Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN (PENGELASAN)

1.1. Latar Belakang


Pengelasan diperkirakan telah dipakai pada tahun 5500 SM oleh orang Mesir kuno dan
digunakan dalam membuat pipa tembaga dengan memalu lembaran yang tepinya saling
menutup. Pengelasan merupakan suatu pekerjaan yang sering dipakai dalam dunia perindustrian
dan dunia konstruksi. Pada periode antara 1903 dan 1918 merupakan mulainya periode
pengelasan las yang dipakai untuk perbaikan, dan perkembangannya terjadi pada masa Perang
Dunia I (1914-1918). Pengelasan didefinisikan dengan ikatan metarulugi pada sambungan logam
paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair, selain itu pengelasan merupakar proses
menyatukan dua buah logam atau lebih menjadi suatu bentuk sambungan dengan menggunakan
proses panas.

Penggunaan pengelasan biasanya digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan dari alat-alat
yang terbuat dari logam, baik sebagai proses penambalan retak-retak, penyambungan sementara,
maupun pemotongan bagian-bagian logam. Prosedur pengelasan merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi pengelasan, yaitu perencanaan untuk pelaksanaan penelitian yang meliputi
cara pembuatan sebuah konstruksi sesuai dengan yang telah direncanakan serta spesifikasi yang
dibutuhkan dalam pekerjaan nantinya. Proses pengerjaan pengelasan diperlukan panas untuk
mencairkan baguan logam yang akan disambungkan dengan elektrida sebagai bahan tambahan
atau filler. Ketika permukaan logam menjadi aktif, dengan kata lain ketika permukaan bernar-
benar bersih dan dalam kondisi energi potensialnya tinggi.

Keberhasilan penanganan pekerjaan las tidak hanya didukung oleh kondisi peralatan saja
tetapi ditentukan oleh operator pekerjanya. Operator yang mempunyai pengetahuan luas dan
banyak pengalaman pada pengoperasian las sangat diperlukan dalam menangani persoalan-
persoalan pekerjaan las. Pekerjaan las dikatakan berhasil baik tidak hanya ditentukan dari teknik
pengelasannya saja akan tetapi juga dari langkah persiapan yang memang tepat
dalam mengambil pilihan atau keputusan. Kenyataannya permukaan logam secara normal
terlapisi dengan lapisan film oksida dan terkontaminasi dengan gas-gas pada sekitarnya.
Walaupun permukaan logam digosok, permukaan logam tersebut secara mikroskopis tetap tidak
sama.

1.2. Tujuan Praktikum


1) Praktikan diharapkan mampu melakukan proses pengelasan secara baik dan benar.
2) Praktikan diharapkan mampu menentukan metode dalam melakukan proses pengelasan
logam.
3) Praktikan mengetahui ilmu dasar dan keterampilan dalam melakukan proses pengelasan
logam.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengelasan
Pengelasan

Anda mungkin juga menyukai