Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGEKURAN KECERNAAN SECARA IN VIVO DENGAN METODE KOLOKSI


TOTAL PADA TERNAK KAMBING

OLEH:

KELOMPOK 2

1. TRI TARAMBURUNG (2005030113)


2. THERESIA KOLO SERAN (2005030111)
3.

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN,KELAUTAN,dan PERIKANAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2022/2O23
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas Laporan Praktikum Pemberian Ransum Ternak kambing dengan
tepat waktu.

Laporan disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Nutrisi Ruminansia. Selain


itu,Laporan ini juga bertujuan menambah wawasan tentang bagaimana konsumsi Kecernaan
Bahan kering (BK) Pada ternak kambing terhadap pemberian pakan tanpa konsentrat dan pakan
konsentrat bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen pengasuh mta kuliah ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya laporan ini.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Kupang,01 November 2022

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................................iii
Latar belakang........................................................................................................................................iii
Rumusan masalah...................................................................................................................................iii
Tujuan praktikum....................................................................................................................................iii
Manfaat praktikum.................................................................................................................................iii
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................................iii
2.1 Jenis ternak kambing........................................................................................................................iii
2.3 Daya cerna bahan kering...................................................................................................................iv
BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................................................................iv
3.1 Waktu dan tempat............................................................................................................................iv
3.2 Alat dan bahan..................................................................................................................................iv
3.3 Prosedur kerja...................................................................................................................................iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................................................................iv
4.1 peberian pakan.................................................................................................................................iv
4.2 pengukuran feses..............................................................................................................................iv
BAB V PENUTUP..........................................................................................................................................iv
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................................................iv
5.2 Saran.................................................................................................................................................iv
Daftar pustaka............................................................................................................................................iv
Lampiran.....................................................................................................................................................iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pakan ternak ruminansia terdiri dari pakan hijauan, konsentrat, vitamin dan mineral
sebagai suplemen. Hijauan yang biasa digunakan sebagai pakan pada usaha peternakan
rakyat di pedesaan adalah rumput lapangan dan hasil samping pertanian, serta beberapa
rumput introduksi sebagai rumput unggulan Pakan merupakan faktor terbesar yang
mempengaruhi produktivitas ternak. Kondisi pakan (kualitas dan kuantitas) yang tidak
mencukupi kebutuhan, menyebabkan produktivitas ternak menjadi rendah (Sitindaon, 2013).

Kecernaan bahan kering dipengaruhi oleh kandungan protein pakan, karena setiap
sumber protein memiliki kelarutan dan ketahanan degradasi yang berbeda-beda. Kecernaan
bahan organik merupakan faktor penting yang dapat menentukan nilai pakan. Setiap jenis
ternak ruminansia memiliki mikroba rumen dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
mendegradasi ransum, sehingga mengakibatkan perbedaan kecernaan. Hal inilah yang
melatar belakangi dilakukannya praktikum pemberian pakan pada ternak kambing pada mata
kuliah nutrisi Ruminansia.

1.2 tujuan praktikum

Tujuan dilaksanakannya praktikum pemeliharaan kambing ternak ruminansia adalah


untuk mengetahui konsumsi dan daya cerna bahan kering pada kambing ternak ruminansia.

1.3 manfaat praktikum

Kegunaan dilakukannya praktikum yaitu agar mahasiswa mampu mengetahui konsumsi


dan daya cerna bahan kering dalam pemberian pakan pda ternak kambing dan dapat
diaplikasikan kepada masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinajauan Umum Bahan Kering

Bahan kering adalah hasil atau sisa bahan makanan sesudah diuapkan airnya di dalam almari
pemanas (oven). Bahan kering (bk) suatu bahan makanan terdiri atas zat organis berupa protein,
karbohidrat serta lemak dan zat anorganis berupa mineral (Aak, 1994).

Kecernaan bahan kering dipengaruhi oleh kandungan protein pakan, karena setiap sumber
protein memiliki kelarutan dan ketahanan degradasi yang berbeda-beda. Kecernaan bahan
organik merupakan faktor penting yang dapat menentukan nilai pakan. Setiap jenis ternak
ruminansia memiliki mikroba rumen dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam
mendegradasi ransum, sehingga mengakibatkan perbedaan kecernaan (Pramono, 2016).

Penambahan konsentrat dalam ransum ternak merupakan suatu usaha untuk mencukupi
kebutuhan zat-zat makanan, sehingga akan diperoleh produksi yang tinggi. Selain itu dengan
penggunaan konsentrat dapat meningkatkan daya cerna bahan kering ransum, pertambahan bobot
badan serta efisien dalam penggunaan ransum (Yasaf, 2008).

Jumlah bahan kering yang diperlukan untuk kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan
kambing muda, sebanding dengan bobot badan dan kecepatan laju pertumbuhannya. Kambing
dengan bobot badan antara 11,30 dan 8,2o5 kg (rataan 20 kg). untuk hidup pokok memerlukan
bahan kering antara 5%/hari dari berat kambing.

Kambing dapat mengomsumsi bahan kering relatife banyak yaitu 5-7% dari berat badannya.
Selain itu kambing juga mampu mengomsumsi pakan yang tidak biasa dikomsumsioleh ternak
lain. Kambing mempunyai kebiasaan makan yang berbeda dengan domba, yaitu dengan bantuan
gerak aktif bibir atas dan lidah yang dapat memegang. Bila berdasarkan bahan kering pemberian
hijauan sebaiknya mencapi 3% dari berat badan atau 10-15�rat badan bila dalam bentuk segar
(Susilorin dkk, 2008).

C. Tinjauan Umum Daya Cerna Bahan Kering

Daya cerna merupakan presentasi nutrien yang diserap dalam saluran pencernaan yang
hasilnya akan diketahui dengan melihi bahan pakan yang dapat diserap untuk pertumbuhan.at
selisih antara jumlah nutrisi yang dimakan dan jumlah nutrien yang dikeluarkan dalam feses
(Anggorodi, 1984).

Kecernaan atau daya cerna merupakan bagian dari nutrient pakan yang tidak
dickskresikan dalam fases dan diasumsikan sebagai bagian yang diabsorbsi oleh ternak.
kecernaan pakan dipengaruhi oleh komposisi kimia pakan, dan fraksi pakan berserat berpengaruh
besar pada kecernaan. Kecernaan dipengaruhi oleh jumlah serta kandungan nutrient yang
dikonsumsi oleh ternak tersebut. Besarnya keceman menentukan banyaknya nutrient yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan pertumbuhan (Asriani, 2015)

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya cerna bahan pakan adalah suhu, laju perjalanan
ke alat pencernaan, bentuk fisik dari pakan, komposisi ransum dan pengaruh perbandingan
dengan zat lainnya, komposisi kimia bahan, daya cerna
BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Ransum Ruminansia mengenai Konsumsi Bahan Kering (BK) Pakan


dilaksanakan pada hari senin sampai hari Rabu, 27-29 Oktober 2022. Bertempat di kandang
pemeliharaan ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana Kupang..

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada Praktikum Ransum Ruminansia mengenai Konsumsi Bahan
Kering (BK) pakan adalah timbangan, oven, kandang, ember, parang, wadah dan alat tulis.

Bahan yang digunakan pada Praktikum Ransum Ruminansia mengenai Konsumsi Bahan
Kering (BK) Pakan adalah ternak (kambing), hijauan dan konsentran.

C. Prosedur Kerja

Pertama-tama memotong hijauan segar dan mencacah hijauan tersebut kemudian


diamkan selama satu malam agar layu. Kemudian, memberikan konsentrat pada ternak sebanyak
1,184 gr, dan membiarkan ternak menghabiskan konsentrat yang diberikan. Setelah habis,
masukkan hijauan kedalam tempat pakan ternak.

Table 1. komponen formula konsentrat

Jenis bahan Komposisi PK TDN PK(%) TDN (%)


Pakan (BP) Konsentrat BP BP Konsentrat Konsentrat
(%) (%) (%)
Jagung
kuning 46,25 10,00 91,00 4,63 42.09
20.50 10.89 66.00 2.23 13.53
Dedak halus
Bkl.kelapa 23.00 23.10 74.00 5.31 17.02
Tpg. ikan 6.00 61.20 69.00 4.90 5.52
Minyak 1,50 - - - -
lemuru
ZnSo4 ** - - - -
(mg)**
Zn-Cu 2,00 - - - -
isoleusinat**
Garam dapur 0,25 - - - -
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasl praktikum ransum2 ruminansia mengenai konsumsi bahan kering (BK) pakan
tanpa konsentrat dan pakan konsentrat pada ternak kambing didapatkan hasil sebagai berikut:

Table 1.1 pemberian ransum, pakan komplit sorgum terhadap konsumsi kecernaan
kambing local.

Senin Selasa Rabu


kode Pemberian Tambahan Sisa Pemberian Tambaha Sisa Pemberian Tambaha Sisa
kg kg kg Kg n kg kg n Kg
Kg kg
T34 800 1602 395 870 174 190 1,024 390
T21 508 210 357,6 180 213,12 120
Lanjutan

Kamis Jumat Sabtu


Kod Pemberian Tambaha Sisa Pemberia Tambahan Sisa Pemberian Tambaha Sisa
e Kg n Kg n Kg kg kg n kg
kg Kg Kg
T34 760 180 696 20 811 120
T21 111,7 30 97 30 80 10
Pemberian – sisa pakan → hasil × 20% =

Hasil + konsumsi =

Perlakuan pertama pada ternak kambing yang di beri kode T34 = 800 – 203 = 982 × 0,2

= 197 +987 = 1.184

Perlakuan yang kedua deng kode T21 = 496- 65 = 431 0,2

= 86 + 431 = 517

Ternak kambing diberi pakan dua kali sehari, yaitu pada pagi hari (07.00 WITA) dan sore
hari (15.00 WITA). Pemberian pakan komplit dalam bentuk mash bahan konsentrat yang
diberikan dalam wadah plastik. Pada hari sabtu sampai 1 minggu pemeliharaan, pakan komplit
yang diberikan menggunakan rumput gajah kering, sementara minggu 6 sampai minggu 10
pakan komplit menggunakan fermentasi pakan hijauan dalam bentuk amoniase. Jumlah pakan
yang diberikan sekitar 3-4% dari bobot badan. Masing-masing kelompok kambing diberikan
pakan komplit dengan taraf protein yang berbeda. Pada kandang petak TO1 diberi pakantanpa
konsentrat, kemudian To2 pakan konsentrat. Sisa pakan komplit ditimbang keesokan hari
sebelum pemberian pakan. Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum. Penimbangan
dilakukan setiap dua minggu sekali.

3.2 Pengukuran feses

Table 1.3pengukuran feses selama satu minggu 6/11

Kod Berat
e feses (kg)
T04 170
T13 50
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum pemeliharaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari
bahan kering 36% diperoleh komsumsi bahan kering 235,52 dan daya cerna bahan kering 51,4%.
Hal ini dikarenakan jenis hijauan, perlakuan terhadap hijauan sebelum diberikan serta jenis
konsetrat yang diberikan.dan juga bobot badan dari kambing tersebut.

B. Saran

Sebaiknya fasilitas untuk kambing dilengkapi, diperbaharui/diperbaiki dan diperluas agar


praktikan dan asisten lebih nyaman dan mudah untuk belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Fachiroh L., B.W.H.E. Prasetiyono dan A. Subrata, 2012. Kadar Protein dan Urea Darah
Kambing Perah Peranakan Etawa yang Diberi Wafer Pakan Komplit Berbasis Limbah
Agroindustri dengan Suplementasi Protein Terproteksi. Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro Semarang. Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 443-451

Fathul, F. dan S. Wajizah. 2010. Penambahan mikromineral Mn dan Cu dalam ransum


terhadap aktivitas biofermentasi rumen domba secara in vitro. JITV, 15(1):9-15.

Ginting Simon P., Fera Mahmilia, Simon Elieser, Leo P. Batubara Dan Rantan Krisnan.
2005. Tinjauan Hasil Penelitianpengembangan Pakan Alternatif dan Persilangan Kambing
Potong. Loka Penelitian Kambing Potong, PO Box 1 Galang, Sumatera Utara

Kamal, M. 1994. Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan, Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai