INTISARI
Persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks adalah persamaan polinomial yang
memiliki pangkat variabel tertingginya dua dan koefisiennya merupakan bilangan kompleks. Polinomial
𝑓(𝑥 ) memiliki akar jika terdapat elemen pembuat nol 𝛼 sedemikian sehingga 𝑓(𝛼 ) = 0. Penelitian ini
bertujuan mengkaji sifat-sifat akar pada persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks
berdasarkan diskriminan dan koefisien serta mengkaji sifat aritmatika terhadap operasi akar persamaan
polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks. Langkah-langkah dalam menentukan sifat-sifat akar
pada persamaan polinomial berderajat dua tersebut dimulai dari menentukan diskriminan. Setelah itu
dilanjutkan menentukan akar persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks. Dari akar
persamaan dan diskriminan tersebut diperoleh sifat-sifat akar pada persamaan polinomial berderajat dua
yaitu dua akar kompleks yang kembar, dua akar real yang berbeda, dua akar kompleks yang berbeda, akar
kompleks yang konjugat, dan dua akar kompleks yang saling berkebalikan. Sifat aritmatika pada
persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks merupakan sifat yang lebih cenderung ke
arah bentuk operasi akar-akar persamaan polinomial berderajat dua yang melibatkan sifat-sifat dari
bilangan kompleks.
PENDAHULUAN
Sistem bilangan telah ada sejak zaman prasejarah yang dibuktikan dengan dikenalnya sistem tally
yang dilakukan oleh manusia purba. Sistem tally merupakan sistem perhitungan bilangan yang
dilakukan dengan menggunakan garis tegak sebagai simbol bilangan. Sistem tally telah memberikan
kontribusi terhadap perkembangan matematika sebagai pondasi awal terbentuknya bilangan real [1].
Bilangan real merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan rasional dan bilangan irasional.
Selanjutnya, bilangan real yang dijumlahkan terhadap satuan imajiner yang dikalikan dengan suatu
bilangan real terbentuk bilangan kompleks. Bilangan kompleks merupakan bilangan yang terdiri dari
bilangan real dan imajiner [2]. Bilangan kompleks dapat diaplikasikan kedalam fungsi matematika yaitu
polinomial.
Polinomial merupakan fungsi yang memuat penjumlahan pada tiap suku dengan derajat variabelnya
lebih besar sama dengan nol yang koefisiennya merupakan anggota dari himpunan yang bersifat ring
[3]. Himpunan yang memuat semua polinomial disebut ring polinomial [4]. Selanjutnya, ring merupakan
himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan operasi penjumlahan dan perkalian dan memenuhi
beberapa aksioma [5]. Ring komutatif yang mempunyai identitas dan invers terhadap operasi perkalian
disebut lapangan [6]. Suatu polinomial 𝑃(𝑥) memiliki akar jika terdapat suatu bilangan 𝜉 sedemikian
sehingga 𝑃(𝜉) = 0 [7]. Oleh karena itu, topik yang dibahas pada penelitian ini mengenai akar
polinomial khususnya sifat-sifat akar persamaan polinomial berderajat dua dengan koefisiennya
merupakan bilangan kompleks.
Hasil penelitian dari [8] mengatakan bahwa sifat-sifat akar persamaan kuadrat berkoefisien kompleks
yang dapat diselidiki dengan mempelajari cara menentukan akar-akar persamaan kuadrat berkoefisien
kompleks. Kemudian hasil yang diperoleh dari sebelumnya digunakan untuk menyelidiki syarat
persamaan kuadrat berkoefisien kompleks yang meliputi memiliki akar sama, akar-akar yang saling
konjugat, memiliki sebuah akar real serta memiliki sebuah akar imajiner murni.
195
196 RIDHA.A, M.KIFTIAH, F.FRAN
Tahapan penelitian ini dimulai dari diberikannya persamaan polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 +
𝑎0 = 0 dengan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℂ dan 𝑎2 ≠ 0. Selanjutnya, menentukan diskriminan persamaan polinomial
berderajat dua atas lapangan kompleks. Diskriminan yang telah ditentukan sebelumnya berfungsi untuk
menentukan akar persamaan polinomial berderajat dua dengan cara dilakukan operasi aljabar pada
diskriminan tersebut. Dari akar-akar persamaan polinomial berderajat dua tersebut, maka dilakukan
pengkajian akar-akar persamaan polinomial berderajat dua untuk mendapatkan sifat-sifat akar
persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks.
𝑎1 2 𝑎1 2−4𝑎2 𝑎0
= 𝑎2 ((𝑧 + ) −( )) (1)
2𝑎2 4𝑎2 2
Dari Persamaan (4) diperoleh akar pangkat dua dari diskriminan yaitu
|𝐷|+𝑢 |𝐷|−𝑢
𝑤 = (√ + 𝑖 sgn(𝑣)√ ) (5)
2 2
Diberikan diskriminan pada persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks yaitu
𝑤2 = 𝑎1 2 − 4𝑎2 𝑎0 untuk setiap 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℂ. Kemudian pandang Persamaan (3) berikut.
(2𝑎2 𝑧 + 𝑎1 )2 = 𝑎1 2 − 4𝑎2 𝑎0
= 𝑤2 (6)
Dari Persamaan (6) maka diperoleh
−𝑎1 ±𝑤
𝑧=
2𝑎2
1 |𝐷|+𝑢 |𝐷|−𝑢
= [−𝑎1 ± (√ + 𝑖 sgn(𝑣)√ )] (7)
2𝑎2 2 2
Dengan demikian, bentuk penyelesaian akar dari persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan
1 |𝐷|+𝑢 |𝐷|−𝑢
kompleks yaitu 𝑧1,2 = [−𝑎1 ± (√ + 𝑖 sgn(𝑣)√ )].
2𝑎2 2 2
Contoh 2 Tentukan akar-akar dari persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks 𝑧 2 +
5𝑧 + 4 = 0.
Penyelesaian:
Dengan menggunakan bentuk penyelesaian akar persamaan polinomial berderajat dua maka diperoleh
1 9+9 9−9 −5±3
𝑧1,2 = [−5 ± (√ +𝑖 √ )] =
2 2 2 2
Dari Persamaan (12) diperoleh 𝑤 ≠ 0. Selanjutnya, asumsikan 𝑤 = 2𝑎2 𝑧 + 𝑎1 maka 𝑤 haruslah berupa
bilangan real. Sehingga 𝑤 = √𝐷 untuk suatu bilangan real 𝐷. Dari 𝑤 = √𝐷, diperoleh 𝐷 = 𝑤 2 yang
mengimplikasikan bahwa 𝐷 > 0.
(⟸) Karena 𝐷 > 0 dan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 merupakan bilangan real maka 𝐷 merupakan diskriminan real,
sehingga 𝐷 dapat dituliskan sebagai 𝐷 = 𝑢. Sehingga diperoleh akar persamaan polinomial berderajat
dua tersebut yaitu
1 𝑢+𝑢 𝑢−𝑢
𝑧1,2 = [−𝑎1 ± (√ + 𝑖√ )]
2𝑎2 2 2
1
= [−𝑎1 ± √𝑢] (13)
2𝑎2
Dari Persamaan (13) diperoleh bahwa persamaan polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0
dengan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℝ dan 𝑎2 ≠ 0 memiliki dua akar real yang berbeda. ∎
SIFAT-SIFAT AKAR PADA PERSAMAAN POLINOMIAL BERDERAJAT DUA .... 199
1 √3 1 √3
atau ekuivalen terhadap 𝑧1 = − + 𝑖 dan 𝑧2 = − − 𝑖 dengan diskriminan 𝐷 = 3.
2 2 2 2
Proposisi 11 Persamaan polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0 dengan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℝ dan
𝑎2 ≠ 0 memiliki dua akar kompleks yang berbeda jika dan hanya jika 𝐷 < 0.
Bukti:
(⟹) Asumsikan 𝑧1 ≠ 𝑧2 maka diperoleh Persamaan (11). Dari Persamaan (11) diperoleh Persamaan
(12) yang mengimplikasikan bahwa 𝑤 ≠ 0. Selanjutnya diasumsikan 𝑤 = 2𝑎2 𝑧 + 𝑎1 maka 𝑤 haruslah
berupa bilangan kompleks. Agar akar persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks
bernilai kompleks maka paling tidak 𝑤 haruslah berupa bilangan imajiner. Sehingga, 𝑤 = √𝐷 = 𝑖𝑝
untuk suatu bilangan real 𝑝. Dari √𝐷 = 𝑖𝑝, diperoleh 𝐷 = −𝑝 2 yang mengimplikasikan bahwa 𝐷 < 0.
(⟸) Karena 𝐷 < 0 dan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℝ maka 𝐷 merupakan diskriminan real yang dapat dituliskan
sebagai 𝐷 = −𝑢. Sehingga diperoleh Persamaan (14). Dari Persamaan (14) diperoleh bahwa persamaan
polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0 memiliki dua akar kompleks yang berbeda. ∎
2
Contoh 12 Diberikan persamaan polinomial berderajat dua 𝑧 − 𝑧 + 1 = 0. Dengan menggunakan
bentuk penyelesaian akar dari persamaan polinomial berderajat dua diperoleh akar-akar dari persamaan
polinomial berderajat dua 𝑧 2 − 𝑧 + 1 = 0 yaitu
1 3−3 3+3 1 √3
𝑧1,2 = [1 ± (√ + 𝑖√ )] = ± 𝑖
2 2 2 2 2
1 √3 1 √3
atau ekuivalen terhadap 𝑧1 = + 𝑖 dan 𝑧2 = − 𝑖 dengan diskriminan 𝐷 = −3.
2 2 2 2
d. Akar kompleks yang konjugat
Sifat ini merupakan sifat akar yang hanya dimiliki oleh persamaan polinomial berderajat dua atas
lapangan kompleks. Biasanya sifat ini memiliki koefisien yang tergantung pada keanggotaan dari suatu
himpunan yang bersifat lapangan. Maksudnya, jika koefisien pada persamaan polinomial berderajat dua
merupakan anggota dari himpunan bilangan real, himpunan bilangan imajiner, atau himpunan bilangan
kompleks maka terdapat dua kemungkinan yang terjadi pada akar konjugat persamaan polinomial
berderajat dua tersebut yakni akar konjugat persamaan polinomial berderajat dua 𝑧1 merupakan akar
persamaan polinomial berderajat dua atau bukan merupakan akar persamaan polinomial berderajat dua.
Berikut ini dua proposisi yang menunjukkan bahwa sifat akar polinomial berderajat dua atas lapangan
kompleks merupakan akar kompleks yang konjugat.
Proposisi 13 Jika 𝑧1 merupakan akar persamaan polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0
dengan 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℂ\ℝ dan 𝑎2 ≠ 0, maka 𝑧1 merupakan akar persamaan polinomial berderajat dua
𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0.
Bukti:
Pandang 𝑧1 merupakan akar persamaan polinomial berderajat dua. Dari akar 𝑧1, substitusikan akar
tersebut ke persamaan 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0 sehingga diperoleh 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0. Kemudian,
konjugatkan pada kedua ruas 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0 maka diperoleh 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0. Karena
𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 ∈ ℂ\ℝ maka 𝑎0 , 𝑎1 , 𝑎2 dapat dituliskan sebagai 𝑎2 = −𝑎2 , 𝑎1 = −𝑎1 , 𝑎0 = −𝑎0 . Dari
𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0 diperoleh diskriminan yakni 𝑎1 2 − 4𝑎2 𝑎0 . Selanjutnya, disubstitusikan 𝑎2 =
−𝑎2 , 𝑎1 = −𝑎1 , 𝑎0 = −𝑎0 ke 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0 sehingga diperoleh
2
0 = (−1)(𝑎2 𝑧1 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 ) (15)
SIFAT-SIFAT AKAR PADA PERSAMAAN POLINOMIAL BERDERAJAT DUA .... 201
Jika dilihat antara 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 + 𝑎0 = 0 terhadap Persamaan (15) maka kedua persamaan tersebut
memiliki nilai diskriminan yang sama yakni 𝑎1 2 − 4𝑎2 𝑎0 . Oleh karena itu, persamaan 𝑎2 𝑧1 2 + 𝑎1 𝑧1 +
𝑎0 = 0 memiliki dua akar yang sama terhadap akar-akar pada Persamaan (15). Jadi, 𝑧1 merupakan akar
persamaan polinomial berderajat dua 𝑎2 𝑧 2 + 𝑎1 𝑧 + 𝑎0 = 0. ∎
Contoh 14 Diberikan persamaan polinomial berderajat dua 𝑖𝑧 2 + 4𝑖𝑧 − 3𝑖 = 0 dengan persamaan
konjugatnya yaitu −𝑖(𝑧)2 − 4𝑖𝑧 + 3𝑖 = 0. Dengan menggunakan bentuk penyelesaian akar dari
persamaan polinomial berderajat dua diperoleh akar-akar dari persamaan polinomial berderajat dua
𝑖𝑧 2 + 4𝑖𝑧 − 3𝑖 = 0 yaitu
1 28+(−28) 28−(−28)
𝑧1,2 = [−(4𝑖) ± (√ + 𝑖√ )] = −2 ± √7
2(𝑖) 2 2
𝑎
c. 𝑧1𝑧2 = 𝑎0.
2
1 1 −𝑎1
d. + = , untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 𝑎0
1 1 −𝑤
e. − = , untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 𝑎0
1 𝑎2
f. = , untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 𝑎0
|𝑎 |
g. |𝑧1 | + |𝑧2 | ≥ |𝑎1 |.
2
|𝑤|
h. |𝑧1 | − |𝑧2 | ≤ .
|𝑎2 |
|𝑎 |
i. |𝑧1 ||𝑧2 | ≤ 0 .
|𝑎2 |
1 1 |𝑎 |
j. |𝑧1 |
+ |𝑧 | ≥ |𝑎1 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
2 0
1 1 |𝑤|
k. −
|𝑧1 | |𝑧2 |
≥ − |𝑎 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
0
1 1 |𝑎 |
l. ≥ |𝑎2|, untuk
(|𝑧 |) (|𝑧 |) suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
1 2 0
|𝑎 |
m. |𝑅𝑒(𝑧1 + 𝑧2 )| ≤ 1 .
|𝑎2 |
|𝑎 |
n. |𝐼𝑚(𝑧1 + 𝑧2 )| ≤ 1 .
|𝑎2 |
|𝑤|
o. |𝑅𝑒(𝑧1 − 𝑧2 )| ≤ .
|𝑎2 |
|𝑤|
p. |𝐼𝑚(𝑧1 − 𝑧2 )| ≤ .
|𝑎 | 2
|𝑎 |
q. |𝑅𝑒(𝑧1 𝑧2 )| ≤ 0 .
|𝑎2 |
|𝑎 |
r. |𝐼𝑚(𝑧1 𝑧2 )| ≤ 0 .
|𝑎2 |
1 1 |𝑎 |
s. |𝑅𝑒 ( + )| ≤ |𝑎1|, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 0
1 1 |𝑎1 |
t. |𝐼𝑚 ( + )| ≤ |𝑎 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 0
1 1 |𝑤|
u. |𝑅𝑒 ( − )| ≤ |𝑎 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧 1 𝑧 2 0
1 1 |𝑤|
v. |𝐼𝑚 (𝑧 + 𝑧 )| ≤ |𝑎 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
1 2 0
1 1 |𝑎 |
w. |𝑅𝑒 (( ) ( ))| ≤ |𝑎2 |, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
𝑧1 𝑧2 0
1 1 |𝑎 |
x. |𝐼𝑚 ((𝑧 ) (𝑧 ))| ≤ |𝑎2|, untuk suatu 𝑎0 ≠ 0 dan 𝑧𝑖 ≠ 0 dengan 𝑖 = 1,2.
1 2 0
PENUTUP
Berdasarkan hasil pembahasan pada bagian sebelumnya, kesimpulan yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diskriminan pada persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks yakni
𝐷 = 𝑎1 2 − 4𝑎2 𝑎0
2. Akar persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks yakni
1 |𝐷 | + 𝑢 |𝐷 | − 𝑢
𝑧1,2 = [−𝑎1 ± (√ + 𝑖 sgn(𝑣)√ )]
2𝑎2 2 2
204 RIDHA.A, M.KIFTIAH, F.FRAN
3. Sifat-sifat akar pada persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks berdasarkan
diskriminan atau koefisien yakni dua akar kompleks yang kembar, dua akar real yang berbeda, dua
akar kompleks yang berbeda, akar kompleks yang konjugat, dan dua akar kompleks yang saling
berkebalikan.
4. Sifat aritmatika terhadap operasi akar persamaan polinomial berderajat dua atas lapangan kompleks
merupakan bentuk operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian pada akar
persamaan polinomial berderajat dua 𝑧1 dan 𝑧2 yang melibatkan sifat-sifat dari bilangan kompleks
seperti modulus, bagian real, dan bagian imajiner.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Muliati B. Historisitas Matematika Sistem Penulisan Bilangan. el MUBTADA: J. of Elem. Isl. Edu.
2020; 02:25-34.
[2]. Agarwal RP, Perera K, Pinelas S. An Introduction to Complex Analysis. New York: Springer
Science+Businees Media; 2011.
[3]. Luisa O. Teorema Pembagian pada Ring Polinomial 𝑅[𝑥]. J. Mat. UNAND. 2019; 08:249-254.
[4]. Gilbert J, Gilbert L. Elements of Modern Algebra. 7th Edition. Taylor M (ed). Belmont:
Brooks/Cole; 2009.
[5]. Herstein IN. Abstract Algebra. 3rd Edition. Wetterau E (ed). New Jersey: Prentice-Hall; 1996.
[6]. Malik DS, Mordeson JN, Sen MK. Introduction to Abstract Algebra. MTH 581-582. Malik DS
(ed). New York: Springer; 2007.
[7]. Sany E. Pencarian Akar Kompleks Polinomial dengan Pemograman Delphi Menggunakan Metode
Bairstows. LP2M. 2020; 76:50-53.
[8]. Ansar A. Beberapa Sifat Akar Persamaan Kuadrat Berkoefisien Bilangan Kompleks. Saintifik.
2019; 05:36-43.
[9]. Andreescu T, Andrica D. Complex Numbers from A to…Z. Boston: Birkhäuser; 2006.