PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan pada praktikum Evaluasi Pakan pada sub judul Prosedur
Teknik Pengambilan Sampel Bahan Pakan adalah mengetahui bagaimana teknik
preparasi untuk bahan makanan mulai dari pengambilan sampel sampai dengan
melakukan preparasi sampel dan harus dilakukan dengan cara representatif supaya
mendapatkan hasil yang benar.
1.3 Manfaat
Sedangkan manfaat dari praktikum ini adalah sebagai dasar agar
mahasiswa dapat mengetahui cara pengambilan sampel bahan pakan yang baik
dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Abu sajid (2009) pengambilan sampel secara aselektif yaitu semua unsure
yang ada di populasi mempunyai peluang yang sama untuk terambil sebagai
sampel yang mewakili polpulasinya.
Alamsyah (2002).Karakteristik atau sifat bahan makanan ternak sangat
berpengaruh dalam proses pengolahan bahan pakan. Banyak jenis pakan lokal
yang ketersediannya cukup potensil tetapi penggunaan bahan baku lokal ini sering
menimbulkan kesulitan bagi pengelola pabrik pakan yang menangani dan
memprosesnya, karena adanya perbedaan sifat.Pengetahuan tentang sifat fisik
pakan belum berkembang dibanduing dengan sifat fisik pada bahan pangan yang
telah banyak diteliti.
Baker, S. and T. Herrman. (2002) Kadar air adalah persentase kandungan air
suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berat
kering (dry basis). Kadar air mempunyai peranan yang besar terhadap mutu suatu
produk. Mutu stabilitas suatu produk ditentukan oleh kadar air yang merupakan
salah satu syarat utama pada suatu produk. Syarat tersebut harus dipenuhi karena
adanya kadar air yang melebihi standar akan menyebabkan produk tersebut rentan
ditumbuhi mikroba atau jasad renik lainnya sehingga akan mempengaruhi
kestabilannya. Kandungan air dalam bahan makanan menentukan acceptability,
kesegaran,dan sangat berpengaruh terhadap masa simpan bahan pangan, karena
air dapat mempengaruhi.
Fairfield (2003) pengolahan atau penyimpanan yang kurang tepat dapat
mengakibatkan kerusakan dan terjadi serangan jamur akibat kadar air yang tinggi,
ketengikan dan serangan serangga. Pengawasan mutu bahan baku harus dilakukan
secara ketat saat penerimaan dan penyimpanan. Pemilihan dan pemeliharaan
kualitas bahan baku menjadi tahap penting dalam menghasilkan ransum yang
berkualitas tinggi. Kualitas ransum yang dihasilkan tidak akan lebih baik dari
bahan baku penyusunnya.
Mustari (2000) Pengecilan ukuran partikel dan kadar air tidak berpengaruh
nyata terhadap pengukuran berat jenis dari berbagai kelompok bahan pakan
sumber energi, sumber hijauan, sumber protein nabati dan hewani serta bahan
pakan sumber mineral. Berat jenis akan berhubungan erat dengan porositas
ransum. Porositas adalah ratio antara kerapatan tumpukan dengan berat jenis.
Porositas ini akan menunjukkan besarnya volume ruang antara partikel dalam
suatu tumpukan ransum dan berperan penting dalam mencapai efisiensi
pengeringan bahan kerena berkaitan erat dengan daya hantar panas di dalam
tumpukan bahan.
Masnah (2003) dalam mengambil sampel yang akan di analisis cukup 10%
karena jumlah tersebut dianggap sudah bisa mewakili daari keseluruhan jumlahn
sampel sebenarnya.
Nurhayati, et all (2008), menyatakan bahwa fisik bahan pakan setelah
dipreparasikan harus pada keseimbangan yang diharapkan, karena dalam
kelayakannya sebagai bahan pakan untuk ternak akan berakibat fatal dalam
pemanfaatannya.
Ngili Y ( 2010) Ukuran partikel bahan sangat berpengaruh terhadap
kerapatan tumpukan yaitu pengecilan ukuran partikel akan menurunkan nilai
kerapatan tumpukan pada bahan pakan. Selain pengecilan ukuran, kandungan air
juga turut berpengaruh dimana nilai kerapatan tumpukan akan semakin turun
dengan meningkatnya kadar air bahan pakan.
Kemal, M. (2001) bahwa dalam suatu analisi bahan pakan tidak mungkin di
analisis dalam keadaan kasar karena jika sampel tersebut dalam keadaan kasar
tidak bisa dianalisis secara kimia, akan tetapi harus digiling terlebih dahulu
sampai berubah bentuk menjadi sampel yang benar-benar halus.
Plumstead dan Brake (2003) Langkah awal untuk menjamin kualitas ransum
adalah pengambilan sampel dan pengujian bahan baku sebelum dilakukan
pembongkaran. Pengawasan mutu dan prosedur analisis tidak akan terlepas dari
kegiatan pengambilan sampel. Proses pengambilan sampel menekankan pola
sampling, jumlah sampel yang diambil, ukuran sampel dan penyimpanan sampel
yang benar.
ruang
yang
berpendingin
(refrigerator)
sampai
pengiriman.
2.
3.
4.
Siap untuk di evaluasi/analisis (lakukan analisis bahan kering pada masingmasing sub sampel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah Berat
30,8 gr
25,5 gr
27,8 gr
22 gr
( secara horizontal )
( secara vertikal )
Pembersihan alat
Untuk mencegah terkontaminasi dari masing-masing tempat/wadah/karung
sangat penting bahwa semua peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel
adalah bersih, kering dan bebas bau dari berbagai bau yang aneh. Bersihkan alat
pengambil sampel setiap habis pengambilan sampel dari masing-masing tempat.
Gunakan alkohol, atau alat-alat sekali pakai atau cuci dengan sabun dan air.
7
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum Evaluasi Pakan yang telah dilakukan maka
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa teknik pengambilan mempunyai cara-cara
tersendiri agar pengambilan sampel menjadi homogeny.
5.2 Saran
Untuk Praktikum Evaluasi pakan selanjutnya diharapkan alat dan bahan
yang digunakan untuk praktikum harus di tambah jumlahnya supaya praktikum
yang dijalankan lebih banyak kapasitas yang didapat.
DAFTAR PUSTAKA
10