Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik (MKDK 4002)


Dosen Pengampu : Dr. Citra Kurniawan , S.T., M.M.

Disusun oleh :
JUDIANA SIGALINGGING
(041936685)

FKIP BAHASA INGGRIS


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ( UPBJJ) BATAM
TAHUN 2022.1
1. Berikut penjelasan dari karakteristik perkembangan sepanjang hayat, multidimensi,
multiarah, seperti plastisin, dan kontekstual:
a. Karakteristik perkembangan sepanjang hayat:
Perkembangan manusia adalah proses yang terjadi pada individu sejak dalam
kandungan sampai dengan individu tersebut meninggal dunia.
b. Karakteristik perkembangan Multidimensi:
Perkembangan meliputi berbagai aspek atau dimensi yang saling berkaitan dan
memengaruhi satu sama lain. Menurut Santrock (2012), perkembangan terdiri atas
dimensi biologi, kognitif, dan sosioemosional.
c. Karakteristik perkembangan multiarah:
Sepanjang hidup seseorang, Sebagian dimensi atau komponen perkembangan ada
yang berkembang dan meningkat, tetapi ada juga yang memudar dan kemudian
menghilang.
d. Karakteristik perkembangan seperti plastisin:
Perkembangan terjadi karena ada aspek-aspek dalam diri manusia yang dapat
diubah. Sebagai contoh, orang-orang kerap berpikir bahwa semakin sulit
seseorang belajar. Namun demikia, menurut penelitian dengan menggunakan
strategi yang tepat, orang lanjut usia masih dapat mempelajari hal-hal baru.
e. Karakteristik perkembangan Kontekstual:
Seluruh perkembangan yang terjadi dalam diri setiap manusia terjadi dalam suatu
konteks atau kondisi. Yang dimaksud dengan konteks disini adalah keluarga,
sekolah, teman bermain, lingkungan agama, lingkungan tempat tinggal, negara,
dan sebagainya. Kondisi tertentu dalam suatu konteks dapat memengaruhi
perkembangan manusia. Misalnya, wafatnya salah satu orang tua dari anak usia
dini “ memaksa” anak tersebut untuk mempelajari konsep kematian.

2. Tahap perkembangan menurut Teori Psikososial (Erikson):


1. Kepercayaan dasar vs ketidakpercayaan dasar (1 tahun)
2. Otonomi/mandiri vs malu dan ragu-ragu (2 tahun)
3. Inisiatif vs rasa bersalah (3-6 tahun)
4. Tekun vs rendah diri (7 tahun)
5. Identitas vs kebingungan identitas (remaja)
6. Keintiman vs keterkucilan (dewasa awal)
7. Bangkit vs stagnan (dewasa madya)
8. Integritas vs putus asa (lansia)

3.

Anda mungkin juga menyukai