Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Aghnia Rifasya Ramadhani


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 042198898


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : MKDK4001


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 24/BANDUNG


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2020/21.2 (2021.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
Tugas 1/ MKDK4001/ Pengantar Pendidikan/ FKIP
Nama : Aghnia Rifasya Ramadhani
NIM : 042198898

1. Manusia adalah mahluk bertanya, ia mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu.
Hakikat manusia yang paling dominan disini, yaitu keinginan tahu seorang guru tentang sifat
dan perilaku siswanya agar dia bisa menyesuaikan cara mengajarnya kepada mereka agar
mereka mendapatkan ilmu yang seharusnya.
Mengapa rasa keinginan tahu manusia sangat tinggi? Itu karena, manusia mahluk sosial.
Dalam hidup bersama dengan sesamanya setiap individu terdapat hubungan pengaruh timbal
balik antara individu satu dan yang lainnya, maka dari itu mereka harus pintar dalam menilai
sifat dan perilaku manusia lainnya agar dapat menyesuaikan.
2. Pentingnya nilai-nilai agama dan kebudayaan nasional indonesia sebagai landasan yuridis
pendidikan, karena Jika pendidikan tidak berakar pada nilai-nilai agama, pendidikan tidak
dapat, meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa dalam
artian seutuhnya. Demikian pula, jika pendidikan dilaksanakan dengan berakar pada
kebudayaan masyarakat atau bangsa lain, akibatnya akan menimbulkan sosio-kultural, bahkan
mungkin akan mengikis identitas bangsa dan muncul masyarakat baru yang terputus dari
dimensi kesejarahan kebudayaan bangsanya. Dengan pernyataan ini, tidak berarti bahwa kita
tidak boleh menerima kebudayaan bangsa lain. Dalam rangka mengembangkan, memajukan,
dan memperkaya kebudayaan melalui pendidikan, boleh saja kita mengadopsi kebudayaan
bangsa lain sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebudayaan nasional Indonesia.
3. Pola asuh demokratis, karena pola asuhlah yang dapat menentukan keberhasilan seorang anak.
Salah asuh pada anak dapat berdampak negatif kepada kepribadian atau kecerdasan sang anak.
Didalam proses pelaksanaan pendidikan dirumah, orangtua tetap memberlakukan peraturan
dalam praktiknya. Akan tetapi, anak diberikan petunjuk dan penjelasan dari setiap tindakan
yang dilakukan. Jadi, peraturan yang dibuat bukan hanya untuk memaksa anak.
4. Pendidikan yang ideal memiliki beberapa proses pendukung, seperti pendidik (berfungsi
sebagai pemberi arah bagi semua kegiatan dalam proses pendidikan), pendidik (membantu
merumuskan tujuan pendidikan, menciptakan situasi dan kondisi lingkungan belajar yang
kondusif, memfasilitasi peserta didik untuk mendapatkan materi pendidikan serta
menyelenggarakan proses pendidikan), peserta didik (untuk mendidik diri belajar), materi
pendidikan (sebagai apa yang dipelajari peserta didik), metode dan alat berfungsi sebagai cara
memperlancar proses pendidikan. dan lingkungan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
proses pendidikan
5. Progrevisme memberikan perlawanan terhadap formalism yang berlebihan dan membosankan
dari sekolah atau pendidikan yang tradisional contohnya progresivisme menolak pendidikan
yang bersivat otoriter,menolak penekanan atas disiplin yang keras, menolak cara-cara belajar
yang bersifat pasif, menolak konsep dan cara-cara pendidikan yang hanya berperan untuk
mentransfer kebudayaan masyarakat kepada generasi muda dan berbagai hal lainnya yang
dipandang tidak berarti

Anda mungkin juga menyukai