bahan pakan bisa terhomogenkan dengan baik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Dilaga et al., (2022) bahwa pencampuran bahan baku sampai
pencampuran awal dari bahan-bahan yang jumlahnya sedikit, hal ini agar
5.1. Kesimpulan
pencampuran ransum 4 bahan pakan sebanyak 5kg yaitu berupa dedak 22%,
jagung 40, tepung ikan 30%, dan CaCO3 3% dilakukan dengan pencampuran
ransum dari bahan pakan yang persentase atau jumlahnya lebih kecil agar bahan
5.2. Saran
kita dapat menggunakan alat-alat serta ruangan yang nyaman ketika proses
praktikum.
cara penulisan laporan dan hal-hal apa saja yang harus dibahas dan untuk
praktikan, alatnya dapat dilengkapi lagi dan lebih mengatur waktu dalam
kegiatan laporan ini, bagi asisten lab tingkatkanlah pelayanan praktikum agar
lebih baik lagi, agar praktikan bisa melakukan praktikum dengan nyaman.
3. Saran untuk teman, agar kiranya lebih awal datang sebelum praktikum di