MENYUSUN RANSUM
OLEH :
diformulasi sedemikian rupa yang akan diberikan pada ternak selama 24 jam.
Ransum dikatakan baik apabila kebutuhan nutrisi ternak yang diberikan ransum
pakan yang sangat baik untuk digunakan pada ternak, karena ransum memiliki
kandungan yang baik dibandingkan pakan yang biasa diberikan hanya satu macam
jenis bahan pakan. Ransum disusun dari berbagai bahan pakan yang diramu dengan
formula tertentu agar dapat memenuhi kebutuhan nutrien ayam termasuk ayam
petelur fase layer. Salah satu bahan pakan sumber protein yang hampir selalu
digunakan sebagai penyusun ransum ayam adalah bungkil kedelai yang sampai saat
Bahan pakan merupakan semua bahan yang dapat dimakan dan dicerna oleh
ternak dan tidak memiliki kandungan racun bagi ternak itu sendiri. Bahan pakan ini
apabila akan dibuat menjadi ransum maka harus memiliki kualitas maupun kuanias
yang baik agar menjadi ransum yang lebih berkualitas. Kandungan zat gizi yang
harus ada dalam pakan adalah protein, lemak, karbohidrat, mineral, vitamin dan air.
bahan makanan ternak untuk memenuhi kebutuhan ternak akan zat makanan dengan
Formulasi ransum merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memenuhi
ternak tersebut.
I.2. Tujuan
Tujuan dari praktukum menyusun ransum yaitu untuk dapat mengetahui dan
I.3. Manfaat
Manfaat dari praktukum menyusun ransum yaitu agar dapat mengetahui dan
Bahan pakan adalah setiap bahan yang dapat dimakan, disukai, dapat dicerna
sebagian atau seluruhnya, dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi ternak. Oleh karena
itu agar dapat disebut sebagai bahan pakan maka harus memenuhi semua persyaratan
tersebut, sedang yang dimaksud dengan pakan adalah bahan yang dapat dimakan,
dicerna dan diserap baik secara keseluruhan atau sebagian dan tidak menimbulkan
sedangkan yang dimaksud dengan ransum adalah campuran beberapa bahan pakan
yang disusun sedemikian rupa sehingga zat gizi yang dikandungnya seimbang sesuai
Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam
pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup misalnya protein dan
disukai ternak. Salah satu bahan pakan konvensional yaitu bahan makro, serta jagung,
bungkil kedelai, gandung, tepung ikan dan bahan lainnya. Bahan baku yang berasal
dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industry,
peternakan dan perikanan. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk
II.2. Ransum
harus mengandung zat nutrisi sebagai satu kesatuan, dalam jumlah, waktu, dan
proporsi yang dapat mencukupi semua kebutuhan. Fungsi ransum yang diberikan
kepada ayam prinsipnya memenuhi kebutuhan pokok untuk hidup dan membentuk
rupa sehingga zat gizi yang dikandungnya seimbang sesuai kebutuhan ternak Ransum
disusun dari berbagai bahan pakan yang diramu dengan formula tertentu agar dapat
memenuhi kebutuhan nutrien ayam. Salah satu bahan pakan sumber protein yang
hampir selalu digunakan sebagai penyusun ransum ayam adalah bungkil kedelai
berat badan dari hewan yang diternak. Kebutuhan pakan sendiri merupakan salah satu
factor yang besar peranannya dalam usaha peningkatan peternakan, baik untuk hidui
maupun untuk reproduksi ternap pokok, pertumbuhan, produksi, namun hewan ternak
pertumbuhan dan perkembangan yang optima). Karena kebutuhan nutrisi ternak tidak
dapat dipenuhi dengan pemberian pakan satu jenis saja, maka pemberian pakan juga
haru memperhatikan variasi atau keragaman jenis pakan (Bagus et al., 2021).
kebutuhan nutrisi ternak yaitu suhu lingkungan, umur, status phisiologis, jenis
kelamin dan faktor pakan. Angka kebutuhan nutrisi akan bisa ditentukan dangan tepat
Permasalahan yang sering dialami peternak saat ini adalah produksi telur
rendah. Tidak jarang peternak ayam petelur yang produksinya tidak mencapai
Jika semuanya dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik maka produktivitas ayam
petelur pada masa puncak produksi dapat dioptimalkan sehingga dapat menambah
pendapatan dan berdampak bagi kesejahteraan peternak Konsumsi ransum yang lebih
sedikit dapat menurunkan biaya produksi yang berasal dari pakan, sehingga
produksi telur harian pada ayam karena kurangnya kebutuhan nutrisi yang diperlukan
ayam petelur CV. Bisco Farm sudah sesuai kebutuhan (Sulaiman et al., 2019).
seperti kualitas pullet, manajemen pemeliharaan dan pakan. Pakan yang sesuai
dengan kebutuhan ternak baik dari segi kualitas dan kuantitasnya sangat menentukan
produktivitas telur. Nilai standar produktivitas ayam petelur dapat ditentukan oleh
konsumsi ransum, hen day production, feed conversion ratio (FCR), dan mortalitas.
Tinggi atau rendahnya pencapaian performa ayam petelur tergantung dari manajemen
Alat yang digunakan pada praktikum menyusun ransum dapat di lihat pada
Bahan yang digunakan pada praktikum menyusun ransum dapat dilihat pada
berikut :
2. Memilih beberapa jenis bahan pakan, selanjutnya mencari nilai PK(%), LK(%),
Ca(%), P(%) dan EM(Kkal) dan dicocokan dengan kandungan nutrien ransum
IV.1. Hasil
berikut.
4.2. Pembahasan
Ransum ternak adalah campuran pakan yang diberikan kepada hewan ternak
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi serta energi ternak itu sendiri. Ransum unggas
biasanya terdiri dari bahan-bahan seperti jagung, kedelai, tepung ikan, dan bahan
pakan yang mengandung vitamin serta mineral. Pemberian ransum ternak yang tepat
sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas hewan ternak. Jumlah dan
jenis bahan makanan yang diberikan harus sesuai dengan jenis ternak, umur, berat
berdasarkan hasil analisis pada 6 jenis bahan pakan yaitu jagung, bungkil
kedelai, ampas tahu, menir, tepung cangkang rajungan dan onggok kering dengan
standar kebutuhan yaitu 100 %. Dilakukan penyuusnan ransum dari bahan bahan
diatas dengan hasil yaitu PK (16,54), LK (3,32), SK (7,79), Ca (3,44) P (0,62) dan
EM (2725,65). Hal ini tidak sesui dengan peryataan Asnawi, (2017) menyatakan
bahwa komposisi ransum unggas ayam petelur fase layer adalah PK (1,3), LK (2,31),
Hasil pegamatan yang dilakukan didapat kisaran harga pakan perkilonya antara
dengan harga yang di dapat kan yaitu 1.761.756.00. Dari harga tersebut dapat
simpulkan bawa penetapan harga pakan per kg relatif tinggi. Hal ini tidak sesui
dengan pernyataan Syafrudin, (2020) yang menyatakan bahwa harga satuan jenis
bahan pakan untuk ransum ditaksir berkisan 3.000.00-10.000.00 dengan jenis yang
berbeda sehingga sangat menguntungkan bagi kita dengan kisaran harga tersebut
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil praktikum yang dilakukan yaitu dari 6 bahan yang kita
gunakan yaitu jagun, bungkil kedelai, ampas tahu, menir, tepung cangkang rajungan
(0,62) dan EM (2725,65). Dengan kisaran harga bahan yaitu jagung (4.000.00),
cangkang udang (9.300.00) dan Onggok kedelai (4.000.00) dengan total harga
5.2. Saran
Saran saya kepada setiap asisten untuk selalu ada dalam berlangsungnya
praktikan agar lebih cepat datang ketika akan melaksanakan praktikum sehingga
Auliya CL, Suhardi, CW Eudia. 2020. Produktifitas Ayam Petelur Fase II Dengan
Pemberian Pakan Free Chois Feeding. Jurnal Tropical Animal Science.
2(2):57-65’
Beigitta AKW, C Imam, S Edy. 2017. Penentuan Komposisi Pakan Ternak untuk
Memenuhu Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum
Menggunakan Particle Swarm. Jurnal Perkembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer.1(12): 1642-1651
Betty H, N Ririn, K Teguh. 2015. Pengaruh Jenis dan Waktu Pemberian Ransum
Terhadap Performa Pertumbuhan dan Produksi Ayam Broiler. Jurnal Sain
Peternakan Indonesia. 10(2)
Dewa KAP, S Rudy, Liman. 2016. Status Nutrien Sapi Peranakan Ongole di
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Ilmiah
Peternakan Terpadu. 4(1): 6-12
Dian H, F Yosi, S Endang. 2019. Efek Penggunaan Tepung Limbah Biji Durian
Fermentasi dalam Ransum Ayam Broiler Terhadap Performans dan Income
Over Feed Cost (IOFC) Ayam Broiler. Jurnal penelitian Pengolaaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan. 8(1) : 3-5
Febrina GIM, W Rahmat, H Imam. 2018. Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap
Sifat Fisik Dedak Padi. Jurnal Ilmiah Peterbakan Terpadu. 6(3):163-166
Jumriah S, AL Toleng, Umar. 2016. Pengaruh Pemberian Pakan Kosentrat dan Urea
Molases Blok (UMB) Terhadap Hematokrit Sapi Potong. Jurnal Ilmu dan
Industri Peternakan. 2(3) : 11-13
Rahmat N, S Rudy, N Khaira. 2015. Pengaruh Ransum Dengan Persentase Serat
Kasar Yang Berbeda Terhadap Performa Ayam Jantan Tipe Medium. Jurnal
Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(2): 12-19
Rudi S, MS Sofyan. 2018. Performa Ayam Hasil Persilangan (F2) Yang di Beri
Ransum Kadar Protein dan Dosis Herbal Berbeda. Jurnal Ilmiah Peternakan
Terpadu. 6(2):117-119.
Syafrudin AI, E Pngestu, M Christiyanto. 2020. Nilai Total Digestible Nutrient Pada
Bahan Pakan By-Product ndustri Pertanian Sebagai Pakan Kambing Yang di
Uji Dengan Cara In Vitro.Jurnal Sain Peternakan Indonsia.15(3):302-307.
Wartika RF, PS Andri, I Nurul, AN Herjuno. 2017. Analisis Kebutuhan Nutrien dan
Efisiensi Penggunaan Pakan Bubur Formulasi Pada Oposum Layang
(Petaurus Breviceps Waterhouse, 183). Jurnal Biologi Indonesia. 13(2): 305-
314
Asnawi, M Ichsan, NKD Haryani. 2017. Nilai Nutrisi Pakan Ayam Ras Petelur yang
Dipelihara Peternak Rakyat di Pulau Lombok. Jurnal Sains Teknologi dan
Lingkungan. 3(2) :18-27.
Bagus WP, AS Finny, D Sinta, BB Setia. 2021. Pemanfaatan Kulit Buah Naga
Sebagai Bahan Tambahan Pada Pakan Ternak Terhadap Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi Ternak ”Utilization of Dragon Fruit Skin As An Additive In
Animal Feed To Fulfill Animal Nutrition Needs”. Jurnal Prosiding Webinar
Nasional Kedokteran Hewan. 2(9): 34-36.
Chanifuddin A, Suhardi dan EW Christina. 2020. Produktivitas Ayam Petelur Fase
Layer II dengan Pemberian Pakan Free Choice Feeding. Tropical Animal
Science. 2(2): 57-65.
Edi DN. 2021. Bahan Pakan Alternatif Sumber Energi untuk Subtitusi Jagung pada
Unggas (Ulasan) Alternative Energy Source Feed Ingredients for Corn
Substitution in Poultry (Review). Jurnal Peternakan Indonesia. 23(1): 43-61.
Firra NH, Asjidla, D Cholissodin, WA Wahyu. 2018. Optimasi Komposisi Pakan
Untuk Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur dengan Biaya Minimum
Menggunakan Improved Particle Swarm Optimization (IPSO). Jurnal
Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer.
2(1): 1-10.
Hidayat S, I Mukhlash. 2015. Rancang Bangun dan Implementasi Sistem
Pendukung Keputusan Berbasis Web untuk Menentukan Formulasi Ransum
Pakan Ternak. Jurnal Sains dan Seni ITS. 4(2): 43-46.
Nurdiyanti R, R Sutrisna, K Nova. 2015. Pengaruh Ransum dengan Persentase Serat
Kasar yang Berbeda Terhadap Performa Ayam Jantan Tipe Medium Umur 3-
8 Minggu. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(2): 12-19.
Prawitasari RH, DY Ismadi, I Estiningdriati. 2017. Kecernaan protein kasar dan serat
kasar serta laju digesta pada ayam arab yang diberi ransum dengan berbagai
level azolla microphylla. Animal Agriculture Journal. 1(1): 471-483.
Suhardi, EW Christina. 2020. Produktivitas Ayam Petelur Fase Layer II dengan
Pemberian Pakan Free Choice Feeding. Tropical Animal Science. 2(2): 57-65
Sulaiman D, N Irwani, K Maghfiroh. 2019. Produktivitas Ayam Petelur Strain Isa
Brown Pada Umur 24 – 28 Minggu. Jurnal Peternakan Terapan. 1 (1): 26-31.
Wulandari. 2020. Produktivitas Ayam Petelur Fase Layer II dengan Pemberian Pakan
Free Choice Feeding. Tropical Animal Science. 2(2): 57-65.