Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERDARAHAN POST PARTUM


No. Dokumen : MK/HB///
No. Revisi : 0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
Ditetapkan,
Klinik Pimpinan Klinik Bersalin H.Bunda
Bersalin
H.Bunda
Jatmiko Susilaningsih, SST., M.Kes

1. Perdarahan Post Partum (PPP adalah perdarahan pasca persalinan yang


melebihi 500 ml setelah bayi lahir atau yang berpotensi mengganggu
hemodinamik ibu.
2. PPP Primer adalah perdarahan post partum yang terjadi dalam 24 jam
1. Pengertian pertama setelah persalinan dan biasanya di sebabkan oleh atonia uteri,
robekan jalan lahir, dan sisa sebagian plasenta.
PPP sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari
normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan, biasanya di
sebabkan oleh sisa plasenta.
1. .Sebagai acuan agar petugas dapat memahami penatalaksanaan
perdarahan post partum di tempat pelayanan
2. Tujuan
2. Mengenali dan mengambil tindakan yang tepat dalam menghentikan
Perdarahan

3. Kebijakan
1. Directorat jenderal bina pelayanan medic Dep.Kes RI, Penanggulangan
4. Referensi
Penderita Gawat Darurat PPGD/GELS,2014.
1. Pasien dengan Perdarahan Post Partum
2. Minta bantuan sesame Tim medis
3. Pasien posisi trendelenberg
4. Petugas menilai Tekanan Darah,Nadi,Pernafasan
5. Pastikan jalan nafas bebas
6. Beri O2
7. Pasang intravena line
5. Prosedur/ 8. Ambil darah untuk di lakukan pemeriksaan : Kadar hemoglobin
Langkah- langkah
(pemeriksaan hematologi rutin) jika kadar hb<8 g/dl di rujuk
9. Lakukan resusitasi cairan kristaloid (Nacl/RL)
10. Memeriksa penyebab Perdarahan
11. Pasang Kateter Folley untuk memantau volume urin dibandingkan
dengan jumlah cairan yang masuk . Catatan : produksi urin normal 0,5-1
ml /kgBB/Jam atau sekitar 30 ml/jam)
12. Tata laksana Perdarahan sesuai Penyebab.

6. Bagan Alir
1/2
7. Unit terkait Semua Unit Terkait

2/2

Anda mungkin juga menyukai